HAMA KUMBANG BIBIT Plesispa reichei PADA TANAMAN KELAPA
Amini Kanthi Rahayu, SP POPT Ahli Pertama Latar Belakang Berbagai hama serangga banyak yang menyerang tanaman kelapa, diantaranya kumbang badak Oryctes rhinoceros, Rhynchoporus spp., kumbang janur Brontispa sp., dan juga kumbang bibit Plesispa reichei yang serangannya dapat membahayakan tanaman kelapa yang akan dipindah dari pembibitan ke lahan. Terkadang banyak orang yang kebingungan salah mengartikan antara serangan hama kumbang janur Brontispa longissima. dan kumbang bibit Plesispa reichei, hal ini karena serangannya hampir sama dan morfologi dari keduanya juga hampir sama. Serangan hama P. reichei pada tanaman kelapa Menurut Rismansyah (2012) hama Plesispa sp. di Propinsi Kalimantan Barat merupakan hama utama dan penting yang menyerang perkebunan kelapa, hal ini diketahui dari data tahun 2011 kumbang ini telah merusak kebun kelapa seluas 2456 ha di 7 kabupaten. Kumbang ini merupakan hama yang polifag, yaitu memakan berbagai jenis tanaman. Tetapi hama ini sangat mirip dengan hama lain yaitu Brontispa sp, baik itu serangan maupun morfologi luar dari tubuhnya. Kumbang ini merupakan hama yang cukup berbahaya pada pembibitan dan tanaman muda yang baru dipindahkan ke lapang. Pada umumnya P. reichei hanya menyerang tanaman muda, tetapi juga dapat menyerang tanaman yang tua. Baik itu fase larva maupun dewasanya memakan daun, mengonsumsi bagian atas dan bawah daun, kemudian pertumbuhan bibit akan merana. Setelah daun terbuka bekas serangannya menjadi kering karena jaringannya sudah mati. Kerusakan berat oleh serangan hama ini dapat menyebabkan kualitas bibit tidak baik dan kadang-kadang mengakibatkan tanaman mati. Serangga ini termasuk ke dalam ordo Coleoptera, famili Chrysomelidae, dan genus Plesispa.
Serangan B. longissima pada Tanaman Kelapa Kumbang ini merusak pucuk kelapa pada tanaman yang masih muda. Baik larva dan kumbangnya berada di dalam lipatan anak daun muda yang belum membuka dan menggerek jaringan daun, meninggalkan bekas-bekas gerekan memanjang. Selanjutnya daun-daun itu tetap tinggal bersatu, kemudian berkerut dan akhirnya mati. B. longissima merupakan hama penting pada tanaman kelapa, terutama di daerah Sulawesi Selatan, lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Papua, Bali, dan Yogyakarta (Sukamto, 2001 dalam Mandarina 2009). Perbedaan Hama Brontispa longissima dan Plesispa reichei Hama B. longissima Biologi Fase telur berwarna coklat, berbentuk pipih, dan diletakkan pada daun muda yang belum terbuka. Lama stadia telur 4-7 hari. Larva yang baru menetas berwarna putih, larva dewasa berwarna kekuning-kuningan. Stadia pupa
4-6 hari. Imago biasanya takut cahaya, sehingga pada siang hari
beristirahat di dalam janur kelapa, tetapi pada malam hari aktif menyerang pada tanaman kelapa. stadia imago 2,5 – 3 bulan. Gejala serangan Stadia imago dan larva sama-sama merusak pucuk daun, sehingga menyebabkan daun mengering. Serangan berat dapat menyebabkan buah gugur dan tanaman bisa mati. Hama P. reichei Biologi Fase telur diletakkan oleh imago betina pada daun yang belum terbuka, kemudian ditutupi dengan kotorannya. Lama stadia ini 5-9 hari. Larva terdiri atas 4 instar dengan waktu 22-23 hari, periode pre-pupa selama 2-8 hari, fase pupa 5-12 hari. Fase imago antara 101-202 hari. Daur hidupnya antara 31-46 hari. Imago betina mulai meletakkan telur 17-37 hari setelah kopulasi. Pada kepala dan thorax dari imago jantan dan betina berwarna coklat dan oranye sedangkan elitranya berwarna hitam. Baik itu imago dan larva sama-sama tidak menyukai cahaya, dan tinggal/makan diantara lipatan daun kelapa.
