Harga minyak diwaspadai

REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362

MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123

SENIN, 3 JANUARI 2011

R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA

TAHUN XXVI No. 8598 TERBIT 28 Halaman

www.bisnis.com

INDEKS SAHAM

JBA-25

31 Desember 2010

IHSG *): 3,703.51 ▲ 4.30 (0.12%) BISNIS-27*): 322.29 ▼ 0.88 (0.27%) Hang Seng: 23,035.45 ▲ 36.11 (0.16%) KLSE*): 1,518.91 ▼ 5.43 (0.36%)

Nikkei*): 10,228.92 ▼ 115.62 (1.12%) STI: 3,190.04 ▼ 22.42 (0.70%) DJIA: 11,577.51 ▲ 7.80 (0.07%) FTSE: 5,899.94 ▼ 71.07 (1.19%)

Keterangan: *) Posisi tanggal 30 Desember 2010

31.145,89 3.611,53 LQ45

IHSG

3.703,51 BISNIS-27 661,38

644,11 322,29

315,70

KURS TENGAH VALAS

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

Euro/Rp US$/Rp

31 Desember 2010

32.320,16

EUR: 11,955.86 ▲ 82.83 (0.70%) GBP: 13,893.84 ▼ 32.03 (0.23%) HKD: 1,155.44 ▲ 1.98 (0.17%) JPY (100): 11,028.56 ▼ 2.36 (0.02%)

11.873,03

SGD: 6,980.74 ▲ 38.66 (0.56%) USD: 8,991.00 ▲ 13.00 (0.15%) AUD: 9,142.63 ▲ 12.33 (0.14%) THB: 298.68 ▲ 1.03 (0.35%)

11.866,98

8.978,00

9.048,00

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

Kurs Bea Masuk 27 Des 2010—2 Jan 2011, Rp9.044,00/US$

Harga minyak diwaspadai Harga sejumlah produk dipastikan terkerek OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia

BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO

NAIKKAN KAPASITAS: Presdir PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Erwin Ciputra menghadiri sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Dalam siaran persnya kemarin Erwin mengatakan perseroan terus melanjutkan program debottlenecking produksi polipropilena dengan menambah mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 360.000 ton menjadi 480.000 ton per tahun. • Efektif diperdagangkan Hal. f1

NAVIGASI GWM valas: Langkah Bank Indonesia meningkatkan setoran giro wajib minimum valuta asing perbankan akan menyedot likuiditas sekitar Rp23,8 triliun. (Hal. 3)

Bancassurance terancam: Sejumlah produk asuransi yang dipasarkan melalui jalur distribusi bancassurance terancam dibekukan. (Hal. 4)

Aturan impor: Kemendag memperpanjang aturan impor produk tertentu selama 2 tahun sejak 1 Januari 2011. (Hal. 5) Produksi urea: Produksi pupuk urea pada 2011 diprediksi mencapai 7,1 juta ton atau naik sekitar 7,5%. (Hal. 7) Ekspor mobil: Sampai November 2010, eks-

TAJUK onjakan harga sejumlah komoditas akan berlanjut tahun ini sehingga perlu diwaspadai implikasinya terhadap inflasi. Langkah antisipasi menghadapi tantangan ekonomi dan tren menguatnya harga komoditas perlu disiapkan sejak dini. (Hal. 11)

L

por mobil CBU baru 76.947 unit, lebih rendah dari kinerja 2008 yang tembus 100.982 unit. (Hal. 9)

Mafia hukum: Satgas Pemberantasan Mafia Hukum menilai perlawanan dari kekuatan promafia hukum sepanjang 2010 dari kekuasaan negara masih kuat. (Hal. 12)

Merger Chandra Asri: Perusahaan hasil merger Tri Polyta Indonesia dan Chandra Asri resmi beroperasi pada 1 Januari 2011. (Hal. f1)

JAKARTA: Pemerintah mewaspadai dampak negatif tren peningkatan harga minyak mentah dunia yang kini mendekati US$100 per barel terhadap perekonomian domestik. Kendati demikian, pengambil kebijakan masih meyakini asumsi harga minyak Indonesia (ICP) sebesar US$80 per barel masih relevan digunakan sebagai patokan pada tahun ini. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menuturkan kenaikan harga minyak bisa menghambat pertumbuhan industri dunia menyusul meningkatnya biaya produksi. “Sewaktu harga minyak [naik sampai dengan] US$140-an [per barel], mengakibatkan kenaikan harga dan memicu inflasi, sehingga belanja masyarakat meningkat yang akhirnya terjadi perlambatan ekonomi,” ujarnya seusai rapat koordinasi bidang perekonomian pekan lalu. Dia mengklaim respons pemerintah terhadap kenaikan harga minyak pada saat itu cukup baik yaitu dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan segera menurunkannya pada saat nilai kontrak komoditas energi itu turun. Dalam APBN 2011, lanjutnya, pemerintah diberikan diskresi untuk menaikkan harga bahan bakar minyak jika ICP meningkat 10% dari asumsi. “Namun, itu bukan diwajibkan. Cuma saya wanti-wanti, alert, waspada. Pemerintah akan amati terus pergerakannya.” Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM di dalam negeri. “Kemungkinan kenaikan harga BBM karena harga minyak dunia yang naik itu, tidak ada.” Dia menilai dengan kenaikan harga minyak semakin memperkuat argumen pemerintah untuk melaksanakan pengaturan penyaluran BBM bersubsidi, sehingga menjadi lebih tepat sasaran. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo memproyeksikan harga minyak masih dapat berubah sewaktu-waktu, menyusul musim dingin ekstrem yang masih melanda sebagian negara Amerika Serikat dan Eropa. Dia melihat harga minyak dunia tidak akan naik terlalu signi-

Bursa berjangka: Bursa berjangka komoditas akan agresif melakukan penetrasi pasar dengan menajamkan program sosialisasi. (Hal. f8) Trafik SMS: Tingkat keberhasilan panggilan sepanjang pergantian Tahun Baru 2011 belum memuaskan di tengah lonjakan trafik telepon dan pesan singkat hingga 165%. (Hal. i3) Pajak pelayaran: Indonesia diperkirakan kehilangan potensi penerimaan PPh badan 1,2% menyusul revisi UU Pelayaran. (Hal. i4) Peti kemas impor: Pelindo II membatasi waktu penumpukan peti kemas impor maksimal 5 hari di Tanjung Priok. (Hal. i5)

Ekonomi biaya tinggi: Pengusaha kehutanan mengeluhkan ketidakpastian berusaha dan ekonomi biaya tinggi yang membuat sektor hulu kehutanan semakin suram. (Hal. i6)

Eceran:

Rp5.900 E-MAIL: [email protected] [email protected] [email protected]

91,38

Dampak harga minyak mentah terhadap beberapa sektor industri Nilai kontrak minyak (US$/barel) Mei

Jul

Jun

Ags

90 Okt Des* 2010

Sep Nov

Apr

85 80 75

Jan 2010

M ar Mar

Elektronik

Feb

Semua produk yang terkait dengan minyak akan naik, seperti material plastik dan energi.

Petrokimia Harga produk petrokimia cenderung menguat bahkan diprediksi sulit turun secara drastis.

Harga minyak bila kembali di atas US$147 per barel, berakibat harga produk elektronik akan mencapai titik kesetimbangan baru. Penguatan rupiah bisa menjadi penyeimbang dari kenaikan harga minyak mentah akan terjadi pergerakan harga produk elektronik hingga kuartal pertama 2011.

Dengan level harga minyak mentah US$90 per barel saja, harga nafta kini melonjak menjadi US$860 per ton.

*Nilai kontrak minyak pengiriman Februari 2011

Bahan bakar nabati Dengan harga minyak mentah US$90 per barel, harga CPO yang menjadi bahan baku biodiesel sudah mencapai US$1.250—US$1.300 per ton. Harga biodiesel diperkirakan terdongkrak seiring dengan pergerakan harga CPO dengan margin US$100—US$150 per ton di atas harga CPO. Produksi bioetanol hanya sekitar 50.000 kiloliter, atau di bawah target 80.000 kiloliter karena mahalnya harga molasses dan cenderung diekspor.

Produksi propilena cenderung stagnan bahkan berkurang karena kilang-kilang lebih banyak memproduksi BBM daripada petrokimia. Akibatnya harga propilena sulit turun.

Tanpa konsistensi pemerintah dalam menerapkan mandatory dan menetapkan besaran kuota konsumsi BBM bersubsidi, dikhawatirkan industri akan merugi lebih besar.

Sumber: INAPlas, Gabungan Elektronik, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia

fikan karena pada Maret atau April 2011 harga minyak kemungkinan turun setelah cuaca dingin usai. “Kalau saya lihat, musim dingin ini kan jelek sekali, tetapi nanti, Maret atau April harga minyak akan turun.” PT Pertamina (Persero) menaikkan harga eceran BBM nonsubsidi rata-rata sebesar Rp450 per liter mulai 1 Januari 2011. Pertamina menetapkan harga minyak nonsubsidi jenis pertamax yang sebelumnya Rp7.050 per liter menjadi Rp7.500 per liter. Begitu juga dengan harga Pertamax Plus, naik dari Rp7.450 per liter menjadi Rp7.900 per liter.

Belum membahayakan Menteri Keuangan Agus Martowardojo optimistis lonjakan penguatan harga minyak di pasar internasional belum membahayakan pasar dalam negeri. Dia memperhitungkan setiap kenaikan harga minyak US$1 per barel akan membengkakkan belanja subsidi Rp900 miliar. Meski demikian, Menkeu mengingatkan peningkatan nilai kontrak minyak juga menambah penerimaan negara. Menkeu optimistis rata-rata ICP masih relevan dengan asumsi APBN 2011 yaitu di kisaran US$80 per barel. Tingkat volatilitas opsi minyak pada 31 Desember menguat sebagai dampak penguatan nilai kontrak berjangka komoditas itu ke

70

BISNIS/ILHAM NESABANA

level tertinggi penutupan akhir tahun sejak 2007. Penguatan harga tersebut juga dipengaruhi pelemahan dolar AS. Harga minyak pengiriman Februari, berdasarkan data Bloomberg pada 31 Desember, naik 1,7% menjadi US$91,38 per barel di bursa komoditas New York. Pada pekan terakhir tahun lalu, harga minyak tercatat turun US$0,13 per barel tetapi menguat 8,6% sepanjang Desember 2010. Kontrak komoditas minyak ditransaksikan naik 15% sepanjang tahun lalu di tengah optimisme pemulihan ekonomi global dan peningkatan permintaan komoditas bahan baku untuk kebutuhan stok. Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti menilai pertumbuhan ekonomi tahun depan tidak akan terkoreksi hingga 5% pada saat harga minyak mentah dunia mencapai di atas U$100 per barel. “Investasi masih akan tetap tinggi dan ekspor Indonesia akan tertolong karena harga komoditas juga akan naik,” katanya. Menurut dia, selama APBN mampu meng-cover alokasi subsidi BBM, kinerja ekonomi akan tetap berjalan normal. “Jadi perlambatan ekonomi dapat terjadi karena inflasi yang tinggi memaksa pemerintah untuk mengetatkan kebijakan ekonominya.” Sementara itu, kalangan dunia usaha menyatakan kenaikan harga minyak mentah dunia akan

mengerek harga berbagai produk terkait dengan komoditas itu. Sekretaris Jenderal Industri Aromatik, Olefin dan Plastik Indonesia (INAPlas) Fajar A.D. Budiyono mengatakan dengan harga minyak mentah yang cenderung naik, hampir dipastikan harga produk petrokimia hulu hingga hilir akan terus meningkat. Di sisi lain, tuturnya, masuknya musim dingin di berbagai belahan dunia menjadikan operator kilang lebih mengarahkan untuk memproduksi BBM dibandingkan dengan petrokimia. Dengan pengurangan produksi propilena, harga bahan dasar plastik tersebut ikut terkerek. “Produsen juga cenderung mengurangi produksi etilena untuk mendongkrak harganya yang kini berada di level US$1.050— US$1.100 per ton,” ujarnya. Wakil Sekjen Gabungan Elektronik (Gabel) Yeane Keet mengungkapkan belum ada pergerakan harga produk elektronik karena kenaikan harga minyak mentah sejauh ini mampu diimbangi oleh penguatan rupiah. Menurut dia, dampak harga minyak mentah kemungkinan membesar apabila harga komoditas utama dunia itu melonjak hingga di atas US$100 per barel. Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia Purnadi Djodjosudirjo mengatakan harga biodiesel berpotensi terus berge-

rak dengan selisih harga sekitar US$100—US$150 per ton di atas harga minyak sawit mentah (CPO), apabila harga minyak mentah terus merangkak naik. Hingga akhir 2010, tuturnya, tingkat produksi biodiesel kurang menggembirakan, yaitu hanya sekitar 400.000 kiloliter dengan kehilangan potensi ekspor, yaitu Eropa yang dilanda krisis dan musim dingin. Selain itu, pasar Amerika Serikat cenderung memilih biodiesel berbasis kedelai yang selisih harganya mulai tipis dengan CPO, yaitu hanya US$25 per ton. Sementara itu, maskapai penerbangan nasional akan meminta pemerintah untuk merevisi Keputusan Menhub No. KM 26/2010 tentang Tarif Pesawat Kelas Ekonomi, apabila harga jual avtur lebih dari Rp10.000 per liter. Saat ini harga avtur masih berkisar Rp8.000-Rp8.700 per liter. “Kalau avtur mencapai Rp10.000, maskapai dan tentu saja INACA [Indonesia National Air Carriers Association] akan meminta pemerintah untuk mengkaji lagi. Pasalnya, dalam KM 26/2010 itu harga avtur yang ditetapkan maksimal Rp10.000,” kata Direktur Niaga Sriwijaya Air Toto Nursatyo. (ACHMAD ARIS/ NURBAITI/LUTFI ZAENUDIN/RUDI ARIFFIANTO/ RAYDION SUBIANTORO /M. ROCHMAD PURBOYO) (agust.supriadi

@bisnis.co.id)

2011, Saatnya menuntaskan janji yang tertunda OLEH ARIEF BUDISUSILO Wartawan Bisnis Indonesia

da pertanyaan mendasar yang diajukan rekan saya, seorang wartawan senior dan pembawa acara talkshow yang digemari di salah satu stasiun TV swasta, kepada salah satu penasihat ekonomi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah pertemuan terbatas menjelang akhir tahun lalu. “Bagaimana cara pemerintah mencapai itu?” Begitu kurang lebih terjemahan bebas pertanyaan tersebut, yang bernada sangat meragukan keyakinan tinggi yang disampaikan penasihat Presiden tersebut. Apa pasal? Sang penasihat tersebut begitu yakin, bahwa ekonomi Indonesia tahun ini begitu dipenuhi optimisme, dan ba-

A

kal terus melanjutkan ekspansinya. Bahkan, proyeksi pertumbuhan disebutkan paling tidak bakal mencapai 6,5%. Lalu disebut pula, bahwa Indonesia akan segera masuk jajaran elite ekonomi dunia, bahkan lima besar kekuatan ekonomi dunia, karena bonus demografi yang besar, potensi sumber daya alam yang tinggi, serta kelas menengah yang berdaya beli karena berkantung tebal. Sepintas, pertanyaan jurnalis senior yang merupakan tanggapan atas optimisme itu sangat mendasar, tetapi tentu saja jawabannya amat tidak mudah. Betapa tidak. Banyak pelaku bisnis saat ini merasa, kegiatan usaha mereka bisa berjalan, melakukan ekspansi, menciptakan kesempatan kerja, tanpa dorongan atau campur tangan dari kebijakan pemerintah. Pasalnya,

CATATAN AWAL TAHUN

akan terdengar atau dianggap sebagai kritik bagi para pembuat kebijakan di negeri ini, yang bisa jadi membuat panas kuping ketika itu disampaikan dalam catatan awal tahun ini.

OLEH ARIEF BUDISUSILO

Wartawan Bisnis Indonesia

pemerintah dianggap terlalu memberi bobot kepada wacana, ketimbang segera mengeksekusi kebijakan yang diperlukan oleh dunia bisnis. Bahkan, seorang guru besar ekonomi ternama mengatakan bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh sekitar 6% berkat apa yang disebut sebagai mekanisme autopilot. Apa itu? Ekonomi dan bisnis mampu berjalan baik dengan sendirinya tanpa dorongan kebijakan yang agresif dari pemerintah. Barangkali, penilaian tersebut

Menyoal keberpihakan Tetapi percayalah, sesungguhnya pandangan dan pendapat tersebut menunjukkan bahwa terdapat optimisme besar, bahwa apa yang disebut ‘kemandirian’ kegiatan bisnis benar-benar terjadi, tanpa ketergantungan yang besar terhadap apa yang disebut sebagai “keberpihakan” dari kebijakan pemerintah. Meminjam istilah yang sering dipakai, telah terjadi semacam decoupling antara kegiatan ekonomi dan bisnis dengan pembuatan kebijakan dan peranan pemerintah. Bahkan, boleh jadi, masing-

masing asyik dengan portofolionya sendiri. Sebagai contoh, roadmap Kamar Dagang dan Industri Indonesia yang disusun sedemikian komprehensif, toh pada akhirnya tidak teradopsi dengan representatif dalam apa yang disebut kebijakan ekonomi pemerintah, untuk sekadar memberi contoh. Contoh yang lain begitu banyak. Misalnya ketika dunia usaha bicara tentang stimulus ekonomi dan insentif investasi, di tataran kebijakan pemerintah seperti kehilangan kendali, siapa yang harus menjadi dirigen sebuah orkestrasi. Sebut saja ketika bicara insentif pajak, antarinstansi pemerintah selalu berpendirian dengan ego masingmasing, sehingga tidak menemukan jalan yang harmoni. • Bersambung ke Hal. 2

MAKROEKONOMI

2 DINAMIKA Delegasi pajak langgar UU JAKARTA: Rencana pendelegasian tugas pemeriksaan pajak kepada akuntan publik dikhawatirkan melanggar UU tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP). Pengamat pajak dari Tax Center UI Darussalam mengatakan dalam UU yang berwenang melakukan pemeriksaan dan penetapan pajak adalah Ditjen Pajak. "Bisa [berpotensi melanggar UU] karena menyerahkan wewenang yang kepada pihak private untuk mewakili pemerintah," katanya kepada Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan dasar audit yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memberikan opini adalah prinsip akuntansi di mana prinsip akuntansi ini untuk banyak hal berbeda dengan prinsip yang diatur dalam ketentuan pajak. (BISNIS/ACA)

Pemanfaatan BMDTP rendah JAKARTA: Ditjen Bea dan Cukai melaporkan pemanfaatan fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) oleh pelaku usaha sepanjang 2010 terbilang minim seperti tecermin dari realisasi per 29 Desember yang baru 15,19% dari pagu Rp1,53 triliun. Agung Kuswandono, Direktur Teknis Kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai , menjelaskan sejumlah penyebab minimnya penyerapannya BMDTP di antaranya keterlambatan penerbitan peraturan menteri keuangan (PMK) yang mengatur hal tersebut. "Kalau tidak salah baru pada Juni 2010 keluarnya [PMK tentang BMDTP]. Jadi kalkulasi bisnisnya meleset. Selain itu pelaku industri umumnya menggunakan fasilitas lain seperti FTA [free trade agreement] yang bea masuk barangnya sudah nol. Jadi buat apa meminta repot-repot BMDTP kalau bea masuknya sudah nol," ujarnya di Jakarta pada 31 Desember. (BISNIS/AGI)

Laju PDB Singapura tercepat JAKARTA: Singapura mencatatkan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di dunia setelah Qatar sepanjang 2010. Namun, laju produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini diperkirakan melambat seiring risiko pelemahan ekonomi negara maju. PM Singapura Lee Hsien Loong mengatakan pertumbuhan PDB negaranya membukukan rekor baru sekitar 14,7% pada 2010. Untuk kuartal IV/2010, PDB melaju sebesar 12,5% (year-on-year). (BISNIS/DEA)

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

120 Usaha penerima insentif PPh diseleksi Fasilitas perpajakan diarahkah ke wilayah timur Indonesia OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia

Beberapa bidang usaha yang mendapatkan insentif pajak Pengembangan usaha peternakan besar/kecil Usaha pemanfaatan hutan tanaman industri Penambangan dan pemanfaatan batubara mutu rendah Pengusahaan tenaga panas bumi Kelompok industri susu Kelompok industri makanan lainnya dan penyedap masakan Kelompok industri pulp dan paper board Pengilangan minyak bumi*

JAKARTA: Pemerintah tengah menyeleksi lebih dari 120 bidang usaha yang diusulkan pembina sektor usaha untuk memperoleh fasilitas pajak penghasilan (PPh) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 62/2008. Dalam PP No.62/2008 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di DaerahDaerah Tertentu ada 23 bidang usaha dan 15 bidang usaha di beberapa daerah yang memperoleh insentif itu. Jumlah bidang usaha dalam ketentuan itu berpeluang ditambah seiring dengan rencana pemerintah merevisi lampiran dari PP tersebut. Fasilitas PPh yang diberikan adalah pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah investasi yang dibebankan selama 6 tahun (masing-masing sebesar 5% per tahun), penyusutan dan amortisasi yang dipercepat, pengenaan PPh atas dividen yang dibayarkan kepada subjek pajak luar negeri sebesar 10%, dan kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun tetapi tidak lebih dari 10 tahun. Sartono, Asisten Deputi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Urusan Fiskal, mengungkapkan sejauh ini pihaknya sudah menjaring lebih dari 120 bidang usaha yang diusulkan lima pembina sektor untuk bisa memperoleh fasilitas PPh tersebut. Kelima pembina sektor itu adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Pertanian. “Sejauh ini yang sudah terjaring cukup banyak, lebih dari 120 bidang

Pembangunan kilang mini gas bumi Kelompok industri bahan kimia industri Kelompok industri bahan kimia lainnya, farmasi, dan kosmetik Kelompok industri serat buatan Kelompok industri karet dan barang dari karet Kelompok industri barang dari porselin Kelompok industri logam dasar besi dan baja Kelompok industri logam dasar bukan besi

Sumber: PP No.62/2008

BISNIS/ILHAM NESABANA

usaha. Namun, itu masih akan diseleksi lagi,” ujarnya kepada Bisnis pada Jumat, 31 Desember 2010. Sartono menjelaskan Kementerian Perindustrian merupakan pembina sektor yang mengusulkan paling banyak yakni lebih dari 70 bidang usaha diikuti oleh Kementerian Perikanan dengan usulan sekitar 14 bidang usaha, Kementerian ESDM sekitar 10 bidang usaha, dan Kementerian Pertanian lebih dari 10 bidang usaha. “[Kementerian] Kehutanan [mengusulkan] tidak sampai 10 bidang usaha. Saya tidak bisa memerinci satu-satu karena terlau banyak, tebal sekali datanya.” Imam Widijatno, Asisten Deputi Menko Perekonomian Urusan Perbaikan Iklim Usaha, menjelaskan secara substansi tidak ada yang berubah dari ketentuan di PP No. 62/2008 baik dari jenis fasilitas fiskal maupun bidang usaha penerimaannya tidak akan berkurang. Dia melanjutkan revisi hanya menyangkut lampiran yang merupakan rincian sektor dan bidang usaha yang layak mendapatkan fasilitas PPh. “Harapannya sih bidang usaha yang dapat fasilitas [PPh] berkurang, tetapi ini justru meningkat. Seharusnya setelah mendapat fasilitas, sektor usaha yang sudah diberikan seharusnya tambah kuat lah ini kok

makin banyak [usulannya]."

Pembahasan dipercepat Tim Penanggulangan Hambatan Ekonomi dan Investasi, lanjut Imam, akan mempercepat pembahasan revisi PP tersebut mengingat banyak calon investor yang menunggu kepastian bidang usaha penerimaan insentif PPh. “Memang tidak ditentukan batas waktu pengusulan bidang usaha, tetapi kemarin [pekan lalu] tingkat eselon I sudah bertemu untuk membahas ini. Awal Januari diharapkan sudah tuntas dan bisa diserahkan ke Sekretaris Kabinet,” ujarnya. Idealnya, tambah Imam, kebijakan insentif ke depannya diarahkan hanya bagi kegiatan penanaman modal di wilayah timur Indonesia dan hanya untuk induk usaha yang relatif besar. Namun, kebijakan itu tetap mengacu pada sejumlah regulasi yang sudah ada a.l. Perpres No.28/2008 tentang Industri Nasional dan UndangUndang No. 25/2007 tentang Investasi. “Saya sih maunya investasi di wilayah barat Indonesia dan sektor usaha yang kecil-kecil tidak perlu dapat insentif. Cukup induk sektornya saja dan saya yakin dampak positifnya akan turun ke bawah.” ([email protected])

2011, Saatnya menuntaskan... (Sambungan dari Hal. 1) Contoh paling kasat mata, Departemen Keuangan, misalnya, selalu berpendirian pada prinsip “penerimaan saat ini” ketimbang mengalihkan penerimaan sekarang untuk mendapatkan hasil lebih besar pada masa yang akan datang, dengan mengundang investor lebih banyak lagi. Padahal, di pihak lain, kementerian yang mengurusi portofolio industri, atau investasi, sangat tergantung dengan apa yang disebut insentif perpajakan, yang bahkan kerap dilakukan jorjoran di negeri sebelah, dalam mengundang pemilik modal dari negeri seberang. Sebenarnya awal tahun lalu sempat sruing-sruing terdengar, sejumlah kementerian yang terkait dengan perkara insentif perpajakan itu sudah mulai berhitung formula bersama, untuk mencari titik temu, mengalkulasi opportunity investasi, sekaligus peluang pendapatan pajak di kemudian hari. Tetapi sampai tahun berganti, formula itu tidak kunjung juga terungkap ke permukaan, dengan dalih undangundang tidak memungkinkan dan aneka kendala lainnya. Kok, persoalannya menjadi seolah-olah atau seakan-akan rumit, padahal sebenarnya sederhana sekali. “Kalau memang aturan atau undang-undang menghalangi untuk menjadi lebih baik, mengapa tidak diubah saja aturan atau undang-undang itu?” begitu pengusaha yang pragmatis selalu mempertanyakan.

Apa kabar debottlenecking? Contoh lain adalah upaya yang disebut di banyak kesempatan dengan gaung keras dan sangat luas: debottlenecking. Maksud harfiahnya, menghilangkan leher botol, yang berarti dalam tataran praksis menyingkirkan semua sumbatan yang menghalangi laju perekonomian dan kegiatan usaha. Apa yang terjadi? Mari ambil contoh: 24 ruas tol yang mangkrak, antara lain akibat pembebasan lahan yang berteletele. Katanya, pemerintah segera menerbitkan undang-undang yang menjamin kepastian hukum dalam pembebasan lahan untuk kepentingan publik. Namun, sampai kini aturan itu belum terbit. Di luar itu, sebenarnya masih banyak contoh lain, untuk meringkas sebuah daftar panjang menjadi pendek. Misalnya saja sejumlah pekerjaan rumah yang bermuara pada upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, termasuk alokasi subsidi yang belum benar-benar tepat sasaran—yang terakhir hendak didekati dengan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, meski langkah itu sesungguhnya mempersulit pemerintah sendiri—serta persoalan klasik: daya serap anggaran. Hampir belum pernah terjadi sepanjang era reformasi, pemerintah mampu mempergunakan anggaran dengan efektif. Meskipun setiap perancangan anggaran selalu disusun dengan asumsi defisit yang tambun –antara lain untuk membiayai stimulus ekonomi—setelah tutup tahun selalu terjadi surplus karena anggaran tak mampu diserap oleh pelaksana birokrasi. Ini adalah ironi lainnya, mengingat seti-

ap tahun pula hampir selalu terdengar pemerintah berjualan surat utang, yang bertujuan untuk menutup defisit anggaran. Apakah ini karena kapasitas perencanaan anggaran yang perlu diperbaiki, ataukah kapasitas birokrasi pengguna anggaran yang membutuhkan capacity building lagi? Di tengah gaung reformasi birokrasi, sepertinya pekerjaan rumah inilah yang perlu menjadi prioritas pemerintah: menggunakan anggaran secara efisien, sekaligus efektif, bukan memboros-boroskan atau memaksa terserap pada akhir tahun, melainkan menciptakan peluang pekerjaan dan multiplikasi kegiatan ekonomi dari setiap belanja anggaran di luar belanja rutin.

Kepentingan nasional Itu baru urusan domestik. Di tingkat global, pekerjaan rumah kita juga tak kalah pelik: bagaimana memanfaatkan situasi negara maju yang belum benar-benar pulih untuk kepentingan eksistensi global Indonesia. China dan India begitu agresif dalam memacu daya saing dan kapasitas ekonominya di level global, sedangkan Indonesia terkesan “malu-malu kucing” meskipun ke mana-mana mengusung bendera G-20. Padahal, semakin penting saat ini untuk mengamankan kepentingan nasional dalam setiap pentas persaingan global. Sikap keras kepala Beijing menghadapi tekanan Amerika berkaitan dengan perang dagang dan perang kurs telah mengukuhkan posisi China ke jajaran adidaya ekonomi, sedangkan Indonesia belum sepenuhnya mampu memanfaatkan posisinya di jajaran elite G-20 untuk lebih mampu “berkeras kepala” pula dalam mengamankan kepentingan nasional di level internasional. Pemerintah perlu mempertajam kejelian membaca peluang, atau cepat tanggap dengan situasi tersebut. Singapura, adalah salah satu negara yang patut menjadi contoh, pemerintahan yang mampu membaca peluang, meski miskin sumber daya alam dan sumber daya manusia yang jumlahnya pun sangat terbatas, tetapi mampu menjadi titik sentral kekuatan finansial di Asia Tenggara. Tentu, Indonesia sesungguhnya juga bisa; apalagi dua hal yang tidak dimiliki Singapura itu ada di negeri ini. Terhadap semua pekerjaan rumah itu, kita butuh solusi cespleng, meski jangan pula berharap “quick fix” bagi setiap persoalan yang muncul ke permukaan. Entah pendekatan “ekonomi jalan tengah” atau apa pun namanya, tetapi pendekatan yang executable, bukan gagasan tinggi yang justru terbang ke awang-awang. Selamat datang 2011. Semoga sejumlah pekerjaan rumah yang menjadi catatan pendek pada awal tahun ini dapat tersentuh dengan lebih baik, bahkan kalau boleh berharap, dapat dituntaskan sepenuhnya oleh pemerintah, yang tentu sangat kita harapkan menjadi penjaga gawang bagi upaya menciptakan kesejahteraan yang adil dan demokratis, di negeri tercinta ini. (arief.budisusilo@ bisnis.co.id)

BISNIS/KELIK TARYONO

TEREALISASI 115,52%: Kegiatan bongkar muat peti kemas tampak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, belum lama ini. Realisasi penerimaan bea masuk mencapai Rp19,76 triliun per 29 Desember 2010 atau 115,52% dari target Rp17,1 triliun. Selain itu, realisasi penerimaan bea keluar mencapai Rp8,03 triliun per 29 Desember atau 147,31% dari target APBN-P 2010 senilai Rp5,45 triliun.

Inflasi kian bebani rakyat OLEH ACHMAD ARIS & AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Pemerintah mengungkapkan kenaikan harga sejumlah komoditas pada Desember telah melampaui puncak inflasi (hyper inflation) pada 2008. Hal tersebut dikhawatirkan akan berimplikasi serius bagi penduduk miskin. Kekhawatiran itu terungkap dalam naskah tertulis Kementerian Perdagangan Masukan Retreat Perekonomian tertanggal 29 Desember 2010. Kesempatan itu juga dihadiri Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S. Alisjahbana, Menteri ESDM Darwin Zahedi Saleh, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan. BPS mengagendakan realiasi inflasi pada Desember dan sepanjang 2010 diumumkan pada hari ini. Kemendag menyatakan salah satu tantangan dan tren ekonomi jangka menengah adalah harga komoditas yang tinggi dan terus meningkat. Hal tersebut tercermin dari posisi harga beberapa komoditas terten-

tu yang sudah lebih tinggi dari posisi harga pertengahan pada 2008. Kecenderungan tersebut, lanjut Kemendag, patut diantisipasi karena membuat jarak antara inflasi pangan dan inflasi yang dirasakan rakyat miskin (poverty basket inflation) melebar. Kondisi tersebut dipertegas oleh data Perkembangan Mingguan Harga Eceran Beberapa Bahan Pokok pada Agustus 2009-Desember 2010 yang dirilis oleh BPS. Berdasarkan data tersebut, tren harga bahan pokok mengalami kenaikan setiap bulannya sejak Agustus 2009. Beras, misalnya, rata-rata harganya pada Desember 2010 sebesar Rp9.115 per kg meningkat 5,16% dari posisi harga November Rp8.668 per kg. Kenaikan harga paling besar adalah cabai rawit yang mencapai 86,36% dari posisi November sebesar Rp22.160 per kg menjadi Rp41.913 per kg pada Desember. Anggota Badan Anggaran DPR Bambang Soesatyo menilai peran pemerintah dalam mengendalikan harga pangan sangat minimalis padahal fluktuasi harga pangan menjadi variabel yang signifikan dalam membentuk inflasi.

Benchmarking usaha dipercepat OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia

JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak tahun ini akan mempercepat penambahan jumlah sektor usaha (klasifikasi lapangan usaha/ KLU)untuk ditetapkan rasio total benchmarking-nya. Sepanjang 2010, Ditjen Pajak telah menyelesaikan penetapan rasio total benchmarking terhadap 105 sektor usaha. Penetapan tersebut dilakukan dalam lima tahap melalui penerbitan surat edaran Dirjen Pajak. Direktur Transformasi Proses Bisnis Ditjen Pajak Robert Pakpahan mengutarakan apabila dibandingkan dengan jumlah sektor usaha di Indonesia yang jumlahnya mencapai 1.300-an sektor usaha, penetapan rasio total benchmarking yang telah dilakukan masih di bawah 10%. "Tahun ini, kami akan mempercepat lagi menambah sektor usahanya," katanya kepada Bisnis di Jakarta, kemarin. Dalam penetapan rasio total benchmarking, jelasnya, Ditjen Pajak akan mendahulukan sektor usaha yang memiliki kon-

tributor besar terhadap penerimaan pajak. "Banyak juga KLU yang perusahaan yang bergerak di KLU itu sangat minim, kalau yang begitu terakhir kami buat benchmark-nya," tuturnya. Menurut dia, kendala yang dihadapi dalam penetapan rasio total benchmarking selama ini adalah ketersediaan data. "Kalau kurang data, rasio statistik yang mau dihasilkan sulit atau nggak dapat.” Rasio total benchmarking merupakan alat bantu atau acuan untuk menilai kewajaran kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban perpajakan oleh wajib pajak (WP) dari sektor-sektor usaha. Penetapan rasio benchmark menggunakan data perpajakan 2005-2007. Hasil benchmarking ini juga tidak dapat digunakan secara langsung sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak. Penetapan rasio total benchmarking dilakukan atas 14 rasio antara lain gross profit margin, operating profit margin, pretax profit margin, corporate tax to turn over ratio, net profit margin, dan dividend payout ratio.

Selamat tinggal fiskal luar negeri OLEH R. PANDU BESTARI SOEPATMO Kakanwil Ditjen Pajak Sumsel dan Kepulauan Babel, alumni Lemhanas kursus reguler angkatan ke-39 tahun 2006

ejak 1 Januari 2011 pengenaan pajak penghasilan (PPh) bagi wajib pajak orang pribadi yang bertolak ke luar negeri yang dikenal dengan fiskal luar negeri resmi dihapus. Ketentuan itu diatur dalam Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE141/PJ/2010 tanggal 17 Desember 2010 tentang Pelayanan Kepada Wajib Pajak sehubungan dengan Berakhirnya Pengenaan PPh Bagi WP Orang Pribadi Dalam Negeri Yang Bertolak Ke Luar Negeri. Ditjen Pajak sebagai otoritas pajak tidak lagi menjadikan arus manusia lintas antar negara sebagai salah satu simpul semacam ‘border tax control.’ Yang menjadi pertanyaan seberapa besar potensi pajak yang hilang terkait hal itu? Apakah Ditjen Pajak masih punya alat pengawasan kepatuhan wajib pajak (WP) khususnya yang sering bertolak ke mancanegara? Penghapusan fiskal luar negeri (FLN) diatur dalam PP No. 80/2008 tentang PPh Bagi WP OP Dalam Negeri Yang Bertolak Ke Luar Negeri. Dalam Pasal 25 Ayat 8a disebutkan syarat kepemilikan nomor pokok wajib pajak (NPWP) bagi WP

S

OP yang bertolak ke luar negeri agar bebas dari pengenaan FLN hanya sampai 31 Desember 2010. Sesungguhnya pembayaran FLN tidak berdampak signifikan kepada total PPh terutang sepanjang WP melakukan kewajiban pajaknya dengan benar. Hal ini disebabkan FLN merupakan komponen PPh Pasal 25 yang tak lain merupakan cicilan PPh dalam tahun berjalan. FLN hanya memengaruhi kewajiban pada akhir tahun di saat WP memasukkan surat pemberitahuan (SPT) PPh Tahunan. Dalam hal WP tidak jujur, baik yang sudah punya NPWP maupun yang belum, bukti pembayaran FLN dapat berfungsi sebagai alat keterangan atau data bagi Ditjen Pajak. Dalam UU No. 36/2008, negara menawarkan semacam insentif dan disinsentif kepada WP orang pribadi yang bertolak ke mancanegara. Pasal 25 Ayat 8 dan 8a disebutkan bagi mereka tidak lagi perlu membayar FLN sepanjang memiliki NPWP.

Hindari pajak Ketentuan ini berlaku sejak 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2010. Ternyata insentif ini dimanfaatkan sebagian masyarakat justru untuk menghindari pajak. Mereka memilih lebih baik mengurus NPWP ketimbang

harus membayar FLN. Akibatnya tidak heran jumlah WP orang pribadi terdaftar dalam administrasi Ditjen Pajak naik sangat pesat pada periode tersebut. Padahal kepemilikan NPWP tidak lebih dari sebatas pemenuhan kewajiban formal dari seorang WP. Meski mengantongi NPWP, seorang WP wajib menyampaikan SPT PPh Tahunan. Kondisi yang lebih runyam penerimaan PPh dari FLN praktis sudah tidak ada lagi dalam periode itu karena tereliminasi kepemilikan NPWP. Padahal, administrative cost yang harus dikeluarkan otoritas pajak bukan barang murah. Ternyata pertambahan jumlah WP OP yang spektakuler ini tidak berlanjut dengan kepatuhan sukarela para WP OP baru tersebut. Pertanyaan yang muncul adalah apakah dengan dihapuskannya FLN otoritas pajak kehilangan instrumen untuk menguji kepatuhan WP khususnya yang melakukan perjalanan ke manca negara? Jawabannya sama sekali tidak! Frekuensi keberangkatan WP OP ke LN memang bercerita tentang visible sign of wealth dari WP bersangkutan. Itulah mungkin dulu pertimbangan kenapa pungutan FLN harus ada. Self assessment system merekomendasi agar dalam tahun

berjalan pungutan pajak dilakukan sedekat mungkin dengan kondisi di mana likuiditas WP sangat baik. Oleh karena itu, pascalahirnya SAS muncul istilah ’pay as you go’ di Inggris dan pay as you earn di Australia. Penghapusan FLN bukan berarti otoritas pajak kehilangan alat kendali guna menguji kepatuhan WP. Dalam hal data dan informasi pada Ayat 1 tidak mencukupi wewenang Ditjen Pajak untuk menghimpun data dan informasi untuk kepentingan penerimaan negara yang ketentuannya diatur dengan PP. Apabila diberdayakan pasal di atas jauh lebih ampuh apabila hanya untuk menguji kepatuhan WP dalam arus manusia lintas antarnegara. Persoalannya, sampai dengan FLN dihapus ternyata PP seperti dimaksud pasal itu tidak kunjung terbit. Timbul kesan semua pihak saling menunggu, PP ini sebagai aturan pelaksanaan domain kementerian mana? Oleh karena itu mengingat peran pajak di dalam APBN harus terus meningkat maka otoritas pajak di republik ini harus ambil inisiatif. Apalagi kita sudah terlanjur menjadikan fiskal luar negeri sebagai bagian dari masa lalu sebuah presumptive income tax di Indonesia. Selamat tinggal fiskal luar negeri.

PERBANKAN

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

BBNI

BJBR 3.875

BBCA 1.450

25 3.675 23/ 12

30 1.470

27/ 12 28/ 12 29/ 12 30/ 12

23/ 12

27/ 12 28/ 12 29/ 12 30/ 12

MEDIASI Kartu kredit mungkin naik 30% JAKARTA: Pertumbuhan kartu kredit sepanjang tahun ini diproyeksikan mencapai 30% atau lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi 2010 yang hanya naik sebesar 20%. Dewan Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Dodit W. Probojakti mengatakan meningkatnya kartu kredit sepanjang tahun ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah. “Asosiasi memperkirakan pertumbuhan kartu kredit [dari sisi nilai transaksi] akan berkisar 25-30% pada tahun ini,” ujarnya kemarin. Berdasarkan data Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dari Bank Indonesia hingga Oktober 2010 disebutkan kredit yang disalurkan perbankan melalui sektor ini mencapai Rp37,1 triliun dengan jumlah kartu yang beredar mencapai 13 juta. (BISNIS/07)

Darmin sindir bankir JAKARTA: Gubenur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution kembali menyindir bankir yang membuat alasan terkait dengan penerapan regulasi baru bank sentral, karena tak mampu menjalankan ketentuan itu. “Jangan terpengaruh omongan miring, [karena] kalau tak sanggup [menjalankan regulasi] akan ngomong macam-macam,” tegasnya pekan lalu. Pernyataan Darmin itu terkait dengan rencana implementasi ketentuan giro wajib minimum (GWM) dikaitkan dengan rasio kredit terhadap dana (loan to deposit ratio/LDR), ketentuan mengumumkan suku bunga dasar kredit (prime lending rate/PLR) dan lainnya. Menurut dia, hanya beberapa bank yang tidak memenuhi ketentuan LDR ideal 78%100%. Hal itu dilihat dari beberapa bank yang memiliki LDR sekitar 60%, tetapi ditopang oleh bank pemilik LDR di atas 100%. “Sekarang mau mendorong dia [bank] naik LDR kami bikin 70%-75% nggak akan ada yang bilang nggak sanggup, karena rata-rata sudah 76%, kalau di bawah rata-rata bank justru akan menurunkan. Kami harus buat di atasnya,” paparnya. (BISNIS/HTA)

BMRI 6.400

6.350

27/ 12 28/ 12 29/ 12 30/ 12

AMAG 570

100

6.350 23/ 12

PNIN 6.500

100

3

10 550

24/ 6/ 112 23/1212 26/ 27/1212 30/ 28/1212 5/ 29/1 12 30/

23/ 12

PNLF 144 1

23/ 12

660 0

144

27/ 12 28/ 12 29/ 12 30/ 12

CFIN 210

10

210 27/ 12 28/ 12 29/ 12 30/ 12

23/ 12

630 27/ 12 28/ 12 29/ 12 30/ 12

23/ 12

27/ 12 28/ 12 29/ 12 30/ 12

GWM valas sedot Rp23,8 triliun Bankir mengeluh beban dana kembali naik OLEH HENDRI T. ASWORO & HERY TRIANTO Bisnis Indonesia

JAKARTA: Langkah Bank Indonesia meningkatkan setoran giro wajib minimum valuta asing perbankan akan menyedot likuiditas sekitar Rp23,8 triliun. Berdasarkan perhitungan Bisnis, dengan ketentuan lama 1%, bank hanya perlu menyisihkan dana sebesar Rp3,45 triliun sebagai GWM valas. Angka ini berasal data terakhir (Oktober 2010) dimana portofolio simpanan valas Rp345,3 triliun. Dengan perubahan aturan secara bertahap yakni GWM valas Maret 2011 sebesar 5%, maka kewajiban bank akan bertambah menjadi Rp17,36 triliun. Kewajiban akan membengkak jadi Rp27,24 triliun pada Juni 2011, saat ketentuan GWM valas 8%. Dana valuta asing pada Okto-

ber 2010 setara dengan kenaikan naik 15,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp298,2 triliun. Dengan kurs Rp9.000/US$ maka jumlah tersebut setara US$38,36 miliar, tak berbeda jauh dari saat krisis keuangan global 2008 sekitar US$36 miliar. Sebelum krisis, GWM valas yang dibayar perbankan sebesar 3% atau sekitar USS1,1 miliar dengan dana valas US$36 miliar. Direktur PT Bank Mega Tbk Sugiarto mengatakan bahwa penarikan likuiditas valas yang akan dilakukan bank sentral tak sebanding dengan dana yang dilepas waktu krisis 2008. Padahal dana valas perbankan saat ini masih dalam ambang batas aman. “Dana valas hanya mengalir dari bank ke bank. Jadi untuk menyebabkan overheated rasanya agak jauh rangkaiannya,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Menurut dia, kebijakan menaikkan GWM valas justru kian membebani perbankan, karena selama ini suku bunga dana yang

diberikan dibandingkan dengan imbal hasil pada penempatan rekening bank asing cederung negatif. “Kan selama ini dana valas sudah banyak yang negative carry, kalau harus disimpan GWM bisa nambah ongkos bank,” paparnya. Dia mempertanyakan kenaikan GWM valas tanpa adanya kompensasi suku bunga. Hal yang sama disampaikan oleh Direktur Bank PT Mandiri Tbk Thomas Arifin. Menurut dia, seperti halnya GWM rupiah, kenaikan ini bisa mendorong biaya dana valas yang pada akhirnya dapat meningkatkan suku bunga kredit valas. Namun, sambungnya, peningkatan GWM valas secara bertahap akan membantu transisi besaran kenaikan suku bunga valas secara gradual sambil melihat perkembangan seberapa besar arus masuk dan keluar dana asing yang masuk ke Indonesia.

Tanpa kompensasi Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya menyampaikan

298,2

Komposisi dana dan kredit valas perbankan (Rp triliun) Dana

345,3 400

Kredit

350 300 250 200

244,7

198,5

150 100 50

Okt 09

Nov Des Jan 10

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

Sumber: Bank Indonesia, Oktober 2010

bahwa kenaikan GWM valas tidak ada kompensasi suku bunga seperti yang dilakukan pada kenaikan serupa untuk simpanan rupiah beberapa waktu sebelumnya. “Tidak akan diberikan [bunga] kelebihan GWM valas. Penerapan valas ini kebijakan makro prudensial untuk mengurangi dan mencari langkah tantangan lain, karena pada 2011 capital inflow

0

BISNIS/ILHAM NESABANA

masih berlanjut dalam bentuk portofolio dan PMA [penanaman modal asing],” paparnya, pekan lalu. Budi Mulya waktu itu menyampaikan bahwa kenaikan GWM valas akan menarik dana, dari sistem perbankan nasional ke BI, antara US$1,5 miliar dan US$2,5 miliar. (07/20) (hendri.asworo@bis nis.co.id/he ry.trianto@bis nis.co.id)

BI denda korporasi telat lapor utang OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia

JAKARTA: Bank Indonesia mengenakan sanksi terhadap individu atau korporasi yang terlambat menyampaikan laporan utang luar negeri. Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/24/PBI/2010 tentang Kewajiban Pelaporan Utang Luar

Negeri. Aturan yang mulai berlaku sejak 29 Desember 2010 itu efektif diberlakukan sanksi administratif berupa denda untuk laporan atau koreksi utang luar negeri pada Juni 2011 yang disampaikan pada Juli 2011. “PBI ini diterbitkan sehubungan dengan akan berakhirnya PBI No.11/17/PBI/2009 tentang Perubahan atas PBI

No.2/22/PBI/2000 yaitu pada 31 Desember 2010 yang mengatur penundaan sanksi administratif berupa denda bagi pelapor yang melanggar,” tulis aturan itu seperti dikutip Bisnis akhir pekan lalu. Adapun, pokok-pokok perubahan dalam pengaturan PBI itu seperti jangka waktu penyampaian laporan data pokok utang luar negeri BI, penyederhanaan perhitungan sanksi administratif be-

rupa denda kepada pelapor yang melanggar ketentuan penyampaian laporan. Selain itu, perubahan waktu penyampaian laporan utang luar negeri dari hari kerja sebelumnya menjadi hari kerja sesudahnya jika batas waktu penyampaian laporan utang luar negeri jatuh pada hari Sabtu atau hari libur. Adapun, utang luar negeri yang wajib dilaporkan ada empat, yaitu

utang berdasarkan perjanjian kredit, surat utang, utang dagang, dan utang lainnya. Denda yang diberikan BI bagi individu atau korporasi yang melanggar ketentuan itu cukup bervariasi, dari Rp10 juta hingga denda harian minimal Rp100.000. Selain itu, BI juga menerapkan aplikasi baru yaitu enhancement SIUL versi 2.1 yang menggantikan aplikasi lama SIUL versi 2.0.

ASURANSI & PEMBIAYAAN

4

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

PROTEKSI AAUI gelar sertifikasi di daerah JAKARTA: Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) diminta untuk terus menggelar ujian sertifikasi agen di daerah, sebagai langkah percepatan dalam menyikapi ketentuan agen asuransi umum bersertifikat pada 2011. Direktur Pemasaran PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 (Bumida) Joko Hananto mengatakan perusahaan asuransi banyak memiliki agen di berbagai daerah. Menurut dia, dorongan terhadap AAUI untuk menggelar ujian sertifikasi di daerah karena perlu biaya tinggi untuk mendatangkan seluruh agen ke Jakarta guna ujian sertifikasi. “Kami minta AAUI dapat menggelar ujian sertifikasi di berbagai daerah,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu. (BISNIS/04)

Generali incar pertumbuhan JAKARTA: PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia membidik pertumbuhan premi dari produk unit linked yang dimiliki sebesar 500% pada 2011, menyusul perolehannya hingga Oktober 2010 sebesar Rp45,47 miliar, atau hampir 50% dari total premi. Presiden Direktur Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan perolehan premi tersebut berasal dari produk iDare yang baru diluncurkan sekitar pertengahan Agustus lalu. Menurut dia, dengan peluncuran produk baru Ultimate Balance Protection pada awal Desember tahun lalu, pihaknya optimistis premi dari unit linked pada 2011 lebih tinggi dari produk employee benefit yang per Oktober 2010 menyumbang Rp47,75 miliar. “Minat masyarakat terhadap produk unit linked terus meningkat. Dari dua produk yang sudah ada, kami optimistis premi unit linked tahun depan bisa naik 500%,” ujarnya baru-baru ini. (BISNIS/04)

Bumiputera tawarkan 4 opsi JAKARTA: Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bumiputera menawarkan empat pilihan investasi yakni paket pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan paket syariah guna memberi pilihan beragam bagi peserta. Dalam situs resminya kemarin, DPLK yang didirikan oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 ini menawarkan empat paket investasi tersebut di mana pada paket pasar uang di antaranya deposito. Di sisi lain pada paket pendapatan tetap portofolio obligasi paling besar 80%, sementara sisanya pada ekuitas 20%. Paket saham dialokasikan sebesar 80% pada ekuitas sementara obligasi 20%, dan paket syariah diinvestasikan pada deposito syariah, reksa dana syariah atau obligasi syariah. (BISNIS/MTS)

Asuransi diharapkan serap sekuritisasi aset OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia

JAKARTA: Produk investasi kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) diharapkan dapat diserap oleh industri asuransi. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk Iqbal Latanro mengatakan pihaknya sebagai penerbit produk investasi tersebut sangat menginginkan industri asuransi dapat menyerap produk investasi KIK EBA. Dia menuturkan prinsip EBA yang sesuai dengan investasi dana jangka panjang asuransi. Namun, dia mengakui industri asuransi belum didukung sepenuhnya dari sisi regulasi atas pembelian produk investasi yang dijamin dengan piutang kredit pemilikan rumah (KPR) tersebut. “Kami ingin asuransi bisa menyerap KIK EBA ini tidak hanya dana pensiun. Kami senang jika investor lebih beragam, sayangnya asuransi belum didukung oleh regulasi,” katanya baru-baru ini. Iqbal mengatakan beragamnya investor EBA membuat perseroan bertekad menerbitkan produk tersebut setiap 6 bulan bahkan dalam setiap 3 bulan sekali guna menyediakan produk investasi yang baik. “Di luar negeri sekuritisasi aset KPR itu sering dilakukan oleh beberapa lembaga keuangan. Kami menginginkan bisa menstimulus industri KPR dan ke depan dengan menerbitkan setiap 6 bulan bahkan setiap 3 bulan bukan setahun seperti saat ini,” katanya. Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Erica Soeroto mengungkapkan dukung-

an investor termasuk dana pensiun cukup tinggi saat ini dibandingkan dengan dua penerbitan EBA sebelumnya. Namun, pada asuransi belum dapat diserap karena terkendala aturan investasi. “Kalau asuransi sayangnya belum didukung regulasi. Untuk EBA I dan II memang belum karena pada awal penerbitan EBA I tidak bersamaan dengan hadirnya regulasi mengenai investasi dana pensiun yang terbit pada Desember 2008,” katanya. KIK EBA adalah salah satu instrumen investasi yang dapat dilakukan oleh dana pensiun sesuai dengan PMK No. 199/2008 tertanggal 5 Desember 2008. KIK EBA merupakan sekuritisasi atas kumpulan tagihan atau piutang dari KPR yang dibeli dari bank terkait. Saat ini, baru BTN yang menyekuritisasi aset kreditnya. Pada akhir Desember tahun lalu, BTN dibantu oleh SMF menerbitkan KIK EBA untuk ketiga kalinya sebesar Rp750 miliar. Pada 2009, total EBA I dan II BTN sebesar Rp500 miliar dengan peringkat idAAA. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan rancangan PMK terkait dengan investasi industri asuransi belum bisa diterbitkan pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan peninjauan kembali yang dilakukan oleh regulator. “Dari aspek legal harus dikeluarkan bersama dengan PMK di bidang pengukuran kesehatan keuangan,” katanya.

