HEBOH MANOKWARI Hari ini, Rabu tanggal, 5 Desember 2012 cuaca mendung namun tidak ada hujan nampaknya turut membendung suasana keramaian aktifitas masyarakat sipil, pegawai pemerintah, pegawai swasta, karyawan, buruh, pedagang, petani, nelayan, pelajar, mahasiswa dan juga aparat keamanan TNI/Polri dan Intelijen. Sejak pagi dini hari suasana memang terlihat begitu mencekam, sekitar pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.00 waktu Papua adalah suasana dimana terlihat puluhan orang/massa bergerak melakukan pemalangan di beberapa ruas jalan utama di Kota Manokwari. jalan – jalan protokol utama kota Manokwari seperti jalan Yos Sudarso, (antara Sanggeng depan Kompleks Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Papua) sampai dengan pertigaan Jalan Merdeka dan jalan gunung salju (kompleks Makalew Fanindi) dipalang massa dengan menggunakan kayu, ban bekas yang dibakar, meja, termasuk dahan pepohonan yang dirobohkan ke jalan untuk palang jalan. Beberapa ruas jalan menuju pemukiman warga di kawasan fanindi pantai (samping swissbel hotel) kawasan arkuki (samping toko bahagia) kawasan pasar sanggeng, kawasan jalan serayu sanggeng dipalang oleh massa yang terlihat penuh amarah. Suasana kota Manokwari terlihat mencekam namun tidak pernah terjadi kerusuhan baik antara sesama warga sipil maupun anatar warga sipil dan aparat keamanan. Beberapa saksi mata menyampaikan bahwa “warga penuh emosi melakukan tindakan seperti ini sebagai akibat penembakan Timo Ap”, Polisi menembak mati “Timo Ap” secara diamdiam lalu mengantar jenasah ke rumah korban di Wirsi Manokwari. Kronologis Sebuah kronologis peristiwa berhasil diungkap sebagai berikut yang diolah dari berbagai sumber warga sipil termasuk keluarga korban Timotius Ap : 1) Sekitar lebih dari tiga (3) hari yang lalu korban Timotius Ap cucu dari Almahrum Bapak Timotius Ap (mantan Ketua RT di kompleks Wirsi distrik Manokwari Barat) pulang dari Jawa ke Manokwari, di Jawa Korban sempat tinggal bersama keluarga yang juga bekerja sebagai anggota Marinir di pulau Jawa; 2) Korban Timo Ap pulang dan tiba di Manokwari dengan ditemani seorang Istri Iwanggin; 3) Korban jarang ada atau tinggal dirumah Wirsi, korban lebih banyak diluar rumah karena korban adalah DPO (Daftar Pencarian Orang) akibat beberapa kasus yang oleh petugas Polisi disebut dilakukan oleh korban; 4) Pada hari Selasa, 4 Desember 2012, pada pagi hari hingga menjelang siang korban Timo Ap sempat bergaul dengan beberapa teman-teman di Wirsi sempat meminta pinang dan makan pinang setelah itu pada siang harinya korban sudah tidak diketahui oleh beberapa teman-temannya di Wirsi;
5) Sampai pada malam hari tanggal 4 Desember 2012 hari sekitar pukul 09.00 waktu Papua, korban diterima dan dirawat di Rumah Sakit Dr Azhari (Rumah Sakit Angkatan Laut) Manokwari; 6) Sekitar pukul 10.00 waktu Papua masih di tanggal 4 Desember 2012, kepada keluarga (tanta korban Nelestin AP) seorang kerabat keluarga korban menyampaikan bahwa “tolong ke rumah sakit lihat Timo, dia masih hidup atau sudah mati”… selanjunya keluarga atau tanta korban bersama saudara korban yang lain bergegas menuju rumah sakit Angkatan Laut namun dalam perjalanan berlewatan dengan petugas Polisi dan medis yang sudah mengantar Jenasa Korban pulang ke rumah milik nenek korban dengan alamat Jalan Simponi Rindu, Wirsi, Manokwari Barat; 7) Setiba di rumah, hanya nenek korban berusia sekitar 70an tahun yang tinggal sendirian di rumah, nenek korban tidak mengetahui bahwa jenasa cucu korban Timo Ap yang sedang di antar petugas ke rumah, “tidak ada satu kalimat atau bahasa yang disampaikan oleh petugas yang mengantar Jenasa kepada nenek korban”, selanjutnya petugas pengantar jenasa pergi dari rumah meninggalkan Peti Jenasa dan korban begitu saja; 8) Beberapa menit kemudian, tanta Korban dan beberapa kerabat korban yang lain berdatangan atau pulang dari rumah sakit dan menangis histeris melihat jenasa korban yang hanya mengenakan celana pendek dan baju kaos oblong bersih yang baru dipakaikan ke korban, pakaian yang dikenakan korban oleh beberapa rekan korban disampaikan bahwa pakaian korban telah tiada hanya pakaian baru (celana pendek dan kaos oblong yang dipakai oleh korban dari rumah sakit), di rumah korban di balut perban di sekujur dagu dan leher seakan korban terluka ternyata tidak ada luka di dagu, leher