Hubungan Pengetahuan Kedokteran Keluarga pada Dokter Layanan Primer dengan Pencapaian Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
The Correlation between Knowledge about Family Medicine and Quality of Primary Health Care Phsyician Services
Putu Suriyasa, Arsita Eka Prasetyawati Faculty of Medicine, Sebelas Maret University
Disampaikan pada pertemuan HPEQ di Universitas Hasanudin tanggal 12 – 13 November 2013 ABSTRACT Arsita Eka Prasetyawati, Putu Suriyasa. 2012. The Correlation between Knowledge about Family Medicine and Quality of Primary Health Care Physician Services. Background : The community demands and needs, development of health in the present and future increased rapidly. Indonesia is a country that is considered behind in the health sector compared with other countries in South East Asia. The key to improving the health status and achieve the Millennium Development Goals (MDGs) 2015 is to Strengthen Primary Health Care System. One of them is holistic and comprehensive care with family medicine. The aim of this study is to investigate the correlation between knowledge about family medicine and quality of primary health care physician services. Methods : The design of the study is a quantitative study. Type of research is a quasi experimental. This study was conducted at Klaten district health office by taking data from 51 phisicians (doctors) in primary health care. We use purposive and quota sampling methods. Result : The results of the regression analysis show that one score in physicians knowledge about family medicine increases 2.2 score in quality of primary health care physician services (β = 2.2, CI 95% 1.4 to 3.0). Conclusions : there is a statistically significant correlation between knowledge about family medicine and quality of primary health care physician services. Keywords : family medicine, knowledge about family medicine, primary health care
PENDAHULUAN Tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan dunia kesehatan di masa kini dan masa datang meningkat dengan pesat. Indonesia adalah negara yang dianggap tertinggal dalam sektor kesehatan dibanding dengan negara – negara lain di Asia Tenggara. Angka Kematian Bayi yang tinggi, yaitu 34/ 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu Melahirkan yang tinggi, sekitar 228/ 100.000 jiwa, dan angka harapan hidup yang rendah (69.1) pertahun, menggambarkan betapa miskinnya perhatian terhadap masalah kesehatan, dalam hal ini adalah pelayanan kesehatan. Didapatkan pula tingginya angka rata- rata prevalensi malnutrisi dan penyakit menular seperti Tuberculosis yang seharusnya dapat dieliminasi dengan sistem pelayanan kesehatan yang sesuai. Hal ini diperburuk dengan adanya isuisu yang bermacam-macam berkaitan dengan tidak meratanya dan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan peningkatan biaya berobat yang tidak terkontrol yang menyebabkan masyarakat miskin semakin menderita. Kunci untuk meningkatkan status kesehatan dan mencapai Millenium Development Goals (MDGs) 2015 adalah dengan Memperkuat Sistem Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) (WHO, 2003). Salah satunya adalah dengan pelayanan kedokteran keluarga yang holistik dan komprehensif. Dalam PERMENKES No. 916 tahun 1997, Pelayanan Dokter Umum diarahkan menjadi Pelayanan Dokter Keluarga. Masih diperlukan penelitian yang lebih dan bertahap untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kedokteran keluarga dengan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter layanan primer tentang pelayanan kedokteran keluarga untuk mencapai pelayanan yang berkualitas
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dokter layanan primer dengan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di lingkungan wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah dokter layanan primer di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. Sampel dokter layanan primer sebesar 51 orang dokter di wilayah kerja DKK Kabupaten Klaten yang mengikuti pelatihan Kedokteran Keluarga. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan quota sampling. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan tentang prinsip pelayanan kedokteran keluarga dan kualitas pelayanan kesehatan yang terlebih dahulu diujicobakan terutama untuk menguji validitas permukaan kuesioner. Validitas konstruk dan validitas isi akan diuji dengan suatu diskusi dengan beberapa peneliti lain yang mempunyai pengalaman/ kepakaran dalam bidang penelitian ilmu kesehatan masyarakat.
