Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Desember 2013 Vol. 2 No.2 Hal : 93-97 ISSN 2302-6308
Available online at: http://umbidharma.org/jipp
HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (The Correlation of Gapoktan Dynamics with The Success of Rural Agribusiness Enterprise Development Programme) Mohamad Hafinuddin1*, Asih Mulyaningsih1, Yudi LA Salampessy1 1Jurusan
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta Km. 4 Pakupatan Serang Banten *Korespondensi:
[email protected] Diterima: 11 Agustus 2013/ Disetujui: 12 September 2013
ABSTRACT Gapoktan is a farmer institution that implementing PUAP programme. On its way in achieving its objective, Gapoktan show the group dynamics. The dynamics of Gapoktan is reflected in the group's activities and behaviour of group members. Group dynamics is important in the determining of achievement of the group objectives. The purpose of this research is to analyze the correlation between Gapoktan dynamics and the success of PUAP programme. This research use a survey method with descriptive analysis and quantitative approach. The results showed that the correlation of Gapoktan dynamics with the success of PUAP programme has a positive and significant correlation (ρ=0,534). It showed that if the Gapoktan dynamics getting higher then the success of PUAP programme will also getting higher. Keywords: correlation, gapoktan dynamics, PUAP programme ABSTRAK Gapoktan merupakan kelembagaan tani pelaksana program Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Gapoktan memperlihatkan dinamika dalam perjalanannya mencapai tujuan. Dinamika gapoktan tercermin dalam setiap aktivitas gapoktan dan perilaku anggota gapoktan. Dinamika akan menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Tujuan yang dimaksud disini adalah keberhasilan pelaksanaan program PUAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian dengan uji korelasi Rank Spearman menunjukan bahwa hubungan dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP memiliki koefisien korelasi sebesar 0,534, interpretasinya adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP dengan keeratan yang kuat. Kata kunci: dinamika gapoktan, korelasi, program PUAP
94
HAFINUDDIN ET AL. PENDAHULUAN
PUAP merupakan kelompok program pemberdayaan masyarakat yang bernaung di bawah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) yang dilaksanakan oleh Kementrian Pertanian. Program PUAP dilatar belakangi oleh permasalahan mendasar yang dihadapi petani yaitu kurangnya akses terhadap sumber permodalan, pasar, dan teknologi serta organisasi tani yang masih lemah. PUAP merupakan bentuk fasilitas bantuan modal usaha bagi petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani (Kementerian Pertanian 2011). Gapoktan merupakan kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Ruang lingkup gapoktan mencakup keseluruhan satu wilayah desa. Gapoktan memiliki fungsi sebagai unit usaha produksi, unit usaha pengolahan, penyedia sarana prasarana pendukung produksi pertanian, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro. Gapoktan diharapkan dapat menjadi lembaga gerbang (Gateway Institution) yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga lain (Kementerian Pertanian 2007). Interaksi antara anggota dengan anggota lain dalam bekerjasama dan berusaha untuk mencapai tujuan terjadi di dalam gapoktan. Tujuan tersebut merupakan manifestasi dari tujuan anggota. Dalam perjalanannya mencapai tujuan, gapoktan sebagai suatu kelompok memperlihatkan dinamika yang tercermin dari aktivitas kelompok dan tingkah laku anggota kelompok. Dinamika diartikan sebagai suatu gerak atau kekuatan yang berpengaruh terhadap tingkah laku anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama (Santosa 2009).
