LAPORAN UTAMA
Ground Breaking Tanaman 2012 Kegiatan penanaman yang dilakukan Perum Perhutani selama ini tidak pernah diupacarakan sehingga gaungnya kurang. Agar ada gaung yang lebih besar sekarang kita upacarakan, karena Perhutani sendiri sekarang diminta untuk lebih memprioritaskan penanaman. Tahun ini dicanangkan penanaman dengan tajuk ‘Ground Breaking Tanaman 2012’.
2 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
Demikian dikatakan Direktur Utama Perum Perhutani, Ir Bambang Sukamanto, mengawali sambutannya di hadapan Gubernur Jawa Tengah, Bupati Blora dan jajaran pejabat dari instansi terkait pada pencangangan Ground Breaking Tanaman 2012. “ Program ini merupakan program prioritas Perum Perhutani yang selama ini dalam mengelola kawasannya bertumpu pada landasan pokok 3P, Planet, People dan Profit,” katanya pada pencanangan Ground Breaking Tanaman 2012 yang berlangsung di petak 49 b RPH Kedungringin BKPH Ngliron KPH Randublatung (2/12). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan serupa yang diawali dari Perum Perhutani Unit III Jabar dan Banten di KPH Banten, Unit II Jatim di KPH Mojokerto dan terakhir di Unit I Jateng tepatnya di petak 49 tersebut. Landasan 3P tersebut ditegaskan Bambang sangat penting dan saling terkait untuk eksistensi perusahaan. Bagaimana Perhutani harus menjaga dan merawat
hutan di bumi Jawa ini dengan sebaik mungkin agar memberikan manfaat kepada masyarakat yang pada gilirannya juga memberikan keuntungan bagi perusahaan (profit). Sebagai perusahaan, profit sangat perlu untuk memberikan pertumbuhan kepada perusahaan lebih baik. Menurunnya kualitas sumber daya hutan akhir-akhir ini dikatakan Bambang mendorong direksi juga lebih menekankan pelaksanaan 3 P kepada seluruh karyawan untuk lebih ada kepedulian dalam menanam. “ Jadi kita tingkatkan semua, karena kalau perusahaan tidak eksis nantinya kita akan sulit lagi untuk mengembangkan atau menanam lebih banyak lagi,” tegasnya dimana perusahaan sekarang juga lebih peduli kepada karyawannya. “ Karena kalau perusahaan tidak peduli kepada karyawan nanti karyawan tidak peduli kepada perusahaan. Usaha timbal balik ini secara bertahap akan diperbaiki dengan memperbaiki kesejahteraan karya-
melalui anak perusahaan juga binaan Perhutani seluas 2.221 hektar. diberi tugas untuk menanami laMenyinggung pelaksanaan PHBM di han-lahan milik seperti yang ada Jawa Tengah yang memilki 1933 Desa di Jawa Barat dan Jawa Timur. hutan 1909 diantaranya sudah melakukan “ Ini juga merupakan kepedu- MoU dengan Perhutani dan 209 diantalian BUMN yang sekarang seba- ranya dikatakan telah terbentuk koperasi. gian besar dananya untuk disalur- Selama kurun 10 tahun juga telah diberikan kan oleh Perhutani,” katanya. sharing kepada LMDH sebesar Rp 101,7 Menanam pohon di luar ka- miliar dimana hampir 40 % terserap untuk wasan ia katakan juga menjadi LMDH di wilayah kabupaten Blora. salah satu hal yang penting yang Sedang untuk dana pinjaman lunak diharapkan gerakan tersebut PKBL dalam satu dekade ini juga telah disajuga menjadi perhatian semua lurkan dana sebesar Rp 33,3 miliar untuk karyawan Perhutani untuk peduli 5.322 mitra binaan. tanaman. Usai pencanan kepada pers Gubernur “ Karena tanaman meru- Jateng, Bibit Waluyo juga menyampaikan pakan core bisnis perusahaan, bahwa sinergi antara Perum Perhutani karena tanpa tanaman perusha- dengan masyarakat desa hutan (LMDH) an tidak bisa langgeng,” pung- dalam kerangka PHBM sangat penting dan kasnya. perlu terus ditingkatkan untuk bisa menjadiSementara itu Kepala Perum kan hutan ijo royo-royo. Perhutani Unit I, Ir Teguh Hadi “ Dengan hutan yang ijo royo-royo maka Siswanto dalam keterangannya bisa sebagai penyimpan kandungan air dan mengatakan untuk tingkat Unit I menjadikan masyarakat menjadi makmur,” Jawa Tengah, tahun ini Perhuta- katanya. ni akan menanami lahan seluas Dilibatkannya LMDH dalam turut men16.642 hektar terdiri untuk tana- jaga dan merawat dan mengembangkan man JPP seluas 11.500 hektar potensi yang ada di hutan sangat besar dan sisanya untuk ditanami manfaatnya untuk pemberdayaan masyaramenggunakan tanaman rimba. kat desa sekitar hutan menuju kehidupan Dirut Perhutani, Ir Bambang Sukmananto. “ Untuk keperluan itu, kami yang lebih baik. Sebagai imbalannya telah sediakan bibit sebanyak Perhutani pun memberikan 25 % hasilnya wan menjadi hal yang sangat penting. Kare25.000.100 plances yang sudah berupa sharing kepada masyarakat LMDH. na kita bersama-sama untuk membangun siap tanam,” katanya. Pada kempatan tersebut juga diberikan Perhutani ini lebih baik,” lanjutnya. Selain itu untuk penanaman di luar ka- sejumlah penghargaan, bantuan PKBL dan Kepedulaian terhadap tanaman, sep- wasan pihaknya juga telah menanam 1,4 bantuan untuk anak-anak kurang mampu. erti pelaksanaan ground breaking tanaman juta plances untuk masyarakat dan lahan n S.Widhi memang sudah merupakan salah satu program pokok Perhutani. Menanam selain memang sudah tugasnya perusahaan, kata Bambang, juga menginstruksikan kepada setiap karyawan untuk menanam 25 pohon dimana saja di luar tugas pokok perusahaan. “ Ini menjadi penting karena kita menginstuksikan orang lain menanam tapi insan Perhutani sendiri kurang ada kepedulian,” katanya. Program tersebut dikatakan sudah berjalan. Laki-laki, perempuan pegawai Perhutani sudah menanam dan nantinya akan dikompetisikan di masing-masing satuan wilayah kerja. Meski potensi SDH menurun, selama ini Perum Perhutani dinilai paling berhasil menghijaukan kawasannya maupun dalam menangani masalah sosial masyarakat di sekitar hutan. Buktinya apa yang dilakukan oleh Perhutani menjadi tolok ukur dalam kegiatan tanaman dan penyelesaian konflik. Disampaikan Bambang sebagaimana dikatakan Meneg BUMN, Dahlan Iskan agar para PTP bisa mencontoh Perum Perhutani dalam pengelolaan perusahaannya. Di luar Jawa, kata Bambang, terutama di perkebunan-perkebunan banyak terjadi konflik, sehingga dengan mencontoh program Perhutani diharapkan konflik bisa diselesaikan. Menyinggung implentasi tanaman di Perum Perhutani, tahun ini dikatakan Perhutani telah melakukan penanaman pada lahan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo didampingi Kepala Perum Perhutani Unit I Jateng, seluas 46.000 hektare, baik penanaman di dalam maupun luar kawasan. Perhutani Ir Teguh Hadi Siswanto memberikan keterangan pers usai menanam. BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 3
LAPORAN UTAMA
LAPORAN UTAMA KPH MADIUN - Ground Breaking Tanaman Tahun 2012 tingkat KPH Madiun berlangsung 30 Nopember 2012 dengan menanam 500 plances JPP berlangsung di lembah Gunung Wilis. Atau tepatnya di lokasi show window rencana tanaman tumpangsari tahun 2012 petak 69 b RPH Panggung BKPH Dagangan seluas 13,9 ha yang merupakan bekas tebangan A2 tahun 2011. Penanaman dipimpin langsung Adm KPH Madiun, Ir FX Istiono MM diikuti segenap stakeholder, kelompok tani dan LMDH. n Hms Mdn/Wardoyo.
Penyerahan sharing produksi kayu KPH Mojokerto oleh Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa. KPH MOJOKERTO - Ground Breaking Tanaman 2012 di KPH Mojokerto dipusatkan di Petak 56G, RPH Simo, BKPH Kemlagi, KPH Mojokerto yang dihadiri Direktur Utama Perum perhutani, Bambang Sukmananto, Direktur PSDH & PUHR, Mustoha Iskandar, Kepala Unit II Jawa Timur, Bambang Budhiarto, Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Gatot Subektiono, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto, Ikfina MKP, Administratur KPH Mojokerto, Widhi Tjahjanto, segenap Kepala Biro, Administratur se-Rayon III Jombang, Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Mojokerto dan segenap elemen masyarakat, LMDH dan pecinta lingkungan di Kabupaten Mojokerto. Kepala Unit II Perum Perhutani Jawa Timur, Bambang Budhiarto pada kesemptan tersebut menyampaikan bahwa untuk musim tanam tahun 2012 pihaknya telah menyiapkan sebanyak 27 juta bibit dengan rencana keluasan tanaman sebanyak 13.591 ha. Terdiri dari jenis Jati, Mahoni, Pinus dan rimba lain. Dari keluasan tersebut, sebanyak 1.351 Ha merupakan tanaman rutin dan 12.440 Ha tanaman pembangunan, RHL, trubusan dan pengkayaan. Dari tahun 2007 sampai 2011 Perhutani Jawa Timur telah melaksanakan penanaman seluas hampir 200 ribu hektar dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 341 juta batang. Menyinggung alokasi sharing dikatakan Bambang bahwa Perum Perhutani Unit II Jatim mengalokasikan sebesar Rp 6,182 milyar kepada 400 LMDH di Jawa Timur. Sedangkan untuk program kemitraan, Perhutani Unit II mulai tahun 1992 – 2012 telah menyalurkan dana sebesar Rp 26,4 miliar dan tahun 2012 sebesar Rp 2,15 miliar. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan Dana Sharing Produksi Kayu KPH Mojokerto tahun 2012, yang diberikan langsung oleh Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa sebesar Rp. 154.772.949,- kepada 24 LMDH wilayah KPH Mojokerto. n Hms Mjkt/Eko Eswe
Adm KPH Madiun Ir FX.Istiono MM saat menanam di petak 69. 4 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
KPH BANYUWANGI UTARA – Samapi penghunjung 2012 KPH Banyuwangi Utara terus melakukan penambahan tanaman baru. Kali ini, petak 63, RPH Selogiri, BKPH Ketapang yang menjadi sasaran penanaman tanaman tahun 2012 yang merupakan bekas tebang jati. Sebanyak 1000 bibit pohon jati unggul di tanam yang diikuti jajaran pimpinan, segenap KRPH, Kaur, Polhut, LMDH, Pesanggem dan Dharma Wanita. KPH Banyuwangi Utara tahun ini menduduki peringkat pertama dari 23 KPH Se Jawa Timur dalam hal kwalitas tanaman. Admin-
istratur KPH Banyuwangi Utara, Ir Artanto menyerukan ke semua jajarannya agar prestasi itu terus dipertahankan. Tidak hanya sebatas kualitas tanaman, tapi bisa kepada prestasi yang lain. n Hms Bwi U KPH JOMBANG - Gerakan Nasional penanaman satu milyar pohon dilaksanakan secara serentak dalam wilayah Pemangkuan Hutan KPH Jombang di dua Kabupaten. Yakni Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk pada 28 November 2012. Dalam pelaksanaan dua kegiatan yang bersamaan tersebut tidak mengurangi makna dan inti kegiatan menanam sebanyak banyaknya pohon dengan selogan Banyak Pohon Banyak Rejeki. Koordinasi dengan Dinas Kehutanan dari kedua Kabupaten tersebut dan Perum Perhutani KPH Jom-
bang menunjukkan jalinan Sinergitas yang harmonis.Masing masing momen tersebut dibarengi pula dengan Gerakan Perempuan Menanam dan Memelihara Pohon. Di Jombang upacara pembukaan dipimpin Bupati Jombang, Suyanto yang sekaligus membuka dan menyerahkan bantuan bibit secara simbolis dari Pemkab Jombang dan Perhutani kepada PKK Kecamatan Wonosalam, LMDH dan Pelajar Wonosalam. Dilokasi tanah masyarakat desa Balongrejo kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk palaksanaan Pencanangan Penanaman OBIT tahun 2012 Sementara di Kabupaten Nganjuk diawali upacara dipimpin Wakil Bupati Nganjuk, Abdulah Wakhid dan secara simbolis diserahkan 750 plances untuk ditanam pada musim tanam saat ini. Segenap jajaran Muspida dari dua kabupaten dan jajaran Perum Perhutani, pelajar dan partisipan lainnya terlibat dalam kegiatah penanaman itu. n Hms Jbg/Arief B
tanaman. Sehingga diharapkan pada tahun yang akan datang tanaman-tanaman yang ditanam itu dapat menjadikan penghasilan bagi perusahaan dan dapat mensejahterakan semua pihak,” tambah Adm/KKPH Banten, Ir Purwanto disela acar tersebut. Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Ir.Yanuar dalam amanatnya berpersan agar Ground Breaking terus dilanjutkan agar hutan-hutan yang ada di Banten tetap hijau. “ Sesuai program pemerintah dengan gerakan tanam pohon nasional. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar hutan,” katanya, berharap. n Ppih/Yyak/mu KPH BLORA - Kegiatan pelaksanaan ground breaking tanaman tahun 2012 di Perum Perhutani KPH Blora berlangsung 29 Nopember 2012 di petak 52A BKPH Kalonan melibatkan beberapa unsur Muspika Todanan yang terdiri dari Camat Todanan, Komandan Koramil, Kapolsek dan segenap Kepala Desa serta Kepala Instansi
KPH BANTEN - Perum Perhutani KPH Banten menyelenggarakan ‘Ground Breaking’ tanaman tahun 2012 yang dilakukan di petak 46 E, RPH Cibingbin, BKPH Cikeusik, KPH Banten. Kegiatan yang dilaksanakan (26/11/2012) ini merupakan salah satu bentuk media silaturahmi antara pimpinan Perum Perhutani dengan karyawan dan unsur masyarakat di lingkungan sekitar hutan (LMDH). Ground Breaking dihadiri Direktur Utama Perum Perhutani Dr Bambang Sukmananto yang didampingi oleh Direktur PSDH Ir. Mustoha, Direktur Umum, Ir Fahruroji, Kanit III Jawa Barat & Banten, Ir Dadang Hendaris, Adm Banten Ir. Purwanto, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Ir.Yanuar, Kepala Biro Unit III Jabar dan Banten serta pejabat kabupaten Pandeglang dan unsur Muspika serta tokoh masyarakat setempat. Dirut Perhutani Ir. Bambang Sukmananto mengatakan Ground Breaking merupakan salah satu bentuk kepedulian Perhutani terhadap program pemerintah dalam gerakan tanam pohon secara nasional. “Karyawan Perum Perhutani pun sudah saya berikan instruksi: agar memanam sebanyak 25 pohon di lingkungan atau tempat tinggalnya masing-masing, di luar tugas rutin,” ucapnya. Kepala Perhutani Unit III Jawa Barat-Banten, Ir Dadang Hendaris mengatakan tujuan Ground Breaking adalah untuk memberikan kontribusi positif bagi Perusahaan. Selain itu, untuk meningkatkan keberhasilan tanaman dan meningkatkan kualitas tanaman agar baik. Menurut rencana, pada tahun 2012 tanaman di wilayah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten , akan menanami kawasan seluas 16.358, 26. Hektar dengan jumlah bibit pohon sebanyak 23.620.023 batang. “Keberhasilan tanaman di kawasan hutan tidak lepas dari para petugas Perhutani. Melainkan perlu dukungan masyarakat desa hutan yang tergabung dalam LMDH dengan program PHBM,” tuturnya.. “ Kegiatan yang dilakukan ini merupakan suatu bukti bahwa pimpinan Perum Perhutani sangat peduli dengan keberhasilan
se Kecamatan Todanan. Kegiatan penanaman bersama dipimpin lansung oleh Administratur/KKPH Blora, Joko Sunarto,S.Hut diikuti oleh pejabat Kepala Urusan Keatas serta para karyawan BKPH Ngawenombo dan BKPH Kalonan dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 264 plances dengan keluasan 0,3 Ha. n Hms Blr / Teguh
KPH CIANJUR - Gerakan menanam 1 milyar pohon untuk tingkat provinsi Jawa Barat berlangsung di Puncak Resort desa Sukagalih Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur (22/11/2012). Kegiatan ini dihadiri berbagai instansi pemerintah se-Jawa Barat dan BUMN termasuk Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten bersama jajarannya. Adm KPH Cianjur, Bambang Jurianto, S.Hut, MM, Adm KPH Purwakarta Ir Mulyadi, Adm KPH Sukabumi Ir Wijanarko, MSi dan Adm KPH Bogor Ir Asep Rusnandar, MM bersama jajarannya pun hadir pada kegiatan ini. Tak ketinggalan Saka Wanabakti (SWB), pelajar, dan masyarakat Cianjur. Penanaman pohon dilakukan serempak yang dipimpin langsung gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Kepala Perhutani BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 5
LAPORAN UTAMA
KEHUTANAN
Unit III Jawa Barat dan Banten Ir Dadang Hendaris, Adm Cianjur, Adm Bogor dan peserta lainya pun menanam pohon. Jenis bibit yang ditanam yaitu kisirem, puspa, melinjo, pulai, dan lain-lain. n Hms Cjr/Edys-MU
Mau Dibawa Kemana
KPH MADURA - Ground Breaking Tanaman 2012 KPH Madura dilaksanakan di Petak 49h RPH Sumenep BKPH Madura Timur, 30 Nopember 2012 dipimpin langsung Administratur/KKPH Madura, Ir Murgunadi MM bersama Jauhari, Sag, anggota Komisi B DPRD Sumenep diikuti segenap jajaran dan elemen masyarakat lainnya. Administratur KKPH Madura Ir. Murgunadi, MM berpesan, agar setiap batang pohon ditanam disertai ucapan bismilahirahmanirrohim, dengan demikian setiap bibit yang kita tanam semoga
mendapat ridla Allah dan berhasil tumbuh menjadi pohon. “ Marilah kita mulai tugas mulia sebagai Rimbawan Perhutani untuk menanam pohon, dengan penuh kepedulian. Dengan peduli dalam melaksanakan penanaman, kita harus berorientasi pada keberhasilan tanaman yang dilakukan dengan cara melaksanakan setiap ketentuan teknis yang telah ditentukan,” ajaknya. n Hms Mdr/Hartono KPH BOJONEGORO – Bersamaan dengan Hari Mena-
nam Pohon Indonesia (HMPI), bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional (BMN), KPH Bojonegoro, 30 Desember 2012 melakukan”Ground Breaking Tanaman Tahun 2012. Penanaman dikomando langsung Administratur/KKPH Bojonegoro, Anggar Widiyatmoko, S.Hut yang diikuti segenap jajaran KPH Bojonegoro berlangsung di Petak.144f RPH Jeblokan BKPH Clebung. n Hms Bjr/Rafik KPH PEKALONGAN TIMUR - Pelaksanaan Ground Breaking Tanaman 2012 KPH Pekalongan Timur dipusatkan di RPH Tambaksasri BKPH Kesesi pada 2 Desember 2012 dengan peserta lintas stakeholder. Perhutani menggandeng Kodim, Polres, Dinas Kehutanan, Pemda, LMDH, Pramuka dan peserta lainnya. Disiapkan bibit 521 ribu batang untuk ditanam di lahan dengan keluasan 146 6 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
ha di wilayah kabupaten Pekalongan. Komandan Kodim selaku Irup dalam sambutannya menekankan karena daerah Peklongan merupakan daerah atas yang menjadi penyangga daerah-daerah yang ada di kota Pekalongan maka kegiatan penghijauan sangat ditekankan. Terutama untuk tanah-tanah yang kosong. “ Tapi untuk kami, Perhutani untuk daerah atas sudah tidak ada tanah kosong. Tapi untuk mendukung program pemerintah ini kita komitmen untuk turut mensukseskan,” kata Adm/KKPH Pekalongan Timur, Ir Gunawan kepada BINA disela acara tersebut. Dikatakan, terkait dengan kebijakan perusahaan, adanya kewajiban menanam pohon bagi setiap karyawan, Gunawan mengatakan untuk KPH Pekalongan Timur menekankan bagi setiap karyawan untuk menanam lima batang pohon. Khususnya karyawan-karyawan yang menempati rumah dinas untuk menanami lingkungan pekarangannya untuk menanam sesuai kebutuhan di lingkungan rumah dinas masing-masing. “ Selain di rumah dinas juga di pekarangan-pekarangan yang mereka miliki untuk menjadi pelopor di lingkungannya masing-masing dengan ber bagai jenis tanaman,” tambahnya.n S.Widhi KPH BALAPULANG - Pencanangan program penanaman satu miliar pohon oleh pemerintah disambut bukti nyata oleh pemerintah kabupaten Tegal. Ditahun 2012 , daerah ini berhasil menanam 1,75 juta pohon dari berbagai jenis, di sejumlah titik yang dianggap rawan terhadap bencana alam. Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) tahun 2012 Balapulang kembali menanam 63,2 ribu plances di sejumlah titik yang bekerjasama dengan Perum Perhutani KPH Balapulang, KPH Pekalongan Barat dan KPH Pemalang. Bupati Tegal, Moh Herry Sulistiawan, SH.M.Hum mengatakan gerakan penanaman satu miliar pohon perlu mendapat dukungan dari semua lini instansi, “ Mari kita gayung bersambut bersama-sama untuk penghijauan khususnya hutan kota dan semua masyarakat agar gemar menanam. Pohon sangat berharga bagi mahluk hidup, khususnya manusia di masa mendatang. Karena dengan menurunnya kelestarian hutan dengan banyaknya hutan yang terdegredasi. Dengan penghijauan ini, bencana alam akibat kurangnya tanaman bisa terhindari,” katanya. n Hms Blp/Juli K
Oleh : Ir. Bambang Budhiarto Prolog Judul diatas sama dengan lagunya d’Masiv lho ya, Awalnya pada saat pembahasan RKAP 2013 di Jakarta awal Nopember yang lalu, ada teman Pak Daryono, Karo Produksi dan Industri Kayu Unit III, bertanya pada penulis “bapak kok sudah lama tidak menulis di media?” dan saya jawab sembari bertanya”waktunya belum sempat, ya maklum sedang diamanahi Kepala Unit, memang sudah kangen dengan tulisan saya?” Pak Dar pun melanjutkan “iya pak, bahasanya itu lho pendek-pendek tapi menggemaskan!” Dari situlah penulis maluangkan waktu untuk sekedar menuangkan pemikiran, untuk menyemangati pelaku entitas Perhutani agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar baik internal maupun eksternal. Amin Kondisi Dari lebih kurang 2,4 juta ha yang dikelola Perhutani di P Jawa terdiri sekitar 72% hutan produksi,sisanya hutan lindung, rasanya masih berat untuk mencapai omset Rp 4 triliun dan laba 10%nya. Namun apa bila semua komponen melaksanakan perintah pak Dahlan Iskan “Kerja, Kerja, dan kerja” pasti ada peningkatan, apa lagi bila disempurnakan dengan ”Kerja Prioritas, Kerja Focus dan Kerja Keras dan Iklhas” selain akan lebih meningkat dan efektif juga insyaalah akan diridhoi Tuhan pencipta semesta. Sudah banyak program dan system telah dilaksanakan untuk mendongkrak kinerja misalnya CBHRM, ISO, MBC, ESQ, dengan sarana Pusdiklat Madiun dan Puslitbang Cepu yang hebat namun hasilnya masih dirasakan belum sesuai dengan harapan. Jadi apanya yang salah ya?
