PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI BAHASAN POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG DI SMA NEGERI 1 WEDI KLATEN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH
: SELVY NOVITA R .
NIM : 081424041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Selvy Novita R, 2015. Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas XI Bahasan Posisi Kecepatan dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang di SMA NEGERI 1 WEDI KLATEN. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Pengaruh pembelajaran fisika dengan model pembelajaran problem based learning terhadap peningkatan motivasi belajar fisika. 2. Pengaruh pembelajaran fisika dengan model pembelajaran problem based learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa. 3. Bagaimana keterlibatan / aktivita sbelajar siswa selama kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran problem based learning. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2013 sampai dengan 13 September 2013 di SMA Negeri 1 Wedi Klaten. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Wedi Klaten yang berjumlah 40 siswa.Untuk mengetahui peningkatan minat dan motivasi serta hasil belajar siswa peneliti menggunakan soal pretest dan posttest, angket minat dan motivasi serta foto. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metode problem based learning dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar siswa pada pokok bahasan posisi, kecepatan, dan percepatan pada gerak dalam bidang.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Selvy Novita R, 2015 .An Effort to Increase Students‘ Motivation and Learning Result of students by Using Problem Based Learning Methode in Class XI Science in Physics on Subject position, velocity and acceleration Of The Motion in The Field In Wedi High School 1 Klaten. Thesis. Physics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The purpose of this study was to determine : (1) Effect of problem based learning method to increase motivation to physics learning.(2) Effect of problem based learning method to increase learning result of students.(3) How to learning activities of students during study by problem based learning method. The research was conducted on 23 July – 13 September 2013 in SMA Negeri 1 Wedi Klaten. The subjects of this study were 40 senior high shool students of science class XI. To find the increased understanding about the concept of students researchers used pretest and posttest, and photo. The result of the study that the method of problem based learning to increase motivation and learning result of students on subject position, velocity, and acceleration of the motion in the field.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika , Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Alam, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari selama proses penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan yang ada. Akan tetapi , semua masalah itu dapat teratasi berkat bantuan , bimbingan dan semangat dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. Selaku Kaprodi Pendidikan Fisika , dan juga Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan nasehatnya dengan sabar. Terimakasih atas kritik dan saran serta motivasi yang telah diberikan. 3. Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T selaku pembimbing akademik yang telahbanyak memberikan motivasi dan pengarahan selama ini. 4. Bapak Dr. Drs. Vet. Asan Damanik selaku dosen Teknik Mesin yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas khusus mata kuliah Elektromagnetika. 5. Dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik. 6. SMA Negeri 1 Wedi Klaten yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di kelas XI IPA. 7. Bapak Joko selaku guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Wedi yang telah membimbing penulis selama penelitian di kelas dan kepada para siswa kelas XI IPA 1 dan 2 yang telah membantu selama penelitian ini. 8. Segenap dosen dan seluruf staf sekertariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Terima kasih atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan. 9. Keluarga tercinta, Bapak dan Ibu serta kedua adikku Elis dan Risal yang selalu mendoakan dan memberikan semangat serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi. viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Teman – temanku seperjuangan Hana, Frada , Alex yang selalu bersama untuk berjuang dalam menyelesaikan skripsi demi mendapat gelar Sarjana. 11. Teman – teman dari Klaten teman SMA yang selalu memotivasi agar segera menyelesaikan skripsi ini. 12. Berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis baik berupa bantuan nyata, dukungan, serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan di masa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………… ................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………… ............... ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………................ iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………….....
v
ABSTRAK……………………………………………………………………… ............... vi ABSTRACT……………………………………………………………………….
vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………
xiii
DAFTAR TABEL ..........………………………………………………………….
xiv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………................ 1 A. Latar belakang masalah…………………………………………… ................ 1 B. Rumusan masalah…………………………………………………….
4
C. Tujuan penelitian………………………………………………… ................... 4 D. Manfaat penlitian…………………………………………………….
5
BAB II DASAR TEORI………………………………………………………….
6
A. Motivasi Belajar ………………………………………………………
6
1. Pengertian Motivasi Belajar………………......................... ...................... 6 2. Fungsi Motivasi Belajar …………………………………………
7
3. Macam – macam Motivasi ………………………………………
8
4. Ciri – cirri Motivasi Belajar……………………………………................ 8 5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa………….. x
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Hasil Belajar ………………………………………………………… .
11
C. Metode Problem Based Learning…………………………………… .
12
1. Karakteristik PBL………………………………………………….
13
2. Kelebihan Metode PBL……………………………………………..
14
3. Kekurangan Metode PBL…………………………………………..
15
D. Kinematika dengan Analisis Vektor………………………………… ..
16
1. Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang…
16
2. Gerak Lurus Beraturan ( GLB )…………………………………..
18
3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB )……………………….
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………….
20
A. Jenis Penelitian………………………………………………………….
20
B. Populasi dan Sampel penelitian…………………………………....
22
C. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………… ..
22
D. Treatment……………………………………………………………... ..
23
a. Metode Problem Based Learning……………………………… ..
23
b. Metode Ceramah………………………………………………….. .. 23 E. Instrument…………………………………………………………….. .. 24 1. Instrument Pembelajaran………………………………………... ..
24
2. Instrument Penelitian…………………………………………… ..
25
a. Kuisioner………………………………………………………. ..
25
b. Pretest dan Posttest…………………………………………. ..
28
c. Lembar Observasi……………………………………………. ..
32
F. Validitas……………………………………………………………… ..
34
G. Analisis Data………………………………………………………… ..
38
1. Pretest dan Posttest………………………………………………. ..
39
2. Kuisioner Motivasi Belajar……………………………………… ..
42
BAB IV ANALISIS DATA……………………………………………………… ..
43
A. Diskripsi Penelitian…………………………………………………… ..
43
1. Jadwal pelaksanaan……………………………………………… ..
43
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………
44
3. Kegiatan di Kelas Eksperiment………………………………….
47
B. Data Penelitian……………………………………………………….
49
1. Hasil Pretest dan Posttest KelasEksperiment…………………
50
2. Hasil Pretest dan Posttest KelasKontrol………………………..
51
C. Analisis Data………………………………………………………...
52
1. Analisis Hasil Pretest dan Posttest………………………………
53
2. Hasil Pretest kelas eksperiment dan kelas control………………
60
3. Analisis Kuisioner……………………………………………….
67
4. Analisis Kesuluruhan .................................................................................. 72 D. Keterbatasan Penelitian……………………………………………..
74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………
75
A. Kesimpulan……………………………………………………………
75
B. Saran…………………………………………………………………..
76
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
77
DaftarLampiran...................................................................................................... xiii DaftarTabel ............................................................................................................. xiv
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Surat Permohonan Ijin ........................................................................ 77 A. Surat Permohonan Ijin Penelitian keSekolah ................................................. 77 B. Surat Ijin dari BAPEDA Klaten ...................................................................... 78 C. Surat Keterangan sudah Meneliti .................................................................... 79 Lempiran 1. Soal Pre - test.................................................................................... 80 Lampiran 2. Soal Post – test.................................................................................. 82 Lampiran 3.Jawabansoal Pre – test dan post – test............................................. 84 Lampiran 4.Lembar Observasi siswa ................................................................... 85 Lampiran 5.Lembar Kerja Siswa.......................................................................... 87 Lampiran 6.Hasil diskusi siswa ............................................................................. 92 Lampiran7.RPP ...................................................................................................... 93 Lampiran 8.Jawaban Pretest siswa....................................................................... 102 Lampiran 9.Jawaban Posttest siswa ..................................................................... 108 Lampiran 10.kuisioner motivasi............................................................................ 110 Lampiran 11.Foto Proses Pembelajaran .............................................................. 114
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Kisi – kisi kuisioner motivasi awal………………………
27
Tabel 2.
Kisi – kisi kuisioner motivasi akhir………………………
28
Tabel 3.
Distribusi soal pretest dan posttest………………………
29
Tabel 4.
Kisi – kisi skor pretets dan posttest………………………
30
Tabel 5.
Lembar observasi………………………………………….
35
Tabel 6.
Distribusi skor pretest dan posttest siswa………………
41
Tabel 7.
Aspek yang diukur skor rata –rata pretest dan posttest..
42
Tabel 8.
Distribusi hasil pretest dan posttest…………………................... 43
Tabel9.
Hasil pretest dan posttest kelas eksperiment……………
52
Tabel10.
Hasil pretest dan posttest kelas kontrol………………..
53
Tabel 11.
Analisis
hasil
pretest
kelas
eksperiment
dengan
kelas
kontrol.............................................................................................. 56 Tabel 12.
Perbedaan hasil pretest kelas eksperiment dengan kelas kontrol.............................................................................................. 57
Tabel 13.
Populasi
hasil
pretest
kelas
eksperiment
dengan
kelas
kontrol.............................................................................................. 59
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 14.
Hasil uji statistik non parametrik dengan uji Mann- Whitney skor pretest kelas eksperiment dan kelas kontrol………….....
Tabel 15.
Hasil N- gain kelas eksperiment dengan kelas kontrol…
Tabel 16.
Deskriptif indeks gain hasil belajar siswa kelas eksperiment
60 62
dan kelas kontrol………………………………………… Tabel 17.
Analisis uji normalitas N- gain kelas eksperiment
dengan kelas kontrol……………………………………. Tabel 18.
63
65
Hasil uji statistik non parametik dengan uji Mann – Whitney skor rata – rata gain kelas eksperiment dan kelas kontrol ..........................................67
Tabel 19.
Skor kuisioner motivasi kelas XI IPA 1 ........................................ 69
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I A. Latar Belakang Masalah Pelajaran fisika pada dasarnya adalah mempelajari alam sehingga dengan pengalaman kehidupan sehari - hari siswa bisa membangun pengetahuan sendiri apa yang mereka alami, menurut Van den berg semua siswa sudah berpengalaman tentang gerak, gaya, benda yang jatuh bebas, listrik , energi dan banyak peristiwa fisika yang lain, dengan pengalaman itu sudah terbentuk teori mengenai peristiwa fisika dalam lingkungan sehari - hari ( Van den berg1991 : 1) Peran seorang guru fisika bukan unuk mentransfer pengetahuan yang telah ia punyai kepada siswa tetapi lebih sebagai mediator dan fasilitator yang membangun siswa , dapat mengkontruksi pengetahuan mereka secara cepat dan efektif (Suparno 2007: 1) ,siswa tidak akan mampu membangun pengetahuanya bila mereka sendiri tidak aktif belajar menekuni mencerna bahan menggeluti serta merumuskan bahan itu ( suparno 2000:13). Dalam Depdiknas ( 2007 ) dijelaskan bahwa untuk siswa SMA, kerjai lmiah, pemecahan masalah, dan cara menganalisis banyak digunakan dalam pembelajaran fisika. Akan tetapi kecenderungan di lapangan yang sering di jumpai adalah seringkali siswa dihadapkan dengan kesulitan dalam
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
memecahkan masalah yang berkitan dengan konsep – konsep fisika,baik masalah yang diberikan oleh guru maupun masalah dalam buku teks, apalagi untuk masalah yang cukup kompleks yang mancakupi hubungan antar konsep ( Agus dan Andi, 2010 : 13 – 14 ) Salah satu sebab adalah kurangnya pengajaran yang sesuai dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Sudharta ( 2007 dalam Agus dan Andi, 2010: 13 – 14 ) menyatakan bahwa banyak guru yang tidak memahami
strategi
penyelesaian
soal
secara
sistematis.
