PENGARUH VALUE, TRUST, BRAND EQUITY DAN BRAND IMAGE TERHADAP BEHAVIORAL LOYALTY KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI BANJARMASIN Abul Hasan Asy’ari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the influence of value, trust, brand equity and brand image to behavioral loyalty of consumers Honda motorcycles in Banjarmasin. The research method used is survey method through primary data collection by distributing questionnaires to the respondents and processed using multiple regression analysis with sampel are 130 respondents. The results showed that the value, brand equity, brand image is simultan significant effect on behavioral loyalty. While partial value, trust, and brand image have a significant effect on behavioral loyalty. brand equity, while no significant effect on behavioral loyalty. Of the four variables, the value has the most dominant influence on behavioral loyalty. Keywords : Value, Trust, Brand Equity, Brand Image, Behavioral Loyalty. PENDAHULUAN
pembelian secara kredit dengan syarat
Latar Belakang
yang mudah dan cepat serta angsuran
Sepeda motor merupakan moda transoprtasi darat yang sangat vital bagi mobilisasi
dan
aktivitas
yang ringan menyebabkan permintaan sepeda motor semakin tinggi.
masyarakat
Besarnya
pangsa
pasar
pada
sehari-hari dan paling banyak digunakan
industri sepeda motor ini, membuat
karena lebih efesien dan harganya
persaingan antar perusahaan semakin
murah.
ketat dalam berebut pelanggan. Menurut Sepeda motor merupakan alat
transportasi digunakan
yang
paling
masyarakat
Kotler dan Keller (2008:421), pemimpin
banyak
pasar (market leader) adalah perusahaan
karena
yang menguasai pangsa pasar lebih dari
merupakan alat transportasi yang murah
40
harganya,
Berdasarkan data dari AISI menunjukan
sehingga sangat terjangkau
%
pada
produk
bahwa
didukung oleh banyaknya perusahaan
pemimpin pasar karena memiliki pangsa
pembiayaan
pasar lebih dari 40% secara nasional.
menawarkan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
Honda
terkait.
oleh daya beli masyarakat. Kemudian
yang
merek
pasar
merupakan
1
Begitu juga halnya
penjualan sepeda
& Dawes, 2000; Hallowell, 1996 dalam
motor Honda di Kal-Sel cukup besar
Darsono, 2004).
dengan total penjualan tahun 2009
Loyalitas
pelanggan
sebesar 42.893 unit, dimana Banjarmasin
komitmen
merupakan
konsumen untuk melakukan pembelian
terbesar
kota
dengan
dibanding
penjualan
kabupaten
kota
lainnya.
yang
adalah
mendalam
dari
ulang terhadap barang atau jasa tertentu secara konsisten dimasa yang akan
Pasar
industri
motor
datang, menolak pengaruh lain, dan sulit
adalah pasar yang memiliki pangsa pasar
untuk membuatnya berpindah (Oliver,
yang sangat besar dan memberikan
1999).
keuntungan yang besar bagi perusahaan
mempengaruhi
produsen. Sehingga pada industri ini
adalah Value (Chen dan Tsai 2008),
terjadi persaingan yang sangat ketat
Trust (Morgan dan Hunt,1994; Bennett,
dalam merebut pelanggan. Sepeda motor
McColl, Coote 2000;
merek Honda merupakan pemimpin
Brand equity (Fahmi, 2009) dan Brand
pasar karena memiliki pangsa pasar
image(Sondoh, Omar, Wahid, Ismail,
terbesar
Harun, 2007).
dibanding
sepeda
pesaing.
Agar
Ada
beberapa
faktor
loyalitas,
yang
diantaranya
Riana, 2008),
perusahaan bisa mempertahankan posisi
Menurut Neal (2000) loyalitas
sebagai pemimpin pasar maka loyalitas
keperilakuan (behavioral loyalty) adalah
pelanggan adalah kunci penting untuk
loyalitas yang lebih disebabkan karena
meraih pangsa pasar, karena pelanggan
adanya perubahan harga, lokasi yang
yang loyal akan selalu membeli produk
nyaman bagi seorang pembeli, dan
perusahaan,
berdasarkan
yang
selanjutnya
akan
benefit
(harga
miring).
mendatangkan keuntungan (profit) bagi
Menurut Dick dan Basu (1994) dalam
perusahaan. Seorang pelanggan yang
Darsono (2004) loyalitas keperilakuan
loyal akan menjadi asset yang sangat
dapat dipahami sebagai konsep yang
bernilai
bahkan
menekankan pada runtutan pembelian,
mungkin untuk selamanya. Pelanggan
proporsi pembelian, dan probabilitas
yang loyal mempunyai kecenderungan
pembelian.
bagi
perusahaan,
lebih rendah untuk melakukan switching
Berdasarkan
untuk
di
atas,
(berpindah merek), menjadi strong word
penulis
of mouth (Bowen & Chen, 2001; Rowley
penelitian dengan judul “ Pengaruh
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
tertarik
uraian
melakukan 2
Value, Trust, Brand Equity dan Brand
yang
dikeluarkan
(Kotler,
2000).
