10 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Oleh : Arip Wijianto*, Emi Widiyanti * ABSTRACT Extension activity at district Banyudono regency Boyolali cover need development to do changes, move society to do change and stabilize connection with target society. Society enableness program at Banyudono cover farmer institute capacity reinforcement, society participation enhanced in course of development, and enhanced self supporting and farmer independence. Found connection significant between extension activity with village society enableness program at Banyudono regency Boyolali Keywords: Extension, enableness, society
PENDAHULUAN
Penyuluhan pembangunan sebagai proses
Walaupun
sumbangan
dalam
Produk
sektor
Domestik
Bruto dan juga pertumbuhannya terlihat semakin menurun dari tahun ke tahun, namun
justru
peranannya
semakin
penting dalam perekonomian Indonesia. Ironisnya secara obyektif ada beberapa variabel
yang
ketidakberdayaan menghambat
mempengaruhi petani
produktivitas
sehingga sektor
terbatas pada terciptanya better farming, better business, dan better living, tetapi untuk memfasilitasi masyarakat untuk mengadopsi
pendidikan
produksi,
latar
belakang
petani,
dan
intervensi
institusi.
perubahan-perubahan
produksi
dan
kondisi sosial,
politik, dan ekonomi sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidup pribadi dan masyarakatnya. Permasalahan Keterlibatan
penyuluh
dalam
pengembangan masyarakat bukan untuk mengambil alih tanggungjawab upaya perbaikan kualitas hidup masyarakat yang
menjadi sasaran kegiatannya.
*: Dosen pada Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian UNS
Agritexts No 23 Juni, 2008
strategi
pemasaran agar mempercepat terjadinya
pertanian. Variabel keterbatasan tanah garapan,
masyarakat,
memiliki tujuan utama yang tidak
Latar Belakang
pertanian
pemberdayaan
11 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... Namun
kehadirannya
diharapkan
kemampuan petani sehingga mampu
mampu
menumbuhkan
kemandirian
bertani lebih baik, berusahatani lebih
masyarakat untuk mengelola program-
menguntungkan
program pembangunan sesuai dengan
kehidupan
kebutuhan mereka.
sejahtera
Untuk itu dalam
serta
membina
berkeluarga (Mardikanto,
yang
lebih
1996).
Carl
penelitian ini rumusan masalah yang
Taylor (1956) mengemukakan bahwa
dipecahkan
pengembangan masyarakat merupakan
adalah
Apakah
ada
hubungan antara kegiatan penyuluhan
metode dimana sekelompok
pertanian
orang di pedesaan diikutsertakan untuk
dengan
pemberdayaan Kecamatan
program
masyarakat Banyudono,
di
kabupaten
memperbaiki
kondisi
orang-
sosial
ekonominya, sehingga mereka menjadi
Boyolali?
kelompok yang bekerja secara mandiri
Tujuan Penelitian
dalam mengembangkan kapasitas dan
1. Mengetahui
berbagai
kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan di
sumber daya yang dimilikinya. Instrumen yang digunakan, dalam
kecamatan Banyudono kabupaten
kebijakan pemberdayaan
Boyolali.
antara lain adalah : Pertama, penguatan
2. Mengetahui
kondisi
masyarakat
masyarakat
kapasitas kelembagaan yang paling
petani di Kecamatan Banyudono
dekat yang merupakan bagian dari
Kabupaten Boyolali.
kehidupan
masyarakat,
peningkatan
partisipasi
3. Mengetahui kegiatan dengan
hubungan penyuluhan
program
antara pertanian
pemberdayaan
dalam
proses
Kedua, masyarakat pengelolaan
pembangunan, Ketiga, pengembangan
masyarakat petani di Kecamatan
keswadayaan
Banyudono Kabupaten Boyolali.
masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan
LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka
adalah melakukan kegiatan penyuluhan untuk
Agritexts No 23 Juni, 2008
dengan
kemandirian
memberikan
akses kepada masyarakat agar secara gradual terjadi perkembangan pola
Tugas pokok penyuluh pertanian
pertanian
dan
mengembangkan
keterlibatan pembangunan
masyarakat
dalam
menuju
tingkat
12 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... keswadayaan
dan
kemandirian.
(www.kabmalang.go.id, 2006).
