1
Hubungan Berfikir Positif dengan Makna Hidup pada Pasien Penyakit Kanker di RSUD dr. Pirngadi Medan Laili Alfita Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Pradina Willi Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berfikir positif dengan makna hidup pada pasien penyakit kanker di RSUD Dr. Pirngadi Medan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Skala yang digunakan adalah skala berfikir positif menurut Albrecht (1980) yang berjumlah 32 aitem, sedangkan makna hidup menurut Frankl (1992) yang berjumlah 54 aitem. Reliabilitas skala berfikir positifrbt= 0,935, reliabilitas skala makna hiduprbt = 0,928. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Dengan menggunakan SPSS versi 18,0. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara berfikir positif dengan makna hidup, dimana rxy = -0,038 ; p= 0.000< 0,010. Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah berfikir positif tergolong tinggi sebab nilai rata-rata empirik yang diperoleh yaitu 112.942 lebih besar dari nilai rata-rata hipotetik yaitu 77.5 dengan selisih yang melebihi nilai SD atau SB yang besarnya 9,116, sedangkan makna hidup juga tergolong tinggi sebab nilai rata-rata empirik yang diperoleh yaitu 157.134 lebih besar dari nilai rata-rata hipotetik yaitu 115 dengan selisih yang melebihi nilai SD atau SB yang besarnya 15,321. Dari hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima. Kata Kunci: Berfikir Positif, Makna Hidup, Pasien Kanker
PENDAHULUAN
motivasi
Setiyartomo
seseorang,
dapat
(2004),
menghilangkan makna hidup dan
mengatakan bahwa dalam berbagai
dapat menghambat seseorang untuk
penelitian
mendapatkan kebahagiaan.
psikologis
menunjukkan
telah
pentingnya
Hal ini memberikan penjelasan
kebermaknaan hidup sebagai faktor
bahwa
yang berpengaruh kuat terhadap
menemukan
kesehatan fisik, kepercayaan diri,
penyakitnya, mereka tahu apa yang
kebahagiaan
seharusnya
kesehatan
seseorang, mental.
dan Kondisi
pasien
tersebut makna dilakukan
telah dalam dalan
kondisi tersebut. Dalam kondisi
psikologis yang dialami seperti
sakit
perasaan tidak berdaya, putus asa,
mengambil sikap yang positif,
depresi, marah dan sedih yang
mengarahkan pemikirannya pada
dapat menghilangkan tujuan dan
hal-hal yang positif. Sesuai dengan
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
mereka
masih
mampu
2
penuturan Frankl yang mendukung
Positive
pernyataan
ini
meaning of life
kebermaknaan
hidup
bahwa
thinking
with
the
sebagai
Frankl (2003) mengungkapkan
keadaan yang menunjukkan sejauh
bahwa kebermaknaan hidup adalah
mana seseorang telah mengalami
keadaan yang menunjukkan sejauh
dan
mana seseorang telah mengalami
menghayati
keberadaan sudut
kepentingan
hidupnya
pandang
menurut
dirinya
sendiri
(Frankl, 2003).
dan
menghayati
keberadaan
kepentingan
hidupnya
menurut
sudut pandang dirinya sendiri.
Melalui pemusatan perhatian
Kemudian
Hanik
(2004)
pada aspek yang positif dari suatu
menambahkan
keadaan atau situasi yang sedang
kebermaknaan hidup terdapat dua
dihadapi akan membantu individu
arti dasar yaitu, kebermaknaan
untuk menghadapi situasi yang
lebih merujuk pada interpretasi
mengancam
menimbulkan
terhadap
sehingga
dia
mampu
pada umumnya, dan kebermaknaan
memberi
reaksi
dalam
segala
lebih merujuk pada tujuan-tujuan
peristiwa
yang
terjadi
secara
dan
stress,
atau
bahwa
dalam
pengalaman atau hidup
motivasi-motivasi
yang
positif. Orang yang berpikir positif
membuat individu memiliki respek
tidak akan menilai sesuatu secara
terhadap
pengalamannya
sederhana, tetapi akan memahami
hidupnya.
