ANALISIS PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SERTA MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TEHATE PUTRATUNGGAL La Tasya Adhanti Sinarta dan Ratna Dewi Arimbi Universitas Bina Nusantara, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan, No. Telp
[email protected],
[email protected]
Engkos Achmad Kuncoro Universitas Bina Nusantara, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan, No. Telp 021-5345830
[email protected]
ABSTRACT PT. Tehate PutraTunggal is one of Indonesia's national private company engaged in the steel construction industry and manufacturing of telecommunication towers. The purpose of this study was to analyze the influence of Occupational Health and Safety Program (K3) with Work Motivation on EmployeesWork Productivity in PT. Tehate PutraTunggal either partially or simultaneously. The research method used in this study is associative methods and analysis techniques used are simple regression and multiple regression. Techniques of data collection conducted by distributing questionnaires to 100 respondents who are employees of PT. Tehate PutraTunggal. The processed data is based on the assessment of employees on Occupational Health and Safety Program, Work Motivation, EmployeesWork Productivity in PT. Tehate PutraTunggal. The results in this study stated that the Occupational Health and Safety Program have a significant effect on EmployeesWork Productivity by 31%, where it is more influenced by exposure and the lighting is inadequate. Work motivation is partially significant effect on work productivity by 22.8% where the lighting problems that cause decline in motivation of employees in the work due to lack of lighting. Occupational Health and Safety Program and Work Motivation also have simultaneously affect the Employee Productivity by 36.1%, if the company can run a program that is well, providing information about the importance of personal protective equipment and attention to working conditions that may increase employee productivity. Keywords : Occupational Health and Safety Program, Work Motivation, Employees Work Productivity, Multiple Regression.
ABSTRAK
PT. Tehate PutraTunggal merupakan salah satu perusahaan swasta nasional di Indonesia yang bergerak dalam Industri konstruksi baja dan pembuatanmenara telekomunikasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Tehate PutraTunggal baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dan teknik analisis yang digunakan adalah regresi sederhana dan regresi berganda. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan karyawan PT. Tehate PutraTunggal. Data yang diolah berdasarkan penilaian karyawan terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Motivasi Kerja, Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Tehate PutraTunggal. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan sebesar 31%, dimana hal tersebut lebih dipengaruhi oleh penerangan dan pencahayaan yang kurang memadai. Motivasi Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja sebesar 22,8% dimana permasalahan pencahayaan yang menjadi penyebab turunnya motivasi karyawan dalam bekerja karena minimnya pencahayaan. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Motivasi Kerja juga secara simultan berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Karyawan sebesar 36,1%, jika perusahaan dapat menjalankan program yang ada dengan baik, memberikan penyuluhan tentang pentingnya alat pelindung diri dan memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Kata Kunci : Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Motivasi Kerja, Produktvitas Kerja Karyawan, Regresi Berganda.
PENDAHULUAN Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Banyak faktor dan kondisi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja, seperti kurangnya perawatan terhadap perlengkapan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang sudah tidak layak pakai, penggunaan peralatan kerja yang tidak sesuai dengan prosedur, dan sebagainya. Untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja maka perusahaan sebaiknya menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar para karyawan dapat mengerti tentang prosedur dalam melakukan pekerjaan. (Anizar, 2009), menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan kerja yang terjadi secara umum 80-85% disebabkan karena faktor manusia yaitu unsafe action. Unsafe action yaitu tindakan yang salah dalam bekerja dan tidak sesuai dengan yang telah ditentukan (human eror), biasanya terjadi karena ketidak seimbangan fisik tenaga kerja dan kurangnya pendidikan, sedangkan 15% nya disebabkan oleh unsafe condition yang biasanya dipengaruhi oleh hal-hal seperti alat-alat yang tidak layak