HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA Skripsi Diajukan sebagai tugas akhir Strata-1 (S-1) pada Fakultas Psikologi untuk memenuhi persyaratan gelar Sarjana Psikologi
Disusun oleh : AZMI NASRULLAH
102070025992
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H I 2007M
Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Produktivitas Kerja Bagian Produksi PT. ECOPLAST ASIA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat - syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh:
AZMINASRULLAH
NIM: 102070025992
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
)rs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T
Miftahuddin, M.Si
NIP. 150 378 726
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H 12007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
3kripsi yang berjudul "HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL )ENGAN PRODUKTIVITAS KERJA" telah diujikan dalam sidang munaqasyah :al
M.Si
Anggota:
:lenguji I
,."."~;
Penguji II
••, M.S;, , .
~
Drs. Sofiandy Zakariah, M.PsLT
IlIP. 150 300 679
:lembimbing I
Pembimbing II
~~ Miftahuddin, M.Si NIP. 150378726
Mono Skripsi ini saya dedikasikan untuk semua orang yang menghargai i1mu Khususnya keluarga saya dan ibu tercinta
Hanya dengan ilmu hidup akan bermakna Dan ilmu tanpa diamalkan akan sia-sia (arena hidup tak lebih dar! proses menuju kepada peneapaian yang baik di mata Allah dan tentunya manusia
"Jati diri kita adalah sama-sama manusia! Tidak ada alasan untuk merasa keeil Dan kerdil dibandingkan dengan orang lain. Jika orang lain bisa sukse~ Kita pun bisa suksesf"
PERSEMBAHAN TIDAKADA KATA YANG PANTAS TERUCAP UNTUK MEMES KU TERCINTA YANG SELALU MEMBERlKAN PERHATIAN DAN KASIH SA YANG YANG TAK TERWAKILI OLEH SIAPAPUN SEMOGA ALLAH SWTSELALU MEMBERlKAN MEMES KEMULIAAN HIDUP DI DUNIA DAN AKHlRAT
KARYA SEDERHANA INI ANANDA PERSEMBAHKAN UNTUK KELUARGA BESAR EL-PHACIRO MEMES KU TERCINTA, EBEST (ALM) YANG SELALU JADI FlGUR HIDUP KU, KAKAK-KAKAK KU; HIFNI, LAlLA, ZAKKY, YEITI YANG ANANDA HORMA Tl, ADIK-ADIKKU; RENI (ALMH), UDHMASSAADAH DAN AIN YANG SELALU AKU SAYANGL 7lDAK TERKECUALI BUA T PENDAMPING SETlAKU "MUNASIFA"
f{arya Iedl ioi lupersem1Jailao Dllat OTlllJg-OT/lJJg yaog selalll meoyayaogilm, ayai dao mama- dao ielllaTgD DesaT BeDijaya BIoI 88 lfo.lll serta ielas CaoglatlllJ 2{}{}2
ABSTRAKSI A. B. C. D. E. F.
Fakultas Psikologi Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta September 2007 Azmi Nasrullah Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Produktivitas Kerja Halaman xvi + 73 Produktivitas kerja adalah salah satu tujuan penting dari perusahaan apapun terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi. Dengan produktivitas kerja yang tinggi dan biaya produksi bisa ditekan, maka efisiensi dari kinerja perusahaan bisa ditingkatkan. Orang-orang yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi, akan lebih bisa mengendalikan perilakunya sehingga dapat menghambat perilaku-perilaku non produktifyang tidak perlu dan bisa memacu kinerja karyawan sehingga dampaknya terlihat pada peningkatan produktivitas kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari secara empirik hubungan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas ke~a. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. ECOPLAST ASIA. Metode sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling n 35. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan diolah menggunakan rumus statistik Product Moment dari Pearson. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan PT. ECOPLAST ASIA (R = 0,546) dengan nilai signifikansi 0,001 (sig < 0,05). Hasil selanjutnya adalah analisis faktor pada masing-masing variabel dengan menggunakan rumus statistik Product Moment dari Pearson pada masing-masing faktor dari variabel kecerdasan emosional dan produktivitas kerja. Diperoleh bahwa faktor pengendalian diri dan faktor efektivitas sangat mempengaruhi pada masing-masing variabelnya.
=
Sesuai dengan hasil penelitian,disarankan perusahan mengadakan pelatihan/training tentang kecerdasan emosional untuk peningkatan produktivitas kerja
i. Bahan bacaan 18 (tahun 1987 - 2005) + 4 Internet.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim.
Alhamdulillahirrabbil'alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Pemilik segala yang ada, Penguasa segala yang maya, karena dengan izin dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada panutan seluruh umat manusia nabi besar Muhammad SAW, yang selalu menjadi tauladan bagi seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Perjalanan panjang penulis dalam upaya menyelesaikan kuliah dan skripsi ini dihiasi dengan segala kekurangan dan kelemahan penulis, dan diwarnai dengan berbagai cobaan, lantangan dan penuh perjuangan serta kesabaran. Skripsi ini tidak akan selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak.sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Netty Hartati, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi yang telah memberikan banyak hal untuk penulis jadikan sebagai bekal kehidupan. 2. Bapak Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T. dan Bapak Miftahuddin. M.Si selaku pembimbing skripsi, yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bimbingan kepada penulis. 3. Pimpinan, staf dan seluruh karyawan bagian produksi PT. ECOPLAST ASIA BSD - TANGERANG. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 4. Ibu Dra. Hj. Zahrotun Nihayah, M.Si. Dosen pembimbing akademik lerima kasih alas krilik dan nasehatnya semoga hal ilu semakin menjadikan penulis sadar akan kelemahan dan kekualan yang penulis miliki. 5. Dosen-dosen yang telah memberikan i1munya kepada penulis, dari awal perkuliahan hingga selesai skripsi ini.
6. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Ibu dan Bapak (Almarhum) tercinta, yang dengan tetesan kasih sayang dan percikan kesabarannya telah membesarkan, membimbing, memahami keadaan ananda. Ananda tidak dapat membalas atas segala pengorbanan dan perjuangan Bapak dan Ibu, hanya bakti dan doa setulus hati yang dapat ananda haturkan kepada kedua orang tuaku. Kakak dan adikku yang lewat sentuhan do'anya penulis dapat terus tetap dalam melangkah untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Untuk keluarga besar Reni jaya Blok H8 no 1A Mama, Ayah, Ka ria, terima kasih telah ikut terlibat dalam titian pengalaman kehidupanku. "Semoga semua jadi hal yang luar biasa dalam hidupku". 8. Untuk keluarga besar kelas C angkatan 2002, terimakasih atas kebersamaan selama ini, semoga kebersamaan akan terus terkenang. 9. Terima kasih kepada temen-temen TLC, (Ahmad Subekti Mubarok, S.Psi, Jamali, S.Psi, Andie Kamaruszaman, S.Psi, Yudhi Syarif, S.Psi) Asnari, Bambang Nurdiansyah, S.Psi, Ahmad Reza Putra, S.psi, Febri; yang sudah banyak memberikan masukan yang positif dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Kepada sahabat-sahabat dan saudaraku yang mengagumkan Totok, Afif, Arif, Adhan, Calenk, G'boy, Rio, T'Be, YOOri, Wildan, Japrak, Cholel Eren terima kasih atas sandaran keluh kesah dan dorongan motivasi selama ini "Tanpa kalian dunia takkan terasa indah". 11. Keluarga besar "Forum Mahasiswa Lamongan" Huda, Anam, Da'el, Amiek, Sugiono dan yang tidak bisa saya sebut namanya, terima kasih tempat dan waktu berbagi pengalaman selama di Ciputat. 12. Lingkaran Phobia; Potret manusia sederhana melebihi kata sederhana itu sendiri, Oeli! (kliwon), Q-wim, SH.I., Yosep, Alif, Mbah Mien, Najib, Alam, karena mereka aku merasa kurang, karena mereka aku merasa sempurna. Kepada rnereka hanya satu kata kupersembahkan " kalian adalah yang terbaik".
13. Wanita yang selalu memberikan sesuatu yang berbeda tentang kata kasih dan sayang, Dian, Dona, Dewa, Rina, Inayah, Uphe dan terkhusus Siffa, thanks a lot.
Akhirnya hanya kepada Allah, penulis memohan senantiasa diberikan bimbingan dan kekuatan untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat bagi yang lain. Amin.
Ciputat, 18 September 2007 M
Azmi Nasrullah
DAFTAR lSI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR ..
viii
DAFTAR lSI
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1 - 11
1.1. Latar belakang masalah
1
1.2.ldentifikasi masalah
7
1.3. Pembatasan masalah
7
1.4. Perumusan masalah
8
1.5.Tujuan penelitian
8
1.6. Manfaat penelitian
9
1.7.Sistematika penulisan
10
BAB :2 KAJIAN TEORI 2.1. Produktivitas kerja
12 - 32 12
2.1.1 Pengertian produktivitas kerja
12
2.1.2 Faktor-faktor produktivitas ke~a
14
2.1.3 Meningkatkan produktivitas kerja
19
2.2. Kecerdasan emosional 2.2.1 Pengertian kecerdasan emosional
21 21
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
24
2.2.3 Unsur-unsur kercerdasan emosional
25
2.2.4 Jenis-jenis kecerdasan emosional
28
2.3. Kerangka Berfikir
39
2.4. Hipotesis
32
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian
33-50 33
3.1.1 Pendekatan penelitian
33
3.1.2 Metode penelitian
33
3.1.3 variabel penelitian dan definisi operasional variabel .. 34 3.2. Pengambilan sampel
36
3.2.1 Populasi
36
3.2.2 Sampel
37
3.2.3 Teknik pengambilan sampel
37
3.3. Pengumpulan data 3.3.1 Metode dan instrumen penelitian 3.4. Teknik uji instrumen
37 37 41
3.4.1 Uji validitas skala
41
3.4.2 Uji reliabilitas skala
42
3.5. Hasil Uji Instrumen Penelitian
44
3.5.1 Instrumen skala kecerdasan emosional
44
3.5.2 Instrumen skala produktivitas kerja
46
3.6. Prosedur Penelitian
48
3.6.1 Tahap persiapan
48
3.6.2 Tahap pengujian alat ukur (tryout)
49
3.6.3 Tahap pelaksanaan penelitian
49
3.6.4 Tahap pengolahan data
50
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian 4.2. Presentasi data
51-66 51 57
4.2.1 Uji persyaratan
57
4.2.2 Uji normalitas
58
4.2.3 Uji homogenitas
61
4.2.4 Uji hipotesis
62
4.3. HasH Hipotesis
64
4.4. Hasil Tambahan
64
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
67-71
5.1. Kesimpulan
67
5.2. Diskusi
67
5.3. Saran
70
Daftar Pustaka lampiran
DAFTAR TABEL Tabel3.1
Blue print skala kecerdasan emosional
39
Tabel3.2
Blue print skala produktivitas ke~a
40
Tabel3.3
Bobot nilai jawaban
41
Tabel3.4
Kaidah reliabilitas Guilford
43
Tabel3.5
Blue print revisi skala kecerdasan emosional (yang valid)
45
Tabel3.6
Bleu print revisi skala produktivitas kerja (yang valid)
46
Tabel4.1
Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin
51
Tabel4.2
Gambaran umum responden berdasarkan usia
52
Tabel4.3
Gambaran umum responden berdasarkan pendidikan
53
Tabel4.4
Gambaran umum responden berdasarkan masa kerja
53
Tabel4.5
Klasifikasi skor skala kecerdasan emosional
55
Tabel4.6
Tingkatan kecerdasan emosional karyawan
55
Tabel4.7
Klasifikasi skor skala produktivitas kerja
56
Tabel4.8
Tingkatan produktivitas kerja karyawan
57
Tabel4.9
Uji homogenitas
62
Tabe14.10
Uji korelasi kecerdasan emosional dengan produktivitas
ke~a
63
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Bagan kerangkah berfikir
31
Gambar 4.1. Scatterplot kecerdasan emosional
59
Gambar 4.2. Scatterplot produktivitas kerja
60
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Surat izin penelitian
Lampiran 2.
Surat keterangan mengadakan penelitian
Lampiran 3.
Kuesioner
Lampiran 4.
Skor hasil
Lampiran 5.
Reliabilitas skala kecerdasan emosional
Lampiran 6.
Skor hasil try out produktivitas kerja
Lampiran 7.
Reliabilitas skala produktivitas kerja
Lampiran 8.
Kuesioner penelitian
Lampiran 9.
Skor hasil penelitian skala kecerdasan emosional
Lampiran 10.
Skor hasil penelitian skala produktivitas kerja
Lampiran 11.
Uji normalitas skala kecerdasan emosional dan produktivitas
try out try outskala kecerdasan emosional
kerja Lampiran 12.
Uji
Homogenitas
skala
kecerdasan
emosional
dan
produktivitas kerja Lampiran 13.
Uji
korelasi
antara
kecerdasan
emosional
dengan
produktivitas kerja Lampiran 14.
Analisis faktor kecerdasan emosional dan produktivitas kerja
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Produktivitas kerja adalah salah satu tujuan penting dari perusahaan apapun terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi. Dengan produktivitas kerja yang tinggi dan biaya produksi yang bisa ditekan, maka efisiensi dari kinerja perusahaan bisa optimal dan laba perusahaan bisa ditingkatkan.