Makna
secara mendalam baru kemudian
mempunyai arti yang berbeda pada
menetapkan penilaian, dan tidak
setiap individu tergantung dari
terpengaruh oleh penilaian orang
sudut pandang mana ia melihatnya
lain, tetapi selalu memikirkan lebih
dan mengartikannya.
jauh
dan
hidup
kemudian
Teori tentang makna hidup
mengambil keputusan.
Hal ini
dikembangkan oleh Frankl (1996),
membuat
memiliki
dimana teori ini dituangkan ke
kemampuan
mendalam
atau
seseorang
menyesuaikan
diri
dalam suatu terapi yang dikenal
yang lebih besar dalam menyikapi
dengan
masalah, kemudian mengubahnya
Logoterapi memiliki tiga konsep
menjadi positif (El-Bahdal, 2010).
dasar yakni:
KAJIAN PUSTAKA Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
nama
logoterapi.
3
a. Kebebasan
berkehendak
(the freedom to will) b. Hasrat
(the
1992).
penelitian
untuk
bermakna
(Koeswara,
will
Berdasarkan
Crurabaugh
dan
hidup
Maholick (dalam Koeswara, 1992)
to
seseorang yang merasa hidupnya
meaning)
bermakna mampu menggunakan
c. Makna hidup (the meaning
mekanisme
of life).
memadai dibanding dengan subjek
Banyak
ahli
yang
telah
pertahanan
secara
yang kurang bermakna hidupnya.
meneliti tentang keberadaan hidup
Makna
dan
dikonsepkan oleh Frankl (dalam
memberikan
pengertian
hidup
sebagaimana
mengenai makna hidup. Setiap
Bastaman,
individu
karakteristik, yaitu:
mempunyai
keinginan
1996)
memiliki
untuk meraih hidup bermakna,
a. Makna hidup itu sifatnya
seperti yang dikemukakan Frankl
unik, personal dan temporer.
(dalam Bastaman, 1996) bahwa
b. Makna hidup itu spesifik
dalam setiap keadaan, termasuk
dan konkrit
dalam
c. Makna
penderitaan
sekalipun
kehidupan ini selalu mempunyai
hidup
memberi
pedoman dan arah
makna, di mana hidup secara
Sedangkan
bermakna
kebermaknaan
hidup
utama setiap orang. Dalam batas-
Frankl
didukung
batas tertentu manusia memiliki
tujuan
kebebasan dan tanggung jawab
berkeinginan,
pribadi
dan
makna atau kepuasan hidup, sikap
menemukan makna dan tujuan
terhadap kematian, pikiran tentang
hidupnya. Makna dan tujuan hidup
bunuh diri, dan kepantasan hidup.
merupakan sesuatu yang tidak
Positive
dapat dipisahkan.
meaning of life cancer disease in
merupakan
untuk
motivasi
memilih
Rasa penuh makna tersebut
aspek-aspek
(1992)
hidup,
menurut kebebasan
keinginan
thinking
oleh:
with
akan
the
patients
tercapai ketika subjek merasa telah
Albrecht (1980), mengatakan
menyesuaikan diri secara memadai
bahwa
dengan tata nilai yang menjadi
tercakup hal-hal sebagai berikut,
kerangka
yaitu harapan yang positif, afirmasi
orientasi
hidupnya
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
dalam
berpikir
positif
4
diri, pernyataan yang tidak menilai
yang
dan
Schultz,
penyesuaian
lingkungan. berpikir
diri
terhadap
Kecenderungan
seseorang akan sangat
mempengaruhi kejiwaannya. berpikir
kondisi Oleh
karena
positif
itu,
didapat.
Frankl
1995),
(dalam
berdasarkan
pengalaman
hidupnya
mengemukakan
bahwa
individu
yang mengubah pola berpikir ke arah
yang
positif
dan
mempunyai
menyenangkan, maka kesakitan,
pengaruh yang positif terhadap
ketakutan, penderitaan akan hilang
kondisi psikologis, daya tahan
karena
terhadap stres, dan kesehatan fisik.
membangkitkan jiwa yang tertekan
Pasien yang mampu berpikir positif
dan memberikan kekuatan untuk
akan lebih mampu menemukan
mengatasi
makna dalam hidupnya, karena
keputusasaan pada suatu keadaan.