dan kepala pada umumnya, luka korban baru ditemukan di perut dekat pusar, nampak luka jahitan bekas operasi medis mengeluarkan proyektil; 9) Selanjtunya sekitar pukul 11.30 malam waktu Papua mulai tersebar kabar secara meluas bahwa Korban Timo Ap telah ditembak mati oleh Polisi, warga sekitar mulai berdatangan melawat jenasa korban Timo Ap; 10) Pagi hari sekitar pukul 06.00 waktu papua, beberapa keluarga korban mulai melakukan aksi pemalangan jalan masuk ke wirsi (jalan Simponi Rindu), pemalangan mulai meluas di beberapa ruas jalan kota Manokwari, harian lokal MEDIA PAPUA merilis berita pada Headline News, Timo Ap ditembak Tim Operasi Profesional (OPNAL) Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Manokwari di Maripi Pantai Distrik Manokwari Selatan sekitar pikul 16.00 Waktu Papua karena hendak melawan petugas dengan senjata api jenis pistol rakitan, korban tewas ditembak dikepala; 11) Sekitar pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.00 waktu papua, warga sudah menutupi jalan – jalan utama kota manokwari seperti jalan, Yos Sudarso, Jalan Merdeka, jalur
pemukiman warga sanggeng, jalan siliwangi, jalan Soedjarwo Condronegoro (reremi), jalan Gunung Salju (arah Amban) ditutup oleh warga; 12) Pada saat yang bersamaan, aktifitas kota Manokwari menjadi lumpuh total, pusat bisnis, HAdi Departement Store, Orchid Swalayan, pasar, kios dan pertokoan ditutup secara masal oleh pemilik. Penutupan juga dilakukan pada kantor –kantor Pemerintah Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat, sekolah – sekolah tutup hingga kantor-kantor perbankan juga ditutup sejak pagi hari hingga siang ini saat laporan ini ditulis; 13) Pada pkul 10.00 Waktu Papua, puluhan massa mulai melakukan aksi kekerasan dengan melempari beberapa pertokoan di sepanjang jalan yos sudarso, jalan merdeka hingga jalan siliwangi. Puluhan ruko di sepanjang jalan tersebut mengalami rusak yang cukup serius, beberapa kendaraan mobil dan motor dirusak oleh massa; 14) Sekitar pukul 12.00 waktu papua, saat massa bergerak ke arah kota tepatnya di depan kantor Gubernur Papua Barat, terlihat aparat Brimob, aparat Dalmas Polres di back up pasukan TNI terlihat memblokade ruas jalan yang akan digunakan massa; 15) Seorang warga DEMIANUS WANEY memegang pengeras suara di depan aparat keamanan meminta kepada warga untuk bubar dan pulang, saya orang asli papua, anak adat saya minta kalian bubar dan pulang… saya bilang pulang… kata DEMIANUS WANEY,.. mendengar perkataan itu, massa semakin beringas, beberapa ruko, warung makan milik warga pendatang disekitar pelabuhan laut PT Pelni Manokwari akhirnya menjadi sasaran amukan massa yang protes terhadap DEMIANUS WANEY. 16) Aparat polisi, Brimob dan TNI mulai bergegas maju namun berhenti sebab terjadi negosiasi antara seorang Pendeta yang mengaku sebagai pendeta terhadap korban timo Ap yang di tembak, namun pada saat yang bersamaan DEMIANUS WANEY ,mengatakan sudah melakukan segalah upaya… silahkan aparat mengambil tindakan….. 17) Aparat selanjunya bergerak maju dan membubarkan massa, aparat keamanan dari Polisi, Brimob, dan TNI menggunakan Truck, mobil tahanan dan kendaraan Barakuda mulai bergegas maju menguasai jalan-jalan protokol yang di kuasai massa; 18) Sekitar pukul 13.00 siang waktu papua, situasi mulai pulih dan kondusif;
Demikian kronologis, berikut kami juga menyertakan beberapa lampiran foto – foto
Ibu Nelestin (tanta korban) membuka baju memperlihatkan luka korban
Figure 2 Korban Timo Ap dibalut perban di dagu dalam Figure 1luka jahitan medis di perut, korban ditembak di perut keadaan kaku
Figure 3Figure 2Beberapa sumber terutama media lokal Manokwari mempublikasikan korban tewas tertembak di kepala ternyata kepala korban sehat tidak ada luka
Figure 4 DEMIANUS WANEY (lingkar merah) di apit petugas pasca mendesak massa bubar dengan pengeras suara
Figure 5 Peti Jenasa korban Timo Ap yang disiapkan Polisi dikembalikan oleh massa kepada Polisi
Figure 6Suasana Jalan Siliwang Depan Kantor Gubernur Propinsi Papua Barat, sejumlah tempat usaha pedaganag kaki lima di rusak dan di bakar
Demikian laporan singkat kami, laporan ini diolah dari berbagai sumber warga sipil dan keluarga korban.
Tim Monitoring Lembaga Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum LP3BH Manokwari
Simon Banundi Semuel Harun Yensenem Thersje Julaintty Gaspersz Paula Mara