HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT TOYOTETSU CORPORATION
Oleh:
RIF'ATIL FARIHAH
102070025975
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H 12006 M
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN Skripsi Oiajukan kepada Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah JaFarta Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh GelarSi3rjana Psikologi
Oleh:
RIF'ATIL FARIHAH NIM: 102070025975
Oi Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
~-J?
Drs.Sofiandy Zal<aria, M.Psi.T
Yunita Faela Nisa, I\(1.Psi
NIP.
NIP. 150368748
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISL.AM NEGERI SYARIF HIDAYATUL.LAH JAKARTA 1427 HI 2006 M
Pengesahan Panitia Ujian
Skripsi
yang
berjudul
HUBUNGAN
ANTARA
SIKAP
KARYAWAN
TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DENGAN
PRODUKTIVITAS
KARYAWAN
PT
TOYOTETSU
CORPORATION telah diujikan dalam munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22 November 2006, Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Jakarta,November2006
Sidang Munaqasyah Pembantu Dekanl
Dekanl
Sekretaris
Ora. Zah
M.Si
NIP: 150238773 Penguji II
M,Si
Pembimbing I
~
Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T
Pembimbing II
~
Drs. Sofiandy Zakaria, M. PsLT NIP. 150368748
MOTTO
CBara1lf.J siapa ya1lf.J /ian ini CeGiIi 6aiR...ami /ian R.§mann, ma/?g aia termasuR...ora1lf.J ya1lf.J 6eruntu1lf.J CBara1lf.J siapa /ian ini sama cfe1lf.Jan /ian R.§mann, ma/?g ata termasuR... ora1lf.Jya1lf.J merugi CBara1lf.J siapa /iati ini CeGiIi 6uruR...aan /iati R.§matin, maR...a aia termasuR... orang ya1lf.J cefa/?g.
Ja1lf.Jan pemali me1lf.Jata/?gn sesuatu paaa ora1lf.J fain 6agaimana me1lf.Jerja/?gn sesuatu, tapi se6ut saja apa ya1lf.J mesti aia faR...u/?gn, ma/?g mere/?g a/?gn me1lf.Jejut/?gn ancfa cfetigan R.§mampuannya.
SR...npsi ini R...u persem6ali/?gn R.§paaa YIyaliancfa aan iGuncfa tersaya1lf.J serta /?g/?gt acfiR...aan sa/ia6atR...u tercinta.
ABSTRAKSI (A) Fakultas Psikologi (B) Jurusan Psikilogi (C) (D) (E)
(F) (G) .
Oktober 2006 Rifatil Farihah Hubungan Antara Sikap Karyawan Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Karyawan PT. TOYOTETSU CORP. xi + 86 halaman Sikap karyawan adalah suatu kesadaran karyawan untuk mengevaluasi tingkah laku atau perbuatan - perbuatan yang nyata dalam memberikan reaksi terhadap kegiatan atau aktivitas lingkungan kerjanya. Aktivitas didalam Iingkungan kerja berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan dalam meningkatkan produktivitas karyawan. Penelitian ini untuk melihat hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan produktivitas karyawan di PT. TOYOTETSU CORP. Jenis penelitian ini adalah korelasional. Sampel penelitian ini adalah karyawan tetap bagian produksi yang telah bekerja selama 1 (satu tahun) di PT. TOYOTETSU CORP., yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang otomotif. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner sikap (aspek kogninif, afektif, dan konatif) yang disusun berdasarkan skala Likert dari definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sedangkan untuk produktivitas karyawan diukur dengan menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan skala likert dari aspek-aspek produktivitas. Analisa data menggunakan perhitungan korelasi Spearman - Brown. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program statistik SPSS/PC + versi wim 11.5' diperoleh nilai r = 0.819 yang signifikan pada level of significancy 0,05. hal ini menunjukkan ada hubungan positif antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan produktivitas karyawan di PT. TOYOTETSU CORP. Artinya sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tinggi (cenderung menyetujui dan merasa perlu adanya K3) dan produktivitas karyawan juga tinggi (mencapai target perusahaan).
H
Daftar bacaan: 24 ( 1989 - 2004) + 3 jurnal
ABSTRACT (A) (B) (C) (D) (E) (F)
(G)
(H)
Psychology faculty Psychology majors
November 2006 Rif atil Farihah The Relation Between Attitude of Employees to Safety and Health of Working with Employees Productivity in PT. TOYOTETSU CORP.. ix+ 86 page Employees attitude is an awareness of employees to evaluate the deed or behaviour - real deed in giving the reaction to environmental activity or activity of his working. Activity is in the working environment relate to Safety and Health of Working employeeses in improving the employees productivity. This research to see relation between employees attitudes to applying of Safety and Health of Working with employees productivity in PT. TOYOTETSU CORP. this Type Research is korelasional. The sample's research is employees remain to part of production which have worked during 1 ( one year) in PT. TOYOTETSU CORP., peripatetic in the field of assembling of access otomotif. Data obtained by using kuesioner attitude ( aspect cognition, affection, and conation) what is compiled pursuant to scale Likert from definition of Safety and Health of Working. Is while for the productivity of employees measured by using kuesioner compiled pursuant to scale Iikert from productivity aspects. Data analysis use calculation of correlation Spearman - Brown. Data processing done constructively statistical program SPSS/PC + version 11.5 obtained by the value r = 0.819 the level of significancy 0,05. this matter show is positive relation between attitude of employees to Safety and Health of Working with employees productivity in PT. TOYOTETSU CORP. Employees attitude to applying Safety and Health of Working high (tend to agree and feel important the existence of and high employees productivity also (reaching company goals). Bibliography.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Yang berkuasa atas segala sesuatu. Rasa syukur yang tak henti-hentinya atas segala nikmat yang telah diberikan atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam juga penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang tetap istiqomah di jalanNya. Dewasa ini produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran pendayagunaan faktor produksi, dan peran serta tenaga kerja dalam proses produksi. Hal ini penting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan kesempatan perluasan kerja. Sehingga semakin lama makin terasa, bahwa masalah produktivitas tenaga kerja merupakan masalah yang perlu dibicarakan. Salah satu kebijakan perusahaan dalam rangka meningkatkat produktivitas adalah dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mencoba melakukan penelitian tentang hubungan antara sikap karyawan terhadap 'penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan produktivitas karyawan. Dengan mengacu pada berbagai Iiteratur, penulis bertekad untuk menyelesaikan penelitian ini sebagai syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Bagi kalangan akademis, penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memperkaya literatur psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi. Sedangkan bagi praktisi, penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi suatu perusahaan, khususnya berkaitan dengan produktivitas karyawan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih perlu disempurnakan, untuk itu berbagai kritik dan saran yang konstruktif dari sernua pihak sangat diharapkan. Penulisan skripsi ini tidak dapat selesai tanpa adanya bimbingan dan dukungan yang penuh ketulusan, baik secara moril maupun materiil dari semua pihak oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Dekan Fakultas Psikologi, Ibu Hj. Netty Hartati, M. Si., Ibu Zahrotun Nihayah, M. Si. sebagai penbantu dekan I bagian akademik, Bapak Drs. Abdulrahman Saleh, M. Si. sebagai dosen pembimbing akademik,
2.
3.
4.
5.
6.
dan seluruh dosen serta staf Fakultas. Terima kasih atas ilmunya, bimbingan dan motivasi yang dengan tulus ikhlas diberikan dari mulai semester I hingga selesai skripsi ini. Bapak Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T selaku pembimbing I dan Ibu Yunita Faela Nisa, M.Psi selaku pembimbing II, yang sudah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan serta motivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Terima kasih dan semoga Allah SWT memudahkan setiap niat baik kita, amino Orangtuaku, Ibunda Maemunah dan Ayahanda Ismail (Aim) yang sudah mengorbankan waktunya dan tenaganya untuk memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas serta yang terbaik bagi penulis dalam mengenyam pendidikan dan mengarungi kehidupan, ibu bapak saya mencintaimu, saya akan membuat ibu dan bapak bahagia dan saya akan memberikan yang terbaik untukmu. Terima kasih, ya Allah Iingdungilah dan sayangilah kedua orangtuaku, Amin. Kakak tercinta, Zulfatul Malikah, Imaroh, Musyafa'ah dan adikku Washilaturrahmah, atas dukungan material dan moril dan selalu memberikan keceriaan dan semangat, saya berjanji akan membantu kalian untuk sukses. Ya Allah berikan kami kemudahan dalam merahi kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin. Terirna kasih, mari buat orangtua kita bahagia. Ternan-ternan seperjuanganku Tuti A, Ana N, Udoh, Nenden, Ami, Eva, Atop, Jamali, Adhie , Yudies, k' Bekti, Diana, jUli, Uuk, Neneng, Totok, Afif, Arif, Yuri, Adhan, Rita, Lala, Lora, Nur, Ina. dan temanternan angkatan 2002 lainnya, terima kasih atas kasih sayang dan kebersamaannya mari kita menuju kesuksesan, karena sukses adalah kewajian kita. Terima kasih. Saudara-saudaraku yang telah berjasa membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT membalas semua kebaikkan saudaraku semua dan i1mu yang ada bertambah serta bermanfaat. Amin. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, tetapi kita wajib berusaha untuk mendekatinya, terima kasih. Jakarta, November 2006
Rifatil Farihah
DAFTARISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR lSI DARTAR TABEL
,. '" "
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah 1.3.2 Perumusan Masalah 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian , 1.4.1 Tujuan Penelitian 1.4.2 Manfaat Penelitian 1.5 Sistematika Penulisan
.
i ii iii iv vi viii ix x
BAB 1.1 1.2 1.3
.....
1 7
.. 8 9 '" "
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Karyawan 2.1.1 Pengertian Produktivitas Karyawan 2.1.2 Aspek-Aspek Produktivitas ...... 2.1.3 Faktor-Faktor Pendukung Produktivitas 2.1.4 Usaha untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan .. . . 2.2 Sikap Karyawan 2.2.1 Pengertian Sikap ...... ...... .. 2.2.2 Komponen-komponen sikap 2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap 2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.3.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 2.3.2 Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 2.3.3 Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 2.3.4 Penyebab kecelakaan dalam kerja................................. 2.3.5 Usaha-usaha dalam meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) , 2.4 Pengertian Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
. 9 10 11
12 20 23 25 27 31 33 37 38 41 42
(K3) .. , '" 2.5 Kerangka Berpikir 2.6 Hipotesis
,
,. ,
'"
43 45 50
,
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan metode penelitian . 3.1.2 Identifikasi variabel-variabel penelitian 3.2 Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi dan sampel 3.2.2 Teknik pengambilan sampel 3.3 . Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Metode dan instrumen penelitian 3.3.2 Metode analisis instrumen 3.3.3 Metode analisis data.............................................................. 3.4 Prosedur Penelitian BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA . .4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran sUbjek berdasarkan usia , 4.1.2 Gambaran subjek berdasarkan tingkat pendidikan 4.1.3 Gambaran sUbjek berdasarkan masa kerja , 4.1.4 Gambaran responden berdasarkan departemen I divisi 4.2 Presentasi dan Analisis Data 4.2.1 Uji persyaratan .,. 4.2 2 Uji hipotesis , ,. 4.2.3 Korelasi antar factor , 4.3 Pembahasan , ,.
51 52 55 56 57 64 72 73
75 76 77 77
.
78 80 81 83
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 5.2 Diskusi 5.3 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
, "
,. ,.
..
85 85 90
DAFTAR TABEL Tabel skema triadik Tabel kerangka berpikir Tabel kisi-kisi instrumen sikap buruh terhadap penerapan program K3.. Tabel kisi-kisi instrumen skala produktivitas karyawan Tabel Nilai kategori dalam tiap jawaban Tabel revisi blue print skala sikap karyawan terhadap K3 Tabel revisi blue print skala produktivitas karyawan Tabel kaidah reliabilitas Tabel Distribusi usia responden.. Tabel Distribusi tingkat pendidikan responden .. Tabel Distribusi masa kerja responden............ Tabel Distribusi departemen/divisi Tabel Hasil uji normalitas skala sikap karyawan terhadap K3 dengan produktivitas Tabel Hasil uji hipotesis.... Tabel Korelasi antar faktor........................
30 49 59 62 63 67 69 71 76 76 77 77 79 80 81
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, tingkat persaingan antar perusahaan semakin meningkat, khususnya persaingan kualitas hasil perusahaan akan mempengaruhi kompetisi dengan perusahaan lainnya. Modal utama dari keberhasilan kompetisi antar perusahaan adalah sumber daya manusia (80M) atau tenaga kerjanya. Kesadaran para pengusaha terhadap modal ,utama dalam memenangkan persaingan, maka antar perusahaan saling bersaing dalam mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu mempunyai kompetensi yang baik dan memenuhi persyaratan.
Oalam banyak kasus, kegagalan suatu perusahaan atau organisasi dalam mengelola sumber daya manusia dapat dilihat dari banyaknya pemogokan yang menuntut peningkatan kesejahteraan, unjuk rasa dengan berbagai latar belakang, bolos kerja, karyawan tidak bergairah dalam bekerja dan turnover. Hal ini merupakan indikasi bahwa perusahaan belum dapat memenuhi harapan yang diinginkan karyawan. Oengan kondisi yang demikian, maka akan sulit bagi karyawan untuk mempertahankan kualitas hasil yang
2
diharapkan. Rendahnya produktivitas pada perusahaan merupakan kerugian bagi perusahaan itu sendiri
Sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses peningkatan produktivitas, karena produktivitas menempati posisi yang amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Pada umumnya produktivitas yang semakin tinggi merupakan pendayagunaan sumber daya secara efisien. Setiap perusahaan, dalam proses produksinya harus selalu memperhatikan dan mempertimbangkan bagaimana caranya mencapai produktivitas yang tinggi dengan sumber daya atau faktor-faktor produksi yang ada.
Dewasa ini produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran pendayagunaan faktor produksi, dan peran serta tenaga kerja dalam proses produksi. Hal ini penting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan kesempatan perluasan kerja. Sehingga semakin lama makin terasa, bahwa masalah produktivitas tenaga kerja merupakan masalah yang perlu dibicarakan.
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Siagian dalam Panji Anorogo (1995) yang lebih jauh membahas mengenai produktivitas sebagai suatu kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana
3
dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang terbesar dan terbaik. Sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa terdiri dari berbagai factor seperti, tenaga kerja, tanah dan modal, termasuk mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, tenaga Iistrik, kemajuan teknologi dan lain-lain.
Pacta umumnya setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan produktivitas kerja untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkembang . Dalam hubungannya dengan usaha peningkatan produktivitas suatu perusahaan, salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah meningkatkan atau memperbaiki situasi Iingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar dengan adanya/tersedianya fasilitas-fasilitas dalam Iingkungan perusahaan, karyawan dapat terpacu untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan oleh perusahaan seperti keamanan pekerjaan, tunjangan dan lingkungan kerja. Bekerja dalam industri mengandung resiko berupa bahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Resiko bahaya tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan sebagai akibat dari kecelakaan, keteledoran dan sebab lain di luar kemampuan manusia, terutama dengan semakin berkembangnya dan meningkatnya penggunaan teknologi modern di sektor-sektor kegiatan usaha, sehingga akan mengakibatkan semakin besar pula resiko yang
4
mengancam Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memberikan jaminan keamanan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk para karyawannya.
Pentingnya dilakukan usaha-usaha untuk melindungi Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya telah mendapat perhatian dari pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Keselamatan Kerja NO.1 Tahun 1970 (Soekotjo, dkk, 2000). Undang-undang ini merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Dengan adanya undang-undang ini, pemerintah berusaha untuk menanggulangi masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bahkan di dalam usaha untuk menggugah semua pihak untuk menyadari bahwa program K3 merupakan suatu yang mutlak dilaksanakan dalam proses produksi barang dan jasa. penerapan K3 merupakan suatau usaha dan keadaan dalam Iingkungan atau tempat kerja yang dapat menjamin secara maksimal kesehatan dan keselamatan personil yang berada di daerah atau tempat tersebut bail< pekerja maupun bukan pekerja perusahaan tersebut.
Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman dan selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
5
kebakaran, luka memar, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan perusahaan atau Iingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan mer'upakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik (A.A. Anwar Prabumangkunegara, 1993).
Setiap karyawan dapat memiliki sikap mendukung maupun tidak mendukung terhadap penerapan K3. Sikap mendukung timbul jika karyawan merasa bahwa program K3 dapat memberikan kenyamanan, ketenangan, kesehatan dan keamanan karyawan. Begitu juga sebaliknya, sikap tidak mendukung muncul , jika program K3 dirasakan tidak memberikan perasaan nyaman, tenang, dan aman saat bekerja. Jadi dapat disimpulkan positif dan negatifnya sikap karyawan akan ditentukan bagaimana karyawan merasakan kenyamanan, keamanan dan ketenangan pada saat bekerja di dalam lingkungan kerja.