BISNIS PENJAMINAN: Dua karyawati PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei) menerima telepon dari nasabah di Jakarta, beberapa waktu lalu. Sepanjang 2010 Asei mencatat sum insured (nilai yang dijamin) dari bisnis surety ship (penjaminan) yang dijalankan mencapai Rp500 triliun. Nilai penjaminan itu berasal dari berbagai kerja sama penjaminan kontrak garansi bank yang telah dijalin dengan bank pembangunan daerah di seluruh Indonesia dan bank milik pemerintah. BISNIS/DEDI GUNAWAN

Sejumlah bancassurance terancam Bank wajib tempatkan pejabat khusus manajemen risiko antara perusahaan asuransi dan perbankan dari penjualan JAKARTA: Sejumlah produk produk asuransi yang dilakukan. Dia menambahkan saat ini BI sudah asuransi yang dipasarkan menerapkan perbaikan standar mamelalui jalur distribusi bannajemen risiko di bank sehingga perusacassurance (kerja sama dehaan asuransi harus menyesuaikan diri atau mengikuti prosedur yang dipersyangan bank) terancam ratkan. dibekukan, menyusul pe“Kami berharap peraturan ini ke depan nerbitan Surat Edaran Bank tetap memberi efek yang positif terhadap Indonesia No. 21/35/DPNP. pertumbuhan industri asuransi, meski harus ada sejumlah penyesuaian yang diKebijakan yang dikeluarkan BI pada 23 lakukan. Untuk yang sudah berjalan Desember 2010 mengatur tentang pene- akan diawasi ketat, sedangkan yang berapan manajemen risiko bank yang me- lum harus menyesuaikan dengan perlakukan kerja sama pemasaran dengan aturan yang ada,” jelasnya. Adapun, kalangan pelaku industri perusahaan asuransi. asuransi memproyeksiDalam surat edaran itu kan penjualan produk disebutkan perbankan haasuransi melalui melalui rus menyediakan pejabat Pemilik rekening bank jalur bancassurance pada khusus bancassurance pada 2009 2011 diperkirakan tumyang menjadi penangDana Jumlah (%) gung jawab jika terjadi buh sekitar 30%, menyumasalah mengenai prosul peluangnya yang maRp100 juta 2,1 2,4 rus memiliki sertifikasi Presiden Direktur PT Total 88,08 100 khusus bancassurance daAsuransi Jiwa Generali ri asosiasi terkait. Indonesia Edy Tuhirman Sumber: Lembaga Penjamin Simpanan & Kepala Biro Perasumenyatakan jalur disCigna, diolah ransian Badan Pengawas tribusi bancassurance saPasar Modal dan Lembaga at ini terus dikembangKeuangan (Bapepam-LK) Isa Rachma- kan oleh perusahaan asuransi jiwa tarwata mengatakan produk asuransi karena dinilai sangat efektif. yang dijual melalui bancassurance akan Hal ini terkait dengan besarnya nasadi-review. bah perbankan yang dapat dibidik untuk Menurut dia, sejumlah produk yang menjadi nasabah asuransi jiwa. akan diawasi tersebut terutama adalah “Saya pikir bancassurance pada 2011 produk asuransi yang berbalut investasi, akan terus berkembang dan bisa tumbuh yaitu unit linked yang dominasi inves- lebih dari 30%. Saat ini banyak perusatasinya pada portofolio saham atau ins- haan asuransi yang bekerja sama dengan trumen lain yang fluktuatif. bank untuk pemasaran produknya kaSelain itu, BI juga mengklaim adanya rena memang dinilai efektif sekaligus sejumlah produk asuransi hasil bundling merupakan peluang untuk memperluas antara perusahaan asuransi dengan per- pasarnya,” katanya. bankan yang dinilai tidak jelas, pengelolaannya, komposisi tabungan, dan pro- Segmen atas teksi asuransinya. CEO PT Asuransi Cigna Christine Set“Satu kasus, saya pernah ditawari asu- yabudhi mengatakan sebanyak 44 perransi oleh petugas bank, tetapi ketika saya usahaan asuransi jiwa saat ini cenderung tanya bagaimana pengelolaannya dia ti- memperebutkan nasabah perbankan di dak bisa menjelaskan. Artinya ada produk segmen atas, dengan kepemilikan dana asuransi yang dijual bank, tetapi penju- di atas Rp100 juta. alnya tidak paham. Jadi, bisa terjadi ada Padahal, jumlah pemilik rekening produk asuransi yang dihentikan penjual- bank di segmen itu hanya tercatat 2,4%, annya melalui bancassurance, produk atau sebanyak 2,1 juta nasabah dari total bundling yang tidak jelas juga akan dila- nasabah perbankan di Indonesia mencapai 88,08 juta nasabah. Selebihnya menrang,” ujarnya akhir pekan lalu. Isa menuturkan peraturan tentang ban- capai 85,98 juta nasabah perbankan cassurance yang diterbitkan oleh BI su- dengan kepemilikan dana di bawah dah merupakan hasil diskusi dan masuk- Rp100 juta belum tergarap. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia an dari sejumlah pihak yang terkait, ter(AAJI) mencatat tren bancassurance per masuk Biro Perasuransian. Dengan adanya peraturan itu, akan di- Juni 2010 memberikan kontribusi terhatempuh satu pendekatan untuk peng- dap perolehan premi sebesar 37,26%, aturan bagi perusahaan asuransi yang atau mendekati jalur distribusi utama melakukan penjualan produk asuransi yaitu agen sebesar 43,21% yang cenderung menurun dari tahun-tahun sebemelalui bancassurance. Selain itu, melalui peraturan itu juga lumnya selalu mendominasi lebih dari diharapkan adanya perbaikan standar 50%. (04) ([email protected]) BISNIS INDONESIA

Adira Finance incar pertumbuhan 15% OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia

JAKARTA: PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) pada tahun ini mengincar pertumbuhan bisnis sebesar 15% dibandingkan dengan 2010. Pada akhir 2010, pembiayaan baru perseroan diperkirakan menembus Rp25 triliun seiring dengan pencapaian hingga September 2010 sebesar Rp18,6 triliun atau naik 86% dibandingkan dengan periode yang sama 2009 Rp10 triliun. Pada 2009, pembiayaan baru Adira Finance mencapai Rp14,5 triliun, setara dengan 1,1 juta unit kendaraan bermotor. Jumlah itu naik 3,8% dari 2008 yakni Rp14,0 triliun. “Pada tahun depan, pembiayaan perseroan akan meningkat minimal 15% seiring dengan proyeksi makroekonomi yang positif,” kata Direktur Utama Adira Finance Stanley Setia Atmadja, belum lama ini. Adira Finance juga menyiapkan rencana penerbitan surat utang dengan total nominal Rp3 triliun guna mendanai ekspansi pembiayaan baru tersebut. Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance I Dewa Made Susila menambahkan perseroan menunda rencana diversifikasi bisnis pada segmen sewa guna usaha (leasing) alat berat seiring dengan langkah perseroan memfokuskan pada pembiayaan konsumen saat ini. Dia menuturkan perseroan masih mempelajari kemungkinan akan masuk ke segmen pembiayaan alat berat tersebut sebagaimana sempat direncanakan sejak awal 2010 bersamaan dengan kenaikan harga komoditas dan pertumbuhan ekonomi Nasional. Dia mengungkapkan pihaknya belum menetapkan waktu pasti akan dimulainya segmen bisnis baru tersebut mengingat masih dalam tahap kajian.

“Kami masih terus mempelajari kemungkinan tersebut. Sebagai perusahaan pembiayaan, kami memang dimungkinkan untuk melakukan bisnis [leasing] ini. Waktunya belum pasti,” katanya. Menurut dia, sebagai salah satu multifinance yang berkembang saat ini terus berupaya mencari strategi bisnis yang baik guna menunjang pertumbuhan bisnis pada masa yang akan datang. “Yang jelas, Adira Finance akan terus melakukan berbagai upaya untuk menunjang pertumbuhan bisnis di masa mendatang,” katanya. Stanley mengatakan rencana tersebut tetap masih dalam tahap pengkajian mengingat selama ini leasing dijalankan oleh induk usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Perseroan, kata Stanley, menilai bisnis leasing begitu prospektif dengan dukungan proyek pemerintah dalam infrastuktur, keunggulan harga komoditas pertanian, perkebunan, dan pertambangan ditambah dengan kondisi ekonomi yang kian kondusif bagi dunia usaha. “Kami tetap mengkaji kemungkinan itu [bisnis leasing] karena saat ini lebih banyak di-cover oleh induk usaha kami, Bank Danamon,” katanya. Direktur Adira Finance Hafid Hadeli dalam kesempatan sebelumnya mengatakan jika nantinya leasing dimulai, perseroan akan memprioritaskan wilayah di luar Jawa dan Bali. Hal itu guna mendorong pertumbuhan bisnis dan mengejar target penyaluran pembiayaan baru (booking). Pihaknya hingga kini masih dalam tahap konsolidasi internal untuk masuk ke segmen pembiayaan leasing mengingat rencana tersebut membutuhkan persiapan yang baik. Menurut dia, langkah diversifikasi lini bisnis tersebut dilatari kontribusi leasing yang cukup besar sejak 2009 terhadap bisnis multifinance.

BISNIS/DEDI GUNAWAN

PEMBAYARAN KLAIM:

Direktur PT Avrist Assurance Supardi Suparman (kanan) menyerahkan klaim sebesar Rp1 miliar kepada Riawira (kedua kanan), disaksikan Vice President & Chief Agency Officer Avrist Rusli Chan (kiri) dan Sales Agent Chong Susan Chandra (kedua kiri) di Jakarta, akhir pekan lalu. Berdasarkan data keuangan per November 2010 yang belum diaudit, Avrist telah membayar klaim asuransi senilai lebih dari Rp100 miliar.

Asei incar premi Rp800 miliar BISNIS INDONESIA

JAKARTA: PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei) membidik pertumbuhan pendapatan premi pada tahun ini sebesar 45% menjadi Rp800 miliar, dari perolehan sepanjang 2010 mencapai Rp550 miliar. Direktur Utama Asei Zaafril Razief Amir mengatakan pendapatan premi sepanjang 2010 mengalami kenaikan hampir 80% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp307 miliar. Menurut dia, pendapatan pre-

mi perseroan masih didominasi oleh bisnis asuransi umum sebesar 60%, disusul asuransi kredit sebesar 20%, asuransi ekspor 13% dan surety ship (penjaminan) sebesar 7%. “Premi 2011 kami targetkan mencapai Rp800 miliar. Ke depan kami akan terus mengembangkan bisnis asuransi kredit dan penjaminan, mengingat aktivitasnya untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dalam upaya menggerakkan sektor riil,” ujarnya pekan lalu. Zaafril menuturkan rencana pengembangan pada asuransi

kredit dan penjaminan tersebut dilakukan melalui kerja sama yang telah dijalin dengan bank pembangunan daerah (BPD) di seluruh Indonesia dan sejumlah bank milik pemerintah. Dia mendorong perbankan untuk tidak takut menyalurkan kredit, tidak hanya kredit program pemerintah yaitu kredit usaha rakyat (KUR) tetapi juga berbagai jenis kredit lain. Asei, lanjutnya, memberi penjaminan terhadap 85% kredit yang dicairkan bank. “Pada 2011 kami berencana bekerja sama dengan sejumlah bank lagi untuk asuransi kredit,

serta dengan Bank Mandiri untuk menggarap asuransi ekspor. Selain itu kerja sama yang sudah ada untuk kontra garansi bank dan asuransi kredit,” tuturnya. Dia menyatakan perseroan terus mendorong eksportir Indonesia untuk tidak menolak permintaan ekspor dari negara mana pun, mengingat penjaminan Asei yang dapat memberikan proteksi ekspor di seluruh negara. Zaafril menuturkan Asei membidik pertumbuhan laba pada tahun ini sebesar 20% menjadi Rp60 miliar dari realisasi sepanjang 2010 sebesar Rp50 miliar,

naik 34,26% dari posisi 2009 sebesar Rp37,24 miliar. Adapun, laba perseroan hingga kuartal III/2010 tercatat sebesar Rp43,69 miliar, didukung oleh perolehan hasil investasi, hasil pengelolaan risiko (underwriting) selama periode yang sama. “Kami menargetkan laba pada 2011 bisa mencapai Rp60 miliar, dengan melakukan perbaikan pengelolaan risiko guna meminimalkan klaim. Tahun ini hasil underwriting terbaik tercatat pada bisnis asuransi kredit, dengan klaim di bawah 10% dari premi,” jelasnya. (04)

NIAGA & JASA

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

KUOTA

Obat tradisional wajib verifikasi

Dept. store akan bertumbuh JAKARTA: Peritel optimistis pertumbuhan department store bisa mencapai double digit, meski persaingan diprediksi ketat karena ada indikasi munculnya pemain baru. Christine Barkie, Presiden Direktur Metro Departement Store, menjelaskan 2011 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi bisnis department store. Selain persaingan dengan pemain yang ada, pemain baru dari mancanegara diprediksi masuk ke Indonesia. Kendati demikian, dia optimistis pertumbuhan akan lebih pesat dibandingkan dengan tahun ini. “Metro tahun ini flat, tahun depan persaingan akan lebih ketat, tetapi juga lebih baik dibandingkan tahun ini. Minimal saya harapkan pertumbuhan 10%,” tutur Christine baru-baru ini. (BISNIS/13)

Penjualan terompet melesu JAKARTA: Pedagang terompet asal Batu Jaya, Kerawang, mengeluhkan minimnya pendapatan penjualan di puncak Malam Tahun Baru 2011 di kawasan La Piaza, Kelapa Gading, karena masyarakat lebih menyukai membeli kembang api produk China. “Tahun lalu saya membawa 400 terompet dan hanya sisa sedikit. Kali ini meski hanya membawa 220 terompet tetap tidak habis terjual. Kami jual Rp10.000-Rp15.000 per unit,” ungkap Omas, pedagang terompet di jalan dekat La Piaza, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pekan lalu. Di Jakarta, pesta kembang api juga digelar di Hotel Mercure Ancol, Putri Duyung Cottage Ancol, Pantai Festival Ancol, Dunia Fantasi Ancol, Pantai Carnaval Ancol, dan di Sumarecon Mall, Serpong. (BISNIS/HSS)

LTSP diklaim ubah sistem TKI JAKARTA: Sistem jaringan online layanan terpadu satu pintu (LTSP) diklaim menjadi revolusi dalam perekrutan dan penempatan tenaga kerja Indonesia, karena dapat mengupayakan basis data calon TKI, penanganan masalah hingga kepulangan. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat mengatakan LTSP merupakan kegiatan antarinstansi pelayanan TKI daerah dalam satu kantor bersama dengan menjalankan prinsip mudah, murah, cepat, dan aman. “Pendataan itu dilaksanakan oleh dinas tenaga kerja secara benar, tepat, dan sah yang terpusat di sistem BNP2TKI, tetapi dapat diakses bersama dengan semua dinas,” ujarnya akhir pekan lalu. (BISNIS/TRI)

5

Aturan impor produk tertentu diperpanjang 2 tahun OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia

JAKARTA: Mendag menetapkan perpanjangan aturan impor produk tertentu selama 2 tahun sejak 1 Januari 2011, dengan produk obat tradisional dan herbal dikenai wajib penelusuran teknis di pelabuhan muat barang mulai 1 Maret 2011. Ketetapan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 57/M-DAG/ PER/12/2010 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu yang ditandatangani pada 29 Desember 2010. Berdasarkan permendag itu, obat tradisional dan produk herbal, yang sebelumnya dikecualikan dari ketentuan harus diverifikasi, mulai 1 Maret 2011 dikenai wajib penelusuran teknis di pelabuhan muat barang. Adapun, produk kosmetik tetap dibebas-

kan dari ketentuan itu. Evaluasi atas kebijakan impor produk tertentu tersebut akan dilakukan 1 tahun sejak peraturan ini diberlakukan. Produk tertentu yang dimaksud adalah elektronik, pakaian jadi, mainan anakanak, makanan dan minuman, serta alas kaki. Selain perpanjangan hingga 2 tahun ke depan dan kewajiban verifikasi bagi obat tradisional dan herbal, tidak ada perubahan signifikan pada peraturan itu, terkait dengan jumlah pelabuhan sebagai pintu masuk barang impor produk tertentu dan perluasan cakupan produk maupun pos tarif yang diatur. Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh sebelumnya mengakui pemerintah bersama pengusaha sepakat untuk tidak menambah pelabuhan pintu masuk impor, meski ada permintaan untuk menambahnya. Cakupan produk maupun pos tarif juga diputuskan untuk tidak ditambah. “Hanya ada perubahan untuk obat tradisional dan herbal itu harus diverifikasi. Kalau sebelum-

Impor produk tertentu*) Januari-November

37,14% 2010 2009

US$3,36 miliar

US$2,45

kukan aturan ML [merek luar negeri] dan ketentuan label bahasa Indonesia. Itu [verifikasi] dikasih waktu 2 bulan sebelum dibelakukan pada 1 Maret,” jelas Deddy. Menurut dia, perpanjangan permendag hingga 2 tahun didasari pertimbangan bahwa perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif belum tercipta secara maksimal, sehingga perlu peningkatan tertib administrasi impor.

miliar

Berdampak positif Ket: *) Elektronika, pakaian jadi, mainan anak-anak, makanan dan minuman, dan alas kaki Sumber: Kemendag, 2010 BISNIS/ILHAM NESABANA

nya enggak [diwajibkan verrifikasi],” ujar Deddy baru-baru ini. Verifikasi atas obat tradisional dan produk herbal dilakukan karena potensi masuknya barangbarang tidak sesuai dengan standar ke pasar dalam negeri sehingga merugikan industri domestik sekaligus konsumen. “Produk palsu itu bisa masuk dengan mudah. Oleh karena itu, harus diverifikasi, selain diberla-

Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani mengatakan perpanjangan peraturan tersebut mengisyaratkan kesepakatan pengusaha dan pemerintah terhadap dampak positif kebijakan itu terhadap industri domestik. Franky berpendapat kebijakan itu sudah tepat kendati tidak mengakomodasi beberapa masukan pengusaha seperti perluasan cakupan produk dan pos tarif, serta permintaan dikeluarkannya Pelabuhan Dumai dari pintu masuk impor.

“Ada beberapa pos tarif yang kami minta ditambahkan, tetapi mungkin tidak cukup waktu untuk membahas, namun hal ini bisa jadi evaluasi,” ungkapnya. Menurut dia, waktu perpanjangan selama 2 tahun sudah baik. Keputusan itu dinilainya mempertimbangkan tekanan dari dalam negeri dan dari luar negeri. “Memang seharusnya begitu.” Sama halnya dengan aturan impor produk tertentu yang diperpanjang, Kementerian Perdagangan juga memutuskan untuk memperpanjang ketentuan impor produk besi atau baja selama 2 tahun. Kebijakan itu mulai diberlakukan sejak 1 Januari 2011 dan ditetapkan akan berakhir pada 31 Desember 2012. Perpanjangan juga didasari pertimbangan bahwa perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif belum tercipta secara maksimal. Keputusan perpanjangan kebijakan tersebut tertuang dalam Permendag No.54/M-DAG/ PER/ 12/2008 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja. (MOH. FATKHUL MASKUR) ([email protected])

Mayoritas upah minimum provinsi di bawah KHL OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia

JAKARTA: Upah minimum provinsi (UMP) 2011 di berbagai daerah rata-rata hanya 80% dari ketentuan kebutuhan hidup layak (KHL) wilayah setempat. Tercatat hanya ada delapan provinsi yang UMP-nya lebih dari 100% KHL yang ditetapkan daerahnya. Pjs. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Mathias Tambing menyatakan tingkat KHL di daerah belum 100% sesuai dengan ketentuan. Hal ini membuktikan perhatian pemerintah terhadap pekerja masih relatif kurang, dan tidak dapat mendorong pengusaha memperbaiki upah pekerja.

Mathias meminta pemerintah tidak menyalahkan pekerja apabila mereka menuntut hak dasar mereka, berupa upah yang layak sesuai dengan ketentuan KHL. “Setiap daerah memiliki standar KHL yang harus dipenuhi oleh pengusaha sebagai pengguna jasa pekerja yang dirundingkan bersama dengan pemerintah. Kenyataannya untuk mencapai angka 100% KHL masih sulit di 2011,” tuturnya akhir pekan lalu. Catatan Kemenakertrans menunjukkan hanya delapan provinsi yang UMP 2011-nya sama atau lebih dari KHL, yakni Sumatra Utara 107%, Jambi 100,02%, Bengkulu 100,86%, dan Sulawesi Utara 115,51%. Mengenai penundaan pemba-

yaran upah minimum oleh pengusaha sesuai dengan ketentuan UMP 2011 yang ditetapkan pemda setempat, Mathias menuturkan masih ada perusahaan yang tidak mampu memenuhi ketentuan upah standar bagi pekerja. Padahal, upah standar itu menjadi tolok ukur dari upaya perbaikan tingkat kesejahteraan pekerja, sehingga jika untuk pemenuhan kebutuhan upah standar tidak dapat dipenuhi pengusaha maka dipastikan kebutuhan sekunder lainnya tidak akan diberikan kepada pekerja. Kemenakertrans mencatat hingga akhir 2010 ada empat provinsi yang belum melaporkan ketentuan UMP 2011 dengan alasan masih dalam proses gubernur

dan sidang DPRD, yakni Lampung, Maluku Utara, Sumatra Barat, dan Papua. Untuk perusahaan yang meminta penundaan pembayaran UMP 2011 sesuai dengan ketetapan gubernur setempat, menurut data yang dihimpun Bisnis, ada sekitar 59 perusahaan di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat mengajukan penundaan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2011. Jumlah perusahaan terbanyak yang mengajukan penangguhan UMK di Kabupaten Sukabumi, yaitu 29 perusahaan, demikian juga di wilayah D.I. Yogyakarta ada satu permohonan penangguhan pelaksanaan UMP 2011 dari sekitar 570 perusahaan yang ada.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Perusahaan Indonesia (DPN Apindo) Sofjan Wanandi menilai, kalangan pengusaha yang memiliki kategori usaha skala menengah ke atas mayoritas sudah mampu memenuhi UMP maupun KHL. Namun, dia menyatakan untuk kalangan pengusaha skala usaha menengah, kecil dan mikro akan sangat sulit memenuhi ketentuan UMP, apalagi KHL sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat. “Tidak mudah bagi pengusaha skala kecil dan mikro yang mampu memenuhi UMP dan KHL, padahal jumlah perusahaan skala itu mayoritas di negeri ini,” jelasnya.

6

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

MANUFAKTUR

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

China

50,2

Jepang AS

9 6,5

Korsel

Produksi baja kasar di sejumlah negara November 2010 (juta ton)

5,2

Jerman

3,8

Brasil

2,6

Turki

2,5

Italia

2,3

Spanyol

1,2

7

Produksi baja kasar dunia naik 5% BRUSSELS: World Steel Association mengungkapkan produksi baja kasar dunia di 66 negara mencapai 114 juta ton pada November 2010, naik 5,1% dari bulan yang sama tahun sebelumnya.

Adapun produksi baja kasar dunia selama Januari-November 2010 mencapai 1.281 juta ton, meningkat 16,2% dibandingkan dengan periode yang sama 2009. Produksi pada November 2010 melonjak 31,9% dari kondisi pada 2008 ketika terjadi krisis ekonomi global. Utilisasi kapasitas produksi baja di 66 negara pada November 2010 tetap stabil pada 75,2% dari bulan sebelumnya 75,3%. Dibandingkan dengan November 2009, utilisasi turun tipis 0,8 poin persen.

PERTUMBUHAN TERHAMBAT: Seorang pekerja menyelesaikan produksi gelas plastik di Surabaya, Jawa Timur, belum lama ini. Ketua Umum Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia Tjokro Gunawan mengatakan masih ada beberapa hal yang menghambat pertumbuhan industri plastik hilir di dalam negeri. Akibatnya, industri ini diperkirakan hanya tumbuh 5% pada 2011. BISNIS/WAHYU DARMAWAN

Produksi urea diprediksi 7,1 juta ton Sumber: World Steel Association

Produsen pupuk lanjutkan ekspansi

BISNIS/HL/ILHAM NESABANA

PILAR Shell operasikan pabrik etilena LOUISIANA: Royal Dutch Shell Plc mengoperasikan kembali unit etilena di kompleks pabrik kimia Norco di Louisiana, Amerika Serikat, setelah dihentikan akibat pecahnya saluran uap. “Perusahaan mencabut status force majeure unit tersebut efektif mulai 1 Januari,” kata juru bicara Royal Dutch Shell Alexandra Smith melalui e-mail akhir pekan lalu. Namun, perusahaan itu tidak memiliki target waktu untuk mencabut status force majeure pada unit propilena. “Produksi di pabrik tersebut dikurangi pada 27 November setelah jalur uap tersebut pecah,” kata Smith. Pabrik Norco berlokasi di St. Charles Parish, sekitar 42 km sebelah barat New Orleans. (BLOOMBERG/HL)

OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia

JAKARTA: Produksi pupuk urea pada 2011 diprediksi mencapai 7,1 juta ton atau naik sekitar 7,5% dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun lalu sebanyak 6,6 juta ton. Target produksi pupuk pada tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan target produksi pada 2010 yang ditetapkan 7,3 juta ton. “Produksi pupuk urea pada 2011 diproyeksikan mencapai 7,1 juta ton, sementara produksi NPK [nitrogen, fospat, kalium] sebanyak 2,8 juta ton,” ungkap Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Indone-

sia (APPI) Arifin Tasrif pekan lalu. Arifin yang juga menjabat Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya (Pusri Holding) menambahkan tahun ini produksi pupuk SP 36 diprediksi mencapai 580.000 ton dan pupuk ZA 750.000 ton. Sementara itu, Kementerian Perindustrian mencatat realisasi penyerapan pupuk hingga November 2010 mencapai 5,9 juta ton. Angka ini terdiri dari penyerapan pupuk di sektor pertanian 4,5 juta ton, sektor perkebunan 750.700 ton, dan sektor industri 614.650 ton. Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Tony Tanduk mengatakan kebutuhan pupuk urea diperkirakan meningkat pada tahun ini. Menurut dia, kapasitas produksi urea nasional masih bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Saat ini kapasitas terpasang produksi pupuk urea secara nasional

mencapai 8 juta ton per tahun.

Target produksi pupuk 2011

Ekspansi pabrik Meskipun kapasitas produksi masih mencukupi, kata Tony, beberapa pabrik tetap melanjutkan rencana ekspansi pada tahun ini. PT Pupuk Kalimantan Timur di Bontang, Kalimantan Timur, misalnya, segera memulai pembangunan pabrik baru Kaltim 5 senilai US$828,6 juta pada tahun ini. Selain itu, dalam program revitalisasi industri pupuk nasional, pemerintah akan mengganti sejumlah pabrik pupuk yang sudah tua dan mengembangkan pupuk majemuk (NPK). Saat ini tujuh pabrik pupuk berusia tua sehingga mendesak direvitalisasi. Ketujuh pabrik itu yakni tiga unit pabrik milik PT Pusri, satu unit milik PT Petrokimia Gresik, satu unit milik PT Pupuk Kalimantan Timur, satu unit milik PT Pupuk Kujang, dan satu pabrik

Jenis pupuk Urea NPK SP 36 ZA

Produksi (juta ton) 7,13 2,80 0,58 0,75

Sumber:Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI)

milik PT Pupuk Iskandar Muda. Dari ketujuh pabrik itu, dalam 4 tahun ke depan, pemerintah fokus pada restrukturisasi tiga pabrik pupuk, masing-masing satu pabrik Pupuk Kujang, Pupuk Kaltim, dan Pusri. Tony menjelaskan pembangunan pabrik pupuk tersebut akan selesai seiring dengan pertumbuhan kebutuhan pupuk di dalam negeri. Namun, tuturnya, pembangunan pabrik pupuk tersebut masih terkendala oleh pa-

sokan gas untuk jangka panjang. “Pabrik pupuk urea butuh gas, sementara gas saat ini terbatas. Contohnya, meskipun pabrik Kaltim 5 sudah memulai konstruksi tahun ini, belum ada kepastian ketersediaan gas secara jangka panjang. Memang [Kaltim 5] sudah ada kontrak dengan East Kal sebanyak 85 MMScfd tetapi hanya untuk 5 tahun,” ujarnya. Untuk mendukung sektor pupuk nasional, Kemenperin telah mengajukan alokasi kebutuhan gas bumi hingga 5 tahun ke depan lebih dari 1.000 MMscfd kepada Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kebutuhan pasokan gas bumi untuk sektor pupuk di dalam negeri saat ini mencapai 800 MMscfd–850 MMscfd dan diproyeksikan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang. ([email protected])

Djarum, Sumitomo & Korindo bangun pabrik pulp OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia

JAKARTA: Grup Djarum, Sumitomo Corp (Jepang) dan Grup Korindo (Korea Selatan) berencana membangun pabrik pulp dan kertas di Indonesia. “PT Djarum dan Sumitomo baru mengajukan izin, sementara Korindo hutan tanaman industrinya sudah bisa panen tahun depan. Jadi dibolehkan untuk langsung membangun pabrik dengan investasi US$60 juta,” ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto kemarin. Dia menjelaskan Korindo memiliki areal HTI seluas 150.000 ha yang bisa dipanen di Pamgkalan Bun, Kalimantan Tengah. “Korindo bekerja sama dengan Ozzie Pulp untuk membangun pabrik pulp dan kertas dengan luas lahan 355 ha,” katanya. Menurut Hadi, kapasitas produksi pabrik pulp dan kertas itu diperkirakan minimal 20.000 ton per tahun. Namun, dia tidak memerinci lebih jauh rencana investasi ketiga investor tersebut. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menjelaskan Kemenhut tidak akan memberikan izin kepada perusahaan pulp dan kertas jika tidak memiliki lahan untuk HTI guna memenuhi kebutuhan bahan baku. “Kami tidak akan berikan izin membangun pabrik jika mereka tidak memiliki lahan HTI,” ujarnya. Tujuan kebijakan itu, kata Menhut, agar perusahaan pulp dan kertas tidak lagi memenuhi kebutuhan bahan bakunya dari hutan alam atau melakukan pembalakan liar. “Jangan sampai ada tudingan yang tidak benar terhadap pengelolaan hutan di Indonesia.’ Dia mencontohkan ha-

sil riset yang dilakukan World Resources Institute yang menyebutkan adanya kandungan kayu ramin (kayu hutan alam) dalam pulp atau bubur kertas yang dihasilkan perusahaan di Indonesia. “Tuduhan itu tidak masuk akal. Bagaimana mungkin harga kayu ramin yang berasal dari hutan alam dan nilainya jauh lebih mahal dijadikan bubur kertas. Itu tidak mungkin.” Meski demikian, lanjut Menhut, pihaknya belum menerima surat keberatan dari perusahaan atau negara mengenai riset tersebut. “Sampai sekarang kami masih belum menerima secara resmi hasil riset yang menyebutkan adanya kayu ramin dalam produksi bubur kertas Indonesia,” katanya.

Tumbuh 5% Industri pulp dan kertas nasional diproyeksikan tumbuh 5% pada tahun depan seiring dengan terus meningkatnya permintaan domestik dan ekspor. Ketua Presidium Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Muhammad Mansur mengatakan pihaknya mendukung aturan pemerintah yang mewajibkan operasional perusahaan pulp dan kertas pada tahun ketujuh atau setelah hutan tanaman bisa dipanen. “Aturan ini untuk mendukung pelestarian alam, selain tetap bisa menggarap potensi kenaikan permintaan kertas,” katanya belum lama ini. Dia mengatakan dari sekitar 70 juta ha hutan tanaman industri, pemanfaatan di sektor pulp dan kertas baru 4,4 juta ha dan sektor sawit 10 juta ha. Mansyur memproyeksikan industri pulp dan kertas nasional tumbuh 5% pada 2011 seiring dengan meningkatnya permintaan domestik dan ekspor.

BISNIS/RAHMATULLAH

TERSERET HARGA KARET: Seorang pekerja menata ban sepeda motor di sebuah toko di Jakarta, belum lama ini. Harga jual ban kendaraan bermotor pada tahun ini diproyek-

sikan naik hingga 7%, terseret kenaikan harga bahan baku yakni karet alam di pasar internasional yang diprediksi terus menanjak.

Semen Gresik ganti bahan bakar ke batu bara kalori lebih rendah BISNIS INDONESIA

GRESIK: PT Semen Gresik Tbk akan mengganti penggunaan bahan bakar batu bara kalori tinggi yang mencapai 1 juta ton per tahun dengan kalori medium dan rendah untuk pabrikasi semen guna menekan biaya produksi. Dirut Semen Gresik Dwi Soetjipto mengatakan tingginya harga energi untuk kegiatan pabrikasi menjadi salah satu ancaman bagi industri semen pada 2011, di samping kenaikan biaya transportasi akibat pembatasan bahan bakar bersubsidi. Dia menyebutkan kebutuhan batu bara Grup Semen Gresik, yakni Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa, mencapai 3 juta ton per tahun, di antaranya 30% atau sekitar 1 juta ton berupa batu bara kalori tinggi. Harga bahan bakar itu selama 2010 berkisar US$50–US$60 per ton. “Mulai tahun ini, kami akan sepenuhnya menggunakan batu bara kalori medium dan kalori rendah guna menekan biaya produksi. Transportasi juga masuk komponen biaya produksi yang harus diefisienkan,” ujarnya di sela-sela acara pergantian tahun, Sabtu di nihari. Dwi menambahkan selama 2010, Grup Semen Gresik merealisasikan

produksi semen 18,5 juta ton dan akan ditingkatkan menjadi 20 juta ton pada 2011 seiring dengan pertumbuhan pasar semen di dalam negeri yang diperkirakan mencapai 6,5%. Untuk memenuhi target produksi itu, paparnya, perseroan menambah total kapasitas tiga unit pabrik di Tuban, Jawa Timur, menjadi 10,5 juta ton per tahun, sementara Semen Tonasa juga melakukan langkah serupa. Selain penambahan kapasitas produksi, Semen Gresik juga merampungkan pembangunan fasilitas pengantongan di Riau dan memulai proyek sejenis di Sorong, Papua. “Pembangunan packing plant merupakan bagian dari perubahan moda transportasi antarpulau, di mana pengiriman semen dilakukan dalam bentuk curah dan bukan dalam kantong. Dengan demikian, pengangkutannya dengan kapal bisa lebih cepat dan efisien,” katanya.

Kerja sama Dwi mengungkapkan biaya angkutan semen mencapai 12%—14% dari total biaya produksi, mencakup pengiriman melalui transportasi laut maupun darat dengan armada truk. Selama ini, Semen Gresik menjalin kerja sama dengan pihak ketiga

dalam mengirimkan semen karena mengelola sendiri armada angkutan dinilai tidak efisien. Sebelumnya, Head of Investor Relation Semen Gresik Agung Wiharto mengungkapkan perseroan mengalokasikan US$60 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi pada 2011. “Dana itu akan digunakan untuk debottlenecking pabrik sehingga bisa menaikkan kapasitas produksi. Untuk sementara, produksi semen berasal dari pabrik eksisting, dan pabrik baru akan beroperasi mulai 2012,” ujarnya pekan lalu. Untuk belanja modal selama 2011, perseroan mematok angka US$380 juta. Jumlah tersebut merupakan bagian dari belanja modal yang dialokasikan hingga 2014. Agung mengatakan belanja modal itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik, pembangunan pembangkit listrik, dan memenuhi beberapa kebutuhan untuk ekspansi. Semen Gresik dikabarkan berencana mengakuisisi pabrik semen lain sebagai strategi pertumbuhan anorganik. Selain mengakuisisi pabrik di Malaysia, BUMN semen ini disebutsebut menjadi nominator pembeli PT Semen Baturaja (Persero). (K22)

OTOMOTIF

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

9

Ekspor mobil tidak seagresif pasar lokal

Industri Jepang protes SNI pelek kendaraan

Keterbatasan kapasitas produksi jadi kendala OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia

Ekspor mobil CBU dari Indonesia

JAKARTA: Penjualan mobil di pasar domestik yang menembus rekor baru pada 2010, belum diikuti oleh kinerja ekspor kendaraan roda empat dalam kondisi utuh (completely builtup/CBU).

BISNIS/RAHMATULLAH

PAJAK OTOMOTIF: Sejumlah pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan di pusat perbelanjaan belum lama ini. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta pemerintah untuk lebih bijaksana yakni tidak menaikkan tarif perpajakan di sektor otomotif secara bersamaan dengan implementasi kebijakan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada 2011.

TRANSMISI Nissan bidik produksi 1 juta unit TOKYO: Manajemen Nissan Motor Corps menargetkan untuk mempertahankan produksi mobil di Jepang sebanyak 1 juta unit per tahun. Presiden Nissan Motor Corp. Carlos Ghosn mengatakan pada 2011 penjualan mobil global akan mencapai 73 juta unit, lebih besar 3 juta unit dari 2010. Selain itu, Ghosn juga mengatakan sejauh ini tidak ada tanda-tanda General Motors tertarik untuk bekerja sama dengan Nissan dan mengatakan Nissan tidak akan membeli saham GM tanpa kemungkinan kerja sama bisnis dengan perusahaan AS tersebut. (BLOOMBERG/11)

6.000 Nopol dalam 10 menit BEIJING: Sekitar 6.000 penduduk Beijing mengajukan permintaan nomor polisi melalui situs resmi pemerintah kota tersebut hanya dalam kurun waktu 10 menit. Situs resmi pemerintah kota Beijing mendapatkan aplikasi 6.000 nomor polisi mobil baru hanya dalam waktu 10 menit. Dalam 1 hari lebih dari 53.000 orang telah mendaftarkan dirinya untuk berpeluang mendapatkan satu dari 20.000 nomor polisi mobi baru yang diizinkan di Beijing pada Januari. Pemerintah Beijing mulai 2011 menerapkan sistem yang membatasi pendaftaran mobil baru di kota tersebut pada volume 240.000 unit per tahun. Tahun ini pertumbuhan mobil baru di Beijing melebihi 700.000 unit. Populasi mobil di ibu kota China tersebut mencapai 4,76 juta unit, melonjak 2,6 juta unit sejak 2005. (AP/11)

Toyota siapkan Segway TOKYO: Toyota Motor Corp. akan mulai menjual kendaraan elektrik berkapasitas satu orang, atau yang dikenal dengan nama Segway, tahun depan. Produsen mobil terbesar dunia tersebut akan menggunakan merek Winglet dan dipasarkan terbatas untuk taman-taman hiburan di sekitar Jepang. Produksi massal produk tersebut akan dipertimbangkan oleh Toyota setelah peluncuran perdana di Jepang. Pemerintah Jepang melarang penggunaan Segway di jalan umum, kendaraan buatan Amerika Serikat itu hanya dijual untuk digunakan oleh perusahaan di negara tersebut. Perusahaan tersebut mengumumkan rencana untuk menjual mobil sport kecil pada akhir tahun depan dengan menggandeng Fuji Heavy Industry dan akan dipasarkan dengan harga US$30.000. (BLOOMBERG/11)

Sampai November 2010, realisasi ekspor mobil CBU Indonesia baru 76.947 unit, masih lebih rendah dari kinerja 2008 (full year) yang menembus rekor tertinggi yaitu 100.982 unit. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menunjukkan penjualan mobil CBU rakitan lokal ke pasar global pada November tercatat 12.044 unit, sehingga mengangkat kinerja ekspor selama 11 bulan 2010 menjadi 76.947 unit. Kendati belum mampu melampaui rekor 2008, kinerja ekspor mobil CBU tahun ini meningkat 53,8% dibandingkan dengan periode yang sama (Januari-November) 2009 yakni 50.008 unit. Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengakui angka ekspor kendaraan CBU tahun lalu belum mampu mengungguli realisasi 2008 yang menjadi rekor tertinggi. “Kemungkinan karena negara-negara tujuan ekspor masih belum benar-benar pulih perekonomiannya,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Melihat volume ekspor mobil CBU hingga November sebanyak 76.947 unit, Jongkie memperkirakan sampai Desember total penjualan kendaraan roda empat produksi lokal berada di kisaran 85.000 unit. Pada awal 2010, Gaikindo memproyeksikan ekspor mobil CBU mampu

Periode 2010* 2009* 2008

Volume (unit) 76.947 50.008 100.982

Sumber: Anggota Gaikindo, diolah *Keterangan: Periode Januari-November

mencapai 100.000 unit, naik setidaknya 32,3% dibandingkan dengan 2009. Namun, pada pertengahan tahun, Gaikindo mengakui target ekspor tersebut sulit ditembus karena permintaan dari negara tujuan ekspor belum mengalami lonjakan signifikan. Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), produsen dan eksportir merek Daihatsu, pada kesempatan sebelumnya mengungkapkan ekspor mobil CBU sangat bergantung pada perekonomian negara tujuan yang belum 100% pulih dari dampak krisis finansial global. "Ekspor, tergantung kondisi ekonomi global dan juga kemampuan produksi. Saat ini kapasitas kita juga terbatas. Di dalam negeri sendiri Daihatsu terjadi shortage karena permintaan yang menguat. Meski pasar domestik berkembang pesat, ekspor tidak dapat dikesampingkan,” ujarnya. Produksi mobil di dalam negeri sepanjang 2010 lebih banyak diserap oleh pasar domestik yang menguat tajam. Pasalnya, dari total produksi mobil di Indonesia sebanyak 640.839 unit (per November 2010), volume kendaraan yang diekspor hanya 76.947 unit. Adapun penjualan mobil baru di pasar domestik hingga November 2010 mencapai 694.649 unit (kontribusi produk lokal dan impor). Dibandingkan dengan posisi 2008, produksi mobil secara nasional pada

BISNIS INDONESIA

tahun tersebut juga berada di level 600.000 unit dan ekspor mampu menembus 100.000 unit.

Ekspor CKD Selain ekspor mobil dalam bentuk CBU, Indonesia juga memasarkan kendaraan roda empat ke pasar dunia dalam kondisi terurai (completely knocked-down/CKD) dan ekspor komponen. Menilik data Gaikindo, volume ekspor mobil CKD Indonesia hingga November sebanyak 51.756 set dan ekspor komponen 325.508 pieces. Sementara itu, pasar domestik yang bergairah pada 2010, juga mendorong kenaikan volume impor mobil CBU menjadi 73.073 unit (Januari-November). Angka impor mobil CBU ini melambung 160% dibandingkan dengan periode yang sama 2009 yang hanya 28.031. Adapun total impor mobil CBU sepanjang 2009 sebesar 32.678 unit. Untuk kinerja produksi, Gaikindo mencatat volume produksi mobil rakitan lokal hingga November naik 56,8% dibandingkan dengan periode yang sama 2009, dari 408.816 unit menjadi 640.839 unit. Dari total produksi tersebut, mobil di segmen 4 x 2 yakni multi purpose vehicle (MPV), sport utility vehicle (SUV), dan hatchback, masih mendominasi dengan volume mencapai 434.611 unit atau 67,8%. Adapun kendaraan komersial seperti pikap dan truk mencatat volume produksi186.014 unit atau berkontribusi 29%. Toyota, salah satu pabrikan yang menggarap pasar ekspor, selama Januari-November 2010, mencatat pertumbuhan dengan menggenjot produksi di lini pabrik. Hingga November, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mencatat ekspor sebanyak 40.609 unit, naik 42,2% dibandingkan dengan periode yang sama 2009 yaitu 28.551 unit. ([email protected])

JAKARTA: Industri komponen otomotif Jepang mengklaim spesifikasi yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai pelek kendaraan bermotor memiliki dasar acuan teknis yang lemah hingga sulit diterapkan. Kabid Kerjasama Standaradisasi Internasional Badan Standardisasi Nasional (BSN) Hendro Kusumo mengatakan Asosiasi Industri Komponen Kendaraan Jepang (JAPIA) baru saja datang ke Indonesia untuk mengajukan keberatan atas SNI tersebut. “Mereka meminta dokumen SNI dari pemerintah lalu menguji coba spesifikasi di dalamnya. Setelah dicoba ternyata tidak bisa diterapkan,” jelasnya pekan lalu. Spesifikasi yang dimaksud diatur dalam SNI 1896:2008 mengenai pelek kendaraan bermotor kategori M, N dan O serta SNI 4658:2008 mengenai pelek kendaraan bermotor kategori L. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI no. 120 tahun 2010, wajib SNI untuk pelek kendaraan itu mulai wajib berlaku pada 22 Juni 2011.

Kaji ulang JAPIA meminta Pemerintah Indonesia untuk mengkaji ulang beberapa persyaratan dalam kedua SNI di atas sesuai dengan acuan teknis yang lebih

masuk akal dan relevan. Hendro mengungkapkan perwakilan JAPIA datang dengan data teknis yang jelas dan sumber referensi lengkap dari standar internasional atau standar yang berlaku di negara lain. “Argumen mereka sangat detail. Kenyataannya hampir setiap parameter yang ditetapkan ketika diterapkan dalam uji teknis tidak mungkin dijadikan acuan,” ujarnya. Hal ini terjadi, menurut Hendro, karena rancangan regulasi mengenai standar di Indonesia sering hanya dibentuk dengan mencomot sebagian dari beberapa standar internasional. “Sering tidak ada alasan yang jelas kenapa parameter tertentu digunakan sebagai standar di Indonesia. Perancangnya kadang tidak sadar berbagai standar internasional mungkin saja bertentangan satu dengan lainnya,” ujarnya. Perwakilan JAPIA yang diketuai oleh Shinji Kouno mengajukan keluhan tersebut kepada BSN yang disertai perwakilan Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) pada pertengahan Desember lalu. BSN menyarankan JAPIA untuk menyampaikan masukan resmi ke Pemerintah Indonesia agar bisa diteruskan kepada Kementerian Perindustrian selaku regulator yang telah memberlakukan wajib SNI tersebut. (11)

Suzuki siap rilis city car Alto medio 2011 BISNIS INDONESIA

JAKARTA: PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) hampir dipastikan akan memasarkan Suzuki Alto pada pertengahan tahun ini. Direktur Pemasaran SIS Endro Nugroho menjelaskan proses untuk memasukkan city car yang telah dipamerkan pada Indonesia International Motor Show 2010 lalu tersebut telah rampung 90%. “Alto kemungkinan masuk, untuk detailnya belum bisa saya umumkan,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu. Alto adalah mobil murah dan ramah lingkungan produksi

dak ada. Kinerja penpatungan perusahaan jualan pada segmen Jepang tersebut di Incity car sangat badia, Maruti Suzuki. gus,” ujarnya. Endro menjelaskan Melalui varian keputusan untuk meSplash dan Karimun masukkan Alto itu diEstillo, Suzuki hingga dorong oleh penjualsaat ini masih mean mobil dalam segmimpin pasar mobil men city car yang sanasional di segmen ngat menggembiracity car. Posisi ketiga kan. Penjualan city di segmen itu dikuacar sampai November sai oleh pabrikan asal 2010 mencapai 14.310 Endro Nugroho Korea Selatan Kia. unit, melonjak 244% Selain Alto, SIS juga berencana dari periode yang sama pada meluncurkan sebuah kendaraan 2009. “Produk kami seperti Splash niaga model baru pada awal tadan Karimun stoknya hampir ti- hun ini.

“Tahun 2011 kami akan mengandalkan penjualan pikap dan APV. Lonjakan kendaraan niaga akan kami manfaatkan dengan meluncurkan produk baru,” ucap Endro. SIS memimpin penjualan pada segmen pikap, menurut data Gaikindo penjualan Suzuki Carry sampai November tahun lalu mencapai 28.538 unit, 27% dari total penjualan seluruh merek yang sebanyak 105.470 unit.

Model baru Kia Dihubungi secara terpisah, Direktur Pemasaran PT Kia Motor Indonesia (KMI) Hartanto Suk-

mono mengatakan ATPM Korea Selatan tersebut belum dapat mengungkapkan model kendaraan baru apa saja yang akan diluncurkan tahun ini. “Yang baru bisa kami umumkan hanya Kia Sportage, selain itu tunggu saja kabarnya,” ujarnya. KMI rencananya meluncurkan Kia Sportage model terbaru akhir tahun lalu, namun harus ditunda hingga tahun ini. “Banyak yang harus kami persiapkan untuk peluncurannya, terutama masalah harga agar dapat bersaing dengan produk lain di segmennya,” ujarnya. (11)

HUKUM BISNIS

10

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

Pendaftaran karya cipta program komputer naik JAKARTA: Jumlah permohonan pendaftaran program komputer ke Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM selama tahun ini dipastikan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Lonjakan tertinggi pendaftaran terjadi selama Juli tahun 2010 yaitu sebanyak 123 permohonan, sedangkan terkecil terjadi pada November sebanyak 6 permohonan. Menurut Undang Undang Hak Cipta, pendaftaran karya cipta sebenarnya tidak wajib karena hak untuk itu Menurut data Ditjen akan timbul terhitung Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum sejak pertamakali diumumkan ke publik. dan HAM, sampai 23 Desember tahun 2010, Akan tetapi, pemilik sudah tercatat sebakarya cipta, termasuk nyak 463 permohonan hasil karya cipta seni, pendaftaan hasil karya memang disarankan cipta program komputer, untuk mendaftarkannya sedangkan selama karena sertifikat tahun lalu hanya ada pendaftaran itu nanti 440 permohonan. akan menjadi bukti kuat bila timbul persengke-taan dikemudian hari. Jumlah 123 106

permohonan pendaftaran program komputer 61 2010 29

GUGATAN SONY: Sejumlah pengunjung melihat salah satu produk Sony Corp di pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang, belum lama ini. Sony Corp, eksportir elektronik terbesar di Jepang, mengajukan gugatan pelanggaran paten dan berusaha untuk memblokir LG Electronics Inc dari pengiriman ponsel ke AS. BLOOMBERG/KIYOSHI OTA

17 17

26

27

23

6

Astra lapor KPPU soal akuisisi

14

12 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Sumber: Ditjen HaKI

Kelengkapan dokumen aksi korporasi masih dalam pemeriksaan

BISNIS/SU/ILHAM NESABANA

KLAUSUL Mediasi kasus PT KS ditunda JAKARTA: PT Krakatau Steel Tbk dan 13 pengamat ekonomi yang mengajukan gugatan terhadap BUMN itu menunda proses mediasi karena ketidaklengkapan para pihak. “Kami tidak hadir dalam mediasi, hanya diwakilkan. Tetapi, berdasarkan informasi, sementara proses mediasi tertunda karena ketidaklengkapan para pihak. Mediasi kembali akan diadakan pada 11 Januari 2011,” tutur kuasa hukum penggugat, Maska Rikin saat dihubungi Bisnis, akhir pekan lalu. Sebelumnya, Marsuddin Nainggolan, ketua majelis hakim yang memeriksa perkara tersebut menyarankan agar kedua belah pihak melakukan mediasi guna menyelesaikan perkara di antara mereka secara damai. Kuasa hukum pihak penggugat Adler Manurung cs meminta agar hakim mediator yang akan menengahi perkara tersebut sebaiknya dari luar pengadilan. (BISNIS/08).

Eksekusi PT KIM agar ditunda MEDAN: Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen Pol Oegroseno mengharapkan bahwa pihak pengadilan tetap menunda eksekusi PT Kawasan Industri Medan (KIM) sebelum permasalahan di tempat itu tuntas. Kepada wartawan di Medan, akhir pekan lalu, Oegroseno menyatakan berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama ini, pihak kepolisian menemukan adanya dugaan unsur pidana dalam permasalahan di PT Kawasan Industri Medan (KIM) tersebut. Karena itu, pihaknya menyarankan rencana proses eksekusi tersebut kembali ditunda hingga dugaan pidana yang ditemukan tersebut dapat dituntaskan. "Selesaikan dulu pidananya, baru eksekusi," katanya. Pernyataan itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno ketika dipertanyakan mengenai informasi menyebutkan rencana Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Pakam yang akan mengeksekusi lahan PT KIM seluas 46,11 hektare tersebut pada awal tahun 2011. (ANTARA)

OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia

JAKARTA: PT Astra International Tbk memberitahu Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( KPPU) berkaitan dengan pengambilalihan saham PT General Electric Services. Pemberitahuan post notification itu dilakukan oleh PT Astra kepada lembaga persaingan usaha itu pada 27 Desember 2010. Pemberitahuan itu dilakukan oleh PT Astra, menyusul adanya akuisisi terhadap General Electric Services pada 10 Desember. “Pemberitahuan tersebut telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden No.57/2010 mengenai Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,” kata Zaki Zein Badroen, Plh Kepala Biro Humas dan Hukum KPPU. Berdasarkan Pasal 5 Ayat (1) peraturan itu disebutkan bahwa badan usaha yang melakukan penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan saham perusa-

haan lain dan telah memenuhi threshold dengan nilai aset gabungan sebesar Rp2,5 triliun dan/atau omzet gabungan sebesar Rp5 triliun, wajib memberitahukannya secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis. Mengingat nilai aset maupun omzet akibat adanya akuisisi ini telah memenuhi threshold, maka pengambilalihan saham oleh Astra Internationa terhadap General Electric Services tersebut wajib dilaporkan kepada KPPU. Saat ini, PT Astra International telah menyerahkan pemberitahuan tertulis, di mana prosesnya telah memasuki tahapan pemeriksaan kelengkapan dokumen. Setelah dokumen dinyatakan lengkap, KPPU akan melakukan penilaian selambat-lambatnya selama 90 hari. Setelah melakukan penilaian, lembaga itu akan mengeluarkan pendapat yang pada intinya menyatakan apakah ada atau tidaknya dugaan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat terkait dengan aksi korporasi perusahaan itu. KPPU juga dapat memberikan sanksi administratif kepada pengusaha sebagaimana yang diatur dalam Pasal 47 UU No. 5/1999. Tindakan administratif menu-

rut pasal ini a.l. penetapan pem- ASF) terjadi pada 10 Desember batalan perjanjian, perintah kepa- 2010. Astra International menjadi da pelaku usaha untuk menghen- pemegang saham mayoritas di tikan integrasi vertikal. GE Services. Menurut Zaki, KPPU juga bisa Sesuai dengan peraturan KPPU, menghentikan kegiatan yang ter- kata Yulian, dalam waktu maksibukti menimbulkan praktik mum 30 hari, perusahaan yang monopoli dan atau menyebabkan mengakuisisi wajib melakukan persaingan usaha tidak sehat dan pelaporan tersebut. “Intinya, atau merugikan masyarakat, per- Astra ingin selalu comply dengan intah untuk menghentikan peraturan pemerintah,” katanya, penyalahgunaan posisi dominan. kemarin. Selain itu, KPPU juga dapat Menurut data KPPU, sepanjang membuat pene2010 terdapat litapan pembatalma laporan pra KPPU akan an atas pengganotifikasi yang bungan atau melakukan penilaian d i s a m p a i k a n peleburan badan selambat-lambatnya oleh perusahaan usaha dan pengkepada lembaga selama 90 hari. ambilalihan, pepengawas pernetapan pembasaingan usaha yaran ganti rugi, serta pengenaan terkait dengan aksi korporasi medenda Rp1 miliar hingga Rp25 reka. miliar. Pra notifikasi yang dilaporkan Sementara itu, General Mana- yaitu akuisisi PT Komatsu Indoger Head of Public Relations Divi- nesia terhadap PT Pandu Dayatasion Corporate Communication ma Patria, Meadown Asia ComPT Astra International, Yulian pany Limited terhadap PT MataWarman, membenarkan perusa- hari Department Store Tbk. haan itu melakukan pelaporan Selain itu, Prudential Plc juga post notification ke KPPU terkait melaporkan ke KPPU terkait aksi dengan akuisisi General Electric korporasi terhadap AIA Group LiServices. mited, Unilever Indonesia Holding B.V terhadap Sara Lee Body Care Tbk, dan PT Tuah Turangga Akuisisi GE Services Pelaporan itu dilakukan setelah Agung terhadap PT Agung Bara closing akuisisi 100% saham GE Prima. Sementara itu, hingga saat ini Services (pemilik 47% saham

AP

BISNIS/KELIK TARYONO

TUNDA PROSES MEDIASI : Karyawan PT Krakatau Steel Tbk (PT KS) memeriksa kualitas baja lembaran cold rolled coil di lokasi pabriknya Cilegon, Banten, belum lama ini. PT KS

dan 13 pengamat ekonomi yang mengajukan gugatan terhadap BUMN itu menunda proses mediasi karena ketidaklengkapan para pihak.

