16
INTERNAL MAGAZINE PT VALE INDONESIA Tbk 2016
Halo Vale
PT Vale Terapkan SMKP Hakmad, Welder Serba Bisa Sterilisasi Tambang dari Ternak
Hasil Survei Internal
Nilai Perusahaan Punya Arti Penting
Editorial
Editorial
Pembaca yang budiman,
Dear readers,
Alkisah, seorang pemimpin perusahaan pernah hampir menggunting dasi yang dikenakan oleh seorang karyawannya. “Kalau ada karyawan yang pakai dasi lagi ke tempat kerja, dasinya akan saya potong,” ancamnya.
Once upon a time, a company leader threatened to cut the neckties of his employees. “If an employee wears a necktie in workplace, I will scissor it,” he said.
Apa pasal? Begini kira-kira yang dikatakan sang pemimpin, “Perusahaan kita adalah perusahaan yang bergerak di dunia multimedia yang terkait dengan portal berita online. Dunia on line merupakan perusahaan yang memerlukan kreativitas tinggi. Maka karyawan dituntut untuk kreatif pula. Tingkat kreativitas itu harus didukung suasana kerja yang bebas dan tak terlalu terikat dengan aturan yang kaku, termasuk dalam cara berpakaian.” Sang pemimpin portal berita online itu, tak syak, telah menyadari pentingnya nilai-nilai perusahaan dan penerapannya. Pertama, jika nilai perusahaan diyakini oleh karyawan dan dipraktikkan, maka nilai tersebut akan tampak dalam tingkah laku karyawan (common behavior). Selanjutnya, jika common behavior itu dipraktikkan terus-menerus, maka ia akan dihayati dan menjadi budaya perusahaan (company culture). Pembaca, laporan utama Halo Vale edisi kali ini menyoroti soal nilai-nilai perusahaan PT Vale dan pemahaman karyawan atasnya. Lewat survei yang kami laksanakan beberapa waktu lalu, hasilnya menggembirakan. Sebagian karyawan telah memahami nilai-nilai perusahaan dan perwujudannya. Bahkan kebanyakan karyawan telah mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja, keluarga, maupun sosial.
What is the reason? This is what the leader roughly said. “Our company is focusing on multimedia which is related to online news portal. Online world demands a high level of creativity. Therefore employees are required to be creative. The creativity must be supported by a free environment which should not be restricted by rigid regulations, including dress code.” The online news portal leader, undeniably, is aware of the importance of corporate values and how to implement them. First, if the values are shared and put into practice by employees they will be transpired in the employees’ common behavior. If the common behavior is practiced persistently, it will take roots as the company culture. Dear readers, the main report of this edition’s Halo Vale takes a close look at PT Vale corporate values and how the company’s employees understand them. A survey we conducted recently unveiled a delighting outcome. Some of the employees have understood and realized the corporate values. Most of the employees have even implemented the values in their daily life, either in the workplace, family and society. Starting from this edition we feature new column called “Frame of Department”. This column are intended to accommodate advices from readers for more varieties of rubrics. Enjoy reading.
Mulai edisi ini, kami membuat rubrik baru, yakni “Bingkai Departemen”. Rubrik baru ini untuk mengakomodasi saran para pembaca agar rubrik-rubrik di Halo Vale lebih beragam. Selamat membaca. Pelindung/Patron: Board of Directors PT Vale Indonesia Tbk, Penasihat/Advisor: Basrie Kamba (Director of Communications & External Affairs), Penanggung jawab/Editors in Chief: Bayu Aji Suparam (GM Communications), Redaksi Pelaksana/ Managing Editor: Sihanto B. Bela, Redaksi/ Editors: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi, Fotografer/Photographer: Doni Setiadi, Desain & Tata Letak/Design & Layout: Azwar Marzuki, Alamat Redaksi/Address: Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Telp. 021-5249100, Ext. 9628 & 3656, Fax. 021-5289587. Redaksi Halo Vale menerima sumbangan naskah dari pembaca. Naskah ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan populer. Panjang naskah maksimal satu setengah halaman kuarto, spasi satu setengah. Sertakan foto atau ilustrasi baik gambar maupun grafik jika diperlukan. Saran dan naskah dikirimkan ke alamat email editor:
[email protected] dan
[email protected]. Readers are welcome to contribute articles for publication in Halo Vale. Articles should be written in prose that is easy to understand, with a line-space of 1.5 and a maximum length of 1.5 A4 pages. Include photos or illustrations, drawings or graphs, if necessary. Please send suggestions and articles to the editor at
[email protected] and
[email protected]. Anda dapat mengunduh Halo Vale edisi digital (PDF) di vale.com/indonesia pada bagian Pers/Publikasi. Digital version of Halo Vale can be downloaded from vale.com/indonesia on Press/Publication section.
2
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
16
DAFTAR ISI/ CONT ENT S
INTERNAL MAGAZIN E PT VALE INDO NESIA Tbk 2016
Halo Va l e
Hasil Su rvei Inter nal
PT Vale Terapk an SMKP Hakmad, Welde r Serba Bisa Sterilisasi Tam bang dari Ternak
Nilai Per us Punya Ar ahaan ti Pentin g
DAFTAR ISI / CONTENTS LAPORAN UTAMA COVER STORY
3
Nilai Perusahaan Punya Arti Penting
5
Corporate Values Matter
8
Seperti Apa Anda Menerapkannya?
10
Hakmad, Welder Serba Bisa
52
How Do You Apply Them?
13
Hakmad, All-Rounder Welder
54
Nilai-nilai Kita
16
KOMUNITAS KCOMMUNITY
Our Values
19
Sorowako Photo Lovers Memotret Itu Rekreasi
56
EHS Competency Management System Telah Aktif!
22
Sorowako Photo Lovers Photography is Leisure
58
EHS Competency Management System is Already Actice!
25
SEHAT SELAMAT HEALTH & SAFETY Ada Bully di Antara Kita
60
PT Vale Terapkan SMKP
28
Bullying Among Us
63
PT Vale Applies SMKP
31
Sterilisasi Area Tambang dari Ternak
34
BINGKAI FRAME
66
Sterilize Mine Area from Cattle
36
KUIS ZOOM IN
70 71
KINERJA PERFORMANCE
Organisasi atau perusahaan memerlukan pedoman. Karena itu, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia memiliki nilai-nilai, suatu pedoman bagi pendiri dan karyawan perusahaan dalam mengelola organisasi, mengambil keputusan, dan bertindak. Hal serupa juga berlaku bagi Vale. An organization or corporation need a guidance. Therefore corporations in the world create their own values, which serve as a guidance for their founders and employees in running their organization, making decisions and taking actions. Such practice occurs in Vale.
INTERAKSI INTERACTION SD Singkole Raih Juara 3 Budaya Mutu Tingkat Nasional
39
Singkole Primary School Third in National Quality Culture Competition
41
27 Orang Anggota QCC Terbaru
43
27 New Members of QCC
45
ATMOSFER ATMOSPHERE Matano, Pesona yang Tak Pudar
47
Matano, The Charming Never Fades
49
PROFIL PROFILE
Cover Design : Azwar Marzuki
Tahun 2016 I H alo Vale 16
3
SURAT PEMB ACA / READE RS’ LET TERS Potensi Wisata Luwu Timur Halo redaksi, Meski Halo Vale majalah internal, menurut saya kontennya dapat divariasikan dengan info-info di luar perusahaan. Misalnya tentang potensi Luwu Timur, kabupaten di mana PT Vale beroperasi, seperti tempat-tempat wisata yang ada di tempat ini. Terima kasih. Hendik I rawan, C1069 4 , MS E D ep ar t m en t
Tourism Potentials of East Luwu Dear editor, Although Halo Vale is an internal magazine, I think its contents can be enriched with information from outside the company. For example, tourism potentials of East Luwu, the regency where PT Vale operates, which include local tourist destinations. Thank you. He n di k I r awa n , C1 0 6 9 4 , M S E D e pa r t m e n t
Halo Vale hadir untuk menyoroti pelbagai peristiwa yang terjadi di internal perusahaan atau hal-hal yang ada relevansinya dengan operasi perusahaan. Konten seperti potensi dan tempat-tempat wisata di Luwu Timur, dapat dibaca di terbitan lainnya seperti Welcome to Sorowako yang terdapat di area publik dan kabin pesawat PT Vale Indonesia Air Transport.
Halo Vale is present to highlight various events which happen inside the company or other things that are related to the company’s operations. Contents like tourism potentials and tourist destinations in East Luwu can be read in other publications, such as Welcome to Sorowako, which are available in public areas and aboard PT Vale Indonesia Air Transport planes.
Galeri Foto Kegiatan Saya menyarankan agar Halo Vale punya rubrik galeri foto kegiatan PT Vale. Isinya berupa foto-foto kegiatan perusahaan dan karyawan. Dengan demikian pembaca, yang notabene pekerja di PT Vale, dapat melihat apa yang telah berlangsung di sekitar perusahaan. Kami juga bisa mengenal aktivitas pekerja lainnya. Sukses untuk Halo Vale. Nawir, 10441, MEM De p ar t m en t
Gallery of Activity Pictures I suggest that Halo Vale give a space for a gallery of PT Vale activity pictures. It may contain pictures of the company and employee activities. Readers, who are PT Vale employees, can therefore see themselves what has happened in the company. We can identify activities of the employees, too. May success be with Halo Vale. N aw i r, 1 0 4 4 1 , M E M D e pa r t m e n t
Kebutuhan informasi tersebut sebenarnya telah kami penuhi di rubrik “Interaksi”, yang berisi kegiatan karyawan dan perusahaan. Syarat Mengirim Naskah Saya tertarik mengirimkan naskah untuk Halo Vale. Apa saja syaratnya? Na rd a, 6370, PP M ainten an ce Anda dapat mengirimkan artikel dengan panjang naskah maksimal 1,5 halaman kuarto, diketik dengan spasi 1,5. Sertakan foto atau ilustrasi pendukung bila diperlukan. Naskah dikirim ke email editor:
[email protected] atau internal.
[email protected]. Kami tunggu tulisan Anda.
Ralat Halo Vale Pada artikel Profil kami berjudul “Merawat Ban, Menjaga Roda Produksi” n: disebutka 6) paragraph 59, edisi 15 (halaman satu “Rata-rata pembelian ban per minggu nya itu Rp2 miliar……………harga buah ban dumptruck Rp1,2 miliar“ Yang benar satu buah “Rata-rata pembelian ban per minggunya seharga Rp2 miliar…… harga juta. 140 Rp ban heavy truck sekitar
We have actually fulfilled the need for such information in the “Interaction” rubric, which covers activities of employees and the company. Requirements for Article Submission I am interested in submitting an article to Halo Vale. What are the requirements? N a rda , 6 3 7 0 , P P M a i n te n a n c e You may send an article with a maximum length of one and a half page of quarto paper size, typewritten with one and a half spacing. Send along pictures or illustration if necessary. The article must be sent to our editor’s email: Sihanto.
[email protected] or
[email protected]. We look forward to your article.
Correction On the article Profile “Maintaining Tyres, Keeping Produc tion Wheel” Halo Vale 15th edition (page 59, paragraph 6) was written: “On average it spends Rp2 billion a week……..a new dump truck tyre can reach Rp1,2 billion. It Should be “On average it spends Rp2 billion a week……..a new dump truck tyre can reach about Rp140 million.
Kirimkan kritik, saran, dan tanggapan Anda tentang Halo Vale ke internal.
[email protected] atau kirimkan surat ke DP 23B. Surat yang dimuat akan mendapatkan suvenir menarik. Pengirim surat pembaca yang dimuat, silahkan mengambil suvenir di Communications & External Affairs Department pada hari dan jam kerja.
4
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Send your opinion, comment and feedback about Halo Vale to internal.
[email protected] or letters to DP 23B. For each letter published will receive a souvenir. For letter senders, kindly pick up your souvenir at Communications & External Affairs Department during the days and working hour.
L AP O R AN UTAMA
Karyawan PT Vale sedang membantu mengecek body harness rekan kerjanya. Kepedulian salah satu kunci bekerja dengan aman.
Nilai Perusahaan Punya Arti Penting Nilai-nilai perusahaan dapat menuntun perusahaan melakukan aksi korporasi yang positif.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
5
L A P OR A N UTA MA
Organisasi atau perusahaan memerlukan pedoman bertindak agar bisnisnya dapat berjalan dengan semestinya, memiliki karakter yang khas, visioner, dan beretika. Biasanya terwujud dalam bentuk nilai perusahaan yang berguna sebagai pedoman mengelola dan mengambil keputusan pendiri maupun pekerja di suatu organisasi/perusahaan tersebut. Menurut Robert Wolcoot, profesor di Sekolah Manajemen dan Bisnis Kellogg, AS, nilai bagi perusahaan merupakan petunjuk perilaku yang ideal para pekerja di suatu perusahaan. “Nilai-nilai perusahaan akan menuntun pekerja melakukan hal yang baik atau tidak. Jadi, nilai perusahaan ibarat petunjuk perilaku,” ujarnya. Tidak hanya itu, nilai disebut-sebut juga dapat menuntun bagi praktik tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance. Dengan kata lain, menjalankan bisnis dengan konsep kepatuhan dan idealisme.
Para pekerja PT Vale berdiskusi sekaligus melakukan pengecekan area sebelum bekerja. Hal ini bagian dari SOP kerja di Perusahaan.
6
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Majalah Business Week akhir 2014 sempat merilis daftar perusahaan yang dianggap menjalankan nilai perusahaan dengan komitmen tinggi. Salah satunya adalah Southwest Airlines. Maskapai penerbangan komersial asal AS ini mengubah strategi dan SOP keamanan penerbangannya dengan memperketat seleksi calon pekerja. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan. Dengan keputusan tersebut, Southwest Airlines menjadi maskapai penerbangan komersial yang paling sulit ditembus calon pekerja amatir maupun berpengalaman. Tercatat, perusahaan ini hanya membuka 2.000 kursi untuk pekerja baru dari 100 ribu pelamar kerja yang masuk dari 2012-2013. Southwest meyakini bahwa pelayanan terbaik dan memprioritaskan keselamatan adalah kunci masa depan bisnisnya makin cemerlang. Hal itu diwujudkan dengan mengubah strategi dan SOP keamanan.