Salah satu perusahaan yang menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah PT. NUSA TOYOTETSU CORP. Perusahaan
6
ini bergerak dalam bidang perakitan perlengkapan dan komponen kendaraan bermotor roda empat yang mempunyai label "TOYOTA". Karyawan PT. NUSA TOYOTETSU CORP., yang terlibat dalam proses produksi tidak terlepas dari alat kerja atau mesin. Hal ini jika tidak dilakukan secara benar dapat mengakibatkan kecelakaan kerja serta menyangkut keselamatan diri karyawan serta ruangan kerja yang tidak dikelola dengan baik akan mengganggu kesehatan para karyawannya. Dalam kaitannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan bagian produksi PT.TOYOTETSU CORP., dan berdasarkan undang-undang keselamatan kerja NO.1 tahun 1970, yang menyatakan mutlaknya dilaksanakan program .K3 dalam proses produksi peralatan otomotif, perusahaan ini telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iverson dan Buttigieg pada tahun 1998, menyatakan bahwa terdapat hubungan antara variabel yang berkaitan dengan pekerjaan salah satunya adalah keamanan kerja dengan komitmen organisasi. Penelitian yang lain dilakukan oleh Catharina Krisya pada tahun 1999, yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Dua penelitian di atas hanya membahas masalah keamanan kerja, tanpa berkaitan langsung dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk itu
7
peneliti bermaksud meneliti hubungan antara sikap karyawan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja karyawan, yang akan diuji kebenarannya secara empirik melalui penelitian. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu perusahaan, sehingga dapat memberikan motivasi pada perusahaan yang belum menerapkan program K3 dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan. Adapun judul penelitian ini adalah "Hubungan Antara Sikap Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Produktivitas Kerja Karyawan".
1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana sikap karyawan terhadap penerapan K3 ? 2. Sejauhmana K3 mempengaruhi produktivitas kerja karyawan ? 3. Adakah hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan K3 dengan produktivitas kerja karyawan?
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk membatasi pembahasan penelitian ini, maka penulis mengemukakan pembatasan masalah dan perumusan masalah sebagai berikut :
8
1.3.1 Pembatasan masalah a. Tema penelitian ini adalah Hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Produktivitas kerja karyawan, adapun batasan tema dalam penelitian ini adalah : 1.
Sikap Merupakan predisposisi untuk memberikan respon yang mendukung atau tidak mendukung terhadap suatu objek atau seseorang di dalam suatu lingkungan, yang tidak dapat dilihat tetapi akibat dari sikap yang dapat dilihat dan dievaluasi atau dinilai.
2.
Sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi karyawan dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya menciptakan kerja yang aman dan sehat, alat dan mesin yang terawat serta karyawan yang terlatih.
3.
Produktivitas karyawan Sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus
9
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien. b. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Psikologi dalam rangka menyelesaikan tugas akhir perkuliahan. c. Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada PT. NUSA TOYOTETSU CORP., Bekasi.
1.3.2 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas, maka ·rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Karyawan (K3) dengan produktivitas kerja karyawan bagian produksi?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara i1miah dan menemukan pola hubungan antara variabel sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas karyawan pada karyawan bagian produksi.
10
1.4.2 Manfaat penelitian Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal berikut ini : 1.
Peningkatan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada psikologi organisasi dan industri. Organisasi industri dapat mendeteksi dan mengambil langkah-Iangkah sedini mungkin untuk mempersiapkan program-program pengembangan K3 dan pencegahan kecelakaan kerja.
2.
Dapat dimanfaatkan oleh para praktisi yang berkecimpung pada masalah keselamatan dan kesehatan kerja pada sektor industri.
3.
Pengembangan kajian tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi.
4.
Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu perusahaan, khususnya berkaitan dengan produktivitas kerja karyawan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khusus bagi Peneliti, yaitu peneliti dapat melihat secara langsung kondisi lingkungan kerja yang sesungguhnya.
II
1.5 Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai penelitian ini, berikut sistematika penulisan pada skripsi ini: BAB I
Pendahuluan, meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan dan permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.
BAB II
Di dalam bab ini dikemukakan tinjauan pustaka, meliputi uraianuraian konsep dan teori dari produktivitas, uraian-uraian konsep dan teori keselamatan dan kesehatan kerja, uraian-uraian tentang teori sikap, uraian-uraian tentang sikap karyawan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hubungan antara sikap karyawan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada karyawan bagian produksi, serta hipotesis.
BAB III
Metodologi Penelitian yang meliputi jenis penelitian dan variabel penelitian, pengambilan sampel, metode pengumpul data, teknik analisa data serta prosedur penelitian.
BAB IV : Presentasi dan analisa data, meliputi gambaran umum subjek, presentasi dan analisis data, dan pembahasan. BAB V
Kesimpulan, diskusi dan saran.
BAB2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Karyawan 2.1.1 Pengertian produktivitas karyawan Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari secara umum. Tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak nilai tambah dari sumber daya yang ada.
Sekarang ini masalah produktivitas mendapat perhatian yang besar dan banyak dibicarakan dalam perusahaan, hal ini terjadi seiring dengan perkembangan ekonomi di berbagai sektor dan diharapkan dengan produktivitas maka keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini dapat membuat karyawan selalu mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan-peningkatan.
Dilihat dari segi psikologi, produktivitas adalah suatu tingkah laku. Memang bisa lain jika dilihat dari sudut pandangan ilmu lain, karena perbedaan ilmu bisa juga didasarkan atas perbedaan objek kajian. Dalam psikologi,
13
produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran atau (output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang melatarbelakanginya (Pandji Anoraga, 2005).
Itu berarti, kalau kita berbicara tentang produktivitas, tidak lain dari pada berbicara tingkah laku manusia atau individu, yaitu tingkah laku produktivitasnya. Lebih khusus lagi dibidang kerja atau organisasi kerja. Para ahli psikologi industri dan organisasi, bahkan psikologi pada umumnya, telah banyak mengajukan masalah ini. Ada yang bersifat umum, tapi juga ada beberapa yang bersifat khusus. Misalnya Kurt L.ewin, seorang psikolog ,Jerman, mengemukakan bahwa tingkah laku itu merupakan fungsi dari kepribadian dan lingkungan individu yang bersangkutan (Pandji Anoraga, 2005).
Hal ini berarti bahwa produktivitas seseorang merupakan fungsi dari kepribadian dan lingkungannya. Maksud dari uraian ini ialah kalau kita menginginkan bertambah tinggi produktivitas karyawan, maka perlu dikaji lebih dalam mengenai masalah Iingkungan maupun kepribadiannya. Bagaimana dan apa kepribadian, dan bagaimana atau apa lingkungan, perlu penelaahan sendiri.
14
Produktivitas dapat diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber daya dalam memproduksi barangbarang.
Sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa terdiri dari"berbagai faktor, seperti tenaga kerja, tanah dan modal, termasuk mesinmesin, peralatan bahan mentah, tenaga listrik, kemajuan teknologi dan lainlain. Namun, diantara semua faktor produksi tersebut, sumber daya manusia memegang peranan utama dalam peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya adalah hasH karya manusia.
Kusriyanto dalam I wayan Mudiarta Utama (1993) menyebutkan bahwa produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasH yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu, biasanya per jam per orang, sedangkan peran serta tenaga kerja ialah penggunaan sumber daya manusia secara efisien dan efektif (I Wayan M.U, 1993).
Secara umum, pengertian produktivitas merupakan perbandingan antara hasH yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Namun, dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengertian produktivitas yang berkaitan dengan sikap karyawan terhadap kerja, yang
15
diharapkan dengan produktivitas ini akan mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien (Pandji Anaroga, 1995).
Produktivitas dapat diartikan pula sebagai ukuran tingkat efisiensi dan efektivitas dari setiap sumber yang digunakan selama produksi berlangsung. Produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi (Gaspersz, 2000). Efisiensi lebih menekankan pada daya guna dari penggunaan sumber daya, yang berarti penghematan dan meniadakan segala pemborosan yang tidak diperlukan, sehingga tenaga, pikiran, waktu dan biaya dalam proses produksi dapat dihemat. Efisiensi adalah pengertian sampai sejauh mana sumber daya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya dapat menjadi hasil yang sebesra-besarnya. Dari uraian ini dapat dikatakan bahwa efisiensi lebih memperhatikan kecermatan penggunaan sumber daya .
Efektivitas berhubungan dengan pelaksanaan tugas agar tercapai suatu tujuan dari penggunaan sumber daya untuk memberikan hasil guna, serta bagaimana sumber daya digunakan sesuai fungsi dari sumber daya tersebut, sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
Efektivitas berfokus pada keluaran sehingga merupakan petunjuk seberapa besar hasil yang dicapai dengan penggunaan sumber daya yang ada
16
digunakan untuk mencapai hasil (keluaran) yang optimal, sehingga efektivitas dapat dikatakan sebagai ketepatan penggunaan sumber daya (Umar, 2004).
Jusuf Suit dan Almasdi (1996) mengemukakan pengertian tentang efisiensi dan efektivitas sebagai berikut: "Pengertian efisiensi ditinjau dari sudut sumber daya manusia adalah bagaimana sikap penghematan pemakaian bahan dan waktu serta biaya yang dilakukan oleh nasing-masing personal dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Sedangkan, pengertian efektivitas adalah ketepatan suatu tindakan atau kesempurnaan Uaminan) hasil suatu pekerjaan itu sendiri."
Jadi, sumber daya yang digunakan secara tepat atau efeklif akan memberikan peluang atau kesempatan untuk terjadinya efisiensi. Apabila sumber daya telah diletakkan sesuai posisi atau fungsi, maka sumber daya tersebut sekarang dilibatkan dalam proses untuk memberikan hasil, sehingga dapat memberikan hasH yang sebesar-besarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masukanlinput telah dapat memberikan keluaran/output yang maksimal. Dengan perkataan lain, kemampuan menghasilkan dari sumber daya tersebut telah mengalami peningkatan atau produktivitasnya telah naik.
Pandji Anoraga (1995) mendefinisikan produktivitas karyawan sebagai berikut:
17
"Produktivitas adalah menghasilkan lebih banyak, dan berkualitas lebih baik, dengan usaha yang sama. Dengan demikian produktivitas tenaga kerja adalah efisiensi proses menghasilkan dari sumber daya yang dipergunakan."
Hal tersebut berarti bahwa peningkatan produktivitas bukanlah membuat karyawan bekerja lebih lama atau lebih keras, melainkan lebih banyak merupakan hasil perencanaan yang tepat, dari efisiensi yang tinggi, serta dilu(3r itu tergantung pada usaha yang penuh kesadaran dari tiap-tiap karyawan.
Menurut dewan Produktivitas Nasional, pengertian produktivitas kerja adalah perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang Siagian (1985) bahwa produktivitas ke~a adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal (Tarwaka, dkk, 2004).
Sedangkan Simanjuntak (1985) mendefinisikan produktivitas karyawan adalah pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk menungkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan mutu hari esok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan dan sikap yang menyatakan bahwa cara kerja hari ini harus lebih baik dari cara
18
kerja kemarin akan mendorong karyawan untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja.
Sikap yang demikian membuat karyawan selalu mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan-peningkatan. Karyawan yang mempunyai sikap tersebut terdorong untuk menjadi dinamis, kreatif, inovatif dan terbuka, serta kritis kepada ide-ide baru dan perubahan-perubahan. Terbuka pada ide-ide baru tidak perlu diartikan sebagai tidak mempunyai pendirian. Sebaliknya bersifat hati-hati atau kritis terhadap pembaharuan tidak perlu diartikan sebagai konservatif atau tertutup kepada perbaikan.
Seorang tenaga kerja dinilai produktif jika tenaga kerja tersebut, pada jabatan yang telah ditetapkan sebelumnya dan denganperalatan kerja yang sesuai, mampu meningkatkan kemampuan kerjanya lebih besar dari tenagakerja yang lain. Dapat juga dinyatakan bahwa seorang tenaga kerja menunjukkan tingkat produktivitas yang tinggi jika tenaga kerja tersebut, pada jabatan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dengan peralatan kerja yang sesuai, mampu bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan standar yang ditentukan.
Menurut I Wayan Mudiartha Utama (1993), dari beberapa konsep produktivitas, maka produktivitas dapat diartikan sebagai berikut:
19
a. Sikap mental yang berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. b. Unsur sumber daya manusia merupakan unsur pokok dalam upaya peningkatan produktivitas. Sumber daya manusia merupakan titik sentral dari segala kegiatan peningkatan produktivitas. Agar lebih baik dari sebelumnya individu harus mempunyai usaha yang pada dasarnya merupakan kegiatan yang bersifat lebih efektif dan lebih efisien.
Untuk perusahaan atau dalam lingkup yang lebih besar, yaitu dunia industri, seorang karyawan harus mempunyai pandangan akan pengertian mengenai produktivitas. Karyawan harus mempunyai pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.
Dengan demikian produktivitas tidak dapat dilepaskan dari karyawan sebagai pelaku kerja. Produktivitas tidak hanya semata-mata ukuran input - output tetapi juga bagaimana karyawan melibatkan dirinya dalam proses produktivitas tersebut. Sejauh mana karyawan tersebut memandang produktivitas sebagai sesuatu yang mempunyai arti bagi dirinya, sehingga dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan
20
meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien (Pandji Anaroga, 1995).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas karyawan adalah sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien.
2.1.2 Aspek-aspek produktivitas .Berdasarkan uraian diatas, maka produkivitas tidak terlepas dari aspek efektivitas dan efisiensi. Dengan demikian produktivitas karyawan terbentuk dalam efektivitas dan efisiensi (Umar, 2004).
Efektifitas dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dalam memilih atau menggunakan suatu metode untuk melakukan sesuatu (efektif = do right
things). Efektivitas lebih mengarah pada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Jadi efektivitas adalah suatu ukuran yang dinyatakan seberapa jauh target tercapai berdasarkan ketepatan suatu tindakan. Semakin besar target yang tercapai, semakin tinggi tingkat efektivitasnya (Umar, 2004).
21
Efisiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dan berbagai kemudahan dalam melakukan sesuatu (efisiensi = do things right). Efisiensi lebih berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Jadi efisiensi adalah seberapa hemat sumber daya yang digunakan dalam bekerja. Semakin besar sumber daya dapat dihemat, semakin tinggi tingkat efisiensi (Umar, 2004).
Tinggi rendahnya efisiensi ditentukan oleh nilai input dan output, sedangkan tinggi rendahnya nilai efektivitas ditentukan oleh pencapaian target. Apabila . efisiensi dikaitkan dengan efektivitas, meskipun terjadi peningkatan evektivitas, namun efisiensi belum tentu meningkat (Tarwaka, 2004).
Selanjutnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa produktivitas adalah fungsi dari efektivitas dan efisiensi. Oleh karena itu apabila suatu kegiatan dilaksanakan dengan efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki akan menghasilkan produktivitas yang relatif tinggi.
Agar efektivitas dan efisiensi dapat berlangsung maka perlu ada pemahaman para pelaku kerja mengenai bagaimana kegiatan kerja berlangsung yang merupakan penjabaran dari efektifitas dan efisiensi.
22
Para pelaku yang produktif memiliki sikap dan pandangan bahwa setiap pekerjaan harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan dengan berbagai penghematan untuk memberikan hasil guna atau tercapainya tujuan dari penggunaan sumber daya. Menurut Gaspersz (2000), karakteristik umum dari karyawan yang produktif biasanya ditandai dengan beberapa hal berikut (Umar, 2004): 1.
Secara terus menerus selalu mencari berbagai gagasan dan cara penyelesaian tugas yang baik.
2.
Selalu memberikan saran-saran untuk perbaikan secara sukarela.
3.
Menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
4.
Selalu melakukan perencanaan dengan menyerlakan jadwal waktu.
5.
Selalu bersikap positif terhadap pekerjaan.
6.
Dapat berperan sebagai anggota tim kerja sarna yang baik, sebagaimana juga menjadi pemimpin tim kerja sarna yang baik.
7.
Dapat memotivasi diri melalui dorongan dari dalam diri sendiri.
8.
Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap pekerjaannya serla mau menerapkannya dalam pekerjaan itu.
9.
Mau menerima ide-ide atau saran-saran yang dianggap lebih baik dari orang lain.
10. Hubungan antar-pribadi dengan semua tingkatan manajemen dalam organisasi berlangsung dengan baik.
23
11. Sangat rnenyadari dan rnernperdulikan rnasalah pernborosan dan inefisiensi dalarn penggunaan surnber-surnber daya. 12. Mernpunyai tingkat kehadiran yang baik. 13. Seringkali rnelarnpaui standart kerja yang telah ditetapkan. 14. Selalu rnarnpu rnernpelajari sesuatu hal baru dengan cepat.
Berdasakan uraian diatas rnaka dapat disirnpulkan bahwa produktivitas karyawan dapat ditentukan oleh, pertarna faktor efektivitas, seperti rnerniliki pernaharnan yang baik terhadap pekerjaannya, selalu rnencari gagasan cara penyelesaian tugas dengan baik, rnenggunakan surnber daya sesuai dengan .ketentuan (prosedur), tepat dalarn rnenggunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya. Kedua ditentukan oleh faktor efisiensi, seperti rnernperdulikan rnasalah pernborosan dalarn penggunaan surnber daya, rnau rnelakukan penghernatan dalarn penggunaan surnber daya, rnenggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, rnernelihara peralatan kantor/barang dengan teratur dan sesuai ternpatnya.
2.1.3 Faktor-faktor pendukung produktivitas Banyak faktor yang dapat rnernpengaruhi tinggi rendahnya produktivitas kerja. Soedirrnan (1986) dan Tarwaka (1991) rnerinci faktor-faktor yang dapat rnernpengaruhi produktivitas kerja secara urnurn (Tarwaka, dkk, 2004).