memiliki
METODE PENELITIAN
keyakinan
kuat
atas
keinginannya, termasuk sembuh dari penyakit yang diderita.
fikiran
penderitaan
Metode
penelitian
digunakan
Hal ini juga sejalan dengan
korelasi
positif
adalah dengan
akan
dan
yang
penelitian pendekatan
pendapat yang mengatakan bahwa
kuantitatif.
kecenderungan berpikir seseorang
penelitian ini sebanyak 52 orang,
(positif
akan
dimana subyek adalah pasien yang
terhadap
menderita penyakit kanker dan
penyesuaian diri dan kehidupan
menjalani rawat inap di rumah
psikisnya (Lazarus & Lazarus,
sakit
1978). Seseorang yang berpikir
pengambilan sampel adalah total
positif akan memandang peristiwa
sampling,
yang dialami maupun keadaan
digunakan mencakup keseluruhan
dirinya dari sisi yang positif.
populasi. Oleh karena itu, sample
Seseorang yang berpikir positif
diambil sebanyak total populasinya
akan memandang peristiwa yang
yaitu 52 subyek.
dialami maupun keadaan dirinya
Alat Ukur
membawa
atau
negatif)
pengaruh
dari sisi positif sehingga ia akan
Populasi
Pirngadi
Berpikir
dalam
Medan.
yaitu
Teknik
sampel
positif
yang
diungkap
melakukan tindakan yang positif
dengan menggunkan skala berpikir
kemudian kebermaknaan hiduplah
positif yang diambil berdasarkan
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
5
pada aspek-aspek berpikir positif yang kemukakan oleh (Albrecht, 1980) terdiri atas harapan yang positif, afirmasi diri, pernyataan yang
tidak
menilai,
penyesuaian
diri
lingkungan.
dan
terhadap
Indikasi
positif
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antar tiap butir dengan skor total. XY= Jumlah hasil kali antar setiap butir dengan skor total. X = Jumlah skor seluruh subjek untuk tiap butir. Y = Jumlah skor keseluruhan butir pada subjek. n = Jumlah subjek.
Nilai validitas setiap butir
ditunjukkan dengan skor total yang diperoleh dalam skala berpikir
(koefisien
r
product
moment)
sebenarnya masih perlu dikoreksi
positif. Makna hidup dapat diungkap melalui skala makna hidup yang didapat berdasarkan aspek-aspek makna hidup dari Frankl (1996), yaitu: tujuan hidup, kebebasan berkeinginan,
kepuasan
hidup,
sikap terhadap kematian, pikiran tentang bunuh diri, dan kepantasan
karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor butir yang dikorelasikan dengan skor total, ikut sebagai komponen skor total, dan hal ini menyebabkan koefisien r menjadi lebih besar (Hadi,
1986).
Metode
pengumpulan
data
dengan model skala Likert dengan
untuk
membersihkan kelebihan bobot ini dipakai
hidup.
Teknik
formula
part
whole.
Adapun formula part whole adalah sebagai berikut:
empat alternatif jawaban. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam digunakan
penelitian teknik
uji
ini validitas
internal dengan mengkorelasikan nilai
tiap
butir
dengan
nilai
Keterangan : rbt = Koefisien r setelah dikoreksi rxy = Koefisien r sebelum dikoreksi (product moment) SDx = Standar Deviasi skor butir SDy = Standar Deviasi skor total
Uji reliabilitas alat ukur
totalnya. Korelasi yang digunakan
yang digunakan dalam penelitian
adalah teknik korelasi
product
ini adalah teknik analisa varians
moment dari Pearson. Adapun
yang dipakai adalah teknik anava
rumus korelasi product moment
dari
tersebut adalah : Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
Alpha
Cronbach
(Azwar,
6
1992)
dengan
rumus
sebagai
berikut:
Hasil
penelitian
yang
menggunakan skala berpikir positif kembali dilihat validitasnya yang
Keterangan :
berjumlah 31 item dengan teknik
Val= Korelasi keandalan Alph
Corrected Item-Total Correlation.