Beban Bila melihat beban tugas yang harus diselesaikan Perhutani terkait kelestarian Planet Profit dan People sangat berat tanggung jawabnya, apa lagi bila diurai penugasan didalamnya, mulai tehnik kehutanannya, pemasaran, Tenurial, Keuangan dan Sumber daya manusianya, serta tambahan penugasan barunya seperti sagu di Papua, Holding dengan Inhutani, penyiapan industri derivat di Pemalang, Penyiapan Kayu Lapis di Kediri, rasanya perlu ekstra vitamin agar kuat untuk melaksanakan semua ini, (kata Kyai Hambali Surabaya: Jalani, Nikmati dan Syukuri saja). Bersyukur medio Nopember ini ada Jasa Produksi 2011 yang dibagikan ke karyawan guna menambah vitamin tadi. Terima kasih Pak Dir Ut! Andaikata ada sayembara mana pekerjaan yang prioritas dan focus dari banyak nya tugas diatas, cukup pusing juga menjawabnya, karena harus dapat menjawab keperluan jangka pendek dan kelestarian jangka panjang. Terlalu banyaknya tugas yang harus diemban Perhutani dan tidak dapat dihindari dengan harapan hasil yang maksimum tampaknya tidak mudah. Empiris Problem yang perlu diselesaiakan juga banyak mulai dari Hutan Produksi yang didominasi klas umur muda, Keamanan hutan dan lahan masih perlu kerja keras, Komoditas non kayu yang masih bertumpuk, gencarnya tuntutan kenaikan status, masih beratnya mempertahankan cash flow dan pencapaian laba dll, maka diperlukan arah dan tujuan yang mudah untuk dilaksanakan seluruh jajaran sehingga pertanyaan pada judul sudah terjawab. Langkah Pernah penulis berbincang dengan p Direktur PSDH&PUHR, dari skala prioritas dari berbagai macam beban pekerjaan Perhutani mana yang paling prioritas, beliau menjawab mantab “Cash Flow” make sense juga jawaban beliau, ya karena seorang Doktor beneran, bukan doktor jadi2an alias “mondok dikantor”. Pengamanan cash flow hanya ada 2 cara: meningkatkan pendapatan (komoditas yg liquid) dan mengendalikan beaya (scala urgensi) ini punggawanya adalah Pemasaran dan Keuangan yang perlu kerja ekstra. Setelah Cash Flow urutan prioritas berikutnya di bidang teknik kehutanan semestinya adalah keamanan, karena untuk keberhasilan pembuatan tanaman, data bicara prosen jadi tanaman selalu bagus, begitu lepas kontrak atau pindah klas umur atas gangguan keamanan kebanyakan terjadi penurunan, tanaman harus diamankan
karena ini adalah modal dasar untuk keberlanjutan kegiatan bisnis di Perhutani. Dengan perubahan pengamanan berdasar senjata diganti dengan komunikasi sosial, perlu diikuti system pengamanan yang semula mobil/bergerak perlu dicoba dengan pengamanan stasioner/menetap. Kegiatan produksi tidak ada masalah kepiawaian sudah mendarah daging, satu saja masalahnya ada yang masih diproduksi atau tidak? Berikutnya adalah Pemasaran yang sudah perlu ditingkatkan efisiensinya perlu di coba dengan lelang petak yang bukan untuk BBI Perhutani, karena akan efisien alat tebang, tenaga tebang, angkutan dan semua produknya laku terjual, hanya perlu perhitungan taksiran harga dan pengawasan batas yang ketat. Bagaimana dengan industri yang sedang dibangun baik kayu lapis maupun derivat?, perlu belajar dari Industri yang pernah ada di Perhutani, pasokan BBI tidak masalah, yang masalah kwalifikasi produk, kwalifikasi dan mental SDM serta penjual/ pasar yang profit . Perlu Launching product sebelum produsi masal untuk mendapatkan respon pasar. Bagaimana penugasan yang lain, bila masih menguntungkan dapat diteruskan tapi bila tugas/proyek pemerintah yang merugi perlu mendapat subsidi dari pemerintah seperti HTI NTB, NTT dan TIMTIM dimasa yang lalu, bila keduanya tidak bisa ya siap2 lapor untuk target laba terkurangi. Optimalisasi Saat jeda pada pembahasan RKAP 2013, p Hargo Karo Produksi Unit III titip pesan untuk mengoptimalkan sumberdaya, ringkasannya Perhutani mempunyai 2 “bapak” Teknis dan Regulator Kementrian Kehutanan, Pemegang saham Kementerian BUMN. Pembiayaan sementara ini hanya dari diri Perhutani semestinya masih ada sumber lain: APBN/APBD, Loan, Grant, Bank. Sementara Usahanya baru dari Barang/Jasa mestinya masih dapat dikembangkan dengan Pasar Modal, Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja. Komitmen dan Konsisten Dunia Bisnis adalah ketidak pastian, agar dapat berlanjut biasa nya berpedoman 4P (Price, Product, Place, Promotion) sekarang ditambah 1S (Servises), demikian juga Perhutani harus mendapatkan dukungan segenap jajaran guna dapat mewujudkan komitmen dan konsistensi yakni tepat mutu, tepat waktu, tepat jumlah, tepat harga dalam kurun waktu tertentu. Semangat BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 7
KEHUTANAN
Pembangunan PDGT Akan Terus Dipantau
Ir Sangudi Muhamad (Tengah) saat meninjau perkembangan pembangunan proyek didampingi Adm/KKPH Pemalang, A Fajar Agung S. S.Hut dan KSS Sarpra dan Optimalisasi Asset KPH Pemalang, Dodik Widya Buwana, ST.
Pada 10 Nopember 2012 lalu Asdir Produksi Industri Non Kayu (PINK) Direksi Perum Perhutani, Ir Sangudi Muhamad berkesempatan meninjau pembangunan proyek pabrik Derivatif Gondorukem dan Terpentin (PDGT) di Pemalang. Peninjauan proyek pembangunan pabrik yang diresmikan pada tanggal 25 Juni 2012 oleh Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, adalah dalam rangka pemantauan secara langsung sejauh mana perkembangan penyelesaian proyek ini. “ Sesuai instruksi dari Dirut Perhutani bahwa penyelesaian proyek pembangunan pabrik PDGT di Pemalang ini harus selesai tepat waktu,” kata Ir Sangudi Muhamad disela kegiatan kunjungan peninjauan pembangunan proyek pabrik. Perhutani, lanjutnya, telah meminta langsung kepada PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku kontraktor untuk tidak menunda-nunda pekerjaan proyek ini. Per-
hutani terus memonitor secara khusus dan ketat sehingga diharapkan proyek pembangunan pabrik dapat diselesaikan dan bisa langsung dioperasikan tepat waktu. Lebih lanjut, Ir Sangudi Muhamad menyampaikan, Perhutani melakukan investasi dengan total investasi sebesar Rp 938.304 Miliar, terdiri dari investasi rutin, salah satunya adalah pembangunan proyek PDGT dengan nilai investasi sebesar Rp 198,8 miliar. Diperkirakan inventasi ini nantinya dapat menghasilkan nilai tambah. Dikatakan, pembangunan pabrik derivate gondorukem terpentin merupakan terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara sebagai bentuk keseriusan Perhutani untuk meningkatkan pendapatan non-kayunya di masa depan dalam rangka konservasi hutan di Pulau Jawa, sehingga Perhutani tidak hanya bergantung pada penghasilan kayu. Kapasitas pabrik Perhutani dengan 24.500 ton getah pinus per tahun akan menghasilkan antara lain : alpha terpineol, alpha pinere, glycerol rosin ester, betha
Pengamatan beberapa kesempatan kegiatan selalu diawali dengan menyanyikan lagu mars Rimbawan, memang tidak salah kalau para rimbawan pandai menyanyi, bukan bekerja karena bait pertama lagu tadi adalah “Hai Perwira Rimba Raya mari kita bernyanyi” seharusnya “ Hai perwira Rimba raya mari kita bekerja”. Untuk membangkitkan semangat termasuk upacara penulis selalu bertanya pada peserta dan dijawab serentak :”Apa khabar?” di jawab”Alhamdulilah Perhutani Hebat”, berikutnya”Perhutani?” dijawab “YES”, terakhir “ Perhutani Hebat?” dijawab “YES, YES, YES” ya minimal hilang kantuknyalah, kalau tidak percaya silahkan dilakukan.
Sandaran Untuk mensukseskan semua beban tugas diatas semua insan perlu dibentuk karahter menjadi KIAI yang HEBAT artinya Kompak, Integritas, Antusias, Inovativ yang Hemat, Exelent, Berani karena benar, Amanah dan Teladan. Dengan perilaku KIAI yang HEBAT niscaya untuk meraih omset Rp 4 triliun terlalu mudah karena sejatinya dapat dicukupi hanya dari keluasan tebangan jati 11.850 hektar/tahun Selain upaya duniawi semestinya sebagai insan beragama tetap menempuh yang uchrowi yakni memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk diberikan kelancaran dan kesuksesan dalam segala bidang.
n KPH PEMALANG
8 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
pinene, delta limonene dan cineol. Itu semua merupakan bahan yang di kategorikan bahan kimia yang ramah lingkungan (Natural Product Sources). Bahan-bahan kimia tersebut merupakan bahan baku bagi industry makanan dan minuman, adhesive, industry kertas, industry cat dan tinta, parfum dan farmasi, katanya. Ketika ditanya mengenai bahan baku untuk pabrik Derivat Gondorukem Terpentin Ir Sangudi Muhamad menyampaikan, jenis-jenis pinus yang dijadikan sumber bahan baku pabrik kedepan juga akan ditingkatkan kualitas tegakannya dengan memilih jenis yang mampu memproduksi getah secara efektif. Saat ini jenis Pinus Perhutani adalah jenis Merkusii, yang secara ekologi sesuai dengan ekologi di pulau Jawa. Ditempat yang sama, Administatur Perhutani/KKPH Pemalang, A Fajar Agung S, S.Hut juga memberi keterangan seputar pembangunan proyek PDGT. “ Kami selaku pengawas dari Perhutani (Owner) yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan proyek pabrik akan terus melakukan monitoring secara ketat. Kami mengemban amanat dari pimpinan agar proyek ini selesai tepat waktu. Diharapkan tahun depan pabrik ini dapat segera diopeasikan. Luas bangunan PDGT ini 2,5 hektar dibangun diatas lahan 6,3 hektar. Menurut rencana pembangunannya akan selesai 540 hari atau lebih kurang delapan belas bulan terhitung sejak diterbitkan surat perintah kerja,” katanya. Disampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan penyelesaian proyek PDGT. Ditambahkan KSS Sarpra dan Optimalisasi Asset KPH Pemalang, Dodik Widya Buwana, ST, ketika ikut mendampingi Asdir Produksi Industri Non Kayu Direksi Perum Perhutani, menambahkan bahwa pelaksanaan pekerjaan pembangunan PDGT sesuai surat perjanjian No.05/SP/Dir/2012 tanggal 13 Februari 2012, kemajuan pekerjaan secara umum pada Minggu ke 38 telah mencapai nilai bobot 11,66 %. n Hms Pml/Dodi S Penutup Bila semua usaha sudah dilakukan namun pencapaian keberhasilan belum terwujud, mari kita bersama terus tingkatkan upaya Kerja Prioritas, Kerja Focus, Kerja Keras dan Iklas, niscaya Tuhan tidak tidur dan akan memberikan perubahan yang lebih baik untuk memberikan manfaat internal dan external yang lebih banyak agar tidak dibubarkan seperti BP MIGAS barusan. Surabaya, 14 Nopember 2012 Penulis adalah Kepala Perum Perhutani Unit II Jawa Timur
KEHUTANAN
Mantan Dirut Road Show di Mantingan n KPH MANTINGAN Beberapa waktu yang lalu tepatnya 13-14 Nopember 2012 KPH Mantingan di kunjungi oleh Hendarsun Sanusiputra, mantan Dirjen Kehutanan dan Dirut era tahun 80-an. Kunjungannya kali ini merupakan napak tilas ketika Hendarsun menjabat Administratur KPH Mantingan 1974. Rombongan diterima oleh Adm/KKPH Mantingan, Ir Achmad Basuki dan jajaran pejabatnya. Hendarsun yang kini berusia sekitar 80-an masih tampak segar dan sehat. Keteguhan jiwa rimbawannya begitu mendalam dan menjadi penopang dalam kunjungannya kali ini. Menurut Hendarsun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan hutan di Pulau Jawa ini. “ Ya tentu para pekerja ini harus punya visi dan misi dalam mengemban tugas negara untuk mengamankan asset yang memang saat ini perlu secara tegas untuk tetap di jaga dari para illegal loging yang main serobot,” katanya. Mandor tanam menurutnya harus banyak belajar dalam pola menanam dan mencari tanaman pola daur pendek dan juga rajin untuk kehutan. Disamping pola PHBM yang dikembangkan perlu disosialisasikan secara nyata. Kaitannya SDH yang makin turun di wilayahnya, Adm/KKPH Mantingan, Achmad Basuki membenarkan. Untuk kayu KU 9 masih menyisakan sekitar 65 ha, yang didominasi oleh BKPH Kalinanas, Ngiri, Medang dan Kebon. “ Tentunya ini akan menjadi topik pemikiran kita bersama bahwa tebangan kita untuk tahun 2012 hanya mencapai 95 % saja. Ini dipicu karena tebangannya banyak didominasi kayu-kayu A2 dan dihentikannya tebangan 3 petak yang belum ditebang,” jelasnya. Hal yang paling cepat untuk memulihkan kerusakan hutan menurutnya yakni dengan memelihara trubusan. Hal ini berkaitan dengan kondisi alam yang sudah tidak lazim dan cuaca yang ekstrim. Lahan kawasan hutan KPH Mantingan tinggal menyisakan sekitar 25% untuk kayu A1 selebihnya didominasi oleh tegakan muda. Padahal untuk menghijaukan hutan cukup sulit mengingat dominasi cuaca dan kondisi iklim yang berbeda sejak beberapa tahun silam. Dikatakan Hendarsun bahwa untuk tahun 70-an KPH Mantingan merupakan KPH yang produksinya mencapai 25 ribu M3 per tahun. Namun sejak era penjarahan KPH Mantingan produksinya dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Untuk masalah ini ia berharap Direksi untuk bergerak cepat mulai dari struktural organisasi dari pusat hingga ke lapisan paling bawah harus dibenahi. Menggali potensi yang sudah ada harus betul-betul
Hendarsun berdiskusi dengan Administratur dan beberapa Asper di sebuah petak tanaman. dimaksimalkan. “ Kita punya mata air ribuan, kita punya wisata banyak. Namun perkembangannya tidak optimal atau hanya setengah-setengah saja. Sedangkan laju pertumbuhan SDH amat lambat. Ini yang perlu diperhatikan oleh seluruh jajaran di Perhutani jangan sampai bisnis yang kita kembangkan ini tanpa perencanaan yang matang dan terkesan hanya seremonial saja namun untuk kelanjutanya harus dipikirkan secara matang,” ujar Hendarsun mengoreksi. Semangat dan jiwa korsa Rimbawan harus dibangkitkan mulai sekarang ya minimal satu bulan kita kerja bakti di hutan menjaga hutan, menjaga tebangan, patroli bahkan sampai persemaian. Karena, tegas Hendarsun karakter sebagai rimbawan harus ditonjolkan sehingga dalam ritme pengelolaan SDH kaidah masyarakat adat setempat harus tetap dijaga dan dihormati. Road show yang diawali dari BKPH Kebon sampai petak-petak tanaman penjarangan Hendarsun selalu memberikan penekanan pentingnya mandor hutan untuk tetap semangat dalam menjaga dan melestarikan hutan agar hutan ini tetap ada dan menjadi penghasil oksigen. Hari kedua Hendarsun langsung meluncur ke hutan Kalinanas untuk melihat tanaman opslaag cultur dan persiapan tanaman 2012. Kali ini yang menjadi sasaran petak 87, 95 dan petak perbatasan dengan KPH Blora. Ketika melihat tanaman, ia sangat optimis untuk KPH Mantingan masih cukup baik namun perlu ditingkatkan lagi pengamannanya. Di petak 44 dan 50 a ia menguji salah satu mandor untuk coba mempraktekkan opslaag cultur yang sekarang lagi gencar-gencarnya dilakukan di Perhutani.
“ Coba Pak Mandor saya pingin lihat pohon mana yang harus dimatikan,” pinta Hendarsun. Tanpa ragu salah satu mandor praktek namun sabit yang dipakai tidak begitu tajam sehingg agak lama dalam memotong trubusan. “ Wah aritnya (sabit-red) kurang tajam pak Mandor,” katanya sambil memotret yang dilakukan oleh mandor tersebut. Pukul 12.00 rombongan meluncur Ke kantor BKPH Kalinanas untuk istirahat makan siang. Obrolan yang dilakukan di rumah dinas Asper BKPH Kalinanas berlangsung gayeng dan tak terasa waktu sudah semakin sore. Selesai makan siang rombongan langsung meluncur di BKPH Ngiri langsung ke Posko petak perbatasan dengan KPH Blora. Di petak perbatasan Hendarsun disambut segenap KRPH dan Asper BKPH Ngiri, Drs Hadi Pratiknyo. Dijelaskan Pratiknyo bahwa BKPH Ngiri merupakan BKPH paling rawan mengingat lokasinya yang berada dalam segitiga emas jalur illegal logging. Yakni wilayah segitiga yang meliputi Ronggo Wetan, Ronggo Kulon dan Kalinanas dimana pelaku dari daerah sekitar perbatasan sangat dominan dalam melakukan aksinya. Dengan wajah serius Hendarsun menerima penjelasan dari Asper Ngiri. “ Yang penting kita semua berpedoman untuk mengamankan asset negara dan harus mempunyai mental dan diplomasi yang baik sehingga kita tidak diremehkan oleh oknum-oknum pelaku illegal loging,” tegasnya. Di posko Perbatasan BKPH Ngiri rombongan yang langsung diterima Adm/KKPH Blora, Ir Djoko Sunarto untuk selanjutnya road show ke KPH Blora. n Hms Mtg/Sigit K BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 9
SEPUTAR KPH
Ciamis Kembangkan Pola Tanam Management Regime
n KPH CIAMIS Adm KPH Ciamis, Ir Budi Shohibudin MSi mengatakan sistem pola tanam KPH Ciamis untuk musim tanam 2012 sedang diubah: dari tumpang sari atau TS menjadi sistem pola tanam management regime atau MR. Pola MR dibikin seoptimal mungkin, kemudian diikat dengan perjanjian. “Ada perkembangan positif di lapangan,” jelasnya kepada BINA di kantor KPH Ciamis (6/12/2012). “Sebagian masyarakat desa hutan sudah mulai menerima perubahan pola tanam itu.” Selama ini, lanjutnya, tanaman pokok KPH Ciamis seperti jati tidak dapat tumbuh secara optimal karena terganggu tanaman illegal masyarakat jenis albasia. Maka albasia illegal harus ditertibkan agar memberi ruang cukup untuk pertumbuhan tanaman jati. Budi Shohibudin mengatakan, permasalahan di lapangan tidak jauh dari persoalan kebutuhan lahan. Hutan sebagai ekosistem terdiri dari subsistem – subsistem seperti pertanian, peternakan, wisata, perkebunan, kehutanan, dan lainnya. Maka dari itu perlu dirancang bagaimana hutan itu dapat menghasilkan produksi untuk panen harian, mingguan, bulanan, satu tahun, sampai 5 tahun ke atas sebagaimana untuk tanaman kehutanan dan
perkebunan. “Dengan perubahan pola tanaman tumpang sari ke management regime diharapkan kebutuhan masyarakat desa hutan akan terpenuhi,” jelasnya. “Dalam MR tersebut, kebutuhan masyarakat desa hutan diakomodir dan mereka harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Perhutani.” Sebagai misal, dengan perbandingan 30:70, masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang tiga puluh persen tersebut untuk ditanami sengon atau tanaman lainnya. Karena Perhutani memiliki berbagai keterbatasan, maka Pemda yang punya masyarakat dan punya biaya itu diajak terlibat didalamnya. Demikian pula, masyarakat pun dapat memanfaatkan lahan yang 70 % - dengan tanaman pokok JPP stek pucuk - tersebut. Masyarakat boleh naman jenis pohon apa saja, asal bukan tanaman keras. Karena perbandingan pemanfaatan lahan 30 : 70 merupakan hubungan interkoneksi. Satu dengan lainnya dimungkinkan saling memanfaatkan lahan. “Kami katakan kepada teman – teman Asper, ini butuh perlu perjuangan yang sangat keras untuk menguntungkan kedua belah pihak,” kata Adm Ciamis. “Karena daur tanaman jati cukup panjang, padahal masyarakat butuh makan tiap harinya,
Moto KPH Ciamis Untuk memberi motivasi, semangat, gereget, dan sebutan lainnya kepada pimpinan dan karyawan entitas bisnis maupun lembaga lainnya, selain punya visi dan misi, juga punya moto. Moto dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 666) diartikan semboyan, pedoman atau prinsip. Demikian pula, KPH Ciamis perlu mempunyai moto agar menjadi pedoman seluruh karyawan KPH Ciamis. “Tadi, ketika rapat dengan teman – teman Kaur, kita mencoba untuk mencari moto KPH Ciamis. Kira – kira apa yang tepat. Dan, ada usulan untuk mengurai kata Ciamis,” ucap Adm Ciamis, Ir Budi Shohibudin kepada BINA (5/12/2012). Ciamis itu kepanjangan dari C adalah calakan yaitu pinter, cerdas. Kemudian I yaitu itikurih artinya lestari. A adalah dari apik, kemudian M ialah masagi atau sempurna, selanjutnya I adalah Islami, dan S ialah dari sauyunan yaitu kerja keras, gotong royong. “Masing – masing kata harus mewarnai dan menjadi landasan dalam menyelesaikan pekerjaan,” tegasnya. Dia memberi contoh, dulu KPH Ciamis – ketika saya tugas di asperan walaupun belum pernah jadi asper di lingkup KPH Ciamis – itu kecil. Namun, dengan menerapkan asas kelestarian, kini menjadi KPH besar dengan 10 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
maka perlu tanaman yang bisa memenuhi kebutuhan sehari – hari. Asal tidak mengganggu tanaman pokok Perhutani.” Budi Shohibudin menegaskan, pemanfaatan lahan 30 % dapat untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat, namun jenis komoditas harus diatur. Di samping itu, masyarakat pun akan memperoleh sharing dari JPP stek pucuk dan sengon. n MU
SEPUTAR KPH
Tanaman di Asperan Pangandaran Sudah Tuntas Asperan Pangandaran KPH Ciamis menuntaskan kegiatan rutin 2012, yaitu bidang tanaman . Yaitu jenis JPP stek pucuk di petak 67c RPH Kalipucang seluas 20, 20 hektar. JPP stek pucuk ditanam dengan jarak 3 x 3 meter. Petak ini masuk desa Emplak Kec Kali Pucang Kab Ciamis, yang sebentar lagi akan Kab Pangandaran. “Tanaman pada petak ini masih pola tumpang sari atau Sugiarto, Asper BKPH Pangandaran TS. JPP stek pucuk merupakan tanaman pokok, tanaman pengisi jenis mahoni,” kata Asper Pangandaran Sugiarto kepada BINA di lokasi petak 67 c RPH Kalipucang (7/ 12/2o12). Dalam kesempatan itu, Asper Pangandaran didampingi KRPH Pangandaran Eris dan BINA diantar Kaur Hugra KPH Ciamis Andry dan 2 staf Hugra yaitu Bubun dan Wawan. “Tiap hektar ditanami 880 plances stek pucuk dan 220 plances mahoni. Atau dari luasan tersebut, secara keseluruhan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 22.220 plances. Pesanggem mengembangkan tanaman pangan seperti padi dan jagung di sela – sela tanaman pokok dan pengisi tersebut.”
tebangan yang cukup besar di Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Demikian pula sauyunan. Dalam sauyunan kunci utama adalah komunikasi. Komunikasi internal soilid, kompak. Akhirnya kita akan mudah untuk berkomunikasi dengan pihak lain atau eksternal. Dengan komunikasi pula, maka pencapaian produksi KPH Ciamis cukup bagus. Yaitu dengan menjalin komunikasi dengan pembeli dan KBM Pemasatan.Sehingga kayu dapat terjual dengan harga yang cukup signifikan. “Bukan hanya pada data volume, tapi juga dalam pencapaian dari segi keuangan,” jelas Adm Ciamis. Dikatakan, perkembangan sangat drastis karena mengapresiasi kebutuhan pasar. “tetap ada aturannya. Selain itu, diperlukan A bucking yang benar dengan diimbangi kualitas yang baik,” tegas Budi Shohibudin. KTU KPH Ciamis Darmawan menambahkan, banyak pesanan kayu ukuran 4 meteran dengan harga yang bagus. “Rata – rata Rp 8 juta/ m3,” ungkapnya.n MU
Kolaborasi dengan Pemkab Ciamis Pemerintah daerah (Pemkab) Ciamis dengan Perhutani KPH Ciamis berkolaborasi untuk Indonesia menanam. Kegiatan itu mengambil lokasi di SMAN Cigayam Banjar Sari Kab Ciamis (27/ 11/2012). Kegiatan untuk mendukung program pemerintah penanaman 1 milyar pohon 2012 dihadiri Bupati Ciamis Engkon Komara, Adm Ciamis Ir Budi Shohibudin, MSi, Kadishutbun Kab Ciamis, Kepala dinas dan camat se Kab Ciamis, serta BKSDA, kepala sekolah se- Kec Banjar Sari, kuwu se- Kec Banjarsari, guru, dan siswa SMA Cigayam II. Jenis pohon yang ditanam adalah rimba campur dan MPTS termasuk pohon buah – buahan. Bibit berasal dari bantuan Perhutani KPH Ciamis dan Dishutbun Kab Ciamis. Lokasi SMAN II Cigayam dipilih karena berlokasi di luar Kab Ciamis dan sekolah ini berkomit-
Kadishut, Bupati dan Adm Ciamis, mereka kompak.