Bahan dan Cara Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan memberikan pelatihan Kedokteran Keluarga selama 1 bulan kepada dokter pelayanan primer yang melaksanakan praktek umum. Pelatihan akan diberikan dengan memberikan sebentuk modul mengenai kompetensi dokter keluarga. Setelah mendapatkan pelatihan, dilaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja SDM tersebut. Menggunakan sistem pre and posttest. Definisi Operasional Variabel 1. Pengetahuan tentang prinsip pelayanan kedokteran keluarga adalah pengetahuan dokter layanan primer tentang prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga yang menekankan pada bentuk pelayanan yang holistik, komprehensif, continum, koordinatif, dan kolaboratif, yang mengutamakan upaya promotif preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif rehabilitatif. Skala pengukuran : kontinu 2. Kualitas pelayanan kesehatan adalah salah satu statistik yang digunakan untuk melihat tingkat capaian kompetensi dokter layanan primer dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Skala pengukuran : kontinu 3. Umur, diukur dalam tahun. 4. Jenis kelamin, diukur dalam kategori laki-laki dan perempuan. 5. Masa kerja dokter, diukur dalam kategori tahun Teknis Analisis Data Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dokter tentang kedokteran keluarga dengan kualitas pelayanan kesehatan digunakan metode analisis regresi linier dan kekuatan hubungannya dilihat dengan uji t.
HASIL 1. Karakteristik Sampel Penelitian Sampel pada penelitian ini sejumlah 51 orang yang diambil dari bulan Juli sampai dengan September 2012 sesuai dengan kriteria purposive yang telah ditentukan. Untuk dokter layanan primer didapatkan sejumlah 51 orang dokter layanan primer di wilayah kerja DKK kabupaten Klaten yang mengikuti pelatihan Peningkatan Mutu Pelayanan Dokter dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga yang diselenggarakan kerjasama FK UNS dan IDI kabupaten Klaten pada bulan Juli – September 2012. Tabel 1. Karakteristik Sampel Dokter Layanan Primer Karakteristik Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah (orang)
Presentase (%)
Total
30 21 51
58.8 41.2 100.0
Total
5 44 2 51
9.8 86.3 3.9 100.0
Total
5 7 39 51
9.8 13.7 76.5 100.0
Umur < 30 tahun 30 – 50 tahun 50 tahun Masa Kerja < 5 tahun 5 – 10 tahun 10 tahun
Sumber : Data Penelitian bulan Juli – September 2012
2. Hubungan Pengetahuan Dokter Layanan Primer dengan Kualitas Pelayanan Kesehatan Tabel 2. Analisis Regresi pada Hubungan Pengetahuan Dokter Layanan Primer dengan Kualitas Pelayanan Kesehatan Variabel
Koefisien β Nilai p Konstan 66.7 0.000 Pengetahuan 2.2 0.000 dokter tentang kedokteran keluarga N observasi 51 Adjusted R 36.1% square P 0.000 Sumber : Data Penelitian Juli-September 2012
Interval keyakinan 95% Batas bawah 35.2 1.4
Batas atas 102.1 3.04
Interpretasi hasil analisis regresi sebagai berikut: setiap peningkatan skor pengetahuan
dokter
tentang
pelayanan
kedokteran
keluarga
akan
meningkatkan sebesar 2.2 skor kualitas pelayanan kesehatan primer (β2.2, CI 95% 1.4 hingga 3.0). Persamaan regresi : Kualitas pelayanan kesehatan primer = 66.7 + 2.2 pengetahuan dokter tentang kedokteran keluarga. R2 adjusted 0.361 mengandung arti variable-variabel pengetahuan dokter tentang kedokteran keluarga mampu menjelaskan 36.1% dari variasi-variasi kualitas pelayanan kesehatan primer. PEMBAHASAN Dari analisis deskriptif tentang karakteristik sampel penelitian dokter layanan primer adalah yang mengikuti pelatihan peningkatan mutu dokter keluarga, didapatkan untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 58.8% dan perempuan 41.2%. Kelompok usia yang terbesar adalah pada usia 30 – 50 tahun yaitu sebesar 86.3% dengan masa kerja terbanyak adalah > 10 tahun (76.5%).
Interpretasi hasil analisis regresi sebagai berikut : setiap peningkatan skor pengetahuan dokter tentang pelayanan kedokteran keluarga akan meningkatkan sebesar 2.2 skor kualitas pelayanan kesehatan primer (β2.2, CI 95% 1.4 hingga 3.0). R2 adjusted 0.361 mengandung arti variable-variabel pengetahuan dokter tentang kedokteran keluarga mampu menjelaskan 36.1% dari variasi-variasi kualitas pelayanan kesehatan primer. Hal ini sesuai dengan indikator peningkatan pelayanan kesehatan yang meliputi sistem pelayanan berkelanjutan, komprehensif, holistik, berkualitas, cost effective, adil, aman, dapat dipertanggungjawabkan, sesuai kebutuhan pasien, berorientasi kepada keluarga dan komunitas. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan proaktif serta yang lebih memusatkan perhatian dan tanggung jawabnya pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan seluruh anggota keluarga sebagai satu unit, bukan pada golongan umur, jenis kelamin, organ tubuh, jenis penyakit, dan / atau keluhan tertentu saja (The American academy of Family Physician, 1969; Gemían, 1971; Mc Whinnye, 1981). Keterbatasan dari penelitian ini adalah pendekatan metode penelitian cross sectional yang tidak memungkinkan untuk mengikuti dokter layanan primer secara berkelanjutan, dan jumlah sampel minimal yang diperoleh karena keterbatasan waktu penelitian. KESIMPULAN 1. Terdapat korelasi signifikan antara pengetahuan dokter tentang pelayanan kedokteran keluarga dengan kualitas pelayanan kesehatan primer. Setiap peningkatan skor pengetahuan dokter tentang pelayanan kedokteran keluarga akan meningkatkan sebesar 2.2 skor kualitas pelayanan kesehatan primer (β2.2, CI 95% 1.4 hingga 3.0).