Ketika
mengajarkan pemecahan soal, guru tidak memulai dengan menganalisis masalah pada soal, tidak mendeskripsikannya dalam deskripsi fisika, tidak berusaha untuk menggambarkan dalam diagram – diagram, namun lebih menekankan pada pencocokan soal dengan rumus yang dihafalkan. Guru lebih tertarik pada jawaban siswa yang benar tanpa menganalisis kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa dan prosedur penyelesaiannya ( Agus dan Andi, 2010: 13 – 14 ) Metode mengajar sangat penting karena metode mengajar yang digunakan oleh guru mempengaruhi prestasi belajar siswa, bila siswa senang dengan metode yang di gunakan guru maka siswa dapat menjadi senang dengan materi yang diajarkan, pendidik juga harus mengetahui bahwa setiap siswa memiliki kemampuan dan pemahaman yang berbeda maka pendidik perlu menggunakan metode yang bervariasi. Di SMA Negeri 1 Wedi banyak siswa yang kurang berminat dalam pelajaran fisika dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran fisika. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
yang berpendapat bahwa pelajaran fisika itu sulit dipelajari, siswa hanya menghafal rumus yang diberikan oleh guru sehingga pada saat menghadapi soal mereka bingung rumus mana yang harus diterapkan. Namun sumber masalah seperti ini tidak muncul hanya dari pihak siswa saja akan tetapi bisa muncul dari pihak guru , dengan melihat apakah metode pembelajaran yang digunakan bisa membangkitkan semangat belajar sehingga hasil belajar juga akan baik. Peneliti melihat bahwa guru hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajar fisika. Guru menggunakan metode ini agar siswa menjadi lebih jelas dan senang terhadap pelajaran fisika, karena mereka beranggapan dengan berceramah kemudian siswa mencatat apa yang disampaikan guru maka itu akan meningkatkan hasil belajar siswa, tapi siswa kadang menjadi bosan sehingga semangat belajar menurun , karena metode ceramah ini juga di gunakan oleh guru mata pelajaran lain. Berdasarkan masalah di atas peneliti memilih menggunakan metode yang dapat menarik siswa agar lebih senang dan semangat dalam belajar fisika sehingga diharapkan hasil belajarnya akan baik. Salah satu metode mengajar yang membuat siswa aktif berfikir adalah metode problem based learning. Dalam metode ini siswa di hadapkan pada persoalan dan di minta untuk memikirkan dan memecahkan persoalan tersebut, dengan pemecahan masalah maka pemahaman konsep yang dimiliki siswa akan muncul baik pemahaman yang sesuai maupun pemahaman yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Pada pendekatan problem based learning guru ditempatkan sebagai fasilitator di mana kegiatan belajar mengajar akan di pusatkan pada keaktifan siswa itu sendiri kegiatan belajar ini dapat mengasah kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika, memecahkan masalah, mengemukakan gagasan, dan mampu bekerja sama dalam proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif secara individu maupun kelompok akan lebih menambah pengalaman siswa dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan masalah yang akan di teliti dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah pembelajaran fisika dengan metode problem based learning mampu meningkatkan motivasi belajar siswa? 2. Apakah pembelajaran fisika dengan metode problem based learning mampu meningkatkan hasil belajar fisika siswa? 3. Bagaimana keterlibatan / aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran problem based learning? C. Tujuan Penelitian Berdasar rumusan masalah diatas , tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1. Mengetahui
pengaruh
pembelajaran
fisika
dengan
model
pembelajaran problem based learning terhadap peningkatan motivasi belajar fisika. 2. Mengetahui
pengaruh
pembelajaran
fisika
dengan
model
pembelajaran problem based learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa. 3. Mengetahui bagaiman keterlibatan / aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran problem based learning. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan salah satu model pembelajaran siswa untuk membangun pemahamannya sendiri mengenai materi yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa menjadi lebih memahami materi yang diajarkan. 2. Dengan metode problem based learning diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar serta hasil belajar siswa yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Herman Hudoyo (1981 : 24) motivasi adalah kekuatan pendorong yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu dalam mencapai suatu tujuan. Menurut Winkel ( 1984 : 27 ) motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif merupakan kodisi intern atau disposisi ( kesiapsiagaan ). Dari kata ‘motif’ maka motivasi dapat di artikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang di kehendaki siswa akan tercapai. Sedangkan menurut Amir Daien Indrakusuma ( 1973 : 162 ) motivasi belajar adalah kekuatan – kekuatan atau tenaga – tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiata belajar siswa.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Dari pendapat – pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi adalah daya penggerak dalam diri seseorag untuk melakukan aktivitas dalam ramgka memenuhi kebutuhan demi mencapai suatu tujuantertentu. Sedangkan motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar demi mencapai tujuan tertentu. 2. Fungsi Motivasi Belajar Serangkaian kegiatan seseorang selalu dilatarbelakangi oleh motivasi. Karena motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan. Begitu juga dalam belajar, hasil belajar akan baik bila ada motivasi. Menurut Ali Imron ( 1986 : 88 ) motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Sadirman ( 1986 : 84 ) mengatakan bahwa motivasi sangat di perlukan dalam belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi untuk belajar. Dari pendapat – pendapat tersebut dapat di simpulkan motivasi berfungsi untuk :
a. Mendorong
manusia
untuk
berbuat.
Motivasi
penggerak dari setiap kegiatan yang akan di kerjakan.
sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
b. Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang endak di capai. Motivasi dapat memberkan arah dan kegiatan yang harus di kerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. c. Menyeleksi
perbuatan
yakni
menentukan
perbuatan
–
perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan , dengan menyisihkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat. 3. Macam – Macam Motivasi Menurut Winkle ( 1984 : 27) motivasi ada dua yaitu :
a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah dorongan yang timbul karena keinginan yang besar dari dalam diri individu dalam melakukan aktivitasnya. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsk adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang karena adanya rangsang. 4. Ciri – Ciri Motivasi Belajar Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat dilihat dari proses belajar mengajar di kelas. Menurut Sadirman (1986 : 82-83) ciri – ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1. Tekun mengerjakan tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan ( tidak mudah putus asa ) 3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam – macam masalah belajar. 4. Lebih senang bekerja mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. 5. Tertarik untuk mengerjakan hal – hal yang menuntut kreatifitas. 6. Dapat mempertahankan pendapatnya. 7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini. 8. Senang mencari atau memecahkan masalah ( soal – soal ). Dalam buku Ali Imron ( 1996 : 88 ) ,Brown mengungkapkan ciri – ciri siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi adalah :
1. Tertarik kepada guru 2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan 3. Mempunyai antuism yang tinggi serta mengendalikan perhatianya terutama kepada guru 4. Ingin selalu bergabung dengan kelompok kelas 5. Ingin idntitas dirinya diakui orang lain 6. Tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri 7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali 8. Selalu terkontrol oleh lingkunganya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa Ali Imron ( 1996 : 99 ) ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain : 1. Cita – cita dan aspirasi siswa Setiap manusia mempunyai cita – cita dan aspirasi dalam kehidupanya. Siswa memiliki cita – cita dan aspirasi yang akan ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan banyak berbagai halangan yang di temui dalam mengejar cita – cita tersebut namun ia akan terus berusaha semaksimal mungkin agar cita – cita nya tercapai. Oleh karena itu cita – cita sangat mempengaruhi motivasi belajar seseorang. 2. Kemampuan siswa Kemampuan manusia satu dengan yang lain tidaklah sama. Menuntut seorang agar bisa seperti orang lain tentu tidak di benarkan sebab orang yang memiliki kemampuan rendah akan menjadi susah untuk menyerupai orang yang berkemampuan tinggi. Oleh karena itu kemampuan siswa harus di perhatikan dalam proses belajar. 3. Kondisi siswa Kondisi siswa mencakup kondisi fisik dan psikologis. Keduanya saling mempengaruhi , bila kondisi psikologisnya tidak baik maka ketahan fisiknya juga akan terganggu maka akan berpengaruh terhadap motivasi belajar akan menururn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
4. Kondisi lingkungan belajar Lingkungan belajar terdiri atas dua yaitu lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan fisik adalah tempat dimana siswa belajar. Tempat belajar yang tenang, teratur dan tertata rapi akan mendorong seseorang untuk bergairah dalam belajar. Lingkungan sosial adalah lingkungan seseorang hubungannya dengan
orang
lain,
berupa
lingkungan
sepermainan
,
lingkungan sebaya dan kelompok belajar. 5. Upaya guru Guru
yang
tinggi
semangatnya
dalam
memberikan
pelajaran akan menjadikan siswa bergairah pula dalam belajar. Guru mempersiapkan diri dengan matang dan memberikan sesuatu yang terbaru dan terbaik bagi siswanya merupakan salah satu upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar.
B. Hasil Belajar Pengertian hasil belajar sangat luas , ada beberapa pengertian hasil belajar menurut para ahli.
a. Dimyati dan Moedjiono ( 1994 : 4 ) menyataakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar mengajar. b. Kamus umum bahasa indonesia menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan suatu yang di adakan , dibuat , atau di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
jadikan , oleh suatu usaha atau dapat juga bearti pendapat atau perolehan.( Poerwadarminto, 1996 : 337 ) c. Hasil belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan interaksi dengan lingkungannya . ( Slameto , 1995 : 5 ) C. Metode Problem Based Learning Problem Based Learning menurut Richard I. Arends ( 2008 : 41 ) adalah Pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. Dalam pembelajaran siswa diberi masalah terlebih dahulu di awal pembelajaran selanjutnya masalah tersebut diinvestigasi dan dianalisis untuk dicari penyelesaian atau solusinya. Masalah yang disajikan adalah masalah yang biasa siswa lihat atau alami dalam kehidupan sehari – hari ( kontekstual ). Jadi peran guru dalam pembelajaran adalah menyodorkan berbagai masalah ,memberikan pertanyaan dan memfasilitasi investigasi dan dialog. PBL atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
ketrampilan
pemecahan
masalah
,
serta
untuk
memperoleh
pengetahuan dan konsep dari materi pelajaran. Adapun beberapa tahap – tahap dalam pelaksaan PBL 1) Klarifikasi masalah Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang akan di ajukan agar siswa dapat memahami tentang penyelesaia seperti apa yang di harapkan. 2) Pengungkapan pendapat Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam strategi penyelesaian masalah. 3) Evaluasi dan pemilihan Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini setiap kelompok atau perorangan mendiskusikan pendapat dan strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah. 4) Implementasi Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat di ambil untuk menyelesaikan masalah kemudian menerapkan sampai menemukan penyelesaian dari masalah tersebut. 1. Karakteristik PBL PBL memiliki beberapa karakteristik antara lain: a) Kegiatan pembelajaran dalam PBL berawal dari masalah. Masalah menjadi pemicu dan pengendali proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
b) Masalah yang dipilih dalam PBL adalah masalah dunia nyata yang cukup kompleks , sehingga memerlukan pendekatan dalam penyelesaiannya. c) Pembelajaran berpusat pada siswa. Mula – mula siswa berusaha memahami masalah yang di ajukan guru lalu siswa dalam kelompok kecil mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang sudah dimiliki untuk menyelesaikan masalah itu. d) Secara terjadwal setiap kelompok melaksanakan kegiatan di dampingi oleh guru. Dalam kegiatan ini siswa menyampaikan perkembangan proses penyelesaian masalah, hasil yang sudah di capai , rencana selanjutnya dan kesulitan yang dialami. e) Yang utama dalam PBL adalah proses belajar siswa bukan penyelesaian masalah itu sendiri. 2. Kelebihan dari Metode PBL a) Melatih siswa berpiki secara sistematis b) Melatih siswa agar terampul dalam mencari jalan keluar dari permaalahan yang di hadapi. c) Melatih siswa agar terampil dalam menganalisa suatu masalah dari berbagai aspek. d) Mendidik siswa untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah di tetapkan dalam memecahkan masalah e) Mendidik siswa untuk bersikap terbuka terhadap pendapat orag lain dan membuat pertimbanga untuk memilih suatu pertimbangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
3. Kekurangan Metode PBL a) Memerlukan waktu yang cukup banyak b) Tidak dapat di gunakan pada kelas – kelas rendah , karena memerlukan kecakapan bersoal jawab dan memikirkan sebab akibat. c) Menyebabkan pelajaran tertinggal, sebab satu atau dua masalah yang di pandang sulit dipecahkan akan memakan waktu yang tidak sedikit. D. Kinematika dengan Analisis Vektor 1. Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang. a. Gerak partikel
1.Pada suatu garis lurus (satu dimensi) dianalisis
tanpa
menggunakan vektor. 2. Pada suatu bidang datar (dua dimensi) dianalisis dengan menggunakan vektor. b. Posisi partkel pada suatu bidang
Posisi partikel pada sumbu x ditulis i dan pada sumbu y ditulis j besar vektor satuan: i = 1 dan j = 1. Dengan demikian suatu vektor posisi dalam bidang r, dapat dinyatakan dalam vektor – vektor satuan i dan j sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
r = xi + yj
perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu partikel pada waktu tertentu. Perpindahan termasuk besaran vektor. Perpindahan partikel dapat dinyatakan : ∆r = r2 – r1 Kecepatan rata – rata adalah hasil bagi perpindhan dengan selang waktu yang diperlukan.
v
r r 2 r1 t t 2 t1
Kecepatan rata – rata partikel dalam bidang dapat juga dinyatakan dalam komponen – komponennya terhadap sumbu X dan sumbu Y v = vxi + vyj
Kecepata sesaat adalah kecepatan suatu partikel pada saat tertentu t, ditulis v (t) atau v .
atau v
dr dt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
c. Menentukan posisi dari fungsi kecepatan
Jika komponen kecepatan vx dan vy sebagai fungsi waktu diketahui, posisi horizotal x dan posisi vertikal y dari partikel dapat ditentukan dari persamaan Vx =
𝑑𝑥 𝑑𝑡
dan Vy =
pengintegralan
Vx =
𝑑𝑥 𝑑𝑡
𝑥0 𝑑𝑥 𝑥
=
𝑥 − 𝑥0 =
𝑥 = 𝑥0 +
Vy =
𝑡 𝑣 𝑑𝑡 0 𝑥
𝑡 𝑣 0 𝑥
𝑑𝑡
𝑡 𝑣 0 𝑥
𝑑𝑡
𝑑𝑦 𝑑𝑡
𝑦0 𝑑𝑥 𝑦
=
𝑦 − 𝑦0 =
𝑦 = 𝑦0 +
𝑡 𝑣 0 𝑦
𝑑𝑡
𝑡 𝑣 𝑑𝑡 0 𝑦
𝑡 0
𝑣𝑦 𝑑𝑡
𝑑𝑦 𝑑𝑡
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Dengan ( x0 ,y0 ) adalah posisi awal partikel. Vektor posisi awal partikel pada bidang r , dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan r = xi + yj.
Percepatan rata – rata adalah hasil bagi perubahan kecepatan dengan selang waktu a
v t
v v t t 2 2
1
1
Percepatan sesaat adalah percepatan suatu partikel pada saat tertentu
a
L i m v dv dt t 0 t
a
dv d dr d2r 2 dt dt t dt
2. Gerak lurus beraturan ( GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kocepatan v tetap (percepatan a = 0), sehingga jarakyang ditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan yang tetap dalam waktu tertentu.
S=X=v.t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
3. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan atau perlambatan .
vt = v0 + a.t vt2 = v02 + 2 a S S = v0 t + 1/2 a t2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian secara umum pada penelitian ini adalah tipe penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang secara umum menggunakan data – data yang nantinya akan diskor dalam bentuk angka dan kemudian model analisisnya menggunakan statistik. Untuk riset model ini ada beberapa disain yang di gunakan. Salah satunya adalah riset eksperimental. Dikatakan eksperimental karena penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh suatu treatment. Eksperimental pada penelitian ini dimaksudkan untuk menilai ada tidaknya pengaruh pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa. Sebagai riset kualitatif beberapa data dianalisis secara kualitatif. Kemudian data tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari satu kelas yaitu kelas yang diajar dengan metode problem based learning dan satu kelas kontrol yang diajar dengan metode ceramah.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Penelitian ini mencakup 4 tahap yaitu : (1) penyusunan instrument, (2) pengisian kuisoner awal dan pretest, (3) pelaksanaan model pembelajaran problem based learning ( pembentukan kelompok, pembagian materi, diskusi kelas ), (4) posttest dan pengisian kuisoner motivasi akhir. Sebelum melakukan penelitian ,dan terjun lagsung ke sekolah peneliti menyusun instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini. Istrumen tersebut antara lain soal – soal pretest dan posttest, kuisoner motivasi belajar awal , kuisoner motivasi belajar akhir,lembar kerja siswa (LKS) ,rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) , serta lembar observasi aktivitas belajar siswa. Soal – soal yang diberikan kepada siswa berbentuk uraian dan mencakup
tentang
konsep
–
konsep
POSISI
KECEPATAN
DAN
PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG Ketika penelitian di sekolah , hal pertama adalah melakukan observasi kelas agar supaya mengenal situasi kelas dan para siswa sehingga nantinya akan terjalin hubungan dan komunikasi yang baik antara siswa dan peneliti. Lalu selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk mengerjakan soal pretest dan mengisi kuisoner motivasi awal belajar siswa. Berdasarkan hasil dari pretest dapat diketahui bagaimana tingkat pemahaman awal siswa tentang konsep POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG.Sedangkan dari hasil kuisoner motivasi awal belajar siswa dapat diketahui motivasi awal belajar mereka sebelum diberi treatmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Setelah diadakan pretest, pada pertemuan berikutnya peneliti menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Lalu pertemuan selanjutnya dilakukan diskusi kelas dan sebagai langkah akhir peneliti memberikan soal posttest yang kisi – kisinya sama dengan soal pretets yang sebelumnya sudah diberikan. Siswa juga diminta mengisi kuisoner motivasi akhir , berdasarkan kuisoner ini akan dapat dilihat bagaimana motivasi belajar siswa setelah diberi treatment dengan model pembelajaran Problem Based Learning. B. Populasi dan Sampel penelitian 1. Populasi penelitian Semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Wedi Klaten. 2. Sampel penelitian Pengambilan sampel dipilih 2 kelas yang memiliki kemampuan hampir sama berdasarkan pertimbangan guru yang mengajar bidang fisika kelas XI. C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan Juli 2013 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Wedi Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
D. Treatment Pada kelas eksperiment digunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Metode Problem Based Leraning dan metode ceramah yang diterapkan dirancang sebagai berikut : a. Metode Problem Based Learning ( Kelas Eksperiment ) 1. Peneliti membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5 siswa. 2. Tiap kelompok diberi pertanyaan ataupun mencari permasalahan sendiri yang merupakan masalah yang akan didiskusikan oleh tiap kelompok. 3. Semua kelompok memecahkan masalah yang diberikan. 4. Tiap
kelompok
diberi
kesempatan
untuk
menjelaskan
hasil
pemecahan masalah yang telah mereka dapatkan. 5. Kelompok lain dipersilahkan bertanya atau menanggapi hasil pemecahan kelompok yang sedang presentasi. 6. Secara bersama – sama peneliti dan siswa menyimpulkan konsep fisika yang terkandung dalam menyelesaikan pemecahan masalah. b. Metode Ceramah ( Kelas Kontrol ) 1. Peneliti menjelaskan materi yang telah dipersiapkan 2. Peneliti meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan jika ada materi yang belum jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
3. Peneliti memberikan beberapa contoh soal, dan beberapa latihan soal. Peneliti sebagai fasilitator yang membantu proses belajar siswa, dan menyediakan masalah yang akan dipecahkan. Peneliti juga menanyakan dan memberikan kesempatan pada siswa bagaimana mereka mendapat jawaban itu.Bila siswa kurang mengerti, peneliti memancing siswa dengan contoh dan menunjukan apakah sesuai dengan pendapat siswa. E. Instrument Instrument adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian agar kegiatan berjalan secara sistematis. Instrument sebagai alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam bentuk angket, perangkat test , pedoman wwancara , pedoman observasi dan sebagainya . Pada penelitian ini ada dua macam instrument yang digunakan yaitu instrument pembelajaran dan instrumen penelitian. 1. Instrument pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran sangat penting bagi seorang guru. Karena RPP merupakan pedoman yang akan digunakan oleh seorang guru ketika mengajar. RPP bersifat khas, karena masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
masing guru memiliki cara penyampaian materi dalam mengajar berbeda – beda. b. Lembar kerja siswa(LKS) LKS disusun untuk diberikan kepada siswa berkaitan dengan apa yang akan dilakukan siswa. Pada penelitian ini peneliti menyusun LKS berdasarkan pokok bahasan POSISI KECEPATANDAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG. LKS yang disusun pada penelitian ini terdiri dari lima lembar kerja yang harus dibahas oleh siswa dalam kelompok. 2. Instrument Penelitian a. Kuisoner Menurut Suparno ( 2007 : 61 ) angket atau kuisoner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui. Dalam penelitian ini kuisoner digunakan untuk mengetahui motivasi siswa belajar fisika.Kuisoner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kusoner tertutup, jadi responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan. Pada
penelitian
ini
kuisoner
motivasi
hanya
satu
macam.kuisoner digunakan untuk mengetahui apakah metode PBL dapat memotivasi siswa dalam beajar fisika. Masing – masing kuisoner ada 20 item.tiap pertanyaan diberikan 4 alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
tersebut antara lain sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Peryataan – pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif.
Indikator motivasi belajar untuk kuisoner motivasi belajar siswa antara lain : 1) Penguasaan materi 2) Kesiapan 3) Ketertarikan 4) Keseriusan 5) Partisipasi Kisi – kisi kuisoner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Kisi – kisi kuisioner motivasi No
Indikator motivasi belajar
Bentuk pernyataan Positif
1
Penguasaan materi
( 1 , 20 )
2
Kesiapan
( 2, 4 ,18 )
3
Ketertarikan
( 15 )
Negatif
( 3 , 8, 11, 12, 13 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
4
Keseriusan
( 5, 7 , 16 )
5
Partisipasi
( 6 , 9 , 19 )
( 10 , 14 , 17 )
b. Pretest dan Postest Instrument ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran problem based learning. Hasil belajar dibatasi pada peningkatan antara pretestdan posttest. Dengan menggunakan tes ini penelti akan dapat melihat ada atau tidaknya peningkatan belajar siswa secara kuantitatif. Pertanyaan pretest dan posttest disususn untuk mengukur pengetahuan yang didapat dari hasil belajar siswa.Pengetahuan siswa dapat diukur melalui berbagai aspek yaitu aspek pengetahuan, aspek pemahaman aspek analisis dan aspek penerapan. Pertanyaan pretest dan posttest dibuat dalam bentuk uraian dan mengacu pada aspek kognitif. Langkah – langkah penyusunan soal pretest dan posttest antara lain (1) menentukan aspek yang diukur, (2) menentukan distribusi soal, (3) menentukan skor soal , (4) menentukan indicator hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Distribusi bobot soal pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3. Distribusi soal pretest dan posttest Nomor soal
Aspek yang diukur
1
Pemahaman
Indikator hasil belajar Memahami konsep jarak dan perpindahan Memahami konsep kecepatan ,
2
Pemahaman kelajuan dan percepatan Mengetahui posisi partikel pada
3.
Pengetahuan saat t tertentu Menganalisis tentang
4.
Analisis
perpindahan dan besar perpindahannya Menganalisis posisi dan besar
5
Analisis perpindahan
6
Analisis
Menganalisis percepatan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
fungsi kecepatan. Menganalisis percepatan dari 7.
Analisis fungsi posisi. Dalam memeriksa jawaban siswa diperlukan pedoman
penskoran untuk masing- masing pertanyaan dalam soal – soal pretest dan posttest . Tabel 4. Kisi – kisi skor pretets dan posttest Nomor soal
Aspek yang diukur
1
Pemahaman
Pertanyaan
Skor maksimal
Apakah perbedaan antara 5 jarak , dan perpindahan ? Apakah yang dimaksud 2
Pemahaman
dengan kecepatan , kelajuan
5
dan percepatan ? Suatu partikel bergerak dari posisi (0, 0 ) , setelah waktu t posisinya (6,8 ) satuan 3
Pengetahuan
Tentukan :
5
a) Vektor posisi saat t b) Besar vektor posisi tersebut 4
Analisis
Sebuah partikel mula – mula
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
di A (2 m, 3 m ). Setelah beberapa sekon kemudian sampai di B ( 7m , 6 m ), tentukan : a) Vektor perpindahan. b) Besar perpindahan. Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 8ti + ( 6t -5t2 )j, r dalam meter dan t dalam sekon , tentukan : 5
Analisis
a) Posisi benda saat
10
t = 1 sekon b) Besar perpindahan dari t = 1 sampai t=2 Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan lintasan x = 5t2 + 6
Analisis
10 4 , hitunglah a) Percepatan rata – rata antara t = 2 dan t = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
b) Percepatan saat t=5 7
Analisis
Posisi sebuah partikel adalah 10 x = 4 – 27t + t3 , a) tentukan
percepatan
partikel pada t = 2 s b) tentukan
percepatan
partikel pada t = 5 s
Pedoman penskoran untuk masing – masing nomor adalah : 1. Aspek pemahaman (soal nomor 1 dan nomor 2 ) Bobot
soal
aspek
ini
adalah
5,
maka
pedoman
penskorannya : a. Jika siswa menjawab pertanyaan dengan benar diberi skor 5 b. Jika siswa memberi jawaban kurang jelas diberi skor 2 c. Jika siswa tidak menjawab diberi skor 0 2. Aspek pengetahuan ( soal nomor 3 ) a. Jika siswa menjawab pertanyaan dengan benar dan lengkap diberi skor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b. Jika siswa tidak member jawaban dengan jelas diberi skor 2 c. Jika siswa tidak menjawab pertanyaan diberi skor 0 3. Aspek analisis ( soal nomor 4, 5, 6, dan 7 ) Bobot
soal
aspek
ini
adalah
10
maka
pedoman
penskorannya : a. Jika menjawab pertanyaan dengan tepat dan lengkap diberi skor 10 b. Jika siswa menuliskan data, masalah dan menjawab dengan rumus lengkap dan dianalisis namun jawaban salah maka skornya 6. c. Jika siswa tidak menyebutkan data , masalah dan menjawab beserta rumus ,satuan tidak lengkap dan analisis benar diberi skor 4. d. Jika siswa dapat menyebutkan data , masalah dan menjawab beserta rumus,satuan salah, dan analisis salah diberi skor 2. e. Jika siswa tidak menjawab pertanyaan diberi skor 0. c.
Lembar observasi Pada penelitian ini juga akan diteliti bagaimana aktivitas belajar / keterlibatan siswa selama kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
mengajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Oleh karena itu, untuk meneliti bagaimana aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar dilakukan kegiatan observasi.Pada penelitian ini observasi dilakukan menggunakan lembar observasi. Aspek – aspek yang dinilai pada kegiatan observasi antara lain : Tabel 4. Lembar observasi Aspek yang di amati
Kode siswa 1
A. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru B. Siswa mengajukan pertanyaan pada siswa lain C. Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain D. Siswa mengajukan pendapat E. Siswa mencatat materi yang dipelajari F. Siswa mau bekerja sama dengan siswa lain
2
3
4
5 6
...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
G. Siswa
antusias
mengikuti
pelajaran
F. Validitas Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah suatu test sungguh mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjukan pada kesesuaian , penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian. ( Suparno, 2007 : 67 ). Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity ( validitas isi ) yaitu isi dari instrument yang akan digunakan sungguh mengukur dari dominan yang akan diukur. Apakah item test sungguh mempresentasikan isi yang mau di test. ( Suparno , 2007:68 ) Kuisioner digunakan untuk mengetahui skor motivasi belajar awal siswa dan untuk mengetahui apakah motivasi meningkat atau tidak setelah diberi treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif pada sub pokok bahasan POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG.Soal – soal pretest dan posttest disusun berdasarkan aspek kognitif ( aspek pengetahuan , pemahaman dan analisis ) indikator belajar dan sub materi pokok pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa ditunjukan dengan tercapainnya indikator hasil belajar soal pretest dan posstest terdiri dari tujuh soal yaitu : Soal Pretest 1. Apakah perbedaan antara jarak , dan perpindahan ? 2. Apakah yang dimaksud dengan kecepatan , kelajuan dan percepatan ? 3. Suatu partikel bergerak dari posisi (0, 0 ) , setelah waktu t posisinya (6,8 ) satuan Tentukan : a) Vektor posisi saat t b) Besar vektor posisi tersebut . . 4. Sebuah partikel mula – mula di A (2 m, 3 m ). Setelah beberapa sekon kemudian sampai di B ( 7m , 6 m ), tentukan : a) Vektor perpindahan. b) Besar perpindahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
5.
Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 8ti + ( 6t -5t2 )j, r dalam meter dan t dalam sekon , tentukan : a) Posisi benda saat t = 1 sekon b) Besar perpindahan dari t = 1 sampai t = 2
6. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan lintasan x = 5t2 + 4 , hitunglah a) Percepatan rata – rata antara t = 2 dan t = 3 b) Percepatan saat t = 5 7. Posisi sebuah partikel adalah x = 4 – 27t + t3 , a) tentukan percepatan partikel pada t = 2 s b) tentukan percepatan partikel pada t = 5 s
Soal Posttest 1. Apakah perbedaan antara jarak , dan perpindahan ? 2. Apakah yang dimaksud dengan kecepatan , kelajuan dan percepatan ? 3. Suatu partikel bergerak dari posisi (0, 0 ) , setelah waktu t posisinya (4,8 ) satuan Tentukan : a) Vektor posisi saat t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
b) Besar vektor posisi tersebut . . 4. Sebuah partikel mula – mula di A (2 m, 3 m ). Setelah beberapa sekon kemudian sampai di B ( 8 m , 6 m ), tentukan : a) Vektor perpindahan. b) Besar perpindahan. 5. Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 4ti + ( 2t -3t2 )j, r dalam meter dan t dalam sekon , tentukan : a) Posisi benda saat t = 1 sekon b) Besar perpindahan dari t = 1 sampai t = 2 6. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan lintasan x = 6t2 + 2 , hitunglah a) Percepatan rata – rata antara t = 2 dan t = 3 b) Percepatan saat t = 6 7. Posisi sebuah partikel adalah x = 2 – 6t + t2 , a) tentukan percepatan partikel pada t = 2 s b) tentukan percepatan partikel pada t = 4 s hal ini bearti menunjukan bahwa soal pretest dan postest mempresentasikan isi yang akan diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Selain menggunakan validitas isi, pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkonsultasikan instrument yang digunakan dalam penelitian kepada dosen pembimbing dan guru kelas XI SMA N 1 Wedi Klaten
G. Analisis Data 1. Pretest dan Posttest Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran sangat penting , karena hanya dengan penilaian kualitas proses dan hasil belajar yang dicapai siswa dapat diketahui. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah soal pretest dan posttest karena indikator yang dinilai adalah penguasaan materi atau pemahaman proses. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran PBL, maka dilakukan pengukuran melalui test hasil belajar secara kuantitatif yaitu menganalisis jawaban siswa untuk menentukan tingkat kebenaran jawaban. Berdasarkan tingkat kebenaran jawaban di tentukan skor berdasarkan bobot soal untuk setiap soal atau aspek dan menentukan skor total.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Skoring untuk pretest dan posttets dilakukan melalui dua tahap yaitu (1) menentukan skor untuk setiap soal dan (2) menghitung skor total. Skor setiap soal merupakan tingkat kebenaran jawaban siswa. Sedangkan skor total adalah jumlah skor seluruh soal. Skor total menyatakan tingkat kebenaran siswa secara keseluruhan. Peneliti membuat daftar pretest dan posttest siswa untuk setiap soal dengan tabel berikut :
Tabel 5.Distribusi skor pretest dan posttest siswa Kode Siswa
Skor untuk setiap aspek soal Pemahaman
Pengetahuan
1
3
2
Analisis 4
5
6
Total
Nilai
Skor
Akhir
7
1 2 3 Dst
Untuk menentukan niali akhir pretest dan posttest dapat di hitung dengan perhitungan sebagai berikut :
Nilai akhir =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Peneliti lalu membuat skor rata – rata pretest dan posttest untuk dianalisis selanjutnya seperti pada tabel berikut : Tabel 6.Aspek yang diukur dengan skor rata – rata pretest dan posttest Aspek diukur Pemahaman (1)
Pemahaman (2) Pengetahuan (3) Analisis (4) Analisis (5) Analisis (6) Analisis (7)
Skor rata – rata
yang Pretest
Posttest
Kenaikan skor (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasanPOSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN
PADA
GERAK
DALAM
BIDANG,
dengan
menggunakan model pembelajaran PBL diukur melalui test hasil belajar secara kuantitatif. Peneliti membuat daftar nilai untuk pretest dan posttest dengan tabel dibawah ini : Tabel 7.Distribusi hasil pretest dan posttest Kode
Skor pretest
Skor posttest
siswa
X1
X2
D = ( X1 - X2 )
D2
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan metode PBL , maka data dianalisis dengan menggunakan analisis statistikT- Test , T- Test digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependent atau satu kelompok yang di test dua kali ( Suparno, 2007 : 97 ) Rumus untuk menghitungnya sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
𝑇 𝑟𝑒𝑎𝑙 =
Dimana :
T
critical
𝑥1 − 𝑥2 ( 𝐷 )2 𝐷2 – 𝑁 𝑁 (𝑁 −1)
X1
: skor motivasi awal
X2
: skor motivasi akhir
D
: perbedaan antara skor tiap subyek ( X1 – X2 )
N
: jumlah pasangan skor
Df
:N–1
dicari diperoleh dari tabel dengan level signifikan α = 0,05
jika 𝑇 𝑟𝑒𝑎𝑙 > 𝑇 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙
maka signifikan bearti terjadi peningkatan
motivasi belajar siswa. Jika
𝑇 𝑟𝑒𝑎𝑙 < 𝑇 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙
bearti tidak
signifikan , bearti tidak terjadi peningkatan motivasi belajar. 2. Kuisioner Motivasi Belajar Untuk mengetahui motivasi belajar siswa meningkat atau tidak sebelum dan sesudah mengikuti pelajaran fisika dengan metode PBL, peneliti menggunakan suatu data yaitu skor kuisioner motivasi siswa presentase jawaban siswa dari kuisioner kemudian akan dimasukan dalam kriterian motivasi belajar siswa sangat tinggi ,tinggi, rendah dan sangat rendah. Dengan rentang skor sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
81% - 100%
: motivasi siswa sangat tinggi
60% - 80%
: motivasi siswa tinggi
50% - 59%
: motivasi siswa rendah
25% - 49%
: motivasi siswa sangat rendah. 𝒔𝒌𝒐𝒓𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
Dengan perhitungan skor adalah :𝒔𝒌𝒐𝒓𝒎𝒂𝒌𝒔𝒙𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝑥 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA A. Diskripsi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 WEDI KlATEN, pada tanggal 29 Juli 2013 sampai dengan 13 September 2013. 1. Jadwal dan waktu pelaksanaan No
Hari / Tanggal
Pukul
Kelas
1.
Rabu , 28 Agustus 2013
12.00 – 13.20
XI IPA 1
Kegiatan Quisioner
,
pretest
,
pembagian
kelompok , diskusi kelompok dan presentasi kelompok indikator 1 dan 2. 2.
Jumat , 30 Aguatus2013
08.30 – 10.15
XI IPA 2
Quisioner, Pretest , pembagian LKS , menjelaskan indikator 1 dan 2.
3.
Jumat , 30 Agustus2013
11.00 – 11.30
XI IPA 1
Melanjutkan diskusi kelompok dan presentasi kelompok indikator 3.
4.
Rabu , 4 September2013
12.00 – 13.20
XI IPA 1
Diskusi
kelompok
dan
presentasi
kelompok indikator 4 – 5. 5.
Jumat ,6 September
08.30 – 10.15
XI IPA 2
Melanjutkan materi indikator 3 – 6.
11.00 – 11.30
XI IPA 1
Diskusi
2013 6.
Jumat , 6 September 2013
7.
Rabu , 11 September
Jumat , 13 September
12.00 – 13.20
XI IPA 1
Jumat , 13 September
presentasi
Diskusi
kelompok
dan
presentasi
kelompok indikator 7 – 8 08.30 – 10.15
XI IPA 2
2013 9.
dan
kelompok indator 6
2013 8.
kelompok
Melanjutka materi indikator 7 – 8 , posttest
11.00 – 11.30
2013
XI IPA 1
Evaluasi indikator 1 – 8 , posttest , quisioner 2
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2. Pelaksanaan Penelitian Ada beberapa kejadian dalam proses pengambilan data. Walaupun tidak berjalan 100 persen sesuai dengan perencanaan pembelajaran , peneliti mendapat beberapa pengalaman yang berharga di antaranya : a) Sebelum melakukan penelitian , peneliti melakukan observasi terlebih dahulu sambil guru memperkenalkan kepada siswa bahwa akan ada mahasiswa yang akan melakukan penelitian di kelas tersebut, dan menggantikan mengajar untuk sementara waktu. Kelas yang di pilih peniliti adalah kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 , pemilihan kelas tersebut berdasarkan pertimbangan guru bahwa kelas tersebut adalah kelas yang termasuk siswanya aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini di harapkan agar lebih memperlancar proses penelitian dan tidak banyak membuang waktu. b) Saat pertama kali melakukan penelitian di kelas , peneliti memberikan quisioner minat dan motivasi terhadap pelajaran fisika, lalu di lanjutkan dengan pretest. Pada saat proses pemberian quisioner dan pretest kondisi kelas cukup tenang. Pada kelas eksprimen peneliti mulai membagi kelompok satu kelompok terdiri dari 4 orang, dalam pembagian kelompok peneliti membebaskan agar mereka memilih kelompoknya sendiri , mereka sangat antusias dan bersemangat , menurut mereka baru kali ini pelajaran fisika di kelas dengan model kelompok. Lalu peneliti membagikan LKS , LKS ini bisa sedikit membantu untuk memberikan informasi tentang materi yang akan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
pelajari, tidak lupa juga peneliti memberikan sedikit penjelasan tentang bagaimana proses belajar yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Untuk memperlancar proses PBL peneliti menganjurkan agar siswa membawa buku referensi fisika, bagi yang tidak punya bisa pinjam terlebih dulu di perpustakaan sebelum jam belajar fisika dimulai, atau bisa meminjam dari kelas lain. Karena PBL ini diharuskan siswa membaca dan mencari masalah serta memecahkan masalah tersebut. c) Setelah pembagian kelompok peneliti merasa sedikit kesulitan untuk membuat suasana kelas menjadi kondusif, ada beberapa kelompok yang masih bingung dengan apa yang harus mereka kerjakan walaupun peneliti sudah terlebih dahulu memberikan penjelasan dengan cukup jelas, karena menurut penjelasan dari siswa mereka terbiasa dengan metode yang diberikan oleh guru yaitu mereka diberi materi dan mereka tinggal mencatat, jadi kebiasaan mereka membaca buku sendiri di rasa sangat kurang. Tapi untuk pertemuan berikutnya suasana sudah mulai bisa konduktif, mereka sudah bisa belajar mandiri dan peneliti berbeperan sebagai pendaamping saja dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Presentasi juga berjalan lancar, saat ada kelompok presentasi kelompok yang lain memperhatikan , dan saat ada persoalan yang perlu di pecahkan kelompok lain berusaha untuk memikirkan pemecahan persoalan tersebut secara bersama dalam waktu yang ditentukan. Bila salah satu kelompok sudah ada yang memecahkan masalah maka peneliti hanya menambahkan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
yang belum lengkap dari hasil presentasi maupun hasil pemecahan masalah tersebut. d) Untuk kelas pembanding peneliti hanya memberikan materi dengan model ceramah biasa ditambah dengan diskusi kelas, namun pada saat diskusi kelas suasana kelas malah menjadi gaduh, lalu peneliti mengalihkan dengan cara memberikan persoalan yang ada di lks. Peneliti mengarahkan bagi yang mau mengerjakan di depan akan diberikan nilai tambah, lalu suasana kelas menjadi lebih tenang.Jika mereka ribut hanya saling diskusi untuk mengerjakan soal yang ada di lks. Untuk pertemuan berikutnya , suasana kelas pada awalnya gaduh tetapi setelah peneliti memberikan arahan bahwa setiap kali peneliti mengajar akan ada nilai tambahan bagi siapa yang mau mengerjakan persoalan. Suasana menjadi lebih tenang begitu seterusnya sampai pertemuan terakhir. e) Pada pertemuan terakhir peneliti kembali memberikan kuisioner untuk kelas eksperimen dan posttest untuk kelas eksperimen dan kelas pembanding. Pada pertemuan terakhir peneliti memberikan beberapa motivasi secara lisan agar mereka bisa lebih menyukai pelajaran fisika. Para siswa menginginkan peneliti agar lebih lama mengajar di kelas tersebut karena menurut mereka sangat menyenangkan diajar oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
2. Kegiatan di Kelas Eksperiment Kegiatan utama pada kelas eksperiment adalah diskusi kelompok yang di lanjutkan dengan presentasi hasil diskusi di ikuti oleh beberapa pertanyaan dari kelompok lain. Ada beberapa contoh pertanyaan masalah yang di ajukan antara lain : a. Pertanyaan dari kelompok 2 Dua buah benda berada pada jarak 25 m saling berhadapan bergerak menyongsong satu sama lain. Benda A dari kiri dan benda B dari kanan dengan kecepatan masing – masing 3m/s dan 2 m/s. Kapan keduanya bertemu ? Pertanyaan ini dijawab oleh kelompok 1 Penyelesaiannya Keduannya akan bertemu setelah A menempuh jarak SA dan B menempuh jarak SB Maka
SA + SB
= 25
vA . t + vB . t = 25 3 . t + 2 .t
= 25
5t
= 25
t
=5
jadi keduannya bertemu setelah 5 sekon brgerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
b. Pertanyaan dari kelompok 4 Sebuah benda yang sedang bergerak pada bidang XY dinyatakan dengan x = 12t – 2𝑡 2 dan y = 𝑡 3 - 10t dimana x dan y dalam meter dan t dalam sekon. Besar kecepatan saat t = 2 adalah ... Pertanyaan ini di coba dijawab oleh kelompok 2 , penyelesaiannya sebagai berikut Untuk
x = 12t – 2𝑡 2 V = 12 – 4t V = 12 – 4 . 2 V = 12 – 8 V=4m/s
Untuk
y = 𝑡 3 - 10t Y = 3𝑡 2 - 10 Y = 3 . 22 - 10 Y = 12 – 10 Y=2
Analisis peneliti : Penyelesaian dari kelompok 2 masih belum tepat , menurut analisis peneliti dari awal penyelesaian sudah terlihat bahwa siswa belum paham bahwa posisi di x dan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
y merupakan vektor , maka keduanya harus di jumlahkan , tentunya penjumlahan vektor r = xi + yj r =( 12t – 2𝑡 2 )i + (𝑡 3 - 10t )j v = 12 – 4t i + 3𝑡 2 – 10 j v = 4i + 2j besarnya
v = 42 + 22 V = 20 m/s
Untuk kegiatan berikutnya siswa tidak ada yang mengajukan masalah , maka dari itu peneliti menggunakan soal yang ada dalam lks sebagai masalah yang harus dipecahkan oleh siswa. B. Data Penelitian Peneliti mendapatkan data berupa hasil pretest dan posttest kelas XII IPA 1 dan kelas XII IPA 2 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
1. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperiment Tabel 9. Hasil pretest dan posttest kelas eksperiment
Kode siswa
Skor pretest
Skor posttest
1
56.6
73.3
2
46.6
76.6
3
46.6
83.3
4
43.3
83.3
5
56.6
83.3
6
33.3
60
7
36.6
73.3
8
46.6
83.3
9
53.3
73.3
10
53.3
83.3
11
46.6
80
12
53.3
83.3
13
36.6
73.3
14
43.3
66.6
15
46.6
76.6
16
36.6
50
17
43.3
76.6
18
43.3
76.6
19
43.3
66.6
20
56.6
76.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Rata – rata pretest = 46,115 Rata – rata posttest = 74,96
2. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Tabel 10. Hasil pretest dan posttest kelas kontrol
Kode siswa
Skor pretest
Skor posttest
1
23.3
43.3
2
26.6
43.3
3
33.3
46.6
4
33.3
46.6
5
36.6
66.6
6
23.3
33.3
7
26.6
33.3
8
33.3
43.3
9
33.3
53.3
10
36.6
43.3
11
23.3
63.3
12
33.3
53.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
13
23.3
53.3
14
36.6
53.3
15
23.3
43.3
16
36.6
56.6
17
26.6
56.6
18
33.3
53.3
19
26.6
53.3
20
33.3
43.3
Rata – rata pretest = 30,12 Rata – rata posttest = 49,125 C. Analisis Data Ada beberapa tahapan yang di lakukan peneliti dalam menganilis data hasil penelitian yang berupa pretest , posttest dan quisioner, masing – masing dilaukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
a. Apakah konsep awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama ? Ini dapat dilihat dengan menggunakan uji T-test untuk 2 kelompok independen Keterangan
kode 1 = kelas XI IPA 1 Kode 2 = kelas XI IPA 2
Analisis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dengan tabel berikut
Group Statistics
pretest Kode 1
2
N
20
20
Mean
46.1150
30.1200
Std. Deviation
7.11302
5.23587
Std. Error Mean
1.59052
1.17078
tabel 11. Analisis hasil pretest kelas eksperiment dengan kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Dari hasil tabel diatas terlihat data statistik untuk kedua sampel kelas. Untuk kelas eksperiment mempunyai rata- rata nilai pretest 46.1150 jauh di atas rata- rata nilai pretest kelas kontrol yaitu 30.1200. Dari data tersebut apakah ada perbedaan yang signifikan ( jelas dan nyata) antara nilai pretest kelas eksperiment dengan kelas kontrol? Untuk mengetahui itu maka dianalisis dengan tabel selanjutnya: Independent Samples Test
Pretest Equal
variances Equal variances
assumed Levene's Equality Variances
Test
for F
not assumed
.496
of Sig.
t-test for Equality of T
.486
8.099
8.099
Df
38
34.917
Sig. (2-tailed)
.000
.000
Mean Difference
15.99500
15.99500
Std. Error Difference
1.97496
1.97496
Means
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
95% Confidence Interval of the Difference
Lower 11.99690
11.98528
Upper 19.99310
20.00472
Tabel 12. Perbedaan hasil pretest kelas eksperiment dengan kelas kontrol
Dengan Hipotesis sebagai berikut : Ho = Tidak ada perbedaan konsep awal antara kelas eksperiment dengan kelas kontrol sebelum diberi treatment. Ha = Ada perbedaan konsep awal antara kelas eksperiment dengan kelas kontrol sebelum diberi treatment Ho diterima jika p value > 0,05 Ho ditolak jika p value < 0.05 Dari perhitungan statistik berupa tabel diatas , dapat disimpulkan bahwa analisis statistika menunujkan t = 8.099 , p = 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak. Artinya adalah bahwa kedua kelas , kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki pemahaman konsep awal yang berbeda sebelum diberi treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Karena memiliki konsep awal yang berbeda maka untuk melihat apakah perbedaan itu cukup bearti atau tidak maka dilakukan uji statistika sebagai berikut : a) Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperiment. Setelah mengetahui hasil skor pretest masing – masing kelas penelitian , langkah selanjutnya yaitu melakukan uji normalitas terhadap skor pretest terhadap dua kelas tersebut. Hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: a. 𝐻0= data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. 𝐻1= data sampel berasal dari popuasi yang tidak berdistribusi normal. Untuk menguji hipotesis diatas maka akan dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik uji Shapiro-wilk karena jumlah data lebih dari 30 buah dengan taraf signifikan 5%. Dengan menggunakan taraf signifikan 5% maka kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a
Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho diterima.
b
Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tests of Normality
Pretest
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Kode
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
1
.180
20
.087
.917
20
.086
.287
20
.000
.817
20
.002
2
Tabel 13. Populasi hasil pretest kelaseksperiment dengan kelas kontrol
Berdasarkan output pada tabel di atas diperoleh bahwa untuk Shapiro - wilk data pretest siswa kelas eksperimen memiliki signifikansi 0,086 dan pretest kelas control 0,002. Nilai signifikansi untuk kelas eksperimen lebih dari 0.05 sehingga Ho diterima artinya, skor pretest ( kelas eksperimen ) berasal dari populasi yang berdistribusi normal sedangkan nilai signifikan untuk kelas kontrol berasal dari populasi yang tidak normal. Berdasarkan uji Shapiro-wilk dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu sampel tidak berdistribusi normal. Selanjutnya karena salah satu sampel tidak berdistribusi normal maka tidak dilakukan uji homogenitas, tetapi langsung diuji kesamaan dua rata – ratanya menggunakan uji statistik non parametik mann- whitney.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
b) Uji Kesamaan Dua rata – rata Skor Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperiment. Untuk menguji apakah konsep awal berfikir siswa kelas eksperiment dan kelas Kontrol sama atau tidak digunakan uji statistik non parametrik dengan uji mann- whitney. Peneliti tidak menggunakan T-test karena kedua kelas yaitu kelas eksperiment dan kelas kontrol sebelum di berikan treatment memiliki konsep awal yang berbeda. Dan setelah di uji data pretestnya dengan menggunakan uji normalitas ternyata ada salah satu kelas yang populasinya tidak berdidtribusi nomral, maka peniliti menggunakan uji mann – whitney. Perumusan hipotesis uji kesamaan dua rata- rata skor pretest adalah sebgai berikut : Ho = Tidak terdapat perbedaan konsep awal siswa yang mengikuti pembelajaran problem based learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara ceramah. Ha = Terdapat perbedaan konsep awal siswa yang mengikuti pembelajaran problem based learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 15. Hasil uji statistik non parametrik dengan uji Mann- Whitney skor pretest kelas eksperiment dan kelas kontrol. Test Statistics
b
pretest Mann-Whitney U
13.500
Wilcoxon W
223.500
Z
-5.097
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.000a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kode
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% maka criteria pegambilan keputusan sebagai berikut: 1.
Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho diterima.
1.
Jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka Ho di tolak. Dari tabel diatas terihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,00. Nilai
signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 sehingga berdasarkan kriteria pengujian di atas Ho ditolak. Hal ini bearti konsep awal berfikir kreatif siswa kelas eksperiment dan kelas kontrol berbeda. Karena nilai pretes dari kelas eksperiment dan kelas kontrol memiliki nilai rata- rata yang berbeda atau konsep awal siswa berbeda, maka selanjutnya akan digunakan nilai gain ternormalisasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperiment setelah diberi treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2.
Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperiment dan Kelas Kontrol A. Analisis Data Hasil Belajar Kelas Eksperiment dan Kelas Kontrol Indeks gain digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada kedua kelas setelah kegiatan pembelajaran selesai. Indeks gain dihitung berdasarkan skor pretest dan posttest. Pada tabel dibawah ditunjukan komposisi interpretasi indeks
gain
kelas
eksperiment
dan
kelas
kontrol
beserta
presentasenya. Dengan perhitungan g =
𝑺 𝒑𝒐𝒔𝒕𝒆𝒔𝒕−𝑺 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕 𝑺 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒏−𝑺 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕
g adalah gain yang ternormalisasi (N-gain) dari kedua model, S maks adalah skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir, S post adalah skor tes akhir, sedangkan S pre adalah skor tes awal. Tinggi rendahnya gain yang ternormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi; (2) jika 0,7 > g≥ 0,3, maka Ngain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan (3) jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 15. Hasil N- gain kelas eksperiment dengan kelas kontrol
Interprestasi Kelas
Jumlah
Presentase
Tinggi
14
70%
Sedang
5
25%
Rendah
1
5%
Tinggi
3
15%
Sedang
14
70%
Rendah
3
15%
Indeks Gain Eksperiment
Kontrol
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada kelas eksperimen hanya ada 1 siswa yang memiliki indeks rendah , 5 siswa memiliki indeks sedang dan 14 siswa memiliki indeks tinggi. Sedangkan pada kelas control terlihat bahwa hanya ada 3 siswa yang memiliki indeks rendah 14 siswa memiliki indeks sedang dan 3 siswa memiliki indeks rendah. Data indeks gain kelas eksperiment dan kelas kontrol disajikan dalam diagram berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Tabel 16. Deskriptif indeks gain hasil belajar siswa kelas eksperiment dan kelas kontrol
B
Eksperiment
Kontrol
Valid N (listwise) 20
N
Statistic
20
20
Range
Statistic
.72
.83
Minimum
Statistic
.28
.17
Maximum
Statistic
1.00
1.00
Sum
Statistic
15.74
10.42
Mean
Statistic
.7870
.5211
Std. Error
.04434
.05076
Std. Deviation
Statistic
.19831
.22699
Variance
Statistic
.039
.052
Skewness
Statistic
-.838
.392
Std. Error
.512
.512
Statistic
.559
-.289
Std. Error
.992
.992
Kurtosis
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa rata- rata skor gain kelas eksperiment lebih besar dari rata- rata gain kelas kontrol. Nilai rata- rata gain ternormalisasi untuk kelas eksperiment sebesar 0.7870 , sedangkan rata-rata gain ternormalisasi untuk kelas kontrol sebesar 0.5211. Untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata gain kedua kelas cukup berarti atau tidak maka digunakan uji statistik berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
B. Uji Normalitas Indeks Gain Kelas Kontrol Dengan Kelas Eksperiment Untuk mengetahui apakah data-data gain yang diolah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, terlebih dulu dilakukan uji normalitas data gain pada kelas eksperiment dan kelas kontrol. Perumusan hipotesis pengujiannormalitasskor gain ternormalisasi adalah sebagai berikut : Ho : Data gain ternormalisasi berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha : Data gain ternormalisasi berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Tabel 17. analisis uji normalitas N- gain kelas eksperiment dengan kelas kontrol
Tests of Normality
Gain
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Kelas
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
1
.159
20
.200*
.898
20
.039
2
.103
20
.200*
.965
20
.658
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Dengan
menggunakan
taraf signifikansi
pengambian keputusan adalah sebagai berikut :
5% maka
kritria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
a. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho diterima. a. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Berdasarkan data diatas nilai signifikansi untuk kelas eksperiment dan kelas control masing- masing sebesar 0.039 dan 0.658. nilai signifikansi kelas eksperiment kurang dari 0,05 yang mnunjukan bahwa nilai gain ternormalisasi untuk kelas eksperiment berasal dari populasi yang berdistribsi tidak normal, sedangkan nilai signifikansi kelas control lebih besar dari 0,05 yang menunjuan bahwa nilai gain ternormalisasi kelas control berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan uji Shapiro – Wilk diketahui bahwa salah satu sampel tidak berdistribusi normal. Selanjutnya akan diuji langsung kesamaan dua rata- ratanya dengan menggunakan uji statistic non parametik Mann – Whitney. C. Uji Kesamaan Dua rata – rata Indeks Gain Kelas Eksperiment Dengan Kelas Kontrol. Berdasarkan perhitungan sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa data skor indeks gain kelas eksperiment berdistribusi normal dan data skor indeks gain kelas kontrol berdistribusi normal, sehingga pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik non parametik. Hipotesis pengujian adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Ho : Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah. Ha : Peningkatan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah. Tabel 18. hasil uji statistik non parametik dengan uji Mann – Whitney skor rata – rata gain kelas eksperiment dan kelas kontrol.
b
Test Statistics
gain Mann-Whitney U
77.000
Wilcoxon W
287.000
Z
-3.338
Asymp. Sig. (2-tailed)
.001
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.001
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kode
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1
a. Jika2 nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan 0,05 maka Ho di terima. a.