men menjadi green school atau sekolah hijau. B u p a t i CiamisEngkon Koswara dalam sambutannya menyatakan Presisiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selalu mengingatkan untuk selalu cinta lingkungan. Caranya, dengan menggalakan penanaman pohon di lingkungan masing – masing. “Pemerintah menggalakkan
penanam 1 milyar pohon 2012,” ungkapnya. Dia juga menekankan, walaupun SMAN II Cigayam jauh dari pusat pemerintahan Kab Ciamis hendaknya tetap meningkatkan prestasi dan seluruh komponen siswa berkotmen untuk melesatrikan lingkungan, terutama hutan. “Khusus kepada Perhutani KPH Ciamis, pemkab Ciamis mengucapkan terima kasih karena berkomitmen penanaman pohon dalam kawasan hutan yang dikelolanya dan ikut mendukung program pemerintah dalam kelestarian lingkungan,” ucap Engkon Koswara. n MU
Pesanggem yang terlibat dalam kegiatan tumpang sari sebanyak 42 orang yang berasal dari desa Emplak. Mereka mengelola andil rata – rata seluas 0,48 hektar. Para pesanggem diikat dalam pernjanjian kerja sama bidang tanaman dengan KPH Ciamis yang disaksikan oleh Camat Kali Pucang. Mereka memiliki kewajiban untuk memelihara dan mengamankan tanaman pokok sampai lepas kontrak (2 tahun). “Pesanggem akan dievaluasi. Apabila tanaman diandilnya jelek maka tidak akan dilibatkan lagi untuk menggarap lahan pada kegiatan TS berikutnya,” jelasnya. Sugiarto mengatakan pula, JPP stek pucuk di petak 67 c ditanam dengan supersilin. Maka perlu mandor yang bertanggung terhadap tanaman seluas 20 hektar selama 5 tahun. Selain itu, perlakuan tanaman supersilin lainnya adalah lubang tanam dengan ukuran tertentu dan pupuk kandang 3 kg per lubang. “Apabila proses perlakuan supersilin sesuai dengan SOP , tanaman tersebut diharapkan tumbuh dengan baik dan menjulang,” jelas Asper Pangadandaran. n MU
MR Solusi Redam Konflik “Kami berharap dengan perubahan pola tanam dari tumpang sari (TS) ke management regim (MR) akan mempercepat penyelesaian masalah tenurial di BKPH Cijulang,” kata Asper Cijulang Deden R kepada BINA di kantor Asperan Cijulang (6/12/2012). Rencana tanaman BKPH Cijulang 2012 seluas 197 hektar dengan Deden R,Asper Cijulang sistem tanam pola MR, yaitu dengan jenis JPP stek pucuk dan mahoni dengan silvikultur intensif atau silin. Perubahan pola tanaman tersebut sudah disosialiasaikan kepada masyarakat desa hutan. Hasilnya? “30 % menyambut dengan baik, 20 % masih ragu – ragu, dan 50 % perlu perjuangan berat untuk untuk menyakin masyarakat tentang manfaat tanaman dengan sistem MR,” tambahnya. Dia menyakini, system tanam dengan pola MR dapat meredam konflik tenurial di kawasan BKPH Cijulang. Dengan sistem ini masyarakat diberi kesempatan untuk mengembangkan tanaman di bawah tegakan non kehutanan. Agar tanaman kehutanan dapat tumbuh dengan baik. “Tanaman pokok sulit berkembang selama terdapat tanaman masyarakat berupa albasia. Karena tanaman tersebut menghambat pertumbuhan tanaman pokok baik itu jati maupun mahoni,” jelas Deden R. “Apabila tidak ada perubahan sistem pola tanam pertumbuhan tanaman pokok tidak maksimal.” Untuk menyakinkan yang 50 % itu, lanjutnya, aparat BKPH Cijulang akan melakukan komunikasi sosial (komsos) dengan masyarakat desa hutan atau MDH, sering melakukan silaturahmi (kasih sayang). Selain itu, mantri dan polter diberi pemahaman dasar tentang intelejen dan mereka pun didorong untuk melayani dan membantu MDH sebaik – baiknya tanpa meninggalkan kepentingan Perhutani KPH Ciamis. “Dengan metode seperti ini,
BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 11
SEPUTAR KPH
Minta Reform Agraria, STI Salah Jalan
Kasi PSDH KPH Indramayu Isnin Muharam. n KPH INDRAMAYU KPH Indramayu terus mendapat gangguan untuk melakukan pembangunan hutan. Kali ini, sekelompok masyarakat yang bergabung dengan Serikat Tani Indramayu atau STI melakukan unjuk kekuatan dengan demontrasi baik di eksekutif maupun legislatif, bahkan juga demo di KPH Indramayu. “Ujungnya, STI minta reform agraria pada kawasan hutan negara yang dikelola Perhutani KPH Indramayu,” jelas Isnin Muharam, Kasi PSDH KPH Indramayu kepada BINA di kantor KPH Indramayu (20/ 11/2012). “ STI salah jalan dan arah.” Gelagat organisasi tani yang diketuai Abdul Razak itu mulai muncul ke permudiharapkan semua pihak dapat memahami dan menyetujui perubahan tanam tersebut dan tercapailah win – win solution,” jelas Deden R. “Kami bertekad, pertengahan atau akhir Desember 2012.” Dijelaskan pula, sistem tanam pola MR di BKPH Cijulang bervariasi, dengan posisi keamanan berstrata C maka yang dikembangkan adalah MR 2 (80 % : 20 %) dan MR 3 (70 % : 30). Di mana, 80 % dan 70 % merupakan tanaman pokok. “Untuk JJP stek pucukj diharapkan dapat tumbuh lebih unggul dengan masa daur yang maksimal. Demikian pula, tanaman mahoninya,” jelas Asper Cijulang. Dalam mengelola BKPH Cijulang, Deden R punya semacam moto yaitu bermain sambil bekerja yaitu melakukan adventure pada lokasi – lokasi – yang konon – petugas Perhutani sulit masuk pada lokasi tersebut. Kegiatan ini untuk menyerap persoalan yang terjadi pada kawasan hutan BKPH Cijulang, terutama soal keamanan. “Keamanan itu mahal, tetapi lebih mahal kalau tidak ada keamanan,” ucap Asper 12 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
kaan tahun 2010. Pada awalnya, mereka menentang kebijakan KPH Indramayu soal guludan. Menurut dia, kebijakan ini merugikan penggarap. Setelah menentang guludan tidak berhasil, kemudian mulai mengganggu tanaman jabon. “Selain melakukan provokasi kepada penggarap di kawasan hutan, STI melakukan berbagai maneuver yaitu ke DPRD Kab Indramayu, Pemkab Indramayu, dan bahkan ketika demo di KPH Indramayu, mereka sampai menginap. Tuntutannya agar kawasan hutan dibagi – bagi kepada kelompok mereka,” tandasnya.. Namun, lanjut Kasi PSDH KPH Indramayu, baik eksekutif maupun legislatif tidak mengabulkan tuntutan STI. Sebagaimana UU No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, pelepasan kawasan hutan harus menempuh prosedur dan tahapan cukup panjang. Apalagi permohonan tersebut pelepasan kawasan hutan tidaak dibarengi dengan alasan yang kaut, pasti Kementerian Kehutanan menolak. “Untuk melepas kawasan hutan untuk kepentingan non kehutanan itu wewenang Menteri Kehutanan,” tegas Isnin Muharam. Sebaliknya, imbuhnya, kalangan DPRD maupun Pemkab Indramayu tetap dukung Perhutani. “Kami sering melakukan dialog dengan STI yang difasilitasi Pemkab Indramayu dan DPRD Indramayu. Namun hasilnya sia – sia, Karena mindset mereka adalah reform agraria,” tegas Kasi PSDH KPH Indramayu. Anggota STI tersebar di BKPH Heurgeulis, BKPH Plosokerep, BKPH Sanca, dan BKPH Cikawung, namun yang paling dominan STI di BKPH Sanca. Kemudian, Tanjungkerta dan Plosokerep menjadi basis STI. Yang agak aneh, anggota STI ditenCijulang. Deden R juga mengingatkan, jangan sampai masalah perubahan pola tanam akan menjadi bola liar. Disebabkan dinamika masyarakat pada kawasan BKPH Cijulang sangat unik. Tantangan berikutrnya, adalah Pangandaran ditetapkan sebagai kabupaten, di mana BKPH Cijulang akan masuk didalamnya. “Maka perlu perubahan mindset dan mental,” tegasnya. “Jangan sampai mengecewakan komitmen KPH Ciamis dan Perhutani Unit III.” Luas BKPH Cijulang 9.299, 98 hektar. Dengan permasalahan sosial (dan tenurial) yang cukup tinggi dan dukungan SDM yang dirasa kurang memadai, maka BKPH Cijulang akan direstrukturisasi dari 3 RPH (Langkap Lancar seluas 2.541, 49 hektar, Parigi 3.174,09 hektar , dan Cigugur 3.584, 30) hektar) menjadi 4 RPH (Langkap Lancar 2.541, 49 hektar, Parigi 2.279,90 hektar, Cigugur 2.210, 29 hektar , dan Pager Bumi 2.267,55 hektar. “Usulan sudah diajukan ke Unit III, tinggal diketok palu,” ucap Asper Cijulang, Deden R. n MU
garai berasal dari luar Kab Indramayu. Isnin Muharam menuturkan, anggotaa STI pernah merusak tanaman di salah satu petak pada RPH Bantahuni BKPH Sanca. Walaupun tanaman tersebut sudah dikerjasamakan dengan LMDH dan investor. Akibat perbuatan tersebut terjadilah ‘adu fisik’ antara LMDH dengan STI. “Atas kejadian tersebut, STI menyebar berita yang menyudutkan KPH Indramayu,” katanya. Untuk menyelesaikan masalah tenurial yang melibatkan STI, KPH Indramayu melakukan koordinasi dengan Pemkab Indramayu, Polres, BPN, dan stakeholder lain. Selain itu, KPH Indramayu tetap membuka ruang untuk melakukan dialog, dengan catatan bukan untuk reform agrarian. “Dengan berbagai upaya tersebut, Insya Alllah, tahun depan (2013) intensitasnya turun,” kata Isnin Muharam, berhaarap. Kasi PSDH Indramayu mengatakan, “Kami sudah berkoordinasi dengan BPN. Apabila ada permohonan sertifikat yang bersinggungan dengan kawasan hutan agar memberitahu KPH Indramayu. Tujuannya, untuk memastikan lahan yang disertifikatkan tersebut bukan masuk dalam kawasan hutan.” n MU
Kurang Apa Kontribusi KPH Indramayu ? Kontribusi KPH Indramayu baik kepada Pemkab Indramayu maupun masyarakat Indramayu cukup besar. Misal, secara financial kontribusi itu berupa pajak bumi dan bangunan ataau PBB sekitar Rp 1, 5 - 1,6 milyar/ tahun dan provisi sumber daya hutan atau PSDH mencapai Rp 1, 2 milyar. Selain, itu LMDH yang terlibat dalam PHBM juga memperoleh sharing yang diserahkan Adm Indaramayu – pada saat itu Amas Wijaya, S.Hut, beberapa bulan lalu dan KPH Indramayu pun menyalurkan dana PKBL kepada mitra binaan. Dari sisi sumbangan pangan, KPH Indramayu berkontribusi cukup signifikan melalui tanaman padi pada sela – sela tanaman kayu putih. Pada awalnya, jarak tanam kayu putih 1 x 3 m, kemudian untuk mengintansifkan tanaman kayu putih jarak tanam diubah menjadi 1 x 6, yang lebih dikenal dengan guludan. Harapannya, tanaman kayu putih lebih banyak menghasilkan daun dan padi yang ditanam penggarap tidak terganggu tanaman kayu putih. Kasi PSDH KPH Indramayu Isnin Muharam mengungkapkan, sawah pada KPH Indramayu sekitar 10 ribu hektar. Apabila satu orang menggarap 0,5 hektar maka ada sekitar 20 ribu penggrap/KK. Suatu penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Dan, apabila satu hektar tanaman padi menghasilkan 3,5 ton/ hektar, maka akan
SEPUTAR KPH
Pencanangan Karyawan Perhutani Menanam n KPH BOGOR KPH Bogor mencanangkan kegiatan menanam di lingkungan rumah dinas KRPH Maribaya BKPH Parung Panjang (4/12/ 2012). Rumah dinas KRPH Maribaya masuk desa Jagabaya, Kec Parung Panjang, Kab Bogor. Kegiatan untuk mendukung dan mensukseskan program pemerintah gerakan menaman 1 milyar pohon dipimpin langsung oleh Adm Bogor Ir Asep Rusnandar, MM, dan dihadiri Waka KPH Bogor Uum Maksum, S. Hut, MM, SPH Bogor, Kasi PSDH H. Moh Syarif, segenap Asper dan KRPH lingkup KPH Bogor, serta segenap Kaur di kantor KPH Bogor, Muspika Kec Parung Panjang, kepala desa setempat, dan LMDH. Menurut Kaur Tanaman KPH Bogor Wawan, lingkungan rumah dinas KRPH Maribaya, Darwan Suryana, seluas 6 000 m2, ditanami jati sebanyak 150 plances dan accasia mangium 150 plances. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut instruksi Direksi Perhutani No 344/ 052.1SDH/Dir. tanggal 23 Juli 2012 tentang pembuatan tanaman swadaya, selanjutnya Surat Kepala Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten Nomor : 504/052.1/Kelola SDH/III, tanggal 20 Nopember 2012, Perihal Gerakan Karyawan Menanam. Untuk KPH Bogor, Administratur Perhutani/ KKPH Bogor menerbitkan surat Nomor : 705/
Adm KPH Bogor foto bersama dengan peserta pencanangan tanaman. 052.2/PSDH/BGR/III, tanggal 30 Nopember 2012, Perihal Gerakan Karyawan Menanam. Di mana, seluruh karyawan Perhutani diharuskan menaman sebanyak 25 pohon di lingkungan masing – masing. “Instruksi Direksi tersebut kemudian disambut karyawan Perhutani KPH Bogor dengan melakukan pencanangan di RPH Maribaya,” katanya. “Kegiatan ini bisa di dalam maupun di luar kawasan hutan.” Setelah pencanangan di RPH Maribaya, akan dilanjutkan di BKPH untuk melakukan kegiatan serupa. Jumlah pohon yang akan ditanam karyawan KPH Bogor dan SPH Bogor sebanyak 8. 550 pohon dan diharapkan selesai akhir Desember 2012. Bibit berasal dari kebon bibit rakyat (KBR) Cimanggis dan swadaya dengan jenis rimba campur dan cepat tumbuh atau MPTS.
memperoleh 35 000 ton/ panen. Kemudian, apabila 1 KK memiliki anggota minimal 4 orang, maka Perhutani KPH Indramayu secara tidak langsung memiliki tanggung jawab untuk menghidupi 40 ribu orang. Namun, niat baik KPH Indramayu disalahgunkan oleh penggarap. Mereka memperjualbelikan garapannya kepada pihak lain. Tindakan yang tidak bertanggung jawab tersebut menyulitkan KPH Indramayu ketika menagih kewajibannya. “Ketika didata ulang, ternyata penggarap sudah mengalihkan kepada penggarap lain yang bukan orang Indramayu,” jelasnya. “Padahal, mendata ulang penggarap merupakan suatu keharusan untuk menata kembali hak dan kewajiban mereka terhadap Perhutani KPH Indramayu.” Ditambah, manuver Serikat Tani Indramayu (STI) yang memprovokasi penggarap untuk ikut unjuk rasa ke DPRD, Pemkab, dan Perhutani. Sehingga mengganggu iklim sosial – ekonomi, dan bahkan politik di wilayah Kab Indramayu yang sudah kondusif. “Ketika pengujuk rasa ditanya, mereka tidak tahu apa – apa,” kata Isnin Muharam mengutip ucapan mereka. n MU
Agar kegiatan ini efektif, lanjut Wawan, Adm Bogor Ir Asep Rusnandar, MM menerbitkan SK Nomor : 130/KPTS/BGR/III/2012 Tentang Tim Sukses Gerakan Karyawan Menanam Perum Perhutani KPH Bogor, yang antara lain tentang pembentukan koordinator sebanyak 15 koordinator dengan anggota 25 orang/karyawan. Untuk evaluasi dan monitoring, tiap koordinator melaporkan perkembangan tanaman tersebut kepada koordinator unit yaitu Kasi PSDH KPH Bogor. Pada tahap awal, 1 – 3 bulan, masing – masing coordinator melapor kepada coordinator unit, selanjutnya 3 – 1 tahun dilaporkan pula, selanjutnya 1 – 3 tahun dievaluasi. “Tiap bulan, coordinator unit melaporkan perkembangan tanaman tersebut ke kantor Unit III Jawa Barat dan Banten,” jelas Kaur Tanaman KPH Bogor. n MU
Tetap Menanam Seraya Selesaikan Tenurial KPH Indramayu terus berusaha menyelesaikan masalah tenurial secar elegan, tanpa melupakan untuk melaksanakan pekerjaan rutin, yaitu melakukan tanaman pada musim tanam 2012. Akan tetapi, realisasi tanaman tersebut tidak sesuai lokasi yang telah ditetapkan dalam rencana teknik tahunan atau RTT yang tertuang dalam RKAP 2012. “Ada beberapa petak yang dialihkan ke petak yang tidak terjadi konflik tenurial,” jelas Kasi PSDH KPH Indramayu Isnin Muharam kepada BINA di kantor KPH Indramayu (20.11/2012). “Sembari menyelesaikan masalah tenurial pada petak tersebut. Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dan tetap akan menanami tanaman kehutanan sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam perencanaan.” Lokasi yang dimaksud itu berada di RPH lingkup BKPH Sanca, Cikawung, Heurgeulis, dan BKPH Plosokerep, dengan luas sekitar kurang dari lebih 28 hektar. Rencananya – apabila situasinyaa kondusif akan ditanami jabon. “Munculnya STI mengganggu perencanaan tanaam rutin KPH Indramayu. Sehingga ada lokasi petak yang dipindah ke lokasi petak lain, “ jelasnya. Pada musim tanam 2012, KPH Indramayu akan BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 13
SEPUTAR KPH
Polhut Mob Tangkap Truk Muat Kayu Ilegal n KPH SUMEDANG
Sebuah truk diesel dengan nomor polisi Z 8148 WF ditangkap Polhutmob KPH Sumedang karena ditengarai mengangkut kayu dari hasil hutan kawasan KPH Sumedang. Saat melintas, truk yang dikendarai En itu disergap Danru Polhut Mob KPH Sumedang dan jajarannya bersama Asper Buah Dua, pada hari Senin (22/10/2012). Setelah dicek, ternyata kayu jenis johar itu berasal dari petak 6 RPH Sukadenda BKPH Buah Dua. “Barang bukti kayu, mobil dan sopirnya sedang diproses di Polres Kab Sumedang,” kata Waka KPH Sumedang Utara Ir. Imam Susetyadi, yang juga membidangi Korkam KPH Sumedang kepada BINA di kantor KPH Sumedang (23/10/2012). Ditambahkan, informasi itu berasal dari salah satu anggota LMDH yang SMS langsung kepada Wakil KPH Sumedang Utara. “Namun, dia minta no hp-nya dirahasiakan.” Walaupun ditengarai persaingan antar
pedagang kayu, KPH Sumedang patut curiga. Pasalnya sesuai dengan kebijakan Pimpinan Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, bahwa semua kegiatan yang berkaitan dengan produksi kayu (tebangan) 2012 harus berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. “ Prinsipnya, tebangan 2012 dihentikan pada 31 September 2012. Jika ada kegiatan yang berkaitan dengan tebangan, itu tinggal penyelesaian (angkutan) saja yang diberi
Truk yang angkut kayu illegal. tenggat waktu sampai awal Oktober,” tegas Imam Susetyadi. Dia menuturkan pihaknya sudah antisipasi masalah kerawanan pencurian kayu di kawasan KPH Sumedang Utara sejak masuk ke KPH Sumedang, beberapa bulan lalu. Sehingga Imam Susetyadi menugaskan Danru Polmob dan jajaranakan mendukung setiap kegiatan atau nya bersama petugas lapangan lainnya program sebagaik – baiknya. Namun, Enuntuk waspada. Terbukti, akhirnya dapat cang Kusnawam juga mengingatkan agar menangkap truk yang mengangkut kayu seluruh karyawan KPH Bogor menjaga tanpa dokumen yang sah. “Bisa jadi, sopir kebersamaan dan kekompakan. Hal ini tersebut dapat dijadikan tersangka,” lanjut bukan hanya dengan sesame karyawan, Waka KPH Sumedang Utara. “Seandainya tetapi juga menjaga kekompakan dan kedia bukan pemilik kayu, akan tetapi dapat bersamaan antara pimpinan KPH dengan diproses sebagai tersangka karena menkaryawan Perhutani. gangkut kayu illegal.” Sebelum menjabat sebagai KTU Imam Susetyadi menegaskan, pihaknya KPH Bogor, Encang Kusnawan adalah akan menegakkan aturan karena terlihat KTU KPH Bandung Utara. Selain itu, dia ada potensi penurunan sumber daya hutan: pernah menjadi KUK di KPH Bandung dari KU turun menjadi tanaman jati berSelatan, selanjutnya pindah menjadi KUK tumbuh kurang (TJBK), turun lagi menjadi di KPH Ciamis dan dipromosikan menjadi tanah kosong (TK). “ Indikasi tersebut sanKSS d bagi keuangan pada Perhutani gat kencang. Untuk itu perlu penanganan Unit III Jawa Barat dan Banten. “Dengan ekstra dan ketat. Agar dapat menurunkan kekompakan, kebersamaan, dan kerja degradasi potensi sumber daya hutan pada sama maka KPH Bogor menjadi solid,” KPH Sumedang,” tandasnya. ucapnya. n MU Dikawatirkan kejadian semacam ini akan menimbulkan rawan potensial loss tanaman karet. Lokasi tersebut berada di kalau tidak dalam pengawasan yang ketat. BKPH Cikawung. “KPH Indramayu hanya Selain itu, produksi kayu tidak akan tercamenyediakan lahan dan keamanan,” jelas pai. khususnya kayu perkakas yang dibuat Kasi PSDH Indramayu. “Bibit, tanam, kayu bakar maupun kayu bakar yang sehapemeliharaan, itu menjadi tanggung jawab rusnya menjadi pendapatan Perhutani. “Itu perlu upaya preventif untuk menceTim Pengembangan Tanaman Karet (TPK) gah peluang dan niat seseorang untuk Unit III.” Isnin Muharam juga menegaskan per- melakukan pencurian kayu. Kemudian seiapan tanaman sudah beres. Sehingga dilakukan patroli yang dilakukan oleh jaDesember 2012, kegiatan yang sangat jaran keamanan. Yang tak kalah penting penting itu sudah selesai. “Mudah – muda- melakukan sosialisasi ke kampung – kamhan, tanaman tersebut tidak diganggu STI,” pung kayu,” ujarnya Waka KPH Sumedang Utara. ucapnya. n MU n MU
Kompak dan Team Work, Kunci Keberhasilan Agar pekerjaan dalam sebuah organisasi berjalan sukses, tidak mungkin dilakoni sendirian atau single fighter. Harus kerja secara bersama – sama dengan antar bidang atau urusan. Sehingga pekerjaan itu akan menjadi ringan dan mudah tercapai. Sebagai misal, dalam sebuah KPH banyak bidang urusan; seperti urusan tanaman, hugra, umum, sdm, dan urusan lainnya. “Kami mengutamakan team work dan kekompakan agar kinerja KPH Bogor bagus,” ucap KTU Bogor Encang Kusnawan S.E kepada BINA di kantor KPH Bogor (5/ 12/2012). Saat itu, yang didampingi KUU KPH Bogor Asep Mikdar yang lebih dikenal dengan panggilan Asmik. “Kalau tidak kompak dengan yang lain, kegiatan atau program tidak akan mudah tercapai.” Sebagai KTU KPH Bogor, pihaknya menam pohon kehutanan seluas 1894 hektar yang terdiri dari payau atau hutan lindung 411 hektar, JPP seluas 904 hektar, jabon seluas, 250 hektar, dan kayu putih seluas 328 hektar. Luas tanaman seluas itu, sudah termasuk tanaman kerja sama antara Perhutani dan KIFC seluas 88 hektar. Untuk musim tanam 2012, KIFC tertarik untuk mengembangkan tanaman di KPH Indramayu. Kemudian, Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten menunjuk KPH Indramayu sebagai lokasi untuk pengembangan 14 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
SEPUTAR KPH
Kebonharjo Serahkan Sharing Rp 1 M Lebih n KPH KEBONHARJO Perum Perhutani KPH Kebonharjo menyerahkan sharing produksi kayu senilai lebih dari Rp 1 miliar yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Rembang, H Moh Salim dan sisaksikan Karo Kelola SDH dan Bangkop Unit I Jawa Tengah di gedung kesambi pada (27/11) lalu. Administratur/KKPH Kebonharjo, Haris Triwahyunita mengatakan, sharing hasil produksi kayu tahun 2011 itu riilnya sebesar Rp 1.122.991.132 diberikan kepada 20 LMDH dari 59 LMDH binaan KPH Keobonharjo yang mempunyai petak pangkuan dan berproduksi. LMDH Darma Wana Raharja, Desa Wono Kerto menerima sebesar Rp 280.057.430, LMDH Giri Wanan Sakti, Desa Tahunan Rp 270.784.812, Reksa Wana Kumala Desa Sale Rp 177 juta lebih disusul LMDH Jati Sentosa Desa Tengger Rp 128 juta. Sementara Bupati Rembang H Moh Salim mengatakan, LMDH harus terus meningkatkan silahturahmi dan meningkatkan kerja sama dengan Perhutani dan terus menjaga keamanan hutan dan mensejahterakan anggotanya. “ Semoga hasil sharing itu dapat bermanfaat dan berkembang untuk usaha
produktif sehingga dapat merubah ekonomi masyarakat sekitar hutan,” katanya. Sementara itu Kepala Biro SDH, Ir Dwi Wityahyono mengatakan, dalam kesempatan itu Perhutani Kebonharjo Juga menyerahkan dana GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi) sebesar Rp 99 juta lebih serta dana PKBL (Progran Kemitraan dan Bina Lingkungan) sebesar Rp 75 juta. Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) Perum Perhutani jenis Padi, Jagung dan Kedelai merupakan salah satu terobosan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi
yang lebih besar pada produksi tanaman pangan. Maka sangat perlu dukungan dari semua pihak termasuk pemangku kepentingan baik hulu maupun hilir, tambahnya. n Hms Kbh/DJ
Bupati Borong Beras Organik Sebelum kegiatan penyerahan sharing produksi Bupati Rembang, M Salim diperkenankan melihat hasil usaha produktif dari beberapa LMDH. Diantaranya sirup secang, beras organik, tape tawaran, mente
dan kripik pisang. Pada kesempatan itu Bupati Salim sangat tertarik pada beras organik dan langsung memborong beras yang masih tersisa yaitu sekitar 120 Kg. Bupati Rembang Moh Salim dalam sambutannya didepan sekitar 200 anggota LMDH mengatakan bahwa beras organik itu sangat bagus untuk kesehatan badan karena tidak mengandung bahan yang beracun atau pestisida. “Aapalagi uang yang digunakan untuk membeli juga uang yang halal maka badan kita akan semakin sehat, “ katanya yang memborong berapa kwintal beras organik yang tersisa dipamerkan. Bupati saat meninjau usaha produktif LMDH yang dipamerkan. Administratur/
KKPH Kebonharjo, Haris Triwahjunita mengatakan, Perhutani Kebonharjo sudah mendapat pengakuan dari badan Internasional yang kredibel dan independen berupa sertifikat pengelolaan hutan lestari. Haris menambahkan, pengelolaan hutan tidak diperbolehkan menggunakan bahan kimia atau pestisida, karena pengaroh dari obat B3 (bahan beracun dan berbahaya) itu berdampak buruk terhadap ekosistem atau lingkungan. Karena musuh alami hama atau predator juga ikut musnah, maka para petani hutan atau pesanggem di wilayah hutan Perhutani Kebonharjo sudah beberapa tahun lalu tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida. Asisten Perhutani Bagian Pemangkuan Hutan Tuder, Toto Suaranto menuturkan, LMDH Jati Sentosa, Desa Tengger, Kecamatan Sale, memproduksi beras organik tapi produksinya masih terbatas belum bisa mencukupi permintaan yang tinggi. Untuk LMDH Subur Lestari mempunyai usaha produtif Sirup Secang yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Juga masih banyak jenis hasil produksi dari LMDH sekitar. n Hms Kbh/DJ BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 15
SEPUTAR KPH
SEPUTAR KPH
Sulitnya Menangani Kejahatan Di Wilayah Perbatasan
n KPH PEMALANG
n KPH JATIROGO KPH Jatirogo saat ini memang merupakan salah satu KPH terawan di Unit II Jawa Timur dengan karakter khusus pada wilayah utara yang berbatasan dengan KPH Tuban dan KPH Parengan dimana MDH Sidonganti dan sekitarnya yang masih memerlukan penanganan khusus secara berkelanjutan. Adapun di sebelah selatan berbatasan dengan KPH Cepu dan KPH Parengan dimana pada daerah transisi mempunyai karakter yang berbeda sehingga perlu pendekatan dan penanganan khusus. Terlihat dari kondisi tegakan diperbatasan yang cukup mencolok perbedaannya. Di daerah utara sebagai parameter kondisi kerawanan di KPH Jatirogo (pada kondisi terkendali di daerah selatan lebih terkendali karena dampak dan personil pengamanan yang berada di tempat dan sebaliknya). Karakter daerah Utara ( BKPH Bahoro dan BKPH Ngulahan). Pelaku tindak kejahatan dari desa Sidonganti,Trantang, Gemulung, Dusun Gesikan, Bangkok,Tawun dan Tuwiwiyan dan Dikir, sering bergabung menjadi beberapa kelompok. Pada saat personil terbatas mereka menyandera petugas Perhutani sampai kegiatan pencurian selesai baru dilepas. Ataupun pada satu TKP disergap. Mereka bergabung dengan kelompok lain sehingga jumlahnya lebih besar. Hal ini menyebabkan ngedrop-nya semangat kepercayaan diri pada petugas. Pelaku Berkelompok (dari Desa Sidonganti, Trantang, Gesikan dan Bangkok) sebanyak 20 - 30 orang dan bersenjata tajam. Dalam satu TKP bisa 2 - 3 kelompok. Padahal personil yang sangat terbatas jumlahnya pelaku menyekap petugas dan meminta HP sampai kegiatan selesai. Antara kejadian tindak kejahatan hutan dan kecepatan permohonan bantuan personil Polsek setempat tidak seimbang. Pelaku lebih cepat membawa hasil jarahannya. Menurunnya kepercayaan diri petugas karena jumlah pelaku jauh lebih banyak dan bersenjata tajam. Pelaku pencurian lebih berani dan cenderung menantang petugas. Pelaku pencurian hanya berpindah lokasi atau berpencar pada saat dihalau petugas. Kondisi KPH Potensi, Karakter, Gangguan Keamanan Hutan , APD Personil KPH Jatirogo tidak dapat mengimbangi pelaku tindak kejahatan hutan karena keterbatasan personil dan APD. Dalam penanganan Gangguan Keamanan Hutan KPH Jatirogo membutuhkan APD yang stadar. Pada kondisi saat ini karena keterbatasan APD, KPH Jatirogo membutuhkan bantuan/pendampingan dari instansi lain dengan APD yang standar. Banyak permasalahan selama beberapa periodik terkait pola pengamanan yang baru-baru ini ditindak lanjuti dengan pihak 16 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
Dibekuk, Pengroyok dan Penganiaya Petugas Perhutani
Kepolisian Polsek-polsek rayon IV dan V melihat barang bukti yang dikirim ke TPK Wotsogo. lokal maupun dengan tingkat Muspida oleh KPH Jatirogo. Antara lain bersama Brimob selama empat bulan 19 hari terjadi 546 pohon roboh dengan kerugian Rp 322 juta. Penanganan mandiri selama satu bulan kejadian meningkat, kerugian 849 pohon senilai Rp 615 juta. Selanjutnya pengamanan bersama Polsek pohon roboh 766 dengan kerugian Rp 1.048 juta dan pengamanan oleh Garda Polmob yang silaksanakan selama 14 hari mengalami 379 pohon roboh dengan kerugian Rp 214 juta. Menurut Wakil Adm/KSKPH Jatirogo, Ir Anang Tejo Anggono menjelaskan dari hasil kerugian tersebut, anggota Kam KPH Jatirogo juga telah berhasil mengamankan barang bukti plus tersangka kasus Illog ini ke meja hijau yang dibantu oleh Kejaksaan Negeri Tuban ke proses Pengadilan. ” Delapan tersangka telah kita jebloskan
ke jeruji besi dan telah dititipkan untuk proses sidangnya di pengadilan dalam waktu dekat ini,” ungkapnya. Namun pada proses kerusakan hutan yang betul-betul dirusak pelaku kejahatan tersebut, untuk sementara telah didata tim Perhutani KPH Jatirogo tercatat hingga saat ini mencapai ratusan ribu hektar lahan Perhutani yang berupa kawasan hutan berubah menjadi lahan pertanian dan hampir selalu gagal dalam kegiatan penghijauannya. ”Tidak hanya kerugian yang kita catat. Namun hewan-hewan yang kita anggap penghuni satwa liar juga mengalami nasib yang tragis. Banyak satwa liar seperti Burung Merak, Babi Hutan, Ayam Hutan dan lainnya telah bergeser jauh. Sehingga saat ini sulit dijumpai,” kata Asper BKPH Bahoro, belum lama ini. n Slamet Riyadi.
Target, Gembong Harus Segera Teringkus Setelah acara koordinasi dengan Kapolsek dan Kanit Serse se-wilayah Rayon IV dan V di aula Gedung Lelang KPH Jatirogo tanggal 24 Oktober 2012 bersama Polhut KPH Jatirogo langsung melakukan gebrakan dengan berhasil meringkus 8 (delapan) tersangka termasuk TO yang cukup sulit ditangkap. “Salah satu gembong otak penggerak massa dalam kasus pencurian kayu jati yang semula sulit ditangkap, akhirnya kami mampu menyeret salah satu yang terkenal namanya dengan sebutan ’Klowor’. Dan sekarang sudah dalam proses Pengadilan Negeri Tuban setelah berkas dan barang bukti telah kami serahkan melalui Polsek setempat,” kata Anang Tejo Anggono, Waka Adm KPH Jatirogo kepada BINA (05/12).
Nardi bin Tarsimin alias Klowor ini ditangkap kedapatan membawa hasil curiannya, 5 batang kayu jati dengan kubikasi sebesar 1,190 m³ saat melintas di jalan dekat hutan RPH Tawun tanggal 13-11-2012 jam 06 pagi. ”Akhirnya si Klowor ini pada hari itu juga langsung diserahkan ke Mapolres Tuban untuk menjalani hukuman sesuai barang bukti yang ada dan ditambah dari laporan hasil HA yang pernah mencatat dia sebagai bukti untuk memberatkan kasusnya ini,” uangkap Asper KBKPH Bahoro, Sarju menambahkan keterangan. Dari tanggal 09 s/d 17 Nopember 2012 Polhut dan Polhuter KPH Jatirogo mampu meringkus tikus-tikus pencuri kayu jati di wilayah kerjanya dan mengamankan barang
Pelaku pengeroyokan dan penganiayaan terhadap petugas Pehutani dibekuk Polres Tegal. Satu pelaku yang diketahui bernama Supratikno alias Tikno bin Drajat (26), warga desa Karangmalang RT.15 RW.09 Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal dibekuk tanpa perlawanan, pada hari Sabtu dini hari tanggal 27 Oktober 2012 sekitar jam 03.00 WIB oleh Tim Gabungan Unit Reskrim Polres Tegal di desa Ujunggrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Seperti yang diberitakan di BINA (edisi 08 Oktober 2012) dua orang petugas Perhutani KPH Pemalang Suardjono dan Sardiman dikeroyok disertai penganiayaan oleh sekelompok orang pelaku pencurian sekitar 25 orang, ketika sedang mengamankan barang bukti berupa kayu dan sepeda motor milik tersangka di petak 70 a RPH Winong BKPH Jatinegara, KPH Pemalang. Dalam insiden tersebut dua petugas Perhutani KPH Pemalang mengalami lukaluka, satu diantaranya Suardjono luka berat, dibagian kepala terdapat luka robek akibat dipukul menggunakan batu tajam dan dibagian punggung, kaki dan tangan mengalami luka memar akibat pukulan kayu. Wakil Adm/KSKPH Pemalang, Endang Junaedi, BScF, ketika ditemui diruang kerjanya membenarkan berita penangkapan tersangka pelaku pengeroyokan dan penganiayaan tersebut. Tikno merupakan salah satu pelaku yang menjadi buronan Polres Tegal. Lebih jauh Endang Junaedi menjelaskan, pihak tim gabungan Polres Tegal hingga kemarin masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lain, termasuk Karyanto yang pada saat bersamaan sempat dilakukan pengepungan dirumahnya, bukti sebanyak 15 batang pada Polsek Jatirogo. Sejak meningginya kasus illegal loging yang saat ini sedang dialami KPH Jatirogo, Administratur/ KKPH Jatirogo, Amas Wijaya, S.Hut mengatakan kepada BINA bahwa selama hutan KPH Jatirogo di wilayah hutannya bagian Utara (Red. dekat dengan Sidonganti) masih terus sulit diredam. Dia bersama jajarannya berupaya tak kenal lelah tetap mengedepankan langkah-langkah preemtif, persuasif dan preventif. ”Saya sudah umumkan bonus sebasar Rp 20 juta ke siapa saja yang mampu meringkus DPO nomor satu yang berinisial P ditangkap. Entah itu di hutan atau dimana saja,” tegas Amas di depan BINA. n SR-Hms Jtr Didik
Pelaku pencurian dan penganiayaan Sutikno (tengah) diapit oleh petugas dari Perhutani KPH Pemalang dan Polres Tegal, Daryoso, KRPH Winong, BKPH Jatinegara dan AIPTU Sutrisno Kanit Reskrim Polres Tegal (kanan).
namun berhasil melarikan diri. Sementara itu, Kanit Reskrim Polres Tegal, Aiptu Sutrisno, saat ditemui di Mapolres Tegal, mengatakan tersangka Supratikno alias Tikno kini berada di tahanan Mapolres Tegal masih dalam proses pemeriksaan. Dijelaskan, Tikno adalah salah satu pelaku utama yang lama menjadi buronan Kepolisian karena keterlibatan dia dalam kasus pencurian kayu, pengeroyokan dan penganiayaan terhadap petugas Perhutani KPH Pemalang. Lebih lanjut, Sutrisno mengatakan, dari pengembangan sementara diketahui, ada tiga nama yang menjadi target pencarian, masing-masing Karyanto yang belakangan diketahui adalah adik tersangka Supratikno yang kini berada ditahanan Mapolres Tegal dan dua lagi yang juga menjadi target pencarian adalah Safari dan W a n i t o semuanya adalah warga desa Karangmalang, Kecamatan Kedungbanteng, kabuAmas Wijaya Shut, Adm KPH paten Tegal. Jatirogo Diduga ke
tiga tersangka ini berada di luar desa Karangmalang. AdministraturPerhutani/KKPH Pemalang, A.Fajar Agung S, S.Hut mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Polres Tegal terkait perkembangan penanganan kasus pencurian, pengeroyokan disertai penganiayaan ini. Kami mengharapkan agar kepada para tersangka yang terlibat penganiayaan ini dapat dikenakan pasal berlapis KUHAP pasal 315 ayat 1 tentang penganiayaan berat disertai pengeroyokan yang mengakibatkan terancamnya jiwa seseorang dengan ancaman maksimal 8 tahun, ujarnya. Berlapisnya adalah Undang-Undang No.41 Tahun 1999 pasal 50 ayat (3) huruf e tentang dilarang menebang pohon/memanen atau memungut hasil hutan tanpa seiijin dari pejabat berwenang junto 78 ayat (5) dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun denda paling banyak 5 milyar. Ketika disinggung kondisi korban penganiayaan saat ini, lebih lanjut Anton menyampaikan, kondisi korban yang mengalami luka berat, Suardjono sudah berangsur membaik dan sekarang sudah menjalani aktifitas kembali sebagai Mandor Polisi. Menurut keterangan, Suardjono kini masih menjalani pemeriksaan medis, terutama dibagian kepalanya. Sementara itu KRPH Winong BKPH Jatinegara KPH Pemalang, Daryoso, ketika ditemui di Rumah Dinas RPH Winong menambahkan, terkait dengan penangkapan Supratikno jajarannya kini lebih meningkatan kewaspadaan. Dikhawatirkan ada hal-hal yang tidak diinginkan dari dampak penangkapan ini. n Hms Pml/Dodi Sukmadi. BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 17
SEPUTAR KPH
SEPUTAR KPH
Melatih dan Merencanakan Pekerjaan untuk Lebih Matang
Menata kawasan hutan dengan perencanaan n KPH PASURUAN Merencanakan dalam mengatur pada setiap petak adalah suatu pekerjaan hal yang biasa dan selalu dilakukan pada tiaptiap bidang di Perum Perhutani. Namun kali ini berbeda dengan apa yang sedang dimulai oleh KPH Pasuruan terkait upayanya saat melakukan kegiatan rutin Job Training di bidang pekerjaan apapun. Bertempat di petak 5k RPH Gerbo BKPH Lawang Timur , belum lama ini 24 Oktober 2012 yang lalu ketika diselenggarakan Pembekalan Bidang Perencanaan yang dikuti oleh segenap Asper /KBKPH, segenap KRPH dan Mandor yang bertu-
juan untuk memberikan Petunjuk Tehnis Penataan Hutan, Penyusunan RPKH, Pembacaan Peta dan Kompas, Sistem Perencanaan (RTT) serta Pemahaman dan Pengisian Buku Obor. Diadakannya pelatihan ini besar harapan Adm dan pejabat KPH Pasuruan mengiginkan manfaat yang akan diperoleh nanti akan berdamak hingga bisa meminimalisir kemungkinan terjadi kesalahan dilapangan yang berakibat fatal bagi pekerjaan maupun human erornya. Hal ini juga telah mendapatkan aplaus dan arahan dari Ir. Kuntum Suryandari KSPH IV Malang sebagai narasumber. “Tanpa didukung prinsip pokok manaje-
Geliat Menuju KPH Mandiri
18 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
men Perhutani yaitu POAC (Planning Organizing Action and Controlling) maka kesuksesan di semua bidang pekerjaan baik secara administratif maupun fisik dilapangan tidak akan tercapai,” kata Administratur/KKPH Pasuruan Ir. Arif Herlambang, MM ketika dijumpai BINA diruang kerjanya, Sabtu, (17/11). Menurutnya, Perencanaan merupakan langkah awal untuk memulai suatu pekerjaan dan tanpa adanya perencanaan yang matang suatu pekerjaan sering terjadi apapun itu tidak akan menuai keberhasilan. Disela –sela arahan Adm ini juga mengumumkan bahwa berdasarkan hasil evaluasi Kinerja Perusahaan Tingkat Unit II Jawa Timur KPH Pasuruan menduduki peringkat II. Dia juga telah menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua jajaran di KPH Pasuruan atas dukungan dan semangat kerja sehingga teraih prestasi tersebut dan diharapkan untuk kinerja pada Triwulan IV KPH Pasuruan akan meraih peringkat I. “Peran aktif dari segenap Asper bersama stafnya yang juga bekerja bahu membahu dengan KSS PHBM untuk mengembangkan potensi dilapangan dengan LMDH selain dari kayu sangat diharapkan sehingga bisa menambah pendapatan perusahaan serta memproduktifkan lahan tidur sehingga KPH Pasuruan bisa menjadi KPH Mandiri. Hasil dari pembekalan berupa praktek Pembuatan PU, Pembacaan Kompas dan Peta secara baik dan benar serta pengisian Buku buku Obor mendapat acungan jempol dari KSPH IV beserta jajarannya dan sangat diharapkan praktek tersebut ditindak lanjuti dan dijalankan dilapangan oleh petugas dilapangan.
Menanam Di Kawasan Hutan Sekunder n KPH RANDUBLATUNG Mengawali musim hujan aktivitas yang dilakukan jajaran Perhutani KPH Randublatung adalah melakukan penanaman bersama yang dilakukan di kawasan hutan alam sekunder sekitar Embung Keruk. Harapan dengan adanya penanaman di kawasan tersebut agar tercipta keseimbangan lingkungan sehingga bisa tercukupi adanya sumber air, sumber oksigen dan sumber kehidupan. Sebanyak 10.000 plances tanaman kehutanan telah ditanam di kawasan embung yang letaknya diapit antara BKPH Beran dan Boto KPH Randublatung (23/11), Penanaman besama tersebut dilakukan oleh jajaran Rimbawan baik dari Perhutani Randublatung maupun Dinas Kehutanan Blora, Muspika Kecamatan Randublatung TNI dan POLRI dengan lokasi sekitar embung keruk di petak91,92,93 dan 89. BKPH Boto dan Beran KPH Randublatung.
n Hms PSU/Dedy-SR. n KPH PASURUAN KPH Pasuruan dalam kurun waktu sekitar 9 bulan terakhir ini bersama Ir. Arif Herlambang MM yang memegang tongkat Komando sebagai Administratur di KPH Pasuruan banyak gebrakan pada managemen pengelolaan hutannya. Beberapa hal yang dia hasilkan mulai dari memperbaiki bangunan fisik di lingkup kantor Perhutani KPH Pasuruan seperti perbaikan gedung koperasi, Gazebo serta taman dan lain-lain. ”Beliau memang sengaja menciptakan susana dan pola kerja yang santai tapi juga serius jauh dari rasa tertekan sehingga karyawan berangkat bekerja ke kantor dengan semangat berapi-
api sehingga mencapai hasil seperti yang diharapkan,” tukas Dedy, Staf Humas KPH Pasuruan. Disamping dengan suasana cukup mendukung motivasi kerja untuk mencegah kejenuhan, Arif Herlambang juga menggalang Baporseni KPH Pasuruan dengan kegiatan antara lain olah raga Trabas, Tenis Meja, Badminton, Tenis Lapangan, Futsal dan Kepramukaan. ”Dalam bidang untuk kesenian saat ini juga menggiatkan kegiatan yang sesuai hoby teman-teman antara lain Group Bina Vokalia dan Grup Band,” tambahnya. Yang paling urgent buat KPH dalam rangka mensukseskan program PHL. Kelak
Dalam kesempatan tersebut Administratur Perhutani KPH Randublatung, Ir Herdian Suhartono mengatakan bahwa kegiatan menanam ini merupakan kegiatan yang amat mulia karena dengan adanya pohon yang banyak bisa menjadikan kawasan hutan menjadi seimbang. Artinya melalui penanaman pohon sediaan air tanah akan bertambah, oksigen akan bertambah yang semuanya tersebut bisa menjadi sumber kehidupan manusia. Kebijakan Perhutani secara umum sekarang adalah program penanaman pohon untuk satu orang karyawan sebanyak 25 pohon yang dilakukan secara swadaya dan lokasi penanaman pohon tersebut dipilih kawasan hutan yang kondisinya jelek dibanding kawasan yang lain, kemudian ditanam di tanah-tanah DK ( Tanah Perusahaan ) yang letaknya di luar kawasan hutan. “ Harapannya untuk mewujudkan pohon sebagai sumber kehidupan bisa terwujud,” kata Herdian Suhartono. Dari pengamatan lapangan memang pada lokasi embung Keruk tersebut terdapat beberapa petak yang bisa dikatakan menjadi tanah kosong. Hal tersebut karena akibat adanya aktivitas penggembalaan, sehingga pertumbuhan tanaman jati menjadi terhambat dan jika dilihat ari kacamata awam kondisi tersebut terlihat jelek jika dibandingkan dengan petak-petak lain yang guna menghadapi agenda Tim Accessor dalam menuju KPH Pasuruan bersertifikasi PHL. ”Sedini mungkin kita memberi bekal kepada karyawan KPH Pasuruan akan Pendidikan Bahasa Inggris dengan cara memberikan kursus gratis dengan mendatangkan guru privat dari Lembaga Kursus Bahasa Inggris yang cukup ternama di Kota Malang,” papar Arif saat dikonfirmasi BINA diruang kerjanya, (03/11). Dia juga memaparkan bahwa dengan tema Bussiness Conversation Language rasa antusiasme karyawan sangat besar sekali ini dapat dilihat dari hasil setiap jam kursus yang diadakan setiap hari Jum’at.
ada disekitarnya. Beranjak dari hal tersebut Perhutani Randublatung bersama dengan para pihak yang berkepentingan melakukan penanaman bersama dengan tujuan untuk mempercepat penutupan lahan tersebut dengan ditanami berbagai macam tanaman , baik tanaman jati maupun tanaman rimba lain. Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kehutanan Blora, Reni Miharti kolaborasi penanaman pohon secara swadaya tersebut, karena sesuai dengan program Nasional yang dikenal dengan One Billion Indonesia Tress. “ Adanya penanaman swadaya ini menunjukkan bahwa semangat menanam di kalangan rimbawan dan jajaran terkait yang ada di Randublatung khususnya sangat peduli dengan lingkungan, sehingga harapan kita semua akan kesemimbangan lingkungan bisa terlaksana,” ujar Reni. n Hms Rdb/Andan ”Di kelas ruangan ini selalu dipenuhi oleh peserta teman-teman karyawan kantor maupun daerah,” perjelas Arif. Arif memiliki sifat kepribadian yang tegas dan mempunyai motto manut dan saling berpengertian. Di usia yang masih relatif muda dia juga pekerja sesuai dengan aturan/kaidah yang berlaku, bahkan tidak pernah memperbesar permasalahan yang ada dikaitkan dengan kepentingan pribadi asal dapat dipercaya hingga di ending-nya mampu menghantarkan KPH Pasuruan menuju keberhasilan menjadi KPH Mandiri dan KPH yang bersertifikasi PHL. n Hms Psu/Dedy-SR BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 19
SEPUTAR KPH
Ritual Petik Getah Di BKPH Pesanggrahan
n KPH BANYUWANGI SELATAN ” BKPH PESANGGARAN ” merupakan bagian hutan wilayah KPH Banyuwangi Selatan, yang memiliki potensi SDH cukup besar dan lengkap berbagai jenis kegiatan teknis kehutanan. BKPH yang memiliki luas kawasan pengelolaan 8.384,1 Ha, yang dikelingi/berbatasan dengan wilayah Administrasi Pemerintahan antara lain, sebelah utara Desa Barurejo dan BKPH Genteng, sebelah Timur Desa Sukorejo dan Kesilir Kec. Bangorejo dan Siliragung, sebelah Selatan Desa Sumbermulyo Kecamatan Pesanggaran dan Barat PTPN XII Sungai Lembu, Kecamatan Pesanggaran. Secara umum kondisi dan topografi wilayah merupakan medan cukup sulit, yakni : Kondisi topografi bergelombang dan curam (15 – 25 %), Ketinggian mencapai 600 Meter DPL, Type iklim C, Suhu ratarata : 32 – 35 derajat C, Kelembaban udara 26 – 27 derajat C, Curah hujan normal terdiri dari bulan basah tertinggi pada bulan Pebruari dan bulan basah terendah pada bulan Juni. Adapun kondisi Potensi SDH BKPH Pesanggaran meliputi Potensi SDH berdasarkan fungsinya, Komposisi Potensi SDH dan Potensi Sumberdaya Hutan berdasarkan Klas Umur (KU) total seluas 8,384.1 ha. Dari keluasan potensi SDH tersebut BKPH Pesanggaran memiliki Potensi SDH berupa TJKL pinus seluas 600,1 Ha yang setiap tahunnya bisa memasok bahan baku getah pinus rata-rata 700 ton, belum termasuk wilayah BKPH Genteng. “Dari kondisi tegakan pinus yang ratarata KU VII – VIII (tanaman 1968-1972), maka kegiatan sadapan dilakukan seifisien mungkin, sehingga sisa bidang sadapan bisa lebih panjang dan awet tandas, “ kata Pak Nidi seorang penyadap BKPH Pesanggaran. Berkenaan hal tersebut segala macam cara dan merupakan tradisi warga penyadap Baung, BKPH Pesanggaran dalam rangka menggait rejeki, mengingat sadapan merupakan sumber utama, maka tradisi penyadap melakukan “ RITUAL PETIK GETAH “ yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan September. Istilah “ Petik “ lazimnya diidentikan dengan suatu acara yang bersifat sakral atau seuatu yang bersifat mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Seperti halnya dengan petik laut, petik panen padi ataupun kegiatan lain dimana kegiatan tersebut merupakan tradisi turun menurun seperti halnya yang dilakukan oleh warga blok Baung, Desa Barurejo Ke20 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
Penyerahan Gunungan wayang untuk pementasan sebelum petik getah. camatan Siliragung (LMDH Wono Rahyu) yang jarak tempuhnya sekitar 75 KM dari kota Banyuwangi. Acara ritual ini diadakan scara rutin setiap tahun. Ini cukup beralasan pasalnya warga dusun yang cukup terpencil yang berjumlah sekitar 200 orang, sebagai penyadap pinus menyadari bahwa getah pinus merupakan hal yang “ ghaib “, dimana untuk meningkatkan produksi getah harus di sambat dulu kepada yang menjaga hutan pinus tersebut (minta ijin). Para penyadap menyadari bahwa dengan adanya sadapan pinus, masyarakat menjadi tenang dan nyaman meskipun bertempat tinggal yang cukup terpencil. Mengingat dalam setiap tahunnya, di blok Baung terdapat transaksi uang yang beredar sebesar Rp 3,5 milyard, belum termasuk kegiatan tanaman tumpangsari, beternak dan hasil-hasil lain yang tumbuh di hamparan hutan BKPH Pesanggaran. Dalam rangka menghindari staknasi agar dapatnya dilakukan peremajaan kembali tegakan pinus (tebang tanam secara bertahab), mengingat kondisi tegakan rata-rata sudah merupakan sadapan mati, sudah habis bidang sadap. “ Penebangan dilakukan secara bertahab, kemudian dilakukan penanaman kembali, begitu seterusnya, dalam rangka kelestarian luas dan produksi,” ujar Asper/ KBKPH Edi Purwanto.
