OBJEK WISATA PANTAI SEBAGAI ASSET UTAMA DALAM INDUSTRI PARIWISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
KERTAS KARYA
Dikerjakan
O L E H
GUSTI RANDIKA NIM : 062204088
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI NON GELAR D III PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN 2009 Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
OBJEK WISATA PANTAI SEBAGAI ASSET UTAMA DALAM INDUSTRI PARIWISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H
GUSTI RANDIKA NIM : 062204088 PEMBIMBING
Drs. Ridwan Azhar, M.Hum NIP. 131 124 058 Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI NON GELAR D III PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN 2009 Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Disetujui Oleh :
PROGRAM STUDI NON D-III PARIWISATA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Medan,
Maret 2009
PROGRAM STUDI PARIWISATA KETUA
Drs. Ridwan Azhar, M.Hum NIP. 131 124 058
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Pengesahan Diterima oleh : Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Sastra dan Budaya Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata
Tanggal
:
Hari
:
PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D NIP. 132098531
Panitia Ujian No
Nama
Tanda Tangan
1. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum
(Pembimbing)
2. Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum
(Pembaca)
3. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum
(Ketua Program)
4. Drs. Muchtar Madjid, S.Sos, S.PAR, Amd (Sekretaris Program) Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR Tiada untaian kata yang lebih indah yang dapat penulis ucapkan, selain rangkaian syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, terutama bagi penulis hingga pada saat ini, akhirnya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan judul “Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama dalam Industri Pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai”. Selama masa studi hingga akhirnya penulis menyelesaikan kertas karya ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta orang-orang terdekat. Maka untuk itu, pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Syaifuddin M.A., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Program Studi Diploma III Pariwisata USU, sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyusun kertas karya ini. 3. Bapak Drs. Mukhtar Madjid S.Sos, SE.Par, selaku Sekretaris Jurusan. 4. Bapak Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum, selaku dosen pembaca. 5. Bapak Hazed Djoeli (alm.), our memory is never died, Sir ! 6. Ibu Adry, Bapak Marzaini Mandai, Bapak Jhonson Pardosi, Bapak Sigit, Bapak Solahuddin Nst., dan segenap dosen dan staf pegawai Program Study DIII Pariwisata USU lainnya yang telah banyak membantu penulis dan kawan-kawan selama masa studi. 7. Sembah sujud penulis haturkan untuk kedua orang tua tercinta, Bapak Sumardi dan Ibunda Netty Yulinar (almh.), terima kasih atas segala kasih sayang, bimbingan, doa dan pengorbanan baik berupa materi maupun moril kepada ananda selama ini. (You’re my inspiration, my first love, and I’m very love you!!)
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama i Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
8. Kepada kakak dan abang tersayang yang telah banyak mengajarkan kepada penulis tentang kedewasaan dan arti hidup, Gusnita, Gusmawanda, Gusti Rani, terima kasih atas dukungan, bantuan dan bimbingan kalian selama ini. Terus doakan untuk kesuksesan adiknya ya! 9. Untuk Bang Aseng, Kak Vina, Kak Iis, Bang Ucok, juga buat kakek nenek, Adon, p’Isyaf, dan segenap keluarga besar lainnya. Maaf karena penulis tidak bisa menyebutkan satu-persatu, terima kasih atas doa dan dukungannya kepada penulis. 10. Buat adik-adik sepupu yang selalu setia menemani hari-hari penulis dengan canda tawa. Imay, Boedy, Evie Aswin (Jangan bandel klen woy! Ikutilah jejak kakak klen yang maniez ini. Hehehe). Juga buat keponakan penulis, Bagas, Dhimas, dan Melodia (tiga kurcaci imut yang selalu menghibur penulis). 11. Buat keluarga kedua penulis yaitu keluarga besar DB Sangita Pramuka Akasha Smansa Perbaungan (khususnya Kak Dial, Kak Gun dan Rina), juga buat TPC (Rani, Ratna, Riri, Siska, Wira), You’re always gonna be my love, itsumo.. 12. Untuk SHE 5, Diny (dan laptopnya), Lela (dan kesabarannya), kak Yunda (dan Mionya), serta kak Ira (dan ng’date di parkiran perpusnya, hahaha), terima kasih untuk setiap kegilaan kita. (Kalian sangat berarti, istimewa di hati, slamanya rasa ini.. Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing,ingatlah hari ini…) 13. Untuk teman-teman seperjuangan di kampuz, teman menangis bersama saat inaugurasi, Rico, Fiqi, Frizka, Yunita, Rando, Herry, keluarga Kak Ro, keluarga Erda, dan anak-anak UW’06 lainnya yang ga kalah penting, juga buat anak-anak Hotel’06, terima kasih buat kebersamaan yang telah tercipta. 14. Kepada Overland Travel (Pak Asep, Bang Sany, Bu Fany, Kak Ida), juga kepada staff di Malaysia Airlines Bandara Polonia (Bang Herry, Bang Hendra, Bang Amar, Bang Joko, Bang Bob, Kak Sony, Pak Mior, Babe), terima kasih karena telah membantu penulis dan teman-teman dalam menyelesaikan PKL. 15. Kepada Tante De’Mun (mamanya Diny), juga kepada PT. Jaya Prima Tour Bandung, terima kasih atas bantuannya selama ini. Dan tak lupa, kepada para Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
ii
‘pejantan tangguh’, Bang Adi dan Bang Ijal ‘Opium Net’ (tempat berlabuhnya SHE 5 saat kehilangan arah, hahaha), Bang Ferry Hadi (spirit dan inspirasinya sangat membantu penulis), Bli Wayan (just one word for you, ‘sweet’), Jayak (orang yang selalu memiliki ruang tersendiri di hati penulis), Dodi (pendengar paling setia), serta kepada teman-teman penulis di dunia maya, terima kasih atas perkenalan kita selama ini. 16. The last but not least, buat si satu nama sejuta repot, Rizky Lizadri Ananda (You’re one in million I love). Namun demikian, penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam kertas karya ini. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan tulisan ini ke depannya.
Medan, Maret 2009 Penulis
Gusti Randika
iii
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
iv
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK Pariwisata merupakan suatu asset yang sangat menguntungkan bagi suatu daerah ataupun negara. Pariwisata adalah suatu industri yang tidak menimbulkan polusi namun memiliki pemasukan berupa devisa yang dapat memajukan perekonomian serta pendapatan bagi masyarakat pada suatu daerah. Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata adalah objek wisata dan daya tarik wisata, yang sekilas memilik makna yang sama namun sebenarnya terdapat perbedaan yakni objek wisata merupakan daerah tujuan wisata yang bersumber dari alam saja, sedangkan daya tarik wisata merupakan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian untuk dilihat dan dinikmati oleh wisatawan. Wisata bahari merupakan suatu objek wisata yang berasal dari alam. Laut yang indah dengan deretan pasir yang lembut dan angin yang segar merupakan suatu aset tersendiri bagi suatu daerah untuk dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang pastinya akan mengundang banyak wisatawan yang ingin menikmati keindahan tersebut. Dan jika diolah secara baik, maka laut dan pantai itu bisa menjadi suatu aset yang menguntungkan. Kabupaten Serdang Bedagai sendiri merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi kepariwisataan yang patut dikembangkan, terutama pada sektor kelautannya. Objek-objek itu mempunyai potensi yang besar yang dapat memberikan manfaat dan harapan bagi pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai.
Kata Kunci : Pariwisata, Wisata Bahari, Kabupaten Serdang Bedagai
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................
i
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................
iv
ABSTRAK ....................................................................................................
v
DAFTAR ISI.................................................................................................
vi
BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul..........................................................
1
1.2. Batasan Masalah ....................................................................
2
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................
3
1.4. Metode Penelitian ..................................................................
3
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................
4
BAB II : TINJAUAN TEORITIS KEPARIWISATAAN 2.1. Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan ............................
6
2.2. Pengertian Objek Wisata........................................................
8
2.3. Pengertian Industri Pariwisata................................................
10
2.4. Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata..........................
12
2.5. Dasar dan Kriteria Pembangunan Objek Wisata....................
15
2.6. Pengertian Sadar Wisata ........................................................
17
2.7. Wisata Bahari .........................................................................
20
BAB III : GAMBARAN UMUM DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 3.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administratif ................
21
3.2. Demografi dan Mata Pencaharian..........................................
23
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008 vi
3.3. Sistem Kekerabatan................................................................
25
3.4. Potensi Kabupaten Serdang Bedagai .....................................
26
3.5. Hari Jadi dan Motto Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.....
27
BAB IV : OBJEK WISATA PANTAI SEBAGAI ASSET UTAMA DALAM INDUSTRI PARIWISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 4.1. Profil Objek Wisata Pantai di Serdang Bedagai ...................
28
4.1.1. Pantai Cermin Theme Park ........................................
29
4.1.2. Pantai Pondok Permai Kota Pari ................................
31
4.1.3. Pantai Klang ...............................................................
31
4.1.4. Pantai Gudang Garam ................................................
33
4.1.5. Pantai Sialang Buah ...................................................
34
4.1.6. Pantai Kuala Putri ......................................................
34
4.1.7. Pantai Mutiara 88 .......................................................
35
4.1.8. Pulau Berhala .............................................................
35
4.2. Pembangunan Pariwisata Serdang Bedagai Khususnya Pada Objek Wisata Bahari / Pantai ................................................
37
4.3. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pengembangan Pengelolaan Objek Wisata Bahari di Kabupaten Serdang Bedagai..................................................................................
40
4.4. Upaya Pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Serdang Bedagai ...................................................................
41
BAB V : KESIMPULAN..............................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008 vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Alasan Pemilihan Judul Potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia sangat prospektif dan objek wisata yang ada di dalamnya merupakan salah satu mata rantai yang sangat penting dalam rangkaian industri pariwisata dan diharapkan sebagai penambah pendapatan daerah dalam meningkatkan perekonomian negeri. Kabupaten Serdang Bedagai sendiri menjadikan pariwisata sebagai asset utama untuk meningkatkan pendapatan daerah dan mensejahterakan kehidupan masyarakat sekitar. Maka dari itu, pemerintah daerah Serdang Bedagai tengah gencar membangun dan mengembangkan daerah objek wisata yang merupakan asset yang berkualitas di dalamnya. Dan tanpa disadari, begitu banyak potensi pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai mulai dari rentetan pantainya, sungai, hingga potensipotensi alam lainnya serta berupa hasil kebudayaan dari masyarakatnya. Akan tetapi, pengembangan objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai ini walau sedang aktif dikembangkan, namun sangat terlihat hasilnya belum mencapai maksimal karena masih sedikit yang telah dibuka dan kurangnya perhatian dan sentuhan dari tangan-tangan professional di bidang kepariwisataan. Dan objek-objek wisata tersebut di antaranya seperti Pantai Cermin Theme Park, Pantai Pondok Permai, Pantai Gudang Garam, Pantai Mutiara 88, Pantai 1
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Klang, Pantai Kuala Putri, Pantai Sialang Buah, Pantai Indosat, Pantai Nagalawan, Mesjid Islamiyah, Mesjid Sulaimaniah, Mesjid Sulaimaniah Pantai Cermin, Pulau Berhala, Pemandian Alam Batu Nongol, Pemandian Alam Ancol, Air Terjun Sampuran, dan Pura Dharma Rakasa (Kampung Bali). Dan dari uraian tersebut di atas, dapat ditarik suatu fakta bahwa 50% objek wisata yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan daerah pantai. Memang tak dapat dipungkiri lagi, Serdang Bedagai dominan dengan alam bahari karena letaknya juga merupakan daerah pesisir laut yang berbatasan dengan Selat Malaka dan Malaysia, sehingga potensi alam bahari di Serdang Bedagai sangat patut dimanfaatkan dan diharapkan dapat berkembang untuk kemajuan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Serdang Bedagai. Dan berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul “ OBJEK WISATA PANTAI SEBAGAI ASSET UTAMA DALAM INDUSTRI PARIWISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ” pada pembuatan kertas karya ini. 1.2. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penulisan kertas karya ini sangat penting agar penulisan lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan semula. Dan di sini penulis membatasi permasalahan yakni hanya membahas mengenai : 1. Apa saja objek-objek wisata bahari yang telah dibuka secara resmi oleh pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai?
2
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
2. Bagaimana perkembangan pembangunan pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai, khususnya pada objek wisata bahari atau pantainya? 3. Apa upaya pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah daerahnya? 1.3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah : 1. Untuk menambah informasi mengenai objek-objek wisata bahari yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Untuk menambah wawasan mengenai upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat pada sistem perkembangan kepariwisataannya. 4. Guna memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Ahli Madya Jurusan Usaha Wisata Program Study Pariwisata di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 1.4. Metode Penelitian Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan dua metode untuk mengumpulkan data, yaitu : a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yakni mengumpulkan data dan informasi melalui buku-buku, diktat selama perkuliahan, majalah, brosur, serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan kertas karya ini. b. Penelitian Lapangan (Field Research) 3
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Yakni memperoleh informasi dengan cara terjun langsung ke lapangan yang kemungkinan data dapat diperoleh melalui observasi atau pengamatan langsung ke objek wisata serta mengadakan wawancara dengan orang yang berkompeten dalam masalah tersebut. 1.5. Sistematika Penulisan Mengingat sangat luasnya bidang yang diteliti dalam masalah ini, maka untuk mempermudah pembahasan, penulis akan menguraikannya dalam 5 bab yang di dalamnya terbagi atas beberapa sub bagian : BAB I
Pendahuluan yang terdiri dari : alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan teoritis kepariwisataan yang meliputi : pengertian pariwisata, pengertian objek wisata, pengertian industri pariwisata, pengertian sarana dan prasarana, dasar dan kriteria pembangunan objek wisata, pengertian sadar wisata, dan pengertian wisata bahari.
BAB III
Gambaran umum daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang terdiri dari letak geografis, dan batas wilayah administratif, demografi, sistem kekerabatan serta potensi pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai.
BAB IV
Objek wisata pantai sebagai asset utama dalam industri pariwisata di Kabupaten Serdang Bedagai yang meliputi : profil objek-objek wisata bahari di Serdang Bedagai, kendala-kendala yang dihadapi serta upaya pengembangan kepariwisataan khususnya pada objek wisata pantai di Kabupaten Serdang Bedagai. 4
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
BAB V
Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
5
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN TEORITIS KEPARIWISATAAN
2.1. Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu pari yang berarti banyak, berputar-putar, berkali-kali atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti bepergian. Secara garis besar maka pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan berkeliling. Undang-undang No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, menyebutkan defenisi dari wisata, wisatawan, kepariwisataan, dan pariwisata yaitu : •
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara waktu, untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
•
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
•
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
•
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk semua penyelengggaran kegiatan pariwisata.
Selain batasan tersebut di atas, banyak defenisi lain yang dikemukakan oleh ahli pariwisata, diantaranya : 6
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
1. Prof. Salah Wahab, dalam bukunya An Introduction on Tourism Theory mengemukakan bahwa : Pariwisata merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orangorang dalam suatu negara itu sendiri ataupun di luar negeri. Prof. Salah Wahab mengemukakan batasan-batasan pariwisata itu berdasarkan pemikirannya yang terdiri dari tiga unsur, yaitu : − Manusia (man), yakni orang yang melakukan perjalanan wisata. − Ruang (space), yakni daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan. − Waktu (time), yakni waktu yang digunakan selama melakukan perjalanan. 2. Yoeti, mengemukakan bahwa pariwisata adalah sebuah perjalanan yang dilaksanakan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan mencari nafkah di tempat yang dikunjungi; melainkan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam. Dari definisi-defisi di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang menjadi ciri-ciri pariwisata yakni :: •
Perjalanan yang dilakukan sementara waktu.
•
Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain.
7
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
•
Perjalanan itu walau apapun bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi.
•
Tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjungi.
