HUBUNGAN ASUPAN GIZI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN KOMPUTER BORDIR DI KELURAHAN CILAMAJANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA
MOHAMMAD NOOR FAISAL 1) ANDIK SETIYONO2) ANTO PURWANTO3) Mahasiswa Fakultas Ilmu Peminatan Kesehatan Keselamatan kerja Universitas Siliwangi (
[email protected]) 1) Dosen Pembimbing Bagian Kesehatan Keselamatan kerja Universitas Siliwangi (
[email protected]) 2 ABSTRAK Gizi kerja merupakan upaya promotif, syarat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas kerja. Penerapan gizi kerja di perusahaan menjadi keharusan investasi yang rasional bagi perbaikan kualitas tenaga kerja. Banyak masalah gizi yang terjadi pada tenaga kerja yang bersumber dari faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan arti penting gizi bagi pekerjaan, higiene dan sanitasi lingkungan yang belum menunjang serta kurang partisipasi dari pengusaha terhadap gizi tenaga kerja di perusahaannya.Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui hubungan asupan gizi terhadap produktivitas kerja pada pekerja bordir di Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Metode dalam penilitian ini adalah case control. Data statistik dilakukan dengan uji statistik chi square. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja komputer bordir sebanyak 117 orang. Di dapat 27 kasus dan 27 kontrol. Hasil analisis statistik dengan uji kai kuadrat atau chisquare diperoleh nilai p = 0,121 . Nilai p lebih dari alpha 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, atau tidak ada hubungan antara asupan gizi terhadap produktivitas kerja pada pekerja bagian komputer bordir di Kelurahan Cilamajang. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang gizi ( seperti mengikuti penyuluhan , aktif memanfaatkan fasilitas kesehatan , dan kegiatan lainnya ) yang berkaitan dengan faktor-faktor asupan gizi..
Kata kunci
: Asupan gizi , produktivitas kerja
Kepustakan
: 7 ( 1994– 2013 )
NUTRITION INTAKE RELATIONSHIP WORK ON LABOUR PRODUCTIVITY OF THE COMPUTER EMBROIDERY IN VILLAGE CILAMAJANG CITY DISTRICT Kawalu TASIKMALAYA MOHAMMAD NOOR FAISAL 1) ANDIK SETIYONO2) ANTO PURWANTO3) Students of the Faculty of Health Specialisation Safety Siliwangi University (
[email protected]) 1) Section Supervisor Health Safety Siliwangi University (
[email protected]) 2 ABSTRACT Nutrition work is promotive, an important condition for improving health status and work productivity. Application of nutrition work in the company becomes imperative that a rational investment for the improvement of the quality of labor. Many nutritional problems that occur in the labor force that comes from economic factors, lack of knowledge and awareness of the importance of nutrition for the work, hygiene and environmental sanitation and lack of participation not yet support from employers to workers in nutrition perusahaannya.Tujuan of this study is Knowing relationship nutrition to work on labor productivity in Sub Cilamajang embroidery Kawalu District of Tasikmalaya. The method in this research is a case control study. Statistical data performed by chi-square test. The population in this study is computer embroidery workers 117 people. On may 27 cases and 27 controls. Statistical analysis with chisquare test or chi-square p = 0.121 obtained. The p-value of more than 0.05 alpha so acceptable and Ha Ho is rejected, or no relationship between nutrient intake on the productivity of workers working on computer parts in the Village Cilamajang embroidery. Increase awareness and knowledge about nutrition (such as following the extension, active use of health facilities, and other activities) related to factors nutrition ..
Keywords : Dietary intake, labor productivity Kepustakan: 7 (1994- 2013)
A. PENDAHULUAN Meningkatkan status gizi penduduk merupakan bagian pembentukan SDM yang berkualitas (sehat, cerdas, produktif, dan mandiri). Penduduk yang tidak cukup mengkonsumsi pangan, atau mungkin konsumsi pangan sudah mencukupi akan tetapi jika pada konsumsi sehari-hari tidak seimbang akan menimbulkan masalah pada penduduk ( Anonim, 2000 ) . Banyak masalah gizi yang terjadi pada tenaga kerja yang bersumber dari faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan arti penting gizi bagi pekerjaan, higiene dan sanitasi lingkungan yang belum menunjang serta kurang partisipasi dari pengusaha terhadap gizi tenaga kerja di perusahaannya (Winarni, 2000). Gizi
kerja
merupakan
upaya
promotif,
syarat
penting
untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas kerja. Penerapan gizi kerja di perusahaan menjadi keharusan investasi yang rasional bagi perbaikan kualitas tenaga kerja. Di samping aspek kesehatan, dalam gizi kerja juga terkandung aspek kesejahteraan dan pengembangan sumber daya (Anies, 2005). Langkah-langkah kerja pada bagian pekerja komputer bordir yang harus dilalui dalam pembuatan motif mukena antara lain sebagai berikut: (1) letakan bahan kain pada mesin computer bordir (2) lalu ambil sebuah benang dan pasangkan dalam sebuah mesin computer bordir (3) akses komputer bordir tersebut sesuai keinginan desain perusahaan, komputer bordir di akses secara otomatis . selama 12 jam pekerja bagian komputer bordir akan menghasilkan 24 lembar kain , sedangkan dalam satu lembar kain yang dihasilkan dibutuhkan waktu selama 4jam. Survei awal pendahuluan dengan menggunakan data recall yang dilakukan pada 10 responden dibagian komputer bordir yang umur pekerja 16-
26 tahun dengan rata-rata energi pekerja bordir (720-1962 kkal) sedangkan angka kecukupan gizi (AKG) rata-rata yang dianjrukan (per orang per hari) (2500-2800 kkal) , dari hasil survai awal data yang didapat dari perusahaan dengan 10 orang pekerja diketahui (8 orang) mereka hanya mendapat 2 lembar kain bordiran , (2 orang) yang mendapat 4 lembar kain bordiran, sedangkan target perusahaan bordir hasil yang harus mereka dapat per hari selama 12 jam adalah 4 lembar kain bordiran . Perbedaan hasil penelitian inilah yang mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang gizi kerja yang dihubungkan dengan produktivitas. Alasan lain karena pada industri seperti industri bordir ini jarang sekali atau bahkan belum pernah mengadakan suatu pelaksanaan gizi kerja sehingga timbul asumsi bahwa banyak tenaga kerja industri ini mengalami kekurangan energi dan protein dalam makanan sehari-hari terutama protein hewani , dengan ini saya menggambil judul “ Adakah hubungan asupan gizi terhadap produktivitas kerja pada
pekerja bordir di Kelurahan Cilamajang
Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya ” .
