Jurnal e-DuMath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 86-94
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING Hidayatulloh Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email:
[email protected] Abstract This research aims to improve the average of the students achievement in math at SMP Tri Sukses Natar Lampung Selatan in the academic year 2014-2015 by applying STAD cooperative learning model by using brain based learning approach in square material. This research used experimental method. The population was all of the first grade students at SMP Tri Sukses Natar Lampung Selatan in the academic year 2014-2015. The samples of the research were taken by using the cluster random sampling technique. The result of the research can be concluded that the average of the students achievement in math that was treated by applying STAD cooperative learning model by using brain based learning approach in square material was higher than the average of the students achievements in math was treated by applying STAD cooperative learning model by using contextual teaching learning approach. Keywords: STAD cooperative learning model, brain based learning approach, contextual teaching learning approach
Salah satu faktor penting untuk dapat
1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kegiatan
meningkatkan mutu pendidikan saat
yang sangat penting dalam kehidupan
ini dengan diterapkan metode-metode
manusia, dengan pendidikan manusia
pembelajaran yang dibutuhkan oleh
berusaha
siswa
mengembangkan
potensi
saat
ini
yaitu
proses
pembelajaran yang dapat membuat
yang dimilikinya serta mengubah tingkah laku ke
siswa nyaman serta dapat melibatkan
arah yang lebih baik. Karena kualitas
sluruh bagian tubuh. Menurut Jensen
sumber
yang
daya
manusia
sangat
diterjemahkan
oleh
Nurita
ditentukan oleh kualitas pendidikan.
Idarianawaty (2008: 40) “Saat proses
Pendidikan merupakan sebuah proses
pembelajaran
mendidik, yaitu suatu pembelajaran
bagian tubuh, otak bertindak sebagai
terhadap
pos perjalanan untuk stimuli yang
peserta
didik
(siswa)
mengenai informasi dan pengalaman.
melibatkan
seluruh
datang. Proses pembelajaran dimaksud
Oleh sebab itu, pembaharuan dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh
yaitu
terhadap peningkatan kualitas bangsa.
pendekatan
mencakup dan
komponen
berbagai
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
model 86
Hidayatulloh, Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan ...
pembelajaran yang digunakan oleh
siswa
guru
melaksanakan
Program pemerintah tersebut dapat
pembelajaran terhadap siswa demi
berjalan maksimal jika didukung oleh
mencapai
tujuan
peran
matematika.
Matematika
tidak
dalam
bisa
pendidikan
lepas
membilang,
memang
dari
angka,
menghitung,
sebagainya,
namun
semua
pembicaraan
dalam
semuanya
bermuara
penyelesaian
dan
masalah.
lebih
giat
dalam
serta
memaksimalkan
belajar.
guru
dengan
proses
belajar
mengajar dengan baik. Guru dapat menggunakan
berbagai
teknik
topik
mengajar yang kreatif agar siswa
matematika
dapat menyerap materi pembelajaran
pada
dengan maksimal.
Pendekatan
Salah satu model pembelajaran
penyelesaian
masalah
dalam
yang dapat membantu siswa dalam
pembelajaran
matematika
harus
penyelesaian
masalah
dilakukan pendidik sejak dini untuk
yaitu
melatih kemampuan siswa dalam
dengan
menyelesaikan
Learning (BBL). Menurut Spears &
masalah-masalah
matematika.
penggunaan
matematika
Wilson
Peningkatan hasil belajar tidak
pendekatan
(2007:70)
model
STAD
Brain
Based
Brain
Based
Learning merupakan suatu pendekatan
bisa dicapai dengan cepat dan mudah,
pembelajaran
membutuhkan waktu dan proses yang
gabungan
panjang, salah satu cara yang bisa
pembelajaran seperti: 1) pembelajaran
dilakukan yaitu dengan meningkatkan
berbasis penguasaan konsep; 2) gaya
hasil belajar matematika siswa secara
belajar; 3) kecerdasan majemuk; 4)
bertahap dari waktu kewaktu selama
pembelajaran kooperatif; 5) praktek
proses pembelajaran tiap semester.
simulasi; 6) pembelajaran berbasis
Sekolah maupun pemerintah telah
pengalaman; 7) pembelajaran berbasis
melakukan
masalah;
berbagai
cara
untuk
yang
dari
8)
merupakan
beberapa
gerakan
teknik
pendidikan.
