Edisi
homey workplace
April 2014
Daftar Isi
P
ara perintis dan pendiri perusahaan ini bahkan tak pernah membayangkan biji sesawi yang dulu mereka tanam, yang hanya terutama bermodal idealisme ini, akan berkembang menjadi pohon besar seperti hari ini. Persoalannya, hari ini tidak banyak hal dari masa 50 tahun silam yang masih perlu diceritakan lagi, karena 50 tahun ke depan suasana dan situasinya sama sekali berbeda. Terlalu banyak bernostalgia dan bercerita tentang masa lampau ibarat mengemudikan mobil dengan melihat kaca spion. Yang dibutuhkan hari ini adalah melihat kaca depan, menghapus semua kotoran dan debu yang menghalangi pemandangan untuk melihat perjalanan 50 tahun ke depan dengan jernih. Kendati demikian, ada sebuah jembatan yang tetap bisa dibangun untuk membuat masa lalu selalu aktual. Jembatan itu adalah roh, visi, misi, dan nilai yang diyakini tetap up to date walau zaman berubah. Yakni, keyakinan pada penghargaan terhadap manusia dan nilai kemanusiaan yang tidak pernah membedakan manusia berdasarkan asalusul, suku, agama, dan latar belakang. Manusia yang berwatak baik, yang bisa dipercaya, yang jujur, yang bisa bekerja sama dan bekerja tuntas senantiasa akan menjadi bendera tunggal yang selalu harus terus dikibarkan oleh semua karyawan yang bekerja di kelompok perusahaan ini...
Perjalanan Si Anak Singkong
Ground Breaking Kompas Multimedia Tower Translingkar Kita Jaya Bangun Jalan Tol Cijago 6
Semarak KGF 2014 Jakarta 8 Beautiful Journey of Indonesia
* Agung Adiprasetyo, dikutip dari bab Pendahuluan: Jurus Melihat ke Depan, Buku “50 Tahun Kompas Gramedia, Mengembangkan Indonesia Kecil” - Penerbit Buku Kompas, 2013
33
infokita
Penanggung Jawab Widi Krastawan Pemimpin Redaksi Nugroho F Yudho Redaktur Pelaksana St Herwinoto Staf Redaksi Tatyana Subianto, Wijayandaru, Zaenal Arifin, Azmi Pamungkas, Bernard AS, Destiana Fotografer Sujari Artistik Qmunk Sekretariat B Ghinta Rudjito, Prelly Daisy Gedung Public Relation (Humas) Kompas Gramedia Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta 10270 Telp 021-5483008 ext 7511/4061 email:
[email protected] websites:www.kompasgramedia.com
Homey Workplace
Bekerja dengan Nyaman di KG dimobilisir. Samenbundeling van alle krachten. Ditali-simpulkannya semua kekuatan,” papar Pak Jakob satu waktu. Kesadaran tentang kekuatan tim kerja inilah yang menjadikan KG bisa berkembang seperti sekarang ini. Tidak berarti kita bisa seenaknya bekerja tanpa kontrol, tanpa kritik atau koreksi. Justru hal-hal tersebut selayaknya semakin efektif dan ekspresif karena dilakukan dengan semangat positif sebagai sebuah tim kerja yang handal. Dengan semangat itu, setiap orang di dalam tim itu, sambil bekerja dan dengan bekerja, mengembangkan dirinya, sepenuhnya. Bekerja untuk memperoleh nafkah yang memadai diukur dari martabat serta kebutuhan kemanusiaannya. Humanizing, terus menerus semakin menjadi ~ Andrew Carnegie (Pengusaha Baja manusia seutuhnya, yang individual maupun yang Amerika – Pendiri Carnegie Steel) sosial, lewat kerja, lewat pekerjaannya. Lewat berbagai kesadaran seperti inilah, KG lalu melakukan program empowering talent. Berbagai program peningkatan kompetensi kerja ernyataan dari Andrew Carnegie tersebut serta pengembangan pribadi digiatkan melalui selayaknya dapat menjadi inspirasi dan berbagai kegiatan. Mungkin memang belum refleksi yang menyadarkan kita, selaku karyawan ideal, namun sudah semakin baik. Tidak hanya Kompas Gramedia, bahwa perusahaan tempat peningkatan kompetensi karyawan, seperti MDP, kita bekerja ini juga menempatkan karyawan MMDP, SPM, dan berbagai training lainnya, sebagai aset terdepan perusahaan. Suasana yang digiatkan. Namun juga berbagai komunitas happy yang dirasakan sebagai karyawan KG tentu karyawan dibentuk dan dilestarikan. Disadari betul akan meningkatkan semangat dan etos kerja, dan oleh perusahaan ini bahwa pada dasarnya bekerja akan mendorongnya untuk semakin berprestasi juga membangun komunitas. Beragam komunitas sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal kecil karyawan yang bersama-sama menjadi pada perusahaan. Lebih memajukan dan mosaik indah, menjadi potensi-potensi penunjang mengembangkan perusahaan. keberlangsungan bisnis, dan peningkatan citra Sejak awal KG didirikan oleh Pak PK Ojong dan positif perusahaan melalui berbagai kegiatannya. Pak jakob Oetama, sudah disadari betul bahwa Sebagai karyawan KG, kita diberi kebebasan perusahaan dapat lebih berkembang dalam tim untuk memilih komunitas yang sesuai dengan kerja yang solid. Tim kerja yang tidak hanya bisa minat. Ada Paguyuban Kesenian Karyawan bekerja, tetapi yang luar biasa kinerjanya. “Di (Pagseni) yang mempunyai kegiatan-kegiatan seni dalam tim kerja yang solid, orang bukan hanya budaya seperti paduan suara, band, karawitan, bekerja sama, tetapi bersinergi. Kekurangan kita dan pedalangan yang berpusat di Bentara Budaya dinetralisir, sementara kelebihan-kelebihan kita Jakarta. Juga ada Persatuan Olahraga Karyawan (Porka) yang menyelenggarakan kegiatan olahraga bersama seperti futsal, tenis, tenis meja, basket, voli, bulu tangkis, sepeda, jogging, dan latihan kebugaran. Ada pula komunitas para desainer homey workplace 37 tahun april 2014 2
“Take away my people, but leave my factories, and soon grass will grow on the factory floors... Take away my factories, but leave my people, and soon we will have a new & better factory...”
P
grafis dan ilustrator KG, MediArt, dan komunitas sekretaris KG, Sekar Media. Bahkan, para purnakaryawan yang sudah berbakti pada perusahaan pun diwadahi dalam Paguyuban Estu Paripurna sebagai ajang silaturahmi. Semua komunitas tersebut diupayakan oleh perusahaan demi terciptanya karyawan yang sehat, kreatif, dan mempunyai keseimbangan kehidupan kerja. Work life balance. Karyawan yang bahagia akan meningkatkan kemajuan perusahaannya. “Kita berharap agar karyawan dapat memanfaatkan waktu senggangnya untuk bersenang-senang, menyalurkan ekspresi dan hobinya, melepaskan kepenatan dan tekanan pekerjaan. Idealnya, gunakan kantor tidak hanya sebagai tempat bekerja mencari nafkah, tetapi juga sebagai tempat berkarya, berkreasi, berinovasi, dan bersosialisasi,” papar Widi Krastawan, Direktur Corporate Communications KG. Sejak bulan Mei 2013, KG melalui Corporate Communications juga mengelola kegiatan Rumah Kreasi, sebuah rumah yang mewadahi kegiatan dan keterampilan kreatif untuk disebarkan kepada warga sekitar kompleks kantor KG di Palmerah. “Selain Bentara Budaya sebagai ajang CSR seni budaya, Rumah Kreasi juga sengaja kita buat sebagai ajang CSR kepada warga sekitar kantor. Berbagai kegiatan positif dilakukan di situ, seperti demo keterampilan dan share knowledge, yang kesemuanya diusahakan dapat dipraktekkan oleh warga untuk menunjang perekonomian mereka. Ini penting dilakukan agar warga sekitar dapat merasakan manfaat kehadiran kita di lingkungan mereka. Jika ada karyawan atau unit yang berminat dan ingin berbagi ilmu melalui Rumah Kreasi, bisa langsung mendaftarkan diri ke Zaenal Arifin di pesawat 4062,” jelas GM Corporate Affairs KG, Nugroho F Yudho. Pembangunan kompleks gedung perkantoran baru, Menara Kompas, adalah sebuah upaya perusahaan untuk memberikan tempat bekerja yang lebih nyaman. Ya, perusahaan sudah memberikan karyawannya berbagai kemudahan untuk mengisi hidup dengan kegiatan positif sebagai penyeimbang. Tinggal upaya kita untuk menyediakan waktu dan diri, memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan tersebut, agar kita dapat berkembang, bekerja secara lebih maksimal, dan dapat berkontribusi positif bagi kemajuan perusahaan. Yes, KG is a homey workplace to live your passion... (tots) homey workplace 37 tahun
april 2014
3
Ground Breaking
Kompas Multimedia Tower Semangat untuk berkembang, selain menggelora dalam jiwa, acapkali penting juga untuk ditandai dengan sesuatu yang tampak nyata. Kompas Gramedia, tengah menandai semangat itu dengan tiga menara pencakar langit bernama “Kompas Multimedia Tower” yang baru saja dicanangkan pembangunannya, Rabu (16/4).
