HAK ASASI PEREMPUAN DALAM KONSTITUSI DAN KONVENSI CEDAW
Nuraida Jamil Pemerhati dan Pekerja Sosial untuk Keadilan Perempuan
[email protected]
Abstract : Women's Rights are rights held by a woman, because she was a human being and as a woman who has the dignity of humanity. Women's rights are part of human rights. As part of Human Rights, the Rights of Women is also provided in the Constitution is the Constitution of the Republic of Indonesia in 1945. In particular, Women's Rights set in CEDAW which was ratified by the government through Act No. 7 of 1984 on ratification of the Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women. Regulation on Rights of Women, giving responsibility and requires the state to respect, to protect and to fulfill the rights of Women.
Keywords: Women's Rights, Duties of States, CEDAW, Constitution Abstrak : Hak-Hak Perempuan adalah hak yang dimiliki oleh seorang wanita, karena dia manusia dan sebagai seorang wanita yang memiliki martabat kemanusiaan. Hak-hak perempuan adalah bagian dari hak asasi manusia. Sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia, Hak Perempuan juga disediakan dalam Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Secara khusus, Hak-Hak Perempuan diatur dalam CEDAW yang telah diratifikasi oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang ratifikasi konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Regulasi tentang Hak Perempuan, memberikan tanggung jawab dan membutuhkan negara untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak perempuan
Kata Kunci: Hak Asasi Perempuan, Kewajiban Negara, CEDAW, dan Konstitsi
166 |
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Hak
Pendahuluan Berbincang
Hak
Perempuan
dalam
Asasi
khasanah hukum Hak Asasi Manusia
Perempuan tidak lepas dari perbincangan
ditemui pengaturannya dalam berbagai
mengenai Hak Asasi Manusia, Hak
sistem hukum tentang Hak Asasi Manusia.
konstitusional
dan
Konvensi
Sistem ini meliputi berbagai instrumen
Penghapusana
Diskriminasi
Terhadap
hukum dan perangkat pelaksanaan sistem
on
the
hukum baik di tingkat Nasional, Regional
Elimination of All Forms Discrimination
maupun Internasional. Berbagai sistem
Against Women) atau bisa disingkat
tersebut tidak saja mencantumkan hak
dengan Konvensi CEDAW. Hak Asasi
yang diakui namun juga bagaimana
Perempuan sendiri dimaknai sebagai hak
menjamin dan mengakses hak tersebut.
yang dimiliki oleh seorang perempuan,
Pengaturan Hak Asasi Manusia kaum
baik karena ia seorang manusia maupun
perempuan dalam konteks Indonesia bisa
sebagai seorang perempuan.
Difinisi
ditemui di dalam Undang-undang Dasar
tersebut mengindikasikan bahwa Hak
Negara RI tahun 1945, KUHPidana,
Asasi Perempuan merupakan bagian dari
KUHPerdata, Undang-Undang RI Nomor
Hak Asasi Manusia adalah Hak Asasi
39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang
Manusia
melekat pada hakikat dan keberadaan
lainnya.Sedangkan salah satu sumber
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
utama dari Hak Asasi Perempuan adalah
Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya
Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1984
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan
dan dilindungi oleh Negara, hukum,
Segala Bentuk Diskriminasi terhadap
pemerintah
Perempuan(
Perempuan
mengenai
Asasi
(Convention
dan
setiap
orang
demi
dan
berbagai
peraturan
Convention
on
the
kehormatan dan perlindungan harkat dan
Elimination of All Forms Discrimination
martabat manusia (UU Nomor 39 Tahun
Against Women)
1999). Lahirnya konsep HAM sebagai
dengan CEDAW. Undang-undang ini .
sebuah
secara
isu
munculnya
penting kesadaran
terjadi manusia
karena akan
pentingnya mengakui, menghormati dan mewujudkan
eksisitensi
manusia secara utuh.
kemanusiaan
jelas
dan
atau lebih dikenal tegas
mengadopsi
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Di tingkat internasional -- sistem hukum Hak Asasi Manusia internasional, pengakuan hak perempuan sebagai hak
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 167
asasi manusia berakar pada Deklarasi
perlakuan
Umum Hak Asasi Manusia yang muncul
perempuan dibawah upah buruh pria harus
pada tahun 1947 dan disahkan oleh
dihapus,
Majelis
Umum
Bangsa-
bukanlah milik pria, maka perempuan
Bangsa
pada
1948.
harus diberi kesempatan yang sama
Deklarasi ini (selanjutkan akan disebut
menduduki posisi dalam partai politik
sebagai
awal
maupun pemerintahan. Dengan demikian
kodifikasi tentang standar pengakuan hak
terjadi perbedaan penghargaan terhadap
manusia yang di dalamnya termasuk hak
laki-laki dan perempuan, bukan karena
perempuan. Deklarasi ini diakui sebagai
jenis kelaminnya tetapi karena perbedaan
standart umum bagi semua masyarakat
pada prestasi. Kita harus menyadari
dan semua bangsa untuk berjuang bagi
bahwa
kemajuan martabat manusia. Diantara
kesejahteraan
hak-hak yang dideklarasikan adalah hak
perdamaian
atas persamaan, kebebasan, dan keamanan
maksimal kaum perempuan atas dasar
setiap orang, kebebasan dari perbudakan,
persamaan dengan kaum laki-laki. Kita
siksaan atau perlakuan yang merendahkan
tidak
martabat manusia, pengakuan sebagai
sumbangan kaum perempuan terhadap
seorang pribadi di depan hukum mencari
kesejahteraan keluarga dan membesarkan
keadilan, dan kebebasan untuk berekspresi
anak . Hal ini menunjukan keharusan
dan partisipasi politik.2 Disamping pasal-
adanya pembagian tanggung jawab antara
pasal tersebut berbagai hak yang relevan
laki-laki dan perempuan dan masyarakat
dengan perempuan misalnya hak memilih
sebagai keseluruhan, bukan dijadikan
pasangan, menikah dan mempunyai hak
dasar diskriminasi. Setiap orang berhak
yang sama dalam perkawinan, dan di saat
bebas
. perceraian3, memiliki harta sendiri4, hak
diskriminatif atas dasar apapun dan
atas upah yang sama5, hak perawatan dan
berhak
bantuan istimewa (Eddyono, 2007:1).
terhadap
Perserikatan 10
DUHAM),
Berdasarkan CEDAW
Desember merupakan
ratifikasi
Konvensi
tersebut, maka segala bentuk
diskriminasi
didasarkan
begitu
pula
pembangunan
dunia
dan
usaha
partisipasi
menyangkal
mendapatkan perlakuan
politik
negara,
dunia,
perlakuan
buruh
suatu
menghendaki
dapat
dari
upah
yang
besarnya
bersifat
perlindungan yang
bersifat
diskriminatif itu (Sumanto, Latif dan Mardiana, 2013:396).
pada
Beranjak dari pemikiran di atas,
perbedaan jenis kelamin (laki–laki –
maka kajian ini akan membahas lebih
perempuan) harus dihapuskan. Misalnya,
rinci mengenai Hak Asasi Perempuan
168 |
yang
pemberian
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
dalam konstitusi yaitu dalam Undang-
negara. Oleh karena itu, tidak semua “the
undang Dasar Negara Republik Indonesia
citizen’s
Tahun 1945 dan dalam Convention on the
rights”, namun sebaliknya
Elimination of All Forms Discrimination
human rights” adalah
Against Women atau lebih dikenal dengan
rights”. Pengertian hak warga negara juga
CEDAW, yang telah diratifikasi oleh
dibedakan antara hak konstitusional dan
Indonesia melalui Undang-Undang RI
hak legal. Hak konstitutional adalah hak
Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi
yang dijamin oleh Undang-undang Dasar
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Diskriminasi terhadap Perempuan.
