PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI-DIMENSI PERSEPSI RISIKO BERBELANJA ONLINE DAN NIAT MEMBELI PRODUK FASHION PADA WANITA DEWASA AWAL
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Maria Yosifa 119114092
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Promise me you'll always remember: You're braver than you believe, and stronger than you seem, and smarter than you think.” -A.A. Milne-
“Nothing is impossible; the word it self says ‘I’m possible’!” -Audrey Hepburn-“
“Build your own dreams, or someone else will hire you to build theirs” –Farrah Gray-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Setiap langkah, perjuangan, dan segala hal yang terjadi pada diri saya ada atas Kuasa Tuhan Yesus Kristus dan segalanya telah dipersiapkan sedemikian rupa, sebaik, dan seindah karya-Nya”. -anonym-
“Saya selalu percaya bahwa, setiap orang telah dirancang untuk menjadi tangan perantara kasih Tuhan untuk orang lain”. -anonym-
“Terimakasih karena anda telah menjadi tangan perantara kasih Tuhan bagi saya"
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada : iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Promise me you'll always remember: You're braver than you believe, and stronger than you seem, and smarter than you think.” -A.A. Milne-
“Nothing is impossible; the word it self says ‘I’m possible’!” -Audrey Hepburn-“
“Build your own dreams, or someone else will hire you to build theirs” –Farrah Gray-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Setiap langkah, perjuangan, dan segala hal yang terjadi pada diri saya ada atas Kuasa Tuhan Yesus Kristus dan segalanya telah dipersiapkan sedemikian rupa, sebaik, dan seindah karya-Nya”. -anonym-
“Saya selalu percaya bahwa, setiap orang telah dirancang untuk menjadi tangan perantara kasih Tuhan untuk orang lain”. -anonym-
“Terimakasih karena anda telah menjadi tangan perantara kasih Tuhan bagi saya"
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang penuh kasih, yang selalu memberkati segala hal yang ada dikehidupan saya. Membimbing dan mendorong saya melalui tangantangan kasih orang lain selama proses pengerjaan skripsi ini, sehingga saya mampu menyelesaikannya.
Kedua orang tua ku tersayang, yang tak pernah letih untuk selalu mendukung, mendorong, mendoakan dan selalu sabar menantikan hari itu tiba. Kalian segalanya untuk ku
Bude Sum, orang tua keduaku yang ikut serta merawat, membantu dan selalu mendoakan ku hingga sekarang.
Pacar dan seluruh anggota keluarga, yang selalu mendoakan, mendukung dan membantu secara langsung atau pun tidak langsung selama 3 tahun lebih ini, dan hingga terselesaikannya karya ini.
Dosen pembimbing, yang senantiasa membimbing, mendorong, dan meluangkan waktunya hingga terselesaikannya karya ini.
Bruder Yohanes Sarju, SJ., MM, yang telah membantu, mendorong dan memotivasi penulis hingga terselesaikannya karya ini.
Sahabat ku tersayang, Hanany, Yunis, Natia, Aya, Lusi, Pupung, Niko.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI-DIMENSI PERSEPSI RISIKO BERBELANJA ONLINE DAN NIAT MEMBELI PRODUK FASHION PADA WANITA DEWASA AWAL Maria Yosifa ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. Subjek pada penelitian ini berjumlah 154 orang, yaitu wanita dewasa awal yang pernah berbelanja online atau pernah mengakses situs belanja online. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah skala persepsi risiko berbelanja online dan skala niat membeli. Reliabilitas pada skala niat membeli sebesar α = 0,910. Sedangkan, reliabilitas pada skala persepsi risiko berbelanja online dari masing-masing dimensi persepsi risiko berbelanja online, yaitu α = 0,812 pada risiko yang bersumber dari penjual; α = 0,716 pada risiko pengiriman produk; α = 0,714 pada risiko finansial; α = 0,881 pada risiko kinerja produk; α = 0,832 pada risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian; α = 0,832 pada risiko privasi; dan α = 0,812 pada risiko informasi dari penjual. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi Product Moment pada data yang terdistribusi normal, yaitu korelasi antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion, sebesar (r = -575) dan korelasi Spearman rho pada data yang terdistribusi tidak normal. Hasil analisis korelasi Spearman rho menunjukkan koefisien korelasi yang diperoleh antara dimensi risiko informasi dari penjual dan niat membeli produk fashion sebesar (r = -0,539), dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian dan niat membeli produk fashion sebesar (r = -530), dimensi risiko privasi dan niat membeli produk fashion sebesar (r = -461), dimensi risiko finansial dan niat membeli produk fashion sebesar (r = -0,413), dimensi risiko kinerja produk dan niat membeli produk fashion sebesar sebesar (r = -0,411), dimensi risiko yang bersumber dari penjual dan niat membeli produk fashion sebesar (r = -0,410), dan dimensi risiko pengiriman produk dan niat membeli produk fashion sebesar (r = -0,313). Hasil uji tersebut menghasilkan signifikansi 0,000 (p < 0,001) yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan. Kata Kunci : persepsi risiko berbelanja online, niat membeli produk fashion, wanita dewasa awal
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE RELATIONSHIP BETWEEN PERCEIVED RISK DIMENSIONS IN ONLINE SHOPPING AND BUYING INTENTION OF FASHION PRODUCT TOWARD YOUNG ADULT WOMEN Maria Yosifa ABSTRACT The aim of this study was to find out the relationship between perceived risk dimensions in online shopping and buying intentions of fashion products toward young adult women. The hypotheses on this study was negative relationship between perceived risk dimensions in online shopping and buying intention of fashion products toward young adult women. The subject of this study was 154 young adult womens who had experienced with online shopping or even just browsing at the online shopping site. Perceived risk scale of online shopping and buying intention scale are used in this study. Reliability for buying intention scale is α = 0,910. Meanwhile, realibility on the perceived risk scale from each perceived risk dimension of online shopping is α = 0,812 for e-retailer source risk; α = 0,716 for delivery product risk; α = 0,714 for finance risk; α = 0,881 for product’s performance risk; α = 0,832 for process and time loss risk; α = 0,832 for privacy risk; dan α = 0,812 for information from the seller risk. The method used to analysis data in this study was the correlation Product Moment on normally distributed data, which is the correlation between the dimensions of risk perception and buying intention of fashion products, obtained at (r = -575) and Spearman rho correlation in the distributed data is abnormal. Result of analysis data Spearman rho shown coefficient correlation between information from the seller risk and buying intention on fashion products (r = -0,539), process and time loss risk and buying intention on fashion products (r = -530), privacy risk and buying intention on fashion products (r = -461), finance risk and buying intention on fashion products (r = -0,413), product performance risk and buying intention on fashion products (r = -0,411), e-retailer source risk and buying intention on fashion products (r = -0,410), product delivery risk and buying intention on fashion products (r = -0,313). The results of this study shown the significance at 0,000 (p < 0,001). That means there is a significant negative relationship. Keywords : perceived risk buying online, buying intention of fashion product, young adult women.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati, menyertai, dan membimbing setiap kehidupan penulis, dan selama proses penyusunan skripsi ini, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperleh Gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan, dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besanya kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto,M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto,M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Debri Pristinella,S.Psi.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang selalu mengingatkan kami untuk cepat menyelesaikan studi S1 di Fakultas Psikologi ini dan selalu mengingatkan tentang segala hal yang diperlukan selama proses perkuliahan. Terimakasih untuk setiap dukungan dan dorongan selama penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi ini. Terimakasih telah menjadi Ibu kami. Semog Tuhan selalu memberkati bu. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati, menyertai, dan membimbing setiap kehidupan penulis, dan selama proses penyusunan skripsi ini, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperleh Gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan, dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besanya kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto,M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto,M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Debri Pristinella,S.Psi.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang selalu mengingatkan kami untuk cepat menyelesaikan studi S1 di Fakultas Psikologi ini dan selalu mengingatkan tentang segala hal yang diperlukan selama proses perkuliahan. Terimakasih untuk setiap dukungan dan dorongan selama penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi ini. Terimakasih telah menjadi Ibu kami. Semoga Tuhan selalu memberkati bu. 4. Ibu P. Henrietta P.D.A.D.S.,M.A., selaku Wakil Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing skripsi yang selalu membimbing, membantu dan membagikan berbagi ilmu berharga xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selama proses penulisan skripsi ini. Terimakasih untuk kerelaannya meluangkan waktu disela-sela kesibukan yang ada, mendampingi dan menjawab setiap pertanyaan dari yang penting hingga pertanyaan yang mungkin tidak penting. Terimakasih untuk perhatian dan motivasi yang telah diberikan selama proses penulisan skripsi hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Tetap semangat dan sehat selalu mbak. Semoga Tuhan selalu memberkati. 5. Bapak R. Landung E.P.,M.Psi., yang ikut berperan dalam proses penulisan skripsi ini. Terimakasih untuk setiap pelajaran berharga, serta motivasi yang telah diberikan. Terimakasih untuk kesabaran, kebesaran hati dan kerelaan waktu yang diberikan dalam membimbing, mendorong dan menjawab setiap pertanyaan penulis. Semoga Tuhan selalu memberkati Pak. 6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang telah membagikan ilmu dan wawasan yang begitu berharga selama masa perkuliahan. 7. Mas Gandung, Ibu Nanik, dan Pak Gie, terimakasih telah memberikan keramahan dan ketulusan yang luar biasa dalam membantu segala urusan yang berkaitan dengan kesekretariatan selama penulis menjalani perkuliahan di Fakultas Psikologi ini. 8. Mas Muji dan Mas Doni, selaku staf laboratorium, terimakasih telah membantu segala hal yang berkaitan dengan tugas praktik dan pengetesan dengan sabar. 9. Seluruh staf Fakultas Psikologi, terimakasih atas segala bantuan, kesabaran dan keramahan dalam memberikan pelayanan di Fakultas Psikologi ini. xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Orang tua ku tersayang, motivasi terbesarku, yang telah merawat, dan membesarkan penulis hingga sekarang sebagai anak satu-satunya. Terimakasih untuk setiap kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan, selalu memahami dan menghargai setiap pilihanku. Terimakasih selalu memberikan semangat tiada henti, tanpa mengeluh sedikit pun. Terimakasih untuk setiap kesabaran yang tiada tara, selalu mendukung dan mendorong selama proses penulisan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Terimakasih untuk setiap doa yang dipanjatkan, perjuangan, perhatian dan kesabaran untuk menunggu hingga saatnya tiba. Aku sangat mencintai kalian. Semoga kalian berbahagia selalu. 11. Bude Sum, sebagai orang tua keduaku yang telah ikut serta merawatku dari kecil hingga sekarang, terimakasih untuk bantuan, dorongan, perjuangan, dan doa yang diberikan selama ini Tuhan memberkati yaaa. 12. Bude Tami, Pakde Nho, Mbak Atun, Mas Mukhlis, dan seluruh anggota keluarga. Terimakasih untuk setiap dukungan dan doa yang tiada hentinya untukku. 13. Bruder Yohanes Sarju, SJ., MM. Terimakasih untuk bantuan, nasihat, dan perhatian yang telah diberikan. Semoga Tuhan selalu memberkati Bruder. 14. Pacar tersayang, Patrick Dewangga Wibisono terimakasih untuk waktu yang diberikan, serta kesabaran yang tiada taranya, selalu mendorong, dan membantu dalam kondisi apapun. Terimakasih karena telah menenangkanku setiap waktu. Terimakasih telah rela magang di Jogja untuk menemani
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyelesaikan skripsi ini. Ayo, selesaikan Tugas Akhirmu dan cepat pulang. Semoga Tuhan selalu memberkatimu. 15. Keluarga Wibisono (Om Eddy, Tante Meta, Emak, Kak Debby, Mas Gembong), terimakasih atas bantuan, dukungan, dan perhatiannya selama ini. Terimakasih untuk setiap doa yang dipanjatkan, ketulusan, dan kebaikan hati kalian. Dan terimakasih untuk tidak lupa mengingatkan dan menanyakan “skripsi gimana?” Terimakasih yang sebesar-besarnya.. Kalian sungguh baik GBU. 16. Sahabatku tersayang, Hanany, terimakasih untuk persahabatan selama 10 tahun ini, terimakasih untuk semua perhatian dan bantuan yang telah diberikan, ILY. 17. Sahabatku tersayang, Vivi, Stella, Natia, Aya, Yunis, Lusi, Niko, Pupung. Terimakasih karena telah menerima penulis apa adanya, menjadi sahabat dan keluarga selama beberapa tahun ini. Sukses untuk kalian. 18. Seluruh teman-temanku yang telah merelakan waktunya untukku, Rinta, Wita, Cik Lorenz, Dara, Ani. Terimakasih, kalian sungguh amat baik. Tuhan memberkati setiap langkah kalian. 19. Teman-temanku di padepokan Kak Martha, Yohana, Yovie, Celly, Rara, Lia, Yunis, Natia, Elis, Ayik, Iga, Awang, David, Aji, Anoy. Terimakasih untuk segala hal yang pernah kita lalui, susah maupun senang. Ayo, kita harus semangat !! 20. Teman-teman ku, Mbak Filli, Mbak Tita, Ghea, Adhi, terimakasih untuk segala hal berharga dan ilmu yang dibagikan. Tuhan memberkati yaa.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Yunis, Natia, Elis, Ayik, Iga, ang, David, xv Aji, Anoy. Terimakasih untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACK ........................................................................................................ ix HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... x KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................. xvi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xx DAFTAR SKEMA .......................................................................................... xxi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10 1. Manfaat Praktis .................................................................................... 10 2. Manfaat Teoritis ................................................................................... 10 xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11 A. NIAT MEMBELI PRODUK FASHION .................................................. 11 1. Definisi Niat Membeli Produk Fashion ................................................ 11 2. Elemen Niat ........................................................................................ 13 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Membeli Online .................... 13 B. PERSEPSI RISIKO (PERCEIVED RISK) BERBELANJA ONLINE ........ 19 1. Definisi Persepsi Risiko Berbelanja Online ......................................... 19 2. Dimensi-Dimensi Persepsi Risiko Berbelanja Online .......................... 20 3. Dampak Persepsi Risiko Berbelanja Online ........................................ 24 C. WANITA DEWASA AWAL .................................................................. 26 1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Awal ......................................... 26 2. Perkembangan Wanita Pada Masa Dewasa Awal ................................ 27 a. Perkembangan Sosial dan Emosi ..................................................... 27 b. Perkembangan Kognitif .................................................................. 29 3. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal .......................................... 30 D. Dinamika Hubungan antara Dimensi-Dimensi Persepsi Risiko Berbelanja Online dan Niat Membeli Produk Fashion ............................................... 31 E. HIPOTESIS ............................................................................................. 46 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 47 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 47 B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................... 47 1. Variabel Bebas .................................................................................... 47 2. Variabel Tergantung ........................................................................... 47 xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Definisi Operasional ............................................................................... 48 1. Niat Membeli Produk Fashion ............................................................ 48 2. Persepsi Risiko Berbelanja Online ...................................................... 48 D. Subjek Penelitian .................................................................................... 49 E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 50 F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ........................................................ 54 1. Validitas Alat Ukur ............................................................................. 54 2. Seleksi Item ........................................................................................ 55 G. Reliabilitas ............................................................................................. 57 H. Metode Analisis Data ............................................................................. 59 1. Uji Asumsi .......................................................................................... 59 a. Uji Normalitas ................................................................................ 59 b. Uji Linearitas .................................................................................. 59 2. Uji Hipotesis ....................................................................................... 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 61 A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 61 B. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................................... 62 C. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................ 64 D. Analisis Data Penelitian .......................................................................... 67 1. Uji Asumsi ........................................................................................... 67 a. Uji Normalitas ................................................................................ 69 b. Uji Linearitas .................................................................................. 69 2. Uji Hipotesis ....................................................................................... 70 xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Pembahasan ............................................................................................ 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 89 A. Kesimpulan ............................................................................................ 89 B. Saran ...................................................................................................... 90 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 91 LAMPIRAN .................................................................................................... 93
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online ................................... 51 Tabel 2. Blue Print Persepsi Risiko Berbelanja Online Sebelum Seleksi Aitem 51 Tabel 3. Blue Print Niat Membeli Produk Fashion Sebelum Seleksi Aitem ..... 53 Tabel 4. Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online Setelah Seleksi Aitem .......... 57 Tabel 5. Hasil Uji Alpha Cronbach Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online .... 58 Tabel 6. Kategori Nilai Korelasi ....................................................................... 60 Tabel 7. Pendapatan atau uang saku per bulan ................................................. 62 Tabel 8. Pekerjaan ............................................................................................ 63 Table 9. Media yang sering diakses atau digunakan untuk berbelanja online ..... 63 Tabel 10. Frekuensi dalam berbelanja online .................................................... 64 Tabel 11. Mean Empirik dan Mean Teoritik ...................................................... 65 Tabel 12. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 68 Tabel 13. Hasil Uji Linearitas Dimensi-Dimensi Persepsi Risiko Berbelanja Online dengan Niat Membeli Produk Fashion ................................... 70 Tabel 14. Hasil Uji Korelasi Product Moment .................................................. 71 Tabel 15. Hasil Uji Korelasi Spearman Rho ..................................................... 72
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SKEMA
Bagan 1. Theory of Planned Behavior .............................................................. 17 Bagan 2. Skema hubungan antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion ............................................ 38 Bagan 3. Skema hubungan antara dimensi risiko yang bersumber dari penjual dan niat membeli produk fashion ............................................................ 39 Bagan 4. Skema hubungan antara dimensi risiko pengiriman produk dan niat membeli produk fashion .................................................................... 40 Bagan 5. Skema hubungan antara dimensi risiko finansial dan niat membeli produk fashion .................................................................................. 41 Bagan 6. Skema hubungan antara dimensi risiko kinerja dan niat membeli produk fashion ............................................................................................. 42 Bagan 7. Skema hubungan antara dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian dan niat membeli produk fashion ............................ 43 Bagan 8. Skema hubungan antara dimensi risiko privasi dan niat membeli produk fashion ............................................................................................... 44 Bagan 9. Skema hubungan antara dimensi risiko informasi dari penjual dan niat membeli produk fashion .................................................................... 45 Bagan 10. Format respon skala niat membeli ................................................... 53
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Try Out ............................................................................... 94 Lampiran 2. Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online ...................................................................................... 108 Lampiran 3. Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Niat Membeli ....................... 123 Lampiran 4. Skala Final ............................................................................... 125 Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi ...................................................................... 139 Lampiran 6. Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 159 Lampiran 7. Hasil Uji Beda ........................................................................... 163 Lampiran 8. Statistik Deskriptif Data Penelitian ............................................ 171
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Berbelanja merupakan salah satu aktivitas yang disukai oleh kebanyakan orang. Kebiasaan berbelanja sendiri dapat dilakukan diberbagai tempat seperti di mall, pertokoan atau tempat-tempat wisata. Namun, perilaku membeli konsumen mulai bergeser seiring dengan berkembangnya internet. Melalui internet, konsumen dapat melakukan pembelian atau belanja barang maupun jasa secara online, atau yang biasa disebut dengan belanja online. Masoud (2013) mendefinisikan perilaku pembelian atau belanja online sebagai proses pembelian barang atau jasa yang dilakukan melalui internet. Di Indonesia perkembangan belanja online memiliki potensi yang baik untuk masa yang akan datang. Pada bulan Januari 2014, idEA (Asosiasi E-commerce Indonesia) bersama Google Indonesia dan TNS (Taylor Nelson Sofres) melakukan sebuah survei terhadap 1.300 responden di 12 kota besar di Indonesia. Hasil survei tersebut menyatakan bahwa nilai transaksi ecommerce di Indonesia telah mencapai Rp 94,5 triliun di tahun 2013 dan diprediksi akan mengalami peningkatan sebanyak 3 kali lipat menjadi Rp 295 triliun di tahun 2016 (Setiawan, 2014). Produk fashion merupakan produk yang paling banyak dibeli oleh konsumen dalam berbelanja online. Hasil survei idEA, Google Indonesia, dan TNS menunjukkan bahwa dari 1.300 responden, sebanyak 78% konsumen
