HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RUMAH BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG Baiq Ayu Ambarwati1), Dyah Kusuma T, Miftakhul Mahfirah E. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jl R. Panji Suroso No.6 Malang Email: 1)
[email protected] ABSTRACT The support of a husband has a significant role to avoid threat mental health. The support of a husband is coming from family surrounding in which they are capable of serving and caring about the problems faced by a pregnant mother. A pregnant mother needs any support and the role of family she hopes to let her be in the best wishes of her life. The purpose of this research is to know whether or not the support of a husband is correlated to the visit fulfill of Antenatal Care (ANC). The design of this research is using correlation analysis design by total sampling as the sample which are taken from 43 trimester 3 pregnant mothers. The variable which is examined is the support of a husband toward a pregnant mother and visit fulfill Antenatal Care (ANC). The data is collected from questioner toward all of the trimester 3 pregnant mothers and done in December 2013. The result of the research shows that there is a significant correlationship between the support of a husband and visit fulfill Antenatal Care (ANC) by using Chi-Square method as the prove analysis in the level of significant (α=0,05) with probability values (ρ)=0,029 and χ2 hitung (4,773) more than χ2 tabel (3,841). So, H0 is rejected and H1 is accepted. The conclusion is there is a significant correlation between the support of a husband and the visit fulfill Antenatal Care (ANC) toward trimester 3 pregnant mother in the Government Maternity post tense in Malang.
Keywords: The support of husband, the visit fulfill Antenatal Care
Page 28 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Maternity
sebesar 91,52% (45.366 kunjungan) serta
PENDAHULUAN Pembangunan
diarahkan
tahun 2009 naik sebesar 96,74%. Cakupan
kesehatan
K1 Tahun 2009 bila dibandingkan dengan
dengan meningkatkan mutu serta kemudahan
cakupan pemberian Fe1 (92,04%) dan Fe3
dalam pelayanan kesehatan yang terjangkau
(81,13%) tampak sekali bahwa K1 (96,74%)
oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini
belum dapat diartikan memenuhi syarat 14
merupakan
untuk
T. Tetapi hal ini masih perlu ditelaah lebih
meningkatkan kualitas hidup manusia dan
lanjut. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
kehidupan masyarakat. Peningkatan kualitas
tahun
hidup manusia ini perlu di mulai sejak dini
menjadi sebesar 74,39% tahun 2006, tahun
yaitu
2007 naik sebesar 88,37%, dan tahun 2008
untuk
kesehatan
meningkatkan
bagaian
sejak
derajat
dari
manusia
upaya
berada
dalam
kandungan (Depkes, 2002).
2005
sebesar
76,61%,
menurun
turun sebesar 83,55%. Sedangkan cakupan
Di Indonesia Angka Kematian Ibu
K4
tahun
2009
sebesar
85,91%.
(AKI) merupakan suatu masalah kesehatan
Kesenjangan K1 terhadap K4 lebih dari
yang sampai saat ini masih tinggi. Menurut
10%, hal ini menunjukkan belum semua ibu
statistik
Health
hamil mau memeriksakan kehamilannya
Organization (WHO) tahun 2009, sebayak
diakhir/ trimester ketiga terutama pada
536.000 wanita meninggal dunia akibat
penduduk terpencil (Dinkes, 2010).
kesehatan
World
masalah persalinan dan 99 % kematian ibu akibat
masalah
persalinan.
Faktor yang mempengaruhi pencapaian
Cakupan
kunjungan KI dan K4 ibu hamil diantaranya
pelayanan antenatal di Indonesia tahun 2011
adalah faktor internal (paritas dan usia) dan
sebesar 82% masih tertinggal dengan negara
eksternal (pengetahuan, sikap, ekonomi,
ASEAN yang lain. Berdasarkan Survey
sosial budaya, geografis, informasi dan
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
dukungan). Dampak dari ibu hamil yang
2007 Angka Kematian
Ibu (AKI) di
tidak mengikuti Antenatal Care (ANC)
Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran
adalah meningkatnya angka mortalitas dan
hidup.
morbilitas ibu, tidak terdeteksinya kelainan-
Cakupan rata-rata kunjungan ibu hamil
kelainan kehamilan dan kelainan fisik yang
(K1) di Kabupaten Malang 5 (lima) tahun
terjadi pada saat persalinan tidak dapat di
terakhir cenderung fluktuatif yaitu tahun
deteksi secara dini (Depkes RI, 2008).
2005 sebesar 97,12%, tahun 2006 turun
Salah
satu
upaya
dilakukan
sebesar 87,20% (42.530 kunjungan) tahun
Departemen
2007 meningkat sebesar 95,87% (43.064
mempercepat penurunan angka kematian ibu
kunjungan),
dan bayi adalah pendekatan pelayanan
dan
tahun
2008
Page 29 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
menurun
Kesehatan
yang dalam
Maternity
rangka
kesehatan maternal dan neonatal yang
”Hubungan
Dukungan
berkualitas, yaitu melakukan kunjungan
Kepatuhan
Kunjungan
pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care
(ANC) Pada Ibu Hamil Trimester 3 di
(ANC) (Depkes 2008).
Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota
Dari
berbagai
faktor
yang
Suami
dengan
Antenatal
Care
Malang”.
mempengaruhi pencapaian kunjungan KI dan K4 diatas, keberhasilan upaya kesehatan ibu
dan
anak
pemeriksaan
Desain penelitian yang digunakan dalam
kehamilan selain tergantung kepada petugas
penelitian ini adalah desain analitik yang
kesehatan, ada dukungan suami yang ikut
bersifat
serta
dukungan
dalam
khususnya
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
mengingatkan
pemeriksaan
korelasioanal suami
yaitu
dengan
mancari kepatuhan
kehamilan. Wanita hamil selama masa
kunjungan ANC pada ibu hamil trimester 3.
kehamilannya mengalami perubahan fisik
Populasi yang digunakan dalam penelitian
dan juga psikologis. Hal ini menunjukan
ini adalah seluruh ibu hamil trimester 3 yang
bahwa kecemasan yang dialami oleh wanita
memeriksakan kehamilan di Rumah Sakit
hamil lebih banyak terdapat pada mereka
Bersalin Pemerintah Kota Malang yang
yang kurang mendapat dukungan sosial. Dari
berjumlah
61,9 % ibu hamil mendapat dukungan dari
November 2013. Teknik sampling yang
suami mempunyai motivasi yang tinggi
digunakan dalam penelitian ini adalah Total
terhadap
Care
sampling
dapat
penelitian ini data yang digunakan adalah
mengurangi kecemasan yang terjadi pada
data primer, yaitu data yang diperoleh
wanita hamil adalah adanya dukungan suami
langsung dari ibu hamil trimester 3 yang
yang didapat dari suami, keluarga atau
melakukan kunjungan ANC di Rumah Sakit
saudara lainnya. Dukungan suami yang
Bersalin Pemerintah Kota Malang. Dengan
didapatkan
akan
cara membagikan kuesioner secara tertutup.
menimbulkan perasaan tenang, sikap positif
Pengolahan data dilakukan dengan teknik
terhadap diri sendiri dan kehamilannya,
pengolahan data secara manual terdiri dari
maka
editing data yaitu data yang terkumpul
(ANC).
pemeriksaan Dari
Antenatal
dukungan
oleh
diharapkan
suami
calon
ibu
ibu
dapat
menjaga
43
ibu
hamil
pada
yaitu 43 ibu hamil.
kemudian
diedit
bulan
Dalam
kehamilannya dengan baik sampai saat
dilapangan
untuk
persalinan Retnowati (2007).
memastikan semua jawaban responden yang sesuai dengan maksud pertanyaan. Setelah
Berdasarkan fenomena di atas peneliti
itu coding hal ini dimaksudkan untuk
tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
mempermudah melakukan tabulasi dan analisa
Page 30 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Maternity
untuk tiap responden diberi kode secara
`Batas
wilayah
administratif
meliputi:
setelah itu scoring data yaitu
Sebelah Utara : Rumah Dinas Ketua DPR
member scor jawaban untuk mengetahui
Kota Jl. Panji Suroso. Sebelah Timur :
tingkat
telah
Rumah Penduduk Jl. Simpang Panji Suroso.
ditentukan setelah kuesioner tersusun dengan
Sebelah Selatan : Jalan Keluar Timur Jl.
skor sebagai berikut :
Simpang Panji Suroso. Sebelah Barat : Jalan
Skor dukungan suami :
Raya Jl. Panji Suroso. Rumah Sakit Bersalin
9-12 = dukungan baik
Pemerintah Kota Malang sebagai tempat
6-8 = dukungan cukup
pelayanan
> 5 = dukungan kurang
menyediakan layanan UGD 24 jam, ruang
berurutan,
dukungan
suami
yang
kesehatan
masyarakat
yang
Bersalin 24 Jam terdiri dari 3 kelas (kelas 1 Skor tingkat kunjungan ANC:
dengan 2 ruangan, kelas 2 dengan 1 ruangan
melakukan pemeriksaan ≥ 4 kali sesuai
dan kelas 3 dengan 2 ruangan), Rawat inap
jadwal = 1
24
Trimester I = 1 kali
kandungan, gigi, KIA/ KB, Imunisasi pada
Trimester II = 1 kali
bayi
Trimester III = 2kali
laboratorium klinik, radiologi, pemeriksaan
melakukan pemeriksaan <4 kali tidak sesuai
elektro cardio grafi/ECG, pemeriksaan PAP
jadwal = 0
SMEAR, pemeriksaan ultrasonografi (USG),
Trimester I = 0 kali
dan senam hamil.
Jam,
poliklinik
dan
calon
umum,
spesialis
pengantin
wanita,
Trimester II = 1 kali Trimester III = 2 kali
Data Khusus
(Sulistiawati, 2011)
1. Usia Responden
Tabulating pada tahap ini data dianggap telah selesai diproses sehingga harus segera disusun kedalam suatu format yang telah dirancang.
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur ibu hamil Umur
Frekuensi
Persentase
< 20 tahun 20-40 tahun Total
4 37 43
14,0 86,0 100,0
Data Umum
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dari 43
Gambaran secara geografis tentang Rumah
responden didapatkan bahwa sebagian besar
Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang
responden berumur 20-40 tahun sebanyak 37
yang terletak di Jl. Panji Suroso No. 9
orang (86,0%). responden berumur kurang
Arjosari memiliki luas Wilayah ± 1725 m2
dari 20 yakni sebanyak 4 orang (14,0%).
Page 31 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Maternity
4. Dukungan Suami Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dukungan
2. Pendidikan Responden Tabel
4.2
Distribusi
Frekuensi
Tingkat
Pendidikan Tingkat Pendidikan SD SMP SMA PT Total
Frekuensi
Persentase
3 14 21 5 43
7,0 32,6 48,8 11,6 100,0
Suami Dukungan Suami Baik Cukup Total
Frekuensi
Persentase
37 6 43
86,0 14,0 100,00
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dari 43 responden didapatkan bahwa sebagian besar
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dari 43
responden mendapatkan dukungan suami
responden didapatkan bahwa sebagian besar
dalam kategori baik yaitu sebanyak 37 orang
responden
(86,0%).
berpendidikan
SMA
yaitu
Dan
sisanya
mendapatkan
sebanyak 21 orang (48,8%). Dan terkecil
dukungan dengan kategori cukup yaitu
sisanya SD yaitu sebanyak 3 orang (7,0%).
sebanyak 6 orang (14,0%). 5. Kunjungan ANC Tabel 4.6.Distribusi Frekuensi Kunjungan
3. Pekerjaan Responden
Tabel
4.3
Distribusi
Frekuensi
Pekerjaan Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Total
Frekuensi
Persentase
32 11 43
74,4 25,6 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dari 43 responden didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 32 orang (74,4%). Dan terkecil responden yang bekerja sebanyak 11 orang (25,6%).
(ANC) Kunjungan ANC Sesuai Jadwal Tidak Sesuai Jadwal Total
Frekuensi
Persentase
39 4
90,7 9,3
43
100,0
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dari 43 responden didapatkan bahwa sebagian besar responden
melakukan
kunjungan
ANC
sesuai jadwal yaitu sebanyak 39 orang (90,7%).
Dan
4
orang
(9,3%)
tidak
melakukan kunjungan ANC tidak sesuai jadwal.
Page 32 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Maternity
6. Hubungan
antara
Dukungan
Suami
sesuai jadwal dan 6 responden atau sekitar
dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal
14,0% yang dukungan suami dalam kategori
Care (ANC)
cukup sebagian kecil melakukan kunjungan
Tabel 4.7 Tabulasi Silang antara Dukungan Suami
dengan
Kepatuhan
Kunjungan ANC Dukungan Suami Baik Cukup Total
Sesuai 35 4 39
Kunjungan ANC F Tidak Sesuai 81,5 2 9,3 2 90,8 4
ANC tidak sesuai jadwal, dukungan suami yang paling banyak jawab ya dari responden meliputi dukungan suami yang berupa
Total F 4,6 4,6 9,2
penghargaan positif pada individu, yaitu pujian pada waktu melakukan pemeriksaan
86,1 13,9 100,0
kehamilan. Dukungan sosial baik dari suami maupun keluarga memiliki peranan penting untuk mencegah dari ancaman kesehatan
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui dari 37 (86,1%) responden sebagian besar telah mendapatkan dukungan suami baik dengan kunjungan ANC sesuai dengan jadwal. Dan 6
orang
(13,9%)
mendapatkan
dukungan
responden suami
yang katagori
cukup, sehingga sebagian kecil ibu hamil tidak melakukan kunjungan ANC sesuai jadwal.
mental. Individu yang memiliki dukungan sosial yang lebih kecil baik dari suami maupun keluarga, lebih memungkinkan mengalami konsekuensi psikis yang negatif. Keuntungan individu yang memperoleh dukungan suami yang tinggi akan menjadi individu lebih optimis dalam menghadapi kehidupan saat ini maupun masa yang akan datang, lebih terampil dalam memenuhi kebutuhan psikologi dan memiliki sistem
PEMBAHASAN Berdasarkan
yang lebih tinggi, serta tingkat kecemasan
hasil
penelitian
yang
dilaksanakan di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang terhadap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan dukungan suami terhadap kepatuhan kunjungan ANC.
1. Dukungan Suami pada Ibu Hamil
responden yang diteliti, dari 37 responden atau sekitar 86,0% yang dukungan suami kategori
responden
baik
melakukan
sebagian
besar
kunjungan
ANC
Page 33 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
untuk mencapai apa yang diinginkan dan lebih dapat membimbing individu untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut (Azizah, 2011).
2. Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 43
dalam
yang lebih rendah, memiliki kemampuan
(ANC) Hasil penelitian ini, berdasarkan tabel 4.6 di atas, didapatkan bahwa dari 43 responden yang diteliti, mayoritas 39 responden atau (90,7%)
yang
melakukan
kunjungan
Maternity
pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal yang
pemeriksaan
artinya responden yang rajin melakukan
dengan kurangnya dukungan suami yang
pemeriksaan
kehamilan
baik
kehamilannya
dan
melakukan
kunjungan
4
sesuai
usia
responden
tidak
pemeriksaan
kehamilan
sebagian
kecil
sesuai
ibu
hamil
jadwal
tidak
melakukan kunjungan antenatal care sesuai jadwal.
kehamilan tidak sesuai jadwal. Responden
Responden yang memiliki dukungan suami
yang
yang tinggi, mayoritas melakukan kunjungan
rajin
melakukan
kunjungan
pemeriksaan kehamilan >4 kali kunjungan
antenatal
sebanyak 22 orang karena ingin melihat
sebagian besar ibu hamil mendapatkan
perkembangan janinnya.
dukungan suami dalam kategori baik, yang
Kunjungan dapat diartikan Menentukan
memiliki dukungan suami yang lebih kecil,
tingkat kesehatan ibu dan janin dengan
lebih
melakukan pengkajian riwayat lengkap dan
konsekuensi
uji sekrining yang tepat untuk mencapai
Keuntungan individu yang memperoleh
beberapa sasaran utama yaitu mencegah dan
dukungan suami yang tinggi akan menjadi
mengatasi masalah kehamilan. Ibu hamil
individu lebih optimis dalam menghadapi
yang
pemeriksaan
kehidupan saat ini maupun masa yang akan
antenatal care bisa menghambat kesehatan
datang. Menurut teori dukungan soial dari
ibu dan janin (Sulistiawati, 2011).
suami memiliki peranan penting untuk
jarang
melakukan
care
sesuai
jadwal,
memungkinkan psikis
karena
mengalami yang
negatif.
mencegah dari ancaman kesehatan mental. 3.