sedangkan hak legal (legal rights) timbul
rights”
adalah
“the
human
semua “the “the citizen’s
berdasarkan jaminan undang-undang dan peraturan
Pembahasan A. Hak
Asasi
Perempuan
Dalam
perundang-undangan
di
bawahnya. Setelah ketentuan tentang hak asasi manusia diadopsikan secara lengkap
Konstitusi Membahas Hak Asasi Perempuan
dalam Undang-undang
Dasar
Negara
Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, maka
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
hak asasi manusia dan hak asasi warga
berarti
hak
negara dapat dikaitkan dengan pengertian
konstitusional Perempuan sebagai warga
“constitutional rights” yang dijamin oleh
negara Indonesia maupun sebagai manusia
Undang-undang Dasar Negara RI Tahun
yang mempunyai harkat dan martabat
1945 (Asshiddiqie, 2007).
dalam
dalam
Undang-undang
membahas
tentang
Hak
kemanusiaan. Menurut Jimly Assidiqi, Hak Konstitusional atau “constitutional
merupakan
Asasi
Perempuan
yang
bagian
dari
Asasi
Hak
dengan
Manusia, juga dijamin oleh Undang-
“human rights” atau Hak Asasi Manusia.
undang Dasar Negara Republik Indonesia
Hak konstitusional warga negara (the
Tahun 1945. Artinya, hak konstitusional
citizen’s constitutional rights) yang tidak
juga berlaku bagi kaum perempuan.
termasuk dalam pengertian hak asasi
Keberlakukan hak konstitusional bagi
manusia misalnya, hak setiap warga
kaum
negara untuk menduduki jabatan dalam
perumusannya yang menggunakan frasa
pemerintahan
citizen’s
“setiap orang”, “segala warga negara”,
constitutional rights”, tetapi tidak berlaku
“tiap-tiap warga negara”, atau ‘setiap
bagi setiap orang yang bukan warga
warga negara”, yang menunjukkan bahwa
rights”
tidak
selalu
adalah
identik
“the
perempuan
terlihat
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
dari
| 169
hak konstitusional dimiliki oleh setiap
mendiskriminasikan
individu warga negara tanpa pembedaan,
tertentu, hal itu melanggar hak asasi
baik berdasarkan suku, agama, keyakinan
manusia dan hak konstitusional warga
politik, ataupun jenis kelamin. Hak-hak
negara,
tersebut diakui dan dijamin untuk setiap
bertentangan
warga negara bagi laki-laki maupun
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
perempuan.
1945. Oleh karena itu setiap perempuan
Berdasarkan analisis dari Komisi Nasional
Perempuan
Perempuan)
ada
dengan
sendirinya
Undang-undang
Warga Negara Indonesia memiliki hak
(Komnas
konstitusional sama dengan Warga Negara Indonesia yang laki-laki. Perempuan juga
konstitusional yang juga berlaku bagi
memiliki hak untuk tidak diperlakukan
kaum perempuan. Undang-undang Dasar
secara diskriminatif berdasarkan karena
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
statusnya sebagai perempuan, ataupun
menegaskan bahwa “Setiap orang berhak
atas dasar perbedaan lainnya. Semua hak
bebas
bersifat
konstitusional yang berlaku bagi warga
diskriminatif atas dasar apapun dan
negara juga merupakan hak konstitusional
berhak
setiap
perlakuan
mendapatkan
terhadap
perlakuan
Rumpun
dengan
negara
Hak
dari
14
dan
warga
yang
perlindungan yang
perempuan
Indonesia.
bersifat
Untuk
Warga lebih
Negara
jelasnya
14
diskriminatif itu”. Artinya, jika terdapat
rumpun
ketentuan
sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
dan
tindakan
yang
hak
kosntitusional
tersebut
Tabel 1 Hak Konstitusional Perempuan
No I
Rumpun
Prinsip Dasar Hak
HAM
Konstitusional
Hak hidup
Butir-butir hak Konstitusional
atas 1. Hak untuk hidup serta 1) Setiap orang berhak untuk hidup; mempertahankan kehidupannya
2) Setiap Pasal
28A , Pasal 28I (1)
orang
mempertahankan
berhak hidup
dan
berhak
atas
kehidupannya. 3) Setiap
anak
kelangsungan hidup, tumbuh, dan 2. Hak atas kelangsungan
170 |
berkembang;
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
hidup,
tumbuh
dan
berkembang Pasal 28B (2) II
Hak untuk
3. Hak untuk mengem- 4)
Setiap
orang
berhak
mengembang
bangkan diri melalui
mengembangkan diri melalui
kan diri
pemenuhan kebutuhan
pemenuhan
dasar. Pasal 28C (1).
dasarnya, demi meningkatkan
kebutuhan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. 4. Hak atas jaminan sosial 5) yang
memungkinkan
Setiap
orang
jaminan
berhak
sosial
atas yang
pengembangan dirinya
memungkinkan pengembangan
secara
dirinya secara utuh sebagai
utuh
sebagai
manusia yang bermar-
manusia yang bermartabat.
tabat Pasal 28H (3). 5. Hak pendidikan
mendapat 6)
Setiap orang berhak mendapat
Pasal
pendidikan,
31
(1), Pasal 28 C (1)
demi
meningkatkan hidupnya
kualitas dan
demi
kesejahteraan umat manusia. 7)
Setiap
orang
berhak
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan
seni
budaya,
dan
teknologi,
meningkatkan hidupnya
demi kualitas
dan
demi
kesejahteraan umat manusia; III
Hak Atas
6. Hak atas kemerdekaan
8) Setiap
orang
berhak
atas
Kemerdekaan
pikiran dan hati nurani
kebebasan meyakini kepercayaan,
Pikiran &
Pasal 28E (2)
menyatakan pikiran dan sikap,
Kebebasan
sesuai dengan hati nuraninya.
Memilih 7. Hak
atas
kebebasan
9) Setiap orang bebas memeluk
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 171
meyakini kepercayaan
agama dan beribadat menurut
Pasal 28E (1), Pasal 29
agamanya.
(2) 8. Hak
9.
untuk
bebas 10) Setiap
orang
bebas,
memilih
memilih
pendidikan
pendidikan
dan
pengajaran,
pekerjaan, kewarganegaraan dan
dan
pengajaran,
pekerjaan,
memilih
kewarganegaraan,
wilayah
tempat tinggal Pasal
meninggalkannya, serta berhak
28E (1)
kembali.
Hak
atas
kebebasan 11) Setiap
tempat
tinggal
negara
orang
berhak
di dan
atas
berserikat dan berkum-
kebebasan berserikat (freedom of
pul Pasal 28E (2)
association). 12) Setiap
orang
berhak
atas
kebebasan berkumpul (freedom of peaceful assembly); 10. Hak untuk menyatakan 13) Setiap
orang
berhak
atas
pikiran dan sikap sesuai
kebebasan
dengan
pendapat (freedom of expression);
hati
nurani
mengeluarkan
Pasal 28E (2) IV
Hak Informasi
atas 11. Hak
untuk 14)
berkomunikasi
dan
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi
dan
memperoleh informasi.
memperoleh informasi guna
Pasal 28F
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
15)
172 |
Setiap orang berhak untuk
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
mencari,
memperoleh,
memiliki,
menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan
menggunakan
segala
jenis
saluran yang tersedia; V
Hak Atas
12. Hak atas pekerjaan
Kerja
dan
penghidupan
&
yang
layak
bagi
Penghidupan
kemanusiaan.
Pasal
Layak
27 Ayat (2)
16) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan. 17) Setiap orang bebas memilih pekerjaan Pasal 28 E Ayat (1)
13. Hak
untuk
dan
bekerja
18) Setiap
orang
berhak
untuk
mendapat
bekerja, mendapat imbalan, dan
dan
mendapat perlakuan yang adil
imbalan
perlakuan yang adil
dan
dan
kerja.
layak
dalam
layak
dalam
hubungan
hubungan kerja Pasal 28D Ayat (2) 14. Hak
untuk
tidak
diperbudak Pasal 28I
19) Setiap orang berhak untuk tidak diperbudak.