PT Warna gugat Sumber Daya terkait ingkar janji BISNIS INDONESIA

JAKARTA: PT Warna Picture Boxindo dan PT Rich Fortune Entertainment menggugat PT Sumber Daya Nusapala dan PT Procon di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena mereka ingkar janji atas kesepakatan bersama. Kuasa hukum PT Warna Picture Boxindo, Untung Hariyanto, mengatakan tergugat (PT Sumber daya dan PT Procon) tidak melaksanakan kesanggupannya memberikan 300 member dan berhenti hanya memberikan 18 member pada 13 Februari 2007. Dia menjelaskan bahwa sampai adanya somasi yang dilayangkan penggugat, pihak tergugat tetap enggan menambahkan kekurangan 282 member untuk mencapai 300 member seperti yang telah disanggupinya

nis.co.id)

Sony tuntut LG soal kasus hak paten

Gugatan Musi Rawas ditolak LUBUKLINGGAU: Majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuklinggau, Sumatra Selatan, menolak gugatan kepemilikan sumur minyak dan gas bumi Suban IV yang diajukan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas terhadap Kabupaten Musi Banyu Asin. Dalam pembacaan amar putusan hakim, akhir pekan lalu, secara bergantian oleh Hakim Ketua Agusin dibantu hakim anggota Wahyu Widia Nurfitri dan Ahmad Samuar serta panitera pengganti Armen di PN Lubuklinggau, mendapat pengawalan aparat yang cukup ketat karena dikepung ribuan warga dari beberapa kecamatan di Kabupaten Musi Rawas. (ANTARA)

baru terdapat satu konsultasi yang dilakukan pelaku usaha, yakni terkait dengan akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap PT Bank Agroniaga Tbk, serta dua publikasi pemberitahuan, yakni PT Tuah Turangga Agung terhadap PT Agung Bara Prima, serta PT Astra international Tbk terhadap PT General Electric Services. Belum lama ini PT Tri Polyta Indonesia Tbk juga pernah mengatakan bahwa perusahaan itu mengakuisisi PT Chandra Asro, namun hingga 20 Desember 2010, KPPU belum menerima notifikasi merger dari perusahaan itu. Merger antara PT Tri Polyta dan PT Chandra Asri, yang diumumkan pada 27 September 2010, diperkirakan menghasilkan kombinasi total pendapatan Rpl7 triliun-Rp20 triliun. Humas KPPU, Zaki Zein Badroen mengatakan selama ini PT Tri Polyta hanya pernah melakukan audiensi kepada KPPU mengenai Peraturan Pemerintah No. 57/2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, bukan melakukan notifikasi. (08) (elvani@bis-

dalam LOI (letters of intens). Padahal, tegasnya, tergugat sudah menyatakan kesanggupannya memberikan 300 tamu sebagai member kepada PT Warna. Menurut dokumen gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, perkara tersebut bermula PT Warna bersedia menerima tawaran PT Sumber Daya untuk investasi modal di The Belleza Shopping Archade milik PT Sumber Daya Nusapala. Kerja sama itu dalam bentuk usaha bersama bernama Belleza Entertainment Movie Centre (BEMC) milik penggugat dengan menyewa unit usaha di tergugat. Sebagai imbal baliknya, menurut dokumen gugatan, PT Sumber Daya selaku pemilik gedung bersedia memberikan 300 tamu sebagai member kepada penggugat. Total iuran keanggotannya di-

sepakati dikompensasikan sebagai alat pembayar atas sewa unit ruang usaha. Tindak lanjut atas kesepakatan tersebut, pada Juni 2006 ditandatangani LOI. Penggugat diwakili oleh Wahyu Wasita sebagai Direktur PT Warna Picture dan Agus Wasita sebagai Direktur PT Rich Fortune, sedangkan tergugat diwakili oleh Direktur Operasional PT Sumber Saya Nusapala dan pemilik The Belezza. Menurut penggugat, 300 tamu yang akan diberikan oleh tergugat tersebut sebagai pemasukan sehari-hari bagi PT Warna, tetapi janji itu tidak sesuai dengan kenyataannya. Kondisi tersebut diperburuk oleh tindakan Willianm Andry selaku General Manager PT Procon, selaku pengelolan gedung The Belleza Permata Hijau, secara

sepihak memutus aliran listrik.

Menderita kerugian Penggugat mengklaim pihaknya menderita kerugian akibat tindakan PT Sumber Daya yang melepas tanggung jawab tidak memberikan 300 member seperti yang telah disanggupinya dalam LOI. Sementara itu, dalam berkas jawaban di pengadilan, PT Sumber Daya melalui kuasa hukumnya dari kantor pengacara dan konsultan hukum Hendra Muchlis & Partners mengajukan eksepsi bahwa gugatan tidak dapat diterima. Kuasa hukumnya tersebut, sebagaimana dituangkan dalam dokumen pembelaan, mengatakan antara PT Sumber Daya dan penggugat tidak mempunyai hubungan hukum dalam bentuk

apa pun baik perjanjian sewa menyewa atau perjanjian lainnya. Berdasarkan LOI pada 2006, katanya, terbukti telah terjadi kesepakatan sewa-menyewa antara PT Sumber Daya dan James Chung alias Wahyu Wasita dalam kedudukan hukumnya secara pribadi bukan bertindak untuk atas nama PT Warna Picture dan PT Rich Fortune. “Dengan demikian, penggugat sama sekali tidak ada hubungan hukum dengan PT Sumber Daya Nusapala,” tuturnya. Tergugat menuding penggugat telah melintir perbuatan hubungan hukum dalam LOI yaitu sewa-menyewa. Akan tetapi, gugatan yang didasarkan seolah-olah bukan sewa-menyewa, melainkan seolah-olah perjanjian timbal balik dengan profit sharing. (08)

SEATTLE: Sony Corp telah mengajukan gugatan pelanggaran hak paten terhadap LG Electronics Inc dan anak perusahaannya melalui Komisi Perdagangan Internasional AS. Dalam laporannya, sebagaimana dilaporkan AP, akhir pekan lalu Sony mengatakan bahwa ponsel dan modem produksi LG yang memuat teknologi eksklusif termasuk caller ID berbasis foto telah melanggar hak paten. Di antara tujuh paten milik Sony, salah satunya adalah aplikasi yang mampu mengasosiasikan foto dengan nomor telepon yang tersimpan di dalam ponsel. Menurut dokumen gugatan di Komis Perdagangan, ketika seseorang menelepon seorang teman, misalnya, foto penelepon akan muncul di layar ponsel Anda. Sony juga mengajukan gugatan terhadap LG di Pengadilan Distrik di Los Angeles. Pengajuan gugatan tidak dimuat secara online dan tidak diketahui apakah Sony membuat klaim yang sama. Terkait masalah gugatan Sony itu, pihak LG yang dihubungi tidak memberikan tanggapan apa pun atas perkara tersebut.

Tuntutan baru Perkara itu merupakan tuntutan baru serangkaian panjang sengketa paten antara produsen telepon genggam yang kian marak di tengah pesatnya pertumbuhan pasar ponsel pintar.

Dalam gugatan yang dilayangkan kepada Komisi Perdagangan Internasional, Sony juga mengatakan LG melanggar teknologi yang telah dipatenkan perusahaan untuk system encoding dan transmisi audio dengan cara yang menyesuaikan dengan kapasitas bandwidth yang tersedia. Paten lainnya yang tengah disengketakan adalah satu sistem yang mampu membagi bandwidth dan mengalihkan panggilan telepon dari satu stasiun ke lainnya untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas jaringan. Sony mendaftarkan dua produk ponsel LG antara lain Fathom dan Xenon serta satu produk modem LG VL600 yang dapat digunakan untuk menghubungkan komputer ke Internet menggunakan koneksi data seluler, antara ponsel dan perangkat lain. Dalam gugatan, Sony mengatakan Nokia, Samsung Electronics Co dan Sony Ericsson, perusahaan gabungan antara LM Ericsson dan Sony, tengah berjuang untuk mematenkan teknologinya. Sony meminta Komisi Perdagangan Internasional untuk memblokir impor produk dengan teknologi yang tengah dalam sengketa, tetapi itu tidak berarti penjualan produk LG ini langsung terancam. Kasus sengketa hak paten dapat menghabiskan waktu selama berbulan-bulan hingga tahunan, bahkan sering kali diakhiri dengan kesepakatan lisensi dan pembayaran royalti. (T03)

OPINI

Senin, 3 Januari 2011

J

umlahnya sangat besar, menggerus penerimaan APBN, tetapi tidak tepat sasaran karena diterima oleh golongan kaya—yang seharusnya tidak menerimanya. Dalam keadaan harga fluktuatif, subsidi minyak dan listrik bisa menembus angka Rp200 triliun. Suatu angka yang besar di tengah kekurangan pengeluaran untuk investasi dan infrastruktur. Jadi subsidi yang tidak terkendali dan salah sasaran ini menjadi beban berat APBN dan semakin berat lagi manakala dibiarkan mengambang tanpa keputusan dan tidak ada antisipasi kebijakan secara memadai. Kini harga minyak sudah membubung dan bisa melampaui harga psikologis US$100 per barel. Peningkatan harga minyak ini jelas sangat berpengaruh besar terhadap APBN, sehingga diperlukan antisipasi cepat dalam keputusan dan kebijakan. Tetapi sejauh ini antisipasi kebijakan dalam menghadapi kenaikan harga minyak masih bersifat sangat santai. Sekarang harga minyak berada pada kisaran US$94-US$95 per barel. Dengan perkembangan

“

VERBATIM

”

K

TAJUK TAMU

masih dapat menyesuaikan diri, sehingga tetap bertumbuh relatif normal. Kondisi pasokan tidak juga dianggap kritis, sehingga ada anggapan tidak ada urgensi untuk menambahnya. Dengan informasi pasar seperti ini, maka kemungkinan harga minyak naik lebih besar daripada kemungkinan turun. Bagi perekonomian Indonesia pergerakan harga minyak yang meningkat tersebut jelas berpengaruh sangat signifikan. Sebabnya tidak lain karena kaitannya dengan struktur fiskal yang sudah rapuh ditambah beban berat

“Manfaatkan saja skema yang ada.” Ekonom UGM Anggito Abimanyu soal penggunaan cadangan devisa untuk pembiayaan jangka panjang.

Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi

Semoga ekonomi 2011 lebih Baik Menarik sekali mencermati forecast perekonomian 2011 yang kian kencang beredar di tengah desingan peluru para preman Ibu Kota pada hari-hari ini. Apalagi, hampir semua lembaga keuangan dan ekonom optimistis pertumbuhan ekonomi the new BRIC Indonesia tahun depan akan lebih baik. Bahkan lembaga seperti Standard Chartered Bank masuk dalam kategori itu. Stanchart yang merilis proyeksinya menyebutkan pertumbuhan ekonomi RI tahun depan akan mencapai 6,5%. Untuk mencapai target tersebut, yang perlu ditekankan oleh lembaga/instansi, para ekonom dan pemerintah adalah bagaimana dan seberapa jauh kontribusi Amerika Serikat dan Eropa terhadap situasi perekonomian Indonesia, setelah krisis keuangan global. Pemerintah dan Komisi XI DPR telah sepakat menaikkan target pertumbuhan ekonomi 2011 dari semula 6,3% menjadi 6,4%. Semoga angka inflasi tahun depan tidak akan kurang dari 5%. Jika kondisi itu tidak diikuti kenaikan suku bunga BI, diyakini dana investor asing bakal ramai memasuki pasar Indonesia. Kita harus optimistis tahun depan Indonesia mencapai investment grade dan pertumbuhan manufaktur sebesar 5,0% untuk pertama kalinya selama 10 tahun terakhir. Anastasia Putri Jl. Kebantenan V/30, Semper Timur, Cilincing, Jakarta

• International Herald Tribune, 1 Januari

Tahun kerja keras

I

ni benar-benar akhir tahun-suram bagi bangsa Jepang. Hanya 1 tahun dan 4 bulan sejak Partai Demokrat Jepang berkuasa dalam sebuah perubahan rezim bersejarah, politik negara ini tampak berantakan. Di tengah kelesuan ekonomi yang berkepanjangan, Jepang kini menghadapi krisis fiskal, meningkatnya populasi manula dan rendahnya angka kelahiran. Pada saat yang bersamaan banyak negara industri berjuang untuk pulih dari resesi global dan negara berkembang justru terus tumbuh. Lingkungan keamanan di sekitar Jepang mulai berubah secara signifikan. Kendati politik negara ini gagal untuk mengatasi tantangan kebijakan yang serius. Apa yang harus dilakukan untuk membuat bangsa ini keluar dari lubang gelap ? Kerja keras merupakan kuncinya! Sebab rakyat tidak bisa berharap banyak kepada para politisi yang cenderung tanpa arah. • The Asahi Shimbun, 1 Januari

“Akan tembus 1,1 miliar mobil.” Dirut Jasa Marga Frans Y. Sunito soal volume kendaraan yang akan melintasi tol pada 2011.

Koper rusak di bagasi Lion Air Pada Rabu (29 Desember 2010) pukul 06.30 kami sekeluarga (4 orang) check-in

subsidi minyak lagi. Itu berarti bahwa perkembangan harga minyak harus dihitung secara cermat dampaknya serta kemungkinan antisipasi kebijakannya sejak lebih dini. Jika tidak ada antisipasi kebijakan yang memadai, perkiraan pertumbuhan ekonomi yang positif selama ini bisa terkoreksi akibat perkembangan harga minyak yang tidak diantisipasi. Oleh karena itu, tidak semua lembaga memproyeksikan sikap optimistis mengenai pertumbuhan ekonomi pada 2011 mendatang. Karena faktor seperti harga minyak dan kondisi Eropa yang masih goyah, maka proyeksi pertumbuhan 2011 diperkirakan hanya sedikit mengalami peningkatan dibandingkan 2010. Tidak hanya pertumbuhan akan terkoreksi, peningkatan harga minyak sudah pasti akan meningkatkan inflasi. Dampak ikutannya juga cukup besar, sehingga kemungkinan lonjakan terhadap inflasi akan lebih mungkin akibat faktor harga minyak. Tingkat suku bunga juga akan terpengaruh sehingga BI harus berpikir apakah akan mempertahankan SBI 6,5% atau melakukan koreksi ke atas

sebagai akibat dari tekanan inflasi tersebut.

Kekosongan kebijakan Perubahan eksternal berjalan sangat cepat, terutama masalah harga minyak global pada saat ini. Semestinya faktor eksternal ini dapat diantisipasi dengan segera melalui serangkaian persiapan kebijakan yang bersifat kolektif karena secara kolektif pula masyarakat akan merasakan akibat perubahan dan antisipasi kebijakannya. Untuk mengatasinya, perlu kebijakan strategis dan taktis sehingga tidak mengganggu perekonomian. Tetapi membiarkan subsidi membengkak terus jelas merupakan kebijakan yang sembrono. Tidak mudah menarik subsidi tersebut karena bisa menimbulkan efek inflasi dan mungkin masalah sosial jika cara dan momentumnya tidak tepat. Tetapi yang terlihat pada saat ini hanyalah wacana pembatasan subsidi, yang lebih merupakan kebijakan coba-coba tanpa bukti yang efektif sebagai best practice suatu kebijakan. Untuk urusan data saja pemerintah masih simpang siur dan terdapat perbedaan informasi dari satu menteri dengan menteri lainnya. Pemerintah tidak solid terkait informasi dasar, sehingga menyulitkan serta membingungkan perencanaannya. Akan lebih porak poranda lagi jika kebijakan tersebut dilaksanakan dengan dasar informasi yang simpang siur. Cara teknis pembatasan juga bersifat coba-coba karena biaya pengawasan tidak mungkin dijangkau oleh pemerintah kalau itu harus dilaksanakan. Bahkan bukan tidak mungkin lebih mahal biaya sosialnya dibandingkan dengan manfaat pengurangan subsidinya. Kendaraan umum bisa berhenti menarik penumpang, tetapi menggantikannya dengan penumpang gelap yakni memborong minyak terus-menerus di pompa bensin satu ke pompa bensin lainnya. Hasil usaha gelap tersebut kemudian dijualnya ke pasar gelap kembali.

Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.

Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan

Pertumbuhan pada 2011 etika orang mengatakan pemulihan ekonomi tidak terasa seperti proses pemulihan yang sebenarnya, mereka menggambarkan realita. Ekonomi tumbuh, tapi banyak hidup orang Amerika tidak semakin baik. Pengangguran tetap tinggi. Harga rumah mengalami depresi. Anggaran negara berada dalam kesulitan yang mendalam, PHK masih tinggi, potongan layanan dan pajak meningkat. Pertanyaan untuk 2011, apakah pertumbuhan akan bertransformasi menjadi kesejahteraan yang lebih luas?. Dengan pertumbuhan laba berbagai perusahaan Amerika yang kuat dan pemotongan pajak pendapatan 1 tahun yang akan dimulai bulan ini, maka ada alasan kuat untuk berharap pertumbuhan dapat terus berlanjut hingga 2011. Untuk itu, pemerintah federal harus memastikan bahwa pemulihan tidak goyah akibat kurangnya stimulus yang memadai. Pada saat yang bersamaan terciptanya lapangan pekerjaan dan menekan defisit jangka panjang harus didorong.

minyak, yang melesat naik. Meskipun harga minyak bertengger tinggi, perekonomian global dinilai

DR AY AN A

Tahukah Anda apa item pengeluaran terbesar yang menjadi masalah berat di dalam APBN? Jawabnya tidak lain subsidi minyak, termasuk di dalamnya subsidi listrik.

harga seperti ini, maka mudah sekali harga tersebut untuk melompat naik ke harga psikologis US$100 per barel. Di pasar Eropa, pekan lalu perdagangan minyak mentah jenis Brent untuk penyerahan Februari ditutup seharga US$93,5 per barel. Sesaat sebelumnya mencapai posisi US$94,7 per barel. Perkembangan harga terakhir ini merupakan yang tertinggi selama 26 bulan terakhir. Pemicunya adalah faktor rutin tahunan ketika Eropa dan AS tengah mengalami musim dingin yang cukup ekstrem. Masih belum terlalu lama, harga minyak masih pada kisaran US$80-an per barel. Perdebatan angka asumsi harga minyak pada APBN 2011 pun berkisar pada kisaran angka ini. Kini setelah harga minyak naik hampir 20% dari perkiraan asumsi tersebut, maka seluruh angka APBN sudah berubah sebelum anggaran itu dilaksanakan. Perubahan lingkungan eksternal yang merugikan sekaligus menguntungkan datang dan pergi begitu cepat. Yang menguntungkan adalah aliran modal masuk yang besar jumlahnya, meskipun cenderung berjangka pendek dan membahayakan. Tetapi yang merugikan sekaligus membahayakan pada saat ini tidak lain adalah perkembangan harga

IN

OLEH DIDIK J. RACHBINI Guru besar Universitas Mercu Buana & Pascasarjana Universitas Indonesia

YA YA N

TAJUK UTAMA

Jika tidak ada antisipasi, pertumbuhan ekonomi bisa terkoreksi

NI S/

B

ank Indonesia dan sejumlah ekonom memperkirakan pada tahun ini ekonomi nasional tumbuh lebih tinggi lagi seiring dengan penguatan pada 2010, didukung penguatan permintaan domestik. Penguatan ekonomi nasional terjadi saat pemulihan ekonomi global berlangsung tidak seimbang dan diliputi ketidakpastian. Tren pemulihan ekonomi di negara maju masih lemah, sementara di negara emerging market seperti China, India, dan Indonesia relatif masih kuat dan aliran dana tetap deras dengan tingginya ekses likuiditas global dan pelonggaran moneter di sejumlah negara maju. Ketidakpastian dampak krisis di sejumlah negara Eropa masih tetap tinggi, di tengah perubahan iklim global yang ekstrem. Pasar keuangan masih terus dikuasai para hedge fund yang mengejar keuntungan secepat dan sebesar mungkin dengan memainkan dana mereka pada berbagai instrumen keuangan dan komoditas di berbagai negara. Sektor komoditas kembali mencatat rekor lonjakan harga tertinggi pada tahun lalu dan mencatat keuntungan akibat tingginya permintaan yang diikuti keterbatasan pasokan sejumlah komoditas. Tahun lalu perkembangan harga komoditas mengalahkan keuntungan yang diperoleh pada perdagangan saham, obligasi, dan dolar AS. China memimpin pemulihan ekonomi dari resesi global pertama sejak Perang Dunia II. Cuaca buruk yang menyebabkan produksi tanaman global terpangkas, krisis utang di Eropa yang mendorong permintaan logam berharga sebagai alat berinvestasi, serta kelebihan konsumsi China mulai dari komoditas kapas hingga tembaga, telah menaikkan harga komoditas. Banyak produksi pertanian hancur akibat kekeringan terburuk sejak setengah abad yang terjadi di Rusia, banjir di Kanada dan Australia, serta ladang kering di Kazakhstan, Eropa, dan Amerika Selatan. Analis global memprediksi pertumbuhan ekonomi tercepat sangat bergantung pada pasar komoditas. Harga emas tahun lalu melonjak hingga US$300 dan menembus batas psikologis US$1.421,40 per troy ounce, harga kapas melambung 92% mencapai rekor US$1,5912 per pon. Kontrak berjangka perak pada 2010 naik 84%, tertinggi sejak 1979. Komoditas kopi naik sebesar 77% hingga US$2,4225 per pon, tertinggi sejak 1997. Jagung dan kedelai mencatat kenaikan hingga 68% dan 55% sepanjang tahun lalu serta diikuti oleh lonjakan harga beras dan gula di pasar internasional. Kini harga minyak juga membubung, bahkan diprediksi bisa melampaui harga psikologis US$100 per barel. Peningkatan harga minyak dan berbagai komoditas lainnya ini jelas sangat berpengaruh besar terhadap APBN sehingga diperlukan antisipasi cepat dalam keputusan dan kebijakan. Kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar domestik pada Desember 2010 saja telah melampaui puncak inflasi pada 2008. Hal itu perlu diwaspadai akan berimplikasi serius bagi penduduk miskin. Langkah antisipasi menghadapi tantangan dan tren ekonomi jangka menengah terhadap tren harga komoditas yang tinggi, dan terus meningkat harus disiapkan sejak dini.

Harga minyak meroket, kebijakannya kok santai?

BIS

Lonjakan harga & inflasi

11

PEMBACA MENULIS

di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan Solo. Saat check-in, kami membawa dua koper untuk dimasukkan ke bagasi bernomor 0990 JT422423 dan JT422424. Pesawat kami dengan nomor penerbangan JT 0536 take off pukul 07.30 dan tiba di Bandara Adi Soemarno, Solo, pkl 08.35 WIB. Setiba di bandara, kami lalu mengambil dua koper yang dibawa di bagasi pesawat. Setelah keluar dari bandara, kami tidak menyadari salah satu koper bawaan kami sudah rusak sehingga kami tidak melapor ke petugas bandara. Kami baru menyadari koper rusak saat akan check-in di hotel Dana Solo. Beruntung tidak ada barang berharga kami yang hilang, tetapi koper yang kami bawa rusak. Kunci gembok yang kami gunakan dijebol paksa, resleting koper patah. Kami sekeluarga menyayangkan kejadian tersebut. Maskapai penerbang an Lion Air yang kami nilai cu kup profesional ternyata tidak mem berikan pelayanan memuaskan. Entah, kejadian ini hanya menimpa kami sekeluarga atau ada penumpang lain yang mengalami na sib serupa dengan kami. Yang jelas, dengan kejadian ini kami khawatir akan keselamatan barang bawaan kami. Apalagi kami sudah booking tiket pulang ke Jakarta, pada 3 januari 2011 bernomor penerbangan JT 537 pukul 09.10 WIB dari Solo.

Mengharap perubahan pada tahun baru Tahun baru, adakah harapan baru bagi kita? Adakah perubahan lebih baik bagi bangsa kita? Doa dan harapan berada di benak dan hati semua orang, semua masyarakat Indonesia pada tahun baru yang baru saja kita masuki. Harapan untuk hidup lebih baik dan sejahtera, situasi aman dan damai, seakan menjadi kerinduan tersendiri, yang selalu hadir di tiap tahun baru. Semoga semua itu menjadi kenyataan pada Tahun Kelinci. Beban hidup tiap hari menghantui wong cilik, namun masih ada seberkas harapan bagi mereka untuk hari esok bisa hidup lebih baik dari hari ini. Wahai para pemimpin bangsa, para negarawan, politisi, aparat keamanan dan birokrasi, jadikan negeri ini lebih kondusif, aman, dan sejahtera, sehingga bisa mengangkat harkat hidup rakyat kecil. Pembangunan ekonomi harus diutamakan dan ditingkatkan, khusunya yang bisa menyentuh wong cilik. Sehingga kami ini, sebagai rakyat kecil bisa mencari sesuap nasi dengan mudah untuk bertahan hidup. Banyak yang optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada 2011 bisa lebih tinggi. Syaratnya pemerintah sanggup, bisa dan konsisten memperbaiki pekerjaan rumah yang masih menumpuk. Oleh karena itu, pemerintah beserta jajarannya dan masyarakat luas harus bahumembahu memajukan perekonomian nasional dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang adil, makmur dan sejahtera. Selamat Tahun Baru 2011.

Yohanes Eko Wahyu A Manager Pemberitaan Antv Kuningan, Jakarta

Pribadi S. Utomo Taman Pagelaran, Padasuka, Ciomas, Bogor 16610

Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail: [email protected]

Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp33.500/mm kolom, berwarna Rp50.500/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp20.000/mm kolom, berwarna Rp33.500/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.

12

Varia

Senin, 3 Januari 2011

KRONIKA Menteri Kependudukan perlu JAKARTA: Kepala Lembaga Demografi FE UI, Sonny Harry B. Haramdai, menyayangkan tidak adanya menteri kependudukan di Tanah Air. Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. “Banyak negara dengan jumlah penduduk sedikit, tetapi merasa perlu menteri kependudukan, sementara Indonesia yang jumlah penduduknya besar, tidak merasa perlu. Ini kan menyedihkan,” ujarnya di Gedung DPR akhir pekan lalu. Sonny juga menyayangkan karena selama ini energi pemerintah dan rakyat Indonesia lebih banyak terkuras dengan isu jangka pendek sehingga mengabaikan isu jangka panjang. (BISNIS/12)

Resistansi promafia hukum kuat Penguatan internal kelembagaan perlu dilakukan OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia

JAKARTA: Satgas Pemberantasan Mafia Hukum menilai perlawanan dari kekuatan promafia hukum sepanjang 2010 masih datang dari tiga cabang kekuasaan negara.

Kecelakaan pesawat, 3 tewas MOSKWA: Satu kecelakaan pesawat menewaskan sedikitnya tiga penumpang dan melukai lebih 40 orang lainnya di kota Siberia Surgut. Pesawat nahas itu, jet penumpang Tu-154M Rusia, adalah milik Kogalymavia Airlines yang akan mendarat di Bandara Domodedovo Moskwa, dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Surgut karena satu mesinnya terbakar pada saat lepas landas pada akhir pekan. Pesawat tersebut mendarat disusul oleh ledakan. Jet penumpang itu terbakar habis. Seorang juru bicara Federal Transport Agency, Rosaviatsia, mengatakan ada 134 orang di dalam pesawat itu termasuk 116 penumpang dan 18 awak kapal. (ANTARA)

Pencuri tertidur saat operasi BERLIN: Seorang tersangka perampok tertidur di lokasi kejahatan sehingga dengan mudah polisi membekuknya. Perampok itu rupanya kelelahan setelah membawa barang elektronik, makanan, dan gula-gula ke apartemennya dari kantor pusat saran karier di kota kecil Ahaus, Jerman. Juru bicara polisi mengatakan perampok itu kembali ke lokasi kejahatan untuk mengangkut barang lainnya. Namun, upaya tersebut terlalu melelahkan yang membuatnya tertidur di lantai kantor. “Borgol pun dipasang dan pencuri yang tertidur tersebut diangkut ke pos polisi Ahaus,” kata pihak berwenang pada akhir pekan lalu. (ANTARA)

Mereka adalah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Untuk itu harus dilakukan penguatan internal kelembagaan dan penegakan hukum. Satgas menyatakan hal itu berdasarkan pada riset pemetaan tentang modus operandi dan akar masalah yang menyebabkan tumbuh suburnya praktik mafia hukum. “Resistensi dari promafia hukum masih sangat kuat keberadaannya di segala lapisan masyarakat maupun cabang-cabang kekuasaan negara,” ungkap Satgas dalam pernyataan akhir tahunnya. Menurut Satgas, upaya paling efektif dan memiliki dampak perubahan jangka panjang untuk mencegah dan memberantas mafia hukum adalah dengan mendorong penguatan kelembagaan, organisasi, sumber daya manusia, serta pengelolaan penanganan perkara pada institusi penegak hukum. Pada 2011, tim kecil itu akan berupaya mendorong penegak hukum menuntaskan pengungkapan serta penegakan hukum secara nondiskriminatif. Selain itu, Satgas juga merencanakan untuk mendorong perbaikan sistem promosi pejabat penting di instansi penegak hukum agar lebih transparan, akuntabel, dan berbasiskan kinerja serta integritas. Hal tersebut dapat dilakukan, misalnya dengan pelibatan instansi

Selain penegak hukum, Bibit meyang memiliki informasi tentang integritas dan kinerja calon-calon nuturkan KPK juga akan memfokuspejabat tersebut misalnya KPK, Pu- kan pada persoalan pelayanan pubsat Pelaporan Analisis dan Transaksi lik, daerah yang memiliki anggaran Keuangan (PPATK), Komas HAM, besar serta kasus yang menjadi soDitjen Pajak, Ombudsman Republik rotan masyarakat. Dia mengharapkan Indonesia, serta pengawas eksternal kasus yang belum rampung akan instansi penegak hukum, yakni Ko- dapat diselesaikan pada 2011 atau misi Yudisial (KY), Komisi Kejaksa- masa periode terakhir KPK jilid II. an (Komjak) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Jerat hukum “Satgas PMH [pemberantasan maSementara itu, Bibit dan pimpinan fia hukum] berkeyakinan bahwa KPK lainnya Chandra Hamzah akan dengan proses tersebut akan mendo- segera bebas dari jerat hukum. Serong semakin banyaknya agen-agen bab Jaksa Agung Basrief Arief segera perubahan di instansi penegak hu- meneken deponering untuk kasus kum untuk mendorong adanya upa- dugaan penyalahgunaan wewenang ya pencegahan dan pemberantasan yang dituduhkan kepada keduanya. praktik mafia hukum.” “Januari ini,” kata Basrief di KejakKPK menyatakan saan Agung pada “KPK berwenang sebelumnya bahwa akhir pekan lalu. akan mengawasi Namun saat ini, mengawasi aparat aparat penegak hutanggapan dari lima kum yang terdiri penegak hukum da- lembaga belum sedari hakim, jaksa lam pencegahan tin- luruhnya diterima dan polisi terkait “Masih dak pidana korupsi.” Kejaksaan. dengan upaya pemada satu yang kami berantasan tindak pidana korupsi tunggu, ya,” ujar Basrief. pada 2011 serta sesuai dengan keweSampai saat ini, Kejaksaan baru nangan yang dimiliki lembaga anti- menerima empat masukan pendapat korupsi tersebut. dari lima lembaga negara yang diWakil Ketua KPK Bibit S. Rianto minta. Empat lembaga itu adalah mengatakan pihaknya memiliki ke- Mahkamah Agung, Mahkamah Konswenangan untuk melakukan peng- titusi, Kepolisian, dan Presiden. Adaawasan terhadap para aparat pe- pun DPR belum memberi tanggapan negak hukum dalam pencegahan resmi ke Kejaksaan. tindak pidana korupsi. Jika mereka Ketua Komisi Hukum DPR, Benny melakukan dugaan pidana itu, KPK K Harman mengatakan komisinya akan bertindak. sudah mengirimkan hasil rapat ke “Kalau mereka nakal, KPK akan Pimpinan DPR. ambil. Kami memiliki kewenangan Dalam rapat internal Komisi Huuntuk mengawasi penegak hukum,” kum pada medio Desember lalu, ujar Bibit dalam konferensi pers enam fraksi sepakat menolak depoakhir tahun. nering dan ingin kasus Bibit-ChanMenurut dia, upaya pencegahan dra dibawa ke pengadilan. Enam maupun penindakan akan dilaku- fraksi tersebut adalah Golkar, PDI kan secara bersamaan. Untuk pence- Perjuangan, PKS, PPP, Gerindra, dan gahan, sambungnya, adalah adanya Hanura. Sementara yang setuju kaupaya perbaikan sistem sebuah ins- sus ini diabaikan demi kepentingan tansi, sementara penindakan adalah umum adalah Demokrat, PAN, dan untuk menghukum si pelaku. PKB. ([email protected])

Soliditas koalisi harus dibangun OLEH NENENG HERBAWATI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Setelah PDIP mempertegas penolakannya untuk bergabung dalam pemerintahan SBYBoediono, kewajiban moral presiden dan Partai Demokrat (PD) adalah membangun lagi soliditas koalisi demi terwujudnya pemerintahan yang efektif. “Demi soliditas kabinet, saya berharap Presiden dan PD berhenti melancarkan spekulasi politik. Merayu dan terus menunggu kesediaan PDIP bergabung dalam pemerintah adalah spekulasi politik yang mengganggu efektivitas kabinet," tegas Bambang Soesatyo, Anggota Komisi III DPR. Penolakan PDIP bergabung dengan pemerintahan SBY-Boediono sudah dipertegas dan dipastikan oleh tokoh senior PDIP Taufiq Kiemas (TK). “Setelah memaknai dan memahami esensi pernyataan TK, saya menilai sikap PDIP itu sudah final. Sebab, pernyataan TK yang menolak koalisi transaksional itu sangat bertolak belakang dengan sikap serta kecenderungannya selama ini,” tambahnya. Publik terlanjur menilai TK sebagai figur elit PDIP paling kompromistis dengan pemerintahan SBYBoediono. Bahkan, katanya, muncul kesan TK terus berusaha melunakkan ketegasan sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut Bambang, akibat kecenderungan itu, kader PDIP di akar rumput mengecam TK karena mendorong PDIP bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintahan SBY-

Boediono. Namun, tambahnya, esensi pernyataannya itu memberi bukti bahwa TK pun sudah bisa menerima harga mati sikap dan posisi PDIP sebagai kekuatan penyeimbang (oposisi).

Konsolidasi Pesan PDIP itu secara tidak langsung mengharuskan presiden dan PD mengonsolidasi lagi soliditas koalisi partai pendukung pemerintah. Potensi keretakan koalisi akhir-akhir ini harus diakhiri, tegasnya. Dia juga mengingatkan PD tidak boleh lagi bersikap kekanak-kanakan. Jangan lagi meneror anggota koalisi dengan isu reshuffle. "Percayakan saja persoalan reshuffle kabinet pada hak prerogatif Presiden." Dia menambahkan isu perombakan kabinet yang berkepanjangan membuat pemerintahan tidak efektif dan menimbulkan ketidakpastian. Masyarakat sudah bosan dengan isu reshuffle. Bahkan, tegasnya, citra pemerintah menjadi buruk karena sudah muncul kesan pemerintah lebih sibuk mengurus dirinya sendiri. Presiden dan PD dinilai hanya sibuk mengelola dan mengamankan kekuasaan, dengan akibat kurang peduli atau tidak sigap dalam merespons persoalan yang berkait langsung dengan kepentingan masyarakat. Sebelumnya diberitakan, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai wacana koalisi PD-PDIP terkait koalisi dalam Pemilu 2014 masih jauh. “Sekarang tahapan partai menuntaskan agenda strategis internalnya, sambil menyusun rencana strategis.”

BISNIS/RAHMATULLAH

MEMANFAATKAN LIBURAN: Sejumlah anak bermain ice skating di Mal Pondok Indah, Jakarta, kemarin. Permainan yang dimanfaatkan anak-anak untuk mengisi libur

sekolah tersebut dikenakan biaya sebesar Rp55.000 per 15 menit untuk setiap pengunjung.

Bandara diminta antisipasi teroris ANTARA

JAKARTA: Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo meminta dilakukannya antisipasi teroris di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang terutama pada masa liburan kali ini. Meski tidak ada laporan yang menonjol, dia meminta setiap aparat Kepolisian Resor Bandar Udara Soekarno-Hatta dapat meningkatkan keterampilannya untuk mencegah aksi terorisme. “Perlu disiagakan antisipasi teror, terutama kompetensi anggota kami yang punya keterampilan itu,” ujarnya saat telekonferensi dengan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta dari Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Dia menegaskan antisipasi terorisme seharusnya tidak hanya dilakukan saat digelarnya operasi tertentu saja, tetapi perlu dilaksanakan setiap saat di Bandara Soekarno-Hatta sebagai salah satu pintu masuk ke Ibu Kota. “Selain itu, perlu juga dibentuk satuan. Silakan dilaporkan ke Kapolda soal ini sehingga masyarakat yang menggunakan jasa penerbangan bisa lebih aman dan nyaman datang ke Indonesia,” tegasnya. Di dalam laporannya kepada Kapolri, Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kombes Tornagogo Sihombang menyatakan, selama Operasi Lilin berlangsung tidak ada an-

caman ataupun aksi sabotase yang bisa menimbulkan masalah. “Terkait hal-hal itu, kami menambah personel bantuan dari Brimob sebanyak 60 personel yang berada di berbagai titik di terminal yang kami sinyalir rawan,” ujar Kapolres yang melakukan telekonferensi dengan Kapolri di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta. Dia menjelaskan aksi tindak kriminal di Bandara Soekarno-Hatta yang umumnya terjadi, yakni pemalsuan tiket, airport tax, boarding pass, dan juga tiket elektronik palsu. Pada 31 Desember, aparat Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta bahkan berhasil meringkus para pelaku pemalsuan tiket. Tiket-tiket yang dipalsukan di antaranya Susi Air, Garuda Indonesia, Mandala Air, dan Lion Air.

Danai aksi Sementara itu, terkait kasus teroris tersangka Fadli Sadama melakukan bisnis narkoba jenis sabu-sabu untuk mendanai aksi teroris di Indonesia. “Fadli melakukan bisnis sabusabu dari Malaysia untuk dijual di Indonesia guna mendanai aksi teroris,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Gories Mere pekan lalu. Uang hasil bisnis narkoba tersebut untuk membiayai aksi teroris meru-

pakan tindak pidana pencucian uang atau money laundry. Fadli ditangkap pada Oktober 2010 oleh Special Branch Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang merupakan unit khusus yang menangani masalah teror, keamanan dalam negeri yang berintensitas tinggi di Malaysia. Penangkapan tersebut merupakan hasil kerja sama Polri dengan PDRM. Saat ditangkap, Fadli membawa dua pucuk senjata api berupa pistol. Pada pengembangannya, pistol itu akan dibawa ke Indonesia yang dibeli dari Malaysia. Fadli baru bebas dari tahanan di Penjara Tanjung Gusta, Medan, pada Juli 2010, karena kasus perampokan Bank Lippo Medan pada 2003. Hasil rampokan itu digunakan mendanai bom JW Marriot I pada 2003 oleh kelompok yang dipimpin oleh Azahari dan Noordin Moh Top. Fadli tiba di Bandara SoekarnoHatta, pada 4 Desember pukul 17.30 dengan menggunakan pesawat MH 723 dari Kuala Lumpur berangkat pukul 16.00. Selanjutnya, ia menjalani penahanan dan pemeriksaan di Rumah Tahanan Brimob Kelapa Dua. Sementara itu, Kapolres Kerinci AKBP Hastho Rahardjo menyatakan Kabupaten Kerinci, Jambi, bukan wilayah incaran bagi teroris untuk mengembangkan aktivitas terornya dan tidak ada pintu masuk bagi teroris ke Kerinci.

Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama

8

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

FINANSIAL Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

Pertanian

Industri dasar

Pertambangan

2.284,32

3.274,16

31,93

387,25 11,84

2.181,91 23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

967,02 3,73

3.147,29

Industri konsumsi

Aneka industri

381,40

1.094,65 7,33

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

203,10

6,33

937,55

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

Infrastruktur

Properti

1.058,21 23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

Keuangan

819,21 1,97

3,62

199,96

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

Manufaktur

474,08 4,19

801,64

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

Perdagangan

466,67

823,14

4,92

459,80

463,12

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

1,60 800,70

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

23/12 27/12 28/12 29/12 30/12

REKOMENDASI Trimegah Securities HSG untuk hari ini akan bergerak pada kisaran 3.684-3.719, dengan saham pilihan IBBNI, KLBF dan UNTR. Pekan lalu, walaupun mampu ditutup pada area positif, pergerakannya mulai melambat dengan hanya menguat tipis 0,1%. Kondisi bursa regional yang cenderung mixed akibat minimnya sentimen serta masih sepinya transaksi perdagangan di bursa, menjadi faktor yang menghambat laju IHSG. Pelaku pasar juga patut mewaspadai potensi adanya tekanan terhadap laju indeks mengingat stochastic yang sudah memasuki teritori overbought.

e-Trading Securities ada hari ini, kami perkirakan IHSG berada di kisaran 3.656—3.741 dengan saP ham—saham yang dapat diperhatikan a.l. KLBF, LSIP, UNTR dan PTPP. Pada perdagangan Kamis pekan lalu, yang merupakan hari terakhir pada 2010, IHSG ditutup menguat 4 poin (0,11%) ke level 3,703.51. Perdagangan masih tercatat sepi dengan nilai transaksi yang hanya mencapai Rp3,9 triliun dan volume sebesar 7.3 juta. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp137,5 miliar. Secara teknikal indeks masih dalam tahapan konsolidasi terlihat dengan posisi terakhir indeks yang berada di tengah bollinger dengan volume yang tipis (di bawah SMA20). Kami perkirakan pada pembukaan tahun perdagangan, IHSG memiliki kemungkinan untuk melanjutkan rally dilihat dari posisi terakhir indeks di mana garis SMA5 sudah memotong SMA60 dan akan memotong SMA20.

DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.

KSEI tuntaskan sistem transaksi nasabah BISNIS INDONESIA

JAKARTA: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan sistem transaksi yang memisahkan dana nasabah dengan perusahaan efek dapat berjalan efektif paling lambat pada kuartal I/2011. Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba sistem transaksi dengan empat bank yakni Bank Mandiri, CIMB Niaga, Bank Central Asia (BCA) dan Bank Permata untuk menyiapkan mekanisme transaksi baru tersebut. “Keempat bank itu secara sistem telah siap menerima konektivitas dengan KSEI dan perusahaan efek. Kami sudah berhasil selama uji coba dan baru diikuti oleh beberapa perusahaan efek,” ujarnya, pekan lalu. Sistem transaksi ini merupakan upaya perbaikan yang dilakukan oleh otoritas pasar modal melalui pemisahan rekening dana nasabah dengan perusahaan efek guna menghindari tindak kejahatan keuangan di dalam pasar modal. Berkaitan dengan perusahaan efek yang belum memiliki sistem koneksi yang terhubung dengan payment bank, Ananta meminta agar perusahaan itu segera menghubungi bank yang telah ditunjuk tersebut. “Kami sudah sosialisasi dan kami harapkan seluruh perusahaan efek dapat segera menyiapkan sistem transaski dengan payment bank,” tuturnya.

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) A. Fuad Rahmany menyatakan ketentuan ini diharapkan memberi perlindungan kepada para nasabah dan menekan peluang perusahaan efek mengakses langsung dana nasabahnya.

LAPORAN UTANG: Karyawan Bank Indonesia (BI) menata uang di Jakarta, beberapa waktu lalu. BI mulai menerapkan sanksi terhadap individu atau korporasi yang terlambat menyampaikan laporan utang luar negeri yang mulai berlaku 29 Desember 2010. BISNIS/DEDI GUNAWAN

CAP efektif diperdagangkan hari ini Perseroan disarankan lakukan aksi stock split OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia

JAKARTA: Perusahaan hasil merger PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Chanda Asri resmi bernama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan beroperasi pada 1 Januari 2011 setelah mengantongi persetujuan dari BKPM pada 31 Desember 2011. Chandra Asri Petrochemical (CAP) mengantongi persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal No. 5/1/IU/IV/PMA/Industri/2010 pada 31 Desember 2010. Operasional perusahaan hasil merger itu juga mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Selain itu, perusahaan petrokimia itu juga memperoleh kekuatan hukum dengan terbitnya surat Kementerian Hukum dan HAM bernomor AHU/54545.AH.01.02.2010 pada 22 November 2010. Seiring dengan itu, perdagangan saham perseroan di bursa

akan efektif dilakukan pada 3 Januari 2011. “Dengan efektifnya merger ini memudahkan kami untuk melakukan berbagai langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas serta nilai tambah perseroan di industri petrokimia secara efektif dan efisien,” ujar Presiden Direktur CAP Erwin Ciputra dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin. Menurut dia, beroperasinya perseroan diyakini akan mendatangkan sejumlah benefit, di antaranya integrasi seluruh rantai produksi petrokimia dari hulu ke hilir yang lebih efisien, diversifikasi produk dan sumber pendapatan, memperluas akses pembiayaan, terciptanya skala ekonomi yang lebih tinggi, dan bisa memperbaiki stabilitas laba perseoran. Dengan mulai beroperasinya CAP, lanjutnya, perseroan terus melanjutkan program debottlenecking produksi polipropilena dengan menambah mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 360.000 ton menjadi 480.000 ton per tahun. “Untuk program itu, kami telah menganggarkan biaya investasi sebesar Rp300 miliar dan direncanakan sudah dapat beroperasi pada Maret 2011.” CAP juga berencana meningkatkan kapasitas produksi ethylene dari 600.000 ton menjadi 1

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Beroperasi di pasar: 3 Januari 2011 Produksi etilena: 1 juta ton/tahun Total aset: US$1,5 miliar Produksi polietilena: 540 ton/tahun Produksi polipropilena: 480.000 Dirikan pabrik butadiena: 100.000 ton/tahun

Prajogo Pengestu

1,04%

ton/tahun

Ibrahim Risjad

0,45%

3,70% Publik

5,52%

66,36%

22,87%

PT Barito Pacific Tbk

Glazers & Putnam Investment Ltd Sumber: Chandra Asri, diolah

juta ton per tahun dan polyethylene dari 320.000 ton menjadi 540.000 ton dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang. Untuk menyambung mata rantai produksi petrokimia dari hulu ke hilir, perseroan juga akan membangun pabrik butadiene pertama di Indonesia pada Juni 2011 dan diharapkan selesai pada pertengahan 2013. “Kami menyiapkan investasi US$100 juta untuk mendirikan pabrik itu. Pabrik itu akan dioperasikan oleh anak perusahaan

BISNIS/ILHAM NESABANA

CAP, yaitu PT Petrokimia Butadiene Indonesia.” Berkaitan dengan mulai beroperasinya CAP, Kepala Riset PT Bhakti Securities Edwin Sebayang menilai kinerja emiten itu pada perdagangan hari pertama tidak akan signifikan.

Tidak besar “Kenaikan tentu ada, pengaruh kepada indeks juga ada, tetapi tidak besar. Market juga sudah mengantisipasi adanya merger tersebut sehingga kenaikan itu

Indeks akan menguat terbatas BISNIS INDONESIA

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan tetap melanjutkan penguatan pada pekan ini meskipun terbatas. Kenaikan indeks lebih ditopang adanya peningkatan harga komoditas. Kepala Riset PT Bhakti Securities Edwin Sebayang memperkirakan indeks bergerak pada kisaran 3.6713.756 karena perdagangan hari ini belum terlalu aktif disebabkan adanya libur akhir tahun. “Pekan depan [pekan ini] investor juga masih banyak libur, terutama investor asing. Jadi arus dana asing atau capital inflow ke Indonesia masih belum banyak. Indeks akan tetap naik, tetapi karena naiknya harga komoditas seperti batu bara, timah, nikel, dan CPO,” ujarnya kemarin. Selain itu, lanjutnya, investor juga sedang menunggu keluarnya data ekonomi Amerika seperti data pengangguran dan data perumahan. Adapun, pengumuman data inflasi di Indonesia diprediksi telah diperkirakan oleh investor sehingga tidak menjadi sentimen besar kepada indeks. “Investor banyak menunggu data ekonomi Amerika, dan ini sentimennya besar. Kalau data inflasi sepertinya sudah di-discount [diserap]

Henry Halim

Marigold Resources Pte. Ltd

Nama sendiri “Jadi sebelum ada ketentuan ini, dana nasabah ditaruh atas nama perusahaan efek sehingga ada risiko oknum-oknum perusahaan efek untuk mengakses langsung. Sekarang ini nasabah sudah harus membuka rekening atas nama sendiri, bukan lagi atas nama perusahaan efek,” tuturnya. Sistem perlindungan terhadap investor pasar modal ini memang tengah menjadi fokus BapepamLK. Otoritas itu, lanjutnya akan meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan terhadap perusahaan efek, sejalan dengan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan. "Kami sudah merekrut 243 orang pegawai baru, kami akan didik mereka untuk memonitor perusahaan efek dan tentunya perusahaan asuransi. Memang tidak semuanya akan diarahkan ke sana,” jelasnya. Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK Nurhaida menuturkan aturan yang diterbitkan Bapepam-LK menuntut setiap perusahaan efek membuka rekening dana atas nama nasabah di bank. (09)

0,06%

oleh pasar, jadi tidak terlalu berpengaruh. Saham komoditas tetap akan menjadi penopang pergerakan indeks pada pekan ini.” Tidak berbeda dengan Edwin, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo dan Head of Technical Analyst Batavia Prosperindo Securities Billy Budiman memiliki pendapat hampir mirip. Satrio memprediksi indeks bergerak pada 3.675 untuk support level, dan 3.825-3.950 untuk resistance. Namun dia menilai tidak ada sentimen negatif pada minggu ini yang bisa memengaruhi pergerakan indeks. “Indeks akan terus menguat seiring dengan penguatan komoditas. Saya juga belum melihat adanya sentimen negatif untuk indeks pekan depan [pekan ini],” tuturnya. Sementara itu, tambahnya, investor juga masih menunggu pengumuman data inflasi pada pekan ini. Jika inflasi masih dalam batas perkiraan, maka peningkatan indeks terus berjalan. Selain itu, pergerakan indeks Dow Jones juga harus tetap diperhatikan. Menurut Billy, tren kenaikan indeks bulan ini akan coba berlanjut seiring adanya January Effect. "MACD IHSG yang golden cross dapat menjadi katalis positif untuk melanjutkan rally menembus level

tertinggi 3,788 bulan ini. Senin IHSG diperkirakan menguat dengan support pada level 3.660-3.670 dan resistance 3.725-3.730,"ujarnya. Sementara itu, instrumen pasar modal lainnya, surat utang negara (SUN), nilai imbal hasil (yield) diprediksi naik terbatas pada kisaran 10bps-15bps pada pekan ini. Menurut analis Riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya, investor banyak yang menunggu pengumuman suku bunga acuan (BI Rate) dan data inflasi sehingga harga SUN diperkirakan tertekan dan yield meningkat. "Pada pekan ini sepertinya investor banyak menunggu data inflasi dan BI Rate dulu. Jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan tentu dapat menimbulkan sentimen negatif. Sebaliknya, menjadi positif bila inflasi lebih rendah dari perkiraan.” Setelah tutup tahun, lanjutnya, biasanya investor baru akan mengoleksi lagi dan menata ulang portofolio dan itu merupakan fenomena yang biasa terjadi pada awal tahun. Namun, sentimen luar negeri masih belum memberikan pengaruh yang besar terhadap pergeraka SUN "Memang ada euforia awal tahun. Investor mengoleksi dulu setelah penutupan akhir tahun sebelumnya," paparnya. (16/05)

lebih karena euforia hari pertama,” ujarnya. Menurut dia, emiten berkode saham TPIA itu tidak terlalu likuid pada perdagangan hari ini karena jumlah saham yang beredar di publik pun tidak terlalu besar. Untuk meningkatkan minat investor, tambah Edwin, perseroan harus lebih terbuka kepada publik mengenai rencana bisnis perseroan. Selain itu, stock split atau pemecahan nilai saham juga dinilai perlu untuk menambah kepemilikan saham publik sehingga dapat meningkatkan likuiditasnya. “Publik perlu tahu bagaimana rencana bisnis kedepannya, ekspansi mereka akan seperti apa, berapa capex yang dianggarkan. Likuiditas mereka juga masih kecil. Jadi perlu adanya stock split untuk menambah saham beredar di publik,” ungkapnya. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan dengan efektifnya perdagangan saham TPIA setelah merger tentu akan menjadi sentimen positif bagi indeks pada hari ini. “Dengan aset sekitar Rp13,5 triliun, perseroan itu masuk ke top 30, tapi penggerak utama IHSG adalah saham pada top 10. Yang jelas, emiten tetap memberikan sentimen positif bagi indeks.” (05) ([email protected])

BURSA

f2

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

Setoran dividen BUMN menyusut

ULASAN PASAR

Investor manfaatkan momentum

Rata-rata pergerakan saham naik 100% selama 2010 OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia

OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

JAKARTA: Selama perjalanan indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan lalu, aksi window dressing masih mewarnai pergerakan indeks. Pasalnya minggu lalu merupakan pekan terakhir terakhir sebagian pelaku pasar dapat melakukan aksi tersebut, sementara yang lainnya lebih memilih untuk berlibur. Hal itu terlihat dari masih minimnya transaksi yang terjadi dengan hanya kisaran Rp2 triliun- Rp3 triliun saja sementara belum ada sentimen penggerak baru. Meski perdagangan bursa dunia pada awal pekan dikejutkan dengan tindakan pemerintah China dengan secara tiba-tiba menaikkan suku bunganya, tetapi tindakan tersebut tidak memberikan tekanan bagi indeks. Indeks masih saja melaju dengan tenang mencetak kenaikan demi kenaikan. Sebelumnya China telah melakukan kebijakan serupa untuk mengontrol tingkat inflasi yang semakin tinggi di negaranya dengan cara mengetatkan kredit perbankan melalui peningkatan GWM untuk menekan sektor infrastruktur negaranya yang berpotensi mengalami penggelembungan aset. Selain itu melambungnya harga sejumlah komoditas juga turut memberikan sumbangsih akan laju indeks. Harga crude palm oil (CPO) pada pekan lalu berada pada posisi tertingginya selam 33 bulan terakhir. Harga minyak mentah pun sama, stabil di atas US$91,36 per barel. Hampir semua harga komoditas mengalami kenaikan. Ditopang berbagai sentimen positif yang menyertai bursa, sebagian pelaku pasar mulai kembali mengoleksi saham-saham unggulan. Lagi pula nilai valuasi saham sedang rendah-rendahnya. Sayang sekali jika momentum tersebut tidak dimanfaatkan. Secara fundamental, perekonomian Indonesia pada 2011 diprediksi akan mencapai 6,4%, melebihi tahun ini yang diprakirakan hanya mencapai 5,8%. Bisa dibilang, pekan lalu merupakan pekan dengan laju indeks tanpa henti dari kenaikan ke kenaikan lainnya. Indeks ditutup menguat pada akhir pekan, sekaligus sebagai penutupan indeks akhir tahun. Ini juga menjadi harapan baru akan pergerakan indeks pada tahun depan yang diharapkan dapat menyentuh level 4.000. Sepanjang pekan kemarin, IHSG berhasil menguat 2,55% ke level 3.703,51 di penutupan akhir pekan sekaligus penutupan akhir tahun 2010 dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya. Indeks BISNIS27 terangkat 2,09% ke level 322,29.

JAKARTA: Sebanyak 142 BUMN sepanjang 2010 membukukan laba bersih di kisaran Rp92 triliun-Rp93 triliun, tetapi jumlah setoran dividen selama tahun lalu tercatat menurun. Dalam laporan akhir tahun Kementerian BUMN disebutkan penyumbang terbesar laba bersih keseluruhan BUMN berasal dari sektor energi, disusul oleh perbankan dan telekomunikasi. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan dalam prognosis 2010 diproyeksikan laba bersih sektor energi mencapai Rp33,26 triliun, perbankan Rp16,59 triliun dan telekomunikasi Rp11,95 triliun. "Hingga akhir 2010 ada perbaikan jika dibandingkan dengan akhir 2009 yang mencatat laba bersih sebesar Rp88,05 triliun. membaiknya kondisi perekonomian turut menyumbang kenaikan kinerja BUMN," ujar Mustafa

akhir pekan lalu. Sementara itu, pendapatan usaha 142 BUMN sepanjang 2010 diproyeksikan mencapai Rp1.037,02 triliun, atau mengalami kenaikan tipis sebesar 0,5% jika dibandingkan dengan akhir 2009 yang mencapai Rp987,37 triliun. Mustafa menambahkan jumlah tersebut potensial mengalami kenaikan, lantaran laporan dari sejumlah BUMN hingga akhir kuartal IV belum masuk. Sementara itu, Sekretaris Kementerian BUMN Mahmuddin Yassin mengungkapkan jumlah dividen yang dibayar sepanjang 2010 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Penurunan dividen lebih disebabkan karena kebijakan penetapan payout ratio yang lebih moderat untuk mendukung investasi BUMN," ujarnya. Kementerian BUMN mencatat dividen yang dibayar BUMN sepanjang 2010 sebesar Rp29,9 triliun, dan untuk 2011 ditargetkan bisa mencapai Rp26,5 triliun. Dalam kesempatan itu Kementerian BUMN mencatat terdapat 17 BUMN yang masih mencatat kerugian, dengan total mencapai

Per 29 Desember 2010, nilai kapitalisasi pasar dari indeks harga saham gabungan Rp3.100 triliun dan BUMN terbuka menguasai sebanyak Rp819 triliun atau 26% dari total kspitalisasi pasar.

BUMN yang merugi pada 2010 Perusahaan

Rugi

PT Askrindo PT PAL Indonesia PT Industri Sandang PT Jakarta Llyod PT Kertas Kraft Aceh PT Garam

Rp224,5 miliar Rp112,8 miliar Rp103,5 miliar Rp70 miliar Rp67,5 miliar Rp47 miliar PT Perkebunan Nusantara XIV Rp28,1 miliar PT Iglas Rp16,9 miliar PT Perikanan Nusantara Rp9,5 miliar PT Boma Bisma Indra Rp9,3 miliar PT Inhutani V Rp4,5 miliar PT Primissima Rp3,9 miliar PT APNRI Rp1,1 miliar PT Industri Kapal Indonesia Rp812 juta PT Batan Teknologi Rp740 juta PT Pradnya Paramitra Rp248 juta PT Merpati Nusantara Airlines Rp194 juta

Kapitalisasi pasar

Sumber: Kementerian BUMN

Rp700 miliar pada 2010. Jumlah itu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan akhir 2009 sebesar Rp1,69 triliun. "Jumlah BUMN rugi pada 2006 ada 38, sedangkan pada 2010 jumlah BUMN rugi ada 17," ujarnya. Terkait dengan BUMN terbuka, sebanyak 17 BUMN yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguasai hingga 26% dari total nilai kapitalisasi pasar pada 2010.

Mustafa mengatakan dari nilai kapitalisasi pasar yang mencapai 26% tersebut, yaitu nilai kapitalisasi pasar terbesar adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar Rp161,2 triliun,PT Bank Mandiri Tbk Rp137,1 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Rp129,4 triliun. Selanjutnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk Rp106 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Rp71 triliun, PT Semen Gresik Tbk Rp56,6 triliun, dan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk Rp52 triliun. Selain itu, sebagian besar dari 17 BUMN tersebut memiliki pergerakan saham yang positif setahun terakhir dengan pertumbuhan harga saham di atas 100% dicapai oleh saham PT Adhi Karya Tbk yang tumbuh 122%, PT Wijaya Karya Tbk 112,3% dan BNI 103,1%. Adapun, dua saham BUMN

mengalami penurunan harga saham selama setahun terakhir, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk minus 15,3% dan PT Indofarma Tbk minus 3,6%. Menurut Mustafa, harga saham Telkom turun, karena perusahaan telekomunikasi itu juga mencatatkan saham di bursa New York, AS dan mengakibatkan harga saham terpengaruh saat terjadi krisis yang menggerus kinerja pasar modal AS. Sementara itu, Hazrina R. Dewi, Head of Equity First State Investments Indonesia, mengatakan pasar modal dalam negeri diyakini masih akan menunjukkan daya tahannya pada tahun ini kendati dibayang-bayangi risiko keluarnya investor asing yang mengambil keuntungan dari saham dan obligasi. Efek dari gejolak pasar, menurut Hazrina, tidak akan terjadi dalam waktu yang panjang karena ditunjang oleh perekonomian Indonesia yang kuat. "Investor akan menyadari bahwa pasar modal kita mampu bertahan setelah krisis Asia,” ujarnya dalam keterangan tertulis. (05/RATNA ARIYANTI)

(bambang.jatmiko@bisnis.

co.id)

MENUNJUKKAN DAYA TAHAN: Seseorang pelaku bisnis mengamati pergerakan harga saham melalui layar monitor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pasar modal diyakini masih akan menunjukkan daya tahannya pada 2011 kendati dibayang-bayangi risiko keluarnya investor asing yang mengambil keuntungan dari saham dan obligasi. BISNIS/DEDI GUNAWAN

Menanti emiten tambang jadi idola 2011 OLEH FIRMAN HIDRANTO Wartawan Bisnis Indonesia

ndeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2010 mencetak pertumbuhan gain tertinggi sebesar 46,13% dibandingkan dengan indeks saham di Asia Pasifik. Bahkan, nilai kapitalisasinya tumbuh 60,79% menjadi Rp3.247,09 triliun dibandingkan dengan pencapaian 2009 sebesar Rp2.019,38 triliun. Pencapaian itu bisa dikatakan cukup membanggakan. Namun, otoritas pasar modal tidak boleh membusungkan dada. Beberapa kalangan menilai masih ada ruang cukup lebar untuk terus menggenjot pertumbuhan itu. Bila mengacu perjalanan dari sembilan indeks sektoral di IHSG tahun lalu, indeks saham sektor perdagangan dan jasa memang mencatat menduduki posisi pertama dengan mencetak gain tertinggi yakni 71,92%. Posisi kedua diduduki oleh sektor barang konsumsi (63,06%), ketiga sector sektor aneka kimia (60,78%), keempat sektor keuangan (54,82%), kelima sektor pertambangan (48,59%). Setelah itu, indeks saham sektoral yang mendongkrak bursa itu selama tahun lalu dan menduduki posisi keenam adalah sektor industri kimia dasar (41,37%). Berikutnya dengan menempati posisi ketujuh sektor konstruksi, realestat, dan properti (38,35%), kedelapan sektor agrikultur dengan pertumbuhan gain 30,30% dan posisi terakhir ditempati oleh sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi hanya mencetak gain 12,45%. Tidak dimungkiri kinerja emiten yang tergabung ke dalam indeks saham sektor perdagangan dan jasa mencatat prestasi yang menyakinkan. Bahkan, mengalahkan sektor pertambangan dan agrikultur yang menjadi primadona selama 2009. Namun, bila mengacu kepada populasi negara ini, catatan yang diraih oleh sektor perda-

Indeks harga saham 2010 berdasarkan sektor

I

3.274,16 2.284,32

Pertambangan m g

1.094,65

Agrikultur A

967,02

Barang n konsumsi m 819,21

Aneka kimia 474,08

Infrastruktur u

466,67 387,25

Perdagangan g dan a jasa

203,09

K Keuangan n Industri d kimia m dasar

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Properti t

Sep

Okt

Nov

Sumber: Bloomberg

gangan dan jasa bisa dikatakan wajar. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan tahun ini? Beberapa analis yang dihubungi tetap menempatkan pertambangan terutama batu bara dan perkebunan akan menjadi idola pada 2011. Asumsi itu bisa jadi benar, apalagi bila melihat tren harga minyak yang kini sudah mendekati US$100 per barel. Dengan terus menguatnya harga ‘emas hitam’ itu, negara yang selama ini sangat tergantung dan boros dalam penggunaan energi fosil itu harus mencari bahan bakar alternatif dan itu adalah batu bara. Menurut analis Samuel Securities Indonesia Andrianus Bias Prasuryo, sentimen positif bursa selama tahun lalu akan berlanjut pada 2011. Khusus untuk penggerak indek tahun depan, dia menilai emiten di sektor batu bara dan kelapa sawit akan membukukan pertumbuhan laba tertinggi.

Des BISNIS/ILHAM NESABANA

Pendapat ini juga diamini analis Senior sektor Pertambangan BNI Securities Asti Pohan. investor akan melirik komoditas itu karena adanya komitmen dari industri pertambangan untuk memproduksi dan menjual produknya lebih banyak dibandingkan dengan tahun ini menjadi salah satu pendorong prospek komoditas itu. “Permintaan dunia juga sangat tinggi, terutama dari negara berkembang. Melemahnya dolar AS juga menjadi faktor lain pendorong kenaikan permintaan.” Namun, Asti mengingatkan tidak segera pulihnya ekonomi global juga berpotensi harga komoditas menjadi tidak menentu sehingga prospek itu juga menjadi melemah. Sikap optimisme terhadap komoditas itu juga diungkapkan pengusaha batu bara, Garibaldi Thohir, presdir PT Adaro Energy dalam satu perbincangan dengan penulis beberapa waktu lalu. Pasar batu bara, lanjutnya, saat ini masih didominasi oleh

Asia, terutama China dan India. Benua ini mengkonsumsi 65% kebutuhan batu bara dunia. “Kedua negara sangat haus terhadap komoditas sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan energinya. Merekalah yang bisa secara drastis telah mengubah pasar batu bara internasional,” tuturnya. Pendapat Garibaldi itu juga didukung analis dari Platts James O’Connel mengutip Australian Bureau of Agricultural and Resources Economic.

Pertumbuhan tercepat India tetap menjadi negara pengimpor dengan pertumbuhan tercepat untuk komoditas batu bara thermal. Negara Asia Selatan itu diperkirakan impor batu bara lebih dari 77 juta ton pada 2011 ketika pembangkit listrik 18,8 Giga Watt mulai beroperasi pada Maret tahun ini. Begitu juga dengan China. Meskipun telah memproduksi batu bara lebih dari 3 miliar

ton, negara itu masih membutuhkan 103 juta ton batu bara untuk menggerakkan pembangkit listriknya tahun ini. Selain kedua negara, potensi pasar dalam negeri juga masih cukup menjanjikan, apalagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus menggenjot pembangkit listrik melalui megaproyek 10.000 MW tahap I dan tahap II. “Ruang pertumbuhan sektor itu masih lebar pada 2011. Bahkan, saya prediksikan bisnis energi dan makanan tetap menjadi komoditas yang menjanjikan hingga 10 tahun ke depan,” tandas Garibaldi Thohir. Akankah prediksi analis dan pelaku usaha batu bara itu terbukti dan bisa menjadi motor penggerak indeks bursa tahun ini? Harapan kita tentunya tetap tumbuh, bahkan bisa mencetak rekor baru lagi, melewati pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 46,13%. (firman.hidranto@ bisnis.co.id)

Rekening efek di Surabaya naik 30% BISNIS INDONESIA

SURABAYA: Bursa Efek Indonesia cabang Surabaya mencatat kenaikan sebanyak 30% investor atau setara dengan 37.800 rekening efek di Jawa Timur selama 2010. Kepala Unit Informasi dan Pemasaran BEI Nur Harjantie mengatakan, audit penambahan jumlah rekening efek tersebut berdasar data yang dikumpulkan dari 40 perusahaan sekuritas yang ada di Jatim. "Kenaikan ini diprediksi mencapai 30%, dan saat ini jumlah investor di jatim sudah mencapai 10% angka nasional," katanya ketika dihubungi Bisnis akhir pekan lalu. Kenaikan yang cukup signifikan ini, kata Nur, dimungkinkan membaiknya iklim ekonomi di Jatim dan penetrasi pengetahuan pada publik selama 2011. "Pada periode kemarin, BEI membuka kelas khusus sebagai panduan pengetahuan masyarakat Jatim untuk menanamkan investasinya di pasar modal," katanya. Pemodal baru, katanya, akan diikuti calon pemodal pasar bursa lain pada 2011 saat jumlah emiten diperkirakan bertambah pada 2011. "Sudah ada proyeksi lima perusahaan, baik BUMD dan swasta, di jatim akan melantai di bursa saham pada tahun ini," katanya. Diproyeksikan, lanjutnya, pada 2011 investor akan naik, dengan besaran minimal sakma dengan 2010, yaitu sebanyak 30%. "Untuk itu, kelas pembelajaran untuk pemodal akan diintensifkan di sejumlah kabupaten besar di Jatim,"

katanya. BEI Surabaya terus berusaha meningkatkan jumlah investor lokal di luar Jakarta. Kendala pemahaman tentang industri pasar modal. Masih banyak masyarakat yang belum paham betul tentang seluk-beluk bursa saham. Nur menjelaskan, potensi investor lokal di daerahdaerah sangat luar biasa. Banyak pengusaha dan kalangan menengah atas yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi, di Jatim yang merupakan salah satu barometer perekonomian nasional. Sebagai target di Jatim, BEI Surabaya menargetkan jumlah pemodal adalah 1% dari total penduduk Indonesia. "Atau sekira 2,3 juta orang di jatim menanamkan investasi di pasar modal," katanya. Sementara itu, pengamat pasar modal Leo Herlambang menaikkan estimasi pertumbuhan pasar modal pada 2011 masih sangat bagus saat pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6-7%. "Hal itu ditunjukkan dengan masih optimistisnya investor dari luar negeri membeli saham Indonesia," katanya. Leo menjelaskan, kondisi itu terbaca saat konflik dunia di Korea Selatan yang semakin mereda dan kenaikan suku bunga di China yang sudah stabil. Luapan inflow seperti pada 2010, diprediksi masih akan meramaikan pasar modal. "Optimisme itu tentunya sangat ditunjang oleh kondisi stabilitas keamanan dunia dan suku bunga," katanya. (K17)

DATA EMITEN

f4

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

REKAPITULASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 27-30 DESEMBER 2010 N m

▲ ▼

Ku

h m 27 D

30 D

n

T

n

V um

PER N

27 D

K

P BV

N m

PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI..............BISI International Tbk ....................................................................1.870 ..............1.870..................- .....................7.571.000......................14.270.900.000 ...........35,38.............35,38......................5.610.000.000.000........4,94 2.Perkebunan AALI ............Astra Agro Lestari Tbk...............................................................24.850 ..........26.200..........1.350 ...................6.849.000...................173.398.800.000 ..............23,9 ...............25,2.....................41.258.319.000.000 .........6,14 BWPT...........BW Plantation Tbk............................................................................1.190..............1.290.............100 .................25.259.500.....................32.043.780.000............25,33.............27,46 ......................5.207.836.347.600........5,08 GZCO...........Gozco Plantations Tbk .....................................................................405 ................430 ..............25.................48.900.500.......................20.385.112.500...............15,11 .............16,04......................2.150.000.000.000 .........1,94 LSIP.............PP London Sumatra Indonesia Tbk...........................................12.000 ...........12.850............850..................14.464.500.....................179.810.875.000..............19,13.............20,49 .....................17.534.760.390.050.........4,21 SGRO...........Sampoerna Agro Tbk.....................................................................3.025...............3.175.............150...................14.907.500 ....................46.352.950.000 .............17,23 .............18,09 .....................6.000.750.000.000...........3,11 SMAR ..........SMART Tbk .....................................................................................4.950.............5.000 ..............50..........................74.500...........................375.800.000...............14,11..............14,25....................14.360.966.830.000...........2,7 TBLA ...........Tunas Baru Lampung Tbk .................................................................415 .................410 ...............-5.................22.863.500.......................9.588.502.500 .............11,88................11,74 ........................1.941.375.962.840 .........1,62 UNSP...........Bakrie Sumatra Plantations Tbk.....................................................375 ................390 ...............15 ................235.721.500.......................90.358.112.500 ............15,54...............16,16.......................5.285.971.343.640........0,68 3.Peternakan CPDW ..........Cipendawa Tbk ...................................................................................229.................229..................-......................................- .................................................-...............-1,14................-1,14................................7.831.368.335 ..........1,31 MBAI............Multibreeder Adirama Ind. Tbk .................................................13.500............15.350 .........1.850........................109.500.........................1.674.425.000..............5,04................5,73.........................1.151.250.000.000 .........1,96 4.Perikanan CPRO...........Central Proteinaprima Tbk.................................................................53...................53..................-......................................- .................................................-..............-5,19...............-5,19........................2.144.948.941.538.........0,74 DSFI.............Dharma Samudera Fishing In Tbk.....................................................50...................50..................- .........................30.000 ................................1.500.000..............12,61...............12,61............................92.856.775.000.........4,41 IIKP..............Inti Agri Resources Tbk....................................................................680 .................510............-170 ...................2.400.000........................1.224.000.000 .......-906,42.........-679,82........................1.713.600.000.000........4,22 5.Lainnya BTEK ...........Bumi Teknokultura Unggul Tbk.......................................................700 ................700..................-......................................- .................................................- ..........-175,31 ...........-175,31.........................772.084.250.000........10,14

27 D

PERTAMBANGAN 1.Pertambangan Batu Bara ADRO ..........Adaro Energy Tbk ..........................................................................2.525.............2.550 ..............25 .................50.670.000 ...................127.843.300.000.............35,71.............36,06.....................81.564.203.100.000........4,44 ATPK ...........ATPK Resources Tbk..........................................................................182..................187.................5 .....................1.697.000............................314.507.000 .........-142,74..........-146,67 ............................155.435.273.103 .........1,22 BORN ..........Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk .........................................1.280..............1.340 ..............60...................74.210.500......................97.053.370.000.....................-......................-...................23.708.620.000.000....467,28 BRAU...........Berau Coal Energy Tbk......................................................................510 .................510..................-.................30.658.000.......................15.677.435.000 ............33,72 .............33,72.....................17.799.000.000.000 .........3,51 BUMI............Bumi Resources Tbk ......................................................................2.975 .............3.025 ..............50...................151.181.500....................457.248.125.000 ...........26,55...................27...................62.839.535.000.000 .........5,01 BYAN...........Bayan Resources Tbk ...................................................................17.100 ...........18.000............900.......................1.181.500.....................20.998.075.000............87,49.............92,09 ..................60.000.003.000.000........20,6 DEWA ..........Darma Henwa Tbk .................................................................................71 ....................71..................- .................59.226.500........................4.265.091.000.............-9,72 ..............-9,72 .........................1.551.615.099.232........0,54 DOID............Delta Dunia Makmur Tbk ...............................................................1.500 ...............1.610..............110 .................201.176.000 .....................317.387.210.000..............21,71 ...............23,3 ....................10.932.563.094.600.......16,93 GTBO...........Garda Tujuh Buana Tbk .......................................................................73...................62 ...............-11.....................5.159.500............................350.156.500.............-6,23..............-5,29..........................155.000.000.000 ........0,67 HRUM..........Harum Energy Tbk.........................................................................8.250.............9.000............750.................24.346.000....................214.799.875.000.....................-......................- ..................24.300.000.000.000 ......23,97 ITMG............Indo Tambangraya Megah Tbk ...................................................51.850...........50.750 .........-1.100 ...................3.864.500.....................197.209.100.000 ...........26,49.............25,93 ....................57.343.693.750.000........8,96 KKGI ............Resource Alam Indonesia Tbk......................................................2.925 .............3.700 ............775 ..................29.158.000 ......................99.957.100.000 ............18,83.............23,82 .....................3.700.000.000.000.......14,38 PKPK...........Perdana Karya Perkasa Tbk..............................................................177..................174................-3 ...................4.662.500 ............................821.769.500..............13,01..............12,78 .........................104.400.000.000........0,55 PTBA...........Tambang Batubara Bukit Asam Tbk..........................................21.650...........22.950 .........1.300...................6.688.500....................150.304.150.000 ............27,47..............29,12....................52.879.825.957.500.........9,74 PTRO...........Petrosea Tbk ................................................................................26.000 ..........26.000..................-......................................- .................................................- ..............7,59................7,59......................2.622.373.000.000.........2,73 2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI ............Ratu Prabu Energi Tbk .....................................................................280 ................280..................-.......................308.500 .............................83.772.500.............19,47..............19,47 ........................439.040.000.000........0,98 BIPI..............Benakat Petroleum Energy Tbk........................................................101 .................102..................1 ...................14.219.500 .......................1.462.800.000 ..........-23,65 ...........-23,89.......................3.067.725.894.630 ........0,92 ELSA ...........Elnusa Tbk...........................................................................................335.................325..............-10..................34.581.500.......................11.453.340.000..........158,63..............153,9.......................2.372.012.500.000 .........1,26 ENRG...........Energi Mega Persada Tbk..................................................................125..................124.................-1 ...............244.763.500 ......................30.719.453.500 ..........-25,29 ...........-25,09.......................5.032.429.691.088........0,87 MEDC...........Medco Energi International Tbk....................................................3.125..............3.375............250.................45.690.000 ...................150.462.387.500...........48,66.............52,55.......................11.247.023.643.750..........1,75 RUIS ............Radiant Utama Interinsco Tbk ..........................................................191 ................200.................9....................2.750.500 ...........................551.648.500.............12,95..............13,56 .........................154.000.000.000.........0,73 3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM ..........Aneka Tambang (Persero) Tbk ....................................................2.400.............2.450 ..............50.................52.268.500......................127.173.687.500 ............18,06 .............18,44....................23.369.226.387.500........2,64 CITA.............Cita Mineral Investindo Tbk ..............................................................317..................317..................-......................................- .................................................- ..............8,78 ...............8,78.......................1.068.522.963.300............1,6 DKFT ...........Central Omega Resources Tbk........................................................550 ................550..................-......................................- .................................................-...........-14,58 ............-14,58..............................60.117.200.000 ......57,28 INCO ............International Nickel Indonesia Tbk. ............................................4.700.............4.875 .............175 ..................24.105.000.....................115.079.200.000..............11,95..............12,39....................48.439.651.260.000........3,46 TINS.............Timah (Persero) Tbk. .....................................................................2.700 .............2.750 ..............50 ..................48.193.500......................132.715.100.000 ............21,44 .............21,84 ...................13.840.805.000.000..........3,71 4.Pertambangan Batu-batuan CNKO...........Exploitasi Energi Indonesia Tbk.......................................................154 .................154..................-..................35.932.000.......................5.594.465.000..............11,56...............11,56 .........................653.968.788.088 ........0,94 CTTH ...........Citatah Tbk. ...........................................................................................72 ...................72..................-.....................1.059.000 .............................76.555.500 ............13,08..............13,08 ..............................88.620.467.112 .........1,32 MITI .............Mitra Investindo Tbk............................................................................54...................54..................- ..................21.478.500...........................1.171.690.000 ...........38,99.............38,99..........................138.588.624.000...........4,7

INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP ............Indocement Tunggal Prakasa Tbk .............................................16.200............15.950...........-250 ...................6.855.000.....................110.805.725.000.............18,77 .............18,48 ....................58.715.645.599.050 ..........4,8 SMCB...........Holcim Indonesia Tbk....................................................................2.200.............2.250 ..............50.................43.895.500.......................97.937.437.500 ............20,41 ............20,88......................17.241.525.000.000........4,39 SMGR ..........Semen Gresik (Persero) Tbk ........................................................9.300.............9.450.............150..................12.080.500.....................114.499.075.000..............16,18 .............16,44 ..................56.052.864.000.000 .........5,01 2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG...........Asahimas Flat Glass Tbk ..............................................................5.350.............5.800............450 ....................1.008.000.......................5.642.550.000...............7,72 ...............8,37.......................2.517.200.000.000.........1,45 ARNA ..........Arwana Citramulia Tbk.....................................................................280 ................290 ...............10.......................996.500.............................280.112.500..............5,46...............5,66...........................532.253.745.760.........1,45 IKAI..............Intikeramik Alamasri Inds. Tbk ........................................................144..................147.................3.....................1.249.500............................183.447.500 ..............-1,74 ...............-1,77 ............................96.138.000.000........0,36 KIAS ............Keramika Indonesia Assosiasi Tbk ...................................................90...................94.................4....................9.704.500............................907.769.000 ..........122,95...........128,42..........................791.950.000.000 .........5,14 MLIA............Mulia Industrindo Tbk.......................................................................420 ................420..................-......................................- .................................................- ..............0,78 ...............0,78.........................555.660.000.000........-0,19 TOTO ...........Surya Toto Indonesia Tbk ..........................................................39.000...........39.000..................-......................................- .................................................- ................12,1 .................12,1........................1.931.904.000.000........2,98 3.Logam & Sejenisnya ALKA...........Alakasa Industrindo Tbk..................................................................800................800..................-......................................- .................................................- ...........-381,3 ............-381,3............................81.226.408.800........2,38 ALMI............Alumindo Light Metal Inds. Tbk ......................................................810................840 ..............30 ..........................37.500.............................30.040.000 .............4,48...............4,64.........................258.720.000.000 ........0,53 BTON...........Betonjaya Manunggal Tbk................................................................355 ................340 ..............-15.......................246.000...............................81.357.500 .............8,88................8,51............................61.200.000.000........0,87 CTBN...........Citra Tubindo Tbk...........................................................................2.500.............2.500..................-......................................- .................................................- ............12,89..............12,89.....................2.000.000.000.000........2,08 GDST ...........Gunawan Dianjaya Steel Tbk..............................................................151 .................160.................9....................8.827.500...........................1.373.167.500 ................6,11...............6,47 .......................1.312.000.000.000........2,09 INAI .............Indal Aluminium Industry Tbk .........................................................355 ................360.................5 ........................551.500.............................193.102.500 ................4,5...............4,57............................57.024.000.000 ........0,78 ITMA............Itamaraya Tbk. ...................................................................................510 ................385............-125.............................1.000...................................385.000............-4,88..............-3,68 ............................13.090.000.000.........1,89 JKSW...........Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. ........................................................161...................161..................- ..........................10.500 ................................1.690.500..............3,59 ...............3,59 ............................24.150.000.000.......-0,06 JPRS ...........Jaya Pari Steel Tbk ..........................................................................590 ................580..............-10 ...................6.603.500........................3.969.555.000 ..............5,73...............5,64 ........................435.000.000.000............1,4 KRAS...........Krakatau Steel (Persero) Tbk.........................................................1.140..............1.200 ..............60...............233.642.000..................278.600.450.000............36,35.............38,27....................18.930.000.000.000........3,48 LION ............Lion Metal Works Tbk....................................................................4.000.............3.800 ..........-200 ...............................500 ................................1.900.000..............5,65 ...............5,37..........................197.660.800.000.........0,79 LMSH...........Lionmesh Prima Tbk. ...................................................................4.800 ............4.800..................-......................................- .................................................-..............6,39...............6,39...........................46.080.000.000 .........1,03 NIKL ............Pelat Timah Nusantara Tbk.............................................................420 ................430 ...............10..................24.457.000.......................10.466.757.500..............9,59 ................9,81......................1.085.040.500.000 ........2,32 PICO ............Pelangi Indah Canindo Tbk ...............................................................190 .................190..................-......................................- .................................................-....................9.....................9............................107.991.250.000........0,63 TBMS...........Tembaga Mulia Semanan Tbk ......................................................9.000.............9.000..................-......................................- .................................................-............29,28.............29,28..........................165.303.000.000 .........1,37 4.Kimia BRPT...........Barito Pacific Tbk.............................................................................1.180................1.170..............-10 ..................19.042.500.....................22.359.405.000........-226,82............-224,9........................8.166.474.557.280............1,3 BUDI ............Budi Acid Jaya Tbk............................................................................220 ................220..................-........................156.500.............................34.430.000 ...........25,04 ............25,04...........................829.634.519.780...........1,13 DPNS...........Duta Pertiwi Nusantara Tbk.............................................................370 ................430 ..............60..........................25.500................................9.795.000.....................-......................- ..........................142.385.879.360 ..........1,21 EKAD...........Ekadharma International Tbk..........................................................250.................255.................5.......................832.500...........................207.285.000 ................5,4 .................5,5...........................142.550.100.000.........1,38 ETWA...........Eterindo Wahanatama Tbk...............................................................220 ................230 ...............10..........................70.000..............................15.580.000 ............12,98..............13,57 ..........................222.708.310.000.........0,81 INCI..............Intanwijaya Internasional Tbk ........................................................245.................245..................- ...................4.062.500 .........................1.023.185.000 ................-1,9 .................-1,9 ..............................44.353.711.220........0,34 SOBI ............Sorini Agro Asia Corporindo Tbk ................................................3.300.............3.350 ..............50 ...................4.546.000 ......................15.081.050.000............33,45.............33,96 ........................3.062.761.787.500........4,54 SRSN...........Indo Acidatama Tbk.............................................................................62...................60................-2........................186.000 ...............................11.252.500............76,62 ..............74,15..........................361.200.000.000 .........1,62 TPIA ............Chandra Asri Petrochemical Tbk. ...............................................3.350.............3.425...............75....................3.305.000 .......................11.049.575.000...............9,77 ...............9,99 ......................2.494.773.425.000 .........1,29 UNIC............Unggul Indah Cahaya Tbk..............................................................1.830..............1.830..................-.............................1.500 ...............................2.625.000 ............12,83..............12,83 ..........................701.496.394.290........0,58 5.Plastik & Kemasan AKKU...........Aneka Kemasindo Utama Tbk ...........................................................101..................129 ..............28.............................1.500....................................165.500 ............-9,34..............-11,92............................29.670.000.000.........1,68 AKPI ............Argha Karya Prima Inds. Tbk ..........................................................960 ................960..................-......................................- .................................................-...............12,2................12,2 ........................652.800.000.000 .........1,02 APLI.............Asiaplast Industries Tbk ....................................................................89...................90..................1.....................1.422.500............................129.550.500..............5,04...................5,1..........................135.000.000.000 ..........0,6 BRNA ..........Berlina Tbk .......................................................................................1.530..............1.600...............70.......................463.000.............................737.915.000..............6,29...............6,58 ........................220.800.000.000 ..........1,15 DYNA...........Dynaplast Tbk.................................................................................3.500.............3.500..................-......................................- .................................................-.............13,67..............13,67.........................1.101.469.040.000 ........2,26 FPNI.............Titan Kimia Nusantara Tbk ...............................................................147 .................142 ...............-5 ........................175.500 ..............................24.747.000.............-3,38 ..............-3,27 .........................790.430.788.000 .........0,61 IGAR............Champion Pacific Indonesia Tbk.....................................................205 .................210.................5 ...................9.446.000.........................1.957.875.000 ..............7,22..................7,4 ........................220.500.000.000........0,98 IPOL.............Indopoly Swakarsa Industry Tbk.....................................................255 ................260.................5.................38.360.500........................9.895.677.500.....................-......................-.......................1.674.530.202.800............3,1 SIAP ............Sekawan Intipratama Tbk...................................................................86...................86..................-......................................- .................................................-...............8,18................8,18............................51.600.000.000 ........0,67 SIMA............Siwani Makmur Tbk ............................................................................128..................128..................-......................................- .................................................-...............-1,18................-1,18.............................11.840.000.000........0,59 TRST............Trias Sentosa Tbk ..............................................................................270.................270..................- ........................136.000 .............................36.720.000.............10,99..............10,99..........................758.160.000.000........0,65 YPAS ...........Yanaprima Hastapersada Tbk.........................................................640................680..............40 ....................7.592.000........................4.967.560.000.............18,77..............19,94.........................454.240.060.520.........3,73 6.Pakan Ternak CPIN ............Charoen Pokphand Indonesia Tbk................................................1.780..............1.840 ..............60 ................107.364.500..................200.459.030.000..............2,68................2,77.....................30.217.964.953.600............7,7 JPFA............Japfa Comfeed Indonesia Tbk .....................................................3.200 ..............3.150.............-50....................11.229.500.....................36.004.700.000..............8,25 ................8,12.......................6.525.957.879.000 ..........2,4 MAIN ...........Malindo Feedmill Tbk ....................................................................2.800.............3.200 ...........400 ...................2.454.000.......................8.205.625.000..............6,35................7,26......................1.084.800.000.000 ........5,07 SIPD.............Sierad Produce Tbk..............................................................................70 ....................71..................1 .................78.656.500 .......................5.528.587.000.............10,07...............10,21..........................666.768.703.003........0,54 7.Kayu & Pengolahannya SULI.............Sumalindo Lestari Jaya Tbk .............................................................130...................131..................1 ....................9.770.500..........................1.273.951.500..............15,14..............15,25..........................323.837.845.482...........0,9 TIRT.............Tirta Mahakam Resources Tbk...........................................................76 ...................78.................2 ...................5.562.000 ............................427.195.500.............-2,92..............-2,99 ............................78.918.430.500........0,64 8.Pulp & Kertas FASW...........Fajar Surya Wisesa Tbk .................................................................2.925 .............2.875.............-50....................6.429.000.......................18.627.812.500..............21,19 ............20,83 ........................7.123.930.262.625 ........3,99 INKP ............Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.....................................................1.650..............1.640..............-10....................12.731.500......................20.903.130.000.............15,22...............15,12 .......................8.972.412.023.240........0,49 INRU............Toba Pulp Lestari Tbk.......................................................................590 ................690.............100.......................364.000 ...........................216.595.000...........142,31...........166,43...........................947.704.140.090........0,84 KBRI ............Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk............................................94...................97.................3 ....................5.801.000............................553.916.000................7,51 ................7,75 ...........................767.572.437.852 .........1,28 SAIP ............Surabaya Agung Industry P. Tbk .....................................................104 .................104..................-......................................- .................................................-..............3,32 ...............3,32..........................358.863.189.880.......-0,47 SPMA ..........Suparma Tbk.......................................................................................225 ................230.................5 .........................68.000..............................15.892.500..............9,89................10,11 ............................343.170.731.340........0,48 TKIM............Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ....................................................3.050.............3.000.............-50 ....................1.838.500.........................5.518.312.500..............4,65...............4,57 .......................4.007.106.720.000........0,62

ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII..............Astra International Tbk..............................................................53.500 ..........54.550 .........1.050....................9.063.000..................488.072.025.000 ............15,68..............15,98...................220.837.782.378.700........4,68 AUTO...........Astra Otoparts Tbk ......................................................................14.000............13.950.............-50 .......................569.500 ........................7.997.825.000...............9,73..................9,7.....................10.757.644.056.000 ........2,93 BRAM..........Indo Kordsa Tbk .............................................................................2.400.............2.400..................-......................................- .................................................- .............8,84...............8,84......................1.080.000.000.000 .........1,05 GDYR...........Goodyear Indonesia Tbk..............................................................10.200 ...........12.500 ........2.300............................6.500..............................71.300.000................7,91..................9,7 .........................512.500.000.000............1,3 GJTL............Gajah Tunggal Tbk .........................................................................2.300.............2.300..................- ..................77.792.500 ...................182.239.650.000..............9,05...............9,05......................8.015.040.000.000 ..........2,4 IMAS............Indomobil Sukses Int’l. Tbk...........................................................7.600 .............7.600..................-........................467.000 .......................3.704.950.000 ...............15,7.................15,7 ......................7.573.420.368.000........9,04 INDS ............Indospring Tbk .............................................................................10.500 ...........10.500..................-.............................1.000..............................10.500.000..............4,34...............4,34 .........................393.750.000.000..........1,76 LPIN ............Multi Prima Sejahtera Tbk ............................................................3.375 ..............3.125...........-250 .........................45.000 ............................150.012.500..............5,53 ................5,12...........................66.406.250.000........0,65 MASA ..........Multistrada Arah Sarana Tbk...........................................................330.................330..................-...................41.723.500.........................13.671.127.500..............13,18...............13,18 ......................2.020.248.327.900 .........1,29 NIPS ............Nipress Tbk .....................................................................................3.600..............3.975 ............375............................2.500 ...............................9.850.000 ...............5,19................5,73 ...........................79.500.000.000........0,59 PRAS...........Prima Alloy Steel Tbk..........................................................................93...................93..................- .........................116.000..............................10.853.000 .............-1,84...............-1,84...........................54.684.000.000.........0,77 SMSM..........Selamat Sempurna Tbk..................................................................1.070 ..............1.070..................-.......................288.500 ..........................305.580.000..............11,27...............11,27......................1.540.445.680.200........3,04 SUGI ............Sugih Energy Tbk................................................................................157..................157..................-......................................- .................................................-..............-12,6...............-12,6.............................63.512.387.500............1,9 2.Tekstil & Garmen ADMG..........Polychem Indonesia Tbk ...................................................................210..................215.................5....................12.517.000........................2.770.290.000.............15,27..............15,63............................836.173.605.185.........0,75 ARGO ..........Argo Pantes Tbk..............................................................................1.300..............1.300..................-......................................- .................................................-.............-11,76 ..............-11,76.........................436.224.685.000.......15,89 CNTB...........Saham Seri B (Centex) Tbk ..........................................................5.000.............5.000..................-......................................- .................................................- ............14,54 .............14,54...........................32.500.000.000........0,22 CNTX...........Centex (Preferen) Tbk...................................................................2.650.............2.650..................-......................................- .................................................- ............-5,22..............-5,22..............................9.275.000.000........0,34 ERTX ...........Eratex Djaja Tbk ...................................................................................59...................59..................-......................................- .................................................-...............-0,2................-0,2...............................5.795.924.000.......-0,03 ESTI.............Ever Shine Tex Tbk. .............................................................................95 .................100.................5............................5.000...................................500.000...........48,82..............51,38..........................201.520.872.000.........0,79 HDTX ...........PanasiaIndosyntec Tbk.....................................................................250 ................250..................-......................................- .................................................- ............-6,66 .............-6,66...........................383.142.750.000.........0,76 INDR............Indo-Rama Synthetics Tbk.............................................................1.700 ..............1.700..................-.......................1.127.000..........................1.917.320.000 .............8,34...............8,34...........................1.112.397.901.900........0,46 KARW..........Karwell Indonesia Tbk........................................................................145 .................145..................-......................................- .................................................- ...........-19,24.............-19,24................................85.137.141.500.......-0,92 MYRX ..........Hanson International Tbk ................................................................189 ................200.................11 .................52.389.000 .......................10.144.810.000.........200,36 ...........212,02.......................1.042.881.032.800........-7,92 MYRXP........Saham Seri B Hanson International Tbk .........................................62...................64.................2 ..................10.070.000 ...........................647.758.000............-17,59 .............-18,16 .............................71.743.680.000 .........0,21 MYTX...........Apac Citra Centertex Tbk ..................................................................68...................68..................-.......................568.000 .............................39.426.500 ............-0,64 .............-0,64 .............................99.733.327.236........0,83 PAFI.............Panasia Filament Inti Tbk ................................................................250 ................250..................-......................................- .................................................-.............-4,97..............-4,97..........................402.766.750.000 ......-4,09 PBRX...........Pan Brothers Tbk. ...........................................................................1.540..............1.600 ..............60 ..................89.310.000....................141.436.690.000 ..............17,14 ...............17,81 ..........................712.704.000.000.........4,41 POLY............Asia Pacific Fibers Tbk.....................................................................220 ................240 ..............20 ....................7.672.500........................1.803.502.500.....................1................1,09 .........................570.457.904.880 ......-0,08 RICY ............Ricky Putra Globalindo Tbk ...............................................................181...................181..................-....................6.478.000............................1.195.121.500..............9,53 ...............9,53..............................116.150.869.310 ........0,35 SSTM...........Sunson Textile Manufacture Tbk ....................................................220.................225.................5........................103.000..............................22.772.500.............19,09..............19,53..........................263.454.565.725.........0,81 TFCO............Tifico Fiber Indonesia Tbk.................................................................510 .................510..................-......................................- .................................................-..........-102,14...........-102,14......................2.459.768.964.000 ........3,24 UNIT ............Nusantara Inti Corpora Tbk...............................................................137..................139.................2 ..........................14.500.................................1.996.500 ............16,59..............16,83............................10.483.685.800........0,08 UNTX...........Unitex Tbk........................................................................................3.700 .............3.700..................-......................................- .................................................-.....................-......................- ...........................29.853.450.000.........-0,2 3.Alas Kaki BATA............Sepatu Bata Tbk ..........................................................................69.000...........67.600........-1.400 .........................28.500 ........................1.923.800.000.............13,59...............13,31 ........................878.800.000.000 .........2,61 BIMA............Primarindo Asia Infrastr. Tbk .........................................................900 ................900..................-......................................- .................................................-..............5,09...............5,09............................77.400.000.000........-0,41 SIMM ...........Surya Intrindo Makmur Tbk..............................................................148 .................148..................-......................................- .................................................-............-17,93 .............-17,93 .........................148.000.000.000.........-5,4 4.Kabel IKBI..............Sumi Indo Kabel Tbk ......................................................................1.200..............1.200..................-......................................- .................................................- .........328,92 ..........328,92 .........................367.200.000.000.........0,75 JECC............Jembo Cable Company Tbk .............................................................570 ................620 ..............50 ........................123.000..............................73.790.000..............15,91 ...............17,31............................93.744.000.000...........0,9 KBLI.............KMI Wire & Cable Tbk..........................................................................80...................80..................- ...................9.885.000...........................796.892.500 ..............5,93 ...............5,93.........................320.578.808.560 ..........1,19 KBLM...........Kabelindo Murni Tbk ..........................................................................110...................110..................-...........................12.500.................................1.375.000.............29,61..............29,61..........................123.200.000.000........0,55 SCCO ...........Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk.......................1.950..............1.950..................-.............................1.000 ................................1.950.000..............6,25...............6,25.........................400.887.630.000 ........0,96 VOKS...........Voksel Electric Tbk ..........................................................................450 ................450..................-.............................1.000...................................450.000...........-43,01 ............-43,01..........................374.004.233.550 ..........1,01 5.Elektronika PTSN ...........Sat Nusapersada Tbk .........................................................................80...................80..................-..........................78.500................................6.339.500 ...........-15,98 ............-15,98............................141.715.840.000 .........0,31 6.Lainnya ASIA ............Asia Natural Resources Tbk ..............................................................80...................80..................-.....................7.772.500............................625.140.500 .............47,13 ..............47,13 ..........................182.000.759.200........3,54 KBLV ...........First Media Tbk..................................................................................900 ................950 ..............50 .........................28.500..............................25.725.000 ...........43,52.............45,94......................1.654.800.630.000 .........2,18 MYOH..........Myoh Technology Tbk..........................................................................50...................50..................-......................................- .................................................-.....................-......................-...........................84.050.000.000 .....89,04

INDUSTRI BARANG KONSUMSI 1.Makanan & Minuman ADES...........Akasha Wira International Tbk ....................................................1.620..............1.620..................-........................416.000..........................684.600.000............74,84.............74,84..........................955.632.816.000.......12,28 AISA ............Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ........................................................780.................780..................- ..................24.727.000 .......................19.130.535.000 ...........42,03 ............42,03 .......................1.304.160.000.000........2,89 AQUA ..........Aqua Golden Mississippi Tbk..................................................244.800........244.800..................-......................................- .................................................- ...........25,04 ............25,04 .......................3.222.173.390.400.........4,41 CEKA...........Cahaya Kalbar Tbk ...........................................................................1.100 ...............1.100..................-......................................- .................................................-...............6,61 ................6,61 .........................327.250.000.000 .........1,09 DAVO...........Davomas Abadi Tbk .............................................................................74 ...................74..................-....................5.699.000...........................430.227.500..............6,35...............6,35............................917.874.637.680 ..........1,91 DLTA............Delta Djakarta Tbk.....................................................................108.000.........120.000.......12.000............................5.000..........................582.000.000.............12,73...............14,14 .........................1.921.581.720.000 ........3,57 ICBP ............Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.............................................4.475 .............4.675............200 .................25.024.000.....................115.050.375.000..........122,66 ............128,14.....................27.259.709.950.000........21,31 INDF ............Indofood Sukses Makmur Tbk .....................................................4.650.............4.875............225..................51.546.500...................247.348.700.000.............13,62..............14,28.....................42.804.579.187.500........3,68 MLBI............Multi Bintang Indonesia Tbk ....................................................261.000.........274.950 .......13.950............................4.500.........................1.209.725.000...............14,11..............14,87.......................5.793.196.500.000.......18,07 MYOR ..........Mayora Indah Tbk.........................................................................10.850............10.750 ...........-100...................2.688.500......................29.165.400.000.............19,67..............19,49......................8.240.778.000.000........4,59 PSDN...........Prasidha Aneka Niaga Tbk ................................................................85...................80 ...............-5 .........................89.000................................7.540.000..............5,88...............5,54...........................115.200.000.000........0,82 ROTI ............Nippon Indosari Corpindo Tbk.....................................................2.500.............2.650.............150...................2.008.500 ........................5.251.475.000 ...........30,02..............31,82 .....................2.682.754.000.000 ..........6,4 SKLT............Sekar Laut Tbk ...................................................................................140 .................140..................-............................5.000...................................700.000 ................13,1..................13,1 ............................96.703.670.000.........0,81 STTP............Siantar TOP Tbk.................................................................................385 ................385..................-..........................75.000.............................29.300.000 ...........34,65 ............34,65 ........................504.350.000.000 .........1,22 ULTJ ............Ultra Jaya Milk Tbk ........................................................................1.220...............1.210..............-10 ......................1.139.000 ........................1.394.790.000............27,48 2R RM m HM HM m RM A m DV A D V NA m KA Km m K K m M RK M YA m m

Q Q

m m m &B K M R M m U Rm K w K M m

4K m MRA D UNVR P KD K M

▲ ▼

Ku

h m

30 D

30 D

n

T

n

V um

PER N

27 D

K

P BV

30 D

Rm

PROPERTI DAN REAL ESTAT P A N AR AA

&R A A m

m R m m

A m w

KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y M MD RA HD R K A K AM

m D m

m Dm K R A w D m D m D

A

R m

D D

w D

m

M w M

mD m &D

H R Kw D m

m

N

K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD

R R

MDM MRA 2K ADH D K KON

m m D m m mm A B A K D K M

K w M M

R K m D

Nw

m m

w W

D A

D

O W KA

m M

V

A m

W

m

K

INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI A D A 2 MN MR M A

N P

B N

M M

&

N m m A

RN NV A KM 4 A O A M H AA ND M RA RA A R A MDR MA RAM W HA WN RA K NDY R NA

M

m m m

A

m O M

Hm

m A

M R R

R R m m M m m m O N

W

K

m M

U m m M N A mM

w OWR RU

KEUANGAN B A RO A AA AK A K N N R N DMN K R KW MR N A N A N N M WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA 2 m ADM D N N D N M N RU VRNA WOM P AK HAD KR N O A AN R RM YU 4A A DA AHA AMA A A DM A A RM MR NN N A AR A A M

A m mR A N N R N M D

m

m K w M mA M N

w

m m w N V A M W M O

K N

Hm Pm A D m

M

D M

M

V W

O O m

M

M HD K NA R m Y A A A A A A A

D A Am A

H M D

M

Rm

M

R

A D M

M N RODA MMA

D

m m

D

m

m R

O D M M

m

A

PERDAGANGAN JASA DAN NVESTAS P AM AKRA M R

B

B

A AKR

P M m

M

D A M H MA RN H A NA ND KARK KON

D

MDRN M OKA D QM KA RA M

M M A M A

m

m

w M

K M m H

A A

D D

R

R m m M m U A

A • Bersambung ke Hal. f5

KORPORASI

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

f3

Evolusi Astra Graphia kian nyata

EKSPOSE

Bisnis solusi dokumen jadi andalan

Surya Citra akuisisi Bangka TV JAKARTA: PT Surya Citra Media Tbk mengakuisisi PT Bangka Tele Vision dengan membeli 85% kepemilikan pemegang saham lama yaitu PT Kuda Persada Sakti dan PT Indonesia Network Information. Hardijanto Saroso, Corporate Secretary Surya Citra dalam laporan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia 30 Desember 2010, mengatakan pihaknya membeli 425 lembar saham Bangka Tele Vision. “Total nilai pembelian saham sebesar Rp425 juta atau Rp1 juta per lembar saham pada harga nominal,” katanya. Emiten dengan kode saham SCMA ini merupakan induk stasiun televisi swasta nasional SCTV. (BISNIS/FAA)

Ratu Prabu raih ratifikasi JAKARTA: Rapat umum pemegang saham luar biasa PT Ratu Prabu Energi Tbk pada 29 Desember 2010 menyetujui untuk memberikan ratifikasi atas tindakan direksi perseroan terkait dengan penandatanganan perjanjian sehubungan dengan pengambilalihan saham-saham dalam PT Lekom Mars Selain itu, keterbukaan informasi perseroan pada 30 Desember 2010 menyebutkan ratifikasi juga diberikan atas koreksi laporan keuangan tahun buku 2008 dan 2009 yang pelaksanaannya dilakukan pada tahun buku 2010. Ratifikasi diberikan sehubungan adanya perubahan jumlah lembar saham Lekom Mars yang diambil alih perseroan, dari 299.970 lembar sesuai RUPS 30 Juni 2008, menjadi 683.930 lembar. (BISNIS/FAA)

Mandiri muhibah rights issue JAKARTA: PT Bank Mandiri Tbk mulai melakukan road show ke sejumlah kota dan negara terkait dengan rencana penerbitan saham terbatas (rights issue) perseroan pada pertengahan pekan ini. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan road show domestik akan dilakukan pada 5-7 Januari 2011. Adapun muhibah luar negeri akan dilakukan pada 10-19 Januari 2011. “Kami akan road show ke Jakarta dan Bandung pada 5-7 Januari 2011, lalu dilanjutkan ke Singapura, Hong Kong, New York, dan London pada 10-19 Januari 2011,” ujarnya, akhir pekan lalu. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan penentuan komposisi investor lokal dan asing baru kemungkinan ditentukan pada pertengahan bulan ini. Namun, Mustafa menegaskan alokasi saham akan diberikan lebih banyak untuk investor lokal. (BISNIS/05)

OLEH STEFANUS ARIEF SETIAJI Kontributor Bisnis Indonesia

Mengarungi bisnis yang menawarkan solusi dokumen (document solution) dalam kurun waktu 30 tahun menjadi sebuah perjalanan panjang dari sebuah evolusi kemajuan teknologi informasi. Itulah yang dilakoni oleh PT Astra Graphia Tbk. miten ini sadar dengan semakin majunya teknologi informasi, semakin banyak perusahaan yang membutuhkan layanan solusi dokumen dengan sumber daya yang andal. Semua itu tentunya agar tetap menjadi pilihan utama di tengah derasnya persaingan. Sebagai salah satu konglomerasi grup usaha PT Astra International Tbk, perseroan ini masih setia menggandeng Fuji Xerox Co Ltd sebagai prinsipal utama yang juga berpengalaman melintasi bisnis sejenis di Jepang. Bisnis solusi dokumen ini tidak sekadar bisnis mesin fotokopi semata, tetapi juga menyelam lebih jauh hingga bertransformasi, bersamaan dengan pesatnya perkembangan teknologi ini. Astra Graphia memiliki 77 pusat layanan dengan 22 kantor cabang di seluruh Indonesia dan menjadi salah satu penyedia solusi dokumen terbesar di Tanah Air. Sepanjang 9 bulan pertama 2010, pendapatan bersih perseroan dengan kode saham ASGR ini tercatat Rp848,84 miliar, turun 11,48% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama 2009 sebesar Rp958,91 miliar. Analis PT Kim Eng Securities Adi N. Wicaksono yakin performa perseroan akan tetap baik hingga akhir tahun 2010. Laba bersih yang dibukukan

E

perseroan sepanjang periode Januari-September 2010 mencapai Rp73,54 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu Rp47,13 miliar. Riset PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebutkan efisiensi yang dilakukan Astra Graphia membuat perseroan bisa menaikkan laba bersih. Hal itu tercermin dari turunnya harga pokok penjualan. Sampai dengan akhir tahun 2010, Astra Graphia diperkirakan membukukan pendapatan Rp1,35 triliun, naik tipis 1,49% dibandingkan dengan pendapatan akhir tahun lalu Rp1,33 triliun. Laba bersih perseroan sampai akhir 2010 diperkirakan mendekati Rp111 miliar, tumbuh 65% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu Rp67 miliar.

Solusi dokumen Sejauh ini, segmen usaha masih didukung portofolio bisnis yang berbasis sebagai penyedia solusi dokumen, seperti office product business (OPB) yang menyediakan solusi penanganan dokumen di perkantoran, mulai dari unit departemen sampai tingkat korporasi. Layanan yang ditawarkan ini berupa perangkat multifungsi yakni scan, copy, print, dan fax, serta perangkat lunak manajemen dokumen. Tahun lalu, OPB memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Astra Graphia sebesar 51,4%. Perseroan juga menawarkan production service business (PSB) dengan menyediakan solusi dokumen yang fokus pada skala produksi, dengan karakteristik pencetakan digital berkecepatan tinggi dan volume dokumen all round, baik besar maupun kecil. Pelanggan baru bisnis graphic arts ini menunjukkan peningkatan sekitar 15% pada 2009, dan PSB tetap dapat mempertahankan pangsa pasar mesin cetak digital berwarna sebesar 59%. Dari bisnis printer channel business (PCB), Astra Graphia berusaha menjawab untuk menye-

18 Okt.

800

Rp780

Rp690

PT Astra Graphia Tbk

750

650

550

Pergerakan saham

16 Jul.

Rp380

450

350 30 Jul.

31 Agst.

30 Sept.

30 Okt.

30 Nov.

31 Des.

Kinerja keuangan Keterangan Pendapatan (Rp.miliar) Laba bersih (Rp.miliar) EPS (Rp) PER (x) PBV (x)

2009 1.335 67 49,6 13,7 2,4

2010* 1.355 111 82,3 8,3 1,8

2011* 1.456 121 89,4 7,6 1,5

Sumber: PT Pefindo, diolah Keterangan: *Perkiraan; EPS: laba per lembar saham; PER: rasio harga saham terhadap laba per saham; PBV: rasio harga saham terhadap nilai buku.

Data efek Astra Graphia : ASGR : Rp690* : Rp930,66 miliar : Rp1.050 (rekomenddasi Kim Eng Securities per 27 September 2010)

Kode saham Harga saham Kapitalisasi pasar Target harga

BISNIS/HUSIN PARAPAT

Keterangan: *Per 30 Desember 2010

diakan solusi berbasis printer laser, termasuk printer multifungsi. PCB berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 5%, sedangkan penjualan printer meningkat 11% tahun lalu.

Layanan lainnya berupa FX Global Services (FXGS) mengintegrasikan semua produk portofolio solusi dokumen, dan menyediakan pelayananan alih daya atas produk dan sesuai kebutuhan pelanggan.

Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 6% pada 2010 dan 6,5% tahun depan serta pemulihan daya beli, pangsa pasar Astra Graphia tetap tumbuh pada 2011. ([email protected])

Aturan MKBD akomodasi usulan asosiasi OLEH IRVIN AVRIANO A. & RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia

BISNIS/DEDI GUNAWAN

AKUISISI SAHAM: Dua pekerja PT Aneka Tambang (Antam) Tbk melakukan pengeboran emas di Pongkor, Bogor, Jawa Barat belum lama ini. Antam membeli 45% saham PT Abuki Jaya

Stainless Indonesia dari Jindal Stainles Ltd senilai Rp8,64 triliun.

Skema penjaminan dana investor disiapkan OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia

JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyiapkan skema penjaminan dana nasabah bursa, yang akan diatur dalam revisi Undang-Undang No. 8/1995 tentang Pasar Modal Premi untuk mengumpulkan dana penjaminan tersebut akan diambil dari para pelaku pasar, dengan besar beragam sesuai dengan aset kelolaan dana nasabah masing-masing perusahaan sekuritas. Kepala Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum (PBH) Bapepam-LK Robinson Simbolon menyatakan skema pembentukan institusi serupa dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di perbankan itu masuk dalam draf revisi Undang-Undang Pasar Modal (UUPM). “Nanti perlu persetujuan dari DPR. Menurut rencana, dananya nanti diambil dari premi yang ditarik ke tiap perusahaan peserta. Mereka kan su-

dah menarik komisi dari nasabah, nah sebagian dari itu bisa dialokasikan ke ‘LPS’ ini,” tuturnya kepada pers, akhir pekan lalu. Lembaga tersebut, lanjutnya, diharapkan terbentuk secepatnya pada tahun ini, setelah DPR mengesahkan revisi UUPM. Tujuan pembentukan lembaga penjaminan dana nasabah tersebut tidak lain untuk melindungi nasabah bursa dari risiko penyelewengan (fraud) pasar modal. Namun, otoritas pasar modal baru menyiapkan ketentuan umum dalam draf revisi UUPM. Peraturan yang lebih detail mengenai penarikan premi akan diatur melalui peraturan Bapepam-LK dan juga peraturan bursa. “Untuk detailnya seperti jenis nasabah yang akan mendapat jaminan, besar premi, dan mekanisme pembayarannya akan diatur dalam peraturan Bapepam-LK,” jelas Robinson. Sepanjang tahun lalu, dunia pasar modal diwarnai kasus penyelewengan dana nasabah oleh manajeman

perusahaan efek, di antaranya kasus PT Sarijaya Permana Securities, PT Antaboga Delta Sekuritas, PT Signature Capital Indonesia, dan PT Optima Kharya Capital Securities. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menyebutkan konsep penjaminan dana nasabah tersebut telah direncanakan sejak 2007 berupa dana perlindungan investor (investor protection funds/ IPF). “Kami telah bertemu dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mempelajari mekanisme awal pembentukan LPS. Mungkin nanti formatnya mirip dengan itu,” jelasnya. Meski demikian, lanjutnya, berbeda dari LPS yang dibentuk berdasarkan inisiatif negara, IPF merupakan inisiatif dari self regulatory organization (SRO) dan pelaku industri pasar modal. Ito mengatakan pihaknya telah melakukan studi terhadap lembaga serupa yang telah dibentuk di negara lain.

JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)akhirnya meningkatkan batas minimal modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) kepada manajer investasi, selain meningkatkan batasan modal itu untuk sekuritas. Dalam revisi peraturan BapepamLK No.V.D.5 tentang Pelaporan MKBD pada pekan lalu batas minimal MKBD ditingkatkan, baik untuk sekuritas berizin perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, maupun manajer investasi. Penerbitan peraturan itu bersamaan dengan penerbitan revisi peraturan V.D.3 dan V.D.4. Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK Nurhaida mengatakan MKBD untuk manajer investasi itu ditingkatkan dari hanya Rp200 juta menjadi Rp200 juta ditambah 0,1% dari dana kelolaan masing-masing perusahaan karena batasan MKBD lama dinilai sangat kecil. “Batasan Rp200 juta itu sangat sedikit, walaupun risiko manajer investasi kecil tetapi tetap saja dana kelolaannya perlu diseimbangkan dengan besaran modal,” ujar Nurhaida kepada Bisnis akhir pekan la-

lu. Dia juga menilai batasan 0,1% dari dana kelolaan juga relatif kecil. Nurhaida mencontohkan manajer investasi berdana kelolaan sebesar Rp40 triliun hanya diwajibkan menyediakan MKBD minimal sebesar Rp40,2 miliar saja. Menurut dia, MKBD minimal bagi manajer investasi kemungkinan besar sudah tertutupi aset perusahaan manajer investasi itu, atau jika kurang dapat dipenuhi dari penambahan modal dari pemegang sahamnya yang hanya perlu dicatatkan dan tidak akan hilang. Nurhaida mengatakan peraturan minimal MKBD yang baru itu juga telah mengakomodasi beberapa usulan dari pelaku pasar, salah satunya Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI). Dia menuturkan salah satu usulan yang diakomodasi dalam peraturan yang baru terbit itu adalah potongan nilai aset (haircut) deposito di bawah 3 bulan sebagai instrumen penambah MKBD yang ditetapkan sebesar 0%. Koordinator Komite Ketua Umum APEI Lily Wijaya ketika ditanyakan komentarnya terhadap revisi peraturan itu masih menyayangkan tidak diturunkannya ketentuan 6,25% dari kewajiban terperingkat (ranking liabilities) yang menjadi

aset pengurang MKBD. Namun, tuturnya, asosiasi menyambut baik beberapa usulan dari asosiasi. “Selain tentang haircut deposito, beberapa ketentuan lain yang cukup meringankan pelaku pasar modal adalah tentang penghitungan MKBD minimal untuk penjamin emisi efek,” jelasnya.

Jaminan kredit Penghitungan MKBD itu, lanjutnya, diringankan dengan adanya klausul untuk sekuritas berizin penjaminan emisi yang memiliki kontrak kesanggupan penuh (full commitment) dalam penjaminan emisi suatu efek. Dia mengatakan sekuritas itu dapat mengurangi ranking liabilitiesnya dengan mencari pinjaman garansi dari bank atau jaminan kredit (credit line). Menurut dia, selain dengan kedua jenis penjaman bank itu, risiko sekuritas dan penghitungan MKBD juga dapat diturunkan dengan mengganti jenis kesanggupan kontrak penjaminan emisi dari full commitment dengan pengupayaan terbaik (best efforts). Best efforts merupakan kesanggupan penjaminan emisi dengan tidak menanggung penuh seluruh risiko tidak terserapnya penerbitan emisi efek oleh investor.

Rights issue Amstelco mundur OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia

JAKARTA: Rencana penawaran umum terbatas (PUT/rights issue) PT Amstelco Indonesia Tbk senilai Rp3,6 triliun mundur. Penundaan rencana itu disebabkan perseroan belum mengantongi pencabutan izin pembiayaan dari Bapepam-LK. Rencana rights issue itu mundur karena masuk ke dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang seharusnya digelar akhir pekan lalu, tetapi tidak jadi terlaksana karena pencabutan izin belum dilakukan otoritas pasar modal dan lembaga keuangan itu. “[RUPSLB lanjutan] segera kami agendakan lagi,” ujar Direktur Utama Amstelco Yayah Diasmono melalui layanan pesan singkat kemarin. Namun, dia belum dapat menjelaskan waktu yang akan ditarget

perusahaan selanjutnya untuk menyelenggarakan RUPSLB untuk meminta izin rights issue itu. Rights issue itu merupakan skema pengambilalihan terbalik (reverse take over/RTO) dan mengindikasikan adanya usaha mencatatkan saham perusahaan tanpa melalui proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang biasa disebut backdoor listing. Backdoor listing dapat berupa pembelian saham perusahaan yang sudah tercatat atau melakukan RTO yang seolah-olah membeli perusahaan tetapi pada akhirnya perusahaan tercatat itu justru yang diambil alih. Dalam rencana aksi korporasi itu, Amstelco ingin membeli saham Amstelco Plc senilai Rp2,75 triliun dan pembelian PT Amstelco Energy Resources. Dana pembelian itu rencananya didapatkan perusahaan dari

pembeli siaga yang siap menampung saham yang tidak dieksekusi pemegang saham lain, yaitu Amco Plc. Dari dana itu sendiri, Amstelco Plc akan membayar utangnya kepada Amco. Selain rights issue, dalam agenda RUPSLB yang batal digelar akhir pekan lalu juga dimasukkan rencana penggantian manajemen dan seluruh pejabat direksi perseroan. Penggantian direksi terjadi dari sebelumnya Yayah Diasmoro, Hoemar Putranto dan Dedet Yandrinal, menjadi Robert Bonnier, Didit Hadiatno, Dody Nawangsidi, dan Robert Huptje. Didit Hadiatno merupakan mantan direktur utama PT Bumi Resources Tbk. Dari situsnya, Amstelco Plc juga dipimpin komisaris utama Noke Kiroyan, mantan direktur utama PT Newmont.

DATA FINANSIAL & KOMODITAS

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

f5

REKAPITULASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 27-30 DESEMBER 2010 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) N m

▲ ▼

Ku

h m 20 D

23 D

T

n

n

PER

V um

N

20 D

K

P BV

N m

20 D

TRIL.............Triwira Insanlestari Tbk. .....................................................................64...................64..................-.....................2.149.500 ............................136.776.500............33,32.............33,32...........................76.800.000.000 ........0,32 TURI ............Tunas Ridean Tbk ..............................................................................580 ................580..................-.....................7.766.000 .......................4.550.700.000 ............12,02..............12,02.....................3.236.400.000.000.........2,74 UNTR...........United Tractors Tbk ....................................................................23.050 ..........23.800............750.....................7.816.000 ...................184.945.700.000.............19,43 ............20,06......................79.179.679.335.400........5,04 WAPO..........Wahana Phonix Mandiri Tbk .............................................................100 .................100..................-......................................- .................................................- ..........-25,02 ...........-25,02...........................52.000.000.000........0,65 WICO............Wicaksana Overseas Int’l Tbk............................................................50...................50..................-......................................- .................................................- .............-7,38 ..............-7,38 ...........................63.447.548.850 ........0,96 2.Perdagangan Eceran ACES ...........Ace Hardware Indonesia Tbk.......................................................2.650.............2.950............300 .........................116.000 ...........................321.400.000...............28,1..............31,28 .....................5.059.250.000.000...........5,2 ALFA............Alfa Retailindo Tbk .......................................................................2.600.............2.600..................-......................................- .................................................-...........-37,86............-37,86.......................1.216.800.000.000........4,22 AMRT ..........Sumber Alfaria Trijaya Tbk ..........................................................2.800.............2.900.............100........................967.000 .......................2.650.437.500 ..............47,3 ............48,99.......................9.952.153.300.000 ........9,98 CSAP ...........Catur Sentosa Adiprana Tbk..............................................................98..................107.................9......................2.717.500 ...........................277.620.000..............8,99...............9,82..........................309.769.044.600 ........0,67 GOLD...........Golden Retailindo Tbk.......................................................................370 ................420 ..............50 ...................2.300.500...........................859.992.500............20,23.............22,96...........................120.120.000.000 ..........2,11 HERO...........Hero Supermarket Tbk .................................................................4.300.............4.300..................-......................................- .................................................-............74,33 .............74,33.......................1.416.506.000.000 ........9,49 KOIN............Kokoh Inti Arebama Tbk....................................................................180 .................180..................-........................376.000..............................66.919.500............23,62.............23,62 ..........................175.950.454.500 ..........1,41 MAPI............Mitra Adiperkasa Tbk....................................................................2.450 .............2.675............225..................12.880.500 ......................34.140.937.500............20,57 ............22,46 ....................4.440.500.000.000 .........3,14 MIDI .............Midi Utama Indonesia Tbk ..............................................................405 ................385.............-20....................3.432.500.........................1.369.547.500.........353,84 ..........336,36 ........................1.109.705.905.000........4,46 MPPA...........Matahari Putra Prima Tbk ............................................................1.570..............1.490.............-80 ..................33.743.000 .....................51.666.200.000 ................1,15................1,09......................8.309.054.732.000 .........1,05 MTSM ..........Metro Realty Tbk...............................................................................900 ................900..................-......................................- .................................................-.............33,01..............33,01...........................52.390.800.000 ........0,67 RALS ...........Ramayana Lestari Sentosa Tbk......................................................850 ................850..................-....................7.382.500........................6.248.145.000.............14,23..............14,23......................6.031.600.000.000 ........2,27 RIMO............Rimo Catur Lestari Tbk.......................................................................52...................50................-2..........................75.000................................3.785.500...............-1,31...............-1,26.............................17.000.000.000 .......-0,72 SKYB...........Skybee Tbk .........................................................................................500 ................550 ..............50.......................248.500............................129.075.000............33,47.............36,82 ..........................321.750.000.000 ..........2,4 SONA...........Sona Topas Tourism Inds. Tbk ......................................................1.600..............1.600..................-......................................- .................................................-...............11,12................11,12.........................529.920.000.000 ........2,37 TKGA...........Toko Gunung Agung Tbk ..................................................................250 ................250..................-......................................- .................................................-.............-2,57..............-2,57............................13.000.000.000......39,28 TRIO ............Trikomsel Oke Tbk .............................................................................670 ................700 ..............30.......................899.500.............................617.725.000 ............14,25 .............14,89 .......................3.115.000.000.000........3,86 3.Restoran, Hotel & Pariwisata ANTA...........Anta Express Tour & Travel Se Tbk.................................................180 .................180..................-......................................- .................................................- ...........20,04 ............20,04 .........................102.600.000.000.........0,81 BAYU...........Bayu Buana Tbk ................................................................................275.................270 ...............-5........................779.000 ............................213.027.500..............18,15 ..............17,82.............................95.369.610.600 .........1,03 BUVA...........Bukit Uluwatu Villa Tbk....................................................................340.................325 ..............-15 .................20.678.000 ..........................7.159.185.000.............30,13...............28,8 ...........................928.571.312.500 .........2,14 FAST............Fast Food Indonesia Tbk ...............................................................9.200.............9.200..................-......................................- .................................................-.............18,78..............18,78......................4.105.500.000.000 ........5,36 GMCW..........Grahamas Citrawisata Tbk. .............................................................860................860..................-......................................- .................................................-.....................-......................-...........................50.602.363.880........6,56 HOME ..........Hotel Mandarine Regency Tbk.........................................................100 .................100..................-......................................- .................................................-..........-200,8...........-200,8 ............................121.336.138.800............1,11 ICON ............Island Concepts Indonesia Tbk ..................... N MAM MAM ANR D

4A A A MK ORU DKM

m

w

K

A

M

O m

m m

MA MD P H MR N R RM M A OO

m M m m

M & mR

M

M m A

MM

M

M

Jenis transaksi

Volume

P BN CP m

w w

m

No.

w

H m

Kode

Sebelum

Penutupan

%

Frekuensi

Volume

Nilai (Rp)

1 .........AALI..............Astra Agro Lestari Tbk.............................................25,200 .................26,200....................1,000.....................3.97 ..................928 ..........................2,717,000................70,001,900,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk........................................................2,525....................2,550.........................25 ....................0.99 ..................627.......................19,802,000 ..................50,161,150,000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk...................................2,475....................2,450........................-25 .....................-1.01 ..................823........................8,208,500 ................20,189,962,500 4........ASII ...............Astra International Tbk ...........................................54,000 .................54,550 ......................550......................1.02................1,243 ........................4,060,000.............220,329,425,000 5 ........BBCA............Bank Central Asia Tbk................................................6,500....................6,400......................-100....................-1.54.................1,321 ........................11,900,000...............78,320,300,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk.......................................3,850 ....................3,875.........................25 ....................0.65 ................1,377.......................42,158,000 ..............163,013,050,000 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk......................................10,600 ..................10,500......................-100...................-0.94 .................1,170 ........................11,493,000...............121,230,475,000 8........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................5,800 ....................5,700......................-100.....................-1.72 ..................620 ........................4,300,000................24,777,250,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk.......................................6,600....................6,500......................-100 ....................-1.52................1,349.........................11,773,000..................77,313,100,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk...................................................1,980 ......................1,910........................-70 ...................-3.54..................464 ........................3,846,000..................7,492,335,000 11........BNII...............Bank International Ind. Tbk...........................................790........................780.........................-10 ....................-1.27 ....................90 .........................1,896,000 ....................1,491,210,000 12.......EXCL.............XL Axiata Tbk...............................................................5,300....................5,300 ...........................0 ..........................0 ...................169...........................1,515,500 .................8,092,275,000 13.......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ...................................................40,650.................40,000.....................-650.......................-1.6 ..................309 ............................393,000................15,860,825,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4,800 ....................4,875 .........................75 .....................1.56...................743.........................9,669,000 ..............46,680,025,000 15.......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................4,675.....................4,725.........................50......................1.07................1,457 .......................17,883,000...............85,350,825,000 16.......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk...........................16,200...................15,950 .....................-250....................-1.54 ...................610.........................2,742,000 ................44,176,425,000 17.......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ................................50,950..................50,750.....................-200...................-0.39...................247...........................1,415,500 ................72,176,600,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk ..........................................3,425 ....................3,425 ...........................0 ..........................0..................549 ........................9,506,500...............32,686,587,500 19.......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................3,200....................3,250.........................50 .....................1.56...............2,337......................35,865,500 ...............117,284,075,000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ........................12,500 ..................12,850 ......................350.......................2.8...................676 ........................5,085,500...............64,604,975,000 21.......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk................................................1,130 ......................1,140..........................10....................0.88 ....................60 ........................2,386,000 ..................2,696,190,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk .......................22,650..................22,950 ......................300......................1.32 ..................696.........................2,587,500................59,677,650,000 23......SMCB............Holcim Indonesia Tbk..................................................2,275....................2,250........................-25........................-1.1..................909.........................14,147,000 .................31,534,712,500 24......SMGR............Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................9,550....................9,450......................-100 ....................-1.05...................747 .........................4,391,000 ...............42,239,575,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk. ..................................................2,800 ....................2,750 .......................-50.....................-1.79 ...................571.......................10,628,500.................29,631,087,500 26......TLKM............Telekomunikasi Indonesia Tbk ..................................8,000.....................7,950 .......................-50...................-0.62................1,825........................10,739,000 ...............85,359,375,000 27......UNTR............United Tractors Tbk ..................................................23,600 .................23,800 ......................200 ....................0.85..................985 .........................3,237,500 ...............77,068,625,000

Sumber: BEI

Indeks

29-12-10 30-12-10

31-12-10

Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG)..............3,699.22 ........3,703.51............Libur Kuala Lumpur Composite Index ................1,524.34 .........1,518.91 ...........Libur Strait Times Index (Singapura)..................3,207.91 .......3,212.46 .....3,190.04 SET (Bangkok) ...........................................1,034.59 ........1,032.76 ...........Libur PSEi (Manila)...............................................4,199.31 ........4,201.14 ...........Libur

Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo)..................................10,344.54 .....10,228.92 ...........Libur Hang Seng (Hong Kong) .........................22,969.30 ....22,999.34 ..23,035.45 Kospi (Seoul).............................................2,043.49 .......2,051.00 ...........Libur Shanghai.....................................................2,751.53 .......2,759.58.....2,808.08 Taipei.........................................................8,866.35 ........8,907.91 ....8,972.50 BSE Sensex-30 (Mumbay)......................20,256.03 ....20,389.07 ..20,509.09 All Ordinary ...............................................4,871.60 ......4,886.70 ....4,846.90 NZX 50 (Wellington) .................................3,325.62 ......3,334.27 .....3,309.03

Amerika DJIA..........................................................11,585.38 .......11,569.71.......11,577.51

Indeks

29-12-10 30-12-10

31-12-10

S&P 500 Index ...........................................1,259.78 .......1,257.88.......1,257.64 Nasdaq Composite Index..........................2,666.93 ......2,662.98 .....2,652.87 S&P/TSX Comp (Toronto)..........................13,449.17 ......13,434.41....13,443.22 Meksiko Bolsa Index...............................38,230.20 .....38,243.14 ...38,550.79 Brazil Bovespa Index..............................68,952.42 ....68,952.42....69,304.81

Eropa

0 6 95 480 44 000 40 9 2

4 2 2 950 609 62 500 464 448 62

0 52 0

20 0

2

9 0 4 0 6 262

2 0 02 84

Stock

Value

Prev Close

Volume

Code

IIKP...............680.........510.........2,400,000..........1,224,000,000 CMPP ............199..........175 ..................1,000......................175,500 CKRA..............95 ..........86 ...........1,221,000..............108,591,500 INCF...........3,275.....3,075................12,000...............38,762,500 PSDN..............85..........80.................5,000....................400,000 ETWA ...........240........230................13,500..................2,915,000 LPLI..............255........245 .............337,500...............83,937,500 BSIM.............420........405...........2,517,000..........1,039,442,500 BNGA.........1,980.......1,910.........3,846,000 .........7,492,335,000 TBLA............425.........410.........4,255,000...........1,823,912,500

10 SAHAM PENCETAK GAIN

10 PIALANG TERAKTIF

Stock Prev Close

Volume

Sektor

28/12

29/12

30/12

Value

Code Freq

BMSR...........200........265...............50,500.................8,632,500 AKKU..............101 .........129 ..................1,500.....................165,500 KONI...............80.........100 ..................1,500.....................150,000 MFMI............340........425.............876,000.............372,270,000 PNSE...........1,310......1,630.................4,500...................7,160,000 MAYA...........1,120......1,330..........1,043,500.........1,258,800,000 GDYR.......10,600...12,500 .................3,500..............39,500,000 DPNS............370........430.................11,500..................4,615,000 JKON............700........800................91,000..............66,600,000 IDKM..............710........800.......49,543,500......38,028,080,000

Mata uang

Volume

Beli Rp

Pertambangan.......3.225,327.....3.262,328.......3.274,163 Industri Dasar............389,218........390,986.........387,254 Aneka Industri..........950,343.........959,696.........967,023 Properti........................199,367...........201,128 ........203,097 Infrastruktur................810,187.........815,588 .........819,209 Keuangan..................464,283........470,860........466,669 Perdagangan..............465,591..........469,158 ........474,080 Manufaktur.................812,985.........821,540..........823,140 LQ 45..........................653,853........660,847..........661,378 JII..................................526,188........530,050..........532,901 MBX ...........................1.046,641.......1.058,142......1.059,266

Bisnis-27........................319,721...........323,174........322,290 Pefindo25 Index.......365,908..........371,333..........379,081

Kurs uang kertas asing

Jual Rp

Beli Rp

Jual Rp

Dolar Australia.................................1 ...........9,082.18.........9,178.20............8,619.58.........9,641.02 Dolar Brunei .....................................1 ..........6,904.47........6,979.42 ...........6,552.79..........7,331.37 Dolar Kanada....................................1 ..........8,930.32.........9,026.61...........8,475.46 .........9,481.79 Franc Swiss.......................................1 ..........9,462.92 ........9,562.31...........8,980.93 .......10,044.51 Yuan Cina..........................................1...........1,348.80 ........1,362.39..........................-.......................Kronor Denmark ..............................1 ...........1,584.57 .........1,601.04............1,503.86 ..........1,681.78 Euro ...................................................1 .............11,812.11 .......11,933.82 ...........11,210.46 ......12,535.60 Pound Inggris...................................1..........13,854.19.......13,997.38...........13,148.53.......14,703.22 Dolar Hongkong ...............................1.............1,147.60...........1,159.31 .............1,089.14 ...........1,217.77 Yen Jepang..................................100 .........10,974.20 .......11,087.49...........10,415.23 .......11,646.60 Won Korea.........................................1...................7.83 .................7.91..........................-.......................Ringgit Malaysia ..............................1...........2,893.75 ........2,925.75..........................-.......................Kronor Norwegia .............................1 ............1,510.25.........1,527.54 ............1,433.33 ........1,604.56 Dolar Selandia .................................1..........6,848.93 .......6,926.42 ..........6,500.08.........7,276.26 Kina Papua Nugini...........................1...........3,427.59........3,726.50 ............3,253.01..........3,914.41 Peso Philipina ..................................1..............203.90 ..........206.00..........................-.......................Kronor Swedia..................................1 ............1,310.63 ........1,326.56 ............1,243.87.........1,393.45 Dolar Singapura...............................1 ..........6,904.47........6,979.42 ...........6,552.79..........7,331.37 Baht Thailand...................................1 .............295.89 ...........299.37 ..............280.82 ............314.47 Dolar AS............................................1 ..........8,933.00 .......9,023.00...........8,478.00........9,478.00

Base rate tertinggi

Base rate terendah

Base rate rata-rata tertimbang

Premi Swap tertinggi

Premi Swap terendah

1 Bulan

Swap O/N ...................................................9.070,00 ........9.044,00..........9.053,42 .............2,00..................1,34.......41.500,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next..................................................9.064,00 ........9.064,00 .........9.064,00..............5,00.................5,00........8.000,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........9.050,00 ........9.043,00...........9.045,91 ..............9,75.................5,40 .....98.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan...................9.050,00.........9.049,00..........9.049,44...........43,50 ..............42,00.......18.000,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.048,00 ........9.048,00 .........9.048,00..........128,00.............128,00 ........5.000,00

Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.040,00 ........9.040,00 .........9.040,00 .........188,00.............188,00............582,29

3 Bulan

6 Bulan

12 Bulan

Nasabah dalam negeri lainnya: Swap O/N ..................................................9.048,00 ........9.048,00 .........9.048,00...............1,35 ..................1,35........13.785,05 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ..............9.150,00..........9.150,00...........9.150,00.............17,00................17,00 ..............125,41 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ................9.047,00 ........9.045,00 .........9.045,00............74,00...............27,00........10.014,50 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan...................9.050,00 ........9.045,00..........9.049,40..........132,00...............47,00 ........3.398,66 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00

Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00

Jumlah.................................................................................5,197,720,000

Tertinggi

Terendah

Rata-rata tertimbang

Volume

Bank dalam negeri: TOD ...........................................9.048,00 ................9.039,00 ..................9.043,02..................13.284,20 TOM ...........................................9.040,00................9.040,00..................9.040,00.........................110,62 SPOT .........................................9.050,00................9.045,00 ..................9.049,39 ................151.835,00

Bank luar negeri : TOD............................................9.050,00 ................9.030,65 ..................9.040,45.....................6.170,29 TOM ...........................................9.045,00................9.040,00 ..................9.044,37 ..................19.676,46 SPOT ..........................................9.051,00................9.042,00..................9.048,66 ...................22.691,13

Nasabah dalam negeri asing: TOD .............................................9.130,00 ................8.730,00 ..................8.962,82 ...................4.349,47 TOM...........................................0.000,00................0.000,00..................0.000,00 ...........................0,00 SPOT .........................................0.000,00................0.000,00..................0.000,00 ...........................0,00

Nasabah dalam negeri lainnya: TOD............................................9.330,00 .................8.710,00....................9.033,18..................70.722,03 TOM ...........................................9.065,00 ................9.030,00 ...................9.048,71..................66.852,18 SPOT .........................................9.060,00 ................9.030,00 ..................9.048,70 ...................4.020,55

Nasabah luar negeri: TOD............................................9.065,00................9.000,00...................9.045,74 ................48.440,30 TOM ...........................................9.053,00 .................9.010,00 ...................9.036,01 ...................6.420,07 SPOT...........................................9.100,00 ................9.025,00...................9.050,78 ....................4.544,17

Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 22 Desember 2010 Berlaku

Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................27/01/10 Bank BTPN........................................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00.................01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................21/05/10 Bank Bumi Arta.......................................................................7,00/1,00 ...................7,00/1,00.................7,00/1,00 ..................7,00/1,00 ................14/07/10 Bank Central Asia Tbk..........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20..................5,75/0,35................01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00...................5,00/1,00 ................5,00/1,00..................5,00/1,00 ...............14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk .............................................................5,75/1,75 ...................6,00/1,75 ...............6,25/2,00.................6,50/2,00................20/11/09 Bank Danamon Tbk ...............................................................5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25................01/03/10 Bank DKI..................................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................28/01/10 Bank Int'l Indonesia Tbk........................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75...............22/02/10 Bank Jabar Banten................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................01/09/10 Bank Jateng .....................................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00.................09/11/10 Bank Kesawan.........................................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................17/06/10 Bank Mandiri ..........................................................................5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25.................6,00/0,50.................01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 ..................7,00/6,00................7,00/6,00..................7,00/6,00..................11/01/10 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................25/01/10 Bank Mayora ....................................................................................6,00............................6,00 .........................6,00...........................6,00..............04/09/09 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00............................6,00 .........................6,00............................5,75...............21/06/09 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 ..................6,50/0,75................6,50/0,75..................6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank OCBC NISP....................................................................5,75/0,60 ..................5,75/0,40................5,75/0,40..................5,75/0,20................20/11/09 Bank Panin Tbk.......................................................................6,50/1,25...................6,50/1,25.................6,50/1,75 ..................6,50/1,75................15/07/09 Bank Permata..........................................................................5,75/1,25....................5,75/1,25 .................5,75/1,25...................5,75/1,25 ..............22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50.................6,00/0,50 ...............01/08/10 Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25...................7,00/0,25 ................7,00/0,25..................7,00/0,25..................14/11/10

Bank

O/N

7 Hari

1 Bln

3 Bln

6 Bln

12 Bln

Bank ABN AMRO Bank NV.........................................5,6000 ...........5,9000 ..........6,3000...........7,0000............7,4000..........7,6000 The Bank of America NT & SA ..................................5,8000 ...........6,0000............6,1500...........6,7000............7,0000..........7,2500 Citibank NA ...................................................................5,5500 ...........5,6900 ..........6,0000 ..........6,5200 ...........6,8200..........7,0500 JP Morgan Chase Bank ...............................................5,7000 ...........5,9000 ..........6,2000 ..........6,6000 .............7,1000..........7,5000 PT.Bank CIMB Niaga Tbk ............................................5,5500 ...........5,5800 ..........6,2000 ..........6,3500 ...........6,5000..........6,7000 PT.Bank Central Asia Tbk ...........................................5,6000............5,7000 ..........6,5000...........6,7500 ............7,2500..........7,5000 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk..............................5,6000............5,7000 ..........6,2000..........6,4000............6,7000..........7,0000 PT.Bank Int'l Indonesia Tbk........................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2000..........6,4000 ...........6,8000..........7,0000 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk..................................5,6000............5,7000 ..........6,4000 ..........6,5000............6,7500..........7,0000 PT.Bank Negara Indonesia 1946................................5,5500 ...........5,6500 ...........6,1000 ..........6,3500 ...........6,8500..........7,0000 PT.Bank Permata Tbk..................................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2500..........6,4000............6,7000 .........6,9500 PT.Bank Rakyat Indonesia..........................................5,6000............5,7000 ..........6,2500...........6,7500............7,0000..........7,2000 PT.Bank Tabungan Negara..........................................6,2500 ...........6,2800 ..........6,4300..........6,8000............7,0000 ...........7,1000 PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk .................................5,5500 ...........5,6000 ..........6,2000...........6,7500 ...........6,8000.........6,8000 Standard Chartered Bank...........................................5,6500............5,7500 ...........6,1000 ..........6,5000............7,0000..........7,2000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi....................................5,7500 ...........6,0000 ..........6,2500...........6,7500............7,0000..........7,5500 The Hongkong & Shanghai BC...................................5,6000 ...........6,0000 ..........6,5000...........7,0000 .............7,1000..........7,2500

JIBOR Tertinggi.........................................................................6,2500 ...........6,2800 ..........6,5000...........7,0000............7,4000..........7,6000 Terandah ........................................................................5,5500 ...........5,5800 ..........6,0000 ..........6,3500 ...........6,5000..........6,7000 Rata-rata .......................................................................5,6500 ............5,7852 ..........6,2488 ...........6,6188 ............6,9276 ...........7,1558

Bank Asing

Suku Bunga

Tabungan

Bank Bank Campuran Pemerintah Daerah

Bank Pemerintah

Bank Swasta Nasional

Tertinggi....................................................8,0000 .......7,7500.................8,0000....................5,0000 ................10,0000 Terendah.....................................................0,0100 ......0,2500 .................0,2500.....................0,0100..................0,0500 Rata-rata....................................................3,5637.......3,8229..................3,2589 ....................2,7200...................3,6339

PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %) Rupiah ...................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp) .............................................................................................................................................................................10,25

Nasabah dalam negeri asing: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00

KARK-W ...............13/04/2011 ...........40...........0...................................0 KBLV-W2 ...........03/05/2013 ..........130...........0...................................0 KBRI-W ................02/07/2011 ..............6...........-1................29,796,000 KBRI-W2.............05/12/2013............55...........0...................................0 KOIN-W...............08/04/2011.............16...........0..................3,690,000 LAPD-W..............08/04/2011.............51...........0...................................0 META-W...............26/07/2013.........240........-10.................14,745,000 MIRA-W2...............25/11/2011................1...........0...................................0 MLPL-W...............12/04/2013............117..........-3.............752,493,000 POOL-W.................11/07/2014................1...........0...................................0 RODA-W ..............26/01/2013............85...........0...................................0 SMMA-W4...........09/07/2013............1,5...........0...................................0 TBLA-W.................13/07/2011 .........330...........0...................................0 TMPI-W..................17/03/2011............76...........2..............419,023,000 TRAM-W..............09/09/2011.........480 ........35 .....................720,000 UNSP-W2............12/02/2013............113............1.............202,874,000 WEHA-W ............28/05/2012 ...........40...........0...................................0 WINS-W................30/11/2012............57...........0 .............258,021,500

SUKU BUNGA ANTARBANK

Volume

Bank dalam negeri:

Value

Sumber: PIPU BI

Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 30 Desember 2010 (% per tahun). Nama bank

Close ▲ / ▼

Date

Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 22 Desember 2010 (US$.000). Jangka waktu

SUKU BUNGA DEPOSITO

Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 22 Desember 2010 (US$.000).

Code

Sumber: BEI

Sumber: Bank Indonesia

KURS SWAP

Value

KURS BANK DEVISA

Kurs Transaksi Nilai

Close ▲ / ▼

Date

AGRO-W..............25/05/2011............38...........-1 ............293,465,000 BABP-W ...............03/01/2011 ...........40...........0...................................0 BACA-W ................11/07/2012............30...........0...................................0 BAPA-W.................11/01/2013 ...........80...........0...................................0 BCIP-W.................10/12/2012 ..........134...........2................32,537,500 BIPI-W...................11/02/2013............30...........0..............142,499,000 BMSR-W................15/11/2013................1...........0...................................0 BNBR-W...............01/04/2011..............4...........0.................6,800,000 BRMS-W ..............07/12/2012 ...........114...........3............1,264,719,500 BSIM-W ................14/12/2015.........205...........0............504,000,000 BUDI-W ................10/07/2012..........104 .........14......................312,000 BVIC-W.................21/06/2011............69...........0...................................0 BVIC-W2 ..............10/07/2013..........100 .........10......................100,000 CKRA-W ..............26/01/2013.............21 .........-9 .....................235,000 DILD-W................12/04/2012............87..........-3............522,805,000 ELTY-W................25/01/2012............35...........0 .............525,677,500 ENRG-W ...............14/01/2013............29...........-1................84,123,000 GREN-W...............15/07/2013.............15...........0...............128,910,000 INDX-W................15/06/2012................1...........0...................................0 INVS-W ..............08/05/2015 ..............5...........0...................................0 IPOL-W..................10/07/2013............86..........-2..................10,174,000

Value

YU..........8,030.............275,732,000...........685,331,467,500 ZP...........6,369.............173,548,250...........401,329,453,000 KZ...........2,353...............137,723,500..............393,611,231,000 DB...........3,436..............96,420,500..........390,247,862,500 CS...........5,692 ..............65,003,500..........389,387,622,000 SM...............471...........1,247,433,000 ........282,044,486,000 YP.........20,431 ...............241,197,000............267,515,336,500 PD..........11,585...............186,949,571 ............258,747,352,100 KI............2,807..............121,652,000..........248,946,924,500 DX ..........3,080..............101,472,800..........232,788,752,500

Gabungan................3.659,993 ......3.699,217.......3.703,512 Pertanian.................2.231,394.....2.252,387......2.284,319

0 6

TRANSAKSI WARAN 30 DESEMBER 2010

Value

KRAS...........1,210......1,200.......79,055,500.........95,893,115,000 KLBF.........3,200.....3,250.......35,865,500.......117,284,075,000 CPIN...........1,880......1,840 ........17,652,500.........33,170,140,000 MEDC..........3,175 .....3,375 .......39,079,500 .......129,705,187,500 TLKM........8,000 .....7,950.........10,739,000.......85,359,375,000 BORN.........1,300......1,340.......44,920,500.......59,651,800,000 LPKR............670........680......143,355,000.........96,536,110,000 TMPI..............148.........150.......54,557,000...........8,211,629,500 BNBR..............66...........65.....142,893,500.........9,435,583,500 MIRA.............265........265.......25,439,500.........6,733,460,000

Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO

5 5

242 595 9 4 94

Sri-Kehati Index.........189,679...........191,826..........192,026

Sumber: Bloomberg

Jangka waktu

2 206 0 98 9 84 0

Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 30 Desember 2010.

Kompas 100..............852,368........860,870........860,696

DFM General Index (Dubai).........................1,621.70 .......1,630.52......1,648.03 FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) .........28,665.71 ....28,753.85...28,639.40

9 55 9 2 5 202 88 5 292 950 0 920 000 4 2 2 950

Indeks penutupan saham per sektor di BEI 30 Desember 2010.

DBX ..............................535,722 ........540,378.........541,404

Timur Tengah & Afrika

4 2 56 66 2 88 9 66 6 45 0 0 500 0 6 95

KURS VALUTA

Ind Konsumsi............1.071,935......1.088,324......1.094,653

FTSE-100 (London) ...................................5,996.36 ........5,971.01 .....5,899.94 CAC-40 (Paris)..........................................3,890.65 .......3,850.76 .....3,804.78 DAX Index (Frankfurt)...............................6,995.47 ......6,995.47 .......6,914.19 IBEX-35 (Spanyol)......................................9,981.50 .......9,981.50.......9,859.10 FTSE MIB Index (Milan) ............................20,471.01 ......20,471.01.....20,173.29 AEX-Index (Amsterdam) ..............................358.32 .........356.36.........354.57 OMX-30 (Stockholm).....................................1,165.11 ..........1,165.11........1,155.57 Micex Index (Moskow) ................................1,677.68 ........1,677.68.......1,687.99

299 592 962 244

INDEKS SAHAM

INDEKS BURSA GLOBAL Perkembangan indeks bursa global hingga 31 Desember 2010

Volume

m

Frekuensi

0 02 59 85 500 6 69 08 2 5 88 850 000

10 SAHAM PENCETAK LOSS

10 SAHAM TERAKTIF Stock Prev Close

Perubahan

0D

Jumlah

8 5 6 000 4 0 696 6 86 500

520 8 4

2

Nama

P BV

&P

A

Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, pada 30 Desember 2010

K 23 D

M M

Km A R A N DN D

R

INDEKS BISNIS-27

20 D

N m

&

HD MM

PER N

M

BN CP m

N

n

V um

M

m

m m

T

n

M

m

D

23 D

&M

M

MN N MA M O

M M M M

AA N N A K

P

▲ ▼

Ku

h m

23 D

6.00

6.00

6.00

6.00

01/10/2010

6 Bulan

12 Bulan

SIBOR US$ (21 Des'10) ...........................................................0,26541 .........0,28689........0,30440 .........0,46219 ..........0,61843........0,78708 SIN$ (21 Des'10)...........................................................0,31472.........0,38056........0,44028........0,56389.........0,68000 ........0,77722 SWAP (Sin$, 21 Des'10) ..............................................0,21097...........0,26176 ........0,28795.........0,46861 ..........0,62814........0,80100 Libor ($ 21 Des'10) .....................................................0,26063 .........0,28250 .........0,30281 .........0,45719 ..........0,61594........0,78325

EURO

Nama bank

Valas

1 Bulan

3 Bulan

Bank Mutiara .................................................................................Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Aus$...........................2,25 ..........................2,25 .......................2,25 ............................2,25 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen...............................0,01..........................0,02 .......................0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12 ..........................3,37 .......................3,50 ............................3,50 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,87 ............................3,00 Sin$............................0,50...........................0,75 .......................0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75 .........................1,75 ..............................1,75 EUR............................4,00..........................4,00 .......................4,00 ............................4,00 Bank Chinatrust............................................................................EUR ............................2,00..........................2,00 .........................1,75 ..............................1,75 Bank BRI.........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$............................0,50..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75.............................0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$............................0,05 ...........................0,10 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25 ..........................0,25 .......................0,35 ............................0,45 Aus$...........................3,00..........................3,00 .......................3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD..............................1,25 ...........................1,25.........................1,25..............................1,25 EUR .............................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00 .......................0,00 ............................0,00 AUD............................2,50..........................2,50 .......................2,50 ............................2,50 GBP .............................1,50...........................1,50 ........................1,50 .............................1,50 Bank Int’l Indonesia......................................................................Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,50 ............................2,50 Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50

3 MG 1 Bln

2 Bln

3 Bln

5 Bln

6 Bln

8 Bln

9 Bln

10 Bln

12 Bln

Euribor (03 Des'10).........0,752......0,816.......0,916 ........1,027 ..........1,161........1,256.....1,340........1,394 ........1,434 ..........1,526 Euribor (06 Des'10) ........0,754......0,819.......0,917 ........1,028 .........1,162........1,256 ......1,341........1,392 ........1,432 ..........1,524 Euribor (07 Des'10).........0,762......0,821.......0,918 ........1,029 .........1,163........1,258 ......1,341........1,394 ........1,434..........1,525 Euribor (08 Des'10) ........0,764.....0,822.......0,918 ........1,030 .........1,165........1,260 .....1,343........1,396 ........1,435 ..........1,527 Euribor (09 Des'10).........0,766.....0,822.......0,917 ........1,029 .........1,162 ........1,259 .....1,343 .......1,398 ........1,438..........1,528 Euribor (10 Des'10)..........0,763.....0,822.......0,917 ........1,028 .........1,162 ........1,257.....1,344 .......1,400 ........1,440..........1,530 Euribor (13 Des'10) ..........0,762......0,819.......0,915 ........1,026 .........1,162 ........1,257.....1,346 .......1,403 ........1,442 ..........1,533 Euribor (14 Des'10) .........0,758......0,819.......0,913 ........1,026 .........1,160........1,254 .....1,343........1,399 ........1,440..........1,530 Euribor (15 Des'10) ..........0,749......0,813.......0,913 ........1,025 .........1,159........1,254 .....1,343........1,399 .........1,441 ...........1,531 Euribor (16 Des'10)..........0,744......0,813.......0,912 ........1,024 .........1,160........1,254.....1,344 .......1,400 .........1,441 ..........1,533 Euribor (17 Des'10) ..........0,739.......0,811........0,911 ........1,023 .........1,160........1,254 .....1,345 ........1,401 ........1,442 ..........1,533 Euribor (20 Des'10).........0,736 ....0,809 .....0,909 ........1,022 .........1,160........1,254.....1,344 .......1,400 .........1,441 ..........1,533 Euribor (21 Des'10)..........0,735 .....0,810 .....0,909 ........1,022 .........1,160 ........1,253 .....1,345 ........1,401 ........1,442 ..........1,533

AGREGAT DEPOSITO

1 Bln

3 Bln

6 Bln

12 Bln

24 Bln

RUPIAH:

Tertinggi ..................................................................20,0000 .........17,0000 ........14,5000 .........14,5000.............13,2500 Terendah .....................................................................1,0000 ...........1,0000...........1,0000............1,0000...............1,0000 Rata-rata .....................................................................6,6108............6,6719 ..........6,7780 ...........6,8266..............6,5654 DOLAR AS: Tertinggi .....................................................................4,2500 ..........3,0000..........4,2500...........5,0000 ..............3,7500 Terendah......................................................................0,1000..........0,0400...........0,1000 ...........0,0300 ...............0,1000 Rata-rata ................................................................................- ...............1,1116......................- ............0,9155 ...............0,9155

JENIS KREDIT

Dasar kredit

KMK Flat

KI Flat

KK Flat

Rata-rata seluruh bank (Rp)......................................12,0378 ....................9,7678 .....................10,1146 .....................10,6410 Rata-rata seluruh bank (US$).....................................5,0421....................4,4737 .....................5,2160.......................7,0762

DATA REKSA DANA

f6 Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 30 Desember 2010

Nama /jenis Reksadana

Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir

•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap

Nama /jenis Reksadana

Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir

(Rp)

(%)

(%)

(%)

Campuran

(Rp)

(%)

(%)

(%)

AAA Bond Fund 2 ......................................................................................................1.249,11..................0,83 ..............10,62................7,33 Bahana Dana Arjuna................................................................................................1.805,65...................-1,41 ..............12,94...............10,70 BNI Dana Syariah....................................................................................................1.883,58...................0,41................10,17 ...............9,08 Brent Dana Tetap.....................................................................................................1.618,46...................0,75 ...............3,58 ...............2,55 Danamas Pasti ........................................................................................................2.271,33..................0,58................9,07 ...............6,90 Danamas Stabil .......................................................................................................1.870,36...................0,76 ...............10,19................7,46 Danareksa Pendapatan Prima Plus............................................................................1.064,67..................0,30....................--....................-I - Hajj Syariah Fund..................................................................................................1.947,25 ..................0,94 ...............11,03 ...............9,38 Jisawi Pendapatan Tetap..........................................................................................1.238,27..................0,89 ...............11,02................9,92 Lautandhana Fixed Income.......................................................................................1.768,57..................-0,75.............20,64..............18,85 Mega Dana Ori Dua..................................................................................................1.378,24..................0,06...............11,85 ...............9,64 Mega Dana Pendapatan Tetap...................................................................................1.230,07 ...................0,13 ..............15,58 ...............12,18 Pacific Fixed Fund....................................................................................................1.090,24...................0,75 ...............8,26................5,07 Paramitra Platinum B..................................................................................................1.011,71..................0,46 ................1,09 ................1,09 Prospera Obligasi....................................................................................................2.020,92..................-0,16 ...............12,10...............9,88 Prospera Obligasi Plus............................................................................................2.499,46 ..................2,57...............17,00 .........

