HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. dr. V.L. RATUMBUYSANG MANADO Glady Pahu*, D. V. Doda*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Beban kerja fisik dan shift kerja sangat mempengaruhi bagi kesehatan perawat yang bekerja di rumah sakit sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya membuat tubuh dari perawat mengalami kelelahan, selain itu juga ada faktor-faktor dari beban kerja fisik dan shift kerja yang dapat membuat perawat merasa lelah pada saat bekerja. Kelelahan dapat memengaruhi produktivitas perawat menurun dan performansi kerja yang kurang yang dapat berakibat terjadi kesalahan pelayanan pada pasien. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti mengenai ‘Hubungan Antara Beban Kerja fisik dan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat diRumah Sakit Jiwa Prof. dr. V.L Ratumbuysang. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan cross sectional study. Penelitia ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2016. Teknik pengambilan sampel di RSJ. Prof. dr. V.L. Ratumbuysang Manado dengan menggunakan rumus slovin sehingga peneliti berhasil mengumpulkan sampel sebanyak 100 orang dari populasi 156 orang. Hasil yang digunakan dengan memakai uji chi square dimana didapat bahwa beban kerja fisik baik sebanyak 51% dan beban kerja fisik kurang baik sebanyak 49%. Hasil penelitian dari shift kerja baik sebanyak 64 % dan shift kerja yang kurang baik sebanyak 36%. Dan selanjutnya hasil dari kelelahan kerja dimana yang paling banyak mengalami kelelahan sedang yaitu perawat dengan kategori lelah sedang yang berjumlah sebanyak 50 orang atau dengan presentase 50%. Hasil penelitian ini yang diikuti oleh wanita 81 % dan pria 19% dengan mayoritas umur 41-55 tahun sebanyak 50%. Pada analisis bivariat ditemukan ada hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja dimana P value 0,000, sedangkan beban kerja fisik tidak ditemukan hubungan dengan kelelahan kerja. Kata Kunci: Beban Kerja Fisik, Shift Kerja, Kelelahan Kerja. ABSTRACT The burden of physical labor and shift work affect the health of nurses who work in hospitals that can cause health problems, especially to make the body of nurse fatigue, but it also is the factors of physical work load and shift work can make nurses feeling tired at work. Fatigue can affect the productivity of nurses decreased and less work performance that can result in an error occurred in the patient's care. Therefore, researchers wanted to examine the Workload Relationship Between Physical and Shift Work with Job Burnout In Mental hospital nurse Prof. dr. V.L Ratumbuysang. This research is analytic survey with cross sectional study. Advanced Research was conducted in July-September 2016. The sampling technique in the hospital. Prof. dr. V.L. Ratumbuysang Manado using the formula slovin so that researchers managed to collect a sample of 100 people from a population of 156 people. The results are used by using chi square, where is found that good physical work load by 51% and poor physical workload as much as 49%. The results of the work shift as much as 64% good and poor working shift as much as 36%. And then the result of fatigue where the most experienced fatigue was that nurses with being tired category numbering as many as 50 people or with a percentage of 50%. The results of this study, followed by 81% of women and 19% of men aged 41-55 years with a majority of 50%. In bivariate analysis found no relationship between shift work and fatigue of work where the P value of 0.000, while the physical workload no relationship with job burnout. Keywords: Physical Workload, Shift Work, Work Fatigue
PENDAHULUAN
pagi, siang, maupun malam hari dan pekerja
Menurut hasil survei dari PPNI ( Persatuan
yang bekerja di luar dari jam normal selama
Perawat Nasional Indonesia) tahun 2006,
kurun waktu tertentu (Setyawati, 2010) .
dalam Widyasari (2010) sekitar 50,9%
Kelelahan kerja dari perawat adalah
dimana perawat yang bekerja di empat
suatu keadaan dari otot dan tubuh sesorang
provinsi di Indonesia telah mengalami stres
merasa lemah sehingga tidak mampu dalam
kerja, dimana perawat tersebut sering merasa
bekerja dan dimana juga dapat disertai pada
pusing, lelah atau capek, dan tidak dapat
penurunan efisiensi dan ketahanan tubuh
beristirahat karena beban kerja yang terlalu
dalam
tinggi dan menyita waktu (Widyasari, 2010).