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan yaitu Survey Case control yaitu studi yang mempelajari hubungan antara paparan (factor penelitian) dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan ciri paparannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja komputer bordir sebanyak 117 orang, didapat 48 kasus yang tidak produktif, didapat dari data perusahaan yang seorang pekerjanya dibawah rata-rata ( ≤ 2,6 ) . Setelah melakukan
penelitian didapat 27 kasus dari 48 kasus karena 21 pekerja berumur lebih dari 40 tahun dan terkena penyakit umum yaitu penyakit flu. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara total sampling , yaitu sebanyak 27 kasus dan 27 kontrol. Pengolahan data dilakukan dengan berbagai tahap meliputi editing, tabulating, entr. Kemudian dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Office Excel dan SPSS 16 for Windows untuk melihat hubungan antara asupan gizi dengan produktivitas.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Bivariat 1. Hubungan asupan gizi kerja terhadap produktivitas kerja pada Pekerja komputer bordir di Kelurahan Cilamajang Kota Tasikmalaya Tabel 4.6 Hubungan Asupan Gizi Kerja terhadap Produktivitas Kerja pada Pekerja Komputer Bordir di Kelurahan Cilamajang Kota Tasikmalaya tahun 2014. Produktivitas Asupan Gizi
Baik Kurang Total
Diatas Dibawah rata-rata rata-rata 10 4 71.4% 28.6% 17 23 42 .5% 57.5% 27 27 50% 50% p value = 0.121
Total 14 5.6% 40 14.8% 54 100%
Pada tabel 4.6 terlihat bahwa variabel yang berisiko asupan gizinya kurang pada pekerja komputer bordir pada kelompok produktivitas dibawah rata-rata kategori baik sebesar 4 orang (28.6%), sedangkan pada kelompok produktivitas diatas-rata kategori baik sebesar 10 orang (71.4%).
Hasil analisis statistik menggunakan program SPSS 16.0 dengan uji kai kuadrat atau chi-square diperoleh nilai p = 0,121 . Nilai p lebih dari alpha 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, atau tidak ada hubungan antara asupan gizi terhadap produktivitas kerja pada pekerja
bagian komputer bordir di
Kelurahan Cilamajang.
D. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1.
Penelitian yang didapat jumlah produktivitas responden yang diatas rata-rata sebanyak 27 orang atau (50%), dan yang dibawah rata-rata sebanyak 27 orang atau (50%)
2. Pekerja komputer bordir di Kelurahan Cilamajang
kebanyakan bekerja
selama 12 jam/ hari . 3.
Pekerja komputer bordir
rata-rata AKG
responden untuk kelompok
produktivitas di bawah rata-rata kategori baik 4 orang (28.6%) , kurang 23 orang (57.5%). Kelompok produktivitas di atas rata-rata didapatkan kategori baik 10 orang (71.4%) , kurang 17 orang (42.5%). 4.
Umur pekerja komputer bordir rata-rata 17-25 tahun sebesar (73,9%) dan pekerja komputer bordir umur 26-32 tahun sebesar (26,1%) .
5.
Tidak ada hubungan antara asupan gizi kerja dengan produktivitas kerja pada pekerja bagian komputer bordir di Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Saran 1. Bagi Dinas Kesehatan Meningkatkan sosialisasi aktif secara berkesinambungan dalam melaksanakan intervensi gizi melalui program Perbaikan Gizi Masyarakat terutama perbaikan asupan gizi pada pekerja perusahaan .
2. Bagi Perusahaan bordir Meningkatkan asupan gizi di perusahaan agar lebih menunjang perbaikan gizi pekerja sehingga mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja secara optimal. 3. Bagi Puskesmas Setempat Meningkatkan intensitas pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja melalui program UKK (Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja). 4. Bagi pekerja Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang gizi ( seperti mengikuti penyuluhan , aktif memanfaatkan fasilitas kesehatan , dan kegiatan lainnya ) yang berkaitan dengan faktor-faktor asupan gizi.
Daftar Pustaka Almatsier, S. 2013. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Anonim. 1994. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Yogyakarta: Keluarga Mahasiswa Pendidikan Ahli Madia (Akademi Gizi) Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Azwar, A. 1997. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia. Azwar, A dan Prihartono, J. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Binarupa Aksara. Azwar, A. 2005. Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang, http://www.bainfokomsumut.go.id/open.php?id=214%db=gis.