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengaku pernah membeli produk fashion secara online (Setiawan, 2014). Survei Brand and Marketing Institute (BMI) di tahun 2014 terhadap 1.213 responden di 10 kota besar di Indonesia juga menunjukkan bahwa, produk fashion menduduki peringkat teratas sebagai produk yang paling banyak dibeli oleh konsumen, seperti pakaian (41%) dan aksesoris (40%) (Triananda, 2015). Bila dilihat dari sisi demografi, survei BMI (2014) menunjukkan bahwa kebiasaan berbelanja online lebih banyak dilakukan oleh kaum wanita (53%) (Triananda, 2015). Kaum wanita menyukai aktivitas berbelanja karena mereka menikmatinya, ingin mencoba hal baru, dan untuk memperbaiki suasana hati ataupun untuk pamer. Wanita juga melakukan aktivitas berbelanja untuk mendapatkan perubahan dan karena adanya obsesi pribadi (Rema, 2012). Selain itu, survei BMI (2014) tersebut juga menunjukkan bahwa, kebiasaan berbelanja online lebih banyak dilakukan oleh konsumen berusia 24 tahun hingga 40 tahun (69%) (Khalidi, 2015). Konsumen tersebut dalam tahap perkembangannya termasuk dalam tahapan perkembangan dewasa awal. Menurut Mappire (1983) pada masa dewasa awal minat terhadap penampilan diri yang menarik sangat nampak pada kaum wanita. Hal tersebut dikarenakan, pada masa ini individu sangat sadar bahwa keberhasilan dalam banyak hubungan sosial dan berbagai bidang kegiatan banyak dipengaruhi oleh penampilan dan perhiasannya (Mappire, 1983). Kartono (2006) mengungkapkan bahwa kaum wanita pada masa ini memiliki perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terhadap penampilan dirinya, melalui cara memperindah dan berhias diri untuk menarik perhatian orang lain. Produk fashion menjadi salah satu produk pilihan yang dibeli oleh kaum wanita untuk mendukung penampilannya. Hal ini didukung oleh ungkapan O’Cas (2004) bahwa keterlibatan mode fashion berkaitan erat dengan kaum muda khususnya pada kaum wanita. Santrock (2002) juga menyatakan bahwa individu pada masa dewasa awal telah memiliki kemandirian secara pribadi dan ekonomi. Hal tersebut yang akhirnya mendorong kaum wanita dewasa awal dalam membeli produk fashion untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Di Indonesia perilaku membeli atau belanja online menjadi hal yang menarik bagi konsumen karena berbagai keuntungan yang diberikan. Keuntungan belanja online tersebut terlihat dari hasil survei Visa (2014) yang menyatakan bahwa alasan konsumen memilih belanja online karena dirasa nyaman dan mudah. Konsumen memperoleh kenyamanan untuk dapat berbelanja dimana dan kapan saja. Selain itu, konsumen merasa lebih mudah untuk membandingkan harga, menelusuri, dan berbelanja dengan nyaman tanpa adanya paksaan untuk membeli. Konsumen juga memperoleh kemudahaan untuk menjangkau pilihan produk yang lebih banyak, berbelanja produk-produk baru dan mendapatkan penawaran yang menarik melalui belanja online (Akhir, 2014). Namun, perilaku membeli atau belanja online ternyata memberikan dampak buruk bagi konsumen, seperti efek buruk terhadap kondisi keuangan dan pembengkakan biaya komunikasi yang digunakan untuk aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berbelanja online. Dikutip dari halaman female first, sebuah penelitian juga menunjukan bahwa konsumen mengaku membeli sesuatu yang ternyata tidak mereka sukai melalui belanja online, dan akhirnya konsumen merasa menyesal dan bosan (Astuti, 2011). Hal ini didukung oleh hasil survei Rakunten Belanja Online dan Redshift Research (2013) terhadap 2.008 konsumen di 4 negara Asia termasuk Indonesia, yang menyatakan bahwa 84% konsumen Indonesia tidak puas dengan pengalaman belanjanya. Ketidakpuasan tersebut muncul dari berbagai permasalahan yang dialami oleh konsumen. Survei tersebut menyatakan bahwa 49% konsumen pernah mengalami kekecewaan karena barang yang dibeli tidak sesuai dengan aslinya, 23% mengaku kualitas barang mengecewakan, 18% tidak yakin dengan keamanan situs, dan 14% tidak yakin dengan reliabilitas penjual (www.indotelko.com, 2013). Perilaku membeli konsumen diawali oleh adanya niat membeli dari konsumen tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Engel, Blackwell dan Miniard (1990), bahwa proses keputusan membeli konsumen terdiri dari empat tahapan, meliputi permasalahan, pencarian informasi, evaluasi pilihan yang akan menghasilkan niat membeli, dan pembelian. Niat membeli merupakan keinginan konsumen untuk berperilaku dengan cara tertentu yang bertujuan untuk memiliki, membuang, dan menggunakan barang ataupun jasa (Mowen & Minor, 2002). Menurut East, Wright, dan Vanhuele (2013) perilaku membeli dapat diprediksi dari niat membeli konsumen tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Berkman dan Gilson (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Brown, Popes, & Voges, 2001), menyatakan bahwa konsumen yang memiliki niat membeli produk, terbukti memiliki tingkat membeli yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen yang tidak memiliki niat membeli. Menurut Ajzen (2005) dalam Theory of Planned Behavior menyatakan bahwa perilaku individu dapat diprediksi melalui niatnya. Niat sendiri ditentukan oleh adanya sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Hal ini didukung dengan pernyataan Delafrooz, Paim dan Khatibi (2011), bahwa persepsi kontrol perilaku (perceived behavior control) merupakan prediktor dari niat berperilaku. Persepsi kontrol perilaku merupakan persepsi seseorang tentang ketersediaan keterampilan, sumber daya dan kesempatan yang dapat menghambat atau memfasilitasi perilaku. Delafrooz et al. (2011) mengungkapkan bahwa faktor persepsi kontrol perilaku yang penting dalam memfasilitasi perilaku belanja online adalah self-efficacy, kepercayaan dan keamanan. Menurut Monsuwe, Dellaert dan Ruyter (2004), faktor kepercayaan berkaitan dengan privasi dan keamanan, hal tersebut karena ketika membeli secara online konsumen tidak dapat melihat dan memeriksa barang yang akan dibeli secara langsung. Menurut Zailani, Kheng dan Fernando (2008), keamanan berkaitan dengan keterlibatan persepsi risiko dalam bertransaksi online, seperti penyalahgunaan nomor kartu kredit dan informasi pribadi yang dilakukan oleh orang lain. Persepsi risiko sendiri didefinisikan sebagai ketidakpastian yang dihadapi oleh konsumen ketika mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
yang mungkin dialami dari keputusan pembelian mereka (Schiffman, Kanuk & Wisenblit, 2015). Persepsi risiko merupakan persepsi negatif konsumen dalam berbelanja yang mengacu pada hasil negatif dan kemungkinan hasil tersebut akan menjadi nyata (Dowling dalam Ferrinadewi, 2008). Selanjutnya Ko et al. (dalam Masoud, 2013) mendefinisikan persepsi risiko berbelanja online sebagai potensi kerugian dalam mengejar hasil yang diinginkan ketika berbelanja online. Persepsi risiko tersebut merupakan kombinasi dari ketidakpastian dengan kemungkinan dari suatu hasil yang serius. Persepsi risiko merupakan salah satu hal yang penting bagi konsumen dalam perilaku berbelanja online. Lee dan Tan (dalam Masoud, 2013) mengungkapkan bahwa konsumen mempersepsikan tingkat risiko yang lebih tinggi ketika berbelanja online dibandingkan ketika berbelanja di toko langsung. Hal tersebut karena ketika berbelanja online, konsumen tidak dapat mencoba atau membandingkan produk secara langsung sebelum membeli dan tidak dapat bertatap muka dengan penjual (Comegys, Hannula, & Vaisanen, 2009). Selain itu, banyak pula penjual yang melakukan hal curang dalam transaksi (Cho et al., dalam Putra, 2014). Persepsi risiko (perceived risk) dalam perilaku belanja online memiliki berbagai dimensi, seperti risiko yang bersumber dari penjual, risiko pengiriman produk, risiko finansial, serta risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian, risiko yang lain yaitu risiko kinerja produk, risiko privasi, dan risiko informasi dari penjual (Naiyi, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Contoh kasus nyata dari risiko berbelanja online dialami oleh seorang pembeli yang memesan souvenir pernikahan disebuah toko online pribadi, namun barang yang dibeli tidak pernah diterimanya. Selanjutnya, karena waktu yang sudah mendesak pembeli akhirnya memutuskan untuk membeli produk di toko online lain, namun ternyata barang yang dibeli tidak seperti yang terlihat digambar, padahal jumlah barang yang dibeli berjumlah banyak. Pembeli akhirnya melakukan pengembalian barang tersebut, namun pembeli sempat kecewa karena kejadian tersebut telah mengganggu proses pernikahannya (Pitoyo, 2014). Risiko yang dialami oleh pembeli tersebut berkaitan dengan risiko finansial dan risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian. Risiko yang bersumber dari penjual juga dialami oleh seorang pembeli yang membeli sebuah gadget yang memiliki garansi selama satu tahun. Setelah satu bulan ternyata gadget yang dibeli mengalami masalah pada layarnya. Namun klaim garansi ditolak dengan alasan ada lecet pada bagian casing, yang pembeli yakini bukan penyebab dari rusaknya LCD tersebut (Mahmud, 2016). Selanjutnya, risiko privasi juga dialami oleh seorang pembeli yang mengaku bahwa akun miliknya disebuah situs belanja online telah dibobol. Pembeli pun harus menderita kerugian jutaan rupiah akibat transaksi yang telah dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Pembeli mengungkapkan bahwa dirinya telah lama tidak berbelanja online di situs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tersebut, terakhir setahun yang lalu. Namun dirinya mendapatkan email transaksi pembelian sebuah gadget seharga Rp. 2.489.000,- (Rahman, 2016). Risiko informasi dari penjual juga dialami oleh seorang pembeli yang mengungkapkan kronologi dan kekecewaanya dalam blognya ketika membeli produk penghancur lemak/body slimer. Pembeli mengungkapkan bahwa barang yang dibeli tidak sesuai dengan deskripsi produk yang diberikan, sehingga barang yang diterima pembeli tidak sesuai dengan merk yang dipesan. Selain itu, barang yang diterima juga telah mengalami kerusakan (www.bukafakta.blogspot.co.id, 2015). Selanjutnya, peneliti juga telah melakukan wawancara terhadap dua orang subjek yang pernah mengalami kekecewaan dalam berbelanja online, salah satunya pada produk fashion. LM mengungkapkan bahwa salah satu produk fashion yang pernah dibeli dalam berbelanja online adalah pakaian. Namun subjek merasa kecewa karena baju yang dibeli tidak sesuai harapan. Baju tersebut tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya karena kekecilan, warnanya pun juga berbeda dari fotonya dan mengalami keterlambatan pengiriman selama 2 hari (Komunikasi pribadi, 17 September 2015). Risiko yang dialami tersebut berkaitan dengan risiko pengiriman produk dan risiko kinerja produk. Risiko yang berkaitan dengan kinerja produk juga dialami oleh RM. RM mengatakan bahwa dirinya pernah sekali melakukan belanja online. Produk yang dibeli dalam berbelanja online adalah tas, namun subjek merasa kecewa karena tas yang dibeli tidak sesuai dengan harapan. Tas yang dibeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
ternyata berbeda dengan foto yang diiklankan dan memiliki kualitas buruk (Komunikasi pribadi, 17 September 2015). Beberapa uraian tersebut menunjukkan beberapa pengalaman yang berkaitan dengan berbagai risiko yang pernah dialami oleh konsumen dalam berbelanja online. Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa belanja online tidak hanya memberikan berbagai keuntungan kepada konsumen, namun konsumen juga mengalami berbagai pengalaman mengecewakan yang berkaitan dengan berbagai risiko dalam berbelanja online. Maka, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : apakah terdapat hubungan antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dimensidimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan dan wawasan bagi ilmu Psikologi, khususnya dalam bidang ilmu Psikologi Konsumen mengenai hubungan antara persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion. 2. Manfaat praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi bagi konsumen pada umumnya serta bagi subjek penelitian tentang berbagai risiko dalam berbelanja online, sehingga konsumen dapat mengurangi risiko yang mungkin dialami sebelum membeli produk fashion secara online. b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan evaluasi bagi penjual online, tentang adanya risiko yang dirasakan oleh konsumen dalam berbelanja online untuk dapat membuat strategi pengurangan risiko dan meningkatkan niat membeli konsumen dalam berbelanja online, khususnya pada produk fashion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. NIAT MEMBELI PRODUK FASHION 1. Definisi Niat Membeli Produk Fashion Niat adalah salah satu penentu utama individu untuk melakukan suatu perilaku (Fishbein & Ajzen, 1975). Sebelum bertindak, individu seringkali mengembangkan keinginan atau niat berperilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan (Mowen & Minor, 2002). Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), niat didefinisikan sebagai kemungkinan subjektif individu yang melibatkan dirinya dengan perilaku. Sedangkan menurut Sumarwan (2011) niat merupakan kecenderungan atau keinginan yang kuat pada individu untuk melakukan perilaku tertentu. Niat merupakan indikasi dari seberapa kuat keinginan individu untuk mewujudkan suatu perilaku. Dengan kata lain, semakin kuat keinginan individu tersebut semakin besar kemungkinan suatu perilaku diwujudkan (Ajzen, 1991). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa niat merupakan keinginan individu untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Menurut Mowen dan Minor (2002) niat membeli merupakan keinginan konsumen untuk berperilaku dengan cara tertentu yang bertujuan untuk memiliki, membuang, dan menggunakan barang ataupun jasa. Selanjutnya Assael (1992) mendefinisikan niat membeli sebagai
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau produk. Niat membeli sering disebut dengan komponen konatif pada sikap, yang berkaitan dengan kemungkinan konsumen untuk membeli produk tertentu (Schiffman et al., 2015). Konsumen yang memiliki niat membeli produk, terbukti memiliki tingkat membeli yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen yang tidak memiliki niat membeli (Berkman & Gilson dalam Brown et al., 2001). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, niat membeli merupakan keinginan individu atau konsumen untuk membeli dan menggunakan suatu produk barang atau jasa. Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan penjual kepada konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi yang bertujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen (Kotler, 2005). Menurut Malcom Barnard (2007), etimologi kata fashion terkait dengan bahasa Latin, yaitu faction yang artinya “membuat”, sehingga fashion berarti sesuatu kegiatan yang dilakukan seseorang. Sekarang, terjadi penyempitan makna dari fashion. Fashion didefinisikan sebagai sesuatu yang dikenakan seseorang, khususnya pakaian beserta aksesorisnya. Dengan demikian, produk fashion adalah sesuatu yang ditawarkan penjual kepada konsumen, yang berkaitan dengan sesuatu yang dikenakan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa niat membeli produk fashion merupakan keinginan individu atau konsumen untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
membeli sesuatu yang ditawarkan penjual yang berkaitan dengan sesuatu yang dikenakan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
2. Element Niat : Fishbein dan Ajzen (1975) serta Ajzen (2005) mengungkapkan 4 elemen yang membangun intensi atau niat, yaitu : a. Target, mengacu pada objek atau sasaran perilaku yang akan dituju. b. Tindakan, mengacu pada perilaku tertentu yang akan dilakukan. c. Konteks, mengacu pada situasi atau lokasi dimana perilaku akan dimunculkan. d. Waktu, mengacu pada kapan perilaku akan dimunculkan. Elemen waktu dapat ditunjukan dalam periode waktu tertentu atau waktu yang tidak terbatas (misalnya pada waktu yang akan datang) (Fishbein & Ajzen 1975).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Niat Membeli Online : Menurut Ajzen (2005), Theory of Planned Behavior (TPB) digunakan untuk memprediksi suatu perilaku. Dalam TPB, intensi atau niat individu untuk melakukan suatu perilaku ditentukan oleh tiga penentu yang masing-masing didasari oleh keyakinan (belief). Tiga penentu niat tersebut, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) Sikap terhadap perilaku merupakan evaluasi individu secara positif maupun negatif terhadap suatu perilaku. Sikap individu terhadap suatu perilaku diperoleh dari keyakinan individu terhadap konsekuensi yang muncul dari perilaku tersebut, yang disebut dengan keyakinan berperilaku
(behavioral
belief).
Setiap
keyakinan
perilaku
menghubungkan perilaku kepada hasil tertentu, atau beberapa atribut lain. Dengan kata lain, individu yang memiliki keyakinan bahwa sebuah perilaku yang dimunculkan akan memberikan hasil yang positif maka individu tersebut akan memiliki sikap yang positif terhadap perilaku tersebut, begitu juga sebaliknya. b. Norma subyektif (Subjective Norms) Norma subyektif didefinisikan sebagai adanya persepsi individu terhadap tekanan sosial yang ada untuk menunjukkan atau tidak menunjukan suatu perilaku. Norma subyektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply). Keyakinan normatif berkaitan dengan harapanharapan yang berasal dari referent atau orang dan kelompok yang berpengaruh bagi individu (significant others) seperti orang tua, pasangan, teman dekat, rekan kerja atau lainnya. Sedangkan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply) merupakan motivasi seseorang untuk mematuhi harapan dari kelompok referensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Individu yang yakin bahwa orang-orang sekitarnya atau kelompok referent menyetujui dirinya untuk melakukan suatu perilaku, maka individu akan cenderung memiliki tekanan sosial untuk melakukan perilaku tersebut. Sebaliknya, individu yang yakin bahwa orang-orang disekitarnya atau kelompok referent tidak menyetujui dirinya melakukan suatu perilaku, maka individu akan cenderung memiliki tekanan sosial untuk tidak melakukan perilaku tersebut. c. Persepsi kontrol perilaku (Perceived Control Behavior) Persepsi kontrol perilaku merupakan keyakinan individu mengenai ada atau tidaknya faktor-faktor yang memfasilitasi atau menghambat individu untuk melakukan suatu perilaku. Keyakinan kontrol ini ditentukan pada pengalaman masa lalu individu mengenai suatu perilaku, atau seringkali dipengaruhi oleh informasi yang dimiliki individu mengenai suatu perilaku, yang diperoleh dari mengamati pengalaman dari orang lain dan berbagai faktor lain yang meningkatkan atau mengurangi perasaan individu mengenai tingkat kesulitan dalam melakukan suatu perilaku. Semakin individu merasakan banyaknya faktor yang mendukung dan sedikit faktor yang menghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka individu akan cenderung mempersepsikan diri mudah untuk melakukan suatu perilaku dan begitu juga sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Keyakinan berperilaku
Sikap terhadap perilaku
Keyakinan Normatif
Norma Subjektif
Keyakinan Kontrol
Persepsi Kontrol Perilaku
Niat Berperilaku
Perilaku
Bagan 1. Theory of Planned Behavior Sumber : Ajzen, 2005
TPB (Theory of Planned Behavior) telah banyak diaplikasikan untuk kepentingan praktis, seperti kesehatan dan perilaku konsumen. Salah satu contoh aplikasi TPB dalam perilaku konsumen adalah perilaku membeli produk ramah lingkungan dan perilaku membeli hadiah (East, Wright, & Vanhuele, 2013). Selain itu, beberapa peneliti telah menggunakan TPB dari Ajzen untuk menjelaskan dan memperdiksi niat membeli konsumen secara online (Delafrooz et al., 2011; Lin, 2007; Heijden, Verhagen, & Creemers; 2001). Delafrooz et al. (2011), mengungkapkan bahwa memahami TPB dapat memberikan dasar yang valid untuk menjelaskan dan memprediksi niat membeli konsumen. Dalam TPB, niat individu untuk melakukan suatu perilaku ditentukan oleh tiga penentu, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku (Ajzen, 2005). Sejalan dengan hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tersebut, Delafrooz et al. (2011) mengungkapkan bahwa niat membeli online ditentukan oleh dua faktor, yaitu : a. Sikap terhadap belanja online : Sikap terhadap belanja online mengacu pada keadaan psikologis konsumen dalam perilaku belanja online (Li & Zhang, 2002). Sikap terhadap belanja online merupakan perasaan positif atau negatif yang dimiliki oleh konsumen dalam perilaku membeli secara online (Chiu et al., dalam Delafrooz, Paim, Sidin, & Khatibi, 2009). Sikap terhadap belanja online dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti orientasi konsumen dan persepsi manfaat (perceived benefit). Orientasi konsumen muncul karena konsumen memiliki kepribadian dan motivasi yang berbeda-beda yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja online. Berdasarkan kepribadian tersebut, konsumen dibagi menjadi ke dalam dua orientasi, yaitu konsumen yang berorientasi pada tujuan (utilitarian) dan konsumen yang berorientasi pada pengalaman (hedonis) (Delafrooz et al., 2009). Selanjutnya, persepsi manfaat (perceived benefit) merupakan tingkat keuntungan atau kepuasan belanja online yang memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen (Delafrooz et al., 2011). Persepsi manfaat meliputi kenyamanan dalam pelayanan, harga dan pilihan yang lebih luas (Delafrooz et al., 2009; Delafrooz et al., 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Persepsi kontrol perilaku (perceived control behavior) Persepsi kontrol perilaku merupakan persepsi seseorang tentang ketersediaan keterampilan, sumber daya dan kesempatan yang dapat menghambat atau memfasilitasi perilaku (Delafooz et al., 2011). Dalam perilaku belanja online, faktor persepsi kontrol perilaku yang penting dalam memfasilitasi perilaku belanja online adalah self efficacy, kepercayaan dan keamanan. Self efficacy dalam perilaku belanja online mengacu pada penilaian diri konsumen mengenai kemampuannya untuk berbelanja online (Lin, 2007). Sedangkan kepercayaan berkaitan dengan keamanan dan privasi, hal tersebut karena ketika membeli secara online konsumen tidak dapat melihat dan memeriksa barang yang akan dibeli secara langsung (Monsuwe et al., 2004). Keamanan berkaitan dengan keterlibatan persepsi risiko dalam bertransaksi online, seperti penyalahgunaan nomor kartu kredit dan informasi pribadi yang dilakukan oleh orang lain (Zailani et al., 2008). Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa niat membeli online konsumen dipengaruhi oleh sikap terhadap belanja online, self efficacy, kepercayaan, dan keamanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
B. PERSEPSI RISIKO (PERCEIVED RISK) BERBELANJA ONLINE 1. Definisi Persepsi Risiko Berbelanja Online Persepsi risiko merupakan persepsi negatif konsumen dalam berbelanja yang mengacu pada hasil negatif dan kemungkinan hasil tersebut akan menjadi nyata (Dowling dalam Ferrinadewi, 2008). Sedangkan Schiffman et al. (2015) mendefinisikan persepsi risiko sebagai ketidakpastian yang dihadapi oleh konsumen ketika mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi yang mungkin dialami dari keputusan pembelian mereka. Hasil dari keputusan pembelian yang sering kali tidak pasti tersebut, membuat konsumen merasakan adanya tingkat risiko tertentu dalam keputusan pembeliannya. Persepsi risiko merupakan salah satu hal yang penting bagi konsumen dalam perilaku berbelanja online. Hal tersebut karena, ketika berbelanja online konsumen tidak dapat mencoba atau membandingkan produk secara langsung sebelum membeli, dan tidak dapat bertatap muka dengan penjual (Comegys et al., 2009). Selain itu, banyak pula penjual yang melakukan hal curang dalam transaksi (Cho et al, dalam Putra, 2014). Ko et al. (dalam Masoud, 2013) mendefinisikan persepsi risiko berbelanja online sebagai potensi kerugian dalam mengejar hasil yang diinginkan ketika berbelanja online. Persepsi risiko tersebut merupakan kombinasi dari ketidakpastian dengan kemungkinan dari suatu hasil yang serius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi risiko berbelanja online merupakan ketidakpastian yang dirasakan oleh konsumen dalam berbelanja online ketika mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi atau kerugian tertentu yang mungkin dialami dari keputusan pembeliannya.