mengakibatkan terjadinya penurunan vitalitas
Menurut
International
Labour
Organitation (ILO) dalam Muizzudin (2013)
bekerja
serta
juga
dapat
pada tubuh atau otot dan dapat menurunnya produktivitas kerja. (Suma’mur, 2009).
setiap tahun terdapat sebanyak dua juta
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
pekerja yang meninggal dunia akibat dari
mengetahui hubungan antara beban kerja
kecelakaan kerja yang disebabkan
oleh
fisik dan shift kerja dengan kelelahan kerja
faktor dari kelelahan. Dalam penelitian
pada perawat di RSJ. Prof. dr. V.L.
tersebut dimana telah dijelaskan bahwa dari
Ratumbuysang, serta untuk membandingkan
58.115 sampel, 18.828 diantaranya (32,8%)
variabel bebas yaitu shift kerja dengan
telah mengalami kelelahan. Menurut dari
variabel terikat yaitu kelelahan kerja pada
Studi epidemiologi di Amerika Serikat
perawat yang bekerja di RSJ. Prof. dr. V.L.
menyatakan bahwa setiap hari telah dijumpai
Ratumbuysang.
didalam dunia kerja bahwa terapat lebih dari 65 % pasien yang datang kepoliklinik karena
METODE PENELITIAN
telah menderita kelelahan (Nonutu, 2004).
Penelitian ini merupakan penelitian dari
Beban kerja fisik adalah pekerjaan
survei analitik dengan menggunakan analisis
yang memerlukan energi fisik pada otot
cross sectional study (desain potong lintang).
manusia yang akan berfungsi sebagai sumber
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juli-
dari tenaga. Kerja fisik disebut juga sebagai
September 2016. Populasi dalam penelitian
‘manual operation’ dimana performansi kerja
ini yaitu seluruh perawat di RSJ. Prof.
sepenuhnya akan tergantung pada upaya dari
dr.V.L. Ratumbuysang Manado yaitu 156
manusia atau pekerja itu sendiri yang sangat
orang dan sampel yang diambel dengan
berperan penting sebagai sumber tenaga
menggunakan rumus slovin sehingga peneliti
maupun pengendali dan pelayanan dalam
dapat mengumpulkan perawat yaitu 100
bekerja (Tarwaka, 2015).
orang.
Shift
kerja
adalah
pekerja
yang
Variabel dalam penelitian ini adalah
melakukan pergantian jam kerja/ rotasi kerja
variabel terikat yaitu kelelahan kerja dan
dimana pekerja akan bekerja pada waktu
variabel bebas yang terdiri dari beban kerja
fisik dan shift kerja. Teknik pengambilan data
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari penelitian ini adalah data primer
Tabel. Distribusi Responden Berdasarkan
diperoleh dengan cara pengukuran beban
Karekteristik.
kerja
fisik
dan
shift
kerja
dengan
Karakteristik
menggunakan kuesioner dan pengukuran
Jenis Kelamin
kelelahan kerja menggunakan alat Reaction Timer, serta data data sekunder
yaitu
n
%
Laki-laki
19
19
Perempuan
81
81
gambaran tentang Rumah Sakit Jiwa Prof. dr.
Umur
V.L. Ratumbuysang Manado.
25-40
47
37
41-55
50
44
≥ 55
3
3
Analisis data yang dilakukan dimana terdiri
dari
analisis
univariat
yaitu
menjelaskan mengenai karakteristik dari
Masa kerja
responden dan analisis bivariat yaitu untuk
2-5 Tahun
10
10
mengetahui hubungan dari setiap variabel
6-10 Tahun
26
26
dengan menggunakan uji Chi square.
≥10 Tahun
64
64
Belum menikah
18
18
Menikah
82
82
SMA
13
13
Diploma/Sarjana
87
87
6-8 jam
67
67
10-12 jam
30
30
≥ 12 jam
3
3
Pagi
44
44
Sore
26
26
Malam
30
30
Status Pernikahan
Pendidikan Terakhir
Durasi Kerja
Bekerja Shift
Berdarkan hasil yang didaptkan melalui kuesioner yang dijalankan bahwa jumlah responden perawat yang berjenis kelamin perempuan lebih tinggi di bandingkan dengan jumlah responden perawat yang berjenis
kelamin laki-laki. Jumlah responden perawat
untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan
perempuan sebanyak 81%.
baik.