24
1.
Motivasi. Motivasi merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang kearah tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya.
2.
Kedisiplinan. Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku.
3.
Etos kerja. Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu produktiviyas, karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauhmana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.
4.
Keterampilan. Faktor ketrampilan baik ketrampilan teknis maupun manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil dalam penguasaan i1mu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahab teknologi mutakhir.
5.
Pendidikan. Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Karena setiap penggunaan teknologi hanya akan dapat kita kuasai dengan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang handal.
25
Disamping faklor tersebul dialas, Manuaba (1992) mengemukakan bahwa faklor alat, cara dan lingkungan kerja sangal berpengaruh lerhadap produklivilas.
2.1.4 Usaha untuk meningkatkan produktivitas karyawan Dalam upaya meningkalkan produklivilas kerja perlu diingal bahwa faktor mariusia menjadi dasar penentuan dalam meningkatkan produklivitas kerja. Tujuan sebuah program peningkalan produktivitas kerja harus mencapai perubahan yang signifikan, yailu untuk memperoleh perbandingan yang lebih antara keluaran (output) dan masukan (input).
SB.Handayani (2000) mengatakan bahwa hal yang ulama yang perlu dilakukan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja ini adalah mengatasi sikap "lidak peduli" baik manajer maupun karyawan. Mereka sebenarnya sama-sama memiliki kepenlingan dalam meningkalkan produktivilas kerja, oleh karena itu mereka perlu komilmen bersama lerhadap peningkalan produklivitas kerja. Dalam meningkalkan produklivitas kerja membuluhkan tindakan yang memerlukan kekualan kepemimpinan yang besar dari manajemen puncak.
Menurul Panji Anoraga (2001) peningkatan produktivilas dapat berarli peningkalan hasil yang dicapai dengan penggunaan sumber daya secara
26
efektif dan efisien. Pada umumnya, strategi yang diterapkan untuk meningkatkan produktivitas, antara lain: a.
Penyempurnaan manajemen, melalui : 1.
Peningkatan kemampuan manejerial dalam bidang perencanaan dan pengambilan keputusan,
2.
perbaikan prosedur dan sistem manajemen (termasuk kemampuan pimpinan dalam merancang dan menggunakan sistem yang ada).
3. b.
peningkatan "personal and interpersonal skill".
Perbaikan manajemen sumber daya manusia, melalui : 1.
Peninjauan kembali peraturan kepegawaian,
2.
perumusan kembali tata cara dalam meningkatkan motivasi pegawai,
c.
3.
Menyempurnakan penilaian prestasi kerja,
4.
Penyempurnaan hubungan antara pegawai dan organisasi kerja.
Perbaikan kualitas kerja, melalui : 1.
Perbaikan Iingkungan kerja (dalam arti lingkungan fisiknya),
2.
Penerapan prinsip-prinsip pengembangan organisasi dalam praktek kerja dan menciptakan budaya organisasi yang dapat menaikkan rasa bangga dan rasa memiliki terhadap organisasi kerjanya.
27
Yulis Rasul (1996) mengatakan bahwa usaha mengatasi rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja dimana perlu ditemukan cara-cara yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja yaitu dengan memberikan penggajian yang baik, pendidikan, peningkatan partisipasi karyawan, perbaikan komunikasi dan perbaikan kondisi kerja.
Jadi upaya peningkatan produktivitas kerja harus dilaksanakan perusahaan secara bertahap dan berkesinambungan. Upaya ini merupakan perjalanan yang panjang tahap akhir yang harus terus berlangsung secara konsisten sepanjang hidup perusahaan. Keberhasilan dari pelaksanaan program .peningkatan produktivitas kerja pada akhirnya terpulang pada kemauan dan kemampuan serta kesediaan untuk melaksanakan dengan penuh dedikasi, konsisten, semangat dan kekompakan.
2.2 Sikap Karyawan 2.2.1 Pengertian sikap Sikap mempunyai peranan penting karena apabila sudah terbentuk pada diri seseorang, maka sikap tersebut akan dapat menentukan bagaimana seseorang berperilaku terhadap objeknya. Sikap manusia, atau untuk singkatnya kita sebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Berkowitz bahkan menemukan adanya lebih dari tiga puluh definisi sikap
28
(Berkowitz, 1972). Puluhan definisi dan pengertian itu pada umumnya dapat dimaksukkan ke dalam salah-satu diantara tiga kerangka pemikiran (Saifuddin Azwar, 2003).
Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi Louis Thurston, dkk (2003) yang menyatakan bahwa sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfaforable) pada objek tersebut. Secara lebih spesifik, Thurstone menformulasikan sikap sebagai derajat afek positif .atau negatif terhadap suatu objek psikologis (Saifuddin Azwar, 2003). Kelompok pemikiran yang kedua diwakili oleh Bogardus, dkk (2003). Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara terlentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons(Saifuddin Azwar, 2003). Dengan kata lain sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipasif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau respons terhadap stimuli sosial yang telah dikondisikan (karlini kartono, 1994).
29
Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi pada skema triadik (triadik scheme). Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Secord dan Backman (1964), misalnya , mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu objek di lingkungan sekitar. Menurut Mann (1969) sikap terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: 1. Afektif Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosial inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. 2. Kognitif Komponen kognitif beris kepercayaan (nilai dan pengalaman dasar), persepsi dan stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini), terutama apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang kontroversial.
30
3. Konatif Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Ketiga komponen sikap yang telah disebutkan diatas merupakan suatu kesatuan yang akan dimunculkan berkaitan dengan adanya rangsangan yang diterima individu. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual, karena itu adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap . seseorang akan dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek (Saifuddin Az),var, 2003). Tabel2.1 Variabel independen yang dapat diukur
STIMULI (individu, situasi, isyu sosial, kelompok sosial, dan objek sikap lainnya
Variable intervening
Variable dipenden yang dapat diukur
Respon syarat simpatik Pernyataan lisan tentang afek
31
Berdasarkan uraian definisi sikap diatas, maka definisi sikap yang digunakan pada penelitian ini adalah definisi sikap dari kelompok pemikiran ketiga. Sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Saifuddin Azwar (2003), yaitu: 1. Pengalaman pribadi Pengalaman pribadi merupakan sesuatu yang telah dan sedang di alami oleh suatu individu. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus mempunyai kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. 2. Pengaruh kebudayaan Pola sikap dan perilaku tertentu dikarenakan kita mendapat
reinforcement (penguatan/ganjaran) dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya.
33
Suatu bentuk sikap merupakan pernyatan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Menurut Tollman, (dalam Saifuddin Azwar, 2003) proses terbentuknya sikap manusia melalui kepercayaan (belief), manusia belajar akan sesuatu harapan atau ekspansi yaitu rasa percaya bahwa suatu respon perilaku akan merilbawa kepada suatu peristiwa atau hal tertentu. Peristiwa tersebut akan memiliki nilai positif apabila sesuai dengan harapan atau dalam istilah Tolman adalah konfirmasi, dan akan bernilai negatif apabila tidak sesuai dengan harapan atau tidak terjadi konfirmasi. Konfirmasi akan memperkuat rasa .percaya manusia bahwa suatu respon memang akan membawa kepada hal tertentu (kognisi). Jadi, manusia belajar untuk mengulang perilaku yang memiliki nilai positif. Kepercayaan (belief) adalah ekspansi atau harapan yang selalu mendapat konfirmasi secara konsisten dan dengan dasar kepercayaan inilah sikap individu dapat terbentuk.
2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.3.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Bekerja adalah sesuatu yang manusiawi, bahkan sesungguhnya, bekerja itu memanusiakan manusia, sehingga seseorang manusia yang tidak bekerja, sebenarnya menjadi tidak lengkap kemanusiaannya. Tetapi, itu tidak berarti,
34
bahwa seseorang manusia yang kodratnya memang memerlukan bekerja, lantas boleh diperlakukan sekehendaknya sendiri oleh pihak-pihak yang bisa menyediakan lapangan kerja. Pihak-pihak pemberi kerja pun berkewajiban menghormati harkat dan martabat para pekerjanya sebagai manusia. Dan ini berarti, memberinya imbalan yang sesuai dengan kemampuan profesionalnya, dan memperlakukannya secara manusiawi.
Diantara perlakuan yang manusiawi adalah penciptaan Iingkungan kerja dan pengadaan sarana-sarana kerja yang menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya. Tetapi tersedianya Iingkungan kerja dan sarana.sarana kerja yang memadai itu harus dibarengi pula dengan kesedian para pekerja sendiri untuk mematuhi ketentuan-ketentuan kerja yang berlaku, khususnya ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penggunaan saranasarana kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup kedua istilah risiko keselamatan dan risiko kesehatan. Menurut Leon C. Megginson (dalam A.A. Azwar Prabumangkunegara, 1993) keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman dan selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari Iingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, luka memar, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Sem"ua itu sering dihubungkan
35
dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugastugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh Iingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisiko
Departemen tenaga kerja R.1. (dalam Soekotjo, dkk, 2000) melalui UndangUndang NO.1 Tahun 1970 menyatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan .Kerja sebagai upaya perlindungan yang ditujukan agar para pekerja dan juga orang lain yang ada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan selamat dan sehat, dan agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien. Definisi tempat kerja menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan yang terbuka atau tertutup, bergeral< atau tetap, yang menjadi tempat tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya.
Undang-undang ketenagakerjaan NO.13 tahun 2003 pasal 86 tentang keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan'yang
36
sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2) untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, (3) perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid, 2003).
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para karyawan dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, .pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi.
Keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja. Sedangkan kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit fisik maupun mental (Mondy dan Noe, 2002). Payaman J. Simanjuntak (1994) memberikan pengertian keselamatan kerja adalah kondisi yang bebas dari resiko kecelakaan atau kerusakan dengan resiko yang relatif sangat kecil di bawah tingkat tertentu.
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah usaha perlindungan dari
37
setiap perusahaan bagi keselamatan dan kesehatan karyawannya serta orang lain yang berada ditempat kerja, dengan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk kelancaran kinerja dan produktivitas kerja yang baik.
2.3.2 Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Menurut AA Anwar Prabumangkunegara (1993) tujuan dari penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam perusahaan adalah sebagai berikut
1. Setiap pegawai mendapat jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik secara fisik , sosial dan psikologis. 2. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin. 3. Semua hasil produksi dipelihara keamanannya 4. Adanya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. 5. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja. 6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja. 7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Diterbitkannya Undang-undang tentang Keselamatan Kerja, bertujuan agar setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada ditempat kerja terlindungi
38
keselamatan dan kesehatannya. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga telah ditujukan untuk mengidentifikasi kondisi yang tidak aman
(unsafe condition) dan tindakan tidak aman (unsafe act). Tindakan tidak aman bisa terjadi karena pekerja kurang mengenal bahaya yang berasal dari pekerjaannya. Menurut Undang-undang, manajemen hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja setelah yakin tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat keselamatan kerja, karena itu manajemen wajib melakukan pembinaan dan memberikan penjelasan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (Soekotjo, dkk, 2000).
2.3.3 Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Berdasarkan teori "tiga faktor" yang menyebutkan bahwa aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) «Pandji Anoraga, 2005), antara lain: 1.
Lingkungan kerja Lingkungan kerja ialah segala sesuatu yang berada disekitar karywan dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Keadaan Iingkungan kerja memberikan pengarug yang besar terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dapat mempertinggi efisien dan efektifitas kerja. Faktor-faktor keadaan lingkungan kerja yang penting untuk diperhatikan antara lain: a.
Penerangan yang baik memungkinkan pekerja melihat objek yang dikerjakannya dengan jelas dan cepal. Penerangan yang tidak
39
sempurna, sehingga gelap atau dapat membuat silau, yang berpengaruh negatif terhadap ketrampilan kerja. Warna ruang kantor yang serasi dapat meningkatkan produksi dan semangat kerja (AA Anwar, 1993). b. Suhu dan sirkulasi udara yang tidak sempurna, sehingga ruangan kerja berdebu dan lembab. Temperatur dan kelembaban yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik, semangat kerja dan emosi karyawan. c.
Kebisingan merupakan bunyi-bunyi yang tidak dikehendaki dan mengganggu serla dapat merusak pendengaran dan penggunaan musik di tempat kerja pada waktu-waktu terlentu dapat menciptakan suasana kerja yang lebih serasi.
d. Ketentuan-ketentuan kerja yang sering dilanggar, seperli fasilitas umum didalam perusahaan yang tidak terpelihara, contohnya we yang tidak dibersihkan, lantai licin dan kotor yang memungkinkan orang tergelincir, tempat pembuangan sisa-sisa bahan pembuangan yang tidak sempurna, cara penempatan mesin dan bahan baku yang tidak tepat, jalur lalu lintas digunakan untuk menempatkan bahanbahan baku, dan ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
2.
Mesin dan alat-alat kerja
40
Kondisi mesin dan peralatan kerja dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kemungkinan timbulnya kasus kecelakaan kerja. Peralatan dan mesin kerja yang tidak ergonomis dapat cepat menimbulkan kelelahan bagi karyawan. Peralatan yang baik adalah yang senantiasa siap dipergunakan oleh karyawan. Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (1993) kesalahan . dapat terletak pada mesin yang letaknya salah, tidak dilengkapi dengan alat pelindung, dan alat-alat kerja yang telah rusak atau terlalu tua dan alat-alat perlindungan perseorangan telah rusak. 3.
Manusia Dibawah ini merupakan kesalahan-kesalahan manusia yang dapat menimbulkan kecelakaan, meliputi: a.
Sikap yang tidak wajar, seperti sembrono, tidak mengindahkan instruksi, lalai, melamun, tidak memakai alat pelindung diri, tidak kooperatif serta tidak sabar.
b.
Kondisi fisik yang kurang sehat cenderung mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja, cepat mengalami kelelahan dan kurang konsentrasi. Kuang sehat secara fisik maupun psikis, seperti cacat badan, tuli, kurang penglihatan, reaksi yang lamban dan kekuatan fisik umum yang kurang, emosi yang tidak stabil, kepribadian yan rapuh, cara berpikir serta motivasi kerja yang
41
rendah memberikan peluang yang lebih besar pada terjadinya kecelakaan kerja. c.
Kurangnya kecakapan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dapat dikarenakan belum cukup latihan, salah mengerti instruksi, tidak mendapat pelajaran terlebih dahulu mengenai suatu pekerjaan, serta merasa asing dalam pekerjaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3), yaitu Iingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia.
2.3.4 Penyebab kecelakaan dalam kerja Secara terperinci, pada sekitar tahun 1930, H. W.Heinrich menyebutkan suatu rangkaian faktor penyebab kecelakaan yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Teori yang dikenal sebagai teori domino ini menganggap faktor asal usul seseorang dan Iingkungan sosialnya akan mempengaruhi sikap serta perilaku dalam melakukan pekerjaan, sehingga mengakibatkan seseorang cenderung untuk bekerja ceroboh, tidak berhati-hati dan menjurus kearah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam bekerja.
Kondisi demikian ditambah faktor lainnya seperti bahaya Iingkungan kerja dan peralatan mekanik, mengakibatkan suatu kecelakaan kerja beserta
42
seluruh akibatnya. Teori tersebut sekaligus memperluas prinsip penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, bahkan upaya yang perlu dilakukan tidak sekedar memperbaiki suatu "unsafe condition", melainkan juga mengoreksi tindakan manusia yang berbahaya (unsafe action).
2.3.5 Usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Mutiara, 2002) guna mengurangi kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kecenderungan karyawan untuk berperilaku dan bersikap yang tidak diinginkan (ubsafe act), adalah sebagai berikut: a.
Seleksi dan alat yang lain
b.
Penyebaran poster dan propaganda
c.
Pelatihan keselamatan
d.
Program insentif dan program penguatan yang positif
e.
Komitmen manajer puncak
f.
Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
g.
Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
h.
Melakukan pengawasan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
i.
Memonitor pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat (overload).
43
4.3 Pengertian Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Suatu sikap yang muncul pada setiap manusia timbul dari adanya interaksi manusia dengan objek tertentu. Interaksi tersebut membentuk pola sikap tertentu terhadap objek psikologis yang dihadapi, sehingga sikap merupakan hasil belajar yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan atau pengalaman, karena itu sikap tidak dapat terlepas dari pengalaman yang dimiliki seseorang dengan objek lain diluar dirinya . Mann (dalam Saifuddin Azwar, 1995) berpendapat bahwa sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu perasaan (afektif), kepercayaan (kognitif) dan kecenderungan berperilaku .(konatif) seseorang berkaitan dengan objek yang dihadapi. Sedangkan Bogardus (dalam Kartini Kartono, 1994) menyatakan bahwa sikap merupakan tendensi untuk bereaksi tertentu terhadap faktor-faktor lingkungan, dan bisa bersifat positif atau negatif. Oi dalam penelitian ini, objek dari sikap adalah penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan keadaan dalam lingkungan atau tempat kerja yang dapat menjamin secara maksimal kesehatan dan keselamatan personil yang berada di daerah atau tempat tersebut baik pekerja maupun bukan pekerja perusahaan tersebut. Pada hakekatnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan
44
upaya mengamankan proses produksi, menjamin agar setiap orang yang berada di tempat kerja senantiasa dalam kondisi aman, sehat dan selamat.
Penciptaan Iingkungan kerja dan pengadaan sarana-sarana kerja yang menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya. Tetapi tersedianya lingkungan kerja dan sarana-sarana kerja yang memadai itu harus dibarengi pula dengan kesedian para pekerja sendiri untuk mematuhi ketentuan-ketentuan kerja yang berlaku, khususnya ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penggunaan sarana-sarana kerja.
Dilanggarnya ketentuan-ketentuan itu dapat menyebabkan pekerja terganggu kesehatannya atau malah tertimpa kecelakaan, walaupun sarana-sarana kerja yang disediakan subenarnya sudah memadai. Kalau seseorang juru las misalnya, tidak mau menggunakan kacamata pelindung yang sudah disediakan, ia tidak saja dapat terluka matanya, tetapi dapat juga terjadi kebutaan.
Pada setiap kegiatan, termasuk pula dalam melakukan pekerjaan, resiko terjadinya kecelakaan selalu ada. Kecelakaan kerja mungkin disebabkan oleh tindakan yang membahayakan atau akibat keadaan yang berbahaya. Yang penting diketahui adalah potensi bahaya yang ada pada setiap jenis
45
pekerjaan, kapan potensi bahaya tersebut aktif, bagaimana bentuk dan sifatnya serta tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah kecenderungan untuk memahami, merasakan dan berperilaku sesuai dengan penerapan kegiatan atau usaha perlindungan yang dilakukan perusahaan untuk para karyawannya dan orang-orang disekitar tempat kerja dengan upaya dapat menciptakan kerja aman dan sehat, alat-alat dan mesin yang terawat serta karyawan yang terlatih agar mencapai tujuan bersama yang .ditetapkan perusahaan.
2.5 Kerangka Berpikir Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan produktivitas kerja untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkembang . Dalam psikologi, produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran atau (output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang melatarbelakanginya (Pandji Anoraga, 2005).
Dalam hubungannya dengan usaha peningkatan produktivitas suatu perusahaan, salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah meningkatkan
46
atau memperbaiki situasi Iingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar dengan adanya/tersedianya fasilitas-pasilitas dalam lingkungan perusahaan, karyawan dapat terpacu untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bentuk manajemen suatu perusahaan terhadap karyawannya yang bertujuan melindungi para pekerjanya agar terhindar daru resiko kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan. Kepercayaan para karyawan terhadap manajemen yang diterapkan perusahaan berkaitan dengan produktivitas karyawan terhadap perusahaanya.
Sikap merupakan tendensi untuk bereaksi terentu terhadap faktor-faktor lingkungan, bisa bersifat positif dan bisa bersifat negatif (Kartini Kartono, 1994). Bila penerapan kerja dan kesehatan kerja dapat memberikan keamanan, kesehatan, ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman maka akan dinilai positif oleh para karyawannya, sehingga setiap karyawan dapat memiliki sikap mendukung terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada perusahaan dan sebaliknya sikap tidak mendukung penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dirasakan tidak memberikan perasaan nyaman, aman, tentram, tenang pada karyawan saat bekerja, sehingga karyawan mempunyai sikap negatif terhadap penerapan K3. Sikap tidak mendukung atau negatif muncul karena kurang atau tidak terjaminnya
47
keselamatan dan kesehatan dalam bekerja, yang pada akhirnya akan tercermin melalui tindakan pemogokan yang menuntut peningkatan kesejahteraan, unjuk rasa dengan berbagai latar belakang, bolos kerja, karyawan tidak bergairah dalam bekerja dan turnover.
Sikap individu dapat terbentuk melalui kepercayaan (belief). Kepercayaan adalah ekspansi bahwa hal-hal tersebut akan memiliki nilai positif bila sesuai dengan harapah dan akan memiliki nilai negatif apabila tidak sesuai dengan harapan (Tolman dalam Saifuddin Azwar, 2003). Program K3 yang oleh karyawan dirasa atau dipandang efektif dan sesuai dengan prosedur dapat mensejahterakan karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
Undang-undang ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 86 tentang keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan ataskeselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2) untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, (3) perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan
48
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid, 2003).
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan terhadap penerapan program K3 yang dijalankan oleh manajemen perusahaan dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Sikap yang positif aka'n terjadi apabila program K3 yang diterapkan dirasakan dapat memberikan kenyamanan, ketentraman, keamanan dan kesehatan. Program K3 yang dipandang efektif akan menumbuhkan kepuasan dalam diri karyawan sehingga dapat dijadiakan alat prediksi terhadap produktivitas kerja . karyawan.
Penelitian ini bermaksud untuk meneliti hubungan antara sikap karyawan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja karyawan, yang akan diuji kebenarannya secara empirik melalui penelitian. Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. NUSA TOYOTETSU CORP, Bekasi. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu perusahaan, sehingga dapat memberikan
motivasi pada perusahaan yang belum menerapkan program K3
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan.
49
KERANGKA BERPIKIR
HUBUNGAN ANTARASIKAPKARYAWAN TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN KARYAWAN
I
I SIKAP KARYAWAN THDPK3
I III
Ia
PRODUKTIVITAS KARYAWAN
-
LINGKUNGAN KERJA
EFEKTIVITAS
-
MESIN&ALAT KERJA
EFISIENSI
MANUSIA
I---
I---
50
2.6 Hipotesis Berdasarkan deskripsi teori yang telah dijabarkan diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis atau kesimpulan sementara sebagai berikut : Ha: Ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
produktivitas kerja pada karyawan bagian produksi Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan bagian produksi
52
adalah data yang dihasilkan dari serangkaian pengukuran atau observasi yang dinyatakan dengan angka-angka dan kemudian dianalisa dengan uji statistik (Dajan,1986). Dengan menggunakan data rumus statistik tertentu dalam menentukan tingkat validitas dan reliabilitas hasil penelitian yang dilakukan.
Sedangkan metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperolah data yang diperlukan (Suhartono,2002). Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi korelasional, yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan antara . dukungan sosial dengan kesepian.
3.1.2 Definisi variabel dan operasional variabel A. Identifikasi variabel-variabel penelitian Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai nilai. Menurut Sevilla (1993) variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri. Kerlinger (1973) menyebutkan variabel sebagai konstruk atau sifat
(properties) yang diteliti (Sevilla, 1993).
53
Variabel ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Beberapa sumber menjelaskan bahwa variabel bebas adalah variabel yang menimbulkan atau menjadi sebab timbulnya variabel lain. Gay mengatakan variabel bebas adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Sedangkan variabel terikat adalah hasil atau objek dari studi atau penelitian (Sevilla, 1993).
Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yang termasuk dalam variabel bebas dan variabel terikat : Variabel bebas
: Sikap karyawan terhadap penerapan K3
Variabel terikat
: Produktivitas kerja
B. Definisi operasional variabel penelitian Berdasarkan konsep-konsep teori yang dikemukakan sebelumnya maka dirumuskan sebuah definisi operasional. Definisi operasional merupakan suatu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Dengan membaca definisi operasional dalam penelitian, seorang peneliti akan mengetahui pengukuran suatu variabel, sehingga dapat diketahui baik dan buruknya pengukuran tersebut. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
54
1.
Produktivitas Yaitu sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya yang diukur diukur dengan pengembangan instrumen skala produktivitas karyawan yang berdasarkan indikator efektivitas dan efisiensi.
2.
Sikap Terhadap Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi karyawan dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya menciptakan kerja yang aman dan sehat, alat dan mesin yang terawat serta karyawan yang terlatih yang diukur dengan skala sikap terhadap penerapan K3 berdasarkan indikator Iingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia.
55
3.2 Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi dan sam pel 1. Populasi Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang eiri-cirinya akan diduga (Masri Singarimbun, dkk, 1989). Populasi juga dapat disebut dengan sesuatu yang akan menjadi tempat generalisasi dari hasil penelitian. Oleh karena itu populasi harus homogen (Sutrisno Hadi : 1993). Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada PT. NUSA TOYOTETSU CORPORATION, Bekasi, dengan kriteria sebagai berikut : a. Karyawan tetap pada bagian produksi b. Pendidikan SMU, STM, atau sederajat. e. Jenis kelamin pria d. Usia 20 tahun - 30 tahun 2. Sampel Sampel adalah kelompok kecil yang akan diamati, sedangkan menurut Ferguson (1967) sampel adalah beberapa bagian keeil atau euplikan yang ditarik dari populasi. Proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan pengamatan pada populasi seeara keseluruhan disebut sampling (Sevilla, 1993).
56
Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian in! adalah karyawan tetap pada bagian praduksi PT. TOYOTETSU CORPORATION dengan jumlah papulasi sebanyak 526 arang, yang terbagi dalam dua departemen. Pertama, departemen welding yang berjumlah 363 arang dan yang kedua departemen stamping yang berjumlah 163 arang. Menurut Gay dalam sevilla (1993) dalam pengambilan sampel dar! papulas! pada penel!tian deskriptif adalah 10 persen dari jumlah papulasi. Berdasarkan teari tersebut maka jumlah sampel yang digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas skala sikap terhadap penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 10 persen dari departemen welding dan 20 persen dari departemen stamping, yang seluruhnya berjumlah 64 orang.
3.2.2 Teknik pengambilan sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Masri Singarimbun, 1989). Teknik ini digunakan apabila anggota populasi dianggap homogen dan dikatakan sederhana (simple) karena pengambilan sampel anggata papulasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2003). Syarat pengambilan sampel acak sederhana meliputi tahap sebagai berikut: (1) menetapkan papulasi; (2) daftar semua anggota populasi;
57
(3) memilih sampel melalui prosedur yang sesuai di mana setiap anggota mempunyai peluang yang sama sebagai sampel penyelidik (Sevilla, 1993).
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik undian. Fox dalam (1993) menyebutnya sebagai teknik fishbowl. Prosedur ini dapat dilakukan melalui, pertama menetapkan nomor-
nomor pada anggota populasi yang terkumpul dalam daftar sampling. Kemudian tulis nomor untuk setiap anggota pada potongan kertas kecil, satu nomor untuk
se~iap
anggota populasi. Selanjutnya, semua kertas digulung
lalu diletakkan dalam kotak yang cukup besar sehingga gulungan tersebut dapat bergerak secara bebas pada semua arah. Kemudian potongan kertas tersebut diambil satu persatu sesuai dengan jumlah yang diinginkan.
3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Metode dan instrumen penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan penelitian adalah dengan menggual
58
1. Skala sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) a. Definisi konseptual Sikap Terhadap Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi karyawan dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya menciptakan kerja yang aman dan sehat, alat dan mesin yang terawat serta karyawan yang terlatih. b. Definisi operasional Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi karyawan dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya menciptakan kerja yang aman dan sehat, alat dan mesin yang terawat serta karyawan yang terlatih yang diukur dengan skala sikap terhadap penerapan K3 berdasarkan indikator lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia c. Kisi-kisi sikap karyawan terhadap penerapan program K3 yang telah disusun berdasarkan konsepsi teori yang melandasinya, sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini :
59
Tabel3.1 Kisi-kisi Instrumen sikap karvawan terhadap penerapan program K3 NOMOR ITEM L NO
FAKTOR
INDIKATOR
1
Lingkunga
a. Penerangan dan penataan ruang b. Suhu dan sirkulasi udara c. Kebisingan d. Ketentuanketentuan keria. a. Peletakan mesin b. Perawatan mesin c. Alat pelindung
n kerja
2
Mesin dan alat kerja
Fav
Unfav 3,4,8,10,11, 13,15,17,19
1,2,5,6,7,9,1
,20,21,22,2
2,14,16,18,3
3,24,25,26,
0,31,32,33,3
27,28,29
36
4,35,36
37,38,39,42,
40,41,44,47
43,45,46,49,
,48,51,53,5
50,62,65,66,
4,58,65,66,
67,69,60,61,
67,68,74,75
62,63,64,69,
,76,77,78
42
70,71,72,73 3
Manusia
a. Sikap kerja b. Kesehatan c. Keahlian dan pengetahuan K3 d. Pelatihan K3
79,80,81,82,
84,85,88,89
83,86,87,91,
,90,94,95,9
92,93,96,97,
8,100,101,1
99,112,113,
02,103,104,
114,115,116
105,106,10
,117,118,11
7,108,109,1
9,120,121,1
10,111,112
50
22,123,124, 125,126,127 ,128
TOTAL
64
64
128
60
d.
Kalibrasi Instrumen Penelitian Skala ini kemudian diujikan kepada 35 karyawan bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP. Bekasi. Dari data yang masuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk menentukan item-item yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Skala ini disusun menggunakan skala model Iikert yang terdiri dari 128 pernyataan tentang sikap karyawan terhadap penerapan program K3 dengan 64 pernyataan favorabel dan 64 pernyataan unfavorabel.
2.
Skala produktivitas karyawan a. Definisi konseptual Produktivitas adalah sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien. b. Definisi operasional Yaitu sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya yang diukur diukur dengan
61
pengembangan instrumen skala produktivitas karyawan yang berdasarkan indikator efektivitas dan efisiensi. c. Kisi-kisi skala produktivitas Kisi-kisi produktivitas karyawan yang telah disusun berdasarkan konsepsi teori yang melandasinya, sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini :
62
Tabel3.2 Kisi-kisi Instrumen Skala Produktivitas Karyawan .
NOMOR ITEM NO
FAKTOR
INDIKATOR
1
Efektivitas
a. Memiliki pemahaman yang baik terhadap pekerjaan. b. Selalu meneari gagasan eara penyelesaian tugas dengan baik. e. Menggunakan sumber daya sesuai dengan ketentuan (prosedur). d. Tepatdalam menggunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya.
2
Efisiensi
a. Mempedulikan masalah pemborosan dalam penggunaan sumber daya. b. Mau melakukan penghematan dalam penggunaan sumber daya. e. Menggunakan waktu dengan sebaikbaiknya. d. Memelihara peralatan kantor/barang dengan teratur dan sesuai tempatnya. TOTAL
Fav
Unfav
5,6,7,8
1,2,3,4
,9,11,1
,10,20,
2,13,1
21,22,
4,15,1
23,24,
6,17,1
25,
L
25
8,19,
26,27,
30,31,
28,29,
32,33,
34,35,
39,40,
36,37,
41,44,
38,42,
45,47
25
43,46, 48,49, 50 29
21
50--
63
d. Kalibrasi Instrumen penelitian Skala ini kemudian diujikan kepada 35 karyawan bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP. Bekasi. Dari data yang masuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk menentukan item-item yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Skala ini disusun menggunakan skala modellikert yang terdiri dari 50 pernyataan tentang produktivitas karyawan dengan 25 pernyataan favorabel dan 25 pernyataan unfavorabel.
Skala sikap karyawan terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja .dan skala produktivitas karyawan disusun berdasarkan skala model Likert dengan modifikasi 4 kategori jawaban, yaitu sangat setuju (8S), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Masing-masing kategori ini memiliki nHai tertentu yang tertera dalam tabel berikut:
Tabel3.3 Nilai kategori dalam tiap jawaban Pernyataan
5T5 T5 5 55
Favorabel
1
2
3
4
Unfaforabel
4
3
2
1
Alasan menggunakan skala model Likert modifikasi dengan menggunakan empat alternatif jawaban dengan tidak menggunakan alternatif jawaban raguragu (R) adalah:
64
a.
Adanya kategori indecided yaitu mempunyai arti ganda atau bisa juga netral atau ragu-ragu.
b.
Menimbulkan kecenderungan untuk menjawab di tengah atau "central tendency effect".
c.
Maksud jawaban dengan empat kategori untuk melihat kecenderungan pendapat kearah tidak sesuai sehingga tidak dapat mengurangi data . penelitian yang hilang.
Pernyataan dalam angket ini terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan yang mendukung (favorable) dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable).
3.3.2 Metode analisis instrumen Dalam penelitian yang ilmiah, untuk mengungkapkan aspek-aspek I variabelvariabel yang ingin diteliti, diperlukan alat ukur yang reliable dan valid, agar hasil dari penelitian ini tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan yang sebenarnya.
Sentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu sikap karyawan terhadap K3 dengan produktivitas karyawan. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Perhitungan statistik yang digunakan untuk melihat validitas dan reliabilitas skala adalah sebagai berikut :
65
1. Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002).
Dalam penelitian ini teknik uji validitas menggunakan rumus perhitungan statistik korelasi dengan menggunakan rumus perhitungan statistik korelasi dengan menggunakan korelasi person product moment, dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan N = X = Y = rxy =
: Jumlah Subjek Skor Subjek pada item Skor Total subjek pada skala Korelasi antara skor subyek pada item dan skor total subjek
Perhitungan validasi skala penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 11.5 for windows. Untuk menentukan taraf signifikansi kaidah yang dipakai adalah taraf signifikansi 0,05.
66
d.
Uji validitas skala sikap karyawan terhadap k3
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 128 item dalam instrumen ini, maka terdapat 57 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Sedangkan, 71 item lainnya tidak valid. Semua item yang valid tersebut digunakan sebagai alat ukur penelitian dengan karena antara item-item favorable dan unfavorable diperoleh jumlah yang hampir sama. Adapun nomor-nomor item valid yang digunakan yaitu : 16,19,24,25,30,31,35,37,40,41,51 ,53,54,55,69,60,61 ,62,63,64,65,66,67,68,7 0,71,72,73,74,76,77,78,87,88,92,93,94,95,96,98,100, 101,102,103,104,106,1 07,108,110,111,115,116,117,121,122,123,128. Berikut ini adalah blue print revisi skala sikap karyawan terhadap K3.
67
Tabel3.4 Revisi blue print skala sikap karyawan terhadap K3 NOMOR ITEM INDIKATOR
NO
FAKTOR
1
Lingkungan kerja
Fav
2:
Unfav
a. Penerangan dan penataan ruang b. Suhu dan sirkulasi udara
1,5,6,7,
2,3,4
7
c. Kebisingan d. Ketentuanketentuan kerja. 2
3
Mesin dan
a. Peletakan mesin
9,10,11,12,13,
8,14,15,16,17
alat kerja
b. Perawatan mesin
21,22,23,24,2
,18,19,20,
c. Alat pelindung
9,30,31,32
25,26,27,28
a. Sikap kerja
33,35,36,39,5
34,37,38,40,4
b. Kesehatan
1,52,53,54,55,
1,42,43,44,45
c. Keahlian dan
56,57
,46,47,48,49,
Manusia
pengetahuan K3
25
25
50
d. Pelatihan K3 TOTAL
28
29
57
Uji reliabilitas skala sikap karyawan terhadap K3 dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien sebesar 0,958. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena karena menurut kaidah Guilford suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70.
68
b.
Uji Validitas skala produktivitas karyawan
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini, maka terdapat 24 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Sedangkan, 26 item lainnya tidak valid. Semua item yang valid tersebut digunakan sebagai alat ukur penelitian. Adapun nomor-nomor item valid yang digunakan yaitu : 1,2,3,4,10,16,19,20,21 ,22,24,25,26,32,33,39,40,41 ,42,43,44,45,46,47,. Berikut ini adalah blue print revisi skala produktivitas karyawan.
69
Tabel3.5 Revisi blue print skala produktivitas karyawan NOMOR ITEM NO
FAKTOR
INDIKATOR
1
Efektivitas
a. Memiliki pemahaman yang baik terhadap pekerjaan. b. Selalu meneari gagasan eara penyelesaian tugas dengan baik. e. Menggunakan sumber daya sesuai dengan ketentuan (prosedur). d. Tepatdalam menggunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya.
2
Efisiensi
a. Mempedulikan masalah pemborosan dalam penggunaan sumber daya. b. Mau melakukan penghematan dalam penggunaan sumber daya. e. Menggunakan waktu dengan sebaikbaiknya. d. Memelihara peralatan kantor/barang dengan teratur dan sesuai tempatnya. TOTAL
Fav
6,7
Unfav
L
1,2,3,4,5,8,9,1 0,11,12
12
13,19,20,23 14,15,16,17,1
7
8,21,22,24
12
18
24
Uji reliabilitas skala produktivitas karyawan dilakukan dengan menggunakan
Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien sebesar
70
0,883. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena menurut kaidah Guilford suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70.
2. Uji reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dap!3t dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data,karena instrumen tersebut sudah baik. Isntrumen yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik, sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2002).
. Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas teknik alpha cronbach. Data untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden. Dengan menyajikan satu kali, maka diharapkan permasalahan yang muncul pada pendekatan tes ulang dapat dihindari (Azwar, 2003), dengan rurnus sebagai berikut :
~::>l] a- - - 1--2
_[ k-l k][
S
.<
Keterangan :
= Banyaknya belahan tes
k Sj2
Sx 2
= Variansi belahan j ; j = 1,2, ... k =
Variansi skor tes
71
Perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for windows. Setelah diperoleh hasil perhitungan yang tepat, kemudian disesuaikan dengan kaidah yang berlaku untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas alat tes tersebut dapat dilihat dalam tabel kaidah reliabilitas berikut ini:
Tabel3.6 Kaidah reliabilitas menurut Guilford Nilai
Status
> 0,90
Sangat reliabel
0,70-0,90
Reliabel
0,40 - 0,70
Cukup reliabel
0,20-0,40
Kurang reliabel
<0,20
Tidak reliabel
3. Korelasi antar faktor Korelasi antar faktor ini bertujuan untuk menganalisa saling berhubungan antara antara faktor-faktor dalam tes. Pengujian korelasi antar faktor dilakukan dengan menghitung korelasi skor tiap faktor dengan skor total. Korelasi ini dilakukan dengan rumusan yang sama dengan validitas item yaitu korelasi Product Moment Pearson. Perhitungan korelasi antar faktor dengan menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for windows.
72
3.3.3 Metode analisa data Untuk mengetahui hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Karyawan pada karyawan bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP., dengan menggunakan analisis korelasi Spearman-Brown. . = 2('i,)
r ~,
1+'i.2
Setelah proses dilakukan, selanjutnya menentukan taraf signifikansi yaitu 0,05. Apabila (r) yang diperoleh dari hasil analisis terhadap korelasi lebih kecil . dari taraf signifikansi yang ditentukan. maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan menerima hipotesis alternatif (Ha), yang artinya ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Sebaliknya apabila (r) yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikansi yang ditentukan, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, berarti tidak ada hubungan antara variabel X dengan Y.
Dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for Windows.
73
3.4 Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan
a.
Dimulai dengan perumusan masalah
b.
Menentukan variabel yang akan diteliti
c.
Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian
d.
Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu : •
Skala sikap karyawan terhadap K3
•
Skala produktivitas karyawan
74
2. Tahap pengambilan data a.
Menentukan sampel penelitian
b.
Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan pihak PT.TOYOTETSU CORP. untuk melakukan penelitian
c.
Melakukan pengambilan data kasar subjek
d.
Melakukan data dengan memberikan alat ukur yang telah disiapkan kepada subjek penelitian
3. Tahap pengolahan data a.
Melakukan skoring setiap hasil angket yang telah disi oleh karyawan bagian produksi, yang menjadi sampel penelitian
b.
Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh kemudian dibuat tabel data
c.
Melakukan analisa data menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel penelitian
d.
Melakukan pengkategorian dan penskoran nilai hasil jawaban
e.
Melakukan pengkategorian dan penskoran nilai hasil jawaban responden pada skala dukungan sosial dan kesepian
4. Tahap pembahasan a.
Menginterpretasikan dan membahas hasil analisa statistik berdasarkan teori
b.
Merumuskan keseimpulan hasil penelitian dengan memperhitungkan data penunjang yang diperoleh
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum SUbjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP., yang berlokasi di Bekasi. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perakitan perlengkapan dan komponen kendaraan bermotor roda empat yang mempunyai label "TOYOTA". Karyawan tetap bagian produksi pada PT. TOYOTETSU CORP., berjumlah 526 karyawan yang seluruhnya berjenis kelamin laki-Iaki. Dalam penelitian ini melibatkan 64 karyawan bagian produksi sebagai responden, yang diambil dari 10% dari 363 orang pada departemen welding dan 20 % 163 orang pada departemen stamping. dari jumlah karyawan.
4.1.1 Gambaran sUbjek berdasarkan usia Dari 64 responden yang diteliti seluruhnya berada pada rentang usia 20 tahun sampai 30 tahun. Berikut ini tabel distribusi berdasarkan tingkat usia responden.
75
76
Tabel4.1 Distribusi Usia Responden NO.
KATEGORI USIA
JUMLAH
PERSENTASE
1
20-30
64
100 %
4.1.2 Gambaran subjek berdasarkan tingkat pendidikan Dari 64 responden yang diteliti, mayoritas pendidikan responden adalah SMU sebanyak 34 orang (53%), diikuti oleh responden yang memiliki latar belakang pendidikan STM sebanyak 19 orang (30%). Sedangkan, responden yang berlatar pendidikan SMK lain sebanyak 11 orang (17%). Berikut ini label distribusi tingkat pendidikan responden.
Tabel4.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden NO.
PENDIDIKAN
JUMLAH
PERSENTASE
1
STM
19
30%
2
SMU
34
53%
3
SMK
11
17 %
64
100 %
2:
4.1.3 Gambaran sUbjek berdasarkan masa kerja Masa kerja responden dibagi menjadi 2 (dua) kelompok masa kerja, yaitu : kelompok yang memiliki masa kerja pada renlang 1-5 tahun berjumlah 32 orang (50%), kelompok yang kedua memiliki masa kerja antara 6-10 tahun
77
berjumlah 32 orang (50%). Berikut ini adalah tabel distribusi masa kerja responden.
Tabel4.3 Distribusi Masa Kerja Responden MASAKERJA
JUMLAH
PERSENTASE
1-5 tahun
32
50%
5-10 tahun
32
50%
Total
64
100 %
4.1.4 Gambaran Responden berdasarkan departemen I divisi Penelitian ini dilaksanakan pada bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP., yang terdiri dari dua departemen, yaitu Welding Departement dan Stamping Departement.. Adapun jumlah karyawan pada departemen welding sebanyak 360 orang dan karyawan yang menjadi responden penelitian berjumlah 36 orang (56%). Sedangkan, jumlah karyawan pada departemen Stamping 140 orang dan karyawan yang menjadi responden penelitian berjumlah 24 orang (44%). Berikut ini adalah tabel distribusi divisi responden.
Tabel4.4 Distribusi Departemen Responden DEPARTEMEN
JUMLAH
PERSENTASE
Welding
36
56%
Stamping
28
44%
Total
64
100 %
78
4.2 Presentasi dan Analisis Data 4.2.1 Uji persyaratan
Uji persyaratan ini adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan di sini adalah uji normalitas dan uji hipotesis dengan menggunakan SPPS 11.5 for Windows. 1. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data-data berskala ordinal sebagai hasil suatu pengukuran pada umumnya mengikuti asumsi distribusi tidak normal. Namun, tidak mustahil suatu data mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistik yang pertama kali harus dilakukan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.
Data yang terdistribusi secara normal maka perhitungan datanya menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya data yang tidak terdistribusi secara normal perhitungan datanya menggunakan metode statistik non-parametrik.
79
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (a). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoretis tertentu (normal, uniform, atau poison). Jadi hipotesis statistiknya adalah distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis) (Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2006).
Tabel4.5 Hasil Uji Normalitas Skala Sikap Karyawan Terhadap K3 Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic k3 produktivit
Sig.
df
.114
64
.037
.119
64
.025
as
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa hasil uji normalitas pada skala sikap karyawan terhadap K3 diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,037 < taraf signifikansi 0,05 dan pada skala produktivitas karyawan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,025 < taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi tidak normal. Sehingga analisa statistiknya menggunakan statistik non parametrik.
80
2. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji normalitas yang menjelaskan bahwa kedua data tersebut tidak normal maka untuk uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik nonparametrik dengan uji korelasi Spearman-
Brown, yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor variabel sikap karyawan terhadap K3 dengan variabel produktivitas karyawan. Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel4.6 Hasil Uji Korelasi
k3 produktivitas
Mean 180.109 4 74.7656
I Spearman's rho
Std. Deviation 16.85335
64
8.48854
64
I k3
produktivitas
N
k3 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Produktivitas
1.000
.819(**)
64
.000 64
.819(**)
1.000
.000 64
64
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat, hasil korelasi spearman-brown menunjukkan indeks korelasi sebesar 0,819 pada taraf signifikan 0,05. Artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan produktivitas karyawan.
81
4.2.2 Korelasi antar faktor Berdasarkan perhitungan korelasi antar faktor dengan menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for windows, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel4.7 Analisis antar faktor skala sikap karyawan terhadap K3 Descriptive Statistics lingkungan kerja mesin dan alat kerja
Mean 22.4844 79.3281
menusia
78.2969
Std. Deviation 2.35023 7.43021 8.54620
N 64 64 64
Correlations
lingkungan kerja
mesin dan alat kerja
menusia
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lingkungan kerja 1 64 .583*
mesin dan alat keria .583* .000 64 1
.000 64 .565*' .000 64
64 .844* 000 64
menusia .565** .000 64 .844** .000 64 1 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.7 di atas aspek yang mempunyai nilai terendah pada skala sikap karyawan terhadap K3 adalah aspek lingkungan kerja dengan nilai mean 22,4844. untuk aspek mesin dan alat kerja diperoleh hasil mean
82
79,3281 dan aspek manusia diperoleh nilai mean sebesar 78,2969. meskipun demikian tiap-tiap aspek mempunyai korelasi yang sangat signifikan.
Tabel4.8 Analisis antar faktor skala produktivitas karyawan Descriptive Statistics efeklivitas efisien
Mean 37.2656 37.5000
8td. Deviation 4.61276 4.42934
N
64 64
Correlations efeklivitas
efisien
Pearson Correiation 8ig. (2-tailed) N Pearson Correlation 8ig. (2-tailed) N
efektivitas 1 64 .763* .000
efisien .763" .000 64 1
64
64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.8 di atas kedua aspek dari produktivitas mempunyai nilai mean hampir sama yaitu, untuk aspek efektivitas diperoleh nilai mean sebesar 37,2656 dan aspek efisiensi diperoleh nilai mean sebesar 37,5000. Kedua aspek tersebut mempunyai korelasi yang sangat signifikan.
I
\
1J1~~'jl~'i\if '.:!.~_~.'::'.'
_.
83
4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik uji korelasi Spearman-Brown dan diolah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 11.5 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel4.9 Statistik Deskriptif Variabel
N
Mean
SD
Var
Range
Max
Min
Sikap karyawan terhadap K3
64
180,11
16,85
284,0 4
76
212
136
Produktivitas karyawan
64
74,76
8,49
72,06
41
96
55
Dari tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa mean dari variabel Sikap karyawan terhadap K3 adalah 180,11 dengan standar deviasi sebesar 16,85. Sedangkan, mean dari variabel produktivitas karyawan adalah 74,76 dengan standar deviasi sebesar 8,49. Tabe14.10 Nilai Koefisien Korelasi Variabel
N
Sikap karyawan terhadap K3
64
Produktivitas karyawan
64
r hitung
Taraf signifikansi
0.819
0,05%
84
Dari tabel4,8 nilai koefisien korelasi diperoleh korelasi sebesar 0,819 pada level signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi 0,8191ebih linggi dibandingkan r tabel pada taraf signifikan 0,05, Dari penjelasan dialas dapal disimpulkan bahwa Ha dilerima dan Ho dilolak yang artinya ada hubungan yang signifikan anlara sikap karyawan lerhadap penerapan Keselamalan Dan Kesehalan Kerja (K3) dengan produklivilas karyawan.
BAB5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh nilai koefisien sebesar 0.819 yang signifikan pada level of significancy 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan produktivitas karyawan di PT. TOYOTETSU CORP. Sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tinggi (cenderung menyetujui dan merasa perlu adanya K3) dan produktivitas karyawan juga tinggi (mencapai target perusahaan).
5.2 Diskusi Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini sesuai dengan apa yang ungkapkan oleh Suma'mur (1997) bahwa keselamatan kerja erat berkaitan dengan peningkatan produktivitas. Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar:
85
86
1.
Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi atau ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.
2.
Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien serta bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.
3.
Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.
4.
Praktek keselamatan tidak bisa dipisah-pisahkan dari ketrampilan, keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi kelangsungan proses produksi.
5.
Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan karyawan akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja, sehingga sangat membantu bagi pengusaha yang merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.
Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Perlindungan tersebut
87
bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya seharihari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas nasional. Departemen tenaga kerja R.1. (dalam Soekoljo, dkk: 2000) melalui UndangUndang NO.1 Tahun 1970 menyatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai upaya perlindungan yang ditujukan agar para pekerja dan juga orang lain yang ada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan selamat dan sehat, dan agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien. Definisi tempat kerja menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja adalah liap ruangan atau lapangan yang terbuka atau tertutup, bergerak atau tetap, yang menjadi tempat tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya.
Undang-undang ketenagakerjaan NO.13 tahun 2003 pasal 86 tentang keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2) untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan I<erja, (3) perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid, 2003).
88
Tarwaka (1992) menjelaskan bahwa di tempat kerja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja seperti; faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis dan faktor psikologis. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana kerja dan berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan.
Menurut Manuaba dalam Tarwaka (1992) bahwa Iingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh para pekerja untuk dapat bekerja secara optimal dan produktif. Oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani atau didesain sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk melaksanakan kegiatan dalam suasana yang aman dan nyaman.
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas, hal ini tidak mutlak bahwa tingginya produktivitas karyawan hanya dipengaruhi oleh K3. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas kerja.
Soedirman dan Tarwaka merinci faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja secara umum (Tarwaka, dkk, 2004). Pertama, Motivasi merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang kearah
89
tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya. Kedua, disiplin, yang merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku. Ketiga, etos kerja, yang merupakan salah satu faktor penentu produktiviyas, karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauhmana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Keempat, keterampilan, faktor ketrampilan baik ketrampilan teknis maupun manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahab teknologi mutakhir. Kelima, tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Karena setiap penggunaan teknologi hanya akan dapat kita kuasai dengan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang handal.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja perlu diingat bahwa faktor manusia menjadi dasar penentu dalam meningkatkan produktivitas kerja. Tujuan sebuah program peningkatan produktivitas I<erja harus mencapai perubahan yang signifikan, yaitu untuk memperoleh perbandingan yang lebih antara keluaran (output) dan masukan (input).
90
SB.Handayani (2000) mengatakan bahwa hal utama yang perlu dilakukan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja ini adalah mengatasi sikap "tidak peduli" baik manajer maupun karyawan. Mereka sebenarnya samasama memiliki kepentingan dalam meningkatkan produktivitas kerja, oleh karena itu mereka perlu komitmen bersama terhadap peningkatan produktivitas kerja. Dalam meningkatkan produktivitas kerja membutuhkan tindakan yang memerlukan kekuatan kepemimpinan yang besar dari manajemen puncak
5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat diberikan, antara lain: a. Saran Praktis 1. Diharapkan perusahaan dapat mempertahankan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan selalu melakukan perbaikan manajemen dan pengawasan serta melakukan pelatihanpelatihan tentang K3 guna meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
91
2. Selalu menciptakan kondisi-kondisi yang dapat menciptakan kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula. 3. Penerapan teknologi tinggi dan penggunaan bahan dan peralatan yang beraneka ragam dan kompleks, harus diikuti oleh kesiapan SDM-nya, sehingga terjadinya musibah seperti, kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran Iingkungan dan timbulnya penyakit akibat kerja dapat dihindari. 4. Perusahaan selalu memperhatikan karyawannya, karena karyawan merupakan titik sentral dari produktivitas karyawan. Dengan demikian, setiap kebolehan, kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki haruslah selalu diperhitungkan untuk selanjutnya diberdayagunakan dalam setiap aktivitas pembangunan sehingga daripadanya diperoleh produktivitas yang setinggi-tingginya. b. Saran teoritis Untuk mendapatkan hasH yang lebih mendalam dan jelas diharapkan selanjutnya dapat dHakukan penelitian secara eksperimen. Dengan demikian dari hasil penelitian tersebut dapat membuktikan I<ebenaran bahwa tingkat produktivitas karyawan dipengaruhi dengan sikap karyawan terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA Bahan bacaan
Anoraga, Panji. (1998). Psikologi tndustri dan Sosia!. Jakarta: Rineka Cipta ----------. (1995). Psikotogi tndustri dan Sosia!. Jakarta: Pustaka Jaya. --------------. (2005). Psikotogi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (2003). Sikap Manusia : Teori dan pengukurannya (edisi-2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar ------------. (1995). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha ----------. (1992). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Consuelo G, Sevilla, dkk. (1993). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: UI Press Gaspersz, Vincent. (2002). Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Hadi, Sutrisno. (1998). Metodotogi Research: Jilid 1-4. Yogyakarta : Andi Offset Hamid, Dedi, DR.H.(2003). UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan. Jakarta: Durat Banagia J. Simanjuntak, Payaman. (1994). Manajemen Keselamatan Kerja. Jakarta: Himpunan SDM Indonesia Kartono, Kartini. (1994). Psikologi Sosiat Untuk Manajemen Perusahaan dan tndustri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Kerlinger and friend's. (2002). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada Univercity Mutiara.S. (2002). Manajemen SOM. Jakarta: Ghalia Indonesia Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. (1989). Metodologo Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.
Prabu Mangkunagara, AA Anwar. (2001). Manajemen SOM . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Soekotjo, J. Syukri. S., Marbun, Djupriadi. (2002). Satu Abad K3 di Indonesia (1900-2000). Jakarta: Dewan K3 Nasional Soemirat, Juli Siamet. (1994). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: UGM Press Sugiyono. (2003). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabet Suit, Jusuf dan Almasdi. (1996).Aspek Mental Oalam Manajemen SOM. Jakarta: Ghalia Indonesia. Suma'mur. (1996). Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung -------------. (1997). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji Masagung. Solichul HA, Tarwaka, dkk. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk Produktivitas. Surakarta:UNIBA Press Triton PB. (2005). Paradigma Baru Manajemen SDM. Yogyakarta: Tugu Publisher.
Jurnal
Asnawi, Sahlan. (2002). Hubungan dan Pengaruh Keterlibatan Pelaksanaan Tugas Dengan Disiplin Terhadap Peraturan K3. PHROENESIS. Vol 4, No7 Okorita, B. Haryanto.R. dan Anita.L. (2001). Hubungan Higiene Perusahaan dengan Kesehatan Kerja. Jurnal Psikologi UGM: Vol XXVII, No 2 I Wayan Mudiarta Utama. (1993). Laporan Penelitian: Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Tenun A TaM di Kab. Gianyar. Denpasar: Univ. Udayana Hidayat, MA (1998). Konsep Dasar dan Pengertian Produktivitas: Majalah Produktivitas Edisi Perdana
DEI'ARTEMEN A
A
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HlDA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS I'SIKOLOGI JI. !CerUl Mllkti No.5 Circllnden Cil'"tnt Jnlmrln Sclnlnn 15419 Tell'. 7433060 Fax. 74714714
NomoI' Lamp. Hal
: E.Psi./OT.O 1. 7/ [oJ G IV/2006
Jakarta, 31 Mei 2006
: Izin Penelilian Kepada Ylh. GM. Human Resources Development PT. NUSA TOYOTETSU CORP. di Tempal
Assalulllu'alaikum \1../1'. V/B.
Dcngan Hormat, kami sampaikan bahwa : Nama Tempai/Tgi Lahir Alamat
Rifatil Farihah Lamongan , 5 Juni 1981 .II. Rawa Bebek Rt. 015/11 Penjaringall .Iakarta Utara
Adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif HidayatulJah Jakarta Semester NomorPokok Tahull Akademik Program
: VIII 102070025975 2005/2006 : Strata I (S-I)
Sehllbllngan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : 'Huhungan Anlnl'a Sikap Buruh Terhadap K3 Dengan Produktivitas Ket'jn !(nrynwnn " mahasiswa terseh"t l11el11crlllkan ijin penclitian di lembaga yang Bapak/lhu/Suudara llillipin. Ulell kan.:ll
BapaklIbu/Saudnra unluk mencrima mahasiswa tersebul dan meinberikan bantuannya. Demikian alas perhatian dan bantuan Bapakllbll/Sauclara kami kasih.
ll~apkan
WaSSalal1111'alaikllm WI'. Wb A.n. Dekan Pembantu Dekan Biclang ~:~a mi~
/
c/
.-'
'.__ ,
/
Dra. Zahrotu/j: Nihayah, M.Si 24 NIP. 150238773 f Tembusnn: Dekan Faku1tas Psikologi
terima
A. PENGANTAR Dengan Hormat, Salam teriring do'a kami sampaikan semoga Bapakllbu/Sdr selalu dalam Iindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Semester Fakultas Universitas
: Rif'atil Farihah : VIII (Delapan) : Psikologi :Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. .
Dengan ini bermaksud mengadakan penelitian dengan tema "Hubungan Antara Sikap Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Produktivitas Karyawan" dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dinamika perilaku individu di tempat kerja dalam upaya pencegahan kecelakaan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mempunyai korelasi signifikan dengan produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini tidak digunakan untuk melihat baik buruknya pekerjaan Anda, akan tetapi dimaksudkan untuk memberi sumbangan dalam upaya penerapan program
K3 di
Industri Organisasi
dalam
rangka
peningkatan
produktivitas kerja. Pada
halaman
berikut
ini
anda
akan
menjumpai
beberapa
pernyataan, di mana pada setiap pernyataan disediakan beberapa kemungkinan yang dapat anda pilih sebagai jawaban. Saya berharap anda membaca setiap pernyataan dengan teliti sehingga jawaban yang anda pilh sesuai dengan pemikiran anda. Dalam hal ini tak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh karena itu saya mohon Bapakllbu bisa memberikan jawaban secara apa adanya untuk semua pernyataan yang telah disediakan. Adapun informasi atau data yang anda berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian ini dan dijamin kerahasiaannya. Atas kesediaan Bapakllbu/Sdr meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih. Responden
Peneliti
B. DATA PRIBADI
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Jenis Kelamin :( ) Pria (...... ) Wanita Usia : Tahun Masa Kerja : Tahun Bulan Pendidikan Tertinggi .. Apakah pernah mengikuti training (Iatihan) yang sesuai dengan pekerjaan saat ini? (.....) Tidak pernah (.....) Pemah sebanyak ..... kali, yaitu tentang : a. .. . b . c. .. .. d.
C. INSTRUKSI Di bawah ini terdapat beberapa pemyataan yang berkenaan dengan "Hubungan antara Sikap Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas
ke~a
Karyawan", jawablah dengan memberi tanda silang
( x ) pada salah satu kolom jawaban di sebelah kanan. Tak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar, karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan pemikiran anda sendiri. Adapun altematif pilihan jawaban itu adalah :
STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
; Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
; Sangat Setuju
Contoh pengisian No.
PERNYATAAN-PERNYATAAN
01.
Saya senang dengan warna ruangan kerja saya.
STS
TS
S
SS
X
1.
Skala Sikap Karyawan Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
NO
PERNYATAAN-PERNYATAAN
1
8aya yakin perusahaan telah menyediakan rasilitas pembuanQan udara kotor (exhaust). Penerangan yang terdapat di tempat kerja saya tidak memadai untuk pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Pekerjaan 8aya selalu berhadapan dengan debu, gas dan bahan-bahan lain vanQ bisa membahavakan kesehatan kerja. 8aya merasa bahwa kebersihan, ketertiban dan keteraturan tempat keria sava sanaat menaaanaau kelancaran keria. Menurut saya lingkungan kerja saya menentukan kesehatan dan keselamatan keria. 8aya bekerja dengan penerangan yang baik sehingga dapat melihat obiek denQan jelas dan tepal. 8aya selalu membuang sisa-sisa bahan produksi pada tempat pembuanaan vanQ telah di sediakan. Walaupun tidak menggunakan alat pelindung, saya tidak merasa khawatir akan keselamatan diri sava. Pengaturan mesin di tempat kerja sudah baik, sehingga memudahkan saya dalam bekeria. 8aya merasa bertanggung jawab dalam merawat alat kerja yang digunakan. 8aya menilai perusahaan cukup tanggap di dalam penyediaan alat pelinduna. 8aya senang dengan penataan mesin dalam ruang kerja vana telah sesuai denaan prosedumva. 8aya senang dengan diwajibkannya para karyawan untuk menaaunakan alat pelinduna pada saat bekeria. 8aya tidak senang dengan pengaturan alat kerja di tempat sava bekeria. 8aya bekerja dengan peralatan dan perlengkapan yang kondisinya sudah rusak
2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
8aya merasa peralatan dan perlengkapan kerja yang saya aunakan kondisinva sanaat tidak lavak untuk dioperasikan. Pekerjaan menuntut saya untuk melakukan gerakan-gerakan yang tidak nyaman seperti mengangkat beban atau memutar yang melelahkan. Mesin yang saya gunakan dalam pekerjaan dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Bahan baku dalam pekerjaan saya bisa sangat membahayakan kesekamatan dan kesehatan pekerja. 8aya rasa peralatan dan perlengkapan yang di gunakan di tempat kerja, tidak dapat merinaankan beban pekeria. 8aya selalu menggunakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja untuk menghindari kecelakaan kerja.
ALTERNATIF JAWABAN 88 8 T8 8T8 88
8
T8
8T8
88
8
T8
ST8
88
8
T8
8T8
88
8
T8
8T8
88
8
T8
8T8
88
8
T8
8T8
88
S
T8
8T8
88
8
T8
8T8
88
S
T8
8T8
88
8
T8
8TS
S8
8
T8
8T8
88
8
T8
8T8
S8
8
T8
8T8
88
8
T8
8T8
S8
8
T8
8T8
88
8
T8
8T8
88
8
T8
8T8
88
8
T8
81'8
8
T8
8T8
8
T8
8T8
88 S8
-
22
8aya mengatur tempat kerja yang aman untuk bekerja.
88
8
TS
STS
23
8aya selalu memeriksa terlebih dahulu perlengkapan kerja sava. Saya memakai alat pelindung keselamatan setiap bekerja.
8S
8
T8
8T8
88
8
T8
8T8
8S
8
T8
8TS
S8
8
TS
8TS
S8
8
T8
8T8
SS
8
T8
ST8
88
8
T8
8TS
88
8
TS
STS
S8
8
TS
ST8
SS
8
TS
ST8
SS
8
T8
8TS
34
8aya merasa bahwa menggunakan perlengkapan kerja hanya menambah pekeriaan saja. merasa bahwa menggunakan perleng kapan 8aya keselamatan kerja hanya akan mengurangi kenyamanan dalam bekerja. Saya merasa bahwa menggunakan perlengkapan keselamatan kerja hanya akan menambah penampilan terlihat jelek. Saya tidak perlu menggunakan perlengkapan keselamatan keria meskipun banvak orana yang memakainYa. Menurut saya kondisi mesin yang digunakan pada perusahaan sava masih sanaat baik. Mesin produksi yang saya gunakan sehari-hari selalu disertai denQan alat pelindunQ. Perusahaan selalu mengganti peralatan yang tidak layak, meskipun masih bisa di Qunakan. Menurut saya peletakan mesin produksi yang berurutan akan memudahkan dalam pekeriaan. 8aya merasa nyaman dengan bekerja dengan kindisi fisik yanQ sehat. Saya tidak pemah mengikuti instruksi yang di berikan.
8S
S
TS
8TS
35
Saya selalu mengikuti pelatihan K3.
8S
S
T8
8T8
36
Kestabilan emosi membuat saya merasa tenang dalam bekeria. 8aya yakin perusahaan ini tidak memperhatikan kesehatan para karyawannva. 8aya sering tidak melaksanakan hal-hal yang di dapat dar! pelatihan K3 Saya merasa senang dengan keahlian yang saya miliki dalam bekeria 8aya tidak suka cara perusahaan dalam menangani masalah kesehatan para karvawan. 8aya merasa tidak berhati-hati dalam menyelesaikan tugas.
8S
S
T8
8TS
SS
8
T8
STS
8S
S
T8
8TS
S8
8
T8
STS
8S
8
TS
ST8
8S
S
T8
ST8
42
Saya tidak memahami bagaimana cara kerja yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan saya.
S8
8
T8
8TS
43
Saya hanya menyelesaikan pekerjaan tetapi tidak memahami apa yang sesunQguhnya sava keriakan. Pengetahuan saya tentanQ pekeriaan vanQ selama ini sava
S8
8
TS
8T8
88
8
T8
STS
24 25 26
27
28 29 30 31 32 33
37 38 39 40 41
44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
tekuni adalah sangat terbatas. Saya tidak menguasai secara baik prosedur pengoperasian peralatan kerja yang saya gunakan. Saya tidak memperdulikan urutan-urutan pekerjaan. Saya sering lupa mengerjakan sesuatu yang merupakan baaian pentina dari pekeriaan sava. Saya biasa tidak menggunakan perlengkapan keselamatan keria saat bekeria. Saya merasa bosan dengan peke8aan yang saya ke8akan selama ini. Sava merasa tertekan denaan pekeriaan sava. Saya menilai pelatihan keselamatan kerja yang diberikan telah meninakatkan kesadaran bekeria secara lebih aman. Saya mengetahui apa yang harus saya kerjakan. Saya selalu berhati-hati dalam menyelesaikan tugas. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan karena saya memahami tuaas sava. Saya dapat mengoperasikan peralatan kerja sesuai dengan prosedur vana benar. Saya biasa bekerja berdasarkan aturan yang ada. Saya selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan.
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS SS
S S
TS TS
STS STS
SS SS SS
S S S
TS TS TS
STS STS STS
SS
S
TS
STS
SS SS
S S
TS TS
STS STS
.
2
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Skaa I P ro duk" t1vltas K aryawan Saya tidak memahami bagaimana cara kerja yang tepat untuk menvelesaikan pekeriaan sava. Saya hanya menyelesaikan pekerjaan tetapi tidak memahami apa yang sesungguhnva sava keriakan. Pengetahuan saya tentang pekerjaan yang selama ini saya tekuni adalah sangat terbatas. Saya tidak menguasai secara baik prosedur pengoperasian peralatan kerja yang saya gunakan. Saya kurang mengerti dengan tugas saya, sehingga saya serina melakukan kesalahan. Saya selalu menggunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya agar hasilnya memuaskan. Sava senang melakukan inovasi dalam bekeria. Saya tidak senang menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan peralatan keria. Saya tidak pernah menyesuaikan peralatan kerja dengan material yang akan sava keriakan. Ketika merakit komponen, saya tidak pernah mengikuti prosedur vana ditetapkan. Menurut saya, mencoba cara-cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan akan memperlambat pekerjaan. Saya tidak pernah mengikuti instruksi dalam penggunaan material. Saya selalu menggunakan material sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. Saya merasa kurang bisa melakukan penghematan dalam penggunaan material. Karena sering salah dalam merakit material sehingga banyak material vang terbuang percuma. 8aya selalu tertinggal dengan pekerja lain dalam menvelesaikan pekeriaan. Saya selalu terlambat dalam menvelesaikan pekeriaan. Saya tidak pernah menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu vana telah ditentukan. Saya selalu memelihara peralatan kerja agar tidak cepat rusak. Saya selalu merawat peralatan kerja yang saya gunakan setiap hari. Saya tidak pernah memeriksa kondisi mesin yang saya pergunakan setiap hari. Meskipun peralatan kerja itu saya gunakan setiap hari tetapi saya tidak pernah memperhatikan kondisinya. Agar memudahkan pekerjaan saya, saya selalu meletakkan peralatan keria sesuai denga tempatnva. Saya sering lupa meletakkan peralatan kerja sesuai dengan tempatnya.