pakai, alat pengaman yang kurang memenuhi standar. Lingkungan kerja yang ada juga sering kali kurang membantu karyawan untuk mengoptimalkan proses produksi dan prestasi kerja. Suhu ruangan yang harus di sesuaikan seperti tingkat kelembaban dan kondisi udara (ventilasi), penerangan yang merupakan hal penting untuk melakukan pekerjaan sering diabaikan yang mengakibatkan timbulnya kelelahan mata dan berakibat pada menurunnya tingkat efisiensi kerja karyawan. Oleh karena itu lingkungan kerja yang sering dipenuhi debu, uap, gas atau asap yang bisa mengganggu kesehatan, keselamatan, motivasi dan produktivitas kerja harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan kerjanya. PT. Tehate PutraTunggal merupakan salah satu perusahaan swasta nasional di Indonesia yang bergerak di industri baja. Dengan target produksi sebesar 75 ton per hari, PT. Tehate PutraTunggal membagi pekerjaannya kedalam beberapa divisi seperti Fabrikasi, warehouse, perawatan mesin, dan logistik. Dalam divisi tersebut terbagi atas beberapa aktivitas yaitu weld adalah mengelas besi, cutting yaitu memotong besi, punching memukul besi, bending yaitu membengkokan besi, grinding menghaluskan besi, dan tahap terakhir yaitu pengukuran atau measuring. Setiap aktivitas mempunyai tingkat resiko yang berbeda, aktivitas yang beresiko tinggi diantaranya adalah punching dan welding dimana para karyawan memukul-mukulkan besi dan juga membakar atau melelehkan besi untuk memipihkan, menipiskan dan membengkokan. Dikarenakan adanya beberapa jenis aktivitas pekerjaan yang mempunyai resiko cukup tinggi, dalam melakukan pekerjaannya para karyawan diwajibkan untuk menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri) seperti sepatu safety,face cover atau kacamata las dan sarung tangan. Tetapi pada kenyataannya para karyawan sering mengabaikan adanya kewajiban penggunaan APD dalam perusahaan, sehingga sering terjadi kecelakaan kerja seperti tangan tergores mesin, melepuh karena terkena percikan api, terjepit dan tangan terkena mesin bor yang diakibatkan oleh human error atau kelalaian karyawan dalam menggunakan alat-alat kerja yang berbahaya. Banyaknya human error dipacu dengan minimnya rata-rata pendidikan yang dimiliki oleh masing- masing karyawan, sehingga untuk dapat memiliki keterampilan yang piawai sedikit sulit apabila perusahaan tidak memberikan pelatihan yang kurang memadai. Lalu dengan adanya jam kerja yang tidak menentu seperti karyawan tetap bekerja di hari libur tanpa adanya kompensasi yang lebih seperti uang lembur yang dapat membuat para karyawan merasa terbebani sehingga membuat produksi menurun karena kurangnya effort mereka terhadap perusahaan, apabila manajemen perusahaan tidak memperhatikan hal tersebut, maka dapat menyebabkan terganggunya aktivitas produksi yang dapat menimbulkan terbuangnya sumber daya (input) seperti waktu produksi, energi dan modal. Hal tersebut tentunya akan menghambat aktivitas produksi dimana karyawan seharusnya dapat bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan tetapi menjadi terhambat dikarenakan sedikitnya karyawan yang bekerja sehingga mereka harus mencapai target produksi sesuai dengan tender dan waktu yang ditentukan. Hal tersebut yang menjadi masalah dalam PT. Tehate PutraTunggal sehingga dengan adanya latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Tehate PutraTunggal. Mangkunegara(2002), keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya untuk menjamin dan menjaga kesehatan serta keutuhan jasmani dan rohani para tenaga kerja khususnya manusia, menuju masyarakat yang adil dan makmur. Variabel keselamatan dan kesehatan kerja diukur dengan menggunakan 5 dimensi yaitu : 1) Keadaan tempat lingkungan kerja 2) Pemakaian peralatan kerja 3) Pengaturan udara 4) Kondisi fisik pegawai 5) Pengaturan pencahayaan dan penerangan Teori motivasi / Higiene Herzberg yang diambil dari Malthis dan Jackson (2006), teori motivasi / Higiene Herzberg mengasumsikan bahwa sekelompok factor, motivator,menyebabkan tingkat kepuasan dan motivasi kerja yang tinggi. Teori Herzberg, menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruh oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu : 1) Maintenance Factors 2) Motivation Factors Daft dan Marcic (2007), produktivitas itu penting karena yang mempengaruhi kesejahteraan seluruh karyawan. Produktivitas adalah output organisasi barang dan jasa dibagi dengan inputnya. Variabel Produktivitas kerja karyawan diukur dengan menggunakan 4 dimensi yaitu : 1) Pendidikan dan keterampilan 2) Keterampilan fisik 3) Penggunaan sarana produksi 4) Kemampuan manajerial (Sinungan, 2009) Menurut penelitian yang dilakukan oleh T. Lestari dan E. Trisyukianti. (2009) yang berjudul “Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor).” Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa faktor faktor K3 yang dianalisis yang meliputi pelatihan keselamatan, publikasi keselamatan kerja, kontrol lingkungan kerja, pengawasan dan disiplin telah dilaksanakan dengan baik. Hubungan antara K3 dengan produktivitas kerja karyawan adalah positif, sangat nyata dan berkorelasi kuat. Lalu menurut penelitian yang dilakukan oleh E. Prasetyo dan M. Wahyudin (2010) yang berjudul “Pengaruh Kepuasan dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di Surakarta.” Hasil dari penelitian tersebut adalah variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai. Dua variabel independen yang pilih berdasarkan hasil uji-t ternyata variabel motivasi kerja lebih besar pengaruhnya dari pada kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja, dengan diterimanya yang ada pada penelitian ini, maka dapat dijadikan masuka dan evaluasi bagi perusahaan untuk meningkatkan motivasi. Dari kedua penelitian diatas penelitian ini memiliki nilai lebih, dikarenakan penelitian ini menggunakan regresi berganda, dimana dapat diketahui hubungan dan pengaruh secara parsial maupun simultan antara program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja sebagai variable dependent dan produktivitas kerja karyawan sebagai variable independent.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel - variabel yang bersangkutan dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dimana variabel tersebut dapat diukur, dimanipulasi atau dipilih untuk menentukan hubungan dengan suatu gejala yang diobservasi, sedangkan variabel dependent merupakan variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono, 2012). Pendekatan survey dalam penelitian ini melalui kuesioner yang dilakukan kepada karyawan PT. Tehate PutraTunggal dan unit analisis yang dituju adalah karyawan pabrik dari PT. Tehate PutraTunggal. Dalam penelitian ini pembagian waktu yang digunakan adalah Cross - sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam jangka menjawab penelitian. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial, lalu variabel dalam penelitian ini yaitu program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai X1 (variabel bebas), motivasi kerja sebagai X2 (variabel bebas), dan produktivitas kerja karyawan sebagai Y (variable terikat). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka dengan sumber data primer yang diambil langsung dari karyawan PT. Tehate PutraTunggal dan data sekunder yang diambil dari studi kepustakaan berupa buku, jurnal dan media lainnya. Penelitian ini mengambil seluruh karyawan PT. Tehate PutraTunggal sebagai respoden (populasi), responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dimana didalamnya terdapat bagian manajerial dan non manajerial. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana dan regresi berganda, dengan berbagai tahap yaitu dengan : 1. Uji validitas, untuk mengetahui tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. 2. Uji reliabilitas, untuk mengetahui tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. 3. Uji normalitas, untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau bebas. 4. Korelasi pearson, Riduwan dan Kuncoro (2008) memberikan definisi sebagai berikut : “Untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Y, X2 dengan Y, X1 dan X2 dengan Y, digunakan teknik korelasi “. 5. Regresi sederhana didasari pada hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat 6. Regresi Berganda digunakan untuk menguji hubungan dan besarnya pengaruh yang ditujukan oleh variabel X1 (Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)) serta X2 (Motivasi kerja) terhadap Y ( Produktivitas kerja karyawan). Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan alat bantuan komputer seperti MSI ( Method Succesive Interval) untuk mentransformasi data ordinal dari hasil kuesioner menjadi data interval dan SPSS 16 for Windows (Statistical Product and Service Solution).
HASIL DAN BAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah para karyawan PT. Tehate PutraTunggal dimana dari 100 orang responden, di dominasi oleh responden yang berjenis kelamin pria. Hal ini dapat terjadi dikarenakan jenis pekerjaan yang dilakukan memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi dan mereka lebih memungkinkan untuk melakukan pekerjaan yang berbahaya. Dari 100 orang karyawan yang menjadi responden, semuanya dapat mengisi dan mengembalikan kuesioner yang diberikan. Berikut karakteristikresponden dalam penelitian ini : 1) Kelompok responden yang paling banyak adalah yang lama bekerjanya 5 – 10 tahun sebesar 34%. 2) Persentase paling besar usia responden berada pada usia 31-35 tahun sebesar39%.