Umur dari perawat di RSJ. Prof.
Status
pernikahan
mempengaruhi
umur 41-55 tahun sebanyak 50%.
Seperti
perwat. Dari hasil data menyatakan bahwa
yang dinyatakan oleh Grandjean (1995)
perawat yang bekerja di RSJ. Prof. dr. V.L
dalam Setyawati (2010) bahwa umur dari
Ratumbuysang Manado banyak yang sudah
sesorang
kekuatan
menikah dengan jumlah sebanyak 82%.
maksimal pada otot, dimana puncak kekutan
Seseorang yang sudah menikah lebih rentang
otot berada pada kelompok umur 25-35 tahun
mengalami kelelahan dibandingkan dengan
dan kekutan otot akan menurun sekitar 15-25
yang belum menikah. Menurut Hidayat
% pada kelompok umur 50-60 tahun.
(2003)
mempengaruhi
Masa kerja dari perawat di RSJ. Prof. dr.
V.L
Ratumbuysang
seseorang
juga
status
khususnya
pernikahan
mempengaruhi
dari
terhadap
banyak
tingkat kelelahan karena dimana orang yang
terdapat di kategori masa kerja ≥ 10 tahun
sudah menikah akan lebih cepat merasa lelah
sebanyak 64%. Berdasarkan penelitian dari
dibandingkan dengan yang belum menikah
Budiono (2003) menyatakan bahwa masa
oleh karena waktu istirahatnya yang tidak
kerja dapat mempengaruhi pekerja baik
dimanfaatkan semaksimal mungkin sebab
secara positif maupun negatif. Secara positif
kondisi keluarganya juga perlu mendapatkan
pekerja yang bekerja semakin lama akan
perhatian yang begitu cukup.
mendapatkan
paling
bahwa
pekerja
sangat
dr.V.L. Ratumbuysang memiliki mayoritas
dapat
bagi
juga
pengalaman
dibandingkan
Lama durasi kerja adalah jam kerja
dengan yang pekerja yang masih baru,
yang dilakukan oleh perawat di RSJ. Prof. dr.
sedangkan yang negatif yaitu semakin lama
V.L. Ratumbuysang. Berdasarkan hasil yang
bekerja maka pekerja akan merasa bosan dan
didapat
lelah (Budiono. 2003).
perawat yang paling banyak mengalami lama
Pendidikan terakhir dari seseorang juga
menunjukkan
bahwa
responden
durasi kerja yaitu 6-8 jam sebanyak 67%.
sangat berperan penting pada produktivitas
Selanjutnya yaitu responden yang bekerja
kerja pada pekerja atau perawat berdasarkan
shift. Berdasarkan hasil yang didapatakan
hasil yang didapatkan paling banyak perawat
responden perawat yang paling banyak
yang
terakhir
bekerja shift dengan katogori lelah sedang
87%. Menurut
terdapat pada shift malam sebanyak 55 orang
memiliki
pendidikan
diploma/sarjana sebanyak Setyawati
(2011)
dimana
pendidikan
memiliki kaitan yang erat dengan kelelahan kerja
karena
dimana
semakin
tinggi
pendidikan dari seseorang maka semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, sehingga dapat mengetahui cara-cara yang efisien guna
atau 55%.
Tabel 2. Distribusi Hubungan antara Beban
dengan hasil penelitian dari Nugraheni
Kerja Fisik dengan Kelelahan Kerja
(2015) tentang Hubungan antara beban kerja
Kelelahan Kerja
fisik dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian produksi tulangan beton di PT.
