PENERAPAN MODEL BELAJAR PAKEM PADA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN IDENTITAS DIRI KELUARGA DAN KEKERABATAN UNTUK MENINGKAKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SEMESTER I SD NEGERI DUYUNGAN I Gunarti SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Email :
[email protected] Abstrak : Model belajar PAKEM (Pembelajaran yang aktit, Kreatif, efektif dan Menyenangkan) adalah model belajar yang meningkatkan motivasi dan minat yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akbiat suatu keputusan. Dalam banyak situasi, menemukan PAKEM sama saja dengan menciptakan minat dalam apa yang sedang anak pelajari, dengan menghubungkannya dengan "dunia nyata". Ini terutama benar dalam situasi belajar formal. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013, di mana peneliti melaksanakan tugas sebagai guru pengajar. Obyek penelitian adalah siswa kelas II semester I, mata pelajaran yang diteliti yakni IPS pokok bahasan Identitas Diri Keluarga dan Kekerabatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan Nopember sampai bulan Desember 2013. Dari hasil nilai rata-rata prestasi belajar siswa dengan menerapkan Model belajar Pakem menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya. dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas II pada siklus I adalah : 69,23 cukup, dan siklus II nilai rata-ratanya mencapai : 83,33 baik. Hal ini menandakan keberhasilan dengan penerapan model belajar Pakem dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pokok bahasan 'Identitas Diri Keluarga dan Kekerabatan' terhadap siswa di Kelas II SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013
Kata Kunci : prestasi belajar, PAKEM, IPS. Model belajar PAKEM (Pembelajaran yang aktif, Kreatif, efektif dan Menyenangkan) adalah model belajar yang meningkatkan motivasi dan minat yang di dapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Dalam banyak situasi, menemukan PAKEM sama saja dengan menciptakan minat dalam apa yang sedang anak pelajari, dengan menghubungkannya dengan "dunia nyata". Ini terutama benar dalam situasi belajar formal. Adapun manfaat menggunakan model belajar PAKEM antara lain : 1) Untuk meningkatkan motivasi pada diri siswa untuk mencapai tujuan, 2) Mengetahui langkahIangkah untuk menumbuhkan minat dalam segala sesuatu, 3) Mengetahui seluk beluk belajar aktif, 4) Meningkatkan kualitas hidup siswa. Sedangkan pengertian belajar mengajar menurut Winarno Surakhmad dalam bukunya yang berjudul Dasar dan Teknik
Metodologi Pengajaran, bahwa "Belajar adalah merupakan proses pertumbuhan yang dihasilakan oleh perhubungan berkondisi antara stimulus dan respon" (Winarno Surakhmad, hal, 65) Belajar adalah merupakan proses usaha siswa pada tempat tertentu yang berlangsung pada jangka waktu tertentu dan untuk mencapai perubahan yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap serta perbuatan dan dinyatakan dalam bentuk angka atau pernyataan nilai.(Team P3G, 1985, hal. 55) Jadi berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa melalui tes akademis atau di lembaga sekolah sebagai lembaga formal, yang mana hasil tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk angka (kuantitatif) yaitu nilai yang diperoleh dari hasil tes sumatif, sub sumatif, yang diperhitungkan juga dengan hasil tatap muka ke dalam bentuk skor. 55
56 | Jurnal Karya Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Desember 2015 hlm 55 - 59
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini menggunakan judul "Penerapan Model Belajar Pakem Pada Pelajaran IPS Pokok Bahasan ‘Identitas Diri Keluarga Dan Kekerabatan’ Untuk Meningkakan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Semester I SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013" Setelah diidentifikasi masalah yang dihimpun oleh penulis adalah sebagai berikut: 1) Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS. 2) Pembelajaran IPS kurang menyenangkan siswa (tidak berminat). 3) Belum kreatifnya guru dalam menggunakan metode yang bervariasi. 4) Pembelajaran IPS masih berjalan dengan monoton. 5) Rendahnya kualitas belajar IPS. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013, di mana peneliti melaksanakan tugas sebagai guru pengajar. Obyek penelitian adalah siswa kelas II semester I, mata pelajaran yang diteliti yakni IPS Pokok Bahasan 'Identitas Diri Keluarga dan Kekerabatan1. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu Bulan Nopember sampai Bulan Desember 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas II SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel yang diambil adalah jumlah keseluruhan siswa Kelas II SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 16 siswa. Jenis dan Sumber Data Data Primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari pihak pertama, dalam hal ini dilakukan langsung kepada sejumlah siswa yang di jadikan sebagai obyek penelitian yaitu siswa Kelas II SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu
Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013. Data Sekunder diambil dari pihak kedua dan kemudian dilaporkan, misalnya data nilai prestasi. Adapun jenis data yang diperlukan disini adalah data mengenai nama-nama siswa yang di jadikan obyek penelitian yaitu siswa Kelas II SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013. Siklus Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, Pada siklus I dan siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan. Setiap sikius pelaksanaannya dapat berubah sesuai yang ingin dicapai. Hal ini untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS. Instrumen Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen yang meliputi: a) Lembar Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan 'Identitas Diri Keluarga Dan Kekerabatan'. b) Analisis hasil penilaian ulangan harian setiap akhir siklus. c) Program perbaikan pengayaan. d) Lembar observasi siswa dan guru. e) Data aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. HASIL PENELITIAN Setting yang dijadikan obyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sekolah SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, di sekolah tersebut penulis menjabat sebagai guru pengajar. Dengan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis berupaya meningkatkan kualitas belajar yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Siklus I Perencanaan Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo'a.
Gunarti, Penerapan Model Belajar PAKEM Pada Pelajaran IPS: Identaitas Diri Kuluarga dan Kekerabatan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Semester I SD Negeri Duyungan I | 57
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (Kegiatan Inti Pembelajaran). Guru menjelaskan materi Identitas Diri Keluarga Dan Kekerabatan. Pelaksanaan Guru mengadakan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk memotivasi siswa. Menyuruh masing-masing siswa untuk maju berdiri di depan kelas kemudian menyuruh memperkenalkan dirinya. Guru menugaskan kepada siswa untuk menulis nama, umur, alamat, dan hobinya masing-masing dalam bukunya masing-masing dan hasilnya dikumpulkan kepada guru. Siswa mengerjakan soal yang telah disiapkan oleh guru mengenai materi yang dibahas. Guru memberikan tugas untuk menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam rumahnya. Pengamatan Berdasarkan pengamatan kolaborator, kinerja guru dan siswa telah mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke 2 dan 3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa pada proses pembelajaran.
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tabel 1 Hasil Pengamatan Kolaborator Aspek Yang Dinilai Pengusaa Pene Nama n Konsep Rata rapa & Nilai-rata n Nilai Muhammad Izzan 75 70 73 Aflaha Ahmad Mahtun 70 70 70 In’am Aprilia Tri 65 65 65 Handayani Dini Vidya Zahrani 65 70 68 Dwiky Wahyu 70 70 70 Saputra Fatimatus Zahro 65 70 68 Joko Satrio 70 75 73 Muhammad Agus 65 65 65 Efendi Muhammad Saifur 75 70 73
No
Nama
Aspek Yang Dinilai Pengusaa Pene n Konsep Rata rapa & Nilai-rata n Nilai
Rohman Rizkiani Maulidia 10 Santy 11 Sandi Aulia Sugiarto Sefiola Cahya 12 Yolandika Jumlah
830
Rata-rata
69,16
70
65
68
75
65
70
65
70
68
825 831 68,7 69,2 5 5
Refleksi Pada siklus I keberhasilan dan kegagalan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan. Siswa mulai mengikuti kegiatan pembelajaran cukup baik. Guru mulai terbiasa melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model belajar Pakem. Kegiatan pembelajaran berlangsung cukup efektif. Hal ini ditunjukan dari data nilai tes pada siklus I adalah 69,25. Siklus II Perencanaan Guru memberikan bimbingan kepada siswa agar mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir pelajaran selesai. Guru memberikan pengarahan kepada siswa agar memperhatikan guru pada saat menerangkan materi pelajaran. Mengadakan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan. Pelaksanaan Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok. Guru memberi tugas kelompok kepada siswa untuk menceritakan kasih sayang keluarganya masing-masing dengan mencari tempat rindang di luar kelas, duduk melingkar dan bergerombol, satu anak menceritakan satu cerita, dan sebelum cerita sebutkan nama dan alamatnya. Setelah siswa melakukan tugas kelompok tersebut, guru mengajak siswa untuk kembali ke kelas. Guru menanyakan tentang pelaksanaan tugas kelompok tersebut
58 | Jurnal Karya Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Desember 2015 hlm 55 - 59
Memberi waktu kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah. Mengadakan evaluasi diakhir pelajaran. Memberikan penilaian hasil evaluasi. Pengamatan Berdasarkan pengamatan kolaborator, kinerja guru dan siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dari catatan lapangan diketahui adanya sebagian materi pelajaran yang sebelumnya sulit dipahami, setelah proses pembelajaran materi pelajaran tersebut dapat dipahami secara benar. Jumlah Pengusaan Konsep & NilaiNilai 995, rata rata 82,91, Jumlah Penerapan 1005, rata rata 83,73. Refleksi Guru dan siswa mulai terbiasa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model belajar Pakem. Kegiatan pembelajaran berlangsung efektif hal ini ditunjukan oleh adanya peningkatan kemampuan siswa seperti yang terlihat dari data nilai akhir siklus II yang mengalami peningkatan menjadi 83,33 baik. Paparan Data dan Kesimpulan Siklus Penelitian
Prestasi Belajar
Siklus I Siklus II
69,25 83,33
Persentase (%)
14,08%
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan sebelum sampai akhir siklus yang ke-II diketahui nilai rata-rata siswa kelas II pada siklus yang ke-I adalah (69,25) dan nilai rata-rata siswa setelah menerapkan model belajar Pakem pada siklus ke-II (83,33) baik. Dari peningkatan siklus I dan siklus II diketahui adanya peningkatan siklus keseluruhan sebesar 14,08%. Interprestasi Data Dari hasil nilai rata-rata prestasi belajar siswa dengan menerapkan Model belajar Pakem menunjukkan prestasi belajar yang
meningkat dari setiap siklusnya. Dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa Kelas II pada siklus I adalah : 69,25 cukup, dan siklus II nilai rata-ratanya mencapai : 83,33 baik. Hal ini menandakan keberhasilan dengan penerapan model belajar Pakem dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pokok bahasan 'Identitas Diri Keluarga dan Kekerabatan' terhadap siswa di Kelas II SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013. Grafik 1 Peningkatan Prestasi Belajar IPS Dengan Penerapan Model Belajar Pakem 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 SiklusSiklus I II Penerapa… KESIMPULAN Dengan mclaksanakan model belajar Pakem siswa Kelas II SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013 lebih mudah untuk memahami materi tentang "Identitas Diri Keluarga dan Kekerabatan" Respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode model belajar Pakem respon siswa sangat baik, ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata yang dari siklus ke siklus semakin membaik. Dari hasil nilai rata-rata prestasi belajar siswa dengan menerapkan Model belajar Pakem menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya. dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa Kelas II
Gunarti, Penerapan Model Belajar PAKEM Pada Pelajaran IPS: Identaitas Diri Kuluarga dan Kekerabatan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Semester I SD Negeri Duyungan I | 59
pada siklus I adalah : 69,25 cukup, dan siklus II nilai rata-ratanya mencapai : 83,33 baik. Hal ini menandakan keberhasilan dengan penerapan model belajar Pakem dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pokok
bahasan 'Identitas Diri Keluarga dan Kekerabatan' terhadap siswa di Kelas II SD Negeri Duyungan I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2012/2013
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. (1960. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Djumanta, Wahyudin. (1999), IPS Untuk Kelas ISD. Bandung : Multi Turst. Kurikulum SD. (1994). Garis - garis Besar Program Pengajaran. Jakarta : Derpartemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nur, Muhammad, dkk. (2000). Pembelajaran Model belajar Pakem Surabaya : Universitiy Press. Sukisno, dan Simangunsong, Wilson. (2001). IPS Untuk SD. Jakarta : Eralngga. Dunne dan Ted Wragg. 1996. Pembelajaran Efektif. Grasindo: Jakarta. Rachmahdiarti, Fida, 2001. Pembelajaran Model belajar Pakem DepdikBud : Jatim. Surjadi, 1989.Membuat Siswa Aktif Belajar. Mandarmaju : Bandung. Subianto, 1990. Strategi Belajar Mengejar IPS. IKIP Malang : Malang Maesure, Siti, 1999. Penerapan Model Belajar PAKEM. F.MIPA
UNESA, Surabaya.