PENGARUH HARGA (PRICE), TRUST IN BRAND, DAN BRAND IMAGE TERHADAP BRAND LOYALITY PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR MEREK HONDA ( Studi kasus pada konsumen Motor Honda di Kota Tangerang )
Oleh MUHAMMAD NURUL AZMAN NIM: 204081002456
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M
i
ii
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Muhammad Nurul Azman
2. Tempat & Tgl. Lahir
: Tangerang, 15 September 1985
3. Kewarganegaraan
: Indonesia
4. Agama
: Islam
5. Alamat
: Jl. Halim Perdana Kusuma No.23 Rt.01 / 01 Ps.Kebun Besar – Tangerang 15121
6. E-Mail
:
[email protected]
II. PENDIDIKAN 1. Tahun 1991-1997
SDN Jurumudi 4 Tangerang
2. Tahun 1997-2000
SLTPN 2 Tangerang
3. Tahun 2000-2003
SMU SYEKH YUSUF
4. Tahun 2004-2012
FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of price, Brand Trust and Brand Image toward Brand Loyality. The dominant variable that is analized affects brand loyality. This research uses double regresi linier analysis. The data that is used in this research uses primary data that is acquired from the answer of the respondents. The respondents are Honda motorcycle riders who use various kinds of Honda motorcycle. The sample used in this research is all riders of honda motorcycle with various types of honda motorcycle. The result of this research shows that there is a very significant effect in independent variable bamong price, brand trust, brand image and brand loyality. The result of this research shows that independent variable of price, brand trust and brand image affects significantly toward loyality brand. In determination test, there is a great effect as much 47,3 % that affects brand loyality. It’s explained by independent variable of price, brand trust and brand image. On the other hand, the rest which is 52,7% is affected by other variables that is not included in this regression analysis.
Key words: price, brand trust, brand image, brand loyality
v
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh Harga (price), Brand Trust dan Brand Image terhadap Brand Loyality Menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi brand loyality. Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban dari responden yang menjadi pengguna sepada motor Honda, dengan berbagai macam tipe yang diberikan beberapa pertanyaan. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah semua pengguna sepada motor Honda, dengan berbagai macam tipe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen (harga, brand trust dan brand image) terhadap brand loyality. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel independen (harga, brand trust dan brand image) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Brand Loyality. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 47,3% yang mempengaruhi Brand Loyality yang dijelaskan oleh variabel independen (harga, brand trust dan brand image), sedangkan sisanya 52,7% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.
Kata kunci: harga, brand trust, brand image, brand loyality
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa umat manusia menuju jalan kebaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang disampaikan kepada: 1. Allah SWT atas berkah, rizki, rahmat, ridha dan kemudahan-Nya yang membuat penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. 2. Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan segenap jiwa raganya untuk mengajarkan kebenaran kepada umat manusia, sehingga terhindar dari zaman kebodohan. 3. Orang tuaku tersayang, adik-adiku, dan saudaraku yang selalu mendukung dan menitipkan doanya disetiap langkah kakiku berjalan.
vii
4. Indo yama Nasaruddin, SE, MAB selaku pembimbing utama penulis. Terima kasih atas segala bimbingan, pendapat dan waktu serta pencerahannya yang diberikan kepada penulis. 5. Suhendra, S.Ag. MM selaku pembimbing kedua penulis, terima kasih atas segala bimbingan, pendapat, waktu serta pencerahannya yang diberikan kepada penulis. 6. Bapak
Prof.Dr.Abdul
Hamid,MS
selaku
Dekan
FEIS
UIN
Syarif
Hidayatullah. Terima kasih atas segala bimbingan, pendapat dan waktu yang diberikan kepada penulis. 7. Dosen-dosen UIN Jakarta FEIS Non Reguler yang telah mengajar dan mendidik penulis selama menjadi mahasiswa di FEIS Non Reguler UIN Jakarta, terima kasih atas pengorbanan waktu dan ilmu yang diberikan kepada penulis dan kawan-kawan mahasiswa lainnya. Semoga Allah SWT mencatat semuanya sebagai amal ibadah yang tak akan terputus hingga akhir zaman.Amin. 8. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial yang telah bekerja dengan baik melayani para mahasiswa, semoga amalnya diterima Allah SWT. 9. Kawan-kawan Seperjuangan angkatan 2004 yang mengisi hari – hari selama ini. 10. My Darling, Syarifah zahrah yang tak henti-hentinya membantu dan mensupport selama ini. 11. Sobat - sobatku, Saikin, Rizal, Angga, lulu, Armel, Tangkis, Ferri, Gandhi, Ukat, Isro, Daus, Nasir, Rama, Ipoel, Opik, Eka, Sidqi, Usman, Erwin, Juki, viii
Bembeng, rangga, Tatank, Amran, Eko, Jihan, Dadi, Ojie, Burhan, Syafiq, Anton, lukman, Ilham, Arif, Wahyu, Agung dan sahabat – sahabatku lainnya yang tidak bisa disebutkan satu – persatu. Akhirnya, sebagai manusia biasa penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan, baik yang disengaja ataupun tidak, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat dan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Amin.
Jakarta, 16 Desember 2011
Muhammad Nurul Azman
ix
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ i Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................... ii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ………………………………………….. iii Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... iv Abstact ................................................................................................................ v Abstrak .............................................................................................................. vi Kata Pengantar ................................................................................................. vii Daftar Isi ........................................................................................................... x Daftar Tabel ...................................................................................................... xii Daftar Gambar ................................................................................................. xv Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................... 11 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 14 A. Pengertian Manageman Pemasaran .............................................. 14 1. Pengertian Umum serta Bauran dari Pemasaran ....................... 14 2. Bauran Pemasaran ..................................................................... 19 B. Harga (price) .................................................................................. 22 C. Brand Trust .................................................................................... 26 D. Citra Merek (Brand Image) .......................................................... 33 E. Kesetiaan Merek (Brand Loyality) ............................................... 37 F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 46 G. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 49 H. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 50 x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 51 A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 51 B. Metode Penentuan Sampel............................................................. 51 C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 52 D. Metode Analisis dan Uji Hipotesis ................................................ 53 1. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 54 2. Analisis Koefisien Korelasi....................................................... 57 3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 59 4. Regresi Linier Berganda ........................................................... 62 5. Uji Hipotesis.............................................................................. 63 E. Operasional Variabel ..................................................................... 66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 69 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................... 69 1. Sejarah Motor Honda ............................................................... 69 2. Sejarah Honda Motor di Indonesia .......................................... 70 3. Visi dan Misi Honda ................................................................ 72 4. Penghargaan – Penghargaan Yang Diterima Honda Motor ..... 73 B. Karakteristik Responden ............................................................... 75 C. Hasil Dan Pembahasan ................................................................. 77 1. Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 77 2. Penemuan dan Pembahasan ..................................................... 79 3. Hasil Analisis ........................................................................... 99 D. Interprestasi……………………………………………………… 112 BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................. 115 A. Kesimpulan ................................................................................... 115 B. Implikasi ....................................................................................... 116 C. Saran ............................................................................................. 116
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 117 LAMPIRAN ...................................................................................................... 120
xi
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
3.1
Skala Linkert ................................................................................... 56
3.2
Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi ........................... 58
3.3
Pengukuran Variabel Penelitian ....................................................... 67
4.1
Data Responden ............................................................................... 75
4.2
Hasil Try Out Item Instrumen Pengaruh Harga, Brand Trust, Brand Image Terhadap Brand Loyality ........................................... 78
4.3
Harga yang ditetapkan menarik perhatian konsumen ...................... 79
4.4
Harga yang ditetapkan terjangkau dengan kualitas yang terjamin... 80
4.5
Harga yang ditetapkan sesuai dengan keinginan konsumen ............ 80
4.6
Harga untuk produk pilihan ditetapkan berbeda dengan produk yang berada dipasaran ...................................................................... 81
4.7
Honda sering memberikan diskon (cashback) pada setiap pembelian produknya ...................................................................... 82
4.8
Harga promosi membuat konsumen memutuskan untuk membeli produk motor Honda ....................................................................... 82
4.9
Harga motor Honda sesuai dengan kemampuan dan daya beli masyarakat ....................................................................................... 83
4.10
Perubahan harga produk membuat anda berminat untuk memilih produk tersebut .................................................................. 83
4.11
Motor Honda adalah merek yg terkenal .......................................... 84
4.12
Honda adalah motor yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan merek lainya ............................................................. 85
4.13
Honda adalah perusahaan otomotif yang telah dipercaya masyarakat dunia ............................................................................. 85
4.14
Honda adalah perusahaan otomotif yang mampu memberikan inovasi produk bagi konsumen ........................................................ 86
xii
4.15
Honda telah membuktikan sebagai perusahaan yang tangguh dari segi tekhnologi ......................................................................... 86
4.16
Merek Honda memiliki tingkat kualitas yang terjamin ................... 87
4.17
Honda adalah motor yang disukai masyarakat ................................ 87
4.18
Honda adalah Motor yang banyak di favoritkan konsumen ........... 88
4.19
Honda adalah motor yang telah menjadi market leader .................. 89
4.20
Honda selalu menampilkan iklan yang menarik dalam mempromosikan produknya ............................................................ 89
4.21
Honda adalah merek yang berkualitas ............................................ 90
4.22
Honda adalah motor yang paling baik diantara merek motor Lainya .............................................................................................. 90
4.23
Honda adalah produk yang memiliki keunikan ............................... 91
4.24
Honda adalah produk yang selalu menampilkan produk dengan warna yang menarik ........................................................................ 92
4.25
Honda adalah merek motor yang mudah diucapkan ....................... 92
4.26
Honda adalah merek motor yang mudah diingat ............................ 93
4.27
Honda adalah merek motor yang mudah dikenali ........................... 93
4.28
Saya akan melakukan pembelian ulang motor dengan merek Honda .............................................................................................. 94
4.29
Honda adalah merek motor terakhir yang akan saya beli ............... 94
4.30
Saya adalah orang yang suka membeli produk lebih dari satu merek ............................................................................................... 95
4.31
Saya membeli motor Honda, karena harganya yang murah dan terjangkau ................................................................................. 96
4.32
Saya sudah terbiasa memakai motor Honda ................................... 96
4.33
Saya puas dengan kualitas yang diberikan motor Honda ................ 97
4.34
Saya tidak akan membeli motor jika tidak ada motor merek honda ................................................................................................ 97
4.35
Saya merasa bangga jika orang lain tahu bahwa saya menggunakan merek ini .................................................................. 98
xiii
4.36
Saya akan merekomendasikan motor Honda kepada teman dan kerabat saya ..................................................................................... 98
4.37
Saya akan melakukan pembelian ulang motor honda ..................... 99
4.38
Korelasi ...........................................................................................101
4.39
Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................101
4.40
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel .......................................102
4.41
Uji Multikolinieritas ........................................................................102
4.42
Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ..............................................104
4.43
Hasil regresi linear berganda ...........................................................105
4.44
Hasil uji F ........................................................................................107
4.45
Hasil uji t .........................................................................................108
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran ........................................................................ 49
4.1
Data Responden Menurut Jenis Kelamin ........................................ 76
4.2
Data Responden Menurut Usia Responden ..................................... 76
4.3
Normalitas Data ............................................................................... 100
4.4
Scatterplot ....................................................................................... 103
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
1
Lembar Kuesioner ............................................................................120
2
Data Mentah Jawaban Responden ...................................................124
3
Hasil Uji Distribusi Frekuensi .........................................................135
4
Hasil Uji Regresi Linier Berganda ..................................................144
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan pelanggan yang telah ada, dan terus menggarap pelangganpelanggan potensial baru, agar jangan sampai pelanggan meninggalkan perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain. Dengan kata lain perusahaan harus mampu mempertahankan loyalitas pelanggan (Lutiari, 2007). Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru. Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan rasional, tetapi juga canggih mengolah sisi - sisi emosional konsumen. Merek bisa memiliki nilai tinggi karena ada brand building activity yang bukan sekadar berdasarkan komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha lain untuk memperkuat merek tersebut (Petra. 2007).
1
Dari komunikasi, merek bisa menjanjikan sesuatu, bahkan lebih dari janji, merek juga mensinyalkan sesuatu (brand signaling). Merek akan mempunyai reputasi jika ia memiliki kualitas dan karisma. Agar memiliki karisma, merek harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu, selain tentunya juga harus mempunyai kredibilitas. Agar tampil menjadi yang terbaik, tentu suatu merek harus terlihat seksi di pasar hingga mampu membuat konsumen tertarik membelinya. Agar terlihat seksi, merek tersebut harus memiliki costumer value jauh di atas merek-merek yang lain. Selain itu, harus mampu meningkatkan keterlibatan emosi pelanggan sehingga pelanggan mempunyai ikatan dan keyakinan terhadap merek tersebut, karena dengan semakin banyaknya varian merek produk sejenis yang saling beradu kelebihan, memikat konsumen yang semakin murah, maka akan semakin besar kemungkinan dari keinginan konsumen untuk beralih ke pilihan merk lainnya (brand switching) atau tetap setia pada produk yang disukainya. Suatu perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan dituntut melakukan kegiatan Pemasaran
mencakup
pemasaran bagi produk-produk yang dihasilkan. usaha
perusahaan
yang
dimulai
dengan
mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk
yang sesuai,
menentukan cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut, hingga pada akhirnya produk yang dihasilkan tersebut sampai kepada konsumen.
2
Masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang semakin maju dan cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam
dunia
usaha.
Melihat
banyaknya
produk
yang
ditawarkan maka konsumen akan mulai melihat merek mana yang memenuhi kebutuhannya. Jadi kebutuhan konsumen tidak terbatas pada fungsi utama yang bisa diberikan pada suatu produk (primary demand), tetapi berkembang menjadi kebutuhan sekunder (secondary demand) yaitu keinginan pada suatu merek. Didalam jurnal Ribhan (2006 : 94) mengemukakan bukti bahwa dari para pelanggan yang puas atau sangat puas, antara 65% sampai 85% akan berpindah ke produk lain. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif maka setiap perusahaan dituntut untuk mampu memuaskan konsumennya (Barsky, 2000). Sehingga strategi yang didasarkan pada komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan untuk memuaskan pelanggan secara terus-menerus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, baik yang menghasilkan barang nyata maupun jasa. Hal ini dilakukan karena adanya kenyataan bahwa konsumen yang tidak puas terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari penyedia barang atau jasa dari perusahaan lain yang mampu memuaskan kebutuhannya. Kualitas barang atau jasa semata-mata ditentukan oleh konsumen, sehingga kepuasan konsumen hanya dapat dicapai dengan memberikan kualitas yang baik. Mempunyai konsumen yang puas merupakan hal yang penting bagi PT. Astra Honda Motor (AHM) karena karakteristik produk tersebut mempunyai beberapa kelebihan/keunggulan jika dibandingkan 3
dengan produk lain yang sejenisnya. Keunggulannya antara lain, mesinnya yang bandel. Lihatlah Astrea tahun 70-an (dikenal Astrea Bulan-Asbul) sampai saat ini masih berseliweran di jalan. Selain itu, harga jualnya tinggi. Jadi, pemilik Honda tidak perlu takut harganya jatuh saat dijual. Karena, kepercayaan masyarakat terhadap sepeda motor Honda baik yang baru atau bekas, kalau dijual harganya tetap saja tinggi. Ini sudah terjadi selama bertahun-tahun dan tetap terus bertahan di pasaran. Adapun kelebihan lain yang dimiliki sepeda motor Honda terletak pada pemakaian bahan bakarnya yang irit, sudah sangat dikenal masyarakat, harga jual yang tinggi, suspesnsinya enak, teknologinya canggih dan top speednya mantap. Inovasi yang diciptakan bertujuan agar konsumen merasa puas, dan diharapkan sepeda motor Honda pun selalu merebut pangsa pasar serta tingkat kompetisi yang tinggi. Konsumen yang puas dapat mendorong adanya pembelian ulang dan publisitas (Gunderson dan Olsson, 2001) yang pada akhirnya dapat membuat konsumen menjadi setia (loyal). "Customer satisfaction is a post consumption evaluate judgement concerning a specific product or services". Dari definisi-definisi tersebut dapat dilihat adanya suatu kesamaan makna bahwa kepuasan pelanggan merupakan suatu perasaan atau penilaian emosional dari pelanggan atas penggunaan suatu produk barang atau jasa dimana harapan dan kebutuhan mereka terpenuhi. Dengan kata lain, jika konsumen merasa apa yang ia peroleh lebih rendah dari yang diharapkannya (negatif diskonfirmasi) maka konsumen tersebut akan tidak puas. Sebaliknya, jika yang diperoleh konsumen melebihi apa yang ia 4
harapkan (positif diskonfirmasi) maka konsumen akan puas. Sedangkan pada keadaan dimana apa yang diterima sama dengan yang diharapkan, maka konsumen tersebut akan merasakan tidak puas dan puas (netral). Dewasa ini persaingan dalam bisnis semakin ketat. Untuk dapat bertahan perusahaan perlu merencanakan strategi pemasarannya. Hal yang mendasar dalam strategi pemasaran adalah pemahaman tentang konsep pemasaran, dimana kepuasan konsumen adalah titik sentralnya. Kepuasan terkait dengan kualitas produk atau jasa. Jadi untuk dapat bertahan dan mencapai tujuan perusahaan yang bersifat umum yaitu laba maka perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk atau jasanya agar konsumen merasa puas, jadi disini ‘nilai’ kualitas dipandang dari sisi puas atau tidaknya konsumen. Memuaskan konsumen tidaklah mudah, karena bersifat relatif, untuk itu maka perlulah manajemen ‘memahami’ konsumennya. Dalam literatur pemasaran agar dapat ‘memahami’ konsumen biasanya manajemen perlu membuat suatu apa yang disebut dengan pemasaran sasaran. Pada penelitian ini pembahasan hanya dibatasi pada kepuasan konsumen saja. Kepuasan bersifat relatif karena itu maka tolak ukur kualitas menurut konsumen pun bisa berbeda-beda, tetapi disisi lain manajemen perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang terkandung dalam produk yang dapat memuaskan konsumen, agar konsumen tetap setia membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan persaingan pasar. Produk yang baru lahir biasanya lebih mengutamakan daya 5
tarik untuk merebut posisi di pasar, baik dari segi inovasi maupun harga yang relatif murah. Tidak jarang ada beberapa produsen menghasilkan produk “baru” yang merupakan produk hasil inovasi peniruan yang menunjukkan tidak adanya perbedaan pola pengkonsumsian dan hanya menciptakan kembali produk yang sudah ada dengan sedikit modifikasi. Dalam kondisi semakin meningkatnya persaingan antara produk-produk sejenis, maka perusahaan yang satu dengan yang lain saling bersaing merebutkan konsumen. Perusahaan yang mampu menciptakan dan mempertahankan pelangganlah yang akan sukses dalam persaingan. Setiap perusahaan berusaha untuk memahami perilaku konsumen pada pasar sasaran untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Perilaku konsumen yang ada tersebut akan mempengaruhi cara konsumen dalam melihat atau memandang suatu produk. Konsumen dalam memilih suatu brand produk akan melalui tahap percobaan terlebih dahulu, pada tahap ini seringkali konsumen akan mencoba berbagai brand yang berbeda. Jika dirasakan bahwa brand tersebut sudah cocok dan memenuhi apa yang diharapkan dari produk sejenis maka konsumen akan terus mencari brand tersebut. Brand atau Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau
jasa
penjual
atau
kelompok
penjual
dan
untuk
mendiferensiasikannya dari barang atau jasa. (Philip Kotler, 2007:332). Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran 6
tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain (Darmadi Durianto, 2001:47). Begitu juga dengan produk sepeda motor Honda yang sekarang ini semakin berkembang. Produk sepeda motor Honda yang selalu mengeluarkan berbagai inovasi
akan dapat menarik minat konsumen. Dalam hal ini
konsumen akan dimanjakan dengan berbagai produk yang sangat menarik. Disinilah loyalitas konsumen teruji. Menghadapi persaingan yang semakin ketat, PT. Astra Honda Motor (AHM) terus berupaya menciptakan inovasiinovasi baru yang dapat menarik konsumen. Berbagai brand sepeda motor yang banyak beredar di pasaran antara lain Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Bajaj, dan TVS yang makin mendominasi di pasar tahan air indonesia . PT. Astra Honda Motor (AHM) yang ada selama ini mendapatkan tempat yang cukup baik dimata konsumen. Sebagai market leader produk tersebut mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan produk lain yang sejenisnya. Kelebihan yang ada tersebut antara lain memiliki mesin yang terbukti bandel dan irit. Merek Honda secara tidak resmi sudah tertanam di benak rakyat Indonesia. Itu bisa dibuktikan jika kita mendengar percakapan keseharian masyarakat Indonesia tentang sepeda motor. Mereka kadang mengatakan Honda untuk menyebut sepeda motor. Di Sumatra Barat hal itu memang terjadi. Masyarakatnya menyebut sepeda motor dengan Honda. Tidak merek lain. Hal ini sudah terjadi sejak produk Honda menyerbu Sumbar tahun 1970-an. Mungkin di daerah lain 7
fenomena seperti ini juga terjadi. Mengacu data AISI, total produksi motor nasional Januari - Oktober 2009 mencapai 4.787.757 unit. Hasil itu diperoleh dari lima merek, yaitu Honda 2.201.147 unit, Yamaha 2.176.757 unit, Suzuki 358.352
unit,
Kawasaki
50.026
unit
dan
Kanzen
1.812
unit.
