1
2
3
HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA PTPN IV (PERSERO) KEBUN ADOLINA Untuk meneliti hubungan antara Kompensasi dengan Produktivitas Kerja Pegawai, dengan mengambil lokasi di PTPV IV Kebun Adolina. Berdasarkan hasil penelitian yang mengambil sampel sebanyak 40 orang diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan nyata positip dengan kekuatan yang sedang antara Kompensasi dengan Produltivitas Kerja Pegawai. Hubungan positip ini menunjukkan bahwa bilamana Kompensasi meningkat maka akan diikuti dengan peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai. Tingkat kekuatan hubungan ini ditunjukkan dengan Koefisien Korelasi ry1 = 0,482. Di samping ditunjukkan oleh Koefisien Korelasi hubungan tersebut juga dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi t hitung yang dibandingkan dengan besarnya ttabel. Hasil yang diperoleh adalah thitung = 3,88 sedangkan dengan = 0,05 dan sample n = 40 diperoleh ttabel sebesar 2,021 Kontribusi Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai ini ditunjukkan dengan besarnya koefisien determinasi R2 = 0,232 yang berarti bahwa hubungan Kompensasi dengan Produktivitas kerja pegawai adalah sebesar 23,20% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dilihat dari besarnya Fhitung = 11,479 > F tabel = 4,08. maka persamaan regresi antara Kompensasi dengan Produktivitas Kerja Pegawai memiliki kebermaknaan.
Kata Kunci : kompensasi, hubungan, produtivitas,
4
1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjalani kemunduran yang cukup tajam, pada masa reformasi perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah bersama-sama masyarakat untuk memperbaiki kondisi ini. Salah satu faktor yang dapat memperbaiki ekonomi ini adalah dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja baik yang bekerja di Pemerintahan ataupun Swasta Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara terutama Badan Usaha Milik Negara seperti Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara ( PTPN ) mempunyai andil yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara dan Industri lainnya. Hasil produksi dari PTPN sebagian besar dipasarkan diluar negeri yang akan mendapatkan devisa bagi negara. Disamping itu jumlah tenaga kerja yang relatif besar dapat mengurangi jumlah pengangguran. Pemberian kompensasi yang lebih baik setelah terjadinya reformasi sangat dirasakan oleh PTPN Kebun Adolina terutama pada tingkat tenaga kerja karyawan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan antara kompensasi dengan produktivitas kerja pegawai ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara kompensasi dengan produktivitas kerja pegawai 1.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah : Ada hubungan kompensasi dengan produktivitas kerja pegawai pada PTPN IV (Persero) Kebun Adolina. 2 Uraian Teoretis 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Besarnya balas jasa telah ditentukan dan diketahui sebelumnya sehingga pegawai secara pasti mengetahui besarnya balas jasa yang akan diterimanya yang akan dipergunakan pegawai itu bersama keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. William B.Werber dan Keith Davis. S.P.Hasibuan (2000:118) mengatakan bahwa “Compensation is what employe receive in charge of their work. Wheter hourly wages or period salaries the personal department usually design and administers employe compensation”
5
2.1.2. Faktor-faktor penentu kompensasi Pada umumnya perusahaan memberi memperhatikan faktor-faktor di bawah ini :
kompensasi
dengan
1. Jabatan seseorang dalam jabatan struktur organsisasi perusahaan. Semakin tinggi jabatan seseorang semakin tinggi gaji yang diterimanya.Tingkat keahlian dan keterampilan pegawai yang memiliki keahlian dan keterampilan yang lebih tinggi biasanya memiliki kompensasi yang lebih baik. 2. Tingkat pendidikan formal dan non formal maupun pelatihanpelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Seorang pegawai yang cakap biasanya akan menerima kompensasi yang lebih tinggi. 3. Masa kerja, semakin lama masa kerja, maka kompensasi yang diterimanya akan semakin baik. 4. Tingkat ketelitian pekerjaan, semakin sulit pekerjaan yang dilakukan pegawai maka kompensasi yang diterima akan semakin tinggi. 