2.
Dimensi-Dimensi Persepsi Risiko Berbelanja Online : Menurut Schiffman et al. (2015), konsumen harus selalu membuat keputusan mengenai produk atau jasa apa yang harus dibeli dan dimana mereka membelinya. Hasil atau konsekuensi dari keputusan yang sering tidak menentu membuat konsumen merasakan beberapa tingkat risiko dalam keputusan pembeliannya. Schiffman et al. (2015), mengungkapkan enam tipe persepsi risiko, yaitu : a. Risiko fungsional adalah risiko bahwa produk tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. b. Risiko fisik adalah risiko yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain yang ditimbulkan dari produk tersebut. c. Risiko finansial adalah risiko bahwa produk yang dibeli tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. d. Risiko sosial adalah risiko bahwa pilihan produk yang buruk akan mengakibatkan rasa malu di lingkungan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Risiko psikologis adalah risiko bahwa pemilihan produk yang buruk akan menjatuhkan ego konsumen. f. Risiko waktu adalah risiko bahwa waktu yang dihabiskan dalam pencarian produk menjadi sia-sia jika produk tidak seperti yang diharapkan.
Tingkat risiko yang dirasakan oleh konsumen juga dipengaruhi oleh situasi belanja, seperti toko tradisional, katalog, melalui surat penawaran secara langsung, dan secara online (Schiffman et al., 2015). Berkaitan
dengan
situasi
belanja,
Naiyi
(2004)
secara
khusus
mengungkapkan tujuh dimensi persepsi risiko dalam berbelanja online. Dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online tersebut, yaitu : a. Risiko yang Bersumber dari Penjual Risiko ini berkaitan dengan reliabilitas penjual dan pelayanan setelah pembelian dari penjual (Naiyi, 2004). Reliabilitas penjual berkaitan dengan keandalan penjual, seperti adanya pemberian garansi atau penukaran produk dari penjual jika produk tidak sesuai dengan harapan. b. Risiko Pengiriman Produk Persepsi risiko konsumen yang berkaitan dengan pengiriman produk, yaitu meliputi kehilangan atau kerusakan barang yang mungkin terjadi ketika proses pengiriman produk. Risiko lain yang mungkin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dialami adalah adanya kemungkinan kesalahan alamat
dalam
pengiriman produk (Naiyi, 2004). c. Risiko Finansial Risiko finansial merupakan risiko yang dirasakan oleh konsumen yang berkaitan dengan kerugian keuangan saat berbelanja online. Hal ini terkait dengan adanya diskon yang lebih kecil dalam berbelanja online dibandingkan dengan berbelanja di toko langsung. Selain itu, konsumen juga perlu mengeluarkan biaya tambahan yang digunakan untuk biaya pengiriman barang (ongkos kirim) dan biaya untuk melakukan pembayaran dalam berbelanja online (Naiyi, 2014). Menurut Masoud (2013), risiko keuangan merupakan persepsi bahwa sejumlah uang tertentu mungkin dapat hilang atau dibutuhkan untuk membuat produk bekerja dengan baik dan benar. d. Risiko Kerugian karena Proses dan Waktu Pembelian Kerugian
tersebut
berkaitan
dengan
kesulitan
dan
ketidaknyamanan konsumen dalam berbelanja online (Naiyi, 2014). Kesulitan dan ketidaknyaman konsumen dalam mengakses toko online berakibat pada waktu yang digunakan semakin lama. Menurut Masoud (2013) risiko waktu termasuk ketidaknyamanan yang timbul selama transaksi online yang berasal dari adanya kesulitan dalam navigasi atau penudaan pengiriman produk. Case (dalam Kumar dan Dange, 2014) juga mengungkapkan bahwa risiko waktu terkait dengan waktu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dihabiskan untuk pembelian produk dan waktu yang terbuang dalam kasus pembelian produk yang buruk. e. Risiko Kinerja Produk Persepsi risiko konsumen yang berkaitan dengan kinerja produk, meliputi kualitas produk dan kepalsuan atau ketidaksesuaian produk yang ditawarkan dengan produk yang diterima oleh konsumen online (Naiyi, 2004). Risiko kinerja produk terkait dengan aspek fungsional produk (Kumar & Dange, 2014). Masoud (2013) juga mengungkapkan bahwa risiko kinerja produk merupakan persepsi bahwa produk yang dibeli mungkin tidak dapat berfungsi sesuai dengan harapan. Risiko ini terjadi karena kesulitan konsumen untuk memeriksa barang secara langsung, hanya mengandalkan informasi yang terbatas dan gambar yang ditampilkan pada layar komputer. f. Risiko Privasi Risiko
ini
berkaitan dengan keamanan
informasi pribadi
konsumen, meliputi alamat rumah konsumen, alamat e-mail, nomor telepon, dan nomor credit card atau debit card (Naiyi, 2004). g. Risiko Informasi dari Penjual Risiko ini berkaitan dengan informasi yang disampaikan oleh penjual online mengenai penjual dan produk yang dijual (Naiyi, 2014). Pemasar menyediakan informasi sebanyak-banyaknya pada konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sebagai
upaya
untuk
mengurangi
persepsi
risiko
konsumen
(Ferrinadewi, 2008).
Teori persepsi risiko yang diacu oleh peneliti adalah teori dari Naiyi (2004), karena dimensi-dimensi tersebut dianggap lebih relevan dengan fenomena pengalaman risiko yang dialami oleh konsumen dalam berbelanja online. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi risiko dalam berbelanja online memiliki tujuh dimensi, yaitu risiko yang bersumber dari penjual, risiko pengiriman produk, risiko finansial, dan risiko kinerja produk, risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian, risiko privasi dan risiko informasi dari penjual.
3.
Dampak Persepsi Risiko Berbelanja Online : Dampak secara umum ketika konsumen merasakan risiko yang tinggi dalam berbelanja online adalah konsumen akan memiliki kepercayaan yang rendah terhadap belanja online (Firdayanti, 2012). Kepercayaan yang rendah tersebut membuat konsumen menjadi ragu-ragu dalam berbelanja online. Secara terperinci, dampak yang muncul ketika konsumen merasakan risiko yang bersumber dari penjual adalah konsumen khawatir jika penjual tidak memberikan garansi atau penukaran barang apabila produk yang dibeli tidak sesuai dengan yang diharapkan (Naiyi, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Selanjutnya, dampak yang muncul dari adanya risiko pengiriman produk adalah konsumen khawatir jika produk yang dibeli mungkin dapat rusak, hilang atau tidak sampai tujuan (Naiyi, 2004; Masoud, 2013). Konsumen merasa takut jika produk yang dibeli mungkin dapat rusak karena tidak ada penanganan dan kemasan yang tepat ketika proses pengiriman produk. Selain itu, konsumen juga takut jika pengiriman produk akan tertunda dan mengalami keterlambatan (Masoud, 2013). Sedangkan dampak dari adanya risiko finansial adalah konsumen merasa khawatir bahwa dirinya akan mengalami kerugian keuangan saat berbelanja online (Kumar & Dange, 2014). Dimensi selanjutnya adalah risiko kinerja produk. Risiko kinerja produk muncul karena ketidakmampuan konsumen untuk mengevaluasi produk sebelum membeli (Comegys et al., 2009). Dampak dari adanya risiko kinerja produk adalah konsumen merasa khawatir jika produk yang dibeli tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya seperti yang diharapkan (Firdayanti, 2012). Risiko produk akan dirasakan lebih tinggi pada kategori produk yang perlu dicoba dan disentuh (Bhatnagar, Misra, & Rao, 2000). Selanjutnya,
adanya
kemungkinan
bahwa
konsumen
akan
menghabiskan atau menguras banyak waktu untuk memperoleh produk yang tidak sesuai dengan harapanya merupakan dampak dari adanya risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian (Kumar & Dange, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Waktu merupakan jumlah jam yang dihabiskan selama kegiatan belanja (Cengel dalam Kumar & Dange, 2014). Sedangkan dampak dari adanya risiko keamanan adalah konsumen merasa khawatir jika informasi pribadi yang diberikan akan disalahgunakan oleh orang lain (Naiyi, 2004; Miyazaki & Fernandez, 2001). Konsumen akan merasakan risiko ini tinggi ketika konsumen diwajibkan untuk menyampaikan informasi pribadi mereka (Comegys et al., 2009). Dampak yang terakhir adalah dampak dari adanya risiko informasi dari penjual. Dampak yang muncul ketika konsumen merasakan risiko ini adalah konsumen merasa khawatir jika informasi dari penjual mengenai penjual dan produk yang dijual tidak sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya (Naiyi, 2004).
C. WANITA DEWASA AWAL 1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Awal Individu dewasa merupakan individu yang bukan lagi menjadi anak-anak namun telah menjadi pria atau wanita seutuhnya (Jahja, 2011). Menurut Papalia, Old, dan Feldman (2008), dimulainya suatu kedewasaan ditandai oleh adanya kontrol diri, otonomi, dan tanggung jawab pribadi. Secara sosiologis, dewasa awal didefinisikan sebagai individu
yang
telah
mandiri/telah
memilih
karir
dan
telah
menikah/membentuk sebuah keluarga. Sedangkan secara fisiologis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
individu dewasa awal didefinisikan sebagai individu yang telah menemukan identitas diri, mandiri, dan membangun hubungan. Masa dewasa awal juga disebut sebagai masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif, yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah, ketegangan emosional, keterasingan sosial/isolasi, periode komitmen, masa ketergantungan dan kreativitas, serta perubahan nilainilai, dan penyesuaian diri terhadap pola hidup yang baru (Sumanto, 2014 ; Jahja, 2011). Menurut Santrock (2002) masa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun hingga 40 tahun. Sedangkan menurut Dariyo (2008) masa dewasa awal dimulai pada usia 20 tahun hingga 40 tahun. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa masa dewasa awal dimulai pada usia 20 tahun hingga 40 tahun. Pada masa ini, individu telah memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri dan mengalami pembentukan kemandirian secara pribadi dan ekonomi, melalui berbagai peran baru, yaitu peran sebagai seorang istri/suami dan peran dalam berkarir. 2. Perkembangan Wanita Pada Masa Dewasa Awal a. Perkembangan Sosial dan Emosi Perkembangan sosial pada masa dewasa awal merupakan puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Secara umum, individu pada masa ini telah memainkan berbagai peran baru seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
peran sebagai istri/suami, orang tua, dan pencari nafkah (Sumanto, 2014). Santrock (2002) juga mengungkapkan bahwa pada masa, dewasa awal individu mengalami pembentukan kemandirian secara pribadi maupun ekonomi, seperti perkembangan karir, pemilihan pasangan, dan memulai keluarga. Menurut Kartono (2006), kaum wanita pada masa ini dianggap lebih aktif dan tegas, sehingga ketika mereka memilih sesuatu dan memutuskan untuk melakukan sesuatu, dirinya tidak akan bimbang untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya. Namun, kaum wanita juga dianggap lebih emosionil dibandingkan dengan kaum pria. Emosi wanita yang kuat mengakibatkan wanita lebih cepat bereaksi dengan hati penuh ketegangan, lebih cepat kecil hati, dan bingung, takut ataupun cemas (Kartono, 2006). Selain itu Sumanto (2014) juga mengungkapkan bahwa, individu dewasa awal juga memiliki perhatian terhadap penampilan, pakaian, tata rias, dan lambang-lambang kedewasan. Minat terhadap penampilan tersebut sangat nampak pada kaum wanita dewasa awal. Hal tersebut dikarenakan, individu pada dewasa awal sangat sadar bahwa keberhasilan dalam banyak hubungan sosial dan berbagi bidang
kegiatan
banyak
dipengaruhi
oleh
penampilan
dan
perhiasannya (Mappire, 1983). Hal ini didukung dengan ungkapan Kartono (2006) bahwa, kaum wanita pada masa ini memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
perhatian terhadap penampilan dirinya, melalui cara berhias dan memperindah diri untuk menarik perhatian orang lain. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada masa dewasa awal, kaum wanita telah memainkan berbagai peran baru, yaitu peran dalam berkarir ataupun sebagai seorang istri. Pada masa ini kaum wanita juga memiliki perhatian terhadap penampilan dirinya, karena kaum wanita sangat sadar bahwa keberhasilan dalam banyak hubungan sosial dan berbagi bidang kegiatan banyak dipengaruhi oleh penampilan dan perhiasannya. Namun, kaum wanita dianggap lebih emosionil dibandingkan dengan kaum pria. b. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002), remaja dan dewasa memiliki cara berpikir yang sama, pada tahap operasional formal. Namun pada masa dewasa awal, individu mulai mengatur pemikiran formal yang mereka miliki menjadi lebih sistematis. Individu pada masa ini dianggap sudah mampu berpikir secara logis, pandai mempertimbangkan segala sesuatu dengan adil, terbuka dan dapat menilai semua pengalaman hidup (Jahja, 2011). Menurut Kartono (2006) kaum wanita pada masa ini dianggap lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat praktis. Kaum wanita juga telah mulai merencanakan pola hidup bagi masa depannya. Hal ini didukung oleh pendapat Sumanto (2014) bahwa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
perkembangan kognitif pada masa dewasa awal ditunjukkan dengan individu sudah meniti karir yang matang sesuai dengan bakat yang dijalani dan dicari selama remajanya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa wanita dewasa awal dianggap lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat praktis. Pada masa ini, kaum wanita juga telah mulai merencanakan pola hidup bagi masa depannya dengan mulai meniti karirnya.
3. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal Individu pada masa dewasa awal baik pria atau wanita memiliki berbagai tugas perkembangan. Menurut Havigrust (dalam Sumanto, 2014), tugas-tugas perkembangan dewasa awal, meliputi : memulai suatu pekerjaan, memilih pasangan hidupnya, memulai membentuk keluarga, belajar hidup dengan pasangan (suami/istri), mengasuh anak, dan mengelola/menjalankan rumah tangga, serta menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan menemukan kelompok sosial yang menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Dinamika
Hubungan
antara
Dimensi-Dimensi
Persepsi
Risiko
Berbelanja Online dan Niat Membeli Produk Fashion pada Wanita Dewasa Awal. Perilaku belanja online merupakan proses pembelian barang atau jasa yang dilakukan melalui internet (Masoud, 2013). Di Indonesia, perkembangan belanja online diprediksi akan mengalami peningkatan 3 kali lipat di tahun 2016 (Setiawan, 2014). Produk fashion menjadi produk yang paling diminati oleh konsumen ketika berbelanja online (Setiawan, 2014; Triananda, 2015). Menurut survei BMI (2014), kebiasaan berbelanja online lebih banyak dilakukan oleh kaum wanita (53%) dan konsumen berusia 24 tahun hingga 40 tahun (69%) (Triananda, 2015). Konsumen tersebut dalam tahap perkembangannya termasuk dalam tahapan perkembangan dewasa awal. Menurut hasil survei Visa (2014), kenyamanan dan kemudahan menjadi alasan konsumen untuk memilih berbelanja online (Akhir, 2014). Namun, belanja online juga memiliki berbagai keterbatasan. Hal tersebut karena, ketika berbelanja online konsumen tidak dapat mencoba atau membandingkan produk secara langsung sebelum membeli. Konsumen juga tidak dapat bertatap muka dengan penjual (Comegys et al., 2009). Selain itu, banyak pula penjual yang melakukan hal curang dalam transaksi (Cho et al, dalam Putra, 2014). Hasil survei Rakunten Belanja Online dan Redshift Research (2013), menunjukkan bahwa 84%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
konsumen
tidak
puas
dengan
pengalaman
belanjanya
(www.indotelko.com, 2013). Selain itu, survei BMI (2014) juga menunjukkan bahwa, 36% tidak percaya dengan transaksi jual beli online. Ketidakpercayaan tersebut didukung oleh beberapa kekhawatiran seperti risiko perbedaan produk di foto dengan aslinya, dan proses pengiriman yang terkadang terlambat, atau bahkan penipuan (Caesarlita, 2015). Hal tersebutlah yang membuat konsumen rentan merasakan risiko dalam berbelanja online. Risiko yang dirasakan konsumen tersebut disebut dengan persepsi risiko (perceived risk). Persepsi risiko merupakan kombinasi dari ketidakpastian dan kemungkinan dari suatu hasil yang serius. Persepsi risiko dalam berbelanja online didefinisikan sebagai potensi kerugian dalam mengejar hasil yang diinginkan dalam berbelanja online (Ko et al., dalam Masoud, 2013). Menurut Lee dan Tan (dalam Masoud, 2013), konsumen mempersepsikan tingkat risiko yang lebih tinggi ketika berbelanja online dibandingkan berbelanja di toko secara langsung. Persepsi risiko dalam belanja online memiliki tujuh dimensi, yaitu dimensi risiko yang bersumber dari penjual, risiko finansial, pengiriman produk, risiko kinerja produk, risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian, risiko privasi, dan risiko informasi dari penjual. Theory of Planned Behavior dari Ajzen telah banyak digunakan oleh para peneliti untuk menjelaskan dan memprediksi niat membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
konsumen online (Delafrooz et al., 2011; Lin, 2007; Heijden, Verhagen, & Creemers; 2001). Dalam TPB dijelaskan bahwa, niat individu untuk melakukan suatu perilaku ditentukan oleh tiga penentu, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi control perilaku (Ajzen, 2005). Ajzen (1991; 2005) menjelaskan bahwa, sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku merupakan tiga konsep independen. Namun ketiga konsep tersebut dapat membuat kontribusi yang independent sebagai penentu niat. Maka ketiga konsep tersebut dapat saling berhubungan. Apabila individu yakin bahwa perilaku tersebut memberikan keuntungan, maka individu akan memiliki evaluasi positif dan akan menganggap bahwa lingkungan sosial akan mendukungnya, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi. Secara umum, konsumen yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap belanja online, akan merasakan risiko yang rendah dalam berbelanja online, demikian pula sebaliknya konsumen yang memiliki kepercayaan yang rendah, akan merasakan risiko yang tinggi dalam berbelanja online (Firdayanti, 2012). Kepercayaan yang tinggi terhadap belanja online akan memunculkan rasa percaya pada diri konsumen, sehingga konsumen akan merasakan risiko yang rendah dalam berbelanja online. Sebaliknya, konsumen yang memiliki kepercayaan yang rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
akan merasa ragu-ragu dalam berbelanja online, sehingga konsumen akan merasakan risiko yang tinggi dalam berbelanja online. Konsumen yang merasakan risiko yang tinggi dalam berbelanja online, akan memiliki evaluasi negatif terhadap belanja online yang akhirnya akan membentuk sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilaku yang akan dilakukan, dan kontrol perilaku yang dirasakan individu rendah, maka individu akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya, konsumen yang merasakan risiko yang rendah dalam berbelanja online, akan memiliki evaluasi positif terhadap belanja online yang akhirnya akan membentuk sikap positif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya akan mendukung perilaku yang akan dilakukan, dan kontrol perilaku yang dirasakan individu tinggi, maka
individu akan memiliki niat membeli produk
fashion yang tinggi. Niat membeli produk fashion merupakan keinginan wanita dewasa awal untuk membeli sesuatu yang ditawarkan penjual yang berkaitan dengan sesuatu yang dikenakan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Persepsi risiko dalam berbelanja online memiliki beberapa dimensi. Secara terperinci, dimensi persepsi risiko yang pertama adalah risiko yang bersumber dari penjual. Risiko yang bersumber dari penjual merupakan risiko yang berkaitan dengan reliabilitas dan pelayanan pasca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pembelian dari penjual (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa khawatir jika penjual tidak memberikan garansi atau penukaran barang apabila produk yang dibeli tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka konsumen akan merasakan risiko ini tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki evaluasi negatif yang kemudian menimbulkan sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen wanita dewasa awal akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah, demikian pula sebaliknya. Dimensi selanjutnya yaitu, risiko pengiriman produk, risiko ini berkaitan dengan proses pengiriman produk (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa bahwa ada kemungkinan produk yang dibeli akan rusak, hilang, atau mungkin terlambat atau tidak sampai tujuan, maka konsumen akan merasakan risiko ini tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki evaluasi negatif yang kemudian menimbulkan sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen wanita dewasa awal akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah, demikian pula sebaliknya. Risiko finansial merupakan risiko yang dirasakan konsumen yang berkaitan dengan kerugian keuangan saat berbelanja online (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa khawatir bahwa dirinya akan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kerugian keuangan saat berbelanja online, maka konsumen akan merasakan risiko ini tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki evaluasi negatif yang kemudian menimbulkan sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah, demikian pula sebaliknya. Dimensi selanjutnya adalah risiko kinerja produk (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa bahwa kemungkinan produk yang dibeli tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan harapannya, maka konsumen akan merasakan risiko ini tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki evaluasi negatif yang kemudian menimbulkan sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah, demikian pula sebaliknya. Konsumen juga mungkin merasakan adanya risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian. Risiko ini berkaitan dengan kesulitan dan kenyamanan konsumen dalam berbelanja online (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa bahwa dirinya menghabiskan atau menguras banyak waktu untuk memperoleh produk yang tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen akan merasakan risiko ini tinggi. Konsumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki evaluasi negatif yang kemudian menimbulkan sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah, demikian pula sebaliknya. Risiko privasi berkaitan dengan keamanan informasi pribadi konsumen (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa khawatir jika informasi pribadi yang diberikan akan disalahgunakan oleh penjual atau orang lain, maka konsumen akan merasakan risiko ini tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki evaluasi negatif yang kemudian menimbulkan sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah, demikian pula sebaliknya. Dimensi yang terakhir adalah dimensi risiko informasi dari penjual (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa bahwa informasi mengenai penjual dan produk yang dijual tidak sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya, maka konsumen akan merasakan risiko ini tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki evaluasi negatif yang kemudian menimbulkan sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
konsumen memiliki niat membeli produk fashion yang rendah, demikian pula sebaliknya.
Bagan 2. Skema Hubungan antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. Sikap terhadap belanja online positif
Dimensidimensi persepsi risiko berbelanja online rendah
Muncul perilaku percaya pada diri konsumen
Norma subjektif positif (memperoleh dukungan sosial)
Niat membeli produk fashion tinggi pada wanita dewasa awal
Persepsi kontrol perilaku tinggi
Sikap terhadap belanja online negatif Dimensidimensi persepsi risiko berbelanja online tinggi
Muncul keraguan pada diri konsumen
Norma subjektif negatif (tidak memperoleh dukungan sosial) Persepsi kontrol perilaku rendah
Niat membeli produk fashion rendah pada wanita dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Bagan 3. Skema Hubungan antara dimensi risiko yang bersumber dari penjual dan niat membeli produk fashion
Sikap terhadap belanja online negatif Konsumen merasa khawatir jika barang tidak bergaransi/tidak dapat ditukar jika tidak sesuai harapan
Dimensi risiko yang bersumber dari penjual tinggi
Norma subjektif negatif (tidak memperoleh dukungan sosial)
Niat membeli produk fashion rendah pada wanita dewasa awal
Persepsi kontrol perilaku rendah
Sikap terhadap belanja online positif Konsumen merasa aman karena penjual memberikan jaminan jika produk tidak sesuai harapan
Dimensi risiko yang bersumber dari penjual rendah
Norma subjektif positif (memperoleh dukungan sosial) Persepsi kontrol perilaku tinggi
Niat membeli produk fashion tinggi pada wanita dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Bagan 4. Skema Hubungan antara dimensi risiko pengiriman produk dan niat membeli produk fashion
Sikap terhadap belanja online negatif Konsumen merasa bahwa ada kemungkinan produk akan rusak atau hilang; atau tidak sampai tujuan dan terlambat
Dimensi risiko pengiriman produk tinggi
Norma subjektif negatif (tidak memperoleh dukungan sosial)
Niat membeli produk fashion rendah pada wanita dewasa awal
Persepsi kontrol perilaku rendah
Sikap terhadap belanja online positif Konsumen merasa jika produk sampai dalam kondisi baik dan tepat waktu
Dimensi risiko pengiriman produk rendah
Norma subjektif positif (tmemperoleh dukungan sosial) Persepsi kontrol perilaku tinggi
Niat membeli produk fashion tinggi pada wanita dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Bagan 5. Skema Hubungan antara dimensi risiko finansial dan niat membeli produk fashion
Sikap terhadap belanja online negatif Konsumen merasa khawatir bahwa dirinya akan mengalami kerugian keuangan saat berbelanja online
Dimensi risiko finansial tinggi
Norma subjektif negatif (tidak memperoleh dukungan sosial)
Niat membeli produk fashion rendah pada wanita dewasa awal
Persepsi kontrol perilaku rendah
Sikap terhadap belanja online positif Konsumen merasa bahwa belanja online tidak akan memberikan kerugian keuangan
Dimensi risiko finansial rendah
Norma subjektif positif (memperoleh dukungan sosial) Persepsi kontrol perilaku tinggi
Niat membeli produk fashion tinggi pada wanita dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Bagan 6. Skema Hubungan antara dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu Pembelian dan niat membeli produk fashion
Konsumen merasa bahwa ada kemungkinan konsumen menghabiskan/meng uras banyak waktu untuk memperoleh produk yang tidak sesuai dengan harapannya
Sikap terhadap belanja online negatif Dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian tinggi
Norma subjektif negatif (tidak memperoleh dukungan sosial)
Niat membeli produk fashion rendah pada wanita dewasa awal
Persepsi kontrol perilaku rendah
Sikap terhadap belanja online positif Konsumen merasa menghemat banyak waktu dengan membeli produk melalui belanja online
Dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian rendah
Norma subjektif positif (memperoleh dukungan sosial) Persepsi kontrol perilaku tinggi
Niat membeli produk fashion tinggi pada wanita dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bagan 7. Skema Hubungan antara dimensi risiko kinerja produk dan niat membeli produk fashion
Sikap terhadap belanja online negatif Konsumen khawatir jika produk tidak berfungsi sebagai mana mestinya sesuai harapan
Dimensi risiko kinerja produk tinggi
Norma subjektif negatif (tidak memperoleh dukungan sosial)
Niat membeli produk fashion rendah pada wanita dewasa awal
Persepsi kontrol perilaku rendah
Sikap terhadap belanja online positif Konsumen merasa jika produk berfungsi sebagai mana mestinya sesuai harapan
Dimensi risiko kinerja produk rendah
Norma subjektif positif (memperoleh dukungan sosial) Persepsi kontrol perilaku tinggi
Niat membeli produk fashion tinggi pada wanita dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Bagan 8. Skema Hubungan antara dimensi risiko privasi dan niat membeli produk fashion
Sikap terhadap belanja online negatif Konsumen merasa khawatir jika informasi pribadi mereka tidak aman/ disalahgunakan
Dimensi risiko privasi tinggi
Norma subjektif negatif (tidak memperoleh dukungan sosial)
Niat membeli produk fashion rendah pada wanita dewasa awal
Persepsi kontrol perilaku rendah
Sikap terhadap belanja online positif Konsumen merasa bahwa informasi pribadi mereka aman
Dimensi risiko privasi rendah
Norma subjektif positif (memperoleh dukungan sosial) Persepsi kontrol perilaku tinggi
Niat membeli produk fashion tinggi pada wanita dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Bagan 9. Skema Hubungan antara dimensi risiko informasi dari penjual dan niat membeli produk fashion
Sikap terhadap belanja online negatif Konsumen khawatir jika informasi yang diberikan penjual tidak sesuai dengan kondisi penjual dan produk yang dijual
Dimensi risiko informasi dari penjual tinggi
Norma subjektif negatif (tidak memperoleh dukungan sosial)
Niat membeli produk fashion rendah pada wanita dewasa awal
Persepsi kontrol perilaku rendah
Sikap terhadap belanja online positif Konsumen merasa bahwa informasi yang diberikan penjual jujur sesuai dengan kondisi penjual dan produk yang dijual
Dimensi risiko informasi dari penjual rendah
Norma subjektif positif (memperoleh dukungan sosial)
Persepsi kontrol perilaku tinggi
Niat membeli produk fashion tinggi pada wanita dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
E. HIPOTESIS Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H : Ada hubungan negatif antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. Secara terperinci, hipotesis setiap dimensi adalah : H1 : Ada hubungan negatif antara dimensi risiko yang bersumber dari penjual dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. H2 : Ada hubungan negatif antara dimensi risiko pengiriman produk dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. H3 : Ada hubungan negatif antara dimensi risiko finansial dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. H4 : Ada hubungan negatif antara dimensi risiko kinerja produk dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. H5 : Ada hubungan negatif antara dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. H6 : Ada hubungan negatif antara dimensi risiko privasi dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. H7 : Ada hubungan negatif antara dimensi risiko informasi dari penjual dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih (Noor, 2011). Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi satu atau lebih variabel lainnya (Azwar, 2009).
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah : 1. Variabel Bebas
: dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online,
yang terdiri dari tujuh dimensi yaitu : risiko yang bersumber dari penjual, risiko pengiriman produk, risiko finansial, risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian, risiko kinerja produk, risiko privasi, dan risiko informasi dari penjual. 2. Variabel Tergantung : niat membeli produk fashion.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
C. DEFINISI OPERASIONAL 1. Niat membeli produk fashion Niat membeli produk fashion merupakan keinginan wanita dewasa awal untuk membeli sesuatu yang ditawarkan penjual yang berkaitan dengan sesuatu yang dikenakan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Variabel
niat
membeli
produk
fashion
diukur
dengan
menggunakan skala niat membeli yang dibuat oleh peneliti berdasarkan elemen niat, yaitu target, tindakan, konteks, dan waktu. Format respon pada skala ini berupa garis kontinum dengan 9 jenjang, antara yang sangat berniat membeli dan tidak berniat untuk membeli. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi pula niat membeli pada diri subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek, maka semakin rendah pula niat membeli pada diri subjek. 2. Persepsi risiko berbelanja online Persepsi risiko berbelanja online merupakan ketidakpastian yang dirasakan oleh konsumen wanita dewasa awal dalam berbelanja online ketika mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi atau kerugian tertentu yang mungkin dialami dari keputusan pembeliannya. Skala persepsi risiko berbelanja online, akan diukur dengan melibatkan tujuh dimensi persepsi risiko berbelanja online, yaitu : risiko yang bersumber dari penjual, risiko pengiriman produk, risiko finansial,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
serta risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian. Risiko kinerja produk, risiko privasi, dan risiko informasi dari penjual. Semakin tinggi skor yang diperoleh pada tiap dimensi persepsi risiko berbelanja online, maka semakin tinggi pula persepsi risiko konsumen dalam berbelanja online. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh pada tiap dimensi persepsi risiko berbelanja online maka semakin rendah pula persepsi risiko konsumen dalam berbelanja online.
D. SUBJEK PENELITIAN Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal dengan rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun, yang pernah berbelanja online atau pernah mengakses situs belanja online. Metode pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode convenience sampling. Metode convenience sampling merupakan metode pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel. Pemilihan subjek tersebut digunakan atas pertimbangan kemudahan dalam mendapatkan sampel (Noor, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran skala. Skala tersebut adalah : 1. Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online Skala persepsi risiko berbelanja online disusun oleh peneliti berdasarkan tujuh dimensi persepsi risiko berbelanja online menurut Naiyi (2004). Peneliti tidak menggunakan skala adaptasi dengan pertimbangan karena untuk melakukan adaptasi item, peneliti harus memperoleh izin dari author atau publisher yang bersangkutan. Skala ini disusun dalam bentuk skala Likert (Summated Rating), yang merupakan teknik untuk meminta subjek mengindikasikan tingkat kesetujuan
atau
ketidaksetujuan
mereka
terhadap
masing-masing
pernyataan (Noor, 2011). Format respon dalam skala ini menggunakan 4 kategori respon, yang terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Format respon jawaban tersebut adalah SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Peneliti tidak menyediakan format respon jawaban N (netral) atau jawaban tengah dengan tujuan agar subjek penelitian tidak memiliki kecenderungan untuk memilih jawaban tengah, sehingga subjek lebih tegas dalam memilih jawaban (Hadi, 2002). Berikut adalah tabel skor favorable dan unfavorable pada skala persepsi risiko berbelanja online :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 1. Skor Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online Respon
Skor Favorable
Skor Unfavorable
Sangat Setuju (SS)
4
1
Setuju (S)
3
2
Tidak Setuju (TS)
2
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
Tabel 2. Blue Print Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online Sebelum Seleksi Aitem No.
Dimensi
Nomor Item Jumlah Favorable Unfavorable
Bobot
1. Risiko yang Bersumber dari Penjual
1, 32, 42
18, 28, 33
6
14,28 %
2. Risiko Pengiriman Produk
16, 22, 26
23, 29,39
6
14,28%
2. Risiko Finansial
7,19, 31
9, 13, 36
6
14,28%
3. Risiko Kinerja Produk
3, 11, 17
4, 21, 34
6
14,28%
4. Risiko Kerugian oleh Proses dan Waktu Pembelian 5. Risiko Privasi
6, 15, 30
2, 10, 14
6
14,28%
20, 25, 35
12, 38,41
6
14,28%
6. Risiko Informasi dari Penjual
5, 27, 40
8, 24, 37
6
14,28%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Niat membeli Produk Fashion Skala niat membeli produk fashion diukur dengan skala niat membeli, yang terdiri dari 4 item. Peneliti tidak menggunakan single-aitem karena metode single aitem memiliki potensi kelemahan, yaitu kurang dapat diandalkan, sehingga biasanya lebih baik untuk menggunakan pengukuran multi aitem. Pengukuran multi item yang paling terkenal untuk mendapatkan indikasi relatif langsung adalah sematik diferensial. Pengukuran ini terdiri dari satu set pasangan kata evaluasi bipolar (Ajzen, 2005). Skala niat membeli ini dibuat oleh peneliti berdasarkan empat elemen niat, yaitu target, tindakan, konteks, dan waktu. Format respon dalam skala ini tersusun dari sebuah garis kontinum dengan jenjang skala 9 jenjang. Skor skala berkisar 1-9, skor 1 merupakan skor terendah yang menunjukkan bahwa subjek tidak berniat untuk membeli produk, sedangkan skor 9 merupakan skor tertinggi yang menunjukkan bahwa subjek berniat untuk membeli produk. Penggunaan jenjang skor 1-9 bertujuan untuk memperoleh daya pembeda aitem yang lebih baik, dengan jenjang skor yang lebih luas, daya pembeda aitem akan semakin tinggi sehingga dapat meningkatkan reliabilitas skala (Nunnally, dalam Prakoso, 1977).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3. Blue Print Skala Niat Membeli Produk Fashion Sebelum Seleksi Item No.
Elemen
1.
Target
Indikator
Nomor Item
Target yang dipilih yaitu
1,2,3,4
produk fashion. 2.
Tindakan
Tindakan yang dilakukan
1,2,3,4
yaitu membeli. 3.
Konteks
Konteks yang dilakukan yaitu 1,2,3,4 Online shop.
4.
Waktu
Waktu perilaku akan dilakukan 2,3,4 meliputi sekarang, waktu dekat, waktu yang akan datang.
Total
4
Bagan 10. Format respon skala niat membeli : 1.
Saya
tidak
untuk
berniat
1
2
3
4
5
6
7
8 9
membeli
produk
fashion
membeli
di
fashion
online shop.
2.
Saya
tidak
Saya berniat untuk produk di online
shop. berniat
1
2
3
4
5
6
7
8 9
Saya berniat untuk
untuk
segera
segera
membeli
produk
produk fashion di
fashion
di
online
tidak
berniat
membeli
online shop.
shop.
3.
Saya untuk
membeli
1
2
3
4
5
6
7
8 9
Saya berniat untuk membeli
produk
produk fashion dalam
fashion dalam waktu
waktu dekat di online
dekat di online shop.
shop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4.
Saya untuk
tidak
berniat
1
2
3
4
5
6
7
membeli
produk
fashion
waktu
yang
8 9
Saya berniat untuk membeli
produk
di
fashion di waktu yang
akan
akan datang di online
datang di online shop.
shop.