Hipotesis 1. Bagaimana pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan? H0 = Variabel program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak mempengaruhi secara signifikanterhadap variabel produktivitas kerja karyawan. H1 = Variabel program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pengujian : (1) Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 2) Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan? H0 = Variabel motivasi kerja tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. H1 = Variabel motivasi kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pengujian : (1) Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. (2) Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 3) Bagaimana program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan ? H0 = Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. H1 = Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan. Pengujian : (1) Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. (2) Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya program keselamatan dan kesehatan kerja serta motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Didapatkan bahwa data seluruh variabel, yaitu Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X₁), Motivasi Kerja (X₂) dan Produktivitas Kerja Karyawan (Y) dinyatakan valid, relliabel dan berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 1 Ringkasan Hasil Olah Data Hubungan Variabel
Korelasi
Pengaruh
Persamaan Regresi
Uji Signifikan
X1
Y
0,557 (cukup kuat)
31%
Y = 1,531 + 0,580 X1
Signifikan
X2
Y
0,477 (cukup kuat)
22,8%
Y = 1,565 + 0,520 X2
Signifikan
0,601
36,1%
Y = 0,969 + 0,442 X1 + 0,286 X2
Signifikan
(kuat)
Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS yaitu regresi sederhana dan regresi berganda. Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 1 Bagan Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y
Variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X₁) mempunyai pengaruh sebesar 31% terhadap variabel Produktivitas Kerja (Y). Kemudian variabel Motivasi Kerja (X₂) mempunyai pengaruh sebesar 22.8% terhadap variabel Produktivitas kerja (Y). Dan yang terakhir adalah variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X₁) serta Motivasi Kerja (X₂) mempunyai pengaruh sebesar 22.8% terhadap variabel Produktivitas kerja (Y).
Pembahasan 1) Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Tehate PutraTunggal tentunya menginginkan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam perusahaannya berjalan dengan baik, segala upaya di lakukan untuk meminimalisasikan kecelakaan. Dari lampiran diketahui bahwa pada indikator pencahayaan dan penerangan yang memiliki tingkat rata -rata paling rendah. Pencahayaan dan penerangan yang baik memungkinkan para karyawan untuk dapat melihat objek - objek yang dikerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa melakukan upaya yang tidak perlu, seperti menggunakan alat penerangan tambahan (senter, lilin, dan sebagainya).Sesuai dengan kondisi lapangan yang menyatakan bahwa pencahayaan dan penerangan yang ada pada pabrik di PT. Tehate PutraTunggal tidak memadai. Karena letak pabrik yang cenderung menyudut dan agak tertutup, atap yang terbuat dari besi atau sejenis seng yang menyulitkan cahya matahari masuk ke dalam ruangan walaupun di dalam pabrik tersebut menggunakan lampu sebagai sumber penerangan utama tetapi belum cukup membantu para karyawan.Oleh karena itu PT. Tehate PutraTunggal perlu melakukan perubahan terhadap kondisi pabriknya dengan memperbaiki instalasi pencahayaan dan perawatannya agar mendapatkan kualitas pencahayaan yang memadai sehingga memudahkan karyawan untuk cepat menyelesaikan pekerjaan mereka tanpa terganggu dengan penerangan dan pencahayaan. 2) Motivasi Kerja PT Tehate PutraTunggal sepertinya perlu untuk memperhatikan masalah penerangan dalam pabrik. Karena berdasarkan lampiran diketahui bahwa indikator penerangan yang baik yang terdapat di dalam dimensi motivation factors memiliki posisi rata-rata yang paling rendah sama seperti dalam indikator keselamatan dan kesehatan kerja. Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada karyawan, terlihat jelas dimana mereka sangat terganggu dengan kondisi penerangan pabrik yang kurang menunjang mereka sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang tidak kondusif. Apabila dalam jangka waktu panjang perusahaan tidak melakukan perubahan dalam hal penerangan, maka dikhawatirkan dapat menghambat pekerjaan dan para karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya yang dapat merugikan perusahaan. Selain penerangan yang menjadi masalah, disisi lain tunjangan yang diberikan menuai masalah. Dapat dilihat pada lampiran bahwa indikator tunjangan hanya mempunyai perbedaan 0.01 dari indikator penerangan dikarenakan para karyawan tidak mendapatkan uang lembur. Tunjangan berupa uang makanan dan kesehatan dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. 