Jadi inti dari Acara Ritual Petik Getah, lanjut Edi, adalah agar target produksi setiap tahun bisa tercapai, sesuai dengan harapan manajemen Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan sesuai dengan NPS yang telah disepakati. Dari rencana Produksi tahun 2012 sebesar 568.581 Kg, realisasi sampai dengan bulan September 2012 telah mencapai 533.989 Kg (93,9 %), terhadap NPS sebesar 80 %, dengan demikian pelampauan terhadap NPS sebesar 13,9 %. Namun demikian masih belum puas karena sesuai kesepakatan manajemen unit seharusnya mencapai 550.043 Kg atau 96,74 %, sampai denagan September 2012, sehingga terjadi kekurangan pasokan sebesar 16.054 Kg. “ Untuk itu kekurangan akan dikejar pada TW. IV,” imbuh Sunaryanto, Staf Mandor Sadap BKPH Pesanggaran. Sementara itu produksi getah pinus BKPH Pesanggaran dalam lima tahun kebelakang mengalami kenaikan, meskipun kondisi luas dan bidang sadap tetap. Yaknitahun 2007 target produksi 545.138 Kg terealisasi 616.790 (113 %), tahun 2008 target produksi 538.105 Kg teralisasi 613.985 Kg (117 %), tahun 2009 target produksi 573.618 Kg, terealisasi 615.561 Kg (107 %) dan tahun 2011 target produksi 564.280 terealisasi 708.443 Kg (126 %). Dari realisasi produksi getah pinus yang meningkat perlu di berikan penghargaan
SEPUTAR KPH baik kepada Mandor sadap maupun penyadap itu sendiri. Bentuk penghargaan sudah dilakukan baik kepada Mandor Sadap maupun ke penyadap. Bentuk penghargaan kepada mandor berupa Piagam Penghargaan maupun berupa Pelatuhan yang dapat menambah pengetahuan mandor sadap., sedangkan bentuk penghargaan kepada Penyadap berupa hadiah-hadiah yang diberikan pada acara Seremonial petik getah berupa barangbarang yang bermanfaat bagi penyadap. Yang bersifat dadakan biasanya Asper/ KBKPH Pesanggaran memberikan berupa 1 set alat/perlengkapan sepeda untuk kegiatan langsiran getah kepada enam orang tenaga pelangsir getah. “ Kegiatan serimonial Petik Getah tahun 2012, merupakan acara yang spektakuler, dimana Warga Penyadap Baung BKPH Pesanggaran, menyajikan pagelaran Orkes Dangdut dan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk oleh Ki Dalang Juwito Gendeng dari Kota Banyuwangi dengan Lokan Wahyu Jati Kencono “, jelas Edi Purwanto. Mengapa dikatakan spektakuler, karena dalam sejarah Petik Getah tahun-tahun sebelumnya belum pernah menyajikan acara Pagelaran wayang kulit, sehingga hal ini dilakukan karena inti dan makna yang terkandung didalamnya bisa menjadi “ Tulodho (Jawa) atau panutan bagi para penyadap dalam arti tontonan bisa sebagai tuntunan bagi para penyadap dalam rangka uri-uri kabudayan Jawi. Dalam arahan di sela-sela kegiatan acara itu Administratur/KKPH Banyuwangi Selatan, Achmad Basuki S Hut MM, mengungkapkan bahwa, pihaknya sangat mendukung kegiatan ritual Petik Getah, karena sudah menjadi tradisi warga Baung, Desa Barurejo, dengan harapan agar kegiatan sadapan pinus setiap tahun dapat terpenuhi. Ia meminta kepada penyadap agar kegiatan sadapan harus tetap mengacu pada aturan, petunjuk dan prosedur yang ada. Sehingga bidang sadap yang ada tetap awet dan lestari. “ Jangan sampai sadapan yang tidak benar akan membahayakan penyadap itu sendiri, yang berakibat adanya bencana alam pohon tumbang dan tanah longsor,” pintanya. “ Kerjakan sebaik mungkin, jaga kekompakan dengan demikian target tahun 2012, khususnya BKPH Pesanggaran sebesar 125,6 % bisa tercapai dan target KPH Banyuwangi Selatan sebesar 108 %, dapat terwujud. Kami menyadari sepenuhnya tanpa bantuan dari warga penyadap Baung, LMDH Wono Rahayu dan kerja keras Petugas lapangan (Mandor, Mantri dan Asper), dan stakeholders lainnya, kami tidak ada arti apa-apa. “ imbuhnya seraya mentup sambutannya dengan yelyel Perhutani Hebat dan Penyadap Baung Yees “! n Edi Purwanto/Asper BKPH Pesanggrahan
SOSOK
Tekun dan Ikhlas Kunci Sukses Sutaman
Panasnya sengatan matahari hingga merubah warna kulitnya dan guyuran hujan tak ia rasakan dalam mengabdikan diri sebagai seorang rimbawan sejati. Baginya pengabdian adalah mutlak yang utama. Hal tersebut ia lakukan sebagai seorang Petugas Perhutani yang bekerja selama 19 tahun, sebagai Mandor Tanam dengan status cukup disiplin waktu, dalam melaksanakan pekerjaan. Hari demi hari, waktu demi waktu t a npa kenal lelah, dalam menekuni kegiatan mandor tanam sejak tahun 1998 di wilayah Perhutani BKPH Pesanggaran KPH Bayuwangi Selatan dengan ikhlas, sehingga tanah kosong tidak ada lagi. Sutaman dengan trophi penghargaannya. Itulah sosok Sutaman, Mandor yang memiliki BKPH Pesanggaran mengapa kepada gaya pendiam tidak banyak ngomong. semua personil pak Administratur menBahkan sudah banyak petak tanaman gajak untuk senantiasa tetap bekerja yang sudah dapat menghsilkan kayu keras, ikhlas, tuntas dan cerdas, karena perkakas meskipun hanya dari kayu te- dengan didukung kemauan yang cukup bangan E. loyalitas terhadap pekerjaan hasilnya “ Asper BKPH Pesanggaran Pak Edi seperti Sutaman contohnya, akan menikPurwanto, yang sudah hampir 4 tahun, mati segala sesuatu yang di berikan oleh bersama saya, setiap kali dalam pem- Yang Maha Kuasa. Patut disyukuri denbinaan SDM, menekankan kepada te- gan cara meningkatkan kinerja dan bermen-temen mandor agar bekerja den- terima kasih kepada perusahaan, karena gan tekun, senangi pekerjaan, suatu ke- telah banyak yang diberikan oleh perutika pasti akan menuai hasil, siapa tanam sahaan, dan sebaliknya apa yang dapat pasti akan menuai, ternyata benar,” ujar diberikan lebih untuk kemajuan perusaSuratman. Hal itu ia rasakan ketika ia di- haan. beri kesempatan untuk mengikuti Lom“ Dengan didukung adanya pemimpin ba Penghijauan dan Konservasi Alam yang mengerti, serta kesungguhan dan (PKA) Wana Lestari tahun 2012. keiklasan dalam bekerja Insya Allah pe“ Saya berhasil menjadi Juara II, kerjaan yang dipercayakan terhadap katagori Mandor Tanam Perum Perhuta- kami dan jajaran BKPH Pesanggaran ni. Hal tersebut merupakan prestasi cu- KPH Banyuwangi Selatan, maka pekerkup yang luar biasa, sehingga pada test jaan apapun pasti akan berhasil dengan kenaikan status tahun 2012 secara oto- baik, untuk mendukung sukses di bidang matis lolos dalam seleksi menjadi Pega- tanaman, produksi dan kelola lingkunwai Perhutani dengan Golongan I/4, wah gan. “ ungkap Sutaman “. rejeki nomplok, “papar Sutaman”. n Edi Purwanto/Asper BKPH PePada setiap pertemuan di Asperan sanggrahan
BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 21
WAWASAN
SEPUTAR KPH
Satu Tahun Harlah FKPP
Potongan tumpeng dari Ketum SP2P salah satu anggota FKPP. n KPH MANTINGAN Sejumlah aktivis FKPP 11 Nopember lalu untuk kali pertama mengadakan kegiatan Harlah di Wana Wisata Kartini Mantingan yang diikuti sebanyak 50 orang pengurus FKPP dari lingkup Unit I, II dan III. Organisasi FKPP adalah organisasi kumpulan orang-rang rimbawan biak dari pegawai maupun tenaga PP. “ Tahun ini kita memang mengelar ulang tahun FKPP secara sederhana karena situsi dan kondisinya memang tidak memungkinkan,” kata Sigit K selaku panitia dan tuan rumah diselenggarakannya acara tersebut. Kegiatan Harlah FKPP ini diawali hari Jum’at dengan bakti bersama merehap dan memperbaiki rumah Bu Marto, janda istri KRPH Jukung di desa Jukung Kecamatan Bulu, yang memang rumahnya sudah tidak layak huni. “ Hal ini sangatlah menyentuh kami bahwa seorang pensiunan di Perhutani sekelas KRPH sangat memprihatinkan. Ini pula yang mendorong kami untuk dengan hati iklas memperbaiki rumah Bu Marto yang sekarang mencari daun untuk mencukupi kebutuhan hidup setelah suaminya meninggal. Dengan demikian jiwa rimbawan kita akan selalu ada dikala teman sejawat kita kurang beruntung dalam menggapai kehidupan yang layak,” ujarnya. Sementara itu Ketum FKPP, Paidjo Herman mengatakan program ini akan terus kita lakukan agar dunia luar pun tahu bahwa Organisasi FKPP memang perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan kegiatan bakti bedah rumah ini adalah contoh nyata dan kongkrit bahwa FKPP peduli dengan sesama rimbawan. Semua kegiatan yang dilakukan FKPP tidak menggunakan uang dinas tetapi iuran mereka untuk menghidupi semua kegiatan yang dilakukan FKPP. 22 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
“ Inilah contoh nya- pelaku illegal logging menggunakan sajam. ta efisiensi,” katanya Banyak sudah korban dari kita mulai dari sambil tersenyum dan sabetan kampak, dibacok, dibunuh semua mendapatkan aplus itu untuk mempertahankan asset negara,” dari semua peserta. jelas Dadang panjang lebar. Kegiatan bakti di Menjaga aset itu, lanjutnya perlu senjata rumah Bu Marto juga bukan pentungan. Kalau sudah begini siapa mendapatkan perha- yang salah ? Kita dituntut untuk berfikir tian serius dari ketua jernih keberlangsungan dan kelestarian huUmum SP2P, Ir. RM tan sangat perlu tetapi perlindungan kepada Dadang Ishardianto. penjaga aset itu lebih perlu. Kalau sudah Kaitanya harlah FKPP dibunuh apa ada orang jual nyawa ? Gak Dadang mengatakan ada kan ? Kerusakan hutan di Indonesia sangat berterima ka- ini sudah sangat membahayakan kalau kita sih kepada segenap sendiri tidak peduli lalu siapa ? Padahal huanggota FKPP bahwa tan di Indonesia ini merupakan rumah bagi kegiatan seperti itu 2/3 dari spesies tanaman dan binatang. patut untuk dicontoh Laju kerusakan hutan di Negara Indonesia oleh semua orang ini mencapai 1,08 juta hektar per tahun dan memperoleh predikat merupakan negara diserahkan kepada Perhutani. “ Kalian saja yang paling cepat mengahabiskan hutan seperti gajinya untuk hidup dicatat dalam Guiness Book Word Record. layak saja kurang “ Kita akan memperjuangkan drop the begitu tinggi dan mulia masih memikirkan gun ditinjau kembali. Karena sisi kemaorang lain sementara yang gajinya banyak nusiaan yang akan kita gunakan sebagai menutup mata dan telinga,” ujara Dadang. dasar dalam meninjau keputusan yang sanKalau ada yang peduli, lanjutnya ya gat merugikan pihak Perhutani, khususnya paling beberapa orang saja prosentase- bagi mandor Polter sebagai garda terdepan nya masih terlalu kecil untuk ukuran orang dalam menjaga hutan,” tegasnya. yang bekerja di BUMN yang besar ini. Kegiatan Harlah dilanjutkan dengan Disampaikan pula bahwa FKPP memang potong tumpeng dan langsung menuju layak untuk diapresiasikan kalau melihat ke rumah Bu Marto bersama sama yang semua kegiatan didanai sendiri ini yang dipimpin secara langsung oleh Parmanto penting tidak menggerogoti uang perusa- Degleng atau biasa disebut Mbah Degleng, haan. sesepuh FKPP untuk membantu merehap Efisiensi memang harus digaungkan rumah yang sedang diperbaiki secara goterus menerus di Perhutani. Mulai dari tong royong dari FKPP, IKA SKMA, HPK struktural oraganisasi, belanja anggaran dan orang-rang peduli rimbawan. yang tidak perlu di-cancel dulu, membuka “ Ayo kita tingkatkan kepedulian sesama usaha baru tanpa perencanaan jangka pan- rimbawan munpung kita masih diberi hidup jang akan merugikan perusahaan. oleh yang Kuasa,” kata Parmanto. “ Benar kata Pak Transtoto, Mantan n Sigit K/SW Dirut Perhutani beberapa waktu yang lalu yang mengatakan bahwa di Perhutani ini harus diisi oleh orang-oran yang paham akan kehutanan. Sehingga tahu permasalahan yang ada di dalamnya. Kita juga bingung dengan adanya drop the gun. Di Negara A d i k u a s a Amerika saja hutan dijaga pakai senjata, lha kita kok malah pakai keKerja bakti bareng bongkar rumah bu Marto. nut. Sementara
Sulitnya Mengedepankan Litbang : Sebuah Koreksi
Oleh : Dr. Corryanti Puslitbang Perhutani
Pengantar ‘Perusahaan yang maju ditentukan oleh unit R&D yang handal’. Pernyataan ini sudah kerap terdengar. Inovasi muncul karena implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi (ip-tek). Tetapi tak asing lagi, dunia kepenelitian bukanlah dunia ‘seksi’ yang menarik minat banyak orang. Keberpihakan terhadap lembaga lit-bang dalam banyak kasus masih setengah hati, dilihat sebelah mata, dan menjadi ‘wadah SDM alakadar’nya. Lalu, bagaimana status lembaga lit-bang Perhutani? Mengapa litbang sulit berkembang? Lembaga lit-bang hakikinya adalah ‘gudang’ ide, kreativitas, dan karya-karya yang mendukung pengembangan ip-tek. Pada kasus lit-bang sebuah perusahaan, maka ia harus mampu menerjemahkan pengetahuan dan teknologi ke dalam praktik di lapangan. Kondisional ini tidak serta merta muncul tanpa komitmen, upaya, dan implementasi nyata pada pilar-pilar penting sebuah lembaga lit-bang. Pilar kunci lembaga lit-bang adalah SDM kompeten, fokus substansi, dan status kelembagaan. Ketiga pilar ini saling mengait satu dengan lainnya.
Ketika lembaga lit-bang didirikan, seyogyanya konsekuensi, risiko yang terjadi setelahnya adalah menjadi tanggung jawab manajemen. Lembaga lit-bang bukanlah ‘menara gading’ yang layak bila pilar-pilar penting itu tak dikembangkan. Tuntutan kinerja lit-bang yang tinggi seiring dengan permasalahan di lapangan yang semakin kompleks, membutuhkan kemampuan lit-bang merentang pengertian sains, teknologi, dan budaya dalam medan sosial-kemasyarakatan. Litbang harus mampu berada pada alur kecerdasan dan intelektualitas menumbuhkan tantangan. Lit-bang harus mampu menghadirkan daya dorong laju penciptaan intelektual dan kejelian memandang kesempatan. Mengapa lit-bang sulit berkembang? Pertama, lemahnya kemampuan dan kemauan SDM. Seringkali kita mampu membangun tetapi sulit memelihara apalagi mengembangkan. Lembaga lit-bang menjadi tidak menarik, karena tidak direncanakan diisi oleh SDM yang handal, tidak diisi mereka yang mempunyai minat meneliti dengan sungguh-sungguh, mereka tidak berani menentang tantangan, dan sulit mengembangkan diri akibat keterbatasan kemampuan. Lit-bang diisi oleh SDM alakadarnya. Kedua, lembaga litbang dituntut mengatasi banyak masalah, sehingga pekerjaan tidak fokus dan tidak mendalam. Lit-bang terkesan mengetahui banyak hal, tetapi sesungguhnya dangkal dalam memahami. Ketiga, status dan fungsi kelembagaan tidak jelas. Ketidakjelasan ini pada waktunya dirasakan berakibat fatal. Orang-orang ‘terbaik’ dalam lembaga litbang mengalami kefrustasian. Bila mampu ke luar dan mencari tempat lebih baik, maka ia pun memilih ke luar ketimbang ‘bertahan’ di lit-bang. Bila ‘iman’ dan misinya masih kuat, maka orang-orang ‘terbaik’ lainnya tetap berada di lit-bang namun dengan kegamangan yang luar biasa. Jangan biarkan lit-bang terbelakang Masih ada kesempatan terbaik, agar membangun lit-bang tidak sia-sia dan menjadikan lembaga ini berada ‘di depan’. Pertama, kepemimpinan lit-bang memengaruhi nuansa (environment) lembaga. Kebutuhan pemimpin yang faham lit-bang bukanlah keinginan, tetapi keniscayaan. Lit-bang membutuhkan pemimpin yang ‘fanatik’ dan mampu menyebarkan seman-
gat berinovasi. Lembaga lit-bang haruslah memberi kesempatan mengakomodasi bakat, minat dan tujuan khas melalui SDM yang mumpuni. Bila dalam lembaga riset yang maju, lajimnya motor lembaga adalah peneliti-peneliti senior dan profesor riset, maka kita tak perlu jauh mengawang demikian, cukuplah pemimpin yang punya visi, bukan ‘pemimpin alakadar’. Figur pemimpin lit-bang adalah mampu menggairahkan peneliti dan menjembatani dengan dunia di luar yang mengaplikasikan inovasinya. Agar melahirkan peneliti, pemimpin pun harus punya teladan sebagai peneliti, membangkitkan rasa ingin tahu, menumbuhkan rasa kagum, dan menghargai pengalaman dalam memahami masalah. Pemimpin lit-bang bukan ‘orang mampir’ tetapi membawa misi untuk mengembangkan ‘layar perahu’ dalam jangka waktu tertentu. Kedua adalah menempatkan SDM yang tepat. Dalam posisi perusahaan yang sedang prihatin, dibutuhkan SDM yang memiliki visi dan misi jangka panjang (futuristik), mampu merasakan keprihatinan dan mengubah tantangan bahkan ancaman menjadi peluang. Lebih lanjut SDM lit-bang harus mampu membangun diri menjadi tempat alih kembang ilmu yang bisa melahirkan ilmu-ilmu lain baru atau terapan, menyemai kemampuan intelektual dan juga mengkaji pemikiran. Kalau SDM masih membandingkan karirnya dengan karir orang lain di luar lit-bang, tampaknya SDM ini memang tak pantas ditempatkan di penelitian. Peneliti yang bekerja sambilan tanpa disertai perubahan mendasar tentang fungsinya untuk tujuan inovasi yang tepat akan menghasilkan pekerjaan yang kurang produktif dan berkualitas. Ketiga adalah membangun nuansa kepenelitian. Karena lit-bang adalah gudang ide dan kreativitas, maka minat membaca harus menjadi budaya. Walau disadari minat membaca SDM peneliti jauh dari memadai, kemampuan membaca adalah menjadi kewajiban. Membaca bukanlah sebatas membaca huruf tetapi juga fungsional membaca, sehingga mampu memanfaatkannya menjadi pengetahuan. Seiring dengan itu, tidak mudah,mengajak peneliti mau menulis, kalaupun mau belum tentu mampu menulis sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak mesti efektif. Membaca dan menulis adalah kegiatan utama yang harus dimiliki oleh SDM Peneliti. Di sisi lain orang tdk bisa menjadi peneliti hebat hanya dengan belajar dan membaca buku atau kursus singkat, namun ketangguhan menangani masalah memerlukan kesaratan pengalaman. Dengan demikian memang tidak mudah dan tidak boleh main-main BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 23
WAWASAN
WAWASAN dengan pembangunan lembaga lit-bang. Nama lembaga pun tak salah diganti dengan Lembaga Riset, karena kata riset sudah masuk dalam kosakata bahasa Indonesia. Dengan demikian menepis akronim lit-bang sebagai ‘sulit berkembang’, yang sering terdengar. Keempat fokus pada substansi yang tepat untuk sebuah lembaga lit-bang adalah penting, karena ia menuntun pada misi yang akan dicapai. Apalagi bila SDM paspasan, multi-substansi akan berdampak keruwetan. Di lembaga litbang kita berbicara kedalaman pandang (insight) dan kepekaan rasa (sense). Kita memang tak bisa multi-talenta dengan SDM yang sekadar, di sisi lain fokus membutuhkan ketelatenan dan kesabaran yang terlatih. Dalam level bangsa saja, pengembangan sains harus fokus, contoh Vietnam mengembangkan sains matematika, Singapura fokus pada sains materi dan nano-teknologi, Thailand mengembangkan ilmu gizi, Malaysia memfokuskan pada rekayasa, dan Filipina pada pertanian. Bila ingin multi-fokus maka lit-bang harus mengembangkan sub-sub lit-bang, tetapi sekali lagi cukupilah dengan SDM yang mumpuni. Kelima adalah status lembaga lit-bang belum sepenuhnya menjadi organisasi fungsional peneliti, tetapi disamakan sebagai organisadsi birokrasi struktural. Ini mengundang ambivalensi dalam hal fungsi. Sesuai fungsi dan sifatnya, komponen fungsional harus ada dalam lembaga lit-bang. Karenanya, pengembangan tenaga fungsional peneliti hendaknya diutamakan dibanding dengan tenaga administratif kelembagaan. Menurut LIPI, idealnya perbandingan tenaga fungsional dengan penunjang adalah 1:3. Sementara mengembangkan tenaga fungsional yang patut berdasarkan kualifikasi pendidikan berturut-turut S3, S2 dan S1 adalah 1:2:4. Keenam adalah kemandirian merupakan ciri lembaga lit-bang dalam berstrategi menelurkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peluang independensi yang diberikan, maka lembaga lit-bang hanya bersifat ‘tukang atau penjahit’ yang menunggu orderan. Dana penelitian yang terbatas dan terus menerus menurun dari tahun ke tahun membutuhkan strategi pendanaan lain untuk menghidupi lembaga lit-bang agar lebih menggairahkan. Lit-bang adalah juga bisnis dan usaha, karenanya membutuhkan strategi bisnis melalui kemandirian usaha sebagai income generating. Penutup Banyak perusahaan-perusahaan maju di dunia membuktikan pertumbuhan ekonomi berkualitas didapat jika investasi di bidang riset dan pengembangan SDM menjadi perhatian yang tinggi. Perusahaan ingin maju? Jangan bermain-main dengan litbang, tetapi perlu komitmen yang sungguhsungguh serius dari pemimpin pusat. Tanpa itu, lembaga lit-bang bak ‘kerangkeng’ bagi orang-orang yang ‘dilarang maju’, sehingga ‘bergerak maju mundur kena getahnya’. * 24 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
Tentang Skype Oleh : Prima Quartanto PA,Amd.Kom Op.SISDH KPH Banyumas Timur
Apa sih Skype itu ? Kalau menurut saya sih tidak jauh berbeda dengan Yahoo Messenger maupun dengan Camfrog. Skype (Sky-Peer-to-Peer) adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer). Skype merupakan salah satu software VoIP (Voice over Internet Protocol) /mengirim data suara melalui internet. Artinya, orang bisa telepon melalui internet. Dan mengingat internet sekarang semakin banyak digunakan dan semakin murah, hal ini bisa jadi sangat berguna. Terutama untuk telpon keluar negeri yang apabila melalui telepon biasa sangat mahal sedangkan melalui Skype bisa gratis. Jenis pengunaanya sendiri ada 2, yaitu antar komputer dan dari komputer ke telpon biasa. Antar komputer gratis, sedangkan ke telepon biasa mesti bayar dengan cara membeli semacam kredit (tapi biayanya sendiri masih lebih murah daripada telpon internasional) Program ini merupakan program bebas (dapat diunduh gratis) dan dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara (voice) berkualitas tinggi yang murah berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai belahan dunia. Pengguna Skype dapat berbicara dengan pengguna Skype lainnya dengan gratis, menghubungi telepon tradisional dengan biaya (skypeOut), menerima panggilan dari telepon tradisional (SkypeIn), dan menerima pesan suara. Teknologi Skype ditemukan oleh wirausahawan Niklas Zennström dan Janus Friis, orang yang sama yang menemukan Kazaa dan Joost (P2P untuk televisi). Skype lalu berkompetisi dengan protokol terbuka VoIP yang sudah ada seperti SIP, IAX dan H.323. Grup Skype yang dibentuk pada bulan September 2003 lalu dibeli oleh perusahaan lelang internet raksasa di Amerika e-Bay pada bulan September 2005 dan bermarkas di Luxembourg, Jerman dengan kantorkantor di London, Inggris, Praha, Rusia dan San Jose, California, A.S. Sejak diluncurkan Skype telah menga-
lami pertumbuhan pesat baik dari penggunaannya yang populer maupun pengembangan perangkat lunaknya. Jasa yang ditawarkan pun menjadi beragam mulai dari penggunaan gratis maupun berbayar. Hanya dalam beberapa tahun saja pada bulan April 2006 Skype memiliki 100 juta pengguna. Keunggulan Komunikasi global dan lokal yang lebih ekonomis melalui suara atau konferensi video. Sebagai ilustrasi pada tahun 2007 perbandingan menelpon ke Amerika dari Indonesia adalah Rp 6.640/menit sedangkan dengan menggunakan Skype, aktivitas ini didapatkan gratis (untuk sesama pengguna Skype) dan berbayar bila Skype digunakan untuk menelpon ke pesawat telpon genggam Rp 1.593/menit atau pesawat telpon rumah Rp 423/menit. Komunikasi menjadi lebih murah dan terjangkau. Konferensi bisa dilangsungkan antar pengguna (dua orang) sampai dengan lima pengguna sekaligus. Penggunaannya yang mudah. Untuk pengguna yang telah biasa menggunakan pengirim-penerima pesan instan internet, perangkat lunak Skype akan dirasakan mudah. Pengguna hanya diharuskan untuk memiliki komputer dengan spesifikasi teknis tertentu, headset (yang memiliki mike dan speaker), serta sambungan internet. Kualitas suara yang lebih baik dibandingkan VoIP pendahulunya. Kegunaan dasar pembicaraan telepon melalui komputer di mana pun pengguna berada (dengan koneksi internet) secara gratis. Kualitas suara yang lebih baik Dalam hal kualitas suara yang lebih baik, hal ini mungkin terjadi karena tim kerja Skype telah berhasil mengontrol sumberdaya- sumberdaya yang tersedia pada jaringan. Sehingga meningkatkan keberhasilan panggilan dan kualitas pada jaringan Skype melebihi tingkat POTS (Plain Old Telephony System : Sistem Telepon Tua Biasa) tanpa menggunakan pemusatan sumberdaya yang mahal. Dengan menyederhanakan perangkat lunaknya, sistem ini memungkinkan pengaplikasian yang mudah oleh siapapun. Mudah digunakan Dengan perangkat yang mudah digunakan dan bukan mempersulit pengguna, Skype dibuat sesederhana mungkin – semua orang yang dapat menggunakan aplikasi Windows dan telepon karena perangkat lunak ini dapat bekerja dengan baik dengan sistem operasi komputer saku (pocket PC), Windows 2000, Windows XP, Windows Vista, Pocket PC, Mac OS X and
Linux. Kekurangan Penipuan. Layaknya seluruh hubungan yang dilakukan melalui internet, Skype juga memiliki masalah yang sama dengan registrasi identitas penggunanya. Registrasi dapat dilakukan tanpa menyerahkan identitas diri yang sah sehingga sebagai pengguna kita dapat memilih untuk tidak meggunakan nama asli dan di pihak yang sama kita berisiko untuk berkenalan dengan orang tanpa tahu identitasnya. Hal ini rentan terhadap penipuan dan kejahatankejahatan lainnya. Kapasitas yang besar. Skype memakan 23 MB kapasitas harddisk ketika dipasang, dibandingkan dengan pengirim pesan instan lainnya seperti Yahoo yang memakan kapasitas lebih kecil sekitar 10- 15 MB. Terhalang oleh waktu dan kesediaan orang yang memanggil dan yang dipanggil. Penggunaan Skype dengan metode suara harus dilakukan dengan rencana sebelumnya seperti membuat janji dengan orang yang dituju, karena apabila orang yang dituju tidak siap (terhalang oleh perbedaan waktu atau kesulitan sambungan Internet) maka niat untuk melakukan komunikasi langsung melalui suara bisa jadi sia-sia. Beberapa Pengertian pada Skype Skype calling – Skype memiliki semua fitur seperti pada telepone biasa, sehingga akan lebih mudah untuk mengatur panggilan. Video calling – sambil melakukan penggilan, anda dapat melihat dengan siapa anda sedang berbicara. Menambah kontak Skype dan SkypeOut – tambahkan kontak pengguna Skype dan siapa saja yang menggunakan telepon biasa. Sehingga anda dapat menelepon lebih banyak orang. Pengaturan grup – kontak grup dengan nama khusus dan share kontak anda, sehingga mereka dapat saling berbicara satu sama lain Basic chat and emoticons – ketika tidak cocok untuk memanggil, lakukan obrolan atau pesan singkat pada kontak anda. Grup chat – akan terasa lebih mudah untuk melakukan obrolan atau pesan singkat (IM) pada semua teman-teman anda. Seting profile – ubah apa yang ingin anda tampilkan pada dunia dan biarkan semua tahu sedikit tentang anda. Conference calling – berbicara dengan beberapa orang teman dalam satu waktu. Import contact – pencarian buku alamat untuk mencari teman dan keluarga yang sudah mempunyai nama Skype dan mulailah berkomunikasi dengan mereka secara gratis. Melihat Outlook Contact – lihat dan panggil kontak Outlook Microsoft anda secara langsung dan cepat dari daftar kontak Skype anda. Quickfilter and Speed-Dial – temukan kontak Skype, obrolan terakhir dan kontak SkypeOut dengan mudah dan cepat, kemu-
dian enter nama Skype untuk memanggil mereka dengan cepat. Membuat Akun Skype … Langkah pertama dari menjalankan program Skype adalah, kita harus punya akunnya dulu. Maka dari itu, kita harus membuat Akun Skype dulu. Caranya : 1.Buka halaman Registrasi (Klik di sini) 2.Isi formulir pendaftaran yang ada 3.Diusahakan diisi semua yaa, tapi yang wajib diisi cuma yang ada tanda bintangnya (*) 4.Setelah selesai, klik “I Agree – Continue“ 5.Setelah itu kita akan ditawarkan apakah ingin membeli kredit, kredit disini tujuannya agar kita bisa nelpon ke HP atau telpon rumah. Apabila kita mau menolak, tinggal pilih “No thanks, I’d like to download” 6. Kita masuk ke langkah download. Download Skype PERHATIAN : Bagi yang ingin download offline installernya bisa melalui link ini : http://www.Skype.com/go/getskype-full Nantinya kita akan disuruh download file berukuran kurang lebih 1 MB, ini bukan installer-nya tapi ini downloader-nya. Jadi kita akan mendownload Installer Skype yang berukuran besar melalui downloader ini. Untuk lebih jelasnya, coba saja buka File yang baru didownload itu dengan nama filenya SkypeSetup.exe Setelah kita buka file SkypeSetup.exe itu maka nanti akan ada tampilan proses mendownload Installer, seperti gambar di bawah : Perhatikan tulisan yang saya tandai 14% completed – about 10 minutes to go . Ini berarti downloader sudah mendownload installer sebanyak 14% , dan untuk menuju ke 100% (download complete) membutuhkan waktu kira-kira 10 menit lagi. Setelah proses sudah mencapai 100%, Skype akan menginstall dirinya, kita disuruh melakukan beberapa pilihan seperti bahasa, tempat penginstallan dan lain-lain. Ketika sudah melakukan beberapa pilihan, coba kita cek lagi layar diatas maka tulisan akan berubah menjadi seperti gambar di bawah : Perhatikan bahwa tulisannya berubah menjadi “Installing Skype: may take a few minutes” yang berarti ini sudah memulai proses Install, dan
akan memakan waktu beberapa menit.
