Bab 5 HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS 5.1
Data Spesi…kasi GCFR
No Parameter
Spesi…kasi
1
Power
600 M W th
2
Power density teras reaktor
100 M W=m3
3
Power density rata-rata
55 M W=m3
4
Tekanan pendingin
70 bar
5
Temperatur inlet
4500 C
6
Temperatur outlet
8500 C
7
Temperatur fuel maksimum
11350 C
8
Massa alir
330 kg=s
9
Kecepatan alir
40 m=s
10
Volume teras reaktor
10.9 m3 (H=D~1:7=2:9m)
11
Persentase volume (bahan bakar/He/SiC) 50%/ 40% /10%
12
Ukuran teras reaktor
diameter=2 m, tinggi= 2 m
13
Volume teras reaktor
6 m3
5.2
Distribusi Kerapatan Daya
Dari hasil simulasi diperoleh nilai maksimum dari kerapatan linear adalah 20000 W=m Nilai maksimum ini diperoleh di tenagh-tengah teras reaktor. Sedangkan untuk kerapatan daya linear terhadap sumbu z diperoleh kerap-
35
BAB 5. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS
36
atan daya maksimum sebesar 40 W=cm. yang digambarkan pada Gambar 5.1, 5.2, 5.3, 5.4.
Gambar 5.1: Distribusi kerapatan linear teras reaktor
Gambar 5.2: Kerapatan daya volumetrik teras reaktor
hasil dari kerapatan daya ini dipakai selanjutnya dalam perhitungan termalhidrolik yaitu untuk mencari distribusi temperatur pendingin dan bahan bakar reaktor nuklir.
BAB 5. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS
Gambar 5.3: Kerapatan daya linear aksial
Gambar 5.4: Kerapatan daya linear radial
37
BAB 5. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS
5.3
38
Analisis Single Channel
Dari hasil perhitungan kerapatan daya linear selanjutnya digunakan untuk analisis single channel dan multi channel. Pada analisis single channel dihitung distribusi temperatur arah aksial pendingin yang ditampilkan pada Gambar 5.5 dapat dilihat bahwa temperatur inlet 4500 C menghasilkan temperatur outlet
Gambar 5.5: Distribusi temperatur aksial pendingin
sebesar 839:27410862107140 C. Temperatur naik searah z, ini dikarenakan daya yang dibawa pendingin semakin naik sampai di puncak teras. Hasil dari simulasi Runge-Kutta penurunan tekanan untuk salah satu nilai r=0 dengan P ( H=2) = 7000000 N=m2 diperoleh P (H=2) = 6385611; 39291415 N=m2
Gambar 5.6: Penurunan tekanan sepanjang sumbu z
5.4
Analisis Multi Channel
Akan dibandingkan hasil pencarian solusi dari Gi di tiap channel tanpa menggunakan optimasi(Gi dibuat sama rata) dan dengan menggunakan algoritma genetika dengan menggunakan perbandingan laju alir pompa yang bervariasi.
BAB 5. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS
5.5 5.5.1
39
Output Laju Alir Hasil Algoritma Genetika
Hasil laju alir tiap channel yang dihitung dengan algoritma genetika
5.5.2
Distribusi Temperatur Pada Teras Reaktor
Setelah diperoleh laju alir untuk masing-masing channel hasil algoritma genetika selanjutnya dihitung distribusi temperatur di teras reaktor untuk masingmasing laju alir pompa yang diberikan.
BAB 5. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS
Gambar 5.7: Distribusi temperatur teras dengan laju alir 200 kg/s
Gambar 5.8: Distribusi temperatur teras dengan laju alir 250 kg/s
Gambar 5.9: Distribusi temperatur teras dengan laju alir 300 kg/s
40
BAB 5. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS
5.5.3
41
Perbandingan Temperatur dengan Berbagai Laju Alir Pompa
Gambar 5.10: Distribusi temperatur aksial di r=0 berbagai laju alir
Gambar 5.11: Distribusi temperatur radial di z=H/2 berbagai laju alir
5.5.4
Distribusi Temperatur pada Pusat Bahan Bakar
Gambar 5.12: Distribusi temperatur pusat bahan bakar pada 200 kg/s
laju alir 200 kg/s dihasilkan temperatur outlet maksimum sebesar 1008; 634555 0
C dan temperatur maksimum bahan bakar 1127:183097 0 C
BAB 5. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS
5.5.5
42
Distribusi Temperatur pada Gap
Gambar 5.13: Distribusi temperatur gap pada 200 kg/s
laju alir 250 kg/s dihasilkan temperatur outlet maksimum sebesar 917:0244673 0
C dan temperatur maksimum bahan bakar 1035:57301 0 C
5.5.6
Distribusi Temperatur pada Clad
Gambar 5.14: Distribusi temperatur clad pada 200 kg/s
laju alir 300 kg/s dihasilkan temperatur outlet maksimum sebesar 839:2741 0
C dan temperatur maksimum bahan bakar 957; 8226428 0 C
BAB 5. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS
5.5.7
43
Perbandingan Temperatur Radial Maksimum pada Bahan Bakar
Gambar 5.15: Distribusi temperatur bahan bakar
Gambar 5.16: Temperatur radial maksimum bahan bakar