Vt =Varian total
Dari uji validitas menunjukan nilai
Metode Analisis Data Metode
koefisien validitas bergerak dari
analisis
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik korelasi product moment dari Karl Pearson. Sebelum
0,352 sampai 0,761. Sedangkan hasil penelitian skala makna hidup validitas
dilakukan
analisis
moment, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap data
menunjukan validitas
yaitu
untuk
data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. yaitu
untuk
mengetahui apakah data dari bebas
memiliki
hubungan yang linier dengan
0,303
mengetahui
reliabilitas
skala
berpikir positif dan makna hidup ini adalah teknik Alpha Croncbach. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa Positif
dari uji coba skala sampai kepada hipotesis,
0,935dan
nilai
Alpha
Croncbach Makna Hidup 0,928. Dengan
demikian
kedua
skala
tersebut dapat dikatakan reliabel. Selanjutnya dari hasil uji coba
Semua data penelitian, mulai dianalisa
dengan menggunakan komputer berprogram SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
dari
sampai 0,657.
variabel tergantung.
pengujian
bergerak
koefisien
nilai Alpha Croncbach Berpikir
linieritas,
variabel
nilai
Teknik yang digunakan untuk
mengetahui apakah distribusi
b. Uji
aitem
Total Correlation. Dari uji validitas
penelitian yang meliputi: normalitas,
46
dengan teknik Corrected Item-
data dengan teknik analisis product
a. Uji
berjumlah
alat ukur berpikir positif yang berjumlah
32
butir,
diketahui
bahwa terdapat 1 butir yang gugur dan 31 butir yang valid mencapai 0,300 ke atas dan hasil uji coba alat ukur makna hidup yang berjumlah 54 butir, diketahui bahwa terdapat
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
7
8 butir yang gugur dan 46 yang
Simpangan Baku (15,321).
valid mencapai 0,300 ke atas. Butir
Peluang
berpikir positif yang valid memiliki
(0.898)
koefisien validitas antara 0,352
terjadinya
Pada
Uji
kesalahan
linearitas
untuk
sampai 0,761 dengan koefisien
mengetahui apakah distribusi data
reliabilitas sebesar 0,935, dan butir
penelitian, yaitu variabel berpikir
makna hidup yang valid memiliki
positif dan makna hidup memiliki
koefisien validitas antara 0,303
hubungan linear. Dari hasil uji
sampai 0,657 dengan koefisien
linieritas
menunjukkan
bahwa
reliabilitas sebesar 0,928.
variabel
berpikir
positif
Berdasarkan hasil uji coba alat
berhubungan secara linier dengan
ukur penelitian diketahui bahwa
variabel
untuk aitemberpikir positif yang
ditunjukkan
tidak valid berjumlah 1 butir,
linieritas F = 0,087 dengan p <
sedangkanaitem makna hidup tidak
0,05.
valid berjumlah 8 butir.
dengan
Teknik
data
yang
Uji
hidup,
oleh linearitas
yang
koefisien dilakukan
menggunakan
teknik
interactive
graph
digunakan dalam penelitian ini
menghasilkan
diagram
adalah teknik Analisis Korelasi
(plot) dan dengan analisis Varians
Product Moment. Hal ini dilakukan
(ANAVA) dengan menggunakan
sesuai dengan judul penelitian dan
SPSS for Windows 18.0.
identifikasi
analisis
makna
digunakan
pencar
Tabel 1. Hasil Perhitungan Uji Linieritas Hubungan
variabel-variabelnya,
dimana Analisis Korelasi Poduct Moment
yang
untuk
Korelasional
f beda
p beda
Keterangan
X–Y
0,087
0,000
Linier
menganalisis hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Hasil
makna
hidup
perhitungan uji normalitas sebaran
Keterangan : X Y F BEDA p BEDA
= = = =
Berdasarkan
adalah sebagai berikut:
Berpikir Positif Makna Hidup Koefisien linieritas Proporsi peluang ralat
hasil
analisis
Nilai rata-rata (157,134)
dengan metode analisis korelasi
Koefisien
Product Moment, diketahui bahwa
( 0,182).