Dulu, orang berpendapat bahwa produktivitas
ke~a
dapat ditingkatkan
dengan memberi hukuman berat bagi yang tidak produktif. Di zaman perbudakan dan penjajahan bentuk hllkuman bisa dicambuk, dimasukkan sel, atau tidak diberi makan beberapa hari.
Di zaman modern hukumannya bisa berupa surat peringatan, mutasi, hllkllman administrasi sampai PHK. Kemudian saat ini peningkatan prodllktivitas dengan cara memberikan penghargaan. Bentuk-bentuk dari penghargaan tersebut antara lain diberi bonus, insentif, kenaikan pangkat, jabatan dan sebagainya. Ketika kedua metode tersebut ternyata tidak efektif,
1
2
maka dilakukan pendekatan kombinasi, yailu hukuman dan penghargaan diberikan sHih berganti, tergantung kinerja yang dilunjukkan oleh karyawan. Kalau kerjanya bagus diberi penghargaan, kalau jelek diberi hukuman.
Namun dalam kenyataannya, tetap saja lerjadi ketidakpuasan dari pihak perusahaan atas perilaku menyimpang yang dilakukan oleh karyawan seperti dalam benluk mangkir kerja, terlambat masuk kerja, mencuri waktu, mencuri barang, menyabolase pekerjaan, sampai proles dan unjuk rasa. Kalau semua perusahaan di Indonesia lerjadi demikian maka yang mengalami kesulilan adalah pihak manajemen perusahaan.
Manajemen perusahaan sendiri bisa menerapkan beberapa faklor dan aturan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawannya dengan memberi molivasi, menerapkan disiplin kerja, memperhatikan jaminan sosialnya dan sebagainya sehingga kinerja dari karyawan bisa efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Secara garis besar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor normatif. Faklor internal adalah faktor yang terkait dengan diri karyawan yang bersangkutan, seperti faktor motivasi, keluarga, kecerdasan intelektual dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar pribadi karyawan tersebut,
3
seperti kebijakan institusi/perusahaan di mana dia bekerja, kondisi lingkungan di mana dia bekerja, jaminan perlindungan hak-haknya sebagai karyawan, peningkatan karier, kerjasama antar karyawan, dan sebagainya.
Sedangkan faktor-faktor normatif yang harus ada dalam diri karyawan adalah pendidikan, disiplin kerja, keterampilan, sikap etika kerja, dan sebagainya. Dalam memahami dan menerapkan faktor normatif tersebut maka dalam diri karyawan dibutuhkan kecerdasan dan pengetahuan sehingga norma-norma dalam perusahaan bisa diterapkan dan dijalankan dengan semestinya.
Faktor-faktor tersebut di atas bisa tidak berjalan sesuai dengan peraturan yang ditentukan perusahaan bilamana ketenangan dalam bekerja tidak didapatkan karyawan maka penurunan produktivitas tidak mustahil akan terjadi. Syarat utama ketenangan seorang karyawan adalah bilamana tugas dan jabatan yang dipegangnya sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Tugas dan jabatan yang kurang sesuai dengan kemampuan dan minat karyawan akan banyak memberikan hambatan, bahkan menimbulkan frustrasi, yang justru akan menimbulkan ketegangan yang seringkali menjelma dalam sikap dan tingkah laku agresif, terlalu banyak kritiklprotes, memberontak atau perilaku negatif yang lain.
4
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa karyawan menunjukkan banyaknya tuntutan yang harus dijalani oleh karyawan yang dapat menimbulkan kurang baiknya hasil produksi, misalnya jika perusahaan memperoleh pesanan yang cukup besar, karyawan dituntut untuk kerja lembur dengan uang lembur kurang sesuai harapan karyawan. Adanya kesenjangan dalam perusahaan baik dilandasi oleh suku/asal daerah maupun agama juga memberikan dampak kurang baik terhadap keharmonisan antar karyawan. Keadaan ini akan menimbulkan ketidaktenangan karyawan dalam bekerja dan akan tercermin dalam perilaku kerjanya yang kurang sesuai dengan harapan perusahaan.
Keamanan kerja juga bisa mempengaruhi kinerja karyawan, dimana karyawan menganggap bahwa Jadi bukan
peke~aan
peke~aan
yang dipegangnya aman dan tetap.
atau jabatan yang mudah digeser-geser. Selanjutnya
adalah kondisi kerja yang menyenangkan artinya suasana Iingkungan
ke~a
yang harmonis, hubungan antar rekan sekerja dan pimpinan yang baik, maka akan menimbulkan gairah kerja yang berdampak pada peningkatan produktivitas kerja.
Para pakar psikologi sendiri mulai meneliti tentang faktor emosi, yang menghasilkan temuan bahwa emosi memang sangat berpengaruh pada kinerja. Sarwono, (dalam www.sarlitosite.com) menyatakan bahwa, seorang
5
yang sedang emosional, tidak akan bisa berpikir dengan baik, betapapun tinggi intelektual mereka. Pikiran emosional lebih cepat dart pada pikiran rasional, sehingga dalam bertindak atau mengambil suatu keputusan tanpa melibatkan pikiran rasional cenderung terburu-buru tanpa memikirkan resiko dari tindakannya. Hal demikian te~adi karena pengendalian diri dan rasa empati kurang dikuasai, sehingga pikiran emosionallebih dominan daripada pikiran rasional.
Kecerdasan emosional pada prinsipnya yaitu mengkuantifikasi (yang artinya: mengobyektifkan) kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya. Orang dengan kendali emosi yang tinggi akan dapat menciptakan suasana tenang dalam berkerja pada dirinya sendirii, sementara orang yang kendali emosinya rendah akan merasa kesulitan dalam menciptakan suasana tenang dalam bekerja. Tetapi, berbeda dengan 10 (intelegensi quotient) yang relatif memang bersifat obyektif (walaupun masih banyak juga kandungan subyektif
dan/atau sosial budayanya), emosi sangat bersifat subyektif dan sangat banyak dipengaruhi faktor sosial-budaya. Sarwono, (dalam,
www.sarlitosite.com).
Menurut McClelland tahun 1973 dalam makalah yang berjudul "Testing for
Competence Rather than Intellegence" (dalam Ginanjar, 2005) menjelaskan bahwa: seperangkat kecakapan khusus seperti: empati, disiplin diri dan
6
inisiatif akan membedakan antara mereka yang sukses sebagai bintang kinerja dengan yang hanya sebatas bertahan di lapangan peke~aan, dari sini jelas bahwa kecakapan dalam mengendalikan emosi merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kinerja dalam bidang apapun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa inti kemampuan pribadi dan sosial yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang sesungguhnya adalah kecerdasan emosional. Hal tersebut sarna seperti yang diungkapkan oleh Goleman (dalam Hermaya, 2000), bahwa social awareness (kesadaran sosial) adalah pemicu awal gerakan dan berikutnya seperti social skills, self management dan self
awareness.
Aktivitas emosional yang dijalankan oleh semua lapisan karyawan di perusahaan akan menciptakan kondisi kerja yang nyaman dengan penuh kedamaian yang sejati, sehingga salah satu tujuan perusahaan yakni produktivitas bisa dengan mudah tercapai sesuai dengan target yang diinginkan perusahaan. Kesadaran bagi setiap individu akan tercipta dengan sendirinya tanpa mengesampingkan faktor-faktor produktivitas. Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas penulis menganggap bahwa masalah tersebut layak untuk diadakan penelitian dengan judul "Hubungan
antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan"
7
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, selanjutnya peneliti ingin mengemukakan beberapa masalah yang timbul dari judul penelitian ini yaitu : 1. Seberapa tinggi tingkat kecerdasan emosional karyawan pada organisasi perusahaan? 2. Apakah faktor normatif mempengaruhi produktivitas
ke~a?
3. Apakah terdapat aspek-aspek kecerdasan emosional pada diri karyawan dalam organisasi suatu perusahaan? 4. Apakah faktor-faktor kecerdasan emosional dapat meningkatkan Produktivitas kinerja pada diri karyawan? 5. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan ? 6. Bagaimana tingkat produktivitas kerja pada karyawan ?
1.3. Pembatasan Masalah Dalam penulisan ini, penulis hanya membatasi pada permasalahan hubungan produktivitas kerja karyawan dengan kecerdasan emosional. Agar penelitian terfokus dan peneliti lebih mudah melaksanakan penelitian ini, maka dalam penelitian ini, penulis akan membatasi pada: Hubungan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan diperusahaan PT. ECOPLAST ASIA di bagian produksi.
8
Sedangkan definisi dari produktivitas dan kecerdasan emosional sElndiri adalah: 1. Produktivitas kerja sebagai cara dan hasH yang efektif dalam meningkatkan salah satu tujuan dalam perusahaan yakni peningkatan produksi. Produktivitas kerja diukur berdasarkan: efektivitas dan efisiensi kerja karyawan. 2. Kecerdasan emosional adalah menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta dapat menerapkannya dengan tepat
1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan tersebut, dapat dirumuskan: Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. ECOPLAST ASIA dalam bidang produksi?
1.5. Tujuan Penelitian Sesuai dengan judul pembahasan di atas, maka dalam penelitian ini mempunyai tujuan penelitian yaitu Mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan pada bidang produksi?
9
1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan i1mu psikologi industri/organisasi, yaitu dengan memberikan pertimbangan faktual dalam mempelajari kecerdasan emosional dan produktivitas kerja dalam organisasi perusahaan.
2. Manfaat praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk peningkatan produktivitas kerja dengan cara memberikan pelatihan tentang pentingnya kecerdasan emosional dalam organisasi, sehingga dapat meningkatl
10
1.7. Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan Bab ini penulis memaparkan Latar Belakang Penelitian, Permasalahan Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian serta Sistematika Penulisan.
Bab 2 Kajian Pustaka Bagian kedua merupakan kajian pustaka yang menjelaskan teori tentang produktivitas kerja yang terdiri dari Pengertian, dan penjelasannya. Selain itu juga teori tentang kecerdasan emosional. Dalam kajian pustaka ini juga dirumuskan hipotesis hubungan antara variabel X dan Y.
Bab 3 Metode Penelitian Bagian ini penulis juga membagi kedalam beberapa bagian, diantaranya pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, subjek penelitian yang terbagi menjadi karakteristik dan jumlah subjek penelitian, banyaknya alat bantu pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan terakhir adalah analisa data.
Bab 4 HasH Penelitian Bab ini penulis memberikan gambaran umum penelitian dan hasH utama penelitian.
11
Bab 5 Kesimpulan, Diskusi dan Saran Bab ini penulis memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah penulis lakukan beserta diskusi dan saran.
BAB2 KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Produktivitas Karja
2.1.1. Pengertian produktivitas kerja Menurut Schermerharn (1998) produktivitas diartikan sebagai hasil pengukuran suatu kinerja dengan memperhitungkan sumber daya yang digunakan, termasuk sumber daya manusia. Produktivitas dapat diukur pada tingkat individual, kelompok maupun organisasi. Produktivilas juga mencerminkan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai efektivitas dan efisiensi
kine~a
dalarn kaitannya dengan penggunaan sumber daya. Orang
sebagai sumber daya manusia di tempat kerja termasuk sumber daya yang sangat penling dan perlu diperhitungkan.
Pengukuran produktivitas di alas sangat terganlung dari sumber daya yang digunakan termasuk sumber daya manusia, seberapa tinggi tingkat produksi yang sudah dihasilkan baik individual maupun kelompok dan itu semua bisa dilihat dari efektivitas dan efisiensi dari masing-masing individu dalam melakukan produktivitas kerja dan juga keyakinan diri pada setiap karyawan unluk selalu meningkalkan taraf produktivilasnya.
13
Sinungan (2003) menyatakan bahwa produktivitas mencakup sikap mental patriotik yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Sikap seperti ini akan mendorong munculnya suatu kerja yang efektif dan produktif, yang sangat diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas
ke~a.
Menurut Dewan Produktivitas Nasional (dalam Anaroga, 1995) produktivitas adalah sebagai berikut: 1. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. 2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.
Dari dua teori di atas, dapat disimpulkan bahwa keyakinan karyawan dalam menatap hari esok dengan optimisme yang tinggi akan sangat membantu dalam peningkatan produksi karena sifat optimis bisa membangkitkan motivasi karyawan sehingga akan mendorong munculnya sikap kerja yang efektif dan produktif
Menurut Umar dalam Triton (2005), produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian
14
unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Dimensi kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Perbedaan produktivitas dengan efektivitas dan efisiensi adalah bahwa produktivitas merupakan ukuran tingkat efisiensi dan efektivitas dari setiap sumber yang digunakan selama produksi berlangsung dengan membandingkan antara jumlah yang dihasilkan (output) dengan masukan dari setiap sumber yang dipergunakan atau seluruh sumber (input).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah rasio perbandingan antara masukkan (input) dan keluaran (output) yang ditandai perbaikan hasil dengan menggunakan fasilitas secara efektif dan efesien
2.1.2. Faktor-faktor produktivitas kerja Anoraga (1995), menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut 1. Pendidikan Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Dengan demikian, pendidikan
15
merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan. mustahil orang akan mempelajari hal-hal yang bersifat baru di dalam cara atau suatu sistem kerja.
