FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
FFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TUNGGANGRI KECAMATAN KALIDAWIR KABUPATEN TULUNGAGUNG Latifatus Zahroh; Nurwijayanti; Anggrawati Wulandari Stikes Surya Mitra Husada Kediri ABSTRACT
Antenatal Care (ANC) aimed at growth and development of the fetus in the womb is absolutely to prepare a possible physical and mental optimum of mother and fetus, so it brings a healthy mother and fetus. But the reality at the moment, there are still many pregnant women who are not obedient in checked her pregnancy or Antenatal Care (ANC) regularly. The purpose of the research was to the factors that influence compliance with Antenatal Care (ANC) at the III trimester of pregnant women in the region Tunggangri Kalidawir Subdistrict health centers Unit for Tulungagung district. Design research is descriptive research analytical design using the approach of Cross Sectional. The population is all of the pregnant women with gestational age aterm (37-40 weeks) in the Unit for Clinics Tulungagung Tulungagung district. The sampling technique using total sampling large samples with as many as 31 respondents. The independent variables used by age, education, economic, and social knowledge. The dependent variable used in the compliance of pregnant women. The instrument uses a questionnaire and observation sheets. Research on time 7 to 12 Oktober 2013. Analyze data using Logistic regression test. The research done almost all respondents old early adulthood (20-35 year) (25%), respondents (80,6%), mostly educated SMA as many as 16 respondents (51.6%), mostly social economy prosperous family III as many as 16 respondents ( 51.6%), most knowledgeable about 22 either respondents (71%) and largely subservient respondents (71%). The analysis result of knowledge acquired factors affecting ANC compliance with nilai p-value 0,047 <0.05. Prenatal compliance ANC is affected by a factor of knowledge. Hence, to boost compliance ANC pregnant mothers we need to given counseling about the importance of the ANC Key words: compliance, Antenatal Care, pregnant women TM III PENDAHULUAN Antenatal care (ANC) merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam upaya menurunkan AKI dan AKB karena Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi di Asia. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia dan di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. Dengan demikian,
diharapkan cakupan pelayanan antenatal care dapat menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah, supaya apabila ada kasus resiko tinggi dapat ditemukan untuk mendapatkan penanganan (Saifuddin, 2010). Upaya menurunkan AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe
1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Motherhood”, dimana salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Pemeriksaan kehamilan yang baik dan tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus resiko tinggi dapat menurunkan angka kematian ibu. Kematian ibu juga disebabkan oleh hal-hal yang termasuk dalam kategori penyebab mendasar seperti tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang masih rendah, serta pentingnya pemeriksaan kehamilan dengan melihat angka kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4) yang masih kurang dari standar acuan nasional yaitu kunjungan ANC dilakukan paling sedikit 4 kali yang terbagi dalam TM I sebanyak 1 kali, TM II sebanyak 1 kali dan TM III sebanyak 2 kali) (Prawirohardjo, 2012). Pengawasan pada kehamilan ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangatlah penting guna menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan janin yang sehat (Saifudin, 2010). Tetapi kenyataannya saat ini, masih banyak ibu hamil yang tidak patuh dalam memeriksakan kehamilannya atau Antenatal Care (ANC) secara teratur. Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam antenatal care, diantaranya dari karakteristik individu yang meliputi usia, pendidikan, ekonomi, dan pengetahuan (Notoatmodjo, 2012). Dengan tidak patuhnya ibu hamil dalam ANC dapat menimbulkan kerugian secara langsung terhadap ibu hamil itu sendiri dan dapat berpengaruh buruk bagi janin yang akan dilahirkan kemudian. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yaitu melalui pemeriksaan antenatal yang teratur dan pertolongan persalinan yang aman dan bersih
(Depkes, 2008). Oleh karena itu, sebagai petugas kesehatan dapat berperan aktif dalam memberikan health education tentang pentingnya ANC pada ibu hamil dengan harapan dapat menambah wawasan pengetahuan ibu hamil sehingga ibu mau memeriksakan kehamilannya sesuai jadwal, untuk menyiapkan seoptimal mungkin tanpa ada komplikasi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mempelajari lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ANC pada ibu hamil trimester III. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor umur, pendidikan, pengetahuan dan menganalisa faktor yang mempengaruhi kepatuhan ANC pada ibu hamil trimester III. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah semua ibu hamil TM III dengan usia kehamilan 40 minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung sebanyak 31 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik total sampling. Sampelnya semua ibu hamil TM III dengan usia kehamilan 40 minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung sebanyak 31 responden. Lokasi
2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
penelitian adalah UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung yang dilaksanakan tanggal 7-12 Oktober 2013. Pengolahan data dilakukan dengan editing, coding, skoring dan tabulating. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik regresi logistic.
Dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan seluruh responden mendapatkan informasi tentang Antenatal Care (ANC) dari petugas kesehatan sebanyak 31 responden (100%). c. Umur ibu hamil
HASIL Hasil penelitian menunjukkan: 1. Karakteristik Responden a. Pernah mendapat informasi
Gambar 4.3 Trimester III
Umur
Ibu
Hamil
Dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan hampir seluruh responden umurnya dewasa awal (20-35 tahun) yaitu sebanyak 25 responden (80,6%). d. Pendidikan Gambar 4.1 Ibu Hamil Trimester III Pernah Mendapat Informasi Tentang Antenatal Care (ANC) Dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan seluruh responden pernah mendapatkan informasi tentang Antenatal Care (ANC) yaitu sebanyak 31 responden (100%).
Gambar 4.4 Pendidikan Ibu Hamil Trimester III Dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan sebagian besar dari responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 16 responden (51,6%).
b. Sumber informasi
e. Sosial ekonomi
Gambar 4.2 Sumber Informasi Tentang Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil Trimester III
3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Gambar 4.5 Sosial Ekonomi Ibu Hamil Trimester III
besar dari responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 22 responden (71%).
Dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan sebagian besar dari responden sosial ekonominya Keluarga Sejahtera III yaitu sebanyak 16 responden (51,6%).
g. Kepatuhan
f. Pengetahuan
Gambar 4.7 Kepatuhan ANC Pada Ibu Hamil Trimester III Dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan sebagian besar dari responden patuh ANC yaitu sebanyak 22 responden (71%)
Gambar 4.6 Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan sebagian
2. Tabulasi Silang Tabel 4.1 Tabulasi Silang Umur Dengan Kepatuhan ANC Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Pada Tanggal 7-12 Oktober 2013 Umur Dewasa awal: 20-35 tahun Dewasa pertengahan: 36-45 tahun Total
Jml % Jml % Jml %
Kepatuhan ANC Tidak patuh Patuh 8 17 25,8 54,8 1 5 3,2 16,1 9 22 29 71
Total 25 80,6 6 19,4 31 100
Responden yang berumur dewasa awal (20-35 tahun) didapatkan sebagian besar responden patuh yaitu sebanyak 17 responden (54,8%).
4
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Tabel 4.2 Tabulasi Silang Pendidikan Dengan Kepatuhan ANC Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Pada Tanggal 7-12 Oktober 2013 Pendidikan
Kepatuhan ANC Total Tidak patuh Patuh Tidak sekolah Jml 0 0 0 % 0 0 0 SD Jml 2 1 3 % 6,5 3,2 9,7 SMP Jml 7 2 9 % 22,6 6,5 29 SMA Jml 0 16 16 % 0 51,6 51,6 PT Jml 0 3 3 % 0 9,7 9,7 Total Jml 9 22 31 % 29 71 100 Responden yang berpendidikan SMA didapatkan sebagian besar responden patuh yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). Tabel 4.3 Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan Kepatuhan ANC Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Pada Tanggal 7-12 Oktober 2013 Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total
Jml % Jml % Jml % Jml %
Kepatuhan ANC Tidak patuh Patuh 3 0 9,7 0 5 1 16,1 3,2 1 21 3,2 67,7 9 22 29 71
Total 3 9,7 6 19,3 22 71 31 100
Responden yang pengetahuannya baik didapatkan sebagian besar responden patuh yaitu sebanyak 21 responden (67,7%).
5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil Trimester III Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step umur .187 2.034 .008 1 .927 1.206 1(a) pendidikan .466 1.468 .101 1 .751 1.593 sosial ekonomi 19.163 9242.300 .000 1 .998 2E+008 pengetahuan 3.010 1.516 3.941 1 .047 20.280 Constant -66.785 27726.900 .000 1 .998 .000 a Variable(s) entered on step 1: umur, pendidikan, sosial ekonomi, pengetahuan. Hasil analisis dengan menggunakan uji statistik Spearman Rho dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05 didapatkan signi-fikasi nilai p–valuenya sebesar 0,000. Karena signifikasi nilai p-value 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan kenaikan berat badan ibu hamil selama hamil dengan berat badan bayi lahir di Ruang Mawar RSUD dr. Iskak Tulungagung. Sedangkan nilai koefisien korelasi didapatkan arah hubungan yang positif antara kenaikan berat badan ibu hamil selama hamil dengan berat badan bayi lahir dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,712 yang artinya hubungan antara kenaikan berat badan ibu hamil selama hamil dengan berat badan bayi lahir adalah kuat. Semakin tinggi kenaikan berat badan ibu hamil selama hamil dengan berat badan bayi lahir juga semakin meningkat.