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS SS
S S
TS TS
STS ST8
SS
S
TS
STS
SS
S
T8
STS
88
8
TS
8TS
SS
S
T8
ST8
SS
8
TS
8TS
88
8
TS
8TS
SS
S
TS
8TS
SS
S
TS
STS
88 S8
S 8
T8 TS
STS 8TS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
ST8
88
S
T8
ST8
SS
S
TS- STS-
SS
8
TS
STS
8S
S
TS
8T8
DATA HASIL TRYOUT SKALA SIKAP TERHADAP K3 I No.Resp
1 3
1
,
2
,
4
6 1
3
1 2
2
,
2
"
1U 1
1
, , ,
'"
13
1
4 6
3
2
4
3 4
3
12
, ,
2
3
,.
4
3
2
2
4 3
9
4
1
2
1
2
1 3
,
2
1 1
4
2
1
2 1
4 4
3
2 1
1 4
,
2
3
"
4
2
1
4 ,
2
1 1
1
1 1 18
,
3 1
2
2
4
2 3 1 1
4
Fi= "4
' , 4
, ,
,
1 1 1 2
2
1
2
3
,
1
4
2
2
,
3
, ,
1
4
,
4
1 1
"
2
,
, 2
2
"
,
, ,
, ,
3 4
3
'"
2U
2'
22
3
2
4
4 1
, , , , , , , , , , , , , , 1
3
2
2
3
3
2
4
1
"1 1
4
3
3
4 1 2
2
3
,
1
3
3
2
2
2
2
,2r
2
,
26 1
2
2 1
2
, ,
1 1
4 1
2
2
3
,
2
3
4
, ,
4
2
3
2
, ,
3 ,
2.
3
3
, , , , , , 1
2
23 124 1
1
2
3
, , ,
17
2
4
"
,
1
uma
2
1
2
, ,
4 4
,.
,
2
4
4
4
2 4 2
3
,
4
,
4
, , , , ,
1
4
31 4
2
2
,
2
, , ,
1
,
2
4
4 2
2
,
4
"
30 I
3
4
2
3
,
2
,
"1 3
3
2
,
38130 , 4lJ 1 1 222 2
4
2
1
3
3
2
1 2
2
2
2
4
1
,
1 2 1
4
1 2
4
,
4
,
4
1
3
3
,
4 3 4
2
2
4
,
4
4
,
4
4
4
2
,
, ,
2
3
3
3
1
3
2
3
1
2
41 42 4 I 4 3 2 4
4
, , , ,
,
4
4
2
"
,r
4
2
4
2
,
2 4 4
4
2
1
331"4 30 4
4
2
"
32
,
3
2
1
2" 130 4 1 2
,
4 1
2
28
2
"
2 1
3
, , ,
4
4
2
3
"21
2
4 2
1 2
2
,
" "
3
3
2
4
3
1
70167 100 110
,
1
1
"
I'"
IN
-IN
I'"
I'"
I'"
I'" IN
I'"
IN
IN
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'" IN
I'"
I"
IN
IN
I'"
IN I'"
IN IN
I'"
I'"
IN
I'"
I'"
"I'"
I'"
I'"
I'"
::
I'"
I-
l-
l-
IN
I'"
I'"
I'"
IN
IN
I"
I'"
IN
IN
I'"
"I'"
I'"
-I'"
I'"
I'"
I~ I~
I~ It:>
I'"
I"''' I'"
I"
I'"
"I'"
I"
..II{
I"
I'"
I'"
I'"
I"
I'" IN
-I" IN
IN
I'"
I'"
1-
..
IN
IN
-IN
IN IN
I'"
-I"
I'"
Iif.
I"
IN
lil
I'"
I'"
I'"
I'"
I'" I'"
..
I"''' I" I'"
I"''' I'"
I'" I"''' .. IN I"
I'"
I'"
I'"
I"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
.
I'"
I'" IN
. .. . . I'" I'"
I'"
.. I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
IN
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
..181
III
I'"
I'"
I'"
..111
I'"
I'"
I'"
-
I"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
121
I'"
I'"
..
I'"
-1-
I'"
..I'"
I'"
IN
I'"
I'"
I"' .. I'"
"I"
-IRi
I'"
I'"
.... .
IN
-I"
I'"
I"
..I'"
I'"
..I'"
I'"
Ig
I'"
I'"
I'"
IN
IN
I'" IN
I'"
I'"
I..
I'"
I'"
I"
I'"
IN
"I'"
"I'"
I'" IN
It'!
I'"
I'"
I'"
IN
"I'"
I'"
..
I'"
I..
1"'1'"
-Ii<
IN
I..
I'"
Iif.
I'" IN
I'"
I'"
I'" ..
.
.. -
..IN
-1"'1'"
Iii
IN
I'"
I'"
I'"
I'" IN
1<1\
IN
IN
I'"
1<1\
.
IN
I'"
.
I"
I'"
I'"
-
I~
I'"
IN
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
1<1\
IN
I'"
I'" IN
IN
IN
I'"
I'"
I"''' I'"
IN
I'"
IN
-
III
IN
I'"
I"
I'"
-
..
I"
I'"
I'"
-
11\
I'"
I'" I'"
I'"
IN" IN
IN IN
IN
1"'1'"
IN
IN
IN
I"
IN
IN
IN -
I'"
.. I"
IN
I'"
-
I'"
I'"
I"' .. I~
"I'" .. I'"
..
I'" IN
181
Ie!
I'"
.
I'"
I'"
I..
I'"
I"
I'"
I'"
181
-
~
IN
IN
IN
IN
IN
1"'-
I:.;: I;;
I'"
IN
I'"
I'"
IN
lei
1-
Ia;
IN
..
-
I'"
I'"
I'"
I'"
I'"
I..
I"
I'"
1......1'"
I"
"I"
I"''' 1;;3
.
I'"
..I..
I'" IN
10:
IN
1::3
I'"
I'"
I:::
I"
I'"
I~
IN
13'
I..
I'"
..
I'" I'"
..
I'"
I'"
I'" IN IN I",
I'"
I'"
I'"
..
I",
Ig
1&
I~
I~
Ibl'" I", ..I", .... I" I'" I", ..I", I" I", .. I'" I'" I" .. I" I", I" I'" I" I" I", I", I" I", .. I'" I" ~I~ I" I~
..
~
~I~
I~
I~
~I~
I~
I~
.
..
"I"
I~I" I~I" I~I" ..I~I" I~" 1~lgo
I"
I"
I.. I"
I'" I'" I"
I" I" I"
I" I" IN
IN
I"
I..
I"
I~
IN
..
I"
I" I..
I~
I~
I~
I~
I"
I~I"
I"
I"
I~
I~
I"
I~
I~
I~
I"
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I"
I~I~
I~
I~
I~
I~
I~
IN
I~
I~
I~
IN
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
..
I~
I"
I~
I~
~I~
I~
I~
10
10
I,
..
I~
10 10 10 ~Io
..
I,
~
I,
I~
!ol~
10
10
10 10 I,
I~
10
I,I~
10
~lo
10 ~
10
10
10
lo ~jolo
1010
I~
10 !O 10
10 10 10 !o 10 10 10 10 10
1~1~~~ It
10 10 10 .. !o 10
10
j~
I~ I~ I~
~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
10 10
10 10
10 10
I,
I, ::
I~
I~
I~ ~
10 10
~
I' ..
~
10 10
I~ ~
~
.
Ib
I'
10 ::
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
I~
10
10
10 10
I~
I,
10
10 !o 10 !o
10 J,.
h
IN
I~
I~
l~
I~
I~
10 10
..
I~
I~"
10 10
lO
I~
I~ ~
I~
10 .. 10 !O 10
I~
I~
10 10
10 10 10
"I~
I~
I~
I~
10 10 10 !o 10
I"
I~
I~
I~
10
I" ..
I~
I~ ~
I~
I,
..
IN
I~
I~
I,
I~
I~
I~
I~
Ia:
Ib Ib
I~
I~
..
g:
IN
I~
I~
I~
I~
.
10
I..
I~
10
Ib
I~
I~
I~
I~
I~
I~ I~
I
IN
IN
I~
.. ..
I~
I"
IN
. .... .. ..
I~
I~
I-
I~
I"
I~
~I"
I"
I..
"
I"
I~
I~
I".. .. ..I"
10 I,
10
I,
~
I, :: I'
lO
10 I' i O !O
I,
I, ..
I'
. . .. I·
It
I'
I,
~
!O l·
~
Jo I,
~
l~ i I~
~
~
!O I'
l~
10 10 10
~]~
I-
!t ~
DATA HASIL TRYOUT SKALA PRODUKTIVITAS ~sp
1
:<
3""
., ., 4
1
2 I 3 I 4 OTt! 4 I 4 I 3 313 TTT 4T4 4 1 41 31 3 313 4 I 4 I 3 I 3 313 4 I 4 I 3 1 3 313
4
4141313 313
3"" 313 3"" 3T3 2T4 3T3 2T4 9 3 2" 2 I 2 I 2 4T4 TT2 313 2 I 3 1 3 313 !2 13 3T3 2T3 14 2T2 2T2 2T3 4T3 2T1 4T4 3"" 3 2T3 313 3"" 3 3"" 3T3 (
8""
"3 4 I 4 I 3
2T3
313 3T3 3T3 4T4 3141314 4""
4 14 I 3
4
31313
"3
mn=
3"" 3"" 3""
3"" 3""
8 I 9 110 1111211311411 18T1 18119120121 122123124125126127126129130 131 132133 313131313 3"" 3 14 I 4 I 4 I 3 I 3 I 4 I 4 I 3 I 3 13 1 3 I 3 I 3 I 3 212131413 3T4" 2T3 3 13 I 3 I 3 I 3 3I3I3I3I3 313131313 3"" 4T4 3I3I4I4I3 313131313 3I3I3I3I3 3"" 3I3I4I4I3 3I3I3I3I3 414 3I3I3I3I3 3"" 4T4 313141413 3I3I3I 3I3 313131313 3"" 4T4 313141413 3I3I3I3I3 3I3I3I3I3 3"" 3T3 313131313 3 I 3 I 3 I 3 I 3 I 3 413131313 2T3 :< 2" 3"" 313131313 4 I 3 13 I 3 I 3 4 I 3 I 2 41414141414 4 4T4 3"" 313131313 312131313 3 "3 4T4 1141414 3"" 2 1 2 1 3 1 3 2 1 2 1 3 I 3 12 I 2 4 I 3 I 2 2 I3 I3 I3I 3 3 :< 3T2 2 I 2 1 3 I 4 41412111211 4 4 I 4 1 2 41413131214 :< "2 T 3 I 3 I 4 I 4 3 I 2 1 1 131 3 3 "3 3 I 3 I 2 3 I3 I3 I3 I3 3 1 3 I 313 3 I 3 I 3 1 313 3"" I 3 I 2 3I3I3I3I2 3"" 3 "3 3 13 I 3 I 3 3 I 3 I 3 I 313 I 3 I 4 1 2 3 I 3 I 3 I 3 I 3 I 3 3T2 4" "2 3 I 31 3 I 3 4 1 2 I 3 1 3 1 311 ""3" I3I3 313141413 :< 4 41313131314 4 I 4 I 4 1 4 I 3 I 3 I 4 "3 313141414 3 I 3 13 13 I 3 3 3"" 4 I 3 1 2 I 3 41414141314 2T2 3I3I3I3I4 313131313 41414131314 "3 3"" 4"" 3 31313 313131314 4" 313131313 3I3I3I3I3 4 4 "3 313 313131313 "3 4"" 3 I 3 I 4 14 I 3 313131313 3 313 31 4 I 4 I 3 3I3I3I3I3 3 3"" 4T4 3"" 3"" 313 4T4 4 I 4 i 3 3 3I3I3I3I3 313 3TT 313 3T3 3T3 313 3""
3 4
3 3
4T4
3T3 3T3 3 "2
3 3
3
3
"
4
3"
4 13 13 I 4 3 14 13 I 3 4I 4 I 4I 4
4
3"
3""
4 1 3 I 3 I 413 31313131313
444 4
3""
"
4
4
3
"3 "3 "3
3T4
4 4
4 4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
Jumlah 110011091 981 9811011112111111091 981 951109110711051113110111121 981 9711001116110811141106
4
"4 "4
4
4
4
I,
150 3 3 3
;j
4 4 4 3 3 3
4 4 4
4
3 3 3 3 3 3 3
4
3 3
2 3
3 3 3
1 142 52 16, 164 16~
1 1 1
4 3 3 3
1 4
4 .
4 4
4
1
4
4 1 ;j
4
;j
4
;j
4
4
4
;j
"
;j
"
;j ;j
"
4 ;j
;j
;j
;j
;j
;j
;j
;j
;j
;j
;j
;j
"
"
444
4
4
J
;j ;j
4
" "4 " " "
;j
J J
J
" " J4 "J 4 4 ;j 4 " 44 4 "J 114107 99 101 1021 08 103 102 107 115 102 110 102110
1 1;1;-
"'--
DATA HASIL PENELITIAN SKALA SIKAP KARYAWAN TERHADAP K3
o. es
L'
"" ;j ;j
~
4 4
L L L
"
4
L
4
4 4
L
4 4
L 4 L
L 4
L
j
4
;j
"
;j
4 1 L 4
4
"j
4
;j
;j
" " " " " L
10
11
4 4 4 4 4
;j
4
" "
4 4 4
"j j 4 4
" " ;j
4 L
1
j
;j
4 4
j
;j
L L
;j
" " " ;j
L
1 L
L
L L
" "
;j
j j
;j
;j
""
;j
;j
4 4
;j
L
"
L
L
4 4
4
" " " "4
j "L " L
" "
-
"
'jL" "j "4
L
"" "0
1 1
4' 4j
4
44 40
40 41 40
"L
j 4 4
4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4
L
4 4 4 4
4
" " "
"" " " " "" 4
4
4
4
" " " ""4 " " "4 " "
4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 L
4 L
4
4
4
4
4
L
L
"
4 4 4 4 4
" " " " " " "
4
4 j
4 4 4 4
" "j " 4 " 4 " "" 4 ""
4
1
4 4
4
4 4
4 L L L
j ;j
4
" ;j
4
4 4
"" "" "
L 4 1
L 4 L
4
j
" 4
"" "
L L L L 1 L
" " "" " "" " ;j
4 4
" "
" " "
""
4
4
L
4
"
4
" " "" " " 4"
" "" "" 4
" L L L 1
4 4
"~
4 4 4
4
4
"I "0
4 4
L
"
-
4 4
"" "" ""
~
-
L 4 4 4 4 4
1
L L 1
"j " " "1 j
4 4 4 4 4 4 4
" j
""
" "" " " ;j
4 4 4
4
4 4
4 4
".
4
4 ILLL
, "UO
4
4 L14
"
'""
4 LL4
" ;j
1~1
I "UO
L 1.
"" " "4 104
loU loU
4 4 4 I "L' IL"U
34 4 4 1
4 4
4 ,
4 4
3 3 4 3 4 444
" 4
4
L
" 3 4 343 333
3
3
3 4 3 3 3 3
4,
40 '41 4
, 4
3 2
2 3
4 4 3
2
2
2
L
3 4 4
4 4 4
3
4
4
4 7 3 4
-."
''I
"" "
3
4
4
-4- ''I 4
, ''I
4 4
3 3
4 4 4 3 4 3
4 2 3
3
3 3
2 4 3 3
4 4
"4
""'"
,""
;:
7
2 2 2 2 4 1 2 2 -3
" 1
:1
:1
4
''I -3 4
4 4 4
:1
4
"" :<
4 4
7 2 2
2
:; 4 3 3 :; :;
4
"""'< :<
4 :;
4 4 4 3
4
4
L 4 4 4 :;
" 2 2 2
2 4
, 2 3
2 4 2 3 3 4 4
4
3 3 4 2
T 3 3 3 3 4
3 3
"" ""
""
3 3 4
3"
3
"3 "4
"3
4 4 4 4 4 4 4
4
3 4 4
4 3
3
4
3
"""'< 4" 4" 4"
" ,"
4 4
4
4 :1
-4 T
" T
3
"3
:.r
"
"
4" 4"
4
:1
4
-.. 12-
12
u
"
192
4 1227
"
-3 19-
19: 12-
3 118, 120T
87 19,
1197 "'Ji
r;L.::
1-71---> ~
-i-;.,
-'r
~
~
--=;. --=;.
j
-T
-;. -;. -.<
.;;. .;;. .;;.
..;;. ..;;. ...;;. ...,;.
.-;; ....;
--,;-
....;.
.;;.
~
E
-;.,
~ ~
m=
--ro<
3E ~
..;;. -:;..
,-1\1;
m-
-T -T
--,;- - " . '::-"';;'-i
.... '"
.:;;. -T
..,.
[
ff
-..:-
-;r
-;;. ..;;.
-191·
-r
-
rn
-T """"""
.,.:..
-.::c -..:-
...,.",
-;. -r
..;:.
-::.
,.:;;,
0.:.;
-:;.