(1) VI
Hak atas
15. Hak untuk
20) Setiap orang berhak mempunyai
Kepemilikan
mempunyai hak milik
hak milik pribadi dan hak milik
& tempat
pribadi. Pasal 28H (4)
tersebut tidak boleh diambil alih
tinggal
secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
16. Hak untuk bertempat
21) Setiap orang berhak
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
untuk
| 173
tinggal Pasal 28H (1)
bertempat tinggal, yang baik dan sehat
VII Hak
atas
17. Hak
untuk
kesehatan
sejahtera
dan
batin Pasal 28H (1)
lingkungan yang sehat
lahir
hidup
18. Hak
22) Setiap
dan untuk
berhak
hidup
sejahtera lahir dan batin 23) Setiap
mendapatkan lingkungan
orang
orang
berhak
mendapatkan lingkungan hidup hidup
yang baik dan sehat;
yang baik dan sehat Pasal 28H (1) 19. Hak
untuk
24) Setiap
memperoleh pelayanan
orang
berhak
memperoleh kesehatan
pelayanan
kesehatan.
Pasal 28H (1) VII Hak I
berkeluarga
20. Hak
untuk 25)
Setiap orang berhak untuk
membentuk keluarga
membentuk keluarga melalui
Pasal 28B (1)
perkawinan yang sah. 26)
Setiap
orang
berhak
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. IX
Hak Atas
21. Hak atas pengakuan, 27)
Setiap
orang
berhak
atas
Kepastian
jaminan, perlindungan
pengakuan,
Hukum
dan kepastian hukum
perlindungan, dan kepastian
& Keadilan
yang adil Pasal 28D
hukum yang adil.
jaminan,
(1) 22. Hak atas perlakuan 28)
174 |
Setiap
orang
yang sama dihadapan
perlakuan
yang
hukum Pasal 28I (1)
hadapan hukum
berhak sama
atas di
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
X
Hak
bebas 23. Hak atas rasa aman dan 29)
Setiap orang berhak bebas dari
dari
perlindungan
ancaman,
ancaman
diskriminasi
untuk
dan
tidak berbuat sesuatu
kekerasan
yang merupakan hak 30)
Setiap
asasi. Pasal 28G (2)
mendapatkan
dari ketakutan
berbuat
atau
perlakuan
yang
diskriminatif
bersifat
atas
dasar
apapun. orang
terhadap
berhak perlindungan
perlakuan
yang
bersifat diskriminatif itu. 24. Hak untuk bebas dari 31)
Setiap orang berhak untuk
penyiksaan atau perla-
diakui
kuan yang merendah-
hadapan hukum.
sebagai
pribadi
di
kan derajat martabat manusia Pasal 28I (2) 25. Hak untuk bebas dari 32)
Setiap orang berhak untuk
perlakuan diskriminatif
mendapat
atas dasar apapun Pasal
perlakuan
28H (2)
memperoleh kesempatan dan
26. Hak untuk mendapat kemudahan
manfaat
kemudahan khusus yang
dan
mencapai
perlakuan khusus. Pasal
keadilan.
dan untuk
sama
guna
persamaan
dan
28H (2) mencapai pan dan keadilan XI
Hak
atas
Perlindungan
27. Hak atas perlindungan 33)
Setiap
orang
diri pribadi, keluarga,
perlindungan
kehormatan
keluarga,
dan
martabat. Pasal 28G
berhak diri
atas
pribadi,
kehormatan
dan
martabatnya
(1) 28. Hak untuk mendapat- 34) kan terhadap
perlindungan perlakuan
yang diskriminatif
bersifat
Setiap
orang
mendapatkan terhadap
berhak perlindungan
perlakuan
yang
bersifat diskriminatif.
Pasal
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 175
28I (2))
35)
29. Hak atas perlindungan
Setiap orang serta berhak atas perlindungan
dari
ancaman
identitas budaya dan
ketakutan untuk berbuat atau
masyarakat
tidak berbuat sesuatu.
tradisional Pasal 28I (3) 30. Hak
untuk
memperoleh politik
dari
suaka negara
lain Pasal 28G (2) Pasal-pasal dalam tabel tersebut di
adalah jenis hak asasi manusia terkait
atas bisa dikategorikan sebagai hak sipil
dengan kesejahteraan material, sosial dan
dan politik dan hak Ekosob (Ekonomi,
budaya.
Sosial dan Budaya).
Hak sipil dan
justiciable, pemenuhannya tidak harus
politik, yaitu hak yang bersumber dari
segera dijalankan, namun secara bertahap
martabat
(progressive
dan
melekat
pada
setiap
Hak
Ekosob
bersifat
realization)
non-
(Kasim,
manusia yang dijamin dan dihormati
s.a:xxv). Pasal-pasal yang termasuk hak
keberadaannya oleh negara, agar manusia
Ekosob adalah: Pasal 27 ayat (2), Pasal
bebas menikmati hak dan kebebasannya
28D ayat (2), Pasal 28H ayat (1) dan
di bidang sipil dan politik. Hak sipil dan
Pasal 28H ayat (3) Undang-undang Dasar
politik bersifat justiciable, pemenuhanya
Negara RI Tahun 1945. Lebih lanjut
bersifat
segera
dalam tabel di atas, hak konstitusional
(www.
khusus yang berlaku bagi Perempuan,
dijalankan
mutlak
dan
harus
(immediately)
icjr.or.id). Pasal-pasal yang merupakan
antara lain:
hak sipil dan politik dalam hal ini, yaitu:
1. Hak untuk tidak diperlakukan secara
Pasal 28D ayat (1), Pasal 28E ayat (3),
diskriminatif. Pasal 28I ayat (2)
Pasal 28E ayat (1) Pasal 28G ayat (2) dan
menyatakan:“Setiap orang berhak
Pasal 28I ayat (1) dan Pasal 28I ayat (2)
bebas dari perlakuan yang bersifat
Undang-undang Dasar Negara Republik
diskriminatif atas dasar apapun dan
Indonesia Tahun 1945. Sedangkan hak
berhak mendapatkan perlindungan
Ekosob (Ekonomi, Sosial dan Budaya)
terhadap perlakuan yang bersifat
176 |
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
diskriminatif itu”. Bunyi pasal ini
memperoleh
bisa dipahami bahwa, apabila ada
pemenuhan hak konstitusional yang
ketentuan
yang
sama pula, diperlukan perlakuan
mendiskriminasikan warga negara
khusus terhadap kelompok tertentu,
tertentu, maka melanggar Hak Asasi
karena
Manusia
khusus
warga
atau
dan
hak
negara,
dengan
tindakan
konstitusional
dan
bertentangan
Undang-undang
perlindungan
hanya
dengan
tersebut,
persamaan
dan
perlakuan
dapat
dicapai
perlakuan
dalam
Dasar
perlindungan dan pemenuhan hak
Negara RI Tahun 1945. Oleh karena
konstitusional setiap warga negara.
itu setiap Warga Negara Indonesia
Salah satu kelompok warga negara
yang berjenis kelaminn perempuan
yang
memiliki hak konstitusional sama
membutuhkan
dengan Warga Negara Indonesia
adalah perempuan, Perlindungan dan
yang
laki-laki.
pemenuhan hak konstitusional tanpa
Perempuan juga memiliki hak untuk
adanya perlakuan khusus, justru akan
tidak
cenderung
berjenis
kelamin
diperlakukan
diskriminatif
karena
secara statusnya
karena
kondisinya
perlakuan
khusus
mempertahankan
diskriminasi terhadap perempuan,
sebagai perempuan, ataupun atas
sehingga
dasar perbedaan lainnya.
terwujud keadilan substantif.
