HUBUNGAN ANTARA BRAND AWARENESS DENGAN LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA Ririn Nurizka, Tuti Rahmi Universitas Negeri Padang e-mail:
[email protected]
Abstrack: Relationship between brand awareness with customer loyalty in honda motorcycle user. This study included research into the correlation, which this study aimed to look at the relationship between brand awareness and customer loyalty Honda motorcycle users. Samples were taken using incidental sampling technique, with research subjects totaling 130 people. Research hypothesis tested use product moment correlation technique is analyzed using SPSS 16.0 for Windows. Based on the results of the research shows there are very significant positive relationship between brand awareness and customer loyalty on Honda motorcycle users in Bukittinggi with a valued rxy of 0.788 with p = 0.000 (p <0.01).
Keywords: Brand awareness, customer loyalty, honda.
Abstrak: Hubungan antara brand awareness dengan loyalitas konsumen pengguna sepeda motor honda. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian korelasional, dimana penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara brand awareness dengan loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling insidental, dengan subjek penelitian berjumlah 130 orang. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik korelasi produk moment yang dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara brand awareness dengan loyalitas konsumen pada pengguna sepeda motor Honda di Bukittinggi yaitu dengan nilai rxy sebesar 0.788 dengan p = 0.000 (p<0.01).
Kata kunci: Brand awareness, loyalitas konsumen, honda.
PENDAHULUAN Pertumbuhan serta
perubahan
mengakibatkan bermotor
ekonomi, gaya
hidup
kepemilikan
pribadi
menjadi
urbanisasi,
dengan pesat. Data Korps Lalu Lintas
telah
Kepolisian
Negara
Kesatuan
Republik
kendaraan
Indonesia mencatat, jumlah kendaraan yang
berkembang
masih beroperasi di seluruh Indonesia pada 67
68 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 67-77
tahun 2013 mencapai 104.211 juta unit, naik
meningkatnya konsumen pengguna motor
11% dari tahun sebelumnya (2012) yang
Honda. Engel, Blackwell & Winiard (1994)
sebesar 94.299 juta unit. Populasi terbanyak
mengungkapkan bahwa konsumen adalah
masih disumbang oleh sepeda motor dengan
raja, konsumen akan merespon suatu produk
jumlah 86.253 juta unit di seluruh Indonesia,
asalkan
naik 11% dari tahun sebelumnya 77.755 juta
keefektifan penjualan yang memadai.
unit. Kemudian jumlah terbesar kedua
produk
Jika
tersebut
brand
Honda
mempunyai
dibandingkan
disumbangkan oleh mobil pribadi dengan
dengan brand sepeda motor lainnya, masih
10.54 juta unit, juga naik 11% dari tahun
banyak sepeda motor yang terkenal dengan
sebelumnya yang 9.524 juta unit (Ribowo,
body dan performanya yang mantap, serta
2015).
dengan harga yang relatif lebih murah
Di daerah Sumatera Barat selama
(Hargamotor, 2015). Namun hal tersebut
tahun 2014, dari bulan Januari hingga bulan
tidak membuat penjualan motor honda
November, penjualan sepeda motor Honda
menjadi menurun, hal ini disebabkan karena
juga mengalami peningkatan. Pencapaian di
sebuah brand mempunyai fungsi yang
awal tahun sebesar 62,4% naik menjadi 77%
menguntungkan konsumen (Gross, 2015).
di penghujung tahun. Secara total main
Hal ini menjadikan konsumen akan loyal
dealer Hayati sudah menjual 48.148 unit
dan
terhitung sampai dengan bulan November
pesaingnya
2014, Ini berdasarkan data Polreg (Police
loyalitas
Registration) sepeda motor di Sumatera
dimana konsumen mempunyai sikap positif
Barat
terhadap
(Khalid,
Bukittinggi
2015).
melalui
Begitupun,
wawancara
di yang
tidak
terpengaruh (Griffin,
konsumen
sebuah
komitmen
merek
2002).