5. Resiko pekerjaan, pegawai yang melaksanakan pekerjan akan mengalami resiko kecelakaan yang tinggi akan menerima kompensasi yang lebih baik. 2.2. Produktivitas 2.2.1 Pengertian produktivitas Pada dasarnya produktivitas salah satu alat untuk menerangkan kompetisi dan meraih keuntungan organisasi atau perusahaan . Dengan demikian produktivitas tidak dapat dilepaskan dengan sumberdaya manusia sebagai salah satu aset terpenting organisasi atau perusahaan tersebut. Berdasar konsepsi tersebut, perusahaan atau organisasi menerima masukan, untuk selanjutnya masukan tersebut diolah (diproses) untuk menghasilkan nilai tambah (value added) yang berupa keluaran. Rasio antara keluaran dengan masukan inilah yang disebut dengan produktivitas. Pr oduktivitas
Keluaran(Output ) Masukan ( Input )
Pr oduktivitas
NilaiTambah(ValueAdded ) SumberTerpakai(Re sourcesUsed )
Penciptaan NilaiEkonomis (CreationofEconomicVa lues )
Sedangkan menurut Payaman J Simanjuntak (1985) pengertian Produktivitas Pegawai adalah” Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian antara hasil yang dicapai dengan peranserta tenaga kerja per satuan waktu”
6
2.2.3 Manfaat Produktifvitas 1. Membantu mengevaluasi perencanaan, kebijakan pendapatan, upah dan harga melalui identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Produktivitas dipergunakan sebagai ukuran keluaran yang berkaitan dengan keberhasilan suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Tujuan ekonomi dan non ekonomi dari perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas. 2. Prediksi perencanaan target produksi di masa mendatang, dapat dimodifikasi kembali berdasarkan infomasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang. 3 Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat diterapkan berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas (Productivity Gap) yang ada di antara tingkat produktivitas yang diukur (Produktivitas Actual). 4 Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu. Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat diterapkan berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas (Productivity Gap) yang ada di antara tingkat produktivitas yang diukur (Produktivitas Actual). Dalam hal ini pengukuran produktivitas akan memberikan informasi dalam mengidentifikasi masalah-masalah atau perubahan-perubahan yang terjadi, tindakan perbaikan dapat diambil. 1. Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas di antara organisasi perusahaan sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun lokal. 2. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu. 3. Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktivitas terus menerus (Continuous Productivity Improvement). 3.
Metode Penelitian
3.1
Tempat Penelitian
Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, maka dilakukan penelitian dengan mengambil tempat studi kasus di PTPN IV Kebun Adolina. 3.2
Populasi dan sampel
Populasi penelitian berupa seluruh karyawan dengan berbagai strata manajemen yang keseluruhannya berjumlah 1712 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling).. Setelah pertanyaan dinyatakan valid dan reliable penelitian dilanjutkan dengan mengambil sampel sebanyak 40 orang. Sampel
7
penelitian yang diambil berbeda dengan sampel yang dipergunakan dalam uji validitas dan reliabilitas instrumen. 3.3 Tekni Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuestioner kepada responden dalam sampel yang telah ditentukan untuk dipilih. Daftar pertanyaan yang diajukan meliputi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kompensasi dan produktivitas kerja pegawai. untuk kepentingan analisa kuantitatif. Hasil pengumpulan data dibuatkan skala pengukuran Likert Scale (Skala Likert). Pada skala Likert ini responden diberi 5 opsi jawaban dengan gradasi dari sangat positif (sangat setuju) sampai sangat negatif (sangat tidak setuju). 3.4 Penyusunan Instrumen Penelitian Variabel X (Kompensasi) dan Variabel Y (Produktivitas) 1. Definisi Konseptual Kompensasi Kompensasi merupakan balas jasa yang diterima karyawan karena telah menyelesaikan pekerjaannya secara memuaskan. Balas jasa tersebut dapat berupa gaji, insentif atau bonus dan tunjangan serta bentuk penghargaan lainnya, seperti peningkatan karir, dan sebagainya. 2.Defenisi Operasional Kompensasi Kompensasi diukur dengan menggunakan instrumen kompensasi berbentuk skala 5 (skala Likert) yang terdiri dari 15 butir pertanyaan yang mencerminkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kompensasi yang diterima karyawan. Kisi-kisi instrumen untuk mengukur variabel kompensasi adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Kompensasi untuk Uji Coba Penelitian : NO 1
