HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN GANGGUAN KESEHATAN PERAWAT DI IRD RSUP DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN 27 April 2009
Basuki
ABSTRAK
Perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Darurat sangat rentan terhadap stres. Stres kerja yang dialami perawat akan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Seorang perawat membutuhkan kesehatan yang prima untuk mengatur suasana hai dan mengendalikan stres, bertahan sehingga memungkinkan bekerja dengan produkif (secara sosial, isik dan psikologis).
Tujuan peneliian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan gangguan kesehatan kerja perawat di Instalasi Rawat Darurat RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Peneliian ini merupakan peneliian deskripif analiik korelasi dengan menggunakan pendekatan kuanitaif dengan metode cross secional. Data ingkat kecerdasan emosional dan ingkat stres kerja responden dikumpulkan dengan kuesioner. Subyek peneliian berjumlah 20 orang perawat Instalasi Rawat darurat dengan kriteria : idak sedang dalam masa cui atau mendapat tugas belajar, bersedia menjadi responden, dan bukan kepala ruang. Peneliian dilakukan mulai tanggal 3 April 2008 sampai 10 April 2008.
Rata-rata ingkat stres kerja perawat dalam kategori sedang 75% responden, dan rata-rata ingkat gangguan kesehatan dalam kategori inggi 70% responden. Uji hipotesis menggunakan Spearman Rank dengan ingkat kepercayaan 95% atau a = 0,05. Hasil perhitungan didapatkan r = 0,378 dan p = 0,100.
Tidak ada hubungan yang signiikan dan bermakna antara ingkat stress kerja dengan gangguan kesehatan perawat di Instalasi Rawat Darurat RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Kata Kunci :
Stres kerja, Gangguan Kesehatan, Instalasi rawat Darurat
A. Latar Belakang
Pelayanan dan pertolongan kasus gawat darurat di Rumah Sakit dewasa ini semakin meningkat jumlahnya sebagai akibat dari modernisasi hasil pembangunan, sarana pengangkutan, kepadatan penduduk, lingkungan pemukiman serta kemajuan teknologi di segala bidang. Banyak masalah yang harus di hadapi, baik dari keluarga pasien, beban kerja berlebihan dan harus lebih giat untuk keselamatan pasien, kadang mengalami tekanan dan keidakpasian. Situasi inilah yang sering memicu terjadinya stres kerja (e-psikologi.com, 2007).
Stres yang berkaitan dengan pekerjaan hampir menyentuh seiap orang. Beberapa jenis pekerjaan penuh dengan stres karena sifat dasarnya mempunyai andil yang besar terhadap imbulnya gangguan kesehatan. Jenis pekerjaan ini misalnya, pengatur lalu lintas udara, polisi, perawat ruang gawat darurat, paramedis dan pemadam kebakaran (Ardan, 2006).
Peneliian dari Naional Insitute for Occupaional Safety and Health (NIOSH) menetapkan perawat sebagai profesi yang beresiko sangat inggi terhadap stress (Schultz dan Schultz, 1994) hasil peneliian selye (1996) menunjukkan alasan mengapa profesi perawat mempunyai resiko yang sangat inggi terpapar oleh stres adalah karena perawat memiliki tugas dan tanggungjawab yang sangat inggi terhadap keselamatan nyawa manusia. Selain itu ia juga mengungkapkan pekerjaan perawat mempunyai beberapa karakterisik yang dapat menciptakan tuntutan kerja yang inggi dan menekan. Karakterisik tersebut adalah otoritas beringkat ganda, heterogenitas personalia, ketergantungan dalam pekerjaan dan spesialisasi, budaya kompeiif di rumah sakit, jadwal kerja yang ketat dan harus siap kerja seiap saat. Serta tekanan–tekanan dari teman sejawat. Hasil peneliian numerof dan abramis (dalam bery) menyatakan bahwa perawat di instalasi perawatan intensif dan unit gawat darurat memiliki ingkat stres lebih inggi dibanding dengan perawat di unit lain.
Stres kerja yang dihadapi oleh perawat akan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien (Robin, 1998) sedangkan menurut peneliian Baker. dkk (1998) stres yang dialami seseorang akan merubah cara kerja system kekebalan tubuh. Akibatnya, orang tersebut cenderung sering mudah terserang penyakit yang cenderung lama penyembuhannya karena tubuh idak banyak memproduksi sel–sel kekebalan tubuh ataupun sel–sel anibodi banyak yang kalah. Kesehatan dan efekiitas kerja karyawan karena memiliki efek pada aspek isik dan psikologis.