2. Hak
untuk
mendapat
perlakuan
dan
tidak
akan
bisa
Keberlakukan hak tersebut bagi
khusus. Pasal 28H (2) berbunyi: “
Perempuan, terlihat dari
Setiap
orang” sebagaimana yang terdapat dalam
orang
berhak
mendapat
kemudahan dan perlakuan khusus
bunyi
untuk memperoleh kesempatan dan
sehingga kaum perempuan juga dijamin
manfaat yang sama guna mencapai
dan
persamaan dan keadilan”.. Bunyi
konstitusi, yaitu Undang-undang Dasar
pasal tersebut dimaksudkan bahwa,
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
perlindungan dan pemenuhan hak
Perlindungan
dan
konstitusional harus memperhatikan
konstitusional
warga
perbedaan kemampuan yang dimiliki
dilakukan sesuai dengan kondisi warga
oleh warga negara. Artinya, agar
negara
setiap
masyarakat
warga
negara
memiliki
kemampuan yang sama dan dapat
pasal-pasal
frase“ setiap
dilindungi
yang
tersebut
hak
di
mereka
pemenuhan negara
beragam.
Indonesia
atas, oleh
hak harus
Realitas
menunjukkan
adanya perbedaan kemampuan untuk
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 177
mengakses perlindungan dan pemenuhan
kemudian dinyatakan berlaku pada tahun
hak
1981 setelah 20 negara menyetujuinya.
yang
diberikan
oleh
negara.
Perbedaan kemampuan tersebut bukan
Disetujuinya
atas kehendak sendiri atau kelompok
segala Bentuk Diskriminasi terhadap
tertentu, namun terjadi karena struktur
Perempuan merupakan puncak dari upaya
sosial
Internasional dalam dekade perempuan
yang
berkembang
cenderung
meminggirkannya.Perlindungan
Konvensi
Penghapusan
dan
yang ditujukan untuk melindungi dan
yang
mempromosikan hak-hak perempuan di
dilakukan tanpa memperhatikan adanya
seluruh dunia (Assesing the Status of
perbedaan tersebut, dengan sendirinya
Women, A Guide to Reporting Under the
akan
bahkan
Convention on the Elimination of All
memperjauh perbedaan tersebut. Agar
Forms of Discrimination Against Women,
setiap
Update
pemenuhan
hak
konstitusional
mempertahankan warga
kemampuan
negara
yang
memperoleh
sama
memiliki dan
dapat
perlindungan
dan
by
the
Division
for
the
Advancement of Women Department of Economic).Ini
merupakan
pemenuhan hak konstitusional yang sama
inisiatif
diambil
pula,
khusus
Kedudukan Perempuan (UN Commission
Hanya
on the Status of Women), sebuah badan
dengan perlakuan khusus tersebut, dapat
yang dibentuk pada tahun 1947 oleh PBB
dicapai
dalam
untuk mempertimbangkan dan menyusun
hak
kebijakan yang akan dapat meningkatkan
diperlukan
terhadap
perlakuan
kelompok persamaan
perlindungan
dan
konstitusional
setiap
tertentu. perlakuan pemenuhan warga
Negara,
termasuk kaum perempuan.
yang
hasil
oleh
dari
Komisi
posisi perempuan. Pada tahun 1949 sampai tahun 1959, Komisi Kedudukan Perempuan
B. Hak
Asasi
Perempuan
Dalam
Pada 18 Desember 1979, Majelis
kesepakatan
tentang
tentang
yang Menikah. Pada tahun 1963, Majelis
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Umum PBB mencatat bahwa diskriminasi
terhadap Perempuan. Majelis Umum
terhadap
PBB mengundang negara-negara anggota
berlanjut, dan meminta untuk dibuat
PBB untuk meratifikasinya. Konvensi ini
rancangan
178 |
menyetujui
Hak Politik Perempuan dan Konvensi
sebuah
rancangan
PBB
berbagai
internasional termasuk Konvensi tentang
CEDAW Umum
mempersiapkan
Konvensi
Kewarganegaraan
perempuan Deklarasi
Perempuan
masih
terus
Penghapusan
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Diskriminasi
terhadap
Perempuan
Kedudukan Perempuan mempersiapkan
(Luhulima, n.d.). Pada tahun 1965,
sebuah ‘treaty’ yang akan mengikat
Komisi tersebut memulai menyiapkan
pelaksanaan apa yang termuat dalam
upaya yang kemudian pada tahun 1966
deklarasi. Seiring dengan hal tersebut,
keluar
Deklarasi
Dewan Ekonomi dan Sosial kemudian
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
menunjuk suatu kelompok kerja yang
terhadap
terdiri
sebuah
rancangan
Perempuan.
Hasilnya
pada
dari
15
orang
untuk
mulai
tahun 1967, rancangan ini disetujui
menyusun suatu kelompok kerja yang
menjadi sebuah Deklarasi Penghapusan
terdiri
Segala Bentuk Diskriminasi terhadap
menyusun suatu Konvensi pada tahun
Perempuan berdasarkan Resolusi 2263
1973. Persiapan ini mendapat sambutan
(XXII).
dan dorongan yang besar oleh Konferensi
Deklarasi
instrumen
ini
internasional
merupakan yang
dari
15
orang
untuk
mulai
berisi
Dunia yang diselenggarakan di Mexico
pengakuan secara universal dan hukum11
City pada tahun 1975.. Konferensi ini
dan standar-standar tentang persamaan
mendesak
hak laki-laki dan perempuan.
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Pada tahun 1968, Dewan Ekonomi
adanya
sebuah
Konvensi
terhadap
Perempuan.
dan Sosial mengambil inisiatif untuk
Konferensi
mendapat
menyusun sistem pelaporan terhadap
Majelis Umum PBB yang kemudian
pelaksanaan
oleh
menetapkan periode 1976 sampai dengan
anggota PBB. Mengingat deklarasi ini
tahun 1985 sebagai Dekade Perempuan
bukan kesepakatan (treaty), meskipun
dan mendesak agar Komisi Kedudukan
ada penekanan secara moral dan politik
Perempuan menyelesaikan Konvensi di
terhadap
untuk
pertengahan Dekade tersebut (pada tahun
menggunakannya, anggota PBB tidak
1980) tepat pada saat Dekade Perempuan
mempunyai kewajiban yang mengikat
direview.
Deklarasi
para
anggota
tersebut
PBB
Dorongan
sambutan
dari
untuk bersandar padanya. Pada tahun
Pada tahun 1979 Konvensi ini
1970, Majelis Umum PBB kemudian
diadopsi oleh Majelis Umum dan dalam
mendesak adanya ratifikasi atau aksesi
resolusinya
pada
yang
menyampaikan harapan bahwa Konvensi
dengan
dapat diberlakukan dalam waktu dekat
Melanjutkan
dan meminta agar Sekertaris Jenderal
upaya tersebut pada tahun 1972, Komisi
PBB mempersentasikan teks Konvensi
instrumen
relevan kedudukan
yang
internasional berkaitan
perempuan.
Majelis
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
Umum
| 179
pada
Konferensi
Dunia
pertengahan
disingkat dengan DUHAM atau UDHR
Dekade Perempuan di Copenhagen tahun
menegaskan
1980.
dengan
Ada
64
negara
yang
prinsip
non-diskriminasi
penekanan
bahwa,
semua
menandatangani (signed) Konvensi dan 2
manusia dilahirkan bebas dan memiliki
negara meratifikasi pada saat acara
martabat dan hak yang sama, dan semua
khusus tersebut dilakukan. Pada tanggal
orang berhak atas semua hak dan
03 Septermber 1981, 30 hari setelah 20
kebebasan, tanpa pembedaan termasuk
negara anggota PBB meratifikasinya,
pembedaan
kelamin
(Resolusi
Konvensi ini dinyatakan berlaku. Situasi
Nomor 217 A (III) 1948).