Image terhadap Behavioral Loyalty”.
Menurut Grisaffe dan Kumar (1998), memberikan value yang baik akan
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka
memberikan kesetiaan kepada pelanggan
perumusan masalah penelitian ini adalah
dalam bentuk pembelian ulang produk,
sebagai berikut:
serta
1. Apakah variabel value, trust, brand
Konsumen
equity dan brand image berpengaruh signifikan
terhadap
behavioral
word-of-mouth
yang
dalam
positif.
menentukan
pilihannya terhadap suatu produk atau jasa sangat memperhatikan nilai (value)
loyalty sepeda motor merek Honda di
yang akan diterimanya. Produk dan jasa
Banjarmasin?
yang menawarkan nilai yang diterima
2. Dari variabel value, trust, brand
pelanggan (customer delivered value)
equity dan brand image, variabel
yang tertinggilah yang akan dipilih
manakah yang berpengaruh secara
konsumen.
dominan
b. Trust (Kepercayaan)
terhadap
behavioral
Trust didefinisikan oleh Whorchel
loyalty?
(1979), dalam Darsono (2005) sebagai Tujuan Penelitian
kesediaan (willingness) seseorang untuk
1. Untuk menganalisis pengaruh value, trust, dan brand equity terhadap behavioral loyalty
sepeda motor
merek Honda di Banjarmasin. 2. Untuk
menganalisis
variabel
manakah yang berpengaruh secara dominan terhadap behavioral loyalty.
menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan resiko tertentu. Definisi lain kepercayaan dikemukakan oleh Zulganef (2002),
kepercayaan
perusahaan
secara
adalah
kinerja
keseluruhan
memenuhi harapan, pelayanan
yang
diberikan perusahaan secara konsisten
TINJAUAN PUSTAKA
terjaga
Landasan Teori
perusahaan tersebut akan bertahan lama.
a. Value (Nilai)
Menurut Morgan dan Hunt (1994)
Value
(nilai)
didefinisikan
kualitasnya,
kepercayaan
(trust)
percaya
bahwa
mempunyai
sebagai selisih yang diperoleh konsumen
pengaruh yang positif terhadap loyalitas
dari keuntungan yang didapatnya dari
sebagai dasar untuk terciptanya loyalitas.
produk yang dibeli dengan pengorbanan
Morgan dan Hunt (1994) dalam Darsono
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
3
(2006) mengatakan bahwa ketika satu
penghargaan dan sebagainya. Keller
pihak
keyakinan
(1993) menyatakan ekuitas merek adalah
(confidence) bahwa pihak lain yang
keinginan seseorang untuk melanjutkan
terlibat dalam pertukaran mempunyai
menggunakan suatu brand atau tidak.
reliabilitas dan integrasi, maka dapat
Menurut Susanto dan Wijanarko (2004),
dikatakan ada trust. Pendapat tersebut
ekuitas merek adalah seperangkat asset
didukung oleh Lewis dan Weigert (1985)
dan liabilitas merek yang berkaitan
dan Boon dan Holmes (1991) dalam
dengan
Darsono
simbolnya,
mempunyai
(2006) bahwa trust lebih
menekankan
unsur
confidence.
suatu
merek,
yang
nama
menambah
dan atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh
Selanjutnya (Lau dan Lee 1999, dalam
suatu
Riana 2008) memproposisikan bahwa
perusahaan atau pelanggan. Sedangkan
kepercayaan
menurut Kotler dan Armstrong (2004),
terhadap
merek
akan
barang
atau
jasa
kepada
menimbulkan loyalitas merek.
ekuitas merek adalah efek diferensiasi
c. Brand Equity (Ekuitas Merek)
yang positif yang dapat diketahui dari
Kotler
dan
Keller
(2008)
respon konsumen terhadap barang atau
mendifinisikan ekuitas merek sebagai
jasa. Jadi ekuitas merek adalah kekuatan
nilai tambah yang diberikan pada produk
suatu merek yang dapat menambah atau
dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan
mengurangi nilai dari merek itu.
dalam cara konsumen berpikir, merasa,
d. Brand Image (Citra Merek)
dan bertindak terhadap merek, harga,
Brand image adalah sekumpulan
pangsa pasar, dan profitabilitas yang
assosiasi merek yang terbentuk dan
dimiliki
melekat dalam benak konsumen terhadap
perusahaan.
Ekuitas
merek
merupakan asset tak berwujud yang
suatu
penting, yang memiliki nilai psikologis
Pengertian brand image menurut Kotler
dan keuangan bagi perusahaan. Menurut
(2000) adalah pada mulanya konsumen
Knapp
merek
mengembangkan sekumpulan keyakinan
didefinisikan sebagai suatu penilaian
merek tentang dimana posisi setiap
merek
dari
merek dalam masing-masing atribut.
persepsinya, meliputi kualitas relatif dari
Kumpulan dari keyakinan atas suatu
produk-produk dan jasa-jasanya, kinerja
merek tersebut akan membentuk brand
keuangan, loyalitas pelanggan, kepuasan,
image (citra merek). Brand image (citra
(2001)
berdasarkan
ekuitas
totalitas
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
merek
(Rangkuti,
2004)
.
4
merek) merupakan sebuah rangkaian
f. Loyalitas Keperilakuan
asosiasi merek yang saling berhubungan. Semakin banyak
Menurut Neal (2000), loyalitas
asosiasi yang saling
keperilakuan (behavioral loyalty) adalah
berhubungan maka akan semakin kuat
loyalitas yang lebih disebabkan karena
brand image yang dimiliki oleh merek
adanya perubahan harga, lokasi yang
tersebut (Rangkuti, 2004). Citra merek
nyaman
berpengaruh
berdasarkan
secara
positif
terhadap
dari
seorang
evaluasi
pembeli,dan
benefit
(harga
pembentukan loyalitas (Sondoh Jr dkk,
miring). Menurut Dick dan Basu (1994)
2007).
dalam
e. Loyalitas
keperilakuan dapat dipahami sebagai
Darsono
(2004)
loyalitas
Loyalitas pelanggan merupakan
konsep yang menekankan pada runtutan
dorongan untuk melakukan pembelian
pembelian, proporsi pembelian, dan
secara
probabilitas pembelian.
berulang-ulang.
membangun terhadap
Untuk
kesetiaan
suatu
pelanggan
Pendekatan
keperilakuan
produk/jasa
yang
mengganggap pembelian yang konsisten
badan
usaha
atas satu merek tertentu dalam kurun
membutuhkan waktu yang lama melalui
waktu tertentu sebagai indikasi adanya
suatu proses pembelian yang berulang-
loyalitas.
ulang
loyalitas
dihasilkan
oleh
(Olson 1993, dalam Musanto
Menurut
Schinjin
keperilakuan
lebih
(2003) kearah
2004). Mowen dan Minor (1998) dalam
pembelian ulang dari sebuah organisasi,
Mardalis (2005) mendefinisikan loyalitas
juga
sebagai
merekomendasikan kepada teman atau
kondisi
dimana
pelanggan
mempunyai sikap positif terhadap suatu merek,
mempunyai
merek
tersebut,
komitmen dan
melanjutkan
pembelian
mendatang.
Loyalitas
kecenderungan menggunakan
di
masa
menunjukan
merek
untuk tertentu
dengan tingkat konsistensi yang tinggi
pelanggan
untuk
organisasi mereka. Penelitian Terdahulu
bermaksud
pelanggan suatu
pada
kesediaan
Dalam beberapa
penelitian
penelitian
ini
ada
terdahulu
yang
digunakan sebagai bahan referensi, yang berhubungan dengan variabel penelitian. a. Value (Nilai) Penelitian sebelumnya tentang value
(Dharmmesta, 1999). Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
antara lain : 5
1. Chen dan Tsai 2008 meneliti tentang
Perceived
Constructs
Business-To-
Business
Relationships.
Hasil
Satisfaction, and Loyalty of TV
penelitian
menunjukkan
bahwa
Travel
trust
Product
Value,
In
Shopping
:
yang
tinggi
dapat
Involvement as a Moderator. Hasil
menciptakan loyalitas kesikapan
penelitian menunjukan bahwa nilai
bagi pelanggan.
berpengaruh positif dan signifikan
2. Riana (2008) meneliti tentang,
terhadap loyalitas, serta loyalitas
Pengaruh
Trust
in
pelanggan
Terhadap
Brand
Loyalty
dengan
dapat
ditingkatkan
meningkatkan
pelanggan/nilai layanan
pada
Konsumen Air Minum Aqua di
layanan,
nilai
Kota Denpasar. Hasil penelitian ini
tinggi
akan
menunjukkan
menciptakan loyalitas yang tinggi.
Kontribusi
Brand
persepsi
yang
2. Fauzi, 2007,
a
trust in a brand berpengaruh
Pelanggan
Terhadap pembentukan loyalitas pelanggan pada produk Sepeda
signifikan terhadap brand loyalty. c. Brand Equity (Ekuitas Merek) Penelitian sebelumnya tentang Brand
Motor : Studi terhadap pelanggan
Equity antara lain :
produk sepeda motor Honda. Hasil
Fahmi,
penelitian
Pengaruh
menunjukan
Penciptaan
nilai
berpengaruh
positif
bahwa
secara
bersama-sama dan parsial variabel
meneliti tentang Nilai
bahwa
2009
meneliti
tentang,
Customer-Based
Brand
pelanggan
Equity (CBBE) Terhadap Customer
terhadap
Loyalty Rokok Djarum; L.A Lights
pembentukan loyalitas pelanggan,
(Studi Pada Mahasiswa Universitas
hal ini berarti bahwa loyalitas
Negeri
pelanggan
menunjukkan bahwa secara simultan
secara
signifikan
dibentuk oleh nilai pelanggan.
Penelitian sebelumnya tentang trust antara lain :
tentang
Hasil
penelitian
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan CBBE terhadap customer
b. Trust (kepercayaan)
1. Bennett
Malang).
loyalty. Secara parsial, dua dimensi dalam CBBE, yaitu brand awareness
dkk,
2000
meneliti
Trust, Commitment And
Attitudinal Brand Loyalty: Key
dan brand association terbukti tidak berpengaruh
secara
signifikan
terhadap customer loyalty. Sedangkan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
6
perceived quality dan brand loyalty terbukti berpengaruh secara positif
Trust (X2)
dan signifikan terhadap customer
Behavioralal Loyalty (Y)
loyalty. Selain itu, ditemukan juga Brand Equity (X3)
bahwa dimensi perceived quality dan brand loyalty memiliki Sumbangan Efektif
(SE)
tertinggi
Brand Image (X4)
terhadap
dimensi customer loyalty. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perceived
Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan
quality dan brand loyalty merupakan dimensi
CBBE
yang
sangat
mempengaruhi customer loyalty.
penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
c. Brand Image (Citra Merek) Sondoh dkk, 2007, meneliti tentang,
1. Value, trust, brand equity dan brand image berpengaruh secara simultan
The Effect of Brand Image on Overall
terhadap behavioral loyalty.
Satisfaction and Loyalty Intention in the Context of Color Cosmetic. Hasil
2. Value, trust, brand equity dan brand image berpengaruh secara parsial
penelitian ini menunjukkan bahwa, brand
image
positif
dan
berpengaruh signifikan
terhadap
loyalitas. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Konseptual Berdasarkan tinjauan pustaka dan kajian terhadap penelitian terdahulu, maka dibuatlah kerangka konseptual penelitian, yaitu sebagai berikut : Gambar 1 Kerangka Konseptual
terhadap behavioral loyalty.
secara
METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian
menggunakan
data
primer dengan metode survei, yang dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada
Penelitian Banjarmasin
para
responden.
dilakukan
di
kotamadya
Ibu
Kota
Provinsi
Kalimantan Selatan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik dan pengguna
Value (X1)
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 k
7
sepeda motor merek Honda di kota
refresentatif
Banjarmasin, sedangkan sampelnya adalah
penelitian.
pemilik dan pengguna sepeda motor Honda
Variabel Penelitian
yang ditemui peneliti di lapangan yang
Variabel
memenuhi
syarat
sebagai
responden,
dan
memenuhi
syarat
penelitian
dalam
penelitian ini adalah Value, Trust, Brand
dengan kriteria responden paling sedikit
Equity,
memiliki dua buah sepeda motor Honda
Loyalty.
dan telah memakai sepeda motor Honda
Definisi Operasional Variabel
lebih dari 1 tahun. Dalam menentukan
a. Value
Brand
Image,
(X1),
Behavioral
adalah
nilai
yang
ukuran sampel, mengacu pada pendapat
diperoleh pemilik dan pengguna
Roscoe dalam Sugioyono(2008:129), apabila
sepeda motor Honda, yaitu selisih
dalam penelitian akan melakukan analisis
yang
dengan analis regresi berganda, maka
produk
jumlah variabel yang diteliti. Variabel dalam
ini
adalah
130
yang
dibeli
dengan
adalah kepercayaan
dirasakan
pemilik
dan
pengguna sepeda motor Honda. c. Brand Equity (X3) adalah totalitas
sampel.