Hasil dari peneliian Tyas (2006) menunjukkan adanya hubungan antara ingkat stres kerja dengan ingkat empai pada perawat di instalasi rawat inap RSUD kota yogyakarta. Berdasarkan hasil riset PPNI (2006) bahwa 50,9% perawat Indonesia yang bekerja di empat provinsi mengalami stres kerja sering pusing, lelah, idak ada isirahat karena beban kerja terlalu inggi dan menyita waktu, gaji rendah dan insenif yang idak memadai.
Instalasi rawat darurat RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sebagai pintu gerbang pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang memiliki tenaga perawat 21 orang terdiri dari 19 orang pegawai tetap dan 2 orang perawat kontrak, dengan jumlah perawat iap shitnya 4 orang kecuali shit pagi ditambah 1 orang kepala ruang, 1 orang pembimbing klinik, 1 orang penanggungjawab logisik dan 2 orang sedang menjalani tugas belajar. Seiap bulan rata-rata menangani pasien 1600 kasus pasien atau 53 kasus pasien dalam satu hari mulai dari ingkat gawat sampai sangat gawat (Sumber data catatan medik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, 2007).
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 11 januari 2008 yang dilakukan penelii melalui wawancara kepada 16 perawat instalasi rawat darurat, mereka memberikan jawaban bahwa secara umum semua mengetahui isilah stress kerja. Kemudian 8 orag dari 16 orang menyadari bahwa pekerjaan perawat merupakan sebuah pekerjaan yang berisiko terhadap imbulnya rasa stress. Namun demikian hanya 7 orang yang benar-benar menyadari bahwa dengan adanya stres kerja dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Ini bisa ditunjukkan dengan hasil kriik dan saran tentang prestasi kerja dan Asuhan keperawatan yang menurun (koordinasi kepala ruang 2008) penurunan kualitas hubungan interpersonal 10% pindah tugas 20% memendam perasaan 10%, ketegangan kerja 10% (Data IRD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten).
Merujuk dari faktor-faktor diatas seperi belum sepenhunya rumah sakit memberikan rasa aman, dan nyaman, mereka mengelu dan mengatakan bahwa saat ini stres kerja yang dialami perawat instalasi rawat darurat RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sangat inggi akibat banyaknya pasien dan indakan yang harus ditangani dan keadaan ini idak diimbangi dengan penambahan staf tenaga perawat, karena berdasar rumus Depkes 2002, dan penghitungan tenaga dari bidang perawatan yang disesuaikan dengan kondisi IRD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten jumlah tenaga perawat keseluruhan seharusnya total 31 orang (sumber data kebutuhan tenaga IRD 2007) dan insenif yang proporsional sehingga perawat harus bekerja lebih keras. Melihat banyaknya kasus pasien dan kondisi kerja yang idak stabil iap harinya sehingga membuat perawat sangat rentan mengalami distres dalam bekerja, sementara itu menurut John Newmen (2000) stres akibat pekerjaan bisa mempengaruhi iga aspek yaitu gejala psikologis, psikis dan perilaku. Ini bisa ditunjukkan dengan hasil kriik dan saran tentang prestasi kerja dan asuhan keperawatan yang menurun (koordinasi kepala ruang 2008), penurunan kualitas hubungan interpersonal 10 % pindah tugas 20%, memendam perasaan 10%, ketegangan kerja 10%. (data IRD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang telah diuraikan pada latar belakang, maka rumusan masalah adalah “Adakah hubungan antara stres kerja dengan gangguan kesehatan perawat di instalasi rawat darurat RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten ?”
C. Tujuan Peneliian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan gangguan kesehatan perawat di IRD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya stres kerja perawat IRD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
b. Diketahuinya gangguan kesehatan perawat IRD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
D. Manfaat Peneliian
1. Bagi Insitusi Rumah Sakit
a. Memberikan masukan kepada rumah sakit selaku pemberi pelayanan kesehatan (yang didalamnya terdiri dari salah satu komponen karyawan terbesar yaitu perawat, untuk melakukan kebijakan dalam pengelolaan stres kerja terhadap perawat.
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks