HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM Oleh: Mahfudz Siddiq
(1) HAM Menurut Konsep Barat stilah hak asasi manusia baru muncul setelah Revolusi Perancis, dimana para tokoh borjuis berkoalisi dengan tokohtokoh gereja untuk merampas hak-hak rakyat yang telah mereka miliki sejak lahir. Akibat dari penindasan panjang yang dialami masyarakat Eropa dari kedua kaum ini, muncullah perlawanan rakyat dan yang akhirnya berhasil memaksa para raja mengakui aturan tentang hak asasi manusia. Diantaranya adalah pengumuman hak asasi manusia dari Raja John kepada rakyat Inggris tahun 1216. Di Amerika pengumuman dilakukan tahun 1773. Hak asasi ini lalu diadopsi oleh tokohtokoh Revolusi Perancis dalam bentuk yang lebih jelas dan luas, serta dideklarasikan pada 26 Agustus 1789. Kemudian deklarasi Internasional mengenai hak-hak asasi manusia dikeluarkan pada Desember 1948. Akan tetapi sebenarnya bagi masyarakat muslim, belum pernah mengalami penindasan yang dialami Eropa, dimana sistem perundangundangan Islam telah menjamin hakhak asasi bagi semua orang sesuai dengan aturan umum yang diberikan
oleh Allah kepada seluruh ummat manusia. Dalam istilah modern, yang dimaksud dengan hak adalah wewenang yang diberikan oleh undang-undang kepada seseorang atas sesuatu tertentu dan nilai tertentu. Dan dalam wacana modern ini, hak asasi dibagi menjadi dua: a. Hak asasi alamiah manusia sebagai manusia, yaitu menurut kelahirannya, seperti: hak hidup, hak kebebasan pribadi dan hak bekerja. a. Hak asasi yang diperoleh manusia sebagai bagian dari masyarakat sebagai anggota keluarga dan sebagai individu masyarakat, seperti: hak memiliki, hak berumah-tangga, hak mendapat keamanan, hak mendapat keadilan dan hak persamaan dalam hak. Terdapat berbagai klasifikasi yang berbeda mengenai hak asasi manusia menurut pemikiran barat, diantaranya : 1. Pembagian hak menurut hak materiil yang termasuk di dalamnya; hak keamanan, kehormatan dan pemilihan serta tempat tinggal, dan hak moril, yang termasuk di dalamnya: hak
beragama, hak sosial dan berserikat. 1. Pembagian hak menjadi tiga: hak kebebasan kehidupan pribadi, hak kebebasan kehidupan rohani, dan hak kebebasan membentuk perkumpulan dan perserikatan. 1. Pembagian hak menjadi dua: kebebasan negatif yang memebentuk ikatan-ikatan terhadap negara untuk kepentingan warga; kebebasan positif yang meliputi pelayanan negara kepada warganya. Dapat dimengerti bahwa pembagianpembagian ini hanya melihat dari sisi larangan negara menyentuh hak-hak ini. Sebab hak asasi dalam pandangan barat tidak dengan sendirinya mengharuskan negara memberi jaminan keamanan atau pendidikan, dan lain sebagainya. Akan tetapi untuk membendung pengaruh Sosialisme dan Komunisme, partai-partai politik di Barat mendesak agar negara ikut campur-tangan dalam memberi jaminan hak-hak asasi seperti untuk bekerja dan jaminan sosial.
(2) HAM Menurut Konsep Islam ak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang
umum dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah saw pernah bersabda: "Sesungguhnya darahmu,
hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini. Sebagai contoh, negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap individu tanpa ada perbedaan jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim dan non-muslim. Islam tidak hanya menjadikan itu kewajiban negara, melainkan negara diperintahkan untuk berperang demi melindungi hak-hak ini. Dari sinilah kaum muslimin di bawah Abu Bakar memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat. Negara juga menjamin tidak ada pelanggaran terhadap hak-hak ini dari pihak individu. Sebab pemerintah mempunyai tuga sosial yang apabila tidak dilaksanakan berarti tidak berhak untuk tetap memerintah. Allah berfirman:
"Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukannya di muka bumi, niscaya mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan
munkar. Dan kepada Allah-lah kembali semua urusan." (QS. 22: 4) Jaminan Hak Pribadi Jaminan pertama hak-hak pribadi dalam sejarah umat manusia adalah dijelaskan Al-Qur’an:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya... dst." (QS. 24: 27-28) Dalam menjelaskan ayat ini, Ibnu Hanbal dalam Syarah Tsulatsiyah Musnad Imam Ahmad menjelaskan bahwa orang yang melihat melalui celah-celah ointu atau melalui lubang tembok atau sejenisnya selain membuka pintu, lalu tuan rumah melempar atau memukul hingga mencederai matanya, maka tidak ada hukuman apapun baginya, walaupun ia mampu membayar denda. Jika mencari aib orang dilarang kepada individu, maka itu dilarang pula kepada negara. Penguasa tidak dibenarkan mencari-cari kesalahan rakyat atau individu masyarakat. Rasulullah saw bersabda: "Apabila
pemimpin mencari keraguan di tengah manusia, maka ia telah merusak mereka." Imam Nawawi dalam RiyadusShalihin menceritakan ucapan Umar: "Orang-orang dihukumi dengan wahyu pada masa rasulullah saw. Akan
tetapi wahyu telah terhenti. Oleh karenanya kami hanya menghukumi apa yang kami lihat secara lahiriah dari amal perbuatan kalian." Muhammad Ad-Daghmi dalam At-
Tajassus wa Ahkamuhu fi Syari’ah Islamiyah mengungkapkan bahwa para
ulama berpendapat bahwa tindakan penguasa mencari-cari kesalahan untuk mengungkap kasus kejahatan dan kemunkaran, menggugurkan upayanya dalam mengungkap kemunkaran itu. Para ulama menetapkan bahwa pengungkapan kemunkaran bukan hasil dari upaya mencari-cari kesalahan yang dilarang agama. Perbuatan mencari-cari kesalahan sudah dilakukan manakala muhtasib telah berupaya menyelidiki gejala-gejala kemunkaran pada diri seseorang, atau dia telah berupaya mencari-cari bukti yang mengarah kepada adanya perbuatan kemunkaran. Para ulama menyatakan bahwa setiap kemunkaran yang berlum tampak bukti-buktinya secara nyata, maka kemunkaran itu dianggap kemunkaran tertutup yang tidak dibenarkan bagi pihak lain untuk mengungkapkannya. Jika tidak, maka upaya pengungkapan ini termasuk tajassus yang dilarang agama.
(3) Nash Qur’an dan Sunnah tentang HAM eskipun dalam Islam, hak-hak asasi manusia tidak secara khusus memiliki piagam, akan tetapi Al-Qur’an dan AsSunnah memusatkan perhatian pada hak-hak yang diabaikan pada bangsa lain. Nash-nash ini sangat banyak, antara lain: 1. Dalam al-Qur’an terdapat sekitar empat puluh ayat yang berbicara mengenai paksaan dan kebencian. Lebih dari sepuluh ayat bicara larangan memaksa, untuk menjamin kebebasan berfikir, berkeyakinan dan mengutarakan aspirasi. Misalnya: "Kebenaran itu
datangnya dari Rabb-mu, barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir." (QS. 18: 29)
1. Al-Qur’an telah mengetengahkan sikap menentang kedzaliman dan orang-orang yang berbuat dzalim dalam sekitar tiga ratus dua puluh ayat, dan memerintahkan berbuat adil dalam lima puluh empat ayat yang diungkapkan dengan katakata: ‘adl, qisth dan qishas. 1. Al-Qur’an mengajukan sekitar delapan puluh ayat tentang
hidup, pemeliharaan hidup dan penyediaan sarana hidup. Misalnya: "Barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya." (QS. 5: 32). Juga Qur’an bicara kehormatan dalam sekitar dua puluh ayat.
1. Al-Qur’an menjelaskan sekitar seratus lima puluh ayat tentang ciptaan dan makhluk-makhluk, serta tentang persamaan dalam penciptaan. Misalnya: "... Orang
yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertawa diantara kamu." (QS. 49: 13)
1. Pada haji wada’ Rasulullah menegaskan secara gamblang tentang hak-hak asasi manusia, pada lingkup muslim dan nonmuslim, pemimpin dan rakyat, laki-laki dan wanita. Pada khutbah itu nabi saw juga menolak teori Yahudi mengenai nilai dasar keturunan. Manusia di mata Islam semua sama, walau berbeda keturunan, kekayaan, jabatan atau jenis kelamin. Ketaqwaanlah yang membedakan mereka. Rakyat dan penguasa juga memiliki persamaan dalam Islam. Yang demikian ini hingga
sekarang belum dicapai oleh sistem demokrasi modern. Nabi saw sebagai kepala negara juga adalah manusia biasa, berlaku terhadapnya apa yang berlaku bagi rakyat. Maka Allah memerintahkan beliau untuk menyatakan: "Katakanlah bahwa aku
hanyalah manusia biasa, hanya saja aku diberi wahyu, bahwa Tuhanmu adalah Tuhan yang Esa." (QS. 18: 110).
(4) Rumusan HAM dalam Islam pa yang disebut dengan hak asasi manusia dalam aturan buatan manusia adalah keharusan (dharurat) yang mana masyarakat tidak dapat hidup tanpa dengannya. Para ulama muslim mendefinisikan masalah-masalah dalam kitab Fiqh yang disebut sebagai AdDharurat Al-Khams, dimana ditetapkan bahwa tujuan akhir syari’ah Islam adalah menjaga akal, agama, jiwa, kehormatan dan harta benda manusia. Nabi saw telah menegaskan hak-hak ini dalam suatu pertemuan besar internasional, yaitu pada haji wada’. Dari Abu Umamah bin Tsa’ labah, nabi saw bersabda: "Barangsiapa merampas
hak seorang muslim, maka dia telah berhak masuk neraka dan haram masuk surga." Seorang lelaki bertanya: "Walaupun itu sesuatu yang kecil, wahay rasulullah ?" Beliau menjawab:
"Walaupun hanya sebatang kayu arak." (HR. Muslim). Islam berbeda dengan sistem lain dalam hal bahwa hak-hak manusia sebagai hamba Allah tidak boleh diserahkan dan bergantung kepada penguasa dan undang-undangnya. Tetapi semua harus mengacu pada hukum Allah. Sampai kepada soal shadaqah tetap dipandang sebagaimana hal-hal besar lain. Misalnya Allah melarang bershadaqah (berbuat baik) dengan hal-hal yang buruk. "Dan janganlah kamu memilih
yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya..." (QS. 2: 267). 1. Hak-hak Alamiah Hak-hak alamiah manusia telah diberikan kepada seluruh ummat manusia sebagai makhluk yang diciptakan dari unsur yang sama dan dari sumber yang sama pula (lihat QS. 4: 1, QS. 3: 195).