2. Motivasi Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap karyawan. Dengan mengetahui motivasi itu. maka pimpinan dapat membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
3. Disiplin Kerja Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-Iatihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan.
4. Keterampilan Keterampilan banyak mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui kursuskursus. pelatihan dan lain-lain.
16
5. Sikap Etika kerja Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain, dan etika dalam hubungan ke~a sangat penting artinya karena dengan tercapainya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan poduktivitas ke~a.
6. Gizi dan Kesehatan Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi kesehatan karyawan dan semua itu akan berpengaruh terhadap produktivitas
ke~a
karyawan.
7. Tingkat Penghasilan Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan karena semakin tinggi prestasi karyawan akan makin besar upah yang diterima. Penghasilan yang cukup akan memberikan semangat kerja bagi tiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga produktivitas kerja karyawan akan tercapai.
17
8. Lingkungan Kerja dan iklim Kerja Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan dengan karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja, penerangan, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari perusahaan karena sering karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini akan mengganggu kinerja karyawan.
9. Teknologi Kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin canggih dan serba otomatis bisa mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan.
10. Sarana Produksi Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi.
11. Jaminan Sosial Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang kesehatan dan keselamatan. Jaminan sosial membuat karyawan bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja.
18
12. Manajemen Dengan adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi dengan baik pula. Dengan demikian, produktivitas kerja karyawan akan tercapai dengan maksimal.
13. Kesempatan Berprestasi Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan produktivitasnya.
Menurut Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (dalam Triton, 2005), menyebutkan ada enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja yaitu: ;.. Sikap kerja ;.. Tingkat keterampilan ;.. Hubungan antar tenaga kerja dan pimpinan
:>- Manajemen produktivitas :>- Efisiensi tenaga kerja ;.. Kewiraswastaan.
19
2.1.3. Meningkatkan produktivitas kerja Cara meningkatkan produktivitas kerja dapat ditempuh dengan usaha-usaha sebagai berikut: 1. Peningkatan prestasi tenaga kerja yang dilaksanakan melalui berbagai perbaikan pada pelaksanaan tugas dengan menggunakan sarana pendekatan manajerial dan pendekatan technical skill (pendekatan teknis). 2. Peningkatan partisipasi tenaga kerja dengan ruang lingkup peningkatan pengetahuan yang mendasari tercapainya produktivitas serta pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai (Siswanto,1987).
Proses yang terjadi pada individu yang mendorong produktivitas diri dalam lapangan pekerjaan tidak terlepas dari karakterisktik pekerjaannya, sebab tingkat keberhasilan atau kesuksesan dalam
peke~aan
berkaitan dengan
pelaksanaan kerja. Pelaksanaan kerja ini adalah fungsi tingkah laku individu yang terarah dan ditujukan kepada suatu objek atau sasaran.
Berkenaan dengan keadaan tersebut Berdson dan Steimer (dalam Siswanto, 1987) menjelaskan motivasi merupakan proses kejiwaan yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan. Hal ini sesuai dengan penjelasan Muchinsky (1987) seperti dikutip oleh Irmawati
20
(produklibrary.usu.id) bahwa tenaga kerja yang termotivasi akan menciptakan suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk keberhasilan
peke~aannya.
Dalam hal ini Burns (dalam Karn dan Gilmer, 1962) seperti dikutip oleh Irmawati (produklibrary.usu.id) menjelaskan bahwa proses motivasi yang berkembang dalam kondisi kerja cenderung adanya penekanan pada pencapaian keberhasilan kerja, yang berpengaruh pada hasil akhir. Dengan kata lain motivasi dapat membantu tenaga kerja untuk bisa bekerja lebih produktif.
Salah satu teori motivasi yang terkenal adalah dari Maslow (dalam Munandar, 2001) yang mengidentifikasikan motivasi ke dalam lima kategori kebutuhan yang berbeda yaitu : a. Kebutuhan fisiologis. b. Kebutuhan akan rasa aman. c. Kebutuhan akan cinta dan memiliki. d. Kebutuhan akan penghargaan. e. Kebuiuhan akan aktualisasi diri.
Pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi akan dapat dicapai apabila kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi. Munandar (2001) menyatakan bahwa teori motivasi dari Maslow dikenal baik dalam Iingkungan manajemen organisasi. Alasannya adalah kebutuhan itu menimbulkan dorongan untuk
21
mencapai tujuan yang menimbulkan perhatian yang sungguh-sungguh dari karyawan terhadap organisasi sehingga mereka berusaha menata dan menciptakan suasana kerja yang mendorong pencapaian kebutuhan perwujudan diri. Dengan kata lain, motivasi diartikan sebagai konsep tindakan perilaku tenaga kerja yang diarahkan pada sasaran.
Berdasarkan penjelasan dan pendapat ahli di atas dapat dikatakan bahwa peranan motivasi dalam pelaksanaan kerja yang berdasarkan sasaran sangat berpengaruh terhadap prestasi atau produktivitas
ke~a
yang diarahkan pada
pemenuhan kebutuhan individu dan di sisi lain untuk pencapaian sasaran atau tujuan perusahaan.
2.2. Kecerdasan Emosional 2.2.1. Pengertian kecerdasan emosional Menurut Goleman (2000), emosi adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsurangsur oleh evolusi. Akar kata emos; adalah movere kata kerja bahasa latin yang berarti menggerakkan, bergerak" menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
22
Selanjutnya Goleman (2000) menyatakan kecerdasan emosional adalah kemampuan mengetahui apa yang kita rasakan dan orang lain rasakan, termasuk cara tepat untuk menangani masalah. Orang lain yang dimaksud disini meliputi atasan, rekan sejawat, bawahan bahkan pelanggan.
Kemampuan mengetahui dan merasakan perasaan orang lain dalam dimensi kecerdasan emosional masuk dalam katagori empati, dimana empati sendiri merupakan kecakapan setiap individu dalam memahami perasaan orang lain disekitarnya dan mampu menata suasana hati sehingga dapat menyesuaikan hubungan sosial yang baik antar individu.
Goleman (2000), menyatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta Iingkungannya. Lebih lanjut Goleman menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hatL
23
Menurut Sarwono, (dalam www.sarlitosite.com). kecerdasan emosi adalah mengkuantifikasi (yang artinya: mengobyektifkan) kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya. Dari sini dapat dilihat bahwa setiap individu yang bisa mengendalikan emosinya maka nilai kecerdasan emosional orang tersebut tinggi.
Sementara Cooper dan Sawaf seperti dikutip Zainun Mu'tadin, (dalam www.e-psikologi.com) menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya Howes dan Herald seperti dikutip Zainun Mu'tadin, (dalam www.e-psikologi.com) menyatakan pada intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Emosi manusia berada di wilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.
24
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 3 (tiga) unsur penting kecerdasan emosional terdiri dari: kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri); kecakapan sosial (menangani suatu hubungan) dan keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional Menurut Mayerdalam Goleman (2000), orang cenderung menganut gayagaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka, antara lain: a. Sadar dirt, kejernihan pikiran mereka tentang emosi melandasi ciri-ciri kepribadian, mereka mandiri dan yakin akan batas-batas yang mereka bangun, kesehatan jiwanya bagus dan cenderung berpendapat positif akan kehidupan. Bila suasana hatinya sedang jelek, mereka tidak risau dan tidak larut kedalamnya, dan mereka mampu melepaskan diri dari suasana itu dengan lebih cepat. Pendek kata, ketajaman pola pikir mereka menjadi penolong untuk mengalur emosi. b. Tenggelam dalam permasalahan, mereka adalah orang-orang yang sering kali merasa dikuasai oleh emosi dan tak berdaya unluk melepaskan diri, seolah-olah suasana hati mereka telah mengambil
25
kekuasaan. Mereka mudah marah dan amat tidak peka akan perasaannya, sehingga larut dalam perasaan-perasaan itu dan bukan mencari prespektif baru. c. Pasrah, meskipun banyak sekali orang-orang peka terhadap apa yang mereka rasakan, mereka cenderung menerima begitu saja suasana hati mereka, sehingga tidak berusaha untuk mengubahnya.
2.2.3. Unsur-unsur kecerdasan emosional Kecerdasan emosional bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis. Pada kenyataannya perlu diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di sekolah, tempat kerja, dan dalam berkomunikasi di Iingkungan masyarakat.
Goleman (2000) mengungkapkan 5 (lima) wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
26
1. Mengenali emosi diri (kesadaran diri) Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu te~adi merupakan dasar kecerdasan emosionaL Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada dalam kekuasaan perasaan. Sehingga tidak peka akan perasaan yang sesungguhnya berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah.
2. Mengelola emosi (pengendalian diri) Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat. Hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.
3. Memotivasi diri (motivasi) Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal sebagai berikut: a) cara mengendalikan dorongan hati; b) derajat kecemasan
27
yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang; c) kekuatan berfikir positif; d) optimisme; dan e) keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek. Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.
4. Mengenali emosi orang lain (empati) Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.
5. Membina hubungan dengan orang lain (keterampilan sosial) Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan, seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosia!. Karena tidak dimilikinya keterampilan semacam inilah yang menyebabkan seseorang seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan.
28
Dengan memahami unsur-unsur emosional tersebul di alas, diharapkan para karyawan dapat menyalurkan emosinya secara proporsional dan efektif. Dengan demikian energi yang dimiliki akan tersalurkan secara baik sehingga mengurangi hal-hal yang negatif dan tidak perlu untuk dikeluarkan.
2.2.4.
Janis-janis kecerdasan amosionai
Goleman (2000), membagi jenis-jenis kecerdasan emosional menjadi beberapa jenis sebagai berikut: 1. Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barang kali yang paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis. 2. Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepihan, ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi berat. 3. Rasa takut: cemas, takul, gugup, khawatir, wawas, perasaan takut sekali, khawatir, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut; sebagai patologi, Phobia dan panik. 4. Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali, dan batas ujungnya mania. 5. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
29
6. Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpanah. 7. Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah. 8. Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
2.3.
Kerangka Berpikir "Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Produktivitas Kerja Karyawan"
Goleman (2000), kecerdasan emosi adalah kemampuan lebih yang dimiliki oleh seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah dan mengatur suasana hatL Kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu seseorang dalam membangun relasi sosial dalam Iingkungan keluarga, kantor, bisnis, perusahaan, maupun sosial.
Perusahaan yang merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari individu individu yang memiliki pluralitas etnis, agama, dan budaya yang berbeda, dapat menjadi sumber konflik jika tidak disertai tumbuhnya budaya dialogis dan sikap empati pada tiap karyawan.
30
Karyawan yang memiliki kecerdasan emosi yang rendah cenderung akan berperilaku tidak bisa berpikir dengan baik, pikiran emosional lebih cepat dari pada pikiran rasional, sehingga dalam bertindak atau dalam mengambil keputusan cenderung terburu-buru tanpa memikirkan risiko dari tindakannya, yang pada akhirnya akan memiliki pengaruh dalam hubungan sosialnya baik atasan dengan bawahan dan rekan kerja yang lain.
Menurut Sinungan (2003) bahwa produktivitas mencakup sikap mental patriotik yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Sikap seperti ini akan mendorong munculnya suatu kerja yang efektif dan produktif, yang sangat diperlukan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja.
Seberapa linggi kecerdasan emosional seseorang mudah lerlihal saal krilis yang artinya, kelika suasananya lidak mengunlungkan, bahkan dalam posisi lerancam. Ciri-ciri orang yang krilis tersebul antara lain; pertama, jika bicara cenderung menyakili dan menyalahkan pihak lain sehingga persoalan pokok tergeser oleh pertengkaran ego pribadi. Yang terjadi kemudian persoalan tidak selesai, bahkan bertambah. Kedua, rendahnya motivasi kinerja anak buah untuk meraih preslasi karena lidak mendapal dorongan dan apresiasi dari alasan. Sarwono (dalam www.sarlitosite.com)
31
Karyawan dengan kecerdasan emosional tinggi akan mampu memotivasi diri, kemudian berdampak pada orang-orang di sekelilingnya. Berikut ini merupakan bagan gambaran hubungan kecerdasan emosional yang berpengaruh terhadap produktivitas
ke~a
antara lain:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir I
Karyawan
I
1. Kesadaran diri 2. Pengendalian diri 3. Motivasi
4. Empati 5. Keterampilan sosial ~ Kecerdasan Emosional Karyawan
1
I
1. Efektivitas
2. Efisiensi
Produktivitas Kerja Karyawan
Dari bagan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa seorang karyawan yang bisa menerapkan aspek-aspek kecerdasan dalam dirinya maka aspekaspek dari produktivitas akan mudah diterapkan. Semakin tinggi taraf efektivitas dan efisiensi maka hasil dari produktivitas akan bisa dicapai dengan maksimal sesuai dengan target.
32
2.4. HIPOTESIS Berlandaskan deskripsi teoritis di atas, maka hipotesa yang diajukan adalah:
H1 : Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja. Ho : Tidak Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivilas Kerja.
BAB3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Creswell (2004), menjelaskan yang dimaksud dengan pendekatan kuantitalif adalah penelitian yang
beke~a
dengan angka, yang
datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain.
3.1.2. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian korelasional. Arikunto (2002), menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Data yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan teknik analisa statistik kemudian dilakukan interpretasi untuk memperoleh kesimpulan.