1
Jika2 nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho di tolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi( 2- tailed ) 1
adalah sebesar 0,001. Setengah dari nilai signifikansi ini, 2( 0,001 ) = 0,0005 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Artinya hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode problem based learning lebih baik peningkatannya daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode ceramah. Dari hasil olah data statistik keseluruhan diatas di peroleh : Kondisi awal dari kelas eksperiment dan kelas kontrol berbeda. Dimana kedua kelas baik kelas kontrol dan kelas eksperiment memiliki pemahaman konsep awal yang berbeda. Metode Problem Based Learning dan metode ceramah sama – sama meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hasil
pretest kelas kontrol dan kelas
eksperiment tidak jauh berbeda, meskipun pemahaman konsep awal mereka berbeda. Setelah kedua kelas diberikan treatment yang berbeda terlihat hasil posttest kelas eksperiment lebih tinggi di banding dengan hasil postest kelas kontrol, hal ini juga bisa di lihat dari hasil perhitungan nilai gain antara kedua kelas bahwa nilai signifikansi( 21
tailed ) adalah sebesar 0,001 setengah dar nilai signifikansi ini, 2( 0,001 ) = 0,0005 lebih kecil dari 0,05 ini berarti pemahaman konsep kelas eksperiment lebih meningkat dibanding kelas kontrol. Jadi metode Problem Based Learning lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan metode ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3. Analisis Kuisioner Untuk mengetahui apakah motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika dengan metode PBL ini tinggi atau rendah , maka peneliti juga menganalisis hasil kuisioner yang telah di isi oleh siswa. Tabel Skor motivasi awal kelas XI IPA 1
Subyek
Skor total
Skor item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
5
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
2
3
2
3
2
3
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
8
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
9
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
2
2
3
3
3
3
12
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
2
3
2
3
3
3
3
13
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
3
3
3
3
3
3
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
3
3
3
2
3
15
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
3
3
3
3
3
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
2
3
3
3
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
3
2
3
3
2
3
3
3
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
Jumlah skor total
711 60 𝑥 20
𝑥 100 % = 59 % ( motivasi belajar rendah)
36 36 36 36 37 33 36 37 37 36 34 35 36 32 37 34 35 38 35 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 19. Skor kuisioner motivasi akhir kelas XI IPA 1 Skor item Subyek 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Skor total
1
4
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
1
3
4
2
2
1
2
1
56
2
3
3
3
4
2
3
3
3
2
3
3
3
2
4
3
2
1
1
2
2
52
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
2
3
3
2
1
2
3
1
60
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
1
3
3
2
1
1
2
3
58
3
4
4
3
3
3
2
3
3
4
3
4
1
4
3
2
1
1
1
2
54
2
4
3
4
3
4
3
3
2
4
4
4
1
4
3
2
1
1
2
2
56
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
1
4
4
1
1
1
1
1
57
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
4
2
3
1
3
4
3
54
4
3
4
3
2
3
2
3
3
4
3
4
3
4
3
3
2
3
3
3
62
3
3
4
3
3
3
2
3
3
4
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
57
3
4
4
3
3
3
1
3
3
4
3
4
1
4
3
2
1
1
1
2
53
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
1
3
4
1
1
1
3
2
60
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
1
4
4
2
1
2
2
2
59
3
3
4
3
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
1
1
1
1
47
4
3
4
3
2
3
2
4
3
3
4
4
1
3
3
2
1
1
2
1
53
3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
2
2
2
2
2
56
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
4
2
3
3
2
1
1
1
1
47
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
4
4
2
3
4
2
2
2
2
2
58
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
1
4
4
1
1
1
1
2
55
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
2
2
2
3
3
58
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jumlah skor total tinggi )
1112 60 𝑥 20
𝑥 100 % = 92, 6 % ( motivasi belajar sangat
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil presentasi motivasi awal adalah 59% ini bearti dalam kategori rendah dan hasil presentasi motivasi akhir adalah 92, 6 % ini bearti dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
motivasi sangat tinggi. Bearti pembelajaran fisika dengan metode PBL dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar fisika. Untuk mengetahui lebih pasti ada peningkatan motivasi belajar fisika atau tidak maka peneliti menganalisis dengan uji korelasi , disajikan dalam tabel dibawah ini
Correlations
k1
Pearson Correlation
k1
k2
1
.473
Sig. (2-tailed)
k2
*
.035
N
20
Pearson Correlation
.473
Sig. (2-tailed)
.035
N
20
20 *
1
20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dengan hipotesa sebagai berikut : Ho : Tidak ada peningkatan motivasi belajar fisika pada kelas eksperiment setelah diberi pembelajaran dengan metode PBL Ha : Ada ada peningkatan motivasi belajar fisika pada kelas eksperiment setelah diberi pembelajaran dengan metode PBL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Dengan menggunakan taraf signifikan 5% maka kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a.
Jika nilai signifikansi lebih dari 0.05 maka Ho diterima .
b. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikansi (2- tailed ) adalah sebesar 0,035 , nilai signifikansi ini kurang dari 0,05 maka Ho ditolak ini berarti ada peningkatan motivasi belajar fisika pada kelas eksperiment
setelah diberi
treatment
dengan model
pembelajaran PBL. 4. Analisis keterlibatan / aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar dengan metode PBL Untuk mengetahui bagaimana keterlibatan siswa selama proses KBM , maka peneliti telah menyiapkan lembar observasi guna untuk mengetahui seberapa besar keterlibatan siswa dalam proses KBM dari kedua kelas. Data pengamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel observasi keaktifan siswa kelas XI IPA 1
Kode siswa No
Aspek yang di nilai 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengajukan pertanyaan pada siswa lain Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain Siswa mengajukan pendapat
7 x
x x x
x x
x x x
8
9
10
11
12
x
x
13
14
15
16
17
18
19
20
X xx xx x
x
x xx x
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
5 6 7
Siswa mencatat materi yang dipelajari Siswa mau bekerja sama dengan siswa lain Siswa antusias mengikuti pelajaran
x x x x x x
x
x
x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x x x x x x
x
x
x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x x x x x x
x
x
x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Tabel observasi keaktifan siswa kelas XI IPA 2
Kode siswa No
Aspek yang di nilai 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengajukan pertanyaan pada siswa lain Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain Siswa mengajukan pendapat Siswa mencatat materi yang dipelajari Siswa mau bekerja sama dengan siswa lain Siswa antusias mengikuti pelajaran
7
8
9
x
10
11
x
x
x
x
x x x x x x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x x x x x x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x x x x x x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Jika
dari
dilihat
tabel
diatas
maka
peneliti
bisa
menyimpulkan bahwa kelas eksperiment lebih terlibat dalam proses KBM di bandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas kontrol hanya beberapa yang aktif terlibat bertanya kepada guru jika ada materi yang kurang jelas saja, sedangkan pada kelas eksperiment lebih banyak yang terlibat aktif dalam proses KBM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
5. Analisis Keseluruhan A. Analisis Hasil Diskusi Kelompok a. Pada soal nomor 1, 3 dan 4 yaitu tentang penjumlahan vektor masih ada beberapa siswa yang bingung bagaimana mengoperasikan vektor, mungkin ini dikarenakan pengetahuan matematikanya masih kurang , apalagi materi vektor belum diajarkan pada pelajaran matematika. b. Untuk soal nomor 2,5,6,7,8,9, dan 10 yaitu tentang pemahaman konsep analisis persamaan posisi, kecepatan dan percepatan , secara matematis mereka masih belum begitu paham bagaimana konsep diferensial integral , ini yang membuat mereka banyak kesalahan saat menyelesikan masalah yang diberikan oleh peneliti. Untuk konsep fisika mereka sedikit mengerti jika ada persamaan posisi lalu di tanyakan kecepatan , maka persamaan posisi tersebut harus didiferensialkan terlebih dahulu, namun yang menjadi hambatan adalah
bagaiamana
konsep
diferensial
dan
integral
dalam
matematika. Dari beberapa jawaban kelompok dapat disimpulkan bahwa masih ada
beberapa
siswa
yang
belum
mengalami
peningkatan
pemahaman konsep. Sedangkan siswa yang menjawab dengan benar telah mengalami peningkatan pemahaman konsep. Dari analisis permasalahan yang di berikan oleh peneliti sebagian siswa sebenarnya sudah sedikit banyak mengerti konsep fisika dari materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
posisi, kecepatan dan percepatan dalam bidang, hanya saja mereka masih kurang dalam konsep matematikanya. B. Analisis Dari Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan hasil pretest dari kelas ekspriment , dapat dilihat bahwa konsep awal siswa tentang posisi, kecepatan dan percepatan dalam bidang masih kurang ini dapat di analisis dari hasil pretest untuk soal nomer 1 dan 2 yaitu pengertian tentang jarak , perpindahan dan kecepatan , tidak ada siswa yang bisa menjawab dengan tepat. Namun jika dilihat dari soal yang berupa hitungan sebagian siswa menjawab dengan benar namun dengan konsep yang masih salah. Begitu juga dengan kelas kontrol hampir semua siswa berlaku sama dengan kelas eksperiment. Dilihat dari hasil posttest kelas eksperiment lebih baik dari kelas kontrol, kelas eksperiment mulai menganalisi permasalahan sesuai dengan konsep fisika, tidak hanya dengan konsep matematisnya, namun masih beberapa siswa yang hanya menganilis soal dengan konsep matematisnya saja. Untuk kelas kontrol mereka masih banyak yang melakukan analisis dengan konsep matematika mereka kurang memperhatikan konsep fisikanya. Ini dapat dilihat dengan analisis data hasil pretest dan posttest kelas eksperiment dan kelas kontrol. Dari hasil posttest kelas eksperiment statistikanya menunjukan p = 0,000 < 0,05 maka signifikan berati terjadi peningkatan pemahaman konsep fisika pada kelas eksperiment. Jika dibandingkan dengan kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
berdasarkan analisis statistiknya p = 0,000 < 0,05 maka signifikan berarti terjadi peningkatan pemahaman konsep fisika pada kelas kontrol. Namun jika dilihat dari perbandingan hasil keduanya maka kelas eksperiment dengan metode Probem Based Learning lebih mengalami peningkatan pemahaman konsep fisika dibanding dengan kelas kontrol dengan metode ceramah. D. Keterbatasan Penelitian. Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan soal pretest dan posttest kurang berkembang karena peneliti menggunakan tipe soal yang sama hanya mengalami perubahan angka saja. 2. Pelaksanaan treatment yang kurang teliti, karena waktu yang kurang maka ada sebagian soal diskusi yang tidak bisa dibahas secara mendetail. Pada saat treatment peneliti kurang tegas sehingga masih ada siswa yang tidak serius dalam mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil analisis dapat disumpulkan bahwa: Sebelum diberi treatment pemahaman konsep awal siswa tentang BAHASAN POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN PADA GERAK DALAM BIDANG masih kurang ini dapat dilihat dari hasil pretest mereka. Pada kelas eksperiment terlihat bahwa nilai rata – rata pretest adalah 46,115 dan nilai rata – rata pretest kelas kontrol adalah 30,12. Setelah dianalisis menggunakan uji statistika dengan uji T-test nilai signifikansinya adalah 0,00 ini berarti kedua kelas memiliki konsep awal yang berbeda. Setelah diuji normalitasnya nilai signifikansi dari pretest kelas eksperiment adalah 0,086 dan nilai signifikansi pretest kelas kontrol adalah 0,02. Nilai signifikansi kelas eksperiment lebih dari 0,05 maka Ho diterima dan nilai signifikansi kelas kontrol lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima , ini berarti kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi tidak sama. Karena salah satu populasi sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal maka peneliti tidak menggunakan uji T-tes tetapi menggunakan uji kesamaan dua rata – rata indeks gain kedua kelas dengan uji statistika Mann – Whitney. Dari uji kesamaan rata – rata indeks gain kedua kelas di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