Nama /jenis Reksadana

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir

IDR Regular Income Plan I (03/12/10).........................................................................1.337,38..................0,60 ...............6,98 ...............6,98 Proteksi Mahanusa Dana Traana (27/12/10) ..................................................................965,70..................-4,73...............-3,27 ..............-4,27 Samuel Dana Obl Terproteksi (30/12/10)........................................................................711,66..................-11,77 ..............-16,19..............-17,03 Terproteksi Net Dana Proteksi I (30/12/10)..................................................................1.518,08.....................1,17 ..............12,47 ..............12,47 Terproteksi Net Dana Proteksi II (30/12/10).................................................................1.453,73 ..................0,95 ..............12,02 ..............12,02 Terproteksi Net Dana Proteksi III (30/12/10)................................................................1.365,53...................1,09..............13,88..............13,88 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (30/12/10)................................................................1.159,30...................1,06 ..............14,32 ..............14,32 Terproteksi Net Dana Proteksi V (30/12/10)................................................................1.089,00...................0,97...............0,00...............0,00 Trim Gebyar Terproteksi I (30/12/10)...........................................................................1.365,31.................-0,53...............8,50................7,96

N

• KUSTODIAN BNI

Nm

n

H un

Pendapatan Tetap Big Dana Likuid Satu................................................................................................1.494,87...................0,81 ..............10,03 ..............10,03 Big Dana Muamalah..................................................................................................1.655,91..................0,00...............13,07...............13,07 Nikko Kalbar Fund......................................................................................................988,21 .................-0,96................7,49................7,49

R

n

m

h

n

30 h h

hun R h

h h

Saham Nikko Saham Nusantara...........................................................................................1.582,97.................-0,82................13,19................13,19

Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (30/12/10)................................................................1.005,96..................0,50....................--....................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (30/12/10)................................................................1.007,37..................0,63....................--....................-AIM TRUST MONARCH (30/12/10)..............................................................................1.103,77..................0,69 ...............9,06 ...............9,06 Gani Proteksi 1 (30/12/10)..........................................................................................1.104,56...................0,72.................9,12.................9,12 Gani Proteksi 2 (30/12/10)..........................................................................................1.101,88...................0,70................9,27................9,27 Gani Proteksi 3 (30/12/10).........................................................................................1.057,67..................0,64....................--....................-HPAM Proteksi Dollar-1 (30/12/10) ...........................................................................1,009932 ..................0,32....................--....................-Lautandhana Proteksi Dollar (30/12/10) ......................................................................1,011168 ..................0,26....................--....................-Lautandhana Proteksi VII (30/12/10) ..........................................................................1.010,55..................0,48....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia XI (30/12/10)........................................................................1.129,58...................0,72................9,25................9,25 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/12/10).......................................................................1.123,87...................0,72 ...............8,95 ...............8,95 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/12/10)................................................................1,083658..................0,50 ...............6,20 ...............6,20 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/12/10)...............................................................1,089458 ..................0,53...............6,60...............6,60 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/12/10) ...............................................................1.249,23.................-0,24................11,93................11,93

Saham Campuran

Pasar Uang Te p o eks

Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/11/10).........................................5.679.316.444,19.................-0,08....................--....................--

Saham

• KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap Saham Pasar uang

Campuran

Pasar Uang Terproteksi

• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap

Campuran

Manulife Dana Tetap Pemerintah...............................................................................1.369,47.................-0,56 ..............13,34...............4,45

Saham First State Dividend Yield Fund .................................................................................3.095,18...................4,18..............30,63...............25,51 BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah)...........................................1.731,84..................5,20 .............36,60 .............32,56 Mandiri Investa Atraktif ...........................................................................................3.695,79..................5,43 ..............34,91..............33,39 Manulife Saham Andalan..........................................................................................1.536,99..................4,45..............37,94..............36,24 PNM Ekuitas Syariah................................................................................................1.628,57...................3,95................20,11................20,11 Reliance Equity Fund ...............................................................................................1.861,68...................7,09..............24,96..............23,59 Schroder Dana Istimewa.........................................................................................4.695,64..................4,22..............39,50..............38,81 Manulife Syariah Sektoral Amanah...........................................................................2.825,65..................4,88..............33,45 ..............31,45

Campuran First State Indonesian Liquid Plus Fund ......................................................................1.464,41 ..................0,26 ................1,30 ..............-2,68 First State MultiStrategy Fund..................................................................................2.854,21 ...................2,91..............27,90.............22,88 BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Fortis Equitra Amanah)............................................1.371,66....................1,14 ...............6,05 ................1,89 BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus).............................................1.231,69 ..................5,22..............21,85...............17,07 Manulife Dana Stabil Berimbang................................................................................1.390,35...................0,81................19,15...............17,68 Manulife Dana Tumbuh Berimbang............................................................................1.556,08....................3,13..............29,53..............27,93 NISP Flexigrowth......................................................................................................1.346,14...................2,75..............24,92.............22,44 Schroder Dana Kombinasi.......................................................................................2.200,88 ....................1,19...............12,95 ...............10,18 Batavia USD Balanced Asia........................................................................................0,9923..................0,00...............0,00...............0,00

Pasar Uang Manulife Flexinvest Plus...........................................................................................1.000,00..................0,20 ................3,81 ................3,81 Nikko Kas Management...........................................................................................1.000,00..................0,58 ................8,10 ................8,10 ABF IBI Fund.........................................................................................................20.228,51.................-0,59.............20,08.............20,08

Terproteksi

Pendapatan Tetap BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus).....................................................1.263,95.................-2,20..............21,46 ...............9,89 BNP Paribas Prima Asia USD.....................................................................................0,9998.......................--....................--....................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II) ..................................................................1.445,64..................-0,70 ..............18,92 ..............16,59 BNP Paribas Prima USD.............................................................................................0,9764..................-1,22....................--....................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)..................................................1.223,33.................-0,46................9,63...............8,54 CIMB-Principal Income Fund A...................................................................................1.736,37..................-0,74................14,17...............13,03 Danareksa JS Optima ...............................................................................................1.261,29..................0,34 ................14,11...............11,85 Danareksa Melati Dollar (US$)...........................................................................0,1558510918..................-1,36 ................5,41 ...............3,85 Danareksa Melati Dollar (Rp).....................................................................................1.399,23.......................--....................--....................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap............................................................................1.047,11 .................-0,37....................--....................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$).....................................................0,9884457578.......................--....................--....................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp).................................................................8.874,26.......................--....................--....................-Danareksa Melati Premium Dollar (US$).............................................................1,1309431360..................-1,34................7,44 ...............4,28 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)......................................................................10.153,60.......................--....................--....................-MRS BOND KRESNA ...............................................................................................1.299,66...................2,01 ..............16,07 ...............11,52 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2 ................................................................997,69.......................--....................--....................-Saham

Pasar Uang

Terproteksi

BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus)......................................2.289,67..................4,20...............35,61...............31,29 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris).......................................................................1.714,43..................5,00.............46,36.............40,62 Dana Ekuitas Prima ................................................................................................3.388,97..................4,45..............33,85 .............25,28 Danareksa Mawar....................................................................................................6.627,69 ...................5,61 ..............36,41 .............34,39 Danareksa Mawar Agresif.........................................................................................1.052,53..................4,35..............26,29.............22,00 Danareksa Mawar Fokus 10.......................................................................................1.465,23...................2,70....................--....................-First State IndoEquity Peka Fund...............................................................................1.255,49..................4,02....................--....................-NISP Indeks Saham Progresif ....................................................................................1.609,15 ..................3,66.............32,80...............30,17 Schroder 90 Plus Equity Fund...................................................................................1.324,27...................4,91....................--....................--

Campuran Bahana Quant Strategy............................................................................................1.074,36...................1,98....................--....................-Danareksa Anggrek.................................................................................................4.601,25 ..................3,22................19,10...............17,33 Danareksa Anggrek Fleksibel....................................................................................2.998,61..................2,63 .............24,66 .............22,20 Danareksa Syariah Berimbang..................................................................................4.740,36 ..................3,63 .............26,66..............24,78 MRS FLEX KRESNA................................................................................................1.590,04..................2,50 .............25,85..............20,92 NISP Dana Handal ...................................................................................................1.874,80..................2,04 ..............15,38 ..............14,52 Schroder Dana Prestasi .........................................................................................21.360,54..................4,58 ..............37,97 .............34,90

Pasar Uang Danareksa Seruni Pasar Uang II................................................................................1.000,00..................0,50 ................6,10 ................6,10 Danareksa Seruni Pasar Uang III...............................................................................1.000,00..................0,45....................--....................--

Terproteksi

Penyertaan Terbatas

• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan tetap Bahana Investasi Abadi .............................................................................................1.369,16..................-1,00................11,67 ...............8,39 BNP Paribas Rupiah Plus( D/H Fortis Rupiah Plus).......................................................1.490,61..................0,25 ...............5,62 ...............5,62 First State Ind. Bond Fund........................................................................................2.035,33........................- ..............15,25...............10,73 GMT Dana Obligasi Plus............................................................................................1.897,43...................1,29 ..............22,31 ..............22,31 GMT Dana Pasti 2....................................................................................................1.348,83...................0,73 ..............12,55 ..............12,55 Maestrodollar............................................................................................................1,3434..................-0,73 ...............5,83................2,72 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II............................................................................968,98.................-0,39 ..............14,35 ..............14,35 Mandiri Investa Dana Syariah ...................................................................................1.564,86...................0,51 ..............12,33 ...............9,83 Mandiri Investa Dana Utama......................................................................................1.146,97 ...................0,12 ...............11,47................9,27 Mandiri Investa Keluarga...........................................................................................1.104,57 ...................-1,16...............8,38 ...............6,24 Manulife Obligasi Negara Indonesia II..........................................................................1.332,71.................-0,48..............12,86 ...............11,45 Manulife Obligasi Unggulan ......................................................................................1.556,49.................-0,46 ................7,79 ...............6,45 Manulife Pendapatan BulananII.................................................................................1.090,89.................-0,52...............8,66................7,30 Mr Dollar (USD)..........................................................................................................1,9635.................-0,02 ...............4,87................2,79 Panin Dana Utama Plus 2..........................................................................................1.474,73 ..................-0,71...............13,67...............13,67 PNM Dana Sejahtera II..............................................................................................1.210,63...................-0,11................7,09................7,09 Reksa Dana PNM Amanah Syariah.............................................................................1.516,28..................0,64.................9,21................7,05 Schroder Dana Andalan II.........................................................................................1.052,08..................-0,10...............4,42................3,90 Schroder Dana Mantap Plus ....................................................................................2.526,86 .................-0,37...............18,74 ..............16,39 Schroder Dana Mantap Plus II...................................................................................1.555,34.................-0,62................17,61 ..............15,29 Schroder Dana Obligasi Ekstra..................................................................................1.250,46 ....................1,16.................7,74 ................5,61 Schroder USD Bond Fund (USD)...................................................................................1,2497..................-1,68................7,89................7,89

Saham Bahana Dana Prima .................................................................................................11.827,21..................4,43 ..............31,08..............27,20 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) .................................................................13.813,87..................4,50..............39,45 .............34,03 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ).....................................................1.351,47...................4,19....................--....................-Batavia Dana Saham.............................................................................................38.879,40...................3,70..............33,09 .............30,46 Batavia Dana Saham Agro .......................................................................................1.204,00 ..................5,32..............35,26..............29,33 Batavia Dana Saham Optimal....................................................................................1.775,96...................4,74 ..............37,67..............32,24 Batavia Dana Saham Syariah.....................................................................................1.516,99..................5,08..............25,77..............23,28 CIMB-Principal Equity Aggressive..............................................................................2.819,81 ..................3,59 .............26,65 .............23,84 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah..............................................................1.413,14 ..................5,57 ..............26,01 ..............26,01 Cipta Syariah Equity.................................................................................................1.396,07..................6,06..............34,67..............34,67 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ..........................................................6.024,76 ..................5,55 .............33,54 ..............31,55 First State Indoequity Sectoral Fund..........................................................................4.150,53 ...................3,51...............32,19...............27,01 First State Indoequity Value Select Fund.....................................................................1.237,57...................4,01 .............25,49..............20,57 GMT Dana Ekuitas...................................................................................................2.547,46 ..................6,07 .............36,49 .............36,49 Mandiri Investa Atraktif Syariah.................................................................................1.241,89..................4,09..............27,69 .............24,86 Mandiri Investa UGM...............................................................................................2.245,99...................4,75...............37,73..............34,67 Manulife Dana Saham ..............................................................................................9.301,49 ..................3,23..............33,83...............32,15 Panin Dana Maksima.............................................................................................49.072,06...................2,81 .............102,10.............98,09 Phinisi Dana Saham...............................................................................................16.535,56 ..................3,62..............32,69...............31,03 Pratama Saham.......................................................................................................3.941,73...................6,01 ..............38,21..............35,47 Reksa Danaaxa Citradinamis....................................................................................3.582,37 ...................3,14 .............26,34..............24,78 Reksa Dana Grow-2-Prosper.....................................................................................2.132,58..................5,56 ..............42,19..............36,59 Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation.....................................................1.082,36..................5,09....................--....................-Rencana Cerdas....................................................................................................10.300,63 ...................5,19.............40,66..............35,20 Schroder Dana Prestasi Plus....................................................................................20.817,21..................4,56..............33,75..............30,47

Penyertaan Terbatas

Exchange Traded Fund (ETF)

• KUSTODIAN CITIBANK

Bahana B Optima Protected Fund 28 (30/12/10).........................................................1.009,25..................0,69....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund 29 (30/12/10)..........................................................1.013,84.................-0,62....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund 31 (30/12/10)..........................................................1.002,59...................0,79....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund 33 (30/12/10).........................................................1.020,54..................-1,09....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund 34 (30/12/10).........................................................1.009,90 ..................-1,59....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund 36 (30/12/10).........................................................1.004,58 ...................1,07....................--....................-Bahana B Optima Protected Fund USD 1 (30/12/10) ..............................................0,99879602..................0,52....................--....................-Bahana Optima Protected Fund 8.................................................................................1.113,91 ..................-1,32.................9,71 ................1,35 Bahana Reksa Panin Terproteksi VI (30/12/10).............................................................1.143,25 .....................1,11..............12,89 ...............4,29 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (30/12/10)............................................................1.128,20..................0,85 .............20,05 ...............10,91 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (30/12/10).............................................................1.101,15 ..................0,93................8,77...............0,48 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (30/12/10).............................................................1.075,10..................0,86 ..............20,61 ...............11,42 Bahana Reksa Panin Terproteksi XI (30/12/10).............................................................1.069,01 ...................1,03....................--....................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (30/12/10)............................................................1.036,61...................0,97....................--....................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (30/12/10)...........................................................1.014,32 ..................0,96....................--....................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (30/12/10)............................................................996,43..................0,49....................--....................-Brent Dana Terproteksi I .............................................................................................1.197,15..................0,85................10,71................10,71 Danareka Proteksi Melati III .........................................................................................1.084,15....................1,27.................9,61.................9,61 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (US$)(21/12/10)....................1,1001210776..................-0,79 ................7,39 ................7,39 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp)(21/12/10)............................9.946,19.......................--....................--....................-Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (13/12/10)........................................................1.025,71..................-2,26....................--....................-Danareksa Proteksi Global Protektif II............................................................................1.170,38 ..................5,84..............25,92...............22,15 Danareksa Proteksi Melati Optima(28/12/10)...............................................................1.057,01..................0,44...............8,49...............8,49 Danareksa Proteksi Melati Optima V............................................................................1.129,51 ..................4,70 ..............16,49 ..............16,49 Danareksa Proteksi Melati Optima IV (13/12/10) ..............................................................1.053,73....................0,15 ...............8,84 ...............8,84 Danareksa Proteksi Melati Optima VII (4/05/10) .............................................................1.028,73 ...................1,72 ....................— ....................— Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/12/10).........................................................1.001,38 ..................0,96................7,57................7,57 Danareksa Proteksi Melati Optima X (13/12/10)...............................................................1.053,47..................-0,36................11,24................11,24 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (03/11/10) .............................................................1.004,06....................1,03.....................–.....................– Fortis ProtekPlus IX(30/09/09) ....................................................................................1.036,16...................0,90................9,48.................5,14 Fortis Protekplus X(25/09/2009) .................................................................................1.013,49...................0,39................9,83................5,48 Mandiri Dana Protected Berkala ...............................................................................1.086,03...................0,76................17,21 ..............16,63 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (29/10/10)............................................................1.015,27 .................-0,40.....................–.....................– Schroder Regular Income Plan IV (13/12/10)...................................................................1.069,97 ..................0,83................9,40 ...............8,86 Schroder Regular Income Plan VII (15/12/10)......................................................1.153,64 .................0,38 ............22,99............22,38 Schroder Regular Income Plan VIII (15/12/10).....................................................1.165,56..................0,95.............23,32.............23,32 Schroder Regular Income Plan IX (15/12/10)......................................................1.045,43...................0,15....................--....................-Mandiri Dana Protected Berkala................................................................................1.084,92....................0,71................17,14 ..............16,55 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (30/12/10).......................................................1.035,63...................0,18....................--....................--

Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (30/12/10)............................................................1.042,06.................-0,26...............-0,70...............-0,70 Mandiri Capital Pro Income Fund 3 (30/12/10).............................................................1.038,33 ..................-0,71 .................1,41 .................1,41 Mandiri Capital Pro Income Fund 5 (30/12/10)..............................................................1.037,41 ..................-0,71 .................1,41...............-3,66 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (30/12/10).....................1.029,65..................-2,72....................--....................-Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (30/12/10) ........................................1.070,02...................1,62................1,08................1,08 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (30/12/10)........................................1.044,67...................1,63................2,67................2,67 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (30/12/10).........................................1.049,75..................-0,73 ...............2,59 ...............2,59 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (30/12/10)..........................................990,22 ..................2,35....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (30/12/10).........................................1.048,94.................-0,22 ...............2,90 ...............2,90 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar (30/12/10)..............................................1,1350 ..................0,93 ...............2,87 ...............2,87 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (30/12/10)............................................1,0751..................0,59................5,27................5,27 NISP Proteksi Income Plus III (27/12/10).....................................................................1.339,98...................1,02 ..............21,42 ..............21,42 RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/12/10)......................................................1.065,10 ..................0,93 ................0,51 ................0,51 RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan............................................................2.238,35 ..................-1,24..............24,73..............24,73 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (30/12/10)......................................1,0793.................-0,35 ...............4,59 ...............4,59 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (30/12/10)...................................1.033,16 ...................0,15 ................4,12 ................4,12 RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30/12/10)...........................................................1,1222.................-0,64 ...............11,25................7,36 Reksadana Terproteksi Batavia Proteksi Utama 8 (16/12/10).........................................1.000,13...................0,01....................--....................-Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/12/10) ..................................1.077,66..................-1,38....................--....................-Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (13/12/10).................................................1.124,14..................0,29 ...............0,89..............-2,54

•

KUSTODIAN BII

(%)

(%)

Saham Pasar Uang

KUSTODIAN DBS INDONESIA •Campuran Pasar Uang

Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (30/12/10)....................................................1.039,84 ..................-1,35 ................1,39 ................1,39 Danareksa Proteksi Melati IX (28/12/10)......................................................................998,52..................-1,30 ...............-0,51...............-0,51

• KUSTODIAN BANK PERMATA Pendapatan Tetap Batavia Obligasi USD (US$).........................................................................................0,9601 ...................-1,13................0,07................0,07

Saham

• KUSTODIAN BANK MEGA Saham

Reksa Dana MNCapital Nusantara Saham .................................................................1.505,32..................4,58 ..............10,30 ...............6,52 Schroder Indo Equity Fund.......................................................................................1.462,48..................4,36 .............36,82 .............36,82

Campuran Nikko BUMN Plus.....................................................................................................1.457,04...................2,10...............23,01...............23,01 Ins Dana Kombinasi.................................................................................................1.250,84...................0,72................11,70................11,70 Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/12/10).........................................................1,0044.................-0,25 ...............0,02 ...............0,02 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (27/12/10).............................................................1.040,77 ...................0,13.................6,15.................6,15 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/12/10) .........................................................................1.120,68.................-0,38...............6,00...............6,00 Batavia Proteksi Utama 1 (30/12/10)...........................................................................1.015,35....................0,71....................--....................-Batavia Proteksi Utama 5 (30/12/10)..........................................................................1.012,65...................0,81....................--....................-Lautandhana Proteksi Syariah 1 (30/12/10)...................................................................1.162,10..................0,90 ...............11,42 ...............11,42 NISP Proteksi Income Plus I (30/12/10) .....................................................................1.256,90..................0,48 ..............12,42 ..............12,42 NISP Proteksi Income Plus VIII..................................................................................1.020,49..................0,45....................--....................-RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (30/12/10)............................................1.035,40 ..................-1,35..................1,16 .................1,16

• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap Campuran

Reksa Dana BNIS Saham Syariah.................................................................................917,06..................-0,15....................--....................--

Campuran Reksa Dana Pacific Balance Fund ..............................................................................1.425,95..................0,52....................--....................--

Terproteksi Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VI (30/12/10) ...................................................1.223,33 ..................0,67....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VII (30/12/10)...................................................1.339,43 ....................1,12....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VIII (25/02/10)....................................................1.150,11...................0,70....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi X (30/12/10)......................................................1.017,99...................0,01....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XII (30/12/10)...................................................1.007,47..................0,60....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVI (30/12/10).................................................1.222,66...................0,81....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XV (30/12/10)..................................................1.006,72..................0,54....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVII (30/12/10)..................................................1.141,28...................0,75....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXI (30/12/10) ................................................1.034,86 ..................-1,24....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XIX (30/12/10) .................................................1.079,66..................-0,75....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XX (30/12/10) ..................................................1.055,13..................-2,78....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXIII - Ori07 (30/12/10) ....................................1.052,05 ...................-1,13....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXII (30/12/10) ................................................1.021,30 .................-0,27....................--....................-Reksa Dana Danareksa Proteksi Melati Optima XIV (30/12/10).......................................997,64..................0,64....................--....................-Reksa Dana Danareksa Proteksi Melati Optima XIX (30/12/10)......................................1.041,22..................0,83....................--....................--

Penyertaan Terbatas Terproteksi

• KUSTODIAN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap

Campuran

Terproteksi

Harvestindo Istimewa ...............................................................................................1.061,59 ..................-0,13 ...........526,89 ...........526,89 Makara Prima..........................................................................................................1.474,04..................-0,18 ...............11,09 ...............11,09 Reksadana Keraton..................................................................................................1.974,99..................4,52...............47,18...............47,18

Indeks

(%)

Campuran

Danamas Dollar (Rp) ..............................................................................................12.014,56 ..................0,26 ...............3,86 ...............3,86 Danamas Dollar (USD) ............................................................................................1,338222 ..................0,26 ...............3,86 ...............3,86 Investasi Reksa Premium..........................................................................................1.665,81..................-1,43 ...............0,89 ...............0,89 Trim Dana Stabil........................................................................................................1.676,19...................0,76 ..............10,02 ..............10,02 Campuran

Danareksa Indeks Syariah........................................................................................2.209,36..................4,23 .............25,56 ..............21,90

(Rp)

Saham

Terproteksi

Exchange Traded Fund (ETF)

• KUSTODIAN BCA

• KUSTODIAN BANK DANAMON

Pendapatan Tetap

Premier ETF LQ-45..........................................................................................662,1807350...................3,77..............33,95..............33,95

Pendapatan Tetap

Indeks

(Rp)

(%)

(%)

(%)

AAA Mega Fund Penyertaan Terbatas (30/12/10)............................................5.118.481.948,69...................0,10....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Optimum (23/04/09).......................5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Garuda (12/10/09) .............................5.012.557.805,20..................0,90....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Obligasi (12/10/09)...............................5.014.174.384,16 ...................-1,19....................--....................-Reksa Dana Gani Penyertaan Terbatas Pendapatan Tetap 1 (30/12/10).............6.425.140.579,65...................1,06....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Maxima Dinamis (12/08/09) .........5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Maxima Dinamis USD (15/10/09).............500.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas I (12/10/09) .....................................5.082.604.422,45..................0,38....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Global (17/09/09).......................................500.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi I (30/12/10) .................6.279.623.155,50 ...................1,07....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Danareksa Investa Fleksi III (22/10/09)......5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi II (21/12/09)..............5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas II (21/12/09)....................................5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Sriwijaya (28/12/09)........................5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana AAA Souvereign Fixed Income (30/12/10)...................................5.542.109.589,22..................0,80....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Victoria (30/12/10).............................5.300.717.092,56.................-6,56....................--....................-Reksa Dana Danareksa Investa Fleksi IV Penyertaan Terbatas (30/12/10).........5.581.325.672,78..................0,89....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Nusantara (17/02/10)........................5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana Danareksa Investa Fleksi VI Penyertaan Terbatas (17/02/10).......5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana Danareksa Sinergi BUMN I Penyertaan Terbatas (19/02/10)........5.000.000.000,00..................0,00....................--....................-Reksa Dana Corfina Bima Berimbang Dollar Penyertaan Terbatas (30/12/10).............547.763,32 ..................0,96....................--....................-Reksa Dana Corfina Bima Berimbang Penyertaan Terbatas (30/12/10).............5.459.330.049,18 ..................0,93....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Kharisma Flexi Terbatas 3 (30/12/10) ...........5.256.192.910,83 ..................0,99....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar I (30/12/10)........................520.926,58..................0,86....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mandiri Terbatas Obligasi Negara (30/12/10).....5.071.261.089,66..................-1,46....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi III (30/12/10)................5.133.946.879,82...................1,08....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi IV (30/12/10).................5.101.807.401,00 ..................0,99....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas NISP Fleksi Dinamis (30/12/10) ..................4.867.244.870,43..................0,09....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar II (30/12/10) ......................520.390,80..................2,08....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar III (30/12/10).......................504.146,87..................0,38....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II (30/12/10)....5.246.237.984,45..................4,68....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund I (30/12/10).....5.045.776.148,12..................0,82....................--....................--

Te p o eks

Data dapat dikirim ke [email protected], [email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .

DATA OBLIGASI & UNITLINKED

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

f7

PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)

INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC

Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 31 Desember 2010

INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE T

0 00

0

95

2 3 4 5 6 7 8 9 0

9

%

85

Y ELD

8 75 7 65

2 3 4 5

6 55

Y % 3 D 0 30 D 0 6 5284 6 5288 5 5660 5 5839 6 0092 6 0 75 6 4 47 647 6 6546 6 655 6 8254 6 8257 6 9933 6 9936 7 808 7 82 7 3878 7 388 7 6059 7 606 7 8259 7 8260 8 0403 8 0402 8 2435 8 2434 8 4323 8 4320 8 6048 8 6045 8 7604 8 760

T

Pre Trade

6 7 8 9 20 2 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Seri

45

0

5

0

5

20

25

T 4 46 9 88 4 72 9 64 27 56

30

T 30 D

0

3 D

0

S F R 0027 F R 003 F R 0040 F R 0052 F R 0050

% 0 2500 23 0000 7 7500 0 9283 08 5000

YTM % 6 7938 7 6377 8 8 90 9 2779 9 6 52

K % 9 5000 0000 0000 0 5000 0 5000

Ob gas Nega a R e & Sukuk Nega a R e K

K

J %

TTM m

OR 003 9 4000 OR 004 9 5000 M OR 005 4500 A OR 006 9 3500 A OR 007 79500 SR00 2 0000 SR002 8 7000 0

0 70 20 27 62 2 62 5 2 2

H P W % 3 D 0 30 D 0 C 02 6089 02 6065 0 24 09 03 228 03 20 0 05 035 030 27 04 0507 04 0380 0 86 02 5476 02 5390 06 3625 06 3582 0 43 03 95 35 03 8 6

3 D 0 5 5757 6 7765 6 9368 6 7074 6 885 6 25 4 7 0655

YTM % 30 D 0 C % 5 5938 008 0 0 52 6 79 8 6 9409 0 0042 6 7 96 0 0 23 6 8897 0 0046 6 268 0 0 67 7 0742 0 0087

Sumber: www.ibpa.co.id

TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI OBLIGASI Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Desember 2010 Bond ID

Maturity

High

R R R R R R R R R R R

Low

Last

Freq.

Tot. Vol.

Tot. Val.*)

(Bio) IDR

(Bio) IDR

Kupon

Jatuh Tempo

Beli

Harga penutupan

Jual

Yield penutupan

Harga transaksi terakhir

Transaksi terakhir

Volume transaksi terakhir

Harga

Total volume terakhir

Tertinggi

Terendah

ZC3 ........................................0......................20/11/2012...................89,14 ..............89,30 ................89,22 ..............................6,26 .................................64,50 .............................29-Feb-08.............................105....................................140.............................64,50 ................64,50 ZC5 ........................................0....................20/02/2013..................87,34................87,51 ................87,42 ...............................6,51....................................0,00 ...............................................-..................................-.........................................- ...............................0,00...................0,00 FR15 ..................................13,4......................15/02/2011................100,95.............100,96 ..............100,96 ..............................4,72 ................................104,30 ...............................2-Sep-08 ...............................10 ......................................10 ...........................104,30...............104,30 FR16................................13,45......................15/08/2011................104,99.............105,06 ..............105,02 ..............................5,02..................................93,94 ..............................31-Okt-08.................................5 ......................................10 .............................93,94 .................93,75 FR17 .................................13,15......................15/01/2012 ................107,58 .............107,68 ...............107,63..............................5,42..................................94,97 ............................26-Nop-08 ................................8........................................8 .............................94,97 ................94,00 FR18...............................13,175......................15/07/2012 .................110,69..............110,85 ................110,77 ..............................5,72 ................................104,90 ...............................2-Sep-08.................................9........................................9 ...........................104,90 ...............104,90 FR19 ................................141/4.....................15/06/2013 ..................118,21..............118,46................118,33..............................6,06 .................................115,05 ................................1-Sep-09 ...............................10 .....................................20.............................115,05 ................115,00 FR20 ............................14,275......................15/12/2013 .................121,06 ..............121,35 ...............121,20 ..............................6,27 .................................119,80 .................................7-Apr-10 ...............................10 .....................................20.............................119,80 .................119,75 FR22.....................................12 ......................15/09/2011.................104,51 ............104,58 ..............104,54 ...............................5,21 ................................106,35 ...............................19-Apr-10.................................3........................................6............................106,35...............106,00 FR23......................................11......................15/12/2012................109,30.............109,49 ..............109,40..............................5,82................................108,50 ...............................19-Apr-10.................................7 ......................................14 ...........................108,50...............108,45 FR25.....................................10.......................15/10/2011................103,43 ..............103,51...............103,47 ..............................5,36 .................................104,10 ...............................21-Jun-10.................................2........................................4.............................104,10...............104,00 FR26......................................11......................15/10/2014 .................114,39...............114,74................114,57..............................6,58..................................93,60...............................11-Mar-09.................................3........................................6 .............................93,60.................93,57 FR27.................................91/2.....................15/06/2015 .................110,09 ..............110,49................110,29 ..............................6,78 ................................104,45 ................................3-Mar-10 ................................4........................................9 ...........................104,45...............104,40 FR28 ....................................10......................15/07/2017 .................114,33..............114,83 ...............114,58................................7,16 ................................106,25 ................................5-Mar-10 ...............................10 .....................................20 ...........................106,25 ...............106,20 FR30 ..............................103/4.....................15/05/2016.................116,46 ..............116,94 ................116,70 ..............................6,96 .................................110,28 .................................7-Jan-10 ...............................10 .....................................20.............................110,28 ................110,20 FR31 .......................................11......................15/11/2020 ................123,23..............123,73 ..............123,48...............................7,57 .................................112,85.................................6-Apr-10 ...............................10 .....................................20.............................112,85 ................112,80 FR32.....................................15 .....................15/07/2018 ................143,73.............144,23 ..............143,98 ..............................7,30.................................135,25..............................25-Mar-10.................................5 ......................................10............................135,25 ...............135,20 FR33 ...............................121/2 .....................15/03/2013 .................112,78 ..............113,00 ...............112,89 ...............................6,12 ...................................111,78.................................9-Jun-10.................................9 .....................................20 ..............................111,78 ..................111,75 FR34.................................12,8.....................15/06/2021 ................136,24..............136,74...............136,49 ..............................7,66 ................................126,25.................................8-Apr-10 ..............................50....................................100............................126,25 ...............126,00 FR35 .................................12,9....................15/06/2022 ................135,37 .............135,87...............135,62..............................8,07 .................................90,50 ...............................3-Mar-09 ..............................20 .....................................80.............................90,50 ................90,40 FR36 ................................111/2.....................15/09/2019 ................124,92.............125,42 ................125,17 ..............................7,50 ................................103,80..............................27-Mei-09 ...............................10 .....................................20 ...........................103,80................103,75 FR37 .....................................12 ....................15/09/2026................125,48 .............125,98 ...............125,73 ..............................8,92..................................114,70 ..............................14-Sep-07 ...............................10 ......................................10 .............................114,70.................114,70 FR38................................11,60 ....................15/08/2018 ................124,06 .............124,56................124,31...............................7,37 .................................115,00................................12-Jan-10 ..............................20 .....................................20.............................115,00 ................115,00 FR39................................113/4....................15/08/2023.................124,77 .............125,27...............125,02 .............................8,48..................................95,00 ...............................4-Sep-08.................................2........................................4.............................95,00.................94,90 FR40 .....................................11 ....................15/09/2025..................117,90..............118,40.................118,15 ..............................8,78 ................................103,45 .............................23-Okt-09 ..............................20 .....................................40............................103,45 ...............103,40 FR42 ...............................101/4.....................15/07/2027................109,83 ..............110,33 ...............110,08 ..............................9,06 ................................103,65................................12-Apr-10 ...............................10 ......................................10............................103,65 ...............103,65 FR43 ...............................101/4.....................15/07/2022.................114,60 ...............115,10 ...............114,85..............................8,23.................................107,05 .................................7-Apr-10 ...............................15 .....................................30 ............................107,05................107,00 FR44 ....................................10 ....................15/09/2024 ................109,92..............110,42 .................110,17 ...............................8,71 ................................100,05 ................................9-Mar-10 ...............................15 .....................................50 ...........................100,05 .................99,75 FR45................................93/4 ....................15/05/2037................102,02.............102,52...............102,27 ...............................9,51 ..................................97,50................................13-Apr-10 ...............................10 .....................................35 ............................107,50 .................97,50 FR46 ................................91/2.....................15/07/2023 .................107,76.............108,26 ...............108,01..............................8,45 .................................82,00 ..............................24-Jul-08 ...............................10 .....................................20.............................82,00 .................81,50 FR47.....................................10....................15/02/2028 ................107,06 .............107,56 ................107,31 ...............................9,14.................................103,95 ...............................21-Jun-10 ................................4........................................8............................103,95................103,92 FR48......................................9.....................15/09/2018................108,63 ..............109,13..............108,88 ..............................7,46 .................................101,00 .................................7-Apr-10..................................1........................................3 ............................101,00 ...............100,90 FR49......................................9 .....................15/09/2013................106,52 .............106,77 ..............106,65 ..............................6,27 .................................95,80 ..............................18-Jun-09 ...............................10 .....................................20.............................95,80 .................95,75 FR50...............................101/2 ....................15/07/2038 ................107,69 .............107,94 ................107,81..............................9,68 ..................................97,05...............................22-Feb-10 ..............................50....................................100 .............................97,05 .................97,00 FR51..................................111/4.....................15/05/2014.................114,48..............114,80 ...............114,64..............................6,34 .................................94,50 .............................26-Feb-09 ................................8 ......................................12.............................94,50 .................93,70 FR52 ...............................101/2....................15/08/2030 ..................111,02 ...............111,52.................111,27 ..............................9,24 ................................102,50.................................5-Mei-10 ...............................10 .....................................40 ...........................104,80 ...............102,45 FR53.................................81/4......................15/07/2021................103,46 .............103,96 ................103,71 ...............................7,73 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR54 ................................91/2......................15/07/2031................102,60.............103,00 ..............102,80 ...............................9,19 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR55................................73/8.....................15/09/2016 .................101,72 ..............102,19................101,96 ..............................6,95 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR56 ...............................83/8 ....................15/09/2026 .................98,82 ..............99,32 ................99,07 .............................8,48 ................................106,85.................................11-Okt-10.................................5 ......................................10 ...........................106,85................106,75 VR17........................................-.....................25/06/2011................100,45..............101,22 ..............100,84 ..............................6,32..................................99,87..............................17-Mar-08 ..............................39 .....................................39 .............................99,87.................99,87 VR18........................................-.....................25/10/2012.................101,08 ..............101,24.................101,16..............................6,30..................................99,00..........................22-Agust-07 ..............................30 .....................................30.............................99,00.................99,00 VR19........................................-.....................25/12/2014 .................101,26 ..............101,37................101,32..............................6,29 .................................99,80 .............................14-Mar-08 ...............................91 ......................................91.............................99,80 ................99,80 VR20.......................................-....................25/04/2015.................101,30...............101,41................101,35..............................6,28..................................99,33 ..............................18-Feb-08.............................198 ...................................396 .............................99,33.................99,27 VR21........................................-......................25/11/2015................100,99 ...............101,13 ...............101,06..............................6,30 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR22.......................................-....................25/03/2016 ................100,92.............100,99 ..............100,96 ...............................6,31 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR23.......................................-.....................25/10/2016 ...............100,80 ...............101,12 ..............100,96 ...............................6,31 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR24.......................................-....................25/02/2017................100,68.............100,95 ...............100,81 ..............................6,32 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR25.......................................- ....................25/09/2017 ................100,57.............100,89...............100,73 ..............................6,32 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR26.......................................-.....................25/01/2018.................101,38..............101,49 ...............101,44..............................6,28 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR27.......................................- ....................25/07/2018.................101,50..............101,50 ...............101,50..............................6,28 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR28.......................................- ...................25/08/2018.................101,38..............101,49 ...............101,44..............................6,28 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR29.......................................-....................25/08/2019.................101,44..............101,56 ...............101,50..............................6,28 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR30.......................................-.....................25/12/2019.................101,45..............101,64 ...............101,54 ..............................6,27 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................VR31........................................- ...................25/07/2020.................101,45..............101,64 ...............101,54 ..............................6,27 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................-

Benchma k Sun

5

Post Trade

Kuotasi

Y % 3 D 0 30 D 0 8 8993 8 8989 9 0222 9 02 9 9 302 9 299 9 2245 9 2242 9 3064 9 306 9 3772 9 3769 9 438 9 4379 9 4904 9 4903 9 5352 9 5350 9 5733 9 5732 9 6058 9 6057 9 6333 9 6333 9 6566 9 6566 9 6763 9 6763 9 6930 9 6930

Sumber: HIMDASUN

TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI

TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI

M

Da a se u uh

A

B

R R R R OR OR N R R

N N N N

Nm

P D

O O O O O O O O

M

TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH

N N N N

Bond Name

Trade Date

N N N N

Price

Volume

Value *)

(Bio) IDR

(Bio) IDR

Yield

Coupon

R R R R

m m m m

N

R

N R

N N N N N N N N

R R R R R R R R

N

R OR OR

R N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N

R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

C

Bond Name

R

R R R R R R R R R

R OR OR

R

R

N

R A m m m m m m m m

M M M M M M M M

A A

A A A

m m

A

A O A O A A A A A A A A A A A A

Price Vol. (Bio) Value *) IDR

Yield

Coupon Rating

(Bio) IDR

m m

M

PT Panin Life

30/12/10

29/12/10

M M m m M

m m M

29/12/10

28/12/10

A

A A

A AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA

A

m m

M

RU O

NA AA

R

AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA A A AA AA AA AAA AAA AAA AAA AAA AAA AAA AAA A A A AA AA AA

A N A

A A A A A

A

O O m m m

A

AA A N A A

29/12/10

28/12/10

30/12/10

29/12/10

30/12/10

Beli

Jual

29/12/10

Beli

Jual

Secure Money US$ ..................................................................................13,0788.................13,7327................13,0702...............13,7237 Secure Money.........................................................................................195,3816..............205,1507.............193,8780............203,5719 Progressive Money................................................................................538,3919...............565,3115 ............537,4608...........564,3338 Dynamic Money....................................................................................954,0570............1.001,7599.............952,4814..........1.000,1055 Money Market Rp ...................................................................................115,5696 ...............121,3481 ..............115,5539..............121,3316 Syariah Progressive Rp...........................................................................145,1539................152,4116..............144,3917 ...............151,6113 Syariah Dynamic Rp................................................................................165,3781..............173,6470.............164,3862............172,6055 Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli

M

30/12/10

Jual

Beli

29/12/10

Jual

Beli

m m

29/ 2/ 0

28/ 2/ 0

Sun Life Financial Indonesia

29/12/10

28/12/10

Brilliance Aggressive .................................................................................................9.910,00...................................................9.790,15 Brilliance Moderate...................................................................................................5.537,88.................................................5.492,65 Brilliance Conservative..............................................................................................2.226,70..................................................2.219,40 Brilliance Xtra Aggressive...........................................................................................1.408,17 ..................................................1.390,33 Brilliance Xtra Dynamic...............................................................................................1.465,17..................................................1.460,48 Brilliance Xtra Prima...................................................................................................1.513,48...................................................1.509,10 Brilliance Xtra Progressive.........................................................................................1.206,67..................................................1.205,36 Brilliance USD Managed Fund.......................................................................................2,2125......................................................2,2131 Optima Pricipal Value...................................................................................................1.114,02 .....................................................1.111,08 Brilliance Aggressive Multi Plus Fund.........................................................................1.853,36...................................................1.831,45 Brilliance Hasanah Balanced Fund.............................................................................1.078,44...................................................1.074,70 Brilliance Hasanah Equity Fund..................................................................................1.320,70..................................................1.308,58 Salam Equity Fund .....................................................................................................1.039,53 ....................................................1.031,10 Salam Balanced Fund.................................................................................................1.006,7 M

K

m

PT AJ Sequis Life

29/12/10

28/12/10

M

PT Asuransi Jiwa Sinarmas

M m m m W

m m m m m

m

m m

29/12/10

28/12/10

23/12/10

22/12/10

Stable Fund Rupiah.................................................................................................1.470,7210...............................................1.470,2189 Stable Fund Dollar ......................................................................................................1,29340...................................................1,29300

29/12/10 Allianz Life Indonesia

Jual

Beli

28/12/10

Jual

Beli

Smartlink Rupiah Money Market Fund....................................................2.027,28................1.925,92..............2.026,92..............1.925,57 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund ......................................................2.476,31..............2.352,49...............2.470,91.............2.347,36 Smartlink Rupiah Balanced Fund............................................................2.527,09..............2.400,74 ..............2.513,09.............2.387,44 Smartlink Rupiah Equity Fund..................................................................1.877,94...............1.784,04...............1.860,18................1.767,17 Smartlink Dollar Managed Fund.................................................................1,6608 ..................1,5778 ..................1,6610 ................1,5780 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund ......................................................1.413,75...............1.343,06...............1.404,51 .............1.334,28 Smartlink Rupiah Deposit Fund ..............................................................1.008,42 ................958,00..............1.008,33.................957,91 Allisya Money Market Fund......................................................................1.245,56................1.183,28...............1.245,32...............1.183,06 Allisya Rupiah Fixed Income Fund............................................................1.456,10...............1.383,29 ................1.457,71.............1.384,82 Allisya Rupiah Balance Fund....................................................................1.689,26 ..............1.604,80 ..............1.682,59.............1.598,46 Allisya Rupiah Equity Fund........................................................................1.351,73................1.284,15...............1.339,63..............1.272,65 SmartWealth Equity Performa Fund........................................................1.298,79...............1.233,85..............1.283,80................1.219,61

29/12/10

28/12/10

SmartWealth Money Market Fund...............................................................................1.155,05 ....................................................1.154,91 SmartWealth Fixed Income Fund...............................................................................1.206,33..................................................1.206,27 SmartWealth Balanced Fund ......................................................................................1.397,52 ..................................................1.383,47 SmartWealth Equity Fund...........................................................................................1.773,68..................................................1.754,84 SmartWealth Sectoral Equity Fund ............................................................................1.208,75....................................................1.197,45 GroupLink Corporate Fund A.......................................................................................1.170,38.....................................................1.170,15 GroupLink Money Market Fund ..................................................................................1.024,26....................................................1.024,12 GroupLink Fixed Income Fund....................................................................................1.034,82..................................................1.032,89 GroupLink Equity Fund ...............................................................................................1.148,04....................................................1.136,27 Allianz Protected Fund A............................................................................................1.478,73...................................................1.474,24 Allianz Protected Fund B..............................................................................................1.319,61..................................................1.320,45 Allianz Protected Fund C..............................................................................................1.013,16...................................................1.012,02 Global Investa Protected Fund A..................................................................................1.313,18...................................................1.314,02 Global Investa Protected Fund B.................................................................................1.029,76 ..................................................1.029,59 Global Investa Protected Fund C Rupiah.....................................................................1.018,43...................................................1.018,08 Primavest Protected Fund A......................................................................................1.060,04...................................................1.061,52

Beli

Hasil investasi (%) 30 Hari terakhir

1 Tahun terakhir

Equity Stable Link(Rp)...........................................................................3.332,621............3.299,295 .................-0,396 ..................11,614 Equity Safe Link Plus(Rp).......................................................................1.334,315..............1.334,315 ..................0,062..................11,587 Flexi Safe Steady(Rp)...........................................................................2.358,764............2.358,764.................-0,486...................11,107 Flexi Safe Steady(US$) ............................................................................0,15633................0,15633 ..................0,045...................6,217 Flexi Managed Fund(Rp).........................................................................1.836,561..............1.836,561...................0,032..................19,612 Flexi Safe Equity Fund(US$)...................................................................1.149,046..............1.149,046 ...................1,340................25,272

PT AXA Financial Indonesia

M

30/12/10

Jual

Beli

29/12/10

Jual

Beli

30/12/10

29/12/10

MaestroLink/MaestroLink Plus: m

JS LINK JIWASRAYA

M

30/12/10

28/12/10

Signature Link Adventurous ..................................................................10.385,61..............9.866,33.............10.289,92.............9.775,42 Signature Link Balanced.........................................................................5.788,03..............5.498,63...............5.753,76 ............5.466,07 Signature Link Cautious...........................................................................1.813,99................1.723,29.................1.809,11...............1.718,65

m m

Harga per unit 31/12/10 30/12/10

28/12/10

29/12/10

29/12/10

29/12/10

Jual m

Beli

28/12/10

28/12/10

Jual

Beli

AXA Mandiri Financial Services

Fixed Income Plus(USD)................................................................................................1,2797.....................................................1,2788 Fixed Income Plus(IDR)...........................................................................................1.714,4267..............................................1.706,4098 Cash Plus(IDR)........................................................................................................1.525,9912..............................................1.525,8546 Equity Plus(IDR)....................................................................................................4.332,0913..............................................4.324,5713 Balanced (IDR) ........................................................................................................2.172,1335...............................................2.167,4529 Dynamic (IDR)...........................................................................................................1.144,7116...............................................1.142,5359 Dollar Protection Plus Fixed Income 03.........................................................................1,2919 ......................................................1,2917 Maestropiece Platinum(USD)...........................................................................................1,1911 .......................................................1,1913 Maestropiece Platinum 02(USD)....................................................................................1,1827......................................................1,1830 Maestro Equity Syariah Rupiah...............................................................................1.592,3139...............................................1.582,7573 Maestro Balanced Syariah Rupiah.........................................................................1.299,0969..............................................1.292,4239

30/12/10

Beli

Jual

29/12/10

Beli

Jual

Mandiri Secure Money US$........................................................................11,7749................12,3636.................11,7367 ..............12,3235 Mandiri Fixed Money ................................................................................157,0141.............164,8648 .............155,9823 .............163,7814 Mandiri Secure Money............................................................................193,7625............203,4506..............192,3871...........202,0065 Mandiri Progressive Money...................................................................439,3244.............461,2906 ...........438,5806 ..........460,5096 Mandiri Dynamic Money...........................................................................714,0711..............749,7747 ..............712,9136 ...........748,5593 Mandiri Attractive Money........................................................................142,1736..............149,2823..............141,8625............148,9556 Mandiri Active Money.............................................................................132,9768..............139,6256..............132,5941 ............139,2238 Mandiri Money Market............................................................................116,0224...............121,8235..............116,0066.............121,8069 Mandiri Attractive Money Syariah..........................................................159,7609...............167,7489.............158,8230 ............166,7642 Mandiri Active Money Syariah ................................................................136,2145..............143,0252..............135,5051............142,2804

PT A.J. Central Asia Raya

29/12/10

28/12/10

CARLink Pro-Fixed..................................................................................................1.881,7210...............................................1.881,2530 CARLink Pro-Mixed..............................................................................................2.094,8670...............................................2.077,1390 CARLink Pro-Safe .................................................................................................1.543,2920 .............................................1.543,0050 Century Pro-Fixed...................................................................................................1.314,0010...............................................1.313,6780 Century Pro-Mixed ..................................................................................................1.512,1060...............................................1.505,1690

BPPI Plus Fund-1......................................................................................................897,3585................................................897,3585 BPPI Plus Fund-2.....................................................................................................770,0000................................................770,0000

PT Asuransi Jiwa John Hancock

M m

A

29/12/10

Jual 28/12/10

A

A

Ekalink Aggressive ......................................................................................................1.764,21...................................................1.742,99 Ekalink Dynamic........................................................................................................1.458,69...................................................1.447,98 Ekalink Fixed Income...................................................................................................1.179,22....................................................1.177,03

29/12/10 29/12/10

m m m m

29/12/10

Equity Life Indonesia

PT BNI Life Insurance

W

O O O O O O O O O O

Arthalink-Aggressive..............................................................................................1.146,6470...............................................1.132,8638 Arthalink-Dynamic.................................................................................................1.627,4969 ................................................1.614,1727 Arthalink-Fixed Income...........................................................................................1.016,0707.................................................1.014,1041 EKALINK SUPER AGGRESSIVE............................................................................1.409,5320 ...............................................1.391,7690 EKALINK SUPER DYNAMIC ...................................................................................1.271,4970...............................................1.261,2620 Excellink-Aggressive Fund....................................................................................2.994,3400.............................................2.958,9090 Excellink-Dynamic ................................................................................................2.976,0640.............................................2.953,3050 Excellink-Dynamic Dollar Fund.......................................................................................1,1504......................................................1,1504 Excellink-Fixed Income Fund.................................................................................2.089,8870.............................................2.089,4350 Excellink-Secure Dollar Income Fund ............................................................................1,0427.....................................................1,0426 Excellink-Aggressive Syariah..................................................................................1.372,6373...............................................1.359,5102 Excellink-Dynamic Syariah........................................................................................1.412,1931..............................................1.404,9927 Excellink-Fixed Income Syariah..............................................................................1.024,8353..............................................1.024,8353

m M

AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)

m m A O A O A A A A A A A A A A A A

O O

AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA

MAA Equity Fund .......................................................................................................2.617,60..................................................2.581,44 MAA Cash Fund.........................................................................................................1.988,20...................................................1.987,94 MAA Managed Fund...................................................................................................1.695,09..................................................1.680,84 MAA Income Fund.......................................................................................................1.538,10..................................................1.538,03 MAA USD Managed Fund ..........................................................................................1,087815..................................................1,087581

PT AXA Life-Indonesia

m m m m

A A A

AA

Panin Rp Cash Fund.....................................................................................................1.738,13....................................................1.737,99 Panin USD Cash Fund.................................................................................................0,13442...................................................0,13442 Panin Rp Managed Fund ...........................................................................................4.630,33.................................................4.592,33 Panin USD Managed Fund ..........................................................................................0,18360...................................................0,18358 Panin Rp Equity Fund................................................................................................12.417,68.................................................12.266,01 Panin Rp Fixed Income Fund.......................................................................................1.361,02..................................................1.358,39 Panin Syariah Rp Cash Fund........................................................................................1.372,21....................................................1.371,97 Panin Syariah Rp Managed Fund................................................................................1.662,03 ..................................................1.653,02 Panin Syariah USD Manage Fund ...............................................................................0,01068...................................................0,01068 Panin Syariah Rp Equity Fund ...................................................................................2.070,30...................................................2.051,41 Panin MUL Rp Conservative Fund.................................................................................1.716,13.....................................................1.710,16 Panin MUL Rp Moderate Fund...................................................................................2.253,83.................................................2.229,06 Panin MUL Rp Aggressive Fund..................................................................................2.729,91.................................................2.696,40 Panin MUL USD Aggressive Fund..............................................................................11,54380...................................................11,44160

PT MAA Life Assurance Ha ga pe un 29/ 2/ 0 28/ 2/ 0

PT Av s Assu ance

A

N N N N

RU O

R N N N N

Harga per unit

M M M M M M M M M M M

A AA AA AA AA AA AA AA AA

A

O

AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA AA

A

M M M M M M M M

A

A

A A A A A

AJ Manu e ndones a

A m m m m m m m m

A m N A A

N

O O

Commonwea h L e

A AA AA AA AA AA AA AA AA

A

O

INSURANCE LINKED

M

Trade Date

NA

R R R R R

PT Prudential Life Assurance

O A A A A A A A A O O O O A A O O O O O O O O O O O O O O O

N

R

A m

R R R R R

m m m m m

mm mm mm

Y DR

R R R R

N N N N N N N N N

R R R R N

O O O O O O O O O O A A A A A A A A O O O O A A O O O O O O O O O O O O O O O

R R

m m m m

M

B

R R

N

Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Desember 2010

O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O

V

DR

R R R R

N

O O O O O O O O

V B

Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Desember 2010

N A A

O O O O O O O O

ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 3 Desembe 20 0

29/12/10

28/12/10

Carlisya Pro Safe....................................................................................................1.023,5593 ...............................................1.026,7310 Carlisya Pro Mixed.................................................................................................1.050,3327................................................1.048,1163 Carlisya Pro Fixed ..................................................................................................1.032,2474...............................................1.034,1258

PT Asuransi Takaful Keluarga

29/12/10

28/12/10

Takafulink Ahsan...................................................................................................1.083,3856..............................................1.078,6903 Takafulink Alia.........................................................................................................1.450,7410 .............................................1.438,4686 Takafulink Istiqomah...............................................................................................1.491,6353................................................1.491,7270 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link ....................................................................1.789,1291...............................................1.784,7274

PT Great Eastern Life Indonesia

29/12/10

28/12/10

GreatLink Bond Fund (IDR) .....................................................................................1.501,2475...............................................1.498,2721 GreatLink Equity Fund (IDR) ................................................................................2.443,8868...............................................2.414,3155 GreatLink Optimum Fund (IDR)..............................................................................1.972,6476...............................................1.956,3510 GreatLink Cash Fund (IDR).....................................................................................1.253,8782...............................................1.253,8813 GreatLink Fixed Income Fund (IDR)..........................................................................1.477,7681...............................................1.474,8412 GreatLink Dynamic Fund (IDR)..............................................................................2.309,3232..............................................2.281,3944 GreatLink Balance Fund (IDR).................................................................................1.916,0965..............................................1.900,2789

PT Asuransi Mega Life

30/12/10

29/12/10

Wealth Maxima Fixed.............................................................................................1.232,8224..............................................1.230,3868 Wealth Maxima Mixed.............................................................................................1.351,3633...............................................1.352,8132

29/12/10

28/12/10

Mega Link Agressive Fund.....................................................................................1.293,2065..............................................1.282,6447 Mega Link Balance Fund........................................................................................1.489,5856 ..............................................1.479,7056 Mega Link Protected Fund.......................................................................................1.411,6384...............................................1.409,5616

PT Asuransi Jiwa Recapital

29/12/10

Jual

Beli

28/12/10

Jual

Beli

Relife Investlink Fixed Fund..................................................................1.453,9315............1.381,2349...........1.452,4716.........1.379,8480 Relife Primelink Balanced Fund...........................................................1.502,6437.............1.427,5115...........1.489,0126..........1.414,5620 Relife Primelink Equity Fund .................................................................1.741,3973...........1.654,3274............1.721,8078...........1.635,7174 Relife Primelink Fixed Fund...................................................................1.197,8672.............1.137,9738............1.197,5396...........1.137,6626

PT AJ Bumi Asih Jaya

29/12/10

28/12/10

Asih Fixed Income ....................................................................................................2.906,66.................................................2.905,80 Asih Mixed Fund..........................................................................................................3.160,14..................................................3.143,84 Asih Equity Fund.......................................................................................................2.839,84 .................................................2.824,97 Asih Student Fund .....................................................................................................2.951,83..................................................2.935,53

PT Asuransi CIGNA

29/12/10

28/12/10

CIGNA Money Market.................................................................................................1.330,74...................................................1.328,73 CIGNA Fixed Income .................................................................................................1.448,49..................................................1.444,27 CIGNA Equity............................................................................................................2.094,79.................................................2.068,00 CIGNA Structure Fund ................................................................................................1.215,32...................................................1.215,09

PT ACE Life Assurance

29/12/10

28/12/10

ACE Rupiah Equity Fund........................................................................................2.188,2898..................................................2.161,8111 ACE Rupiah Managed Fund......................................................................................1.721,4104................................................1.707,1887 ACE Rupiah Stable Fund..........................................................................................1.215,7769 ...............................................1.213,3670

Generali Indonesia

29/12/10

28/12/10

Generali Equity ..........................................................................................................1.309,08..................................................1.292,44 Generali Fixed Income................................................................................................1.065,23..................................................1.062,22 Generali Money Market ..............................................................................................1.025,93...................................................1.025,37 Generali Equity I..........................................................................................................1.134,80....................................................1.120,93 Generali Fixed Income I .............................................................................................1.004,52...................................................1.001,82 Generali Money Market I.............................................................................................1.015,84....................................................1.015,75 Generali Equity II.........................................................................................................1.016,37..................................................1.006,20 Generali Fixed Income II................................................................................................977,72......................................................978,13 Generali Money Market II .............................................................................................999,57....................................................999,43

CIMB Sun Life

29/12/10

28/12/10

CSL Link Ekuitas.........................................................................................................1.194,50...................................................1.180,85 CSL Link Berimbang...................................................................................................1.120,38.......................................................1.111,19 CSL Link Pasar Uang..................................................................................................1.027,35...................................................1.027,25 CSL Link Ekuitas Syariah.............................................................................................1.172,66...................................................1.162,86

f8 Yen(100)/Rp

13.925,88

80,12 13.948,50

27/12 28/12

11.873,03

41,99

10.849,68 29/12 30/12

23/12

37,92

29/12 30/12

Pergerakan harga emas

23/12

-4,86 1.163,23

27/12 28/12

1.400 1 400 1.350

27 Jul.

23/12

1.300

1.163

3.814,00

15,50 1.382,40

27/12 28/12

29/12 30/12

27/12 28/12

WTI NYMEX (US$ per bl)

KLCE (RM per ton)

91,38

33,00

23/12

10.200,00

1,54

3.730,00 29/12 30/12 31/12

Olein BBJ (Rp/kg)

-50,00

91,00

27/12 28/12

29/12 30/12

10.000,00

27/12 28/12

29/12 30/12 31/12

23/12

27/12 28/12

29/12 30/12

Bursa berjangka gebrak pasar

1.421

(US$/ounce)

29/12 30/12

CPO

CBT Gold (US$/troy ounce) 1.421,10

1.153,46

11.866,98

27/12 28/12

Emas

HK$/Rp

Euro/Rp

Pound/Rp

11.030,92

23/12

Komoditas

Senin, 3 Januari 2011

Pacu transaksi, BBJ & BKDI pertajam program sosialisasi

1.250 1.200

30 Jul.

31 Agst.

30 Sept. 29 Okt. 30 Nov.

Emas sentuh US$1.421 NEW YORK: Harga emas menyentuh US$1.421,40 per ounce yang menutup kenaikan tahun kesepuluh berturut-turut. Perak juga mencatat kenaikan tertinggi tahunan sejak tahun 1979. Kontrak berjangka emas mengalami aksi reli 30% tahun ini, menanjak menuju rekor dalam satu hari sebesar US$1.432,50 per ounce pada 7 Desember lalu di tengah krisis Eropa. Di Comex New York, kontrak berjangka emas untuk pengiriman Februari ditutup menguat US$15,50 atau 1,1% pada pukul 1:42 waktu setempat. Sumber: Bloomberg

BISNIS/T01/YUS/HUSIN PARAPAT

PORTOFOLIO Minyak di atas US$90 NEW YORK: Menutup 2010, minyak mentah mencatat kenaikan tertinggi sejak 2007 yang dipicu oleh melemahnya dolar AS dan meningkatnya kontrak berjangka minyak. Bloomberg melaporkan kontrak minyak untuk pengiriman Februari naik US$1,54 atau 1,7% menjadi US$91,38 di New York Mercantile Exchange. Meskipun pekan ini harganya merosot 13 sen, harga minyak naik kembali 8,6% pada Desember. Pada akhir tahun, harga minyak bertengger di atas US$90 per barel dan merupakan kali kedua sejak kontrak ini mulai diperdagangkan pada 1983, setelah pernah bersandar di harga US$95,98 pada 2007. (BISNIS/T01/YUS)

pihaknya akan lebih mempertajam program sosialisasi produk terutama produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). “Hal itu sejalan dengan arahan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk memperbanyak perdagangan komoditas primer,” katanya kepada Bisnis kemarin. Dirut BKDI Megain Wijaya menyatakan pihaknya siap menggelontorkan anggaran sedikitnya 20% dari total pendapatan perusahaan untuk investasi edukasi dan pelatihan perdagangan berjangka sepanjang tahun ini.