34
Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Sifat-sifat perbedaan kritis adalah usaha menaksir hubungan dan bukan deskripsi saja Fox, dalam Sevilla, et.al (1993). Pengukuran dengan korelasi ini digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan antara satu variabel dengan variabellain Sevilla, et.al (1993).
3.1.3. Variabel penelitian dan definisi operasional variabel Penelitian ini terdapat dua jenis variabel. Variabel pertama adalah variabel terikat (dependent variable) dan yang kedua adalah variabel bebas
(independent variable). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja sedangkan variabel bebasnya adalah kecerdasan emosional. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Produktivitas kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengacu kepada dua dimensi produktivitas menurut Umar dalam Triton (2005) yaitu: );>
Dimensi efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.
);>
Dimensi efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan
35
tersebut dilaksanakan. Dengan kata lain perbandingan antara keluaran (output) riil yang dihasilkan dengan masukan (input) yang digunakan.
2. Kecerdasan emosional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecerdasan yang mengacu pada dimensi-dimensi kecerdasan yang dipaparkan oleh Goleman (2000), yang membagi dimensi-dimensi kecerdasan menjadi lima dimensi, antara lain: a. Kesadaran diri, Indikator: Mampu mengenali perasaan diri sendiri Mengetahui sebab dari perasaan yang sedang dirasakan b. Pengendalian diri, Indikator: mampu mengatur emosi sendiri mampu mengolah emosi sehingga dapat diluapkan dengan selaras mampu menahan impuls agresi kemarahan mampu mengendalikan dan mengatasi stres c. Motivasi, Indikator: - mampu untuk memecahkan masalah memiliki harapan dan optimisme berfikir positif bebas diri dari pengaruh suatu emosi
36
d. Empati,lndikator: -
mengenali emosi orang lain
-
merasakan dan memahami perasaan orang lain
-
menghargai emosi orang lain
-
peduli terhadap orang lain
-
berbagi dengan orang lain
-
menolong I membantu
e. Keterampilan sosial, Indikator: -
menjalin hubungan dengan orang lain
-
menyesuaikan diri dengan Iingkungan baru
-
bersikap asertif
3.2.
Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi Populasi adalah seluruh objek yang ingin diketahui besaran karakteristiknya (Kustituanto & Bambang, 1994). Dalam penelitian ini, Populasi penelitiannya adalah seluruh karyawan perusahaan PT. ECOPLAST ASIA yang berjumlah 350 orang pada bidang produksi, di mana penelitian difokuskan pada bidang produksi dan memiliki kriteria dan batasan tertentu.
37
3.2.2. Sampal Sampel adalah sebagian objek populasi yang memiliki karakteristik sama dengan karakteristik populasi yang ingin diketahui besaran karakteristiknya. Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil sebesar 10% dari populasi, sesuai dengan pendapat Arikunto (2002).
3.2.3. Teknik pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan eara aeak atau random, yaitu pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang sama (Sevilla,et.al:1993)., setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, yang nantinya akan diaeak untuk menentukan sampel tersebut, hal ini sering disebut sebagai sampel aeak sederhana (Kustianto & Badrudin, 1994).
3.3.
Pengumpulan Data
3.3.1. Metode dan instrumen penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi, maka instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk memperoleh data penelitian. Kuesioner yang digunakan berupa skala model Likert yang
38
dikembangkan sendiri untuk masing-masing variabel. Skala model Likert adalah suatu himpunan butir pernyataan sikap yang semuanya dipandang kira-kira sama dengan nilai sikap.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam skala likert antara lain adalah bentuk jawaban menggunakan empat kemungkinan jawaban, dengan meniadakan kategori jawaban di tengah atau netral, karena dapat menimbulkan kecenderungan subjek untuk menjawab di tengah terutama bagi subjek yang ragu-ragu atas arah jawabannya dan mendorong responden untuk memutuskan sendiri apakah positif atau negatif (dalam Sevilla et.a!: 1993).
Penelitian ini menggunakan dua kuesioner sebagai alat pengumpulan data yaitu: skala kecerdasan emosional dan skala produktivitas kerja. 1. Skala kecerdasan emosional. Skala ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional karyawan pada staf produksi. Skala ini disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Goleman (2000). Skala kecerdasan emosional dengan blue print sebagai berikut:
39
Tabel3.1 Blue Print Skala Kecerdasan Emosional ITEM TOTAL
ASPEK Favorabel
unfavorabel 4,5,7,16,17, 12
1,2,6,27
Kesadaran Diri
18,28,42 Pengendalian Diri
8,12,13,31,32
14,15,35,50
22, 29. 33, 37,
11,20,24,25,
49
26,43
9
11
Motivasi Diri
10,23,30,36, Empati
3,21,34,41
10
9,46,45
8
25
50
39,40 19,38,44,47, Keterampilan Sosial 48 JUMLAH
25
2. Skala Produktivitas Kerja. Skala ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat produktivitas
ke~a
karyawan
pada staf produksi. Skala ini disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Umar (dalam Triton, 1995) Skala produktivitas kerja dengan blue print sebagai berikut:
40
Tabel3.2 Blue Print Skala Produktivitas Kerja ITEM INDIKATOR
ASPEK
TOTAL
favorable
unfavorable
1,8,21
3,22,24
6
4, 5, 27, 30
8
17,20
13,15,28
5
2,6,23
7,11,12
6
14,16,29
18, 19
5
15
15
30
Memiliki pemahaman yang baik terhadap pekerjaan Menggunakan sumber 9,10,25,
1. daya sesuai dengan Efektivitas
26 ketentuan Tepat dalam menggunakan peralatan Menggunakan waktu yang sebaik-baiknya Melakukan
2. Efisiensi penghematan dalam penggunaan sumber daya JUMLAH
41
Kedua skala di atas mengunakan empat alternatif jawaban, yaitu : 1. SS, apabila responden sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan. 2. S, apabila responden setuju dengan peryataan yang diberikan. 3. TS, apabila responden tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan. 4. STS, apabila responden sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan.
Adapun cara penilaian untuk pernyataan yang favorabel dan unfavorabel adalah sebagai berikut :
Tabel3.S Nilai kategori dalam setiap jawaban : STS
TS
S
S5
Favorable
1
2
3
4
Un Favorable
4
3
2
1
Pilihan
3.4. Teknik uji instrumen 3.4.1. Uji validitas skala Validitas artinya sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (dalam Azwar, 2003). Sedangkan untuk menguji validitas item digunakan rumus Kore/asi Product Moment, yaitu:
42
rxy
= Korelasi antara skor subjek pada item dan skor total subjek
XdanY
=Skor masing-masing skala
N
= Banyaknya subjek
3.4.2. Uji reliabilitas skala Menurut Azwar (2003), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa reliabilitas adalah sejauhmana instrumen menghasilkan pengukuran yang relatif sama meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach. Data ini diperoleh dari satu kali pengujian. Dengan cara ini
permasalahan yang muncul pada pendekatan tes ulang dapat dihindari (Azwar,2003), dengan rumus sebagai berikut :
43
Keterangan : Cl
Sj
2
= Jumlah belahan tes
= Reliabilitas instrument
K
= Jumlah varians dari skor item
Sx 2 = Jumlah varians dari skor tes
Untuk menentukan koefisiensi reliabilitas alpha cronbach, digunakan kaidah reliabilitas dari Guilford (dalam Kuncono, 2004) sebagai berikut:
Tabel3.4 Kaidah Reliabilitas Guilford Koefisien
Kriteria
< 0,2
Tidak Reliabel
0,2 -0,4
Kurang Reliabel
0,4- 0,7
Cukup Reliabel
0,7 - 0,9
Reliabel
> 0,9
Sangat Reliabel
44
3.5.
Hasil uji instrumen penelitian
Uji instrumen penelitian atau
J
tryout dilakukan pada karyawan bagian
produksi di PT Inti Mega Perkasa, perusahaan tersebut bergerak dalam bidang garmen. Penulis memilih tempat
tryout di PT.lnti Mega Perkasa
karena karakter dari responden mempunyai kesamaan dengan perusahaan PT.Ecoplast Asia yang akan dijadikan tempat penelitian. Responden
tryout
sebanyak 39 orang dengan menggunakan skala kecerdasan emosional dan skala produktivitas kerja.
3.5.1. Instrumen skala kecerdasan emosional Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen kecerdasan emosional ini, maka terdapat 20 item yang valid, pada
tarat signifikansi 5%
maupun pada tarat signifikansi 1%. Berdasarkan olah data dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 adalah sebagai berikut: 20 item yang valid adalah item nomor: 4,5,7,9, ii, 14, 15, 16, 17, 18,20,24,26, 31,32,35,38,41,42,43. Sedangkan, 30 item yang tidak valid, yaitu pada nomor: 1,2,3,6,8, 10, 12, 13, 19,21,22,23,25,27,28,29,30,33,34, 36,37,39,40,44,45,46,47,48,49,50. berikut ini adalah revisi blue print skala kecerdasan emosional :
45
Tabel3.S Blue Print Revis! Skala Kecerclasan Emosional ITEM TOTAL
ASPEK Favorabel
Unfavorabel 1,2,3,8,9,10, 7
Kesadaran Diri 19
Pengendalian Dlri
14, 15
Motivasi Diri Empati
6, 7, 16
5
5,11,12,13,20
5
18
1
Keterampilan Sosial
17
4
2
JUMLAH
3
17
20
Uji reliabilitas skala kecerdasan emosional dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien reliabilitas
alpha sebesar 0,8746 berdasarkan olah data dengan menggunakan SPSS versi 12.0. Dengan demikian instrumen penelitian ini reliabel untuk cligunakan, karena berada pada taraf 0,7- 0,9 koefisiensi reliabilitas menurut kaidah reliabilitas Guilford (dalam Kuncono, 2004)
46
3.5.2. Instrumen skala produktivitas kerja Berdasarkan hasil uji coba terhadap 30 item dalam instrumen kecerdasan emosional ini, maka terdapat 15 item yang valid, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%, berdasarkan olah data dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 adalah sebagai berikut: 15 item yang valid adalah item nomor : 3, 5,11,12,13,15,17,18,21,22,23,24, 25, 28. 30. Sedangkan, 15 item yang tidak valid, yaitu pada nomor : 1, 2, 4, 6,7,8,9,10,14,16,19,20,26,27,29. berikut ini adalah revisi blue print skala kecerdasan emosional :
Tabel3.6 Blue Print Revisi Skala Produktivitas Kerja ITEM ASPEK
INDIKATOR
TOTAL
favorabel
unfavorabel
9
1,10,12
4
13
2, 15
3
7
5,6,14
4
Memiliki pemahaman yang baik terhadap pekerjaan
1. Menggunakan Efektivitas sumber daya sesuai dengan ketentuan Tepatdalam
47
menggunakan peralatan Menggunakan waktu
11
3,4
3
8
1
11
15
yang sebaik-baiknya Melakukan 2. Efisiensi penghematan dalam penggunaan sumber daya JUMLAH
4
Uji reliabilitas skala produktivitas kerja dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien reliabilitas
alpha sebesar 0,9058 berdasarkan olah data dengan menggunakan SPSS versi 12.0. Dengan demikian instrumen penelitian ini sangat reliabel untuk digunakan penelitian, karena berada pada taraf > 0,9 koefisiensi reliabilitas menurut kaidah reliabilitas Guilford (dalam Kuncono, 2004)
Berdasarkan pengalaman penelitian di lapangan ada beberapa faktor yang menyebabkan hanya beberapa item yang valid, baik dari skala kecerdasan emosional maupun skala produktivitas kerja, diantaranya adalah :
48
1.
Peneliti tidak bisa membagikan instrumen penelitian secara langsung kepada responden karena terbentur dengan aturan perusahaan.
2.
Dalam pengisian instrumen penelitian oleh responden, peneliti tidak bisa mengawasi karena responden mengisi instrumen di rumah bukan di perusahaan.
3.
Terlalu banyak jumlah item dalam instrumen penelitian, sehingga menimbulkan kebosanan dalam mengisi instrumen.
4.
Responden kurang bisa memahami maksud dari item pernyataan pada instrumen penelitian.
3.6.
Prosedur Penelitlan
Prosedur penelitian ini tercermin dalam kegiatan sebagai berikut:
3.6.1. Tahap Persiapan Persiapan dalam penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: •
Dimulai dengan perumusan masalah.
•
Menentukan variabel yang akan diteliti.
•
Mencari serta menyusun teori untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian.
•
Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur atau instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu skala kecerdasan emosional dan skala produktivitas kerja.
49
•
Menentukan lokasi penelitian dan menyelesaikan administrasi perizinan.
3.6.2. Tahap pengujian alat ukur (tryout) Uji coba dilakukan dengan menyebar angket skala kecerdasan emosional dan skala produktivitas kerja pada tanggal 25 - 29 Mei 2007 di PT Inti Mega Perkasa pada bagian produksi sebanyak 50 buah angket. Namun angket yang kembali sebanyak 39 buah dikarenakan ada karyawan yang tidak mengembalikan angket pada peneliti. Setelah melakukan uji coba, penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur instrumen penelitian.
3.6.3. Tahap pelaksanaan penelitian Tahap ini, peneliti mulai menentukan sampel penelitian. Dari populasi yang ada, peneliti menggunakan teknik sampling Random untuk mengambil sampel penelitian. Teknik sampling Random sendiri adalah metode pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi dimana anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang sama (Sevilla,et.al:1993).