Kolmogorov-Smirnov
terdapat hubungan positif yang
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
8
signifikan antara berpikir positif
Skor total keseluruhan subjek
dengan makna hidup, dimana rxy =
untuk
-0,038 ; p= 0.000< 0,010. Artinya
sebesar 4736 dibagi denganjumlah
semakin tinggi berpikir positif,
subjek 52 orang, maka mean
maka akan semakin tinggi makna
empiriknya adalah 5873 : 52 =
hidup, dan sebaliknya semakin
112,942. Skor total keseluruhan
rendah
maka
subjek untuk makna hidup adalah
semakin rendah makna hidup. Dari
sebesar 8171 dibagi denganjumlah
hasil penelitian ini, maka hipotesis
subjek 52 orang, maka mean
yang diajukan dinyatakan diterima.
empiriknya adalah 8171 : 52 =
berpikir
positif,
Koefisien determinan (r2) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah r2
sebesar
=
0,791.
berpikir
positif
adalah
157,134. Tabel 2. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Ini
menunjukkan bahwa makna hidup dibentuk
oleh
berpikir
positif
perhitungan
mean
sebesar79,1%. Hasil
Berdasarkan
hipotetik dan mean empiric ntuk
perbandingan
variabel berpikir positif, jumlah
kedua nilai rata-rata di atas (mean
butir yang valid adalah sebanyak
hipotetik dan mean empirik), maka
31 butir yang diformat dengan
dapat dinyatakan bahwa pasien
skala
memiliki
Likert
dalam
4
pilihan
berpikir
positif
yang
jawaban, maka mean hipotetiknya
tinggi dan makna hidup yang tinggi
adalah {(31 X 1) + (31 X 4)} : 2 =
juga. Hal ini bisa terjadi karena
77,5. Kemudian untuk variabel
sebagian
makna hidup, jumlah butir yang
menjadi sampel dalam penelitian
valid adalah sebanyak 46 butir
ini telah menjalani operasi dan
yang diformat dengan skala Likert
terapi,
dalam 4 pilihan jawaban, maka
harapan dan semangat hidup yang
mean hipotetiknya adalah {(46 X
besar,
1) + (46 X 4)} : 2 = 115.
tingginya
besar
maka inilah
mereka yang
berpikir
makna hidupnya Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
pasien
yang
memiliki memicu
positif
dan
9
Pembahasan
dilakukan dalan kondisi tersebut,
Berdasarkan hasil perhitungan
melakukan operasi atau menjalani
korelasi r product moment dapat
berbagai terapi merupakan salah
diketahui bahwa terdapat hubungan
satu
positif
positif
untuk sembuh. Dalam kondisi sakit
dengan makna hidup padapasien
mereka masih mampu mengambil
penyakit kanker rxy = -0,038 dengan
sikap yang positif, mengarahkan
p < 0,05. Artinya berdasarkan hasil
pemikirannya pada hal-hal yang
penelitian
positif. Sesuai dengan penuturan
antara
berpikir
ini,
maka
dapat
bentuk
dinyatakan bahwa ada hubungan
Frankl
positif
pada
berpikir
positif
semangat
yang
mereka
mendukung
hubungan
antara
pernyataan
ini
bahwa
dengan
makna
kebermaknaan
hidup
sebagai
hidup pada pasien penyakit kanker
keadaan yang menunjukkan sejauh
dengan
mana seseorang telah mengalami
hasil
semakin
tinggi
berpikir positif maka akan semakin
dan
tinggi
keberadaan
pula
Berdasarkan hipotesis
makna hasil
yang
hidupnya. ini,
telah
maka diajukan
sudut
Meninjau dari hasil penelitian ini
diketahui
bahwa,
kepentingan
hidupnya
pandang
menurut
dirinya
sendiri
penelitian
ini
(Frankl, 2003).
dalam penelitian ini dinyatakan diterima.
menghayati
Hasil
menggambarkan
bahwa
makna
dibentuk
hidup
79,1% oleh
berpikir
berpikir positif. Hal ini berarti
positif yang dimiliki oleh pasien
terdapat 20,9% sumbangan dari
penyakit kanker berpengaruh pada
faktor atau variabel lain terhadap
makna hidupnya, yang artinya
terbentuknya makna hidup. Faktor-
bahwa semakin tinggi berpikir
faktor lain tersebut antara lain
positif yang dimiliki oleh pasien
adalah pola sikap, konsep diri,
penyakit kanker tersebut maka
corak
semakin tinggi makna hidup. Hal
kepercayaan,
ini memberikan penjelasan bahwa
kepribadian,
pasien tersebut telah menemukan
(dalam Schultz, 1995).