Artinya,
ini menjadi puncak yang berdampak
semua orang baik laki-laki maupun
adanya standart hukum internasional
perempuan dilahirkan bebas dan berhak
yang komprehensif untuk perempuan.
atas semua hak dan kebebasan mereka
Prinsip
oleh
sebagai manusia. Hak dan kebebasan
CEDAW adalah prinsip non diskriminasi
yang ditetapkan oleh DUHAM, antara
dan
substantif.
lain: hak untuk hidup, hak untuk tidak
Diskriminasi adalah setiap pembatasan,
diperbudak, hak untuk tidak disiksa, hak
pelecehan, atau pengucilan yang secara
mendapatkan perlindungan hukum, hak
langsung
langsung
kewarganegaraan, hak atas perkawinan,
didasarkan pada pembedaan manusia atas
hak mendapatkan suaka dari negara lain,
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,
hak
golongan, status sosial, status ekonomi,
kebebasan
jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik,
agama; hak turut serta dalam pemerintah,
yang berakibat pengurangan, penyim-
hak atas jaminan sosial, hak
pangan atau penghapusan pengakuan,
pekerjaan, hak atas tingkat hidup yang
pelaksanaan atau penggunaan hak asasi
memadai
manusia dan kebebasan dasar dalam
kesejahteraan dirinya dan keluarganya
kehidupan baik individu maupun kolektif
dan hak memperoleh pendidikan (Sagala
dalam bidang politik, ekonomi, hukum,
dan Rozana, 2007:8–10).
prinsip
yang
digunakan
jenis
persamaan
ataupun
tidak
social, budaya, dan aspek kehidupan
Manusia Human
180 |
Umum
(Universal Rights),10
Hak
Asasi
Declaration desember
pikiran,
untuk
Secara
pendapat, hati
nurani
kesehatan
spesifik
prinsip
hak dan atas dan
non
diskriminasi ini diatur dalam Konvensi
lainnya (UU Nomor 39 Tahun 1999). Deklarasi
mengeluarkan
of
1948,
Penghapusan Perempuan
Diskriminasi (Convention
Terhadap on
the
Elimination of All Forms Discrimination
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Against Women) atau bisa disingkat
domestik –publik dan mengakui bahwa
dengan Konvensi CEDAW dalam Pasal 1
sumber diskriminasi yang selama ini
Konvensi
bahwa:
dialami oleh Perempuan adalah adanya
perempuan
streotype bahwa pekerjaan domestik
adalah, setiap pembedaan, pengucilan,
identik dengan kaum perempuan, bersifat
atau pembatasan yang dibuat atas dasar
reproduktif, tidak bernilai ekonomi dan
jenis kelamin yang mempunyai pengaruh
dianggap
atau tujuan untuk mengurangi atau
sehingga negara tidak perlu ikut campur
menghapuskan pengakuan, penikmatan,
dalam wilayah ini. Hal ini senada dengan
atau penggunaan hak asasi manusia dan
aliran
kebebasan-kebebasan pokok di bidang
terhadap kaum perempuan terjadi karena
politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil
adanya relasi
atau
kaum
perempuan yang tidak adil dan setara,
status
sebagai akibat dari kultur patriarkhi yaitu,
ini
“Diskriminasi
terhadap
apapun
perempuan
disebutkan
lainnya terlepas
bagi dari
sebagai
feminis,
pekawinan mereka atas dasar persamaan
kultur
laki-laki dan perempuan.”
perempuan.
wilayah
bahwa
privat,
dikriminasi
antara laki-laki dan
dominasi
laki-laki
Kultur
terhadap
patriarkhi
yang
mengejawantah dalam stuktur masyaDefinisi tersebut mengindikasikan bahwa,
rakat, sehingga
membangun kesadaran
semua bentuk perbuatan yang berdampak
diri
masyarakat
atau bertujuan mendiskriminasikan kaum
berpengaruh dan merasuk ke berbagai
perempuan dinyatakan sebagai diskri-
bidang, baik politik, hukum dan ekonomi.
minasi. Artinya, semua perbuatan yang
Hal ini akhirnya mempengaruhi cara
mengucilkan, membatasi, membedakan,
pandang
berdasarkan jenis kelamin yang berdam-
perempuan, sehingga kebijakan yang
pak atau bertujuan untuk meniadakan
dihasilkan juga bersifat diskriminatif,
pengakuan, penikmatan atau penggunaan
termasuk
hak dan kebebasan fundamental lainnya
Prinsip
bagi
Internasional CEDAW, yaitu mengakui
kaum
perempuan
adalah
diskriminasi. Prinsip
anggota
negara
kebijakan ini
diadobsi
akhirnya
terhadap
kaum
ketenagakerjaan. dari
Konvensi
bahwa perempuan berada dalam posisi non
diskriminasi
ini
yang
tidak
setara,
sehingga
harus
secara
berbeda
dalam
dimaksudkan
untuk
memberikan
diperlakukan
landasan
terjamin
Hak
Asasi
rangka memperoleh manfaat dan hasil
Perempuan, menghapuskan dikhotomi
akhir yang setara (Sagala dan Rozana,
agar
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 181
2007:16–18). Artinya, antara laki-laki
dalam konteks ini, dengan prinsip John
dan perempuan secara biologis memang
Rawls
berbeda, oleh karena itu memperlakukan
menjadi objek sasaran, yaitu pada prinsip
mereka
persamaan substantif
secara
sama
justeru
akan
membawa ketidakadilan bagi perempuan. Prinsip selanjutnya dari CEDAW
terletak
pada
landasan
yang
dengan objek
sasaran berbasis pada relasi kuasa antar jenis kelamin, sedangka
prinsip John
substantif.
Rawls berbasis pada relasi kuasa antara
Prinsip ini senada dengan teori keadilan
kelas sosial -ekonomi.Prinsip persamaan
John Rawl, dengan
substantif, memerlukan kesetaraan akses,
adalah
prinsip
persamaan
prinsip perbedaan
(the difference principle) dan prinsip kesetaraan
dalam
kesempatan
(the
partisipasi, kontrol dan manfaat. Menurut
CEDAW
prinsip
principle of fair equality of opportunity).
persamaan substantif, merupakan sebuah
Inti the difference principle adalah,
pendekatan yang mendasarkan pada hasil
perbedaan sosial dan ekonomis harus
akhir dan bukan pada proses, jadi
diatur agar memberikan manfaat yang
keadilan yang ingin diraih dalam prinsip
paling besar bagi mereka yang paling
ini adalah keadilan substantif. Untuk
kurang
mencapai
beruntung.
Istilah
perbedaan
keadian substantif, maka
sosial-ekonomis dalam prinsip perbedaan
prosesnya tidak harus sama antara laki-
menuju
adalah
laki dan perempuan, karena kondisi
prospek seorang untuk mendapatkan
antara laki-laki dan perempuan memang
unsur pokok kesejahteraan, pendapatan
berbeda
dan otoritas. Sementara, the principle of
terhadap perempuan yang berlangsung
fair equality of opportunity menunjukkan
sejak lama. Jika
pada
sementara kondisinya berbeda,
pada
mereka
ketidaksamaan
yang
paling
kurang
akibat
adanya
diskriminasi
prosesnya sama, maka
mempunyai peluang untuk mencapai
hasilnya tetap akan ada kesenjangan,
prospek kesejahteraan, pendapatan dan
sehingga
diperlukan
otoritas,
perlakuan
khusus,
sehingga
harus
diberi
kebijakan dengan
atau
maksud
perlindungan khusus. Situasi ketidak-
mempercepat
samaan harus diberikan aturan yang
kesenjangan. Artinya, untuk memperoleh
sedemikian
paling
hasil akhir yaitu keadilan substantif bagi
masyarakat
kaum perempuan, seharusnya dilakukan
yang paling lemah (Rawls, 2006:34).
melalui tindakan atau perlakuan khusus,
Perbedaan prinsip persamaan substantif
sebagai
rupa,
menguntungkan
182 |
sehingga
golongan
upaya
proses
penghapusan
mempercepat
proses
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
kesenjangan
antara
laki-laki
dan
organisasi
dan
perkum-pulan-
perempuan. Oleh karena itu, indikator
perkumpulan non pemerintah yang
persamaan substantif adalah: a) menerima
berhubungan
perbedaan tersebut dan memperkuatnya
masyarakat dan politik negara.
dengan
pemberian
perlakuan
yang
dengan
kehidupan
2. Hak perempuan untuk mendapat
berbeda-beda; b) berfokus pada asumsi-
kesempatan
asumsi di balik pembedaan tersebut serta
mereka pada tingkat internasional
dampaknya terhadap perempuan dan; c)
dan berpartisipasi dalam pekerjaan
membantu
organisasi-organisasi
mengidentifikasi
dan
mewakili
pemerintah
internasional,
mengoreksi ketidakberuntungan akibat
diatur di dalam pasal 8 Konvensi
perbedaan
Perempuan.
Berdasarkan
kedua
prinsip
3. Hak perempuan dalam kaitan dengan
tersebut, Konvensi Perempuan meng-
Kewarganegaraannya,
akomodir beberapa hak yang sulit diraih
dalam pasal 9 Konvensi Perempuan,
oleh perempuan mengingat konstruksi
yang meliputi :
budaya yang meletakkan perempuan
dengan
sebagai pihak yang subordinat. Pen-
mengubah
dekatan
kewarganegaraannya;
yang
dipakai,
adalah
non
pria
di
hak yang sama
untuk
atau
diatur
memperoleh,
mempertahankan hak
untuk
diskriminatif dan persamaan sebelum
mendapat jaminan bahwa perka-
menuju kesetaraan. Hak-hak tersebut
winan dengan orang asing tidak
adalah:
secara otomatis mengubah kewar-
1. Hak perempuan dalam Kehidupan
ganegaraannya atau menghilangkan
Politik dan Kemasyarakatan, diatur
kewarganegaraannya dan; hak yang
di dalam Pasal 7 CEDAW. Termasuk
sama dengan pria berkenaan dengan
di dalam hak ini adalah : a. hak untuk
penentuan kewarganegaan anak-anak
memilih dan dipilih; b. hak untuk
mereka.
berpartisipasi dalam perumusan kebi-
Pasal 7-9 Konvensi Perempuan
jaksanaan pemerintah dan imple-
dalam
mentasinya; c. hak untuk memegang
menegaskan kembali hak-hak yang harus
jabatan dalam pemerintahan dan
dimiliki oleh perempuan lebih detil
melaksanakan segala fungsi peme-
daripada Kovenan Hak Sipil dan Politik.
rintahan di segala tingkat; d. hak
Hanya saja ada beberapa pasal yang di
berpartisipasi
dalam Kovenan tidak dicantumkan di
dalam
organisasi-
hal
tertentu
secara
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
jelas
| 183
dalam Konvensi Perempuan. Hal itu tidak
5. Memberi hak yang sama antara laki-
berarti bahwa perempuan tidak memiliki
laki
hak politik dan sipil selain yang tertera di
kewarganegaraan anak-anak mereka.
dalam
Konvensi
Perempuan,
namun
dan
perempuan
menentukan
Hak Asasi Manusia dalam bidang
karena sifatnya menguatkan dan saling
ekonomi,
melengkapi, apa yang ada di dalam
ditemukan di dalam Deklarasi Umum
Kovenan Hak Sipil dan Politik yang tidak
HAM dan Kovenan Internasional Hak
tertera dalam Konvensi Perempuan tetap
Ekonomi, Sosial dan Budaya. Pasal 2
menjadi hak perempuan.
Kovenan tersebut menyatakan bahwa hak
sosial
dan
budaya
dapat
Terhadap hak-hak politik dan sipil
yang sama antara laki-laki dan perem-
sebagaimana di atas, Konvensi menyata-
puan untuk menikmati, hak-hak ekonomi,
kan bahwa negara memiliki kewajiban :
sosial dan budaya yang meliputi :
1. Membuat peraturan-peraturan yang
1. Hak
tepat
untuk
diskriminasi dalam
menghapuskan
terhadap
kehidupan
perempuan politik
dan
kehidupan kemasyarakatan atas dasar persamaan dengan laki-laki. tepat menjamin adanya kesempatan perempuan
untuk
mewakili
pemerintahan maupun bekerja di tingkat internasional. pria untuk memperoleh, mengubah mempertahankan
kewargane-
garaannya.
dan
memilih pekerjaan (pasal 6); 2. Hak menikmati kondisi kerja yang adil dan menguntungkan (pasal 7); 3. Hak
untuk
membentuk
serikat
(pasal 8); 4. Hak atas jaminan sosial dan asuransi sosial (pasal 9); 5. Hak mendapat perlindungan dalam
orang asing tidak akan mengubah kewarganegaraan
6. Hak mendapat perlindungan khusus terhadap kehamilan (pasal 10); 7. Hak mendapat perilaku yang non diskriminatif (pasal 10);
4. Menjamin bahwa perkawinan dengan status
nafkah
membentuk keluarga (pasal 10);
3. Memberikan hak yang sama dengan atau
mencari
pekerja, terlbiat dalam serikat pekerja
2. Membuat peraturan-peraturan yang bagi
untuk
ataupun
kehilangan status kewarganegaraan.
8. Hak atas standar kehidupan yang layak (pasal 11); 9. Hak atas standar tertinggi kesehatan (pasal 12); 10. Hak atas pendidikan (pasal 13);
184 |
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
11. Hak berpartisipasi dalam kehidupan
sama
untuk
kedua
suami
isteri
pemilikan
atas
budaya, penikmatan manfaat tekno-
berhubungan
logi dan kemajuan teknologi (pasal
perolehan, pengelolaan, penikmatan dan
15);
pemindahan harta benda.
12. Hak mendapat perlindungan atas karya dan budaya (pasal 15). Pasal
16
Konvensi
Berbagai
dengan
hak
asasi
perempuan
tersebut mengikat seluruh negara yang
Perempuan
telah meratifikasinya, termasuk Indonesia
menjamin tentang hak-hak perempuan di
yang telah meratifikasi melalui Undang-
dalam perkawinan. Hak ini sebelumnya
Undang RI Nomor 7 tahun 1984 tentang
sudah diatur di dalam DUHAM, Kovenan
Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala
Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Hak
Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Secara
(Convention on the Elimination of All
khusus Konvensi Perempuan memberi
Forms Discrimination Against Women)
tekanan hak yang sama dalam :1)
atau lebih dikenal dengan CEDAW.
Memasuki
2)
Konsekuensi dari adanya ratifikasi ini,
Memilih suami secara bebas dan untuk
mewajibkan negara untuk menjamin,
memasuki jenjang perkawinan hanya
melindungi dan memenuhi seluruh hak
dengan persetujuan yang bebas dan
sasi warga negara termsuk hak asasi
sepenuhnya; 3) Hak dan tanggung jawab
perempuan.
jenjang
perkawinan
yang sama sebagai orang tua, terlepas dari status kawin mereka dalam urusan yang berhubungan dengan anak; 4) Hak
C. Kewajiban Negara Terhadap Hak Asasi Perempuan
dan tanggung jawab yang sama selama
Hak Asasi Perempuan yang telah
perkawinan dan pada pemutusan perka-
diatur dan dijamin oleh Konstitusi kita
winan; 5) Penjarakan kelahiran anak,
yaitu
mendapat penerangan, pendidikan untuk
Republik Indonesia Tahun 1945 dan juga
menggunakan hak tersebut; 6) Hak dan
oleh CEDAW yang telah diratifikasi oleh
tanggung jawab yang sama berkenaan
pemerintah melalui Undang-Undang RI
dengan
pemeliharaan,
Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi
pengawasan, dan pengangkatan anak; 7)
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk
Hak pribadi yang sama sebagai suami
Diskriminasi
isteri, termasuk untuk memilih nama
(Convention on the Elimination of All
keluarga, profesi dan jabatan dan; 8) Hak
Forms Discrimination Against Women),
perwalian,
Undang-undang
terhadap
Dasar
Negara
Perempuan
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 185
mewajibkan
dan
memberikan
tenaga kerja, termasuk membuat produk
tanggungjawab kepada negara untuk
hukum baru jika belum memilikinya.