persepsi konsumen terhadap merek
Teknik sampling
Honda
Metode sampel yang digunakan adalah nonprobability
sampling yaitu
d. Brand
(Sugiyono,
peneliti
sampling, yaitu
adalah
e. Behavioral
(X4)
adalah
dan
melekat
dibenak
Loyalty
(Y)
adalah
stimulus yang mendorong perilaku
purposive
pembelian
sampel yang dipilih
adalah sampel yang dianggap paling
kekuatan
konsumen terhadap merek Honda.
2008). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan
Image
terbentuk
sama bagi setiap anggota populasi untuk sampel
menjadi
sekumpulan assosiasi merek yang
memberi peluang atau kesempatan yang
menjadi
yang
merek.
teknik pengambilan sampel yang tidak
dipilih
yang
b. Trust (X2)
responden
sehingga sudah memenuhi syarat minimal
dari
pengorbanan yang dikeluarkan.
minimal sampel adalah 50. Sampel dalam penelitian
konsumen
keuntungan yang didapatnya dari
jumlah sampel minimal adalah 10 kali dari
penelitian ini ada 5 variabel, maka jumlah
diperoleh
konsumen
terhadap
Honda. Pengukuran Variabel
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
8
Pengukuran
variabel
dalam
(reliable)
bila
memiliki
penelitian ini, yaitu variabel value, trust,
cronbach alpha ≥ 0,6.
brand
Metode Analisis Data
equity,
brand
behavioral loyalty,
image,
dan
dilakukan dengan
koefisien
Dalam menganalisis data pada
menggunakan Skala Likert, dengan 5
penelitian ini menggunakan
klasifikasi jawaban yang diberikan yaitu
regresi
1). Sangat tidak setuju, 2). Tidak setuju,
mengasumsikan
3). Ragu-ragu, 4). Setuju dan 5). Sangat
hubungan
setuju.
loyalty dengan variabel value, trust,
Uji Validitas
brand equity dan brand image. Adapun
Teknik yang digunakan untuk
model
berganda,
analisis
digunakan bahwa
untuk terdapat
antara variabel behavioral
persamaan
regresi
berganda
melakukan uji validitas adalah dengan
dalam analisis ini adalah :
menggunakan koefesien korelasi product
Y = β0+ β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4
moment pearson (Sugioyono, 2008).
X4 +e
Syarat
minimum
memenuhi
syarat
untuk
dianggap
Keterangan:
apabila
koefesien
Y = Behavioral loyalty
korelasi r > 0,3. Sehingga bila koefesien
β0 = Constanta
korelasi antara butir pertanyaan untuk
β1β2β3 β4= Koefisien Regresi
sebuah
e = Error/residu
variabel
dengan
skor
total
variabelnya lebih dari 0,3 maka butir
X1 = Value
pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
X2 = Trust
Uji Reliabilitas
X3 = Brand Equity
Reliabilitas
pengukuran
X4 = Brand Image
ditentukan dengan menghitung koefesien Cronbach Alpha dari masing-masing instrumen
dalam
Instrumen
dapat
(reliable)
bila
satu dikatakan
memiliki
variabel.
HASIL ANALISIS Uji Validitas Instrumen
handal
Uji
koefisien
instrumen
dan
Validitas
dan
penelitian
Reliabilitas Reliabilitas dilakukan
cronbach alpa yang semakin mendekati
menggunakan
1 atau semakin tinggi koefisien internal
windows release 17.0. Hasil analisis
program
SPSS
for
reliabilitasnya. Menurut Ghozali (2005), bahwa instrumen dapat dikatakan handal Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
9
Validitas dan Reliabilitas disajikan pada Tabel berikut. Tabel 1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian Uji Validitas Uji Reliabilitas Variabel Item Nilai r hasil Ket Nilai Alpha Ket X1 0,686 Valid X1 X2 0,665 Valid 0,605 Reliabel Value X3 0,606 Valid X4 0,752 Valid X5 0,653 Valid X2 X6 0,699 Valid Reliabel 0,614 Trust X7 0,693 Valid X8 0,683 Valid X9 0,546 Valid X10 0,543 Valid X3 X11 0,604 Valid Reliabel Brand 0,628 X12 0,624 Valid Equity X13 0,678 Valid X14 0,562 Valid X15 0,584 Valid X4 X16 0,688 Valid Reliabel Brand X17 0,543 Valid 0,656 Image X18 0,750 Valid X19 0,697 Valid Y 0,678 Valid Y Y 0,749 Valid Behavioral 0,606 Reliabel Y 0,624 Valid Loyalty Y 0,654 Valid Sumber : Hasil olah data Dari
Tabel
di
atas
dapat
Uji Normalitas
disimpulkan bahwa secara keseluruhan
Pengujian
normalitas
dilakukan
instrumen dari variabel penelitian adalah
dengan uji kolmogorov – smirnov
valid karena memiliki nilai koefesien
(goodness of fit).