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur Validitas dalam penelitian mengacu pada ketepatan suatu alat ukur. Validitas digunakan untuk menunjukkan apakah skala tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Noor, 2011). Skala dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dari pengukuran tersebut (Azwar, 2009). Validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan validitas yang digunakan untuk melihat sejauh mana aitem-aitem yang digunakan dapat mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (Azwar, 2009). Validitas isi merupakan tipe validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional judgment, yaitu dengan cara meminta pendapat ahli (Azwar, 2009). Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing untuk melihat kesesuaian aitem-aitem yang telah dibuat dengan blue print oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Seleksi item Tujuan dari dilakukannya seleksi item adalah untuk memperoleh item-item yang berkualitas. Item-item yang tidak memenuhi syarat kualitas tidak boleh digunakan sebagai alat ukur (Azwar, 2009). Proses awal yang dilakukan dalam seleksi item adalah dengan melakukan try out pada skala yang telah diuji validitas isinya. Setelah try out dilakukan, peneliti melakukan uji konsistensi aitem total. Prosedur pengujian konsistensi aitem total akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix). Konsistensi aitem diperoleh dari menghitung korelasi antar skor subjek pada item dengan skor item total, dengan menggunakan Product Moment Pearson (Azwar, 2009). Skor koefisien korelasi yang didapatkan memiliki rentang 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin mendekati skor 1,00 menunjukkan bahwa aitem tersebut memiliki daya beda yang tinggi, yang menunjukkan bahwa item memiliki kualitas yang baik. Begitu juga sebaliknya, semakin mendekati angka 0 menunjukkan bahwa item memiliki daya beda rendah, sehingga kualitas item dikatakan tidak baik. Seleksi aitem akan diolah dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.00. Aitem yang dipilih adalah aitem yang memiliki kualitas yang baik, yaitu aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total (rix) > 0,30. Uji coba skala dilakukan pada tanggal 29 November 2015 hingga 1 Desember 2015 terhadap 70 subjek wanita dewasa awal. Selanjutnya, hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
uji coba dianalisis dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. Berikut adalah hasil analisis dari uji coba yang telah dilakukan : a. Skala Niat Membeli Produk Fashion Hasil uji coba pada skala niat membeli yang berjumlah 4 aitem menunjukkan bahwa semua aitem dinyatakan lolos seleksi. Hasil menunjukkan bahwa aitem-aitem tersebut memiliki nilai koefisien korelasi aitem total di atas 0,30 (rix > 0,30), yaitu 0,866, 0,785, 0,800, dan 0,733. b. Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online Hasil uji coba pada skala persepsi risiko berbelanja online berjumlah 42 aitem menunjukkan bahwa 39 aitem dinyatakan lolos seleksi dan 3 aitem dinyatakan gugur. Nilai rix pada skala persepsi risiko berbelanja online memiliki rentang nilai rix 0,328 - 0,764. 2 aitem yang dinyatakan gugur memiliki nilai r ix < 0,30, yaitu aitem bernomor 9 pada dimensi risiko finansial dengan nilai rix = 0,282 dan aitem bernomor 23 pada dimensi risiko pengiriman produk dengan nilai rix = 0,259. Selanjutnya, peneliti juga menggugurkan 1 aitem bernomor 18 pada dimensi risiko yang bersumber dari penjual yang memiliki nilai rix = 0,338, dengan pertimbangan jika aitem tersebut digugurkan maka akan meningkatkan reliabilitas. Berikut adalah tabel skala persepsi risiko berbelanja online setelah dilakukan seleksi aitem :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4. Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online Setelah Seleksi Aitem No. 1.
Dimensi
Nomor Item Favorable Unfavorable
Jumlah
Bobot
Risiko yang Bersumber dari Penjual Risiko Pengiriman Produk
1, 32, 42
18**, 28, 33
5
12,82%
16, 22, 26
23*, 29, 39
5
12,82%
3.
Risiko Finansial
7,19, 31
9*, 13, 36
5
12,82%
4.
Risiko Kinerja Produk
3, 11, 17
4, 21, 34
6
15,38%
5.
Risiko Kerugian oleh Proses dan Waktu Pembelian Risiko Privasi
6, 15, 30
2, 10, 14
6
15,38%
20, 25, 35
12, 38, 41
6
15,38%
Risiko Informasi dari Penjual
5, 27, 40
8, 24, 37
6
15,38%
2.
6. 7.
Keterangan * = Aitem yang gugur ** = Aitem yang digugurkan
G. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain, reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana alat ukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Uji reliabilitas hanya dilakukan pada pertanyaan yang telah memenuhi uji validitasnya (Noor, 2011). Koefisien reliabilitas (rxx) berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Semakin tinggi dan mendekati nilai 1,00, menunjukkan bahwa semakin reliabel alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
ukur tersebut. Begitu juga sebaliknya semakin mendekati nilai 0,00 menunjukkan bahwa alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang rendah. Reliabilitas alat ukur ini diuji menggunakan formula Alpha (α) Cronbach. Formula Alpha Cornbach digunakan untuk mengestimasi konsistensi internal dengan menghitung rata-rata dari korelasi butir-butir pernyataan pada skala (Azwar, 2009). Formula Alpha Cornbach akan diolah dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.00. Koefisien Alpha Chronbach pada skala niat membeli sebesar 0,910. Selanjutnya, berikut adalah tabel koefisien Alpha Cronbach yang diperoleh pada skala persepsi risiko berbelanja online :
Tabel 5. Hasil uji Alpha (α) Cronbach Skala Persepsi Risiko Berbelanja Online No. 1.
Dimensi
Koefisiensi Alpha (α) Cronbach 0.812
2.
Risiko yang Bersumber dari Penjual Risiko Pengiriman Produk
3.
Risiko Finansial
0.714
4.
Risiko Kinerja Produk
0.881
5.
0.832
6.
Risiko Kerugian karena Proses dan Waktu Pembelian Risiko Privasi
7.
Risiko Informasi dari Penjual
0.812
0.716
0.832
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
H. METODE ANALISIS DATA 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian yang diperoleh berasal dari populasi yang sebarannya normal. Apabila nilai p lebih kecil dari
0,05 (p < 0,05) menunjukkan bahwa data
tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal. Hal ini berarti sebaran datanya tidak normal. Sebaliknya, apabila nilai p lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) menunjukkan bahwa data tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data normal. Hal ini berarti sebaran datanya normal (Santoso, 2010). Uji normalitas dilakukan melalui program SPSS for windows versi 16.00 yaitu menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk. b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak. Jadi, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas divariabel lainnya (Santoso, 2010). Suatu hubungan dikatakan linear jika nilai p < 0,05, namun jika nilai p > 0,05 maka dikatakan tidak linear. Uji linearitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson, dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.00. Teknik korelasi Product Moment dari Pearson ini digunakan apabila uji asumsi telah terpenuhi. Dengan kata lain, data memiliki sebaran yang normal dan linear. Namun jika data yang dimiliki tidak normal, maka uji hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Spearman Rho, karena teknik tersebut tidak mensyaratkan normalitas data (Santoso,2010). Koefisien korelasi (r) memiliki rentang nilai -1 hingga +1 (Usman dan Akbar, 2006). Jika hubungan antar dua variabel memiliki koefisien korelasi positif (+), berarti hubungan yang terjadi antar dua variabel tersebut adalah hubungan positif, sedangkan jika koefisien korelasi yang dimiliki negatif (-) berarti hubungan yang terjadi antara dua variabel adalah hubungan negatif (Sarwono, 2006).
Tabel 6. Kategorisasi Nilai Korelasi (Sarwono, 2009) Rentang Nilai 0 0 - 0,25
Kategori Tidak ada korelasi Korelasi Lemah
0,25 - 0,5
Korelasi Cukup
0,5 - 0,75
Korelasi Kuat
0,75 - 0,99
Korelasi Sangat Kuat
1
Korelasi Sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai pelaksanaan penelitian, deskripsi subjek penelitian, deskripsi data penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.
A. PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Desember 2015 hingga 26 Desember 2015. Proses pengambilan data dilakukan peneliti dengan mencari subjek secara langsung dan melalui web atau secara online, dengan pertimbangan, web atau online memiliki jaringan yang lebih luas untuk memperoleh subjek. Peneliti menyebarkan alamat link tersebut melalui BBM, Line, dan Whatsapp kepada wanita dewasa awal dengan rentang usia 20-40 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan subjek wanita dewasa awal dengan rentang usia 20-40 tahun. Total jumlah data yang diperoleh peneliti sebanyak 164 skala, dari seluruh data yang diperoleh terdapat 154 skala yang memenuhi kriteria dan dapat diolah. Data tersebut berasal dari, 89 skala yang diperoleh dari skala yang disebar secara langsung dan 65 skala yang diperoleh secara online. Beberapa data online yang gugur terjadi karena beberapa subjek tidak menyelesaikan pengisian skala hingga akhir/pengisian skala tidak lengkap, sehingga data tidak dapat diolah.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita dewasa awal dengan rentang usia 20-40 tahun, yang pernah berbelanja online atau pernah mengakses situs belanja online. Berikut adalah tabel deskripsi subjek penelitian, yaitu meliputi : pendapatan atau uang saku per bulan (tabel 7), pekerjaan (tabel 8), media yang sering diakses atau digunakan untuk berbelanja online (9), dan frekuensi dalam berbelanja online (tabel 10).
Tabel 7. Pendapatan atau uang saku per bulan Pendapatan atau
Jumlah
Presentase
uang saku per bulan < 1 juta perbulan
28
18,2 %
1-3 juta perbulan
77
50,0 %
3-5 juta perbulan
33
21,4 %
> 5 juta perbulan
16
10,4 %
154
100 %
TOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 8. Pekerjaan Pekerjaan
Jumlah
Presentase
Mahasiswa
56
36,4%
Karyawan Swasta
46
29,9%
Wiraswasta
24
15,6%
Ibu Rumah Tangga
15
9,7%
PNS
2
1,3%
Lainnya
11
7,1%
TOTAL
154
100%
Tabel 9. Media yang sering diakses atau digunakan untuk berbelanja online : Media yang sering diakses atau digunakan
Jumlah
Presentase
untuk berbelanja online : Media Sosial (Instagram, Facebook, Twitter)
88
57,1 %
Business to Consumer (Lazada, Zalora, Bhinneka)
30
19,5 %
Consumer to Consumer (Tokopedia, Bukalapak, Elevenia)
22
14,3 %
Iklan Baris (OLX, FJB Kaskus)
12
7,8%
Lainnya
2
1,3 %
154
100%
TOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 10. Frekuensi dalam berbelanja online Frekuensi
Jumlah
Presentase
setidaknya 1 kali dalam sebulan
70
53%
2-3 kali dalam sebulan
33
25%
setidaknya 1 kali dalam seminggu
1
0,8%
2-3 kali dalam seminggu
2
1,5%
lebih dari 3 kali dalam seminggu
2
1,5%
Lainnya
24
18,2%
132
100
TOTAL
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN Deskripsi data penelitian dilakukan dengan mencari mean empiris dan mean teoritis. Mean empiris adalah rerata yang diperoleh dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. Sedangkan mean teoritis diperoleh dengan cara menghitung secara manual, yaitu dengan menggunakan rumus berikut :
MT = (skor terendah x jumlah item) + (skor tertinggi x jumlah item) 2 Berikut adalah tabel hasil dari mean teoritis dan mean empiris dari data yang telah diperoleh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 11. Mean teoritik dan mean empiris Mean Teoritik N Risiko yang bersumber
Mean Empirik
Max Min Mean Max Min Mean
p SD
154
20
5
12,5
19
6
12,43
2,561
0,753
Risiko pengiriman produk
154
20
5
12,5
17
6
12,12
2,084
0,026
Risiko finansial
154
20
5
12,5
19
7
12,09
2,185
0,021
Risiko kinerja produk
154
24
6
15
21
8
15,48
3,047
0,049
Risiko kerugian karena
154
24
6
15
21
6
12,96
3,089
0,000
Risiko privasi
154
24
6
15
21
7
14,34
2,967
0,007
Risiko informasi dari penjual
154
24
6
15
20
8
14,35
2,669
0,003
Dimensi-dimensi persepsi risiko
154
154
39
97,5 131
58
93,80
14,544
0,002
154
36
4
20
4
21,46
8,114
0,027
dari penjual
proses dan waktu pembelian
berbelanja online Niat membeli
36
Uji mean dilakukan untuk melihat perbedaan antara mean teoritik dan empiris. Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis menunjukkan bahwa dimensidimensi persepsi risiko berbelanja online memiiki mean teoritik lebih besar daripada mean empirik, hal ini menunjukkan bahwa dimensi-dimensi persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
risiko berbelanja online pada subjek tergolong rendah. Berdasarkan hasil uji One Sample T-test, dapat disimpulkan bahwa mean teoritis dan mean empiris memiliki perbedaan yang signifikan karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Secara terperinci, hasil analisis menunjukan bahwa lima dimensi persepsi risiko berbelanja online memiliki mean teoritik lebih besar daripada mean empiris. Mean teoritik yang lebih besar dari mean empiris tersebut menunjukkan bahwa lima dimensi persepsi risiko berbelanja online pada subjek tergolong rendah. Berdasarkan hasil uji One Sample T-test, dapat disimpulkan bahwa mean teoritis dan mean empiris memiliki perbedaan yang signifikan karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Dimensi-dimensi tersebut yaitu : risiko pengiriman produk, risiko finansial, risiko kerugian karena proses dan waktu pembeli, risiko privasi, dan risiko informasi dari penjual. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa satu dimensi persepsi risiko berbelanja online, yaitu risiko yang bersumber dari penjual memiliki mean teoritik lebih besar dari mean empiris. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi risiko yang bersumber dari penjual pada subjek tergolong rendah. Berdasarkan hasil uji One Sample T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan karena memiliki nilai p > 0,05. Selanjutnya, dimensi risiko kinerja produk memiliki mean teoritik lebih kecil dari mean empiris, hal ini menunjukkan bahwa dimensi risiko kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
produk pada subjek tergolong tinggi. Berdasarkan hasil uji One Sample T-Test dapat disimpulkan bahwa, mean teoritik memiliki perbedan yang signifikan dengan mean empiris dengan signifikansi p < 0,05. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa mean teoritik lebih kecil dari mean empiris pada niat membeli, hal tersebut menunjukkan bahwa niat membeli pada subjek tergolong tinggi. Hasil uji One Sample T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empiris dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).
D. ANALISIS DATA PENELITIAN Sebelum melakukan analisis uji hipotesis, peneliti melakukan uji asumsi terlebih dahulu, yaitu melalui uji normalitas dan uji linearitas. 1. Uji Asumsi a.Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian yang diperoleh berasal dari populasi yang sebarannya normal. Apabila nilai p lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa sebaran datanya tidak normal. Sebaliknya, apabila nilai p lebih besar dari 0,05 (p > 0,05), hal ini menunjukkan bahwa sebaran datanya normal (Santoso, 2010). Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.00, yaitu uji Kolmogorov-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Smirnov dan Shapiro Wilk. Berikut adalah hasil dari uji normalitas yang telah dilakukan :
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Signifikansi
Keterangan
0.088
0.005
Tidak Normal
Risiko Pengiriman Produk
0.106
0.000
Tidak Normal
Risiko Finansial
0.146
0.000
Tidak Normal
Risiko Kinerja Produk
0.105
0.000
Tidak Normal
Risiko Kerugian karena
0.148
0.000
Tidak Normal
Risiko Privasi
0.129
0.000
Tidak Normal
Risiko Informasi dari
0.118
0.000
Tidak Normal
0.057
0.200
Normal
0.071
0.056
Normal
Risiko yang Bersumber dari Penjual
Proses dan Waktu Pembelian
Penjual Dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online Niat Membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji normalitas menunjukan bahwa ketujuh dimensi persepsi risiko berbelanja online memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa ketujuh dimensi tersebut memiliki distribusi data yang tidak normal. Selanjutnya, hasil uji normalitas pada dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05), yang berarti memiliki distribusi data normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel yang akan dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso, 2010). Suatu hubungan dikatakan linear jika nilai p < 0,05, namun jika nilai p > 0,05 maka dikatakan tidak linear. Berikut adalah tabel hasil uji linear yang telah dilakukan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 13. Hasil Uji Linearitas Dimensi-Dimensi Persepsi Risiko Berbelanja Online dengan Niat Membeli Produk Fashion Signifikansi
Keterangan
Risiko yang Bersumber dari Penjual
0.000
Linear
Risiko Pengiriman Produk
0.000
Linear
Risiko Finansial
0.000
Linear
Risiko Kinerja Produk
0.000
Linear
Risiko Kerugian oleh Proses dan
0.000
Linear
Risiko Privasi
0.000
Linear
Risiko Informasi dari Penjual
0.000
Linear
Dimensi-dimensi Persepsi Risiko
0.000
Linear
Waktu Pembelian
berbelanja online
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), hal ini berarti bahwa hubungan antar variabel dalam penelitian ini linear. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing dimensi persepsi risiko berbelanja online memiliki hubungan yang linear dengan niat membeli produk fashion. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment pada data yang memiliki sebaran yang normal dan linear, sedangkan teknik korelasi Spearman Rho digunakan pada data yang memiliki sebaran yang tidak normal, namun linear. Teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPPS for windows versi 16.00 Berikut adalah tabel hasil uji korelasi antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion. Tabel 14. Hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Product Moment Correlations PersepsiRisiko PersepsiRisiko
Pearson Correlation
Niat_membeli 1
Sig. (1-tailed) N Niat_membeli
Pearson Correlation
-.575
**
.000 154
154
**
1
-.575
Sig. (1-tailed)
.000
N
154
154
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji analisis menunjukkan bahwa dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja oniline memiliki hubungan negatif, kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion memiliki nilai koefisien korelasi (r) = - 0,575, p = 0,000, dan N = 154. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 15. Hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Spearman rho Correlation Niat_membeli Informasi Kerugian Privasi Finansial Kinerja Penjual Pengiriman Spearman's Niat_membeli
Correlation
rho
Coefficient
1.000
-.539**
.
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
154
154
154
154
154
154
154
154
Sig. (1tailed) N
-.530** -.461**
-.413** -.411** -.410**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji hipotesis dengan teknik korelasi Spearman Rho pada tabel menunjukkan bahwa, tiap dimensi persepsi risiko berbelanja online memiliki hubungan negatif dengan niat membeli produk fashion. Secara terperinci, dapat disimpulkan bahwa : a. Risiko informasi dari penjual memiliki hubungan negatif, kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi risiko informasi dari penjual dan niat membeli produk fashion memiliki nilai koefisien korelasi (r) = -0,539, p = 0,000, N = 154. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. b. Risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian memiliki hubungan negatif, kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian dan niat membeli produk
-.313**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
fashion memiliki nilai koefisien korelasi (r) = -0,530, p = 0,000, N = 154. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. c. Risiko privasi memiliki hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi risiko privasi dan niat membeli produk fashion memiliki nilai koefisien korelasi (r) = -0,461, p = 0,000, N = 154. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. d. Risiko finansial memiliki hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi risiko finansial dan niat membeli produk fashion memiliki nilai koefisien korelasi (r) = -0,413, p = 0,000, N = 154. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. e. Risiko kinerja produk memiliki hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi risiko kinerja produk dan niat membeli produk fashion memiliki nilai koefisien korelasi (r) = -0,411, p = 0,000, N = 154. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. f. Risiko yang bersumber dari penjual memiliki hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi risiko yang bersumber dari penjual dan niat membeli produk fashion memiliki nilai koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
korelasi (r) = -0,410, p = 0,000, N = 154. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. g. Risiko pengiriman produk memiliki hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara dimensi risiko pengiriman produk dan niat membeli produk fashion memiliki nilai koefisien korelasi (r) = -0,313, p = 0,000, N = 154. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima.
E. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensidimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment, karena data memiliki sebaran normal dan linear. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif, kuat, dan signifikan antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion pada wanita dewasa awal dengan nilai koefisien korelasi (r) = -575, p = 0,000, N = 154. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online, maka semakin rendah niat membeli produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
online, maka semakin tinggi niat membeli produk fashion. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Konsumen yang memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap berbelanja online, akan merasakan risiko yang rendah terhadap berbelanja online, sebaliknya konsumen yang memiliki kepercayaan yang rendah, akan merasakan risiko yang tinggi terhadap berbelanja online (Firdayanti, 2012). Kepercayaan yang tinggi terhadap belanja online akan memunculkan rasa percaya pada diri konsumen, sehingga konsumen akan merasakan risiko yang rendah dalam belanja online, sebaliknya konsumen yang memiliki kepercayaan yang rendah akan merasa ragu-ragu terhadap berbelanja online, sehingga konsumen akan merasakan risiko yang tinggi dalam belanja online. Ketika konsumen merasakan risiko yang tinggi dalam berbelanja online, konsumen akan memiliki sikap negatif terhadap belanja online dan beranggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, maka konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya ketika konsumen merasakan risiko yang rendah dalam berbelanja online, maka konsumen akan memiliki sikap positif terhadap belanja online dan beranggapan bahwa lingkungan sosialnya akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi, maka konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang tinggi. Hal ini didukung oleh ungkapan YM bahwa, ketika berbelanja online dirinya cenderung mempertimbangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
berbagai kemungkinan risiko yang mungkin dialami. YM mengungkapkan bahwa, dirinya akan membeli produk secara online jika toko online tersebut terpercaya dan memiliki banyak testimoni yang positif dari konsumen lain (Komunikasi pribadi, 11 Mei 2016). Persepsi risiko berbelanja online memiliki tujuh dimensi, yakni risiko yang bersumber dari penjual, risiko pengiriman produk, risiko finansial, risiko kinerja produk, risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian, risiko privasi, dan risiko informasi dari penjual. Secara keseluruhan, hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara masingmasing dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Spearman Rho, karena data yang diperoleh memiliki sebaran yang tidak normal, namun linear. Secara terperinci, hasil analisis menunjukkan bahwa risiko informasi dari penjual memiliki hubungan negatif, kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion, dengan nilai r = 539, p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi risiko informasi dari penjual, maka semakin rendah niat membeli produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah dimensi risiko informasi dari penjual semakin tinggi niat membeli produk fashion. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dimensi risiko informasi dari penjual berkaitan dengan informasi yang disampaikan oleh penjual online mengenai penjual dan produk yang dijual (Naiyi, 2014). Ketika konsumen merasa khawatir jika informasi yang diberikan penjual mengenai penjual dan produk yang dijual tidak sesuai dengan kondisi produk yang sesungguhnya, maka konsumen akan merasakan risiko informasi dari penjual tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya, ketika konsumen merasa bahwa informasi yang diberikan penjual mengenai penjual dan produk yang dijual jujur sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya, maka konsumen akan merasakan risiko ini rendah. Konsumen yang merasakan risiko ini rendah, akan memiliki sikap positif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang tinggi. Hal ini didukung oleh pernyataan JS bahwa dirinya hanya akan membeli produk di toko yang memberikan informasi yang ia butuhkan dengan jelas dan meyakinkan, seperti informasi mengenai produk yang akan dibeli. JS mengungkapkan bahwa dirinya merasa khawatir jika setelah membeli, ternyata produk yang diterima mengecewakan (Komunikasi pribadi, 11 Mei 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian memiliki hubungan negatif, kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion, dengan nilai r = -0,530, dan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian, maka semakin rendah niat membeli produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian, maka semakin tinggi niat membeli produk fashion. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian berkaitan dengan kesulitan dan ketidaknyamanan konsumen dalam berbelanja online (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa bahwa kemungkinan dirinya akan menghabiskan atau menguras banyak waktu untuk memperoleh produk yang tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen akan merasakan risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya, ketika konsumen merasa bahwa dirinya menghemat banyak waktu dengan membeli produk secara online, maka konsumen akan merasakan risiko ini rendah. Konsumen yang merasakan risiko ini rendah, akan memiliki sikap positif terhadap belanja online dan anggapan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
lingkungan sosialnya akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang tinggi. Hal ini didukung oleh ungkapan ER bahwa dirinya cenderung menyukai belanja di toko secara langsung, hal tersebut karena ER merasa bahwa belanja online akan menghabiskan banyak waktu untuk mencari produk dan menunggu produk sampai ditanggannya (Komunikasi pribadi, 12 Mei 2016). Dimensi risiko privasi memiliki hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion, dengan nilai r = -0,461, p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi risiko privasi maka semakin rendah niat membeli produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah dimensi risiko privasi, maka semakin tinggi niat membeli produk fashion. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Dimensi risiko privasi berkaitan dengan keamanan informasi pribadi konsumen, meliputi alamat rumah konsumen, alamat e-mail, nomor telepon, dan nomor credit card atau debit card (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa khawatir jika informasi pribadi yang dimilikinya tidak aman atau disalahgunakan, maka konsumen akan merasakan risiko privasi tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya, ketika konsumen yang merasa bahwa informasi pribadi mereka aman, maka konsumen akan merasakan risiko ini rendah. Konsumen yang merasakan risiko ini rendah, akan memiliki sikap positif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang tinggi. Hal ini didukung oleh pernyataan CA bahwa dirinya cenderung berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi ketika berbelanja online. CA mengungkapkan bahwa dirinya merasa khawatir jika nomor kartu kredit/debitnya akan diketahui dan disalahgunakan oleh orang lain, yang akan mengakibatkan kerugian pada dirinya. CA juga mengungkapkan bahwa dirinya akan memilih toko online yang dapat dipercaya agar informasi pribadi yang ia berikan terlindungi (Komunikasi pribadi, 11 Mei 2016). Dimensi risiko finansial memiliki hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion, yaitu dengan nilai r = -0,413, p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi risiko finansial, maka semakin rendah niat membeli produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah dimensi risiko finansial, maka semakin tinggi niat membeli produk fashion. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dimensi risiko finansial berkaitan dengan kerugian keuangan saat berbelanja online (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa khawatir bahwa dirinya akan mengalami kerugian keuangan saat berbelanja online, maka konsumen akan merasakan risiko finansial tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya, ketika konsumen merasa bahwa belanja online tidak akan memberikan kerugian keuangan, maka konsumen akan merasakan risiko ini rendah. Konsumen yang merasakan risiko ini rendah, akan memiliki sikap positif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang tinggi. Hal ini diungkapkan oleh CA bahwa, dirinya merasa khawatir jika produk yang dibeli tidak sebanding dengan banyaknya uang yang digunakan, untuk itu dirinya akan cenderung mempertimbangkan jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli produk yang ia inginkan (Komunikasi pribadi, 11 Mei 2016). Selanjutnya, dimensi risiko kinerja produk memiliki hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan dengan niat membeli produk fashion, yaitu dengan nilai r = -0,411, p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dimensi risiko kinerja produk, maka semakin rendah niat membeli produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah dimensi risiko kinerja produk, maka semakin tinggi niat membeli produk fashion. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Dimensi risiko kinerja produk berkaitan dengan performasi produk yang dibeli (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa khawatir jika produk yang dibeli tidak berfungsi sebagai mana mestinya sesuai dengan harapan, maka konsumen akan merasakan risiko kinerja produk tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya, ketika konsumen merasa bahwa produk yang dibeli akan berfungsi sebagai mana mestinya sesuai dengan harapan, maka konsumen akan merasakan risiko ini rendah. Konsumen yang merasakan risiko ini rendah, akan memiliki sikap positif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang tinggi. Hal tersebut didukung oleh ungkapan KL yang pernah membeli produk fashion secara online, seperti pakaian dan sepatu. KL mengungkapkan bahwa, hal yang paling dikhawatirkan dalam berbelanja online adalah mengenai kualitas dan warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dari barang yang dibeli, selain itu KL juga merasa khawatir jika ukuran dari pakaian dan sepatu yang dibeli tidak sesuai/pas untuk dirinya. Hal tersebut membuat dirinya lebih detail dalam memilih toko online (Komunikasi pribadi, 10 Mei 2016). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa ada hubungan negatif, cukup kuat, dan signifikan antara dimensi risiko yang bersumber dari penjual dengan niat membeli produk fashion, yaitu dengan nilai r = -0,410 dan p = 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi risiko yang bersumber dari penjual, maka semakin rendah niat membeli produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah dimensi risiko yang bersumber dari penjual maka semakin tinggi niat membeli produk fashion. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Dimensi risiko yang bersumber dari penjual merupakan risiko yang berkaitan dengan reliabilitas dari penjual setelah pembelian (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa khawatir jika produk yang dibeli secara online tidak bergaransi atau tidak dapat ditukar jika tidak sesuai harapan, maka konsumen akan merasakan dimensi risiko yang bersumber dari penjual tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki sikap negatif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya, ketika konsumen merasa aman karena penjual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
memberikan jaminan jika produk yang dibeli tidak sesuai dengan harapan, maka konsumen akan merasakan risiko ini rendah. Konsumen yang merasakan risiko ini rendah, akan memiliki sikap positif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang tinggi. Hal ini juga didukung oleh ungkapan KL bahwa, ketika berbelanja online KL merasa khawatir jika produk yang dibeli ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan dan penjual tidak bertanggungjawab atas keluhan dan kekecewaan pembeli (Komunikasi pribadi, 10 Mei 2016). Selanjutnya, dimensi risiko pengiriman produk memiliki hubungan negatif, cukup kuat¸ dan signifikan terhadap niat membeli produk, yaitu dengan nilai r = - 0,313 dan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi risiko pengiriman produk maka semakin rendah niat membeli produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah dimensi risiko pengiriman produk maka semakin tinggi niat membeli produk fashion. Hal ini berarti, hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Dimensi risiko pengiriman produk merupakan risiko yang berkaitan dengan proses pengiriman produk (Naiyi, 2004). Ketika konsumen merasa khawatir jika produk rusak, hilang, terlambat, atau bahkan tidak sampai tujuan, maka konsumen akan merasakan risiko pengiriman produk tinggi. Konsumen yang merasakan risiko ini tinggi, akan memiliki sikap negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya tidak akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan rendah, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang rendah. Demikian pula sebaliknya, ketika konsumen merasa jika produk sampai dengan selamat dan tepat waktu, maka konsumen akan merasakan risiko ini rendah. Konsumen yang merasakan risiko ini rendah, akan memiliki sikap positif terhadap belanja online dan anggapan bahwa lingkungan sosialnya akan mendukung perilakunya, dan kontrol perilaku yang dirasakan tinggi, sehingga konsumen akan memiliki niat membeli produk fashion yang tinggi. Hal ini didukung oleh ungkapan GH bahwa, ketika berbelanja online dirinya merasa khawatir jika produk yang dibeli tidak kunjung diterima atau rusak ketika sampai ditanggannya (Komunikasi pribadi, 14 Mei 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian menggunakan teknik korelasi Product Moment pada data yang terdistribusi normal, menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion, sebesar r = -0,575, p = 0,000, N = 154. Selain itu, hasil analsis korelasi Spearman Rho juga digunakan pada data yang terdistribusi tidak normal. Hasil analisis menunjukan bahwa hubungan antara masing-masing dimensi persepsi risiko berbelanja online dan niat membeli produk fashion, sebesar r = -0,539, p = 0,000 pada dimensi risiko informasi dari penjual, r = -0,530, p = 0,000 pada dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian, r = -0,461, p =0,000 pada dimensi risiko privasi, dan r = -0,413, p = 0,000 pada dimensi risiko finansial. Sedangkan r = -0,411, p = 0,000 pada dimensi risiko kinerja produk, r = -0,410, p = 0,000 pada dimensi risiko yang bersumber dari penjual serta r = -0,313, p = 0,000 pada dimensi risiko pengiriman produk. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi tiap dimensi persepsi risiko berbelanja online maka semakin rendah niat membeli produk fashion, begitu juga sebaliknya semakin rendah tiap dimensi persepsi risiko berbelanja online, maka semakin tinggi niat membeli produk fashion.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1. Bagi Subjek Penelitian Subjek penelitian atau konsumen pada umumnya diharapkan mampu memahami
berbagai risiko
dalam
berbelanja
online untuk dapat
menghindari risiko yang mungkin dapat dialami dalam berbelanja online dan dapat berbelanja online dengan aman. 2. Bagi Penjual Online Perilaku belanja online diperkirakan akan mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Sebagai penjual online, penjual diharapkan mampu memahami berbagai risiko yang mungkin dirasakan oleh konsumen, sehingga penjual dapat merancang berbagai strategi untuk pengurangan risiko dan mampu meningkatkan niat membeli konsumen secara online. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat menyebarkan skala yang lebih luas, agar memperoleh data dengan sebaran yang lebih normal, sehingga dapat digeneralisasikan pada wanita dewasa awal pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (1991). The Theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Process 50, 179-211. Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality, & Behavior. Open University Press. New York. Akhir, D.J. 2014, Maret 17. Nih, Alasan Orang Indonesia Senang Belanja. Diunduh pada tanggal 30 Januari 2016, dari http://economy.okezone.com/read/2014/03/17/320/956138/nih-alasanorang-indonesia-senang-belanja-online. Astuti, L.D.P. 2011, Oktober 21. Ketahui Efek Buruk Belanja Online. Diunduh pada tanggal 30 Januari 2016, dari http://life.viva.co.id/news/read/257722ketahui-efek-buruk-belanja-online. Assael, H. (1992). Consumer Behavior And Marketing Action (4th Edition). PWS – Kent Publication. Boston. Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Barnard, Malcolm. (2007). Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra. Bhatnagar, A., Misra, S. and Rao, H.R. (2000). On risk, convenience and Internet shopping behaviour. Communications of the ACM43 (11), 98-105. Brown, M., Popes, N., & Voges, K. (2001). Buying or browsing? An exploration of shopping orientations and online purchase intention. European Journal of Marketing 37 (11), 1666-1684. Caesarlita, Diandra. 2015, Januari 23. Masih Banyak Masyarakat Indonesia Khawatir Belanja Online. Diunduh pada tanggal 20 April 2016, dari http://autotekno.sindonews.com/read/954594/133/masih-banyakmasyarakat-indonesia-khawatir-belanja-online-1421986470. Comegys, C., Hanula, M., & Vaisanen, J. (2009). Effects of Consumer Trust and Risk on Online Purchase Decision-making: A Comparison of Finnish and United States Students. International Journal of Management Vol. 26 No. 2. 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan : Dewasa Muda. Jakarta : Grasindo. Delafrooz, N., Paim, L. H., Haron, S.A., Sidin, S.M., & Khatibi, Ali. (2009). Factor affecting students’ attitude toward online shopping. African Journal of Bussiness Management Vol. 3 (5), pp. 200-209. Delafrooz, N., Paim, L. H., & Khatibi, K., (2011). Understanding consumer’s internet purchase in Malaysia. AfricanJournal of Business Management Vol. 5(3), pp. 2837-2846. East, R., Wright, M., & Vanhuele, M. (2013). Consumer Behavior : Applications in Marketing (2nd Edition). Los Angles : Sage. Engel, J.F., Blackwell, R.D. & Miniard, P.W. (1990). Consumer Behavior Sixth Edition.Chicago : The Dryden Press. Ferrinadewi, E. (2008). Merek & Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Firdayanti, Restika. (2012). Persepsi Risiko Melakukan E-commerce Dengan Kepercayaan Konsumen Dalam Membeli Produk Fashion Online. Journal of Social and Industrial Psychology. Fishbein, M. & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior : An Introduction to Theory and Research. Sydney: Addison – Wesley Publishing Company. Hadi, S. (2004). Metodologi Research. Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset Heijden, Verhagen, & Creemers. (2003). Understanding online purchase intentions : contribution from technology and trust perspective. European Journal of Information Systems. 12, 41-48 Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana. Kartono, Kartini. (2006). Psikologi Wanita Jilid 1 Mengenal Gadis Remaja & Wanita Dewasa Awal. Bandung : Mandar Maju. Khalidi, Fardil. 2015, Januari 23. BMI Prediksi Belanja Online Tumbuh 57% tahun 2015. Diunduh pada tanggal 27 Agustus 2015, dari http://swa.co.id/business-research/bmi-research-pasar-belanja-online-ditahun-2015-semakin-menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Kumar, Vinay & Dange, Ujwala. (2014). A study on perceived risk in online shopping of youth in Pure : A factor analysis. Journal of Research in Management, Social Sciences & Technology, Vol. 8, No. 8. Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran (Ed ke- 11, Jilid 1). PT. Indeks. Jakarta. Li, N & Zhang, P. (2002). Consumer online shopping attitudes and behavior. Americas Conference onInformation Systems, 8, 508-517. Lin, H.F (2007). Predicting consumer intentions to shop online: An empirical test of competing theories. Electronic Commerce Research and Applications,6(4), 433-442. Mahmud. 2016, 29 Februari. Beli Online Klaim Garansi Iphone Refurbished Ditolak. Diunduh pada tanggal 22 April 2016, dari http://news.detik.com/suara-pembaca/3153324/beli-online-klaim-garansiiphone-refurbished-ditolak. Mappire, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya.Usaha Nasional. Masoud, E.Y. (2013). The Effect of Perceived Risk on Online Shopping in Jordan. European Journal Bussiness and Management, Vol.5, No.6. Miyazaki, A.D., & Fernandez, A. (2001). Consumer Perception of Privacy and Security Risks for Online Shopping. Journal of Consumer Affairs. Vol.35, No.1. pp 27-44. Monsuwe, T.P., Dellaert, B.G.C., & Ruyter, Ko de. (2004). What Drives Consumers to Shop Online? A Literature Review. International Journal of Service Industry Management, Vol. 15. No. 1, pp. 102-121. Mowen, J.C. & Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen. (Ed. Ke - 5, Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Naiyi, Y.E. (2004). Dimensions of Consumer’s Perceived Risk in Online Shopping. Journal of Electronic Science and Technology of China, Vol.2, No.3. NN. 2013, November 2. Masyarakat Masih Tak Puas Dengan E-commerce. Diunduh pada tanggal 18 September 2015, dari http://www.indotelko.com/kanal?it=Masyarakat-Masih-tak-Puas-dengane-Commerce
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
NN. 2015, Desember 10. Lazada, Isi Dan Kardus Beda Merk. Diunduh pada tanggal 22 April 2016, dari http://bukafakta.blogspot.co.id/2015/12/lazadaisi-dan-kardus-beda-merk.html. Noor, Juliansyah. (2011). Metode Penelitian. Jakarta : Kencana Putra Utama. O’Cass, A. (2004). Fashion clothing consumption: antecedents and consequences of fashion clothing involvement. European Journal of Marketing, 38(7), 869-82. Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D.(2008). Human Development Ed. 9. Jakarta: Kencana. Pitoyo, Arif. 2014, Januari 29. 78 Persen Pembeli Online Kecewa Pada Produk Belanjanya. Diunduh pada tanggal 22 April 2016, dari http://www.merdeka.com/teknologi/78-persen-pembeli-online-kecewa pada-produk-belanjaannya.html. Prakosa, H. Penyusunan Skala Psikologi : Anchor dan Jenjang Skala Model Summated Rating. Indonesia Psychological Journal 13 (49), 66-71. Putra, R.B.S.A. (2014). Hubungan Antara Asetivitas Penjual Online Shop Pada Media Sosial Facebook dengan Niat Membeli Konsumen. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Rahman, A.F. 2016, April 9. Akun Lazada Dibobol, Kartu Kredit Pria Ini Jebol Jutaan Rupiah. Diunduh pada tanggal 22 April 2016, dari http://inet.detik.com/read/2016/04/09/105050/3183724/323/akun-lazadadibobol-kartu-kredit-pria-ini-jebol-jutaan-rupiah. Rema, Dona. 2012, Agustus 30. 7 alasan mengapa wanita suka berbelanja. Diunduh pada tanggal 19 Juni 2015 dari http://wolipop.detik.com/read/2012/08/30/102943/2002919/1141/7-alasanmengapa-wanita-suka-berbelanja. Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma. Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development :Perkembangan Masa Hidup Jilid II. Jakarta : Erlangga. Sarwono, Jonathan. (2009). Statstik Itu Mudah. Yogyakarta : ANDI. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Setiawan, S.R.D. 2014, Oktober 13. Ketika Orang Indonesia Lebih Senang Berbelanja Online. Diunduh pada tanggal 27 Agustus 2015 darihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/10/13/084300126/Keti ka Orang Indonesia Lebih Senang Belanja Online. Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. (2015). Consumer Behavior 11th ed. New Jersey: Pretince Hall. Sumarwan, Ujang. (2011). Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. (Ed. Ke-2). Bogor: Ghalia Indonesia. Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan: Fungsi dan Teori. Yogyakarta. CAPS (Center of Academic Publishing Service). Usman, H., & Akbar, P.S. (2006). Pengantar Statistika (ed. Ke-2). Jakarta : PT. Bumi Aksara. Triananda, Kharina. 2015, Januari 22. Riset : Perempuan Lebih Sering Berbelanja Online. Diunduh pada tanggal 27 Agustus 2015, dari http://www.beritasatu.com/digital-life/242786-riset-perempuan-lebihsering-belanja-online.html. Zailani, S., Kheng. C. L., & Fernando. Y. (2008). Perception Toward Online Ticketing : Evidence in Malaysia. International Business Management 2 (1):11-21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN 1 Skala Try Out SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI
Disusun oleh : Maria Yosifa (119114092)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Yogyakarta, 28 November 2015
Kepada Yth. Saudari yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Dengan hormat, dengan ini saya : Nama
: Maria Yosifa
Fakultas
: Psikologi
Universitas
: Sanata Dharma
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa, maka saya mohon kesediaan Saudari untuk memberikan tanggapan pada pernyataanpernyataan yang telah saya susun dalam skala penelitian ini. Tanggapan yang Saudari berikan akan dijaga kerahasiaannya, sehingga Saudari diharapkan untuk mengisi skala berikut sesuai dengan keadaan Saudari yang sesungguhnya. Saya mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaan Saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hormat Saya,
Maria Yosifa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak dalam keadaan terpaksa dari pihak manapun, akan tetapi dengan sukarela demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban yang saya berikan murni saya alami sendiri dan bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga mengizinkan bahwa dengan tidak mencantumkan nama sebenarnya maka jawaban saya dapat dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.
Yogyakarta, ........................... 2015
Menyetujui,
(...................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
IDENTITAS
Usia
:
Pekerjaan
:
tahun
Pendapatan /uang saku per-bulan : > 5 juta per-bulan 3-5 juta per-bulan 1-3 juta per-bulan < 1 juta per-bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Berilah tanda silang (x) atau centang ( √ ) pada salah satu kotak pilihan yang sesuai dengan diri Anda. Berbelanja online : Pernah
Pernah mengakses, tidak membeli Tidak pernah mengakses, tidak membeli
Media yang paling sering diakses atau digunakan untuk berbelanja online : Business to Consumer (Lazada, Zalora, Bhinneka). Consumer to Consumer (Tokopedia, Bukalapak, Elevenia) Iklan baris ( OLX, FJB Kaskus) Media Sosial (Instagram, Facebook, Twitter) Lainnya ................................. Frekuensi dalam berbelanja online (jika pernah berbelanja online) : setidaknya 1 kali dalam sebulan 2-3 kali dalam sebulan setidaknya 1 kali dalam seminggu 2-3 kali dalam seminggu lebih dari 3 kali dalam seminggu lainnya : ......................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
SKALA I
PETUNJUK PENGISIAN SKALA Baca dan pahamilah pernyataan-pernyataan berikut kemudian nyatakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda. Berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban yang telah disediakan.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah : SS
: Apabila Anda merasa “SANGAT SETUJU” dengan pernyataan yang ada
S
: Apabila Anda merasa “SETUJU’’ dengan pernyataan yang ada
TS
: Apabila Anda merasa “TIDAK SETUJU” dengan pernyataan yang ada
STS
: Apabila Anda merasa “SANGAT TIDAK SETUJU’’ dengan pernyataan yang ada Anda bebas untuk menentukan jawaban Anda sendiri karena dalam hal
ini tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban yang Anda berikan merupakan cerminan dari diri Anda sendiri. Contoh cara pengisian skala No. 1.
Pernyataan Saya senang berbelanja online
SS X
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Apabila Anda merasa jawaban Anda kurang mencerminakan diri Anda dan ingin mengganti jawabannya, maka Anda dapat mengganti pilihan jawaban Anda dengan cara memberikan tanda garis dua pada jawaban sebelumnya (=) kemudian memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai. Contoh koreksi : No. 1.
Pernyataan Saya senang berbelanja online
SS
S
X
TS
STS
X
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan ! Selamat Mengerjakan !
No. 1.
Pernyataan Saya merasa penjual online memberikan informasi produk yang berbeda dengan kondisi sebenarnya.
2.
Saya merasa bahwa belanja online lebih menghemat waktu.
3.
Saya khawatir produk yang saya beli tidak sesuai dengan yang saya harapkan.
4.
Saya yakin bahwa produk yang saya beli memiliki kualitas seperti yang ditampilkan diiklan.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No.
Pernyataan
5.
Saya merasa bahwa informasi produk yang diberikan
oleh
penjual
tidak
SS
jelas
dan
meragukan. 6.
Saya merasa belanja online rumit, karena konsumen melayani dirinya sendiri tanpa arahan secara langsung.
7.
Saya merasa bahwa diskon yang diperoleh ketika berbelanja di toko/mall lebih besar dibandingkan saat berbelanja ditoko online.
8.
Saya merasa bahwa informasi produk yang disampaikan sesuai dengan kondisi produk yang sesungguhnya.
9.
Saya merasa bahwa potongan harga yang diperoleh ketika berbelanja online lebih besar.
10.
Saya yakin bahwa belanja online mudah karena konsumen memperoleh bantuan secara langsung.
11.
Saya khawatir barang palsu atau tidak sesuai dengan yang ditawarkan.
12.
Saya yakin bahwa kerahasiaan nomor kartu kredit/debit terjamin.
S
TS
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No.
Pernyataan
13.
Saya merasa bahwa belanja online lebih menghemat
biaya
meskipun
SS
tidak
ada
penawaran diskon. 14.
Saya merasa bahwa belanja online sederhana karena konsumen mudah untuk mencari informasi produk.
15.
Saya
merasa
bahwa
berbelanja
online
membutuhkan banyak waktu. 16.
Saya merasa bahwa produk yang dibeli secara online dapat hilang atau salah alamat.
17.
Saya meragukan kualitas produk yang saya beli tidak sebagus gambar yang ditampilkan diklan.
18.
Saya yakin penjual online bersedia menerima keluhan
ketika
produk
yang
saya
beli
bermasalah. 19.
Saya khawatir karena biaya/ongkos kirim dalam berbelanja online mahal.
20.
Saya khawatir karena informasi pribadi, seperti nomor telepon, alamat rumah, dan alamat
email dapat
disalahgunakan oleh
S
TS
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
penjual atau orang lain. No.
Pernyataan
SS
21.
Saya percaya bahwa produk yang saya dapat sesuai dengan yang saya inginkan.
22.
Saya khawatir produk yang saya beli rusak ketika sampai tujuan.
23.
Saya yakin bahwa produk yang saya beli tiba tepat
pada
waktunya
sesuai
dengan
kesepakatan. 24.
Saya
yakin
bahwa
penjual
memberikan
informasi yang lengkap mengenai toko onlinenya. 25.
Saya
khawatir
memberikan
penjual
jaminan
online
keamanan
tidak terhadap
informasi pribadi konsumen. 26.
Saya ragu-ragu karena ada kemungkinan pengiriman barang lama atau mengalami keterlambatan.
27.
Saya merasa bahwa penjelasan produk yang diberikan oleh penjual tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
S
TS
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No. 28.
Pernyataan Saya
yakin
bahwa
SS
produk
yang
dijual
memiliki jaminan dari penjual online dan dapat ditukar jika produk mengecewakan. 29.
Saya percaya bahwa produk yang saya beli sampai dalam kondisi baik.
30.
Saya khawatir belanja online sulit dilakukan, karena saya harus mencari sendiri informasi produk tanpa bantuan orang lain.
31.
Saya ragu-ragu karena meskipun toko online memberikan penawaran diskon, namun total biaya yang dikeluarkan lebih banyak.
32.
Saya merasa bahwa penjual online tidak memberikan garansi atau penukaran produk jika produk tidak sesuai harapan.
33.
Saya yakin bahwa informasi produk yang diberikan penjual sesuai dengan kondisi produk yang sesungguhnya.
34.
Saya yakin barang yang dijual asli sesuai dengan penawaran.
35.
Saya
ragu-ragu
karena
nomor
kartu
kredit/debit dapat disalahgunakan oleh orang
S
TS
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
lain. No. 36.
Pernyataan
SS
S
TS
Saya yakin bahwa ongkos kirim dalam berbelanja online masih wajar.
37.
Ssaya percaya bahwa deskripsi produk yang diberikan penjual jelas dan meyakinkan.
38.
Saya yakin kerahasiaan tentang informasi pribadi, seperti nomor telepon, alamat rumah, dan alamt email terjamin.
39.
Saya yakin jika barang yang saya beli akan sampai pada alamat tujuan.
40.
Saya ragu-ragu karena informasi mengenai toko online yang diberikan penjual sangat sedikit.
41.
Saya
percaya
bahwa
penjual
menjaga
informasi pribadi konsumen. 42.
Saya khawatir penjual online tidak mau menanggapi keluhan ketika produk yang saya beli bermasalah.
Mohon periksa kembali jawaban Anda jangan sampai ada yang terlewatkan.
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
SKALA II
PETUNJUK PENGISIAN SKALA Skala dibawah terdiri dari 4 pernyataan, yang menunjukkan bagaimana niat membeli Anda. Silakan baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengungkapkan pendapat Anda tentang seberapa niat Anda untuk membeli produk fashion di online shop. Semakin menuju angka 1 menunjukkan bahwa Anda semakin tidak berniat membeli, sedangkan semakin menuju angka 9 menujukkan bahwa Anda semakin berniat membeli.
Silakan memilih dan lingkari angka yang paling sesuai dengan diri Anda.
Contoh pengisian skala : Saya tidak senang
1
2
3
4
5 6 7
8 9
berbelanja online
Saya
senang
berbelanja online
Selamat Mengerjakan !
1.
Saya tidak berniat untuk
membeli
1
2
3
4
5
6
7
8 9
Saya berniat untuk membeli
produk
produk fashion di
fashion di online
online shop.
shop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2.
Saya tidak berniat untuk
2
3
4
5
6
7
8 9
segera
membeli fashion
1
segera
membeli
produk di
produk fashion di
online
shop.
3.
Saya berniat untuk
online shop.
Saya tidak berniat
1
2
3
4
5
6
7
8 9
Saya berniat untuk
untuk
membeli
membeli
produk
produk
fashion
fashion
dalam
dalam waktu dekat
waktu
di
online shop.
online
shop.
dekat
di
di online shop 4.
Saya untuk
tidak
berniat
1
2
3
4
5
6
7
8 9
membeli
produk
fashion
waktu
yang
di akan
datang di online shop.
Saya berniat untuk membeli fashion
di
waktu
yang akan datang di online shop.
Mohon periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan ... Terimakasih Tuhan Memberkati
produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM SKALA PERSEPSI RISIKO BERBELANJA ONLINE
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
RELIABILITAS SKALA PERSEPSI RISIKO BERBELANJA ONLINE SEBELUM SELEKSI ITEM
Reliability
A. Dimensi risiko yang bersumber dari penjual Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.792
6 Item-Total Statistics
Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_1
12.7429
7.121
.405
.790
PR_18
12.9286
6.792
.338
.812
PR_28
12.7429
5.585
.745
.709
PR_32
12.4571
6.049
.647
.736
PR_33
12.7429
6.629
.471
.777
PR_42
12.4571
5.672
.695
.721
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
B. Dimensi risiko pengiriman produk Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.704
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_16
12.6571
4.402
.362
.690
PR_22
12.6714
3.789
.557
.621
PR_23
12.8714
4.867
.259
.716
PR_26
12.4429
4.163
.523
.637
PR_29
13.1286
4.519
.483
.654
PR_39
13.3000
4.416
.453
.660
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
C. Dimensi risiko finansial Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.704
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_7
12.6571
5.127
.368
.687
PR_9
12.5714
5.408
.282
.714
PR_13
12.7571
4.969
.471
.652
PR_19
12.3857
4.791
.528
.633
PR_31
12.5286
4.369
.664
.583
PR_36
12.9571
5.781
.322
.695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
D. Dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.832
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_2
10.9857
5.695
.551
.817
PR_6
11.0143
5.580
.681
.789
PR_10
10.7857
5.794
.595
.806
PR_14
10.9429
5.910
.553
.815
PR_15
10.7714
5.657
.555
.816
PR_30
10.9286
5.661
.711
.785
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
E. Dimensi risiko kinerja produk Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.881
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_3
13.2571
6.918
.717
.857
PR_4
13.8429
7.236
.700
.859
PR_11
13.3571
7.160
.731
.854
PR_17
13.4286
6.944
.764
.848
PR_21
13.8714
7.389
.746
.853
PR_34
13.9571
8.476
.494
.889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
F. Dimensi risiko privasi Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.832
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_12
11.9571
5.781
.512
.825
PR_20
11.8143
5.777
.525
.822
PR_25
11.6000
5.664
.576
.811
PR_35
11.7000
5.286
.705
.784
PR_38
11.9571
5.201
.733
.777
PR_41
12.1143
6.016
.596
.809
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
G. Dimensi risiko informasi dari penjual Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.812
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_5
11.9857
5.087
.677
.759
PR_8
11.9857
5.377
.556
.786
PR_24
12.1286
5.418
.548
.787
PR_27
11.7429
5.237
.534
.791
PR_37
11.9571
5.230
.641
.768
PR_40
11.8429
5.323
.496
.800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
RELIABILITAS SKALA PERSEPSI RISIKO SETELAH SELEKSI ITEM
Reliability A. Dimensi risiko yang bersumber dari penjual Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.812
5
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_1
10.4571
5.237
.455
.814
PR_28
10.4571
4.136
.705
.742
PR_32
10.1714
4.376
.672
.754
PR_33
10.4571
4.947
.462
.815
PR_42
10.1714
4.057
.718
.737
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. B. Dimensi risiko pengiriman produk Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.716
5
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_16
10.1143
3.291
.439
.683
PR_22
10.1286
2.838
.600
.610
PR_26
9.9000
3.309
.498
.658
PR_29
10.5857
3.608
.468
.673
PR_39
10.7571
3.636
.377
.704
C. C. Dimensi risiko Finansial D. Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
C. C. Dimensi risiko Finansial D. Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.714
5
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_7
10.0571
3.910
.328
.727
PR_13
10.1571
3.700
.463
.669
PR_19
9.7857
3.533
.527
.642
PR_31
9.9286
3.140
.681
.570
PR_36
10.3571
4.262
.389
.697
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
D. Risiko kinerja produk Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.881
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_3
13.2571
6.918
.717
.857
PR_4
13.8429
7.236
.700
.859
PR_11
13.3571
7.160
.731
.854
PR_17
13.4286
6.944
.764
.848
PR_21
13.8714
7.389
.746
.853
PR_34
13.9571
8.476
.494
.889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
E. Dimensi risiko kerugian karena proses dan waktu pembelian Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
c. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.832
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_2
10.9857
5.695
.551
.817
PR_6
11.0143
5.580
.681
.789
PR_10
10.7857
5.794
.595
.806
PR_14
10.9429
5.910
.553
.815
PR_15
10.7714
5.657
.555
.816
PR_30
10.9286
5.661
.711
.785
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
F. Dimensi risiko privasi Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.832
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_12
11.9571
5.781
.512
.825
PR_20
11.8143
5.777
.525
.822
PR_25
11.6000
5.664
.576
.811
PR_35
11.7000
5.286
.705
.784
PR_38
11.9571
5.201
.733
.777
PR_41
12.1143
6.016
.596
.809
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
G. Dimensi risiko informasi dari penjual Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.812
6
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PR_5
11.9857
5.087
.677
.759
PR_8
11.9857
5.377
.556
.786
PR_24
12.1286
5.418
.548
.787
PR_27
11.7429
5.237
.534
.791
PR_37
11.9571
5.230
.641
.768
PR_40
11.8429
5.323
.496
.800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM SKALA NIAT MEMBELI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
RELIABILITAS SKALA NIAT MEMBELI SESUDAH SELEKSI ITEM
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 70
100.0
0
.0
70
100.0
c. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .910
4
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
NM_1
14.2857
39.164
.866
.857
NM_2
15.0714
43.227
.785
.887
NM_3
15.1714
42.608
.800
.881
NM_4
14.2286
44.266
.733
.904
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4. Skala Final
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI
Disusun oleh : Maria Yosifa (119114092)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Yogyakarta, 13 Desember 2015
Kepada Yth. Saudari yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Dengan hormat, dengan ini saya : Nama
: Maria Yosifa
Fakultas
: Psikologi
Universitas
: Sanata Dharma
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa, maka saya mohon kesediaan Saudari untuk memberikan tanggapan pada pernyataanpernyataan yang telah saya susun dalam skala penelitian ini. Tanggapan yang Saudari berikan akan dijaga kerahasiaannya, sehingga Saudari diharapkan untuk mengisi skala berikut sesuai dengan keadaan Saudari yang sesungguhnya. Saya mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaan Saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Hormat Saya,
Maria Yosifa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak dalam keadaan terpaksa dari pihak manapun, akan tetapi dengan sukarela demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban yang saya berikan murni saya alami sendiri dan bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga mengizinkan bahwa dengan tidak mencantumkan nama sebenarnya maka jawaban saya dapat dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.
Yogyakarta, ........................... 2015
Menyetujui,
(...................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
IDENTITAS
Usia
:
Pekerjaan
:
tahun
Pendapatan /uang saku per-bulan : > 5 juta per-bulan 3-5 juta per-bulan 1-3 juta per-bulan < 1 juta per-bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Berilah tanda silang (x) atau centang ( √ ) pada salah satu kotak pilihan yang sesuai dengan diri Anda. Berbelanja online : Pernah
Pernah mengakses, tidak membeli Tidak pernah mengakses, tidak membeli
Media yang paling sering diakses atau digunakan untuk berbelanja online : Business to Consumer (Lazada, Zalora, Bhinneka). Consumer to Consumer (Tokopedia, Bukalapak, Elevenia) Iklan baris ( OLX, FJB Kaskus) Media Sosial (Instagram, Facebook, Twitter) Lainnya ................................. Frekuensi dalam berbelanja online (jika pernah berbelanja online) : setidaknya 1 kali dalam sebulan 2-3 kali dalam sebulan setidaknya 1 kali dalam seminggu 2-3 kali dalam seminggu lebih dari 3 kali dalam seminggu lainnya : ......................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
SKALA I
PETUNJUK PENGISIAN SKALA Baca dan pahamilah pernyataan-pernyataan berikut kemudian nyatakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda. Berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban yang telah disediakan.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah : SS
: Apabila Anda merasa “SANGAT SETUJU” dengan pernyataan yang ada
S
: Apabila Anda merasa “SETUJU’’ dengan pernyataan yang ada
TS
: Apabila Anda merasa “TIDAK SETUJU” dengan pernyataan yang ada
STS
: Apabila Anda merasa “SANGAT TIDAK SETUJU’’ dengan pernyataan yang ada Anda bebas untuk menentukan jawaban Anda sendiri karena dalam hal
ini tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban yang Anda berikan merupakan cerminan dari diri Anda sendiri. Contoh cara pengisian skala No. 1.
Pernyataan Saya senang berbelanja online
SS X
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Apabila Anda merasa jawaban Anda kurang mencerminakan diri Anda dan ingin mengganti jawabannya, maka Anda dapat mengganti pilihan jawaban Anda dengan cara memberikan tanda garis dua pada jawaban sebelumnya (=) kemudian memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai. Contoh koreksi : No. 1.
Pernyataan Saya senang berbelanja online
SS
S
X
TS
STS
X
Pastikan tidak ada jawaban yan terlewatkan ! Selamat Mengerjakan !
No. 1.
Pernyataan Saya merasa penjual online memberikan informasi produk yang berbeda dengan kondisi sebenarnya.
2.
Saya merasa bahwa belanja online lebih menghemat waktu.
3.
Saya khawatir produk yang saya beli tidak sesuai dengan yang saya harapkan.
4.
Saya yakin bahwa produk yang saya beli memiliki kualitas seperti yang ditampilkan diiklan.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
No. 5.
Pernyataan
SS
Saya merasa bahwa informasi produk yang diberikan
oleh
penjual
tidak
jelas
dan
meragukan. 6.
Saya merasa belanja online rumit, karena konsumen melayani dirinya sendiri tanpa arahan secara langsung.
7.
Saya merasa bahwa diskon yang diperoleh ketika berbelanja di toko/mall lebih besar dibandingkan saat berbelanja ditoko online.
8.
Saya merasa bahwa informasi produk yang disampaikan sesuai dengan kondisi produk yang sesungguhnya.
9.
Saya yakin bahwa belanja online mudah karena konsumen memperoleh bantuan secara langsung.
10.
Saya khawatir barang palsu atau tidak sesuai dengan yang ditawarkan.
11.
Saya yakin bahwa kerahasiaan nomor kartu kredit/debit terjamin.
12.
Saya merasa bahwa belanja online lebih menghemat
biaya
meskipun
tidak
ada
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
penawaran diskon. No. 13.
Pernyataan
SS
Saya merasa bahwa belanja online sederhana karena konsumen mudah untuk mencari informasi produk.
14.
Saya
merasa
bahwa
berbelanja
online
membutuhkan banyak waktu. 15.
Saya merasa bahwa produk yang dibeli secara online dapat hilang atau salah alamat.
16.
Saya meragukan kualitas produk yang saya beli tidak sebagus gambar yang ditampilkan diklan.
17.
Saya khawatir karena biaya/ongkos kirim dalam berbelanja online mahal.
18.
Saya khawatir karena informasi pribadi, seperti nomor telepon, alamat rumah, dan alamat
email dapat
disalahgunakan oleh
penjual atau orang lain. 19.
Saya percaya bahwa produk yang saya dapat sesuai dengan yang saya inginkan.
20.
Saya khawatir produk yang saya beli rusak ketika sampai tujuan.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
No. 21.
Pernyataan Saya
yakin
bahwa
SS
penjual
memberikan
informasi yang lengkap mengenai toko onlinenya. 22.
Saya
khawatir
memberikan
penjual
jaminan
online
keamanan
tidak terhadap
informasi pribadi konsumen. 23.
Saya ragu-ragu karena ada kemungkinan pengiriman barang lama atau mengalami keterlambatan.
24.
Saya merasa bahwa penjelasan produk yang diberikan oleh penjual tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
25.
Saya
yakin
bahwa
produk
yang
dijual
memiliki jaminan dari penjual online dan dapat ditukar jika produk mengecewakan. 26.