Kerangka Pe mikiran
KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian 1.3 Memantapkan hubungan dengan masyarakat sasaran, melalui upaya: Hipotesis
2. Program Pemberdayaan masyarakat
Diduga
yang
adalah proses integrasi potensi-
kegiatan
potensi yang dimiliki masyarakat
penyuluhan pertanian dengan program
dengan sumber daya yang dimiliki
pemberdayaan masyarakat di kecamatan
pemerintah,
Banyudono kabupaten Boyolali..
kondisi
Definisi Operasional dan Pengukuran
kebudayaan, dan mengintegrasikan
Variabel
masyarakat
signifikan
ada
antara
1. Kegiatan
hubungan tingkat
penyuluhan
adalah
untuk
ekonomi,
di
kehidupan
berbangsa,
serta
yang harus dikerjakan oleh seorang
mampu
penyuluh
secara
penuh
kemajuan
penyuluh. Diukur dari :
Diukur dari :
1.1 Pengembangan kebutuhan
2.1. Penguatan
untuk melakukan perubahanperubahan. 1.2 Menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan.
Agritexts No 23 Juni, 2008
mereka
memberikan
menjalankan tugas pokok dan fungsi
dan
konteks
memberdayakan
rangka
sosial,
dalam
serangkaian tugas atau pekerjaan
dalam
memperbaiki
pada
untuk level
agar
kontribusi mencapai nasional.
Kapasitas
Kelembagaan kelompok tani 2.2. Peningkatan masyarakat pengelolaan
partisipasi dalam
proses
pembangunan
13 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... 2.3. Pengembangan
keswadayaan
dan kemandirian masyarakat
Keterangan: rs = koefisien korelasi jenjang rank spearman
METODE PENELITIAN
N = jumlah petani sampel
Metode Dasar
di = selisih ranking dari variabel
Metode dasar yang digunakan
Taraf kepercayaan
yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dalam penelitian ini adalah 99% (
deskriptif dengan teknik survey, yaitu
0,01)
penelitian yang mengambil sampel dari
Untuk
suatu
digunakan rumus;
populasi
dan
menggunakan
menguji
signifikansi
=
rs
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun dan
t
= rs
n 2 1 rs 2
Effendi, 1995). Populasi dan Sampel :
Kriteria pengambilan keputusan:
Populasi dalam penelitian
ini
a.
Jika t hitung > t tabel maka Ho
adalah petani yang berada di kecamatan
ditolak berarti ada hubungan yang
Banyudono kabupaten Boyolali. Sampel
nyata
diambil dengan memilih dua petani dari
dengan
tiap desa yang ada di kecamatan
masyarakat.
Banyudono, yang terdiri dari petani
antara kegiatan penyuluhan program
pemberdayaan
b. Jika t hitung < t tabel maka Ho
maju dan petani tradisional.
diterima berarti tidak ada hubungan
Metode Analisis Data
yang
Untuk
mengetahui
hubungan
antara kegiatan penyuluhan dengan program
pemberdayaan
nyata
penyuluhan
antara
kegiatan
dengan
program
pemberdayaan masyarakat.
masyarakat
digunakan uji koefisien rank spearman
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan rumus: Tingkat
N
rs = 1 -
di 2
6 i 1 3
N
N
Agritexts No 23 Juni, 2008
Pertanian
Kegiatan
Penyuluhan
dan
Program
Pemberdayaan Masyarakat
14 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... a. Tingkat
Kegiatan
Penyuluhan
Pertanian 1. Pengembangan
kebutuhan
untuk melakukan pe rubahan
agen
Penyuluh
adalah
seorang
perubahan
yang
menjadi
penghubung
antara
jembatan
pemerintah
atau
lembaga
penyuluhan
dengan
masyarakat
sasaran
dengan
tujuan
untuk
meningkatkan kesejahteraan petani.
Tabel 1. Tingkat Pengembangan kebutuhan untuk melakukan perubahan Kategori
Distribusi (Skor)
Frekuensi (orang)
Tinggi
11 – 12
2
Sedang
9 – 10
24
80
Rendah
7–8
4
13,3
30
100
Jumlah
Persentase (%) 6,7
Sumber: Analisis Data Primer
Dari tabel 1
dapat kita
sumberdaya yang dapat digunakan
ketahui bahwa menurut mayoritas
penyuluh.
responden, tingkat pengembangan
2. Menggerakkan
kebutuhan yang dilakukan penyuluh adalah
sedang.