tahun) saja tetapi juga didapatkan pada responden yang dewasa pertengahan (36-45 tahun). Hal ini memperlihatkan bahwa pada umur dewasa awal (20-35 tahun) ditinjau dari tingkat kematangannya tidak hanya matang pada fisik saja, tetapi juga matang dalam berpikir dan mengambil keputusan yang terbaik baginya yaitu memeriksakan kehamilannya sesuai anjuran petugas meskipun kepatuhan ANC juga didapatkan pada responden yang berumur dewasa pertengahan (36-45 tahun). Perbedaan umur responden ini tidak menjadi halangan bagi responden untuk patuh dalam memeriksakan kehamilannya, tingkat kepatuhan ANC dikarenakan adanya kesadaran responden akan pentingnya ANC demi kesehatan ibu dan janinnya. Berdasarkan diagram 4.4 menunjukkan bahwa dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan sebagian besar dari responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). Responden yang berpendidikan SMA didapatkan sebagian besar responden patuh yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). Hasil analisa didapatkan nilai p-value sebesar 0,751 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti
Berdasarkan hasil analisa didapatkan umur tidak mempengaruhi kepatuhan ANC. Tidak mempengaruhinya umur terhadap kepatuhan ANC ini terlihat dari hasil penelitian pada tabel 4.9, bahwa kepatuhan ANC tidak hanya pada responden yang dewasa awal (20-35
6
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
pendidikan tidak mempengaruhi kepatuhan ANC. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Nursalam & Siti Pariani, 2006). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tidak ada pengaruh yang signifikan dengan kepatuhan ANC responden. Sebagian besar responden yang pendidikannya SMA, didapatkan sebagian besar patuh sebanyak 16 responden (51,6%). Responden yang berpendidikan SMA akan lebih mudah menerima informasi sehingga pengalamannya akan lebih banyak dan kecenderungan untuk patuh terhadap ANC akan besar dibandingkan dengan responden yang pendidikannya lebih rendah. Responden yang berpendidikan SMA, menyadari bahwa apabila tidak patuh akan merugikan dirinya sendiri. Tetapi kondisi ini bukan berarti semua yang berpendidikan yang lebih tinggi akan mampu berpikir lebih luas. Hal ini terlihat dari tabel 4.10, bahwa responden yang berpendidikan SMP didapatkan lebih banyak yang tidak patuh dibandingkan dengan responden yang pendidikannya SD. Keinginan responden yang berpendidikan SD untuk berusaha merubah perilaku guna meningkatkan kualitas hidupnya lebih tinggi yaitu dengan cara patuh memeriksakan kehamilannya meskipun semua responden samasama pernah mendapatkan informasi tentang ANC dan sumber informasi yang didapat responden semua berasal dari petugas kesehatan yang mana informasinya akurat dan dijamin kebenarannya.
Berdasarkan diagram 4.5 menunjukkan bahwa dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan sebagian besar dari responden sosial ekonominya Keluarga Sejahtera III yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). Responden yang sosial ekonominya Keluarga Sejahtera III didapatkan sebagian besar responden patuh yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). Hasil analisa didapatkan nilai p-value sebesar 0,998 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti sosial ekonomi tidak mempengaruhi kepatuhan ANC. Tingkat pencapaian pelayanan medis ditentukan oleh biaya yang meningkat, sehingga faktor ekonomi menjadi penyebab naik turunnya tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, terutama oleh masyarakat miskin (Hurlock, 2005). Kunjungan ibu hamil artinya ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan atau setiap kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes, 2008). Ditinjau dari sosial ekonomi, didapatkan status ekonomi tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan ANC. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa tingkat pencapaian pelayanan medis ditentukan oleh biayanya. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian pada tabel 4.11, dimana terlihat dari sosial ekonomi Keluarga Sejahtera III didapatkan sebagian besar responden patuh terhadap ANC dan dengan sosial ekonomi Keluarga Sejahtera II didapatkan hampir setengah dari responden tidak patuh terhadap ANC. Saat ini biaya pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Tunggangri
7
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