....: '-'"
Wl W
-i
-;;. .;;.
-:;
""
-,;-
..,.
~
.::-
-j ~
W
.;.;
-i---,;-
..;.;w
...;;
,.;.",.; '-='
~
,
DATA HASIL PENELITIAN SKALA PRODUKTIVITAS KARYAWAN 4
3
4
4
,
8
9
3
13
1i
14
18
19
22
2'
24
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
81
3
3
3
3
81 f2
3
333 2
4
3 2
3
3
3
4
3 13
3
2
2 4
15
2
4"
4
3
{{ f9
3 4
4
3
,
4
3 4
4
3 ,
4 4 23
3
25
2
3
29
2
3
1 130
2
3
35
3
3
3
3
3 4
3
4
3
4
2
55
3 2
,
80
,
2
4
3
3
3
2
3
2
63 3 3
2 4
2 4
2
3
2 fS
35
4 4 14'
"3
4
4
433444 3 3 4 3
4
3
4
,
4
4
j
j
,
4 3
4
4 4
4 4
4 j
4 3
4
4
4
4
,
j
Of
142 3 45
4 4
,
3
3
3
4
4
3
4
3
148
82
3
4
4
4
3
3
4 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
4 2
4
3
4
3
3
2
j
3
4
3 59
162
3
3 f2
4
,
3 4
2
3
"3
19'
21312U5 215 183
3
U' 195 203 19U 190 184121
4
3
4
2
f4
3
3
3
3
3
DATA VALIDITAS DAN RELlABILlTAS SKALA SIKAP KARYAWAN TERHADAP K3 Case Processing Summary
N Cases
%
Valid 35 100.0 Excluded 0 .0 Total 35 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .958 57
VAR00016 VAR00019 VAR00024 VAR00025 VAR00030 VAR00031 VAR00035 VAR00037 VAR00040 VAR00041 VAR00051 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00068 VAR00070 VAR00071 VAR00072 VAR00073 VAR00074 VAR00076 VAR00077 VAR00078 VAR00087 VAR00088 VAR00092
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 164.1143 249.104 .366 .957 164.3143 247.398 .588 .957 164.4571 246.491 .369 .958 164.0286 .957 237.382 .544 243.516 .611 .956 164.1143 163.9714 .569 .957 245.440 163.9714 241.205 .691 .956 163.9429 237.467 .814 .955 164.3143 240.045 .632 .956 164.0286 237.558 .752 .956 164.5714 246.370 .388 .957 164.1714 248.911 .377 .957 163.9143 245.139 .549 .957 164.0857 243.375 .593 .957 247.299 .628 .957 164.2286 164.6571 243.408 .591 .957 164.6857 247.692 .344 .958 164.9714 243.146 .438 .958 164.9714 244.440 .344 .958 248.516 .397 .957 164.3143 246.087 .418 .957 163.9714 243.294 .657 .956 164.0000 243.963 .714 .956 164.0857 164.0000 241.176 .713 .956 164.1143 .362 .957 250.104 164.0857 248.081 .414 .957 164.0571 244.408 .567 .957 164.0857 243.963 .559 .957 164.3714 .378 .958 246.182 164.5714 247.134 .429 .957 247.467 .450 .957 164.3429 164.0286 246.970 .394 .957 164.0857 246.963 .431 .957 164.0571 241.114 .698 .956 164.6286 .400 .957 247.476
VAROO093 VAROO094 VAROO095 VAROO096 VAROO098 VAR00100 VAR00101 VAR00102 VAR00103 VAR00104 VAR00106 VAR00107 VAR00108 VAR00110 VAR00111 VAR00115 VAR00116 VAR00117 VAR00121 VAR00122 VAR00123 VAR00128
164.2000 164.1714 164.2286 164.2000 164.2286 164.3714 164.1429 164.2286 164.6000 164.2857 164.2000 164.1429 164.1429 164.4000 164.3714 164.1143 164.2571 164.1714 164.2571 164.2286 164.2000 164.1429
Mean 167.1714
249.047 243.558 247.299 246.106 250.358 247.299 243.950 243.182 245.129 245.916 244.518 245.361 245.185 246.188 247.711 248.575 249.491 249.852 247.608 243.182 251.753 240.303
.531 .790 .628 .479 .493 .519 .702 .827 .495 .538 .788 .601 .613 .443 .486 .348 .503 .380 .716 .827 .430 .700
Scale Statistics Variance Std. Deviation 254.087 15.94012
.957 .956 .957 .957 .957 .957 .956 .956 .957 .957 .956 .957 .957 .957 .957 .957 .957 .957 .957 .956 .957 .956
N of Items 57
DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA PRODUKTIVITAS KARYAWAN Statistics for SCALE
Mean Valiance Std Dev Valiables 72.3429 86.3496 9.2924 24
Item-total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00010 VAR00016 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00032 VAR00033 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047
Scale Corrected Valiance ItemAlpha if Item Total if Item Deleted Correlation Deleted
69.4857 69.2286 69.5429 69.5429 69.6286 69.1429 69.4857 69.0286 69.2571 69.0857 69.5143 69.0571 69.0286 69.2857 69.3143 69.5143 69.4571 69.4286 69.2571 69.4000 69.4286 69.2857 69.0571 69.4286
Reliability Coefficients N of Cases = 35.0 Alpha = .9333
73.6689 77.1227 81.3143 78.9613 80.5933 83.7143 83.7866 77.5580 74.5496 78.1983 79.4924 78.1143 81.7345 82.3277 81.6336 78.8454 78.3731 78.3697 83.4319 82.0118 80.4874 74.8571 79.1731 80.4874
.7277 .6905 .4456 .6217 .5894 .2788 .3021 .6999 .7881 .7200 .6451 .7814 .5159 .5097 .4796 .6493 .6782 .6473 .3343 .4707 .4265 .7439 .5668 .7088
N of Items = 24
.9287 .9289 .9326 .9301 .9307 .9344 .9340 .9287 .9270 .9286 .9298 .9278 .9317 .9319 .9321 .9296 .9292 .9296 .9337 .9322 .9334 .9280 .9310 .9296
DATA HASIL UJI NORMALITAS Cases Valid
MissinQ
Total
Perce
N
Percent
N
k3
nt
N
Percent
64
100.0%
produktivitas
64
100.0%
0
.0%
64
100.0%
0
.0%
64
100.0%
Descript.ves
I k3
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic
Std. Error
180.1094
2.10667
Lower Bound
175.8995
Upper Bound
184.3192
5% Trimmed Mean
180.8090
Median
183.0000
Variance Std. Deviation
284.035 16.85335
Minimum Maximum Range Interquartile Range
20.5000
Skewness
-.762
.299
Kurtosis
.596
.590
74.7656
1.06107
produktivita s
136.00 212.00 76.00
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
72.6453
Upper Bound 5% Trimmed Mean
76.8860 74.7257
Median Variance Std. Deviation
75.0000
Minimum Maximum
55.00
72.055 8.48854 96.00
Range
41.00
Interquartile Range
10.0000
Skewness
-.101
.299
Kurtosis
.379
.590
Tests of Normalitv ..._ ,,~iro-Wilk
KolmoQorov-Smirnov(a) Statistic
df
df
.114
64
Sia. .037
Statistic
k3
.945
64
Sia. .006
produktivitas
.119
64
.025
.971
64
.143
DATA HASIL UJI HIPOTESIS Mean
Std. Deviation
N
k3
180.1094
16.85335
64
produktivitas
74.7656
8.48854
64
Correlations
I Pearson
k3
Correlation 8ig. (2-tailed)
N produktivita s
produktivi tas
k3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
I
1
.871(**) .000
64
64
.871(**)
1
.000 64
64
** Correlation IS significant at the 0.01 level (2-talled).
Nonparametric Correlations Correlations
I
**
Spearman l
I k3
s rho
Correlation Coefficient 8ig. (2-tailed) N
produktivitas
Correlation Coefficient Sig. (2-taiied) N
k3
produktivitas
1.000
.819(**)
.000 64
64
.819(**)
1.000
.000 64
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
64
a Lilliefors Significance Correction
, Normal Q-Q Plot of k 3 "
2
p/
"
,9/ Q
" "
"
""
Q
//rjl~JrP
0
I
[' otr
rS f J
<0
E 0
~/
-1 Q
Z
."
"
U
2t
,Jj
all
Q
" //
Q
-2
d'"
0 Q
"
-,
140
120
160
200
180
220
Observed Value
..
Detrended Normal Q-Q Plot of k 3
"
.2
'1
" ''0 'hj, '1n, "
" q,
"
0.0
"
Q
Q Q
-.2 Q
"
"
Q
<0
E 0
,
-.4 Q
Z
Q
E -.6
,g
""
>
"
Q
-.8 120
140
Observed Value
160
160
200
220
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of produktivitas .6r---------------~ o
.4
2
0
0
0
0
0
m E 0
0.0
E
-.2
z
ooou
0
0
000
0
"
0 0
0
00
0
0
0
,g
0 0
>
0
~ -.4
0
50
50
Observed Value
70
80
90
100
Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K3 Descriptive Statistics
lingkungan kerja mesin dan alat kerja
Mean 22.4844 79.3281
Std. Deviation 2.35023 7.43021
menusia
78.2969
8.54620
N 64 64 64
Correlations
lingkungan kerja
Pearson Correlation
lingkungan kerja 1
mesin dan alat keria .583*'"
8ig. (2-tailed) mesin dan alat kerja
.000
N Pearson Correlation
.583"
Sig. (2-tailed)
.000
64
N Pearson Correlation 8ig. (2-tailed)
menusia
64 1 64
64 .565"
.844"
.000
.000
64
64
N
menusia .565** 000 64 .844"" .000 64 1 64
"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Korelasi Antar Faktor Skala Produktivitas Karyawan Descriptive Statistics
efektivitas efisien
Mean 37.2656 37.5000
Std. Deviation 4.61276
N 64
4.42934
64
Correlations
efektivitas
Pearson Correiation Sig. (2-tailed) N
efisien
efektivitas 1 64
Pearson Correlation
.763"
8ig. (2-tailed)
.000
N
64
efisien .763"" .000 64 1 64
"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Skala Produktivitas karyawan 1. As[ ek Efektivitas 4 4 4 4
234 4 3 1 4 4 4 4
5
2. Asoek Efisien
uma
10 4
4
4 4 4
4 3
3 3
4
4
4
4 4
4
7
1 4
3
3
3 3
3 3 3
2 3
3 3 3
4
1
3 3 4
2 4 3 4 344 343 3 4 4
3
4 4 4 3 3 3 442
3 3
3 4 3
4
4
3
3 3 4
3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3
31
4 3
4 4 4
um a 39 3
39
4
1
1
8
3 3 3
4 3 3
3 3 3
4 4 3
3
4
4 3 4 2
4
12
1 1
4 4 3 3 3
4
4
3 4
2
4 38
3t
4
3
2
1 3 4
11 4
4 4
3
4 3
10 4
4 3
2
4 4
4 4 3 3 4
4 3
4
4 3
3
4 3 2 3 4
36 39
4
4 3 2
3
4
3 4 1 4 2 3 3 333 4 3 4 4 4
4 4 3 4
3
3 3
3 333 3
4
38 38
3 2 2
3 4 4 4 4
4
3 3 3 333 3 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4
3 4 4 434 4 3 443 4 4 4 4 3 4 4 444 4 4 4 4 4
3 4 4 4
4
4 3 4
4 4
3
4 4 4
4 3 4
4 4 4 48
4 4 4 4
3 3
4 4
4 48 4.
3 4 3 3 4
4 4
4
4 4
4
4 4
4
4 4
4 4
3
4 3 3
3 36
3
3 4
3
3 3
3 3 3
3 3 3 4 333 4 3
3
3 3 4 3
3 3
4 4 4 4
3 2 3 3
3 3 3 4
39 38
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 332
31 4
38
3 4
4' 4
3
4 3
4 3 3
3 3 4 4 3 444 433 4 4 3 4 4
4 3 3 3
4 3 3 3 36
1
1
11
1
1 4
Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan Terhadap K3 1 A5 ek L'In kun an K' ena m
4
2
3
19
4 4 4
4
2 4
3
4
2
3 4
3 4
3 3
1 2
4
4
1 2
16
4
3
1
3 3 3
16 24 2
4
4
o
3
4
3
3 3
3 3 3 4 4 4
4 4 4
4
4 4
1 1 1 4 4
4 4 4 4 4
4
4 4 4
4 4 4 4 4
4
4
4 4
4
3 3 4
2i
3
2
4 4 4
4
4 3
1 2
4 4 343
4 4
4 1
4 4 4 4 3 3 3
4
4
3 3 3
3
4 3 3 3
3
4 3 3
3
4 3
1 22 22
4 4
4 4
3
4 4
4 4
4 3 3 3
4 4
4
4
2' 4
Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K3 2. As ek Mesin dan Alal Ker'a ,22 4 3
4 3
4
3
3 2
3 3
3 2
2
2 2
3
4
4
3 4 4
4 3 4
1
4
4 4
1 3 3 4
3 4
2 3 3
4 3 3 4 4 3
3
4
4
3 4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
m
23 3 3
85
4 4 4 4
1
4 4
3 3 4
78 8l 6 64
l l 4 4
3
2 3 4
2 2 3 4 4
2 2 3 3
4 4 4 4
2 3 3 3
3 3 4
3 3 4 4
3
2 2 333 224 1 l 3 4 3 3 3 444 4 3 4 4 4 4 4
4 4
4 4 4 4 4
4 2 4 4
4 4 4
1 4
4
4 4 4 4
4
4 4
3
4 4 4
4
4
4
4 4 4 4
4 4 4
3
3 4 4
3 66 4,62 4 ! 85 3 89
l 4
3
3
4 4
8
!
8:
i {
3 3 3
3
3 4 4
4
4
4
4
3 3 3
3 4 4 4
4 4 3
4 4 4 4 4 3
333 444 4 4 4 3 4 443 444 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4
4 3 4
3 4 2
4 4 4 4 4
3 3 2 4 4
4 4 4
2 4 4 1
3 3 3
3 1 4 3
4 3 3
4 4
4 3
4 3
1 2 3
4
4 4 2 333 4 4 4 4 3 3 4 3 344 3 4 3 4 4 444 4 4 444 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
1 4 4 3 3 4 4 4
4 4
4
4
4 4
4
3 1 1 3 4
3 4 4 3 3 3 3
I 91 186 188 191 19l 8 1
4 4 2
4 4
8-
3 3 4
1 4
4 4 3
4 4 3 3 3 444 3
3 3 3
3 4
3 3 l
3 3
3 3
3 4
4 4 4
444 4 4 4 3 4 4
4
4
3
4 200
3
1
4
3 3
3 3 333 4 4 4 1
1
1
3 3
3 3 2
1 4
3 3 181 4 I 8f 4
Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K3
_. , 1
4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
2 4 1 4 3
4 4 3
3
"42 3 2 2 3
3
4
4 1 2 3 3 3 2
4
3
4
4 3
3 3
3 3 4 4
3
4 4 4 4 4 4
4 3 3 3
3
;;
3 3 3 4 3 4 3
3 3 ;;
4 2 3 4
2 2 3
3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 ;;
4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 4
5 4 2 4 3 4 4 4 3
3 1
3
3
3 3 3 2 3 4 3 4 3 3
3
3
3 4 4 3 3 3 3 3 3 2
3 2 3
4 4 4 3
4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4
4 2
;<
;;
3 3 3
2 4 3
6 3 2 3
7
6
9
3 4
4 1
3
4
"33
3 3 3 3 3 2 3 4
3 4 4 3 3 2 2 1 1 3
3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3
3
;<
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 1
"3 "33 3
3 3 3 3 3
3
3 4 3 3 3 3 4 3 3
3
3
4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 1 2 2 3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
"
3
3 3 4 3 4 4 4 3 3 3
"2 ;<
3
2 2 2 2 4 1 3
3 3 3 3 2 4 2 3 3
;<
10 11
3
3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 2 2 4 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 4 2 ;;
3
~-
_.~
........ _.-
12 13 14 15 16 11 16 19 20 21 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 1 1 1 2 1 1 0 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 4 4 2 1 3 1 2 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 ;; 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 ;< 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 4 u 3 4 3 4 4 ;; 4 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 ;< ;; 3 3 3 4 4 4 3 4
"
22 23 24 25 Jumlah
3 4 4 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3
3
3
3
2 3 3 3 3 4 3 3 3
4
2 3 3 3 4 3
3 4 3 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3
3
3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 4 3
3 4 3
3 3
3 3 3 3 4 3 3 ;;
3 3 3 3 3
3 4 3 4 3
3
2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
83 52 83 15 83 83 76 77
(5 58 58 64
n"
67 68 1S3 82 85 84 83 83 83 86 18 1S1 74 72 11 11 71 71 10 85 61 19 78
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 .. 3 3 3 4 227
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 219
4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 191 197
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 217
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 183
4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 203
4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 182
4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 191 187
4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 193
4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 180
4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 197
4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 204
4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 197
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 210
3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 186
3 4 3 2 4 3 4 3 0 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 198
4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 0 3 3 3 4 3 3 3 3 4 203
4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 202
4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 205
4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 211 204
4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 206
4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 218
97 96 80 77 83 79 84 97 84 76 80 78 75 71 79 86 78 75 79 77 89 79 82 82 83 83