Gejala serangan Imago dan larva merusak daun muda yang belum terbuka. Akibat serangannya akan terlihat garis memanjang berwarna coklat. Pada serangan berat, daun berwarna kecoklatan (Jamal, Z. 2012).
Gejala serangan P. reichei pada bibit kelapa Foto : M. A. K. Wijesinghe.
Perbedaan mendasar antara B. longissima dan P. reichei Foto: Rismansyah, 2012.
Pengelolaan Hama Komponen pengelolaan hama ini antara lain dengan menggabungkan dari beberapa pengendalian lain pengendalian mekanik, hayati, kultur teknis dan kimia. Pengendalian secara mekanik antara lain :
Menggunakan
peralatan
atau
langsung
membunuh
hama,
tetapi
kemungkinan cara ini cukup sulit dilakukan, karena membutuhkan tenaga dan biaya yang cukup besar jika lahannya cukup luas, tetapi cara ini aman terhadap lingkungan Pengendalian secara kultur teknis antara lain :
Pemupukan dan penekanan gulma sesuai dengan petunjuk teknis, supaya bibit kelapa tumbuh dengan baik
Pengendalian Hayati Musuh alami yang digunakan untuk mengendalikan B. longissima juga dapat digunakan untuk mengendalikan P. reichei (Hosang, dkk. tt).
Ada beberapa musuh alami yang menyerang P. reichei antara lain beberapa parasitoid yaitu Ooencyrtus podontiae, Trichogrammatoidea bactrae Nagaraja (parasitoid telur), Tetrastichus brontispae (parasitoid pupa), Haeckeliana brontispa (parasitoid kompleks). Parasitoid pupa Tetrastichus sangat potensial, karena kemampuan parasitoid ini dapat mencapai 75%. Selain parasitoid terdapat juga jamur APH yang dapat mematikan P. reichei yaitu Metharizium anisopliae var. anisopliae, yang aman terhadap lingkungan dan juga kesehatan manusia.
Terdapat juga predator yang menyerang hama ini yaitu Cecopet. Predator ini mempunyai tubuh yang lebih besar, lebih gesit dan cepat, maka dia mempredasi mangsanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ekstrak biji mimba dan mindi juga bermanfaat sebagai pengendali hama P. reichei.
Pengendalian Kimia
Penggunaan insektisida kimia harus dilakukan secara tepat. Insektisida yang dapat digunakan antara lain Sevin, Tamaron.
Pustaka Administrator. Tt. Kumbang Bibit kelapa Plesispa reichei Chapuis. http://balitka.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view =article&id=271%3Akumbang-bibit-kelapa-plesispa-reichei-chapuis&catid=37%3Aberita&Itemid=160&lang=en Hosang, M.L.A., dkk. tt. Biological Control of Brontispa longissima (Gestro) in Indonesia. http://www.fao.org/docrep/007/ad522e/ad522e08.htm Jamal, Z. 2012. Budidaya dan Pengolahan Kelapa Dalam. http://rumahhijuaorganik.blogspot.com/2012/07/budidaya-dan-pengolahan-kelapadalam.html. Mandarina, D. 2008. Uji Efektivitas beberapa Entomopatogen pada Larva dan Imago Brontispa longissima Gestro (Coleoptera:Chrysomleidae). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Purba, A., dkk . 1994. The effect of Azadirachta indica A. Juss and Melia azedarach L.on Coconut leaf pest Plesispa reichei Chap. (Coleoptera:Hispidae). Berita Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. Rismansyah, E. 2012. (Belajar meng)Identifikasi Kumbang Janur Kelapa di beberapa Lokasi di Kalimantan Barat. http://erlanardianarismansyah.blogspot.com/2012/09/belajarmengidentifikasi-kumbang-janur.html Soekarjoto, dkk., tt. Pengendalian Hama Utama Tanaman Kelapa. Balitka. http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/bptpi/lengkap/IPTANA/fullteks/ Puslitbangtri/pros02.pdf