2.2. Pengertian Objek Wisata Mengenai pengertian objek wisata dapat kita lihat beberapa sumber acuan diantaranya : 1. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1979 Objek Wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mengalami daya tarik untuk dikunjungi. 2. SK Menparpostel No. KM 98/PW-102/MPT-87 Objek Wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga menjadi daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Seorang wisatawan yang datang berkunjung ke suatu daerah objek wisata dengan alasan dan tujuan tertentu demi mencapai kepuasan dan mencari manfaat dari kunjungannya. Manfaat dan kepuasan itu ditentukan oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu tourism resource sama dengan objek wisata dan atraksi wisata. Objek dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung
8
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
ke tempat tersebut. Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata di antaranya adalah : a. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta (Natural Amenitas) b. Hasil ciptaan manusia (Man Made Supply), misalnya benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan (historical, cultural and religius). c. Tata cara hidup masyarakat (The Way of Life). Atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik wisata agar orang-orang mau berkunjung ke tempat tersebut, Agar suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik, disamping harus ada tiga atraksi wisata, suatu daerah tujuan wisata harus mempunyai syarat daya tarik, yaitu : a. Adanya sesuatu yang bisa dilihat (something to see); b. Adanya sesuatu yang dapat dilakukan (something to do); c. Adanya sesuatu yang bisa dibeli (something to buy). Ketiga syarat tersebut adalah merupakan unsur-unsur untuk mempublikasikan kepariwisataan. Dari uraian tersebut dapat kita pahami bahwasanya objek wisata memerlukan daya tarik wisata untuk menarik wisatawan ke tempat tujuan wisata. Adapun hal-hal tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
9
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
1. Natural Amentis, yaitu benda-benda yang sudah tersedia dan terdapat di dalam semesta, contohnya iklim, bentuk tanah, pemandangan alam, flora dan fauna, dan sebagainya. 2. Man Mades Supply, yaitu hal karya manusia seperti benda-benda bersejarah, kebudayaan, religi serta tata cara hidup manusia. Dalam hal ini daya tarik wisata erat kaitannya dengan atraksi wisata. 2.3. Pengertian Industri Pariwisata Damarjadi (1992) (Yoeti) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan Industri Pariwisata adalah : “Industri Pariwisata merupakan rangkuman dari berbagai macam bidang usaha, secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa/layananlayanan atau service, yang nantinya baik secara langsung ataupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh para wisatawan.” Para ahli kepariwisataan di luar negeri memberikan beberapa batasan yang bervariasi di industri pariwisata, misalnya : Prof. W. Hunzieker dari Bern University (dalam Yoeti, 1985 : 105), memberikan rumusan : “Tourism enterprise are all business entities which, by combining various means of production, provide good and services of a specially tourist nature”. G. A. Svhmoll (dalam Yoeti, 1985 : 102) dalam Tourism Promotion memberikan batasan:
10
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
“Tourism is high decentralized industry consisting of enterprises different in size, location, function, type organization, range of services provide, and method use to market and sell them”. Batasan tersebut lebih banyak berorientasi dengan kegiatan menganalisa caracara melakukan pemasaran dan promosi hasil (produk) industri pariwisata. Dikatakan, industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa-jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi, atau tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi mengelola dan metode pemasarannya. Pengertian Industri Pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wisatawan ketika ia melakukan perjalanan. Pendekatan ini beranggapan bahwa produk dari industri adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, sejak seorang wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya, sampai di daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya, sampai ke rumah tempat tinggalnya semula. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika ia melakukan perjalanan wisata semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga ia kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang dibutuhkan tidak hanya oleh satu perusahaan saja, tetapi dihasilkan oleh perusahan yang berbeda fungsi yang proses pemberian pelayanannya. Jadi ada serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa 11
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
yang dibutuhkan oleh wisatawan. Oleh karena itu, produk pariwisata merupakan suatu package baik perjalanan yang diurus sendiri (independent tour) atau diurus oleh tour operator dalam suatu package tour dengan itenerary yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. 2.4. Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata a. Sarana Pariwisata Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak bergantung pada kedatangan wisatawan. Seperti kita ketahui bahwa sarana kepariwisataan dibagi menjadi tiga bagian yang saling melengkapi, yaitu sarana pokok kepariwisataan (Main Tourism Superstructure), sarana pelengkap kepariwisataan (Suppelementing Tourism Superstructure), sarana penunjang kepariwisataan (Yoeti 1996 : 124). a. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Superstructure) Yang dimaksud dengan sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan yang kehidupannya bergantung pada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan.
Sarana pokok kepariwisataan berfungsi dalam memberikan
fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisawatan. Perusahaan yang termasuk kelompok ini adalah : 1. Perusahaan
yang
kegiatannya
mempersiapkan
dan
merencanakan
perjalanan wisatawan atau disebut dengan ‘receiptive tourist plan’ yaitu perusahaan yang mempersiapkan perjalanan dan penyelenggaraan tour12
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
tour seightseeing bagi wisatawan seperti Travel Agent, Tour Operator, dan lain-lain. 2. Perusahaan yang memberi pelayanan di daerah tujuan ke mana wisatawan itu pergi, atau biasa disebut ‘residential tourism plan’ yaitu perusahaan yang memberi layanan penginapan, menyediakan makanan dan minuman di daerah tujuan wisata misalnya Hotel, Motel, Homestay, Cottage, Pension, dan sebagainya. b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Supplementing Tourism Superstructure) Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas rekreasi yang fungsinya melengkapi sarana pokok kepariwisataan dan membuat wisatawan dapat lebih lama tinggal di suatu daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sarana/fasilitas olahraga dan sarana lainnya. c. Sarana Penunjang Kepariwisataan Sarana penunjang kepariwisataan adalah perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok. Berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal di suatu daerah tujuan wisata, tetapi fungsi yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan uangnya di tempat yang dikunjunginya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Night Club, Steam Baths, Casinos dan lain sebagainya. Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan pelaksanaan 13
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
pembangunan dan pengembangannya meliputi lima syarat
(Gamal Suanto, SH
Dasar-Dasar Manajemen Pariwisata:19) 1) Objek dan daya tarik wisata 2) Prasarana wisata 3) Sarana wisata 4) Tata Laksana/infrastruktur 5) Masyarakat/lingkungan b. Prasarana Pariwisata Yang dimaksud dengan prasarana (infrastructures) adalah “semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sehingga memudahkan manusia untuk memenuji kebutuhannya” (Yoeti, 1985). Jadi fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Ada tiga kelompok prasarana umum, kebutuhan pokok pola hidup modern, dan prasarana wisata. 1) Prasarana Pariwisata Prasarana yang diperuntukkan bagi wisatawan, meliputi : a. Tempat penginapan wisatawan, misalnya hotel, pension, motel rumah susun, kamar keluarga yang disewakan, bangunan wisata sosial (desa wisata, tempat perkemahan, pondok remaja dan sebagainya).