50
Setelah itu peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan subyek untuk mengisi skala penelitian. Setelah itu melaksanakan pengambilan data dengan memberikan skala yang telah disiapkan kepada subyek penelitian.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01 -16 Agustus 2007 pada bagian produksi PT. ECOPLAST ASIA. Tangerang. Peneliti menyebarkan angket sebanyak 50 buah pada karyawan yang memiliki kriteria responden yang telah ditentukan dan angket yang kembali sebanyak 35 angket
3.6.4. Tahap Pengolahan Data Tahap yang terakhir ini peneliti melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh subyek penelitian atau responden, kemudian menghilung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, selanjutnya peneliti membuat tabel data dan melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian, kemudian yang terakhir membuat interpretasi dan kesimpulan dari data angkah yang diperoleh.
BAB4 PRESENTASI DAN ANAUSIS DATA
4.1. Gambaran umum subjek penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diuraikan secara rinci di bawah ini, yaitu berupa gambaran umum frekuensi dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja. Subjek penelitian ini berjumlah 35 orang yang merupakan karyawan bagian produksi pada PT. ECOPLAST ASIA. Berikut ini adalah gambarannya. Tabel4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin No
Jenis kelamin
Frekuensi
Persentase
1.
Laki-Iaki
31
88,6%
2.
Perempuan
4
11,4%
35
100%
Jumlah
Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini berasal dari jenis kelamin yang berbeda. Terdiri dari 31 orang (88,6%) berjenis kelamin laki-Iaki, dan 4 orang (11,4%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini dikarenakan, perusahaan lebih memprioritaskan
52
karyawan laki-Iaki daripada karyawan perempuan. Mengingat proses produksi dalam perusahaan ini menuntut tenaga yang kuat. Sedangkan karyawan perempuan penempalan pekerjaannya lebih kearah pekerjaan produksi yang lebih ringan (lidak menuntul kekuatan fisik).
Tabel4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia No
Usia
Frekuensi
Persentase
1.
20 -23 tahun
24
68,6%
2.
24 -27 tahun
6
17,1%
3.
28 - 31 tahun
5
14,3%
35
100%
Jumlah
Dari hasil persenlase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini berasal dari rentang usia yang berbeda. Usia dari 20 - 23 tahun sebanyak 24 orang (68,6%), usia dari 24 - 27 tahun sebanyak 6 orang (17,1%), usia dari 28 - 31 tahun sebanyak 5 orang(14,3%)
53
Tabel4.3 Gambaran umum responden berdasarkan pendidikan No
Pendidikan
Frekuensi
Persentase
1.
SMA
15
42,9%
2.
SMK
17
48,6%
3.
D2
2
5,7%
4.
S1
1
2,8%
35
100%
Jumlah
Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini berasal dari pendidikan yang berbeda. Terdiri dari SMA sebanyak 15 orang (42,9%), SMK sebanyak 17 orang (48.6%),02 sebanyak 2 orang (5,7%), dan S1 sebanyak 1 orang (2,8%).
Tabel4.4 Gambaran umum responden berdasarkan masa kerja No
Masa kerja
Frekuensi
Persentase
1.
1 - 2 tahun
22
62,8%
2.
3 -4 tahun
10
28,6%
3.
5 - 6 tahun
3
8,6%
35
100%
Jumlah
55
Tabel4.5 Klasifikasi Skor Skala Kecerdasaan Emosional Kategori
Nilai
Angka
Rendah
X < (M-1SD)
X<40
Sedang
(M-SD)<X«M+SD)
40 <= X <= 60
Tinggi
X> (M+SD)
X> 60
Sesuai dengan keterangan di atas, maka data yang diperoleh berdasarkan sampel yang diambil adalah sebagai berikut : Tabel4.6 Tingkamn Kecerdasaan Emosional Karyawan Kategori
Frekuensi
Persentase
Rendah
-
0%
Sedang
32
91,4%
Tinggi
3
8,6%
Total
35
100%
Dari data di atas dapat diketahui karyawan yang memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah tidak ada, karyawan dengan tingkatan sedang sebanyak 32 karyawan (91,4%) dan karyawan dengan tingkat kecerdasan emosional linggi sebanyak 3 karyawan (8.6%). Penelilian menunjukkan bahwa
56
karyawan yang menjadi sampel penelitian ini didominasi oleh karyawan dengan tingkat kecerdasan emosional sedang.
2. Produktivitas Kerja Rentangan penyebaran skor skala produktivitas kerja adalah 1 - 4, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan empat pilihan jawaban, yaitu skor terendah 1 x 15 = 15 dan skor tertinggi 4 x 15 = 60. Untuk mengetahui tingkat produktivitas kerja subjek, peneliti membagi ke dalam tiga kategori tingkat produktivitas kerja yaitu tingkat tinggi, sedang dan rendah. Skala produktivitas kerja ini terdiri dari 15 item, dengan setiap itemnya diberi sl
Tabel4.7 Klasifikasi Skor Skala Produktivitas Kerja Kategori
Nilai
Angka
Rendah
X < (M-1SD)
X< 30
Sedang
(M-SD)<X«M+SD)
30 <= X <= 45
Tinggi
X> (M+SD)
X>45
57
Sesuai dengan keterangan di atas, maka data yang diperoleh berdasarkan sampel yang diambil adalah sebagai berikut : Tabel4.8 Tingkatan Produktivitas Karja Kategori
Frekuensi
Persentase
Randah
-
0%
Sedang
24
68,6%
Tinggi
11
31,4%
Total
35
100%
Dari data di atas dapat diketahui karyawan yang memiliki tingkat produktivitas ke~a
rendah tidak ada, karyawan dengan tingkatan sedang sebanyak 24
karyawan (68,6%) dan karyawan dengan tingkat produktivitas kerja tinggi sebanyak 11 karyawan (31,4%). Penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang menjadi sampel penelitian ini didominasi oleh karyawan dengan tingkat produktivitas kerja sedang.
4.2. Presentasi Data 4.2.1. Uji persyaratan Penelitian ini menyajikan uji persyaratan asumsi statistik, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Arikunto (2002) menyatakan bahwa pengujian normalitas sampel itu harus dilakukan dengan teknik-teknik tertentu,
58
persyaratan normalitas tersebut harus lebih dulu diperiksa apakah betul sudah memenuhi persyaratan yang dimaksud. Di antara persyaratan terserbut, disamping normal juga harus homogen dengan melakukan uji homogenitas dengan teknik tertentu.
4.2.2. Uji normalitas Data-data berskala interval sebagai hasil suatu pengukuran pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan (dalam Sevilla,et.al:1993).
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov - Smimov. Uji Kolmogorov - Smimovadalah salah satu cara untuk menguji goodness offit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Jadi hipotesis statistiknya adalah distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis) (Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2006). Hasil uji normalitas data pada skala kecerdasan emosional angka signifikansinya sebesar 0, 759 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha
59
5%, maka diketahui bahwa nilai signifikansi 0, 759 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan mean sebesar 53,4194 dan standar deviasi (Std) sebesar 4,89063. Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS versi 13.0. Gambar 4.1 : Scatterplot Kecerdasan Emosional
Normal Q.Q Plot of Kecerdasan Emosional 65-,-----------------,
o 60 4>
::l
!: a;
55
o
E 0
z
]l ":g,
o
50
o
o
"
W
45
o 40+---.-----.---r---.,--~~ 40 45 50 55 60 65
Observed Value
Dari gambar di alas, dapat lerlihal bahwa sebaran data variabel kecerdasan emosional berada di sekilar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan demikian, data lersebut dapat dikalakan berdistribusi normal.
60
Sedangkan, hasil uji normalitas data pada skala produktivitas kerja diperoleh angka signifikansi sebesar 0,189 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5%, maka diketahui bahwa nilai signifikansi 0, 189> 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan mean sebesar 44,4516 dan standar deviasi (Std) sebesar 4,64642. Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS versi 13.0. Gambar 4.2 : Scatterplot Produktivitas Kerja
Normal Q.Q Plot of Produktivltas Karja
..
0
50 0
::J
~ ~
0
45
0
0
Z
."
~ l!l
0 0
40
,lj
0
35
35
40
45
50
Observed Value
Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel produktivitas kerja berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan demikian, data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.
61
4.2.3. Uji homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah :
Ho = Varians data bersifat homogen H 1 = Varians data bersifat tidak homogen Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu menggunakan probabilitas dan membandingkan uji F Mung dengan F tabel. Jika pengambilan keputusan menggunakan probabilitas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Sedangkan, probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
Jika pengambilan keputusan menggunakan perbandingan F Mung dan F tabel, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah F Mung < F tabel, maka Ho diterima. Tetapi, jika F Mung> F tabel, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS versi 13.0 diperoleh hasil sebagai berikut :
62
Tabel4.9
Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic Praduktivitas Ke~a Kecerdasan Emosional
.005 4.564
df1
Sia.
df2 1 1
29 29
.945 .041
PengambHan keputusan untuk data penelitian ini dengan melihat nHai probabilitas. Dari tabel nHai uji homogenitas di atas sebagaimana yang terdapat dalam lampiran Test of Homogenity of Variances pada Levene
Statistic, dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional memiliki nilai Signifikansi sebesar 0,945 (sig >0,05) sehingga Ho dit\?rima, artinya varians data bersifat homogen. Pada skala produktivitas kerja memiliki nHai signifikansi 0,041 (sig>0,05), maka Ho ditolak artinya varians data tidak bersifat homogen.
4.2.4. Uji Hipotesis Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, peneliti menganalisis skor kecerdasan emosional dan skor produktivitas kerja dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Hal ini karena data penelitian ini berupa data interval dengan menggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian korelasional. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan program SPSS versi 13.0. Dari hasH hipotesis diperoleh nHai koefesien korelasi antara kecerdasan emosional
63
dengan produktivitas kerja karyawan PT. ECOPLAST ASIA adalah 0,546 korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabe14.10 Uji korelasi Kecerdasan Emosional dengan Procluktivitas Kerja Correlations Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosional
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) Produktivilas Keria
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Produktivitas Kerja
.546' .001
35 .546'
35 1
.001
35
35
". Correlallon IS significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi (r hitung) antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan PT. ECOPLAST ASIA menunjukkan angka 0,546 dan r tabel dengan angka sebesar 0,334 dengan demikian nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikan 5% , maka terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan PT. ECOPLAST ASIA.
64
4.3
HasH Hipotesis
Oleh karena r Mung lebih besar dari pada r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,546 > 0,334 (sig < 0,05) maka H, diterima yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan PT. ECOPLAST ASIA. Ho ditolak yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan PT. ECOPLAST ASIA.
4.4.
HasH Tambahan
Berdasarkan hasil penghitungan SPSS 13.0 peneliti juga menghitung analisis faktor pada masing-masing variabel, dengan tujuan untuk melihat faktor/aspek mana yang lebih mempengaruhi variabel penelitian.
Untuk mengetahui faktor yang lebih berpengaruh pada masing-masing variabel. Peneliti menggunakan rumusan statistik Product Moment dari Pearson pada masing-masing faktor dari variabel kecerdasan emosional dan produktivitas kerja. 1. kecerdasan emosional Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori kecerdasan emosional dari Goleman (2000). Ada lima faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan
65
sosial. Dari kelima sumber kecerdasan emosional diperoleh hasil sebagai berikut: ..
Koefesien korelasi antara kesadaran diri dengan kecerdasan emosional sebesar 0,805 dengan a = 0,05.
..
Koefesien korelasi antara pengendalian diri dengan kecerdasan emosional sebesar 0,830 dengan a = 0,05.
"
Koefesien korelasi antara motivasi diri dengan kecerdasan emosional sebesar 0,686 dengan a
"
Koefesien korelasi empati dengan kecerdasan emosional sebesar 0,466 dengan a
..
=0,05.
= 0,05.
Koefesien korelasi antara keterampilan sosial dengan kecerdasan emosional sebesar 0,389 dengan a = 0,05.
Dari keterangan di atas, maka dapat diketahui bahwa faktor yang lebih mempengaruhi kecerdasan emosional adalah faktor pengendalian diri pada masing-masing individu. Hal ini dapat disebabkan individu yang mampu mengelola atau menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, akan mudah mengontrol emosinya ketika berhadapan dengan pekerjaannya . Hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu.
66
Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.
2. Produktivitas kerja Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori produktivitas kerja yang dikembangkan oleh Umar (2004) dalam Triton PB (2005). Ada dua faktor yang dapat menggambarkan produktivitas kerja individu yaitu efektivitas dan efesiensi. Dari kedua faktor produktivitas kerja, diperoleh koefesien korelasi antara aspek efektivitas dengan produktivitas kerja sebesar 0,973 dengan a 0,05. Sedangkan Koefesien korelasi antara aspek efesiensi dengan produktivitas kerja sebesar 0,958 dengan a = 0,05.
Dari keterangan di atas, maka dapat diketahui bahwa faktor yang lebih mempengaruhi produktivitas kerja individu adalah faktor efektivitas. Hal ini karena faktor efektivitas lebih banyak mencakup ruang produktivitas kerja seperti : individu harus memiliki pemahaman yang baik terhadap pekerjaan, menggunakan sumber daya sesuai dengan ketentuan dan tepat dalam menggunakan peralatan.