Saya percaya bahwa produk yang saya beli sampai dalam kondisi baik.
27.
Saya khawatir belanja online sulit dilakukan, karena saya harus mencari sendiri informasi produk tanpa bantuan orang lain.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
No. 28.
Pernyataan
SS
Saya ragu-ragu karena meskipun toko online memberikan penawaran diskon, namun total biaya yang dikeluarkan lebih banyak.
29.
Saya merasa bahwa penjual online tidak memberikan garansi atau penukaran produk jika produk tidak sesuai harapan.
30.
Saya yakin bahwa informasi produk yang diberikan penjual sesuai dengan kondisi produk yang sesungguhnya.
31.
Saya yakin barang yang dijual asli sesuai dengan penawaran.
32.
Saya
ragu-ragu
karena
nomor
kartu
kredit/debit dapat disalahgunakan oleh orang lain. 33.
Saya yakin bahwa ongkos kirim dalam berbelanja online masih wajar.
34.
Saya percaya bahwa deskripsi produk yang diberikan penjual jelas dan meyakinkan.
35.
Saya yakin kerahasiaan tentang informasi pribadi, seperti nomor telepon, alamat rumah, dan alamt email terjamin.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
No. 36.
Pernyataan
SS
S
TS
Saya yakin jika barang yang saya beli akan sampai pada alamat tujuan.
37.
Saya ragu-ragu karena informasi mengenai toko online yang diberikan penjual sangat sedikit.
38.
Saya
percaya
bahwa
penjual
menjaga
informasi pribadi konsumen. 39.
Saya khawatir penjual online tidak mau menanggapi keluhan ketika produk yang saya beli bermasalah.
Mohon periksa kembali jawaban Anda jangan sampai ada yang terlewatkan.
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
SKALA II
PETUNJUK PENGISIAN SKALA Skala dibawah terdiri dari 4 pernyataan, yang menunjukkan bagaimana niat membeli Anda. Silakan baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengungkapkan pendapat Anda tentang seberapa niat Anda untuk membeli produk fashion di online shop. Semakin menuju angka 1 menunjukkan bahwa Anda semakin tidak berniat membeli, sedangkan semakin menuju angka 9 menujukkan bahwa Anda semakin berniat membeli. Silakan memilih dan lingkari angka yang paling sesuai dengan diri Anda. Contoh pengisian skala : Saya tidak senang
1
2
3
4
5 6 7
8 9
berbelanja online
Saya
senang
berbelanja online
Selamat Mengerjakan 1.
Saya tidak berniat untuk
membeli
1
2
3
4
5
6
7
8 9
Saya berniat untuk membeli
produk
produk fashion di
fashion di online
online shop.
shop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
2.
Saya tidak berniat untuk
1
2
3
4
5
6
7
8 9
segera
membeli fashion
segera
membeli
produk di
produk fashion di
online
shop.
3.
Saya berniat untuk
online shop.
Saya tidak berniat
1
2
3
4
5
6
7
8 9
Saya berniat untuk
untuk
membeli
membeli
produk
produk
fashion
fashion
dalam
dalam waktu dekat
waktu
di
online shop.
online
shop.
dekat
di
di online shop 4.
Saya untuk
tidak
berniat
1
2
3
4
5
6
7
8 9
membeli
produk
fashion
waktu
yang
di akan
datang di online shop.
Saya berniat untuk membeli fashion
produk di
yang akan datang di online shop.
Mohon periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan ... Terimakasih Tuhan Memberkati
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 HASIL UJI ASUMSI (UJI NORMALITAS DAN LINEARITAS) SKALA PERSEPSI RISIKO BERBELANJA ONLINE DENGAN NIAT MEMBELI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
HASIL UJI NORMALITAS Case Processing Summary
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
Df
Sig.
Penjual
.088
154
.005
.980
154
.022
Pengiriman
.106
154
.000
.976
154
.008
Finansial
.146
154
.000
.957
154
.000
Kinerja
.105
154
.000
.973
154
.005
Kerugian
.148
154
.000
.971
154
.002
Privasi
.129
154
.000
.966
154
.001
Informasi
.118
154
.000
.968
154
.001
PersepsiRisiko
.057
154
.200
.992
154
.586
Niat_membeli
.071
154
.056
.977
154
.012
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Penjual
Pengiriman
Finansial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Kinerja
Kerugian
Privasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Informasi
Persepsi Risiko
Niat_membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
HASIL UJI LINEARITAS
Niat_membeli * Penjual Report Niat_membeli Penjual
Mean
Std. Deviation
N
6
31.67
3
3.786
8
30.40
5
5.550
9
21.29
7
10.704
10
24.61
23
5.168
11
23.89
19
6.724
12
23.65
23
6.997
13
20.46
24
7.390
14
19.00
14
8.557
15
14.67
21
7.391
16
21.67
6
10.930
17
16.75
4
8.302
18
16.00
3
8.888
19
17.50
2
6.364
Total
21.46
154
8.114
ANOVA Table Sum of Squares Niat_membeli * Penjual
Between Groups
(Combined)
2451.278
Linearity
1719.684
Deviation from Linearity Within Groups Total
Mean Square
Df 12
204.273
F
Sig.
3.779
.000
1 1719.684 31.817
.000
731.594
11
66.509
7620.989
141
54.050
10072.266
153
1.231
.272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Measures of Association R Niat_membeli * Penjual
R Squared
-.413
.171
Eta Squared
Eta .493
.243
Niat_membeli * Pengiriman Report Niat_membeli Pengiriman
Mean
N
Std. Deviation
6
36.00
1
.
8
17.20
5
7.190
9
28.60
10
6.363
10
24.55
20
6.755
11
23.43
21
6.353
12
21.24
29
8.357
13
20.43
28
6.280
14
19.46
24
9.141
15
19.13
8
11.382
16
16.00
4
6.055
17
10.50
4
2.082
Total
21.46
154
8.114 ANOVA Table Sum of Squares
Niat_membeli * Pengiriman
Between Groups
df
(Combined)
1854.973
10
Linearity
1135.540
1
Deviation from Linearity
719.432
9
79.937
8217.294
143
57.464
10072.266
153
Within Groups Total
Mean Square 185.497
F
Sig.
3.228
.001
1135.540 19.761
.000
1.391
.197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Measures of Association R Niat_membeli * Pengiriman
R Squared
-.336
Eta
.113
Eta Squared
.429
.184
Niat_membeli * Finansial Report Niat_membeli Finansial
Mean
N
Std. Deviation
7
36.00
1
.
8
29.50
2
.707
9
23.89
9
5.732
10
24.67
27
6.427
11
25.29
31
7.794
12
21.81
26
5.477
13
17.67
18
7.236
14
15.45
20
7.729
15
15.00
9
7.921
16
16.80
5
11.432
17
29.67
3
4.619
18
17.50
2
7.778
19
8.00
1
.
21.46
154
8.114
Total
ANOVA Table Sum of Squares Niat_membeli * Finansial
Between Groups
(Combined)
3009.535
Linearity
1624.288
Deviation from Linearity
1385.248
Within Groups Total
Mean Square
Df
12 250.795
F
Sig.
5.007
.000
1 1624.288 32.427
.000
11 125.932
7062.731
141
10072.266
153
50.090
2.514
.006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Measures of Association R Niat_membeli * Finansial
R Squared
-.402
Eta
.161
Eta Squared
.547
.299
Niat_membeli * Kinerja Report Niat_membeli Kinerja
Mean
N
Std. Deviation
8
25.00
1
.
9
22.33
3
6.506
10
36.00
2
.000
11
23.86
7
9.686
12
24.93
15
6.296
13
23.80
20
7.252
14
26.67
9
9.287
15
23.52
21
8.909
16
20.94
17
6.533
17
19.29
14
6.696
18
18.21
19
7.398
19
17.50
10
8.250
20
12.17
6
6.911
21
17.00
10
5.207
Total
21.46
154
8.114 ANOVA Table Sum of Squares
Niat_membeli * Between (Combined) Kinerja Groups Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
df
Mean Square
2247.081
13
172.852
1604.271
1
642.810
12
53.568
7825.185
140
55.894
10072.266
153
F
Sig.
3.092
.000
1604.271 28.702
.000
.958
.492
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Measures of Association R Niat_membeli * Kinerja
R Squared
-.399
Eta
.159
Eta Squared
.472
.223
Niat_membeli * Kerugian Report Niat_membeli Kerugian
Mean
N
Std. Deviation
6
29.00
4
6.164
7
30.00
1
.
8
29.00
6
7.537
9
27.67
9
6.782
10
22.71
7
8.301
11
22.15
13
6.731
12
24.59
41
5.783
13
20.50
18
8.198
14
23.00
9
3.640
15
17.08
12
6.501
16
19.27
11
10.287
17
13.27
11
5.179
18
11.00
5
6.403
19
15.50
4
6.137
20
12.00
1
.
21
6.50
2
2.121
21.46
154
8.114
Total
ANOVA Table Sum of Squares Niat_membeli * Kerugian
Between Groups
(Combined)
3689.914
Linearity
3073.721
Df
Mean Square 15 245.994
F
Sig.
5.319
.000
1 3073.721 66.460
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Deviation from Linearity
616.193
14
44.014
6382.352
138
46.249
10072.266
153
Within Groups Total
Measures of Association R Niat_membeli * Kerugian
R Squared
-.552
.305
Niat_membeli * Privasi Report Niat_membeli Privasi
Mean
N
Std. Deviation
7
33.00
2
4.243
8
29.00
1
.
9
25.40
5
6.269
10
21.50
2
9.192
11
26.33
9
10.137
12
25.45
33
5.619
13
21.39
18
8.016
14
21.93
14
6.439
15
21.93
14
8.352
16
17.85
13
7.482
17
20.43
14
7.408
18
16.62
16
8.570
19
13.89
9
7.061
20
16.00
2
8.485
21
11.50
2
2.121
Total
21.46
154
8.114
Eta .605
Eta Squared .366
.952
.506
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
ANOVA Table Sum of Squares Niat_membeli * Between Privasi Groups
Mean Square
Df
(Combined)
2479.990
14
Linearity
2109.278
1
370.711
13
28.516
7592.277
139
54.621
10072.266
153
Deviation from Linearity Within Groups Total
177.142
Niat_membeli * Privasi
R Squared
-.458
.209
Niat_membeli * Informasi Report Niat_membeli Informasi
Mean
N
Std. Deviation
8
25.50
2
4.950
9
36.00
1
.
10
28.67
6
4.502
11
26.69
13
7.576
12
24.90
21
4.647
13
26.14
21
7.391
14
20.62
21
7.074
15
20.53
15
4.422
16
18.27
11
6.857
17
18.55
20
9.687
18
13.88
17
6.763
Eta .496
Sig.
3.243
.000
2109.278 38.617
.000
Measures of Association R
F
Eta Squared .246
.522
.908
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
19
11.33
3
1.528
20
14.67
3
7.638
Total
21.46
154
8.114 ANOVA Table Sum of Squares
Niat_membeli * Between Informasi Groups
Mean Square
df
F
(Combined)
3352.367
12
279.364
5.862
.000
Linearity
2939.164
1
2939.164
61.671
.000
413.203
11
37.564
.788
.651
6719.899
141
47.659
10072.266
153
Deviation from Linearity Within Groups Total
Measures of Association R Niat_membeli * Informasi
R Squared
-.540
.292
Eta .577
Niat_membeli*PersepsiRisiko Report Niat_membeli PersepsiRisiko
Sig.
Mean
N
Std. Deviation
58
29.0000
1
.
63
36.0000
1
.
64
30.0000
1
.
65
30.0000
1
.
Eta Squared .333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
67
36.0000
1
.
69
25.0000
1
.
70
30.0000
1
.
71
29.0000
2
9.89949
73
29.2000
5
6.83374
74
23.5000
2
.70711
75
28.0000
1
.
76
22.0000
2
9.89949
78
29.6667
3
2.08167
79
26.0000
2
14.14214
80
25.3333
3
2.08167
81
23.7500
4
5.85235
82
22.0000
4
4.96655
84
25.5000
6
7.71362
85
28.6667
6
7.73736
86
24.0000
4
3.55903
87
22.0000
3
11.13553
88
23.7500
4
4.50000
89
24.0000
6
6.89928
90
19.0000
2
1.41421
91
21.5000
8
4.10575
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
92
25.0000
4
3.82971
93
24.0000
4
4.24264
94
21.0000
3
5.19615
97
19.1429
7
8.72599
98
23.0000
1
.
99
12.8000
5
9.31128
100
22.2500
4
7.93200
101
16.6000
5
7.60263
102
24.0000
3
6.00000
103
17.0000
4
7.87401
104
20.5000
4
8.34666
105
23.3333
3
11.06044
106
16.7500
4
8.46069
107
24.3333
3
8.73689
108
15.6667
3
10.78579
109
11.0000
2
4.24264
110
8.0000
1
.
111
18.0000
1
.
113
12.0000
1
.
114
14.0000
3
7.81025
115
9.0000
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
116
17.5000
2
6.36396
118
8.0000
1
.
119
16.3333
6
6.83130
120
11.0000
1
.
122
6.5000
2
2.12132
125
10.0000
1
.
131
13.0000
1
.
Total
21.4610
154
8.11368
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
ANOVA Table Sum of Squares Niat_membeli * Between Groups (Combined) PersepsiRisiko Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
Mean Square
df
F
4887.609
52
93.992
1.831
.005
3325.466
1
3325.466
64.782
.000
1562.143
51
30.630
.597
.979
5184.657
101
51.333
10072.266
153
Measures of Association R Niat_membeli * PersepsiRisiko
-.575
Sig.
R Squared .330
Eta .697
Eta Squared .485
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
SCATTERPLOT
Interactive Graph
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 HASIL UJI HIPOTESIS PRODUCT MOMENT DAN SPEARMAN RHO
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
HASIL UJI HIPOTESIS
A. Hasil uji hipotesis korelasi Product Moment
Correlations PersepsiRisiko Niat_membeli PersepsiRisiko
Pearson Correlation
-.575**
1
Sig. (1-tailed)
.000
N Niat_membeli
Pearson Correlation
154
154
-.575**
1
Sig. (1-tailed)
.000
N
154
154
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
B. Hasil uji hipotesis korelasi Spearman Rho Correlations Pengiri Finansi Kerugia Informa Niat_m Penjual man al Kinerja n Privasi si embeli Spearman's Penjual rho
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
1.000
.554**
.500**
.610**
.484**
.489**
.713** -.410**
.
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
154
154
154
154
154
154
154
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Pengirim Correlation an Coefficient
.554**
1.000
.468**
.547**
.438**
.441**
Sig. (1-tailed)
.000
.
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N
154
154
154
154
154
154
154
154
.500**
.468**
1.000
.397**
.582**
.504**
Sig. (1-tailed)
.000
.000
.
.000
.000
.000
.000
.000
N
154
154
154
154
154
154
154
154
.610**
.547**
.397**
1.000
.425**
.473**
Sig. (1-tailed)
.000
.000
.000
.
.000
.000
.000
.000
N
154
154
154
154
154
154
154
154
.484**
.438**
.582**
.425**
1.000
.547**
Sig. (1-tailed)
.000
.000
.000
.000
.
.000
.000
.000
N
154
154
154
154
154
154
154
154
.489**
.441**
.504**
.473**
.547**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.
.000
.000
N
154
154
154
154
154
154
154
154
.713**
.575**
.607**
.637**
.673**
.650**
Finansial Correlation Coefficient
Kinerja
Correlation Coefficient
Kerugian Correlation Coefficient
Privasi
Correlation Coefficient
Informas Correlation i Coefficient
.575** -.313**
.607** -.413**
.637** -.411**
.673** -.530**
.650** -.461**
1.000 -.539**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Sig. (1-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.
.000
N
154
154
154
154
154
154
154
154
-.410** -.313** -.413** -.411** -.530** -.461** -.539**
1.000
Niat_me Correlation mbeli Coefficient Sig. (1-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.
N
154
154
154
154
154
154
154
154
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 HASIL UJI BEDA (ONE SAMPLE T-TEST)
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
HASIL UJI BEDA A. Hasil uji one sample t-test dimensi risiko yang bersumber dari penjual
One-Sample Statistics
N Penjual
Mean 154
Std. Error Mean
Std. Deviation
12.4351
2.56147
.20641
One-Sample Test Test Value = 12.5 95% Confidence Interval of the Difference T Penjual
Df
-.315
Sig. (2-tailed) 153
Mean Difference
.753
-.06494
B. Hasil uji one sample t-test dimensi pengiriman produk
One-Sample Statistics
N Pengiriman
Mean 154
12.1234
Std. Deviation 2.08426
Std. Error Mean .16795
Lower -.4727
Upper .3428
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
One-Sample Test Test Value = 12.5 95% Confidence Interval of the Difference T Pengiriman
Df
-2.242
Mean Difference
Sig. (2-tailed) 153
.026
Lower
-.37662
-.7084
Upper -.0448
C. Hasil uji one sample t-test dimensi risiko finansial
One-Sample Statistics
N Finansial
Mean 154
12.0909
Std. Deviation
Std. Error Mean
2.18541
.17610
One-Sample Test Test Value = 12.5 95% Confidence Interval of the Difference t Finansial
-2.323
Df
Sig. (2-tailed) 153
.021
Mean Difference -.40909
Lower -.7570
Upper -.0612
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
D. Hasil uji one sample t-test dimensi risiko kinerja produk
One-Sample Statistics
N Kinerja
Mean 154
Std. Deviation
15.4870
Std. Error Mean
3.04699
.24553
One-Sample Test Test Value = 15 95% Confidence Interval of the Difference T Kinerja
Df
1.983
Sig. (2-tailed) 153
.049
Mean Difference .48701
Lower .0019
E. Hasil uji one sample t-test dimensi risiko kerugian karena proses dan waktupembelian
One-Sample Statistics
N Kerugian
Mean 154
12.9610
Std. Deviation 3.08884
Std. Error Mean .24891
Upper .9721
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
One-Sample Test Test Value = 15 95% Confidence Interval of the Difference T Kerugian
Df
-8.192
Sig. (2-tailed) 153
Mean Difference
.000
Lower
-2.03896
-2.5307
Upper -1.5472
F. Hasil uji one sample t-test dimensi risiko privasi
One-Sample Statistics
N Privasi
Mean 154
14.3442
Std. Deviation
Std. Error Mean
2.96688
.23908
One-Sample Test Test Value = 15 95% Confidence Interval of the Difference T Privasi
-2.743
df
Sig. (2-tailed) 153
.007
Mean Difference -.65584
Lower -1.1282
Upper -.1835
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
G. Hasil uji one sample t-test dimensi informasi dari penjual
One-Sample Statistics
N Informasi
Mean 154
14.3571
Std. Deviation
Std. Error Mean
2.66833
.21502
One-Sample Test Test Value = 15 95% Confidence Interval of the Difference T Informasi
-2.990
Df
Sig. (2-tailed) 153
.003
Mean Difference -.64286
Lower -1.0676
H. Hasil uji one sample t-test Dimensi-dimensi persepsi risiko berbelanja online
Upper -.2181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
One-Sample Statistics
N PersepsiRisiko
Mean 154
Std. Deviation
93.7987
Std. Error Mean
14.54467
1.17204
One-Sample Test Test Value = 97.5 95% Confidence Interval of the Difference t PersepsiRisiko
Mean Sig. (2-tailed) Difference
df
-3.158
153
.002
Lower
-3.70130
-6.0168
I. Hasil uji one sample t-test Niat Membeli One-Sample Statistics
N Niat_membeli
Mean 154
21.46
Std. Deviation 8.114
Std. Error Mean .654
Upper -1.3858
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
One-Sample Test Test Value = 20 95% Confidence Interval of the Difference T Niat_membeli
2.235
Df
Sig. (2-tailed) 153
.027
Mean Difference 1.461
Lower
Upper .17
2.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STATISTIK DATA DESKRIPTIF
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
Penjual
154
6.00
19.00
12.4351
2.56147
Pengiriman
154
6.00
17.00
12.1234
2.08426
Finansial
154
7.00
19.00
12.0909
2.18541
Kinerja
154
8.00
21.00
15.4870
3.04699
Kerugian
154
6.00
21.00
12.9610
3.08884
Privasi
154
7.00
21.00
14.3442
2.96688
Informasi
154
8.00
20.00
14.3571
2.66833
PersepsiRisiko
154
58.00
131.00
93.7987
14.54467
Niat_membeli
154
4.00
36.00
21.4610
8.11368
Valid N (listwise)
154