menghormati (to respect), melindungi (to
Kewajiban negara untuk memenuhi (to
protect), dan memenuhi (to fulfill) Hak
fulfill) Hak Asasi Manusia, merupakan
asasi Perempuan tersebut. Kewajiban dan
upaya positif negara agar semua orang
tanggungjawab negara dalam hal ini tidak
mempunyai
hanya
kepastian
mengakses lapangan kerja tanpa ada
program,
diskriminasi (Tim KontraS, 2009:33–35).
kebijakan dan inisiatif yang meliputi
Tanggung jawab Negara dalam hal
tindakan publik dan privat dalam setiap
ini merupakan kewajiban yang bersumber
bidang,
termasuk
dari ratifikasi hukum internasional hak
institusional
asasi manusia, tidak tergantung pada
yang efektif yang dapat melindungi hak
sistem politik, apakah struktur pemerin-
dan kebebasan, dari pelanggaran sekecil
tahan federal atau suatu negara kesatuan
apapun.
untuk
dan merupakan suatu kewajiban yang
menghormati (to respect) Hak Asasi
diemban oleh negara sebagai suatu
Manusia mengacu pada tugas negara
kesatuan untuk meningkatkan pemenuhan
untuk
harapan
memberikan
konstitusional,
pelaksanaan
namun
diciptakannya
juga
kerangka
Kewajiban
tidak
negara
melakukan
intervensi
hak
yang
yang
absah
sama
untuk
(legitimate
terhadap Hak Asasi Manusia. Misalnya,
expectation) bagi terpenuhinya hak asasi
pelaksanaan
manusia dalam wilayah yurisdiksinya dan
terhadap
hak
untuk
mendapat pekerjaan, negara dalam hal ini
negara-negara
berkewajiban untuk tidak melakukan
CEDAW diwajibkan untuk menyampai-
pengingkaran terhadap orang dan/atau
kan laporan periodik setiap empat tahun
sekelompok orang dalam pasar tenaga
kepada Komite yang akan melakukan
kerja.
untuk
penilaian atas kemajuan yang dicapai
Asasi
sesuai dengan kewajiban yang ditentukan
Kewajiban
melindungi
(to
negara
protect)
Hak
Manusia, menekankan pada langkahlangkah untuk memberikan perlindungan
yang
merativikasi
dalam perjanjian (treaty) Indonesia
telah
melakukan
terhadap pelanggaran yang dilakukan
ratifikasi terhadap Konvensi CEDAW,
oleh pihak non-negara. Misalnya, negara
melalui
harus mencabut produk hukum nasional
Indonesia Nomor 7 Tahun 1984 tentang
yang membenarkan pengingkaran orang
Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala
dan/atau sekelompok orang dari pasar
bentuk
186 |
Undang-undang
Diskriminasi
Republik
Terhadap
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Perempuan.
Konsekuensi bagi negara
praktik
diskriminatif
(Pasal
2f);
dengan telah diratifikasinya konvensi ini
kewajiban negara untuk menyiapkan
adalah,
serta
semua langkah untuk pengembangan
bertanggung jawab untuk memastikan
perempuan secara penuh. (Pasal 3);
bahwa peraturan hukum dan kebijakan
kewajiban
negara
yang dibuat tidak mendiskriminasikan
bahwa
langkah-langkah
kaum perempuan. Sebagaimana amanah
sementara
CEDAW yang mengharuskan pemerintah
pencapaian kesetaraan de facto (Pasal 4 )
negara pesertanya untuk memastikan
dan; kewajiban negara untuk mengubah
bahwa semua kebijakan, program dan
pola-pola bersikap secara sosial dan
kegiatan
tidak
budaya yang didasarkan pada inferioritas
kaum perempuan.
dan superioritas jenis kelamin dan peran-
adanya
komitmen
yang
dilakukan
mendiskriminasikan
Secara rinci, kewajiban negara untuk menghapuskan
diskriminasi
memperlihatkan
untuk
khusus
mempercepat
peran stereotype (Pasal 5).
terhadap
Ada sekitar 37 kewajiban negara
perempuan, sebagaimana diamanahkan
yang dicantumkan oleh CEDAW oleh
oleh
agar hak-hak perempuan dapat dinikmati
CEDAW
terhadap
anggotanya, antara lain: negara untuk
negera kewajiban
oleh kaum perempuan, yang
meliput:i
mewujudkan prinsip-
kewajiban di dalam bidang hukum,
prinsip kesetaraan dalam konstitusi dan
politik, sosial, ekonomi dan budaya. Di
Undang-undang
dalam
kewajiban
negara
negara
(Pasal
untuk
2a);
bagian
pertama,
kerangka
melarang
kewajiban negara secara umum dan
diskriminasi melalui legislasi dan cara-
kerangka penjabaran pasal-pasal di dalam
cara lain (Pasal 2b); kewajiban negara
bagian II dan berikutnya. Kerangka
untuk menetapkan perlindungan hukum
kewajiban tersebut terdapat di dalam
untuk perempuan (Pasal 2c); kewajiban
pasal 2, 3, 4, 5 : yaitu melaksanakan
negara untuk menghentikan diskriminasi
prinsip
(Pasal 2d); kewajiban negara untuk
perempuan dengan cara : 1) Menjamin
menghapus
sektor
pelaksanaan anti diskriminasi terhadap
swasta apa pun, misalnya individu,
perempuan; 2) Melindungi perempuan
organisasi, dan perusahaan (Pasal 2e);
dari
kewajiban negara untuk mengubah atau
Memenuhi segala hak-hak fundamental
menghapus
yang dimiliki sebagai manusia yang
diskriminasi
peraturan
oleh
perundang-
undangan, adat kebiasaan, dan praktik-
non
segala
diskriminasi
bentuk
terhadap
diskriminasi;
3)
berjenis kelamin perempuan.
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 187
Negara-negara
peserta
wajib
terhadap perempuan oleh orang,
membuat peraturan-peraturan yang tepat : (1) Untuk mengubah pola tingkah laku sosial
dan
budaya
laki-laki
perempuan
dengan
maksud
mencapai
penghapusan
prasangka,
kebiasaan-kebiasaan
organisasi atau lembaga apa saja. d. Tidak terlibat dalam tindakan atau
dan
praktek diskriminasi bagaimana-
untuk
pun
prasangka-
terhadap
perempuan
dan
menjamin penguasa dan lembaga
dan
pemerintah
segala praktek lainnya yang berdasarkan
dengan
atas inferioritas atas superioritas salah
konvensi.
bertindak
sesuai
kewajiban
dalam
satu jenis kelamin atau berdasarkan
Pasal 3, menegaskan kewajiban negara
steriotip bagi laki-laki dan perempuan;
untuk membuat peraturan yang tepat
(2) Untuk menjamin bahwa di dalam
dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan
pendidikan keluarga mempunyai penger-
budaya untuk menjamin pelaksanaan dan
tian yang tepat mengenai kehamilan
pemenuhan hak perempuan.
sebagai fungsi sosial dan pengakuan
Pasal 4, menegaskan kewajiban negara
tanggung jawab bersama laki-laki dan
untuk
perempuan dalam membesarkan anak-
(mengutamakan pemenuhan hak secara
anak mereka.
de facto tidak saja de jure).