Beban
Ringan
sedang
berat
jmlh
Nilai
Fisik
Baik
p n
%
n
%
n
%
n
%
dimana
22
38
33
58
2
3,5
51
57
hubungan antara beban kerja fisik dengan
17
40
0
0
49
43
50
50
2
2
10
10
0
0
,6 Krg
Wijaya Karya Beton Tbk. PPB Majalengka
26
menyatakan
bahwa
terdapat
kelelahan kerja dimana diketahui bahwa nilai
60
0,061
p-value sebesar
0,000 < 0,05 yang
,5 Jmlh
48
48
menunjukkan Ho ditolak.
Tabel 3. Distribusi Hubungan Antara Shift Dari hasil tabel 2 didapatkan bahwa tidak
Kerja dengan Kelelahan Kerja
terdapat hubungan antara beban kerja fisik
Shift
dengan
Kerja
kelelahan
kerja.
Dimana
nilai
Ringan
Jmlh
Sedang
%
n
%
n
%
n
%
Baik
21
34,4
41
67
2
3,27
61
61
Kurang
27
69,2
9
23
0
0
39
39
saat peneliti melakukan observasi didapati
Pagi
33
75
11
25
0
0
44
44
bahwa pasien yang ada dirumah sakit jiwa
Sore
10
38,4
14
54
2
7,69
26
25
prof.
Malam
5
16,7
25
83
0
0
33
30
dr.
V.l.
Ratumbuysang
manado
berjumlah sedikit sehingga beban kerja fisik yang dilakukan oleh perawat tidak terlalu
Dari tabel 3 didapatkan hasil yaitu jumlah
berat, sedangkan pasien jiwanya dikurung
responden terbanyak dalam keadaan shift
didalam sel dan jika pasien jiwa tersebut
kerja yang baik sebanyak 36 orang atau 36%.
mengamuk tindakan yang dilakukan dari
Hasil tersebut menunjukkan bahwa shift kerja
perwat
dan
yang dilakukan di RSJ. Prof. dr. V.L
memberikan obat serta suntikan hal tersebut
Ratumbuysang sudah baik karena shift keja
jarang terjadi pada saat peneliti melakukan
tersebut sudah dilakukan sesuai dengan SOP
penelitian sehingga didapati bahwa beban
dari
kerja fisik yang dilakukan oleh perawat di
ratumbuysang manado. Dan diaman shift
RSJ. Prof dr. V.L Ratumbuysang Manado
kerja yang diterapkan di RSJ. Prof. Dr. V.L.
tidak terlalu berat. Namun ada faktor lain
Ratumbuysang yaitu shift pagi pukul 07.30-
yang dapat mengakibatkan kelelahan kerja di
14.00, shift sore pukul 14.00-21.00, dan shift
RSJ. Prof. dr. V.L Ratumbuysang manado
malam pada pukul 21.00-07.30. Rotasi shift
selain faktor dari beban kerja fisik misalnya
yang dilakukan yaitu setiap tiga hari sekali
beban kerja mental dan lingkungan. Dari
seperti (shift pagi selama 3 hari, shift sore
hasil penelitian yang didapatkan bertentangan
selama 3 hari dan shift malam selama 3 hari)
yaitu
menahan,
mengikat,
rumah sakit
jiwa
prof,
Nilai p
Berat
n
signifikan atau P value adalah 0.061 yang berarti ≥ 0.05. Hal tersebut dikarenakan pada
Kelelahan Kerja
dr.
V.l.
0,00
lalu
setelah
melakukan
shift
perawat
2. Sebaiknya jika ada yang ingin melakukan
diberikan isrtirahat selama 2 hari. Hasil dari
penelitian mengenai kelelahan kerja di
perbanding shift kerja dengan kelelahan kerja
Rumah
yaitu jumlah perawat yang paling banyak
Ratumbuysang harus ditambah variabel
mengalami kelelahan sedang pada shift
bebasnya
malam sebanyak 25%. Menurut penelitian
dengan kelelahan kerja.
Sakit
Jiwa
lainnya
Prof.
yang
dr.
V.L
berhubungan
dari Utami (2012) menyatakan bahwa, perawat yang bekerja gilir pada waktu pagi
DAFTAR PUSTAKA
hari mengalami perasaan lelah sedang 55,3 %
Budiono, A.M.S., Jusuf, R.M.S., Pusparini,
dan waktu siang sebanyak 68,8 %, sedangkan
A. 2003. Bunga Rampai Hiperkes &
pada waktu malam perawat mengalami
KK.
perasaan kelelahan berat sebanyak 62,5 %
Universitas Diponegoro
jadi dapat disimpulkan perawat yang paling tinggi mengalami kelelahan berat yaitu perawat yang bekerja pada shift malam.
