HASIL-HASIL PENELITIAN ARKEOLOGI DAN PELATIHAN MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA DI SITUS TROWULAN, MOJOKERTO DAN STRATEGI PENELITIAN KE DEPAN Oleh: Tjahjono Prasodjo & J. Susetyo Edy Yuwono Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada
I.
PENDAHULUAN
Kegiatan penelitian atau riset sebagai salah satu dharma dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat) merupakan salah satu aktivitas yang mendapatkan prioritas tinggi pada beberapa universitas di Indonesia, termasuk oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Terlebih lagi setelah UGM mencanangkan cita-citanya sebagai World Class Research University (WCRU). Dampak pencanangan WCRU tersebut adalah terimplementasikannya kegiatan riset dalam keseluruhan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UGM. Seluruh sivitas akademika dilibatkan dalam kegiatan pencapaian WCRU tersebut. Salah satu realisasinya adalah penyusunan kebijakan penelitian (research policy) yang berfungsi untuk menentukan arah, cakupan, program, kualitas, dan prioritas penelitian di universitas (Keputusan Senat Akademik Nomor: 05/SKLSN2008 tentang Kebijakan Riset Universitas Gadjah Mada). Dampak lebih lanjut dari program UGM tersebut adalah terjadinya akselerasi riset di berbagai bidang ilmu di UGM, antara lain yang terdampak adalah bidang ilmu arkeologi sebagai salah satu bidang ilmu yang diampu oleh program studi (Jurusan) Arkeologi di UGM. Berkenaan dengan pengembangan riset arkeologi di UGM dan dikaitkan lagi dengan kegiatan EHPA Situs Trowulan 2012 oleh Pusat Arkeologi Nasional, makalah ini ditulis dalam rangka memberikan informasi tentang hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan di lingkungan UGM. Informasi tersebut merupakan data pelengkap bagi pencapaian tujuan lokakarya EHPA Situs Trowulan 2012, yaitu “mengintegrasikan seluruh data hasil penelitian yang telah dilakukan di Situs Trowulan” (Sinopsis Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Situs Trowulan 2012). Dengan demikian, paparan tentang data hasil penelitian Situs Trowulan yang pernah diselenggarakan oleh UGM akan dijabarkan di bab berikutnya. Pemaparan hasil kegiatan penelitian di lingkungan UGM tentang Situs Trowulan dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh hasil penelitian Situs Trowulan secara online (http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=opac&sub=Opac&act=view&typ=html dan http://www.fib.ugm.ac.id/index.php?action=katalog.ListBuku), maupun pengumpulan data langsung di perpustakaan Jurusan Arkeologi UGM. Setelah seluruh data hasil penelitian dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pemilahan data yang diklasifikasikan atas tiga kelompok, yakni (1) hasil-hasil penelitian skripsi, tesis, dan disertasi; (2) hasil penelitian staf pengajar; serta (3) pelatihan mahasiswa arkeologi UGM di Situs Trowulan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dianalisis untuk menjelaskan kecenderungan penelitian SitusTrowulan di UGM dan Strategi penelitian yang akan diambil di masa mendatang.
Disampaikan pada Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Situs Trowulan: Integrasi Data Hasilhasil Penelitian Arkeologi di Situs Kota Kuna Majapahit – Trowulan, Pusat Arkeologi Nasional, 26 - 30 September 2012, di Mojokerto. 1
II. HASIL-HASIL PENELITIAN DAN PUBLIKASI 1. Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi Berikut ini adalah penelitian-penelitian skripsi, tesis, dan sebuah disertasi yang dikerjakan di UGM beserta dengan rangkuman kecenderungan topik-topiknya. a. Skripsi Sarjana Muda dan Sarjana 1.
Variasi Bentuk dan Motif Hias pada Wadah Keramik Cina Koleksi Pusat Informasi Majapahit
2012
Helmy Beryliansyah
Skripsi Sarjana. FIB UGM.
2.
Variasi Bentuk dan Ragam Hias Bubungan Rumah Majapahit. Kajian atas Temuan Bubungan Terakota dan Miniatur Rumah Majapahit di Pusat Informasi Majapahit Suksesi Raja-Raja Kerajaan Majapahit
2012
Dyah Ayu Nanzy
Skripsi Sarjana. FIB UGM.