Sebanyak
24
masyarakat
untuk melakukan pe rubahan Penyuluh sebagai seorang
responden (80%) termasuk dalam
motivator
kategori
berkewajiban untuk menunjukkan
mayoritas
sedang,
jadi
responden,
menurut penyuluh
pentingnya
dan
perubahan
fasilitator
dengan
jarang mendiagnosa masalah, jarang
menunjukkan masalah- masalah dan
menilai perubahan di masyarakat
kebutuhan-kebutuhan yang belum
sasaran,
dirasakan oleh masyarakat sasaran.
jarang
memotivasi
masyarakat dan jarang menganalisis
Agritexts No 23 Juni, 2008
15 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... Tabel 2 Tingkat Menggerakkan Masyarakat Untuk Melakukan Perubahan Kategori
Distribusi (Skor)
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Tinggi
9 – 10
3
10
Sedang
7-8
21
70
Rendah
5-6
6
20
30
100
Jumlah Sumber: Analisis Data Primer
Dari tabel 2
dapat kita
kurang
sering
bersama-sama
ketahui bahwa menurut mayoritas
masyarakat
responden, tingkat menggerakkan
kegiatan.
masyarakat
3. Memantapkan
untuk
melakukan
perubahan yang dilakukan oleh
responden
(70%)
termasuk
hubungan
dengan masyarakat sasaran
penyuluh adalah sedang. Sebanyak 21
menentukan prioritas
Sebagai
agen
perubahan,
penyuluh harus menjalin kerjasama
dalam kategori sedang, jadi menurut
dan
mayoritas
masyarakat
untuk
kurang sering melakukan pencairan
upaya
perubahan
diri
direncanakan, dan terus memberikan
responden,
dengan
penyuluh
masyarakat,
hubungan
menunjukkan kepada masyarakat
sumbangan
tentang pentingnya perubahan, dan
tersebut.
baik
dengan
memantapkan
terhadap
yang
perubahan
Tabel 3 Tingkat Memantapkan Hubungan Dengan Masyarakat Sasaran Kategori
Distribusi (Skor)
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Tinggi
8 – 10
2
6,7
Sedang
6–7
20
66,7
Rendah
4–5
8
26,6
30
100
Jumlah Sumber: Analisis Data Primer
Dari tabel 3
dapat kita
ketahui bahwa menurut mayoritas
Agritexts No 23 Juni, 2008
responden,
tingkat
pemantapan
hubungan
dengan
masyarakat
16 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... sasaran
yang
dilakukan
oleh
b. Tingkat Program Pe mberdayaan
penyuluh adalah sedang. Sebanyak
Masayarakat
20 responden (66,7 %)
1. Penguatan
termasuk
dalam kategori sedang, jadi menurut mayoritas
responden,
kapasitas
kelembagaan petani
penyuluh
Konsep
pemberdayaan
jarang menjalin kerjasama dengan
masyarakat
masyarakat terutama dengan tokoh
partisipasi masyarakat, baik dalam
masyarakat, jarang pula bersama
proses perencanaan, pelaksanaan,
tokoh
masyarakat
memantapkan
pengendalian
upaya
perubahan,
dan
hasil- hasil
jarang
selalu
dan
melibatkan
pemanfaatan pembangunan.
memberikan sumbangan terhadap perubahan yang direncanakan.
Tabel 4 Tingkat Kapasitas Kelembagaan Petani Kategori
Distribusi (Skor)
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Tinggi
10 – 11
11
36,7
Sedang
8–9
17
56,6
Rendah
6–7
2
6,7
30
100
Jumlah Sumber: Analisis Data Primer
Dari tabel 4
dapat kita
2. Peningkatan
ketahui bahwa menurut mayoritas
masyarakat
responden,
pembangunan
tingkat
kelembagaan
partisipasi dalam
proses
petani adalah sedang. Sebanyak 17
Berkaitan dengan berbagai
(56,6%) responden termasuk dalam
bentuk kegiatan partisipasi, terdapat
kategori
empat
sedang,
mayoritas transparansi,
jadi
menurut
responden,
tingkat
menunjukkan partisipasi masyarakat
dan
di dalam pembangunan, yaitu :
keterbukaan
demokrasi masih sedang.
macam
partisipasi keputusan,
Agritexts No 23 Juni, 2008
kegiatan
dalam
yang
pengambilan
partisipasi
dalam
17 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... pelaksanaan dalam
kegiatan,
evaluasi
dan
partisipasi
dalam
pemanfaatan
hasil
partisipasi
. Tabel 5 Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Kategori
Distribusi (Skor)
Frekuensi (orang)
Tinggi
10 - 11
6
Sedang
8–9
20
66,7
Rendah
6–7
4
13,3
30
100
Jumlah
Persentase (%) 20
Sumber: Analisis Data Primer
Dari tabel 5
dapat kita
ketahui bahwa menurut mayoritas responden,
tingkat
masyarakat
dalam
3. Pengembangan keswadayaan
partisipasi
dan kemandirian masyarakat
pembangunan
Tujuan
dari
kegiatan
adalah sedang. Mayoritas responden
penyuluhan
adalah
(66,7 %) termasuk dalam kategori
masyarakat
yang
sedang.