dapatkan nilai signifikansi adalah 0,001 , nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05. Berarti hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode PBL peningkatannya lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode ceramah. Dari hasil analisis kuisioner terlihat bahwa nilai presentase kuisioner awal adalah 59% ini menunjukan bahwa motivasi belajar fisika tergolong rendah, setelah diberikan pembelajaran dengan metode PBL presentase motivasinya meningkat menjadi 92,6% dari data ini dapat disimpulkan bahwa metode pemelajaran PBL dapat meningkatkan motivasi belajar fisika. Dari analisis lembar obseravsi terlihat bahwa siswa kelas eksperiment lebih aktif dalam proses KBM , hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mau berpartisipasi dan berinteraksi dalam KBM dibandingkan dengan siswa dari kelas kontrol yang kurang aktif dalam proses KBM. B. SARAN 1. Disarankan untuk guru fisika agar menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning dalam menyampaikan pelajaran fisika kepada siswa. 2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan bagi yang menggunakan pembelajaran Problem Based Learning diusahakan dalam diskusi kelompok siswa harus terlibat seluruhnya dan juga diharuskan setiap siswa membawa persoalan yang nantinya akan dipecahkan dalam diskusi tersebut, memang hal ini akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
memakan banyak waktu tapi siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Peneliti juga harus pandai membawa suasana agar tetap konduktif, karena model PBL dengan
pembagian
kelompok
seperti
ini
cenderung
dimanfaatkan siswa yang malas hanya ikut serta tanpa partisipasi dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Arend, Richard I. 2008 Learning to Teach ( Belajar Untuk Mengajar )Buku 1.Alih Bahasa oleh Helly Prajitno Soetjipto , Sri Mulyantini Soecjipto. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Budi, Kartika. 2007.Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Fisika di Sekolah.Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Kanginan, Marthen. ( 2007 ). Fisika 2A untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta : Erlangga. Kanginan, Marthen. ( 2008 ). Seribu Pena Fisika Untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga Melly, F , Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Pada Bahasan Posisi, Kecepatan , dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang, Skripsi , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Yogyakarta : Perpustakaan USD , 2009. Sadirman, A.M (1896 ). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV Rajawali.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suparno, Paul S.J ( 2002 ) Diktat Kuliah Statistika Dasar . Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul S.J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
SOAL PRETEST
1. Apakah perbedaan antara jarak , dan perpindahan ? 2. Apakah yang dimaksud dengan kecepatan , kelajuan dan percepatan ? 3. Suatu partikel bergerak dari posisi (0, 0 ) , setelah waktu t posisinya (6,8 ) satuan Tentukan : a) Vektor posisi saat t b) Besar vektor posisi tersebut . . 4. Sebuah partikel mula – mula di A (2 m, 3 m ). Setelah beberapa sekon kemudian sampai di B ( 7m , 6 m ), tentukan : a) Vektor perpindahan. b) Besar perpindahan. 5. Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 8ti + ( 6t -5t2 )j, r dalam meter dan t dalam sekon , tentukan : a) Posisi benda saat t = 1 sekon b) Besar perpindahan dari t = 1 sampai t = 2 6. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan lintasan x = 5t2 + 4 , hitunglah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
a) Percepatan rata – rata antara t = 2 dan t = 3 b) Percepatan saat t = 5 7. Posisi sebuah partikel adalah x = 4 – 27t + t3 , a) tentukan kecepatan partikel pada t = 2 s b) tentukan percepatan partikel pada t = 5 s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Soal Posttest 1. Apakah perbedaan antara jarak , dan perpindahan ? 2. Apakah yang dimaksud dengan kecepatan , kelajuan dan percepatan ? 3. Suatu partikel bergerak dari posisi (0, 0 ) , setelah waktu t posisinya (4,8 ) satuan Tentukan : a) Vektor posisi saat t b) Besar vektor posisi tersebut . . 4. Sebuah partikel mula – mula di A (2 m, 3 m ). Setelah beberapa sekon kemudian sampai di B ( 8 m , 6 m ), tentukan : a) Vektor perpindahan. b) Besar perpindahan. 5. Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 4ti + ( 2t -3t2 )j, r dalam meter dan t dalam sekon , tentukan : a) Posisi benda saat t = 1 sekon b) Besar perpindahan dari t = 1 sampai t = 2 6. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan lintasan x = 6t2 + 2 , hitunglah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
a) Percepatan rata – rata antara t = 2 dan t = 3 b) Percepatan saat t = 6 7. Posisi sebuah partikel adalah x = 2 – 6t + t2 , a) tentukan percepatan partikel pada t = 2 s b) tentukan percepatan partikel pada t = 4 s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Jawaban pretest dan posttest 1. jarak adalah panjang lintasan dari posisi awal ke posisi akhir. Jarak merupakan besaran skalar. Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda pada waktu tertentu. Perpindahan merupakan besaran vektor. 2. Kecepatan adalah besarnya perpindahan sebuah benda dalam selang waktu tertentu. Kecepatan merupakan besaran vektor . Kelajuan adalah jumlah jarak yang di tempuh dalam selang waktu tertentu. Kelajuan merupakan besaran skalar. 3. Diketahui :
x = 6 satuan y = 8 satuan
ditanyakan :
r = .....? r = .....?
penyelesaian : a) vektor posisi , r r = xi + yj r = 6i + 8j b) besar vektor posisi r adalah r = 𝑥2 + 𝑦2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
r = 62 + 82 r = 100 r = 10 satuan. 4. Diketahui =
r A = 2i + 3j r B = 7i + 6j
ditanyakan =
a. ∆r .....? b. ∆r......?
penyelesaian = vektor perpindahan ∆r ∆r
= ∆xi + ∆yj = (7 -2 )i + ( 6 – 3)j = 5i + 3j
∆r
= ∆𝑥 2 + ∆𝑦 2 = 52 + 32 = 34 = 5,83 m
5. Diketahui Ditanyakan
: r = 8ti + ( 6t – 5t2 )j : a. rt
= ....?
t=1s
b. ∆r = ....? t = 1 s hingga t = 2 s penyelesaian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
a. posisi saat t = 1 s r=
8ti + ( 6t – 5t2 )j
r=
8 x 1i + ( 6 x 1 – 5 x 12 ) j
r=
8i + j
b. r1 =
8i + j
r2 =
8 x 2 i + ( 6 x 2 – 5 x 22 )j
r2 =
16i - 8j
perpindahan ∆r
= ( x2 - x1 )i + (y2 – y1)j = 8i – 9j
Besar perpindahan : ∆r
= ∆𝑥 2 + ∆𝑦 2 = 82 + 92 = 145 = 12,04 m
6. a. Percepatan rata – rata x
= 5t2 + 4
v
= 5 x 2t2-1 + 0 = 10t
t = 3s , V3 = 10 x 3 = 30 m/s t = 2s , V2 = 10 x 2 = 20 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
𝑎=
∆𝑣 ∆𝑡
=
30−20 3−2
= 10 m/s2
Percepatan saat t = 5s V
= 10t
a
= 10 x 1 t1-1 = 10 m/s2
7. kecepatan partikel v 𝑣=
𝑑𝑥 𝑑𝑡
𝑑
= 𝑑𝑡 ( 4 – 27t + t3 )
v = - 27 + 3t2 kecepatan partikel saat t = 2 v = -27 + 3 . 22 = - 15 m/s percepatan partikel a = 𝑎=
𝑑𝑣 𝑑𝑡
𝑑
= 𝑑𝑡 ( -27 + 3t2 ) = 6t
a = 6 . 5 = 30 m/s2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Lembar observasi kelas ipa 1 Kode siswa No
Aspek yang di nilai 1 2 3 4 5 6
1
2
3 4 5 6 7
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengajukan pertanyaan pada siswa lain Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain Siswa mengajukan pendapat Siswa mencatat materi yang dipelajari Siswa mau bekerja sama dengan siswa lain Siswa antusias mengikuti pelajaran
7
8
9
x
x
x x x
11
12
x
x
13
14
15
16
17
18
19
20
x
x
x
10
x
xx
xx
x
x
x
xx x
x
x
x x x x x x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x x x x x x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x x x x x x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Lembar observasi kelas ipa 2 Kode siswa No
1 2
3 4 5 6 7
Aspek yang di nilai 1 2 3 4 5 6
7
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru Siswa mengajukan pertanyaan pada siswa lain Siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain Siswa mengajukan pendapat Siswa mencatat materi x x x x x x yang dipelajari x x x x x x Siswa mau bekerja sama dengan siswa lain x x x x x x Siswa antusias mengikuti pelajaran
x
8
9
10
11
x
x
12
13
14
15
16
17
18
x
19
20
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Lembar Kerja Siswa
Posisi , kecepatan dan percepatan pada gerak dalam bidang I.
Posisi partikel pada suatu bidang Posisi partikel pada suatu bidang di nyatakan dengan vektor – vektor satuan, yaitu vektor satuan X ditulis i dan vektor satuan Y ditulis j Dan
II.
r = xi + yj
Perpindahan adalah perubahan posisi suatu partikel pada waktu tertentu. Misalkan sebuah partikel bergerak pada bidang XY. Pada saat t1 , vektor posisinya adalah r1 , dan pada saat t2 vektor posisiny adalah r2 , maka perpindahan partikel adalah ∆𝑟 = 𝑟2 - 𝑟1
III.
Kecepatan rata – rata adalah hasil bagi perpindahan dengan selang waktu yang diperlukan ∆𝑟
𝑣 = ∆𝑡 =
𝑟2 − 𝑟1 𝑡2 − 𝑡1
Kecepatan rata – rata dalam bidang dapat dinyatakan : 𝑣 = 𝑣xi + 𝑣 y j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
IV.
Kecepatan sesaat adalah kecepatan suatu partikel pada saat tertentu dinyatakan : ∆𝑟
V = lim∆𝑡−0
∆𝑡 ∆𝑟
𝑑𝑟
Dalam kalkulus , harga limit ∆𝑡 untuk ∆𝑡 mendekati nol ditulis menjadi 𝑑𝑡 , disebut turunan r terhadap t maka , 𝑑𝑟
V = 𝑑𝑡
Vektor kecepatan sesaat di tulis : 𝑑𝑥
V = 𝑑𝑦 i + V.
𝑑𝑦 𝑑𝑡
j
Persamaan posisi dari fungsi kecepatan 𝑑𝑟
V = 𝑑𝑡
dr = v . dt jika persamaan tersebut diintegralkan : 𝑟
𝑡
𝑑𝑟 = 𝑟0
𝑣 . 𝑑𝑡 𝑡0 𝑡
𝑟 − 𝑟0=
𝑣 . 𝑑𝑡 𝑡0 𝑡
𝑟 = 𝑟0+
𝑣 . 𝑑𝑡 𝑡0
VI.
Percepatan rata – rata adalah perubahan kecepatan dibagi dengan selang waktu tertentu . 𝑎=
𝑣2 − 𝑣1 𝑡2 − 𝑡1
∆𝑣
= ∆𝑡
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Percepatan sesaat adalah harga limit dari percepatan rata – rata untuk ∆𝑡 mendekati nol ∆𝑣
∆𝑣
a = lim∆𝑡−0 ∆𝑡 = 𝑑𝑡
persamaan kecepatan dari fungsi percepatan 𝑑𝑣
a = 𝑑𝑡 , dapat di tulis dv = a . dt bila di integralkan : 𝑡
𝑑𝑣 =
𝑎 . 𝑑𝑡 𝑡=0
Pada saat t = 0 kecepatannya adalah V0 , pada saat t = t kecepatannya Vt . sehingga batas integralnya : 𝑣
𝑡
𝑑𝑣 = 𝑣0
𝑎 .𝑑𝑡 𝑡=0 𝑡
𝑣 − 𝑣0 =
𝑎 . 𝑑𝑡 𝑡=0 𝑡
𝑣 = 𝑣0 +
𝑎 . 𝑑𝑡 𝑡−0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Latian soal 1. Diketahui A = 2i + 2j dan B = 3i – 4j Hiunglah besar A + B dan A – B 2. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu X dan kedudukannya adalah x = t3 – 6t2 + 9t + 4 a. Tentukan kedudukan awal partikel b. Kecepatan partikel pada saat t c. Kecepatan awal partikel d. Kecepatan pada saat t = 1 dan t = 2 3. Sebuah partikel mula – mula A ( 2 , 3 ) setelah beberapa sekon kemudian sampai di B ( 7, 6 ) a. Tentukan vektor perpindahan b. Besar perpindahan 4. Sebuah partikel mula – mula di A ( 3, 4 ) setelah 2 sekon posisinya menjadi ( 5 , 2 ) a. Tentukan vektor perpindahannya b. Besar perpindahan c. Kecepatan rata – rata d. Besar kecepatan rata – rata 5. Sebuah partikel bergerak dengan persamaan r = 8ti + ( 6t – 5t2)j , tentukan : a. Posisi benda saat t = 1 s b. Besar perpindahan dari t = 1 s hingga t = 2 s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
c. Harga kecepatan awal benda d. Laju benda saat t = 1 s 6. Benda bergerak lurus ke arah sumbu x dengan persamaan kecepatan v = 4 + 2t , pada saat t = 0 posisi benda adalah x0 = 2m Tentukan : a. Persamaan posisinya b. Jarak yang di tempuh benda setelah bergerak 2 sekon. 7. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x , dengan persamaan kecepatan v = 4 + 3t – t2 ,hitunglah a. Jarak dari t = 2 hingga t = 6 b. Perpindahannya selang waktu t = 2 hingga t = 6 8. Suatu partikel bergerak dalam bidang dengan kecepatan v = ( 2 + 3t )i + 2t2j , tentukan : a. Besar percepatan rata – rata dari t = 0 hingga t = 2 b. Besar percepatan saat t = 1 dan t = 2 9. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan persamaan lintasan x = 5t2 + 4 , tentukan ; a. Percepatan rata – rata antara t = 2 dan t = 3 b. Percepatan pada saat t = 5 10. Sebuah partikel bergerak dengan persamaan x = 2t3 + 5t2 + 5 . tentukan : a. Kecepatan dan percepatan setiap saat b. Posisi, kecepatan, percepatan sesaat saat t = 2 dan t = 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
c. Kecepatan serta percepatan rata – rata antara t = 2 dan t = 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Soal diskusi 1. Jarak rumah Amir ke sekolah 8 km. Sekolah Amir dimulai pukul 07.00. Jika kecepatan Amir ke sekolah 16 km/jam. agar tepat waktu sampai kesekolah maka Amir harus berangkat paling tidak pukul... Penyelesaian oleh kelompok 5 Amir mempunyai kecepatan 16 km per jam, artinya tiap 1 jam Amir dapat menempuh jarak 16 km. Nah, untuk menempuh jarak rumah-sekolah yang 8 km itu dia membutuhkan waktu = 1/2... jam = 30 menit Berarti, agar dia tidak terlambat, dia harus berangkat jam = 07.00 - 30 menit = 06. 30 2. Benda a memiliki kelajuan 10 m/s dan benda b 25 m/s. Berapakah waktu yang diperlukan benda b agar jarak yang ditempuh sama dengan jarak tempuh benda a selama 40 sekon? Penyelesaian oleh kelompok 2 Benda B mempunyai kelajuan 25 m/s artinya dalam waktu 1 detik menempuh jarak 25 meter. Jarak yang ditempuh A dan B sama yaitu 400 meter. Untuk menempuh 400 meter tersebut, B akan membutuhkan waktu 400/25 = 16 detik 3. Dua buah benda berada pada jarak 25 m saling berhadapan bergerak menyongsong satu sama lain. Benda A dari kiri dan benda B dari kanan dengan kecepatan masing – masing 3m/s dan 2 m/s. Kapan keduanya bertemu? Pertanyaan ini dijawab oleh kelompok 1 Penyelesaiannya Keduannya akan bertemu setelah A menempuh jarak SA dan B menempuh jarak SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Maka SA + SB
= 25
vA . t + vB . t = 25 3 . t + 2 .t
= 25
5t
= 25
t
=5
jadi keduannya bertemu setelah 5 sekon brgerak. 4. Pertanyaan dari kelompok 4 Sebuah benda yang sedang bergerak pada bidang XY dinyatakan dengan x = 12t – 2𝑡 2 dan y = 𝑡 3 - 10t dimana x dan y dalam meter dan t dalam sekon. Besar kecepatan saat t = 2 adalah ...