L AP O R AN UTAMA
Bekerja aman sesuai standar kerja merupakan implementasi nilai Vale.
Vale juga yang memiliki nilai-nilai perusahaan sebagai pedoman entitas perusahaannya bertindak. Bagi Vale, nilai mendorong perusahaan memberi keseimbangan antara kinerja bisnis dan sosial. “Vale hari ini terbentuk berkat kontribusi setiap orang. Ketika kita berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kita, maka perusahaan ini akan menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup dan bekerja. Seperti halnya sebuah keluarga,” kata CEO Vale Murilo Ferreira di pengantar buku Buku Petunjuk Nilai Vale. Di PT Vale, bentuk penerapan nilai perusahaan juga kian kaya dalam aplikasinya. Tidak hanya dalam menentukan aksi korporasi atau perilaku pekerja, melainkan juga dalam kegiatan sosial yang digagas komunitas bentukan karyawan bersama masyarakat. Perwujudan nilai perusahaan “Menjaga kelestarian Bumi”, misalnya. Nilai ini menuntun perusahaan merealisasikan program-program sosial yang sejalan dengan keberlanjutan lingkungan. Konkretnya dalam bentuk Program Pertanian
Berkelanjutan, salah satu aktivitas Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat (PTPM). Inilah program sosial PT Vale di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Dalam program tersebut, perusahaan bersama pemerintah dan masyarakat di wilayah pemberdayaan menggagas dan mengimplementasikan pertanian padi, lada, dan kakao yang ramah lingkungan dan memperhatikan keseimbangan alam. Sedangkan dari sisi non-perusahaan, nilai ini kerap diaplikasikan karyawan dan masyarakat melalui gerakan cinta lingkungan. Bentuknya bermacam-macam, seperti penanaman pohon atau membersihkan lingkungan dan area sekitar Danau Matano. Ada pula nilai “Bersama-sama menjadi lebih baik”. Salah satu bentuk implementasi nilai ini berupa saling mendukung pembelajaran, inovasi, dan terbuka pada ide-ide baru antar-rekan kerja di perusahaan. Bahkan ide-ide inovatif dari departemen yang dinilai dapat membuat operasi perusahaan berjalan lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan diterapkan.[]
Tahun 2016 I H alo Vale 16
7
CO V ER STO RY
Corporate Values Matter Corporate values can guide the company to take positive corporate actions. An organization or corporation needs a code of conduct to ensure its business runs well, and is known for its distinguished character, vision and ethics. It commonly takes form in a set of corporate values used as a reference for founders and workers to operate the organization and take decisions. According to Robert Wolcott, a professor at Kellogg School of Management and Business, the US, for a corporation values constitute an ideal code of conduct for its workers. “Corporate values will guide work-
8
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
ers to do the right or wrong. Therefore corporate values look like a code of conduct,” he says. More than that, the corporate values are said to lead to good corporate governance practices. In other words, running business in line with the concept of compliance and idealism. Adherence to corporate values has turned Southwest Airlines into the most difficult airline company to break into among both inexperienced and seasoned applicants. The company only opened 2,000 vacancies for 100,000 job
COVER S TO RY
seekers in 2012-2013. Southwest believes the best services and giving a priority to safety are key to its bright future. This happened through changes to its business strategy and safety standard operating procedure. Vale also shares such corporate values as the code of conduct. For Vale the values will drive the company to strike a balance between business and social performances. “Vale today was shaped because of contribution from everyone. When we behave according to our values the company will become a better place to work and make a living. It’s like a family,” says Vale CEO Murilo Ferreira in his introduction in the Directory of Vale Values. At PT Vale, implementation of its corporate values has grown richer and more diverse. The values are pivotal in deciding not only corporate actions or workers’ behavior, but also social activities which are arranged by communities that local people and company employees have jointly formed. Adoption of the corporate value “Prize our planet” is a good example. The value leads the company to realization of social programs that support sustainabile environment. The concrete example is the Sustainable Agriculture Program, one of the acitivies of the company’s integrated community empowerment programs (PTPM). This is PT Vale’s social program in East Luwu regency, South Sulawesi. Under the program, the company works with the government and local communities in the company’s empowerment areas in initiating and implementing rice, pepper and cacao farming, which is environment friendly and takes nature balance into account.
Vale today was shaped because of contribution from everyone.
On the part of non-corporations, the value is often implemented through environment conservation movement. It can take many shapes, such as tree planting or garbage clearing in areas around Lake Matano. There is another value called “Improve together”. Among other examples of its implementation are supporting each other in learning, promoting innovation and opening mind for new ideas from colleagues. Innovative ideas from a department that can help the company enhance productivity, efficiency and sustainability should be adopted.[]
Tahun 2016 I H alo Vale 16
9
L AP OR A N UTA MA
Aktivitas penanaman pohon di area rehabilitasi lahan pasca tambang. Menjaga lingkungan bagian dari nilai perusahaan.
Wujud Nilai Perusahaan di Mata Karyawan Hasil survei menyebutkan, banyak karyawan paham dan mengimplementasikan nilainilai perusahaan dengan tepat. Namun di antara mereka masih mengganggap nilai ini lebih pas diterapkan hanya di tempat kerja. Padahal nilai perusahaan juga berlaku di lingkungan sosial.
10
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Karyawan PT Vale tentu sudah tidak asing dengan butir-butir nilai perusahaan. Setidaknya terhadap tiga nilai yang paling sering diucapkan dan akrab di telinga karyawan, seperti “Kehidupan adalah yang terpenting” (Life matters most), “Menghargai karyawan” (Value our people) atau “Menjaga kelestarian Bumi” (Prize our planet). Tapi apa benar karyawan sudah mengerti, menjiwai, bahkan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari? Beberapa waktu lalu kami menggelar survei dengan sistem jawaban terbuka (non-pilihan ganda) terhadap 50 responden karyawan untuk mengetahui persepsi mereka dalam menerapkan nilai perusahaan. Sebagai pedomannya, persepsi tersebut kami sandingkan dengan ketentuan yang disebutkan pada buklet “Petunjuk Penerapan Nilai-nilai dalam Keseharian”. Apa saja opini yang muncul? Sebagai nilai yang paling sering didengar dan disosialisasikan, “Kehidupan adalah yang terpenting” membuat responden tak perlu berpikir keras memberikan contoh pelaksanaan. Namun mereka—baik karyawan level operator hingga manajer—mengidentikkan penerapan nilai ini dengan kebijakan dan regulasi keselamatan kerja (safety). Hal ini terlihat dari tingginya frekuensi opini “bekerja sesuai SOP”, “melakukan inspeksi dan pengecekan area kerja sebelum memulai kerja dengan SOI dan JCC” atau “menolak bekerja bila dianggap tidak sesuai prosedur aman”.
L AP O R AN UTAMA
Kendati demikian tidak sedikit karyawan yang memahami penerapan nilai ini dapat dilakukan secara “internal-personal”, yakni dengan cara menjaga kesehatan diri sendiri sehingga senantiasa dapat bekerja bugar, penuh konsentrasi, dan aman. Pada kelompok ini, mereka menganggap penerapan nilai dapat dilakukan dengan cara istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan sehat bergizi atau hal-hal yang berhubungan dengan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi (work life balance), pulang tepat waktu atau bekerja sesuai jadwal kerja. Tentu, bila merunut poin-poin “Petunjuk Penerapan Nilai”, opini ini melenceng. Namun bila disidik lebih jauh, sebenarnya cukup relevan. Kejutan yang muncul justru di persepsi “Menjaga kelestarian Bumi”. Banyak karyawan menyangka penerapan nilai ini lebih pada aksi pelestarian dan menjaga lingkungan agak tetap asri dan bersih. Hal itu yang kemudian menggiring sebagain besar karyawan memberikan contoh tindakan-tindakan praktis terhadap lingkungan. Misalnya tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, atau hemat energi. Opini seperti ini yang mendominasi jawaban responden. Termasuk mereka yang berasal dari kelompok manajer. Namun di kelompok terakhir ini, mereka mampu mengaitkan isu lingkungan dengan perilaku di tempat kerja atau kebijakan perusahaan, misalnya dengan cara menggunakan kertas secara bolak-balik, menutup keran air bila tidak digunakan atau mengelola limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) sesuai prosedur. Padahal, nilai tersebut memiliki makna lebih luas. Bukan sekadar ide dan aksi pelestarian lingkungan. Berkontribusi pada pengembangan lokal dan warisan berkelanjutan di wilayah operasi perusahaan dengan cara memberikan perilaku teladan dan menghormati perbedaan budaya dan politik, juga merupakan perwujudannya.
Bekerja dengan aman merupakan penerapan nilai perusahaan.
Ekspektasi Aspek peningkatan kesejahteraan dan insentif kerja menjadi fokus opini karyawan dalam melihat penerapan nilai “Menghargai karyawan”. Hal ini tampaknya karena responden tergiring dengan kata “menghargai” yang identik dengan suatu materi yang dapat diukur, sehingga ekspektasi karyawan terkait materi pula. Alhasil, peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan pemberian insentif dan bonus masih dipandang sebagai wujud penerapan nilai yang paling tepat dan nyata.
Karyawan PT Vale berpartisipasi mengisi survei penerapan nilai perusahaan.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
11
L A P OR A N UTA MA
Mereka mampu mengaitkan isu lingkungan dengan perilaku di tempat kerja atau kebijakan perusahaan, misalnya dengan cara menggunakan kertas secara bolak-balik, menutup keran air. Di luar itu, juga muncul beberapa tanggapan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan karyawan. Ada pula opini tentang etika sosial, seperti saling menghormati, sopan, hingga yang lebih teknis seperti budaya antre. Bagaimana dengan nilai “Bersama-sama lebih baik” (Improve together)? Ternyata sebagian besar karyawan sangat memahami nilai perusahaan ini. Hal tersebut tercermin dari berbagai wujud penerapan nilai yang memiliki kesesuaian dengan panduan, yakni kerja sama tim dan melakukan perbaikan kinerja. Dapat dimengerti, sebagian besar karyawan menganggap nilai ini lekat hubungannya dengan aspek produksi dan perbaikan operasional perusahaan yang hanya dapat direalisasikan dengan usaha bersama. Mungkin faktor merosotnya kondisi perusahaan akhir-akhir ini karena lesunya harga nikel dunia mempengaruhi persepsi karyawan. Pada poin tersebut juga mencuat persepsi bahwa nilai ini berhubungan erat dengan nilai “Value our people” dan “Life matters most” yang cenderung berbentuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan bekerja aman atau safety. Dalam daftar survei kami selanjutnya terdapat nilai “Melakukan hal yang benar” (Do what is right). Sebenarnya nilai ini identik dengan penerapan “Value our people”. Namun nilai ini memiliki perspektif lebih luas, yakni penerapannya dapat dilakukan terhadap pihak di luar perusahaan (komunitas/ eksternal) berupa persamaan hak, tiadanya diskriminasi, menghargai pendapat, dan berperilaku jujur. Sementara pada daftar jawaban responden, karyawan tergiring pada hal-hal yang berada di area internal perusahaan saja. Khususnya pada isu safety. Artinya, ternyata masih banyak karyawan yang tidak mengetahui bahwa nilai ini yang dapat menjadi panduan berperilaku etis di lingkungan sosial.
12
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Tidak relevan Terakhir adalah “Mewujudkan tujuan” (Make it happen). Nilai ini bisa dikatakan cukup banyak membuat karyawan “terkecoh”. Mungkin karena penggunaan nilai dalam kampanye perusahaan masih minim sehingga tidak terlalu familiar bagi karyawan. Alhasil, banyak karyawan yang “meraba-raba” berpendapat tentang perwujudan nilai ini. Sebagian besar mereka memberi jawaban yang menjurus pada disiplin kerja, etika berperilaku, dan kepatuhan karyawan pada peraturan perusahaan. Beberapa di antaranya seperti bekerja tepat waktu dan bekerja aman. Bahkan ada opini yang sama sekali tidak relevan, yakni menghargai atasan dan rekan kerja. Sebenarnya menghubungkan nilai ini pada aspek safety dan pengendalian risiko kerja merupakan hal yang tepat. Hanya saja perlu yang lebih rinci dan teknis. Sayangnya, tak satu pun karyawan berhasil menalarnya dalam perwujudan yang lebih detail, seperti mengidentifikasi masalah dan mencari solusi atau mengendalikan pontesi risiko kerja. Namun ada juga beberapa responden yang memberikan opini yang akurat terhadap nilai perusahaan ini, misalnya bertanggung jawab atas pekerjaan dan memberikan yang terbaik dalam bekerja. Lalu, apa kesimpulan dari hal-hal tersebut di atas? Dapat dikatakan bahwa sebagian karyawan telah memahami nilai perusahaan dan bentuk-bentuk perwujudannya. Bahkan dari mereka telah mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja, keluarga, maupun sosial. Hanya saja masih ada kelompok karyawan yang menganggap penerapan nilai ini lebih pas hanya di area tempat kerja dan mengesampingkan aspek eksternal atau sosial. Hal ini perlu direspons perusahaan agar nilai lebih membumi dan diterapkan sebagai budaya yang melekat. []
COVER S TO RY
Corporate Values in the Eyes of Employees A survey discovered that many employees understand and implement corporate values properly. But some of them say the values are applicable only in their workplace, whilst corporate values are supposed to take effect also in the social environment.
Items of corporate value are certainly not alien for PT Vale employees certainly of PT Vale. At least they are familiar with three of the values which they frequently utter and hear every day, namely “Life matters the most”, “Value our people” and “Prize our planet”. But is it true that each employee has understood, internalized and even implemented the values in his or her daily life?
Recently we conducted a survey using an open question method on 50 respondents who are PT Vale employees to know what was in the employees’ mind about how to implement the corporate values. As a reference, we compare their perception with provisions written in the company booklet “Guideline for Implementation of Values in Daily Life”. What kinds of opinion that arise?