=
BAB5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab empat. maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan dari hasil yang diperoleh adalah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. ECOPLAST ASIA dalam bidang produksi.
5. 2. Diskusi Dari hasil penelitian telah didapat bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktivitas ke~a karyawan. Hubungan kedua variabel tersebut juga mempunyai hUbungan yang kuat dan positif. Semakin tinggi kecerdasan emosional individu maka semakin tinggi produktivitas kerjanya. begitu juga sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosional individu maka semakin rendah juga produktivitas kerjanya. Hal ini didasarkan pada perhitungan korelasi dengan rumus statistik Product
Moment dari Pearson terhadap skor kecerdasan emosional dan skor produktivitas kerja.
68
Terdapatnya korelasi antara kecerdasan emosional dengan produktivitas kerja, merupakan bukti empirik bahwa unsur-unsur kecerdasan emosional seperti kesadaran diri yang merupakan dasar kecerdasan emosional di mana pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. Kedua, pengendalian diri yang berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepa!. Hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Ketiga, kemampuan memotivasi diri yang dimiliki maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya. Keempat, empati atau mengenal emosi orang lain yang dibangun berdasarkan kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Dan keterampilan sosial yang berujung pada mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan kesadaran diri. Dari kelima unsur tersebut dapat menjelaskan aspek-aspek yang terdapat pada variabel produktivitas kerja yaitu efektivitas yang meliputi pemahaman yang baik terhadap pekerjaan, menggunakan sumber daya sesuai dengan ketentuan dan tepat dalam menggunakan peralatan. Dan Efisiensi yang meliputi menggunakan waktu yang sebaik-baiknya dan melakukan penghematan dalam penggunaan sumber daya.
69
Pada hasil tambahan, terdapat analisa faktor yaitu untuk melihat faktor mana yang lebih dominan mempengaruhi variabel penelitian. Pada variabel kecerdasan emosional terdapat lima faktor/aspek, yaitu kesadarna diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Aspek yang lebih mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu aspek pengendalian diri. Hal ini disebabkan pengendalian diri akan memberikan individu mampu mengelola atau menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, dan mudah mengontrol emosinya ketika berhadapan dengan orang lain atau pekerjaan. Hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri keUka ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.
Pada variabel produktivitas kerja, dari kedua faktor yang ada yaitu efektivitas dan efesiensi diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor efektivitas. Hal ini karena faktor efektivitas banyak menjelaskan tentang produktivitas kerja seperti memiliki pemahaman yang baik terhadap pekerjaan, menggunakan sumber daya sesuai dengan ketentuan dan tepat dalam menggunakan peralatan penunjang kerja.
70
5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan pengalaman yang dialami dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sebagai saran praktis, yaitu:
1. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di perusahaan, sebaiknya memperhatikan prosedur penelitian yang diberikan oleh perusahaan seperti waktu yang ditentukan dan jumlah sampel yang ada sehingga teknis pengumpulan data dapat diketahui sesuai kebutuhan penelitian.
2. Peneliti lebih proaktif untuk membantu proses penyebaran data, tidak mengandalkan bantuan teknis dari perusahaan. Dan peneliti mempunyai tempat penelitian alternatif agar tidak terjadi penundaan yang lama.
3. Kepada pimpinan perusahaan, khususnya manajer dan supervisor agar dapat memperhatikan apa saja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, agar para karyawannya tersebut dapat bekerja sesuai harapan perusahaan dan memperoleh hasH kerja yang memuaskan. Misalnya dengan memberikan pelatihan tentang motivasi diri, konsep diri dan kecerdasan emosional serta kiat-kiat sukses dalam mejalankan pekerjaan.
71
4. Bagi karyawan, sebaiknya sering melatih kemampuan diri yang berkaitan dengan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial agar kecerdasan emosional karyawan menjadi lebih baik dan produktivitas
ke~a
juga akan menjadi lebih baik.
72
DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P. (1995). Psiko/ogi Industri dan Sosial. Jakarta: Pustaka Jaya. ------------- (1998). Psiko/ogi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2002). Prosedur PeneJitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Asia, Asmadi. (2003). Pendekatan Kuantitatif Dan Kua/itatif Serta Kombinasinya Dalam PeneJitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2003). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. -------------(2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dio, MA. (2003). Emotional Quality Management. Jakarta: Penerbit ARGA. Ginanjar, AA. (2005). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual (ESQ). Jakarta: Penerbit ARGA. Goleman, D. (2000). Kecerdasan Emosional (mengapa EI lebih penting daripada IQ). T. Hermaya (terj). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kuncono. (2004). AnaJisis Butir. Jakarta: Badan Penerbit dan Publikasi Yayasan Administrasi Indonesia Kustianto, Bambang, Rudi Badrudin. (1994), Statistika 1 ( Deskriptif), Jakarta. Penerbit Gunadarma. Munandar, AS. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit UI-Press. Schermenharn, John R. (1998). Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Putranto dkk (terj) Yogyakarta: Penerbit Andi. Sedarmayanti. (1995). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: IIham Jaya.
73
Sevilla (et.al). (1993). Pengantar Metode Pene/itian. Alimuddin Tuwu (terj) Jakarta: UI-Press. Sinungan, M. (1987). Produktivitas apa dan bagaimana. Jakarta. PT Bina Aksara. ------------------ (2003). Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
Siswanto, B. (1987). Manajemen tenaga kerja Rancangan da/am Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung: Penerbit Sinar Baru.
Triton, PB. (2005). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Tugu Publiser.
Internet: Bagus pramono, perempuan dan masyarakat, kamis , 30 Agustus 2007, http://artikel.sabda.org/perempuan dan masyarakat.
Irmawati , Peranan Goal Setting dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja, sabtu, 10 Februari 2007, www.produklibrary.usu.id
Sarlito
W,
Emotional
dan
Spiritual
Quotient
untuk
Meningkatkan
Produktivitas Kerja, Minggu, 25 Februari 2007, www.sar/itosite.com
Zainun Mu"tadin, Mengenal Kecerdasan Emosional dalam Remaja. 10 Februari 2007, www.e-psik%gi.com
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (DIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI
...
JI. Kerta Mukti No.S Cirende Jakarta Selatall 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. 74714714
lomor amp. ral
Jakarta, 12 Juni 2007
: Ft. 71/0T.OI.7/.,2S·(' I iVIII2007 : Izin ?eneJ:t.ian Kepada Vth. Dil'ektur iT Ecoplast Asia ji Jakarta f,~;sala·,ru'alaikum
Wr. Wb.
D"I gan .il·xmat, ka 11i sampaikan bahwa : Nama TempavTgl Lahir Ahmat
: Azmi Nasrullah : Lamongan,:; Febr!ari 1982 : JI.Darussaadah 1/10 Kp Bolak Ciwll1gka Sawangan Depok
ada\ah benar mahasisv,a Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah JaKlllta Semester NomoI' P(lkok Tahun Akademik Program
X (Sepuluh) 102070025992 2006/2007
Strata 1 (S-l)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Produktifitas Kerja" mahasiswa tersebut memerluklm izin Penelitian di lembaga yang Bapaldbu/Seudara pimpin. Oleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Sa'ldara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Dem:kian atas perhatian dan bantuan Bapak/lbu/Saudara kal'1i ucapkan terima kasih. Was~~arr·.
alaikum Wr. Wb. A.n. Dekan Pembantu Dekan Bida demik
n Nihayah, !vLSittg 773 Temh.l~an
:
eco Nomor Lampiran Hal
TM
PURE NATURE
Kepada yth, Dekan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: 002IPERS/EAlVIII/07 : Keterangan
Dengan hormat, Sehubungan dengan surat yang saudara kirimkan kepada karni, pada tanggal 12 Juni 2007 yang lalu dengan nomor: Ft.71/0T.01.7/256INII/2007. Untuk itu karni sarnpaikan bahwa : Nama Tempat/Tgl Lahir Alamat
: AZMI NASRULLAH : Lamongan, 5 Februari 1982 : JI. Darussaadah III 0 Kp Bolak Cinangka Sawangan Depok
Telah melakukan penelitian tentang "Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Produktifitas Kerjll". Kepada karyawan di perusahaan karni. Demikianlah surat keterangan ini karni berikan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
T ngerang, 16 Agustus 2007 OPLAST ASIA
0Cr;jA
~.?;;~~.~ .
>"'-~i ;j
/:.:!
T. HAL '§ N ShORUS Kabag. Personalia
~
PT. ECOPLASTASIA
INFORMED CONSENT
Yang Terhormat, Karyawanlti PT. INTI MEGA PERKASA Tangerang - Indonesia Assalarnu'alaikum Wr. Wh. Semoga kita semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, kemudahan serta kesuksesan selalu memakmurkan setiap aktivitas kita sehari-hari, Saya adalah Mahasiswa FakuItas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang mengadakan penelitian untuk skripsi, adapun tema dalam penelitian ini adalah tentang "HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN". Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala yaitu: skala Produktivitas Kerja dengan 30 (tiga puluh) Item dan skala Kecerdasan Emosional dengan 50 (lima puluh) Item. Saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dengan menyatakan bahwa:
Bersedia menjadi responden penelitian yang dilakulmn oleh Azmi Nasrullah Mahasiswa Faku/tas Psilmlogi UIN Syarif Hidayatullah Jalmrta tentang "Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Produktivitas Kerja Karyawan " . Berikutnya ada beberapa pernyataan yang harus saudara/i isi. Tidak ada jawaban benar atau salah. Adapun informasi atau data yang saudara/i berikan akan sangat bermanfaat bagi peneliti dan perusahaan serta dijamin kerahasiaannya. Atas kesediaan saudara/i mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Wassalarnualaikum Wr. Wh.
Jakarta, 22 Mei 2007 Ttd
Peneliti
Responden
KUESIONER PENELlTlAN Data Responden Nama Jenis kelamin Usia Pendidikan terakhir Masa kelja
tahun
bulan
Sublbagian kerja SKALA KECERDASAN EMOSIONAL NO I
PERNYATAAN Saya sadar dengan perasaan saya sendiri. Saya tetap menyadari apa yang saya rasakan walaupun
2
dalam keadaan tidak menyenangkan.
3
Saya sulit memahami perasaan orang lain.
4
Sulit bagi saya untuk memahami perasaan saya sendiri.
5
Saya cemas ketika saya tidak memegang uang.
6
Saya selalu mengerti apa yang sedang saya rasakan Hari-hari ini saya sering risau karena tidak mengerti apa
7
yang sedang teljadi dalam diri saya. Sulit bagi saya untuk memilih penyelesaian yang terbaik
8 dalam mengatasi masalah. Kondisi lingkungan tidak nyaman, membuat saya tidak 9
bisa konsentrasi dalam bekerja.
10
Saya sangat peduli dengan perasaan rekan kerja
II
Sulit bagi saya untuk memulai hal yang barn
12
Saya tahu bagaimana harus menghadapi masalah yang membingungkan
13
14
15
Saya bisa mengatasi stress tanpa menjadi gugup Sulit bagi saya untuk menyesuaikan diri, bila harns pindah kerja. Saya cendernng melanggar aturan bila tidak ada sanksinva.
SS
S
TS
STS
PERNYATAAN
NO
Dalam keadaan stres berat, saya tidak dapat bekerja
16 17 18 19 20
dengan baik. Sulit bagi saya untuk bisa menikmati hidup inL Dalam keadaan cemas, saya sulit mengendalikan perasaan. Saya senang bekelja dengan banyak orang Sulit bagi saya untuk bisa menghadapi hal yang tidak menyenangkan.
21
Saya tidak suka berbagi apapun dengan orang lain.
22
Saya selalu optimis dengan apa yang saya keljakan.
23
Saya sedih bila teman terkena musibah
24
Saya senang bila pekerjaan saya mendapat pujian dari atasan
25
Saya kurang suka bila bekerja dengan orang banyak
26
Saya suka dihormati orang lain
27
Berprasangkah buruk, hal yang saya benci.
28
Saya suka meluapkan kemarahan saya.
29
Saya puas dengan kehidupan saya saat inL
30
Bagi saya, menolong merupakan hal yang wajib.
31 32
Mengendalikan kemarahan merupakan hal yang mudah bagisaya Meskipun tidak ada sanksi, saya tidak akan melanggar aturan.
33
Saya menyukai dengan hal-hal yang baru.
34
Saya kurang peduli dengan perasaan orang lain.
35
Saya mudah sekali cemas.
36
Melihat orang manangis, saya menjadi terharu.
37
Saya senang bila keinginan saya terpenuhL
38
Orang-orang suka bergaul dengan saya
39
Dengan melihat wajah, mata dan sikap tubuhnya, saya ..........................,c: .............................................................................
SS
S
TS
STS
PERNYATAAN
NO
40 41
Saya suka berbagi dengan orang yang membutuhkan
42
Saya jenuh dengan keadaan saya sekarang
43
Saya sering bertindak tanpa berpikir panjang
44
Mudah bagi saya untuk bergaul
45
Hubungan saya dengan orang lain tidak terlalu baik
46
Orang-orang tidak senang bergaul dengan saya
47
Banyak orang mengatakan bahwa saya mudah bergaul
48
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
Sulit bagi saya untuk memahami perasaan orang lain
Saya senang mengikuti berbagai kegiatan sosial karena bermanfaat untuk did saya sendiri dan orang lain.