Kalau sudah mendapatkan layar di atas, berarti kita udah berhasil Install Skype di Komputer kita. Log In dan Menggunakan Skype Apabila kita telah memiliki akun Skype, langsung saja kita masukkan Skype Name dan Password yang tadi kita buat. Untuk menambah Kontak tinggal klik add a contact yang berada di kiri bawah. Kemudian muncul window baru yang meminta data no. HP, email dll. Masukkan hanya Skype Name nya saja, tidak perlu masukkan data yang lain, otomatis akan mencari Skype Name yang diminta, kalau sudah ketik Skype Name nya dan tampaklah gambar orang yang dimaksud, pilih Add. Kemudian masukkan pesan agar orang yang kita Add tau kalau yang mengAdd itu orang yang dia kenal, misal “Eh ini aku Prima, di accept ya request ku“. Kemudian klik Send Request. Lalu kalau diminta memasukkan no.HP , langsung di close saja windownya dan kembali ke window utama. Untuk Chatting dan Calling tinggal pilih kontak yang akan di chat/call, bila chat bisa melalui kontak yang sedang offline maupun online, tapi jika call hanya bisa saat kontak tersebut online. Beda offline dengan online : apabila yang Online ada gambar centang berwarna hijau.
Manfaat dan Kegunaan Skype di Perhutani Berikut mungkin manfaat dan kegunaan Skype bagi Perhutani : Sebagai sarana diskusi dan silaturahmi antar sesama Pimpinan/karyawan dengan unit kerja lain di lain tempat/kota. Melalui sarana Video calling dapat digunakan oleh Pimpinan suatu unit kerja untuk pembinaan jarak jauh secara online
BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 25
WAWASAN
WAWASAN
Pembinaan Karyawan KPH Banyumas Timur oleh Administratur secara Online melalui Skype beberapa waktu lalu. meskipun Pimpinan berada di luar kota sekalipun kepada karyawannya. (Melalui LCD Projector) Dengan adanya Skype diharapkan segala sesuatunya dapat mengefisienkan/ meminimalisir waktu, tenaga dan biaya. Apabila jajaran BOD/top level manaje-
ment mau memanfaatkan fasilitas Skype tersebut untuk keperluan teleconference dengan tiap-tiap unit atau KPH secara rutin diharapkan dapat semakin mendekatkan jiwa korsa dengan karyawan Perhutani dan dapat mengontrol/mengetahui langsung kemajuan serta permasalahan bahkan
mungkin keluhan-keluhan dalam pekerjaan keseharian di lapangan. Demikian sekelumit tentang Skype, yang diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat dan menjadikan referensi tambahan ke depan bagi kita dan untuk semua.*
Palawi Garap Outbound Karyawan Pertamina
n PT PALAWI Kegiatan outbound adalah kegiatan yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat umum, instansi pemerintahan maupun kalangan corporate. Tujuan kegiatan ini adalah selain menghilangkan kejenuhan maupun kekurangharmonisan antar personal juga untuk lebih me-refresh pemikiran, meningkatkan semangat bekerja dan kekompakan antar personal di dalamnya melalui permainan-permainan simulatif. Permainan-permainan tersebut disajikan oleh instruktur dan fasilitator outbound yang berpengalaman dari Tim Outbound Palawi. Seluruh permainan tetap mengutamakan aspek safety atau keamanan dengan point of learning yang berbeda-beda berdasarkan tujuan program. Aspek point of learning tersebut meliputi self awareness, team work / team building, trust building, leadership, risk management, communication skills dan masih banyak lagi. 26 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
Untuk kali sekian sejak 2008, PT Palawi mendapatkan kepercayaan dari PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap melalui beberapa program meliputi Junior Business Management Program, Leadership and Teamwork Development Program, Family Gathering dan Gathering dalam rangka persiapan Turn Around Kilang. Sebagaimana diketahui bahwa kilang milik PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap merupakan kilang minyak terbesar di Asia Tenggara yang pengoperasiannya menuntut profesionalisme kinerja dari sumber daya manusia yang jumlahnya ribuan orang. Untuk menyatukan visi dan misi terhadap target-target yang sudah ditetapkan di antaranya adalah melalui kegiatan outbound untuk me-recharge motivasi para pekerjanya, maka PT. Pertamina (persero) RU IV Cilacap menggandeng PT Palawi Unit Kerja Baturraden sebagai copartner dalam program-program outdoor activity / outbound.
Kegiatan outbound itu menurut Anwar Saefudin, Kepala PT Palawi Unit Kerja Baturraden (10/11) adalah outbound dalam rangka menjelang Turn Around Kilang I RU IV Cilacap. Kegiatan outbound tersebut diikuti sekitar 500 peserta dari khusus karyawan Kilang I. Kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih meningkatkan kekompakan dan saling percaya antar karyawan dari berbagai divisi dalam rangka defrag kilang sampai dengan proses start up kembali sehingga di awal Tahun 2013 kinerja kilang minyak lebih fresh dan mampu mencapai produk yang optimal. PT. Palawi Unit Kerja Baturraden tidak hanya menangani program outbound di dalam lingkungan hutan wisata Baturraden, tapi sangat fleksibel dimana pun tempat, apapapun fokus programnya dengan harga yang sangat familiar. Informasi dapat menghubungi (0281) 681001, 681616, Anwar Saefudin 08156972235 atau e-mail :
[email protected]. n SW
Banyumas Barat Kucurkan Dana PKBL Rp 1,6 Miliar Lebih n KPH BANYUMAS BARAT Bertempat di ruang Rapat Perum Perhutani KPH Banyumas Barat, 2 LMDH mendapatkan kucuran dana PKBL 2012 masing-masing sebesar Rp 50 juta. Mereka adalah LMDH Wana Bakti Desa Lumbir Kecamatan Lumbir Banyumas dan LMDH Wana Raja Desa Bengbulang Kecamatan Karang Pucung Kabupaten Cilacap. Selain itu 5 LMDH juga mendapat sharing kayu 2011 sebesar Rp15 juta dan sharing produksi getah pinus Rp 1.284.321.137 yang telah diserahkan sebelumnya. Sampai dengan tahun 2011 Perum Perhutani KPH Banyumas Barat telah menyerahkan sharing produksi getah pinus sebesar Rp 6.181.154.463 dan sharing kayu Rp 793.595.464. Sedangkan Dana PKBL sampai dengan tahun 2012 Perhutani Banyumas Barat telah menyalurkan sebanyak Rp1.665.625.000 untuk 223 mitra binaan yang tersebar di wilayah dua Kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas dan Cilacap. Waka Adm/KSKPH Cilacap, Luckyarto S.Hut yang mewakili Administratur KPH Banyumas Barat dalam sambutannya mengatakan bahwa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan program Kementrian BUMN untuk meningkatkan kemampuan para pengusaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Penyaluran dana PKBL Perhutani diprioritaskan untuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang mempunyai usaha produktif dan koperasi serta kegiatan usahanya, Dana PKBL yang diterima harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, yang perlu diperhatikan lagi tertib administrasi karena dana tersebut akan diaudit dan diperiksa baik oleh intern perhutani, BPK maupun intansi lain sehingga nantinya dana tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Sementara itu KSS PHBM, Agung Heru Sasongko SE menambahkan nahwa dana
sharing dari Perhutani merupakan uang Negara yang dibagikan kepada masyarakat melalui LMDH, sehingga penggunaannya harus bisa dipertanggung jawabkan untuk keperluan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususny MDH. LMDH merupakan mitra sejajar dari Perhutani dengan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Karena itu, adanya hasil produksi tebangan kayu dari hutan maka LMDH selaku lembaga yang ikut ambil bagian dalam rangka menjaga dan merawat hutan mendapatkan dana yang ada tersebut sesuai dengan atauran-aturan yang telah ditetapkan. Penyerahan dihadiri kurang lebih 25 orang antara lain KRPH, Thomas Purwoko, SH KTU KPH Banyumas Barat Kaur Humas, mandor pendamping PHBM dam LMDH yang menerima disaksikan Waka Adm Cilacap, Luckyarto S.Hut (kiri) Sharing Kayu Maupun dana PKBL. dan Waka ADM Majenang Kamaludin Latif, BSc.F. n Sp Hum Byb/Mj-Ada menyerahkan dana PKBL Tahun 2012.
MONEV KPS KPH KENDAL - Dalam rangka untuk
mengetahui kondisi Kawasan Perlindungan Setempat ( KPS ) di lingkungan Perum Perhutani KPH Kendal, dipandang perlu melaksanaan Monitoring dan Evaluasi KPS ( Kawasan Perlindungan Setempat ), pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pada September sampai Oktober 2012 lalu. Sebagai penanggung jawab Petak 43f RPH Jatisari Selatan BKPH Subah Tim Monitoring dan Evaluasi Kawasan Perlindungan setempat ( KPS ) tahun 2012 Ir. Sunarto, Administratur / KKPH ) , Ketua Candra Musi, S.Hut ( Wakil Adm / KSKPH ), Sekretaris Agus Kusnandar BScF ( Kasi PSDHL ) dan anggota lainnya. Tim melakukan meliputi Monev dibidang-bidang lingkungan, tanaman, tenurial/penggarapan liar di kawasan KPS. Kegiatan pengelolaan KPS yang telah dilakukan yakni pengkayaan dengan jenis rimba lokal yang mempunyai fungsi konservasi tanah dan air, sosialisasi larangan garapan di KPS dan pemasangan papan larangan garapan di KPS n Humas knd/Totok Kpy
BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 27
DERAP DAERAH
DERAP DAERAH man tahun 2013 seluas 2 Ha. Dengan jenis tanaman Jati. Peserta melanjutkan perjalanan sampai finish kembali di Kantor POLHUTMOB dengan selamat. Kegiatan dilanjutkan potong tumpeng dan doa syukur atas pencapaian produksi getah pinus tahun 2012. Pada Kesempatan ini Administratur/KKPH Banyumas Barat, Ir Erwin, MM. menyampaikan rasa syukur dan banyak terima kasih pada segenap karyawan dan karyawati juga pada jajaran lainnya yang sudah bekerja sama dengan baik hingga KPH Banyumas Barat sampai dengan masa I Nopember 2012 produksi getah pinus sudah tercapai 102 , 64 % (15.201.980 Kg) dari target yang telah ditentukan Unit I Jateng yaitu sampai dengan Akhir Desember 2012 102 % (14.809.864 Kg) n Sp.Hum Byb/Mj_Ada
Kodim 0713 Brebes
Banyumas Barat Adventure Trail Team n KPH BANYUMAS BARAT Berbagai cara untuk mengajak masyarakat dari berbagai komunitas untuk berpartisipasi dalam rangka pengamanan hutan, pensuksesan Tanaman maupun produksi. Juga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Komunitas Banyumas Barat Adventure Trail Team ( By BATT ) yang terdiri dari Karyawan Perhutani KPH Banyumas Barat mengadakan kegiatan TRABAS bersama- sama Satria Karangpucung Adventure Trail (SKAT) dan kelompok pecinta Trail dari Majenang (MAGMA). Sabtu 10 November 2012 lalu kurang lebih 150 personil mengikuti kegiatan trabas yang dipimpin langsung oleh Administratur/KKPH Banyumas Barat, Ir Erwin MM dengan mengambil tema Launcing Banyumas Barat Adventure Trail Team dan Tasyakuran pencapaian produksi getah pinus serta Penanaman Pohon Bersama Karyawan Perhutani KPH Banyumas Barat. Diawali sambutan Administratur dan doa bersama untuk keselamatan kemudian start awal dari Kantor POLHUTMOB Wangon menuju petak 52, 62, 65, 48, 56, 58, 59, 63, 55 masuk wilayah BKPH Bokol dan BKPH Kawunganten sepanjang kurang lebih 30 Km dengan medan yang cukup berat dan menantang. Pertengahan perjalanan Rombongan beristirahat sambil melakukan penanaman bersama pada Petak 55 persiapan tana-
28 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
Sukseskan TMR IX/2012 n KPH BALAPULANG
Bertempat di desa Wlahar Kecamatan Larangan Kab Brebes, 22/11/12 lalu berlangsung penanaman Tentara Manunggal Reboisasi oleh Kodim 0713 Brebes, Pemda Kab Brebes dan KPH Balapulang diatas lahan seluas 26 Ha. Kegiatan itu sebagai bentuk penanggulangan kerusakan hutan dan pelestarian alam untuk berkelanjutan. Ratusan personil TNI, Polhut, Polri dan masyarakat membaur dalam penanaman. Dandim 0713 Brebes, Letkol (Arm) Abu Hanifah Nur mengatakan, dinamika pembangunan telah membawa dampak positip berupa kemajuan. Namun, disisi lain juga menimbulkan berbagai ekses negatif berupa pencemaran lingkungan, berkurangnya kawasan hijau, perusakan habitat, eksploitasi sumberdaya hayati, serta penerapan teknologi yang tidak aman terhadap lingkungan hidup dan ekosistem. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat desa Wlahar untuk memperbaiki lingkungan yang dulu telah menebang pohon di hutan negara secara membabi buta di era reformasi dulu. “ Mari kita memperbaiki ekosistem serta mengembalikan fungsi serta produktivitas sumberdaya alam terutama hutan,” ujarnya. Sementara Administratur/KKPH Balapulang, Isnin Soiban S.Hut, MM mengatakan, kegiatan penanaman yang mengambil tema “ Banyak Pohon Banyak Rejeki, Hutan Lestari, Rakyat Mukti “ ia mengajak untuk melupakan kejadian masa lalu untuk menatap masa depan. “ Mari kita tatap masa depan dengan mengembalikan fungsi dan manfaat hutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
agar menjaga kelestarian hutan untuk berkelanjutan,” ajaknya. Bupati Brebes H. Agung Widiyantoro, SH, Msi yang juga terlibat diacara penanaman itu mengatakan bahwa pihaknya sangat merespon positip dengan terselenggaranya kegiatan TNI Manunggal Reboisasi tersebut. “ Itu bukti TNI telah peduli akan kelestarian lingkungan. Masyarakat desa sekitar hutan telah mendapatkan sharing tebangan, pinjaman lunak PKBL, penanaman program GP3K dimana masyarakat sekitar hutan telah diberi lahan, bibit dan pinjaman GP3K oleh Perhutani KPH Balapulang yang jumlahnya 200 juta lebih di terima oleh 8 LMDH. Untuk balasannya, mari kita menjaga tanaman, keamanan hutan harus terjaga, dan pada akhirnya nanti kita dapat menikmati sharing. Bagi yang punya ternak, agar menjaga tanaman muda yang ada di hutan, supaya bisa tumbuh normal “, pinta Bupati kepada masyarakat. n Hms Blp/Juli K
Pengelolaan SDH Harus Benar n KPH BLORA Pengeloaan sumber daya hutan oleh Perum Perhutani merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting, untuk itu pengawalan kegiatan tanaman harus dilakukan dengan sebaik – baiknya kepada para petugas lapangan yang menangani kegiatan tanaman secara langsung, mengingat keberhasilan tanaman merupakan salah satu kegiatan yang dapat menjaga eksistensi Perusahaan. Dalam rangka pengawalan kegiatan tanaman tahun 2012 Perum Perhutani KPH Blora pada 19 Nopember 2012 di petak 56 A BKPH Ngapus telah melaksanakan kegiatan pembinaan sekaligus penanaman bersama yang dilakukan seganap KRPH sewilayah KPH Blora yang dipimpin langsung olah Administratur/KKPH Blora, Joko Sunarto, S Hut didampingi Wakil Administratur/KSKPH Blora, Pandoyo, S Hut dan Kasi PSDH, Rovi Tri Kuncoro, S Hut. Adapun maksud dan tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah agar para petugas yang ada di lapangan benar-benar mengerti dan menerapkan bagaimana cara membuat tanaman yang baik dan benar sesuai dengan kaidah pengelolaan hutan dan lingkungan sosial serta dapat mencapai prosentasi tumbuh yang maksimal. Hal tersebut mengingat luas tanaman pada 2012 Perhutani KPH Blora mencapai keluasan 921,5 Ha dengan ketersediaan bibit jati sebanyak 696.796 plances JPP stek pucuk dan KBK serta 448.229 plances jenis rimba. Selain teknis penanaman yang benar faktor sosial juga menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan yaitu penggarapan lahan oleh pesanggem dan pengembalaan diharapkan agar KRPH dalam menanggulangi permasalahan sosial dan selalu melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar hutan khususnya pesanggem agar dalam penanaman tumpangsari tidak mengganggu tanaman pokok jati. Selain itu diharapkan juga melakukan koordinasi dengan LMDH dalam menangani pengembalaan agar para pemilik ternak tidak mengembala ternaknya di dalam kawasan hutan KU I yang dapat menyebabkan kegagalan tanaman jati. Acara pembinaan dilanjutkan dengan diskusi di petak 58 b tanaman jati 2011 dan diminta KRPH untuk melakukan pengamatan terhadap tanaman pokok, pengisi, sela, tepi dan pagar apakah dalam pelaksanaan tanaman 2011 sudah sesuai dengan kaidah pengelolaan hutan atau belum. Dari hasil pengamatan tersebut dijumpai beberapa permasalahan yaitu pada tanaman pokok JPP SP banyak ditumbuhi cabang atau tunas air, masih terdapat sebagian tanaman sela ditanam dalam satu larikan dengan tanaman pokok/pengisi, masih terdapat sebagian tanaman pengisi yang ditanami dengan jenis mahoni. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan fungsi tanaman pengisi untuk mencegah hama penyakit seperti benalu dan inger-inger. Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa
Administratur / KKPH Blora Joko Sunarto,S Hut sedang memberikan pengarahan kepada segenap KRPH di petak 58 b BKPH Ngapus dalam pelaksanaan tanaman tahun 2011 belum sesuai prosedur dan kaidah pengelolaan hutan yang benar, untuk itu diakhir acara Administratur/KKPH Blora, Joko Sunarto,S.Hut berpesan agar dalam kegiatan tanaman semua jajaran Perhutani KPH Blora diharapkan benar-benar paham arti dan tujuan pengelolaan hutan secara luas dan bukan hanya mengerti cara menanam, merawat, menjaga dan menebang, agar selalu mengkoordinasikan setiap permasalahan dilapangan dengan pimpinan secara hirarki dan proporsinya sehingga pimpinan bisa mem-back up dalam penyelesaiannya, bersifat terbuka jangan menyembunyikan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan selalu meningkatkan komunikasi sosial dalam usaha menekan gangguan keamanan hutan. n Hms Blr / Teguh
Pembangunan Mushola Perhutani n KPH JOMBANG
Pada 13 November 2012 lalu Administratur/ KKPH Perum Perhutani KPH Jombang, M Denny Ermansyah melakukan peletakan batu pertama pembangunan musholla Perum Perhutani. Pembangunan musholla dari hasil penggalian dana swadaya karyawan Perum Perhutani KPH Jombang. Mushola dibangun di komplek Rumah Dinas Perum Perhutani KPH Jombang dekat dengan lingkungan masyarakat desa Pulo Kecamatan Jombang. Gagasan pembangunan musholla ini
BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 29
DERAP DAERAH berawal dari karyawan Perhutani KPH Jombang dan didorong oleh PLH Administratur KPH Jombang, Karuniawan beberapa waktu yang lalu. Dalam sambutanya M Denny Ermansyah menyampaikan bahwa pembangunan sarana ibadah tersebut tidak hanya membangun fisik bangunannya saja, akan tetapi juga lebih penting membangun mental dan jiwa yang baik dalam kehidupan keseharian terutama dalam bekerja. Selain membangun mental secara internal juga menciptakan hubungan berlingkungan yang baik dengan beribadah bersama sama dengan masyarakat. Diharapkan musholla tersebut nantinya dapat benar-benar bermanfaat sebagai sarana ibadah di lingkungan maupun sebagai sarana kegiatan positif antara karyawan Perhutani dengan masyarakat sekitarnya. Foto Adm saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan mushola. n Hms Jbg/Arief Bidj’s
Penyegaran Bidang Tanaman n KPH MADURA Langkah demi langkah telah dilakukan KPH Madura untuk bisa memperbaiki nilai di bidang tanaman. Setelah minggu sebelumnya digelar penyegaran bidang tanaman di BKPH Madura daratan khususnya di BKPH Madura Timur RPH Dungkek yang diikuti oleh segenap KRPH beserta mandor tanam BKPH Timur dan Madura Barat kali ini bertepatan dengan tanggal 7 November 2012 tim KPH Madura yang di pimpin wakil Adm (Adang Sukendar) dan Kasi PSDH KPH Madura, Ahmad Padil Shut serta Kaur Tanaman, Agus Krisna kembali menggelar acara Job Training dan penyegaran bidang tanaman di wilayah kepulauan Kangean yang di laksanakan di petak 48A RPH Aeng kokap BKPH Kangean Barat. Kegiatan diikuti oleh segenap Mandor Tanam, KRPH dan Asper BKPH Kangean barat,timur dan Sepanjang. Dalam sambutannya Kasi PSDH Madura mengatakan agar segenap unsur yang terkait dengan kegiatan tanaman agar segera menyatukan komitmen dan tekad untuk mensukseskan tanaman 2012. “ Marilah kita segera bangkit agar kita tidak selalu menjadi yang terakhir khususnya di bidang tanaman. Perlu saya tekankan disini kepada para Mandor Tanam untuk rajin ke hutan dan menyambangi tanaman yang menjadi tanggung jawabnya, patuhi tata waktu dan SOP yang ada agar tanaman kita bisa berhasil dan untuk para Asper serta KRPH agar detail monitoring benar-benar di laksanakan agar kita tahu betul tentang kondisi riil di lapangan.