JIPP Dinamika kelompok terwujud karena adanya interaksi antar anggota yang dinamis yang mempengaruhi individu sehingga menimbulkan gerak atau kekuatan dalam kelompok. Gerak atau kekuatan inilah yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup kelompok dalam mencapai tujuan bersama (Huraerah dan Purwanto 2006). Gapoktan yang terdapat di Kabupaten Serang tersebar di 28 kecamatan. Salah satu gapoktan yang mendapatkan bantuan fasilitas program PUAP adalah Gapoktan Sri Fajar Tani yang berada di Desa Kamurang, Kecamatan Cikande. Gapoktan tersebut mendapatkan bantuan program PUAP pada tahun 2010 dengan komoditas utama padi sawah. Gapoktan Sri Fajar Tani mendapatkan penghargaan sebagai gapoktan terbaik dari Kementerian Pertanian pada tahun 2012. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penelitian untuk mengkaji dinamika yang terjadi pada Gapoktan Sri Fajar Tani berikut hubungannya dengan keberhasilan program PUAP di Desa Kamurang merupakan hal yang menarik untuk dilakukan. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengkaji hubungan dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP dengan menggunakan metode survei. Jumlah responden ditetapkan menjadi 92 orang petani yang merupakan anggota dari gapoktan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, sedangkan untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan uji korelasi rank Spearman (rs). HASIL DAN PEMBAHASAN Dinamika Dinamika Gapoktan Sri Fajar Tani dikaji menggunakan pendekatan psikologi sosial. Dinamika digambarkan melalui keterpenuhan 9 unsur dinamika
Vol. 2, 2013
Hubungan Dinamika Gapoktan
95
yang melekat pada gapoktan yaitu: (1) Tujuan kelompok (2) Struktur kelompok (3) Kekompakan kelompok (4) Fungsi tugas (5) Pengembangan kelompok (6) Suasana (7) Efektivitas (8) Tekanan dan (9) Maksud terselubung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika berada pada kategori tinggi dengan persentase 76,61%. Indikator dinamika keseluruhan berada pada kategori sedang. Tujuan kelompok (55,55%), Struktur kelompok (58,70%), Kekompakan kelompok (47,80%), Fungsi tugas (67,40%), Pengembangan kelompok (52,20%), Suasana (50,00%), Efektivitas (71,70%), Tekanan dan Maksud terselubung masing-masing (50,00%) dan (52,20%) seperti disajikan pada Tabel 1. Indikator dinamika sebagian besar berada diantara kategori sedang sampai tinggi sehingga menyebabkan dinamika gapoktan berada pada kategori tinggi. Indikator dinamika pada gapoktan mendukung kedinamisan kelompok. Kategori tinggi pada dinamika Gapoktan menunjukan bahwa tingkah laku sebagian besar anggota kelompok mencerminkan gerak atau kekuatan yang tinggi. Gerak atau kekuatan inilah yang menyebabkan hubungan antar individu di dalam kelompok berlangsung
dinamis, hubungan yang terjadi merupakan sebuah kondisi ideal dalam sebuah tata kehidupan berkelompok. Kondisi tersebut akan berpengaruh positif terhadap setiap aktivitas kelompok dalam menjalankan kegiatannya sehingga tujuan bersama yang telah ditetapkan dapat tercapai. Keberhasilan PUAP Keberhasilan program PUAP merujuk pada tiga indikator utama yaitu: (1) indikator keberhasilan output, (2) indikator keberhasilan outcome, dan (3) indikator keberhasilan benefit dan impact. Ketiga indikator tersebut merupakan tahapan-tahapan pencapaian keberhasilan yang saling berurutan dan mempunyai keterkaitan antar indikator satu dengan indikator lainnya. Hasil penelitian (Tabel 2) menunjukkan bahwa keberhasilan pelaksanaan program PUAP di Desa Kamurang berada pada kategori tinggi dengan persentase 76,10%. Indikator yang berada pada kategori sedang adalah indikator benefit dan impact (56,5%). Indikator yang berada pada kategori tinggi adalah indikator output (79,3%) dan indikator outcome (75%).
Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan unsur dinamika pada Gapoktan Sri Fajar Tani No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Uraian Tujuan Kelompok Struktur Kelompok Kekompakan Kelompok Fungsi Tugas Kelompok Pengembangan Suasana Kelompok Efektivitas Kelompok Tekanan Maksud Terselubung Dinamika
Skor Maks
Skor Hasil
%
Keterangan
6-7 6-7
4-5 4-5
55,50 58,70
Sedang Sedang
6-7
4-5
47,80
Sedang
6-7
4-5
67,40
Sedang
6-7 6-7 6-7 6-7 6-7 42-54
4-5 4-5 4-5 4-5 4-5 42-54
52,20 50,00 71,70 52,20 50,00 76,10
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi
Keterangan: Skor 4-5 (Kategori sedang), 6-7 (Kategori tinggi). Persentase adalah distribusi responden pada skor hasil.
96
HAFINUDDIN ET AL.
JIPP
Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan keberhasilan PUAP di Desa Kamurang No 1. 2. 3.