a. Hak Hidup Allah menjamin kehidupan, diantaranya dengan melarang pembunuhan dan meng-qishas pembunuh (lihat QS. 5: 32, QS. 2: 179). Bahkan hak mayit pun dijaga oleh Allah. Misalnya hadist nabi: "Apabila seseorang mengkafani
mayat saudaranya, hendaklah ia mengkafani dengan baik." Atau "Janganlah kamu mencacimaki orang yang sudah mati. Sebab
mereka telah melewati apa yang mereka kerjakan." (Keduanya HR. Bukhari).
b. Hak Kebebasan Beragama dan Kebebasan Pribadi Kebebasan pribadi adalah hak paling asasi bagi manusia, dan kebebasan paling suci adalah kebebasan beragama dan menjalankan agamanya, selama tidak mengganggu hak-hak orang lain. Firman Allah: "Dan seandainya
Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman orang di muka bumi seluruhnya. Apakah kamu memaksa manusia supaya mereka menjadi orang beriman semuanya?" (QS. 10: 99). Untuk menjamin kebebasan kelompok, masyarakat dan antara negara, Allah memerintahkan memerangi kelompok yang berbuat aniaya terhadap kelompok lain (QS. 49: 9). Begitu pula hak beribadah kalangan non-muslim. Khalifah Abu Bakar menasehati Yazid ketika akan memimpin pasukan: "Kamu
akan menemukan kaum yang mempunyai keyakinan bahwa mereka tenggelam dalam kesendirian beribadah kepada Allah di biara-biara, maka biarkanlah mereka." Khalid bin Walid melakukan kesepakatan dengan penduduk Hirah untuk tidak mengganggu tempat peribadahan (gereja dan sinagog) mereka serta tidak melarang upacaraupacaranya.
Kerukunan hidup beragama bagi golongan minoritas diatur oleh prinsip umum ayat "Tidak ada paksaan dalam beragama." (QS. 2: 256). Sedangkan dalam masalah sipil dan kehidupan pribadi (ahwal syakhsiyah) bagi mereka diatur syari’at Islam dengan syarat mereka bersedia menerimanya sebagai undang-undang. Firman Allah: "Apabila
mereka (orang Yahudi) datang kepadamu minta keputusan, berilah putusan antara mereka atau biarkanlah mereka. Jika engkau biarkan mereka, maka tidak akan mendatangkan mudharat bagimu. Jika engkau menjatuhkan putusan hukum, hendaklah engkau putuskan dengan adil. Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang adil." (QS. 5: 42). Jika mereka tidak mengikuti aturan hukum yang berlaku di negara Islam, maka mereka boleh mengikuti aturan agamanya - selama mereka berpegang pada ajaran yang asli. Firman Allah: "Dan bagaimana mereka
mengangkat kamu sebagai hakim, sedangkan ada pada mereka Taurat yang di dalamnya ada hukum Allah? Kemudian mereka tidak mengindahkan keputusanmu. Sesungguhnya mereka bukan orang-orang yang beriman ." (QS.5: 7). c. Hak Bekerja Islam tidak hanya menempatkan bekerja sebagai hak tetapi juga
kewajiban. Bekerja merupakan kehormatan yang perlu dijamin. Nabi saw bersabda: "Tidak ada makanan
selama antara penjual dan pembeli belum berpisah. Jika keduanya jujur dalam jual-beli, maka mereka diberkahi. Tetapi jika berdusta dan menipu berkah jual-bei mereka dihapus." (HR. Al-Khamsah)
menjamin hak pekerja, seperti terlihat dalam hadist: "Berilah pekerja itu
Islam juga melarang pencabutan hak milik yang didapatkan dari usaha yang halal, kecuali untuk kemashlahatan umum dan mewajibkan pembayaran ganti yang setimpal bagi pemiliknya. Sabda nabi saw: "Barangsiapa
yang lebih baik yang dimakan seseorang daripada makanan yang dihasilkan dari usaha tangannya sendiri." (HR. Bukhari). Dan Islam juga
upahnya sebelum kering keringatnya." (HR. Ibnu Majah). 2. Hak Hidup
Islam melindungi segala hak yang diperoleh manusia yang disyari’atkan oleh Allah. Diantara hak-hak ini adalah :
a. Hak Pemilikan Islam menjamin hak pemilikan yang sah dan mengharamkan penggunaan cara apapun untuk mendapatkan harta orang lain yang bukan haknya, sebagaimana firman Allah: "Dan
janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan bathil dan janganlah kamu bawa urusan harta itu kepada hakim agar kamu dapat memakan sebagian harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa padahal kamu mengetahuinya." (QS. 2: 188). Oleh karena itulah Islam melarang riba dan setiap upaya yang merugikan hajat manusia. Islam juga melarang penipuan dalam perniagaan. Sabda nabi saw: "Jual beli itu dengan pilihan
mengambil hak tanah orang lain secara tidak sah, maka dia dibenamkan ke dalam bumi lapis tujuh pada hari kiamat." Pelanggaran terhadap hak umum lebih besar dan sanksinya akan lebih berat, karena itu berarti pelanggaran tehadap masyarakat secara keseluruhan.