Analisa Hubungan Dukugan Suami
Individu yang memiliki dukungan suami
dengan Kepatuhan Kunjungan ANC
yang lebih kecil, lebih memungkinkan
Hasil penelitian ini berdasarkan Tabel
mengalami konsekuensi psikis yang negatif.
4.7 dapat diketahui dari 35 responden
Keuntungan individu yang memperoleh
(100%)
melakukan
dukungan sosial dari suami maupun keluarga
kunjungan antenatal sesuai jadwal dengan
yang tinggi akan menjadi individu lebih
dukungan suami yang berupa pujian pada
optimis dalam menghadapi kehidupan saat
waktu melakukan pemeriksaan kehamilan,
ini maupun masa yang akan datang, lebih
ibu hamil yang mendapatkan dukungan
terampil
suami dalam kategori baik sebagian besar
psikologi, serta tingkat kecemasan yang
ibu hamil melakukan kunjungan ANC sesuai
lebih rendah, memiliki kemampuan untuk
jadwal. Serta sebagian kecil 6 orang (14,0%)
mencapai apa yang diinginkan dan lebih
responde yang dukungan suami dalam
dapat
katagori cukup tidak melakukan kunjungan
beradaptasi
responden
yang
Page 34 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
dalam
memenuhi
membimbing dengan
kebutuhan
individu kondisi
ibu
Maternity
untuk hamil
tersebut (Azizah, 2011). Pada umumnya
dengan
dukungan
Retnowati (2007).
suami
terhadap
kunjungan
baik
sampai
saat
persalinan
antenatal care (ANC) pada ibu hamil
Dalam teori dijelaskan bahwa dukungan
trimester 3, sebagian besar dalam kategori
suami
baik. Dukungan suami yang baik akan
pemeriksaan ibu hamil. Dalam penelitian ini
menghasilkan kunjungan antenatal cate
tidak semua lbu hamil yang mempunyai
(ANC) pada ibu hamil semakin lengkap
dukungan yang tinggi baik dari suami
dengan demikian ibu akan merasa tenang,
maupun
nyaman, aman dan kehamilan pun akan
dukungan dari suami maupun kluarga, ibu
sehat, sehingga harapan ibu dan bayi lahir
hamil bisa merasa tidak diperduli/ disayangi.
sehat akan tercapai (Kusmiati, 2009). Pada
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian ini,
penelitian ini ditemukan bahwa terdapat
yaitu sebanyak 2 ibu hami yang tidak
hubungan antara dukungan suami dengan
melakukan kunjungan antenatal care tidak
kepatuhan kunjungan antenatal care pada
sesuai jadwal karena kurangnya dukungan
ibu hamil trimester 3. Hal ini dapat dilihat
suami. Hasil penelitian ini sesuai dengan
dari
teori
43
dukungan
responden suami
yang
dalam
mendapatkan kategori
baik
mempengaruhi
keluarga
yang
memiliki
dengan
menjelaskan
dukungan
kunjungan
kurangnya
individu
sosial
dari
yang suami
sebanyak 35 orang, semakin baik dukungan
maupun keluarga yang lebih kecil, lebih
suami maka akan semakin baik pula
memungkinkan
kunjungan ANC (Sesuai dengan jadwal) dan
psikis yang negatif. Keuntungan individu
dukungan suami dalam kategori cukup
yang memperoleh dukungan sosial baik dari
sebagian kecil ibu hamil tidak melakukan
suami maupun keluarga yang tinggi akan
pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal. Dapat
menjadi individu lebih optimis. Dengan
dikatakan
suami
dukungan dari keluarga juga berperan untuk
mempunyai pengaruh cukup besar terhadap
kesehatan ibu dan janin karena dengan
tingkat kunjungan pemeriksaan kehamilan
dukungan suami maupun keluarga lbu hamil
pada ibu hamil. Semakin tinggi dukungan
lebih optimis untuk hidup bahagia (Azizah,
suami pada ibu hamil maka semakin banyak
2011).
bahwa
dukungan
mengalami
konsekuensi
ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care sesuai jadwal dan akan menimbulkan perasaan tenang, sikap positif terhadap diri sendiri
maupun
kehamilannya,
maka
diharapkan ibu dapat menjaga kehamilannya
Page 35 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Maternity
KESIMPULAN DAN SARAN
lebih luas lagi dan dengan memperdalam
Kesimpulan
variabel-variabel penelitian.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
mengenai
dukungan
suami
hubungan dengan
4. Bagi Institusi Pendidikan
antara
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
kepatuhan
dijadikan sebagai masukan dan referensi
kunjungan antenatal care pada ibu hamil
tentang
trimester 3, dapat
dengan
diambil
kesimpulan
sebagai berikut : 1.