Semarang:
Badan
Penerbit
Hidayat, T, 2003. Bahaya Laten Kelelahan Kerja. Harian Pikiran Rakyat, Jakarta Janowitz et al. 2005. Measuring The Physical Demands of Work in Hospital Settings:
KESIMPULAN
Design and Implementation of an
1. Hasil penelitian dari beban kerja fisik
Ergonomics
Assessment.
dengan kelelahan kerja yaitu didapatkan
University
bahwa tidak terdapat hubungan antara
Francisco/Berkeley
beban kerja fisik dengan kelelahan kerja
Program, 1301 South 46th St., Building
karena nilai P value adalah 0.061.
163, Richmond, CA 94804.
2. Hasil penelitian dari shift kerja dengan
of
USA.
California
San
Ergonomics
Kusumawardani Liana. 2012. Pengaruh Shift
kelelahan kerja yaitu ada hubungan antara
Kerja
shift kerja dengan kelelahan kerja karena
Perawat Wanita Bagian Rawat Inap di
nilai P value yang dilihat dari nilai adalah
Rumah Sakit Dr. OEN Surakarta.
0.000 yang berarti ≤ 0.05.
(Online).(file:///C:/Users/A43S/Downl
3. Hasil dari perbanding shift kerja dengan
dengan
Kelelahan
Kerja
oads/Liana%20Kusumawardani%20R.
kelelahan kerja yaitu jumlah perawat yang
0208027.pdf, diakses 20 September
paling
2016)
banyak
mengalami
kelelahan
sedang pada shift malam sebanyak 25%.
Muizzudin
Ahmad.
2013.
Hubungan
Kelelahan Dengan Produktivitas Kerja SARAN
Pada Pekerja Tenun di PT. Alkatex
1. Beban kerja fisik dirumah sakit jiwa Prof.
Tegal.
dr.
V.L
Ratumbuysang
sudah
baik
sehingga hal tersebut harus dipertahankan oleh pihak Rumah Sakit.
(Online),
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph p/ujph,diakses 2 Mei 2016).
Nonutu.
2004.
Pebedaan
Tingkat
Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri Tentang
Shift
Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi
KelelahanKerjaPerawatPada
Pagi, Siang danMalam di Ruangan
dan
Intensive Care Unit (ICU) RSUP
Surakarta: Harapan Press.
Manado.
Manado.
Skripsi
Aplikasi
di
Tempat
Kerja.
Utami Sri. 2012. Gambaran Kelelahan Kerja
(diterbitkan).FakultasKedokteran
Pada Perawat Kerja Gilir Pelayanan
Program Studi IKM.
Rawat Inap Kesehatan Jiwa di Rumah
Nugraheni, A. 2015. Hubungan antara
Sakit Khusus Daerah Kelas A Manado.
Beban Kerja Fisik dengan Kelelahan
Skripsi
Kerja pada Tenaga Kerja Bagian
kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Produksi Tulangan Beton di PT.
Ratulangi.
Wijaya
Karya
Beton
Tbk.
Majalengka.
PPB.
(Online)
Widyasari.
(diterbitkan).
2010.
Fakultas
Hubungan
Antara
Kelelahan Kerja Dengan Stress Kerja
(http://eprints.ums.ac.id/37600/1/NAS
Pada Perawat di Rumah Sakit Islam
KAH%20PUBLIKASI.pdf,
Yarsis Surakarta. Skripsi (diterbitkan).
diakses
pada tanggal 20 september 2016)
Program Diploma Kesehatan Kerja
Prihatini Lilis. 2007. Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD
Sidikalang.
Medan.
Tesis
(diterbitkan). Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Setyawati, KM. L. 2011. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta : Amara Books. Sumammur, P. K, 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: penerbit CV Sagung Seto. Soekidjo Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Negeri Sebelas Maret Surakarta.