makna dalam penyakitnya, mereka tahu
apa
yang
seharusnya
penghayatan ibadah, menurut
atau dan Frankl
Dengan memusatkan perhatian pada aspek yang positif dari suatu
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
10
keadaan atau situasi yang sedang
mempunyai arti yang berbeda pada
dihadapi akan membantu individu
setiap
untuk menghadapi situsasi yang
sudut pandang mana iamelihatnya
mengancam
dan mengartikannya.
stress,
atau
menimbulkan
individutergantung
dari
sehingga
dia
mampu
Hasil lain yang diperoleh dari
memberi
reaksi
dalam
segala
penelitian ini, diketahui bahwa
peristiwa
yang
terjadi
secara
berpikir positif yang dimiliki oleh
positif. Orang yang berpikir positif
pasien penyakit kanker RSUD Dr.
tidak akan menilai sesuatu secara
Pirngadi Medan tergolong tinggi.
sederhana, tetapi akan memahami
Hal ini didasarkan pada nilai rata-
secara mendalam baru kemudian
rata empirik yang diperoleh yaitu
menetapkan penilaian, dan tidak
112,942 lebih besar dari nilai rata-
terpengaruh oleh penilaian orang
rata hipotetik yaitu 77,5dengan
lain, tetapi selalu memikirkan lebih
selisih yang melebihi nilai SD atau
jauh
SB yang besarnya 9,116. Hal ini
dan
mendalam
kemudian
mengambil keputusan.
Hal ini
berarti
membuat
memiliki
pikirannya
seseorang
kemampuan
menyesuaikan
diri
pasien pada
mengarahkan kesembuhan,
merasa dibutuhkan, melawan rasa
yang lebih besar dalam menyikapi
takutnya.
masalah, kemudian mengubahnya
variabel makna hidup, diketahui
menjadi positif (El-Bahdal, 2010).
bahwa pasien penyakit kanker
Kemudian
Hanik
(2004)
RSUD
menambahkan
bahwa
dalam
memiliki
Selanjutnya
Dr.
Pirngadi
makna
hidup
untuk
Medan yang
kebermaknaan hidup terdapat dua
tergolong tinggi, sebab nilai rata-
arti dasar yaitu, kebermaknaan
rata empirik yang diperoleh yaitu
lebih merujuk pada interpretasi
157,134 lebih besar dari nilai rata-
terhadap
pengalaman atau hidup
rata hipotetik yaitu 115 dengan
pada umumnya, dan kebermaknaan
selisih yang melebihi nilai SD atau
lebih merujuk pada tujuan-tujuan
SB yang besarnya 15,321. Hal ini
dan
juga
motivasi-motivasi
yang
dikarenakan
pasien
telah
membuat individu memiliki respek
menjalani operasi dan terapi, juga
terhadap
pengalamannya
atau
adanya dukungan yang kuat dari
hidupnya.
Makna
hidup
keluarga,
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
pasien
tidak
11
mengeluhkan
sakitnya,
bisa
Adanya hubungan signifikan
tersenyum pada keluarga yang
antara
berpikir
menjenguk, dan tetap menjalankan
makna
hidup,
ibadah.
dikatakan
Berdasarkan pernyataan diatas
RSUD
positif maka
bahwa Dr.
para
Pirngadi
pasien Medan
memiliki
berpikirnya ke arah yang positif
meskipun dalam keadaan sakit
dan
maka
sehingga dapat menemukan makna
kesakitan, ketakutan, penderitaan
dalan penderitaan dalam hidupnya.
akan hilang karena pikiran positif
Seseorang yang berpikir positif
akan membangkitkan jiwa yang
akan memandang peristiwa yang
tertekan dan memberikan kekuatan
dialami maupun keadaan dirinya
untuk mengatasi penderiataan pada
dari sisi yang positif. Sebaliknya,
suatu
mereka yang berpikir negatif akan
keadaan,
Frankl
(dalam
Schultz, 1995).
melihat
Ketika seseorang menemukan makna
hidup
maka
sudut
positif
negatif.