Tahun 2016 I H alo Vale 16
13
CO V ER STO RY
As the most heard and propagated value “Life matters the most” barely forced respondents to think about examples of its implementation. But they — either employees at operator level or managerial level – tended to identify realization of the value as safety policies and regulations. This is evident in the high percentage of respondents who answered “working in compliance with SOP”, “inspect and check work environment before start working in accordance with SOI and JCC” or “refuse to work if safety procedure is not followed”. Nevertheless, quite many respondents understand that the values can be implemented through “internal-personal” way, which means keeping themselves healthy so that they are fit enough, focused and safe while working. This group of employees deems the value can be realized through adequate sleep, eating healthy and nutritious food and adopting a work life balance, or returning home from and arriving for work on schedule. Of course such opinions do not match the items stipulated in the company booklet, but if examined further they are quite relevant.
But the latter group can draw a connection between environment conservation and behavior in workplace or corporate policies, such as using both sides of paper, closing faucets when not in use or processing hazardous waste according to the procedure. Actually the value has a broader meaning, beyond ideas and actions to conserve the environment. Contribution to local development and transfer of a long-lasting legacy in the operational area by setting examples and respecting cultural and political diversity are among ways to realize the value.
But the latter group can draw a connection between environment conservation and behavior in workplace or corporate policies, such as using both sides of paper.
Surprise springs in the perception about “Prize the planet” instead. Many respondents perceive that implementation of the value has a lot to do with environment conservation or keeping the environment clean and green. This leads most of them to practical actions to protect the environment, such as refraining from littering, planting trees or saving energy. Such opinions come from most respondents, including those in the managerial level.
Expectation
Improvement in welfare and incentive highlight the respondents’ opinions about implementation of the value “Value our people”. This happens perhaps because the respondents are preoccupied by the word “value” which amounts to something measurable, so that their expectation has something to do with material reward. As a consequence, competence enhancement through training and incentives and bonuses are regarded as the most appropriate and realistic implementation of the value. On top of that, there are several opinions related to improvement of employees’ health standard, social ethics such as mutual respect and etiquette or a more technical example like the culture of queuing. How about the value “Improve together”? It turns out most respondents understand the value very much. This is reflected in the answers that match the company’s guideline of implementation of corporate values, such as teamwork and performance enhancement. It comes as no surprise that most respondents consider the value inseparable from production and improvement in company operations, which can only take place through team-
14
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
COVER S TO RY
work. Perhaps the slowing business which is underway as a result of the falling nickel price has influenced the employees’ perception about the value. At this point an opinion arises that the value is closely related to “Value our people” and “Life matters the most”, which tends to materialize in the forms of competence enhancement through training and safety measures. Next in list is the value “Do what is right”, which actually is identical to “Value our people”. But the former does not stop at employees. Implementation of the value can affect outside parties like the surrounding communities, such as equality of rights, the absence of discrimination, respect for other people’s opinions and honesty. In this section, as mirrored in the respondents’ answers, the employees tend to take into consideration everything related to the internal area of the company, in particular the safety issue. It turns out that many employees do not yet realize that the value “Do what is right” can guide them to ethical behavior in the society.
Irrelevant Finally is the value “Make it happen”, which has deceived many respondents. Probably the problem rests with lack efforts on the company’s part to promote the value. As a result, employees are not familiar with it.
Many respondents resort to their guess when asked about implementation of the value. Most of the answers lean to work discipline, code of ethics and compliance with the company rules. Some of them say the value is implemented through working on time and in safe manner. There is also an irrelevant answer, which is respect for superior and colleagues. Actually relating the value with safety and work risk control is correct. But this needs details and technical explanation. Regretfully no respondent can show the rationale, details that will help them identify the problems and discover solution or control of potential work hazards. But a few respondents came up with accurate opinions about the corporate value, such as responsibility for job and doing the best. Then, what can we conclude from the results of the survey? In can be said that part of the employees have understood the corporate values and how to realize them. Some of them have in fact implemented them on daily basis, either in workplace, family or the society. But there is a group of employees who maintains that the values are applicable only in workplace, ignoring their social and external aspects. The company should respond to the finding with measures to bring the values down to earth and transform them into a culture. []
Tahun 2016 I H alo Vale 16
15
L A P OR A N UTA MA
Nilai-nilai Kita
Inilah penerapan nilai-nilai perusahaan sesuai buku Petunjuk Penerapan Nilai Perusahaan.
n Kehidupa
a
enting p r e t g n a dalah y
? dilakukan diri kita, orang lain, dan s u r a h g n a ad Apa ya f: peduli p eduli pada
untuk p ang akti an tulus y orang lain a d a p n • Perhati ta pa an kesem rja, memberik matan ke dan kesela n ta a h e s ke rja. kita. dalam hal tempat ke i teladan un di luar p u a engontrol m m a s • Menjad rj ru s-mene ungan ke k ru i g te , lin i is d lis rubahan d baik n ana adanya pe speksi da h in la n te a e k s u k n • Mela belum da o, baik se t risiko-risik yang tepa n proyek a. a rj d e i, k s t la a p ta s tem ralatan, in as kerja. ryunakan pe as-aktivit it v ti k n kerja ka • Mengg a n sanaka eselamata k k la n e a d m n m ta dala an keseha rtimbangk asi kerjaan. • Mempe dalam situ anakan pe c n re e m k bekerja a la k o ti n e e k m n a k aw hak untu rtahankan • Mempe ahaya. yang berb dihindari? dulikan keselamatan s u r a h g Apa yan an produksi tanpa mempe in. oritask n orang la • Mempri eselamata k u ta a i la e ir nd n kes jiwa. keselamata ehatan da rtaruhkan sedur kes e ro p p m e n a M d • turan engikuti a an kesela • Tidak m sehatan d e k . a h rj la e a k s a matan masalah-m elaporkan m k a id g layak. T • tihan yan la e p . a a rj p e n k ta matan pekerjaan nkan suatu • Menjala
16
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Menjaga kelestari
Apa yang harus di
an Bumi
lakukan?
• Berkontribusi pa da pengembangan lokal dan pemban warisan berkelanjut gunan an di wilayah-wila yah operasi kita. • Menjadikan kebe rlanjutan sebagai bagian dari kegiata sehari-hari dan pe n kerjaan berdasarka n teladan-teladan sosial dan lingkun gan. • Konsumsi bijak : melakukan daur ulang, menghema mendukung efisien t air, dan si energi. • Menghormati pe rbedaan politik da n budaya di mana kita berada. pun • Mengidentifikas i akibat positif da n negatif saat me kegiatan di tengah lakukan masyarakat.
Apa yang harus di
hindari?
• Pemborosan su mber daya (uang, air, kertas, energi, dll). waktu, • Mengejar hasil tanpa mempedulika n risiko bagi masy dan lingkungan. arakat • Tidak mempertim bangkan kepenting an masyarakat sa memilih atau menja at lankan solusi. • Beroperasi dalam kondisi yang tidak layak atau melangg hukum. ar • Perambahan hu tan yang merusak lingkungan.
L AP O R AN UTAMA
Menghargai karyawan
Melakukan hal yang be Apa yang harus dilakuka
nar
n?
bijakan de Etik dan Perilaku, Ke • Bertindak berdasar Ko . nya perusahaan lain SDM, dan aturan-aturan an masalah. ahk pec : • Fokus pada solusi log. dia dan a • Komunikasi terbuk menghargai siapapun: dan a, buk • Bertindak jujur, ter uh, k, masyarakat, serikat bur rekan kerja, klien, pemaso nya. pemerintah, dan pihak lain i rekanan dan menjaga aga seb k • Perlakukan pemaso profesionalitas dan adil. as dan tidak jujur. • Laporkan perilaku cul jangan mendiskriminasi. • Hargai perbedaan dan
Apa yang harus dihindar
i?
seksual atau gertakan. • Melakukan pelecehan inforgkan atau memanipulasi • Berbohong, menghilan masi, data, dan kegiatan. alatan a, sumber daya, dan per • Menyalahgunakan nam . adi prib ingan perusahaan untuk kepent pada tindakan pribadi dan ab jaw ng ggu • Tidak bertan diri. uk kepentingan diri sen menunda keputusan unt komitan aik les nye me k su dan tida • Memberikan janji pal men.
Apa yang harus dilakukan?
• Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan diinginkan oleh semua karyawan. • Dievaluasi, diakui, dan dihargai berdasarkan kinerja (meritokrasi). • Berbagi tanggung jawab dan membicarakan peran masingmasing secara terbuka. • Memainkan peran utama dalam pengembangan dan mendorong pengembangan karyawan lain. • Bertanggung jawab pada kasus-kasus kinerja rendah. • Menerima dan menawarkan saran secara teratur, terbuka, dan adil.
Apa yang harus dihindari?
• Membeda-bedakan perlakuan karena pertemanan, bukan berdasar kinerja. • Mengabaikan ide hanya karena berbeda dengan ide kita atau karena ide disampaikan oleh rekan junior. • Kinerja yang lebih rendah daripada yang diharapkan. • Memanfaatkan wewenang orang lain untuk memuluskan karir. • Para manajer yang tidak memperhitungkan hasil-hasil karir dan suksesi dalam mengelola tenaga kerja (rekrutmen, review gaji, atau promosi).
Tahun 2016 I H alo Vale 16
17
L A P OR A N UTA MA
Bersama-sama menjadi lebih
Apa yang harus dilakukan?
baik
• Saling mempercayai. • Bekerja sebagai tim dan fok us pada tujuan-tujuan bersama. • Saling bekerja sama untuk mencapai hasil-hasil yang berkelanjutan. • Mendorong proses perbaik an terus-menerus. Berbagi dan mengikuti contoh-contoh keb erhasilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. • Mendukung pembelajaran, inovasi, dan keterbukaan pad a ide-ide baru. • Mencari solusi yang mem berikan nilai jangka panjang untuk perusahaan dan para pem angku kepentingan.
Apa yang harus dihindari?
• Menempatkan kepentinga n pribadi di atas tujuan-tuju an tim, strategi, dan sasaran-sasa ran perusahaan. • Memanfaatkan struktur dan hirarki organisasi sebagai penghambat komunikasi dan kerja sama. • Tidak mau menerima tanggu ng jawab. • Menolak perubahan dan tida k menyesuaikan diri dengan skenario-skenario baru. • Menyimpan informasi yan g seharusnya terbuka untuk semua orang.
18
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Mewujudkan tujuan Apa yang harus dila
kukan?
, dengan rasa memiliki bertanggung jawab, • Bertindak secara baik perusahaan. untuk kepentingan ter hemat untuk meniplin, sederhana, dan • Bekerja secara dis as. ingkatkan produktivit masalah untuk menyelesaikan akar n da i as fik nti • Mengide terulang. mencegah kejadian nakan, dan melakn yang jelas, merenca • Menentukan tujua ik. ngan cara-cara terba sanakan pekerjaan de o yang berpotensi endalikan risiko-risik • Menakar dan meng memengaruhi hasil. akukan tantangan terbaik dan memperl • Memberikan yang untuk berkembang. sebagai kesempatan
Apa yang harus dihi
ndari?
ta-mata karena asal-asalan atau sema • Mengerjakan tugas tuntutan pekerjaan. pada hasil. atikan atau komitmen • Kurang memperh mbuat keputusanme tuk wewenang un • Menyalahgunakan bertanggung jawab. keputusan yang tidak raturan, melakuah, atau menyalahi pe • Menunda, mengub sama berulangkali. kan kesalahan yang nilaian menyeluruh tanpa melakukan pe • Mengambil risiko sebelumnya.
COVER S TO RY
Our Values
T he fo ll o w ing is o rp o ra te im p le me n ta ti o n o f c w it h va lue s in ac c o rd an ce ra te o the G ui d an ce o f Co rp Val ue A p p li c at io n .
Life matte
What sho u
rs most
ld do? • Actively sincere ca re: care fo people and r ourselve give opport s, other unities to us. others to care for • Play a ro le model in w o rk safety and inside or o utside the health, eit her workplace • Carry o . ut inspect io n a n d analysis, co control risk ntinuously s, either b efore or aft workplace er changes . to the • Use the right equip m e n t, installation work activ ities. and project in • Take in to account w o rk h e ployees w alth and sa hen plannin fety of em g a work. • Defend the right to re fu se gerous sta to work un te. der a dan-
What sho u
ld not do? • Give pri ority to pro duction at safety. the expen se of life • Put own and other people’s liv • Fail to fo es at stak llow the ru e. les and pro health and cedure of safety. work • Fail to re port proble ms related safety. to work he alth and • Carry ou t a work w ithout app ropriate tr aining.
i e our planet Prz What should do?
ment and sustainable • Contribute to local develop operational areas. heritage development in our of t our daily activi• Adopt sustainability as par and environmental ties and work based on social wisdom. save water and support • Wise consumption: recycle, energy efficiency. ural differences wher• Respect for political and cult ever we live. e impacts of our • Identify positive and negativ activities to the community.
? What should not dowat er, paper, energy,
, • Waste of resources (money time, etc). taking into account the • Strive for outcome without environment. risks for the local people and rests when choosinte • Fail to consider community . tion ing or implementing a solu te or illegal condition. • Operate in an inappropria troying the environ• Encroachment the tress des ment.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
19
CO V ER STO RY
Do what is r
ight
do? an What shouthlde Code of Ethics and Conductm, Hpaumny
on d other co • Act based ent policies an m op el ev D s Resource . regulations. e the problem solution: solv . ue • Focus on d dialog munication an hers: col• Open com respect for ot d an ly en n, op , ly st ity, labor unio • Act hone liers, commun pp su s, nt ie cl leagues, rties. and other pa ofessionalgovernment and uphold pr rs ne rt pa as rs lie pp • Treat su ess. d cheating. ism and fairn dishonesty an of ts ac y an discrimination. • Report ity and avoid rs ve di r fo t • Respec
not do? idation. What shoual ld intim ra ha ssment or
xu data and information, • Commit se e at ul ip an m move or • Tell lies, re lities for es activiti urces and faci so re e, m na mpany’s • Misuse co n and terests. in al person personal actio onsibility for sp re s ke ta • Fail to al gains. on for person mitment. delay a decisi to realize com il fa d an es promis • Offer fake
20
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Value our people What should do?
• Create a positive and suitable for all working environment. • Accept evaluat ion, recognition an d respect based on merits (meritocra cy). • Share responsib ilities and discuss division of roles openly. • Play a major ro le in developing an d encouraging development of ot her employees. • Take responsib ility for cases of low performance. • Accept and offe r advice regularly, openly and fairly.