meningkatkan jumlah dan kualitas
Pendekatan brain based learning lebih
kelulusan
mengedepankan
salah
satunya
membuat
regulasi
pendidikan
dengan
dengan dibidang
menerapkan
standar kelulusan, tujuannya agar
pemberdayaan
penggunaan otak untuk berpikir dan kesiapan
siswa
dalam
proses
pembelajaran. brain based learning
87
Jurnal e-DuMath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 86-94
merupakan
suatu
pendekatan
pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan yang
proses
berorientasi
kemampuan
kemampuan
pada
upaya
mengoptimalkan
yang ada
pada
diri
2. METODE PENELITIAN Metode
Kesiapan siswa dalam proses pembelajaran sangatlah penting guna meningkatkan
hasil
belajar
siswa
tersebut seperti yang di ungkapkan oleh
Slameto
mengemukakan
(2010:
bahwa
59)
“kesiapan
siswa dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan, karena jika siswa belajar dan memiliki kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik”. itu
dipandang
pendekatan penting
PBL
untuk
ini dapat
diterapkan di SMP Tri Sukses Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014-2015 guna meningkatkan hasil matematika siswa pada materi segi empat.
Menurut
Ratna
(2011:22),
pembelajaran
pendekatan
brain
based
Wilis dengan learning
waktu belajar akan lebih efektif karena kesiapan siswa dalam belajar benar-benar akan di perhatikan agar siswa
penelitian
menggunakan
metode
ini
eksperimen.
Menurut Gall dan Borg, (2003: 365) metode eksperiment adalah metode penelitian yang paling ampuh untuk
mereka.
Untuk
diri
pembelajaran
serta kesiapan siswa, agar siswa aktif lebih
pada
mereka.
pemberdayaan potensi otak siswa
dan
yang ada
lebih
mengotimalkan
mengetahui hubungan sebab akibat antara
dua
variable
atau
lebih.
Penelitian
ini
menggunakan
eksperimen
semu
atau
eksperimental
karena
quasi
kelompok
kontrol tidak berfungsi sepenuhnya. Populasi
adalah
sekelompok
orang, benda atau kejadian yang dijadikan
objek
digeneralisasi karekteristik ditetapkan
penelitian dan
yang oleh
yang
memiliki
tertentu peneliti
yang untuk
dipelajari. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut (Darmadi, 2011:
14)
populasi
merupakan
keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama, populasi dapat terdiri dari orang, benda, kejadian, waktu dan tempat dengan sifat atau
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 88
Hidayatulloh, Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan ...
cirri yang sama. Jadi populasi bukan
menggunakan
hanya orang tetapi objek dan benda-
kooperatif
tipe
STAD
melalui
benda alam lain. Populasi juga bukan
pendekatan
brain
based
learning
sekedar jumlah yang ada objek atau
(BBL), sedangkan kelompok kontrol
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
diberikan
seluruh sifat yang dimiliki oleh objek
model pembelajaran kooperatif tipe
atau subjek yang dipelajari, tetapi
STAD melalui pendekatan contextual
meliputi seluruh sifat yang dimiliki
teaching learning (CTL). Kelompok
oleh objek atau subjek itu. Jadi
kontrol menjadi pengendali kelompok
anggota populasi dalam penelitian ini
eksperimen artinya jika ada perubahan
sebanyak
memiliki
pada kelompok eksperimen semata-
kemampuan relative sama, karena
mata disebabkan oleh perlakuan yang
kelas tidak dirangking. Populasi dalam
diberikan pada kelompok eksperimen.
tiga
kelas
penelitian ini adalah seluruh siswa
model
perlakuan
Pada
pembelajaran
menggunakan
penelitian
ini
kelas VII semester Genap SMP Tri
menggunakan desain eksperimen tipe
Sukses Natar Lampung Selatan tahun
posttest-only control group design.
pelajaran 2014-2015 dengan jumlah
Adapun
106 siswa yang terbagi ke dalam 3
menggunakan posttest-only control
(tiga)
VII.A
group design menurut Gall dan Borg,
berjumlah 35 siswa, kelas VII.B
(2003: 392): (1) memilih secara acak
berjumlah 35 siswa serta kelas VII C
peserta
berjumlah 36 siswa.