3) Produktivitas Kerja Karyawan Setiap perusahaan pasti menginginkan produktivitas kerja yang tinggi untuk memaksimalkan kualitas output yang dihasilkan demikian pula yang terjadi di PT. Tehate PutraTunggal. Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada karyawan dapat diperoleh, bahwa para karyawan merasa alat pelindung diri yang diberikan kepada mereka tidak menunjang pekerjaan mereka dikarenakan mereka merasa lebih nyaman dengan tidak menggunakan alat pelindung diri yang biasanya terdiri dari kacamata, sarung tangan dan sepatu bot. Hal ini tentunya sangat beresiko bagi para karyawan ataupun dapat merugikan perusahaan apabila terjadi kecelakaan kerja dimana nantinya produksi akan macet dan karyawan tidak dapat menyelesaikan kuantitas produk yang ditargetkan per harinya. Oleh karena itu sebaiknya supervisor selalu memberikan penyuluhan tentang pentingnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) di saat mereka melakukan pekerjaan dan menindak tegas para karyawan yang tidak memenuhi standar APD. Disisi lain semua itu tidak hanya untuk kepentingan perusahaan semata tetapi untuk mencegah kecelakaan terhadap karyawan itu sendiri yang dapat berakibat fatal bagi diri mereka sendiri juga.
Implikasi Hasil Penelitian 1) Variabel X₁ terhadap variabel Y, 69% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar penelitian. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), maka akan semakin tinggi pula tingkat produktivitas karyawan PT. Tehate PutraTunggal. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa mempertahankan dan meningkatkan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang sudah ada agar karyawan merasa lebih nyaman dan aman jika mereka melakukan pekerjaanya. Selain itu untuk meningkatkan produktivitas kerja, perlu diperhatikan pada masalah pencahayaan dan penerangan yang
perlu diperbaiki atau ditambah sumber penerangan dan pencahayaannya agar karyawan dapat bekerja secara maksimal dan tidak menghambat proses produksi. 2) Variabel X₂ terhadap variabel Y, 77,2% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor - faktor lainnya diluar penelitian. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat motivasi kerja, maka akan semakin tinggi pula tingkat produktivitas karyawan PT. Tehate PutraTunggal. Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan motivasi kerja agar produktivitas kerja dapat meningkat, terutama dalam hal ruang kerja yang nyaman dimana adanya pencahayaan yang cukup sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik. Selain itu masalah tunjangan juga perlu diperhatikan dimana sebaiknya perusahaan memebrikan uang lembur bagi karyawan yang bekerja melibihi dari jam kerja yang telah ditentukan, sehingga mereka merasa dihargai atas apa yang telah mereka kerjakan sehingga dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja mereka. 3) Variabel X₁ serta variabel X₂ terhadap variabel Y, 77,2% sisanya 63,9% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diterapkan pada PT. Tehate PutraTunggal memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 31% dan 69% tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Program K3 yang jalankan oleh PT. Tehate PutraTunggal sudah berjalan dengan baik, hanya saja terdapat beberapa faktor seperti kurangnya pencahayaan dan penerangan yang menghambat proses produksi juga di pengaruhi oleh minimnya kesadaran para karyawan untuk memakai alat pelindung diri (APD). 2) Motivasi Kerja karyawan PT. Tehate PutraTunggal dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja. Dimana motivasi karyawan untuk bekerja akan berkurang dikarenakan sistem penerangan yang kurang baik di dalam pabrik. Walaupun memiliki pengaruh yang cukup signifikan sebesar 22,8% dan sebanyak 77,2% tidak signifikan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 3) Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta motivasi kerja mempunyai pengaruh yang simultan terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 36.1% dan 63.9% tidak signifikan. Perusahaan lebih intensif dalam memberikan penyuluhan terhadap pemakaian alat pelindung diri (APD) dan perusahaan memperhatikan kondisi lingkungan kerja karyawan seperti masalah pencahayaan dan penerangan yang menjadi masalah utama.
Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka saran-saran yang dapat diberikan kepada PT. Tehate PutraTunggal adalah sebagai berikut : 1) Untuk memperbaiki masalah dalam Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dilakukan dengan cara : (1) Membuka workshop baru atau mendesain ulang area pabrik. (2) Menambahkan alat bantu penerangan, baik di dalam ruangan atau pada alat-alat kerja. (3) Memperhatikan ESI (Equal Sphere Illumination). Dimana hal tersebut diperlukan untuk mengukur tingkat penerangan pada suatu area atau daerah tertentu 2)Memperbaiki sistem pencahayaan dengan memperhatikan penempatan alat bantu penerangan seperti lampu agar berada di tempat yang tepat, atau dengan menambahkan lampu pada spot-spot tertentu dan jika dibutuhkan alat bantu penerangan juga bisa dipasangkan pada APD (Alat Pelindung Diri) yang bisa ditaruh di helm para karyawan. Selain itu perusahaan juga memperhatikan dalam pemberian tunjangan kepada karyawan seperti uang lembur agar mereka lebih termotivasi dan merasa dihargai atas apa yang telah mereka berikan kepada perusahaan. 3) Perusahaan juga perlu lebih intensif dalam memberikan penyuluhan bagi para karyawan akan pentingnya pemakaian penggunaan alat pelindung diri (APD), supervisor perlu meningkatkan pemantauan atau pengawasan di lapangan agar dapat menegur langsung karyawan yang tidak patuh atau bahkan memberikan sanksi.
REFERENSI AKLI (2004) Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia, www.akli.orgDiakses tanggal 6 Januari 2012 Anizar. (2009) Teknik Keselamatan dan Kesehatan di Industri. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, Aspatindo (2011). Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia. http://www.aspatindo.com/profiltehate.htm , diakses tanggal 6 januari 2012 Daft, R. L & Marcic, D. (2007). Management : The New Workplace. Ohio : Thomson Higher Education Griffin, R. W., & Moorhead, G. (2010) . Organization Behaviour . South Western : Houghton Mifflin Publishers Hadari, N. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif . Yogyakarta : Universitas Gajah Muda. Hasibuan, M (2003) . Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Bumi Aksara Hasibuan, M. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi) . Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hasibuan, M (2010). Organisasi dan Motivasi . Jakarta : PT Bumi Aksara Ishak, Arep & Hendri, Tanjung (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Kuncoro, E. A dan Riduwan (2008). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analyis) Cetakan kedua. Bandung : Alfabeta. Kusuma, J. A (2011) Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan PT . Bitratex Industries Semarang Lestari, T & Trisyulianti, E. (2009) Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan ( Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor ) Vol 1, No 1 Hal 73-79 Mangkunegara, Prabu A. (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2003). Human Resource Management. South Western : Southwestern College, Publishers. Mathis, Robert. L dan Jackson, John H. (2006). Human Resource Management. Jakarta : Salemba Empat Moekijat. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia . Bandung : CV Mandar Maju Mulyadi .S (2012) Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada Paul H. & Ken B. Alih bahasa oleh Agus, D. (2002). Manajemen dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga Prasetyo, E & Wahyudin “Pengaruh Kepuasan dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di Surakarta” . Jurnal Sumber Daya Manusia Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : MediaKom Rika Ampuh Hadiguna. (2009). Manajemen Pabrik: Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan Efektifitas. Jakarta: Bumi Aksara. Robbins, S. P., & Judge, T. A (2011). Organizational Behaviour ( 14th ed.).New Jersey : Prentice Hall, Publishers. Sarjono, Haryadi & Julianita, Winda. (2011). SPSS vs LISREL : Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta : Salemba Empat Sarwono, J . (2012) . Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Sedarmayanti. (2009) . Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja . Bandung : CV Mandar Maju Sinungan, M. (2008). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : PT. Bumi Aksara Sugiyono (2005). Metode Penelitian Bisnis . Bandung : CV Alfabeta. Winardi, J (2011) Motivasi dan Permotivasian . Jakarta : Raja Grafindo Persada.
RIWAYAT PENULIS La Tasya Adhanti Sinarta lahir di kota Jakarta pada 2 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam fakultas School of business Management dengan peminatan Bisnis dan Organisasi pada tahun 2012. Ratna Dewi Arimbi lahir di kota Jakarta pada 12 Februari 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam fakultas School of business Management dengan peminatan Bisnis dan Organisasi pada tahun 2012.