Akibatnya seseorang yang berpikir
akan
positif akan mempunyai mood
menentukan tujuan hidup yang
(suasana hati) yang lebih positif
pada
serta tingkatan energi yang lebih
akhirnya
segala
akan
kegiatan
terarah.
ia
dari
yang
dapatlah
bahwa inividu yang mengubah pola menyenangkan,
pikiran
dengan
membuat
menjadi
Kebermaknaan
merupakan
perasaan
lebih
tinggi (Eperson dalam Goodhart,
hidup
1985). Sementara harapan dan
subjektif
pikiran
yang
negatif
bahwa segala sesuatu yang terjadi
mendorong
pada diri subjek mempunyai dasar
menjadi depresi. Dapat diketahui
kokoh dan penuh arti atau dengan
adanya
kata lain subjek merasa bahwa
seseorang
dirinya benar, dan tepat (Erikson
seseorang
dalam Cremers, 1989). Benar dan
problem-problem
tepat dalam mengambil tindakan
yang
atau
kesehatan mental maupun fisik.
keputusan
berhubungan
baik
dengan
yang
seseorang
akan
pengaruh
caraberpikir
terhadap dalam dapat
untuk
reaksi
menghadapi kehidupannya mempengaruhi
dirinya
Bastaman (1995) mengatakan
sendiri maupun orang lain akan
bahwa orang yang menghayati
menimbulkan rasa penuh makna.
hidupnya bermakna menunjukkan
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
12
kehidupan yang penuh gairah dan
batin
dalam
optimis, terarah, dan bertujuan,
kehidupan.
setiap
aspek
mampu beradaptasi, luwes dalam bergaul
dengan
identitas
diri
tetap
menjaga
dan
apabila
dihadapkan pada suatu penderitaan ia akan tabah dan menyadari bahwa
DAFTAR PUSTAKA Anderson, G. 1996. 50 Kiat Menghadapi Vonis Kanker. Gramedia: Pustaka Utama
ada hikmah di balik penderitaan. Orang yang berpikir positif adalah
orang
sering
berbicara
sukses dari pada kegagalan, cinta dari pada kebencian, kebahagiaan dari pada kepedihan, persahabatan
Bastaman, H.D. 1996. Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Paramadina. Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi Psikologi Untuk Menemui Makna Hidup. Jakarta: Rajawali Press.
dari pada permusuhan, rasa percaya diri dari pada raa takut, kepuasan dari pada ketidak puasan, kebaikan dari pada kejahatan, dan berita yang bagus dari pada berita yang buruk,
serta
menyelesaikan
bagaimana masalah
dari
buruknya masalah itu sendiri. Begitulah pikiran positif yang selalu aktif sepanjang waktu tanpa pengaruh apapun dan siapa pun. Dalam
kondisi
kritis
sebagian
orang bisa menguasai kondisinya, karena
ia
permasalahan
tahu
bahwa
pasti
ada
setiap
El-Bahdal, M.R. 2010. Asyiknya Berpikiran Positif. Jakarta: Zaman. Cremers. 1989. Kebermaknaan Hidup dalam Seseorang. Jakarta: Bumi Aksara Frankl, V.E. 2003. Man’s Search For Meaning; an introduction to Logotherapy. Edisi Terjemahan. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Frankl, V.E. 2004. Man’s Search For Meaning. Mencari Makna Hidup. Bandung: Nuansa. Goodhart. 1985. Positive Thinking. Jakarta: Rineka Pustaka.
jalan
keluarnya.
Dengan
begitu,
seseorang
akan
mampu
mewujudkan impian hidup dan menjalaninya dengan ketentraman
Hadi, Purnomo. 2014. Berfikir Positif. Jakarta: Platinum. Koeswara, E. 1992. Logoterapi Psikoterapi Victor Frankl. Yogyakarta: Kanisius.
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
13
Lazarus. 1978. Arti Berfikir Positif. Gramedia: Pustaka Utama. Rasyid, Musa. 2010. Asyiknya Berpikiran Positif. Jakarta: Zaman. Schultz, John W. 1995. Psikologi Pertumbuhan, Model-Model
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kansius.