Uraian Keberhasilan output Keberhasilan outcome Keberhasilan benefit Impact Keberhasilan PUAP
Skor Maks 17-22 19-24
Skor Hasil 17-22 19-24
% 79,30 75,00
Keterangan Tinggi Tinggi
17-21
12-16
56,5
Sedang
35-45
35-45
76,10
Tinggi
Keterangan: Persentase adalah distribusi responden pada skor hasil
Keberhasilan output program PUAP di Desa Kamurang berada pada kategori tinggi dengan persentase 79,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa Gapoktan telah berhasil memberikan hasil langsung dari pelaksanaan program yang dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota. Tersalurkannya dana bantuan untuk membiayai usaha produktif anggota dan tersedianya fasilitas penunjang kegiatan kelompok dan kegiatan usahatani merupakan ciri pelaksanaan program yang berhasil memberikan manfaat. Sebagian besar anggota menyatakan jumlah bantuan yang disalurkan oleh gapoktan telah sesuai dengan kebutuhan, hal tersebut mengacu pada rencana usaha anggota (RUA). Keberhasilan outcome program PUAP di Desa Kamurang berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 75%. Hal tersebut menunjukkan bahwa gapoktan telah berhasil memberikan manfaat kepada anggota melalui peningkatan kemampuan gapoktan dalam mengelola bantuan dan peningkatan jumlah petani yang memperoleh bantuan modal. Sebagian besar anggota berpendapat bahwa kemampuan gapoktan dalam mengelola penyaluran bantuan sudah baik, hal ini dicirikan dengan penyaluran bantuan yang tepat sasaran. Sebagian besar bantuan yang telah disalurkan dapat dikembalikan lagi kepada gapoktan. Selain itu, fasilitas penunjang usahatani yang dikelola oleh gapoktan bertambah dibandingkan dengan tahun sebelumnya begitu pula dengan skala usaha yang dijalankannya. Keberhasilan benefit dan impact program PUAP di Desa Kamurang
berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 56,5%. Kategori keberhasilan benefit dan impact yang sedang menunjukkan bahwa gapoktan cukup berhasil memberikan manfaat dan dampak jangka panjang dari program PUAP yang telah dilaksanakannya. Responden berpendapat bahwa keberhasilan benefit dan impact pada gapoktan terletak dari aspek pengelolaan LKM-A yang baik dicirikan dengan adanya kepemilikan tabungan anggota, peningkatan jumlah dana yang dikelola, dan pengelolaan LKM-A yang sepenuhnya telah dikelola oleh gapoktan. Pengelolaan LKM-A tersebut menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia pengelola gapoktan telah meningkat. Selain itu manfaat lain yang dirasakan oleh anggota adalah adanya pengembangan usahatani baru selain padi yang diusahakan oleh gapoktan yaitu usahatani jamur tiram. Usaha baru ini diharapkan mampu menjadi alternatif bagi anggota untuk memperoleh tambahan pendapatan. Dalam jangka panjang diharapkan anggota mampu menjadikan jamur sebagai usaha utamanya, karena keuntungan yang dihasilkan dari usahatani jamur cukup besar. Aspek yang dinilai kurang oleh responden adalah kemajuan usaha gapoktan yang belum mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan jumlah warga miskin yang jumlahnya relatif tetap. Kedua aspek tersebut merupakan aspek yang memerlukan perhatian lebih dari gapoktan agar keberadaannya mampu mengurangi jumlah warga miskin dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Vol. 2, 2013
Hubungan Dinamika Gapoktan
Hubungan Dinamika Gapoktan dengan Keberhasilan PUAP Hasil uji korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP. Nilai koefisien korelasi (ρ) sebesar 0,534 (Tabel 3) menunjukkan adanya hubungan yang nyata dengan keeratan yang kuat. Artinya, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi dinamika gapoktan maka semakin tinggi juga keberhasilan program PUAP. Tabel 3 Hubungan dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP
Dinamika Gapoktan
Keberhasilan Program PUAP (ρ)
t hitung
0,534**
5,991
Keterangan: (ρ) Koefisien Rank Spearman ** Korelasi nyata pada α = 0,01 (1-sisi)
Dinamika Gapoktan Sri Fajar Tani berada pada kategori tinggi. Dinamika yang tinggi menunjukan bahwa tingkah laku sebagian besar anggota kelompok mencerminkan gerak atau kekuatan yang tinggi. Gerak atau kekuatan tersebut menyebabkan hubungan antar individu di dalam kelompok berlangsung dinamis. Kondisi tersebut akan berpengaruh positif terhadap setiap aktivitas kelompok dalam menjalankan kegiatannya sehingga keberhasilan pelaksanaan program PUAP dapat dicapai. Hal tersebut menyebabkan dinamika gapoktan berhubungan positif dengan keberhasilan program PUAP.
97
KESIMPULAN Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP. Semakin tinggi dinamika gapoktan maka semakin tinggi juga keberhasilan program PUAP. SARAN Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat disampaikan untuk Gapoktan SRI Fajar Tani, hendaknya meningkatkan dinamika kelompok agar tercipta kondisi dinamika yang tinggi sehingga keberhasilan pelaksanaan program PUAP dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Huraerah dan Purwanto. 2006. Dinamika Kelompok Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Umum Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. Jakarta: Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian. Kementerian Pertanian. 2007. Peraturan Menteri Pertanian Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pertanian. Jakarta: Sekretariat Jendral Kementan. Santosa S. 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.