49
Saya mudah melupakan masalah
50
Disiplin adalah hal yang sangat tidak saya sukai
SKALA PRODUKTlVITAS PERNYATAAN
NO 1 2
Target produksi yang ditetapkan oleh pelUsahaan, mampu saya penuhi dengan baik Pekerjaan yang saya tangani selesai tepat pada waktunya Pekerjaan yang saya keljakan biasanya kurang berhasil
3 sesuai rencana
4
Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya tidak bisa selesai dengan kualitas baik Saya merasa sering melakukan kesalahan kerja dalam
5
6
menyelesaikan pekeljaan Dibandingkan dengan waktu yang tersedia, maka pekerjaan yang saya tangani bisa dikatakan baik Dibandingkan dengan bahan yang digunakan, maka
7
pekerjaan yang saya lakukan bisa dikatakan kurang berhasil
PERNYATAAN
NO
Apa yang saya lakukan terhadap pekerjaan saya,
8
merupakan usaha yang sudah maksimal saya lakukan Dalam melakukan pekerjaan, biasanya saya melakukan
9
dengan benar Produk yang saya hasilkan dalam pekerjaan, biasanya
10
sesuai dengan yang diprogramkan Target produksi yang menjadi beban kerja saya belum
11
12
bisa terpenuhi, meskipun batas waktu telah habis Hampir setiap hari kelja, saya merasa lelah dan malas untuk bekerja lebih giat lagi Kesalahan yang telah saya lakukan dalam bekerja masih
13
14
mungkin terjadi lagi Target produksi yang ditentukan perusahaan, bisa saya selesaikan dalam jam kerja Dibandingkan dengan hasil produksi sebelumnya,
15
kualitas produk yang saya hasilkan hari ini semakin menurun
16 17 18 19 20 21 22
Dengan keahlian yang saya miliki, saya dapat bekerja dengan cepat dan hasil produksi berkualitas bagus. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan saya, sebanding dengan hasil yang dicapai. Tenaga yang saya keluarkan tidak sesuai dengan hasil kelja saya. Waktu yang disediakan oleh perusahaan, belum bisa saya manfaatkan secaJ°a optimal Peralatan yang disediakan perusahaan, bisa saya manfaatkan dengan baik Pekerjaan yang menjadi tanggungjawab saya, bisa selesai dengan kualitas yang baik Saya kurang mampu, untuk mencapai produktivitas yang lehih tin{1Q'i
SS
S
TS
STS
PERNYATAAN
NO
Dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari saya selalu
23
mencari cara-cara baru yang lebih efisien Saya merasa akhir-akhir ini, produktivitas kerja saya
24 25 26 27
makin menurun. Terhadap produk yang saya hasilkan, kualitas produk sangat saya perhatikan Produk yang sudah dihasilkan oleh karyawan, umumnya sudah memenuhi standar mutu produksi. Saya selalu menghabiskan bahan produksi lebih banyak daripada karyawan yang lain Dibandingkan dengan karyawan yang lain, saya sering
28
melakukan kesalahan dalam menggunakan peralatan kerja.
29 30
Penghematan bahan baku faktor utama yang saya perhatikan. Saya kurang peduli dengan kualitas barang yang saya produksi
SS
S
TS
STS
DASAN EMOSIONAL
3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2
4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3
56 3 3 1 3 3 3 2 3 2 4 1 4 1 3 1 4 3 3 33 1 3 1 3 23 1 3 24 22 2 4 2 3 33 1 3 23 3 3 1 3 3 3 2 3 2 4 1 4 1 3 1 4 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 1 3 24 22 2 4 2 3
78 3 1 42 4 1 22 3 2 3 2 23 4 1 23 3 2 3 3 1 4 3 2 23 2 4 1 2 3 3 23 2 3 3 3 3 3 3 1 4 2 4 1 2 2 3 2 3 2 23 4 1 23 3 2 33 1 4 32 23 2 4 1 2 3 3 23
9 10 3 3 1 3 2 4 2 3 3 4 1 3 1 3 4 3 2 3 3 3 2 4 1 4 3 3 2 3 3 4 1 4 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 1 3 2 4 2 3 3 4 1 3 1 3 4 3 2 3 3 3 2 4 1 4 3 3 2 3 3 4 1 4 2 3 2 3
11 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2
12 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3
13 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3
14 3 2 3 3 3 1 2 4 3 2 2 1 3 2 2 2 1 1 4 2 2 3 2 3 3 3 1 2 4 3 2 2 1 3 2 2 2 1 1
15 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 2 2 3 4 2 2
16 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2
17 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 4 2 3
18 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2
19 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4
20 3 3 2 2 2 4 2 3 1 3 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 1 3 2 1 3 2 2 1 2 2
21 22 1 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 1 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3
23 4 3 4 3 3 3 4 1 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4
24 2 1 4 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 4 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2
25 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4
26 27 3 4 1 3 4 3 2 3 2 3 2 1 2 4 2 4 2 4 3 2 2 3 1 4 2 4 2 3 3 3 2 4 1 4 2 4 3 4 3 1 3 3 3 4 1 3 4 3 2 3 2 3 2 1 2 4 2 4 2 4 3 2 2 3 1 4 2 4 2 3 3 3 2 4 1 4 2 4
28 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 2
29 2 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 4 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 4 1 2 2 3 2 3
30 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 4 4 4
31 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 3 2 4 2 2 2 2 1 2 2 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 3 2 4 2 2 2 2 1
32 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3
33 3 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3
34 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 1 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4
,Uabilitas dari Variabel Kecerdasan Emosional ***
Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
ELI A B I L I T Y
S C A L E
A N A L Y S I S
(A L P H A)
N of
,tistics for SCALE
Mean
Variance
141.7949
56.1147
Std Dev 7.4910
Variables
50
'm-tota1 Statistics
:00001 :00002 :00003 :00004 :00005 :00006 :00007 :00008 :00009 :00010 :00011 :00012 :00013 :00014 :00015 :00016 :00017 :00018 :00019 :00020 :00021 :00022 ,00023 :00024 ,00025 :00026 .00027 .00028 .00029 .00030 :00031 :00032 .00033 00034 ,00035 00036 00037 ,00038 00039
Scale
Scale Mean i f Item
Variance if Item
Deleted 138.4872 138.7179 139.4872 138.8718 139.9487 138.5897 139.1795 139.3590 139.7179 138.4872 139.2051 139.2821 139.1282 139.5385 138.8205 140.0513 138.7436 139.5641 138.5385 139.5641 138.4103 138.6667 138.5128 139.7692 138.3590 139.6154 138.5128 139.3846 139.3333 138.3846 139.1538 138.5385 138.6154 138.6667 139.1795 138.7436 138.2564 138.6410 139.1026
Corrected i f Item
Deleted
ItemTotal Correlation
Alpha
54.7301 59.2078 53.5722 51.7989 50.9973 56.3009 50.2038 66.0783 51. 7868 57.2564 52.4305 53.9447 53.4305 49.6235 51.8354 49.8920 48.9852 51. 3576 55.0445 51.1471 58.7220 54.1228 62.0985 50.9717 54.2888 51.7692 54.9933 55.8219 58.9123 52.7692 50.6073 50.9393 57.2955 58.3860 52.0985 59.8273 59.0904 54.8151 55.6734
.1685 -.5036 .2663 .4376 .4052 -.0586 .4137 -.7488 .3851 -.1922 .3868 .2573 .2319 .4610 .3484 .6460 .6167 .4859 .0945 .3929 -.2619 .1785 -.5291 .4328 .1360 .3466 .0254 -.0119 -.2904 .2392 .3819 .5242 -.1637 -.2694 .3665 -.4359 -.4161 .3454 -.0127
.5985 .6297 .5914 .5779 .5753 .6112 .5716 .6797 .5851 .6171 .5826 .5930 .5924 .5665 .5815 .5614 .5564 .5742 .6024 .5766 .6349 .5967 .6553 .5740 .5996 .5813 .6110 .6102 .6346 .5905 .5750 .5708 .6209 .6286 .5817 .6370 .6303 .5976 .6124
Deleted
"A PRODUKTIVITAS
,M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
I
'\
3 ~
'"D
-
:
G H
I
<
M
4 4 3 3 23 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 44 3 2 33 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 34 44 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 33 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 23 33 33
3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 34 33 34 33 23 22 22 34 34 3 3 3 3 33 3 3 33 33 3 3 3 4 33 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 23 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3
43 4 4 33 43 2 3 3 3 2 2 3 3 23 3 4 2 3 14 2 3 33 33 33 3 3 33 2 3 33 2 3 4 3 44 3 3 4 3 23 3 3 22 3 3 23 3 4 2 3 14 2 3 3 3 3 3 3 3 33 33
3 2 43 3 4 33 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 24 3 4 4 2 2 4 3 2 22 3 3 3 3 3 2 3 3 34 3 2 43 3 4 3 3 33 22 33 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 42 2 4 3 2 2 2 3 3 33
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3
4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3
3 4 4 2 2 4 3 2 3 4 2 1 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 4 2 1 3 2 4 4 2 2
2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2
4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3
3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2
4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 2
2 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3
3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 4 3 2 2
4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 1 3 4 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4
3 2 3 3 2 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 1 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 1 3 3 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4
4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3
39 40 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3
41 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3
42 43 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 1 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 2
1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 1 3 1 2 3 3 1 3 2 2 3 2 3
1 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 4 2 3
44 45 46 47 48 49 50
2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3
4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4
liabilitas dari Variabel Produktivitas Kerja ***
Method 1
(space saver) will be used for this analysis ******
ELI A B I LIT Y
S CAL E
A N A L Y SIS
(A L P H AI
N of Mean
Variance
Std Dev
Variables
87.7179
55.3657
7.4408
30
.tistics for
SCALE
m-total Statistics Scale
Mean if Item Deleted
.00001 .00002 :00003 .00004 :00005 :00006 .00007 .00008 .00009 .00010 :00011 :00012 :00013 .00014 :00015 00016 :00017 :00018 .00019 .00020 .00021 .00022 .00023 .00024 .00025 00026 00027 00028 00029 00030
84.8462 84.6410 85.0256 84.6154 84.9744 84.6154 84.8718 84.7692 84.7436 84.5385 84.9744 84.8462 85.6667 84.7692 84.7436 84.7692 84.8205 85.3333 85.1538 84.5897 84.5641 85.1538 84.5641 84.8974 84.3590 84.6154 84.8462 84.5641 84.5897 84.3590
Scale Variance
if Item Deleted 55.1336 53.4467 51. 4467 52.5587 46.6572 55.7166 54.8516 60.6559 55.6694 56.5709 51.4993 47.0810 50.0175 54.6559 47.9852 53.1822 53.0459 50.4386 54.7652 53.8799 50.3576 46.9231 49.3050 48.6208 48.6046 53.9798 54.6599 48.0945 52.9325 49.5520
Corrected
It emTotal Correlation
Alpha if Item
Deleted
-.0110 .2821 .5517 .2581 .7542 -.0825 .0196 -.5158 -.0744 - .1673 .3783 .5870 .5825 .0596 .7488 .2971 .3257 .4115 .0201 .1583 .5602 .7625 .4734 .6588 .6355 .1332 .0217 .5868 .2844 .6652
.8155 .8057 .7976 .8064 .7820 .8155 .8147 .8389 .8160 .8227 .8016 .7894 .7938 .8124 .7853 .8051 .8044 .7998 .8156 .8094 .7950 .7823 .7965 .7890 .7896 .8104 .8166 .7905 .8053 .7910
iability Coefficients f
ha
Cases
39.0 .8094
N of Items
30
ability ;,* Method 1 ~
(space saver)
L I A B I L I T Y
istics for SCALE
Mean
42.9231
will be used for this analysis ******
AN A L Y S I S
Variance 46.5992
S C A L E
Std Dev 6.8264
(A L P H A)
N of Variables 15
.-total Statistics
10003 10005 10011 )0012 JOO13 JOO15 JOO17 lOO18 lO021
J0022 J0023 00024 00025 00028 00030
Scale Mean i f Item Deleted
Scale Variance
40.2308 40.1795 40.1795 40.0513 40.8718 39.9487 40.0256 40.5385 39.7692 40.3590 39.7692 40.1026 39.5641 39.7692 39.5641
43.4980 38.4669 43.5722 38.3657 41. 5884 39.5762 44.0256 40.7287 42.1822 38.8677 40.2348 40.2524 40.5682 39.8664 41.1997
iability Coefficients f Cases 39.0 ha .9058
if Item Deleted
Corrected
ItemTotal Correlation
Alpha i f Item Deleted
.4674 .7715 .3115 .6457 .5955 .7820 .4003 .5568 .5345 .7622 .5535 .6781 .6145 .5920 .6743
N of Items
.9040 .8925 .9089 .8986 .8999 .8931 .9056 .9012 .9018 .8931 .9018 .8967 .8989 .9002 .8975
15
~Iiabmty k*** Method 1
(space saver) will be used for this analysis ******
, ELI A B I LIT Y
Std Dev 7.4604
~m-total
if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected It emTotal Correlation
42.0513 43.1282 42.3590 139.7179 42.3846 42.7179 42.0000 43.2308 41. 9231 42.7436 42.7436 42.9487 42.7949 42.3333 41.7179 42.3590 138.6410 42.4103 42.5385 42.1795
49.5762 49.8516 48.5520 51. 7868 51. 0324 48.4184 52.3158 49.8138 46.9676 50.6694 49.7220 49.8920 48.7989 50.5439 51. 4710 50.4467 54.8151 52.3536 50.8866 48.8880
44.9744 Statistics Scale
Mean
\00004 \00005 \00007 \00009 \00011 \00014 \00015 \00016 \00017 \00018 100020 100024 :00026 :00031 :00032 :00035 :00038 :00041 ',00042 :00043
iability Coefficients If Cases 39.0
ha
(A L P H A)
N of Variables 20
Variance 55.6572
Mean
,-tistics for
SCALE
S CAL E
A N A L Y SIS
.8746
Alpha if Item Deleted
.6484 .4724 .5184 .3851 .5028 .5278 .2596 .6044 .7798 .5151 .4868 .4967 .5948 .3504 .4133 .4973 .3454 .4197 .3500 .5762
N of Items
.8633 .8690 .8674 .5851 .8682 .8670 .8770 .8646 .8565 .8677 .8685 .8680 .8641 .8750 .8710 .8681 .5976 .8711 .8744 .8648
20
INFORMED CONSENT
Yang Terhormat, Karyawanlti PT. ECOPLAST ASIA BSD Tangerang - Indonesia Assalamu'alaikum Wr. Wb. Semoga kita semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, kemudahan serta kesuksesan selalu memakmurkan setiap aktivitas kita sehari-hari. Saya adalah Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang mengadakan penelitian untuk skripsi, adapun tema dalam penelitian ini adalah tentang "HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN". Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala yaitu: skala Produktivitas Kerja dengan 15 (lima belas) Item dan skala Kecerdasan Emosional dengan 20 (dua puluh) Item. Saya mohon kesediaan saudarali untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dengan menyatakan bahwa:
Bersedia merifadi responden penelitian yang dilakukan oleh Azmi Nasrullah Mahasiswa Fakultas Psikalogi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang "Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Produktivitas Kerja Karyawan" . Berikutnya ada beberapa pemyataan yang harus saudarali isi. Tidak ada jawaban benar atau salah. Adapun informasi atau data yang saudarali berikan akan sangat bermanfaat bagi peneliti dan perusahaan serta dijamin kerahasiaannya. Atas kesediaan saudarali mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wh.