b. Hak Berkeluarga Allah menjadikan perkawinan sebagai sarana mendapatkan ketentraman. Bahkan Allah memerintahkan para wali mengawinkan orang-orang yang bujangan di bawah perwaliannya (QS. 24: 32). Aallah menentukan hak dan kewajiban sesuai dengan fithrah yang telah diberikan pada diri manusia dan sesuai dengan beban yang dipikul individu. Pada tingkat negara dan keluarga menjadi kepemimpinan pada kepala keluarga yaitu kaum laki-laki. Inilah yang dimaksudkan sebagai kelebihan
laki-laki atas wanita (QS. 4: 34). Tetapi dalam hak dan kewajiban masing-masing memiliki beban yang sama. "Dan para wanita mempunyai hak
seorang Yahudi tua miskin ke petugas Baitul-Maal untuk diberikan shadaqah dan dibebaskan dari jizyah.
c. Hak Keamanan
orang-orang yang menyiksa manusia di dunia." (HR. Al-Khamsah). Islam
yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari istrinya." (QS. 2: 228)
Dalam Islam, keamanan tercermin dalam jaminan keamanan mata pencaharian dan jaminan keamanan jiwa serta harta benda. Firman Allah: "Allah yang telah memberi
makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan." (QS. Quraisy: 3-4).
Diantara jenis keamanan adalah dilarangnya memasuki rumah tanpa izin (QS. 24: 27). Jika warga negara tidak memiliki tempat tinggal, negara berkewajiban menyediakan baginya. Termasuk keamanan dalam Islam adalah memberi tunjangan kepada fakir miskin, anak yatim dan yang membutuhkannya. Oleh karena itulah, Umar bin Khattab menerapkan tunjangan sosial kepada setiap bayi yang lahir dalam Islam baik miskin ataupun kaya. Dia berkata: "Demi
Allah yang tidak ada sembahan selain Dia, setiap orang mempunyai hak dalam harta negara ini, aku beri atau tidak aku beri." (Abu Yusuf dalam AlKharaj). Umar jugalah yang membawa
Bagi para terpidana atau tertuduh mempunyai jaminan keamanan untuk tidak disiksa atau diperlakukan semena-mena. Peringatan rasulullah saw: "Sesungguhnya Allah menyiksa
memandang gugur terhadap keputusan yang diambil dari pengakuan kejahatan yang tidak dilakukan. Sabda nabi saw:"Sesungguhnya Allah menghapus
dari ummatku kesalahan dan lupa serta perbuatan yang dilakukan paksaan" (HR. Ibnu Majah). Diantara jaminan keamanan adalah hak mendpat suaka politik. Ketika ada warga tertindas yang mencari suaka ke negeri yang masuk wilayah Darul Islam. Dan masyarakat muslim wajib memberi suaka dan jaminan keamanan kepada mereka bila mereka meminta. Firman Allah: "Dan jika seorang dari
kaum musyrikin minta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ke tempat yang aman baginya." (QS. 9: 6). d. Hak Keadilan Diantara hak setiap orang adalah hak mengikuti aturan syari’ah dan diberi putusan hukum sesuai dengan syari’ah (QS. 4: 79). Dalam hal ini juga hak
setiap orang untuk membela diri dari tindakan tidak adil yang dia terima. Firman Allah swt: "Allah tidak
menyukai ucapan yang diucapkan terus-terang kecuali oleh orang yang dianiaya." (QS. 4: 148).
Merupakan hak setiap orang untuk meminta perlindungan kepada penguasa yang sah yang dapat memberikan perlindungan dan membelanya dari bahaya atau kesewenang-wenangan. Bagi penguasa muslim wajib menegakkan keadilan dan memberikan jaminan keamanan yang cukup. Sabda nabi saw: "Pemimpin itu
sebuah tameng, berperang dibaliknya dan berlindung dengannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Termasuk hak setiap orang untuk mendapatkan pembelaan dan juga mempunyai kewajiban membela hak orang lain dengan kesadarannya. Rasulullah saw bersabda: "Maukah
kamu aku beri tahu saksi yang palng baik? Dialah yang memberi kesaksian sebelum diminta kesaksiannya." (HR.
Muslim, Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi). Tidak dibenarkan mengambil hak orang lain untuk membela dirinya atas nama apapun. Sebab rasulullah menegaskan: "Sesungguhnya pihak yang benar memiliki pembelaan." (HR. Al-Khamsah). Seorang muslim juga berhak menolak aturan yang bertentangan dengan syari’ah, dan secara kolektif diperintahkan untuk mengambil sikap sebagai solidaritas
terhadap sesama muslim yang mempertahankan hak.
e. Hak Saling Membela dan Mendukung Kesempurnaan iman diantaranya ditunjukkan dengan menyampaikan hak kepada pemiliknya sebaik mungkin, dan saling tolong-menolong dalam membela hak dan mencegah kedzaliman. Bahkan rasul melarang sikap mendiamkan sesama muslim, memutus hubungan relasi dan saling berpaling muka. Sabda nabi saw: "Hak muslim terhadap
muslim ada lima: menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantar ke kubur, memenuhi undangan dan mendoakan bila bersin." (HR. Bukhari). f. Hak Keadilan dan Persamaan Allah mengutus rasulullah untuk melakukan perubahan sosial dengan mendeklarasikan persamaan dan keadilan bagi seluruh umat manusia (lihat QS. Al-Hadid: 25, Al-A’raf: 157 dan An-Nisa: 5). Manusia seluruhnya sama di mata hukum. Sabda nabi saw: "Seandainya Fathimah anak
Muhammad mencuri, pasti aku potong tangannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada masa rasulullah banyak kisah tentang kesamaan dan keadilan hukum ini. Misalnya kasus putri bangsawan dari suku Makhzum yang mencuri lalu dimintai keringanan hukum oleh Usamah bin Zaid, sampai kemudian
rasul menegur dengan: "... Apabila
orang yang berkedudukan di antara kalian melakukan pencurian, dia dibiarkan. Akan tetapi bila orang lemah yang melakukan pencurian, mereka memberlakukan hukum kriminal..." Juga kisah raja Jabalah AlGhassani masuk Islam dan melakukan penganiayaan saat haji, Umar tetap memberlakukan hukum meskipun ia seorang raja. Atau kisah Ali yang mengadukan seorang Yahudi mengenai tameng perangnya, dimana Yahudi akhirnya memenangkan perkara.
Umar pernah berpesan kepada Abu Musa Al-Asy’ari ketika mengangkatnya sebagai Qadli: "Perbaikilah manusia di
hadapanmu, dalam majlismu, dan dalam pengadilanmu. Sehingga seseorang yang berkedudukan tidak mengharap kedzalimanmu dan seorang yang lemah tidak putus asa atas keadilanmu."
(5) Tentang Kebebasan Mengecam Syari’ah ebagian orang mengajak kepada kebebasan berpendapat, termasuk mengemukakan kritik terhadap kelayakan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pegangan hidup manusia modern. Disana terdengar suara menuntut persamaan hak laki-laki dengan wanita, kecaman terhadap poligami, tuntutan akan perkawinan campur (muslim-non muslim). Dan
bahkan mereka mengajak pada pemahaman Al-Qur’an dengan mengubah inti misi Al-Qur’an. Orang-orang dengan pandangan seperti ini pada dasarnya telah menempatkan dirinya keluar dari agama Islam (riddah) yang ancaman hukumannya sangat berat. Namun jika mayoritas ummat Islam menghendaki hukuman syari’ah atas mereka, maka jawaban mereka adalah bahwa AlQur’an tidak menyebutkan sanksi riddah. Dengan kata lain mereka ingin mengatakan bahwa sunnah nabi saw. Tidak memiliki kekuatan legal dalam syari’ah, termasuk sanksi riddah itu. Untuk menjawab hal ini ada beberapa hal penting yang harus dipahami, yaitu : 1. Kebebasan yang diartikan dengan kebebasan tanpa kendali dan ikatan tidak akan dapat ditemukan di masyarakat manapun. Ikatan dan kendali ini diantaranya adalah tidak dibenarkannya keluar dari aturan umum dalam negara. Maka tidak ada kebebasan mengecam hal-hal yang dipandang oleh negara sebagai pilar-pilar pokok bagi masyarakat. 1. Islam tidak memaksa seseorang untuk masuk ke dalam Islam,
melainkan menjamin kebebasan kepada non-muslim untuk menjalankan syari’at agamanya meskipun bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh sebab itu, manakala ada seorang muslim yang mengklaim bahwa agamnya tidak sempurna, berarti ia telah melakukan kesalahan yang diancam oleh rasulullah saw: "Barangsiapa mengganti
agamanya, maka bunuhlah ia." (HR. Bukhari dan Muslim).
1. Meskipun terdapat kebebasan dalam memeluk Islam, tidak berarti bagi orang yang telah masuk Islam mempunyai kebebasan untuk merubah hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. 1. Dalam Islam tidak ada konsep rahasia di tangan orang suci, dan tidak ada pula kepercayaan yang bertentangan dengan penalaran akal sehat seperti Trinita dan Kartu Ampunan. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi penentang Islam untuk keluar dari Islam atau melakukan perubahan terhadap Islam. 1. Islam mengakui bahwa agama Ahli Kitab. Dari sini Islam membolehkan laki-laki muslim menikahi wanita Ahli Kitab,
karena garis nasab dalam Islam ada di tangan laki-laki. 1. Sanksi riddah tidak dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagaimana ibadah dan muamalah lainnya. Al-Qur’an hanya menjelaskan globalnya saja dan menugaskan rasulullah saw menjelaskan rincian hukum dan kewajiban. Firman Allah: "Dan telah Kami
turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kamu menjelaskan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya." (QS. 16: 44). k
HUMAN RIGHTS IN ISLAM By: Mahfudz Siddiq
But actually for the Muslim community, has never experienced oppression experienced by Europe, where the system of Islamic law has
(1) The concept of Human Rights According to the West
guaranteed rights for all people in accordance with the general rules given by God to all mankind. In modern terms, what is meant by
the human rights emerged after the
the right is the authority granted by
French Revolution, which figures
law to an individual above a certain
bourgeois coalition with church
something and a certain value. And in
leaders to seize the rights of the
this modern discourse, rights are
people they already have from birth.
divided into two:
As a result of the long oppression experienced by both the European society of this, comes the people's resistance and that eventually succeeded in forcing the king recognizes human rights law. Among them was the announcement of the human rights of King John to the people of England in 1216. Announcements made in America in 1773. These rights was adopted by the leaders of the French Revolution
Man's natural rights as human beings, that is according to his birth, such as: the right to life, right to personal liberty and the right to work. Human rights acquired as part of the community as a member of the family and society as individuals, such as: rights have, menage-ladder rights, the right to the security, the right to obtain justice and equal rights in the rights.
in a more obvious and widespread, and
There are many different
declared on August 26, 1789. Then
classifications of human rights
the International declaration on
according to western ideas, including:
human rights issued in December 1948.
Distribution of rights under substantive rights which include; rights security, honor and selection as well as a place to stay, and moral
rights, which include: freedom of
not be overlooked. The Messenger of
religion, and social rights of
Allah to have said: "Truly your blood,
association.
your wealth and your honor unclean to
Division into three rights: the right of freedom of private life, right to liberty of spiritual life, and the right of freedom to form associations and unions. Division of rights into two: negative freedom memebentuk ties to the state for the benefit of citizens; positive freedom which includes state services to its citizens.
you." (Narrated by Bukhari and Muslim). Then the state not only to refrain from touching these rights, it has an obligation to provide and guarantee these rights. For example, the state is obliged to guarantee social protection for every individual without distinction of sex, there are also differences in Muslim and non-Muslim. Islam makes it an obligation not only the state, but the
It is understandable that these
state was ordered to fight to protect
divisions only look from the state ban
these rights. From this the Muslims
on touching these rights. Because
under Abu Bakr fighting those who do
human rights in view of the west does
not want to pay zakat.
not in itself require the state to guarantee security or education, and so forth. But to stem the influence of socialism and communism, the political parties in the West urged the state to interfere in-hand to guarantee rights such as employment and social security. (2) The concept of Human Rights According to Islam
The state also ensures there is no violation of the rights of the individual. Because the government has a social tuga if not implemented means no right to fixed rule. Allah says: "That is, people who if We teguhkan position on earth, they would uphold prayers, practice regular charity, doing good and preventing told to do
ak rights in Islam is different from
evil deeds. And to Allah return all
the meaning of rights commonly
matters." (Qur'an, 22: 4)
known. Because all rights an obligation of the state or individuals that should
Personal Rights guarantees The first guarantee of individual rights in the history of mankind is described Al-Qur'an:
"O ye who believe, do not enter the house that is not your house before asking permission and saluted the inhabitants ... and so on." (Qur'an 24: 27-28)
the time of the prophet peace be upon him. However revelation has stalled. Menghukumi therefore we only see what we outwardly of your deeds."
Muhammad Ad-Daghmi in At-Tajassus Ahkamuhu wa fi Sharia Islamiah revealed that the scholars argued that the actions of the authorities to find fault to expose crimes and indecent behavior, indecent behavior
In explaining this verse, Ibn Hanbal in
abort his efforts in exposing it. The
Tsulatsiyah Sharh Musnad Imam
scholars determine that disclosure
Ahmad explained that the people who
misguidance is not the result of an
see through ointu cracks or holes
attempt to find fault are religiously
through walls or the like in addition to
forbidden.
opening the door, then the host threw or hit up injuring his eyes, then there is no penalty whatsoever for him,
Act of finding fault is done when
although he was able to pay the fine.
muhtasib has sought to investigate the symptoms of indecent behavior in a person, or he has been trying to
If looking for a person prohibited
seek out the evidence that led to the
disgrace to the individual, then it is
indecent act. The scholars stated
also prohibited to the states.
that every misguidance is berlum seem
Authorities are not justified finding
real evidence, then it is considered
fault individual people or society.
indecent behavior indecent closed
Messenger of Allah said: "If in doubt
unjustified for others to express it.
seek a leader among men, then he has
If not, then this disclosure effort
destroyed them." Imam Nawawi in
includes tajassus are religiously
Riyadus-Righteous tell Umar saying:
forbidden.
"People convicted by the revelation at
(3) Nash Qur'an and Sunnah about
the land, it is as if he has killed all
human rights
mankind." (Surah 5: 32). Also honored
eskipun in Islam, human rights are not specifically have a charter, but the
in the Qur'an speak about twenty verses.
Al-Quran and As-Sunnah focus on the
The Qur'an explains about one
rights of the other nations are
hundred and fifty verses about
ignored. These texts very much,
creation and creatures, as well as
among others:
about equality in creation. For
In the Qur'an there are about forty verses that speak of coercion and hatred. More than ten verses talk ban
example: "... One of the most noble among you is the most bertawa among you." (Surah 49: 13)
force, to guarantee freedom of
At the Farewell Pilgrimage of the
thought, conscience and express their
Prophet affirmed explicitly human
aspirations. For example: "Truth
rights, the scope of the Muslim and
comes from your Lord, whosoever
non-Muslim, the leader and the people,
wants let him believe in faith, and
both men and women. At the sermon
anyone who wants to disbelieve, let
the Holy Prophet also reject theories
him disbelieve." (Surah 18: 29)
about the basic values of Jewish
The Qur'an has set forth a stand
descent.
against tyranny and those who do
Human in the eyes of Islam all the
dzalim in about three hundred and
same, yet different ancestry, wealth,
twenty verses, and ordered to do
position or sex. Faith-is what
justice in a fifty-four verses that
distinguishes them. People and
expressed by the words: 'adl, qisth
authorities also have equality in Islam.
and qishas.
That is until now this has not been
Al-Qur'an filed approximately eighty verses about life, maintenance and provision of living life. For example: "Whoever kills a human being, not because that person kills another person, or for spreading mischief in
achieved by a modern democratic system. Prophet as head of state also is human, what applies to it applies to the people. Then Allah commanded him to declare: "Let's say that I'm only human, it's just that I was given a
revelation, that your God is one God."
Sadaqah great things else. For
(Qur'an 18: 110).
example, God forbid bershadaqah
(4) Formulation of Human Rights in Islam pa called human rights in the manmade rules are mandatory (dharurat)
(doing good) with bad things. "And do not pick bad ones and then you spend on him ..." (Qur'an 2: 267). 1. Natural rights
in which people can not live without
The rights of human nature has given
him. Muslim clerics define the
to all mankind as creatures created
problems in the book of Fiqh called
from the same element and from the
Ad-Dharurat Al-Khams, which
same source as well (see QS. 4: 1, QS.
stipulated that the ultimate goal is to
3: 195).
keep the Islamic Shari'ah sense, religion, life, honor and property of the people. The Holy Prophet has affirmed this right in a big international meeting, which is at the Farewell Pilgrimage. Of Abu Umamah bin Tsa?? Spiders, prophet of Allah said: "Whoever deprives a Muslim, then he has the right to go to hell and go to heaven haram." A man asked: "Even though it's something small, wahay prophet?" He replied: "Although only a wooden wine." (Narrated by Muslim). Islam is different from other systems
a. Right to Life Allah guarantees of life, such as by prohibiting murder and clicking-qishas killer (see QS. 5: 32, QS. 2: 179). Even the deceased was guarded by right of God. For example hadith the prophet: "If someone mengkafani his brother's body, let him mengkafani well." Or "Do not berate people who are already dead. Because they have passed what they do." (Both HR. Bukhari). b. Rights of Religious Freedom and Personal Freedom
in that the rights of man as God's
Personal liberty is the most basic for
servant must not be submitted to and
human rights, and the most sacred
dependent on the authorities and the
freedoms is the freedom of religion
law. But all must refer to the law of
and practice their religion, as long as
God. Until the matter is still seen as
does not interfere with the rights of
others. The Word of God: "And if thy
If you let them, it will not bring harm
Lord had willed, surely faithful people
to you. If you ruled the law, you shall
on earth entirely. Did you force
decide justly. Verily Allah loves people
people so that they become believers
who are fair. " (Surah 5: 42). If they
all?" (Surah 10: 99).
do not follow the rule of law in the
To ensure freedom groups, communities and between nations, God commanded combat groups transgress against other groups (Qur'an 49: 9). Similarly, the rights of non-Muslim worship. Caliph Abu Bakr advised Yazid as would lead the troops: "You will find people who have a belief that they are immersed in solitude worshiping God in the monasteries, then let them." Khalid bin Walid did a deal with the Hirah to not disrupt place of worship (churches and synagogues) and do not prohibit their ceremonies.
Islamic country, then they should follow the rules of his religion - as long as they stick to the original teachings. The Word of God: "And how do they raise you as a judge, while there on their Torah in which there is the law of God? Then they do not heed your call. Surely they are not people of faith." (QS.5: 7). c. Rights Work Islam is not just a place to work as a right but also an obligation. Work is a privilege that needs to be secured. The Holy Prophet said: "There is no better food than someone who eat
Harmony of religious life for
foods produced from his own efforts."
minorities is governed by the general
(Narrated by Bukhari). And Islam also
principles of verse "There is no
guarantees the rights of workers, as
compulsion in religion." (Qur'an 2:
seen in the hadith: "Give the worker
256).
his wages before his sweat dries."
Whereas in civil matters and personal life (ahwal syakhsiyah) for those governed by Islamic law provided they are willing to accept it as law. The Word of God: "If they (the Jews) come to ask for the decision, give the decision between them or leave them.
(Narrated by Ibn Majah). 2. Right to Life Islam protects all human rights acquired disyari'atkan by God. Among these rights are:
a. Ownership Rights Islam guarantees the legitimate rights of ownership and forbids the use of any means to get someone else's property that is not right, as Allah says: "And do not some of you take the other half possessions among you with the falsehood and do not bring the matter to the judge that treasure you can take most other people's property by way of sin when you figure it out. " (Qur'an 2: 188). Hence Islam prohibits usury and every effort adverse human livelihood. Islam
Resurrection." Violation of public rights and greater sanctions will be more severe, because it means that society as a whole tehadap violation. b. Family rights God made marriage as a means to obtain peace. Even God ordered the trustees wed bachelor people under guardianship (Surah 24: 32). Aallah determine the rights and obligations in accordance with nature are given to human beings and in accordance with the burden borne by the individual.
also prohibits fraud in commerce.
At the country level and leadership at
Word of the prophet peace be upon
the head of the family to the family
him: "Buying and selling is the option
of men. This is intended as an excess
for the seller and buyer have not been
of men over women (Surah 4: 34). But
separated. If both are honest in
the rights and obligations of each has
buying and selling, then they are
the same load. "And the women have
endowed. However if you lie and
equal rights with obligations under
deceive blessing-bei sell them
ma'ruf way, but the husband has a
removed." (Narrated by al-khamsah)
degree of advantage of her." (Qur'an
Islam also prohibits deprivation of property acquired from a lawful business, except for the general kemashlahatan and requires payment of a just retribution for the owner. Word of the prophet peace be upon him: "Whoever took the land rights of others unlawfully, then he is buried in the earth layer seven on the Day of
2: 228) c. Security Rights In Islam, the security is reflected in livelihood security and security life and property. The Word of God: "God has given them for food to eliminate hunger and secured them from fear." (Surah Quraish: 3-4).
Among the types of security are
Among the security guarantee is the
banned to enter the house without
right of political asylum mendpat.
permission (Surah 24: 27). If citizens
When there are oppressed people
do not have a place to stay, the state
seeking asylum in the country who
is obliged to provide for him.
entered the Darul Islam. And the
Including security in Islam is to give
Muslim community is obliged to asylum
benefits to the poor, orphans and
and security to them if they ask. The
those in need. Therefore, Umar bin
Word of God: "And if anyone of the
Khattab implementing social benefits
idolaters ask protection of thee, then
to every baby born in Islam either
protect it so that he could hear the
poor or rich. He said: "By Allah that
word of God, then antarkanlah to a
no gods besides Him, every person has
safe place for him." (Surah 9: 6).
a property right in this country, I give or not give me." (Abu Yusuf Al-
d. Rights Justice
Kharaj). Umar also likely to bring an
Among those rights is the right to
old Jewish poor to Baitul-Maal
follow any rules of Shari'ah and given
officers to be given charity and
a verdict in accordance with the
exempt from the jizya.
Shari'ah (Qur'an 4: 79). In this case
For the convicted or accused of security guarantees have to be tortured or mistreated. Warning prophet peace be upon him: "Verily Allah torment those who torment people in the world." (Narrated by al-
also the right of every person to defend themselves from unfair actions that he received. Word of Allah: "Allah does not like the words spoken frankly except by people who are persecuted." (Qur'an 4: 148).
khamsah). Islam regards the fall of
Is the right of every person to ask
the decisions taken on recognition of
for protection for the legitimate
crimes that are not done. Word of the
authority that can provide protection
prophet peace be upon him: "Verily
and defend it from harm or abuse. For
Allah remove from my ummah and
Muslim ruler shall enforce justice and
forget mistakes and actions
provide adequate security guarantees.
undertaken coercion" (Narrated by
Word of the prophet peace be upon
Ibn Majah).
him: "The leader of a shield, fighting
behind and seek refuge with him."
Muslims against Muslims are five: to
(Narrated by Bukhari and Muslim).
answer greetings, visiting the sick,
Including the right of every person to get the defense and also have the obligation to defend the rights of others with consciousness. Messenger of Allah said: "Will you tell me a good witness palng? Was he who gave testimony before the requested testimony." (Narrated by Muslim, Abu Dawud, Nasa'i and Tirmidhi). Not justified taking other people's rights to defend themselves in the name of anything. Because the prophet asserts: "Verily, those who actually have a defense." (Narrated by alkhamsah). A Muslim is also entitled to
drove to the tomb, the invitation and pray when sneezing." (Narrated by Bukhari). f. Justice and Equality Rights God sent the prophet for social change by declaring equality and justice for all mankind (see QS. AlHadid: 25, Al-A'raf: 157 and An-Nisa: 5). The whole people equal under the law. Word of the prophet peace be upon him: "If the child Fatima Muhammad stole, I definitely cut his hand." (Narrated by Bukhari and Muslim).
reject rules that are contrary to the
At the time of the prophet many
Shariah, and collectively ordered to
stories about equality and justice
take a stand in solidarity against
laws. For example the case of a tribal
fellow Muslims who retain copyright.
princess who stole Makhzum then
e. Rights Defending and Supporting Each Other
asked for legal relief by Usamah bin Zaid, until then rebuked by the apostle: "... If the person is a resident
Perfection of faith of which is
of you committing theft, he left.
indicated by giving the rights to its
However if a weak person who
owner as possible, and helping others
committed theft, they enact criminal
in defending the rights and prevent
law ... " Also the story of Al-Ghassani
tyranny. Even the attitude of silence
Jabalah king converted to Islam and
the apostles forbid fellow Muslims,
persecution as hajj, Umar still
disconnects the relation and turned to
enforce the law even though he was a
face each other. Word of the prophet
king. Or the story of Ali who complain
peace be upon him: "The right of
about the Jewish war shields, where
legal force in Shariah, including the
Jews finally won the case.
riddah sanctions.
Umar had advised the Abu Musa Al-
To answer this there are some
Ash'ari when lifting as Qadli: "Amend
important things that must be
people in front of you, in majlismu, and
understood, namely:
in your court. So do not expect a person who is a resident and a weak kedzalimanmu not despair over of justice." (5) On Freedom Condemn Sharia ost people took to the freedom of speech, including criticism of the proposed feasibility of the Qur'an
Freedom is defined by freedom without control and the bond will not be found in any society. Ties and the control of which is not dibenarkannya out of the general rule in the country. Then there is no freedom blasted things seen by the state as the main pillars for the community.
and Sunnah as the grip of modern
Islam does not force a person to
human life. There came the sound
enter into Islam, but guarantees
demanding equal rights of men to
freedom to non-Muslims to perform
women, condemnation of polygamy,
their religious Shari'ah although
demands for mixed marriages
contrary to the teachings of Islam.
(Muslim-non-Muslim). And they even
Therefore, when there is a Muslim
invite the understanding of the
who claimed that agamnya not
Qur'an with changing the core mission
perfect, it means he has made a
of the Qur'an.
mistake that was threatened by the
People with this view basically has put himself out of the religion of Islam (riddah) that the penalties are very
prophet peace be upon him: "Whoever changes his religion, then kill it." (Narrated by Bukhari and Muslim).
severe. But if the majority of Muslims
Although there is freedom in Islam, is
want sharia punishment on them, and
not meant for people who have
their answer is that the Qur'an does
converted to Islam have the freedom
not mention sanctions riddah. In other
to change the laws that exist in the
words they want to say that the
Qur'an and Sunnah.
Sunnah of the Holy Prophet. Have no
In Islam there is no concept of a secret in the hands of a holy man, and there is also no belief which is contrary to common sense reasoning such as Trinita and Forgiveness Card. Thus, there is no excuse for the opponents of Islam to come out of Islam or make changes to Islam. Islam recognizes that the religion of the Book. From Islam permits Muslim men to marry women of the Book, because the line lineage in Islam is in the hands of men. Riddah sanctions are not described in the Qur'an as worship and other muamalah. The Qur'an only describes the global course and commissioned the prophet peace be upon him explain the details of the laws and obligations. The Word of God: "And We have sent down to you the Qur'an that you may explain to mankind what has been revealed to them, and so they think." (Surah 16: 44).