What should not do
? • Treat others dif ferently because of friendship, rather than perform ance. • Ignore ideas fro m others only beca use they are different from ou rs or come from jun ior colleagues. • Perform below expectations. • Abuse power of others to facilitate own career. • Managers who fail to take into co nsideration career achievements and succession in mana ging manpower (recruitmen t, salary review or promotion).
COVER S TO RY
Make it happen What should do?
• Act in responsible manner , with sense of belonging and for the good of the company. • Uphold discipline, simplicity and efficiency to increase productivity. • Identify and solve root cau ses to avoid recurrence of a problem. • Set a clear goal, plan and implement a work with the best manner. • Analyze and control risks that will potentially impact on results. • Do the best and deem a cha llenge an opportunity to develop.
Improve together What should do?
• Trust each other. goals. d focus on common • Work as a team an s. ult res ble ve sustaina • Cooperate to achie ntly. ste rsi pe ss ce ment pro • Encourage improve knowld an ss cce su ples of Share and follow exam edge. enness to innovation of and op • Support learning, new ideas. for the s with long-term value • Search for solution lders. company and stakeho
What should not do?
• Do assignment without pas sion or simply as a consequence of employment . • Lack of awareness or com mitment to results. • Abuse power for irresponsib le decision making. • Delay, alter or violate rule s, commit the same mistake frequently. • Take a risk without prior comprehensive evaluation.
? What should notbedo cord hin team goals and
sts • Put personal intere targets. d an gy ate porate str and hianizational structure org of ge nta • Take adva operation. mmunication and co erarchy to impede co ponsibilities. • Refuse to take res w scenarios. d fail to adapt to ne • Resist changes an d with that should be share • Keep information everybody.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
21
KIN E R J A
EHS Competency Management System Telah Aktif! Aplikasi berbasis komputer mempermudah mendaftar GIP, training, dan assessment Simper.
22
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
KINER J A
“Dengan adanya aplikasi CMS (competency management system), pekerja kontraktor akan lebih simpel mendaftar training dan Simper (SIM perusahaan). Selama ini kalau mengurus, perlu membawa dokumen dan berkas persyaratan yang tidak sedikit,” ujar Siswantoro dari PT Adiguna Sorowako. Ia mengutarakan pengalaman yang dihadapi kontraktor ketika hendak mengurus GIP (general induction program), training, atau Simper kepada PT Vale. Nantinya, kontraktor tidak perlu lagi repot-repot membawa berkas persyaratan ke Departemen EHS. Mereka cukup mengakses aplikasi bernama EHS Competency Management System melalui intranet Vale, mengisi formulir, memasukkan file persyaratan yang diminta, dan selesai! Sistem ini telah aktif sejak pertengahan November 2015, mengintegrasikan database training, perencanaan, dan informasi terkait GIP, EHS training, dan kompetensi serta assessment operator alat berat/alat angkut milik kontraktor. Selain berfungsi sebagai aplikasi online, EHS CMS dapat dimanfaatkan untuk memonitor validasi kompetensi pekerja, seperti periode berlaku kartu kompetensi EHS, masa berlaku medical recommendation aktivitas kritis MHS/RAC, dan Simper operator alat berat/alat angkut maupun SIO (surat izin operasi). Termasuk online assessment untuk pelatihan MHS/RAC.
Sosialisasi Competency Management System kepada perwakilan perusahaan kontraktor di Gedung Ontaeluwu, Sorowako. operasi penuh pada Mei 2016.
“Dalam setahun, EHS bisa memproses sekitar 7.000 pekerja dengan 16.000 permohonan GIP, training, dan Simper karyawan PTVI dan kontraktor. Hal ini merupakan pekerjaan besar dan tidak mudah. Dengan aplikasi berbasis komputerisasi ini, pengelolaan jadi lebih efisien, dan minim penggunaan kertas. Termasuk penggunaan satu kartu untuk semua kompetensi,” ujar Senior Coordinator Safety PT Vale, Fachmy Amier Baso.
“Dengan adanya aplikasi CMS (competency management system), pekerja kontraktor akan lebih simpel mendaftar training dan Simper (SIM perusahaan)."
Tahun 2016 I H alo Vale 16
23
KIN E R J A
Proses pengujian kompetensi mengemudi untuk mendapatkan SIM Perusahaan di Driving Training Range, Enggano.
Senior Technical Analyst & IT Application Support PT Vale, Heru Suprihanto, menambahkan, pelayanan terhadap permintaaan pengguna terkait EHS kompetensi dapat diproses dengan lebih baik, lebih mudah, lebih cepat, lebih ringkas, dan datanya terpusat. “Ini akan memudahkan EHS dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap keselamatan kerja karyawan PT Vale beserta rekanannya, terutama terkait kompetensi di bidang EHS,” ujar dia. Untuk karyawan PT Vale, aplikasi ini dapat diakses dan terhubung dengan PDIS (people development information system) yang terintegrasi dengan IDP (individual development plan). Selain itu, sistem ini terkoneksi dengan database medical recommendation PTVI Hospital (fit to work) terkait aktivitas kritis MHS/RAC dan contractor badging system.
Beroperasi penuh Mei 2016 CMS dapat digunakan dan diakses admin perusahaan kontraktor. Untuk dapat menjadi admin, perusahaan kontrak-
24
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
tor diminta mengirimkan data personel yang ditunjuk agar didata dan diotorisasi oleh EHS. Untuk keperluan konfirmasi data dan konsultasi fasilitas aplikasi, pengguna dapat menghubungi Fachmy Amier Baso (Ext 9159) atau Heru Suprihanto (9366) untuk masalah dan kendala aplikasi. Aplikasi dapat diakses melalui intranet PT Vale. Sedangkan untuk memfasilitasi kontraktor, terdapat dua unit PC di Departemen EHS yang dapat digunakan. CMS merupakan kreasi in house Departemen IT PT Vale, bekerja sama dengan EHS, Contract Admin, Medical, HRPD, dan DSS. Selama satu tahun IT melakukan pengembangan dan penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan PT Vale. Aplikasi ini rencananya beroperasi penuh pada Mei 2016. Pada pertengahan November lalu, CMS telah disosialisasikan kepada perusahaan kontraktor rekanan PT Vale, termasuk di level project manager.[]
P ER FOR MA NCE
EHS Competency Management System is Already Active! Computer-based application makes it easier for registration for GIP, training and Simper assessment.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
25
PER FO R M A NCE
“Thanks to CMS (competency management system) application, contractor workers can register themselves for training and Simper (company driver’s license) in a more simple way. So far they have had to bring many documents and other files,” says Siswantoro of PT Adiguna Sorowako. He is talking about a contractor’s experience in registering for GIP (general induction program), training or Simper with PT Vale. Now, contractors no longer have to bring required documents to the Department of EHS. They only need to access an application called EHS Competency Management System via Vale internet network, fill in forms, enter the files required and that’s all. The system has been active since mid-November 2015, integrating database training, planning and information related to GIP, EHS training, and competence as well as assessment of operators of heavy equipment/vehicles belonging to contractors.
26
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Aside from serving as an online application, EHS CMS can help monitor validation of workers’ completence, such as effective period of EHS competence cards, medical recommendation of MHS/RAC critical activities, and Simper for operators of heavy equipment/vehicles as well as operational licenses. The services include also online assessment for MHS/ RAC training. “Within a year, EHS can assist about 7,000 workers, with 16,000 applications for GIP, training and Simper requested by PTVI and contractor employees. It is a big job which is not easy to be done. Thanks to the computer-based application, our work can be more efficient with minimum use of paper. The efficient system also includes the use of single card for all kinds of competence,” says Senior Coordinator Safety PT Vale, Fachmy Amier Baso.
P EFOR MA NCE
PT Vale Senior Technical Analyst & IT Application Support, Heru Suprihanto, says requests for services related to EHS competence can be processed better, faster, easier, simpler and in a more integrated way. “This will facilitate EHS in conducting its oversight of work safety of PT Vale employees and its partners, in particular everything related to EHS competence,” he says. For PT Vale employees, the application can be accessed and connected through PDIS (people development information system) which is integrated with IDP (individual development plan). Besides, the system is connected with PTVI Hospital database medical recommendation (fit to work) in the event of MHS/RAC critical activities and contractor badging system.
For the purpose of data confirmation and consultation of application facilities, users can contact Fachmy Amier Baso (Ext 9159) or Heru Suprihanto (9366) for application problems and obstacles. Theb application can be downloaded through PT Vale internet network. To facilitate contractors, the Department of EHS provides two units of computer at its office.
Full operation in May 2016
CMS was created by in house Department of IT of PT Vale, in cooperation with EHS, Contract Admin, Medical, HRPD and DSS. For the last one year IT has developed and adjusted the system to suit PT Vale needs. The application is planned for full operation in May 2016. In mid-November last year, CMS started to familiarize the app to PT Vale contractors, including those in the level of project manager. []
CMS can be used and accessed by contractors’ company administrators. To become an administrator, each contractor is required to submit data of appointed personnel before Department of EHS can register and authorize them.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
27
KIN E R J A
PT Vale Terapkan SMKP
28
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
KINER J A
PT Vale menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, Mineral dan Batubara sejak akhir tahun 2015 untuk menyinergikan dengan kebijakan pemerintah sekaligus memperketat aspek keselamatan kerja.
Sistem manajemen keselamatan pertambangan (SMKP) berlaku bagi seluruh perusahaan tambang mineral dan batubara nasional mulai Desember 2015. Sejalan dengan berlakunya sistem SMKP mineral dan batubara per Desember 2015, PT Vale telah melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada karyawan. Kegiatan mencakup tujuh elemen SMKP, yakni kebijakan, perencanaan, kompetensi, implementasi, dan evaluasi. Pelatihan dilaksanakan selama empat hari di Gedung Otuno, Sorowako, akhir Oktober silam. Audiens terdiri atas EHS Department dan EHS Champions dari area-area operasi PT Vale. Bertindak sebagai pemateri adalah Tri Turno (konsultan keselamatan kerja dari Allsys) dan Sapari Yuniantoro (Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia/APKPI). Pelatihan juga dihadiri Kasubdit Keselamatan Pertambangan Minerba, Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Eko Gunarto. Eko sekaligus memberikan materi pertama SMKP kepada L2 dan L3. “Dengan peraturan ini, diharapkan pertambangan nasional mampu menjalankan operasi yang mengedepankan kerja aman. Termasuk PT Vale, implementasi peraturannya diharapkan semakin memperkuat budaya kerja yang aman,” ujar Kepala Teknik Tambang PT Vale, Roimon Barus, ketika membuka pelatihan. Pada hari terakhir, diadakan sosialisasi SMKP kepada kontraktor dan perusahaan rekanan PT Vale yang digelar di Gedung Ontaeluwu, Sorowako.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
29
KIN E R J A
Karyawan melakukan safety briefing sebelum memulai aktivitas kerja di area Process Plant.
Tri Turno mengatakan, SMKP yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 38 Tahun 2014, bertujuan mewujudkan aktivitas pertambangan yang aman, mencegah kecelakaan, dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Menurut dia, PT Vale merupakan salah satu perusahaan tambang yang menerapkan pendekatan in house dalam melakukan gap analysis untuk membandingkan sistem keselamatan yang sudah dijalankan dengan standar SMKP. “Karena PT Vale telah punya EHS Management System, jadi tinggal ditinjau dan dipilah. Hal yang belum dipenuhi perlu ditingkatkan agar memenuhi standar SMKP,” ujar Tri Turno.
Elemen regulasi SMKP disambut baik oleh dunia pertambangan nasional. Dengan peraturan ini, aspek keselamatan pertambangan Indonesia akan semakin baik dan membudaya. SMKP juga
menjadi aturan keselamatan pertama karya praktisi keselamatan pertambangan Indonesia. Selama ini, sistem dan manajemen keselamatan pertambangan di Indonesia mengadopsi standar luar. Beberapa elemen SMKP, misalnya, perusahaan harus memiliki kebijakan, perencanaan, organisasi, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi sistem manajemen keselamatan pertambangan. Rencana perusahaan juga didukung dengan pembentukan komite keselamatan pertambangan, penunjukan tim tanggap darurat, dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta kompetensi kerja. Pada tahap evaluasi, dapat berupa pemantauan dan pengukuran kinerja, inspeksi keselamatan, evaluasi kepatuhan, penyelidikan kecelakaan, dan evaluasi pengelolaan administrasi keselamatan pertambangan. []
30
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
P ER FOR MA NCE
PT Vale Applies SMKP All national mineral and coal companies adopt the mining safety management system (SMKP) as of December 2015.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
31
PER FO R M A NCE
SMKP meeting and socialization attended by PT Vale EHS team and Association of Indonesia Mining Safety Professions. SMKP is the first safety regulation created by Indonesian mining safety practitioners.
In line with the enforcement of the SMKP policy as of December 2015, PT Vale has familiarized the new system and trained its employees to comply with it. The activities covered seven elements of SMKP, which are policy, planning, competency, implementation and evaluation. The training was held for four days at Otuno building in Sorowako late in October last year. Participants of the training came from EHS Department and EHS Champions from PT Vale operational areas. Tri Turno (consultant of work safety from Allsys) and Sapari Yuniantoro from the Association of Indonesian Mining Safety Professions (APKPI) facilitated the training. Also present in the training were head of Mineral and Coal Mining Safety Sub-directorate at the Directorate General for Minerals and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources, Eko Gunarto, who was also the first speaker in the training.
32
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Some of the SMKP elements, such as, a requirement for a company to set up a regulation, planning, organization, implementation, evaluation and documentation of its mining safety management system. “With the enforcement of the policy, national mining industry is expected to operate in a way that gives priority to work safety. For PT Vale, implementation of the policy is expected to reinforce the culture of safe work,” head of PT Vale Mining Engineering, Roimon Barus, said when opening the training. On the final day PT Vale familiarized the SMKP among its contractors and suppliers at Ontaeluwu building in Sorowako.
P ER FOR MA NCE
Tri Turno said SMKP, which is stipulated in Regulation of Energy and Mineral Resources Minister No. 38/2014, aimed at realizing mining activities which are safe, free from accidents and increase company productivity. He said PT Vale was one of the companies that opted for in-house approach in conducting a gap analysis to compare the safety system in place and the SMKP standard. “Because PT Vale has already have EHS Management System, they only need to review and classify the existing mechanism. What has not been fulfilled must be improved so as to meet the SMKP standard,” said Tri Turno.
Elemet of regulation The national mining industry has greeted the SMKP. Thanks to the system the safety aspect of Indonesian mining industry can be enhanced and institutionalized as a culture. SMKP also serves as the first safety rule that was created by Indonesian
mining safety practitioners. So far the Indonesian safety system and management in mining follows overseas standard. Some of the SMKP elements, such as, a requirement for a company to set up a regulation, planning, organization, implementation, evaluation and documentation of its mining safety management system. The company’s planning must be supported by formation of a mining safety committee, appointment of an emergency response team and implementation of education, training and work competency. Evaluation can take form in monitoring and assessment of performance, inspection of safety, evaluation of compliance, investigation into an accident and evaluation of administrative management of mining safety.[]
Tahun 2016 I H alo Vale 16
33
KIN E R J A
Manajemen PT Vale Mensterilkan Area Tambang dari Ternak Ternak yang dijaring akan diserahkan kepada Pemda Luwu Timur. Keberadaaan kawanan ternak di area tambang dan operasional PT Vale memasuki babak baru. Manajemen PT Vale akhirnya mengeluarkan peringatan sekaligus mengamankan ternak tak bertuan sejak 16 Juni 2016 silam. Penindakan tersebut didasari Memo Dewan Direksi PT Vale tertanggal 27 Mei 2016 yang berisi tentang batas akhir penarikan ternak dari area tambang di Blok Sorowako. Ternak-ternak yang dianggap tidak bertuan itu kemudian dijaring dan diserahkan kepada Pemda Luwu Timur.
34
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Keputusan manajemen tersebut didorong beberapa hal. Pertama, aktivitas ternak tersebut yang dapat mengancam keselamatan kerja pekerja PT Vale dan mengganggu operasi perusahaan. Kedua, keberadaan surat peringatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kepada PT Vale yang menyebutkan bahwa kegiatan peternakan sapi tidak bisa dilakukan di dalam wilayah kegiatan pertambangan. Terakhir, PT Vale mendera kerugian 4 juta dollar AS akibat masuknya ternak dan merusak hasil kegiatan rehabilitasi area pasca tambang.
KINER J A
“Membiarkan sapi masuk ke dalam area tambang menimbulkan risiko cedera serius bagi sesama karyawan PT Vale serta risiko kerusakan peralatan dan kerugian produksi. Apabila Anda adalah karyawan PT Vale yang memiliki ternak di wilayah tambang PT Vale, kami sangat kecewa bahwa Anda telah melanggar kepercayaan kami dan mempertaruhkan keamanan dan keselamatan rekan-rekan kerja Anda, serta kesuksesan kegiatan operasional perusahaan pada resiko yang serius” bunyi salah satu bagian Memo Dewan Direksi PT Vale tersebut. Keputusan manajemen PT Vale tersebut juga mengundang berbagai respon publik yang muncul melalui media sosial Facebook Tabloid Verbeek. Salah satu netizen Ira Harun mendukung hal tersebut dan meninggalkan komentar. “Setuju sekali...beberapa kali saya nyaris tabrak sapi yang lagi nongkrong di tengah jalan. Pernah satu kali nabrak sapi yang tiba-tiba menyeberang dan membuat mobilku penyok.”
Survei tim Pemerintah Daerah Lutim ke area tambang PT Vale dalam rangka penertiban ternak.
Hal senada juga dilontarkan pemilik akun Indra Wijaya. “Beberapa kecelakaan salah satunya karena adanya ternak berkeliaran di jalan raya. Ajal pengguna jalan raya tidak bisa dihindari tapi kecelakaan bisa dicegah.” Bagi karyawan yang memiliki informasi terkait keberadaan ternak di area operasi PT Vale dapat menghubungi Departemen HR atau melalui kontak Vale Whistle Blower di 0800 100 2233 atau
[email protected]. []
Memo Dewan Direksi PT Vale tersebut dibuat berdasarkan Peraturan Daerah Luwu Timur No. 6 Tahun 2007 tentang Usaha Peternakan dan Penertiban Ternak. Berikut beberapa pasal yang berhubungan dengan kebijakan tersebut.
Pasal 21 Ayat 1 Pemilik ternak harus mengatur dan mengawasi pemeliharaan ternaknya sehingga tidak mengganggu ketertiban dan atau merusak sumber daya alam dan lingkungan hidup pada umumnya dan atau tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.”
Pasal 30
Ayat 2 Pemilik ternak diwajibkan menertibkan ternaknya dan atau tidak melepaskan secara bebas/berkeliaran tanpa penggembala ternak kecuali pada tempat penggembalaan yang telah ditentukan. Ayat 3 Setiap pemilik ternak wajib menyediakan tempat/kandang ternak yang memenuhi syarat kesehatan dan ketertiban umum sesuai petunjuk Dinas Daerah.
Barang siapa dengan sengaja dan atau karena kelalaian yang bertentangan dengan ketentuan Pasal 5 ayat (1), Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 21 diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan dan atau denda paling tinggi Rp50 juta. Tahun 2016 I H alo Vale 16
35
PER FO R M A NCE
PT Vale’s Management Sterilize Mine Area from Cattle Captured cows will be handed to East Luwu Goverment.
Cattle existence in PT Vale’s mine and operations area entering the new phase. Management finally issued the warning while securing the no-man’s cattle in June 16, 2016. The action is based on Board of Directors’ Memo dated May 27, 2016, which contains the deadline for cattle withdrawal from mining area in Sorowako Block. The cattle considered no-owner were later captured and handed over to East Luwu Goverment.
36
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
The management decisions driven by few things. First, cattle activity threaten safety in mining area and interfere the company operations. Second, the warning letter from Ministry of Energy and Mineral Resources to PT Vale which states that cattle activities can not be done inside mining area. Recently, PT Vale whack loss US$4 million due to cattle entrance to mining area and damaging the post-mining rehabilitation results.
P ER FOR MA NCE
“Allowing cattle to enter mine area poses a risk of serious injury to PT Vale’s employees as well as the risk of equipment damage and production losses. If you are an employee of PT Vale who have cattle in the mine area, we are very disappointed that you have violated our trust and risking the security and safety of co-workers, as well as threaten our company’s operations success at serious risk,” said the Memo from Board of Directors. PT Vale management decisions are also invited various public response. They posted comments through Tabloid Verbeek’s social media account. One netizen, Ira Aaron supports the policy and leave comments. “Agreed ... sometimes I almost hit a cow that again hanging around in the middle of the road. Once my car was collided with a cow that suddenly crossed and made a dent in my car. “ For employees who have information related to the presence of cattle in PT Vale’s operation and mining area may contact HR Department or giving information through Vale Whistleblower Channel at 0800 100 2233 or
[email protected]. []
Memo from Board of Directors of PT Vale was issued based on Luwu Timur’s Local Regulation No. 6 Year 2007 concerning Livestock Business and Animal Control. Here are some articles related to the policy.
Article 21 Paragraph 1 Livestock owners should organize and oversee the maintenance of livestock so as not disturbing or damaging the natural resources and the environment in general and or do not cause any harm to others. “ Paragraph 2 Livestock owners are required to regulate or not to release freely / roam without cattle herders on pasture unless specified. Paragraph 3 Each owner shall provide a cattle / livestock barns in comply with health and public order requirement as stated by Local Government Office.
Article 30 Whoever intentionally or negligently and contrary to the provisions of Article 5, paragraph (1), Article 10 paragraph (1) and Article 21, may be punished by imprisonment of 3 months or a fine of Rp50 million.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
37
INTE R A K S I
38
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Kegiatan belajar di ruang kelas SD YPS Singkole.
IN TER AK SI
SD Singkole Raih Juara 3 Budaya Mutu Tingkat Nasional Pertama kali ikut Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar Nasional, SD Singkole raih juara 3. SD YPS Singkole boyong Juara 3 untuk kategori manajemen berbasis sekolah pada Lomba Budaya Mutu Sekolah Dasar Nasional 2015, awal November, di Padang, Sumatera Barat. Pada acara ini, yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SD Singkole menyisihkan 128 sekolah dasar dari seantero Indonesia. Kepala Sekolah SD YPS Singkole, Alexander Lodeweyk Kolatlena yang akrab disapa Lody Kolatlena, mengatakan, pada presentasi lomba, setiap tim diminta juri untuk menyampaikan berbagai aspek pengelolaan sekolah. Mulai dari manajemen sekolah, ekstrakurikuler, proses berlajar, dan sarana perpustakaan sekolah. Termasuk pengelolaan sekolah yang telah memenuhi delapan standar pendidikan sesuai UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, manajemen mutu ISO 9001-2008, dan menerapkan metode belajar yang saintifik dan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan). Tim SD Singkole juga memaparkan program Duta Membaca dan Mari Membaca dalam pengelolaan perpustakaan dan melakukan survei kepuasan konsumen setiap tahunnya.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
39
INTE R A K S I
“Dewan juri memutuskan peserta punya bobot lebih besar di mana dari enam kategori yang dipertandingkan,” ujar Lody. Enam kategori yang dipertandingkan yakni budaya mutu pembelajaran, ekstrakurikuler, manajemen berbasis sekolah, perpustakaan, olahraga, dan mutu sekolah (whole school). Perjalanan SD Singkole menuju lomba tingkat nasional dimulai sejak penyaringan pada Juni dan Oktober 2015 silam oleh tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Timur dan Provinsi Sulawesi Selatan. “Pengalaman ini memotivasi dan membanggakan, karena baru pertama ikut lomba. Dari ajang lomba, kami juga banyak belajar dari ratusan peserta sekolah dalam pengembangan dunia pendidikan,” tambah Lody.
Menurut dia, guru peserta lomba ibarat mengikuti studi banding. Banyak ide dan program sekolah lain yang bagus dan menginspirasi. Misalnya, ada satu sekolah yang sangat rapi mendokumentasikan kegiatannya. Mereka bukan hanya merekam suatu kegiatan, misalnya pentas seni, tapi juga membuat video khusus tentang acara tersebut. Sebelumnya, SD Singkole menyabet sejumlah prestasi tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Antara lain juara sekolah berwawasan lingkungan (Adiwiyata) Tingkat Provinsi 2015, Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi 2015. Sedangkan pada 2012 meraih perunggu pada International Math and Scientific di India dan 10 besar Olimpiade Sains Nasional tahun 2014. Tahun depan, SD Singkole berencana berpartisipasi di tiga lomba tingkat nasional, yakni sekolah berwawasan lingkungan, lomba guru berprestasi dan budaya mutu sekolah. Termasuk persiapan verifikasi akreditasi nasional dan verifikasi ISO.[]
40
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
I N TER ACT IO N
Singkole Primary School Third in National Quality Culture Competition Making a debut at the National Primary School Quality Culture competition, Singkole Elementary School finished third.
Lody Kolatlena, principal of SD YPS Singkole received award and prize of National Primary School Quality Culture competition 2015.
YPS Singkole Primary School came third in the category of school-based management in the National Primary School Quality Culture competition 2015 held early in November in the West Sumatra capital of Padang. During the contest, organized by the Directorate for Primary School Development, the Ministry of Education and Culture, Singkole edged out 128 primary schools from across Indonesia. The principal of YPS Singkole primary school, Alexander Lodeweyk Kolatlena, better known as Lody Kolatlena, said the panel of jury asked each participating team to present various aspects of school management, ranging from school management, extracurricular activities, learning process to library.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
41
INTER ACTI O N
Also assessed were school management based on Law No. 20/2003 on National Education System, ISO 9001-2008 quality management, and implementation of scientifical learning method that adopts the principles of PAIKEM (active learning, innovative, creative, effective and delighting). Singkole primary school team also presented its Reading Envoy and Let’s Read programs as part of its libarary management as well as its annual survey on consumer satisfaction. “The panel of jury examined which team excelled in which category out of six classifications contested,” said Lody. The six categories were learning culture quality, extracurricular activities, school-based management, library, sports and whole school. The road of Singkole primary school to the national competition started from a selection by East Luwu and South Sulawesi education agencies, which lasted from June to October 2015. “This experience is motivating and giving us pride because it was for the first time we took part. During the competition we learned a lot from hundreds of schools in developing education,” Lody added.
42
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
He said teachers who took part in the competition looked like attending a comparative study. There were many programs and ideas that inspired them. A school, for example, managed to document its activities in a very orderly manner. The school did not only recorded its activities, but also created a video related to the activities. Singkole primary school had earlier triumphed in a number of trophies from provincial, national and international competitions it participated. The school won the Adiwiyata trophy awarded to environment-oriented schools from the South Sulawesi government in 2015, the third prize in the provincial-level Principal Achievement competition also in 2015 and a bronze medal in the International Math and Scientific Competition in India in 2012, as well as joining the top 10 in the National Science Olympics in 2014. Sebelumnya, SD Singkole menyabet sejumlah prestasi tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Antara lain juara sekolah berwawasan lingkungan (Adiwiyata) Tingkat Provinsi 2015, Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi 2015. Sedangkan pada 2012 meraih perunggu pada International Math and Scientific di India dan 10 besar Olimpiade Sains Nasional tahun 2014.[]
IN TER AK SI
27 Orang Anggota QCC Terbaru Loyalitas kerja 25 tahun. Akhir November lalu, untuk kesekian kalinya, digelar Quarter
Century Club (QCC) atau penghargaan kepada karyawan PT Vale yang telah bekerja selama 25 tahun. Pada kesempatan kali ini terdapat 27 karyawan PT Vale, yang didominasi Departemen Process Plant, yakni sebanyak 11 orang. Terdapat 8 penerima QCC dari YPS, dan 3 karyawan memasuki masa pensiun. Acara, yang digelar di Gedung Ontaeluwu, Sorowako, dihadiri jajaran manajemen dan direktur perusahaan; CEO & Presiden Direktur Nico Kanter, Wakil Presiden Direktur Bernardus Irmanto, COO Josimar Pires, dan CFO Febriany Eddy. Berikut nama penerima QCC dan pensiunan.