DERAP DAERAH “ Karena ini berpengaruh langsung bagi KPH untuk menentukan langkah antisipasi dini guna meminimalisir kagagalan tanaman,” imbuhnya. n Hms Mdr/Herman
prosedur dana pinjaman dan teknis skema pengembalian dana pinjaman. n Hms Mjkt/Eko Eswes
Penyerahan Sharing Produksi 2011
Buletin ‘Alas Madukara KPH Madura Pada 10 Nopember 2012 kali ini merupakan hari yang istimewa bagi Perum Perhutani KPH Madura dengan mengusung semangat hari Pahlawan secara resmi KPH Madura Me launching Buletin lokal yang diberi nama ALAS MADUKARA. Buletin diharapkan semua Karyawan/wati KPH Madura lebih semangat dalam membangun Hutan dan bisa menjadi sumber inspirasi dalam berkarya serta menjadi penyambung tali silatuhrahmi dalam membangun korsa rimbawan jajaran perhutani KPH Madura. Dengan di dampingi Kasi PSDH KPH Madura, Ahmad Padil Shut dan Asper/KBKPH Kangean Timur dan Sepanjang beserta Stap dan Humas KPH Madura buletin Alas Madukara di launching di BKPH Kangean Timur ditandai dengan pemopotongan tumpeng oleh kasi PSDH dan di serahkan pada tuan rumah Asper KBKPH Kangean Timurm, Marinus dan di saksikan Asper KBKPH Sepanjang, Dwi Joko Purnomo. Dalam sambutannya Ahmad Padil Shut mengatakan cukup terkesan dengan apa yang akan dilakukan Humas KPH Madura ini merupakan suatu langkah kecil yang mempunyai nilai yang cukup besar untuk ikut berperan serta secara aktif dalam membangun hutan di Madura. Di harapkan nantinya semua bagian berperan aktif untuk mengisi tulisan di buletin ini tanpa kecuali tentunya dengan sesuatu yang bisa menjadikan tambahan pengetahuan khususnya di bidang kehutanan. n Hms Mdr/Herman
n KPH GUNDIH
Dana Kemitraan GP3K Diserahkan n KPH MOJOKERTO GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi) adalah bentuk dukungan sinergi BUMN untuk Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional melalui peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Dimana dalam pelaksanaannya selain melakukan pengawalan terhadap budidaya tanaman, penyediaan lahan garapan juga menyalurkan pinjaman untuk sarana produksi pertanian seperti pengadaan benih unggul, pupuk dan obat-obatan kepada LMDH dan Kelompok Tani. Berkaitan dengan program tersebut, Administratur/KKPH Mojokerto, Ir. Widhi Tjahjanto, MM didampingi ketua GP3K KPH Mojokerto, Moh. Ajieb dan Wakil Adm Mojokerto Timur, NA Sri Rohayati, S.Hut, (19/11) bertempat di kantor Asper/KBKPH Kemlagi, menyerahkan Dana Pinjaman Kemitraan BUMN untuk GP3K Tahun 2012 sebesar Rp 331.158.314 kepada 35 Kelompok Tani yang tergabung dalam 6 LMDH di wilayah BKPH Kemlagi, KPH Mojokerto Dalam sambutannya, Administratur/KKPH Mojokerto men-
Penyerahan Buku Harian
Bertempat di gedung rapat KPH Gundih akhir Oktober 2012, hadir segenap ketua LMDH beserta calon petani hutan, untuk menerima sharing produksi. Penyerahan secara simbolis telah dilakukan di Wana Wisata Sendang Coyo, BKPH Panunggalan pada 17 Oktober 2012. KPH Gundih terdapat 37 LMDH, 22 LMDH diantaranya yang menerima sharing produksi kayu tahun 2011 sebesar Rp 422,4 juta lebih. Penyerahaan dilakukan oleh Administratur/KKPH KPH Gundih, Roberto P. Esdyanto. Dikesempatan itu juga diserahkan dana pinjaman GP3K 2012 sebesar Rp 79,6 juta untuk pengelolaan lahan luar kawasan dan Rp 480,7 juta untuk dalam kawasan. Dalam arahanya Administratur menghimbau, agar supaya dana bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin buat usaha produktif LMDH. Untuk menjaga agar tepat guna, ia menekankan kepada segenap Asper ikut mengawal penggunaan dana sharing dan akutanbilitas harus diprioritaskan guna menjaga transparasi lembaga. Sementara dengan dana pinjaman GP3K diharapkan juga bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan lahanlahan garapan tersebut. n Hms Gdh/Pry
Job Training Tanaman 2012 n KPH BANYUWANGI UTARA Bertempat di RPH Bajulmati, BKPH Bajulmati segenap mandor tanam, mandor persemaian, RPH, Asper, KSS Rent, KSS Prod, KSS PHBM segenap Kaur, LMDH dan Pesanggem mengikuti kegiatan Job training tanaman tahun 2012 yang berlangsung Nopember 2012 lalu. Pelaksanaan kegiatan dipandu langsung oleh Administratur/KKPH Bwi Utara, Ir. Artanto yang didampingi oleh Waka Adm, Arsis Silistyono S.Hut,MM dan Kasi PSDH, Agus Haryono. Dalam sambutanya Adm/KKPH Banyuwangi Utara, Ir. Artanto mengatakan, Job Training bertujuan pertama sebagai penyegaran kembali, disamping itu juga untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi para petugas lapangan guna mendukung serta memberikan kemudahan dalam pemahaman secara tehnis, meren-
n KPH MADURA Setelah selama sebulan dilakukan uji coba pengisian uraian tugas seluruh Karyawan/wati tepat pada tanggal 1 November 2012 secara resmi buku harian karyawan/wati di berikan sepada seluruh karyawan/wati. Acara penyerahan buku harian yang di kemas dalam apel pagi luar biasa 1 Nopember 2012 di halaman Kantor KPH Madura yang secara simbolis diberikan langsung oleh Admistratur KPH Madura. Kedepan diharapankan agar nantinya dalam uraian pengisian Buku Harian benar-benar sesuai dengan apa yang di rencanakan dan dikerjakan sesuai dengan bidang tugas masing-masing karyawan sehingga diharapkan akan tumbuh pola pikir untuk mengembangkan dan berinovatif dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Administratur,Ir Murgunadi MM optimis untuk memberdayakan Karyawan demi Kemajuan perusahaan khususnya KPH Madura ke depan. Buku harian adalah merupakan saksi dan bukti bahwa seseorang telah melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar demikian pesan Administratur. n Hms Mdr/Herman
30 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
gatakan bahwa dana Pinjaman Kemitraan BUMN Program GP3K ini merupakan kredit bergulir dengan pola bunga rendah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam meningkatkan produksi pangan, menjadi tangguh dan mandiri. Juga merupakan bagian dari pemberdayaan kondisi sosial masyarakat. Menurut Widhi, Kelompok Tani Hutan yang tergabung dalam LMDH merupakan mitra sejajar dari Perhutani dengan bentuk kerjasama yang menguntungkan dari aspek sosial dan hukum. “Karena itu, dengan adanya kucuran kredit lunak program GP3K selain merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan sosial ekonomi masyarakat, juga diharapkan peran aktifnya dalam menjaga dan merawat hutan,” tandasnya. Sementara itu Ketua GP3K KPH Mojokerto, Moh. Ajieb dalam kesempatan yang sama, memberikan penjelasan detail akan
canakan langkah-langkah pemecahan dan sekaligus menyamakan persepsi mengenai pelaksanaan pembuatan tanaman tahun 2012. Sukses tanaman merupakan tujuan yang telah dicanangkan direksi mulai tahun 2000 yang lebih dikenal dengan istilah STP PHBM BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 31
DERAP DAERAH
DERAP DAERAH ( Sukses Tanaman dan Pengamanan Hutan melalui Pengelolaan Hutan bersama Masyarakat). “ Oleh karena itu praktek-praktek pengelolaan hutan yang hanya berorentasi kayu dan kurang melibatkan masyarakat telah berubah menjadi pengelolaan hutan yang berorentasi pada seluruh potensi SDH dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat,” katanya. Sistim pengelolaan hutan khususnya dalam pembuatan tanaman saat ini dan akan datang hanya memiliki peran yang sangat strategis yang tidak hanya dituntut menghasilkan tanaman namun dituntut untuk meningkatakan keanekaragaman hayati, konservasi tanah dan air serta sekaligus harus mampu menampung kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat desa hutan. Materi yang diberikan dalam job training meliputi sosialisasi SM3K, sosialisasi B3 ( Bahan Beracun dan Berbahaya), sosialisasi Konversi Hutan Alam dan KPS serta Pelatihan Tanaman. n Hum/Bwu.
Menurut Kepala Desa Ujung Barang Tarkono, bantuan dari Perhutani didistribusikan ke warga melalui Posko-posko pengungsian di masing-masing Kadus. Atas kejadian itu Administratur/KKPH Banyumas Barat, Ir. Erwin. MM menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya terhadap korban bencana alam yang meninggal dunia dan yang rumahnya sudah tidak layak huni. Ia juga menyampaiakan bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian Perhutani KPH Banyumas Barat terhadap masyarakat desa sekitar hutan. Masyarakat diminta segera melaporkan apabila ada bencana susulan baik didalam mauapun diluar kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan hutan kepada kepala Desa,mandor dan mantri setempat. atau posko Perhutani tanggap bencana, dimana ditiap-tiap posko tersebut setiap harinya ada yang piket. n Sp-Hms Byb/Mj_Ada
Bantuan Bencana Alam n KPH BANYUMAS BARAT Hujan lebat yang mengguyur daerah Majenang dan sekitarrnya selama 24 jam mengakibatkan sebagian tanah milik rakyat Dusun Cipancur dan Ciawar Desa Ujung Barang Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap mengalami longsor. Longsor terjadi malam hari pada 22 November 2012 pukul 20.00 WIB yang menimpa dua RT dengan 51 KK dan 186 warga, yakni RT 01/ RW 04 RT 02. Akibat bencana tersebut merenggunt korban satu orang meninggal dunia Wahyu (16) Siswa SMA Purnama Majenang kelas X putra Taryanto. Juga beberapa sarana dan prasarana lainnya 4 Jembatan putus Rumah warga 76 kondisi rusak berat dan 6 tiang listrik roboh Tanah longsor berasal dari tanah warga setempat, mengingat daerah tersebut adalah sekitar Desa Hutan yang sebagian besar penduduknya para penyadap getah pinus. Administratur KKPH Banyumas Barat Ir. Erwin,MM setelah mendapat laporan dari Asper KBKPH Majenang Supriyono ADM langsung memerintahkan jajarannya untuk meninjau lokasi ben-
Surveillance Audit KPH Kebonharjo n KPH KEBONHARJO
cana dan memerintahkan memberikan bantuan berupa sembako dan makanan instan. Bantuan diserahkan oleh Administratur KKPH Banyumas Barat melalui Asper KBKPH Majenang yang diterima oleh Kepala Desa Ujung Barang, Tarkono dan disaksikan oleh segenap Perangkat Desa Tersebut. Sebelumnya Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Majenang juga memberikan bantuan berupa sembako dan segenap karyawan membantu proses evakuasi pengungsian warga 32 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
Perum Perhutani KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kebonharjo pada (3-6/12) kembali menerima tamu dari luar negeri, John Roger, auditor dari WSA (Woodmark Soil Assosciation) yang beralamat di South Plaza Marlborough Street Bristol BS1 3NX United Kingdom, Inggris dan dari PT MAL (Mutu Agung Lestari) Hermudanto dan Deni A Novendi, dalam rangka Surveillance kedua Audit Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari (PHL). Surveillance (monitoring berkala) merupakan kegiatan monitoring yang dilaksanakan oleh penilai secara berkala, umumnya sekali atau dua kali dalam setahun. Kegiatan tersebut untuk memantau pengelolaan sumber daya hutan sekaligus mengevaluasi kemajuan terhadap pemenuhan CAR (Corrective Action Request) adalah sebuah dokumen formal yang harus dipenuhi oleh Perum Perhutani Kebonharjo sebagai pihak menejemen yang dievaluasi. Karena KPH Kebonharjo sudah mengantongi sertifikat tingkat Internasional tahun 2011 lalu. Administratur Perhutani Kebonharjo, Haris Truwahjunita, S Hut mengatakan, KPH Kebonharjo sudah lama mendapat pengakuan dari badan Internasional yang kredibel dan independen, berupa Sertifikat PHL tingkat Internasional, yaitu standar FSC (Forest Stewardship Council). Maka sangat sering menerima tamu dari luar negeri, yaitu dari Prancis, Amerika, Brasil, Australia serta masih banyak warga negara asing yang berkunjung ke KPH Kebonharjo. Untuk keperluan studi banding PHL maupun keperluan lain. Masih keterangan Haris, FSC adalah lembaga swadaya non pemerintah bersifat nirlaba yang memprakarsai sistem sertifikasi PHL di dunia. Dibentuk oleh pemrakarsa lembaga swadaya masyarakat dunia yang cinta lingkungan, ahli profesional bidang kehutananan dan lingkungan hidup. Sementara Wk Administrtur Perhutani Kebonharjo Asep Rus-
kandar BScF, menuturkan, pengelolaan Hutan Lestari (PHL) atau Sustainable Forest Management (SFM) adalah kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan untuk mencapai beberapa tujuan, dengan cara mengoftimalkan peran dan fungsi hutan secara lestari ekonomi, lestari lingkungan dan lestari sosial kemasyarakatan tanpa mengurangi manfaat bagi generasi yang akan datang dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. n Hms Kbh/DJ/Wi.
Danru Tangkap Pelaku Ilog n KPH BOJONEGORO Danru Polhutmob KPH Bojonegoro, Agustinus Sukardana untuk ke sekian kalinya berhasil menggagalkan dan menangkap pelaku pencurian pohon jati di wilayah hutan KPH Bojonegoro. Dibawah perintah langsung oleh Korkam KPH Bojonegoro, Rudi Juniantoro, S.Hut Selasa, 6 November 2012 pukul . 11.00 Wib Danru Polhutmob KPH Bojonegoro, Agustinus Sukardana melaksanakan Patroli Gabungan bersama jajaran Polhutmob, Asper BKPH Dander, Supriyadi, Asper BKPH Pradok, Digwanto, Polhuter BKPH Dander, dan Polhuter BKPH Pradok dengan total personil 23 orang di Petak. 112a Tanaman Jati Ku II RPH Suruhan BKPH Pradok, Pada pukul. 13.30 Wib telah mengetahui seseorang sedang membawa kayu jati sebanyak 2 batang diangkut dengan menggunakan sepeda motor Yamaha jenis RS 100. Dan seketika itu pula dilakukan penyergapan, pelaku berhasil ditangkap beserta barang bukti 2 batang kayu jati glondong dengan ukuran kubikasi 0,023 M3 dan 0,028 M3 dengan total kerugian Rp 75.429. Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut barang bukti berupa 2 buah kayu jati glondong, satu unit sepeda motor Yamaha jenis RS 100, satu buah Gergaji potong, dan satu buah kapak serta tersangka Purnadi, usia 26 tahun asal Dk Putuk Dinding, Ds Butoh Kec. Ngasem diserahkan kepenyidik Polsek Ngasem untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Modus yang digunakan pelaku cukup unik, dengan memotong kayu dengan ukuran pendek yang selanjutnya dibawa dengan sepeda motor sehingga butuh kecepatan dan ketepatan petugas untuk dapat menangkapnya. Adm KPH Bojonegoro, Anggar Widiyatmoko, S.Hut mengungkapkan penangkapan pelaku pencurian kayu tersebut tidak terlepas dari patroli gabungan rutin yang dilakukan oleh Polhut dan Polhutmob di jajarannya. Dalam pengamanan menghadapi akhir tahun dan menyongsong Tahun Baru Patroli akan lebih ditingkatkan guna menekan pencurian kayu di KPH Bojonegoro. Dan tidak lupa upaya Pre-emtif, Preventif, dan Represif harus benar-benar ditingkatkan juga, agar SDH kita tetap terjaga. n Hms Bjr/Rafik
Danru Polhutmob KPH Bojonegoro, Agustinus Sukardana beserta jajarannya berhasil menangkap pelaku ilog.
Batik, Temuan Usman Tavip n KPH BANDUNG SELATAN Setelah berhasil menghadirkan bor sadap ramah lingkungan, Usman Tavip kembali menggulirkan terobosan baru dengan membuat Batik alias batok plastik, yang dapat menghasilkan getah bersih sejak tahap penyadapan. Berbeda dengan tempurung penampung getah dari batok kelapa, batok plastik (batik) temuan Usman dibuat dari bahan limbah plastik yang cukup elastis dan memiliki tutup. Batik didesain sedemikian rupa agar mudah dipasang pada batang pohon pinus, dan tutup yang ada dapat m e n a h a n jatuhan tatal dan kotoran lainnya yang dapat mengotori getah hasil sadapan. Usman Tavip S.Hut menunjukkan hasil Batik memi- karyanya liki diameter 10 cm, dengan kapasitas tampung mencapai 400 gram. Sebelumnya batik pernah di uji coba pada acara job training getah di wilayah KPH Bandung Selatan. Hasilnya cukup memuaskan. Getah yang ditampung kondisinya cukup bersih. “Getah yang ditampung bisa bersih karena batok plastik ini sengaja didesain menggunakan penutup. Ini untuk menghindari getah dari kotoran dan tatal. Kalau getah bisa bersih dari sejak dari hulunya, ini bisa memangkas proses dan biaya untuk membersihkan getah,” jelas Usman, Wakil Administratur wilayah Selatan KPH Bandung Selatan. Kehadiran batik sejatinya bisa menjadi angin segar bagi perusahaan yang bersiap memasuki era getah bersih dengan terus meningkatkan level rendemen. Rendemen getah terus merangkak naik. Terakhir dari rendemen 80 persen, saat ini rata-rata sudah meningkat diangka 83 persen. Kedepan perusahaan juga memliki target menetapkan rata-rata rendemen mencapai 86 persen. Penggunaan batik sebagai alternatiif penggati tempurung kelapa juga memiliki beberapa keunggulan lainnya. Dari sisi umur misalnya. Masa pakai tempurung batok hanya tiga tahun, sedangkan batik umur pakainya mencapai lima tahun. Secara teknis kelebihan ukuran batik yang sama berdampak pada ukuran coakan yang sama pula. Berbeda dengan coakan untuk tempurung kelapa yang cenderung berbeda-beda karena harus menyesuaikan dengan ukuran tempurung yang tidak seragam. Waka wilayah Selatan Bandung Selatan mengakui, meski memiliki beberapa keunggulan, namun dari sisi harga batik lebih mahal dibandingkan tempurung kelapa. Harga satu tempurung batok 225 rupiah, sedangkan batik mencapai 350 rupiah. Akan tetapi, jika dilihat dari aspek kesinambungan bahan baku, kehadiran batik lebih berdimensi jangka panjang. “Cepat atau lambat harus ada alternatif pengganti tempurung kelapa karena kedepan bahan bakunya akan semakin berkurang,” ujar Usman Tavip. n Hms Bds/rd/mu
BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 33
DERAP DAERAH
DERAP DAERAH
KPH Sumedang Menuju Zero Accident
Waka KPH Sumedang Utara Ir. Imam Susetyadi. KPH SUMEDANG Walaupun masih terjadi kasus pencurian kayu, KPH Sumedang bertekad menuju zero accident atau zero illegal logging. Upaya yang dilakukan menuju ke target ini adalah melakukan pencegahan pencurian kayu dan menegakkan aturan dalam keamanan dan perlindungan sumber daya hutan. Jika dibandingkan tahun sebelumnya (2011), pencurian kayu di KPH Sumedang turun. Data dari Polhut KPH Sumedang
menunjukkan tahun 2011, terdapat 27 LA dengan jumlah kehilangan sebanyak 479 pohon dan nilai kerugian mencapai Rp 189. 236.000. Sedangkan Tahun 2012 sampai bulan Oktober, terdapat 9 LA dengan jumlah kehilangan sebanyak 82 pohon dan kerugian Rp 65, 6 juta. Jadi, sementara turun 70 % untuk jumlah LA, 17 % jumlah pohon yang dicuri dan 35 % untuk kerugian finansial. Menurut Waka KPH Sumedang Utara Imam Susetyadi untuk mencapai target zero accident, pihaknya menerapkan penegakkan hukum untuk menimbulkan efek jera. Baik terhadap internal Perhutani maupun eksternal Perhutani yang diindikasikan melakukan perbuatan yang berpotensi menurunkan sumber daya hutan. Penegakan hukum internal, misalnya, Pimpinan KPH Sumedang memanggil salah satu KRPH di Asperan Tomo Selatan, kemudian memanggil juga polter dan mandor di lingkungan RPH Conggeang BKPH Conggeang, karena tidak membuat laporan ketika terjadi pencurian kayu. “Kami minta laporan dari KRPH dan Asper, bukan (laporan) dari pihak luar,” tegasnya. Kejadian yang melibatkan ekternal adalah pencurian kayu dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia di RPH Tomo BKPH Tomo Selatan. Dengan tersangka dua orang dengan barang bukti kayu jati dan mobil tersebut. “Walaupun sedikit tetap diproses,” tegas Waka KPH Sumedang Utara.
Kasus lain berupa pencurian kayu jati di RPH Lebaksiuh sebanyak 7 meter kubik. Kasus ini ditangani oleh Polsek Jatigede. Sudah 10 saksi yang diperiksa. Jika diantara saksi yang diperiksa diindikasikan kuat sebagai pelaku maka akan berubah menjadi tersangka. Kejadian lainnya yaitu kasus pembakaran hutan yang melibatkan seorang penggarap di RPH Tomo BKPH Tomo Selatan, dengan tersangka berinisial Atm, Dari hasil olah TKP oleh Polres Sumedang, tersangka melakukan pembakaran 0,00 sekian hektar dengan kerugian Rp 1000. “Walaupun begitu, tetap diproses. Polres Sumedang minta pertimbangn Perhutani: mau diteruskan atau dihentikan. Jangan sampai masalah ini menjadi kasus kakao dan sandal jepit yang beritanya menghebohkan,” ungkap Imam Susetyadi. “Kami sedang berpikir manfaat dan mudaratnya. Namun, pelaku tidak ditahan, tetapi diminta untuk lapor.” Dia menegaskan, hal tersebut merupakan salah satu upaya yang ditempuh KPH Sumedang dalam rangka menjaga eksistensi kawasan KPH Sumedang. Dengan cara ini, hutan KPH Sumedang lebih aman. Target ke depan, sebagaimana dipatok oleh Karo Perlindungan SDH Unit III Jawa Barat dan Banten Taufik Hidayat, ketika pertemuan di KPH Kuningan, beberapa waktu lalu, KPH Sumedang zero accident. Tidak ada lagi pencurian kayu,” tegas Imam Susetyadi. n MU
Musim Tanam 2012, Sumedang Tanam Karet Musim tanam 2012, KPH Sumedang akan tanam karet seluas 192, 20 hektar di dua BKPH yaitu BKPH Ujung Jaya dan BKPH Songgom, Tanaman seluas itu merupakan bagian dari rencana tanaman karet di KPH Sumedang seluas 9.497 hektar, yang akan dikembangkan sampai tahun 2016. Selain di 2 BKPH tersebut, tanaman karet juga akan dikembangkan di BKPH Buah Dua, BKPH Tomo Utara, dan BKPH Conggeang. Muh. Agus Nawin Ramdani, S.Hut Kasi PSDH KPH Sumedang menjelaskan soal rencana tanaman karet di KPH Sumedang kepada BINA di kantor KPH Sumedang (23/ 10/2012. “Lahan yang dipersiapkan untuk tanam karet 2012 merupakan lahan eks JPP yang pertumbuhannya jelek,” jelasnya. “Lahan tersebut juga sudah ditinjau oleh Tim Badan Penelitian Karet dari Salatiga.” Menurut Tim tersebut, lanjut Agus Nawin R., lokasi yang dipersiapkan oleh KPH Sumedang cukup ideal untuk ditanami karet, terutama dari ketebalan tanah. Selain itu, ada beberapa lokasi yang 34 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
tanahnya tidak tebal. Maka itu tidak cocok untuk dikembangkan tanaman karet. “KPH Sumedang hanya mempersiapkan lahan dan SDM, kemudian bibit dan biaya lainnya langsung ditangani Perhutani Unit III,” jelasnya. SDM tanaman karet sudah dilatih di LPP Yogjakarta beberapa waktu lalu. Pengelola lapangan yang direkrut adalah tenaga setingkat Asper, kemudian mantri dan mandor direkrut dari SKMA. “Mereka ini adalah tenaga – tenaga pilihan, yang mau kerja keras yang siap untuk mengelola tanaman karet.,” ungkap Agus Nawin R.. “Karena, pagi – pagi sekali harus sudah di lokasi tanaman untuk melakukan perawatan karet.” Setelah BKPH Ujungjaya dan Songgom pada musim tanam 2012, tahun – tahun selanjutnya 2013 -2016 merata dan semakin luas pada 3 BKPH lainnya (Tomo Utara, Conggeng dan Buah Dua, ). “Luas tanaman karet disesuaikan dengan anggaran yang tersedia,”katanya. n MU
M Agus Newin, S.Hut Kasi PSDH KPH Sumedang.