korelasi r > 0,3. Hasil pengujian
pengujian ini adalah sebagai berikut
reliabilitas menunjukan bahwa seluruh
(Ghozali, 2001).
alpha lebih besar dari 0,6, sehingga
1. Jika Probabilitas / sig > 0,05 maka
dapat disimpulkan semua instrumen
distribusi normal.
dalam penelitian ini adalah reliabel.
2. Jika Probabilitas / sig < 0,05 maka
Kriteria
dalam
berdistribusi tidak normal. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
10
Dilihat dari hasil uji normalitas
melihat ada tidaknya pola tertentu pada
kolmogorov – smirnov, nilai signifikan
grafik, dimana sumbu X dan Y yang
yang dihasilkan sebesar 0,652 > 0,05
telah diprediksi, dan sumbu X adalah
maka dapat disimpulkan bahwa data
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)
tergolong berdistribusi normal
yang telah di studentized (Ghozali, 2006:105). Dasar analisis :
Tabel 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandar dized
1. Jika ada pola tertentu, seperti titiktitik
yang ada
membentuk
pola
tertentu yang teratur (bergelombang,
Residual N
130
Normal
Mean
.0000000
a,,b
melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas.
Parameters
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.064
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta
Positive
.057
titik-titik menyebar di atas dan di
Negative
-.064
Differences
.23914949
Kolmogorov-Smirnov Z
.735
Asymp. Sig. (2-tailed)
.652
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil grafik scater plot terlihat
bahwa
penyebaran
data
Uji Asumsi Klasik
menyebar di atas dan di bawah angka 0
Uji Heteroskedasitisitas
dan tidak membentuk pola tertentu, yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Multikolinearitas
dapat
dideteksi dengan nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Deteksi heteroskedastisitas
terjadinya dilakukan
dengan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
11
Tabel 3 Variance Inflation Factor (VIF). Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.100
.175
Value
.446
.128
Trust
.299
BE BI
t
Sig.
.570
.570
.418
3.488
.118
.302
.015
.116
.185
.081
Sumber : Hasil olah data Berdasarkan
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
.001
.097
8.350
2.542
.012
.098
8.184
.016
.133
.894
.095
9.518
.204
2.281
.024
.174
5.741
linier ada korelasi antara kesalahan
tabel 2 diketahui
pengganggu
pada
periode
waktu
t
bahwa nilai tolerance untuk value (X1)
dengan kesalahan pada periode waktu t-
adalah sebesar 0,097 dan nilai VIF
1. Penelitian ini, pengujian autokorelasi
sebesar 8,350. Nilai tolerance pada trust
dilakukan dengan uji Durbin – Watson.
(X2) adalah sebesar 0,098 dan nilai VIF
Dimana kriteria Durbin - Watson adalah
sebesar 8,184. Nilai tolerance pada
1,5 – 2,5 atau > 1,5 dan < 2,5. Adapun
brand equity (X3) adalah sebesar 0,095
hasil uji Durbin – Watson (lampiran 1)
dan nilai VIF sebesar 9,518. Dan Nilai
diperoleh hasil sebesar 1,885, yang
tolerance pada brand image (X4) adalah
berarti tidak terdapat autokorelasi.
sebesar 0,174 dan nilai VIF sebesar
Analisis Regresi Linear berganda
5,741. Berdasarkan hasil tersebut tidak
Analisis
ada nilai tolerance yang < 0,10 dan tidak
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ada nilai VIF yang > 10, maka dapat
variabel
disimpulkan
value, trust, brand equity dan brand
bahwa
tidak
terjadi
regresi
linear
berganda
multikoliearitas antar variabel bebas
image terhadap behavioral loyalty.
dalam model regresi tersebut.
analisis regresi dalam penelitian ini
Uji Autokorelasi
menggunakan program SPSS for
Pengujian
ini
dilakukan
untuk
mengetahui apakah dalam model regresi
window release 17, seperti terlihat pada tabel berikut.