mampu berswadaya. Mandiri dalam
Jadi menurut mayoritas
responden, anggota
tingkat dalam
partisipasi perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan hasil, dan
terwujudnya mandiri
arti mampu mencari solusi alternatif pemecahan
masalah dari setiap
masalah yang dihadapi.
evaluasi dalam proses pembangunan adalah sedang. Tabel 6 Tingkat Pengembangan Keswadayaan dan Kemandirian Masyarakat Kategori
Distribusi (Skor)
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Tinggi
5–6
2
6,7
Sedang
3–4
24
Rendah
1-2
4
13,3
30
100
Jumlah Sumber: Analisis Data Primer
Agritexts No 23 Juni, 2008
dan
80
18 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... Dari tabel 6
dapat kita
kemandirian
masyarakat
petani
ketahui bahwa menurut mayoritas
adalah sedang. Keswadayaan disini
responden, tingkat keswadayaan dan
sebagai kondisi
kemandirian
kemampuan
sedang.
masyarakat
Sebanyak
24
adalah (80
%)
kekuatan
yang
untuk dan
mengenali
kelemahan
diri
responden termasuk dalam kategori
sendiri,
sedang,
kesempatan dan ancaman yang ada
jadi menurut
mayoritas
responden, tingkat keswadayaan dan
serta
memiliki
di
memperhitungkan
lingkungan
sekitar
. Hubungan Antara Tingkat Kegiatan Penyuluhan Pertanian dan Program Pemberdayaan Masayarakat Tabel 7. Uji hubungan antara Kegiatan Penyuluhan dengan Progra m Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Penyuluhan
Rs 0,388
thitung 2,595
ttabel 2,763
Ket Ns
Menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan
0,120
0,745
2,763
Ns
Memantapkan hubungan dengan masyarakat sasaran
0,758
7,163
2,763
**
Kegiatan Penyuluhan
0,519
3,743
2,763
**
Pengembangan kebutuhan untuk melakukan perubahan
Sumber : Analisis data primer, 2006 Keterangan : ns : tidak signifikan ** : signifikan pada signifikansi 99% a. Hubungan antara Penge mbangan kebutuhan
untuk
perubahan
dengan
melakukan Program
Pemberdayaan Masyarakat.
pengembangan
kebutuhan
dilakukan
penyuluh
oleh
yang dengan
program pemberdayaan masyarakat. Dari
hasil
pengolahan
data
di
Dari tabel 7 dapat kita ketahui
komputer di peroleh nilai rs sebesar
bahwa tidak ada hubungan yang
0,388, t hitung 2,595 dan t tabel
signifikan
2,763. Karena nilai t hitung < t tabel
antara
Agritexts No 23 Juni, 2008
kegiatan
19 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... maka
hipotesis
yang
menyatakan
hitung < t tabel maka hipotesis yang
tidak ada hubungan yang signifikan.
menyatakan tidak ada hubungan yang
Kegiatan pengembangan kebutuhan
signifikan. kegiatan penyuluh dalam
yang dilakukan oleh penyuluh tidak
menggerakkan
berhubungan
melakukan
dengan
program
masyarakat
untuk
perubahan
tidak
pemberdayaan masyarakat. Hal ini
berhubungan
bisa
pemberdayaan masyarakat. Hal ini
terjadi
karena
pengembangan
kegiatan
kebutuhan
yang
bisa
dengan
terjadi
program
karena
menurut
dilakukan oleh penyuluh lebih banyak
masyarakat
dilakukan di atas meja kantor yang
menunjukkan kepada mereka tentang
jarang diketahui oleh masyarakat.
pentingnya
Sehingga masyarakat tidak banyak
melaksanakan
melihat keterkaitan hubungan antara
masih sering berdasarkan perintah
kegiatan
dari atas. Sehingga masyarakat merasa
ini
dengan
pemberdayaan
program
masyarakat
yang
penyuluh
jarang
perubahan. tugasnya
Dalam penyuluh
keterlibatan
penyuluh
dalam
bentuknya bisa dilihat atau dirasakan
pemberdayaan
masyarakat
masih
secara langsung.
kurang.