BISNIS INDONESIA

1.150 31 Des.

Kinerja transaksi BBJ (dalam lot)

JAKARTA: Bursa berjangka komoditas Tanah Air akan lebih agresif melakukan penetrasi pasar dengan menajamkan program edukasi dan sosialisasi sehingga bisa mendongrak volume transaksi.

Multilateral Kumulatif transaksi Rata-rata transaksi per hari OTC (SPA+PALN) Kumulatif transaksi Rata-rata transaksi per hari Total transaksi di BBJ

2009 19.406 80

2010* 12.728 50

4.459.851 17.153 4.479.257

4.969.687 20.969 4.982.415

Ket: OTC: Over the counter, SPA: Sistem perdagangan alternatif (SPA), PALN: Penyaluran Amanat Nasabah ke bursa Luar Negeri, * per 30 Nov. Sumber: PT BBJ

Untuk mencapai tujuan itu, PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) akan menggelontorkan dana dalam jumlah signifikan. BBJ misalnya mengalokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar, sedangkan BKDI menganggarkan minimal 20% dari total pendapatan perusahaan. Direktur BBJ M.Bihar Sakti Wibowo mengungkapkan alokasi anggaran untuk program edukasi dan sosialisasi itu sudah dicantumkan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT). “Anggarannya sekitar Rp1 miliar – Rp2 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan anggaran tahun lalu,” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Dia menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan tempat, sarana, dan prasarana untuk keperluan

5 Perusahaan penggerak pasar terbaru BBJ Pialang Premier Equity Futures Mahadana Asta Berjangka Askap Futures

Jenis Kontrak Kontrak Indeks Emas (KIE) Kontrak Indeks Emas (KIE) Kontrak Gulir Emas (KGE) Kontrak Gulir Emas AS$ (KGEUSD) Kontrak Indeks Emas (KIE) Kontrak Gulir Emas (KGE) Kontrak Gulir Emas AS$ (KGEUSD)

Melonjak drastis Pedagang Monex Investindo Sentra Arta Maxima

Jenis Kontrak Kontrak Gulir Emas AS$ (KGEUSD) Kontrak Indeks Emas (KIE) Kontrak Gulir Emas (KGE) Kontrak Gulir Emas AS$ (KGEUSD)

Sumber: BBJ

BISNIS/YUS/HUSIN PARAPAT

edukasi dan sosialisasi di kantor baru BBJ di kawasan MH Thamrin. “Kami berencana membuat semacam akademi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai perdagangan berjangka. Di mana pada akhirnya akan mendorong perkembangan bursa berjangka. Kini tinggal menyusun jadwal, kurikulum dan rekrutmen tenaga pengajarnya”.

Manajemen BBJ menaruh harapan melalui program edukasi dan sosialisasi yang lebih agresif, volume transaksi perdagangan berjangka bisa ditingkatkan minimal 10% pada tahun 2011. Total transaksi BBJ sepanjang Januari-November 2010 mencapai 4,98 juta lot yang terdiri dari 12.728 lot transaksi multilateral dan 4,96 juta lot over the counter (OTC). Pada tahun lalu BBJ mencatat

4,47 juta transaksi perdagangan berjangka yang terdiri dari 19.406 lot transaksi multilateral dan 4,45 juta lot transaksi berjangka yang terjadi di luar bursa (over the counter/OTC). OTC terdiri atas sistem perdagangan alternatif (SPA) dan penyaluran amanat nasabah ke bursa luar negeri (PALN). Hal senada akan dilakukan manajemen BKDI. Menurut Arwadi J.Setiabudi, Direktur BKDI,

BKDI menutup perdagangan 2010 pada 30 Desember 2010 dengan kenaikan volume transaksi sebesar 17,34% dari hari sebelumnya. Pada hari penutupan tersebut, bursa berjangka kedua di Indonesia itu mencatat volume transaksi sebanyak 1.380 lot, tumbuh lebih dari tujuh kali lipat dari volume transaksi pada hari pertama peluncuran BKDI 21 Mei 2010 sebanyak 186 lot. Transaksi hari tersebut didominasi oleh perdagangan kontrak berjangka CPO berdenominasi rupiah dengan kode CPOTR yang mencapai 1.199 lot (86,88%) atau setara dengan 11.990 metrik ton. (02/YUSRAN YUNUS) (redaksi@bis-

nis.co.id)

KOMODITAS KUALA LUMPUR

NEW YORK

HARGA EMAS & PERAK

LONDON

TOKYO

Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 30 Desember 2010 (beli/jual):

Hargaberbagaikomoditasenergipadapenutupan 31 Desember 2010 diNewYorkMercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:

Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:

Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan 31 Desember 2010 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:

Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 30 Desember 2010 sebagai berikut:

Bln

Ttp

Prb

Ttg

Trd

Vol.

Pntp Sbl

CPO (RM/ton):

Ttp

Prb (%)

Ttg

Trd

Vol.

Pntp Sbl

Crude Oil (US$/barel):

Jan11 .....................3.814,00.............+33,00..............3.814,00............3.750,00 .............666 .........3.781,00 Feb11.....................3.820,00 ............+55,00............3.805,00............3.748,00 ...........1.224 ........3.765,00 Mar11 ....................3.788,00 ............+55,00 .............3.792,00 ............3.707,00...........9.782 ........3.733,00 Apr11.....................3.768,00 ............+63,00.............3.768,00...........3.684,00...........1.309........3.705,00 Mei11 .....................3.750,00............+68,00.............3.750,00............3.673,00 .............802 .......3.682,00

SINGAPURA

Prb

Ttg

Trd

Vol.

Pntp Sbl

Feb’11 ................4.405...........+0,067...........4.454 ...........4.306..........60.765 .............4.338 Mar’11 ................4.422...........+0,070...........4.456 ...........4.320 ..........24.510 .............4.352 Apr’11 .................4.401 ..........+0,064...........4.433 ...........4.300...........17.208 .............4.337 Mei’11 ................4.434 ..........+0,068...........4.462 ...........4.348.............5.414 .............4.366

RSS3 (US$cent/kg):

TSR20 (US$cent/kg): Jan11..........................500,00....................+1,00.............500,00 ............496,00.................14...........499,00 Feb11...........................495,50...................+3,50.............496,00.............492,00................112...........492,00 Mar11..........................494,00...................+3,00 .............493,50 ............489,50 ..............182 ............491,00 Apr11...........................493,00...................+3,50 .............493,00 ............489,00................50...........489,50

Sumber: Bloomberg

Jan’11..............1.421,10............+15,50.......1.420,70.......1.405,70 .................54........1.405,60 Feb’11.............1.421,40............+15,50......1.422,00 ......1.404,60 .........42.345 ........1.405,90 Mar’11 ...........1.422,50............+12,00.......1.420,70........1.409,10 ................130 .........1.410,50 Apr’11............1.423,60............+15,50 .......1.424,10 ......1.409,20.............6.120 .........1.408,10

BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 30 Desember 2010

Kontrak Berjangka Harian di BBJ

Harga lada di pasar Asia pada 31 Desember 2010 sebagai berikut:

Ttp

Prb

Ttg

Trd

Vol.

Pntp Sbl

Bln

Ttp

Prb

Ttg

Trd

Vol.

Pntp Sbl

Sumber: Bloomberg Mar’11.....................794,25..............+9,50..............796,25...............780,50..................18.041 ..........784,75 Mei’11......................820,75..............+9,00.............822,50..............808,00..................4.804.............811,75 Jul’11......................832,00 .............+8,50.............834,50...............820,00...................4.945 .........823,50 Sep’11.....................844,75..............+6,00.............848,00................837,50....................1.226..........838,75

Jagung (US$c/bushel): Mar’11 ....................629,00 ............+13,00 .............630,00.................615,75..................59.371...........616,00 Mei’11.....................636,50 ............+12,50.............638,50...............624,00..................17.592 .........624,00 Jul’11 .....................640,00 ............+12,00 ...............641,75...............628,00.................15.460.........628,00 Sep’11 ....................595,50.............+10,75 .............595,00...............583,25....................1.532..........584,75

Kedelai (US$c/bushel): Jan’11...................1.393,75.............+27,75...........1.394,50 ............1.366,50.................10.402.......1.366,00 Mar’11 .................1.403,00............+27,00 ..........1.404,00.............1.376,00................55.495........1.376,00 Mei’11..................1.409,00...........+26,50............1.410,50 ............1.383,00....................9.612.......1.382,50 Jul’11......................1.411,50 ...........+26,25.............1.413,25 ............1.385,00...................8.959.......1.385,25

Bungkil Kedelai (US$/ton): Jan’11.....................370,30..............+4,90..............372,00...............365,00 ..................3.308 .........365,40 Mar’11.....................373,90..............+4,70..............375,20 ..............368,40 ................14.444..........369,20 Mei’11......................374,50 .............+4,50..............375,80...............369,50....................2.651..........370,00 Jul’11 ......................374,80..............+4,20................376,10...............370,40 ....................1.327..........370,60

Sumber: Bloomberg

Bulan

Volume

Bulan

Ttp

Prb (%)

Ttg

Trd

Vol

Pntp Sbl

Karet (yen/kg) : Jan11..........................405,10...............+0,60 .................406,60..................397,00......................46...................404,50 Feb11...........................407,10.................+2,10.................408,00 .................399,90......................46 ...................405,00 Mar11.........................408,70 ................+1,80...................410,00...................401,10......................211 ...................406,90

Jan’11..............................9.644,00......................+108,50 Feb’11 ................................9.631,00.......................+107,50 Mar’11................................9.615,00.......................+107,00 Apr’11...............................9.594,50......................+105,50 Mei’11 ...............................9.579,50......................+105,50 Jun’11...............................9.559,50......................+105,50

Emas (yen/kg): Feb11.............................3.705.....................-15......................3.727....................3.698 ......................69.......................3.720 Apr11............................3.708.....................-14......................3.727....................3.698....................603.......................3.722 Jun11............................3.709.....................-14.......................3.721....................3.698....................598 .......................3.723

Alumunium (US$/metric ton): Jan’11...............................2.459,25..........................+15,75 Feb’11...............................2.464,50..........................+15,75 Mar’11...............................2.470,75..........................+15,75 Apr’11...............................2.477,00.........................+15,50 Mei’11................................2.481,25..........................+15,75 Jun’11..............................2.486,50.........................+16,50

Alumunium Alloy (US$/metric ton):

Perak (yen/kg): Feb11............................80,60.................unch...............................-..............................- .........................- .....................80,60 Apr11.............................80,10.................unch...............................- ............................- .........................- ......................80,10 Jun11...........................80,40..................+,20....................80,60...................80,40.........................4......................80,20 Sumber: Bloomberg

Jan’11...............................2.295,50..........................+0,50 Feb’11 ...............................2.275,50..........................+0,50 Mar’11 ...............................2.261,50..........................+0,50 Apr’11...............................2.245,00............................unch Mei’11...............................2.233,00............................unch Jun’11................................2.221,00............................unch Jan’11..............................2.446,50........................+45,25 Feb’11 ..............................2.448,00........................+45,25 Mar’11..............................2.453,50 .......................+45,00 Apr’11..............................2.460,00 .......................+45,00 Mei’11 ...............................2.467,00.......................+46,00 Jun’11 ...............................2.472,75........................+45,75

Bln

Ttp

Prb

Nikel (US$/metric ton): Jan’11..............................24.715,00.....................+450,00 Feb’11.............................24.735,00.....................+450,00 Mar’11............................24.748,00.....................+450,00 Apr’11.............................24.755,00.....................+450,00 Mei’11.............................24.745,00 ....................+440,00

Timah Hitam (US$/metric ton): Jan’11 ..............................2.563,00........................+35,50 Feb’11...............................2.554,00........................+33,00

Bln

Ttp

Prb

Mar’11..............................2.553,50........................+33,50 Apr’11 ..............................2.549,50........................+32,50 Mei’11 ..............................2.544,50........................+30,50

Timah (US$/metric ton): Jan’11 ............................26.932,00......................+377,00 Feb’11.............................26.932,00......................+377,00 Mar’11..............................26.917,00......................+377,00 Apr’11............................26.875,00.....................+380,00 Sumber: Bloomberg

TENDER CPO

Volume

TACJFX .................SEP 11............................................................1 TCFJFX ..................NOV 11..........................................................3 TCFJFX ..................JAN 12 ........................................................2

• Astra Agro Lestari 29 Desember 2010 Penjual

PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif

Lokasi pabrik

Kualitas barang

Volume (ton)

Nama barang

Pembeli

Harga

Lokasi penyerahan

Tanggal penyerahan

Paket Riau

Sumber: BBJ

Gandum (US$c/bushel):

Bln

Prb

Transaksi PALN Produk

Spot..............22.042,85................-48,15.......22.142,00 .........22.042,85 .......................- .........22.091,00 Jan’11.............22.497,00 .............+26,00.....22.600,00 ..........22.374,00 ..............3.718..........22.471,00 Feb’11.............22.782,00 .............+34,00......22.870,00..........22.656,00...............1.076.........22.748,00 Mar’11............23.042,00..............-54,00 ........23.121,00..........22.906,00..................186........23.096,00

Ttp

Seng (US$/metric ton):

HKJ50 ..................DEC 10....................................................235 HKJ50 ..................JAN 11...................................................1526 HKJ5U ..................DEC 10......................................................63 HKJ5U ..................JAN 11.....................................................533 KRJ35 ...................MAR 11..................................................1288

Lada (Rupee India/Kuintal):

Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 31 Desember 2010 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut:

Harga Penyelesaian

OLE ........................JAN 11................................................10200 OLE ........................FEB 11..................................................10180 OLE ........................MAR 11.................................................10130 OLE ........................APR 11................................................10075 OLE10 ....................JAN 11................................................10200 OLE10 ....................FEB 11..................................................10180 OLE10 ....................MAR 11.................................................10130

Produk

ASIA Bln

CHICAGO

Bulan

Transaksi OTC Melalui SPA Sumber: Bloomberg

Bln

Tembaga (US$/metric ton): Sumber: Antam

Komoditas

Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): Jan11..........................500,00 ..................+2,00 ..............501,00 ............498,00................39...........498,00 Feb11............................501,00..................+4,00 ..............501,00.............495,00................22............497,00 Mar11...........................501,00 ..................+5,00.............495,00.............495,00...................6...........496,00 Apr11............................501,50..................+4,50.............495,00.............495,00...................4............497,00

PT Aneka Tambang Emas Murni (30 Desember)........................Rp414.000/gram Perak Murni (30 Desember) .......................Rp8.980.000/kg

Heating Oil Futr (US$/galon):

Natural Gas Futr (US$/MMBtu):

Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 30 Desember 2010 sebagai berikut: Ttp

Feb’11..................91,38 ..............+1,54 ...........92,06 ...........89,05 ........147.986.............89,84 Mar’11 ................92,22 ..............+1,53...........92,85 ...........89,88.........44.358 .............90,69 Apr’11..................92,91 ..............+1,54 ...........93,45 ...........90,54 ..........22.416 ..............91,37 Mei’11 ..................93,41 ..............+1,50 ...........93,89 ............91,06...........12.725 ...............91,91 Jan’11 ..............254,37.............+5,83 ........255,50 ..........246,12 ............3.927 ..........248,54 Feb’11 ..............254,24.............+4,25.........256,69...........247,41 .........29.950 ...........249,99 Mar’11 .............254,85.............+4,08 .........256,74 .........248,24 ...........10.418 ...........250,77 Apr’11..............254,44.............+4,09.........256,25..........247,95............4.985...........250,35

Sumber: Bloomberg

Bln

Bln

TPP..........................Inhu..........................................FFA Max 5%........750 ....................CPO....................Withdrawn......9.640,00 ..................Loco Pabrik Penjual.........................22 Jan 2011 Total Paket Riau .....................................................................................750

LONDON

ICDX

Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 31 Desember 2010 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut:

Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 30 Desember 2010

Total Paket Medan .............................................................................................................2.000

Bulan Bln

Ttp

Prb

Ttg

Trd

Vol

Pntp Sbl

Kakao (Pound/ton): Mar’11..........................2.017 .................-6,00.............2.044.................2.001................5.325.................2.023 Mei’11.........................2.029 .................-5,00.............2.048.................2.013 .................3.127.................2.034 Jul’11..........................2.044..................-3,00.............2.052 ...............2.030.....................163.................2.047 Sep’11 ........................2.050.................-4,00.............2.054 ...............2.053.......................10.................2.054

Gula Putih (US$/ton): Mar’11.......................777,50...............+16,20...........782,30.............748,00 ................1.409................761,30 Mei’11.......................746,50...............+21,00...........746,60..............714,00...................346 ..............725,50 Ags’11......................678,60..............+30,60...........678,60............643,80 ....................164 .............648,00 Okt’11 ......................633,30..............+33,00..........634,60................619,10......................39..............600,30

Sumber: Bloomberg

Paket Medan Belawan..................Medan.....................................FFA Max 5%........2.000 ................CPO....................Withdrawn......9.850,00 ..................FOB Belawan.....................................05 Jan 2011

Pntp

Vol.

CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Januari, 2011........................................11.005.........................0 Februari, 2011........................................11.125.....................138 Maret, 2011...........................................11.065..................1.077 April, 2011............................................10.860.........................0 May, 2011.............................................10.860.........................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) : Desember, 2010..............................413.900.........................0 January, 2011....................................414.100.........................0 Febuary, 2011...................................414.300...........................1 Maret, 2011.......................................414.500.........................0 April, 2011.........................................414.800.........................0

Paket Timur Tg. Bakau................Mamuju...................................FFA Max 5%........2.000 ................CPO....................Withdrawn......9.490,00 ..................FOB Tg. Bakau...................................21 Jan. 2011 Kumai......................Kotawaringin .........................FFA Max 5%........2.000 ................CPO....................Withdrawn......9,590,00 ..................FOB Bumiharjo ..................................18 Jan 2011 Total Paket Timur ..................................................................................4.000 Tender PKO Paket Timur Tg. Bakau................Mamuju...................................FFA Max 3%........1.500..................PKO Super........SMART...........$1.750,00 ..................FOB Tg. Bakau...................................10 Jan. 2011 Total Paket Timur ..................................................................................1.500 Grand Total CPO.....................................................................................6.750

Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%

Grand Total PKO.....................................................................................1.500

INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

TLKM

ISAT

7.950

LMAS 5.400

50 7.900 23/12

27/12 28/12 29/12 30/12

51 250

5.100 23/12

27/12 28/12 29/12 30/12

PU pacu penyelesaian waduk Jatigede BISNIS INDONESIA

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum memacu penyelesaian proyek waduk Jatigede, Sumedang Jabar sebagai salah satu prioritas pembangunan infrastruktur 2011 mengingat kebutuhan penyediaan air baku mendesak diadakan. Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan peningkatan anggaran di sektor ke PU-an yang pada tahun ini mencapai Rp57 triliun, di mana Rp12,49 triliun di antaranya dialokasikan untuk Ditjen Sumber Daya Air (SDA) guna pembangunan dan rehabilitasi waduk di Indonesia. Dia menuturkan untuk sektor SDA, sasaran pembangunan pada tahun ini akan difokuskan pada pembangunan proyek waduk Jatigede yang kini masih berjalan, dan ditargetkan bisa diselesaikan pada 2014, sedangkan untuk fungsi pengairannya dapat direalisasikan pada 2013. “Di sektor SDA, tahun ini kami akan memacu

MTDL

pembangunan waduk Jatigede yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pengairan di wilayah itu,” katanya akhir pekan lalu. Djoko menjelaskan waduk ini berfungsi antara lain untuk mengairi 90.000 hektare area persawahan, mencegah meluasnya lahan kritis di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) CimanukCisanggarung seluas 7.711 km2.

Pinjaman China Proyek waduk yang mendapat pinjaman dari BUMN China sebesar US$144,067 juta dan APBN Rp869,1 miliar ini dibangun oleh kontraktor lokal yaitu PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan , dan kontraktor China Sinohydro Corp dengan nilai kontrak US$239 juta. Proyek ini menyerap tenaga kerja lokal 100 orang, nasional 108 orang, sedangkan tenaga kerja asal China dibatasi hanya 36 orang. (06)

EXCL 126

1 129 27/12 28/12 29/12 30/12

5.300

BMTR 65

3

51 23/12

BNBR

24/ 12 26/ 12 28/12 30/ 12 29/12 5/ 1 30/12 6/ 1 23/12 27/12

23/12

27/12 28/12 29/12 30/12

Biaya sertifikasi tanah gratis Target 30.000 rumah swadaya 2010–2014 OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Pemerintah membebaskan biaya sertifikasi hak atas tanah untuk menstimulasi pembangunan 7.500 rumah swadaya yang dilakukan masyarakat berpenghasilan rendah tahun ini. Komitmen tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerjasama No. 70/PKS/DS/ 2010 dan No. 13/SKB-500/XII/2010 yang ditandatangani antara Deputi Bidang Perumahan Swadaya Kemenpera Jamil Anshari dan Deputi Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Suwandi pada Jumat, pekan lalu. Kerja sama ini, jelas Jamil, merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama antara Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa dan Kepala BPN Joyo Winoto tentang pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah membangun rumah secara swadaya melalui sertifikasi hak atas tanah. “Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kesepakatan bersama,” ujarnya. Kedua instansi berkomitmen memban-

650 1

5.400

tu menyertifikasi hak atas tanah 30.000 unit rumah swadaya masyarakat kecil pada 2010–2014. Pada tahun lalu, pendampingan prasertifikasi telah dilakukan di 17 provinsi dan 67 kabupaten/kota. Pada tahun ini, akan dilanjutkan untuk mengurus sertifikasi tanah di 20 provinsi dan 60 kabupaten/kota. “Setiap tahun ditargetkan sekitar 7.500 sertifikat baru dan semua proses birokrasi pada saat prasertifikasi, sertifikasi, dan pascasertifikasi digratiskan,” katanya. Sertifikat tersebut, jelasnya, bisa diagunkan ke perbankan untuk mendapatkan fasilitas kredit Rp10 juta untuk rumah baru dan Rp5 juta untuk renovasi. Kepemilikan sertifikasi hak atas tanah masyarakat dinilai akan memberikan kepastian hukum bagi perbankan menyediakan fasilitas pembiayaan. “Kalau masyarakat sudah memiliki sertifikat dan bank membantu pembiayaan, backlog [akumulasi defisit] perumahan sekitar 800.000 unit per tahun akan bisa dikurangi secara bertahap,” jelasnya. Sekretaris Menpera Iskandar Saleh menjelaskan proses sertifikasi hak atas tanah merupakan langkah terobosan dalam membantu masyarakat kecil memediasi proses perizinan dan perkreditan yang selama ini kurang dimengerti. Untuk itu, pemerintah akan membentuk tim koordinasi yang terdiri atas kelompok kerja tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota yang terdiri dari unsur Kemenpera dan BPN. ([email protected])

68 23/12

BHIT 163 40

600 27/12 28/12 29/12 30/12

23/12

1 163

27/12 28/12 29/12 30/12

23/12

27/12 28/12 29/12 30/12

‘Properti 2011 akan loncat’ BISNIS INDONESIA

JAKARTA: Menjelang tutup tahun lalu, sejumlah pengamat dan praktisi bisnis properti menyuarakan sikap optimistis. Untuk menelusuri lebih jauh pandangan tersebut, Bisnis berbincang dengan Ali Hanafia Lijaya, Presdir Century 21 Pertiwi, yang meraih predikat top office selama 12 tahun berturut-turut di jaringan broker Century 21. Berikut petikannya. Kondisi properti tahun ini? Secara umum 2011 akan semarak. Secondary market akan semarak, primary market akan lebih semarak lagi. Pengembang makin inovatif. Mereka bikin rumah bagus, kerjaan rapi, itu standar. Developer yang punya inovasi lain yang akan dilirik. Itu developer yang menambah berbagai fasilitas. Apa saja kesulitan pengembang? Pengembang kini menghadapi kesulitan di bahan baku [lahan]. Selain terbatas, lokasinya kecil-kecil. Kalau ada yang besar, umumnya sudah dikuasai oleh pengembang, sehingga harus berhitung bunga dan lain-lain. Ada juga yang cukup luas, tetapi bermasalah secara hukum. Problem lain soal perizinan yang lama dan high cost belum terselesaikan. Kondisi secara umum, meskipun ada kesulitan bahan baku [lahan], di sisi lain suku bunga rendah, ekonomi stabil, politik relatif masih oke, keamanan oke, kurs rupiah terhadap dolar AS stabil, GDP [gross domestic product] naik, kondisi demokrasi, [politik] bukan otoriter lagi, saham stabil, harga bahan bangunan naik, ini alasan bahwa pada 2011 properti akan loncat untuk wilayah-wilayah tertentu meski di beberapa titik ada yang sementara berhenti.

Ali Hanafia Lijaya

Harga properti kita juga paling murah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Di Vietnam, mereka baru merdeka, tetapi harga tanah di Sudirman-nya Vietnam sudah Rp200 juta per m2. Di Jakarta, di Sudirman, paling

mahal Rp50 juta. Dengan naiknya daya beli, ekonomi menggurita kembali. Lapisan bawah piramida ekonomi bertambah banyak, potensi pasar melonjak. Itulah kenapa saya katakan beli properti sekarang pun belum terlambat, tetapi 2012 bisa terlambat. Soal secondary market? Secondary market seluruh wilayah Jakarta menarik, karena 2010 [Jakarta] Utara dan Selatan sudah mentok. Kelapa Gading sudah 23 juta per m2, Pondok Indah 25 jt per m2, ini rada berhenti sementara, kecuali kalau sesuatu yang baru, baru dia akan naik lagi. Karena ada pergerakan harga di prime location yang berhenti seperti di Kelapa Gading dan Pondok Indah, maka ring 2 dan 3-nya pun akan naik lagi. Yang tadi harganya Rp15 juta per m2 dan ring 3-nya Rp8 juta per m2, ini akan naik lagi. Di Barat ada Puri Indah, prime location-nya Rp15 juta. Di tiga wilayah itu perbedaannya tidak mungkin lebih dari 20%. Jadi wilayah Barat nantinya bergerak menuju Rp18 juta-Rp20 juta. Jadi, prime location Barat akan naik dan pergerakan bisnis properti di Jakarta Barat akan lebih semarak daripada wilayah lain di Ibu Kota. Di Jakarta Timur, pasarnya agak kacau karena tidak ada pengembang besar. Tidak ada perumahan di Timur yang prime. Pewawancara: M. SYAHRAN W. LUBIS

ENERGI

i2

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

Faktor eksternal tekan laba Pertamina JAKARTA: PT Pertamina (Persero) memperoleh laba bersih Rp15,3 triliun pada akhir 2010, atau kurang dari revisi target laba perseroan sebesar Rp16,3 triliun. Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur BUMN Irnanda Laksanawan mengakui laba akhir BUMN minyak dan gas itu memang tidak memenuhi revisi target laba perseroan. Tidak tercapainya laba tersebut karena faktor eksternal. “Memang tidak tercapai laba akhir 2010, namun itu karena faktor eksternal. Waktu penentuan revisi target laba, perhitungan kami harga minyak US$85/barel. Ternyata sekarang US$91/barel. Ada juga selisih kurs. Itu lebih ke faktor eksternal,” ujarnya akhir pekan lalu. Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur II Kementerian BUMN Gatot Trihargo menambahkan perseroan menargetkan perolehan 30,2 Laba laba sebesar Rp14 triliun Pertamina dalam (Rp triliun) Rencana Kerja 19,51 dan Anggaran 15,39 15,3 Perusahaan (RKAP) 2011. Namun Kementerian BUMN belum memutuskan RKAP tersebut.

2007

2008

Sumber: Pertamina & Kementerian BUMN

2009

2010

AMANKAN PASOKAN: Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh (kiri) bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan (ketiga kiri) meninjau depo Plumpang, Jakarta, Jumat. Pertamina menyiapkan stok BBM subsidi sekitar 3,2 juta kiloliter untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan pada liburan tahun baru. Pertamina juga mengaktifkan satgas BBM sejak 22 Desember 2010 hingga 10 Januari 2011 guna memantau ketersediaan pasokan BBM di seluruh Indonesia. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO

Ketahanan energi tetap jadi fokus Produksi batu bara 2010 mencapai 275 juta ton

BISNIS/05/HUSIN PARAPAT

EKSPLORASI Kuota BBM Sumbagsel terjaga BENGKULU: Penyaluran bahan bakar minyak untuk wilayah Sumatra Bagian Selatan tidak mengalami kelebihan kuota yang ditetapkan karena evaluasi konsumsi dilakukan setiap hari. “Selama 2010 tidak ada kelebihan kuota penyaluran BBM untuk lima wilayah provinsi itu,” kata Asisten Manajer Humas PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran BBM Retail Region II Sumatra Bagian Selatan Roberth MV kemarin. Region II Sumbagsel meliputi Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Realisasi penyaluran BBM bersubsidi pada 2010 untuk region ini mencapai 2.021.840 kl atau 99,4% . Jumlah itu terdiri dari premium untuk Jambi 346.836 kl atau 99,6%, Bengkulu 179.208 kl (101,4%), Sumsel 649.180 kl (99,5%) Bangka 215.333 kl (97,3%), dan Lampung 631.283 kl (99,3%). Sementara itu, untuk solar 1.376.531 kl (101,3%) dengan perincian pendistribusian Jambi 238.508 kl (102,8%), Bengkulu 64.914 kl (100,5%), Sumsel 467.995 kl (101,5%), Bangka 172.922 kl (99,2%), dan Lampung 432.192 kl (101,3%). (ANTARA)

OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia

152,05

JAKARTA: Pemerintah menegaskan akan menjamin ketahanan energi melalui pemenuhan kebutuhan pasokan gas untuk kelistrikan dan industri. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menegaskan akan mempertahankan pasokan alokasi gas untuk energy security antara 50%65%. Dari alokasi tersebut, kebutuhan gas bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) serta industri pupuk mendatakan porsi yang terbesar. “Pemerintah itu mempunyai dua prioritas yang sangat perlu, food security dan juga terpenuhinya energi security. Kementerian ESDM sesuai tupoksinya, dibantu dengan BUMN akan berusaha untuk mencapai itu,”katanya dalam Refleksi Akhir Tahun 2010 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral pekan lalu. Pada bagian lain, Darwin mengungkapkan realisasi penerimaan

Realisasi penerimaan migas & minerba Jumlah (Rp triliun)

Target (%) 109

106

100,2

101

66,33

58,9

8 PPh Migas

PNBP SDA Migas

PNBP lainnya

Penerimaan minerba

Sumber: Kementerian ESDM

sektor ESDM sepanjang 2010 melampaui target yang ditetapkan dalam APBN-P 2010. Menurut dia, penerimaan yang melampaui target tersebut, sejalan dengan semakin membaiknya pencapaian kerja di kementeriannya. Untuk subsektor migas, penerimaan terbesar berasal dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam migas Rp152,05 triliun, disusul PPh migas Rp58,9

BISNIS/HUSIN PARAPAT

triliun, dan PNPB lainnya Rp8 triliun.

Realisasi lifting Di sisi lain, dia mengakui realisasi lifting memang hanya mencapai 954.000 barel per hari (bph) atau 99% dari target APBNP 2010 sebesar 965.000 bph. Begitu juga dengan produksi minyak hanya 945.000 bph atau 98% dari target APBN-P 2010 se-

besar 965.000 bph. “Namun, produksi gas bumi mencapai 8.888 MMscfd [juta standar kaki kubik per hari] atau lebih tinggi dari target APBN-P 2010 sebesar 7.758 MMscfd.” Lebih lanjut Darwin menerangkan realisasi pencapaian penerimaan negara 2010 dari subsektor minerba sebesar Rp66,33 triliun. Pendapatan ini berasal dari PNBP sebesar Rp18,29 triliun atau 120% dibandingkan dengan target Rp15,2 triliun dan pajak Rp48,04 triliun atau 105% dibandingkan dengan target Rp45,6 triliun. Menurut dia, produksi batu bara pada 2010 mencapai 275 juta ton atau 102% dibandingkan dengan target 270 juta ton. Dari angka produksi yang tercapai, batu bara untuk kebutuhan dalam negeri mencapai 67 juta ton atau 103% dari target 64,96 juta ton. Sementara itu, dia menambahkan realisasi produksi tembaga sepanjang 2010 mencapai 989.953 ton atau 106% dari target 930.000 ton, emas 111 ton atau 104% dari target 107 ton, perak 323 ton atau 91% dari target 355 ton. Untuk timah mencapai 78.965 ton atau 87% dari target 90.000

ton, nikel matte 78.336 ton atau 101% dari target 77.000 ton, ferronikel 17.970 ton atau 115% dari target 15.000 ton, bijih nikel 6,56 juta ton atau 106% dari target 6,20 juta ton, dan bauksit 7,14 juta ton atau 95% dari target 7,50 juta ton. Pada bagian lain, Kepala Biro Hukum dan Humas ESDM Sutisna Prawira mengklaim tiga pencapaian kerja selama 2010 yang terdiri atas kebijakan sektor ESDM, kinerja sektor ESDM, dan upaya peningkatan kinerja 2011. Untuk kebijakan sektor ESDM selama 2010, pihaknya telah menyelesaikan enam peraturan pemerintah, dua peraturan presiden, 15 peraturan menteri, dan 14 keputusan menteri. Untuk kinerja sektor ESDM pada 2010 yang telah dicapai pada bidang migas antara lain telah ditandatangani 21 KKS migas dari 43 wilayah kerja migas yang ditawarkan, empat KKS migas perpanjangan dan tiga KKS coal bed methane. “Total komitmen eksplorasi dan investasi US$265,34 juta dan signature bonus US$ 37,8 juta,” ujarnya. (10) (ibeth.nurbaiti@bisnis. co.id)

PLN kurangi konsumsi Pertamina EP jajaki penggalian BBM tahun ini OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia

BISNIS/PAULUS TANDI BONE

PENERIMAAN NAIK: Beberapa kapal nelayan berlayar di dekat kapal tongkang yang mengangkut batu bara di Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Menurut Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, realisasi penerimaan negara dari subsektor mineral dan batu bara sepanjang 2010 mencapai Rp66,33 triliun atau naik 9,1% dibandingkan dengan target APBN-P 2010 sebesar Rp60,8 triliun.

JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit listrik, paling tidak sekitar 1,5 juta kiloliter dari penggunaan tahun ini sekitar 9 juta kl. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengemukakan pengurangan penggunaan BBM untuk pembangkit itu terkait dengan kondisi harga minyak mentah dunia yang terus mengalami kenaikan. “Kalau 2010, penggunaan BBM untuk pembangkit itu masih 18% atau sekitar 9 juta kiloliter. Tahun baru ini [2011] akan kita harapkan berkurang paling tidak 1,5 juta kiloliter atau hanya 10% saja karena harga minyak mentah naik terus,” tutur dia, akhir pekan lalu. Menurut Dahlan, pada dasarnya pengurangan pemakaian BBM untuk pembangkit perusahaan listrik pelat merah itu sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu dengan memperbanyak penggunaan batu bara. Selain biaya produksi listrik batu bara lebih murah, jelas dia, bahan bakar tersebut juga jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan BBM. Sejauh ini, lanjut dia, penggunaan batu bara pembangkit PLN sudah mencapai sekitar 40% dari total penggunaan energi primer secara keseluruhan.

Dia memperkirakan kebutuhan penggunaan batu bara pembangkit listrik perseroan akan semakin meningkat. Ini sejalan dengan target penambahan pasokan 5.000 megawatt (MW) di Pulau Jawa pada 2011. “Kalau nanti pasokan 5.000 MW itu sudah masuk, maka penggunaan batu bara akan bertambah pada 2011.” Di sisi lain, Kementerian ESDM mencatat realisasi subsidi listrik pada 2010 membengkak sekitar Rp7,7 triliun menjadi Rp62,8 triliun atau 114% dari alokasi dana subsidi listrik Rp55,1 triliun. Selain akibat peningkatan kebutuhan listrik yang di atas perkiraan, penyebab pembengkakan subsidi tersebut juga disebabkan oleh tidak tercapainya rencana pasokan gas untuk pembangkit, tertundanya megaproyek 10.000 MW tahap I, serta pengurangan pemadaman listrik. Akan tetapi, untuk 2011, Kementerian ESDM akan mengupayakan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 6.248 MW, bagian dari megaproyek percepatan 10.000 MW tahap I, sehingga tercapai target rasio elektrifikasi 70,4%. Selain itu, kementerian tersebut juga memastikan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap II akan terlaksana mulai 2011, serta memastikan pasokan energi primer untuk proyek pembangkit bisa terpenuhi pada 2011.

Pertamina kembali tangani distribusi BBM subsidi OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kembali menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai pelaksana pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk 2011 dengan total 38,467 juta kiloliter. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono mengemukakan jumlah BBM bersubsidi yang akan disalurkan Pertamina pada tahun depan tersebut mencapai sekitar 99,68% dari total kuota yang ditetapkan pemerintah sebesar

38,591 juta kl. “Selain Pertamina, BPH Migas juga menetapkan dua perusahaan pendamping sebagai pelaksana pendistribusian BBM bersubsidi. SK [surat keputusan] penugasan kepada ketiga badan usaha itu baru saja kita berikan,” katanya pekan lalu. Badan usaha yang ditetapkan sebagai pendamping Pertamina, jelas dia, yakni PT AKR Corporindo Tbk sebesar 103.220 kl atau 0,27% dari kuota nasional dan PT Petronas Niaga Indonesia 20.440 kl atau 0,05% dari kuota nasional. Menurut dia, pemilihan kedua

badan usaha tersebut sebagai pendamping Pertamina menyalurkan BBM bersubsidi pada tahun depan, setelah melalui proses seleksi, evaluasi serta verifikasi administrasi, teknis, dan komersial. Dia merinci dari kuota premium sesuai APBN 2011 sebanyak 23,190 juta kl, Pertamina mendapatkan jatah penyaluran sebanyak 23,157 juta kl (99,86%). Sementara itu, AKR sebanyak 12.410 kl (0,05%) dan Petronas 20.440 kl (0,09%). Untuk solar, dari kuota 13,084 juta kl, Pertamina mendapatkan jatah penyaluran sebanyak 12,994

juta kl (99,31%) dan AKR 90.510 kl (0,69%). “Khusus untuk minyak tanah yang jumlahnya sebanyak 2,315 juta kl, seluruhnya [100%] disalurkan oleh Pertamina.” Terkait dengan pembagian lokasi penyaluran BBM bersubsidi, Tubagus mengatakan kepada AKR dan Petronas ditetapkan di luar Jawa dan Bali. Dia menjelaskan AKR akan mendistribusikan BBM bersubsidi di wilayah Sumut, yang meliputi Medan, Deli Serdang, dan Langkat. Selain itu, juga di Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Bandar Lam-

pung. Selanjutnya, di Kalimantan Selatan meliputi daerah Tapin, Tanah Bumbu, Banjarbaru, dan Banjarmasin. Kemudian, untuk Kalbar, AKR akan menyalurkan BBM bersubsidi di Sanggau, Sekadau, Pontianak, dan Singkawang. Selanjutnya, untuk Kalitim di Kutai Timur, Kutai Barat, dan Kutai Kartanegara. Selain itu, juga Makassar, Sulsel. “Kalau untuk Petronas, perusahaan itu hanya mendistribusikan di wilayah Medan saja, tetapi di empat SPBU untuk jenis premium bersubsidi,” tutur Tubagus.

tiga sumur BISNIS INDONESIA

JAKARTA: PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), mengawali kegiatan operasi pada 2011 dengan melakukan penajakan tiga sumur di Sengon Wetan, Sangattam, dan Tanjung Semeuntoh. Presiden Direktur Pertamina Salis S. Aprilian menyebutkan peresmian tiga sumur dilakukan tepat pada 1 Januari 2011. Adapun ketiga sumur tersebut adalah sumur KLJ1A di lokasi eksplorasi Kalijati, Desa Sengon Wetan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan (Jateng), serta dua sumur eksploitasi masing-masing ST-801 di lokasi Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, dan RNT-DZ-4 di Desa Kebun Tanjung Semeuntoh, Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang (Sumut). “Ini adalah komitmen eksplorasi Pertamina EP untuk mendukung perolehan cadangan baru sehingga dari setiap barel minyak maupun setiap kubik gas yang yang diproduksikan harus dapat digantikan dengan temuan baru eksplorasi dalam jumlah yang sama atau melebihi,” ujarnya, kemarin. Sumur ST-801 yang akan ditajak sebagai sumur ST184, memiliki rencana kedalaman hingga 1.350 m true vertical depth (TVD), yang akan menembus formasi batupasir group Q, formasi Balikpapan. Pada rencana kerja 2011, Field Sangatta akan melakukan pengeboran sembilan sumur eksploitasi dan dua sumur eksplorasi.

Pada pengeboran sumur RNT DZ-4, akan ditajak sebagai sumur P-405, menembus kedalaman 1.030 m TVD, dengan perkiraan produksi 130 BOPD. Pertamina EP tahun ini merencanakan kegiatan pengeboran eksplorasi sebanyak 24 sumur, dan 112 sumur pengeboran eksploitasi, dengan target produksi minyak 2011 sebesar 132.000 BOPD, dan produksi gas 1.095 MMscfd, serta target penemuan cadangan migas 190 MMBOE (yang terdiri atas temuan cadangan minyak 49 MMBO, dan gas 855 BCFG).

Butuh dukungan Secara terpisah, Manajer Humas Pertamina EP Agus Amperianto berharap dukungan dari para stakeholders yang terkait dengan permasalahan perizinan dan pembebasan lahan untuk mewujudkan target tersebut. Dia memberi contoh untuk kawasan tertentu, seperti WK pertambangan, kehutanan, perkebunan dan sumber daya alam yang cukup rumit dan memerlukan waktu cukup lama. “Selain itu ada kesulitan dalam upaya mempercepat pembebasan lahan, serta proses perizinan bahan peledak yang kadang memerlukan waktu cukup lama,” tuturnya. Produksi minyak dan gas Pertamina EP per 19 Desember masing-masing mencapai 130.200 bph dan 1.054 MMscfd. Pada 2010, Pertamina EP menemukan cadangan minyak sebesar 57 juta barel minyak dan gas 1.353 miliar standar kaki kubik gas. (10)

TEKNOLOGI INFORMASI

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

i3

Serangan spam diprediksi berlanjut JAKARTA: Symantec memperkirakan 2011 menjadi tahunnya spam program berbahaya atau malware karena spammer telah kehilangan sebagian besar mesin yang terinfeksi karena penumpasan baru-baru ini. “Untuk menebus kerugian dan membangun kembali pasukan mereka dari mesin-mesin yang dibajak, spammer akan meluncurkan lebih banyak serangan malware,” bunyi laporan Symantec yang diterima Bisnis pekan lalu. Namun, Symantec memprediksi pengguna e-mail menjadi lebih waspada terhadap ancaman online dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya dan pihak yang berwenang pasti mengambil tindakan lebih tegas untuk menghentikan spammer.

Statistik spam e-mail pada 2010 (%)

Oktober 84,31

November 86,61

Sumber: Symantec

BISNIS/ROY/HUSIN PARAPAT

KLIK Phising bidik Facebook JAKARTA: Pengguna Facebook di Indonesia rentan diserang kejahatan pencurian data (phising) yang menyamar dengan modus penawaran keamanan palsu. Darric Hor, Country Director Symantec Indonesia, mengatakan pihaknya mencermati satu website pencuri data yang memalsukan merek Facebook dan mengklaim sebagai peringatan dari sistem keamanan situs jejaring sosial itu. “Halaman phishing tersebut berbahasa Indonesia dan menargetkan pengguna Facebook di Indonesia. Situs phishing tersebut berjudul pembatalan pemblokiran account dan halaman tersebut menyatakan akun pengguna telah dilaporkan oleh pengguna lain atas pelanggaran aturan keamanan,” ujarnya Rabu. (BISNIS/ROY)

Pertumbuhan data pacu TI JAKARTA: Beberapa tren teknologi informasi (TI) diperkirakan menjadi pemicu pertumbuhan insustri itu pada 2011. Country Manager PT EMC Information System Adi Rusli mengatakan industri TI sangat dinamis karena dipengaruhi oleh kecepatan inovasi teknologi itu dan tingkat adopsi oleh pasar. Dia menjelaskan beberapa area yang akan menjadi fokus pada 2011 di antaranya volume data yang besar karena jumlah data tumbuh secara eksponensial. “Data yang terus tumbuh memberikan tantangan tersendiri bagi para pemiliknya, terutama dari aspek penyediaan kapasitas storage [penyimpanan data],” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Menurut dia, peningkatan kebutuhan data tersebut bagi penyedia teknologi akan memberikan peluang baru, terutama dalam memadukan teknologi dan kemampuan komputasi terbaru dengan kemampuan storage secara mulus. (BISNIS/SEP)

Telekomunikasi melambat JAKARTA: Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk Hasnul Suhaimi memperkirakan industri telekomunikasi pada tahun ini hanya tumbuh 9% atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2010 yang mencapai 10%-12%. “Saya perkirakan pertumbuhan industri telekomunikasi pada 2011 sekitar 9%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2010] yang masih mencapai 10%12%,” ujarnya kepada Bisnis. Menurut dia, penambahan jumlah pelanggan telekomunikasi pada tahun ini tidak akan sebesar pada 2010, karena penetrasi kartu perdana (simcard) sudah sangat tinggi. Hasnul optimistis pada tahun ini perusahaannya masih akan bertumbuh di atas pertumbuhan rata-rata seluruh operator telekomunikasi. (BISNIS/SEP)

KOMPUTER RAKITAN: Dua teknisi merakit komputer di Orion Plaza Mangga Dua, Jakarta, kemarin. Komputer rakitan itu dijual dengan harga berkisar Rp2 juta sampai Rp4,2 juta per unit. Awal liburan tahun baru 2011 sejumlah pusat perbelanjaan ramai dikunjungi warga ibukota, termasuk toko elektronik dan komputer. BISNIS/KELIK TARYONO

Trafik SMS saat tahun baru melonjak 165% Kinerja operator belum memuaskan OLEH SEPUDIN ZUHRI & RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia

Lonjakan trafik seluler GSM pada pergantian tahun 2011

JAKARTA: Tingkat keberhasilan panggilan sepanjang pergantian Tahun Baru 2011 belum memuaskan di tengah lonjakan trafik telepon dan pesan singkat hingga 165% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Operator Telkomsel* Indosat ** XL Axiata*

Suara (%)

SMS (%)

10 123 3

24,45 165 16

Keterangan: *) dibandingkan dengan hari biasa 2010, **) dibandingkan dengan pergantian tahun lalu Sumber: Kemenkominfo

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, trafik pesan singkat (SMS) PT Indosat Tbk saat pergantian Tahun Baru 2011 mencapai 714 juta SMS atau melonjak 165% dibandingkan dengan pergantian tahun lalu. Adapun, layanan suara mencapai 355 juta menit atau melonjak 123% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan trafik tertinggi untuk layanan SMS Indosat berada di wilayah Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua, sedangkan trafik layanan suara tertinggi terjadi di Sumatra bagian Selatan, Jawa Timur, dan Jabodetabek. Kenaikan trafik telekomunikasi juga dialami oleh operator seluler GSM lainnya, yakni PT XL Axiata Tbk dan PT Telkomsel. Menurut Head of Corporate Communication XL Axiata Febriati Nadira, perusahaannya mencatat kenaikan trafik tinggi pada layanan SMS sebanyak 755 juta SMS atau 16% dibandingkan dengan hari-hari biasa. Selain itu, paparnya, trafik layanan data dan suara melalui jaringan XL masingmasing mencapai 17,6 terrabytes dan 617 juta menit atau naik 4% dan 3%. “Pada hari biasa, trafik suara XL sebanyak 600 menit, 650 juta SMS, dan 17 terrabytes data. Namun, jaringan XL aman dan sukses melayani pelanggan pada pergantian Tahun Baru 2011,” ujarnya kemarin. Sementara itu, Kemenkominfo menyebutkan layanan SMS Telkomsel sepanjang pergantian Tahun Baru 2011 yang melalui ponsel naik 24,45% dibandingkan dengan hari-hari biasa pada 2010, sedangkan yang diakses melalui mobile device naik sebesar 19,96%. Telkomsel juga mencatat layanan pesan multimedia (MMS) melonjak 72,52% dibandingkan dengan hari-hari biasa, terutama dipicu oleh pengiriman ucapan selamat tahun baru dengan gambar atau foto.

BISNIS/HUSIN PARAPAT

Sementara itu, Kemenkominfo menilai layanan suara dan data Internet yang disediakan oleh operator telekomunikasi saat pergantian Tahun Baru 2011 masih belum memuaskan. Penilaian itu mengacu pada di lapangan yang menunjukkan pelanggan masih harus mengulang panggilan minimal sekali untuk dapat terhubung dengan tujuan yang dihubungi.

Dikeluhkan Sementara itu, untuk layanan data, sekitar 2 jam menjelang pergantian tahun baru hingga 2 jam berikutnya, akses Internet agak terkendala karena kecepatannya berkurang. Kondisi tersebut cukup banyak dikeluhkan oleh pengguna layanan Internet kepada Kemenkominfo. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan rasio kesuksesan panggilan yang seharusnya dicapai oleh hampir seluruh penyelenggara telekomunikasi, belum sepenuhnya memuaskan. “Kondisi ini [successfull call ratio dan layanan data yang kurang memuaskan] tidak boleh dibiarkan terus-menerus,” ujarnya dalam keterangan resmi kemarin. Untuk layanan pesan singkat, papar Gatot, tingkat keberhasilan pengirimannya sudah cukup baik dan merata di hampir seluruh penyelenggara telekomunikasi. Dia mengakui penyelenggara telekomunikasi juga telah mengantisipasi lonjakan trafik telekomunikasi saat Tahun Baru 2011. Gatot mencontohkan PT Telkom yang secara khusus melakukan kesiapan untuk layanan Flexi berupa peningkatan kualitas sinyal di lokasi wisata dan pusatpusat kunjungan. Dia menambahkan Kemenkominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap standar kualitas layanan telekomunikasi . (JUNAIDI HALIK) ([email protected]/[email protected])

Tarif interkoneksi Indonesia masih rendah OLEH SEPUDIN ZUHRI & JUNAIDI HALIK Bisnis Indonesia

JAKARTA: Biaya interkoneksi yang berlaku mulai 2011 masih menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tarif relatif di bawah rata-rata Asia Pasifik dan dunia. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto mengatakan biaya interkoneksi yang baru itu bahkan masih jauh di bawah rata-rata interkoneksi di 140 negara. Dia menjelaskan seperti publikasi dari International Telecommunication Union, tarif interkoneksi yang berlaku pada 2011 termasuk di bawah rata-rata. “Seandainya masih lebih tinggi daripada biaya rata-rata interkoneksi negara tertentu, ini karena faktor geografis Indonesia yang

jauh lebih luas dan membutuhkan koneksi sambungan yang jauh lebih panjang dan kompleks,” ujarnya pekan lalu. Interkoneksi merupakan keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda. Adapun, biaya interkoneksi merupakan biaya yang dibebankan sebagai akibat adanya saling keterhubungan antarjaringan telekomunikasi yang berbeda dan ketersambungan jaringan telekomunikasi dengan perangkat milik penyelenggara jasa telekomunikasi. Plt. Dirjen Pos dan Telekomunikasi Kemenkominfo Muhammad Budi Setiawan mengatakan regulator bersama dengan operator telekomunikasi serta konsultan independen telah menghitung penurunan biaya interkoneksi. “Berdasarkan Peraturan Menteri

Perbandingan tarif interkoneksi di beberapa negara Negara Inggris Austria Polandia Filipina Swedia Indonesia Malaysia Pakistan Singapura Thailand India

Biaya rata-rata (Rp) 552 524 396 368 340 313,5 235 92 60 49 21

Sumber:Kemenkominfo, 30 Desember 2010

Kominfo No. 8/2006 tentang Interkoneksi yang berbasis biaya, maka akan mulai diterapkan formu-

lasi baru pada awal 2011. Berdasarkan hasil perhitungan, [biaya interkoneksi] turun 3%—9% untuk seluler,” ujarnya. Budi memaparkan tarif interkoneksi untuk jaringan telepon tetap menggunakan kabel atau public switched telephone network (PSTN) turun sebesar 1%—8%, sedangkan untuk telepon tetap nirkabel atau fixed wireless access (FWA) turun 1%—25%. Gatot menjelaskan biaya interkoneksi yang digunakan sebagai dasar penghitungan antaroperator dan salah satu komponen untuk menghitung tarif di tingkat konsumen di Indonesia rata-rata Rp313,5 atau turun rata rata 6%. Pemerintah, regulator, operator, dan konsultan independen menghitung ulang besaran interkoneksi yang berlaku mulai awal tahun ini sejak 2 Juni 2010 hingga September 2010.

Perubahan BHP frekuensi tak turunkan PNBP OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan perolehan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi tidak menurun kendati formulasi pemungutan diubah dari berbasis izin stasiun radio menjadi berdasarkan lebar pita. Plt. Dirjen Pos dan Telekomunikasi Kemenkominfo Muhammad Budi Setiawan mengatakan metode BHP berdasarkan pita justru memudahkan operator dalam menghitung biaya frkuensi tersebut, demikian juga dengan regulator. “Tidak akan turun [BHP frekuensi], bahkan semakin mudah dalam menghitung biaya karena tidak lagi per BTS [base transceiver station], tetapi berdasarkan lebar pita,” ujarnya pekan lalu. Budi menjelaskan pemerintah mengeluarkan kebijakan perubahan mekanisme pemungutan BHP frekuensi berbasis lebar pita yang berlaku mulai 15 Desember tahun ini. Sebelumnya, pemungutan BHP frekuensi ditetapkan berdasarkan izin stasiun radio (ISR) pada setiap kanal di BTS. Dengan model BHP frekuensi berdasarkan ISR, beban BHP bertambah jika operator mengembangkan jaringan seperti menambah BTS, karena biaya yang harus dibayar dihitung berdasarkan utilisasi kanal di setiap BTS.