kelompok eksperimen dan kelompok
kelas
yaitu
kelas
Sampel/subjek penelitian terdiri
langkah-langkah
penelitian
untuk
menjadi
kontrol; (2) memberikan perlakuan
dari dua kelompok, dimana teknik
eksperimen
pengambilan
sampelnya
eksperimen tapi tidak pada kelompok
random
control; dan (3) memberikan posttest
menggunakan
cluster
sampling. Kelompok sampel dalam
kepada
kelompok
kepada kedua kelompok.
penelitian ini yaitu, kelompok pertama
Langkah-langkah tersebut di atas
disebut kelompok eksperimen (kelas
diterapkan pada kelompok eksperimen
VII.A) dan kelompok kedua disebut
dan kelompok kontrol. Berikut model
kelas kontol (kelas VII.B). Kelompok
design penelitian yang digunakan
eksperimen
diberikan
perlakuan
89
Jurnal e-DuMath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 86-94
diskusi kelompok untuk memahami, menganalisis, serta memberikan argumentasi dari hasil diskusi dalam memahami materi yang disampaikan
seperti tertera pada Tabel 1 dan Tabel 2 yaitu: Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran pada Kelas Eksperimen Kelas eksperimen Langkah Peran Guru Langkah 1 Guru mempersiapkan Konstruktivisme tugas, latihan serta bahan (Contructivism) diskusi kelompok dalam proses pembelajaran Langkah 2 Guru memberikan Menemukan kesempatan kepada siswa (inquiry) untuk mempersiapkan alat dan bahan tulis yang akan digunakan, serta memberi motivasi tentang pentingnya mempelajari materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan Langkah 3 Guru mendorong siswa Bertanya untuk mengetahui (Questioning) sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi, membimbing dan menilai kemampuan siswa Langkah 4 Guru member contoh Permodelan tentang cara belajar (Modelling) sesuatu, sebelum siswa melaksanakan tugas Langkah 5 Guru selalu Masyarakat melaksanakan Belajar pembelajaran dalam (Learning kelompok-kelompok Community) belajar untuk memberikan penanaman materi serta memberikan fakta awal yang penuh dengan ide, rincian, kompleksitas, dan makna. Hal ini diikuti dengan antisipasi, keingintahuan, dan pencarian untuk menemukan makna bagi diri seseorang dalam bantuan bimbingan guru serta diskusi kelompok Langkah 6 Guru memberi waktu Refleksi sebentar agar siswa (Reflection) melakukan refleksi berupa memberikan kesempatan kepada siswa dalam
Guru memberikan latihan sebagai bentuk pengingatan atas materi yang diajarkan sehingga memberikan pemahaman konsep yang lebih meluas dalam menyelesaikan soal
Langkah 7 Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)
Guru mengecek hasil latihan yang dikerjakan siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis untuk dikoreksi secara bersama sebagai bentuk evaluasi atas konsep yang dipelajarinya Guru mengidentifikasi hasil kerja siswa dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan siswa Guru memberikan stimulus tentang konsep yang dipelajari agar siswa lebih memahami untuk apa konsep dipelajari
Tabel 2. Langkah-langkah Pembelajaran pada Kelas Kontrol Kelompok kontrol Langkah Peran Guru Guru memfasilitasi proses Langkah 1 Konstruktivisme pembelajaran tersebut (Constructivism) dengan: a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, b. Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, c. Membimbing siswa untukbelajar mandiri. Langkah 2 Guru merangsang
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 90
Hidayatulloh, Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan ...
Menemukan (inquiry)
Langkah 3 Bertanya (Questioning)
Langkah 4 Permodelan (Modelling) Langkah 5 Masyarakat Belajar (Learning Community) Langkah 6 Refleksi (Reflection)
Langkah 7 Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)
kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan apapun materi yang diajukan Guru mendorong siswa untuk mengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi, membimbing dan menilai kemampuan siswa Guru member contoh tentang cara belajar sesuatu, sebelum siswa melaksanakan tugas Guru selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar Guru memberi waktu sebentar agar siswa melakukan refleksi berupa: a. Peryataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu, b. Catatan atau jurnal di buku siswa, c. Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu, d. diskusi e. hasil kerja. Guru Mengidentifikasi hasil kerja siswa dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan siswa
pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui
pendekatan
learning
(BBL)
brain
based
dan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui
pendekatan
contextual
teaching learning (CTL) pada materi segi empat. Instrument tes yang diberikan
dalam
bentuk
uraian
berjumlah 4 soal yang sudah di ujicobakan
terlebih
dahulu
mengetahui
tingkat
untuk
validitas
dan
reliabilitasnya. dengan jumlah skor maksimum adalah
siswa
seratus
yang
dan
diperoleh
jumlah
skor
minimum siswa adalah nol. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan model pembelajaran kooepratif tipe STAD melalui
pendekatan
brain
based
learning (BBL) diperoleh yaitu 74,30 Untuk memperoleh data dan halhal yang akan dikaji dalam penelitian ini, maka di buatlah seperangkat instrument.