QCC Karyawan PT Vale Maintenance & Utilities Department: • Tamir
Process Plant Department: • • • • • • • • • • •
Mappaselle M. Akbar Kadir Usman Daude Aswat Agus Andoko Mustamal Mahagu Tahlir Muhammad Jufri Ahmar Tahir Ranggo Sikruddin Haeruddin
IT Department:
• Esykol Imanuel Naiola
HRD & General Affairs Department: • • • •
Mardiah Ernawati Huderi Saugeng Harnowo Jully
Tahun 2016 I H alo Vale 16
43
INTE R A K S I
ETDS Department:
Project:
Operational Improvment & Strategic Project Development Department:
Operation Improvement & SPD:
• Indra C. Manik • Mulyadi
QCC of YPS
• Duma Mundan
Finance Department:
• Raphael Pingki Jonggala • Manan B.P. Natal • Yustina Bahagia
Corporate Services Department: • Andi Mutmain Nur • Marthen Rape
• Paul Joseph Woodman
• Mario Paventi.
• • • • • • • •
Agus Sistyono Arnol Yemmie Isa Panca Dian Evie Judo Siswanto Martha Barung Dekker F. Rorie Mintje L. Manenggek
Pensiun
• Sangkoli (MIne Production Sorowako) • Edy Paha (Mine Production Petea & Services) • Krispina Bassang (YPS)
44
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
I N TER ACT IO N
27 New Members of QCC Working in royality for 25 years.
At the end of November last year, for an umpteenth time, the Quarter Century Club (QCC) or appreciation for PT Vale employees who have been working for 25 years was held. This time around 27 employees were selected, 11 of them from the Department of Process Plant. As many as 8 employees received the QCC award from YPS, with 3 employees retiring.
QCC PT Vale Employee
The award presentation, held at Ontaeluwu building, Sorowako, was attended by the management and board of directors, including CEO & President Director Nico Kanter, Vice President Director Bernardus Irmanto, COO Josimar Pires and CFO Febriany Eddy.
• • • • • • • • • • •
The following are the QCC recipients and retirees.
Maintenance & Utilities Department: • Tamir
Process Plant Department: Mappaselle M. Akbar Kadir Usman Daude Aswat Agus Andoko Mustamal Mahagu Tahlir Muhammad Jufri Ahmar Tahir Ranggo Sikruddin Haeruddin
Tahun 2016 I H alo Vale 16
45
INTER ACTI O N
IT Department:
• Esykol Imanuel Naiola
HRD & General Affairs Department: • • • •
Mardiah Ernawati Huderi Saugeng Harnowo Jully
ETDS Department: • Duma Mundan
Operational Improvment & Strategic Project Development Department: • Indra C. Manik • Mulyadi
Finance Department:
• Raphael Pingki Jonggala • Manan B.P. Natal • Yustina Bahagia
Corporate Services Department: • Andi Mutmain Nur • Marthen Rape
Project:
• Paul Joseph Woodman
Operation Improvement & SPD: • Mario Paventi.
QCC from YPS • • • • • • • •
Agus Sistyono Arnol Yemmie Isa Panca Dian Evie Judo Siswanto Martha Barung Dekker F. Rorie Mintje L. Manenggek
Retiring
• Sangkoli (Mine Production Sorowako) • Edy Paha (Mine Production Petea & Services) • Krispina Bassang (YPS)
46
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
ATM OSFER
Burung Gagang-bayam belang (Himantopus himantopus) di pesisir Danau Matano.
Matano, Pesona yang Tak Pudar Muncul keindahan baru ketika musim kemarau. Danau Matano merupakan bentang alam yang menyimpan keindahan dan keunikan ekosistem. Di danau terdalam di Asia Tenggara dengan luas 16.000 hektar ini terdapat sebanyak 76% dari 27 jenis moluska air tawar endemik Sulawesi, 13 jenis ikan air tawar endemik, dan beberapa jenis flora unik lainnya. Karena itu pemerintah melabeli kawasan ini sebagai Taman Wisata Alam pada 1979. Danau tektonik ini memiliki siklus pasang-surut yang dipengaruhi musim. Kemarau panjang tak menyurutkan pesona Danau Matano. Justru di kondisi tersebut kejutan alam lain muncul. Sumber air Danau Matano berasal dari beberapa mata air yang mengalir melalui 10 sungai/anak sungai. Dengan volume air tahunan sekitar 92 juta meter kubik dan elevasi 382 meter dari permukaan laut, menjadikan Danau Matano sosok
ideal sebagai sumber energi PLTA. Apalagi danau tektonik ini adalah merupakan hulu dari deretan danau lainnya—Mahaolona, Towuti, Lontoa, dan Masapi—yang terhubung melalui Sungai Larona. Danau tektonik ini memiliki siklus pasang-surut yang dipengaruhi musim. Catatan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan, level air Danau Matano terbilang cukup stabil, yakni mencapai 56 sentimeter, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Namun catatan itu kini kian kurang valid. Efek perubahan iklim global kian terasa. Ketika kemarau tiba, Danau Matano juga mengalami krisis air. Air Pantai Ide kian dangkal. Belasan meter dari bibir pantai
Tahun 2016 I H alo Vale 16
47
ATMOS F E R
Flora khas yang tumbuh di pesisir Danau Matano.
mengering dan ditumbuhi rumput dan semak. Hal ini terjadi pada pertengahan hingga akhir 2015 lalu. Ketika Sorowako dan sekitarnya mengalami masa paceklik hujan selama enam bulan lebih. Kondisi surut itu otomatis mempengaruhi ketinggian air di hilir, yakni Danau Towuti, “pintu air” bagi tiga PLTA di Luwu Timur, yakni PLTA Larona, Balambano dan Karrebe.
Burung Kowak-malam Abu (Nycticorax nycticorax).
Kemarau tahun 2015 cukup unik. Lebih panjang dari periode sebelumnya karena dampak El Nino di Pasifik. Proyeksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sulawesi Selatan, suhu panas dan kemarau mengalami puncaknya pada Juli-Desember 2015. Bahkan tidak tertutup kemungkinan hingga Mei 2016.
Kejutan alam Kemarau panjang tak menyurutkan pesona Danau Matano. Justru di kondisi tersebut kejutan alam lain muncul. Dengan mudah kita menemui beragam kupukupu yang terbang di Pantai Ide. Sebut saja di antaranya Graphium sarpedon, Graphium androcles, dan Graphium rhesus di sekitar semak dan rumput di tepi danau yang mengering. Termasuk kawanan burung seperti Heron (Nycticorax nycticorax), kareo Padi (Amaurornis phoenicurus), hingga Pecuk Padi Belang (Phalacrocorax melanoleucos) yang mencari makanan di tanah-tanah pantai yang gembur. Anda akan mendapati burung-burung migran mengunjungi danau yang surut tersebut. Di antaranya Gagangbayam Belang (Himantopus himantopus), Kuntul Kecil (Egreta garzetta garzetta), hingga Dara Laut Kumis (Chlidonias hybridus). Ada pula Biawak Sulawesi (Varanus salvator ssp) yang mudah terlihat di tepian pantai yang berumput rendah. Itulah secuil pesona Danau Matano di balik musim kemarau yang menyiksa. Semoga danau kita ini tetap lestari dengan keragaman hayati di dalamnya.[]
Biawak Sulawesi (Varanus salvator ssp).
48
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Ditulis oleh Weldi Purwanto, karyawan Maintenance Engineering Department PT Vale.
ATM O S PHERE
Matano, The Charming That Never Fades New beauty arises when dry season comes.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
49
ATMO SPH ER E
Graphium sarpedon, endemic butterfly at Lake Matano.
Lake Matano is a landscape that hides beauty and unique ecosystem. Inside the deepest lake in Southeast Asia, which covers an area of 16,000 hectares, 76 percent of 27 types of endemic Sulawesi white water mollusca, 13 endemic white water fish and various unique species of flora live. That’s why the government declared the territory a Nature Tourism Park in 1979. The tectonic lake has a high-low rise cycle which is influenced by the season. Long drought, however, does not affect the charm of Lake Matano. Instead the dry season gives a natural surprise. Declared a Nature Tourism Park in 1979, Lake Matano has become a source of water for more than 30,000 people in Sorowako and a source of energy for hydro power plant operated by nickel producer PT Vale.
Lake Matano owes its origin from a number of springs that flow through 10 rivers and creeks. With a volume of 92 million cubic meters a year and located 382 meters above the sea level, the lake is an ideal source of energy for a hydro power plant. Not to mention the fact that the tectonic lake is the downstream of other lakes — Mahaolona, Towuti, Lontoa and Masapi — which are connected by Larona River. This tectonic lake has an up and down cycle which is affected by the seasons. The South Sulawesi Natural Conservation Agency data reveals that the lake’s surface level is relatively stable at 56 meters either in dry season or in rainy season. But the records apparently are no longer valid because the global climate change has really impacted on the lake. When dry season comes Lake Matano suffers from water crisis. Ide Beach water lowers and bushes and grass grow unchecked across the drying shoreline. The drought last
50
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
ATMOS PHERE
Chlidonias hybridus, Whiskered Tern bird flies over Matano coast.
occurred in the middle of 2015, when rain did not fell in Sorowako and its surrounding aeras for more than six months. The water crisis automatically lowered the water level in the upstream, which is Lake Towuti, the sluice gate for three hydro power plants in East Luwu: Larona, Balambano and Karrebe. The drought in 2015 was considered unique. It lasted longer than it was in the previous years as a result of El Nino phenomenon in Pacific. The Meteorology, Geophysics and Climatology Agency forecasted the dry season peaked in July-December 2015 and might prolong until May 2016.
Nature’s surprise The protracted drought has kept the charm of Lake Matano unharmed. The poor weather give a natural surprise. Thanks to the low surface we can easily find butterflies hover around Ide Beach. The butterflies include Graphium sarpedon,
Graphium androcles and Graphium rhesus, which are spotted among the bushes and grass. Herds of bird, such as Heron (Nycticorax nycticorax), paddy kareo (Amaurornis phoenicurus) and mottled paddy pecuk (Phalacrocorax melanoleucos), are around to hunt for their preys in the soggy shores. If you are sharp-eyed, you may find migrant birds land on the draining lake. They include mottled stilt (Himantopus himantopus), small egret (Egreta garzetta garzetta) and moustached sea pigeon (Chlidonias hybridus). You may also discover Sulawesi lizard (Varanus salvator ssp) among he grass that grows in the shoreline. That’s all the beauty behind the nagging drought. Hopefully our lake will keep its biodiversity intact for good.[]
Written by Weldi Purwanto, PT Vale Maintenance Engineering Department staff.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
51
PROF I L
Hakmad
Welder Serba Bisa Tiap hari, tim Heavy Duty Shop bisa mengerjakan puluhan komponen. Bukan hanya memperbaiki, beberapa tahun belakangan mereka membuat komponen baru.
52
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
PROFIL
Hari kian sore, namun suasana di Heavy Duty Shop masih hidup. Percikan api dari pengelasan tampak di setiap sudut. Di salah bagian, Hakmad mengukur sebidang plat baja. “Ini untuk membuat bucket eskavator,” kata dia. Sudah empat hari Hakmad berkutat dengan bucket tersebut. Menurut dia, pekerjaan baru rampung 20 persen. Ya, melakukan pengelasan di Heavy Duty perlu ketelitian dan kesabaran. “Pekerjaan di sini tidak boleh salah ukur. Kalau enggak, bisa ngulang dari nol,” ujar pria kelahiran Matano, 10 November 1972 ini. Pekan itu, Heavy Duty tidak begitu sibuk. Tidak seperti dua bulan sebelumnya. Ketika itu mereka menyiapkan sejumlah pesanan komponen pabrik untuk Proyek Shut Down. Salah satunya adalah membuat komponen baru pengganti bagian Dryer #3 yang rusak. Pengerjaan komponen berukuran 15 meter dengan bobot 150 ton itu membuat anggota Heavy Duty Shop sebanyak 80 orang turun semua. Kalau ada proyek besar, lembur menjadi hal pasti bagi mereka. Hakmad masih ingat, misalnya, Proyek Rebuild Pabrik dilakukan pada 2011 sampai kuartal pertama 2012. “Ketika itu kami lembur selama setahun untuk mengerjakan komponen yang dipesan,” ungkap Hakmad sambil ketawa.
Menurut Hakmad, tantangan terbesar pekerjaan pengelasan di Heavy Duty Shop, khususnya ketika ada Proyek Shut Down, adalah selesai sesuai jadwal dan tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. “Untungnya, untuk pengerjaan Dryer #3 itu kami terbantu dengan datangnya mesin roll baru yang punya kemampuan lebih besar,” papar Hakmad, pria lulusan ATS ini. Mesin roll berfungsi melengkungkan lembaran plat baja. Mesin roll model baru tersebut mampu melengkungkan selembar plat baja dengan ketebalan maksimal lima sentimeter. Model sebelumnya, kemampuannya lebih kecil. Selain komponen Dryer #3, Tim Heavy Duty kebagian pekerjaan membuat komponen lain untuk keperluan Proyek Shut Down, yakni memperbesar ukuran calcein container dan perbaikan transport cart. Tim Heavy Duty bahkan sudah mampu membuat komponen sendiri, mulai dari alat berat sampai komponen pabrik, di antaranya bucket eskavator, apron feeder, hingga bak dump truck. Sehari mereka bisa mengerjakan lebih dari 20 komponen. Tentang sosok Hakmad, menurut Amaluddin, salah satu anggota Heavy Duty Shop dari PT Minja, merupakan pekerja yang serba bisa dan mau berbagi ilmu kepada rekan sekerja. “Pak Hakmad itu orangnya murah, ngasih ilmu dan pengalaman. Dia juga suka mengingatkan rekan kerjanya untuk bekerja aman,” ujar Amaluddin.[]
Tahun 2016 I H alo Vale 16
53
PR O FI L E
Hakmad
All-Rounder Welder Every day, Heavy Duty Shop team can deal with diozens of components. Not only do they repair, but also create new components as they have done in the last few years. The dusk is nearing, but the ambience inside Heavy Duty Shop remains alive. Sparks from welding work are visible in every corner of the facility. In one of the shop’s compartments Hakmad is seen measuring a steel plate. “This is for an excavator bucket,” he says. Hakmad has been working for four days to make a bucket. He insists that he has completed only 20 percent of the project. Right, welding in Heavy Duty requires carefulness and patience. “Any mistake in measurement is untolerable. Once an error occurs we have to start over the work,” says the man from Matano, who was born on November 10, 1972.