(http://www.aisi.or.id) Sedangkan total pasar motor nasional untuk 2010 ini mencapai 7,3 juta dan Honda berhasil memperoleh angka 3.416049 unit adapun pesaing terdekatnya memperoleh 3.326.380 unit. Dengan demikian Honda berhasil meningkatkan market share menjadi 46,5% dari tahun sebelumnya yang tercatat 45,9% sedangkan Yamaha mengalami sedikit penurunan dari 45,6% menjadi 45,2%. Kemenangan honda sendiri sebetulnya sudah mulai tampak di pertengahan tahun dimana market share AHM selalu diatas Yamaha (blogpakyo.wordpress.com). Keberhasilan mendominasi pasar penjualan sepeda motor Honda khususnya wilayah Jakarta dan Tangerang bukanlah usaha WMS semata. ATPM Honda, PT Astra Honda Motor (AHM) turut menyokong keberhasilan dengan berbagai produk yang berkualitas sesuai selera pasar. Sebut saja, varian Honda matik yang kini menjadi trend kalangan muda seperti Beat dan skutik bergaya retro Scoopy. Pasar bebek pun diramaikan oleh Revo Fit yang hadir dengan harga lebih terjangkau namun tetap berkualitas. Untuk motor generasi sport, AHM meluncurkan Honda CBR 250R. Tungggangan sporty bermesin besar ini diyakini akan menjadi pilihan masyarakat pencinta motor sport.
8
Tidak hanya mementingkan penjualan saja. WMS terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen setia Honda. Berbagi jenis layanan diberikan demi meningkatkan kepuasan pelanggan. Salah satu layanan yang ditawarkan adalah BEST (Berikan Service Terbaik). Garansi layanan ini merupakan komitmen WMS pada konsumen Honda wilayah Jakarta Tangerang. WMS juga memberikan jaminan keselamatan pengguna sepeda motor Honda melalui asuransi perlindungan diri. Perlindungan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman pagi para pengendara motor Honda. Honda VIP Card juga diberikan secara gratis kepada pembeli motor Honda. Honda VIP memberikan berbagai manfaat untuk mendukung gaya hidup konsumen Honda. Berbekal kepercayaan konsumen dan kualitas produk, Honda yakin akan tetap mendapat tempat di hati masyarakat. Konsumen yang telah terbiasa menggunakan sepeda motor dengan brand tertentu akan cenderung loyal terhadap brand yang sudah dimilikinya, karena sebagian besar konsumen akan melakukan seleksi yang sangat hati-hati, jadi konsumen akan lebih memilih produk yang berkualitas tersebut. Berdasarkan uraian di atas, diantaranya munculnya banyak brand-brand sepeda motor di pasaran mengakibatkan munculnya berbagai inovasi
yang
berhubungan dengan produk tersebut dan adanya berbagai faktor yang menyebabkan konsumen dalam menentukan pilihan pada suatu produk. Menurut (Grewal, Monroe dan Krishnan, 2006) menemukan adanya peran harga, merek sebagai indikator kualitas dan adanya peran internal reference price sebagai indikator nilai persepsian. Model ini merupakan 9
pengembangan dari price/effect model dimana memasukkan dimensi perceived transaction value dan perceived acquisition value. Berbeda dari price/effect model, model ini menekankan pada pengaruh diskon harga yang merupakan bagian dari marketing mix terhadap kualitas persepsian dan internal reference price. Bagaimana konsumen menilai strategi penurunan harga berdasarkan referensi harga yang dimilikinya. Harga bisa ditanggapi oleh konsumen secara positif namun juga bisa ditanggapi secara negatif dengan menganggapi diskon harga justru menurunkan reputasi produk. Penilaian ini juga didasari oleh seberapa banyak informasi yang dimiliki konsumen. Informasi yang dimiliki ini terkait dengan bagaimana konsumen memandang resiko produk. Pada saat konsumen menilai produk memiliki risiko tinggi, maka konsumen akan berusaha untuk mengurangi risiko produk sebelum memutuskan untuk membeli. Seitovszky dalam (Monroe, 2006) mengungkapkan bahwa penggunaan harga sebagai indikator kualitas produk dikatakan tidak irasional, akan tetapi mencerminkan tingkat kepercayaan bahwa harga dipasar ditentukan oleh kekuatan pasar. Karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar (kekuatan demand dan supply), terjadi suatu mekanisme tersendiri dimana pada saat konsumen memilih barang di pasar, mereka tentunya akan memilih barang yang memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Akibatnya permintaan akan barang tersebut meningkat. Sesuai hukum pasar, pada saat demand suatu barang meningkat pesat, maka secara otomatis harga barang tersebut akan meningkat dan menjadi lebih tinggi dibandingkan barang lain 10
yang sejenis. Jadi, mengunakan harga sebagai indikator kualitas tidaklah selamanya benar. Meskipun banyak penelitian yang mengungkapkan adanya hubungan positif yang kuat antara harga dan kualitas. Cara untuk mengurangi risiko misalkan dengan mencari informasi sebanyak mungkin mengenai produk. Selain itu konsumen bisa memeroleh pengurangan risiko ini melalui service dan garansi yang ditawarkan oleh produsen. Garansi yang ditawarkan akan mengurangi risiko kegagalan produk (cacat, mudah rusak) dan risiko keuangan (Agarwal dan Teas, 2001). Garansi merupakan bagian dari Extrinsic Cues (Doods, Monroe dan Grewal, 2006). Pada saat konsumen menilai produk memiliki risiko yang kecil dan memiliki manfaat yang tinggi maka dia akan mempersepsikan produk ini bernilai tinggi. Nilai yang melekat pada produk disebut nilai persepsian. Nilai persepsian ini akan mempengaruhi minat beli konsumen (Doods, Monroe dan Grewal; Agarwal dan Teas ; Grewal, Monroe dan Krishnan, 2006). Apabila produk memiliki nilai yang tinggi bagi konsumen maka akan memperkuat minat konsumen untuk membeli produk. Proses ini merupakan evaluasi produk yang dilakukan oleh konsumen sebelum memutuskan untuk membeli produk, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Harga (Price), Trust In a Brand dan Brand Image Terhadap Brand Loyality Pada Pengguna Produk Sepeda Motor Honda di Kecamatan Batuceper Kota Tangerang”.
11
B. Perumusan masalah Setelah melihat latar belakang yang diuraikan oleh penulis, maka pokok - pokok rumusan permasalahan yang akan dibahas antara lain : 1. Apakah ada pengaruh secara simultan antara Harga (price), Brand Trust dan Brand Image terhadap Brand Loyality. 2. Apakah ada pengaruh secara parsial antara Harga (price), Brand Trust dan Brand Image terhadap Brand Loyality. 3. Variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap brand loyality. C. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis pengaruh secara simultan antara Harga (price), Brand Trust dan Brand Image terhadap Brand Loyality. 2. Menganalisis pengaruh secara parsial antara Harga (price), Brand Trust dan Brand Image terhadap Brand Loyality. 3. Menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi brand loyality.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan dapat memberikan informasi atau bahan masukan yang berguna dalam hal ini yakni para pemasar didalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat serta berupaya menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik konsumen. 2. Bagi peneliti adalah dapat menambah pengetahuan, wawasan serta dapat menerapkan pengalaman dan ilmu yang telah di dapat di bangku kuliah ke 12
dalam praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian tersebut. 3. Bagi akademis adalah dapat menjadi bahan kepustakaan yang dapat digunakan sebagai informasi dan sumber ilmu pengatahuan yang bisa dipergunakan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 4. Bagi pihak lain adalah dapat dipergunakan sebagai data tambahan bagi yang secara kebetulan sedang meneliti penelitian yang sejenis serta dapat menjadi informasi yang bisa membantu untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh harga, trust in brand, dan brand image terhadap brand loyality pada pengguna sepeda motor Honda.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Umum Serta Bauran Dari Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi terpendek pemasaran
adalah
“memenuhi
kebutuhan
secara
menguntungkan”.
Pemasaran merupakan suatu hal kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan, karena pamasaran adalah ujung tombak kesuksesan dari suatu perusahaan. Dalam kegiatan pemasaran dapat membantu proses konsentrasi dalam mengembangkan segala sumber daya guna suatu peningkatan penjualan produk. Dengan itu maka, beberapa ahli ekonomi telah merumuskan suatu pengertian yang menjabarkan apa yang dimaksud dengan pemasaran, dengan kata, cara atau pendapat yang berbeda namun memiliki sebuah ruang lingkup yang sama. Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. (Philip Kotler, 2007:6).
14
Pemasaran adalah suatu proses manajerial dan sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan bebas menukarkan produk yang bernilai satu sama yang lainnya. (Philip Kotler, 2009:59). Menurut Tjiptono (2002:16) “Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi”. Sedangkan menurut Joseph dkk, Pemasaran adalah suatu aktivitas yang bertujuan yang mencapai sasaran perusahaan dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang serta jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen. (Joseph P. Cannon, William D. Perreault, Jr., Jerome McCarthy 2008 : 8) Menurut Donald Trump (2007:9), Pemasaran adalah tentang manusia. Pemasaran adalah tentang memahami apa yang diinginkan orang, kemudian berupaya untuk memberi hal yang diinginkan itu pada mereka dengan harga yang bersedia mereka bayar dan harga yang akan memberi anda keuntungan yang pantas. Definisi pemasaran tersebut mula-mula fokusnya pada kegiatan distribusi dan penjualan. Hal ini tidak berarti distribusi dan penjualan tidak begitu penting, akan tetapi keduanya merupakan bagian dari “Marketing Mix” atau merupakan bagian dari seperangkat alat pemasaran yang 15
memberikan dampak maksimum pada pasar. (Philip Kotler terjemahan, 2002 : 4), “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain”. Sedangkan pendapat dari seorang pakar (William J. Stanton terjemahan, 2001 : 4), “Pemasaran adalah suatu sistem secara keseluruhan dari kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Setelah melihat berbagai persepsi dari definisi pemasaran diatas, maka kita dapat melihat bahwa tidak terdapat suatu perbedaan persepsi mengenai apa yang dimaksud dengan istilah pemasaran. Seiring dengan perkembangan dalam perekonomian masyarakat, telah terjadi perubahan dalam sikap atau paham tentang bagaimana kegiatan pemasaran seharusnya dilaksanakan. Kegiatan pemasaran telah berkembang dari kegiatan distribusi dan penjualan yang berorientasi pada produk menjadi suatu falsafah yang lebih berorientasi kepada konsumen dimana falsafah tersebut dilandasi dengan suatu sikap atau paham yang menyatakan pemuasan kebutuhan konsumen (pembeli) adalah syarat mencapai tujuan perusahaan. Falsafah tersebut kini telah menjadi pedoman bagi kegiatan pemasaran yang berlandaskan pada suatu konsep yang jelas berkenaan
16
dengan pemasaran yang tanggap dan bertanggung jawab yang disebut dengan konsep pemasaran. Menurut (Winardi, 2001 : 5) dalam bukunya azas-azas marketing, “Pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang atau jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka”. Definisi pemasaran ini berstandar pada konsep inti berikut : a. Kebutuhan (Needs) b. Keinginan (Wants) c. Permintaan (Demands) d. Kebutuhan Manusia (Human Needs) Namun dari konsep inti diatas, yang menjadi titik tolak disiplin ilmu pemasaran adalah terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan terhadap sesuatu sudah ada dalam diri manusia sejak lahir dan timbul keinginan manusia yaitu hasrat untuk memperoleh kepuasan tertentu. Dari beberapa definisi pemasaran diatas, kita juga dapat memahami pengertian dari pemasaran sebagai faktor kunci suksesnya suatu usaha atau bisnis. Pemasar sekarang berfokus pada usaha untuk menciptakan pelanggan seumur hidup, penawaran yang menarik akan menghasilkan pelanggan yang puas atau senang dan akan terus setia pada produk tersebut. Karena itu mempertahankan pelanggan adalah kepuasan tersendiri bagi perusahaan, kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan, maka pelanggan yang puas akan : 17
a. Menjadi setia b. Membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan produk baru dan menyempurnakan produk yang ada. c. Memberikan komentar yang menguntungkan tentang perusahaan dan produknya. d. Kurang memberikan perhatian pada merek dan iklan pesaing dan kurang sensitif terhadap harga. e. Memberikan gagasan produk atau jasa pada perusahaan. f. Membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil daripada pelanggan baru karena transaksi menjadi rutin. Konsep pemasaran adalah suatu konsep yang berorientasi pada konsumen yakni bahwa seluruh kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan prioritas utama bagi perusahaan. Konsep ini menunjukkan bahwa tugas utama perusahaan adalah pemenuhan keinginan konsumen yang
menjadi
sasaran
penjualan
karena
itu
segala
perencanaan,
kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan harus didasarkan pada kebutuhan dan keinginan pembeli. Berhasil tidaknya pada pencapaian sasaran tergantung pada keahlian dari seluruh bagian tersebut dan juga kemampuan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan dapat berjalan lancar. Sedangkan manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan
18
dengan
menciptakan,
menyerahkan
dan
mengkomunikasikan
nilai
pelanggan yang unggul. 2. Pengertian Bauran Pemasaran Salah satu unsur dalam startegi pemasaran terpadu adalah strategi Marketing Mix atau bauran pemasaran yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan mangajukan penawaran produk pada segmen tertentu yang merupakan pasar sasaran. Bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang dilakukan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. (Philip Kotler, 2000:124). Bauran pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran yang terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan konsumen agar membeli produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dalam rangka pencapaian target penjualan yang telah direncanakan. (Philip Kotler, 1996:14). Dilihat dari sudut pandang Bauran Pemasaran (marketing mix) merupakan kombinasi dari variabel kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Keempat variabel ini lebih dikenal dengan 4P, yaitu : Product, Price, Promotion dan Place. Bauran
Pemasaran
merupakan
suatu
perangkat
yang
akan
menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan dan semua ini ditunjukan untuk memberikan kepuasan dan perluasan segmen pasar. 19
a. Produk (Product) Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing lainnya yang digunakan untuk menunjang pemasaran produk. (Bukhari Alma, 2002:158). Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada pasarnya, mereknya serta penyajiannya. (Kotler, 2000:126). Macammacam Diferensiasi Produk Menurut Kotler (2000:329), diferensiasi produk dapat dibedakan menjadi: 1) Bentuk 2) Keistimewaan (Feature) 3) Mutu Kinerja 4) Mutu Kesesuaian 5) Daya Tahan (Durability) 6) Keandalan (Realibility) 7) Mudah Diperbaiki 8) Gaya (Style) 9) Rancangan (Design) b. Harga (Price) Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang jika mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. (Basu Swasta DH, 1999:211). Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli 20
untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba. c. Promosi (Promotion) Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai “proses berlanjut” karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Oleh karena itu promosi dipandang sebagai Arus informasi atau persuasi satu – arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Basu Swasta DH, 1999:222). Selain itu promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas perusahaan yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Fandy Tjiptono, 1997:219). d. Distribusi (Place) Para ahli-ahli ekonomi sering menggunakan istilah faedah tempat, faedah waktu dan faedah milik untuk menunjukan suatu nilai distribusi. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
21
menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. (Basu Swasta DH, 1999:200). Saluran distribusi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya. (Kotler, 2000:126). Menurut Siswanto Sutojo (2009:11) garis besar pengelolaan marketing mix yang efektif adalah sebagai berikut : 1) Menyajikan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (strategi produk). 2) Menetapkan harga dan syarat pembayaran produk tersebut sesuai dengan kesediaan konsumen untuk membayar (strategi harga). 3) Mengusahakan produk itu tersedia ditempat – tempat yang memudahkan konsumen membelinya setiap saat membutuhkan (stratrgi distribusi). 4) Memberi tahu konsumen tentang keberadaan produk dipasar dan secara terus
menerus meyakinkan mereka bahwa produk tersebut
dapat memberikan kepusaan yang optimal (srtategi promosi penjualan). B. Pengertian Harga (Price) Menurut Kotler (2009:176) harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk memperoleh manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau jasa. Harga merupakan suatu ukuran terhadap purchase cost pembeli (Monroe 1990). Meskipun demikian, bukti penelitian mengindikasikan bahwa 22
peran harga lebih kompleks dari sekedar menjadi indicator of purchase cost pembeli. Penilaian terhadap harga akan dibandingkan dengan persepsi konsumen terhadap kualitas produk, alternatif produk pesaing dan nilai moneter yang dikorbankan. Harga memiliki dua peranan penting terhadap konsumen. Pertama, harga berperan sebagai sinyal kualitas produk dan yang kedua harga merupakan suatu bentuk pengorbanan moneter yang harus dilakukan oleh konsumen untuk memperoleh barang atau jasa tersebut. Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang jika mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. (Basu Swasta DH, 1999:211). Harga
merupakan
satu-satunya
unsur
dalam
pemasaran
yang
memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan sedangkan ketiga unsur lainnya (produksi, promosi dan distribusi) menyebabkan timbulnya biaya atau persaingan. Harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel. Harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti feature produk lain ada hal yang berkaitan dengan masalah distribusi barang. Pada saat yang sama, penetapan dan persaingan harga merupakan masalah utama yang dihadapi bagian pemasaran. Harga dari sudut pandang pemasaran merupakan ukuran moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Dari 23
sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai dapat didefinisikan antara manfaat yang dirasakan terhadap harga. Bagi konsumen nilai yang melekat pada dari produk/jasa dan diterima dalam persepsi konsumen disebut sebagai nilai persepsian. Nilai persepsian adalah nilai yang diterima konsumen terhadap suatu produk/jasa yang merupakan trade off antara benefit yang diterima suatu produk yang diwujudkan dalam kualitas persepsian dan pengorbanan persepsian yang harus dilakukan untuk memperoleh barang tersebut. Sedangkan Seitovszky dalam Monroe (1990) mengungkapkan bahwa penggunaan harga sebagai indikator kualitas produk dikatakan tidak irasional, akan tetapi mencerminkan tingkat kepercayaan bahwa harga dipasar ditentukan oleh kekuatan pasar. Karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar (kekuatan demand dan supply), terjadi suatu mekanisme tersendiri dimana pada saat konsumen memilih barang di pasar, mereka tentunya akan memilih barang yang memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Akibatnya permintaan akan barang tersebut meningkat. Sesuai hukum pasar, pada saat demand suatu barang meningkat pesar, maka secara otomatis harga barang tersebut akan meningkat dan menjadi lebih tinggi dibandingkan barang lain yang sejenis. Jadi, mengunakan harga sebagai indikator kualitas tidaklah selamanya benar. Meskipun banyak penelitian yang mengungkapkan adanya hubungan positif yang kuat antara harga dan kualitas.
24
Studi mengenai peran harga sebagai indikator kualitas sekaligus sebagai indikator pengorbanan menunjukkan temuan bahwa harga berpengaruh positif terhadap kualitas persepsian dan harga berpengaruh positif terhadap pengorbanan persepsian. Semakin tinggi harga mengindikasikan kualitas yang semakin tinggi tapi disisi yang lain semakin tinggi harga menyebabkan semakin tinggi pengorbanan yang harus dilakukan konsumen. Penentuan harga merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba. Penentuan harga memiliki berbagai macam strategi sesuai dengan tahap yang dilalui oleh sebuah produk atau jasa. Kotler dan Armstrong (2009) diantaranya mengelompokkan strategi penentuan harga sebagai berikut: 1. Strategi penetapan harga produk baru, yakni penetapan harga untuk meraup pasar dan penetapan harga untuk penetrasi pasar. 2. Strategi penetapan harga bauran produk, yakni penetapan harga lini produk penetapan harga produk pilihan, penetapan harga produk terkait, penetapan harga produk sampingan, dan penetapan harga paket produk. 3. Strategi penyesuaian harga, yang terdiri dari penetapan harga diskon dan pengurangan harga, penetapan harga tersegmentasi, penetapan harga psikologis, penetapan harga untuk promosi, penetapan harga murah dan penetapan harga berdasarkan geografik. 25
4. Strategi menghadapai perubahan harga, yaitu memelopori perubahan harga, bagaimana bereaksi terhadap perubahan harga. Park, Lessig, dan Merrill (1982) mengemukakan bahwa harga tidak bermain sendirian dalam perilaku pemilihan. Masih terdapat pertimbangan lain selain harga, yaitu kategorisasi harga konsumen atau utilitas harga. Kategorisasi harga konsumen atau utilitas harga tidak stabil dan selalu berubah selama proses memilih, kemudian konsumen melakukan hal serupa pada harga seperti mereka memilih merek. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Li, Monroe dan Chan (1994) melalui model intensi pembelian Dodds (1991) berikut ini, yang sebelumnya dikemukakan juga oleh Dodds dan Monroe (1985). C. Pengertian Brand Trust Keahlian kemampuannya
yang sangat untuk
unik dari
menciptakan,
pemasar profesional
memelihara,
melindungi,
adalah dan
meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran. Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000 : 460), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Menurut Delgado, 2004 kepercayaan merek adalah harapan akan kehandalan dan intensi merek. Karena itu, kepercayaan merek merefleksikan 2 26
hal yakni brand reliability dan brand intentions. Brand reliability atau kehandalan merek, yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Brand reliability, merupakan hal yang esensial bagi terciptanya kepercayaan terhadap merek karena kemampuan merek dapat memenuhi nilai yang dijanjikan dan akan membuat konsumen menaruh rasa yakin serta mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk keluar dari perasaan terancamnya. Sedangkan brand intention didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak terduga. Kedua komponen kepercayaan merek bersandar pada penilaian konsumen yang subyektif atau didasarkan pada persepsi masing-masing konsumen terhadap manfaat yang dapat diberikan produk atau merek. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merekmerek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari sekadar simbol. Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2000: 460) yaitu sebagai berikut. 1. Atribut: merek mengingatkan pada atribut tertentu. Mercedes memberi kesan sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan baik, tahan lama, dan bergengsi tinggi.
27
2. Manfaat: bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekadar menyatakan atribut, tetapi manfaat. Mereka membeli produk tidak membeli atribut, tetapi membeli manfaat. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional 3. Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi, Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain. 4. Budaya: merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman, terorganisasi, efisien, bermutu tinggi. 5. Kepribadian: merek mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang), atau istana yang agungm(objek). 6. Pemakai: merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade mark, serta slogan untuk membedakan perusahaan perusahaan dan individu-individu satu sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu merek, simbol, atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat. Dengan demikian, suatu merek dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai berikut. 1. Menjelaskan apa yang dijual perusahaan. 2. Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan. 3. Menjelaskan profil perusahaan itu sendiri. 28
Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya menyangkut kepercayaan, konsistensi, dan harapan. Dengan demikian, merek sangat penting, baik bagi konsumen maupun produsen. Bagi konsumen, merek bermanfaat untuk mempermudah proses keputusan pembelian dan merupakan jaminan akan kualitas. Sebaliknya, bagi produsen, merek dapat membantu upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan hubungan berkelanjutan dengan konsumen. 1. Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan. Mowen (2002 : 109) mengemukakan bahwa loyalitas dapat didasarkan pada perilaku pembelian aktual produk yang dikaitkan dengan proporsi pembelian.
29
2. Kepercayaan terhadap Merek (Trust In a Brand) Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat diperoleh tanpa penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) dan bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam pemasaran industri, para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas. Menurut Lau dan Lee (1999 : 44 ), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek dapat digambarkan sebagai berikut. Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten. Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu 30
produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan. Consumer-brand
characteristic
merupakan
merupakan
dua
kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen – merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek. Kepribadian merek adalah asosiasi yang terkait dengan merek yang diingat oleh konsumen dan konsumen dapat menerimanya. Konsumen seringkali berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah manusia. Dengan demikian, kesamaan antara konsep diri konsumen dengan kepribadian merek sangat berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Kesukaan terhadap merek menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan daya tarik. Untuk mengawali hubungan suatu kelompok harus disukai atau mendapat simpati dari kelompok yang lain. Bagi konsumen, untuk membuka hubungan dengan suatu merek, maka konsumen harus menyukai dahulu merek tersebut. 3. Faktor Kepuasan Pelanggan Konsep trust (kepercayaan) menjadi suatu isu yang populer dalam bidang pemasaran dengan munculnya orientasi relasional dalam aktivitas 31
pemasaran. Trust dipandang sebagai dasar dalam hubungan dengan konsumen dan trust merupakan atribut terpenting yang dimiliki oleh merek. Para peneliti pemasaran menyatakan bahwa trust merupakan faktor fundamental yang dapat mengembangkan loyalitas konsumen. Adanya kepuasan pada konsumen akan menimbulkan kepercayaan, karena adanya konsistensi merek dalam memenuhi harapan konsumen Di samping itu, merek yang dipilih dapat melindungi, menjaga keselamatan, keamanan, dan kepentingan konsumen. Dengan demikian, keyakinan mengenai keandalan dan kenyamanan merupakan hal yang penting dari trust (kepercayaan). Menurut Irawan (2003 : 16), kepuasan pelanggan merupakan salah satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan. Berdasarkan beberapa artikel ilmiah tentang kepuasan pelanggan, terdapat lima factor utama yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Pertama adalah kualitas produk. Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas.
Beberapa
dimensi
yang
berpengaruh
dalam
membentuk kualitas produk adalah performance, features, reliability, conformance to spesification, durability, serviceability, estetika, dan perceived quality. Kedua adalah kualitas pelayanan. Pelanggan akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
32
diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan sudah banyak dikenal yang meliputi reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible. Ketiga adalah faktor emosional. Konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain kan kagum terhadap dia apabila menggunakan produk dengan merek tertentu. Kepuasan ini bukan sematamata karena kualitas produk tersebut, tetapi social value yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek produk tertentu. Keempat adalah harga. Produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan. Di sini jelas bahwa faktor harga juga merupakan faktor yang penting bagi pelanggan untuk mengevaluasi tingkat kepuasannya. Kelima adalah biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa. Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan suatu biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
D. Citra Merek (Brand Image) 1. Pengertian Citra Citra (image) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Menurut Kotler (2002:338), citra yang efektif melakukan tiga hal. Pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak 33
dikacaukan oleh karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Supaya bisa berfungsi, citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia agar citra tersebut bertahan lama . 2. Pengertian Citra Merek Menurut Kotler (2002) mendefinisikan citra merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kotler juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari merek yang kuat. Sedangkan menurut Simamora (2002) dalam Fajrianthi et,al (2005) mengatakan bahwa citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Jadi tidak mudah untuk membentuk citra, sehingga bila terbentuk akan sulit mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya. Saat perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain, muncullah posisi merek. Pada dasarnya sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk dari persepsi yang telah dibentuk lama. Setelah melalui tahap yang terjadi dalam proses persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap keterlibatan konsumen. Level keterlibatan ini selain mempengaruhi persepsi juga mempengaruhi fungsi memori (Mowen, 2001).
34
Menurut Martinez (2002) bahwa citra merek berkaitan dengan perangkat perusahaan yang dihubungkan pada merek agar terpelihara dalam ingatan atau benak konsumen. Selain itu menurut Rangkuti (2002:244-245), citra merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak pelanggan. Pelanggan yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap citra merek. Dari beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa citra merek sangat berkaitan erat dengan kesan yang ditimbulkan. Kesan-kesan positif yang diperoleh pelanggan merupakan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya dari merek yang ditawarkan tersebut. Maka persepsi maupun pemahaman pelanggan terhadap sebuah merek bergantung pada kemampuan pelanggan dalam mengidentifikasi bermacam informasi mengenai merek yang bersangkutan, serta kemampuan pelanggan untuk menyimpan informasi merek tersebut dalam ingatan. Pemahaman pelanggan terhadap sebuah merek merupakan cerminan dari penilaian pelanggan atas merek produk-produk yang ditawarkan. Apabila suatu konsep merek yang kuat dapat dikomunikasi secara baik pada pasar sasaran yang tepat, maka merek tersebut akan menghasilkan citra merek yang dapat mencerminkan identitas merek yang jelas. (Rangkuti, 2002:16). 3. Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek Fajrianthi et,al (2005) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut: 35
a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu. b. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi. c. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bias dimanfaatkan oleh konsumen. d. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya. e. Resiko, berkaitan dengan kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen. f. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya
jumlah
uang
yang
dikeluarkan
konsumen
untuk
mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang. g. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan suatu merek dari produk tertentu. 4. Pengukuran Citra Merek Menurut pendapat Keller (2009) pengukuran citra merek adalah subjektif, artinya tidak ada ketentuan baku untuk pengukuran citra merek (brand image). Bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu Strengthness, Uniqueness, dan Favorable. 36
a. Strengthness (Kekuatan) Strengthness (kekuatan) dalam hal ini adalah keunggulankeunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga biasa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lain, yang termasuk pada kelompok strength ini antara lain: fisik produk, keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut. b. Uniqueness (Keunikan) Uniqueness (keunikan) adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek di antara merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk, menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini antara lain: variasi layanan yang biasa diberikan sebuah produk, variasi harga dari produk-produk yang bersangkutan maupun diferensiasi dari penampilan fisik sebuah produk. c. Favorable (kesukaan) Favorable (kesukaan) mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain: kemudahan merek tersebut diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun
37
kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan. E. Kesetiaan Merek (Brand Loyality) Schiffman
dan
Kanuk
(2004)
dalam
Fajrianthi
et,al
(2005)
mendefinisikan loyalitas merek sebagai prefensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau layanan tertentu. Menurut Mowen (1998) dalam Indriyani (2004), definisi ini didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas menggunakan kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Pendekatan keperilakuan mengungkapkan bahwa loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang, loyalitas merek menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap merek tertentu di dalamnya, sedangkan pembelian ulang hanya perilaku konsumen yang membeli berulang-ulang. Loyalitas merek merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. 38
Perusahaan yang mempunyai basis pelanggan yang mempunyai loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran perusahaan karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan dan dapat menarik minat pelanggan baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek minimal dapat mengurangi resiko. Keuntungan lain yang di dapat dari loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih cepat untuk merespon gerakan pesaing. 1. Fungsi Loyalitas Merek Pengelolaan dan pemanfaatan yang benar dari suatu strategi pemasaran, maka akan membuat loyalitas merek menjadi aset strategis bagi perusahaan. Beberapa potensi yang dapat diberikan oleh loyalitas merek kepada perusahaan menurut Durianto (2001): a. Mengurangi biaya pemasaran Adanya loyalitas merek berkaitan dengan biaya pemasaran. Biaya pemasaran akan lebih murah terutama dalam mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi, biaya pemasaran akan menjadi kecil jika loyalitas merek meningkat. b. Meningkatkan perdagangan Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan
perdagangan
dan
memperkuat
keyakinan
perantara
pemasaran. Semakin biasa konsumen membeli suatu, maka semakin
39
tinggi frekuensi pembelian konsumen tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan. c. Menarik pelanggan baru. Banyaknya pelanggan yang merasa puas dan suka pada merek tertentu, maka akan menimbulkan perasaan yakin atau percaya pada calon pelanggan lain untuk mengkonsumsi merek tertentu tersebut. Di samping itu, pelanggan yang puas umumnya merekomendasikan merek yang pernah atau sedang dikonsumsi kepada teman atau kerabat dekatnya, sehingga akan menarik pelanggan baru. d. Memberi waktu untuk menanggapi ancaman-ancaman pesaing Loyalitas konsumen akan memberikan waktu pada perusahaan untuk merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk baru dan unggul, maka pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan untuk memperbaharui produk yang dihasilkan dengan cara menyesuaikan atau mengadakan inovasi untuk dapat mengungguli produk baru pesaing. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Menurut Marconi (1993) dalam Fajrianthi et,al (2005) menyebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas merek adalah sebagai berkut: a. Nilai (harga dan kualitas). Penggunaan suatu merek dalam waktu yang lama akan mengarahkan pada loyalitas, karena itu pihak perusahaan harus 40
bertanggung jawab untuk menjaga merek tersebut. Perlu diperhatikan, pengurangan standar kualitas dari suatu merek akan mengecewakan konsumen bahkan konsumen yang paling loyal sekalipun begitu juga dengan perubahan harganya. b. Citra (baik dari kepribadian dan reputasi dari merek tersebut). Citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran. Produk yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan loyalitas konsumen pada merek. c. Kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan merek. Dalam situasi yang penuh tekanan dan permintaan pasar yang menuntut akan adanya kemudahan, pihak perusahaan dituntut untuk menyediakan produk yang nyaman dan mudah didapatkan. d. Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. e. Pelayanan. Dengan kualitas pelayanan yang baik yang ditawarkan oleh suatu merek dapat mempengaruhi loyalitas merek. f. Garansi dan jaminan yang diberikan oleh merek. 3. Penggolongan Loyalitas Merek Aaker dalam Fajrianthi et,al (2005) membagi loyalitas merek ke dalam lima tingkatan, sebagai berikut: a. Switcher (pembeli yang berpindah-pindah) Merupakan tingkatan loyalitas merek yang terendah. Pembeli sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik terhadap merek apapun yang 41
ditawarkan. Ciri dari jenis pembeli ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah. b. Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan). Merupakan pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi merek produk tersebut. Pembeli ini membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan merek selama ini. c. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan). Pada tingkatan ini pembeli merek termasuk ke dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut. Meskipun demikian mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau risiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka beralih merek. d. Liking the brand (pembeli yang menyukai merek). Pembeli pada tingkatan ini merupakan pembeli yang sungguhsungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Meskipun demikian seringkali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik. e. Committed buyer (pembeli yang komit atau setia). Pembeli pada tingkatan ini merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan 42
bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka, dipandang dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas konsumen
ditunjukkan
oleh
tindakan
merekomendasikan
dan
mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. 4. Ciri-Ciri Konsumen yang Loyal Terhadap Suatu Merek Menurut Giddens (2002) dalam Fajrianthi et,al (2005) konsumen yang loyal terhadap suatu merek memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Memiliki komitmen pada merek tersebut. b. Berani membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan merek yang lain. c. Akan merekomendasikan merek tersebut pada orang lain. d. Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan pertimbangan. e. Selalu mengikuti informasi yang terkait merek tersebut. f. Mereka dapat menjadi juru bicara dari merek tersebut dan mereka selalu mengembangkan hubungan dengan merek tersebut. 5. Pengukuran Brand Loyality Menurut AAker (2005) terdapat lima pengukuran brand loyality terhadap suatu merek oleh konsumen, adapun pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
43
a. Behaviour measures (pengukuran perilaku) Suatu cara langsung untuk menetapkan loyalitas terutama untuk habitual
behavior
(perilaku
kebiasaan)
adalah
dengan
memperhitungkan pola pembelian yang actual. Berikut beberapa ukuran yang dapat digunakan : 1) Repurchase
rate
(tingkat
pembelian
ulang),
yaitu
tingkat
persentasepelanggan yang membeli merek yang sama pada kesempatan membeli jenis produk tersebut. 2) Percent of purchase (persentase pembelian), yaitu tingat persentase pelanggan untuk setiap merek yang dibeli dari beberapa pembelian terakhir. 3) Number of brands purchase (jumlah merek yang dibeli), yaitu tingkat persentase pelanggan dari suatu produk untuk hanya membeli satu merek, dua merek, tiga merek, dan seterusnya. Loyalitas pelanggan sangat bervariasi di antara beberapa kelas produk, tergantung pada jumlah merek yang bersaing dan karakteristik produk tersebut. Data mengenai prilaku walaupun obyektif tetap saja keterbatasan dalam kaitannya dengan kompleksitas ataupun biaya perolehannya. b. Measuring switching cost (pengukuran biaya peralihan) Pengukuran terhadap variable ini dapat mengidentifikasikan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek. Pada umumnya jika biaya untuk berganti merek sangat mahal, pelanggan akan enggan untuk 44
berganti merek sehingga laju penyusutan kelompok pelanggan dari waktu ke waktu akan rendah. c. Measuring satisfaction (pengkuran kepuasan) Pengukuran
terhadap
kepuasan
maupun
ketidakpuasan
pelanggan suatu merek merupakan indicator penting dari brand loyality. Bila ketidakpuasan pelanggan suatu merek rendah, maka pada umumnya
tidak
cukup
alasan
bagi
pelanggan
untuk
beralih
mengkonsumsi merek lain kecuali bila ada factor – factor penarik yang sangat kuat. Dengan demikian sangat perlu bagi perusahaan untuk mengeksplor
informasi
dari
pelanggan
yang
memindahkan
pembeliannya ke merek lain dalam kaitannya dengan permasalahan yang dihadapi pelanggan ataupun alasan yang terkait dengan ketergesaan mereka memindahkan pilihannya. d. Measuring liking the brand (pengukuran kesukaan terhadap merek) Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan-perasaan hormat
atau
bersahabat
dengan
suatu
merek
membangkitkan
kehangatan dalam perasaan pelanggan. Akan sangat sulit bagi merek lain untuk dapat menarik pelanggan yang sudah mencintai merek hingga pada tahapan ini. Pelanggan dapat saja sekedar suka pada suatu merek dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya melalui persepsi dan kepercayaan mereka yang terkait dengan atribut merek. Ukuran dari rasa suka tersebut dapat dicerminkan dengan kemauan membayar harga yang lebih mahal untuk memperoleh merek tersebut. 45
e. Measuring commitment (pengukuran komitmen) Salah satu indikator kunci adalah jumlah interaksi dan komitmen pelanggan yang berkaitan dengan produk tersebut. Kesukaan pelanggan terhadap suatu merek akan medorong mereka untuk membicarakan merek tersebut kepada pihak lain, baik dalam taraf sekedar menceritakan alasan pembelian mereka pada suatu merek atau bahkan tiba pada taraf merekondasikannya kepada orang lain untuk mengkonsumsi merek tersebut. Indikator lain adalah sejauh mana tingkat kepentingan merek tersebut bagi seseorang berkenaan dengan aktivitas dan kepribadian mereka, misalnya manfaat atau kelebihan yang dimiliki dalam kaitannya dengan penggunaan. F. Penelitian Terdahulu Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Handphone NOKIA.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan
pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek 46
Nokia antara responden laki-laki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan dengan produk-produk handphone pesaing. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Ibnu Chouldum “Pengaruh Variabel Brand Trust terhadap Pembentukan Brand Loyalty pada konsumen air minum aqua“(2004). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel brand trust dengan pembentukan brand loyalty. Variabel brand trust yang digunakan adalah fiability, intentionality, dan overall satisfaction. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menguji pengaruh variabel brand trust terhadap brand loyalty. Sebaliknya, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam variabel brand trust yang digunakan. Penelitian ini menggunakan tiga variabel brand trust, yaitu brand characteristic, company characteristic, dan consumerbrand characteristic. Penelitian lain mengenai variabel brand trust dilakukan oleh Petra Surya Mega Wijaya (2007) dalam penelitianya yang berjudul “ Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Di Kota Yogyakarta” Terdapat suatu teori yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut
yaitu trust in a brand, yang meliputi 3 hal yaitu brand characteristic, company characteristic, dan consumer-brand characteristic. Untuk itu maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh variabel trust in a brand terhadap brand loyalty. Penelitian ini menggunakan maskapai
47
penerbangan Garuda Indonesia, dan sampel yang diambil adalah 100 orang yang pernah menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian di atas adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand characteristic dan consumer-brand characteristic berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty. Temuan yang menarik adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara company characteristic terhadap brand loyalty Penelitian lain yang dilakukan oleh Lutiary E R (2007) dalam penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang”. Metode yang digunakan menggunakan regresi sederhana dan korelasi untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality. Hasil penelitian menyatakan bahewa terdapat hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam penelitianya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mretode regresi linier berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel 48
komposisi, dan variabel harga. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. G. Kerangka Pemikiran Adapun
kerangka
pemikiran
yang
digunakan
penulis
dalam
merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Brand Trust (X2)
Harga (price) (X1)
Brand Image (X3)
Brand Loyality (Y) Uji Reliabilitas & Validitas Uji Asumsi Klasik Uji Regresi Linier Berganda Berganda Uji F
Uji T
Uji Adjusted R2
Interpretasi
49
H. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis
yang
merupakan
dugaan
sementara
dalam
menguji
suatu
penelitian,yaitu : 1. Ho
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga (price), Trust in a Brand dan Brand Image secara simultan terhadap brand loyality pada pengguna produk sepeda motor Honda.
Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga (price), Trust in a Brand dan Brand Image secara simultan terhadap terbentunya brand loyality pada pengguna produk handphone nokia.
2. Ho
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga (price), Trust in a Brand dan Brand Image secara parsial terhadap terbentuknya brand loyality pada pengguna produk sepeda motor Honda.
Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga (price), Trust in a Brand dan Brand Image secara parsial terhadap terbentuknya brand loyality pada pengguna produk sepeda motor Honda.
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian maka kita melihat batasan lokasi dan waktu agar tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dengan ini penelitian dilakukan pada pengguna sepeda motor Honda di Kecamatan Batuceper kota Tangerang. Pemilihan lokasi penelitian (sampling) dilakukan secara sengaja dengan responden yang merupakan konsumen pengguna sepada motor Honda, dengan berbagai macam tipe yang sesuai dan layak dijadikan objek penelitian. B. Metode Penentuan Sampel Sampel yang dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah mahasiswa yang memahami dan mengetahui produk yang diteliti yaitu pengguna sepeda motor Honda. Menurut Indrianto dan Soepomo (1997), populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling melalui cara convenience sampling (pemilihan sampel berdasarkan kenyamanan). Menurut Hamid (2005:24), convenient sampling adalah istilah umum yang mencakupi variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenient sampling berarti unit sampel yang mudah ditarik, tidak menyusahkan, mudah diukur dan bersifat kooperatif. 51
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik convinience sampling merupakan prosedur pemilihan responden yang mudah dihubungi, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif. Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para pengguna sepeda motor Honda di Kecamatan Batuceper kota Tangerang. Maka pengambilan sampel yang ditarik dari populasi yaitu sebesar 100 responden yang dianggap sudah mewakili besarnya populasi.
C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan : 1. Data Primer Data primer yang digunakan yaitu melalui Penyebaran Angket (Kuisioner) yaitu tekhnik pengumpulan data dengan cara memperoleh data melalui responden dengan menyebar beberapa pertanyaan tertulis kepada pengguna sepeda motor Honda . 2. Data Sekunder Penelitian kepustakaan (library research) yaitu data yang diperoleh dari membaca buku, literature, catatan, surat kabar, majalah, internet, dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Peneliti mengunjungi lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti perpustakaan UIN, UI, LIPI dan lembaga – lembaga lainnya yang membantu dalam penyusunan skripsi. 52
D. Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif yaitu penelitian yang menjelaskan secara
sistematis yang akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Sugiono, 1994:112). Penyusunan kuesioner adalah dengan menggunakan skala likert dengan kuesioner variabel bebas dan variabel terikat. Skala likert (likert scale) di desain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak dengan pertanyaan pada lima titik dengan susunan responden terhadap sejumlah item yang berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu kemudian diajukan kepada tiap responden (Sekaran, 2003:31). Menurut Sugiono (1999:86) adalah alat skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dengan rumusan sebagai berikut : SS
=
Sangat Setuju diberi skor 5
S
=
Setuju diberi skor 4
R
=
Ragu – Ragu diberi skor 3
TS
=
Tidak Setuju diberi skor 2
STS
=
Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (variability of score) dengan menggunakan skala tingkat 1 – 5.
53
1. Uji Validitas Dan Reabilitas Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Husein Umar, 2003:176). Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir dalam telah ditunjukan skor totalnya yang merupakan skor tiap butir. Dengan nilai 0.349 jika kurang dari 0.349 maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir – butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil SPSS pada table dengan judul Item – Total Statistic. Menilai kevalidan masing – masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item – total correlation masing – masing butir pertanyaan. Uji reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk – konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuisioner. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. 54
Reabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran) reabilitas berbeda denga validitas, karena yang pertama memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedang yang kedua lebih memperhatikan masalah ketepatan (Sekaran, 2003 : 205) Menghitung rebilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran diulangi dua kali atau lebih, berikut ini ditemukan cara pengujian reabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian ini denagn menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Husein Umar (2000 : 146) mencari reabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu mencari reabilitas instrument yang sebenarnya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai. Yang akan dikerjakan menggunakan program paket statisitk SPSS 16.0 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
r11 =
k —— k–1
∑ σ2 b 1 - ——— σ 21
R11
= reabilitas instrument
k
=
banyak butir pertanyaan
=
varians total
=
jumlah varians butir
σ
2
1
Σ σ 2b
Rumus varians yang digunakan : (Σ X ) 2 ΣX n σ = ————— n 2
55
Dimana : n
= jumlah sampel
X
= nilai skor yang dipilih
Untuk mengetahui bagaimana perilaku responden terhadap proses keputusan pembelian dilakukan dengan skala Likert. Menggabungkan prosedur penskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. pada ujung sebelah kiri (dengan angka besar) menggambarkan suatu jawaban yang positif, sedangkan ujung kanan (dengan angka rendah) menggambarkan yang negatif, seperti; Tabel 3.1 skala Likert Ragu Tidak Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Sangat Tidak Setuju
( SS )
(S)
(R)
( TS )
( STS )
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuisioner dimana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel dengan dianalisis berdasarkan variabel harga (price), trust in a brand, brand image yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap tindakan brand loyalty pada pengguna sepeda motor merek Honda. Setelah dilakukan perhitungan atas hasil kuisioner pengolahan data kuantitatif yang didapat mengenai harga (price), trust in a brand, brand image dan brand loyalty
digunakan pengujian statistik regresi linier
berganda dan analisis koefisien korelasi.
56
2. Analisa Koefisien Korelasi Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara 2 ( dua ) varibel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan Harga, trust in brand, dan brand image sebagai variabel bebas dan tindakan brand Loyality sebagai varibel terikat. Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kedua variabel (independent dan dependent). Dengan demikian dapat dicari nilai koefisien korelasi dengan rumus:
r
(n xy ) ( x y )
n x 2 ( x 2 ) ( n( y 2 ) ( y ) 2 )
Keterangan : n =
Jumlah responden
x =
Pengaruh harga (price) , trust in a brand , brand image
y =
Tindakan brand loyalty terhadap pengguna sepeda motor Honda
r =
Koefisien korelasi
Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variable sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. Bila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan positif dan hubungannya sangat kuat. Bila r = -1, atau mendekati -1, maka korelasinya dikatakan negatif dan hubungannya sangat kuat.
57
Tanda plus (+) dan (-) pada koefisien korelasi memiliki arti yang khas. Bila r = posistif, maka korelasi antara ke 2 variabel bersifat searah, dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai-nilai (x) terjadi bersamasama dengan kenaikan atau penurunan nilai (y). Bila r = negatif, maka kenaikan nilai-nilai (x) terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai-nilai (y) atau sebaliknya. (Dajan, 1990) Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi Internal Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199
Sangat rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat kuat
Sumber : Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, 2003:183 Dalam
mempermudah melihat
tanggapan konsumen maka
besarnya frekuensi tanggapan pelanggan untuk tiap alternative tanggapan dapat disajikan kedalam bentuk persentase dengan rumus koefisien penentu :
Kp = r2 x 100%
Dalam menguji signifikasi hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk semua responden maka perlu di uji dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % dengan rumus uji signifikasi product moment (Sugiono, 2005 : 339). 58
√n–2 t= √ 1 – r2
Dimana dengan ketentuan : bila t hitung lebih kecil dari t table (t hitung < t table), maka Ho ditolak. bila t hitung lebih besar dari t table (t hitung > t table), maka Ho diterima. 3. Uji Asumsi Klasik Sebelum
pengujian
hipotesis,
juga
diuji
apakah
terdapat
penyimpangan asumsi klasik, diantaranya : a. Uji Multikoliniearitas Istilah kolinearitas ganda (multicolinearity) diciptakan oleh Ranger Fish di dalam bukunya “Statistical Confluence Analysis Be Means Of Complete Regression System” artinya istilah itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak (perfect exact) diantara variabel – variabel bebas dalam model regresi. Menurut Bhuono (2005:59) untuk mendeteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa variabel dependen, Jika nilai Varians Inflation Faktor (VIF) tidak lebih dari 10 dan tolerande tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka tolerance = 1/10 = 0,1 semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance.
59
b. Uji Heterokedastisitas Asumsi heteroskedastisitas ialah apabila variasi dari faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data pengamatan yang lain. Jika ciri ini terpengaruhi, berarti variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik. Jika asumsi itu tidak dapat dipenuhi, maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Penyimpangan terhadap faktor pengganggu sedemikian itu disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastis dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut bhuono (2005:63-63) untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas ada beberapa cara yaitu : 1. Melihara grafik polt antara nila prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residualnya
(SRESID).
Deteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residual. 2. Dasar analisis jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar di atas dan dibawah
titik
origin
pada
sumbu Y,
maka
tidak
terjadi
heterokedastisitas.
60
Menurut Bhuono (2005 : 62), cara untuk memprediksi ada tidaknya heteroskedasitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scartterplot model tersebut. analisis pada gambar scartterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heterokesdastisitas jika : 1) Titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2) Titik – titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3) Penyebaran titik - titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4) Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola. c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Singgih Santoso (2004 : 24) ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah : 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.
61
2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tiodak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear ini juga dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala (time series). Berdasarkan hubungan antara variabel harga (price) (X 1), trust in a brand (X2) brand image (X3) dan brand loyalty (Y), maka akan digunakan model analisa regresi linear sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 εi keterangan : Y
: Brand Loyality
α
: Konstanta
X1
: Harga (Price)
X2
: Brand Trust
X3
: Brand Image
ε
: Standar error Dari perhitungan dengan SPSS 16.0 akan diperoleh keterangan
atau hasil tentang koefisien determinasi, Uji F, Uji t untuk menjawab perumusan masalah penelitian. berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut diatas, yakni : 62
5. Pengujian Hipotesis 1) Uji F (Uji Simultan) Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel X1 dan variabel X2 secara keseluruhan terhadap variabel Y. untuk menguji hipotesa : Ho : b = 0, maka langkah – langkah yang akan digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan uji F adalah sebagai berikut : (a) Menentukan Ho dan Ha Ho
: β1, β2 = 0 ( tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen )
Ha
: β1, β2 ≠ 0 ( terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen )
(b) Menentukan Level of Significance Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau (α ) = 0,05 (c) Menentukan nilai F ( Fhitung ) menentukan Fhitung perumusannya sebagai berikut : R2 / 2 F = ———————— (1 – R2) / (n – k 1) Keterangan : R2 =
Koefesien determinasi
n
Jumlah sampel
=
k-1 =
Jumlah variabel independent
(d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho, dengan melihat tingkat probabilitasnya, yaitu :
63
Jika probabilitas < 0,05
tolak Ho
Jika probabilitas > 0,05
diterima Ho
Atau dengan melihat daerah kritis atau daerah penolakan yaitu, apabila t hitung > t tabel atau t hitung < - (t tabel) Jika F hitung > F tabel
tolak Ho
Jika F hitung < F tabel
diterima Ho
2) Uji t (Uji Parsial) Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan koefisien regresi. jika suatu koefesien regresi signifikan menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (explanatory) secara individual dalam menerangkan variabel dependen Untuk menguji koefisien hipotesa : Ho = 0. untuk itu langkah yang digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan uji t adalah sebagai berikut : (a) Menentukan Ho dan Ha Ho
: β1, β2 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dan variabel dependen) Ha
: β1, β2 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dan variabel dependen) (b) Menentukan Level of Significance Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau (α ) = 0,05
64
(c) Menentukan nilai t ( t hitung ) Menentukan Fhitung perumusannya sebagai berikut : thitung
bi – (βi) = ———— Sb
bi βi = 0 dengan rumus thitung = ——— Sb
Dimana : bi
=
Koefisien Variabel ke-i
βi
=
Parameter ke-1 yang dihipotesiskan
Sb
=
Kasalahan standar
Sb adalah standar error dari koefisien regresi dengan rumus matematis, adalah sebagai berikut :
se Sb = ——————— ( ∑ e 2 )2 2 ∑X - ———– √ n
se adalah standart error sampel yang dirumuskan sebagai berikut :
se = √
∑ e2 ———— n–2
Dimana ∑ e2 akan dirumuskan sebagai berikut :
∑ e2 = ∑ Y2 - a ∑Y – b ∑Y
65
(d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho Jika probabilitas < 0,05
tolak Ho
Jika probabilitas > 0,05
diterima Ho
E. Operasional Variabel Penelitian Penelitian mengenai pengaruh harga, trust in a brand dan brand image pada produk sepeda motor merek Honda terhadap tindakan brand loyalty pada pengguna sepeda motor merek Honda yang diteliti pada pengguna sepeda motor Merek Honda di Kec. Batuceper kota Tangerang. 1. Variabel bebas : (X1) adalah Harga Produk sepeda motor merek Honda (X2) Trust In Brand (X3) adalah Brand Image 2. Variabel terikat : ( Y ) adalah brand loyality
66
1.
Variabel Harga (Kotler dan Armstrong,
Sub Variabel 1. Penetapan
harga
Indikator produk d. Penetapan harga untuk meraup
baru
Ordinal
No
Ukuran
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian
pasar e. Penetapan harga untuk
2007)
harga
bauran a. Penetapan harga lini produk
produk 3. Penyesuaian harga
b. Penetapan harga produk pilihan a. Diskon harga produk
Ordinal
2. Penetapan
Ordinal
penetrasi pasar
b. Harga produk promosi c. Penetapan harga produk tersegmentasi a. Reaksi konsumen terhadap
Ordinal
4. Perubahan harga
perubahan harga b. Minat produk setelah perubahan harga
2. Company Characteristic (karakteristik perusahaan)
Ordinal
1999)
(karakteristik merek)
a. Reputasi merek b. Kompetensi merek a. Reputasi perusahaan
Ordinal
(Lau dan Lee,
1. Brand Characteristic
b. Konsistensi merek c. Integritas perusahaan
3. Consmer-Brand
a. Kepribadian merek
Characteristic (karakteristik b. Kesukaan terhadap merek konsumen-merek) 3.
Brand image (Keller, 2009)
1. Strengthness (kekuatan)
c. Merek favorit. a. Sebagai brand leader b. Promosi Iklan yang menarik c. Kualitas merek yang baik 67
Ordinal
Brand Trust,
Ordinal
2
a. Diferensiasi produk dengan Ordinal
2. Uniqueness (keunikan)
merek lain b. Keunikan Produk c. Fitur yang menarik
Ordinal
a. Merek mudah diucapkan b. Merek mudah diingat c. Merek Mudah dikenali
(Pengukuran Prilaku)
a.
Prilaku Pembelian Ulang
b.
Prilaku persentase pembelian
c.
Prilaku pembelian produk
2. Measuring Switching Cost
a.
(Pengukuran Biaya) 3. Measuring Satisfaction
Pembelian produk Karena harga yang murah
Ordinal
lebih dari satu
a. Sudah terbiasa dengan produk
(Pengukuran Kepuasan)
sepeda motor Honda b. Puas dengan kualitas yang
Ordinal
(AAker, 2005)
1. Behaviour Measures
dimiliki sepeda motor Honda 4. Measuring Liking The
a. Tidak membeli bila tidak ada
Brand (Pengukuran Kesukaan Terhadap Merek) 5. Measuring Commitment (Pengukuran Komitmen)
produk b. Perasaan emosional a.
Merekomendasikan kepada konsumen lain
b. Melakukan pembelian ulang
68
Ordinal
Brand Loyality,
Ordinal
4.
Ordinal
3. Favorable (kesukaan)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
E. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Motor Honda Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun (kini Tenrryu City) yang terpencil di Shizuoka prefecture. Daerah Chubu di antara Tokyo, Kyoto, dan Nara di Pulau Honshu yang awalnya penuh tanaman teh yang rapi, yang disela-selanya ditanami arbei yang lezat. Namun kini daerah kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu kota terbesar di provinsi itu. Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi yang beralih menjadi pengusaha bengkel sepeda, sedangkan ibunya bernama Mika, Soichiro anak sulung dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang berhasil mencapai umur dewasa. Yang lain meninggal semasa kanakkanak akibat kekurangan obat dan juga akibat lingkungan yang kumuh. Walaupun Gihei Honda miskin, namun ia suka pembaharuan. Ketika muncul pipa sigaret modal Barat, ia tidak ragu-ragu mengganti pipa cigaret tradisionalnya yang bengkok, tidak peduli para tetangganya menganggapnya aneh. Rupanya sifat itu dan juga keterampilannya menangani mesin menurun pada anak sulungnya. Sebelum masuk sekolah pun Soichiro sudah senang, membantu ayahnya di bengkel besi. Ia juga sangat terpesona melihat dan mendengar
69
dengum mesin penggiling padi yang terletak beberapa kilometer dari desanya. Di sekolah prestasinya rendah. Honda mengaku ulanganulangannya buruk. Ia tidak suka membaca, sedangkan mengarang dirasakannya sangat sulit. Tidak jarang ia bolos. “Sampai sekarang pun saya lebih efisien belajar dari TV daripada dari membaca. Kalau saya membaca, tidak ada yang menempel di otak,” katanya. Ketika sudah kelas lima dan enam, bakat Soichiro tampak menonjol di bidang sains. Walaupun saat itu baru belasan tahun, namun dalam kelas-kelas sains di Jepang sudah dimunculkan benda-benda seperti baterai, timbangan, tabung reaksi dan mesin. Dengan mudah Soichiro menangkap keterangan guru dan dengan mudah ia menjawab pertanyaan guru. Beberapa waktu sebelum itu, untuk pertama kalinya Soichiro melihat mobil. “Ketika itu saya lupa segalanya. Saya kejar mobil itu dan berhasil bergayut sebentar di belakangnya. Ketika mobil itu berhenti, pelumas menetes ke tanah. Saya cium tanah yang dibasahinya. Barangkali kelakuan saya persis seperti anjing. Lalu pelumas itu saya usapkan ke tangan dan lengan. 2. Sejarah Honda Motor di indonesia PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra 70
International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu modal transportasi andalan di Indonesia. Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri. PT.Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara
Honda
Motor
Company Limited, Jepang,
dan
PT.Astra
International Tbk, Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu 71
menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi.Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu memfasilitasi
pembelian
dan
memberikan
pelayanan
purna
jual
sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul. 3. Visi dan Misi Honda PT.Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki: Visi To take a lead in Indonesian motorcycle market by making customers’ dream come true, creating joy to customers and contribute to Indonesia society. Misi Creating mobility solution to society with best products and services.
72
4. Penghargaan – Penghargaan Yang Diterima Honda Motor Top Brand 2011 Penghargaan "Top Brand 2011" dari Majalah Marketing & Lembaga Survey Frontier. PT AHM tahun 2011 mendapatkan anugerah penghargaan ini untuk 4 kategori: a. Honda BeAT, Kategori Sepeda Motor Skutik b. Honda Vario, Kategori Sepeda Motor Skutik c. Honda Absolute Revo, Kategori Sepeda Motor Bebek d. Honda Tiger, Kategori Sepeda Motor Sport Indonesia's Most Favorite Youth Brand 2011 PT Astra Honda Motor dianugerahi penghargaan Indonesia's Most Favorite Youth Brand 2011 dalam kategori Produk Sepeda Motor pada ajang Marketeers Award Majalah SWA & Lembaga Survey Marketing Onbee Penghargaan yang dikeluarkan Majalah SWA & Lembaga Survey Marketing Onbee, menganugerahkan Word of Mouth Marketing kepada HONDA untuk sepeda motor : a. Honda Vario b. Honda Supra X
73
Otomotif Award 2011 Jakarta, 21 Mei 2011 : PT Astra Honda Motor mendapat penghargaan dari Otomotif Award 2011 yaitu 19 award. Jumlah ini tercatat sebagai yang terbanyak dibandingkan dengan pabrikan sepeda motor lain di Indonesia. Berikut penghargaan Otomotif Award yang diraih oleh PT Astra Honda Motor : a. Rookie of The Year : Honda CBR 250R b. Best Fuel Consumption Sport 200-225cc : Honda New Tiger Revo c. Best Performance & Handling Sport 150cc : Honda New Mega Pro d. Best Fuel Consumption Bebek Matik : Honda Revo Techno AT e. Best Fuel Value Bebek Super : Honda Revo Techno AT f. Best Fuel Consumption Bebek Super : Honda CS1 g. Best Fuel Consumption Bebek 120-125cc : Honda Supra X 125 PGM h. Best Feature & Technology Bebek 120-125cc : Honda Supra X 125 PGM-FI i. Best Design bebek 100-115cc : Honda Scoopy j. Best Fuel bebek 100-115cc : Honda Absolute Revo k. Best Fuel Consumption Skutik Otomatik 125cc : Honda PCX l. Best Feature & Technology Skutik Otomatik 125cc : Honda PCX m. Best Fuel Consumption Skutik Otomatik 100-115cc : Honda BeAT n. Best Feature & Technology Skutik Otomatik 100-115cc : Honda Vario CBS Techno 74
o. Best Performance & Handling Skutik Otomatik 100-115cc : Honda Vario p. Best Design Skutik Otomatik 100-115cc : Honda Scoopy q. Best Fuel Consumption Sport 250cc : Honda CBR 250R r. Best Feature & Technology Sport 250cc : Honda CBR 250R s. Best Design Sport 250cc : Honda CBR 250R Indonesian Motobike of The Year 2011 a. The Best Bebek Matik
: Honda Revo AT
b. The Best Fuel Consumption
: Honda Revo AT
c. The Best Skutik Standar
: Honda Spacy Helm in
F. Karakteristik Responden Objek dalam penelitian ini konsumen yang berada di Kecamatan Batuceper kota Tangerang dan telah merasakan kelebihan dan kekurangan dari produk honda, responden yang akan disebar sebanyak 100 responden. Dari data yang diperoleh yang telah diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Responden Usia Kategori < 20 Tahun 21 – 30 Tahun 31 – 40 Tahun > 40 Tahun
Jenis Kelamin
Responden Kategori 23 Laki- laki 43 perempuan 27 7 100 (Sumber : data primer yang telah diolah)
Responden 73 27
100 75
Gambar 4.1 Data responden menurut jenis kelamin 100 80 60
East West
40 20
Wanita, 27%
North
0 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
Pria, 73%
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa pria lebih mendominasi dari pada wanita, hal ini terlihat dengan angka persentase pria sebesar 73 responden dari 100 responden yang berarti 73 % lalu wanita sebesar 27 responden dari 100 responden yang berarti 27 %. Gambar 4.2 Data Responden Menurut Usia Responden
Sumber : data primer yang telah diolah
(Sumber : data primer yang telah diolah) 76
Dari perhitungan data responden menurut usia responden, disini terlihat yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 21 – 30 tahun yaitu sebesar 43 responden lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran 31 – 40 tahun sebanyak 23 responden, dan pada usia < 20 tahun berjumlah 23 responden dan pada usia > 40 tahun sebanyak 7 responden.
G. Hasil Dan Pembahasan 1. Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang realibel berarti instrument tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran kuisioner konsumen yang berada di Kecamatan Batuceper kota Tangerang, yang dijadikan responden yaitu Konsumen di Kecamatan Batuceper kota Tangerang sebanyak 100 responden yang dianggap dapat mewakili. Sebelum kuisioner diberikan kepada 100 responden, penulis melakukan try out terhadap 30 responden dengan memberikan
butir
pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut. Kuisioner dibagi menjadi empat variabel utama, yaitu harga, brand trust, brand image dan brand loyality. Kuesioner dilakukan setelah penulis melakukan try out terhadap 30 responden. 77
Tabel 4.2 Hasil Try Out Item Instrumen Pengaruh Harga, Brand Trust dan Brand Image Terhadap Brand Loyality Corrected ItemCronbach's Alpha Keterangan Keterangan Total Correlation if Item Deleted
Item Pertanyaan Harga (X1) HG1 0.761 Valid HG2 0.777 Valid HG3 0.692 Valid HG4 0.703 Valid HG5 0.696 Valid HG6 0.758 Valid HG7 0.763 Valid HG8 0.080 Tidak Valid HG9 0.630 Valid Brand Trust (X2) BT1 0.565 Valid BT2 0.654 Valid BT3 0.561 Valid BT4 0.612 Valid BT5 0.626 Valid BT6 0.510 Valid BT7 0.504 Valid BT8 0.676 Brand Image (X3) BI1 0.640 Valid BI2 0.574 Valid BI3 0.640 Valid BI4 0.645 Valid BI5 0.634 Valid BI6 0.688 Valid BI7 0.576 Valid BI8 0.663 Valid BI9 0.638 Valid Brand Loyality (Y) BL1 0.667 Valid BL2 0.820 Valid BL3 0.518 Valid BL4 0.468 Valid BL5 0.829 Valid BL6 0.592 Valid BL7 0.462 Valid BL8 0.820 Valid BL9 0.577 Valid BL10 0.431 Valid (Sumber : data primer yang telah diolah)
0.866 0.865 0.871 0.870 0.871 0.866 0.866 0.920 0.877
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0.836 0.825 0.836 0.830 0.829 0.842 0.843 0.822
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0.870 0.874 0.869 0.869 0.870 0.865 0.874 0.867 0.869
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0.867 0.855 0.877 0.882 0.854 0.872 0.882 0.855 0.873 0.882
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
78
Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 30 item pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden ditemukan hanya satu variabel yang tidak valid karena memiliki nilai Corrected ItemTotal Correlation lebih kecil dari nilai 0.312 (rtabel), sedangkan sisanya yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai 0.312 (rtabel) yang berarti valid, karena ketidakvalidan maka pertanyaan dianggap tidak layak maka pertanyaan tersebut tidak digunakan dalam penelitian berikutnya. Kemudian dari hasil try out tersebut, diperoleh juga data yang menyatakan bahwa semua item pertanyaan nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted lebih besar dari 0.60 yang berarti semua item pertanyaan dinyatakan reliabel. Setelah itu, peneliti membagikannya kepada 100 responden yang akan menjadi data dalam penelitian selanjutnya. 2. Penemuan dan Pembahasan a. Harga Adapun dalam variabel Harga pada kuisioner penulis memasukan 8 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut: Tabel 4.3 Harga yang ditetapkan menarik perhatian konsumen Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu – Ragu
11
11.0
11.0
12.0
Setuju
62
62.0
62.0
74.0
Sangat Setuju
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) 79
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 1 responden yang menjawab tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu, 62 responden menjawab setuju, dan 26 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Harga yang ditetapkan menarik perhatian responden, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.4 Harga yang ditetapkan terjangkau dengan kualitas yang terjamin Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu – Ragu
9
9.0
9.0
12.0
Setuju
56
56.0
56.0
68.0
Sangat Setuju
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 3 responden yang menjawab tidak setuju, 9 responden menjawab ragu-ragu, 56 responden menjawab setuju, dan 32 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Harga yang ditetapkan terjangkau dengan kualitas yang terjamin, karena hampir seluruh responden menjawab sangat setuju. Tabel 4.5 Harga yang ditetapkan sesuai dengan keinginan konsumen Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu – Ragu
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
61
61.0
61.0
78.0
Sangat Setuju
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) 80
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden yang menjawab tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 61 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Harga yang ditetapkan sesuai dengan keinginan konsumen, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.6 Harga Untuk Produk Pilihan Ditetapkan Berbeda Dengan Produk Yang Berada Dipasaran Frequency Valid Sangat Tidak Setuju
Percent
1
1.0
Valid Percent 1.0
Cumulative Percent 1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.0
Ragu – Ragu
14
14.0
14.0
16.0
Setuju
58
58.0
58.0
74.0
Sangat Setuju
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu, 58 responden menjawab setuju, dan 26 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa harga untuk produk pilihan ditetapkan berbeda dengan produk yang berada dipasaran, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
81
Tabel 4.7 Honda Sering Memberikan Diskon (Cashback) Pada Setiap Pembelian Produknya Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.0
Ragu – Ragu
14
14.0
14.0
16.0
Setuju
67
67.0
67.0
83.0
Sangat Setuju
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju,14 responden menjawab ragu-ragu, 67 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda sering memberikan diskon (cashback) pada setiap pembelian produknya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.8 Harga Promosi Membuat Konsumen Memutuskan Untuk Membeli Produk Motor Honda Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu – Ragu
19
19.0
19.0
21.0
Setuju
64
64.0
64.0
85.0
Sangat Setuju
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju ,19 responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa harga promosi 82
membuat konsumen memutuskan untuk membeli produk motor honda, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.9 Harga Produk Honda Sesuai Dengan Kemampuan Dan Daya Beli Masyarakat Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu – Ragu
14
14.0
14.0
17.0
Setuju
70
70.0
70.0
87.0
Sangat Setuju
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu, 70 responden menjawab setuju, dan 13 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Harga Produk Honda sesuai dengan kemampuan dan daya beli masyarakat, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.10 Perubahan Harga Produk Membuat Anda Berminat Untuk Memilih Produk Tersebut Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu – Ragu
15
15.0
15.0
19.0
Setuju
66
66.0
66.0
85.0
Sangat Setuju
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 15 83
responden menjawab ragu-ragu, 66 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Perubahan harga produk membuat responden berminat untuk memilih produk tersebut, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
b. Brand Trust Untuk variabel brand trust dalam kuisioner penelitian ini terdapat 8 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 Motor Honda Adalah Merek Yang Terkenal Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu – Ragu
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
67
67.0
67.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 67 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Motor Honda adalah merek yang terkenal, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
84
Tabel 4.12 Honda Adalah Motor Yang Memiliki Kualitas Lebih Baik Dibandingkan Merek Lainya Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu – Ragu
22
22.0
22.0
25.0
Setuju
52
52.0
52.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 22 responden menjawab ragu-ragu, 52 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah motor yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan merek lainnya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.13 Honda Adalah Perusahaan Otomotif Yang Telah Dipercaya Masyarakat Dunia Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
22.0
Setuju
66
66.0
66.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu, 66 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah 85
perusahaan otomotif yang telah dipercaya masyarakat dunia, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.14 Honda Adalah Perusahaan Otomotif Yang Mampu Memberikan Inovasi Produk Bagi Konsumen Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu – Ragu
21
21.0
21.0
22.0
Setuju
60
60.0
60.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab ragu-ragu, 60 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat setuju. Honda Adalah Perusahaan Otomotif Yang Mampu Memberikan Inovasi Produk Bagi Konsumen Tabel 4.15 Honda Telah Membuktikan Sebagai Perusahaan Yang Tangguh Dari Segi Tekhnologi Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu – Ragu
11
11.0
11.0
13.0
Setuju
54
54.0
54.0
67.0
Sangat Setuju
33
33.0
33.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu, 54 responden menjawab setuju, dan 33 responden 86
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda Telah Membuktikan
Sebagai
Perusahaan
Yang
Tangguh
Dari
Segi
Tekhnologi. Tabel 4.16 Merek Honda Memiliki Tingkat Kualitas Yang Terjamin Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu – Ragu
21
21.0
21.0
22.0
Setuju
60
60.0
60.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab ragu-ragu, 60 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa merek Honda memiliki tingkat kualitas yang terjamin, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.17 Honda Adalah Motor Yang Disukai Masyarakat Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu – Ragu
19
19.0
19.0
20.0
Setuju
57
57.0
57.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 19 responden 87
menjawab ragu-ragu, 57 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah motor yang disukai masyarakat, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.18 Honda Adalah Motor Yang Banyak Di Favoritkan Konsumen Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu – Ragu
23
23.0
23.0
26.0
Setuju
51
51.0
51.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 23 responden menjawab ragu-ragu, 51 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah Motor yang banyak di favoritkan konsumen, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
88
c. Brand image Untuk variabel Brand Image dalam kuisioner penelitian ini terdapat 9 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.19 Honda Adalah Motor Yang Telah Menjadi Market Leader Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
17
17.0
17.0
18.0
Setuju
64
64.0
64.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju ,17 responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah motor yang telah menjadi market leader, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.20 Honda Selalu Menampilkan Iklan Yang Menarik Dalam Mempromosikan Produknya Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
21
21.0
21.0
23.0
Setuju
60
60.0
60.0
83.0
Sangat Setuju
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 21 responden 89
menjawab ragu-ragu, 60 responden menjawab setuju, dan 17 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda selalu menampilkan iklan yang menarik dalam mempromosikan produknya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.21 Honda Adalah Merek Yang Berkualitas Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu – Ragu
27
27.0
27.0
29.0
Setuju
55
55.0
55.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 27 responden menjawab ragu-ragu, 55 responden menjawab setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah merek yang berkualitas, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.22 Honda Adalah Motor Yang Paling Baik Diantara Merek Motor Lainya Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu - Ragu
21
21.0
21.0
25.0
Setuju
55
55.0
55.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) 90
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 21 responden menjawab ragu-ragu, 55 responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah motor yang paling baik diantara merek motor lainya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.23 Honda Adalah Produk Yang Memiliki Keunikan Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
16
16.0
16.0
17.0
Setuju
61
61.0
61.0
78.0
Sangat Setuju
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju,1 responden menjawab tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 61 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah produk yang memiliki keunikan, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
91
Tabel 4.24 Honda Adalah Produk Yang Selalu Menampilkan Produk Dengan Warna Yang Menarik Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu - Ragu
28
28.0
28.0
28.0
Setuju
49
49.0
49.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 28 responden menjawab ragu-ragu, 49 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah produk yang selalu menampilkan produk dengan warna yang menarik , karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.25 Honda Adalah Merek Motor Yang Mudah Diucapkan Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu – Ragu
20
20.0
20.0
22.0
Setuju
56
56.0
56.0
78.0
Sangat Setuju
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu, 56 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah
92
merek motor yang mudah diucapkan, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.26 Honda Adalah Merek Motor Yang Mudah Diingat Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
25
25.0
25.0
26.0
Setuju
51
51.0
51.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju,1 responden menjawab tidak setuju, 25 responden menjawab ragu-ragu, 51 responden menjawab setuju, dan 23 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah merek motor yang mudah diingat , karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
Tabel 4.27 Honda Adalah Merek Motor Yang Mudah Dikenali Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
22.0
Setuju
60
60.0
60.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas tidak ada satupun yang menjawab sangat tidak setuju,2 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu, 60 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah merek motor 93
yang mudah dikenali, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. d. Brand Loyality Untuk variabel Brand Loyality dalam kuisioner penelitian ini terdapat 10 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.28 Saya Akan Melakukan Pembelian Ulang Motor Dengan Merek Honda Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
11
11.0
11.0
13.0
Setuju
66
66.0
66.0
79.0
Sangat Setuju
21
21.0
21.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu, 66 responden menjawab setuju, dan 21 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden akan melakukan pembelian ulang motor dengan merek Honda, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.29 Honda Adalah Merek Motor Terakhir Yang Akan Saya Beli Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu - Ragu
13
13.0
13.0
16.0
Setuju
58
58.0
58.0
74.0
Sangat Setuju
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) 94
Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju dan 2 responden menjawab tidak setuju, 13 responden menjawab ragu-ragu, 58 responden menjawab setuju, dan 26
responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa Honda adalah merek motor terakhir yang akan responden beli, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.30 Saya Adalah Orang Yang Suka Membeli Produk Lebih Dari Satu Merek Frequency Valid
Sangat Tidak Setuju
Percent 1
Valid Percent
1.0
1.0
Cumulative Percent 1.0
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
24.0
Setuju
58
58.0
58.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu, 58 responden menjawab setuju, dan 18
responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden adalah orang yang suka membeli produk lebih dari satu merek, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
95
Tabel 4.31 Saya Membeli Motor Honda, Karena Harganya Yang Murah Dan Terjangkau Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
13
13.0
13.0
15.0
Setuju
61
61.0
61.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab setuju, 13 responden menjawab ragu-ragu, 61 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden membeli motor Honda, karena harganya yang murah dan terjangkau, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.32 Saya Sudah Terbiasa Memakai Motor Honda Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.0
Ragu - Ragu
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
64
64.0
64.0
81.0
Sangat Setuju
19
19.0
19.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden sudah terbiasa 96
memakai motor Honda, karena hampir seluruh responden menjawab
setuju. Tabel 4.33 Saya Puas Dengan Kualitas Yang Diberikan Motor Honda Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu - Ragu
31
31.0
31.0
34.0
Setuju
51
51.0
51.0
85.0
Sangat Setuju
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 31 responden menjawab ragu-ragu, 51 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden puas dengan kualitas yang diberikan motor Honda, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.34 Saya Tidak Akan Membeli Motor Jika Tidak Ada Motor Merek Honda Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu – Ragu
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
63
63.0
63.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 2 responden yang menjawab tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 63 responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa 97
responden tidak akan membeli motor jika tidak ada motor merek honda, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.35 Saya Merasa Bangga Jika Orang Lain Tahu Bahwa Saya Menggunakan Merek Ini Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu – Ragu
16
16.0
16.0
19.0
Setuju
57
57.0
57.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju , 16 responden menjawab ragu-ragu, 57 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merasa bangga jika orang lain tahu bahwa dia menggunakan merek ini, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.36 Saya akan merekomendasikan motor Honda kepada teman dan kerabat saya Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu – Ragu
12
12.0
12.0
13.0
Setuju
67
67.0
67.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju,1 responden menjawab tidak setuju, 12 responden 98
menjawab ragu-ragu, 67 responden menjawab setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden akan merekomendasikan motor Honda kepada teman dan kerabatnya, karena hampir seluruh responden menjawab setuju. Tabel 4.37 Saya akan melakukan pembelian ulang motor merek honda Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
10
10.0
10.0
11.0
Setuju
62
62.0
62.0
73.0
Sangat Setuju
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
(Sumber : data primer yang telah diolah) Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju,1 responden menjawab tidak setuju, 10 responden menjawab ragu-ragu, 62 responden menjawab setuju, dan 27 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden akan melakukan pembelian ulang motor merek honda, karena hampir seluruh responden menjawab setuju.
3. Hasil Analisis a. Uji Normalitas Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang 99
bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas. Gambar 4.3 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variabel: Brand Loyality (Y)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
100
b. Uji Korelasi Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.38 Korelasi BL Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
HG
BT
BL
1.000
.634
HG
.634
BT
.640
BI
BI .640
.548
1.000
.754
.548
.754
1.000
.611
.548
.548
.611
1.000
BL
.
.000
.000
.000
HG
.000
.
.000
.000
BT
.000
.000
.
.000
BI
.000
.000
.000
.
BL
100
100
100
100
HG
100
100
100
100
BT
100
100
100
100
BI
100
100
100
100
(Sumber : data primer yang telah diolah)
Tabel 4.39 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat (Sumber : data primer yang telah diolah)
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan dengan tabel yang terdapat dibawah ini : 101
Tabel 4.40 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel Koefisien Hubungan Kategori Probabilitas Korelasi Brand Loyality (Y) dengan Kuat 0.634 0.000 Harga (X1) Brand Loyality (Y) dengan Kuat 0.000 0.640 Brand Trust (X2) Brand Loyality (Y) dengan Sedang 0.000 0.548 Brand Image (X3) Harga (X1) dengan Brand Kuat 0.000 0.754 Trust (X2) Harga (X1) dengan Brand Sedang 0.000 0.548 Image (X3) Brand Trust (X2) dengan Kuat 0.000 0.611 Brand Image (X3) (Sumber : data primer yang telah diolah)
Kesimpulan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
c. Uji Asumsi Klasik Regresi linier Berganda 1) Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model atau terdapat hubungan yang kuat diantara variabel independen. Tabel 4.41 Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) HG
.419
2.385
BT
.376
2.660
BI
.609
1.642
a. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah)
102
Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, analisis ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian. 2) Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.4 Scatterplot
(Sumber : data primer yang telah diolah)
103
Output SPSS pada gambar Scatterplot menunjukkan penyebaran titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. Penyebaran titik tidak berbentuk pola. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda bebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. d. Analisis Regresi Linier Berganda 1) Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Tabel 4.42 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Model
R a
1
Adjusted Std. Error of R Square the Estimate Durbin-Watson
R Square .699
.489
.473
3.358
1.829
a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT b. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah) Koefisien determinasi
(Adjusted
R2) bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (harga, brand trust dan brand image) menjelaskan variabel dependen (brand loyality). Tabel di atas didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0.473 (47,3 %), Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang didapatkan dimana variabel independen yaitu harga, brand trust dan brand image memiliki pengaruh terhadap variabel brand loyality sebesar 47,3 %. Sedangkan sisanya 52,7 % dijelaskan 104
dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini. 2) Persamaan Regresi Berganda Tabel 4.43 Hasil Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
9.529
3.229
HG
.360
.131
BT
.348
BI
.221
Beta
t
Sig.
2.951
.004
.311
2.756
.007
.148
.279
2.345
.021
.100
.207
2.217
.029
a. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah) Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah : Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 dimana : Y
= Brand Loyality
X1
= Harga
X2
= Brand trust
X3
= Brand Image
Dari output didapatkan model persamaan regresi : Y = 9.529 + 0.360 X1 + 0.348 X2 + 0.221 X3 Pada tabel di atas menunjukan hasil perhitungan koefisien dalam persamaan regresi diperoleh koefisien persamaan adalah untuk koefisien konstanta sebesar 9.529, untuk koefisien harga 105
sebesar 0.360, untuk koefisien brand trust sebesar 0.348 dan untuk koefisien brand image sebesar 0.221. Hasil menunjukan nilai konstanta sebesar 9.529, artinya tanpa dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut (harga, brand trust dan brand image), maka besarnya nilai brand loyality dengan konstanta tersebut sebesar 9.529. Berdasarkan nilai koefisien pada variabel harga, di dapat nilai beta satu (β1) = 0.360, artinya bahwa setiap kenaikan variabel harga sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka variabel brand loyality akan meningkat sebesar 0,360 satuan. Berdasarkan nilai koefisien pada variabel brand trust, di dapat nilai beta dua (β2) = 0.348, artinya bahwa setiap kenaikan variabel brand trust sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka variabel brand loyality akan meningkat sebesar 0,348 satuan. Berdasarkan nilai koefisien pada variabel brand image, di dapat nilai beta tiga (β3) = 0.221, artinya bahwa setiap kenaikan variabel brand image sebesar 1 (satu) satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka variabel brand loyalyty akan meningkat sebesar 0,221 satuan.
. 106
e. Pengujian Hipotesis 1) Uji F-hitung (Uji Simultan) Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah : Tabel 4.44 Hasil uji F Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1035.680
3
Residual
1082.280
96
Total
2117.960
99
F
Sig.
345.227 30.622 .000
a
11.274
a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT b. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah) Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspekaspek variabel harga, brand trust dan brand image terhadap variabel brand loyality. Dari penghitungan didapat nilai F hitung pada model 1 didapat sebesar 30.622. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 = 96, didapat nilai Ftabel = 2.70. Karena nilai Fhitung (30.622) > nilai Ftabel (2.70) maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu harga, brand trust dan brand image dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel brand loyality. Sehingga model
regresi
yang
didapatkan
layak
digunakan
untuk
memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 107
diterima, yang berarti terdapat pengaruh secara bersama-sama anatara variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Uji Parsial (uji t) Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah : Tabel 4.45 Hasil uji t Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
9.529
3.229
HG
.360
.131
BT
.348
BI
.221
Beta
t
Sig.
2.951
.004
.311
2.756
.007
.148
.279
2.345
.021
.100
.207
2.217
.029
a. Dependent Variable: BL
(Sumber : data primer yang telah diolah) Berdasarkan mengetahui
pada
besarnya
tabel
pengaruh
coefficients
diatas
masing-masing
untuk variabel
independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: (a) Menguji signifiknasi variabel Harga (X1) Terlihat bahwa thitung koefisien Harga adalah 2,756, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α=0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari rumus n-2,
108
dimana n adalah jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah 1.98. Variabel Harga memiliki nilai p-value 0,007 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,756 > 1.98), maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam penelitianya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mretode regresi linier berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga. Hasil penelitian menyatakan
bahwa
terdapat
pengaruh
antara
variabel
independen terhadap variabel dependen. (b) Menguji signifiknasi variabel brand trust (X2) Terlihat bahwa thitung untuk koefisien brand trust adalah 2.345, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α=0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100 – 2 = 98). Didapat ttabel adalah 1.98 109
Variabel brand trust memiliki nilai p-value 0,021 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,345 > 1.98), maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien brand trust secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Trust in a Brand
Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Handphone NOKIA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek Nokia antara responden laki-laki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan dengan produk-produk handphone pesaing.
110
(c) Menguji signifiknasi variabel brand image (X3) Terlihat bahwa thitung koefisien brand image adalah 2.217, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α=0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df=98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100 – 2 = 98). Didapat ttabel adalah 1.98 Variabel brand image memiliki nilai p-value 0,029 < 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,217 > 1.98), maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien brand image secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand loyality. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lutiary E R (2007) dalam penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang”. Metode yang digunakan menggunakan regresi sederhana dan korelasi untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality.
Hasil
penelitian menyatakan bahewa
terdapat
hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality.
111
H. Interpretasi Hasil penelitian menyatakan bahwa seluruh variabel independen (harga, brand trust dan brand image) baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (brand loyality). Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Trust in a Brand Terhadap Brand
Loyalty Pada Pengguna Handphone NOKIA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek Nokia antara responden lakilaki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan dengan produk-produk handphone pesaing. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam penelitianya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada Konsumen Pasta 112
Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mretode regresi linier berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel brand trust berpengaruh signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna
Handphone NOKIA.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perbedaan pengguna antara responden laki-laki dan perempuan terhadap tingkatan atau faktor kebiasaan dalam membeli disebabkan oleh tidak adanya merek lain serta banyak yang memakai produk handphone merek Nokia pada responden laki-laki. Sedangkan tidak adanya perbedaan terhadap pada keempat tingkatan tingkatan yang lain (switcher, satisfied buyer, liking the brand dan commited buyer) menunjukkan adanya persepsi yang sama diantara responden laki-laki dan perempuan terhadap produk Handphone Nokia. Faktor harga, kepuasan terhadap merek, kesukaan terhadap merek dan kesetiaan terhadap merek Nokia antara responden laki-laki dan perempuan terdapat kesamaan persepsi yang disebabkan karena produk handphone Nokia pada saat ini memiliki posisi yang kuat dan mampu merebut market share dibandingkan dengan produk-produk handphone pesaing.
113
Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh signifikan terhadap brand loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lutiary E R (2007) dalam penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang”. Metode yang digunakan menggunakan regresi sederhana dan korelasi untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality. Hasil penelitian menyatakan bahewa terdapat hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality. Hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan dan persamaan, hal ini terjadi karena adanya perbedaan waktu dan objek yang diteliti, sehingga menimbulkan perbedaan hasil penelitian.
114
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh harga, brand trust dan brand image terhadap brand loyality, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa seluruh variabel independen (harga, brand trust dan brand image) berpengaruh signifikan terhadap brand loyality. 2. Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara simultan ditemukan bahwa seluruh variabel independen yaitu harga, brand trust dan brand image berpengaruh signifikan terhadap variabel brand loyality. 3. Dalam penelitian ditemukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh paling dominan diantara variabel lainya terhadap brand loyality dapat dilihat berdasarkan nilai beta (β) sebesar 0.311. 4. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.473 Hal ini berarti 47,3% dari brand loyality dapat dijelaskan oleh variabel harga, brand trust dan brand image. Sedangkan sisanya sebesar 52,7% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diketahui, seperti promosi, saluran distribusi, promosi.
115
B. Implikasi Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel harga, brand trust dan brand image terhadap brand loyality. Dengan variabel tersebut maka perusahaan harus memperhatikan bagaimana menentukan harga, meningkatkan kepercayaan dan membuat konsumen yakin akan produk honda. Perbaikan seluruh produk dengan meningkatkan inovasi, penentuan harga sesuai pasar, dan melakukan riset terhadap pasar. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan brand loyality dari konsumen yang akan meningkatkan penjualan. C. Saran Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka saran yang dapat disampaikan : 1. Bagi perusahaan agar lebih memperhatikan dalam penentuan harga, karena harga merupakan pengaruh yang paling dominan, sehingga perlu adanya analisa pasar dalam menentukan harga produk. 2. Melakukan riset brand loyality lebih lanjut, karena masih ada faktor-faktor lain yang belum dapat diielaskan dalam penelitian ini. 3. Bagi akademis yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain selain harga, brand trust dan brand image. Karena dari penelitian ini diketahui 52,7 % masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi brand loyality.
116
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, S. dan Teas, R. K., 2001. Perceives Value: Mediating Role of Perceived Risk. Azizah Rahmiyati, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta”,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009 Durianto, Darmadi, Sugiarto & Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Dodds, W., Monroe, K.B. dan Grewal, D, “Effects Of Price, Brand, and Store Information On Buyers” product evaluations. Journal of Marketing Research, 1991. Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007. Irawan, Handi. 2003. Indonesian Customer Satisfaction. Jakarta: PT. Alex Media Computindo . Journal of Marketing Theory & Practice, 9(4), 1-13. Kotler, Phillip 2000. The Effect of Extrinsic Product Cues on Consumers’ Perceptions of Quality, Sacrifice and Value. Journal of Academy Marketing Science, 28(2), 278-290. ______, 2007. Manajemen Pemasaran Jilid I (edisi Bahasa Indonesia). Jakarta: PT.Macanan Jaya Cemerlang ______, 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo. ______,“Prinsip – Prinsip Pemasaran”, Jilid 1, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 2001. ______, “Manajemen Pemasaran”, Jilid I dan II, edisi Millenium, Jakarta, 2000. ______,“Manajemen Pemasaran”, Edisi Melinium, PT, Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2004. ______, 2003. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control, 13th ed. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc. 117
______,“Manajemen Pemasaran”, Edisi Melinium, PT, Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2007. ______,“Manajemen Pemasaran”, Edisi Melinium, PT, Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009. Lau, Geok Then and Sook Han Lee. 1999. “Consumers Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty”. Journal of Market Focused Management. Lutiary Eka Ratri, “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang”, Universitas Diponegoro, Semarang, 2007 Li, Wai-Kwan, Kent B. Monroe,Darius K-S Chan. 1994. TheEffects of Country of Origin, Brand, and Price Information: A Cognitive-Affective Model of Buying Intentions. Advance in Consumer Research. Volume 21, pp449457. Monroe, K.B., “Pricing: Making Profitable Decissions”, 2nd edition, McGrawHill, New York, 1990. Park, C.W., V. Parker Lessig, JamesbR. Merrill. 1982. The Elusive Role of Price in Brand Choice Behavior. Advance in Consumer Research. Volume 9, pp201-205. Petra, Surya Mega Wijaya, “Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Di Kota Yogyakarta”. Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, 2007
Porter, Michael E. & Hendry Mitzberg, 2003, Impelementasi Manajemen Stratejik, Kebijakan dan Proses, Penerbit Amara Books. Rangkuti, Freddy.. “The Power of Brands”, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002. Rangkuti, Fredddy. 2002 The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka. Rangkuti, R. (2002). Analisis Profitabilitas Pelanggan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2003, Consumer Behavior, Prentice Hall International, Inc, 7th Edition.
118
Swastha, B dan Handoko, T. H. (2000). Manajemen Pemasaran : Analisa PerilakuKonsumen. Yogyakarta: BPFE. Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. , 2000. Consumer Behaviour, 7th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Simamora, Bilson, 2003, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama. Simamora, Bilson, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bilson. 2002. Aura Merek 7 Langkah Membangun Merek yang Kuat). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
119
LAMPIRAN 1 : Lembar Kuesioner
KUESIONER
Responden Yth, Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Manajeman Pemasaran yang sedang menyusun skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi. Kuesioner ini ditujukan untuk memperoleh data dan informasi yang terkait dengan tugas akhir skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Harga (Price), Trust in Brand, dan Brand Image terhadap Brand Loyality pada pengguna sepeda Motor Honda di Kota Tangerang ”. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan untuk kepentingan lain diluar penelitian, sehingga akan dijaga kerahasiaannya. Untuk penyusunan skrisi ini saya berharap Bapak/Ibu, Saudara/I berkenan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, mohon maaf apabila telah mengganggu waktu luang Anda. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat saya, Peneliti
(Muhammad Nurul Azman) 120
Profil Responden: 1. Nama
: …………………………………..
2. Jenis Kelamin
: (a) Pria
(b) Wanita
3. Usia
: : (a) < 20 tahun
(b) 20 – 30 tahun
(c) 30 – 40 tahun
(d) > 40 tahun
Petunjuk: 1. Mohon bantuan dan kesediaan Anda untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada. 2. Berilah tanda ( ˇ ) pada kolom jawaban anda. 3. Alternatif jawaban terdiri dari SS (sangat setuju), S (setuju), KS (kurang setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju).
HARGA (X1) No.
Alternatif Jawaban SS S KS TS STS
Pernyataan
1
Harga yang ditetapkan konsumen
2
Harga yang ditetapkan terjangkau dengan kualitas yang terjamin
3 4 5 6 7 8 9
menarik
perhatian
Harga yang ditetapkan sesuai dengan keinginan konsumen Harga untuk produk pilihan ditetapkan berbeda dengan produk yang berada dipasaran Honda sering memberikan diskon (cashback) pada setiap pembelian produknya Harga promosi membuat konsumen memutuskan untuk membeli produk motor Honda Harga motor Honda sesuai dengan kemampuan dan daya beli masyarakat Perubahan harga membuat anda memiliki penilaian positif terhadap produk Perubahan harga produk membuat anda berminat untuk memilih produk tersebut
121
BRAND TRUST (X2) No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Pernyataan
Alternatif Jawaban SS S KS TS STS
Motor Honda adalah merek yg terkenal Honda adalah motor yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan merek lainya Honda adalah perusahaan otomotif yang telah dipercaya masyarakat dunia Honda adalah perusahaan otomotif yang mampu memberikan inovasi produk bagi konsumen Honda telah membuktikan sebagai perusahaan yang tangguh dari segi tekhnologi Merek Honda memiliki tingkat kualitas yang terjamin Honda adalah motor yang disukai masyarakat Honda adalah Motor yang banyak di favoritkan konsumen BRAND IMAGE (X3)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pernyataan
Alternatif Jawaban SS S KS TS STS
Honda adalah motor yang telah menjadi market leader Honda selalu menampilkan iklan yang menarik dalam mempromosikan produknya Honda adalah merek yang berkualitas Honda adalah motor yang paling baik diantara merek motor lainya Honda adalah produk yang memiliki keunikan Honda adalah produk yang selalu menampilkan produk dengan warna yang menarik Honda adalah merek motor yang mudah diucapkan Honda adalah merek motor yang mudah diingat Honda adalah merek motor yang mudah dikenali 122
BRAND LOYALITY (Y) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pernyataan
Alternatif Jawaban SS S KS TS STS
Saya akan melakukan pembelian ulang motor dengan merek Honda Honda adalah merek motor terakhir yang akan saya beli Saya adalah orang yang suka membeli produk lebih dari satu merek Saya membeli motor Honda, karena harganya yang murah dan terjangkau Saya sudah terbiasa memakai motor Honda Saya puas dengan kualitas yang diberikan motor Honda Saya tidak akan membeli motor jika tidak ada motor merek honda Saya merasa bangga jika orang lain tahu bahwa saya menggunakan merek ini. Saya akan merekomendasikan motor Honda kepada teman dan kerabat saya Saya akan melakukan pembelian ulang motor honda
123
LAMPIRAN 2 : Data Mentah Jawaban Responden HARGA NO
HG1
1
4
4
4
4
4
4
4
2
5
5
5
5
5
5
5
3 4
3 4
HG2 HG3 HG4
3 4
3 4
3 4
HG5 HG6 HG7 HG8
3 4
3 4
3 4
Rata - rata
5
Total_HG 33
4
39
4.88
4
25
3.13
3
31
3.88 4.00
4.13
5
4
4
4
4
4
4
4
4
32
6
5
5
5
5
5
5
5
5
40
5.00
7
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4.00
3
24
3.00
4
34
4.25
5
38
4.75 3.88
8 9 10
3 4 5
3 4 5
3 5 4
3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 5 4
11
4
4
3
4
4
4
4
4
31
12
4
4
3
4
4
4
4
3
30
3.75
13
5
5
4
5
5
5
5
4
38
4.75
5
37
4.63
4
29
3.63 4.38
14 15
4 3
5 4
5 4
4 3
5 4
5 4
4 3
16
5
4
4
5
4
4
5
4
35
17
4
4
3
4
4
4
3
3
29
3.63
18
5
4
5
5
4
4
4
4
35
4.38
5
37
4.63
3
24
3.00 4.00
19 20
4 3
5 3
4 3
4 3
5 3
5 3
5 3
21
4
4
4
4
4
4
4
4
32
22
4
5
4
3
4
4
4
4
32
4.00
23
5
5
4
4
4
4
4
4
34
4.25
5
37
4.63
4
30
3.75
4
33
4.13 4.13
24 25 26
5 4 4
5 4 4
5 4 4
5 3 5
4 4 3
4 3 5
4 4 4
27
5
4
4
4
4
4
4
4
33
28
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4.00
29
4
4
4
4
4
3
4
4
31
3.88
4
32
4.00
4
32
4.00 4.00
30 31
4 4
5 4
4 4
4 4
3 4
4 4
4 4
32
4
5
4
3
4
4
4
4
32
33
5
5
4
4
4
4
4
4
34
4.25
34
5
5
5
5
4
4
4
4
36
4.50
124
35
4
4
4
3
4
3
4
4
30
3.75
36
4
4
4
5
3
5
4
4
33
4.13
37
5
4
4
4
4
4
4
5
34
4.25
4
32
4.00
2
29
3.63
5
33
4.13 3.63
38 39 40
4 4 4
4 4 5
4 4 4
4 4 4
4 4 3
4 3 4
4 4 4
41
4
4
3
4
4
3
4
3
29
42
4
4
4
4
3
4
3
4
30
3.75
43
5
5
4
4
4
4
5
4
35
4.38
4
32
4.00
5
33
4.13 3.88
44 45
4 4
4 5
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
46
4
4
4
3
5
3
4
4
31
47
4
4
4
4
4
3
4
4
31
3.88
48
4
5
4
5
4
4
4
4
34
4.25
4
38
4.75
5
34
4.25 3.75
49 50
5 4
5 4
5 4
5 5
4 4
5 4
5 4
51
4
4
4
4
3
3
4
4
30
52
3
3
3
3
2
3
2
2
21
2.63
53
5
4
4
4
4
3
5
3
32
4.00
4
32
4.00
4
30
3.75
5
33
4.13 3.88
54 55 56
4 4 4
4 4 4
4 3 4
4 4 4
4 4 4
4 3 4
4 4 4
57
4
4
4
5
4
3
4
3
31
58
4
5
4
4
3
5
3
4
32
4.00
59
4
4
5
4
4
4
4
4
33
4.13
3
35
4.38
4
33
4.13 4.25
60 61
5 4
5 5
4 4
5 4
4 4
4 4
5 4
62
4
5
5
4
4
4
4
4
34
63
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4.00
64
4
4
4
3
5
4
4
4
32
4.00
4
31
3.88
4
31
3.88 4.00
65 66
4 3
4 3
4 5
4 4
4 4
4 4
3 4
67
4
4
4
4
5
4
4
3
32
68
5
5
5
5
4
4
4
4
36
4.50
69
4
4
3
5
4
4
5
4
33
4.13
4
32
4.00
3
23
2.88
4
35
4.38
70 71 72
4 3 5
4 2 5
4 3 5
4 3 4
4 3 4
4 3 4
4 3 4
125
73
4
4
3
4
4
3
4
4
30
3.75
74
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4.00
75
4
4
4
4
5
4
4
4
33
4.13
2
15
1.88
4
34
4.25
5
37
4.63 3.88
76 77 78
2 4 4
2 4 5
2 4 5
2 5 5
1 5 4
2 4 5
2 4 4
79
4
4
4
4
4
4
3
4
31
80
4
3
4
4
4
4
4
4
31
3.88
81
5
5
4
5
4
5
4
4
36
4.50
3
34
4.25
5
37
4.63 3.88
82 83
5 5
5 5
5 5
4 4
4 5
4 4
4 4
84
3
4
5
4
4
4
3
4
31
85
4
4
4
5
4
4
4
4
33
4.13
86
3
2
2
1
3
2
1
2
16
2.00
4
33
4.13
4
33
4.13 3.88
87 88
4 4
3 4
5 4
5 4
4 4
4 5
4 4
89
4
4
4
4
4
4
4
3
31
90
5
4
4
4
5
4
3
4
33
4.13
91
3
3
3
3
3
4
4
4
28
3.54
5
36
4.53
3
33
4.10
4
28
3.53 4.06
92 93 94
5 5 4
5 5 4
5 5 4
5 5 4
5 5 4
5 3 4
5 3 4
95
4
4
4
4
4
5
5
5
33
96
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4.00
97
5
5
5
5
5
3
3
3
34
4.25
4
32
4.00
4
28
3.48
4
36
4.47
98 99 100
4 3 5
4 3 5
4 3 5
4 3 5
4 3 5
4 4 4
4 4 4
126
BRAND TRUST NO BT1 BT2 BT3 BT4 BT5 BT6 BT7 BT8 4 5 5 5 4 4 4 5 1 5 4 4 4 5 5 5 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4 3 3 3 3 7 3 3 3 3 4 4 4 4 8 5 5 4 4 5 5 4 4 9 4 4 5 5 4 4 5 5 10 4 3 3 4 3 4 4 3 11 4 5 3 3 4 4 4 4 12 5 4 4 4 5 5 5 4 13 4 5 4 5 4 5 4 5 14 3 4 3 4 4 3 3 4 15 5 4 5 4 5 4 5 4 16 3 3 4 3 3 4 4 3 17 4 5 5 4 5 5 4 4 18 5 5 4 5 5 4 4 5 19 3 3 3 3 3 3 3 3 20 4 5 4 5 4 5 4 4 21 4 5 4 4 5 4 4 5 22 4 4 4 4 5 4 4 4 23 4 5 4 5 5 4 5 5 24 4 3 4 3 4 4 4 3 25 4 5 5 4 4 4 5 5 26 5 4 5 3 4 4 3 4 27 4 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 3 3 4 4 4 3 29 5 3 4 4 5 3 5 3 30 4 5 4 5 4 5 4 4 31 4 5 4 4 5 4 4 5 32 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4 5 4 5 5 4 5 5 34 4 3 4 3 4 4 4 3 35 4 5 5 4 4 4 5 5 36 5 4 5 3 4 4 3 4 37 4 4 4 4 4 4 4 4 38
Total_BT 36 36 28 28 36 36 28 28 36 36 28 31 36 36 28 36 27 36 37 24 35 35 33 37 29 36 32 32 27 32 35 35 33 37 29 36 32 32
Rata-rata 4.50 4.50 3.50 3.50 4.50 4.50 3.50 3.50 4.50 4.50 3.50 3.88 4.50 4.50 3.50 4.50 3.38 4.50 4.63 3.00 4.38 4.38 4.13 4.63 3.63 4.50 4.00 4.00 3.38 4.00 4.38 4.38 4.13 4.63 3.63 4.50 4.00 4.00
127
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4
3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 3 5 4 4 3 2 5 4 4
3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 2 4 4 4
3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 2 3 4 4 5 3 4 4 4
4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 2 5 4 4 4 2 4 5 4
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
4 5 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 2 4 4 4
3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 4 2 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 5 4 4 3 3 5 4 4
27 32 30 31 36 30 35 28 30 28 32 30 34 21 33 33 33 35 26 37 34 30 33 29 32 30 30 32 31 33 30 36 23 33 34 31 31 19 34 34 32
3.38 4.00 3.75 3.88 4.50 3.75 4.38 3.50 3.75 3.50 4.00 3.75 4.25 2.63 4.13 4.13 4.13 4.38 3.25 4.63 4.25 3.75 4.13 3.63 4.00 3.75 3.75 4.00 3.88 4.13 3.75 4.50 2.88 4.13 4.25 3.88 3.88 2.38 4.25 4.25 4.00
128
4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 5 5 5 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5
4 4 4 4 3 4 2 5 5 5 5 4 3 4 3 4 3 5 4 4 3
4 3 3 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4
3 3 4 5 4 4 1 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4
28 31 31 35 31 32 20 34 35 35 34 31 32 31 32 31 30 35 34 33 32
3.50 3.88 3.88 4.38 3.88 4.00 2.50 4.25 4.38 4.38 4.25 3.88 4.00 3.88 4.00 3.88 3.75 4.38 4.25 4.13 4.00
BRAND IMAGE NO BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 BI6 BI7 BI8 BI9 4 4 5 4 4 4 5 5 4 1
TOTAL_BI 39
Rata - rata 4.33
2
5
5
4
5
5
5
4
4
5
42
4.67
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
32
3.56
4
4
3
3
4
4
5
4
5
3
35
3.89
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
40
4.44
6
4
5
5
4
5
5
4
5
4
41
4.56
7
3
4
4
3
4
4
3
4
3
32
3.56
8
5
4
4
5
4
4
5
4
5
40
4.44
9
4
3
3
4
4
3
3
3
4
31
3.44
10
5
4
5
5
4
5
4
5
5
42
4.67
11
4
5
4
4
5
5
5
5
4
41
4.56
12
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
3.00
13
3
4
3
3
4
4
4
3
3
31
3.44
14
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
4.00
129
15
5
5
5
5
5
5
5
5
5
45
5.00
16
4
4
4
4
5
5
5
5
4
40
4.44
17
4
4
4
4
4
4
3
3
3
33
3.67
18
4
3
3
4
3
3
3
3
3
29
3.22
19
4
5
5
4
5
5
4
5
4
41
4.56
20
3
4
4
3
4
4
3
4
3
32
3.56
21
4
5
4
4
4
4
4
4
4
37
4.11
22
4
3
5
4
4
3
4
5
5
37
4.11
23
4
4
3
4
3
4
5
5
4
36
4.00
24
5
5
5
4
4
5
5
4
3
40
4.44
25
4
4
3
4
4
3
4
4
4
34
3.78
26
4
4
5
4
5
5
4
5
5
41
4.56
27
4
3
4
4
3
4
5
4
4
35
3.89
28
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
4.00
29
4
3
4
3
4
3
4
4
3
32
3.56
30
4
4
3
4
4
3
4
4
4
34
3.78
31
4
3
3
4
4
4
4
4
4
34
3.78
32
4
4
4
5
5
4
4
3
4
37
4.11
33
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
4.00
34
5
5
4
5
4
4
5
4
5
41
4.56
35
3
4
4
3
4
4
3
4
4
33
3.67
36
4
4
4
5
5
5
4
5
5
41
4.56
37
3
4
3
4
4
4
3
4
4
33
3.67
38
4
4
4
4
4
3
4
4
3
34
3.78
39
4
4
3
3
3
4
2
4
4
31
3.44
40
4
3
3
3
4
3
4
4
5
33
3.67
41
4
4
4
4
4
3
4
4
4
35
3.89
42
4
4
4
4
4
3
4
4
4
35
3.89
43
4
4
4
5
5
3
4
4
4
37
4.11
44
4
3
3
4
3
3
4
3
3
30
3.33
45
4
4
5
4
4
4
5
5
5
40
4.44
46
3
3
4
3
3
4
3
3
4
30
3.33
47
4
3
3
4
4
4
3
4
4
33
3.67
48
3
4
4
3
4
5
3
3
3
32
3.56
49
4
4
4
4
3
3
4
5
4
35
3.89
50
3
4
4
3
4
3
4
4
4
33
3.67
51
4
4
4
4
4
4
4
3
4
35
3.89
52
3
3
3
2
3
3
3
3
3
26
2.89
130
53
4
4
4
4
5
5
4
3
4
37
4.11
54
4
4
4
4
4
4
5
5
4
38
4.22
55
4
3
3
5
4
3
4
3
4
33
3.67
56
4
4
5
4
4
4
4
4
4
37
4.11
57
4
3
3
2
4
3
4
4
3
30
3.33
58
4
5
4
5
4
4
5
5
4
40
4.44
59
4
4
5
5
4
5
5
3
4
39
4.33
60
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
4.00
61
3
5
4
4
5
5
4
4
4
38
4.22
62
4
3
4
3
4
4
3
3
5
33
3.67
63
4
4
4
4
4
3
4
4
5
36
4.00
64
4
4
4
3
3
4
4
4
4
34
3.78
65
4
4
3
3
3
4
4
4
4
33
3.67
66
5
4
4
4
4
3
4
4
4
36
4.00
67
5
4
3
4
3
4
4
5
5
37
4.11
68
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
4.00
69
4
4
4
4
3
3
3
4
4
33
3.67
70
3
4
3
5
5
4
5
5
5
39
4.33
71
3
2
2
3
4
3
2
3
2
24
2.67
72
4
4
4
5
4
4
3
4
4
36
4.00
73
4
4
4
4
4
4
4
3
4
35
3.89
74
4
3
3
3
4
4
4
3
4
32
3.56
75
5
4
4
3
5
4
5
4
4
38
4.22
76
2
2
2
2
3
3
3
3
3
23
2.56
77
4
5
4
5
5
4
4
3
3
37
4.11
78
4
5
4
4
4
5
4
4
4
38
4.22
79
5
4
4
4
4
4
4
4
3
36
4.00
80
5
4
4
3
4
5
4
3
4
36
4.00
81
5
4
3
4
4
5
4
4
4
37
4.11
82
4
5
4
4
4
4
4
3
4
36
4.00
83
5
4
5
5
4
5
4
5
4
41
4.56
84
3
4
5
4
4
4
3
4
4
35
3.89
85
4
3
4
4
5
3
4
4
4
35
3.89
86
3
3
3
1
2
3
3
2
2
22
2.44
87
5
5
4
4
5
5
5
4
5
42
4.67
88
4
4
4
4
4
4
5
4
4
37
4.11
89
4
4
3
5
5
4
4
4
4
37
4.11
90
4
4
4
3
4
4
4
4
4
35
3.89
131
91
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4.42
92
5
5
5
5
5
5
5
5
5
41
4.58
93
3
3
3
3
3
3
3
3
3
31
3.42
94
4
4
4
4
4
4
4
4
4
32
3.58
95
4
4
4
4
4
4
5
5
4
38
4.22
96
5
5
5
5
5
5
4
4
5
43
4.78
97
4
4
4
4
4
4
3
3
4
34
3.78
98
3
3
3
3
3
3
4
4
3
29
3.22
99
4
4
4
4
4
4
5
5
4
40
4.44
100
5
5
5
5
5
5
5
5
5
42
4.62
BRAND LOYALITY NO
BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 BL6 BL7 BL8 BL9 BL10 TOTAL_BL
Rata - rata
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
41
4.10
2
4
5
4
3
5
4
4
5
5
5
44
4.40
3
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
44
4.40
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
48
4.80
5
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
37
3.70
6
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
42
4.20
7
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
43
4.30
8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4.00
9
4
4
4
4
4
3
4
4
3
5
39
3.90
10
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
44
4.40
11
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
37
3.70
12
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
40
4.00
13
5
5
4
4
5
4
5
5
4
5
46
4.60
14
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4.00
15
4
5
3
4
5
4
4
5
4
5
43
4.30
16
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
37
3.70
17
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
39
3.90
18
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
45
4.50
19
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
49
4.90
20
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
42
4.20
21
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
39
3.90
22
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
30
3.00
23
5
4
4
4
4
3
5
4
4
5
42
4.20
24
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4.00
132
25
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
37
3.70
26
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
40
4.00
27
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
40
4.00
28
4
5
4
4
5
5
3
5
5
5
45
4.50
29
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
42
4.20
30
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
46
4.60
31
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
41
4.10
32
4
3
5
4
4
3
4
5
4
5
41
4.10
33
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
40
4.00
34
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
47
4.70
35
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
37
3.70
36
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
46
4.60
37
4
3
4
4
3
4
3
4
5
4
38
3.80
38
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4.00
39
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
36
3.60
40
4
4
3
4
4
3
5
3
4
4
38
3.80
41
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
38
3.80
42
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
37
3.70
43
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
46
4.60
44
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
40
4.00
45
3
4
4
5
4
4
4
4
4
5
41
4.10
46
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
35
3.50
47
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
39
3.90
48
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
34
3.40
49
5
4
4
3
3
4
4
4
5
4
40
4.00
50
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
37
3.70
51
4
5
4
4
4
4
5
4
4
3
41
4.10
52
3
4
2
3
2
2
3
2
3
4
28
2.80
53
4
5
4
3
4
4
5
4
5
3
41
4.10
54
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
41
4.10
55
3
5
5
3
3
5
4
5
4
4
41
4.10
56
4
3
4
4
4
4
5
4
4
5
41
4.10
57
4
5
2
4
4
2
4
2
4
3
34
3.40
58
4
3
5
4
4
5
5
5
4
4
43
4.30
59
5
4
5
4
4
5
3
5
4
4
43
4.30
60
4
4
4
3
3
4
4
4
5
4
39
3.90
61
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
40
4.00
62
5
3
3
4
3
3
4
3
4
3
35
3.50
133
63
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4.00
64
4
3
3
5
4
3
4
3
4
4
37
3.70
65
4
4
3
4
3
3
5
3
4
4
37
3.70
66
5
3
3
4
4
4
4
4
4
4
39
3.90
67
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
43
4.30
68
5
4
4
5
4
3
5
4
5
4
43
4.30
69
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
38
3.80
70
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
45
4.50
71
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
29
2.90
72
5
4
5
5
4
5
4
5
5
4
46
4.60
73
3
4
4
5
5
4
5
4
4
4
42
4.20
74
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4.00
75
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
37
3.70
76
2
1
2
3
3
2
2
3
2
3
23
2.30
77
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
44
4.40
78
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
41
4.10
79
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
39
3.90
80
4
4
3
5
4
3
4
3
4
4
38
3.80
81
4
5
4
5
4
4
3
3
5
4
41
4.10
82
5
4
4
4
4
4
3
4
5
4
41
4.10
83
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
47
4.70
84
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
38
3.80
85
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
37
3.70
86
2
2
1
2
1
3
3
1
3
2
20
2.00
87
5
5
4
5
5
3
5
4
4
5
45
4.50
88
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
43
4.30
89
4
4
4
5
4
3
4
5
4
4
41
4.10
90
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
40
4.00
91
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
36
3.63
92
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
43
4.27
93
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
36
3.63
94
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
38
3.77
95
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
44
4.40
96
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4.00
97
5
5
5
5
4
4
4
4
4
3
43
4.30
98
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
45
4.50
99
3
3
3
3
4
4
4
4
4
5
37
3.65
100
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
43
4.25
134
LAMPIRAN 3 : Hasil Uji Distribusi Frekuensi HARGA HG1 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
11
11.0
11.0
12.0
Setuju
62
62.0
62.0
74.0
Sangat Setuju
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
HG2 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu - Ragu
9
9.0
9.0
12.0
Setuju
56
56.0
56.0
68.0
Sangat Setuju
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
HG3 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
61
61.0
61.0
78.0
Sangat Setuju
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
HG4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.0
Ragu - Ragu
14
14.0
14.0
16.0
Setuju
58
58.0
58.0
74.0
Sangat Setuju
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
135
HG5 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.0
Ragu - Ragu
14
14.0
14.0
16.0
Setuju
67
67.0
67.0
83.0
Sangat Setuju
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
HG6 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
19
19.0
19.0
21.0
Setuju
64
64.0
64.0
85.0
Sangat Setuju
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
HG7 Frequency Valid
Sangat Tidak Setuju
Percent 1
Valid Percent
1.0
Cumulative Percent
1.0
1.0
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu - Ragu
14
14.0
14.0
17.0
Setuju
70
70.0
70.0
87.0
Sangat Setuju
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
HG8 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
4
4.0
4.0
4.0
Ragu - Ragu
15
15.0
15.0
19.0
Setuju
66
66.0
66.0
85.0
Sangat Setuju
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
136
BRAND TRUST BT1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
67
67.0
67.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BT2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu - Ragu
22
22.0
22.0
25.0
Setuju
52
52.0
52.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BT3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
22.0
Setuju
66
66.0
66.0
88.0
Sangat Setuju
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BT4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
21
21.0
21.0
22.0
Setuju
60
60.0
60.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
137
BT5 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
11
11.0
11.0
13.0
Setuju
54
54.0
54.0
67.0
Sangat Setuju
33
33.0
33.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BT6 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
21
21.0
21.0
22.0
Setuju
60
60.0
60.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BT7 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
19
19.0
19.0
20.0
Setuju
57
57.0
57.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BT8 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu - Ragu
23
23.0
23.0
26.0
Setuju
51
51.0
51.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
138
BRAND IMAGE BI1 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
17
17.0
17.0
18.0
Setuju
64
64.0
64.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BI2 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
21
21.0
21.0
23.0
Setuju
60
60.0
60.0
83.0
Sangat Setuju
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BI3 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
27
27.0
27.0
29.0
Setuju
55
55.0
55.0
84.0
Sangat Setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BI4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu - Ragu
21
21.0
21.0
25.0
Setuju
55
55.0
55.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
139
BI5 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
16
16.0
16.0
17.0
Setuju
61
61.0
61.0
78.0
Sangat Setuju
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BI6 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Ragu - Ragu
28
28.0
28.0
Setuju
49
49.0
49.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
28.0
BI7 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
22.0
Setuju
56
56.0
56.0
78.0
Sangat Setuju
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BI8 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
25
25.0
25.0
26.0
Setuju
51
51.0
51.0
77.0
Sangat Setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
140
BI9 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
22.0
Setuju
60
60.0
60.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BRAND LOYALITY BL1 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
11
11.0
11.0
13.0
Setuju
66
66.0
66.0
79.0
Sangat Setuju
21
21.0
21.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BL2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu - Ragu
13
13.0
13.0
16.0
Setuju
58
58.0
58.0
74.0
Sangat Setuju
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BL3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu - Ragu
20
20.0
20.0
24.0
Setuju
58
58.0
58.0
82.0
Sangat Setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
141
BL4 Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
13
13.0
13.0
15.0
Setuju
61
61.0
61.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BL5 Frequency Valid
Sangat Tidak Setuju
Percent 1
Valid Percent
1.0
Cumulative Percent
1.0
1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.0
Ragu - Ragu
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
64
64.0
64.0
81.0
Sangat Setuju
19
19.0
19.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BL6 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.0
3.0
3.0
Ragu - Ragu
31
31.0
31.0
34.0
Setuju
51
51.0
51.0
85.0
Sangat Setuju
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BL7 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
2.0
Ragu - Ragu
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
63
63.0
63.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
142
BL8 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu - Ragu
16
16.0
16.0
19.0
Setuju
57
57.0
57.0
76.0
Sangat Setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BL9 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
12
12.0
12.0
13.0
Setuju
67
67.0
67.0
80.0
Sangat Setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
BL10 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Ragu - Ragu
10
10.0
10.0
11.0
Setuju
62
62.0
62.0
73.0
Sangat Setuju
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
143
LAMPIRAN 4 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS HARGA Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.888
9
Item Statistics Mean HG1 HG2 HG3 HG4 HG5 HG6 HG7 HG8 HG9
Std. Deviation
4.17 4.23 4.00 4.07 4.03 4.07 4.03 4.03 4.03
N
.648 .626 .643 .691 .615 .640 .615 .669 .615
30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted HG1 HG2 HG3 HG4 HG5 HG6 HG7 HG8 HG9
32.50 32.43 32.67 32.60 32.63 32.60 32.63 32.63 32.63
Corrected ItemTotal Correlation
13.500 13.564 13.816 13.490 13.964 13.559 13.689 16.654 14.240
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.761 .777 .692 .703 .696 .758 .763 .080 .630
.866 .865 .871 .870 .871 .866 .866 .920 .877
Scale Statistics Mean 36.67
Variance 17.540
Std. Deviation 4.188
N of Items 9
144
BRAND TRUST
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.851
8
Item Statistics Mean BT1 BT2 BT3 BT4 BT5 BT6 BT7 BT8
Std. Deviation
4.07 4.10 4.00 3.97 4.20 4.07 4.10 4.00
N
.691 .803 .695 .718 .714 .640 .662 .743
30 30 30 30 30 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted BT1 BT2 BT3 BT4 BT5 BT6 BT7 BT8
28.43 28.40 28.50 28.53 28.30 28.43 28.40 28.50
Corrected ItemTotal Correlation
12.530 11.559 12.534 12.189 12.148 13.013 12.938 11.776
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.565 .654 .561 .612 .626 .510 .504 .676
.836 .825 .836 .830 .829 .842 .843 .822
Scale Statistics Mean 32.50
Variance 15.776
Std. Deviation 3.972
N of Items 8
145
BRAND IMAGE Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
Excluded
a
Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.883
9
Item Statistics Mean BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 BI6 BI7 BI8 BI9
Std. Deviation
4.07 4.00 3.97 4.00 4.13 4.07 4.10 4.17 3.87
N
.583 .695 .765 .587 .629 .785 .712 .747 .730
30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 BI6 BI7 BI8 BI9
32.30 32.37 32.40 32.37 32.23 32.30 32.27 32.20 32.50
Corrected ItemTotal Correlation
16.838 16.516 15.766 16.792 16.599 15.390 16.409 15.752 15.983
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.640 .574 .640 .645 .634 .688 .576 .663 .638
.870 .874 .869 .869 .870 .865 .874 .867 .869
Scale Statistics Mean
Variance 36.37
20.240
Std. Deviation 4.499
N of Items 9
146
BRAND LOYALITY Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
Excluded
a
Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.882
10
Item Statistics Mean BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 BL6 BL7 BL8 BL9 BL10
Std. Deviation
4.20 4.30 3.97 4.10 4.33 3.77 4.00 4.30 3.90 4.50
N
.484 .535 .490 .607 .547 .626 .587 .535 .607 .509
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 BL6 BL7 BL8 BL9 BL10
37.17 37.07 37.40 37.27 37.03 37.60 37.37 37.07 37.47 36.87
Corrected ItemTotal Correlation
12.420 11.651 12.869 12.547 11.551 11.972 12.654 11.651 12.120 13.085
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.667 .820 .518 .468 .829 .592 .462 .820 .577 .431
.867 .855 .877 .882 .854 .872 .882 .855 .873 .882
Scale Statistics Mean 41.37
Variance 14.930
Std. Deviation 3.864
N of Items 10
147
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Descriptive Statistics Mean BL HG BT BI
Std. Deviation
39.98 32.04 31.83 35.52
N
4.625 3.990 3.707 4.345
100 100 100 100
Correlations BL Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
HG
1
BI
1.000
.634
.640
.548
HG
.634
1.000
.754
.548
BT
.640
.754
1.000
.611
BI
.548
.548
.611
1.000
BL
.
.000
.000
.000
HG
.000
.
.000
.000
BT
.000
.000
.
.000
BI
.000
.000
.000
.
BL
100
100
100
100
HG
100
100
100
100
BT
100
100
100
100
BI
100
100
100
100
Model Summary Model
BT
BL
R
Adjusted Std. Error of R Square the Estimate Durbin-Watson
R Square .699
a
b
.489
.473
3.358
1.829
a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT b. Dependent Variable: BL
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1035.680
3
345.227
Residual
1082.280
96
11.274
Total
2117.960
99
F 30.622
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), BI, HG, BT b. Dependent Variable: BL
148
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
9.529
3.229
HG
.360
.131
BT
.348
.148
BI
.221
.100
a
Collinearity Statistics
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
2.951
.004
.311
2.756
.007
.419
2.385
.279
2.345
.021
.376
2.660
.207
2.217
.029
.609
1.642
a. Dependent Variable: BL Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) HG
.419
2.385
BT
.376
2.660
BI
.609
1.642
a. Dependent Variable: BL
Charts
149
150