Berbagai
upaya
kebijakan
khusus
harus
Pasal 5, menegaskan kewajiban negara
dilakukan oleh negara guna menjalan
untuk mengambil semua langkah yang
kewajibannya
2,
tepat untuk mengubah pola tindak tanduk
menekankan kewajiban negara dalam
sosial dan budaya dan prakteknya yang
segi hukum yang meliputi, antara lain :
subordinat
yaitu
a. Mengambil
yang
menyusun
:
Pasal
tindakan
legislatif
mengandung
terhadap nilai
perempuan steriotip
dan
terhadap
yang tepat (mengubah dan menca-
peran tradisional perempuan dan laki-
but ketentuan yang diskriminatif,
laki. Pasal 5 juga menyatakan kewajiban
membentuk peraturan baru).
negara untuk menjamin agar di dalam
b. Menyediakan
perlindungan
pendidikan
hukum terhadap hak-hak perem-
pengertian
puan.
fungsi
c. Melakukan tindakan tepat untuk menghapuskan
diskriminasi
keluarga yang
kehamilan,
berdasarkan
semestinya dan
peran
tentang yang
seimbang antara laki-laki dan perempuan. Pasal 6, menekankan kewajiban negara untuk membuat peraturan-peraturan yang
188 |
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
tepat,
termasuk
pembuatan
undang-
peraturan yang tepat untuk menghapus-
undang untuk memberantas segala bentuk
kan diskriminasi terhadap perempuan
perdagangan perempuan dan eksploitasi
guna menjamin hak yang sama dengan
pelacuran.
laki-laki di lapangan pendidikan; 2)
Terhadap hak-hak politik dan sipil
Menghapuskan konsep yang steriotip
sebagaimana di atas, Konvensi menyata-
mengenai peran laki-laki dan perempuan
kan bahwa negara memiliki kewajiban :
dalam
1. Membuat peraturan-peraturan yang
dalam buku wajib, program dan metode
tepat
untuk
diskriminasi dalam
menghapuskan
terhadap
kehidupan
perempuan politik
bidang
pendidikan,
termasuk
belajar dan; 3) Mengurangi angka putus sekolah untuk perempuan. Kewajiban
dan
negara di bidak ketenagakerjaan adalah
kehidupan kemasyarakatan atas dasar
membuat peraturan-peraturan yang tepat
persamaan dengan laki-laki.
untuk menghapus diskriminasi terhadap
2. Membuat peraturan-peraturan yang
perempuan guna menghapus diskriminasi
tepat menjamin adanya kesempatan
terhadap perempuan dalam lapangan
bagi
mewakili
pekerjaan atas dasar persamaan antara
pemerintahan maupun bekerja di
pria dan perempuan Kewajiban negara
tingkat internasional.
lainya adalah membuat peraturan yang
perempuan
untuk
3. Memberikan hak yang sama dengan
tepat
untuk
menghapus
diskriminasi
pria untuk memperoleh, mengubah
terhadap perempuan dalam semua urusan
atau
yang berhubungan dengan perkawinan,
mempertahankan
kewarganegaraannya.
kekeluargaan atas dasar persamaan antara
4. Menjamin bahwa perkawinan dengan
laki-laki dan perempuan dan menjamin
orang asing tidak akan mengubah
agar hak-hak tersebut dipenuhi. Negara
status
juga berkewajiban untuk mengambil
kewarganegaraan
ataupun
kehilangan status kewarganegaraan.
tindakan yang perlu termasuk perubahan
5. Memberi hak yang sama antara laki-
perundang-undangan untuk menetapkan
laki
dan
perempuan
menentukan
kewarganegaraan anak-anak mereka. Sedangkan kewajiban negara di
usia
minimum
perkawinan,
dan
mewajibkan pendaftaran perkawinan di kantor Catatan Sipil yang resmi.
ranah Ekosob antara lain: misalnya,
Kewajiban negara terkait dengan
kewajiban negara di bidang pendidikan,
Hak Asasi Manusia juga tertuang dalam
antara lain: 1) Membuat peraturan–
Pasal
28 I
ayat (4) Undang-undang
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 189
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
seorang perempuan, baik karena ia
1945, yang berbunyi “ Perlindungan,
seorang manusia maupun sebagai seorang
pemajuan, penegakan, dan pemenuhan
perempuan yang memiliki harkat dan
hak asasi manusia adalah tanggung
martabat
jawab negara, terutama pemerintah”.
Perempuan dijamin oleh konstitusi yaitu
Lebih lanjut Pasal
Undang-undang Dasar Negara Republik
berbunyi:
“Untuk
28 I
ayat (5)
menegakkan
dan
kemanusiaan.
Indonesia
Hak
Asasi
Tahun 1945. Keberlakukan
melindungi hak asasi manusia dengan
hak tersebut bagi Perempuan, terlihat dari
prinsip negara hukum yang demokratis,
frase“ setiap orang” sehingga kaum
maka pelaksanaan hak asasi manusia
perempuan juga dijamin dan dilindungi
dijamin, diatur, dan dituangkan dalam
hak
peraturan perundang-undangan”. Bunyi
khusus, Hak Asasi Perempuan diatur
kedua pasal tersebut bisa disarikan
dalam CEDAW (Convention on the
bahwa, negara yang dalam hal ini
Elimination of All Forms Discrimination
diwakili oleh pemerintah bertanggung
Against Women) yang telah diratifikasi
jawab
oleh pemerintah melalui Undang-Undang
atas
perlindungan,
pemajuan,
mereka oleh
konstitusi, Secara
penegakan, dan pemenuhan hak asasi
RI Nomor
manusia yang
Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala
dijamin, diatur, dan
7 tahun 1984 tentang
dituangkan dalam peraturan perundang-
Bentuk
undangan (UU Nomor 39 Tahun 1999).
Perempuan. Pengaturan mengenai Hak
Oleh
Asasi
karena
itu,
kaum
Perempuan
Diskriminasi Perempuan,
terhadap memberikan
sebagai manusia yang mempunyai harkat
tanggungjawab dan mewajibkan negara
dan
untuk
martabat
kemanusiaan,
maka
menghormati
(to
respect)
eksistensi kemanusian mereka juga harus
melindungi (to protect), dan memenuhi
dijunjung tinggi, diakui dan dihormati,
(to fulfill) Hak asasi Perempuan tersebut.
dilindungi dan dipenuhi oleh
negara
sebagaimana yang diamanahkan oleh
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Dasar Negara Republik
Luhulima, Achie Sudiarti, t.th., Konvensi
Indonesia Tahun 1945.
Penghapusan
Segala
Bentuk
Diskriminasi Terhadap Perempuan, makalah.
Penutup Hak Asasi Perempuan sendiri
Sumanto, Dedi., Latif, Abdul., Mardiana,
dimaknai sebagai hak yang dimiliki oleh
Andi., 2013, ‘Perspektif Konstitusi
190 |
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014
Tentang
Pemberdayaan
dan
Eddyono, Sri Wiyanti, 2007, Hak Asasi Peremuan dan Konvensi CEDAW,
Penjaminan
Atas
Hak-Hak
Perempuan’,
Jurnal
Studi-Studi
Islam IAIN Gorontalo, Vol. 13, No. 2,
Tim KontraS, 2009, Panduan Untuk Pekerja HAM: Pemantauan dan
Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Resolusi Nomor 217 A (III) tanggal 10 Desember 1948 Asshiddiqie,
Jakarta: ELSAM.
Investigasi HAM, Jakarta: KontraS dan IALDF. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-undang
Jimly,
Republik
Indonesia
2007,
‘Hak
Nomor 7 Tahun 1984 tentang
Konstitusional
Perempuan
dan
Ratifikasi Konvensi Penghapusan
Tantangannya’,
Perempuan
dan
Segala
Konstitusi di Era Otonomi Daerah Tantangan
dan
Penyikapan
Bersama, Jakarta. Rawls, John, 2006, Teori Keadilan, diterjemahkan oleh Uzair Fauzan
Bentuk
Diskriminasi
Terhadap Perempuan Undang-undang
Republik
Indonesia
Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Undang-undang
Republik
Indonesia
dan Heru Prasetyo, , Yogyakarta:
Nomor 26 Tahun 2000 Tentang
Pustaka Pelajar.
Pengadilan Hak Asasi Manusia
Sagala, R. Valentina dan Rozana, Ellin, 2007, Pergulatan Feminsime dan
Internet :
HAM, Jakarta: Institit Perempuan.
www.icjr.or.id/mengenal-kovenaninternasional-hak-sipil-danpolitik/
Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil)
| 191