Instrument
yang
digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa digunakan tes. Tes tersebut adalah tes untuk mengukur hasil belajar
siswa
pembelajaran
setelah
mengikuti
menggunakan
dan rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan
model
kooepratif
tipe
pendekatan learning
pembelajaran STAD
contextual (CTL)
Selanjutnya
adalah
dianalisis
melalui teaching 54,54. dengan
menggunakan uji normalitas untuk melihat apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal
atau
tidak,
model
91
Jurnal e-DuMath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 86-94
berdasarkan analisis diperoleh bahwa
dengan
hasil belajar kedua kelas tersebut
brain based learning (pembelajaran
berdistribusi normal dan homogen
berbasis otak) siswa diminta untuk
atau
varian
mengingat sesuai dengan kemampuan
diantara kedua model yang diterapkan
dan dibimbing oleh guru sehingga
untuk selanjutnya diuji ke statistik uji-
memberikan daya ingat yang lebih
t
ada
baik. Menurut Jensen (2008: 12)
perbedaan rata-rata hasil belajar yang
menyatakan bahwa pendekatan brain
diberikan
model
based learning adalah pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
melalui
yang diselaraskan dengan cara otak
pendekatan
brain
based
learning
yang didesain secara alamiah untuk
memiliki
untuk
perbedaan
mengetahui
apakah
pembelajaran
menggunakan
(BBL) dengan yang diberikan model
belajar.
Pendekatan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
learning
lebih
melalui
pemberdayaan
pendekatan
contextual
teaching learning (CTL), berdasarkan
kesiapan
analisis uji-t diperoleh bahwa terdapat
pembelajaran.
perbedaan diantara
rata-rata keduanya.
hasil
pendekatan
brain
based
mengedepankan
potensi
siswa
otak
dalam
dan proses
belajar
Pendekatan brain based learning
Pembelajaran
(BBL) untuk siswa menerapkan setiap
pembelajaran
kemampuan
diberikan
model
kooperatif
tipe
STAD
melalui
proses belajar dalam menyelesaikan
pendekatan
brain
based
learning
soal yang berkaitan sehingga siswa
(BBL) lebih baik dari pembelajaran
akan termotivasi, minat belajar lebih
yang diberikan model pembelajaran
tinggi.
kooepratif
learning
pendekatan
tipe
STAD
contextual
melalui teaching
learning (CTL).
matematisnya
dalam
Pendekatan
brain
based
(BBL)
siswa
dapat
melakukan perencanaan pembelajaran, sehingga siswa berfikir kreatif untuk
Lebih tingginya nilai rata-rata
merencanakan
belajar, (mengingatkan)
guru
hasil belajar matematika siswa antara
memotivasi
untuk
yang diberikan model pembelajaran
selalu belajar dirumah dengan cara
kooperatif
tipe
STAD
melalui
memberi tugas. Proses pembelajaran
pendekatan
brain
based
learning
menggunakan pendekatan brain based
(BBL). Sebagaimana diketahui bahwa
learning (BBL) siswa diajak aktif
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 92
Hidayatulloh, Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan ...
dalam pelaksanaannya, yaitu siswa
adalah suasana dan interaksi antara
dibimbing dalam mengerjakan soal
guru
latihan yang diberikan guru dengan
pembelajaran
dengan menggunakan pemikiran yang
kebebasan pada siswa untuk berkreatif
lebih sistematis dalam melaksanakan
dan menghasilkan sesuatu temuannya
penyelesaian dalam menyelesaikan
sebagai
latihan, guru memicu siswa untuk
optimal seperti yang dikemukakan
berpikir
Mustaqim dan Abdul Wahib (2010:
kreatif
dengan
cara
dan
siswa
dalam
yang
hasil
proses
memberikan
pembelajaran
bahwa
yang
“berpikir
kreatif
memberikan berbagai pernyataan yang
95)
berkaitan dengan materi, dapat juga
mengandung
dilakukan
mengadakan
dipergunakan juga dalam bentuk-
presentasi hasil diskusi agar siswa
bentuk berpikir yang lain seperti
aktif
serta
pengalaman, asosiasi ekspresi, impresi
yang
atau kesan mental diterima, diingat
dengan
bertanya,
menjawab
menyimpulkan
materi
disampaikan.