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
12
Variabel Konstan Value(X1) Trust(X2) Brand equity(X3) Brand image(X4) Sumber : Hasil olah data
Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Berganda B Beta t Sig. -0.100 0.570 0,570 0.446 0.418 3.488 0,001 0.299 0.302 2.542 0,012 0.015 0.016 0.133 0,894 0.185 0.204 2.281 0,024
R² adalah 0,821, hal ini berarti 82,10%
Dari tabel 3 di atas, dapat ditulis
variasi
persamaan model regresi penelitian ini
behavioral
dijelaskan
sebagai berikut :
oleh
loyalty keempat
dapat variabel
independen, value, trust, brand equity
Y = -0,100 + 0,446(X1) + 0,299(X2) +
dan brand image. Sedangkan sisanya
0,015(X3) + 0,185(X4)
atas,
Keterangan F 149.091 Sig. 0.000 R 0.827 R² 0.821
Berdasarkan hasil perhitungan di
15,50% dijelaskan oleh sebab-sebab lain
besarnya
diluar model.
koefesien
berganda(R) sebesar
korelasi
0,827, hal ini
berarti menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel value, trust, brand equity dan brand image terhadap behavioral loyalty. Kemudian adjusted
Uji Signifikansi Secara Simultan(Uji Statistik F) Uji hipotesis pertama, yaitu diduga secara bersama-sama variabel value, trust, brand equity dan brand image berpengaruh signifikan terhadap behavioral loyalty.
Tabel 5 ANOVA Model 1 Regression Residual Total Sumber : Hasil olah data
Sum of Squares 35.199 7.378 42.577
df 4 125 129
Dari uji ANOVA atau F test
Mean Square F 8.800 149.091 .059
Sig. .000a
sama berpengaruh terhadap behavioral
didapat F hitung sebesar 149.091 dengan
loyalty.
probabilitas 0.000. Karena probabilitas
pertama diterima.
jauh lebih kecil dari 0.05, maka dapat
Uji Signifikansi Secara parsial(Uji Statistik t)
dikatakan bahwa value, trust, brand equity dan brand image secara bersama-
Dengan
demikian
hipotesis
Uji hipotesis kedua, yaitu diduga secara parsial masing-masing value, trust,
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
13
brand equity dan brand image berpengaruh signifikan terhadap behavioral loyalty. Hipotesis pertama menyatakan
berpengaruh
bahwa
variabel value mempunyai pengaruh
diduga
value
berpengaruh
signifikan
terhadap
behavioral loyalty. Dari keempat variabel tersebut,
signifikan terhadap behavioral loyalty.
yang
Terbukti hipotesis ini diterima karena t
behavioral loyalty, karena mempunyai
hitung = signifikan 0,001 < 0,05. Hal ini
nilai koefesien regresi terbesar yaitu
berarti
0,446.
bahwa
berpengaruh
variabel
signifikan
value terhadap
behavioral loyalty. Hipotesis kedua bahwa
diduga
trust
paling
dominan
terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
menyatakan berpengaruh
Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat disimpulkan bahwa variabel value,
signifikan terhadap behavioral loyalty.
trust, brand equity dan brand image
Terbukti hipotesis ini diterima karena t
secara
hitung = signifikan 0,012 < 0,05. Hal ini
terhadap
berarti bahwa variabel trust berpengaruh
motor Honda di Banjarmasin. Kemudian
signifikan terhadap behavioral loyalty.
secara parsial, variabel value, trust dan
Hipotesis ketiga
bersama-sama behavioral
berpengaruh loyalty
sepeda
menyatakan
brand image berpengaruh signifikan
bahwa diduga brand equity berpengaruh
terhadap behavioral loyalty, sedangkan
signifikan terhadap behavioral loyalty.
variabel brand equity tidak berpengaruh
Terbukti hipotesis ini ditolak karena t
signifikan terhadap behavioral loyalty.
hitung = signifikan 0,894 > 0,05. Hal ini
Dari keempat variabel tersebut
berarti bahwa variabel brand equity tidak
value mempunyai pengaruh yang paling
berpengaruh
dominan terhadap behavioral loyalty
signifikan
terhadap
behavioral loyalty. Hipotesis keempat
sepeda
motor
Honda.