2
3
DIMENSI Gaji
INDIKATOR Kewajaran Kelayakan Ketepatan penerimaan Keterampilan Pangkat dan jabatan Pendidikan Insentif Kesepadanan Metode pembayaran Pemenuhan kebutuhan Ketepatan dan kelayakan Tingkat rangsangan Tunjangan Kelayakan besar tunjangan Kesesuaian dengan jabatan Tingkat manfaat JUMLAH PERTANYAAN UJI COBA
BUTIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,11 12 13 14 15
JUMLAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 15
8
3. Definisi Konseptual Produktivitas Produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk bekerja keras dan melakukan peningkatan perbaikan dan merupakan perwujudan sikap mental untuk memperoleh kemajuan secara terus menerus. 4. Definisi Operasional Produktivitas Berdasarkan hasil uji coba penelitan, yaitu validitas dan reliabilitas, maka produktivitas seseorang diukur dengan menggunakan instrumen produktivitas berbentuk skala 5 (skala Likert) yang terdiri dari 11 butir pertanyaan yang mencerminkan faktor-faktor yang berpengaruh untuk menumbuhkembangan dan memelihara produktivitas. Kisi-kisi instrumen untuk mengukur variabel produktivitas adalah sebagai berikut : Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Produktivitas Karyawan untuk Uji Coba Penelitian NO 1
DIMENSI INDIKATOR BUTIR Input atau Keterampilan 1 masukan Gizi/Konsumsi makanan 2 Lingkungan Kerja 3 Keahlian 4 Sikap atau etos kerja 5 Teknologi 6 2 Proses Prosedur kerja 7 Hubungan kerja 8 Sarana produksi 9 3 Output Target produksi 10 4 Outcomes Kepuasan pelanggan 11 JUMLAH PERTANYAAN UJI COBA PENELITIAN
JUMLAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini merupakan persyaratan Uji Statistik, yang dimaksudkan untuk menghindari terjadinya bias hasil penelitian, dan untuk menghindari adanya subyektivitas penel 3.6 Uji Hipotesis dengan Regresi Sederhana Pengujian terhadap hipotesis pertama akan dilakukan dengan menggunakan korelasi sederhana dan regresi sederhana. Model matematis yang menyatkan hubungan antara Kompensasi (X1 dengan Produktivitas Karyawan (Y) dinyatakan dengan persamaan regresi sederhana sebagai berikut : ^
Y a bX 1
9
Untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka perlu dilakukan pengujian terhadap nilai koefisien korelasi sederhana yang dihitung menurut persamaan sebagai berikut : r y1
n( XY ) ( X )( Y ) n( X 2 ) ( X ) 2 n( Y 2 ) ( Y ) 2
Disamping menghitung koefisien
Tabel 3.1 TABEL PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber ; Sugiono korelasi internal, juga dapat dilakukan dengan membandingkan besarnya nilai t yang dihitung menurut rumus : t hit
rit n 2 1 rit2
Dengan membandingkan nilai rit dengan r tabel maka akan diperoleh instrumen penelitian yang berupa pertanyaan yang sudah dinyatakan valid sebagai alat pencari data (instrumen penelitian). Langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas terhadap instrumen yang sudah dinyatakan valid tersebut dalam bentuk Uji Reliabilitas Instrumen. 4. Pembahasan 4.1 Kompensasi Data Kompensasi ini diperoleh dari hasil isntrumen kuestioner yang menggunakan skala Likert, dengan jumlah sample sebanyak 40 orang, yang terdiri dari 13 butir pertanyaan. Skor jawaban tertinggi adalah 56 dan terendah 31, dengan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 46,175. Frekuensi terbesar diperoleh jumlah skor jawaban 51 dengan frekuensi sebanyak 4 kali dan presentasi sebesar 10 %. Simpangan baku yang dihasilkan adalah sebasar 6,86 dengan varians sebesar 47,07. 4.2. Produktivitas Kerja Pegawai Data Produktivitas pegawai ini diperoleh dari hasil instrumen kuestioner yang menggunakan skala Likert, dengan jumlah sample sebanyak 40 orang, yang terdiri dari 9 butir pertanyaan. Skor jawaban tertinggi adalah 44 dan terendah 22 dengan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 35,25 Frekuensi terbesar diperoleh jumlah skor jawaban 27 dan 37 dengan frekuensi masing-masing sebanyak 6 kali dan presentasi
10
sebesar 15 %. Simapangan baku yang dihasilkan adalah sebesar dengan varians sebesar 44,14,.