14
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
b. Tempat informasi wisatawan − Agen perjalanan dan biro perjalanan umum − Penyewaan kendaraan dan tour operator lokal c. Kantor informasi dan promosi yaitu kantor penerangan wisata yang berada di pintu masuk suatu negara, kota atau daerah tertentu. Di Indonesia dikenal dengan Tourist Information Center (TIC). d. Tempat-tempat rekreasi dan sport, termasuk
di dalamnya fasilitas
perlengkapan sport darat, air dan udara, dan lain-lain. e. Sarana transportasi penunjang. 2.5. Dasar dan Kriteria Pembangunan Objek Wisata Kriteria pembangunan objek wisata harus berorientasi pada daya tarik dan kepuasan pengunjung, tanpa mempersoalkan masalah dasar tujuan pembangunan objek wisata itu. Dalam rangka kegiatan ini, maka kriteria pembangunan objek wisata (Karyono 1997 : 112). a. Potensi daya tarik sumber daya wisata Potensi daya tarik sumber daya wisata merupakan pertimbangan utama untuk pembangunan objek wisata. Penilaian atas kadar daya tarik sumber daya tidak mudah karena menyangkut rasa dari sumber daya tarik itu sendiri. b. Potensi pasar Pengembangan
sumber
daya
tarik
sebagai
objek
wisata
harus
memperhitungkan potensi pasar, tidak hanya dikaitkan dari segi mutu akan
15
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
tetapi juga harus dikaitkan dari segi kualitas seperti minat, selera, kebutuhan, termasuk juga fasilitas yang disediakan. c. Kemudahan pencapaian Kemudahan pencapaian adalah suatu keadaan dimana wisatawan dapat mencapai objek wisata dengan mudah dari tempat tinggalnya. d. Kondisi lingkungan Perhatian dan perhitungan terhadap kondisi lingkungan suatu objek wisata bersifat timbal balik dalam artian bahwa pengaruh atau dampak lingkungan wisatawan terhadap lingkungan objek wisata seperti lingkungan sosial budaya, biota, dan abiota sangat memerlukan analisis dampak lingkungan. e. Prasarana wisata Prasarana wisata merupakan sumber daya alam buatan manusia yang mutlak dibutuhkan dalam sepanjang perjalanan wisatawan ke daerah tujuan wisata seperti terminal, jalan, stasiun, jembatan, listrik, telekomunikasi, air, dan lainnya. f. Sarana wisata Sarana wisata yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh wisatawan seperti hotel, biro perjalanan, restauran, dan sarana pendukung lainnya. g. Sumber daya tarik pendukung Pembangunan objek wisata memerlukan adanya daya tarik pendukung lain, sehingga wisatawan dapat merasa puas dengan kunjungannya karena telah menyaksikan beberapa daya tarik wisata lain. 16
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
h. Pengelolaan Dalam pengelolaan objek wisata harus memperhitungkan kemampuan perkembangannya dikemudian hari (Karyono, 1997 : 116). 2.6. Pengertian Sadar Wisata Dewasa ini industri pariwisata merupakan industri jasa yang merupakan industri terbesar di dunia. Indonesia termasuk salah satu negara yang memanfaatkan industri pariwisata untuk menghasilkan dan meningkatkan devisa negara. Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari kurang lebih 17.508 pulau. Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang unik dan beranekaragam. Aset potensi kepariwisataan Indonesia tidak hanya memenuhi unsur keindahan, keaslian, keunikan dan keutuhan, tetapi juga diperkaya dengan berbagai kekayaan dan keanekaraaman budaya, flora dan fauna. Ekosistem dan gejala alam yang merupakan daya tarik dapat dikemas menjadi objek pariwisata yang sangat menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Akan tetapi dalam pengembangan potensi wisata tersebut, baik pihak pemerintah maupun dunia usaha belum dapat mengantisipasi dampak-dampak negatif yang sering terjadi baik akibat desakan berlebihan terhadap sumber daya alam oleh adanya jumlah pendatang yang membuka usaha tanpa memprioritaskan mutu produk yang mereka jual, maupun jasa yang mereka berikan, minimnya pengertian dalam perihal teknik pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan objek wisata, dan tidak dipergunakannya sistem pengawasan untuk mendeteksi kemunduran kualitas kunjungan yang berlebihan. 17
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Salah satu penyebab terjadinya hal demikian adalah diakibatkan oleh kurangnya sadar wisata baik di kalangan masyarakat lokal, dunia usaha maupun pengunjung. Sadar wisata adalah mengerti, menghargai dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan kepariwisataan. Sadar wisata ini dimaksudkan agar masyarakat lokal, dunia usaha dan pengunjung dan pihak-pihak lain yang terlibat dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kepariwisataan di kawasan mereka. Partisipasi masyarakat atas pembangunan pariwisata akan lebih serasi bila dilandasi dengan pengertian mengenai kepariwisataan karena pengetahuan akan pariwisata akan lebih mempermudah dalam meningkatkan kesadaran wisata bagi masyarakat. Untuk menanggulangi permasalahan pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata alam dapat dilakukan beberapa upaya pembinaan program sadar wisata, antara lain : 1. Program Sapta Pesona Sapta pesona merupakan tujuh kondisi yang harus diwujudkan dan dibudidayakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sebagai salah satu upaya untuk memperbesar daya tarik dan daya saing pariwisata khususnya di Indonesia. Sapta pesona yang menjadikan citra dan mutu produk pariwisata pada dasarnya ditentukan oleh keberhasilan dalam upaya mewujudkan pelayanan yang mengandung unsur-unsur sapta pesona, yang terdiri dari :
18
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
•
Aman, yaitu suatu kondisi yang memberikan suasana tenang dan tentram bagi wisatawan terbebas dari rasa takut dan khawatir baik akan keselamatan jiwa, raga maupun harta milik para wisatawan.
•
Tertib, yaitu suatu keadaan yang mencerminkan suasana yang tertib, teratur dan disiplin dalam semua kehidupan masyarakat.
•
Bersih, yaitu suatu kondisi atau keadaan yang menampilkan sifat bersih dan sehat. Dimana wisatawan akan mendapatkan suasana yang nyaman, asri, bersih dari pencemaran.
•
Sejuk, yaitu suatu kondisi yang mencerminkan penataan yang teratur, tertib dan serasi sehingga mencerminkan keindahan seperti penampilan wajah kota, halaman depan setiap rumah penduduk, bangunan penginapan dan lain sebagainya.
•
Ramah tamah, yaitu suatu sifat dan perilaku masyarakat yang akrab dan bersahabat dalam pergaulan, hormat, sopan santun, selalu ramah dan membantu tanpa pamrih.
•
Kekeluargaan, yakni sikap dan perilaku terbuka dari para pelaku pariwisata serta masyarakat setempat kepada para wisatawan sehingga wisatawan tersebut merasa dekat dan tidak canggung serta dapat menikmati perjalanannya dengan aman dan nyaman.
•
Kenangan, yaitu kenyamanan yang didapat wisatawan yang senantiasa diingatnya kenyamanan yang diperoleh dari pelayanan dan dari segi 19
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
lingkungan, atraksi budaya maupun penyediaan souvenir khas daerah serta cendramata lainnya. 2.7. Wisata Bahari Wisata merupakan suatu perjalanan dengan tujuan bersenang-senang dan bahari merupakan kelautan atau daerah pantai. Maka dapat disimpulkan bahwa Wisata Bahari adalah merupakan suatu objek wisata pantai dimana matahari (sun), pasir (sand), laut (sea) dan angin pantai menjadi suatu tujuan utama bagi wisatawan yang ingin menikmati kegiatan berekreasi. Dan ini tentu saja akan menjadi suatu aset yang sangat menguntungkan jika pihak pengelola dapat mengelola dengan baik terhadap pantai itu. Karena banyak pengunjung yang berminat terhadap dunia laut, yang biasanya digunakan untuk berenang, memancing, surfing, diving, bermain pasir atau sekedar menikmati makanan khas pantai atau sea food. Dan contoh pantai yang terkenal di Indonesia yang benar-benar telah maju dan berkembang hingga ke seluruh dunia seperti Pantai Kuta Bali, Pantai Nusa Dua, dan sebagainya.
20
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
1.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administratif Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten yang baru dimekarkan berdasarkan UU No. 36 Tahun 2003 dari Kabupaten induknya yakni Kabupaten Deli Serdang. Secara geografis, Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada 2,55” – 3,16” Lintang Utara dan 98,33” – 99,27” Bujur Timur dengan luas wilayah mencapai 1.920,277 km2 yang terdiri dari 17 kecamatan, 244 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk 588.263 jiwa yang di dalamnya terdapat berbagai jenis suku, seperti Jawa, Melayu, Batak Karo, Batak Simalungun, Angkola, Mandailing, Minang, Banjar, Aceh, Nias dan Tionghoa – Indonesia. Adapun batas-batas Kabupaten Serdang Bedagai sebagai berikut :
Sebelah utara
: Selat Malaka
Sebelah selatan
: Kab. Simalungun
Sebelah barat
:
Kab. Deli Serdang (dengan batas wilayah Sungai
Ular)
Sebelah timur
: Kab. Asahan dan Kab. Deli Serdang
21
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Daftar Luas Tiap – Tiap Kecamatan Disajikan pada Tabel Berikut KECAMATAN
LUAS (HA)
PERSENTASE (%)
Sei Rampah
210,314
10.95
Sei Bamban
81,610
4,25
Tanjung Beringin
67,572
3,52
Bandar Kalipah
76,466
3,98
Teluk Mengkudu
81,054
4,22
Pantai Cermin
85,068
4,43
Perbaungan
13,868
5,93
Pegajahan
100,708
5,24
Tebing Tinggi
146,032
7,60
Tebing Tinggi Syahbandar
141,502
7,37
Dolok Masihul
193,173
10,86
Serba Jadi
68,207
2,55
Kotarih
83,267
4,34
Bintang Ayu
66,891
3,48
Silinda
52,353
2,73
Dolok Merawan
131,062
6,83
1.920,277
100,00
Jumlah
22
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai Kabupaten induk. Kabupaten ini memiliki rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 84%, curah hujan berkisar antara 30 sampai dengan 340 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan Agustus – September, hari hujan per bulan berkisar 8-26 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan Agustus – September tiap tahunnya. Rata-rata kecepatan udara berkisar 1,9 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,47 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 23,370 C dan maksimum 32,20 C. 3.2. Demografi dan Mata Pencaharian Jumlah penduduk di Daerah Tingkat II Kabupaten Serdang Bedagai berkisar 588.263 jiwa dengan luas daerah Kabupaten Serdang Bedagai maka kepadatan penduduknya rata-rata 310 jiwa/km2. Adapun etnis yang mendiami antara lain Melayu, Jawa, Batak, Mandailing, Minang dan Tionghoa-Indonesia dan lain-lain. Laju pertumbuhan penduduk di Daerah Tingkat II Kabupaten Serdang Bedagai dari tahun ke tahun dapat diperkirakan rata-rata naik 2,12% setiap tahunnya, dari jumlah penduduk 588.263 jiwa, 76% diantaranya masih bermukin di desa dan 24% lagi berdomisili di kota. Kepadatan penduduk Daerah Tingkat II Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada tabel berikut ini :
23
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
JUMLAH NO
KEPADATAN LUAS (KM2)
KECAMATAN PENDUDUK
PENDUDUK
1
Sei Rampah
66063
210,314
236
2
Sei Bamban
36703
81,610
133
3
Tanjung Beringin
34239
67,572
527
4
Bandar Kalipah
24861
76,468
343
5
Teluk Mengkudu
39068
81,054
489
6
Pantai Cermin
39777
85,068
459
7
Perbaungan
77266
113,868
363
8
Pegajahan
42927
100,708
203
9
Tebing Tinggi
43392
146,032
180
10
Tebing Syahbandar
34742
141,502
61
11
Dolok Masihul
39402
193,173
163
12
Serba Jadi
31899
68,207
134
13
Kotarih
9127
83,267
47
14
Bintang Ayu
13565
66,891
62
15
Silinda
6907
52,353
139
16
Sipispis
31022
221,126
139
17
Dolok Masihul
17303
131,062
160
Jumlah
588263
1.902,277
310
24
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Dari sekitar 588.263 jiwa penduduk Kabupaten Serdang Bedagai yang berusia 9 tahun keatas (penduduk usia kerja), sebanyak 255.565 orang merupakan angkatan kerja. Mereka adalah yang berstatus bekerja 208.565 orang merupakan angkatan kerja. Mereka adalah yang berstatus bekerja 208.072 orang dan berstatus menganggur 47.493 orang. Mereka yang berstatus mencari pekerjaan ini sering disebut dengan pengangguran terbuka (open employment). Sedang mereka yang melakukan kegiatan non ekonomis (bukan angkatan kerja) sebanyak 202.192 orang. Mereka adalah yang mempunyai kegiatan utama sekolah 94.662 orang, mengurus rumah tangga 80.724 orang dan melakukan kegiatan lainnya 26.806 orang. Ditinjau menurut lapangan usaha penduduk yang bekerja, lebih dari 81.962 orang penduduk Kabupaten Serdang Bedagai bekerja di sektor pertanian, sektor perdagangan menyerap pekerja sebanyak 32.690 orang, sektor industri 32.253 orang dan sektor jasa mencapai 30.877 orang. Sedangkan sektor terendah adalah sektor pertambangan/penggalian, dan sektor jasa keuangan masing-masing sebesar 403 orang dan 538 orang. (website Kabupaten Serdang Bedagai). 3.3.Sistem Kekerabatan Begitu banyak suku bangsa yang ada di tanah Indonesia, beragam pula adat kebiasaan hidup yang menjadi tatanan nilai kesehariannya. Aturan-aturan antara satu suku bangsa yang satu dengan suku yang lainnya jelas berbeda walaupun ada yang hampir sama. Bagaimana mereka menghormati apa yang telah diwarisi dari pendahulunya (nenek moyang keturunannya) sebagai bentuk tanda asal usul keturunan mereka. Untuk mengetahui asal usul nenek moyang mereka dapat dilihat 25
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
dari sistem kekerabatan mereka sebagai bentuk tanda asal usul nenek moyangnya. Sampai sekarang hal tersebut masih banyak dilakukan oleh berbagai bangsa di dunia ini sebagai identitas keturunan mereka. Sistem kekerabatan / marga ialah pemberian nama keluarga pada keturunannya sebagai bentuk keturunannya tersebut berasal dari garis keturunan keluarga nama marga tersebut. Serdang Bedagai terdiri dari berbagai suku bangsa, begitu pula sistem kekerabatan yang dianut oleh masyarakatnya. Adapun sistem kekerabatan yang dipakai oleh masyarakatnya yakni patrilineal pada suku Batak, Tionghoa dan lainnya, dan matrilineal pada suku Minangkabau, dan bilateral pada suku Jawa. Mayoritas penduduk menggunakan sistem patrilineal. Namun suku yang menjadi ikon Kabupaten Serdang Bedagai adalah suku Melayu, dimana setiap bangunan atau seni budaya yang lebih sering muncul adalah dari adat istiadat Melayu Deli. 3.4. Potensi Kabupaten Serdang Bedagai Sejalan dengan potensi daerah yang dimiliki oleh Daerah Tingkat II Kabupaten Serdang Bedagai, ada beberapa faktor yang telah berkembang dan masih dapat dikembangkan dalam peningkatan ekspor non-migas yang dapat menjadi devisa bagi daerah tingkat II kabupaten Serdang Bedagai. Seperti komoditi perkebunan dan perikanan (pertambakan), pertanian pangan, industri, pariwisata, perhubungan darat, perdagangan, dan jasa-jasa lainnya yang terus berkembang pesat di Daerah Tingkat II Serdang Bedagai.
26
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
3.5.Hari Jadi dan Moto Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Hari jadi Daerah Kabupaten Serdang Bedagai adalah pada tanggal 7 Januari 2004. Hari jadi sebagaimana dimaksud di atas ini wajib diperingati dan dirayakan oleh seluruh instansi pemerintah dan swasta di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai setiap tahunnya dengan motto adalah “TANAH BERTUAH NEGERI BERADAT”. Motto daerah sebagaimana dimaksud di atas mengandung arti tanah yang subur dan masyarakatnya beradat serta berbudi pekerti luhur.
27
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
BAB IV OBJEK WISATA PANTAI SEBAGAI ASSET UTAMA DALAM INDUSTRI PARIWISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 4.1. Profil Objek Wisata Pantai di Serdang Bedagai
Potensi utama dari Kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang pariwisata adalah letak geografisnya. Kabupaten Serdang Bedagai menawarkan pesona wisata bahari, wisata alam dan wisata budaya yang menakjubkan. Serdang Bedagai yang memiliki panjang pantai kurang lebih 95 Km ini, merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata bahari. Sebagian dari lokasi objek wisata pantai didaerah ini dikelola secara sederhana, tetapi salah satu diantaranya telah dikembangkan secara profesional bekerjasama dengan investor Malaysia, yakni Kawasan Wisata Theme Park Pantai Cermin sebagai ikon Pariwisata di Sumatera Utara akan terus dikembangkan terlebih letaknya cukup strategis dan tidak terlalu jauh dari pusat kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Untuk wisata alam, selain beberapa area pantai, wilayahnya dilalui banyak sungai besar, sedang dan kecil yang berasal dari pegununan Bukit Barisan. Air gunung yang sejuk dan segar mengalir berliku-liku mengukir panorama alam yang indah dan mempesona menuju Selat Malaka. Kondisi ini menjadikan Serdang 28
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Bedagai memiliki beberapa obyek wisata pemandian alam yang telah dikelola sebagai tempat wisata. Sedangkan untuk wisata budaya, penduduknya yang terdiri dari berbagai jenis etnis yakni Melayu sebagai etnis asli serta Simalungun, Batak Toba, Jawa, Karo, Mandailing dan lain-lain sebagai etnis pandatang, memiliki beragam adat istiadat dan budaya yang layak dilestarikan.
Hingga saat ini tercatat ada 8 (delapan) lokasi objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan pemasukan PAD Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata itu adalah :
4.1.1. Pantai Cermin Theme Park
Pantai Cermin terletak di Desa Pantai Cermin kecamatan Pantai Cermin, merupakan kawasan wisata terkenal di Sumatera Utara. Pantai Cermin secara geografis dan administratif terletak pada posisi 2° 57”-30° 16” lintang utara hingga 98° 33”-99° bujur timur.
Pantai cermin berada di pesisir timur pulau Sumatera menghadap ke selatan Malaka. Letaknya ± 45 km dari kota Medan menuju Pematang Siantar (9 km dari Simpang Tiga Perbaungan). Dan dari Sei Rampah (ibukota kabupaten Serdang Bedagai) jaraknya 25 km. Akses menuju pantai ini sangat baik dan kondisi jalan yang cukup lebar dan beraspal mulus membuat perjalanan menuju kawasan wisata ini terasa nyaman. Perjalanan dari kota ke Pantai Cermin dapat ditempuh dengan mobil
29
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
atau sepeda motor. Dan mulai dari Simpang Tiga Perbaungan sampai ke tempat, pengunjung akan menikmati kesejukan karena beberapa lebar di kiri dan kanan jalan terdapat areal perkebunan denagn tanaman kelapa sawit dan coklat.
Kawasan Wisata Pantai Cermin yang terkenal dengan Water Theme Park, merupakan objek wisata alam yang dipadukan dengan wisata buatan (rekreasi) dengan pengelolaan yang profesional. Objek wisata Water Theme Park ini merupakan primadona pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai dan satu-satunya objek wisata rekreasi terbesar di luar Pulau Sumatera. Di objek wisata ini terdapat beberapa fasilitas rekreasi dan olah raga air: Kemudian ditengah lokasi persis ditengah lokasi theme park terdapat pantai putih bersih tentu saja akan menarik untuk dinikmati.
Areal kawasan wisata Pantai Cermin yang sangat luas ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti, camping area, pondok-pondok santai, kios-kios souvenir dan areal parkir serta panggung hiburan. Penataan taman di lokasi water Theme Park sangat menarik dan terkesan asri menyejukkan bagi setiap pengunjung. Sambil berwisata di objek wisata ini setiap pengunjung dapat melihat dari dekat aktifitas kaum nelayan mencari ikan di laut. Hamparan pasir putih di sepanjang pantai menjadi tempat yang menyenangkan bagi pengunjung untuk bersantai, berkemah dan bermain layang-layang. Kemudian Theme Park juga memiliki berbagai jenis permainan yang seru dan menyenangkan bagi pengunjung bertaraf internasional
30
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
seperti layaknya Pantai Ancol di Jakarta, sehingga menciptakan Pantai Cermin Theme Park sebagai ikon pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai.
4.1.2. Pantai Pondok Permai Kota Pari
Terletak di pinggiran pantai desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin. Jarak pantai ini sekitar 43 km dari ibukota profinsi dan 23 km dari ibukota kabupaten. Pondok Permai sudah sangat dikenal oleh masyarakat kota-kota besar di Sumatera Utara bahkan di Indonesia. Restorannya yang berada sangat dekat dengan bibir pantai mengundang minat pengunjung untuk sering datang ke objek wisata Pondok Permai ini. Di areal 9 Ha pada lokasi ini tersedia kolam pancing, sepeda air, pondok-pondok santai dan kuda tunggangan. Makanan khas ikan laut, kepiting, udang dan kerang (sea food) serta jagung bakar dan es kelapa muda khas nya selalu tersedia disini, fasilitas lain tersedia hiburan/musik karaoke juga menjadi favorit bagi para wisatawan yang datang, terutama wisatawan dari kalangan suku Tionghoa. Dilokasi ini sangat cocok untuk bermain layang-layang dan volley pantai. Pada sore hari di hari libur, pantai pondok permai ini pasti nramai oleh pengunjung dari berbagai daerah.
4.1.3. Pantai Klang
Pantai Klang yang berada di Desa Naga Lawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Pantai ini memiliki jarak tempuh sekitar 1-1,5jam denagn jarak sekitar 55 km dari kotamadya
31
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Medan. Dan 20 menit dengan jarak 25 km dari kota Lubuk Pakam. Pantai ini terletak diantara sungai Nipah dan Pantai Sialang Buah. Prasarana untuk memasuki pantai ini sudah di aspal dimana sepanjang jalan memasuki objek wisata ini, wisatwan dapat melihat sawah terbentang luas sehingga dapat menambah ketertarikan para wisatawan yang berkunjung ke pantai ini.
Saat ini saja banyak orang mengunjunginya di akhir pekan. Pada hari-hari libur, Pantai Klang sangat padat dikunjungi pengunjung yang datang dari berbagai daerah seperti Labuhan Batu, Tanjung Balai, Asahan, Tebing Tinggi, Medan dan Tanah karo dengan mobil pribadi dan bus umum yang sengaja dicarter atau sewa dari daerah masing-masing. Di pantai Klang kita dapat menikmati indahnya pemandangan pantai dengan pasirnya yang putih bagai kristal dan melihat deru ombak serta menikmati terpaan angina laut sehingga menghilangkan kepenatan. Kita juga dapat berkunjung ke sumur ajaib (sumur berkah) di sisi pantai. Di kawasan Pantai Klang tersedia pondok-pondok kecil bagi pengunjung, untuk dapat memakai pondok tersebut kita hanya membayar antara Rp 9-20 ribu, menurut ukuran besar pondok yang akan kita sewa. Pondok biasanya digunakan sebagai tempat barang-barang yang dibawa, tempat istirahat dan berteduh bila letih berjalan mengitari pantai atau sehabis mandi di laut. Para pengunjung yang datang ke lokasi objek wisata Pantai Klang selalu terlihat berbasah-basahan. Untuk anak-anak dapat berenang dan bermain bersama riak ombak di tepi pantai yang telah tersediakan di kawasan tepi pantai khusus untuk anak-anak dan lebih mengasikkan dalam menikmati mandi air laut dan 32
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
berenang di sekitar tepi pantai masyarakat sekitar pantai dan pengelola menyediakan ban untuk disewa dengan harga yang relative murah dan terjangkau hanya Rp. 3000 atau Rp 5.000.
4.1.4. Pantai Gudang Garam
Di Pantai Gudang Garam tersedia fasilitas penginapan (hotel) dilengkapi AC, restoran seafood, karaoke/musik dan pondok-pondok santai serta beberapa kolam pancing. Hamparan pasir putih di sepanjang pantai di lokasi objek wisata ini sangat menarik dan dapat dijadikan tempat bermain volley pantai serta permainan pantai lainnya. Lokasi pantai ini terletak ± 43 km dari kota Medan dan 23 km dari ibukota kabupaten yaitu Sei Rampah. Pantai ini juga terdapat di Kecamatan Pantai Cermin, Desa Kota Pari, yang mana objek nya terletak diantara Pantai Mutiara 88 dan Pantai Pondok Permai. Dapat ditempuh ± 20 menit dari Simpang Tiga Perbaungan, dan jalan menuju ke sana sama seperti jalan menuju ke pantai Pondok Permai, terdapat perumahan penduduk dan perkebunan kelapa sawit disekitarnya. Danh pada kesempatan atau waktu-waktu tertentu, pantrai ini akan mengadakan acaraacara/event-event yang menarik. Dan belakangan ini, telah dibangun sarana baru di Pantai Gudang Garam yakni resort hotel yang tentu saja semakin memudahkan bagi pengunjung untuk bermalam sambil menikmati keindahan pantai itu di malam hari.
33
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
4.1.5. Pantai Sialang Buah
Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, berjarak 60 Km dari kota Medan atau 9 Km dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Serdang Bedagai) melewati rute Medan – Tebing Tinggi. Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, Pantai Sialang Buah juga dikenal dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Oleh karena itu, banyak pengunjung yang datang kesini bukan hanya sekedar menikmati pemandangan alamnya yang menawan, tetapi juga membeli ikan-ikan laut segar.
Di pinggir pantai terdapat pondok-pondok santai dan warung makanan. Juga tersedia tempat penyewaan ban (pelampung) bagi pengunjung yang ingin berenang di pantai. Semilir angin yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai di sini. Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun domestik pada hari libur. Pengunjung dapat membeli souvenir dari kulit kerang yang banyak di jual di pinggir pantai, sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang.
4.1.6. Pantai Kuala Putri Pantai Kuala Putri terletak di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin, dengan jarak sekitar 28 km dari ibukota kabupaten atau sekitar 30 menit dari Perbaungan. Di objek wisata ini pengunjung dapat berbaur dan melihat kehidupan masyarakat nelayan. Dan sama hal nya dengan objek-objek wisata pantai yang
34
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
lainnya, disini juga terdapat restoran seafood, pondok-pondok santai dan panggung hiburan serta kolam pancing. 4.1.7. Pantai Mutiara 88
Pantai ini terletak di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, sekitar ± 43 km dari Kota Medan dan ± 23 km dari ibukota kabupaten. Objek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya di areal hutan bakau (mangrove) di tepi pantai Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, lingkungannya terlihat asri. Pengunjung objek wisata ini dapat melihat tempat berkembang biaknya ikan laut dan kepiting di dalam air diantara akar-akar pohon bakau. Disini tersedia restoran dengan sajian ikanikan laut (sea food) dan pondok-pondok santai dengan harga yang terjangkau.
4.1.8. Pulau Berhala
Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai sangat berpotensi untuk dijadikan kawasan wisata bahari karena keindahannya alamnya yang sangat luar biasa. Sehingga tidak mengherankan jika banyak orang mengatakan pulau ini sangat eksotik. Pulau Berhala yang memiliki topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih tentau saja akan menarik untuk dinikmati, kendati berada pada Selat Malaka yang lalu lintasnya sangat padat mencapai 54 ribu kapal setiap tahu melintasinya. Selain kondisi alamnya masih asri, jelasnya, pulau terluar Indonesia di Selat Malaka seluas 2,5 kilometer persegi ini kaya akan keanekaragaman hayati seperti, ikan dan terumbu karang yang sangat indah dan tidak dimiliki oleh 35
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
negara lain. Bahkan pada awal dan akhir tahun, Pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Pulau ini juga dinyatakan memiliki 60 persen biota yang hidup di Indonesia sehingga telah ditetapkan sebagai kawasan wisata bahari melalui Perda No 12 Tahun 2006 yang dapat dikembangkan selama tetap berwawasan lingkungan.
Tidak terlalu sulit untuk sampai ke Pulau Berhala, jarak tempuhnya juga sangat dekat. Dari pelabuhan Belawan jaraknya sekitar 70 mil. Sementara kalau perjalanan dengan kapal hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam dari pelabuhan rakyat di Tanjung Beringin atau Pantai Cermin. Upaya yang perlu dilakukan dalam mengembangkan potensi wisata pulai ini, adalah dengan campur tangan investor untuk memperkenalkan keindahan Pulau Berhala yang dinilai memiliki banyak kelebihan dibanding pulau-pulau lainnya.
Selain objek wisata diatas yang telah dikembangkan dan memberikan PAD bagi Kabupaten Serdang Bedagai, masih terdapat beberapa lokasi di sepanjang garis pantai itu yang masih berpotensi untuk dikembangkan seperti : •
Pantai Citra Wangi, 47 km dari Medan (jalur P.Cermin menelusuri pantai)
•
Pantai Sri Mersing, 48 km dari Medan (jalur P.Cermin menelusuri pantai)
•
Pantai Matik-matik, 53 km dari Medan (jalur P.Cermin menelusuri pantai)
•
Pantai Nipah Indah, 55 km dari Medan (jalur P.Cermin menelusuri pantai)
36
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
•
Pantai Sentang, 61 km dari ibukota Propinsi dan 48 km dari ibukota Kabupaten. Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu.
•
Pantai Merdeka Indah, 65 km dari ibukota Propinsi dan 48 km dari ibukota Kabupaten. Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin.
•
Pantai Budi, 65 km dari ibukota Propinsi dan 48 km dari ibukota Kabupaten. Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu.
Ke tujuh objek wisata ini berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata bahari. Selain berdekatan jalan penghubung antara objek di atas memiliki aksesibilitas yang baik dengan jalur transportasi jalan kelas III B yang dikenal dengan jalur menelusuri pantai.
4.2. Pembangunan Pariwisata Serdang Bedagai Khususnya pada Objek Wisata Bahari/Pantai
Pembangunan kepariwisataan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan daerah secara keseluruhan mengingat berwisata sudah menjadi kebutuhan (secara relatif) dan tidak lagi dipandang oleh masyarakat sebagai fenomena yang mewah, akan tetapi juga memiliki potensi dan keunggulan dalam sektor perekonomian daerah. Untuk Kabupten Serdang Bedagai potensi wisata di daerah sekitar Pantai Cermin, Pantai Bedagai, Pantai Sialang Buah, Pemandian Alam Batu Nongol dan pemandian Alam Ancol. Dimana objek-objek wisata tersebut terdiri dari keindahan alam, dan wisata bahari. Pada tahun 2004 jumlah kunjungan 37
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
wisatawan lokal sebanyak 106.724 orang, domestik 395 orang dan wisatawan mancanegara 123 orang.
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri ataupun luar negeri menuju objek-objek wisata selama 5 tahun kedepan (2006-2010) adalah sebagai berikut : ¾
Meningkatkan promosi budaya dan pariwisata baik di dalam maupun luar negeri.
¾
Meningkatkan aksesibilitas menuju daerah tujuan wisata.
¾
Mengembangkan potensi wisata bahari, dengan memenuhi sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan wisatawan.
¾
Mengembangkan sistem informasi pariwisata yang handal dan terpercaya.
¾
Mengembangkan kerjasama luar negeri antara lain dengan mengundang tour operator mancanegara berkunjung ke Kabupaten Serdang Bedagai.
¾
Mendukung pelaksanaan even-even dan hiburan wisata yang tertuang dalam kalender wisata dan kuantitas yang semakin meningkat.
Sekitar di awal bulan pada tahun 2005 jalan kabupaten yang berada di jalan Lubuk Pakam-Galang-Dolok Masihul-Tebing Tinggi ditetapkan menjadi Jalan Kabupaten. Namun jalan ini masih belum dimanfaatkan seutuhnya oleh pengguna jalan. Namun hal ini kemungkinan disebabkan oleh belum diperbaikinya jalan dari Dolok Masihul menuju Tebing Tinggi. Selain jalur alternatif di atas Kabupaten 38
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Serdang Bedagai juga memiliki jalan alternatif lain yaitu jalur menelusuri pantai. Namun jalan ini masih dirasa terlalu sempit untuk mobil atau truk berbadan besar dan jalan ini merupakan jalan kelas III B sehingga jalan ini tidak digunakan oleh angkutan Lintas Sumatera. Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu juga akan berdampak cukup signifikan bagi pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Serdang Bedagai, untuk itu diperlukan intensitas pekerjaan yang lebih tinggi dalam merencanakan Tatralok.
Terlebih dalam bidang perhubungan. Salah satu pemikiran yang telah dilaksanakan adalah pemanfaatan jalur menelusuri pantai. Walau lebar jalan ini masih kecil namun sudah banyak angkutan-angkutan kecil yang menggunakan jalur ini terlebih untuk bepergian dalam rangka bertamasya ke objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Karena sesuai namanya jalan ini menghubungkan objek-objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai dan dikemudian direncanakan membuka jalan dari Kuala Namu langsung melalui jalur menelusuri pantai sehingga dapat memudahkan pengguna jasa penerbangan yang nantinya akan melewati Kabupaten Serdang Bedagai, tentu saja dengan pelebaran jalan dan peningkatan kelas jalan nantinya (diatas IIIA). Dan kesemua ini bisa terlaksana dengan kerjasama yang baik dengan Dinas Pekerjaan Umum Daerah (Dinas PUD) Kabupaten Serdang Bedagai dan Pemprop. Sumatera Utara.
39
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
4.3. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Pengembangan Pengelolaan Objek Wisata Bahari di Kabupaten Serdang Bedagai
Dalam upaya pengembangan objek-objek wisata di daerah Kabupaten Serdang Bedagai terutama pada objek wisata bahari, masih terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaannya, seperti : 1. Lemahnya peraturan desa dan peraturan yang mengatur tata pelaksanaan pengembangan menyebabkan kurangnya kesadaran sumber daya manusia dalam hal kebersihan dan pelayanan yang baik bagi wisatawan. 2. Lemahnya sumber daya manusia dalam hal pelayanan jasa kepariwisataan, seperti penyediaan pemandu wisata (guide) dan kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. 3. Kurangnya perhatian pemerintah dalam pengelolaan akomodasi. 4. Kurangnya infrastruktur pendukung serta kondisi jalan yang rusak di beberapa jalur. 5. Kurangnya partisipasi dari pihak-pihak sponsor ataupun pihak-pihak yang terkait. 6. Kurangnya kesadaran masyarakat setempat tentang arti dan nilai-nilai sejarah dari objek-objek tersebut.
Untuk itu sangat diperlukan bantuan dari pihak-pihak pengembangan kepariwisataan dan juga masyarakat setempat agar potensi kepariwisataan di daerah
40
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Kabupaten Serdang Bedagai dapat berkembang lebih baik lagi dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dan terutama para wisatawan mancanegara. 4.4. Upaya Pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Serdang Bedagai Dalam upaya pelestarian objek-objek wisata di daerah Kabupaten Serdang Bedagai maka perlu adanya bantuan dari pihak masyarakat setempat maupun pihakpihak pengembangan dan pelestarian objek-objek wisata tersebut. Pemerintah telah membuat suatu dasar pertimbangan dalam rangka mengupayakan pelestarian dan pengembangan kepariwisataan yang telah ditetapkan dalam GBHN seperti pembinaan dan
pengembangan
pariwisata
dalam
negeri
terus
ditingkatkan
untuk
memperkenalkan objek-objek dan daya tarik wisata yang sekaligus dapat mengenal lingkungan alam dan budaya bangsa sendiri disamping menghasilkan lapangan kerja. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan yaitu antara lain sebagai berikut : •
Mengembangkan lebih jauh potensi objek-objek wisata yang dimiliki dalam menunjang kepariwisataan di daerah Kabupaten Serdang Bedagai khususnya dan di Sumatera Utara umumnya serta perlu adanya perhatian khusus ke objek-objek wisata tersebut, seperti perenovasian ulang apabila terjadi kerusakan tanpa menghilangkan nilai-nilai sejarah yang terdapat pada objek tersebut
•
Membuat jalur khusus atau akses yang memadai sehingga memudahkan pengunjung untuk mencapai objek wisata yang dituju.
41
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
•
Sesering mungkin diadakan kegiatan yang bersifat alam, seperti berkemah (camping), berselancar (surfing), voli pantai, festival layangan, menyelam (diving), dan sebagainya dengan tujuan agar wisatawan tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut.
•
Membangun akomodasi bagi para wisatawan yang datang berkunjung untuk waktu yang lama atau dengan kata lain melakukan penelitian di daerah tersebut.
•
Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat dalam hal pelayanan jasa kepariwisataan seperti pemandu wisata (guide), kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya.
•
Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat setempat untuk menjaga dan melestarikan objek-objek tersebut serta terus melanjutkan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghibur dan menarik para wisatawan serta memberi pengarahan kepada masyarakat atas sikap yang pantas dilakukan kepada para wisatawan ketika berkunjung ke daerah mereka dengan cara bersifat lebih terbuka dan memberi sedikit kelonggaran kepada pengunjung untuk melihatlihat ke objek tersebut.
•
Mempromosikan objek-objek wisata tersebut melalui media elektronika, media cetak, ataupun dari individu ke individu lain serta mengadakan diskon khusus pada event-event tertentu.
42
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
•
Perlu adanya partisipasi dan sponsor yang besar dari pihak-pihak yang terkait dalam pengembangan kepariwisataan tersebut. Upaya mendukung pengembangan potensi kepariwisataan di Kabupaten
Serdang Bedagai, sangat diperlukan penanganan yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat memberikan jaminan perencanaan jangka panjang dan jangka pendek dalam pengembangan masa depan objek wisata di daerah Kabupaten Serdang Bedagai.
43
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Umumnya yang paling banyak diminati adalah wisata air yakni mengunjungi pantai atau sungai. Harus diakui kondisi geografis Sergai memang memberikan keuntungan bagi Sergai seperti jarak yang tidak terlalu jauh dari kota Medan. Pemanfaatan potensi alam maupun budaya yang dimiliki Sergai akan menjadi daya tarik wisata yang berbasis lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah prinsip dalam membangun dunia kepariwisataan. Potensi wisata yang begitu banyak ini pelan-pelan mulai dibenahi Pemkab Sergai. Kawasan-kawasan wisata ditata apik dan dijaga kebersihannya
Potensi utama dari Kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang pariwisata adalah letak geografisnya. Kabupaten Serdang Bedagai menawarkan pesona wisata bahari, wisata alam dan wisata budaya yang menakjubkan. Serdang Bedagai yang memiliki panjang pantai ± 95 Km ini, merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata bahari. Seperti halnya Pantai Cermin yang telah dijadikan sebagai objek wisata yang bertaraf internasional walaupun masih dalam rangka pembangunan dan pembukaan Pulau Berhala juga akan dipersiapkan menjadi marine tourism (wisata bahari). Hal ini ditandai dengan akan disetujuinya 44
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
pengembangan objek wisata bahari di lokasi itu oleh investor. Hal ini diharapkan dapat menambah pemasukan PAD dari sektor Pariwisata serta menambah tingkat kemakmuran bagi penduduk di sekitar pantai tersebut..
Dan di sini, objek wisata yang ditawarkan pada Daerah Tingkat II Kabupaten Serdang Bedagai memiliki prospek untuk menunjang kepariwisataan di daerah tersebut, dimana pemerintah daerah telah membuat dan menyusun rencana-rencana pengembangan untuk objek wisata itu. Oleh karena itu dibutuhkan penataan serius dan terarah yang dilakukan oleh pemerintah, swasta ataupun masyarakat sendiri terhadap objek wisata yang ada sehingga nantinya diharapkan peminat aka objek wisata ini dapat bertambah dan menjadi objek wisata yang digemari.
45
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Madjid Mukhtamar. Geografi Pariwisata Indonesia. Batong Jaya. Medan : 2003 Pendit, Nyoman.S. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Pradnya Pratama. Jakarta : 1994 Sinaga. Pengantar Ilmu Pariwisata Dasar. Balai Pustaka. Jakarta : 1995 Suantoro, Gamal. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : 2002 Yoeti, Oka. Pengantar Pariwisata. Pradnya Pratama. Jakarta : 2002 Situs Serdang Bedagai.com
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
LAMPIRAN Peta Kabupaten Serdang Bedagai
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
LAMPIRAN
Beberapa Objek Wisata Pantai yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai
Pantai Cermin
Pantai Klang
Pantai Pondok Permai
Pulau Berhala
Pantai Gudang Garam
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
Pantai Mutiara 88
Pantai Kuala Putri
Pantai Cermin Theme Park
Pantai Sialang Buah
Pantai Cermin Resort Hotel
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: GUSTI RANDIKA
Tempat/Tanggal Lahir
: Perbaungan, 21 Maret 1988
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Hobby
: Membaca dan Menyanyi
Alamat
: Kompleks Sawit Indah Jln. Malinda II Blok 55 Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Serdang Bedagai, 20986
Telepon
: 081263848842
Pendidikan
: SD Negeri 101932 Perbaungan SMP Negeri 1 Perbaungan SMA Negeri 1 Perbaungan
Nama Orang Tua
: Ayah : SUMARDI Ibu
: Almh. NETTY YULINAR
Pekerjaan Orang Tua
: Wiraswasta
Alamat Orang Tua
: Kompleks Sawit Indah Jln. Malinda II Blok 55 Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Serdang Bedagai, 20986
Gusti Randika : Objek Wisata Pantai Sebagai Asset Utama Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008