SARAN 1. Perlu penelitian sejenis dengan mengendalikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi penelitian, misalnya hal-hal yang mempengaruhi persepsi (emosi, kebutuhan, pengalaman) 2. Perlu penelitian kualitatif terlebih dahulu untuk meneliti persepsi dokter tentang pelayanan kedokteran keluarga 3. Perlu penelitian longitudinal untuk dapat mengukur kualitas pelayanan kesehatan secara serial
REFERENSI Anonim. 2004. Laporan perkembangan pencapaian tujuan pembangunan milenium Indonesia : Meningkatkan Kesehatan Ibu. http://www.undp.or.id/pubs/imdg2004/BI/IndonesiaMDG_BI_Goal5.pdf. Diunduh tanggal 17 Januari 2010 Azwar, A. 1999. Implementasi Kedokteran Keluarga pada Fakultas Kedokteran. Orasi Ilmiah Dies Natalis UI ke 49. Azwar, A,. 1999. Pemanfaatan Dokter Keluarga dalam Pelayanan Kesehatan Indonesia. Disampaikan pada Semiloka Standarisasi Pelayanan dan Pelatihan Dokter Keluarga. PB IDI Jakarta. Azwar, A. 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia. Azwar dan Trihono. 2000. Puskesmas Peduli Keluarga. Disampaikan pada Semiloka Penerapan Pendekatan Kesehatan Keluarga di Puskesmas. Kerjasama DepKes Propinsi Jateng dengan UNS. Dinkes Propinsi Jawa Tengah. 2004. Panduan Analisa Kasus Melalui Pendekatan Keluarga. Semarang : Dinkes Propinsi Jawa Tengah. Dinkes Propinsi Jawa Tengah. 2004. Pedoman Upaya Kesehatan Melalui Pendekatan Keluarga Bagi Petugas Puskesmas. Semarang : Dinkes Propinsi Jawa Tengah. Faculty of Medicine UGM. 2009. Proposal Family Medicine Education and Development in National Health System. Summarized from Family Medicine Team of FM-UGM – PDKI Pusat Jakarta, Proposed in a meeting of Family
Medicine Team of FM-UGM, FM-UNS, FM-UI, and PDKI Pusat Jakarta. Yogyakarta. Ibnu Fajar, Isnaeni, Astutik, Isman Amin, B. Rudy Sunindya, Anom Aswin, dan Sugeng Iwan. 2009. Statistika untuk Praktisi Kesehatan. Edisi I. Yogyakarta : Graha Ilmu. IDI, KDDKI, KIKKI. 2007. Panduan Pendidikan dan CPD Dokter Keluarga. Jakarta. IKM UNS. 2002. Modul Dokter Keluarga (I – XI) Program Semique IV. Surakarta : Fakultas Kedokteran UNS Jurusan IKM. JEN. 2003. Penanggulangan Penyakit dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga di Era Otonomi Daerah. Dalam Konas JEN X di Batu, 30 Januari 66 – 1 Februari 2003. Malang : KPSE, FK UNIBRAW. Kanwil DepKes, Jateng. 2000. Pedoman Upaya Kesehatan melalui Pendekatan Keluarga. Semarang. Kekalih. 2008. Diagnosis Holistik pada Pelayanan Kesehatan Primer Pendekatan Multi Aspek. Jakarta : Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FK UI. Anonim. 2004. Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia : Meningkatkan Kesehatan Ibu. http://www.undp.or.id/pubs/imdg2004/BI/IndonesiaMDG_BI_Goal5.pdf. Diunduh tanggal 17 Januari 2010. Murti. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Edisi Kedua (Revisi). Yogyakarta : UGM Press. Murti. 2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi (Edisi Kedua). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.