b. Hubungan antara Menggerakkan
c. Hubungan antara Memantapkan
masyarakat
untuk
hubungan
dengan
masyarakat
perubahan
dengan
sasaran
dengan
Program
melakukan Program
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat
Dari tabel 5.7 dapat kita ketahui
Dari tabel 5.7 dapat kita ketahui
bahwa tidak ada hubungan yang
bahwa ada hubungan yang signifikan
signifikan
antara
menggerakkan
antara
kegiatan
memantapkan
untuk
hubungan dengan masyarakat sasaran
melakukan perubahan yang dilakukan
yang dilakukan oleh penyuluh dengan
oleh
program pemberdayaan masyarakat.
penyuluh
masyarakat
kegiatan
dengan
program
pemberdayaan masyarakat. Dari hasil
Dari
pengolahan data di komputer di
komputer di peroleh nilai rs sebesar
peroleh nilai rs sebesar 0,120, t hitung
0,758, t hitung 7,163 dan t tabel
0,745 dan t tabel 2,763. Karena nilai t
2,763. Karena nilai t hitung > t tabel
Agritexts No 23 Juni, 2008
hasil
pengolahan
data
di
20 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... maka
hipotesis
yang
menyatakan
dilakukan penyuluh dengan Program
tidak ada hubungan yang signifikan
Pemberdayaan
antara
penelitian ini ditolak. Artinya terdapat
kegiatan
memantapkan
Masyarakat
hubungan dengan masyarakat sasaran
hubungan
yang dilakukan oleh penyuluh dengan
kegiatan penyuluhan dengan program
program pemberdayaan masyarakat
pemberdayaan masyarakat. Hal ini
dalam penelitian ini ditolak. Artinya
dikarenakan penyuluh cukup bagus
Ada hubungan yang signifikan antara
dalam melakukan pencairan dengan
kegiatan
masyarakat
dan
hubungan
dengan
terutama
tokoh-tokohnya
memantapkan
dengan
masyarakat
dilakukan
oleh
hubungan
sasaran
penyuluh
yang dengan
yang
dalam
signifikan
antara
memantapkan masyarakat
menggerakkan
sehingga
program pemberdayaan masyarakat.
mampu
masyarakat
Hal ini dikarenakan adanya hubungan
untuk melakukan perubahan.
dan kerjasama yang baik dengan masyarakat dan tokoh-tokohnya akan
KESIMPULAN dan SARAN
memudahkan penyuluha. d.
Hubungan
Penyuluhan
antara
Kegiatan
dengan
Program
Dari tabel 5.7 dapat kita ketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara kegiatan penyuluhan dengan program pemberdayaan masyarakat. hasil
pengolahan
data
di
komputer di peroleh nilai rs sebesar 0,519, t hitung 3,743 dan t tabel 2,763. Karena nilai t hitung > t tabel maka
hipotesis
yang
menyatakan
tidak ada hubungan yang signifikan antara untuk
Pengembangan
kebutuhan
melakukan perubahan yang
Agritexts No 23 Juni, 2008
a. Kegiatan Penyuluhan di kecamatan Banyudono
Pemberdayaan Masyarakat
Dari
Kesimpulan
kabupaten
Boyolali
meliputi pengembangan kebutuhan untuk
melakukan
perubahan, masyarakat perubahan hubungan
perubahan-
menggerakkan untuk dan dengan
melakukan memantapkan masyarakat
sasaran. b. Program pemberdayaan masyarakat di Banyudono meliputi penguatan kapasitas
kelembagaan
petani,
penngkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, dan
21 Arip Wijianto, dkk: Hubungan Antara Kegiatan Penyuluhan.... peningkatan
keswadayaan
dan
kemandirian petani. c. Terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan penyuluhan dengan program pemberdayaan masyarakat desa
di
Banyudono
kabupaten
Boyolali. Saran a. Hendaknya penyuluh lebih rajin dalam
mensosialisasikan
kegiatannya pada masyarakat. b. Hendaknya penyuluh lebih intensif dalam menjalin kerjasama dengan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Crescent, 2003. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Nelayan. Pustaka Crescent. Bogor. Edi
Suharto, 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Refika Aditama. Bandung.
Mardikanto, T. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat Penyuluhan Kehutanan Departemen Kehutanan Republik Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jakarta. ------------------, 2003. Redefinisi dan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. PUSPA. Solo.
Agritexts No 23 Juni, 2008
Singarimbun M. dan S. Effendi. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. www.
kabmalang.go.id. Program Pemberdayaan Masayarakat Kabupaten Malang. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2006