54
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
PR O F IL E
That week, Heavy Duty was not that busy, compared with the previous two months when all the workers took an order to make a number of factory components for a shut-down project. One of the works was to make a new component to replace Dryer #3 part which was damaged. The making of a 15-meter component weighing 150 tons forced all the 80 members of the Heavy Duty Shop to get involved. When a big project comes, overtime is a certainty for the employees. Hakmad recounts, for example, the factory rebuilding project which lasted from 2011 to the first quarter of 2012. “Then we had to work overtime for the whole year to complete the components needed for the project,” Hakmad smiles.
Hakmad says the toughest challenge in the welding work at Heavy Duty Shop, particularly in the shut-down project, is the strict deadline and zero tolerance to mistakes. “Fortunately during the Dryer #3 construction we were helped by the arrival of a new rolling machine which had a bigger capability,” Hakmad, a graduate of ATS, recalls. The new machine was needed to bend steel plates. The new model of the rolling machine could bend a stell plate with up to 5 centimeters in density. The previous model had a lower capability. Apart from building Dryer #3 components, the Heavy Duty team also dealt with other components for the shut-down project, such as enlarging calcein container and repairing transport carts. The team has even managed to produce components for the company, ranging from those for heavy equipment to factory components, such as bucket excavator, apron feeder and dump truck container. The team normally work on 20 components every day. When asked about Hakmad, his colleague Amaluddin fromf PT Minja says the man is a multi-talented worker and ready to share his knowledge tto others. “Pak Hakmad is generous in transferring his knowledge and experience. He always reminds his colleagues to care about safety,” says Amaluddin.[]
Tahun 2016 I H alo Vale 16
55
KO MUN I TA S
Sorowako Photo Lovers
Memotret Itu Rekreasi Klub hobi yang menjadi ajang kumpul keluarga di akhir pekan. Siapa suka boleh ikut. Klub Sorowako Photo Lovers (SPL) beranggotakan penghobi fotografi dari beragam profesi dan lintas generasi. Ada karyawan atau kontraktor PT Vale, pegawai negeri, fotografer profesional, wirausaha, hingga mahasiswa. Mereka berasal dari Sorowako dan sekitarnya, seperti Wawondula, Wasuponda, dan Malili. Meski klub foto ini muncul belakangan di Sorowako, SPL paling kompak dan rajin menggelar kegiatan. Bahkan lima anggotanya aktif di KoFiPoners (Komunitas Fotografi Ponsel), klub foto yang sedang naik daun dan memiliki banyak cabang di seantero Nusantara. Saban akhir pekan mereka menggelar weekly hunting session. Uniknya, kegiatan pemotretan itu dinikmati pula oleh keluarga anggota. Maka, berkumpul, memotret sambil mengobrol, dan menikmati camilan membuat suasana kegiatan serasa piknik. “Kegiatan SPL dibuat santai. Kegiatannya juga tidak cuma memotret, ada unsur rekreasi keluarga juga,” ungkap Ichwan Andrianto, anggota SPL karyawan Departemen Process Plant Maintenance Engineering PT Vale. Hal itu dibenarkan Yoni Ratno dan istrinya Any. “Selain akhir pekan punya aktivitas kumpul-kumpul, hobi saya fotografi dan hobi istri merias model jadi tersalurkan,” ujar Yoni Ratno, anggota SPL karyawan Departemen Medical PT Vale.
56
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
SPL dibentuk 5 Februari 2015 sebagai wadah kreativitas penghobi dan penikmat fotografi. SPL beranggotakan hampir 200 orang, dan sebanyak 30 aktif mengikuti kegiatan di tiap akhir pekan. Soal gear mereka tak mengenal jenis. Ada yang nyaman dengan DSLR, mirrorless, hingga kamera saku. Biasanya, pemotretan SPL didominasi tema foto model (modeling photography). Namun beberapa kali mereka
KO M UNITAS
menjajal tema dan teknik fotografi lainnya, seperti wedding, panorama, strobis, hingga konseptual. Kata Kurniawan Edy Mattalitti, anggota SPL karyawan Departemen Mines & Explorations PT Vale, fotografi konseptual SPL cukup variatif. Mulai dari tema gotik, harajuku, cosplay, hijab, glamour, hingga vintage. “Untuk sesi pemotretan, kami biasanya berkolaborasi dengan penata rias atau pemilik koleksi busana di Sorowako dan sekitarnya. Penata rias juga anggota SPL,” ujar lelaki yang akrab disapa Kure’ ini. Zulfikar Arna, anggota yang lain, membenarkan pernyataan Kurniawan. “Tema pemotretan sangat fleksibel. Tergantung permintaan teman-teman dan sumber daya yang kami miliki untuk saling berbagi wawasan,” ungkap pria yang biasa dipanggil Culuk ini, pemilik studio foto komersial di Sorowako. Selain kegiatan rutin di akhir pekan, SPL pernah menggelar workshop strobis dan olah digital foto. Pernah pula mereka menggelar special photo session bertajuk “The Pearl of Sorowako” pada Juni 2015. Mereka mengundang para model profesional dan fotografer dari Sorowako dan sekitarnya untuk ambil bagian. Facebook dimanfaatkan sebagai forum diskusi foto-foto hasil hunting, informasi teknis, hingga bursa fotografi. Anggota SPL juga rajin mengikuti lomba-lomba tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Pada Festival Danau Matano 2015, akhir November silam, dua anggotanya, Yony Ratno dan Kurniawan Edy Mattalitti, menyabet Juara 1 dan Harapan 1 Lomba Foto Keindahan Danau Matano.[]
Tahun 2016 I H alo Vale 16
57
CO M M U NI T Y
Sorowako Photo Lovers
Photography is Leisure A hobby club that gets families together in the weekend. Anyone can join it. Sorowako Photo Lovers (SPL) club gathers photography hobbyists from various professions and ages. There are employees or contractors of PT Vale, civil servants, professional photographers, entrepreneurs and university students. They come from Sorowako and neighboring areas, such as Wawondula, Wasuponda and Malili. Although the club was founded later than other groups in Sorowako, SPL is the most solid and frequent in organizing events. Even five of its members are active in KoFiPoners (Cell Phone Photography Community), a photography club which is on the rise and has opened many branches across the archipelago. Every weekend the club members hold a weekly hunting session. Interestingly, the photo hunting involves the club members’ families. They gather, take pictures while chat with each other and eat snacks, as if they go on a picnic.
“SPL activities are always casual. Not only picture hunting, family recreation is also part of the activities,” says Ichwan Andrianto, SPL member who works at the Department of Process Plant Maintenance Engineering at PT Vale. Yoni Ratno and his wife Any agree. “Apart from regrouping in the weekend, I can puruse my interest in photography and my wife pursues her make-up artist hobby,” Yoni Ratno, SPL member who works at PT Vale’s Department of Medical. SPL was set up on 5 February 2015 as a forum to explore creativity of photography hobbyists and enthusiasts. SPL members now stand at nearly 200, with 30 of them regularly participating in the weekend event. When it comes to gear they know no types. Some are comfortable with DSLR or mirrorless, while others like pocket cameras. Usually the theme of photo hunting follows modeling photography. But several times the members try different themes and techniques, such as wedding, panorama, strobist and conceptual. Kurniawan Edy Mattalitti, SPL member who is an employee of the Department of Mines & Explorations at PT Vale, said the themes of conceptual photography vary. They include gothic, harajuku, cosplay, hijab, glamor and vintage. “For photo session we normally collaborate with make-up artists and owners of boutique
58
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
COM MUNIT Y
owners in Sorowako and its surrounding areas. Make-up artists are also members of SPL,” the man, who is better known as Kure’, says. Zulfikar Arna, another SPL member, concurs. “The theme of photo hunting is flexible. It depends of request of our members and resources so that we can share our ideas,” the commercial photo studio owner who is affectionately called Culuk says. Apart from routine weekend activities, SPL once organized a strobist workshop and another on photo digital. The group held a special photo session themed “The Pearl of Sorowako”
in June 2015. For the event SPL invited professional models and photographers from Sorowako and neighboring regions to take part. Social media Facebook is used as a forum to discuss pictures resulted from photo hunting, technical information and photography market. SPL members frequently participate in local, national and international photo contest. In the Lake Matano Festival at the end of November 2015, two of SPL members, Yony Ratno and Kurniawan Edy Mattalitti, won the first prize and first consolation prize respectively in Lake Matano Beauty Photo competition.[]
Tahun 2016 I H alo Vale 16
59
SE H AT S E L A MAT
Ada Bully di Antara Kita Produktivitas pekerja menurun? Angka keluar masuk pekerja cukup tinggi di suatu divisi? Waspada! Mungkin ada kasus penggencetan di tempat kerja Anda.
60
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
SE HAT SE L AMAT
Selama ini kasus bullying atau penggencetan kita ketahui lebih banyak terjadi di lingkungan sekolah. Padahal kasus penggencetan di tempat kerja juga tak kalah marak. Sayangnya, banyak pekerja menganggap hal tersebut bagian dari dinamika kerja dan kerap menjadi pemakluman di antara mereka. Alhasil, kasus penggencetan di lingkungan kerja tak terekspos. Demikian hasil penelitian Workplace Bullying Organization (WBO) di AS awal 2015 silam. Penggencetan di tempat kerja adalah kasus yang rumit. Sebab, faktor hieraki kekuasaan membuat pelaku (khususnya atasan) merasa memiliki legitimasi untuk melakukan tindakan represif (verbal maupun non verbal) kepada bawahan. Sedangkan bawahan memaklumi hal tersebut sebagai dinamika kerja dan instruksi kerja. Faktor disparitas kekuasaan tersebutlah yang membuat korban lebih banyak memilih diam. WBO juga menyebutkan, sebanyak 72% publik AS menyadari adanya fenomena penggencetan di tempat kerja. Sedangkan 27% karyawan mengaku pernah merasakan penggencetan. Namun sebanyak 72% karyawan mengaku
belum berani melawan penggencetan tersebut. Padahal efek penggencetan sangat mempengaruhi psikis dan mental pekerja sehingga mempengaruhi kinerja mereka. Direktur Workplace Bullying and Trauma Institute, Washington, AS, Gary Namie, menyebutkan, penggencetan adalah perilaku berulang yang melukai dan mengancam kesehatan satu/lebih karyawan melalui banyak cara. “Sepanjang terdapat serangan psikis dan fisik, itu berarti bullying di tempat kerja. Misalnya Anda mengeluarkan kata-kata yang melukai, mengancam dan melakukan perilaku yang intimidatif baik verbal dan non verbal yang berhubungan dengan pekerjaan dan melemahkan kepentingan bisnis,” tegas Gary Namie. Kesimpulannya, bullying adalah perilaku negatif yang mengontrol orang lain sehingga tak berdaya untuk bertahan atau melawan. Profesor SDM dari University of Portsmouth, Inggris, Charlotte Rayner, mengatakan, bentuk bullying di tempat kerja bahkan lebih luas dan fleksibel. Berteriak, menulis kata-kata ancaman, mempertanyakan hal-hal terlalu detail, dan merendahkan reputasi seseorang, merupakan bagian dari penekanan.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
61
SE H AT S E L A MAT
Saran untuk Menindak Bullying Inilah saran profesor bidang Manajemen Manusia, Univesitas New Mexico, AS, Pamela Lutgen-Sandvik untuk menindak penggencetan di tempat kerja. •
Namun di luar bentuk-bentuk penggencetan tersebut, yang paling menakutkan adalah efeknya. Gary Namie mengatakan, besar sekali “biaya tersembunyi” yang harus dibayar bila terjadi penggencetan di tempat kerja. Khususnya menyangkut kesehatan pekerja dan keamanan yang dapat mempengaruhi reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang tidak nyaman. Tinggi-rendahnya kasus bullying di tempat kerja dapat diukur dari sejumlah indikator. Misalnya, tingginya keluar-masuk karyawan, tingginya absen, rendahnya produktivitas, menjulangnya biaya kesehatan, dan naiknya kompensasi karyawan. Hal itu belum termasuk korban penggencetan yang merasa psikis dirinya terganggu dan teraniaya. “Terlalu mahal harga yang harus dibayar untuk mempertahankan seorang yang suka menggencet di perusahaan. Jika Anda harus menganiaya orang lain untuk memastikan keberhasilan bisnis Anda, seharusnya Anda tidak berada dalam bisnis tersebut. HR harus mengambil perannya di kasus ini, yakni menjadi penengah internal,” tambah Gary Namie.
•
•
•
Modus Memang, pada umumnya, penggencetan di tempat kerja tidak dilaporkan karena karyawan takut. Namun, ujar Namie, tindakan tersebut dapat ditindak tanpa perlu laporan dari korban. HR dapat mengantisipasinya dengan melakukan pengamatan proses kerja karyawan guna memastikan ada-tidaknya potensi bullying serta melakukan penindakan terhadap pelaku yang telah terbukti. “Jika Anda memiliki angka keluar-masuk karyawan cukup tinggi di suatu departemen, atau Anda secara konsisten sulit mengisi satu posisi secara internal, mungkin ada bully di antara Anda. Salah satu hal yang mendukung perilaku bullying tumbuh subur adalah pihak yang memiliki otoritas tidak mengetahui bahwa bullying terjadi di dalam organisasi mereka,” ujar Charlotte Rayner Sayangnya lagi, seringkali terjadi HR tidak berani menindak lantaran pelakunya dekat dengan manajemen puncak, eksekutif, atau pengambil keputusan di perusahaan. Hasil studi tersebut juga menyebutkan beberapa modus pelaku penggencetan di tempat kerja. Misalnya, menargetkan rekan kerja yang terbaik atau yang sedang bersinar secara belebihan untuk menghambat kemajuan kariernya, dan menciptakan suasana kerja tidak nyaman dengan menyebarkan desas-desus.[]
62
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
•
Berikanpenjelasansecaraasertif kepada pelaku bahwa perilaku tersebut tidak menyenangkan, tidak produktif, dan mengganggung keharmonisan kerja. Memberikan sanksi dan tindakan tegas kepada pelaku adalah suatu keharusan. Pelajari peraturan perusahaan/perjanjian kerja bersama, khususnya pasalpasal tindakan disiplin yang bisa dijadikan dasar untuk menjerat pelanggaran yang telah dilakukan si pelaku. Dokumentasikantindakanpelaku terhadap korban (foto/video). Juga catat waktu, tempat, dan tindakan tersebut secara detail. Hal ini dapat dijadikan bukti dan bahan laporan ke atasan atau HR. Beridukunganpsikisdanmental kepada korban. Dukung korban untuk melaporkan kejadian kepada atasan/HR berdasarkan bukti-bukti yang ada. Jika Anda HR dan ada seorang melaporkan keluhannya, anggaplah ini “puncak gunung es”, karena bisa jadi terdapat kasus lain yang perlu Anda cari tahu dan tindak.
!
H EALTH & SA F ET Y
Bullying Among Us Employees’ productivity down? Turn-over of employees is considerably high in certain divisions? Be careful! Maybe they are resulted from acts of bullying in workplace.
Tahun 2016 I H alo Vale 16
63
HEA LTH & SA F ET Y
So far we have understood that bullying occurs mostly in schools, whilst we know bullying in workplaces is not less rampant. Sadly many employees deem bullying as part of work dynamics and many of them opt to remain silent or stay permissive. Therefore many cases of bullying in workplace have gone unreported, according to a report from the Workplace Bullying Organization (WBO) in the US released early in 2015. Bullying in workplace is a delicate issue, because hierarchy allows a perpetrator (especially superior) feels his or her act of repression (verbal or non verbal) against inferiors is legitimate and inferiors should be permissive of the act of bullying as part of work dynamics and instruction. The disparity of power forces victims to remain silent. WBO also found that 72% of the US public was aware of the phenomenon of work bullying, 27% of workers admitted to having experienced the bullying and 72% said they did not dare to fight work bullying although the act severely affected their psychological and mental state and eventually lowered their performance. Director of the Workplace Bullying and Trauma Institute in Washington, Gary Namie, says bullying is a repeated act that hurts and threatens the health of one or more employees through various ways. “As far as psychological and physical attacks happen, work bullying is there. For instance you utter words that hurt, threaten and commit an act of intimidation, either verbally or non-verbally, concerning job that weakens business interest,” Namie says. In conclusion bullying is a negative behavior to control others so that they have no power to withstand or counter. Human resources development professor from University of Portsmouth, Inggris, Charlotte Rayner, says the forms of work bullying are wider and more flexible than ordinary bullying. Screaming, writing words of intimidation, asking too detailed questions and scorning someone’s reputation, are parts of bullying.
64
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
But beyond those kinds of bullying, the effect of bullying is the most frightening concern. Namie says the “hidden price” that must be paid when work bullying occurs is very costly, especially if it affects a worker’s health and safety, which can affect the company’s reputation as an inconvenient place to work. The high or low rate of work bullying can be measured from a number of indicators. They include hight turn-over rate of employees, soaring health spending, low productivity, high rate of absenteeism, increasing compensation expenditure, not to mention mental distress and torture that victims of bullying have to endure. “The price that must be paid for keeping someone who tends to bully others will be too costly for a company. If you cannot avoid assaulting others in order to ensure your business to succeed, you should not be in the business. Human resources must play a role in this case, which is an internal mediator,” Namie says.
Modus Indeed, in general work bullying is not reported because its victim is afraid of doing so. But Namie says such act of bullying can be investigated without any report from the victim. Human resources department can anticipate it through observation of employees’ work progress just to make sure po-
H EALTH & SA F ET Y
Advice to Deal with Bullying The following is advice from professor of human management at University of New Mexico, Pamela LutgenSandvik, on how to act against work bullying.
tentials of bullying are absent and actions can be taken against the perpetrators if evidence is obtained. “If you find a high turn-over in a certain department, or you consistently find difficulties in filling a post internally, bullying may have happened around you. One of factors that encourage work bullying to flourish is the authorized persons do not know that bullying is happening within their organizations,” says Charlotte Rayner. Sadly, oftentimes the human resources department does not dare to take actions because the perpetrators are close to the top management, top executives or decision makers in the company. The study also classifies several modus of perpetrators of work bullying, such as excessively targeting a rising star only to impede his or her career and creating an inconvenient work environment by spreading groundless rumors.[]
• Give assertive explanation to perpetrators that their attitude is displeasing, unproductive and disrupt work harmony. • Handing down punishment and tough actions against perpetrators is a must. Learn the collective work agreement/company regulation, especially articles concerning disciplinary actions that can justify actions to ensnare perpetrators of work bullying. • Document the act of bullying against victims (photos/videos). Take note the time, place and act of bullying in details. This can serve as evidence or materials of report to be filed with the superior of human resources department. • Provide psychological and mental support to victims. Encourage them to file reports of bullying with their superior/human resources department based on convincing evidence. • If you are in charge if human resources and an employee reports his/her grievance, consider this “the tip of an iceberg”, because there are other cases that you have to find out and act against.
!
Tahun 2016 I H alo Vale 16
65
BIN GK A I /F R A M E
Pujasera PMDM Magani Diresmikan
PMDM Magani Food Court Inaugurated
Pujasera Simpang Tiga di Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha, diresmikan Bupati Luwu Timur M. Thoriq Husler dan Wakil Bupati Irwan Bachri Syam (16/4/2016). Pujasera ini merupakan salah satu realisasi Program Mitra Desa Mandiri PT Vale dengan dana sebesar Rp108 juta dari PMDM Kelurahan Magani dan Rp117 juta dari dana PMDM Kecamatan Nuha.
Simpang Tiga food court in Magani subdistrict, Nuha district, was inaugurated by East Luwu Regent M. Thoriq Husler and Deputy Regent Irwan Bachri Syam (16/4/2016). The facility is realized under PT Vale Independent Village Partner Program (PMDM), with Magani Sundistrict PMDM contributing Rp108 million and Nuha District PMDM Rp117 million.
Pembangunan pujasera ini juga melibatkan swadaya 19 pedagang yang menempati pujasera tersebut dalam bentuk material bangunan. Acara juga dihadiri Wakil Presiden Direktur PT Vale Bernardus Irmanto, Senior Manager Program Pengembangan Sosial PT Vale Busman Dahlan Shirat dan Camat Nuha Meirani Tenriawaru, Lurah Magani Chaeruddin M. Arfah, serta tokoh masyarakat di Kecamatan Nuha.
Construction of the food court involved 19 tenant traders, who donated building materials.
66
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Also attending the inauguration ceremony were PT Vale Vice President Bernardus Irmanto, PT Vale Social Development Program Senior Manager Busman Dahlan Shirat and Nuha district head Meirani Tenriawaru, Magani subdisrict head Chaeruddin M. Arfah, and local community figures.
B INGK A I/F R A ME
Perbaikan Ekstra Jalan Logistik Akibat Longsor Beruntun
Extra Renovation of Landslide-affected Logistics Road
Curah hujan tinggi sepanjang Februari-April 2016 berimbas pada longsornya beberapa titik jalan logistik SorowakoMalili pertengahan Maret silam. Kondisi cukup parah terjadi pada tiga titik, yakni KM 38, 39, dan 40. Bahkan longsor di KM 39 sempat membuat akses jalan terputus selama 3 jam.
The high rainfall rate in February-April 2016 has resulted in landslides in a number of logistics delivery routes between Sorowako and Malili in mid-March. The natural disaster hit hardest three road spots, namely KM 38, 39 and 40. The slide on KM 39 cut road access for three hours.
Beberapa pekerjaan yang dilakukan meliputi pembersihan material longsor, penggantian saluran air (culvert), pembuatan gabion (bronjong) di tepi jalan yang bersinggungan dengan daerah aliran sungai, pengaspalan jalan, pembuatan pagar pengaman (guard rail), dan memperbarui marka jalan.
The renovation consisted of clearing of debris, replacement of culverts, construction of gabions on roadside parts that abut river basin and guard rails, overlay of road and renewal of road marks.
Culvert dipasang dengan sistem over flow (di permukaan tanah). Tidak seperti sebelumnya yang tertanam di dalam tanah. “Meski air nantinya naik sampai 1,5 meter, tetap dapat mengalir dengan baik dengan sistem over flow dan memudahkan untuk proses maintenances culvert,” ungkap Muhammad Aras, Construction Civil Maintenance & Production Planner PT Vale, ketika ditemui di lokasi perbaikan jalan. Tim Civil Road Maintenance melakukan perbaikan jalur pipa minyak HSFO/HSD yang berada di Patok KM 8, Desa Pongkeru, Kecamatan Malili. Hal itu dilakukan karena pipa menggantung sepanjang 3 meter akibat longsor. “Pengerjaan berupa penanaman culvert berdiameter 60 inci sepanjang 20 meter untuk menggantikan culvert sebelumya yang hanya berukuran 36 inci sepanjang 12 meter. Pekerjaan juga termasuk pelapisan kembali pipa minyak dan penguatan pondasi di sekitar pipa,” ujar Muhammad Maknun Alwy, Supervisor of Civil Road Maintenance PT Vale. []
Culverts are installed using an overflow (on surface) system, unlike the old culverts which were built under the soil. “Although the volume of rainwater climbs to 1.5 meters, it will run well thanks to the over flow system. This will facilitate culvert maintenance work,” Muhammad Aras, Construction Civil Maintenance & Production Planner of PT Vale, said on the spot. The Civil Road Maintenance team repaired an oil transmission pipe carrying HSFO/HSD located in Patok KM 8, Pongkeru subdistrict, Malili district. The repair work was needed because a section of the pipe dangles in the air after the soil below collapsed. “The project includes installation of a 20-meter culvert with a diameter of 60 inches under the ground. We will also recoat the oil pipe and strengthen the structure,” Muhammad Maknun Alwy, Supervisor of Civil Road Maintenance PT Vale, says.[]
Tahun 2016 I H alo Vale 16
67
BIN GK A I / FR A M E
Rapat Belanja Modal
Capital Expenditure Meeting
COO PT Vale Lovro Paulic dan CFO PT Vale Febriany Eddy memimpin rapat Capital Risk Rangking Presentation di ruang pertemuan Taman Antar Bangsa, Sorowako, 18-22 April 2016 lalu. Rapat digelar untuk menentukan proyek dan kebutuhan belanja modal perusahaan 5 tahun ke depan. Ini merupakan bagian dari proses budgetting Capex (capital expenditure) atau belanja modal) yang di lakukan setiap tahun oleh Departement Capital & Project Management. Dalam acara ini seluruh departemen di perusahaan menyajikan presentasi proyek pengembangan.
PT Vale COO Lovro Paulic and CFO Febriany Eddy led a meeting on Capital Risk Ranking Presentation at the gathering room in Taman Antar Bangsa, Sorowako, 18-22 April 2016. The meeting was held to decide on projects and capital expenditures of the company in the next five years. It was part of the budgeting (capital expenditure) which is annually conducted by the Department of Capital & Project Management. During the event all departments in the company present their development projects.
68
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
Waspada Demam Berdarah! Jeli melihat gejalanya. Lincah meresponnya. Nyamuk mencari mangsa pada pagi (08.00-13.00) dan sore (15.00-17.00). Anak-anak usia 7-12 tahun rentan DBD karena mereka kerap beraktivitas pada jam tersebut. Masa inkubasi: 2 – 7 hari.
Stadium 1 Panas tinggi, suhu (38-40 derajat Celcius) tidak turun selama 2-7 hari. Perut/ulu hati nyeri, lemas dan pusing.
Stadium 2 Bintik merah pada permukaan kulit, mimisan, gusi berdarah, dan muntah darah.
Stadium 3 Feses menghitam, syok hingga kematian karena terlambat mendapat tindakan medis.
Penanganan • Beri minum/cairan yang banyak. Jangan sampai penderita dehidrasi. • Istirahat dan makanan bernutrisi. • Konsumsi parasetamol dan kompres dahi penderita. • Segera periksakan penderita ke dokter.
Berantas jentik nyamuk • Bubuk abate dapat menjangkau jentik nyamuk yang berada di tempat air yang sulit dijangkau. Taburkan 10 gram abate (1 sachet) ke tiap tempat 100 liter air/ bak. Abate dapat diperoleh gratis di Puskesmas setempat. • Bersihkan wadah yang berisi air baik dalam atau luar rumah dengan prinsip 3M (menguras, menutup, mengubur) • Kalau Anda punya kolam, pastikan Anda juga memelihara ikan di dalamnya. Hal ini untuk memangsa jentik nyamuk. • Menyemprot/memasang/mengoles obat anti nyamuk pada jam-jam rawan gigitan nyamuk DBD. • Menggunakan kelambu ketika tidur. • Memasang kawat kassa pada jendela dan ventilasi rumah. • Kurangi pepohonan di sekitar rumah.
KUIS Big Ben
.
Rusia
Narita
.
Afrika Selatan
Taekwondo
.
Prances
Krabi
.
Brazil
Nelson Mandela
.
China
Gobi
.
Inggris
Vale
.
Thailand
Matryoshka
.
Malaysia
Mona Blank
.
Korea
Teluk Rubiah
.
Jepang
Panda
.
Mongolia
Hubungkan dengan menggunakan garis antara kata yang terdapat pada kolom kiri dengan kata yang terdapat pada kolom kanan yang memiliki relevansi. Sepuluh pengirim jawaban kuis yang benar, akan mendapat suvenir menarik Vale.
Scan atau fotokopi jawaban anda dan kirim ke
[email protected] atau masukkan ke DP 23B. Pengundian secara acak dilakukan melaui situs random.org. Pemenang akan diumumkan di Halo Vale edisi mendatang. Semoga Anda beruntung!
Pemenang Kuis Halo Vale 15
1. Najeria ( YPS 323) 2. Supriadi S (C.11220 ñ Transport) 3.
[email protected] 4.
[email protected] 5.
[email protected] 6. Sukira Madong (PT Minja) 7.
[email protected] 8. Rindu (Bujaya Karya Mandiri) 9.
[email protected] 10.
[email protected]
70
H a l o Va l e 16 I Ta h un 2016
KQuis uiz
Hadiah bagi para pemenang dapat diambil di Redaksi Halo Vale/ Kantor Communication and External Affairs pada hari jam kerja.
Zoom In
Doni Setiadi, "Panen Opudi"
Siti Aisa Gaspa, (PT Sawerigading Utama) "Suara Hati Drilling Crew"
Tahun 2016 I H alo Vale 16
71
Dialog dan kebersamaan untuk kinerja yang lebih baik.
vale.com/indonesia Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.