Hal
ini
menyatakan
menunjukkan Honda memiliki nilai atau
bahwa diduga brand image berpengaruh
benefit yang tinggi di benak konsumen
signifikan terhadap behavioral loyalty.
yang
Terbukti hipotesis ini diterima karena t
konsumen dalam memilih Honda, yang
hitung = signifikan 0,024< 0,05. Hal ini
selanjutnya
menjadi
preferensi
membentuk
utama
loyalitas
berarti bahwa variabel brand image Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
14
Jurnal Tourism Management 29, 1166–1171.
keprilakuan mereka terhadap sepeda motor Honda. Saran Perusahaan atau pemasar harus mempertahankan
dan
terus
meningkatkan value, trust dan brand image
sepeda motor Honda, karena
ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap behavioral loyalty. Sedangkan
brand
equity
harus
ditingkatkan karena tidak berpengaruh signifikan terhadap behavioral loyalty. Value merupakan faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap behavioral loyalty, sehingga variabel ini harus
terus
dipertahankan
dan
ditingkatkan dengan cara meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhi value yaitu kinerja produk, keawetan produk, kemudahan perawatan, nilai jual kembali yang tetap tinggi dan layanan purna jual. DAFTAR PUSTAKA Bennett, Rebekah, Janet McColl, Leonard V. Coote, 2000, Trust, Commitment And Attitudinal Brand Loyalty: Key Constructs In Business-To-Business Relationships, ANZMAC 2000 Visionary Marketing for the 21st Century: Facing the Challenge. Chen, Ching dan Meng Huang Tsai, 2008, Perceived value, satisfaction, and loyalty of TV travel product shopping: Involvement as a moderator,
Darsono, Licen Indahwati, 2004, Loyalty & Disloyalty : Sebuah Pandangan Komprehensif Dalam Analisis Loyalitas Pelanggan, Jurnal Kinerja, Volume 8, No.2, Th. 2004:Hal.163-173. ________, 2006, Involvement and Trust In A Brand as Predictors of Loyalty Categories, Jurnal Manajemen Prasetia Mulya, Volume 11 Nomor 1, Mei 2006: 53-65. Dharmmesta, B.S., 1999, Pelanggan: Sebuah Konseptual Sebagai Bagi Peneliti, Jurnal dan Bisnis Indonesia, No. 3, h. 73-88.
Loyalitas Kajian Panduan Ekonomi Vol. 14,
Fahmi, M, 2009. Pengaruh CustomerBased Brand Equity (CBBE) Terhadap Customer Loyalty Rokok Djarum; L.A Lights (Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Malang). Fauzi, Achmad, 2007, Kontribusi Nilai Pelanggan Terhadap Pembentukan Loyalitas Pelanggan Pada Produk Sepeda Motor: Studi Terhadap Pelanggan Produk Sepeda Motor Honda. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Diponegoro. Grisaffe, Douglas B, Anand Kumar, 1998, Antecedents and Consequences of Customer Value: Testing an Expanded Framework, Marketing Science Institute 98 – 107 : 1-32
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
15
Keller,
K.L, 1993, sdm.blogspot.com akses 16/03/2010.
http://jurnal, Tanggal
Knapp, Duane E, 2001, The Brand Mindset, Penerbit ANDI Yogyakarta. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas Jilid 1, Penerbit PT. Indeks, Jakarta Mardalis, 2005, Meraih Loyalitas Pelanggan, ISSN 1410 – 4571 Volume 9, No. 2, Desember 2005. Morgan, R.M., and S.D, Hunt (1994), The commitment Trust Theory of Relationship Marketing, Journal of Marketing, Vol.58.h.20-38. Musanto, Trisno, 2004, Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 2, September 2004: 123 – 136.
Rangkuti, 2004, http : diglib.petra.ac.id, Tanggal akses 18/03/2010. Riana, Gede (2008), Pengaruh Trust In A Brand Loyalty pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar. Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008. Sondoh, Stephen, Maznah Wan Omar, Nabsiah Abdul Wahid, Ishak Ismail, Amran Harun, 2007, The Effect of Brand Image on Overall Satisfaction and Loyalty Intention in the Context of Color Cosmetic. Asian Academy of Management Journal, Vol. 12, No. 1, 83–107, Januari 2007. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keduabelas, Penerbit Alfabeta Bandung. Susanto, Wijanarko, 2004, http://jurnalsdm.blogspot.com, Tanggal akses 16/03/2010 Zulganef, 2002, http : diglib.petra.ac.id, Tanggal akses 21/04/2010.
Neal, William D, 2000, Loyalty Really Isn’t All That Simple, Restrictive, Marketing News. Oliver, R.L. (1999) “Whence Consumer Loyalty?,” Journal of Marketing, Vol. 63, pp. 33-44.
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012
16