Mayoritas
lbu
hamil
mendapatkan
3.
kepatuhan
suami
kunjungan
5. Bagi Instansi Kesehatan a. Diharapkan selalu melakukan program
orang (86,0%). Mayoritas
dukungan
pemeriksaan kehamilan.
dukungan suami yaitu sebanyak 37
2.
pentingnya
lbu
hamil
melakukan
kesehatan
(health
Pendidikan
kesehatan
promotion). diperlukan
kunjungan kehamilan sesuai jadwal
misalkan dalam peningkatan gizi,
yaitu sebanyak 39 orang (90,7%).
kebiasaan
Terdapat hubungan yang signifikan
dengan kesehatan ibu hamil.
antara
dukungan
suami
dengan
b.
hidup
Melakukan
yang
berkaitan
pengembangan
dan
kepatuhan kunjungan antenatal care
pengorganisasian masyarakat dengan
pada ibu hamil trimester 3. Ibu hamil
menyediakan
yang semakin mendapatkan dukungan
fasilitas yang memadai. Sumber-
dari
sumber dan fasilitas tersebut dapat
suami,
dapat
meningkatkan
kesehatan ibu dan janin.
digali
sumber-sumber
dan
dikembangkan
dan
dari
masyarakat itu sendiri. 6. Bagi Masyarakat
Saran 1. Bagi Responden Diharapkan
Masyarakat khususnya tokoh masyarakat,
kepada
para
pembaca
kader
kesehatan,
hendaknya
selalu
khususnya pada ibu hamil diharapkan
meningkatkan dukungan suami dan peran
melakukan kunjungan Antenatal Care
keluarga agar dijadikan teladan bagi
sesuai
masyarakat pada umunya.
dengan
jadwal
yang
telah
ditentukan. 2. Bagi Peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Disarankan untuk dilakukan penelitian
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
lebih lanjut yang tidak hanya terbatas
Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
pada satu kelurahan tetapi dapat mewakili
Rineka Cipta
seluruh masyarakat malang raya atau Page 36 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Maternity
Azizah, L, M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha IImu
Komunitas.
Din. kes. 2010. Pelayanan Kesehatan Ibu hamil.
Provensi
Kabupaten
Jawa
Malang
Timur
http//dinkes.
Malang Kabupaten go.id/ galeri html diakses tanggal (16-09-2010) 09:43 Notoatmodjo, S. 2010 Metodologi Penilitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Penelitian
Keperawatan.
Jakarta:
Yogyakarta
:
Nuha
Medika Romauli, R. 2011. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta
:
Nuha
Medika Sugiyono, 2009. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung Sugiyono, 2010. Statistika untuk Penelitian.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi
Pudiastuti, D, R. 2011 Buku Ajar Kebidanan
Ilmu Salemba
Medika
Alfabeta: Bandung Sulistiawati, A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A, A. 2009. Metode Penelitian
Sibagariang, E. 2010. Buku Saku Metodologi
Keperawatan dan Teknik Analisis
Penelitian. Jakarta: CV. Trans Info
Data. Jakarta: Salemba Medika
Media
Hidayat, A, A. 2010. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Syafrudin. 2012. Penyuluhan KIA. Jakarta: CV Trans Info Media
Salemba Medika Pantikawati, I. 2010. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan
).
Yogyakarta:
Nuha
Medika Karwati.
2011.
Asuhan
kebidanan
komunitas. Jakarta : Trans Info Media Kusmiyati, Y. 2009. Perawatan ibu Hamil. Yogyakarta: fitramaya Nursalam. 2007. Konsep Dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperwatan. Jakarta : Salemba medika Nursalam. 2011. Konsep dan penerapan metodologi ilmu keperawatan. Jakarta: salemba medika
Page 37 | S e p t e m b e r 2 0 1 4
Maternity