Pertanyaan ini di coba dijawab oleh kelompok 2 , penyelesaiannya sebagai berikut Untuk
x = 12t – 2𝑡 2 V = 12 – 4t V = 12 – 4 . 2 V = 12 – 8 V=4m/s
Untuk
y = 𝑡 3 - 10t Y = 3𝑡 2 - 10 Y = 3 . 22 - 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Y = 12 – 10 Y=2 Analisis peneliti Penyelesaian dari kelompok 2 masih belum tepat , menurut analisis peneliti dari awal penyelesaian sudah terlihat bahwa siswa belum paham bahwa posisi di x dan di y merupakan vektor , maka keduanya harus di jumlahkan , tentunya penjumlahan vektor r = xi + yj r =( 12t – 2𝑡 2 )i + (𝑡 3 - 10t )j v = 12 – 4t i + 3𝑡 2 – 10 j v = 4i + 2j besarnya
v = 42 + 22 , V = 20 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: XI / 1 (satu)
Pertemuan ke -
:1-5
Alokasi waktu
: 6 jam pelajaran ( 6 x 45 menit )
Standart kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan benda titik. Kompetensi dasar
: Menganalisis gerak lurus , gerak melingkar , dan gerak para bola dengan menggunakan vektor.
Indiktor
: Menganalisis besaran perpindahan , kecepatan , dan percepatan pada perpaduan gerak lurus dengan menggunakan vektor
Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat : 1. Menentukan posisi partikel pada bidang. 2. Menganalisis perpindahan partikel pada bidang. 3. Menerapkan persamaan kecepatan rata – rata pada bidang dalam pemecahan masalah. 4. Menganalisis kecepatan sesaat sebagai turunan dari fungsi posisi. 5. Menganalisis kecepatan sesaat untuk gerak dalam bidang. 6. Menentukan posisi dari fungsi kecepatan. 7. Menerapkan persamaan percepatan rata – rata pada bidang dalam pemecahan masalah. 8. Menganalisis percepatan sesaat untuk gerak pada bidang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
I.
Materi ajar -
II.
Metode pembelajaran -
III.
Diskusi , presentasi , tanya jawab .
Model pembelajaran -
IV.
Posisi , kecepatan , dan percepatan pada gerak dalam bidang.
Problem based learning.
Langkah – langkah pembelajaran
Pertemuan pertama 1 JP ( 1 x 45 menit ) No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Salam pembuka
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan inti
35 menit
Guru melakukan tes tertulis ( pre test ) kepada siswa.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok menjadi 8 kelompok.
Guru memulai PBL dengan membagi lembar kerja siswa ( LKS )
Guru mengajak siswa mempelajari LKS secara keseluruhan
Guru memberikan informasi bila di butuhkan.
3.
Penutup
Guru mengajak siswa
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
menyimpulkan hasil pembelajaran
Pertemuan kedua 2 JP ( 2 x 45 menit ) No
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Salam pembuka
Mengulang sekilas materi pertemuan sebelumnya
2.
Kegiata inti
80 menit
Guru membagi siswa ke dalam kelompok seperti minggu kemarin
Guru memulai PBL dengan membagikan LKS dan mengajak siswa mempelajarinya ( indikator 1 - 3 )
Guru memberikan informasi bila di butuhkan
Meminta perwakilan kelompok untuk memperlihatkan hasil pekerjaannya.
3.
Kegiatan penutup
Melakukan evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Pertemuan ketiga 1 JP ( 1 x 45 menit ) No
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Salam pembuka
Mengulang sekilas materi pertemuan sebelumnya
2.
Kegiata inti
30 menit
Guru membagi siswa ke dalam kelompok seperti minggu kemarin
Guru memulai PBL dengan membagikan LKS dan mengajak siswa mempelajari( indikator 3 dan 4 )
Guru memberikan informasi bila di butuhkan
Meminta perwakilan kelompok untuk memperlihatkan hasil pekerjaannya.
3.
Kegiatan penutup
5 menit
Melakukan evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa
Pertemuan keempat 2 JP ( 2 x 45 menit ) No
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Salam pembuka
Mengulang sekilas materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
pertemuan sebelumnya 2.
Kegiata inti
80 menit
Guru membagi siswa ke dalam kelompok seperti minggu kemarin
Guru memulai PBL dengan membagikan LKS dan mengajak siswa mempelajari( indikator 5 8)
Guru memberikan informasi bila di butuhkan
Meminta perwakilan kelompok untuk memperlihatkan hasil pekerjaannya.
3.
Kegiatan penutup
5 menit
Melakukan evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa
Pertemuan kelima 1 JP ( 1 x 45 menit ) No
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
1.
Pendahuluan
2 menit
2.
Salam pembuka
Kegiata inti
35 menit
Guru melakukan test tertulis post test
Guru meminta murid mengisi angket
3.
Kegiatan penutup
3 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Guru memberikan informasi dan kata penutup
V.
Alat / Bahan / sumber belajar
Buku fisika 2a karangan Agus Taranggono , Hari Subagyo penerbit Bumi aksara.
VI.
Buku fisika 2a karangan Marthen Kanginan, penerbit Erlangga.
Lembar Kerja Siswa.
Penilaian
Teknik penilaian
: test tertulis ( pretest dan posttest )
Bentuk instrument
: esai
Instrument penilaian : lembar soal
Pedoman penilaian
: kognitif
Kunci jawaban
: lampiran
Yogyakarta , ...... Peneliti
Selvy novita R . 081424041
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: XI / 1 (satu)
Pertemuan ke -
:1-5
Alokasi waktu
: 6 jam pelajaran ( 6 x 45 menit )
Standart kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam benda titik. Kompetensi dasar
: Menganalisis gerak lurus , gerak melingkar , dan gerak para bola dengan menggunakan vektor.
Indiktor
: Menganalisis besaran perpindahan , kecepatan , dan percepatan pada perpaduan gerak lurus dengan menggunakan vektor
Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat : 1. Menentukan posisi partikel pada bidang. 2. Menganalisis perpindahan partikel pada bidang. 3. Menerapkan persamaan kecepatan rata – rata pada bidang dalam pemecahan masalah. 4. Menganalisis kecepatan sesaat sebagai turunan dari fungsi posisi. 5. Menganalisis kecepatan sesaat untuk gerak dalam bidang. 6. Menentukan posisi dari fungsi kecepatan. 7. Menerapkan persamaan percepatan rata – rata pada bidang dalam pemecahan masalah. 8. Menganalisis percepatan sesaat untuk gerak pada bidang. I.
Materi ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
II.
Metode pembelajaran -
III.
Diskusi , tanya jawab .
Model pembelajaran -
IV.
Posisi , kecepatan , dan percepatan pada gerak dalam bidang.
Ceramah
Langkah – langkah pembelajaran
Pertemuan pertama 1 JP ( 1 x 45 menit ) No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Salam pembuka
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan inti
35 menit
Guru melakukan tes tertulis ( pretest ) kepada siswa.
Guru membagi lembar kerja siswa ( LKS )
Guru mengajak siswa mempelajari LKS ( indikator 1 – 2 )
Guru memberikan informasi bila di butuhkan.
3.
Penutup
Guru mengajak siswa
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
menyimpulkan hasil pembelajaran
Pertemuan kedua 2 JP ( 2 x 45 menit ) No
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Salam pembuka
Mengulang sekilas materi pertemuan sebelumnya
2.
Kegiata inti
80 menit
Guru mengajak siswa mempelajari LKS dan melanjutkan pelajaran ( indikator 3–6)
Guru memberikan informasi bila di butuhkan
3.
Kegiatan penutup
5 menit
Melakukan evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa
Pertemuan ketiga 1 JP ( 1 x 45 menit ) No
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Salam pembuka
Mengulang sekilas materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
pertemuan sebelumnya 2.
Kegiata inti
30 menit
Guru mengajak siswa mempelajari LKS dan melanjutkan pelajaran ( indikator 7 dan 8 )
Guru memberikan informasi bila di butuhkan
3.
Kegiatan penutup
5 menit
Melakukan evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa
Pertemuan keempat 2 JP ( 2 x 45 menit ) No
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Salam pembuka
Mengulang sekilas materi pertemuan sebelumnya
2.
Kegiata inti
80 menit
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal latian ( indikator 1 – 8 )
Guru melakukan test tertulis ( posttest ) pada murid
Guru meminta siswi mengisi kuisoner
3.
Kegiatan penutup
Guru memberikan kata penutup
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
V.
Alat / Bahan / sumber belajar
Buku fisika 2a karangan Agus Taranggono , Hari Subagyo penerbit Bumi aksara.
VI.
Buku fisika 2a karangan Marthen Kanginan, penerbit Erlangga.
Lembar Kerja Siswa.
Penilaian
Teknik penilaian
: test tertulis ( pretest dan posttest )
Bentuk instrument
: esai
Instrument penilaian : lembar soal
Pedoman penilaian
: kognitif
Kunci jawaban
: lampiran
Yogyakarta , ...... Peneliti
Selvy novita R . 081424041
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
No absen
:
Kelas
:
Kuisoner motivasi 2
Petunjuk : 1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik sebelum kamu memberikan jawaban. 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata pelajaran fisika. 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik. Oleh karena itu, jawablah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 4. Beri tanda (x) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan pada kolom yang disediakan dengan ketentuan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju 5. Selamat mengerjakan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
No 1
2
3
4 5
6
7 8 9
10 11 12 13 14 15
Pernyataan Belajar fisika dengan metode PBL saya merasa lebih bisa memahami materi. Sebelum melaksanakan kegiatan PBL saya mempersiapkan bahan yang akan dilakukan dalam kegiatan PBL Saya menjadi malas belajar jika belajar fisika dengan metode PBL karena harus belajar dalam kelompok Saya membuat catatan kecil yang saya anggap penting ketika melaksanakan kegiatan PBL Saya melakukan kegiatan PBL dengan sungguh – sungguh Jika ada hal yang kurang saya mengerti dengan kegiatan pembelajaran PBL saya bertanya pada teman atau guru Dalam pembelajaran PBL saya menemukan permasalahan sendiri Saya kurang tertarik jika guru mengajar dengan metode PBL Dalam kegiatan PBL saya mengutarakan ide dan gagasan saya dalam kelompok Bila ada hambatan dalam menyelesaikan persoalan ,saya menjadi tidak semangat lagi Pelajaran fisika terasa membosankan bila diajarkan dengan metode PBL Belajar dengan metode PBL tidak mempengaruhi semangat belajar fisika saya Belajar dengan metode PBL tidak berpengaruh terhadap nilai fisika saya Karena kegiatan dilakukan secara kelompok, saya menjadi malas untuk berfikir Setelah menerima pelajaran dengan
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
16 17 18
metode PBL saya menjadi semangat untuk belajar fisika Pada saat kegiatan PBL berlangsung saya mengikuti langkah demi langkah proses pembelajaranya Saya tidak pernah mengingat materi yang diajarkan dengan metode PBL Sebelum belajar dengan metode PBL saya sudah mempelajari materi yang ajan dibahas
19
Saya mencatat hasil diskusi kelompok
20
Saya menjadi lebih paham terhadap materi fisika setelah diajarkan dengan metode PBL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI