BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Edamame merupakan tanaman sejenis kedelai yang berasal dari Jepang, tanaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda dengan varietas kedelai biasa yaitu mempunyai ukuran diameter relatif lebih besar, memiliki kandungan gizi yang tinggi karena terdapat zat phytic acid lebih tinggi. Fungsi zat ini dapat memperlambat pertumbuhan tumor serta kanker seperti payudara dan prostat. Selain itu, potensi nilai jual kedelai edamame cukup tinggi. Potensi tersebut dibutuhkan pasaran luar negeri sebagai makanan ringan. Salah satunya, negara
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Jepang yang membutuhkan sebesar 200.000 ton per tahun ditunjang dengan kemampuan produksi dalam negerinya sebesar 100.000 ton per tahun (Lamina, 2009). Standar kualitas spesifikasi fisik kacang kedelai edamame yang dikeluarkan oleh negara Jepang untuk ekspor ke negaranya sudah dalam bentuk kacang yang sudah bersih kulit luarnya (AVRDC, 2001). Sentral produksi kacang kedelai edamame di Indonesia terdapat di Jember, dimana pada tahun 2010 total ekspor yang telah dikirim dalam bentuk produk beku segar ke negara Jepang sebesar 3000 ton (PT Mitra Tani, 2010). Akan tetapi, jumlah tersebut hanya bisa memenuhi 3% dari kebutuhan edamame di negara Jepang. Kacang kedelai edamame perlu dikupas kulit luarnya sebelum dikonsumsi. Proses pengupasan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan mekanis (penggunaan mesin).Spesifikasi fisik kacang kedelai edamame yang dikeluarkan oleh negara Jepang yaitu dalam bentuk kacang yang sudah bersih kulit luarnya. Permintaan tersebut mengakibatkan pengusaha edamame di Indonesia memiliki kendala dalam proses produksi. Permasalahan tersebut diakibatkan karena pengupasan kacang kedelai edamame masih dilakukan dengan cara manual sehingga target jumlah produksi yang ingin dicapai sulit untuk bertambah. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah mesin pelecet kacang kedelai edamame yang dapat membantu meningkatkan jumlah produksi. 1
FTIP001656/014
2
Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (B2PTTG) LIPI Subang memberikan sebuah solusi dengan merancang bangun sebuah mesin yaitu mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame. Upaya ini dilakukan agar dapat membantu para pengusaha kedelai edamame untuk meningkatkan jumlah produksi dengan harga mesin yang lebih terjangkau. Namun mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame yang dimiliki belum diketahui kelayakannya secara fungsional dan ekonominya. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis teknik, uji kinerja dan analisis ekonomi terhadap mesin tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian diatas, dapat didefinisikan masalah sebagai berikut :
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Berdasarkan
uraian
dalam
latar
belakang,
masalah
yang
dapat
diidentifikasi adalah bagaimana melakukan analisis kinerja dan kelayakan ekonomi mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame yang terdapat di B2PTTG LIPI Subang.
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Melakukan uji kinerja untuk mengetahui kemampuan kerja mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame di B2PTTG LIPI Subang. 2. Melakukan analisis teknik terhadap mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame untuk mengetahui kelayakan tiap komponen yang digunakan. 3. Melakukan analisis ekonomi terhadap mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame untuk mengetahui kelayakan secara ekonomis.
1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan rekomendasi atas penggunaan mesin beserta kelayakan ekonomi mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame di B2PTTG LIPI Subang.
FTIP001656/015
3
1.4.1Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi B2PTTG LIPI Subang dan industri-industri yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil pertanian mengenai data kinerja dan analisis ekonomi mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame.
1.4.2 Kegunaan Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya analisis ekonomi, uji kinerja dan analisis ekonomi mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame dan sebagai bahan pembanding bagi penelitian lain dan penelitian selanjutnya.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
1.5 Kerangka Pemikiran Kinerja mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame yang terdapat di B2PTTG LIPI Subang belum diketahui dikarenakan belum dilakukan pengujian. Selain itu, belum dilakukan analisis ekonomi. Analisis teknik, Uji kinerja dan analisis ekonomi dilakukan untuk mengetahui kelayakan secara fungsional dan ekonomi saat mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame tersebut dioperasikan. Analisis terhadap elemen-elemen mesin perlu dilakukan untuk mengetahui kesesuaian komponen-komponen mesin pada spesifikasi tekniknya dengan persyaratan dalam perencanaan dan pemilihan tiap komponen. Analisis teknik yang dilakukan terhadap mesin meliputi analisis kebutuhan daya penggerak, diameter poros, diameter silinder (roller), sistem transmisi daya, umur bantalan, kekuatan rangka, dan kekuatan sambungan las. Uji kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa optimal suatu mesin berfungsi. Pengukuran uji kinerja dilakukan dengan membandingkan nilai standar yang sudah ditetapkan atau membandingkan perhitungan teoritis dengan keadaan aktual. Parameter uji kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah efisiensi harus berada pada rentan 85%-90% (Saravacos dan Kostaropaulus,
FTIP001656/016
4
2002), hasil rendemen 48% dari berat kacang kedelai edamame (SNI 01-39221995), dan nilai indeks performansi yang mendekati satu (Herwanto dkk, 1999). Berdasarkan parameter uji kinerja tersebut maka perlu dilakukan pengukuran efisiensi pengupasan, hasil rendemen dan indeks performansi pengupasan. Uji kinerja ditambahkan dengan menghitung kapasitas teoritis, kapasitas aktual, kebutuhan daya listrik, efisiensi daya, kebutuhan energi spesifik pelecetan, dan tingkat kehilangan bahan. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan 5 kali pengulangan prosedur pengujian The Regional Network For Agricultural Machinery (RNAM, 1995). Pengulangan yang paling optimal akan diambil dengan pembobotan pada parameter uji kinerja. Pembobotan dilakukan untuk parameter efisiensi, rendemen
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
hasil, indeks performansi. Pengulangan yang paling optimal dari hasil pembobotan akan dibandingkan dengan acuan kelayakan uji kinerja. Parameter yang menjadi acuan adalah efisiensi, rendemen hasil dan indeks performansi. Analisis ekonomi dihitung untuk mengetahui kelayakan ekonomi mesin pelecet kulit kacang kedelai edamame yang terdapat di B2PTTG LIPI Subang ketika beroperasi. Kriteria kelayakan ekonomi yang digunakan adalah NPV ≥ 0, IRR ≥ MARR/suku bunga bank dan B/C ratio ≥ 1 (Blank and Tarquin, 2006). Oleh karena itu, perhitungan ketiga parameter perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan secara ekonomi. Perhitungan BEP, biaya pokok pertahun, dan biaya pengupasan diperlukan untuk mendukung perhitungan analisis kelayakan ekonomi.
FTIP001656/017
5
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
FTIP001656/018
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pemikiran