Sistem Rolakan Mampu Menjawab Tantangan pesanggemnya, KPH berupaya akan memberikan sulaman dan untuk akan kebutuhan Gerakan penanaman mulai awal bibitnya diadakan dengan cara berswadaya musim penghujan di bulan Desember ini, dari BKPH. ” Minimal hutan Ngawi akan kita meKPH Ngawi segera akan menghijaukan 802,70 Ha dan telah disediakan sebanyak minimalisir tanah-tanah yang kosong. Kita akan sistem tanamannya dengan sistem 3.333.333 plances dari persemaian Kucur. ”Dari jumlah bibit sebanyak itu akan Tumpangsari. Paling kecil 0,25 Ha harus kita sebarkan ke BKPH-BKPH yang telah ada yang ’ngopeni’ atau tanggung jawabnya kita RO-kan. Dari 3 juta tersebut, memang dibebankan pada pesanggem yang sudah untuk program tanaman JPP Super Silin. kita pilih. Dan itu kita terapkan ada perjanjiKita juga masih punya tanggungan sulaman anya hukumnya,” tambah Joko. Namun, Joko juga menambahkan JPP Steck Pucuk tahun 2010 dan 2011,” kata Adm/KKPH Ngawi, Ir Joko Siswantoro bahwa sistem managementnya, dia akan menerapkan sistem kontrol dari perkebukepada BINA diruang kerjanya (06/12). Menurutnya untuk area-area sedikit nan Karet seperti yang dilakukan pengelola terbuka atau yang dulunya gagal atau di luar Pulau Jawa. ”Mereka mengenal dengan sistem mankarena mati serta sudah lama ditinggal agement ’Rolakan’ dan setiap acir dibebankan harus tumbuh 100%. Jadi pesanggem harus terlibat penuh hingga tanaman itu bisa tumbuh maksimal. Dan yang paling penting di alur tanaman pokok harus bebas dari tanaman polowijo,” tandasnya. Memang inspirasi sistem ini dirasa akan berbuah beda untuk kesuksesan program tanaman yang baru di KPH Ngawi. Sistem ini dipilih dan akan diterapkan di rencana program tanaman tahun 2012 s/d tahuin 2013 karena Joko melihat kegagalan tanaman Persiapan tanaman di petak 47 D, RPH Sidowayah. n KPH NGAWI
Adm/KKPH Ngawi, Ir Joko Siswantoro yang sudah-sudah setelah masa kontrak untuk pesanggem habis dinilai adalah biang kegagalan tanamannya. n SR-HMS Ngw/Agung
Jingkang, Desa Binaan Program Pengentasan Kemiskinan KPH Sumedang telah menetapkan desa Jingkang Kec Tanjung Medar Kab. Sumedang sebagai binaan pengentasan kemiskinan. Desa yang masuk pengelolaan RPH Ciburuan, BKPH Buah Dua itu dalam kondisi agak terbelakang dan infrastruktur jelek, walaupun tahun ini sudah ada perbaikan. Selain itu, KPH Sumedang juga akan fokus untuk KSS PHBM meningkatkan IPM desa tersebut. IPM terdiri dari Erwin Setiadi. tiga bidang yaitu kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat. Untuk tahap awal, kata KSS PHBM KPH Sumedang Erwin Setiadi, KPH Sumedang akan fokus untuk memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan,
yaitu dengan memberi bantuan bibit pohon jenis mahoni dan dan kihujan, serta tanaman produktif albasia. Bibit pohon tersebut akan ditanam pada lokasi lahan kritis (di luar kawasan hutan) dalam upaya untuk menjaga keberlangsungan sumber mata air pada desa tersebut. Selain itu, bibit mahoni dan kihujan akan ditanam di sepanjang jalan desa. KPH Sumedang “Tanaman albasia untuk meningkatkan pendapatan warga desa tersebut,” jelasnya. Selain bantuan dari Perhutani, warga Jingkang juga akan mengembangkan pembibitan secara swadaya. Selain dimanfaatkan sendiri, bibit tersebut dapat dijual pada warga desa lain yang membutuhkan. Program
lain yang dirancang adalah pengembangan ternak domba, yang kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang dan kompos. “KPH Sumedang mengadakan pertemuan dengan warga Jingkang dengan melibatkan LMDH,” ujar KSS PHBM KPH Sumedang. “ KPH Sumedang juga akan menjalin koordinasi dengan Pemkab Sumedang. Selain itu, pihak Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten akan melakukan evaluasi dan supervisi,” tambah Erwin. Kegiatan ini akan dibiyai KPH Sumedang dari pos PKBL. Dari survei yang dilakukan KSS PHBM, desa Jingkang memiliki 1.229 KK dengan jumlah penduduk 3.630 jiwa. Sebagian besar atau 60 % bermata pencaharian sebagai petani atau penggarap. Desa ini pun memiliki fasilitas pendidikan cukup bagus, yaitu dari SD – SMK. Sudah ada bidan, akan tetapi belum ada Puskesmas. n MU
BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 35
DERAP DAERAH
YTRP-Dharma Wanita
Promosi, Mutasi, SKPT
Pengobatan Gratis n KPH PADANGAN Perhutani KPH Padangan bekerjasama dengan Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro beberapa waktu lalu mengadakan Bhakti Sosial Pengobatan Gratis di Desa Besali Kec. Margomulyo Kab. Bojonegoro. Kegiatan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian Perhutani KPH Padangan dalam peningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Tempat pelaksanaan pengobatan gratis di Rumah Dinas KRPH Besali BKPH Kates KPH Padangan. Kegiatan pengobatan gratis dilakukan di 10 desa terdekat yang disambut antusias masyarakat. Tak kurang dari 250 orang memeriksakan diri dalam pengobatan gratis itu dan merasa terbantu karenanya. Adanya pengobatan gratis itu masyarakat juga berharap disa diselenggarakan setiap tiga bulan sekali. Dikesempatan itu KPH Padangan melalui Wakil Adm/KSKPH Padangan Tri Rahardjo S Hut juga diberikan bantuan lima dos Air Madu Perhutani. n Hms Pdg/Arifin
Partisipasi Perhutani Pada HUT Kab. Bojonegoro n KPH PADANGAN Dalam rangaka HUT Propensi Jawa Timur ke 67 tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan Bhakti Sosial, Olah Raga dan Hiburan. Perum Perhutani turut berpartisipasi serta mendukung dan mensukseskannya dengan mengumpulkan bahan kebutuhan pokok (Sembako) untuk diserahkan kepada pasukan kuning (penyapu jalan) dan sebagian tukang becak di wilayah Bojonegoro. Sebanyak 200 paket sembako yang terkumpul dari 11 KPH dan 1 KBM SAR II Bojonegoro telah diserahkan dan diterima langsung oleh sekretaris Bakorwil Bojonegoro di kantornya. Administratur KPH Padangan, Ir. Lorentius Suhartana merespon baik kegiatan tersebut dangan langsung memerintahkan pejabat KSS. PHBM dan Binlink untuk berkoordinasi dan sekaligus menyerahkan paket sembako tersebut ke kantor Bakorwil Bojonegoro. Paket sembako diserahkan oleh Erjefry MS, KSS. PHBM dan Binling KPH Padangan yang didampingi Suwadi, KSS. Umum KPH Bojonegoro di kantor Bakorwil Bojonegoro yang diterima oleh Sekretaris kantor Bakorwil Bojonegoro. n Hms Pdg/Arifin 36 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
KPH BOJONEGORO – Administratur/KKPH Bojonegoro, Anggar Widiyatmoko, S.Hut menyerahkan SKPT ke sejumlah pejabat yang di rolling (19/11/2012). Adapun pejabat yang mutasi diantaranya Moch Eko Suroso (KRPH Ngunut BKPH Dander) mutasi ke RPH Banaran BKPH Tondomulo, Slamet (KRPH Banaran BKPH Tondomulo) ke RPH Ngunut BKPH Dander, Suwaji (KRPH Kalimati BKPH Temayang) ke RPH Sawitrejo BKPH Clangap, Damirin (KRPH Sukun BKPH Gondang) ke RPH Kalimati BKPH Temayang, Maklum (KRPH Tretes BKPH Tretes) ke RPH Kebonagung BKPH Tengger, Sukarman (KRPH Putuk BKPH Tengger) ke RPH Tretes BKPH Tretes dan Gayap (KRPH Kebonagung BKPH Tengger) ke RPH Putuk BKPH Tengger. Sementara itu pada 3 Desember 2012 Administratur/KKPH Bojonegoro, Anggar Widiyatmoko, S.Hut kembali melantik dan melepas sejumlah pejabat baru dilingkungannya. Mereka adalah Nanang Sunatyo, S.Hut (Asper/KBKPH Clebung KPH Bojonegoro) alih tugas menjadi Asper/KBKPH Brumbun KPH Madiun, Lisiyanto (Asper/KBKPH Brumbun KPH Madiun) menjadi Asper/ KBKPH Clebung KPH Bojonegoro, Roqib, SH (Asper/KBKPH Mayang KPH Jember) menjadi Asper/KBKPH Deling KPH Bojonegoro. Kemudian dua pejabat baru yang promosi yaitu Jasmo (Mandor Tanam BKPH Bareng) diangkat menjadi KRPH Bareng BKPH Bareng, Mulyadi (Mandor RKP BKPH Dander) diangkat menjadi KRPH Maor BKPH Tretes. n Hms Bjr/Rafik KPH INDRAMAYU - Adm Indramayu Dr H. Henry Purnomo, S.Hut melantik pejabat di lingkungan KPH Bogor tingkat KRPH, Kaur dan Asper di pendopo KPH Indramayu, beberapa waktu lalu. Pelantikan dihadiri Waka Indramayu, Kasi PSDH Isnin Muharam, KTU, dan Asper. KRPH,dan Kaur lingkup serta karyawan kantor KPH Indramayu. Pejabat yang dilantik yaitu Ade Kaur Hugra, Suherdi sebagai KRPH Gantar BKPH Haurgeulis, Tarim Danru Keamanan, Entis Sutisna KRP Cipondoh BKPH Cikawung, Dodo Harnida. Selanjutnya, Rusnata sebagai KRPH Cemara BKPH Indramayu, dan Rudi Yuliandi sebagai KRPH Cikandung BKPH Haurgeulis. Untuk tingkat Asper yaitu Karsim KBKPHHaurgeulis; selanjutnya Iwan Yuliawan Sunarya, S.Hut sebagai Asper Jatimunggul, Nasta Nata Sukmana sebagai Asper Jatimunggul Selatan, dan Cucu Syarif Hidayat sebagai Pimpinan Pelaksana II Jenjang Jabatan IV Proyek Kerja Sama Korea Selatan. n MU
Dharma Wanita Perhutani Unit I Peringati HUT DW dan Hari Ibu Secara Sederhana Ditengah pengetatan anggaran perusahaan Dharma Wanita Perum Perhutani Unit I memperingati HUT Dharma Wanita ke-13 tahun ini dengan kesederhaan. Peringatan yang sekaligus digabungkan dengan memperingati Hari Ibu tahun ini juga dirangkai dengan pelaksanaan pertemuan rutin bulanan yang diselenggarakan 7 Desember 2012 di Gedung Rimba Graha, Semarang. Kegiatan yang diisi dengan lomba tumpeng dan ceramah kesehatan melibatkan segenap Biro bersama staf di lingkungan kantor Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Di luar itu juga mengikuti lombalomba yang diselenggarakan di tingkat propinsi. Penggabungan sekaligus penghematan dana tersebut dikatakan Pembina Dharma Wanita Perum Perhutani Unit I Jateng, Ny Teguh Hadi Siswanto lantaran karena kondisi perusahaan yang kurang menguntungkan saat ini. “ Kegiatan kita sesuaikan dengan kas yang ada. Kita tekankan juga kepada segenap pengurus, apabila diantara anggota ada yang punya kelebihan, kita upayakan mengambil dari teman kita sendiri dari pada mengambil dari luar. Jadi selain harganya lebih murah ya ... kita bisa memberikan pekerjaan yang membidangi itu,” katanya. Contohnya seperti kegiatan lomba tumpeng yang kita lombakan ini, lanjut Ny Teguh Hadi Siswanto, juga tidak mengambil juri dari luar karena perhitungannya selain karena efisiensi tapi juga untuk kebersamaan. “ Ya nanti kan juga buat konsumsi makan siang kita bersama,” ujarnya sembari ketawa.
Ny Teguh Hadi Siswanto (kiri) didampingi wakilnya Ny Slamet Wibowo saat melakukan penjurian lomba tumpeng. Diakui untuk mengisi acara dari kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan memang tidak terlalu kerepotan, karena tenaga SDM yang profesional dan mumpuni dari keluarga Perhutani sendiri cukup banyak sehingga tidak perlu mengundang tenaga dari luar. “ Seperti untuk ceramah kesehatan ini, kita punya banyak dokter atau pelatihan MC beberapa waktu lalu, kita juga punya sendiri yang memenangi di tingkat propisi untuk bisa share ilmunya dengan ibu-ibu. Juga demo-demo make up, ada yang pintar
Ceramah kesehatan yang diisi dari keluarga rimbawan sendiri.
yang kita manfaatkan juga,” jelasnya yang berharap tambahan-tambahan ilmu yang diperoleh ibu-ibu dapat bermanfaat dalam membina keluarganya. Selain kegiatan lomba dan ceramah melengkapi rangkaian kegiatan tersebut Dharma Wanita Perum Perhutani Unit I juga memberikan bantuan sosial kepada jandajanda dari Perum Perhutani dan anak-anak yatim kepada sekitar 50-an penerima. “ Ya tidak besar kita berikan masingmasing Rp 300 ribu sebagai bentuk tali asih kepedulian kita di tengah keterbatasan kami saat ini,” jelasnya. Selaku pembina Dharma Wanita dan YTRP di tingkat Unit, Ny Teguh juga menghimbau agar jajaran pengurus di daerahdaerah juga bisa bertindak bijaksana. Lebih dekat dengan bawahan agar tidak ada jarak antara pimpinan dan bawahan, sehingga apa yang kita sampaikan betul-betul bisa terserap karena merasa dekat dan tidak ada rasa takut dan sungkan. " Kami juga menghimbau karena Perhutani sendiri sekarang juga sedang melakukan pengetatan kami tekankan agar juga bisa lebih berhemat dan tidak banyak menuntut. Apa yang bisa kita kerjakan kita kerjakan tanpa mengurangi makna untuk mencerdaskan ibu-ibu. Pokoknya semua kegiatan yang bersifat konsumtif saya larang," katanya seraya meminta agar ibu-ibu di daerah juga lebih banyak membaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan. n S.Widhi BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 37
YTRP-Dharma Wanita
Meriahnya Peringatan Hari Ibu
Bantuan CSR untuk PAUD n KPH JOMBANG
n KPH PEKALONGAN TIMUR Menutup kegiatan akhir tahun 2012, pengurus Paguyuban Istri Rimbawan KPH Pekalongan Timur menyelenggarakan serangkaian kegiatan lomba. Diantaranya momen akhir tahun itu adalah peringatan Hari Ibu pada 22 Desember. Peringatan yang diselenggarakan 5 Desember 2012 dikatakan Ketua Yayasan Paguyuban Istri Rimbawan KPH Pekalongan Timur, Ny Jenny Tri Purnaningsih Gunawan Sidik Purnomo sebagai salah satu wujud rasa cinta kasih terhadap kegiatan dan mendukung sepenuhnya kinerja suami dengan melakukna kegiatan yang positif. Kegiatan lomba yang diberi tajuk ‘Tetaplah Hidup Jujur’, kata Ny Jenny karena dengan kejujuran di hati merupakan landasan awal didalam menjalani kehidupan, baik pribadi ataupun lepas pribadi disepanjang aktivitas masing-masing. “ Dengan landasan itu diharapkan segala bentuk permasalahan yang mungkin ada dan mungkin timbul, baik itu di dalam keluarga, di tengah lingkungan masyarakat ataupun di tengah lingkungan kerja bisa terselesaikan dengan baik manakala kejujuran itu ada di hati dan diterapkan di sepanjang aktivitas dan perkara yang ada. Karena itu yang dikehendaki oleh Tuhan,” jelas Ny Jenny disela lomba kepada BINA (5/12). Karena, tegasnya, dengan kejujuran bisa mendamaikan segala persoalan. Terkait untuk menguji keujuran, dalam kegiatan yang berlangsung di lingkungan kantor KPH itu payuban juga mendirikan warung yang bertajuk ‘Warung Kejururan’. Warung yang menyajikan aneka menu tanpa penjaga itu, pembeli mengambil, membayar dan mengambil uang kembaliannya sendiri. “ Di situ kita dilatih diri kita untuk hal-hal yang kecil melayani diri sendiri, walaupun tidak ada penjaga tapi ada Sang Khalik yang melihat kejujuran hati kita,” katanya dengan warung kejujuran itu paling tidak sejak hari
YTRP-Dharma Wanita
Yayasan Tunas Rimba Cabang Jombang yang diketuai oleh Erwin M Denny Ermansyah salah satu kegiatannya adalah mengelola pendidikan usia dini (PAUD) Play Group (kelompok bermain) dan Taman Kanak Kanak Tunas Rimba yang berada di BKPH Ngujung Timur tepatnya di Jl. Mawar No. 29 Kec. Lengkong kabupaten Nganjuk. Melalui Ketua Yayasan Cabang Jombang Administratur Perum Perhutani KPH Jombang M Denny Ermansyah menyerahkan dana bantuan CSR untuk PAUD Tunas Rimba pada 14 November 2012 dalam acara pertemuan pengurus dan anggota Yayasan Tunas Rimba Perhutani cabang Combang di gedung Tectona Jombang. Dalam Sambutannya M Denny Ermansyah menyatakan agar dana bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari Perhutani sebesar Rp 12,5 juta dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pengembangan sarana dan prasarana PAUD, Play group dan TK Tunas Rimba sehingga dapat menjadi pilihan bagi orang tua untuk mempersiapkan pendidikan usia dini yang lebih berkualitas. Play Grop dan TK Tunas Rimba sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk karena prestasi-prestasinya yang pernah diraih serta kualitas pendidikan usia dini yang baik selama
Ny Jenny saat melakukan penjurian lomba membuat sambal. itu bisa memulai untuk kedepannya lebih baik kalau yang dulu-dulu kita sering tidak jujur. Karena sejauh mana kejujuran itu tidak ada batasnya karena itu kesadaran kita. Munculnya ide menyelenggarakan kegiatan bertema kejujuran, dikatakan Ny Jenny lantaran ia melihat maraknya ketidak jujuran dalam hidup dan kehidupan saat ini. “ Maka tema itu kita angkat sebagai motor atau motivasi kita untuk melangkah di 2013 dengan hati yang jujur. Karena saya meyakini dengan kejujuran adalah landasan penting di dalam setiap aspek kehidupan,” Lomba-lomba yang diselenggarakan dalam memeriahkan peringatan Hari Ibu itu antara lain lomba paduan suara menyanyikan Mars Seruan Rimba, lomba menggambar tim dan lomba mengulek sambal oleh bapak-bapak. Peserta dari seluruh perwakilan BKPH yang ada dan
kantor KPH. Dari semua lomba, satu lomba yang menjadi poin penting adalah lomba menggambar. Lomba menggambar tersebut katanya bukan sekedar menggambar tapi untuk menguji tim seberapa jauh mereka itu siap menghadapi tantangan maupun perubahan. “ Lomba menggambar ini memang poin yang penting sepanjang lomba karena melatih kekompakan dan kebersamaan tim. Dari lomba saya ingin melihat mereka bagaimana menghadapi tantangan. Kita ingin memberikan motivasi dalam diri pribadi terutama para pekerja yang juga berlaku untuk ibu-ibunya, karena sering berlatih permainan yang bermanfaat untuk jiwa kita saya yakin ke depannya karyawan akan menjadi karyawan yang berkualitas,” pungkasnya. n S.Widhi
DWP KPH Jombang Juara II Senam ‘Gong’
Peserta DWP KPH Jombang saat unjuk kebolehannya (atas) dan bawah foto bersama usai mengikuti lomba. Peserta berebut memilih cabai untuk lomba membuat sambal. 38 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
ini. Perhatian itu antara lain ditunjukkan dengan diberikannya bantuan yang diberikan langsung oleh Bupati Nganjuk beberapa waktu lalu. Semoga Tunas Rimba selalu menjadi pilihan untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas, berbudi pekerti baik dan agamis. n Hms Jbg/Arief Bidj’s
Warung Kejujuran, menguji kejujuran pembeli.
Gong salah satu alat musik tradisional Jawa. Perpaduan antara senam dengan tarian tradisional Jawa yang dijadikan gerakan dengan diiringi musik yang juga dipadu dengan alunan musik tradisional menjadi sebuah ciri khas senam di Jawa Timur yang dipopulerkan dengan nama Senam Gong. Pada peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang ke-13 tahun 2012 di Pendopo Kabupaten Jombang diperlombakan Senam Gong. Istri Karyawan dan Karyawati Perum Perhutani KPH Jombang yang terhimpun dalam organisasi Dharma Wanita Persatuan Perum Perhutani KPH Jombang yang diketuai oleh Ny Erwin M Denny Ermansyah berperan serta dalam mengikuti lomba tersebut. Dengan kesungguhan berlatih di sela-sela kegiatan rutinitas kantor Perum Perhutani Jombang membuahkan hasil dalam Lomba Senam Gong dalam rangka HUT Dharma Wanita Persatuan di Pendopo pada 13 November 2012 lalu dinobatkan menjadi Juara II. Kelompok Senam Gong Perum Perhutani Jombang berlomba dengan 80 kelompok peserta se Kabupaten Jombang. n Hms Jbg/Arief Bidj’s
BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII 39
TUNAS RIMBA
KB. Az-Zahara Belajar Tanaman Di BKPH Linggapada
Anak-anak sejak dini belajar mencintai tanaman. n KPH BALAPULANG Belum lama ini BKPH Linggapada KPH Balapulang tepatnya 24 Nopember 2012 telah menerima kunjungan dari anak-anak Sekolah Kelompok Bermain (KB) AZ-ZAHRA Surokidul Kecamatan Pagerbarang Kabupaten dalam rangka Program Kunjungan Profesi (PKP) di Lokasi Persemaian yang berada di sekitar halaman Kantor Asper BKPH dengan jumlah peserta sebanyak 82 orang. Maksud tujuan daripada kunjungan tersebut adalah untuk mengenalkan sejak dini kepada anak-anak bagaimana cara membuat persemaian tanaman di Perum Perhutani pada khususnya (meliputi cara mengisi kantong plastik, operspin ke poly bag, menata di bedengan, menyiram tanaman dan menanam tanaman) dan bagaimana cara menanam tanaman di lahan/tanah pada umumnya. Kunjungan KB Az-zahra di Perum Perhutani BKPH Linggapada yang di pimpin oleh Kepala Sekolah Sri Rahayu Pradiati diterima langsung oleh Asper/KBKPH Linggapada, Dwi Edi Prihartadi dan Mandor persemaian BKPH Linggapada Nursidik. Sebelum pelaksanaan kegiatan di lapangan Asper Linggapada menyambut kedatangan rombongan didampingi oleh beberapa KRPH dan Mandor Persemaian. Dalam sambutannya Pak Asper menyampaikan bahwa Perhutani BKPH Linggapada sangat senang atas kunjungan dari Sekolah KB. AZ-ZAHRA Surokidul tersebut
40 BINA |
Edisi 10 Desember 2012 / Th XXXVIII
diisi tanah. Diajari pula bagaimana cara menanam tanaman ke dalam tanah yang sudah dibuatkan lobang tanaman. Terakhir anakanak diajari cara menyiram tanaman yang benar. Menurut Kepala Sekolah KB AZ-ZAHRA Surokidul SRI RAHAYU PRADIATI kegiatan ini memang sudah menjadi program sekolah. ” Untuk tahun ini memang kami programkan mengunjungi Perum Perhutani KPH Balapulang. Seperti tahun-tahun sebelumnya sekolah juga mengunjungai tempat/ kantor lain seperti ke POLRES Tegal, Kantor POS, Puskesmas dan tempat lainnya”. Penulis juga menanyakan sekilas tentang KB.AZ-ZAHRA Surokidul Kec. Pagerbarang Kab. Tegal. Menurutnya bahwa ” KB.Az-zahra yang beralamat di Jl. Mawar no. 20 RT.01/04 didirikan pada tahun 2009 dan disusul ijin Operasional dari Dikpora Kabupaten Tegal. Untuk Kelembagaan KB Az Zahra juga telah beraktanotaris. "Alhamdulillah walau KB. Az-zahra ini masih berumur muda, tetapi sudah pernah meraih juara Harapan II tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam rangka HAN tahun 2010. Sebelumnya juara I Tingkat Kecamatan dan Juara I Tingkat Kabupaten. Sekarang tahun 2012 sudah memiliki gedung sendiri dengan jumlah murid 46 anak.” katanya. Diakhir kegiatan Pak Asper memberikan kenang-kenangan berupa Bibit Jati kepada anak-anak KB.AZ-ZAHRA untuk ditanam dilahan atau pekarangan rumah. " Mudah-mudahan 10-20 tahun bisa diambil manfaatnya," pesannya. n Dian EP/Sp.Lingk & PHL KPH Balapulang
dan mempersilakan kepada pembimbing untuk melaksanakan kegiatan sesuai yang direncanakan dengan arahan dari Mandor Persemaian Nursidik. Kegiatan Program Kunjungan Profesi (PKP) diawali dengan anak-anak diajak ke lokasi Persemaian dimana kantong plastik yang kosong untuk diisi tanah yang sudah diaduk dan dicampur pupuk kompos. Kemudian Mandor Persemaian menerangkan bagaimana cara mengisi kantong plastik yang benar. Akan tetapi namanya juga anakanak prakteknya dalam mengisi tanah di kantong plastik ada yang isinya setengah ada juga yang terlalu penuh dan sangat padat. Setelah itu, kemudian diarahkan ke bidang tabur biji (dederan) untuk mengambil bibit Jati yang akan dioperspin ke kantong plastik. Lucunya yang diambil bukan hanya tanaman jati, akan tetapi rumput juga ikut diambil. Dalam mengambilnya juga saling berebut. Disitulah kelihatan serunya. Selanjutnya anak-anak disuruh untuk bibitbibit yang sudah dicabut Asper BKPH Linggapada memberikan kenang-kenantersebut ditanam di kangan bibit tanaman. tong plastik yang sudah