Berdasarkan laporan akhir tahun Kementerian Komunikasi dan Informatika yang rilis kemarin, PNBP dari sektor telekomunikasi berupa BHP frekuensi hingga November tahun ini mencapai Rp11,13 triliun. Perolehan itu telah melebih target tahun ini yang dipatok sebesar Rp10,27 triliun.. Menteri Kominfo Tifatul Sembiring mengatakan perolehan BHP hingga 20 November 2010 sebesar Rp11,13 triliun belum termasuk pembayaran dari PT Smart Telecom dan PT Mobile-8 Telecom. “BHP Frekuensi Smart dan Mobile-8 ini belum masuk.” Dia menargetkan perolehan BHP hingga akhir tahun ini dapat mencapai Rp12,09 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan target ataupun perolehan pada tahun lalu. “Diharapkan ada peningkatan PNBP dari anggaran [Kementerian Kominfo 2010] sebesar Rp2,8 triliun,” tutur Tifatul. Tulus Rahardjo, Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio Kemenkominfo, mengatakan ekspansi layanan dan bisnis operator pada 2011 akan terpacu seiring dengan mulai berlakunya pembayaran BHP frekuensi berbasis lebar pita frekuensi. “Dengan aturan baru itu, jika operator telekomunikasi mau menambah base transceiver station [BTS], mereka sudah tidak perlu bayar lagi [sesuai penambahan BTS], tetapi dengan basis lebar pita frekuensi dikali sejumlah parameternya dan tim Balai Monitoring,” ujarnya.

Pasar storage domestik capai US$220 juta OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Pasar penyimpanan data (storage) di Indonesia yang mencapai US$220 juta atau sekitar Rp1,9 triliun pada 2010 diyakini masih tetap bertumbuh pada tahun ini. Managing Director NetApp Asean Scott Morris mengatakan pasar penyimpanan data di Indonesia tergolong besar dari total pasar Asia Tenggara yang mencapai US$600 juta sepanjang tahun lalu. “Berdasarkan data dari IDC [International Data Corporation], pasar storage di Indonesia pada 2010 sekitar US$220 juta, itu termasuk biaya perawatan, pemasangan channel dan lainnya,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini. Menurut dia, NetApp, perusahaan penyedia storage, memiliki pangsa pasar sebesar 16% di pasar global. “Kami memiliki pangsa pasar [storage] di dunia sekitar 15%—16%, sedangkan di Asean sekitar 13%.” Dia menjelaskan perusahaannya sedang bertransformasi dan masih menunggu perkembangan pasar di Asean. “Masih menunggu masa transformasi untuk berubah secara signifikan.” Scott menambahkan untuk meningkat-

kan pasar storage, diperlukan peran pemerintah setempat. Selain itu, paparnya, pasar storage sangat bergantung pada pertumbuhan perekonomian di dunia. “Kami [pendapatan perusahaan] naik 60% selama 18 bulan, meskipun pasar storage turun karena krisis ekonomi global. Krisis ekonomi global justru membuka peluang, dan selama 18 bulan itu ada peningkatan 60%,” tutur Scott. Dia memaparkan beberapa faktor akan mendorong peningkatan pasar storage di antaranya mengubah cara pandang perusahaan dan masyarakat mengenai teknologi penyimpanan data dengan memberikan inovasi, sehingga prosesnya lebih unik dan lebih menarik. Menurut dia, untuk dapat bersaing dengan perusahaan penyedia jasa storage lainnya dan diterima konsumen, perlu memperkenalkan teknologi kepada masyarakat dan perusahaan terhadap inovasi teknologi baru, seperti virtualisasi dan cloud computing (komputasi awan). Scott menambahkan NetApp menyediakan sistem manajemen penyimpanan data yang mencapai 400 pentabyte. Namun, perusahaannya juga menyediakan storage untuk usaha skala kecil, menengah, dan besar baik di sektor manufaktur, pemerintah, serta sektor lainnya.

TRANSPORTASI & LOGISTIK

i4

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

MULTIMODA ASDP incar kenaikan omzet BANDUNG: PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry membidik pertumbuhan pendapatan Rp1,2 triliun pada 2011 atau naik 21% dibandingkan dengan pendapatan 2010 sebesar Rp1 triliun. Plh (pelaksana harian) Dirut ASDP Sirajuddin Saini mengatakan BUMN itu juga menargetkan pertumbuhan laba Rp135 miliar pada tahun depan, naik 26% dibandingkan dengan laba tahun ini sebesar Rp107 miliar. “Peluang untuk meningkatkan pendapatan dan laba itu terbuka mengingat adanya penambahan enam kapal penyeberangan komersial yang beroperasi pada akhir 2010 dan awal 2011,” ujarnya pekan lalu. BUMN itu telah mengeluarkan dana Rp96 miliar untuk membeli enam armada kapal baru yang berbobot antara 1.500 dan 5.000 GT (gross tonage). Kapal-kapal baru itu menambah jumlah armada kapal yang beroperasi di beberapa lintasan komersial. (BISNIS/K45)

BELUM MENYESUAIKAN TARIF: Pesawat maskapai penerbangan Lion Air terparkir di depan ajungan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, belum lama ini. Lion Air belum menyesuaikan tarif tiket untuk seluruh rute penerbangan, meskipun terjadi gejolak harga jual minyak dunia hingga sempat mencapai US$100 per barel beberapa hari lalu.

Bisnis pesawat carter diprediksi marak OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia

JAKARTA: Persaingan bisnis penerbangan pada 2011 akan semakin ketat, khususnya di angkutan udara niaga bukan berjadwal menyusul pengajuan penerbitan surat izin usaha penerbangan (SIUP) oleh tujuh perusahaan. Perusahaan yang mengajukan SIUP tidak berjadwal itu adalah PT Love Air Services, PT Life Air, PT Bee Air Charter, PT Aero One Indonesia, PT Surya Air, PT Archipelago Air Indonesia, dan PT Matthew Air Nusantara. Sementara, saat ini tercatat sudah 29 maskapai carter yang beroperasi di Indonesia a.l. Susi Air, Airfast, Travira, dan Sampoerna Air Nusantara. Ketua Bidang Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan pasar dari penerbangan carter sebetulnya tidak luas. “Penerbangan carter itu biasanya hanya untuk pendukung kegiatan pertambangan, migas, perjalanan pribadi, dan kerja sama dengan Pemda. Cukup terbatas, jadi bergantung pada perusahaan mengemasnya,” jelasnya kemarin. Kendati demikian, katanya, pasar diperkirakan tetap tumbuh karena perekonomian nasional yang semakin membaik. “Tidak hanya bisnis penerbangan carter

Jenis layanan maskapai niaga tak berjadwal menurut UU No.1/2009 • Pasal 92 Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal dapat berupa: a. rombongan tertentu yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama bukan untuk tujuan wisata (affinity group); b. kelompok penumpang yang membeli seluruh atau sebagian kapasitas pesawat untuk melakukan paket perjalanan termasuk pengaturan akomodasi dan transportasi lokal (inclusive tour charter); c. seseorang yang membeli seluruh kapasitas pesawat udara untuk kepentingan sendiri (own use charter); d. taksi udara (air taxi); atau e. kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal lainnya.

JIBI/DESI SURYANTO

Potensi pajak penghasilan dari pelayaran hilang Kadin: Harus ada solusi tanpa revisi undang-undang OLEH TULARJI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Indonesia diperkirakan kehilangan potensi penerimaan pajak penghasilan (PPh) badan sebesar 1,2% menyusul dilakukannya revisi atas UU No. 17/2008 tentang Pelayaran.

Sumber: UU No.1/2009 tentang Penerbangan, diolah

yang bergeliat, sektor lainnya juga maju karena ekonomi yang bagus,” jelas Bayu. Dari daftar pemohon SIUP tidak berjadwal, dua perusahaan yang sempat menjadi sorotan pada tahun lalu adalah PT Aero One Indonesia dan PT Surya Air. PT Aero One Indonesia merupakan perusahaan patungan dua pengusaha lokal dengan Firefly Malaysia. Sebelumnya, investor mengajukan nama Firefly Indonesia namun ditolak oleh Kementerian Perhubungan.

Ketua Bidang Pengembangan Industri Maritim Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Ibnu Wibowo mengatakan sejauh ini pengurusan dokumen ganti bendera dari asing ke dalam negeri sangat mudah sekaligus murah. Namun, katanya, setelah kapal asing berganti bendera Merah Putih, kontribusinya kepada negara melalui PPh badan 1,2% dan pajak ABK menjadi meningkat secara signifikan.

“Besar potensi pajak (Kadin) Carmelita Haryang hilang jika revisi diPerspektif keengganan operator asing memakai toto mengatakan malakukan,” katanya pekan salah cabotage yang dibendera Merah Putih lalu. nilai mengancam liftMasalah yang dihadapi Setuju Tidak Dia menjelaskan konseing minyak jangan terkuensi lain dari revisi itu lalu dibesar-besarkan. Rendahnya daya dukung migas Indonesia 54% 46% adalah kesempatan bagi Menurut dia, pemeBiaya pergantian bendera 31% 69% operator kapal asing unrintah dan operator Aturan keselamatan dan keamanan 62% 38% tuk tetap menggunakan pelayaran hanya perlu Regulasi internasional soal penyitaan kapal 54% 46% armada berbendera luar mencarikan solusi Kurangnya sumber pendanaan dalam negeri 77% 23% negeri dan diawaki oleh agar kapal kelompok Biaya operasi migas pasca pergantian bendera 69% 31% Resiko bisnis migas 62% 38% awak berkebangsaan luar C di sektor offshore— Aturan pembatasan kapal di atas 20 tahun 54% 46% negeri semakin besar. yaitu jack up rig, Kewajiban membangun kapal 5.000 GRT 62% 38% Akibatnya, katanya, kaMODU (mobile offPPh Badan 1,2% di Indonesia 77% 23% pal yang sudah dibeli oleh shore drilling unit), PPH crew kapal 69% 31% orang Indonesia dan didrill ship, seismic 3D, Jual beli kapal wajib diatas 5 tahun 77% 23% awaki oleh awak berkedan contruction ship— Pengenaan pajak jasa 85% 15% bangsaan Indonesia akan bisa memenuhi reguSumber: Hasil Survei Dosen Maritim ITS, Saut Gurning. kalah bersaing mengingat lasi UU Pelayaran tanKet: Survei dilakukan melalui wawancara terhadap 13 kontraktor atau operator migas sebagian besar kapal berpa merevisi ketentuan bendera Merah Putih itu yang sudah ada. dibeli dengan sumber “Masalah ketersean pembiayaan dari luar negeri diaan kapal offshore kelompok C pembiayaan dari dalam negeri. “Bagaimana mau bersaing, dengan bunga 3%—4%,” tegasnya. berbendera Merah Putih bukan bunga bank yang diberikan untuk domain pelaku pelayaran saja, kredit perkapalan dari dalam nege- Tak perlu revisi karena selama ini pemain di sektor ri mencapai 10%, padahal kapalKetua Komite Tetap Perhubungan ini bukan dari kalangan industri kapal asing mendapatkan dukung- Laut Kamar Dagang dan Industri pelayaran.” ([email protected])

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

Arus barang melalui Priok naik 8,2% JAKARTA: Arus barang melalui dermaga konvensional Pelabuhan Tanjung Priok selama Januari—November tahun ini mencapai 40.162.078 ton, atau naik 8,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 37.122.227 ton. Hambar Wiyadi, Humas Kantor Cabang Tanjung Priok PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, menegaskan arus barang tersebut tidak termasuk arus barang yang dilayani di dermaga peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT) maupun TPK Koja “Arus barang selama Januari—November tahun ini diangkut menggunakan 16.000 kapal, yang terdiri dari kapal luar negeri 4.300 unit dan kapal dalam negeri 11.700 unit,” ujarnya pekan lalu. Dia menambahkan arus barang impor selama periode itu berasal dari beberapa negara anggota Asean, Australia, Amerika Serikat, Afrika, Jepang, Eropa, Timur Tengah, China, Korea Selatan, dan India.

Arus barang di dermaga konvensional Tanjung Priok Jan-Nov (ton) Keterangan Arus barang antar pulau Arus barang impor Arus barang ekspor Total

2009 21.271.943 10.798.806 5.050.528 37.122.227

Sumber: Data PT Pelindo II,diolah

2010 Pertumbuhan 22.860.260 7,5% 12.768.075 4.533.743 40.162.078

18,2% -10,2% 8,2%

BISNIS/K1/HUSIN PARAPAT

TRANSIT Pos incar kenaikan laba 52% BANDUNG: PT Pos Indonesia menargetkan pertumbuhan laba pada 2011 mencapai Rp119 miliar, naik 52% dibandingkan dengan laba 2010 sebesar Rp78 miliar. Dirut Pos Indonesia I Ketut Mardjana optimistis kinerja semua lini usaha perusahaan akan naik secara signifikan pada tahun depan baik pada layanan surat, logistik, dan jasa keuangan. Dia menilai pertumbuhan ini memperkuat tren kinerja positif perusahaan selama 2 tahun ini setelah sebelumnya selalu merugi. (BISNIS/K45)

TPT salurkan bantuan sosial JAKARTA: Manajemen Tanjung Priok Car Terminal (TPT) menyalurkan dana program corporate social responsibility (CSR) berupa bantuan khitanan massal kepada 155 anak dari keluarga Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Tanjung Priok. Fadhila, Ketua Serikat Pekerja TPT, mengatakan program itu merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan keluarga kurang mampu di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok. (BISNIS/K1)

TRANSPORTASI & LOGISTIK

i5

Tumpukan peti kemas impor dibatasi 5 hari Biaya logistik barang impor membengkak BISNIS INDONESIA

JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II membatasi waktu penumpukan peti kemas impor maksimal 5 hari di lapangan penumpukan terminal peti kemas atau area lini 1 Pelabuhan Tanjung Priok. Surat edaran Dirut Pelindo II R.J Lino pada 15 Desember 2010 bernomor No:AL.70/1/13/PI.II-10, yang diperoleh Bisnis menginstruksikan agar barang impor atau bongkar yang tidak diambil dalam waktu 5 hari di Pelabuhan Tanjung Priok, segera di pindahkan atau overbrengen ke tempat lain di luar terminal. “Segala biaya yang timbul menjadi beban pemilik atau yang menguasai barang tersebut,” bunyi surat edaran itu. Kebijakan Pelindo II itu dikeluarkan guna mendorong kelancaran pelayanan jasa barang dan peti kemas di pelabuhan dalam rangka penataan Pelabuhan Tanjung Priok akibat keterbatasan lahan di area Lini 1. Pemindahan barang atau peti kemas impor itu juga diperhitungkan berdasarkan batasan YOR (yard occupancy ratio) atau rasio pemanfaatan lahan tumpukan di terminal peti kemas apabila telah mencapai 75%. Pelindo II juga mengharuskan para pengguna jasa pelabuhan menyertakan surat pernyataan mengenai kesanggupan akan batas waktu penimbunan maksimal lima hari tersebut yang disampaikan pada saat prarencana penetapan kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Kepala Humas PT Pelindo II Eddy Haristiani mengatakan kebijakan tersebut untuk memberikan kepastian kelancaran arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok mengingat daya tampung lapangan penumpukan di terminal terbatas seiring dengan terus melonjaknya arus impor. “Kami tidak ingin kawasan lini 1 atau terminal menjadai tempat penimbunan karena itu harus dilakukan pindah lokasi penumpukan atau overbrengen ke tempat penimbunan,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu. Dia mengakui saat ini biaya penumpuk-

Tarif penumpukan di terminal peti kemas Tanjung Priok Kategori

Tarif (Rp) 20 kaki 40 kaki Peti kemas isi 27.200 54.400 Peti kemas kosong 13.600 27.200 Peti kemas overheight 62.900 125.800 Peti kemas reefer 62.900 125.800 Chassis bermuatan 26.600 53.200 Sumber: Data Pelindo II, diolah Ket: Tarif dihitung per boks/hari, kecuali chassis bermuatan yang dihitung per unit/hari

an di Tanjung Priok sangat rendah dan berlaku tarif progresif, sehingga memicu pemilik barang lebih senang menimbun peti kemas impornya di pelabuhan.

Belum disosialisasikan Widijanto, Ketua bidang Kepabeanan Gabungan Forwarder,Logistik dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) DKI Jakarta, mengingatkan pembatasan waktu penumpukan di lini 1 pelabuhan Priok selama 5 hari tersebut akan menyebabkan biaya logistik barang impor semakin membengkak. “Peti kemas impor harus di-overbrengen lebih cepat. Ini semua yang menanggung pemilik barang,” ujarnya. Padahal, kata dia, sistem dan prosedur kegiatan pindah lokasi penumpukan atau overbrengen yang berlaku sampai saat ini hanya bisa dilakukan jika barang impor sudah menumpuk lebih dari 10 hari di pelabuhan dan belum diambil pemiliknya. Selain itu pertimbangan pengajuan over brengen oleh terminal peti kemas kepada Instansi Bea dan Cukai pelabuhan setempat juga berdasarkan perhitungan YOR di terminal jika sudah mencapai atau mendekati 85%. Dia mengatakan semestinya kebijakan Pelindo II itu disosialisasikan terlebih dahulu kepada seluruh pengguna jasa di pelabuhan Tanjung Priok, karena kecepatan lalu lintas barang tidak hanya ditentukan oleh operator pelabuhan. Widijanto mencontohkan kegiatan importasi terdiri dari beberapa kategori jalur prioritas, hijau, kuning, dan merah. “Kalau untuk importasi jalur prioritas dan jalur hijau mungkin tidak ada masalah terkait dengan kebijakan Pelindo tersebut,” paparnya. (K1) ([email protected])

ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

TERTABRAK KERETA: Sejumlah petugas mengevakuasi mobil sedan yang tertabrak kereta api (KA) Mutiara Timur jurusan Surabaya - Banyuwangi di perlintasan jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur kemarin. KA Mutiara menabrak mobil yang saat itu sedang mengalami mogok mesin. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Selat Malaka masih rawan bajak laut OLEH TULARJI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Jalur pelayaran Selat Malaka dinilai masih rawan dari aksi kejahatan bajak laut meskipun kini ada peningkatan aktivitas pembajakan di Teluk Eden, Somalia dan Samudera Hindia. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Marsetio mengatakan pengamanan di jalur pelayaran tersibuk itu terus dilakukan melalui kegiatan operasi supaya kegiatan pelayaran di Selat Malaka kondusif. “Kita juga ada operasi bersama dengan Malaysia dan Singapura untuk mengamankan Selat Malaka tersebut,” katanya kepada Bisnis di sela-sela jamuan makan malam di atas kapal perang Lanzau milik Angkatan Laut China, pekan lalu. Perwira tinggi berpangkat laksamana madya atau berbintang tiga itu menjelaskan selain di Selat Malaka, Indonesia juga ikut berperan dalam menjaga jalur pelayaran Samudera Hindia dari aksi bajak laut karena banyaknya kapal asal Indonesia yang berlayar di laut tersebut. Sementara itu, pelaku usaha pelayaran di Asia Tenggara meminta International Maritime Organization (IMO) mencarikan soluasi atas masalah peningkatan kejahatan pembajakan kapal di Teluk Eden, Somalia dan Samudera Hindia. Ketua Federation Asean Shipowners’

Association (FASA) Johnson W. Sutjipto mengatakan organisasi pelayaran se-Asia Tenggara ini memiliki konsen untuk meningkatkan keamanan pada pelaut dan kapal berbendera negara anggota Asean. Menurut dia, laut yang kini termasuk paling rawan dari aksi pembajakan di dunia adalah Teluk Eden di Somalia dan Samudera Hindia. “Kapal yang dioperasikan oleh pengusaha pelayaran nasional juga pernah dibajak di sana,” katanya. Dia menjelaskan kejahatan pembajakan yang semakin gawat tersebut telah menimbulkan dampak psikologis terhadap pelaut di dunia, tidak terkecuali pelaut dan kapal asal Indonesia yang melayani rute Teluk Eden maupun Samudera Hindia. Berdasarkan laporan ASF (Asian Shipowners’ Forum), kasus pembajakan terhadap kapal selama 2009 naik 40%, terutama di perairan Somalia dan Teluk Aden yang mencapai 217 kasus pembajakan atau 53,45% dari total kasus pembajakan di dunia selama 2009. Pembajakan terhadap kapal-kapal niaga dunia terus berlanjut hingga 2010. Data terbaru ASF mencatat hingga Mei tahun ini sekurang-kurangnya ada delapan kapal dan 160 pelautnya yang masih menjadi sandera para pembajak Somalia.

AGRIBISNIS & WIRAUSAHA

i6

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

Ekonomi biaya tinggi hambat usaha

BERDIKARI 7 Program dipacu Akses UKMutama perlu dipermudah

Ekspor kayu panel dan gergajian naik 15%

JAKARTA JAKARTA::Pemerintah Kementerian diminta Koperasi membuka dan UKM aksesmemfokuskan pendanaan bagi tujuh usaha program kecil dan kerjameutama nengahpada (UKM) 2011 yang guna akan meningkatkan masuk ke pasar pertumbuhan China. sektor usaha mikro kecil dan menengah Ketua Umum dan pengembangan Lembaga Kerjasama koperasi Ekonoberkelanjutan. mi, Sosial, dan Budaya Indonesia-China (LIC) Sukamdani Menteri Koperasi Sahid Gitosardjono dan UKM Syarifuddin mengatakan Hasan selamamengatakan ini fokus pemerintah untuk rencana pada program perusahatahun an skala ini besar, seluruh padahal deputisebagian telah merumuskan besar pesesuai laku usaha dengan yang arah masuk kebijakan ke pasar pemberdayaan China adayang lah UKM. sinergi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan “Pendanaan Nasional untuk UKM (Bappenas) sangat penting yang dilakukan dan kami harapkan dengan terukur akses untuk dan berkesinammempermubungan dah pelaku sampai usaha 2014. UKM itu dipermudah, misalnya “Kunci dalam penumbuhan hal pendanaan,” koperasikata danSukamUMKM merupakan dani, di sela-sela upayaSeminar strategisProspek untuk menduHubungan kung Indonesia-China dan mendorong kemarin. tercapainya sasaran pemberdayaan secara optimal, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang semakin berkualitas pada tahun depan yang semuanya dirumuskan menjadi tujuh program,” ujarnya, saat paparan kinerja 2010 Kemenkop dan UKM, pekan lalu. Syarifuddin menjelaskan tujuh program itu a.l. penumbuhan sektor UKM terjadi kenaikan ekspor sebesar 20% dengan menggenjot kompetensi dan daya saing pelaku usaha. Pemanfaatan teknologi informasi dengan membangun sistem informasi koperasi dan UKM secara online. (BISNIS/FSI)

OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia

JAKARTA: Pengusaha kehutanan masih mengeluhkan ketidakpastian berusaha dan ekonomi biaya tinggi yang membuat sektor hulu kehutanan semakin suram. Salahuddin Sampetoding, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), mengungkapkan meskipun menyimpan potensi besar, perusahaan pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) di hutan alam (HPH) dan hutan tanaman (HTI) masih menghadapi masalah klasik terkait dengan kepastian berusaha. “Banyaknya pungutan di luar kewajiban provisi sumber daya hutan (PSDH) dan dana reboisasi (DR) telah membuat produk kayu olahan nasional tidak mampu bersaing,” ujarnya pekan lalu. Dia menambahkan biaya ekonomi tinggi itu membuat daya saing digerogoti. Biaya produksi kayu bulat, sambungnya, secara riil memang murah, tetapi menja-

Perpres hutan mulai berlaku JAKARTA: Peraturan presiden yang mengatur tentang pemanfaatan kawasan hutan untuk pertambangan, terutama eksploitasi panas bumi, tambang emas, batu bara, dan nikel mulai berlaku efektif awal 2011. “Saya inginnya minggu ini sudah keluar perpresnya, tetapi masih di Sekretaris Kabinet. Dengan diterbitkan aturan itu pengusaha dapat mengembangkan usaha pertambangan di kawasan hutan,”ujar Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam evaluasi akhir tahun di Kementerian Kehutanan, pekan lalu. Dia menjelaskan terbitnya perpres yang mengatur usaha pertambangan di kawasan hutan itu tidak terlepas dari pengawasan yang dilakukan Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang memeriksa analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan monitoring UKP4. Penerbitan perpres itu, lanjut Menhut, tidak menghalangi pengusaha pertambangan yang ingin melakukan pinjam pakai kawasan hutan. (BISNIS/ET)

OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia

JAKARTA: Kementerian Pertanian menargetkan sebanyak 12 komoditas dari sektor perkebunan menghasilkan devisa sebesar US$37,52 miliar, atau naik 17,65% dibandingkan dengan 2010. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir menjelaskan tambahan devisa ini dari komoditas unggulan, a.l. kelapa sawit, cokelat, kopi, teh, cengkih, tembakau, dan karet. “Pada 2010 sumbangan devisa dari ekspor 26 juta ton komoditas perkebunan mencapai US$22 miliar. Pada 5 tahun mendatang sektor perkebunan masih mampu menjadi andalan sektor pertanian,” ungkapnya pekan lalu. Dia menambahkan pada 2011 sektor perkebunan juga ditargetkan menarik lebih banyak investor di dalam negeri. Investasi perkebunan ditargetkan naik 14,5% senilai Rp51,17 triliun. Khusus untuk komoditas tebu, Gamal optimistis target swasembada gula pada 2014 tetap tercapai melalui sejumlah langkah, yakni peningkatan produktivitas, perluasan areal, revitalisasi industri gula berbasis tebu, penguatan kelembagaan petani, dan penyediaan modal untuk petani. Menurut dia, pada 2011 pemerintah berupaya memaksimalkan proses bongkaratun, penerapan kultur jaringan, dan perbaikan infrastruktur seperti irigasi.

JAKARTA : Pengembangan modal ventura bagi peningkatan usaha baru di sektor usaha mikro dan kecil harus dilakukan dengan mekanisme subsidi agar dalam proses pembelajaran bisnis potensi risiko bisa ditanggung oleh pemerintah. Direktur UKM Center Universitas Indonesia Nining I. Soesilo mengatakan selama ini pengembangan modal ventura masih terhambat persoalan ketidakpercayaan antara pemilik usaha dan pemilik modal yang membuat kemitraan menjadi sulit diwujudkan. Hal itu karena sebagian besar dipengaruhi oleh tidak adanya jaminan bagi pelaku usaha dan investor atas semua risiko yang dihadapi selama proses usaha baru itu dirintis. “Untuk itu diperlukan adanya semacam jaminan dari pemerintah untuk menanggung semua risiko kerugian bagi UKM modal ventura selama proses belajar berbisnis, yang diharapkan bisa menjadi stimulus berkembangnya direct investment bagi UKM melalui modal ventura itu,” ujarnya baru-baru ini. (BISNIS/AGS)

ABSENSI SIDIK JARI

Pemanfaatan bahan baku kayu pada 2010 Asal kayu Hutan tanaman industri Penyiapan lahan (land-clearing) Hutan rakyat Izin pemanfaatan kayu Peremajaan kebun Kayu impor untuk face-back Lelang Izin pemanfaatan kayu lainnya Sumber: Kemenhut, 30 Desember 2010

Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26.

Anda b'mslh dgn CC/KTA? mau byr ssuai

Dia mengatakan pada tahun depan dana untuk gula mencapai Rp103 miliar, jauh lebih tinggi dari 2010 yang hanya sebesar Rp15,2 miliar. Terkait dengan kekurangan lahan untuk penanaman tebu akan diupayakan pengembangannya di Merauke, Kalimantan Barat, dan Lampung. Gamal menjelaskan secara mikro pada 2011 ditargetkan luas areal perkebunan akan meningkat 2,27% dibanding 2010. Peningkatan ini mencapai 20,66 juta hektare. Adapun produktivitas tanaman perkebunan ditingkatkan rata-rata menjadi 73%. “Sedangkan produksi tanaman perkebunan diharapkan meningkat sebesar 6,59% dibandingkan 2010, atau setara dengan 36,90 juta ton,” katanya. Peningkatan itu, jelasnya, akan didominasi dari komoditas tebu sebesar 29,07%, kapas sebesar 25,71%, kakao sebesar 8,70%, dan kelapa sawit sebesar 5,30%. Direktur Tanaman Semusim Agus Hasanudin menyatakan untuk masalah pengembangan tebu, sampai saat ini masih terkendala lahan. “Untuk mencapai swasembada gula 2014 dibutuhkan lahan seluas 360.000 hektare,” ujarnya. Dia mengatakan masalah lahan ini masih ditindaklanjuti terkait dengan pernyataan Menteri Kehutanan yang belum lama ini telah mengeluarkan surat yang ditujukan kepada para Gubernur untuk memetakan lahan yang cocok sebagai lahan perkebunan tebu.

ANTENA

kmmpuan/disc bsr (PEMUTIHAN) legal STC

Dalam perkembangan lain, ekspor produksi kayu panel dan gergajian tahun ini mencapai US$1,5 miliar, naik 15,% dibandingkan dengan 2009 senilai US$1,3 miliar.

BANG SUPRIYANTO) (erwin.tambunan-

@bisnis.co.id)

H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763 / 70226695 / [email protected] Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)

HEWAN QURBAN AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010)

BISNIS/ENDANG MUCHATAR

FOKUS UKM: Seorang pekerja mengumpulkan telur ayam di salah satu peternakan hasil binaan PT Bank Mega Tbk di Purbalingga Jawa Tengah, belum lama ini. Bank Mega akan memfokuskan lini bisnisnya kepada sektor usaha kecil menengah (UKM) dengan tingkat penetrasi terhadap portofolio kredit di atas 50%.

CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: [email protected] (OI/580/04/2010)

Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,-

LOWONGAN CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: [email protected]

Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 / [email protected] (OI/476/07/2010)

KEMENANGAN MOTOR Berani Beli Mobil Secondhand Anda Dengan Harga Pantas SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021- 6833 6 8 0 6 / 0 8 1 6 9 3 2 2 4 7 Karawaci.TGR (OI/164/12/2010)

MOBIL DIJUAL

(OI/642/12/2010)

PELUANG BISNIS BTH P/W 26 - 65thn jalankan hak usaha haji & umroh, pensiunan, PNS, pelaut, IRT, kywn, eks PHK, ustd/ah. Guntur 0813 99315899 - 0857 80753537 - 95347688. (OI/563/11/2010)

ASTRA DAIHATSU, Xenia, Terios, Luxio, Granmax, Sirion, Pick Up, Free GPS, Antikarat,PSP, Parking Sensor. Bunga 4% prs cpt, ASTRAWORLD. Hub: (OI/127/12/2010) Anto 0 2 1 - 9 4 9 4 . 1 7 7 1

P e l u a n g U s a h a Menjadi Travel Agent, GRATIS System Reservasi Online Untuk Ticketing, Hub 0 8 1 2 7 0 2 6 1 5 6 2 http://travelsakura.com (OI/830/12/2010)

MOBIL DISEWAKAN

PENERJEMAH

Abadikan perjalanan Anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/128/12/2010)

K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)

MOBIL KREDIT

PENGEMUDI

Hanya dgn 5 Juta sudah punya isuzu Elf 4/6 ban + pu gratis box/bak, Berhadiah Hp: BB, Laptob, Camera, dll Hub: Darmanto (021) 99671644 / (021) 6240410 (OI/609/11/2010)

PAGAR OTOMATIS

KULIT

BENGKEL

TAILOR

Menyediakan DRIVER, Handal & Loyal, dr Jawa, Data & Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/bl Personl G.Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021 53653841 / 32037623 - 0812 10907510 . (OI/698/12/2010)

"KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com

PROPERTI

Dapatkan F R E E 1 celana / 1 kemeja di HARIOM'S TAILOR u/pembuatan 1 stel jas. Telp: 021-3457403, 3859999, 0812 1053811, (OI/024/11/2010) Vanessa.

APARTEMEN F o r R e n t ! ! ! B E L L A G I O : 1+1BR=$850 : 2BR+1=$1000 : 3BR=$1400 :4BR=$2700. Rasuna : 1BR=4,5jt : 2BR=5jt :3BR=6,5jt.Call: 0815 - 85252000 / 021 - 92696686.

Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338

CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: [email protected]

(OI/029/10/2010)

(OI/278/03/2010)

MESIN-MESIN

Dijual Segera KOS2AN, Strategis blkg BRI II jln kaki 5 mnt, LT. 400 LB. 1000, 3 tkt, 26 km + 2 VVIP, Jl. Bendungan Jatiluhur 43. (OI/619/11/2010) Hub Sonny 0811 109777

JAWA TIMUR

Bth Kary P/W Pos: Op.Produksi, Sopir, Las, Adm, Satpam, OB,Cl. Service. SMP/ SMA/ Sdrjat. Ulet, Rajin, Lembur,Krj Shift. PT .TWO WIN INDONESIA. Bp.Aryo 021-59401283 / 0881 2304657 (OI/734/12/2010)

(OI/735/12/2010)

T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500. Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja, Jaket, Topi, Celana,Dll.Telp/Fax: 6017381 - 96244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12

(OI/277/03/2010)

KARTU KREDIT

Anda b'mslh dg krtu krdt / KTA? mau byr ssuai kmmpuan / bnt tu2p CC / KTA Anda (PEMUTIHAN) Legal.STC senayan LYNA 95749722 / RACHMA 40990356

INDEKOS DIJUAL

PAKAIAN

MOBIL DICARI

(OI/736/12/2010)

(OI/676/12/2010)

(OI/505/11/2010)

Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/207/11/2010)

Ekspor kayu panel

Senayan DEWI 94986428 - 08211 1044728

AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911 - 70756166 - 0812 80288179 - 41257559

AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir.

"AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se (OI/238/11/2010) Jabodetabek

perubahan tata ruang pada 22 provinsi yang saat ini dalam proses tim terpadu dan Dewan Perwakilan Rakyat. Berkaitan dengan kebijakan moratorium penebangan kayu di HPH yang diberlakukan di Nanggro Aceh Darussalam yang telah berjalan lebih dari 8 tahun APHI meminta ketegasan pemerintah untuk menghentikan kebijakan itu dan memberi kepastian usaha yang beroperasi di daerah tersebut.

OTOMOTIF

KUNCI OTOMATIS

KAMERA INTERNET

FILTER AIR

(OI/474/07/2010)

BISNIS/HUSIN PARAPAT

yang ada sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kayu industri pengolahan kayu nasional dari hutan alam. Apalagi, banyak industri kayu lapis yang sudah gulung tikar.” Saat ini, ungkapnya, hanya sekitar 50% dari 291 unit manajemen HPH dengan luas 26,7 juta ha yang masih aktif beroperasi. "Mereka harus diberi kepastian usaha agar dapat mendukung beroperasinya industri pengolahan kayu primer dan pembangunan sektor kehutanan itu sendiri,” ujarnya. APHI, menurutnya, juga meminta Menteri Kehutanan memberi jaminan kepastian usaha sektor kehutanan. Terlebih, berkaitan dengan

(OI/208/11/2010)

Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000, Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari 2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 02163875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 .

Volume (juta m3) 17 12 2,5 0,61 0,4 0,043 0,0045 0,34

“Kenaikan bukan karena jumlah. Volume ekspornya tetap 2,8 juta meterkubik. Hal itu lebih karena terjadinya kenaikan nilai tukar rupiah,” ungkap Sekjen Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto, seusai evaluasi kinerja Kemenhut, pekan lalu. Namun, sambungnya, pemerintah mengharapkan pada 2011 banyak permintaan pasar internasional terhadap produk kayu nasional, yang telah menggunakan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) yang diakui lembaga internasional, baik di Eropa maupun Amerika. Dia menjelaskan peningkatan produksi kayu nasional tercermin dari pemanfaatan bahan baku kayu untuk industri yang mencapai 40 juta m3. Hadi menambahkan investasi pada sektor kehutanan, terutama pengelolaan kawasan hutan masih terbuka peluang untuk membangun hutan tanaman seluas 1,5 juta ha. Kemenhut memang menargetkan pembangunan hutan tanaman seluas 9,3 juta ha, baru terpenuhi 4,7 juta ha. “Berarti masih terdapat 1,5 juta ha lahan kawasan hutan yang bisa dibangun hingga 2014.”(BAM-

Devisa komoditas kebun dibidik naik 17%

Modal ventura perlu subsidi

JAKARTA

di mahal karena adanya berbagai pungutan. Menurut dia, para pemegang izin konsesi HPH juga ketakutan untuk bergerak karena tidak bisa mengeluarkan dan mengangkut kayu hasil tebangan. Pengusaha sering terkena police line aparat kepolisian. Alat berat yang dicurigai aparat juga bisa langsung di police line. “Jika dahulu jatah produksi tebangan dalam rencana karya tahunan (RKT) bisa habis dimanfaatkan dalam 6-7 bulan, kini dalam setahun tidak lebih dari 50%-nya yang bisa dikerjakan.” Kondisi ini, kata Salahuddin, semakin bertambah runyam dengan munculnya konflik sosial yang terjadi dampir di semua daerah dan telah sangat mengganggu jalannya usaha HPH dan HTI. Belum lagi penjarahan dan perambahan areal konsesi yang dilakukan perusahaan tambang dan kebun. Ini masalah yang sulit dipecahkan karena menyangkut kebijakan pembangunan investasi di sektor lain. Salahuddin mengharapkan pemerintah menerapkan aturan perundang-undangan yang kondusif dan konsisten untuk menjamin kepastian berusaha. “HPH

(OI/911/12/2010)

Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404

INDEKOS Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265 (OI/515/09/2010)

Dijual segera PUSAT PERBELANJAAN 3 Lt di BANYUWANGI PLAZA pusat kota strategis LB. 8897,43M2 LT .7860M2 Hrg 36M/Nego JEMBER PLAZA LB.7485M2 LT.1831M2 Hrg 21M BANYUWANGI SQUARE LB.6290M2 LT. 14100M2 Sangat strategis pusat kotaHrg 27M PROBOLINGGO PLAZA LB.4863M2 LT.6707M2 Pusat kota Hrg 23M/Nego Hub Dian/Made Hp 0819 99107789 / 0811 3854157 atau email: [email protected] Hrg nego!!

i7

Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

SEMINAR & WORKSHOP

BAHAN BANGUNAN

RUPA-RUPA

HOTEL & RESTORAN

PERANTI KERJA

TEKNIK

klasifikasi

PERJALANAN

REGIONAL Bisnis Indonesia, Senin, 3 Januari 2011

LPKR

ELTY

680

BKSL 157

BSDE 109

10 159 28/12 29/12

30/12

28/12 29/12

30/12

Kepala Seksi Pengendalian Kebersihan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur Zainal Abidin mengatakan peningkatan itu dipicu penumpukan sampah di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Gunung Antang Jatinegara. Menurut dia, pihaknya mengerahkan sebanyak 994 petugas kebersihan untuk mengantisipasi sampah selama masa liburan itu. “Sampah yang ada kita angkut dengan menggunakan 74 kendaraan. Hari ini [kemarin] petugas juga melanjutkan pembersihan sampah yang masih tersisa,” katanya seperti dikutip dari situs berita Pemprov DKI Jakarta, beritajakarta.com, kemarin. Zainal mencatat terdapat tujuh titik di Jaktim yang menggelar pasar malam untuk merayakan tahun baru 2011 antara lain Pasar Jatinegara, Pasar Enjo dan Pasar Kramatjati. Total volume sampah dari tujuh titik pasar malam itu mencapai 105 kubik sampah.

Perbandingan volume sampah di Jakarta Timur Tahun baru

Hari biasa

%

7.423

6.600

12,46

(Kubik per hari) Sumber: Beritajakarta.com

50

305

23/12 27/12

28/12 29/12

30/12

4.400

23/12 27/12

28/12 29/12

30/12

23/12 27/12

78 28/12 29/12

30/12

23/12 27/12

28/12 29/12

30/12

Realisasi sementara penerimaan tahun lalu mencapai Rp10,58 triliun

JAKARTA: Volume sampah di Jakarta Timur selama periode libur tahun baru 2011 mencapai 7.423 kubik per hari atau meningkat 12,46% dibandingkan dengan hari biasa.

Volume

30/12

6/ 1 30/12

79

Target pajak DKI 2011 naik 34%

Volume sampah Jaktim naik 12,46%

Uraian

28/12 29/12

255

24/ 12 27/12 26/ 12 28/12 30/ 12 29/12 5/ 1 23/12

TRUB 4.725

15

890

23/12 27/12

INDY 330

20

108

23/12 27/12

BLTA 265

2

650 23/12 27/12

MIRA 900

BISNIS/HWI/HUSIN PARAPAT

OLEH TH. D. WULANDARI Bisnis Indonesia

4

Proyeksi penerimaan pajak DKI Jakarta 2011 (Rp triliun)

3,964

3,5 3,088

JAKARTA: Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta memproyeksikan penerimaan pajak tahun ini bisa mencapai Rp13,55 triliun atau tumbuh 34,47% dibandingkan dengan target 2010.

0,82 0,727

PKB

BBN-KB

PBB-KBm

0,81 0,732

Pajak hotel

Proyeksi 2011 Realisasi 2010* Keterangan: *0 Data 28 Desember 2010, BPHTB: Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

0,9 0,835

Pajak restoran

0,35 0,282

0,33 0,229

Pajak hiburan

Pajak reklame

Sumber: Dinas Pendapatan Pajak DKI Jakarta, 2 Januari 2011

Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi mengatakan proyeksi itu mengacu kebijakan perubahan skema pajak yang di dalamnya memuat pemberlakuan pajak progresif mulai hari ini. “Angka ini dihitung berdasarkan angka riil pada 2010 dan kemungkinan akan lebih besar karena pasti akan ada perkembangan,” ujarnya, akhir pekan lalu. Iwan menjelaskan pihaknya telah menghitung proyeksi penerimaan pajak daerah pada tahun ini berdasarkan jenisnya. Dia memaparkan penerimaan tertinggi pada 2011 akan disumbangkan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang diproyeksikan se-

besar Rp3,5 triliun atau naik 12,90% dibandingkan dengan target 2010. Iwan menegaskan penerimaan PKB 2011 telah memperhitungkan penambahan penerimaan dari asumsi pengenaan pajak progresif kepada para pemilik kendaraan yang memiliki dua unit kendaraan bermotor atau lebih. Dia menambahkan penerimaan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) pada tahun ini diproyeksikan mencapai Rp4 triliun atau naik 11,11% dari rencana 2010. Khusus untuk pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKBm), Iwan memproyeksikan bisa mengumpulkan sebesar Rp824 miliar atau bisa naik 17,71% ke-

2

0,465 0,456 0,19 0,146 0,185 0,124

Pajak air Pajak penerangan bawah tanah jalan

timbang rencana 2010. “Angka ini sudah dihitung berdasarkan rencana perubahan skema kenaikan pajak nilai jual bahan bakar kendaraan bermotor sebelum dikenakan pajak pertambahan nilai dengan besaran tarif mencapai 5%,” tutur dia. Untuk pajak hotel pada 2011, Iwan menyatakan pihaknya akan memperoleh sekitar Rp815 miliar, atau naik 25,38% dari target pajak daerah 2010. Sama halnya dengan PBB-KB, tegas dia, skema pajak restoran juga sudah dihitung berdasarkan asumsi pengenaan pajak pertambahan nilai pada wajib pajak restoran dan tenant-tenant yang beroperasi di dalam hotel. Perolehan pajak restoran tahun

Pajak parkir

0

BPHTB

BISNIS/HUSIN PARAPAT

ini diproyeksikan mencapai Rp900 miliar dengan asumsi adanya perubahan skema penetapan wajib pajak warung tegal (warteg). “Dulu disebut-sebut hanya warteg, padahal kami sebutkan semua jenis usaha makanan dan minuman dengan omzet tertentu,” ujar Iwan.

Tunda pajak warteg Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah menunda penerbitan peraturan daerah (perda) pajak pajak restoran sebesar 10%bagi usaha jasa boga skala kecil termasuk warteg dengan omzet Rp60juta per tahun atau Rp5juta per bulan. Menurut Fauzi, pihaknya

mengkaji ulang penetapan parameter dan kualifikasi wajib pajak bisnis jasa boga skala mikro di Ibu Kota. Untuk pajak hiburan, Iwan menyatakan pihaknya memproyeksikan bisa meraup sebesar Rp350 miliar, atau naik 29,63% dari target tahun lalu. Iwan juga mengungkapkan penerimaan pajak reklame diproyeksikan mencapai Rp330 miliar, naik 20% dibandingkan dengan target 2010. Iwan menambahkan pihaknya akan mendapatkan tambahan penerimaan dari pengalihan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) yang selama ini diterima pemerintah pusat. “Nanti akan ada BPHTB sebesar Rp2 triliun di 2011 sehingga total proyeksi pajak daerah di 2011 mencapai Rp13,559 triliun,” ujar Iwan. Hingga 28 Desember 2010, realisasi penerimaan pajak daerah DKI sebesar Rp10,587 triliun, atau naik 5,01% dibandingkan dengan target semula sebesar Rp10,083 triliun. Iwan menegaskan pertumbuhan penerimaan dipicu kenaikan pada jenis pajak daerah hingga perolehan dari denda pajak. (HENDRA WIBAWA) (wulandari@bis-

nis.co.id)

Sejumlah BPD siap pisahkan unit syariah BISNIS INDONESIA

BANDUNG BARAT: Sejumlah unit usaha syariah milik bank pembangunan daerah (BPD) siap memisahkan usaha (spin off) untuk mengembangkan bisnis bank syariahnya pada 2011. Syafi'i Antonio, Direktur Utama Tazkia Group, konsultan perbankan syariah, mengatakan pihaknya sedang menangani aksi korporasi spin off unit usaha syariah beberapa BPD yang akan dilakukan pada tahun ini. “Salah satunya ialah BPD Aceh yang sudah siap spin off. Aksi korporasi itu sudah disetujui rapat umum pemegang saham [RUPS] dan masuk rencana bisnis,” katanya di sela-sela peluncuran gerakan santri menanam di Bandung Barat, akhir pekan lalu. Menurut dia, proses pemisahan usaha di BPD lebih cocok menggunakan pola menyuntik modal kepada unit usaha syariah dibandingkan dengan akuisisi bank lain. Alasannya, tutur dia, unit usaha syariah sebagai embrio bank umum syariah (BUS) pada masa mendatang bisa beroperasi lebih bersih. “Kalau akuisisi kan harus cuci piring lagi. Sementara itu, kalau suntik modal kondisinya sudah clean,” ujar dia. Dia memaparkan keuntungan BPD melakukan spin off unit usaha syariah sangat banyak antara lain lebih mudah melakukan eksekusi pembiayaan, lebih mudah dalam pengaturan gaji karyawan. “Setelah Bank Jabar Banten Syariah menjadi BUS, banyak BPD yang juga ingin melakukan spin off,” katanya. Antonio juga memprediksi pangsa pasar perbankan syariah sepanjang tahun ini bisa mencapai 4%.

“Sekarang posisi market share bank syariah baru sekitar 3,2%. Bisa tumbuh menjadi 5%, tetapi harus ada percepatan,” katanya. Bank syariah, imbuh dia, harus mampu mencatat pertumbuhan usaha hingga 100%-200% sepanjang tahun ini untuk merealisasikan pangsa pasar menjadi 5%.

Pertumbuhan Kenyataannya, papar dia, pertumbuhan industri perbankan syariah selama ini berkisar 40%-60%. Artinya, tegas Antonio industri perbankan syariah harus bekerja keras untuk berupaya mencapai pangsa pasar 4%-5% pada 2011. Dia juga menegaskan industri perbankan syariah sangat bergantung pada pertumbuhan sektor riil. “Oleh karena itu butuh infrastruktur dan birokrasi yang mudah agar sektor riil dan industri perbankan syariah bisa terus bergerak,” katanya. Antonio mencotohkan perbankan syariah akan sulit membiayai investasi pabrik atau ekspor apabila tidak ada infrastruktur dan kebijakan birokrasi yang mendukung. “Bagaimana orang mau mendirikan pabrik kalau infrastrukturnya tidak mendukung? Akibatnya, pembiayaan perbankan syariah pun menjadi terlambat,” ujarnya. Selain itu, kata dia, perbankan syariah harus siap bersaing dengan bank umum konvensional yang menawarkan suku bunga simpanan tinggi. “Kesadaran masyarakat [menyimpan dana di bank syariah] tidak bisa hanya mengedepankan ini surga dan ini neraka. Bank syariah harus bisa menunjukkan angka, sehingga bisa bersaing dari sisi itu,” kata Antonio. (K35)

BISNIS/KELIK TARYONO

LIBURAN TAHUN BARU: Ratusan warga berenang di Pantai Ancol Jakarta, kemarin. Sebagian besar warga Ibu Kota menikmati liburan Tahun Ba-

ru 2011 dengan mengunjungi sejumlah tempat wisata favorit a.l. Ancol, Taman Margasatwa Ragunan, dan Taman Mini Indonesia Indah.

Barometer sawit yang nyaris terlupakan OLEH MASTER SIHOTANG Wartawan Bisnis Indonesia

ejumlah kalangan merasa optimistis ekonomi Sumatra Utara tetap tumbuh pada 2011 kendati bantuan pemerintah pusat nyaris tidak ada. Selama 5 tahun terakhir, petani Sumut memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah itu. Di sektor industri dan pariwisata bolehlah disebutkan memberikan kontribusi yang minimal dan tidak begitu menonjol karena kunjungan turis tidak bisa diandalkan lagi sebagai penyumbang devisa. Demikian juga sektor industri, hanya menjadi beban karena bahan baku yang digunakan lebih banyak impor, sehingga devisa selalu tersedot keluar untuk membeli bahan baku. Tingkat pertumbuhan ekonomi Sumut selama 3 tahun terakhir selalu berada di atas rata-rata nasional. Pada 2008 pertumbuhan ekonomi Sumut mampu menyentuh 6,2%, sedangkan pada 2009 naik menjadi 6,4%. Sepanjang 2010, pertumbuhan ekonomi Sumut diperkirkan berada pada kisaran 6,7%-6,9% atau berada di atas pertumbuhan rata-rata nasional yang diduga hanya 6,5%. Mantan Sekda Provinsi Sumut Rustam Efendi Nainggolan pernah mengatakan tanpa disentuh pemerintah pusat, ekonomi daerah itu bisa tumbuh berkat sum-

S

bangsih para petani yang gigih menghasilkan kelapa sawit, karet, kopi, dan tanaman agribisnis lain. “Untung harga sawit, karet, kopi tinggi, sehingga devisa yang masuk ke negara ini [juga] tinggi,” ungkap Rustam. Seminggu sebelum pensiun dari Sekda Provinsi Sumut Rustam Efendi Nainggolan sempat mengeluhkan bagaimana pemerintah pusat selalu menganaktirikan Sumut dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan Bandara Kuala Namu bisa menjadi contoh. Bandara yang awalnya direncanakan beroperasi 2011 kenyataannya hingga kini pembangunan fisik belum sampai 70%. Pemerintah dinilai tidak serius dengan mengulur-ulur pembangunan proyek vital itu dengan menyediakan dana yang relatif kecil. Proyek jalan tol akses menuju Bandara Kuala Namu, lebih parah lagi. Proyek yang harusnya sudah mulai dibangun sampai saat ini masih sebatas perencanaan tanpa realisasi. Bahkan proyek itu kini diserahkan kepada Pemprov Sumut guna mencari investor baru. Padahal, kata Rustam, dana yang disedot pemerintah pusat dari Sumut lebih dari Rp50 triliun per tahun melalui pajak dan dividen dari sejumlah BUMN di provinsi itu. Sesungguhnya, imbuh dia, ekonomi Sumut bisa dipacu lebih tinggi lagi asalkan ada proyek ba-

ru yang dijadikan pemerintah sebagai stimulus ekonomi. Misalnya, pembangunan jalan tol, percepatan pembangunan Bandara Kuala Namu, serta pengembangan Pelabuhan Belawan menjadi hub internasional. “Kalau ini dipercepat dan dikerjakan serius, investor akan masuk ke Sumut karena infrastruktur pendukung sudah lengkap dan memadai,” tutur dia.

Faktor komoditas Jhon Tafbu Ritonga, ekonom dari Universitas Sumatra Utara (USU), optimistis pertumbuhan ekonomi daerah itu akan meningkat pada tahun ini karena harga komoditas karet dan sawit tetap tinggi. Dia mengumpamakan perekonomian Sumut tengah panen raya. Pada 2010, ekonomi Sumut ini disokong oleh petani, sedangkan industri sekadar hanya menjadi beban. Pariwisata memang meredup tetapi, ada hasil pertanian yang berorientasi ekspor, sehingga ekonomi Sumut bisa tumbuh di atas rata-rata nasional. “Pemprov Sumut semestinya berterima kasih kepada para petani Sumut yang ulet,” tutur Jhon. Dia mengatakan untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik, Pemprov Sumut perlu mendesak pemerintah pusat membuat kebijakan yang lebih berpihak kepada sektor perkebunan rakyat yang banyak terdapat di Sumut. Saat ini, pemerintah belum me-

netapkan kebijakan yang berkeadilan seperti menetapkan harga hasil perkebunan berdasarkan nilai mata uang AS. Demikian juga bea keluar minyak sawit mentah, masih diterapkan yang berarti merampok hak petani untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Dengan naiknya harga minyak sawit mentah di pasar internasional, ungkap dia, pemerintah buru-buru mengambil pemasukan 20% dari bea keluar. “Sedangkan yang dikembalikan kepada petani berupa perbaikan jalan nyaris tidak ada,” kata Jhon yang menjabat Dekan Fakultas Ekonomi USU. Untuk itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang mempermudah peningkatan produksi perkebunan rakyat seperti pemberian bibit untuk proses peremajaan. Selama ini, pelaku perkebunan rakyat enggan meremajakan perkebunannya dan hanya berupaya menikmati hasil yang ada, apalagi jika nilai jualnya sedang tinggi. Bila pemerintah tidak bersedia menerapkan kebijakan itu, Pemprov Sumut diharapkan mengambil-alih dan memasukkan anggarannya dalam APBD 2011. Mendorong minat untuk meremajakan perkebunan, khususnya kelapa sawit juga diperlukan guna memeriahkan perayaan 100 tahun sawit di Indonesia yang jatuh pada tahun ini. (master. [email protected])