Adapun
merupakan
tingkat
merek,
terhadap
mempunyai
produk
memiliki
atau
tersebut,
karyawan di salah satu CV. Hayati yang ada
meneruskan pembelian dimasa mendatang
di Bukittinggi, ia mengatakan bahwa rata-
(Mowen, 1994). Keloyalitasan
niat
jasa
peneliti lakukan kepada salah seorang
rata penjualan ditempatnya bertugas bisa
dan
oleh
untuk
konsumen
dalam
sekitar 200-250 unit motor perbulannya. Hal
menggunakan
ini jauh berbeda dari pesaing sepeda motor
juga
Honda yang hanya mampu menjual kurang
dilakukan oleh Riset Indonesia WOW Brand
dari 100 unit perbulannya.
2015 yang diselenggarakan
Artinya, dengan semakin mening-
dapat
Markplus.
merek dipilih
dari
Brand
Honda survei
Honda
yang
oleh berhasil
katnya penjualan sepeda motor Honda,
mendapatkan peringkat sebagai merek yang
secara lansung juga akan mempengaruhi
paling
banyak
dipilih
Nurizka & Rahmi, Hubungan Antara Brand Awareness Dengan.....| 69
dan direkomendasikan oleh masyarakat, (Top, 2015).
Ketika konsumen menjatuhkan pilihan pada satu merek untuk dijadikan sebagai
Loyalitas konsumen pengguna sepeda
bagian konsumsi, ada serangkaian proses
motor Honda tidak bisa dilepaskan dari
pemenuhan informasi yang terjadi dan
sebuah brand Honda dikalangan konsumen.
secara terus menerus berlansung dalam
Menurut Kotler & Keller (2009), brand
pikiran
adalah sebuah nama, tanda, simbol, desain
menyatakan bahwa proses ini dimulai dari
atau kombinasi dari beberapa elemen yang
kondisi unware, yaitu saat konsumen sama
bertujuan untuk mengidentifikasi barang dan
sekali tidak mengetahui merek tersebut.
jasa dari satu atau sekumpulan penjual dan
Kondisi beranjak pada tahap aware, yaitu
untuk mendiferensiasikannya dari pesaing.
pada tahap tertentu dilanjutkan dengan
Selanjutnya, Kotler & Keller (2009)
konsumen.
informasi
kemampuan
dibutuhkan,
untuk
meng-
(1995)
proses pencarian dan upaya mencoba. Bila
mendefinisikan brand awareness sebagai konsumen
Aaker
ini
sesuai
akan
dengan
terjadi
yang
pengulangan
identifikasi merek di bawah kondisi yang
pembelian dan akhirnya proses adopsi
berbeda, yang tercermin dari pengakuan
terjadi. Oleh sebab itu, brand awareness
merek mereka atau kinerja recall. Brand
sangat penting untuk meraih pangsa pasar.
Awareness ditentukan oleh jumlah dan
Dilihat
dari
siklus
pembelian
kekuatan asosiasi terkait dengan merek
konsumen yang loyal terhadap sebuah brand
untuk
menurut Griffin (2002), diawali dengan
pengambilan
keputusan
dalam
membeli sebuah produk. Hal ini dapat
adanya
kesadaran
dilihat dari sejarah sepeda motor Honda di
sebuah
brand
Indonesia
digunakan,
yang
merupakan
produsen
konsumen
yang
akan
melakukan
terhadap
dibeli
pembelian
dan yang
pertama di Indonesia yang berdiri pada
pertama (awal), evaluasi pasca pembelian
tahun
sebuah produk atau jasa, keputusan yang
1971
membantu
(Astra,
dalam
2015),
proses
sehingga
pengambilan
diambil
untuk
melakukan
pembelian
keputusan saat akan melakukan pembeliaan.
kembali, serta pada langkah terakhir maka
Apalagi
konsumen
didukung
dengan
peraihan
akan
melakukan
pembelian
Indonesia WOW Brand 2015 yang telah
kembali terhadap sebuah produk atau jasa
diraih sebelumnya pada tahun 2014, serta
yang
iklan dan promosi dari sepeda motor Honda
dibutuhkan serta diinginkan oleh konsumen.
dengan kategori brand yang paling banyak
Berdasarkan hasil wawancara yang
dipilih
dan
masyarakat.
direkomendasikan
oleh
dianggap
memberikan
hal
yang
dilakukan kepada beberapa orang konsumen pengguna
sepeda
motor
Honda
di
70 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 67-77
Bukittinggi
didapatkan
bahwa
konsumen sebesar 59,2%, switching barrier
kesetiaan atau loyalitas mereka terhadap
sebesar 40,2%, dan nilai pelanggan sebesar
sepeda motor Honda karena sepeda motor
41%. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
dengan brand Honda begitu familiar bagi
Gunawardane
mereka. Mereka mengatakan bahwa untuk
penelitian terhadap brand equity dan niat
jenis
biasanya
untuk melakukan pembelian berulang pada
menyebutkan Honda. Walaupun sebenarnya
pelayanan telekomunikasi di Sri Lanka. Ia
merek sepeda motor yang mereka gunakan
menemukan bahwa brand awareness dapat
bukan merek Honda, sehingga Honda
mempengaruhi loyalitas konsumen.
sepeda
motor,
hasil
mereka
(2015),
yang
melakukan
menjadi brand pertama yang ada di benak
Berdasarkan fenomena-fenomena di
konsumen. Selanjutnya, mereka menyukai
atas, peneliti tertarik untuk mengetahui
jenis atau tipe dari sepeda motor Honda
apakah
sangat banyak jika dibandingkan dengan
awareness
pesaingya, sehingga mereka dapat memilih
Maka
sepeda motor yang sesuai dengan keinginan
penelitian untuk mencari pembuktian ilmiah
dan kebutuhan mereka.
mengenai
“Hubungan
awareness
dengan
Begitupun dari hasil observasi yang peneliti lakukan di Bukittinggi, peneliti
ada
hubungan
dengan
disini
antara
loyalitas
peneliti
akan
brand
konsumen. melakukan
antara
loyalitas
brand
konsumen
pengguna sepeda motor Honda”.
menemukan bahwa rata-rata masyarakat di daerah Bukittinggi menyebutkan semua brand
sepeda
“Honda”.
motor
Padahal,
dengan
sebutan
mereka
tidak
menggunakan sepeda motor dengan merek Honda, melainkan menggunakan merek seperti: Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan lain
Diperkuat dari hasil penelitian yang oleh
Agnanda
&
Farida
menemukan bahwa yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen adalah brand awareness. Hal ini dapat dilihat dari persentase
hasil
penelitiannya,
dimana
brand awareness memberikan pengaruh yang
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau beberapa ubahan lainnya (Yusuf, 2010).
sebagainya.
dilakukan
METODE
paling
tinggi
terhadap
loyalitas
Teknik
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah teknik non probability sampling,
dengan
insidental
yang
spesifikasi merupakan
sampling teknik
pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila dipandang orang
Nurizka & Rahmi, Hubungan Antara Brand Awareness Dengan.... | 71
yang kebetulan ditemui itu dianggap cocok
Untuk uji linearitas model statistik
sebagai sumber data (Sugiyono, 2009)
yang digunakan untuk melihat linearitas
dengan kriteria orang dewasa yang pernah
pada
memiliki sepeda motor merek Honda,
konsumen adalah sebesar F = 270.155 yang
Sampel
memiliki p < 0.05 (p=0.000), dengan
dalam
pengguna Bukittinggi
penelitian
sepeda
motor
dengan
ini
adalah
Honda
subjek
di
berjumlah
sebanyak 130 orang.
brand
demikian
awareness
berarti
dan
asumsi
loyalitas
linear
dalam
penelitian ini telah terpenuhi. Hasil analisis koefisien korelasi antara
Dalam penelitian ini pengumpulan
brand
awareness
dengan
loyalitas
data yang digunakan untuk mengungkapkan
konsumen pada penelitian ini sebesar 0.788
kedua variabel penelitian adalah kuesioner
dengan signifikansi P = 0.000 (P<0.01).
untuk brand awareness yang berjumlah
Sehingga didapatkan hubungan positif yang
sebanyak 13 butir item
dan Skala likert
sangat signifikan antara brand awareness
untuk loyalitas konsumen dengan jumlah
dengan loyalitas konsumen. Hal ini berarti
item 41 butir pernyataan.
semakin tinggi brand awareness maka
Teknik analisis data yang digunakan
loyalitas konsumen semakin tinggi tinggi,
dalam penelitian ini adalah korelasi Product
begitupun sebaliknya semakin rendah brand
Moment dengan bantuan perangkat lunak
awareness
SPSS 16.0 for Windows yang digunakan
semakin rendah.
untuk melihat hubungan antara brand awareness dengan loyalitas konsumen.
maka
loyalitas
konsumen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand awareness pengguna sepeda motor Honda di Bukittinggi berada pada kategori
HASIL DAN PEMBAHASAN
sedang. Dengan kategori sebanyak 29.2%
Hasil
subjek memiliki brand awareness yang Hasil uji normalitas sebaran variabel
brand awareness diperoleh nilai K-SZ = 1.208 dan p > 0.05 (P=0.108). Sedangkan pada variabel loyalitas konsumen diperoleh nilai K-SZ = 1.270 dan p > 0.05 (P=0.080). Hasil uji normalitas dari dua variabel yang diuji menunjukkan normal. Berarti dapat dilihat
bahwa
kedua
variabel
penelitian ini berdistribusi nomal.
dalam
tinggi,
48.5%
awareness
subjek
sedang,
memiliki
brand
22.3%
subjek
dan
memiliki brand awareness yang rendah. Selanjutnya konsumen
pada secara
variabel umum
loyalitas
berada
pada
kategori tinggi, sebanyak 43.9% subjek memiliki loyalitas konsumen yang tinggi, 36.9% subjek memiliki loyalitas konsumen sedang, dan 19.2% subjek memiliki loyalitas konsumen yang rendah.
72 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 67-77
Sedangkan
awareness
dengan
loyalitas
masing-masing indikator brand awareness
pengguna
sepeda
motor
pengguna sepeda motor Honda berdasarkan
Bukittinggi. Penelitian dilakukan terhadap
indikator mengenali brand sepeda motor
subjek yang pernah memiliki sepeda motor
Honda berada pada kategori tinggi (94.6%),
Honda di Bukittinggi dengan menggunakan
indikator mengetahui iklan sepeda motor
teknik
sampling
Honda berada pada kategori sedang namun
teknik
penentuan
cenderung rendah(44.6%), untuk indikator
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
mengenali endorse sepeda motor Honda
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
berada
(46.9%).
digunakan sebagai sampel, bila dipandang
Terakhir, mengenali tagline sepeda motor
orang yang kebetulan ditemui itu dianggap
Honda berada pada kategori rendah (61.5%).
cocok sebagai sumber data (Sugiyono,
pada
untuk
kategori
Sedangkan
pengkategorian
tinggi
untuk
aspek
loyalitas
konsumen Honda
di
incidental,
merupakan
sampel
berdasarkan
2009).
konsumen berdasarkan aspek melakukan
Berdasarkan hasil analisis korelasi
pembelian berulang berada pada kategori
antara brand awareness dengan loyalitas
tinggi
aspek
konsumen menunjukkan terdapat hubungan
melakukan pembelian antar lini produk dan
positif yang sangat signifikan antara brand
jasa berada pada kategori sedang, namun
awareness
cenderung
Aspek
Dimana korelasi hubungan antara kedua
merekomendasikan
variabel berada pada kategori sangat kuat.
(55.4%),
berdasarkan
tinggi
mereferensikan
(49.2%).
dan
dengan
Maka
tinggi (44.7%).
aspek kebal
penelitian
berada
hubungan positif yang signifikan antara
terhadap
tarikan
pesaing
pada
kategori tinggi (46.9%).
ini
alternatif
konsumen.
kepada orang lain berada pada kategori Terakhir,
Hipotesis
loyalitas
yang
(Ha)
berbunyi
pada
terdapat
brand awareness dan loyalitas konsumen
Koefisien determinasi penelitian ini
pengguna sepeda motor Honda dalam
sebesasr R2=0,620 yang berarti bahwa brand
penelitian ini diterima. Penelitian ini sejalan
awareness menyumbang pengaruh sebesar
dengan penelitian yang dilakukan oleh Khan
62% terhadap loyalitas konsumen pengguna
(2012), dimana dalam
sepeda motor Honda di Bukittinggi. Sisanya
menemukan
38% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempunyai hubungan yang positif dengan
tidak diukur dalam penelitian ini.
loyalitas konsumen.
brand
awareness
Hasil analisis statistik dari variabel
Pembahasan Penelitian mengetahui
bahwa
penelitiannya juga
ini
hubungan
bertujuan
untuk
brand awareness
dideskripsikan bahwa
antara
brand
secara umum subjek penelitian memiliki
Nurizka & Rahmi, Hubungan Antara Brand Awareness Dengan.... | 73
tingkat brand awareness yang sedang. Hal
mengenali brand sepeda motor Honda
ini menunjukkan bahwa subjek penelitian
berada pada kategori tinggi. Tingginya
pengguna sepeda motor Honda mempunyai
jumlah subjek yang mengenali brand sepeda
kesadaran (aware) yang sedang terhadap
motor Honda dapat dilihat dari banyaknya
iklan, logo, endorse, serta tagline sepeda
subjek yang menjawab dengan benar item
motor Honda.
pada indikator tersebut. Hal ini berarti
Pada penelitian ini mean hipotetik
bahwa pengguna sepeda motor Honda dapat
lebih tinggi daripada skor empiris, yang
mengenali brand sepeda motor Honda
berarti bahwa brand awareness pada subjek
dengan baik.
penelitian lebih tinggi dari pada tingkat
Selanjutnya, pada indikator menge-
brand awareness pada populasi umumnya.
tahui iklan sepeda motor Honda berada pada
Faktor yang membuat seseorang dapat
kategori sedang, namun cenderung rendah.
mengenali atau menyadari sebuah brand
Rendahnya pengetahuan subjek mengenai
menurut Aaker (1995) karena ; perusahaan
iklan sepeda motor Honda dapat dilihat dari
telah melakukan promosi
secara terus
banyaknya jumlah subjek yang menjawab
menerus, perusahaan telah bergerak untuk
salah item pada indikator tersebut. Menurut
waktu yang lama pada bidang tersebut,
Munandar (2001) tinggi rendahnya tingkat
perusahaan
efektifitas iklan ditentukan oleh cara cara
telah
melakukan
distribusi
secara luas, serta brand tersebut adalah
yang digunakan
brand yang sukses dan banyak orang lain
mengiklankan produknya. Terutama yang
yang juga menggunakan brand tersebut.
berkaitan dengan daya tarik yang digunakan
kan
oleh
produsen
dalam
Brand awareness diukur mengguna-
untuk membujuk calon konsumen untuk
kuesioner
membeli.
brand
awareness
yang
dikembangkan dari teori Aaker (1995),
Kemudian, pada indikator mengenali
peneliti fokus pada salah satu tingkatan yang
endorse sepeda motor Honda berada pada
dikemukakan oleh Aaker (1995), yaitu
kategori tinggi. Tingginya jumlah subjek
brand recall. Brand recall ini dibagi
yang mengenali endorse sepeda motor
menjadi
Pertama,
Honda dapat dilihat dari banyaknya jumlah
mengenali brand sepeda motor Honda,
subjek yang menjawab benar item pada
mengetahui iklan sepeda motor Honda,
indikator tersebut. Peter & Olson (2009)
mengenali endorse sepeda motor Honda,
menyatakan bahwa pengembangan strategi
dan mengenali tagline sepeda motor Honda.
pemasaran dengan dukungan selebriti sangat
Jika dilihat dari persentase kategori pada
efektif digunakan. Produsen suatu produk
masing-masing
dan jasa harus dapat memilih selebriti
empat
indikator.
indikator,
indikator
74 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 67-77
dengan makna yang tepat untuk dijadikan
tinggi. Tingginya subjek yang melakukan
endorse dalam sebuah produk dan jasa
pembelian
sehingga dapat mengambarkan produk dan
banyaknya subjek yang memilih item pada
jasa yang ditawarkan.
skala melakukan pembelian berulang. Hal
berulang
dapat
dilihat
dari
Terakhir, pada indikator mengenali
ini berarti bahwa pengguna sepeda motor
tagline sepeda motor Honda berada pada
Honda setia untuk melakukan pembelian
kategori rendah. Rendahnya jumlah subjek
berulang terhadap sepeda motor merek
yang mengenali tagline sepeda motor Honda
Honda.
dapat dilihat dari banyaknya jumlah subjek
Aspek melakukan pembelian antarlini
yang menjawab salah item pada indikator
produk dan jasa sepeda motor Honda berada
tersebut. Hal ini disebabkan karena tagline
pada kategori sedang namun cenderung
dari sepeda motor Honda rata-rata memakai
tinggi. Menurut Griffin (2002), konsumen
bahasa Inggris. Inilah yang menyebabkan
yang loyal terhadap suatu produk biasanya
konsumen sepeda motor Honda kesulitan
tidak hanya menggunakan produk itu saja,
untuk mengingatnya.
namun juga membeli lini produk atau jasa
Dari penelitian ini dapat diketahui
pada satu badan usaha yang sama. Hasil
bahwa secara umum pengguna sepeda motor
sedang dari melakukan pembelian antarlini
Honda memiliki loyalitas konsumen yang
produk dan jasa sepeda motor dapat dilihat
tinggi. Hal ini berarti bahwa pengguna
dari subjek yang memilih item pada skala
sepeda motor Honda mempunyai kesetiaan
melakukan pembelian antarlini produk atau
dan loyal terhadap sepeda motor merek
jasa yaitu pengguna sepeda motor Honda.
Honda.
Hal ini didukung oleh Griffin (2002), ia
Loyalitas konsumen diukur dengan
menyatakan bahwa pembeli yang loyal
menggunakan skala loyalitas konsumen
merupakan orang yang telah membeli dari
yang dikembangkan dari aspek loyalitas
sebuah perusahaan dua kali atau lebih.
konsumen menurut Griffin (2002). Loyalitas
Mereka membeli dua kali atau lebih produk
konsumen ini terdiri dari empat aspek, yaitu:
dan jasa yang berbeda pada beberapa
melakukan pembelian berulang, membeli
kesempatan.
antarlini produk dan jasa, mereferensikan
Pada
aspek
dan merekomendasikannya kepada orang
mereferensikan
lain, serta kebal terhadap tarikan pesaing.
kepada orang lain berada pada kategori
Jika dilihat dari persentase kategori pada
tinggi. Tingginya aspek mereferensikan dan
masing-masing aspek, aspek melakukan
merekomendasikan kepada orang lain dapat
pembelian berulang berada pada kategori
dilihat dari banyaknya pengguna sepeda
dan
selanjutnya
yaitu,
merekomendasikan
Nurizka & Rahmi, Hubungan Antara Brand Awareness Dengan.... | 75
motor Honda yang memilih setuju untuk
Honda hingga konsumen menjadi loyal
mereferensikan
terhadap merek Honda.
dan
merekomendasikan
sepeda motor Honda kepada orang lain dan orang terdekat sehingga orang lain nantinya
SIMPULAN DAN SARAN
akan ikut membeli
Simpulan
dan menggunakan
produk dan jasa dari perusahaan yang sama (Griffin, 2002).
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
hipotesis mengenai hubungan antara brand
Terakhir, pada aspek keempat yaitu
awareness
dengan sepeda
loyalitas
kebal terhadap tarikan pesaing berada pada
pengguna
kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
konsumen yang loyal akan menolak untuk
1. Secara umum brand awareness pengguna
mempertimbangkan tawaran produk atau
sepeda
jasa dari pesaing karena produk atau jasa
kategori sedang.
yang digunakan saat ini telah memberikan
motor
2. Secara
motor
konsumen
Honda
Honda
umum
berada
loyalitas
maka
pada
konsumen
kepuasan pada konsumen pengguna sepeda
pengguna sepeda motor Honda berada
motor Honda (Griffin, 2002).
pada kategori tinggi.
Berdasarkan disimpulkan
uraian
bahwa
diatas,
brand
dapat
awareness
3. Terdapat
hubungan
signifikan
antara
positif
brand
yang
awareness
pengguna sepeda motor Honda berada pada
dengan loyalitas konsumen pengguna
kategori sedang dan loyalitas konsumen
sepeda motor Honda. Artinya, semakin
pengguna sepeda motor Honda berada pada
tinggi brand awareness maka semakin
kategori tinggi. Nilai-nilai yang didapatkan
tinggi
dari adanya brand awareness sepeda motor
Begitupun sebaliknya, semakin rendah
Honda menurut (Aaker, 1995), pertama
brand
brand sepeda motor Honda menjadi familiar
konsumen juga semakin rendah.
pula
loyalitas
awareness
konsumen.
maka
loyalitas
bagi masyarakat yang ada di Bukittinggi yang menyebabkan konsumen menyukai brand sepeda motor Honda. Selain itu, brand awareness juga menimbulkan adanya komitmen
bagi
konsumen
sehingga
konsumen dapat memberikan komitmen dan pengambilan melakukan
keputusan pembelian
untuk
terus
berulang-ulang
terhadap produk dan jasa sepeda motor
Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
ini
peneliti memiliki saran sebagai berikut. 1. Untuk peneliti selanjutnya penelitian ini dapat sebagai referensi untuk melakukan penelitian mengenai brand awareness dan loyalitas konsumen, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu
76 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 67-77
psikologi, khususnya di bidang Psikologi
dapat dilakukan dengan cara peningkatan
Industri dan Organisasi.
brand awareness yang fokus pada brand
2. Bagi produsen sepeda motor Honda untuk meningkatkan loyalitas konsumen
recal, terutama pada iklan dan tagline sepeda motor Honda.
terhadap produk sepeda motor Honda, DAFTAR RUJUKAN Aaker, D. (1995). Managing brand equity; capitalizing on the value of brand name. New York: Free Press. Agnanda, F & Farida, N. Pengaruh nilai pelanggan, kesadaran merek, dan swicthing barrier terhadap loyalitas pelanggan kartu telkom flexi. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Astra, H. (2015). Sejarah astra honda motor. Diakses dari http://www.astrahonda.com/index.php/sejarah-astrahonda-motor/. Engel, Blackwell & Winiard. (1994). Perilaku konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara. Gunawardane, N. R. (2015). Impact of brand equity toward purchasing desition: a situation on mobile telecommunication services of sri lanka. Journal of Marketing Management, 3 (1). Griffin, J. (2002). Consumer loyality: menumbuhkan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan. Jakarta: Erlangga. Gross, P. (2015). Growing brand through sponsorship: an empiral investigation of brand image transfer in a sponsorship allience. Germany: Springer Gabler. Hargamotor. (2015). 8 keunggulan motor yamaha. Diakses dari Hargamotor.co.id.
http://hargamotor.co.id/reviewmotor/8-keunggulan-motor-yamaha. Khalid, M. (2015). Honda kuasai pasar sumbar. Diakses dari http://m.padek.co/detail.php?news=16 096. Khan, S. (2012). Contribution of brand awareness and brand characteristics towards customer loyalty. Asian Economic and Social Society, 2 (8). Kotler, P & Keller, K. L. (2009). Manajemen pemasaran. Jakarta: Erlangga. Mowen, J. C. (1994). Consumer behavior. 4th ed. Jersey: Prentice Hall. Munandar. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI Press. Peter, J. P & Olson J. C. (2009). Consumer behavior and marketing strategy. New York : McGraw Hill. Ribowo, N. A. (2015). Hal penting buat kamu pengguna motor dan mobil. Diakses dari. http://berandainovasi.com/halpenting-buat-kamu-pengguna-motordan-mobil/. Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta. Top B. A. (2015). Top brand fase 1, kategori banking & finance. Diakses dari http://www.topbrand-
77 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 67-77
award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2015_fase_1.
Yusuf, A, M. (2010). Metodologi penelitian: dasar-dasar penelitian ilmiah. Padang: UNP Press.