6,56
4.3 Uji Hipotesis Hasil analisis data penelitian sebagaimana terlihat sebagai berikut : 1 Terdapat hubungan positip antara Kompensasi (X) dengan Produktivitas Kerja Pegawai (Y) yang ditunjukkan dengan besarnya koefisien korelasi rhitung = 0,482. Besarnya ry tersebut menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara variable bebas X dengan variable terikat Y. Menurut klasifikasi tingkat hubungan,maka hubungan antara Kompensasi (X) dengan Produktivitas Kerja Pegawai (Y) memiliki tingkat kekuatan yang sedang. 2, Di samping ditunjukkan oleh Koefisien Korelasi hubungan tersebut juga dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi thitung yang dibandingkan dengan besrnya ttabel. Hasil yang diperoleh adalah thitung = 3,88 sedangkan dengan = 0,05 dan sample n = 40 diperoleh ttabel sebesar 2,021 3.Kemudian hubungan positip antara Kompensasi (X) dengan Produktivitas Kerja Pegawai (Y) ini juga dapat dilihat dari besarnya intersep yang diperoleh dari hasil perhitungan yang menggunakan alat bantu SPSS.11.00 Besarnya konstanta a = 1,524 dan b = 0,674. Dari besarnya nilai a dan b tersebut selanjutnya persamaan regresi antara Kompensasi (X) dan Produktivitas Kerja Pegawai (Y) adalah : Y = 1,524 + 0,674X Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa, bilamana Kompensasi (X) meningkat satu satuan akan meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai (Y) sebesar 0,674 satuan atau 67,41% dari setiap peningkatan satu satuan Kompensasi. Dengan demikian hubungan antara variable Kompensas (X) dengan variable Produktiviitas Kerja Pegawai (Y) adalah hubungan positip, karena bilamana X meningkat maka Y juga akan meningkat. Mengingat bahwa variable Kompensasi (X) memiliki hubungan positip dengan variable Produktivitas Kerja Pegawai (Y) maka, dengan sendirinya variable X memiliki peran (pengaruh) terhadap peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai sebagai variable terikat Y. 4. Besarnya kontribusi pengaruh ini dapat dilihat bahwa dari besarnya R 2 atau R Square yaitu = 0,232 atau 23,2%, sedangkan sisanya sebesar 76,80% dipengaruhi oleh faktor lain. 5. Dengan membandingkan besarnya derajat bebas Fhitung = Ftabel akan diketahui arti (makna) hubungan antara kedua variable yang saling berhubungan tersebut, Dari hasil perhitungan terlihat bahwa F hiting = 11,479 sedangkan Ftabel = 4,08 atau Fhiting > Ftabel. Dengan demikian hubungan antara Kompensasi (X1) dengan Produktivitas Kerja Pegawai (Y) memiliki kebermaknaan
11
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Bertolak dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1.
2.
3.
4.
Menerima hipotesis pertama bahwa terdapat hubungan positip antara variabel bebas X Kompensasi dengan Variabel Terikat Y Produktivitas Kerja Pegawai. Hubungan positip antara variabel bebas X Kompensasi dengan Variabel Terikat Y Produktivitas Kerja Pegawai termasuk dalam tingkat kekuatan yang lemah. Kontribusi pengaruh variabel bebas variabel bebas X Kompensasi dengan Variabel Terikat Y Produktivitas Kerja Pegawai adalah sebesar 23,20% sedangkan sisanya sebesar 76,80% dipengaruhi o leh faktor lain. Persamaan regresi antara X Kompensasi dengan Variabel Terikat Y Produktivitas Kerja Pegawai memiliki kebermaknaan
5.2 Saran Mengacu pada hasil analisis dan kesimpulan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam kaitannya meningkatkan produktivitas agar supaya para pegawai dapat mengerti, memahami, mencermati yang dapat dioptimalkan sebagai peningkatan PTPN IV Kebun Adolina maka penulis menyampaikan saran kepada perusahaan sebagai berikut : 1.
2.
Dalam pemberian kompensasi kepada pegawai perlu memperhatikan dimensi dan indikator dalam kisi-kisi instrument kompensasi. Dengan kompensasi yang memadai maka produktivitas kerja pegawai akan semakin meningkat. Mengingat masih ada faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai maka sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan agar produktivitas kerja pegawai semakin dapat diandalkan.
12
DAFTAR PUSTAKA .Hasibuan,Malayu SP. 2001, Manajemen Sumberdaya Cetakan ke-3. Edisi Revisi, Jakarta, Budi Aksara, ,
Manusia,
J.Wether, William B Jr and Keith Davis, 1996, Human Resources and Personnel Management, Fifth Edition, International Edition, Irvin Mc, Graw Hill Companies. Muchdarsyah Sinungan, 2003, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Cetakan kelima, Jakarta : Bumi Akasara Ravianto J, Payaman dan J Simanjuntak, 2002, Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia (Kumpulan Kertas Kerja), Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas, Jakarta Suharsimi Arikunto, 2000, Manajemen Penelitian, Cetakan kelima, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keduabelas, Bandung : Alfabeta T.Hani Handoko, 2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi ke-2. Yogyakarta, BPFE