2011
Arum Puspitasari
Skripsi Sarjana. FIB UGM.
4.
Uang Gobog Koleksi Museum Trowulan (Tinjauan Atas Bentuk dan Hiasan)
2010
Ika Satya Ratdianingrum
Skripsi Sarjana. FIB UGM.
5.
Proses Reklamasi Temuan-Temuan Arkeologi dalam Proses Pembuatan Batubata di Trowulan.
2004
Yanti Muda Oktaviana
Skripsi Sarjana. FIB UGM.
6.
Dinamika Perekonomian Kerajaan Majapahit Abad XIII-XVI Masehi. Identifikasi Orang Asing Melalui Karya Seni
2001
Heni Prabowo
2000
Hery Priswanto
Skripsi Sarjana. FIB UGM. Skripsi Sarjana. FIB UGM.
Politik Penyatuan Wilayah Nusantara Kerajaan Majapahit: Berdasar Tinjauan Prasasti dan Sumber Tertulis Lainnya. Teknik Pembuatan Patung-Patung Terakota Masa Majapahit: Studi Etnoarkeologi dan Eksperimen.
1999
Dimasdanang W., D.
Skripsi Sarjana. FS UGM.
1995
Ambar Utari
Skripsi Sarjana. FS UGM.
10. Canggu: Pelabuhan Sungai Masa Majapahit, Identifikasi Toponim Kuna dengan Pendekatan ArkeoGeomorfologi. 11. Analisis Artefaktual dan Kontekstual Keramik Cina di Sektor Nglinguk, Sentonorejo dan Pendopo Agung Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. 12. Pengaruh India Pada Gaya Arsitektur Rumah Tinggal Majapahit: Studi Mengenai Pengaruh Iklim dan Penyimpangan Gaya. 13. Celengan Koleksi Museum Trowulan: Studi Teknik dan Fungsi. 14. Pola Pemanfaatan Binatang Sebagai Sumber Bahan Makanan Pada Masyarakat Majapahit di Trowulan.
1994
Hutama
Skripsi Sarjana. FS UGM.
1993
Vida Pervaya R. Kusmartono
Skripsi Sarjana. FS UGM.
1991
Dyah Paramita
Skripsi Sarjana. FS UGM.
1990
Abraham Nurcahyo
1989
Fadjar Ibnu Thufail
Skripsi Sarjana. FS UGM. Skripsi Sarjana. FS UGM.
15. Perdagangan pada Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit.
1987
Dewi Dwi Rahayu
Skripsi Sarjana. FS UGM.
16. Celengan Koleksi Museum Trowulan (Fungsi dan Manfaatnya di Bidang Sosial Ekonomi).
1986
Abraham Nurcahyo
Skripsi Sarjana Muda. FS-UGM.
3.
7. 8.
9.
2
17. Legitimasi Kenaikan Tahta Raja-Raja Majapahit.
1986
Sri Wahyu S.
Skripsi Sarjana Muda. FS-UGM.
18. Pendekatan Lingkungan Dalam Mengaji Penempatan Kota Majapahit (Abad XIV M) di Trowulan.
1985
Bugie M.H. Kusumohartono
Skripsi Sarjana. FSUGM.
19. Miniatur Bangunan Rumah Terakota di Museum Trowulan: Studi tentang Bentuk dan Teknik Pembuatan dalam Kaitan Fungsi 20. Arca-Arca Terakota Majapahit.
1983
Selarti Venetsia Saraswati
Skripsi Sarjana. FSUGM
1981
Kusen
Skripsi Sarjana. FSUGM.
b. Tesis dan Disertasi 1.
“Bentuk Visual Gajah dalam Terakota Majapahit : Kajian Estetik tentang Fungsi dan Makna”
2009
Prima Yustana
2.
“Zonasi Kerawanan Terhadap Kerusakan dan Upaya Konservasi Situs Trowulan di Mojokerto Jawa Timur.” “Tata Ruang Kota Majapahit : Analisis Keruangan Bekas Pusat Kerajaan Hindu Jawa Abad XIV di Trowulan Jawa Timur”
2003
Rochtri Agung Bawono Bondan Hermanislamet
3.
1993
Tesis S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM Tesis S2 Ilmu Lingkungan, UGM Disertasi, UGM
Hasil penelitian mahasiswa S1, S2,dan S3 UGM dapat dilihat kecenderungan topik/kajian penelitian, yakni: a. Kajian Historis Dalam kajian ini penelitian skripsi sarjana muda dan skripsi S1 tidak secara langsung meneliti sejarah Situs Trowulan, namun kebanyakan mengkaitkan Trowulan dalam kajian historis yang lebih luas, yaitu aspek perkembangan Kerajaan Majapahit. Tema-tema penelitiannya antara lain adalah perdagangan dan politik. b. Kajian artefaktual Penelitian artefak temuan di Situs Trowulan nampaknya mendapatkan perhatian yang cukup banyak. Artefak yang dikaji antara lain celengan, miniatur rumah, arca terakota, wadah keramik, dan uang gobog. c. Kajian keruangan (spatial) dan geomorfologis Beberapa penelitian mengambil topik tentang tata ruang Situs Trowulan dan melalui pengamatan geomorfologis. Contoh topik penelitian tersebut adalah skripsi tentang pelabuhan Canggu dan sebuah disertasi tentang pola tata ruang Trowulan yang ditulis oleh Bondan Hermanislamet. d. Kajian lingkungan Dalam topik kajian ini termasuk antara lain adalah skripsi dan tesis yang membahas pemilihan lokasi kota Trowulan, pengaruh iklim terhadap bentuk rumah,dan kajian zonasi kerawanan. e. Kajian Tafonomi Sebenarnya kajian tafonomi di Situs Trowulan tidak banyak dikerjakan, hanya ada satu skripsi yang meneliti permasalahan ini, yaitu kajian proses reklamasi temuan arkeologi pada lokasi pembuatan bata.
3
2. Penelitian Staf Pengajar 1.
Perencanaan Penyelenggaraan Guidelines bagi Implementasi Pengembangan Kawasan Kerajaan Majapahit
2004
2.
Laporan Penelitian Tahap I Perencanaan dan pengembangan Kawasan Majapahit sebagai Pusat Budaya dan Pariwisata di Jawa Timur
2003
3.
”Trowulan: Situs Perkotaan Masa Klasik”
1997
4.
700 Tahun Majapahit. Suatu Bunga Rampai
1993
“Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrva” “Kondisi Geografis Keraton Majapahit” “Masyarakat dan Sistem Politik Majapahit” “Sejarah Perkembangan Majapahit” “Peninggalan-peninggalan Purbakala Masa Majapahit” “Agama dan Kepercayaam Masyarakat Majapahit” “Bunga Rampai Arsitektur dan Pola Kota Keraton Majapahit” “Pertanian Majapahit sebagai Puncak Evolusi Budaya” “Sektor Pertanian sebagai Penyangga Kehidupan Perekonomian Majapahit” “Perdagangan pada Masa Majapahit” “Sektor Industri pada Masa Majapahit” “Perpajakan pada Masa Majapahit” “Seni Majapahit”
5.
6.
“Kesusasteraan Zaman Majapahit” “Majapahit dan Kedatangan Islam serta Prosesnya” Laporan Penelitian. Tradisi Pembuatan Benda-benda Perunggu di Daerah Mojokerto (Jawa Timur): Penelitian Etnoarkeologis. “Meningkatkan Pemahaman tentang Pelestarian Cagar
1986
1988-
Kerjasama Universitas Gadjah Mada dan Bappeprov Jawa Timur Kerjasama Universitas Gadjah Mada dan Bappeprov Jawa Timur Niken Wirasanti
Makalah Sarasehan tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Situs Trowulan, SPSP Jatim, Pacet, 26 Februari 1997 Kartodirdjo, Surabaya: Dinas Sartono et al Pariwisata (eds.) Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Prof. Dr. Edi Sedyawati dan Drs. Ph. Subroto Dr. Sutikno Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo Drs. Riboet Darmosoetopo Prof. Dr. R. Soekmono dan Dra. Inajati Adrisijanti Romli Drs. Kusen, Dra. Sumijati AS., Dra. Inajati AR. Prof. Dr. Ir. Parmono Atmadi Drs. Daud Aris Tanudirjo, M.A. Drs. Ph. Subroto, M.Sc. Drs. Slamet Pinardi dan Drs. Winston S.D. Mambo Drs. Ph. Subroto dan Drs. Slamet Pinardi Drs. Djoko Dwiyanto Drs. Kusen, Drs. Timbul Haryono, M.Sc., dan Drs. Edi Triharyantoro Dr. Ignatius Kuntara Wiryamartana Drs. Uka Tjandrasasmita Timbul Haryono. Lembaga Penelitian UGM. Yogyakarta. Jurusan Arkeologi Laporan
4
Budaya bagi Pemuka Masyarakat di Trowulan, Jawa Timur”
1989
Pengabdian pada Masyarakat. Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Sulit untuk melihat kecenderungan utama penelitian staf pengajar UGM karena topik-topik penelitiannya cukup beragam, terutama dengan munculnya publikasi “700 Tahun Majapahit” yang merupakan sebuah bunga rampai tulisan yang membahas berbagai aspek. Sebenarnya buku ini tidak secara langsung terfokus pada kajian Situs Trowulan, namun dalam setiap artikelnya (dapat dilihat dari daftar artikel di atas) pasti dikaitkan dengan keberadaan Situs Trowulan. Di samping itu ada beberapa kajian Situs Trowulan yang lainnya, misalnya tentang pengembangan kawasan wisata Trowulan dan beberapa tulisan tentang pelestarian kawasan Trowulan. Terdapat sebuah kegiatan non-penelitian yang dilakukan oleh Jurusan Arkeologi yang terkait dengan upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam pelestarian di Situs Trowulan. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Jurusan Arkeologi UGM. III. PELATIHAN MAHASISWA Pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh Jurusan Arkeologi FIB UGM: 1. IFSA (Indonesian Field School of Archaeology). IFSA adalah program pendidikan dan pelatihan tenaga ahli arkeologi di Indonesia. Program ini diselenggarakan atas kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, dan Ford Foundation. IFSA berlangsung dalam tiga tahun berturut-turut, yakni tahun 1991, 1992, dan 1993. Sesuai dengan tujuan IFSA yang telah dicanangkan, yaitu “membentuk ahli arkeologi yang berkemampuan tinggi dan berwawasan luas, baik sebagai ahli arkeologi historiografi (untuk penelitian sejarah budaya manusia) maupun arkeologi konservasi (untuk penelitian data masa lalu), baik yang bekerja di instansi penelitian, konservasi, maupun pendidikan” (Program Pendidikan dan Pelatihan Indonesian Field School of Archaeology, 1993), maka IFSA diharapkan memberikan peningkatan kemampuan ilmu dan ketrampilan dalam penelitian arkeologi lapangan, serta dalam penerapan pendekatan dan metode penelitian yang relevan dengan permasalahan. Peserta IFSA antara lain adalah mahasiswa arkeologi UI, UGM, UNUD, dan UNHAS, serta arkeolog muda yang bekerja di instansi arkeologi dan dari berbagai Negara tetangga. Mahasiswa arkeologi UGM mengikuti penuh kegiatan IFSA pada tahun 1991, 1992, dan 1993. 2. Praktek Ekskavasi dan Survei Mahasiswa Arkeologi UGM. Praktek ekskavasi dan survei untuk mahasiswa di Situs Trowulan tercatat hanya sekali dilaksanakan, yaitu pada tahun 2007 di halaman PIM (Pusat Informasi Majapahit), atas pendanaan Puslitbang Arkenas. Kegiatan ini diperuntukkan bagi mahasiswa arkeologi FIB UGM angkatan tahun 2005. Tujuan, metodologi, dan hasil-hasil kegiatan tersebut adalah: Tujuan kegiatan: a. Menyediakan lahan bagi mahasiswa untuk melakukan praktek penelitian lapangan berupa ekskavasi secara metodis dan sistematis.
5
b. Kegiatan pelatihan di lahan yang benar-benar berorientasi pada kasus arkeologis, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bernalar secara kritis dalam menginterpretasi kasus-kasus di lapangan. c. Melatih mahasiswa dalam melakukan survei permukaan dengan menggunakan peralatan navigasi (GPS Reciever) beserta peta survei dan checklist survei yang sudah mereka persiapkan sebelumnya. d. Melakukan koreksi koordinat yang sudah ada dan input koordinat baru dari objek-objek yang diamati, sebagai dasar penyusunan basisdata arkeologis Situs Trowulan. e. Melakukan penelusuran peta lama (antara lain OV tahun 1924) dan membandingkannya dengan kondisi sekarang, untuk melihat kerusakan dan perubahan bentanglahan yang pernah dan sedang terjadi. f. Pengamatan kanal kuna dan konteks temuannya. g. Melatih mahasiswa menganalisis hasil survei dengan menggunakan beberapa perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (GIS). Metodologi: Kegiatan ekskavasi diawali dengan interpretasi foto udara panchromatic hitam putih skala 1 : 6000 untuk menentukan lokasi-lokasi yang akan digali dan tempat-tempat yang akan di survei. Dari hasil interpretasi ditemukan indikasi lokasi-lokasi yang berkaitan dengan perangkat jaringan air di tata kota Majapahit yaitu segaran, waduk, petitraan, dan jalur-jalur saling tegak lurus ke arah utara selatan dan barat timur. Kegiatan ekskavasi direncanakan di kanal dan lokasi yang diduga sebagai sub kanal yang sebagian berada di luar Sektor Museum. Akan tetapi, terdapat kendala dimana sejumlah lokasi kanal yang berada di luar Museum tidak memungkinkan untuk praktek pelatihan ekskavasi karena tergenang air hujan. Untuk itu seluruh kegiatan ekskavasi dipusatkan di Sektor Museum yang perkirakan terdapat sub kanal yang mengarah ke Balong Dowo. Kegiatan survei berpedoman pada Peta Survei yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yang dibuat melalui teknik overlay antara Peta Rupa Bumi Indonesia, Peta OV tahun 1924, dan hasil ploting sementara beberapa objek di Trowulan. Adapun batas-batas area survei meliputi Gapura Wringin Lawan di sebelah utara, Candi Tikus di sebelah timur, Makam Troloyo di sebelah selatan, dan Siti Hinggil di sebelah barat. Selama kegiatan survei berlangsung, mahasiswa dibekali peralatan navigasi berupa GPS Reciever, peta survei, dan kompas; serta beberapa peralatan pengukuran seperti roll meter, line level, disto meter, dan protaktor. Pada hari pertama dilakukan survei di lokasi sekitar Candi Kedaton, Sumur Upas, Umpak Sentonorejo, Lantai Segi Enam, Makam Troloyo, Candi Minak Jinggo, Makam Panjang, dan Makam Putri Campa; Survei hari kedua dilakukan di sekitar Candi Gentong, Candi Brahu, Siti Hinggil, struktur bangunan di kanal Nglinguk, lokasi kanal di Bejijong, dan Gapura Wringin Lawang; Survei hari ketiga dilaksanakan di sekitar Gapura Bajangratu, Candi Tikus, dan daerah Beloh, Domas, dan Jatipasar. Hasil Kegiatan: Kegiatan pelatihan ekskavasi yang terkonsentrasi di bagian selatan halaman PIM menemukan struktur lantai dari bata secara menyeluruh di 18 kotak gali. Struktur lantai tersebut merupakan bagian dari situs permukiman seperti yang sudah di display pada open museum. Selain struktur lantai bata yang sebagian masih intact, ditemukan pula bukti-bukti perbaikan struktur tanah 6
dengan menggunakan pecahan-pecahan bata yang dipadatkan. Hasil ekskavasi lainnya masih menyisakan permasalahan tentang ada/tidaknya saluran air yang satu sistem dengan Balong Dowo di sekitar PIM. Untuk memastikannya masih diperlukan data areologis yang lengkap, termasuk dengan uji geolistrik guna mendeteksi struktur yang masih terpendam tanah, yang belum memungkinkan untuk diekskavasi. Terkumpulnya data yang lengkap di halaman PIM akan membuka kemungkinan interpretasi baru terkait hubungan antara situs permukiman dan keberadaan Balong Dowo (Jurusan Arkeologi FIB UGM, 2008). Kegiatan survei dinilai berhasil karena mahasiswa dapat melakukan deskripsi berdasar checklist, serta terampil mengoperasikan peralatan navigasi untuk memplot lokasi, menemukan objek melalui angka koordinat yang diberikan, serta mengukur jarak dan luasan komponen-komponen situs. Di samping itu, mahasiswa juga mulai mengenal karakter bentanglahan di masing-masing titik pengamatan. Kenampakan fitur yang ditemui dapat dianalisis dengan memperhatikan kondisi morfologi dan asosiasinya dengan daerah sekitar. Kegiatan pelatihan survei juga dapat menunjukkan betapa penting analisis spasial dengan sistem pemetaan dijital dan pengolahan basisdata secara tersistem. Penguasaan atas perangkat analisis ini dapat membantu mahasiswa dalam menemukan, mengidentifikasi, memetakan objek survei secara lebih efektif dan efisien. Selain itu kegiatan pelatihan ini dapat melengkapi data-data tentang situs Trowulan secara lebih lengkap melalui sumber-sumber peta dan arsip Belanda (Oudheide Verslaag) yang dapat dijadikan rekomendasi guna ditindaklanjuti dalam bentuk penelitian arkeologi di masa-masa mendatang (Yuwono, 2007) (Lihat Peta 1). 3. PATI I dan PATI II Kegiatan Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) merupakan kegiatan pelatihan dan sekaligus penelitian yang diprakarsai oleh Universitas Indonesia yang melibatkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Jurusan Arkeologi, yaitu UI, UGM, UNHAS, dan UNUD. PATI I dilaksanakan pada tahun 2008, dengan kegiatan meliputi ekskavasi, survei, analisis temuan, dan analisis peta (Lihat Peta 2, 3, 4), sedangkan PATI II yang dilaksanakan pada tahun 2012 saat ini tengah berlangsung. IV. USULAN STRATEGI PENELITIAN KE DEPAN Kompleksitas temuan dan dinamika perubahan lahan di Situs Trowulan sejak masa Klasik hingga sekarang, menuntut adanya penelitian dan penanganan situs secara terintegrasi antar masing-masing pihak dan instansi. Hal ini hanya dapat dilakukan jika beberapa hal terpenuhi, yaitu: 1. Adanya Sistem Indeks Peta Situs Trowulan melalui jejaring/Sistem Grid dengan luasan yang sesuai untuk masing-masing tujuan penelitian, mulai grid terkecil (2 x 2 m) untuk keperluan ekskavasi, hingga terbesar (100 x 100 m) untuk keperluan survei, yang terintegrasi dengan Peta Indeks Arkeologi Nasional (Yuwono, 2010 dan 2011) (Lihat Peta 5 dan 6). Dengan sistem grid seperti ini, semua peta hasil penelitian situs oleh masing-masing instansi dapat diintegrasikan melalui registrasi/georeferensi yang dapat dipertanggungjawabkan secara kartografis. Keragaman dan tumpang tindih datum untuk setiap penelitian yang masih dijumpai hingga saat ini juga dapat dihindari. 2. Tersedianya informasi dasar (basisdata) untuk setiap grid sebagai hasil kompilasi atas semua data hasil penelitian yang pernah dilakukan, sejak jaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Updating terhadap hasil-hasil temuan terbaru, baik berupa potensi arkeologis 7