termasuk pelayanan KIA diberlakukan gratis atau bebas biaya, hanya dengan memberikan foto kopi KTP atau KK ke loket pembayaran pasien dapat dilayani. Gratisnya pelayanan kesehatan di Puskesmas diharapkan tingkatan pencapaian kunjungan pasien meningkat. Tetapi pada kenyataannya dalam penelitian ini, sosial ekonomi tidak dapat merubah gaya hidup responden untuk patuh terhadap ANC. Dari total responden sebanyak 31 responden didapatkan sebagian besar dari responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 22 responden (71%). Responden yang pengetahuannya baik didapatkan sebagian besar patuh yaitu sebanyak 21 responden (67,7%). Hasil analisa didapatkan nilai p-value sebesar 0,047 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti pengetahuan mempengaruhi kepatuhan ANC. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini telah terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012). Kunjungan antenatal care minimal dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada triwulan pertama (sebelum 14 minggu), satu kali pada triwulan kedua (antara minggu 14-28), dan dua kali pada triwulan ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah Minggu ke 36) (Depkes, 2008). Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan bahwa pengetahuan ada pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan ANC ibu hamil trimester III. Dalam penelitian ini, responden yang pengetahuannya baik didapatkan patuh ANC sebanyak 21 responden (71%). Pengetahuan baik responden
dipengaruhi oleh pernahnya responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan tentang ANC, sehingga dengan mendapatkan informasi tentang ANC responden yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, responden yang sebelumnya belum mengerti menjadi mengerti dan memahami tentang ANC. Responden menyadari bahwa ANC menguntungkan dan dengan ANC menjadi salah satu cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan apabila ada masalah dengan kehamilannya dapat dideteksi secara dini dan dapat segera ditangani. Kondisi adanya keinginan ibu dan janin agar sehat inilah yang mendorong responden untuk patuh melakukan ANC. KESIMPULAN 1. Sebagian besar responden yang berumur dewasa awal (20-35 tahun) patuh untuk melakukan ANC yaitu sebanyak 17 responden (54,8%). 2. Sebagian besar responden yang berpendidikan SMA patuh untuk melakukan ANC yaitu sebanyak 16 responden (51,6%). 3. Sebagian besar responden yang pengetahuannya baik patuh untuk melakukan ANC yaitu sebanyak 21 responden (67,7%). 4. Faktor pengetahuan mempengaruhi kepatuhan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III dengan nilai p-value 0,047 < 0,05. Faktor umur tidak mempengaruhi kepatuhan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III dengan nilai p-value 0,927 > 0,05. Faktor pendidikan tidak mempengaruhi kepatuhan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III dengan nilai p-value 0,751 > 0,05.
8
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
SARAN 1. Bagi peneliti Lebih meningkatkan konseling tentang ANC pada ibu hamil dan keluarga agar keluarga juga ikut mendukung dalam kepatuhan ANC. 2. Bagi Responden Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan tambahan wawasan dan pengetahuan responden agar mempertahankan kepatuhan ANC dan meningkatkan kepatuhan ANC bagi responden yang tidak patuh ANC. 3. Bagi Institusi Pendidikan Sebaiknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa untuk menambah wawasan tentang Antenatal Care (ANC). 4. Bagi Tempat Penelitian Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi tempat penelitian untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil agar lebih patuh terhadap ANC mengingat pentingnya ANC. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, untuk melakukan penelitian yang lebih luas lagi berkaitan tentang kepatuhan.
Hidayat, Alimul, Aziz. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Koderi. 2006. Bolehkah Wanita Menjadi Imam Negara. Jakarta : Gemma Insan Press. Manuaba, I Gede. 2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. Mardalis. 2004. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal).Cetakan ketujuh. Jakarta : Bumi Aksara. Muchlas. 2004. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : CV Banyubiru. Muhibin, Syah. 2008. Perkembangan Pendidikan. Bandung : Rosdakarya. Niven. 2007. Psikologi Kesehatan : Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. ______2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar. 2009. Perilaku Jakarta: EGC.
Nursalam. 2009. Konsep Dasar Penerapan Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Manusia. Nursalam & Siti Pariani. 2006. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto.
Depkes.2008. Pedoman pemeriksaan Antenatacal Care di Indonesia.Jakarta Dinkes. 2009. Pedoman Program Pencegahan dan Pemberantasan PMS termasuk AIDS di Indonesia. Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
9
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN ANTENATAL CAREE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
____________. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Medical– Surgical Nursing. 8th Edition. Jakarta : EGC.
Robbins. 2008. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka. Jakarta : Pren Hallindo.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung : Alfabeta.
Saifudin, Abdul, Bari. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Supriyanto. 2005. Analisis Fungsi dan Tugas. Surabaya.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.
Swanburg. 2006. Motivasi. Jakarta : Bintang pustaka.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2007. Brunner and Suddarth’s textbook of
10