Karena
dengan
kembali
proses
mental
direfleksikan
yang
dan
mengadakan presentasi, tanya jawab
dipergunakan”.
secara
dan produktivitas hasil temuan tentang
langsung,
dan
guru
Dengan
memberikan point kepada siswa yang
konsep
dapat menjawab pertanyaan, hal ini
pembelajaran akan lebih bermakna
merupakan sesuatu yang baru maka
karena
siswa termotivasi dan minat siswa
menerapkan konsep saja melainkan
meningkat dan hasil belajar menjadi
mencari pengalaman baru dengan
lebih
modal kemampuan yang dimiliki.
baik.
Hasil
belajar
yang
diperoleh sebagai tujuan pembelajaran sangat
tergantung
pembelajaran,
pada
yaitu
proses
bagaimana
yang
mereka
Proses
model
kooperatif
tipe
pendekatan
dimiliki
learning
Kualitas
suatu
pendidikan akan sangat ditentukan
menentukan
unsur kualitas
yang
tidak
yang
pembelajaran STAD
contextual (CTL)
sekedar
siswa
melalui teaching tidak
menjalankan tugas yang diberikan saat mengamati materi segiempat dengan
oleh kualitas pembelajaran. Banyak
dipelajari,
pembelajaran
diberikan
memunculkan berbagai potensi yang siswa.
telah
kreativitas
paling
pembelajaran
tugas yang diberikan diluar kelas, siswa tidak melaporkan tugas yang diberikan dengan jelas sesuai dengan
93
Jurnal e-DuMath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 86-94
harapan
yang
diinginkan,
ada
melalui
pendekatan
brain
based
sebagian siswa yang lain mengatakan
learning (BBL) sebesar 74,30 lebih
bahwa belajar diluar tidak kondusif,
tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa
banyak yang bermain-main saja tanpa
yang diberikan model pembelajaran
memperhatikan
kooperatif
pentingnya
materi
tipe
STAD
serta tugas yang diberikan guru untuk
pendekatan
didiskusikan, selain itu juga ada
learning (CTL) sebesar 54,54 dengan
sebagai siswa lain yang mengandalkan
perbedaan rata-rata hasil belajar siswa
teman
sebesar 19,76.
lainnya
untuk
mencari
contextual
melalui teaching
informasi yang diinginkan sehingga tugas yang diberikan dalam kelompok memberikan
hasil
yang
sama.
Sehingga proses yang diterapkan tidak
5. DAFTAR PUSTAKA Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
kondusif. Terlihat pada hasil analisis bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan model pembelajaran kooepratif
tipe
pendekatan
brain
STAD
melalui
based
learning
Jensen. E. 2008. Model pembelajaran Brain based learning. [on line] tersedia di http://idarianawaty. blogspot.com/2011/02/teorineurosains.html diunduh tgl 20 Desember 2014
(BBL) sebesar 74,30 lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan
model
kooperatif
tipe
pendekatan
pembelajaran STAD
contextual
melalui teaching
learning (CTL) sebesar 54,54 dengan selisih rata-rata hasil belajar siswa sebesar 19,76. 4. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisis data
dan
uji
hipotesis
serta
pembahasan yang telah dilakukan, penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa
yang
diberikan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
Gall, M.D., Joyce, P., & Borg, W.R. 2003. Educational research. (edisi 7). Boston: Allyn dan Bacon. Mustaqim dan Abdul Wahib. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Ratna Wilis. 2011. Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Slameto. 2010. Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Spears, A. dan L. Wilson. 2007. BrainBased Learning Highlights. [online]. Tersedia:http://itari.in/ categories/brainbasedlearning/De finitionofBrainBasedLearning.pdf.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 94
Hidayatulloh, Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan ...
95