maupun potensi kerusakan situs mudah dilakukan. Ketimpangan antara pencapaian hasilhasil penelitian dan laju kerusakan situs juga dapat dihitung pertahun, sehingga strategi pelestarian situs dapat segera dirumuskan dan diaplikasikan di lapangan. 3. Tersedianya sistem manajemen basisdata Situs Trowulan yang dapat menyatukan semua hasil penelitian maupun temuan-temuan terbaru, serta memberikan pelayanan secara cepat bagi setiap pengguna, baik untuk keperluan ilmiah, praktis, maupun tindakan-tindakan strategis. Setiap penelitian dan kegiatan lapangan di Situs Trowulan akan mudah memperoleh informasi tentang nomor indeks mana yang akan ditangani, dan hasilnya pun akan mudah di input ke dalam sistem basisdata yang sudah tersedia. 4. Terkait dengan sistem manajemen di atas, kesiapan berbagai perangkat, baik perangkat lunak, perangkat keras, maupun keorganisasian mulai dari tingkat operator, analis, hingga pengambil keputusan perlu segera dibangun. V. PENUTUP Kegiatan Evaluasi Hasil-hasil Penelitian Situs Trowulan dinilai strategis untuk mengintegrasikan berbagai penelitian dan tindakan dalam rangka menggali informasi baru dan sekaligus menyelamatkan Situs Trowulan dari kerusakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketidakpaduan antar pihak dalam melakukan penelitian dan kegiatan penyelamatan situs, justru akan merugikan eksistensi Situs Trowulan sebagai masterpiece Kota Klasik di Indonesia. Tentu saja, di dalam situs arkeologi yang sekaligus menjadi lokasi permukiman masyarakat saat ini, yang “terlanjur” mengembangkan basis perekonomiannya pada kegiatan penambangan tanah (pembuatan bata), terjadinya kerusakan situs tidak dapat dihindari. Namun dengan model penanganan situs yang tepat dan terintegrasi, laju kerusakan situs setidaknya dapat dikurangi. Informasi yang terhimpun melalui berbagai penelitian yang segera disebarluaskan ke semua pihak melalui pengelolaan basisdata yang benar, akan menjadi kekuatan tersendiri dalam pengungkapan Situs Trowulan di tengah ancaman kerusakan yang terus-menerus berproses. RUJUKAN Selain publikasi hasil-hasil penelitian yang telah disebutkan di dalam naskah makalah ini, rujukan lain yang dipergunakan adalah: http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=opac&sub=Opac&act=view&typ=html http://www.fib.ugm.ac.id/index.php?action=katalog.ListBuku Keputusan Senat Akademik Nomor : 05/SKLSN2008 tentang Kebijakan Riset Universitas Gadjah Mada. Program Pendidikan dan Pelatihan Indonesian Field School ofArchaeology, Trowulan, Mojokerto,Jawa Timur, 16 Oktober – 5 November 1993. Sinopsis Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Situs Trowulan 2012. Jurusan Arkeologi FIB UGM, 2008, Laporan Kegiatan Pelatihan Ekskavasi dan Survei Situs Trowulan, Mojokerto, Jurusan Arkeologi FIB UGM – Puslitbang Arkenas. Yuwono, JSE, 2007, “Karakter Keruangan Kota Trowulan Kuna dan Prospeknya bagi Pengembangan Survei Arkeologi Berbasis GIS”, Laporan Survei, Jurusan Arkeologi FIB UGM – Puslitbang Arkenas. __________, 2008, “Laporan Pemetaan Digital dan Survei Wilayah Kanal Dalam – Trowulan”, dalam Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (Pati I), UI – UGM – UNUD - UNHAS – YKHD. 8
__________, 2010 dan 2011, “Sistem Pemetaan Arkeologi Nasional (SPAN): Strategi Integrasi dan Pengelolaan Data Spasial”, Lokakarya Penyusunan Peta Arkeologi Nasional, Puslitbang Arkenas.
9
LAMPIRAN
Peta 1. Rekomendasi hasil pelatihan survei mahasiswa arkeologi UGM tahun 2007
Peta 2. Salah satu lokasi ekskavasi pada PATI I
10
Peta 3. Pemodelan elevasi sekitar Sumur Upas hasil analisis peta pada PATI I
Peta 4. Contoh analisis frekuensi temuan hasil survei pada PATI I
11
Peta 5. Contoh indeks peta Situs Trowulan dengan grid 100 x 100 m beserta model basisdatanya
Peta 6. Contoh indeks peta Situs Sojiwan dengan grid 2 x 2 m beserta model basisdatanya
12