Jakarta, 18 Juli 2007 Ttd
Peneliti
Responden
KUESIONER PENELITIAN Data Responden Nama Jenis kelamin Usia Pendidikan terakhir Masakerja Sub/bagian kerja
tahun
bulan
SKALA KECERDASAN EMOSIONAL NO I 2
3 4 5 6 7 8 9 10
II 12
13 14. 15. 16. 17 18 19 20
PERNYATAAN Sulit bagi saya untuk memahami oerasaan sava sendiri. Saya cemas ketika sava tidak memegang uang. Hari-hari ini saya sering risau karena tidak mengerti apa I yang sedang teriadi dalam diri sava. Kondisi lingkungan tidak nyaman, membuat saya tidak bisa konsentrasi dalam bekerja. Sulit bagi sava untuk memulai hal yang baru Sulit bagi saya untuk menyesuaikan diri, bila harus I oindah keria. Saya cenderung melanggar aturan bila tidak ada sanksinya. Dalam keadaan stres berat, saya tidak dapat bekerja dengan baik. Sulit bagi saya untuk bisa menikmati hidup ini. Dalam keadaan cemas, saya sulit mengendalikan perasaan. Sulit bagi saya untuk bisa menghadapi hal yang tidak menyenangkan. Saya senang bila pekerjaan saya mendapat pujian dari atasan Saya suka dihormati orang lain Mengendalikan kemarahan merupakan hal yang mudah bagisava Meskipun tidak ada sanksi, saya tidak akan melanggar aturan. Saya mudah sekali cemas. Orang-orang suka bergaul dengan saya Sulit bagi sava untuk memahami oerasaan orang lain Saya ienuh dengan keadaan saya sekarang Saya sering beltindak tanpa berpikir panjang
SS
S
TS
STS
SKALA PRODUKTIVITAS NO
I 2
3 4 5 6
7. 8 9. 10
II. 12
13. 14 15
PERNYATAAN Pekerjaan yang saya keljakan biasanya kurang berhasil sesuai rencana Saya merasa sering melakukan kesalahan kerja dalam menyelesaikan peke~jaan Target produksi yang menjadi beban kerja saya belum bisa teroenuhi, meskioun batas waktu telah habis Hampir setiap hari kerja, saya merasa lelah dan malas untuk bekeria lebih giat lagi Kesalahan yang telah saya lakukan dalam bekerja masih mungkin terjadi lagi Dibandingkan dengan hasil produksi sebelumnya, kualitas produk yang saya hasilkan hari ini semakin menurun Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan saya, sebanding dengan hasil yang dicapai. Tenaga yang saya keluarkan tidak sesuai dengan hasil kerja saya. Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya, bisa selesai dengan kualitas yang baik Saya kurang mampu, untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi Dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari saya selalu mencari cara-cara baru yang lebih efisien Saya merasa akhir-akhir ini, produktivitas kerja saya makin menurun. Terhadap produk yang saya hasilkan, kualitas produk sangat saya perhatikan Dibandingkan dengan karyawan yang lain, saya sering melakukan kesalahan dalam menggunakan peralatan kerja. Saya kurang peduli dengan kualitas barang yang saya produksi
SS
S
TS
STS
ALA KECERDASAN EMOSIONAL
I NAMA I EKA PERMANA ~ ANTONIUS SAMOSIR I RUSTIANTO I UNDANG SUPRIATNA ; M FERI ; NURDIN EKA S , SUKRON I ALFIAN I YOLANDI ) MOHRIDWAN I AHMAD ZAINURI ! SIGIT PRASETYO I SURAJI I HASNIKA SAMOSIR i PAIAN PURBA i UNA PRASTIWI , JEDDI ROBIN HOT I SAHAT SIMAMORA I liN INDRIYANI I TRIWIDODO RUDI GUMARA S ! SUKRON MA'MUN I TRI SUHARYANTO I KUSMANTO i ANDRI GUNAWAN I EDYHUSNI , MELDI PUTRA I EDI SUGIARTO I ISKA HERIYATI I SYEKH NUR'A HAMAMZAKKY ! MUHAMMAD YUSUF I AHMADTAQWIM I UJANG SULAIMAN i NURSAID
1 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 4
2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2
3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 3 4 2 2 2 3 3 1 3 2
4 3 4 4 1 3 4 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 3 3 1 2 2 2 4 3 4 4 1
5 3 1 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 1 3 2
6 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2
7 3 4 3 1 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 1
8 3 4 3 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 4 3 4 3 2
9 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4
10 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2
11 12 13 14 15 16 17 18 19 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 4 4 3 2 4 2 3 1 4 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 1 1 1 3 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 1 4 4 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 1 3 3 4 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 1 2 1 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 1 2 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 4 4 3 2 4 2 3 1 3 1 2 3 4 2 3 2 3 1 1 1 3 3 3 3 2 3
20 3 1 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 5 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3
.LA PRODUKTIVITAS KERJA NAMA EKAPERMANA ANTONIUS SAMOSIR RUSTIANTO UNDANG SUPRIATNA MFERI NURDIN EKAS SUKRON ALFIAN YOLANDI MOHRIDWAN AHMAD ZAINURI SIGIT PRASETYO SURAJI HASNIKA SAMOSIR PAIAN PURBA UNA PRASTIWI JEDDI ROBINHOT SAHAT SIMAMORA liN INDRIYANI TRIWIDODO RUDI GUMARA S SUKRON MAMUN TRISUHARYANTO KUSMANTO ANDRI GUNAWAN EDYHUSNI MELDI PUTRA EDI SUGIARTO ISKA HERIYATI SYEKH NURA HAMAMZAKKY MUHAMMAD YUSUF AHMAD TAQWIM UJANG SULAIMAN NURSAID
1 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3
2 2 3 3 3 3 3
2 3 2 3 3 4 4 2 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3
3 3 1 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3
4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4
5 2 3 2 3 4 3 2 2 4 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4
6 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
7 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2
8 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
9
3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4
10 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4
11 12 13 14 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 1 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4
15 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 1 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4
ampiran 'ji Normalitas kala Kecerdasan Emosiomd One-Sample Kolmogorov-8mlrnov Test Kecerdasan Emosional N
35 a,b
Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean
53.4194
Std. Deviation
4.89063
Absolute
.120
Pos~ive
.109
Negative
-.120
Kolmogorov-Smirnov Z
.671
Asymp. Sig. (2-tailed)
.759
a. Test dlstnbullon b.
IS
Normal.
Calculated from data.
Norm,,1 Q-Q Plot of Kecerd"""n Emoslonal 6 5 . . , - - - - - - - - - - - - - - - - -_ _- - ,
o
..'"
. ~
60
55 0
E 0
Z
0
.."
J!l
8-
0
50
><
0
W
45 0
45
50
55
Observed Value
60
65
kala Produktivitas Kerja One-5ample Kolmogorov-Smirnov Test Produktivitas Kerja N
35 a,b
Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean
44.4516
Std. Deviation
4.64642
Absolute
.195
Positive
.195
Negative
-.152
Kolmogorov-Smirnov Z
1.085
Asymp. Sig. (2-tailed)
.189
a.
Test distribution
b.
Calculated from data.
IS
Normal.
Normal Q.Q Plot of Produktilfitas Kerja
0
50 0
'"'"
~
'"iii
E
0
45
0
0
z 0
"<>
.'!l
..8.
0
40
UJ
0
35
35
40
45
Observed Value
50
rji Homogenitas kala Kecerdasan Emosional dan Prosnktivitas Kerja
I
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic .005
Produktivitas Kerja Kecerdasan Emosional
df1
Sin.
d12
4.564
1
29
.945
1
29
.041
ANOVA
ProdUktivitas Karja
Between l::iroups Within Groups
Kecerdasan Emosional
Between Groups Within Groups Total
Total
Sum of SQuares 22.261 625.417 647.677 79.835 637.713 717.548
df
1 29 30 1 29 30
Mean Sauare 22.261 21.566
1.032
Sin. .318
3.631
.087
F
79.835 21.990
fji Korelasi :kala Kecedasan Emosional dengan Prodnktivitas Kerja Correlations Produktivttas Kerja
Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosional
Pearson Correlation
1
.546 .001
Sig. (2-tailed) Produktivitas Kerja
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
-
Correlation IS Significant at the 0.01 level (2-talled).
35 .546
35 ~
1
.001 35
35
,ampiran ,nalisis Faktor Kecerdasan Emosional Dan Produktivitas Kerja 1. Faktor Kecerdasan Emosional Correlations
I
Kecerdasan Ernoslonal
Pearson Correlation
<ecerdasan Ernoslonal
1
Kesadaran Dlri .805(H)
Slgnificance(2-tailed)
N <esadaran Dlri
Pearson Correlation Slgnlficance(2-tailed)
N
.000 35 .805(H)
35 1
.000 35
35
Correlation at 0.01(2-talled): ...
Correlations
<ecerdasan Ernoslonal
I
Kecerdasan Ernoslonal
Pearson Correlation
1
Pengendallan Dlrl .830(H)
Slgnlficance(2-tailed)
N Pearson Correlation Slgnlficance(2-tailed)
'engendalian Dlri
N
.000 35 .830(H)
35 1
.000 35
35
Correlation at 0.01(2-talled): ...
Correlations
-r Kecerdasan Ernoslonal
Kecerdasan Ernoslonal Pearson Correlation
Motlvasl 1
Slgnificance(2-tailed) \notivasi
N Pearson Correlation Slgnificance(2-tailed) N
Correlation at 0.01(2-talled):...
.686(~)
.000 35 686(H)
35 1
.000 35
35
Correlations
I <ecerdasan Emosional
i:mpati
Kecerdasan Emosional
Pearson Correlation Significance(2-tailed) N Pearson Correlation Significance(2-tailed) N
Emoati 1
.466(~)
35 .466(~)
.005 35 1
.005 35
35
, Correlation at 0.01 (2-tal!ed):...
Correlations
Kecerdasan Emosional
Keterampilan Sosial
I
Pearson Correlation Significance(2-tailed) N Pearson Correlation Significance(2-tailed) N
Correlation at 0.05(2-talled): ...
Kecerdasan Emosional
1 35 .389(*) .021 35
Keterampilan Sosial .389(*) .021 35 1 35
2. Faktor Produktivitas Kerja Correlations
I oduktivitas Kerja
Produktivitas Keria
Pearson Correlation
Efektivitas 1
Significance(2-tailed)
N Pearson Correlation
ektivitas
Significance(2-tailed)
N ~orrelatlon
.973(") .000
35
35
.973(")
1
.000 35
35
at 0.01(2-talled): ...
Correlations
oduktivitas Kerja
I
Pearson Correlation
Produklivitas Keria
Efesiensi 1
Significance(2-tailed)
esiensi
N Pearson Correlation Significance(2-tailed) N
~orrelalion
at 0.01 (2-talled)....
.731(") .000
35
35
.731(")
1
.000 35
35