F
ilosofi semangat berkembang itu dilontarkan oleh CEO KG Agung Adiprasetyo dalam sambutannya pada acara Pencanangan dan Ground Breaking Pembangunan Kompas Multimedia Tower di Lapangan Orange. Lapangan yang dulunya terdapat Studio Orange Kompas TV ini akan menjadi titik awal pembangunan Kompas Multimedia Tower (KMT). “Kompas Multimedia Tower merupakan pencerminan paling sederhana dari ajakan berkembang kepada kawan-kawan di Kompas Gramedia. Kalau ini akan menandai 50 tahunnya
4
homey workplace 37 tahun
april 2014
Kompas saat diresmikan nanti (tahun 2015—red), ya ke depannya perusahaan harus bisa hidup minimal 50 tahun lagi dan lagi!” tutur Mas Agung. Gedung ini, menurut Mas Agung, merupakan salah satu penanda dan langkah kecil dari ajakan untuk menjaga perusahaan sebaik-baiknya agar terus tumbuh dan berkembang lebih baik. Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Kompas Gramedia, perwakilan perusahaan Total Bangun Persada sebagai kontraktor pembangunan, Muspika setempat, serta perwakilan warga dan tokoh masyarakat sekitar. “Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan lancar sampai gedung ini selesai, juga bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Terima kasih banyak kepada lingkungan, warga, dan tokoh masyarakat sekitar. Kita sekalian permisi dan mohon ijin untuk memulai pembangunan,” tukas Mas Agung. Sambutan dilanjutkan dengan pemaparan masterplan KMT oleh Th. Sigit Waskitaadji (Wapimpro 1 & Ka Bid Arsitektur Menara Kompas,
Direktur PT Permata Media Land). Setelah pembacaan doa, pemotongan tumpeng dilakukan sebagai penanda rasa syukur atas dimulainya “hajatan” pembangunan KMT. Mas Agung menyerahkan potongan tumpeng kepada Direktur Corporate Facility Management KG, R. Royanto, selaku pimpinan proyek. Kemudian, Mas Agung menekan tombol sirine yang raungan bunyinya diikuti dengan ground breaking oleh alat berat pengebor fondasi di lokasi pembangunan. KMT dirancang dalam komposisi tiga gedung atau menara (tripartite tower). Secara impresionistik, komposisi tripartite terbentuk sebagai “homage” pada arsitektur Nusantara. Gedung pertama di sisi utara (Lapangan Orange) akan dibangun setinggi 18 lantai. Gedung kedua yang akan dibangun di sebelah barat Bentara Budaya Jakarta (BBJ), yang kini Gedung Iklan Kompas, dirancang setinggi 27 lantai. Kedua gedung ini akan “bertandem” mengapit BBJ
dengan lobby panjang dan roof scape yang amat hijau sebagai penghubungnya. Di malam hari, lobby gedung yang transparan akan besinar terang sehingga BBJ akan semakin cantik bermandikan cahaya. Dan, yang paling mencengangkan, adalah gedung ketiga yang akan berdiri menjulang setinggi 50 lantai... Arsitek KMT, Budiman Hendropurnomo, mendesain gedung ini dengan dua kulit luar, sehingga panas matahari yang menimpa dinding luar gedung dapat disaring dan dikurangi intensitasnya. Dengan begitu, pemakaian pendingin ruangan akan berkurang. Kulit paling luar adalah lempengan-lempengan aluminium berwarna yang berlubang-lubang, sedangkan kulit dalamnya kaca, yang sebagian dimungkinkan bisa dibuka sebagai ventilasi. Sistem dua kulit ini sudah diterapkan di gedung-gedung Universitas Multimedia Nusantara dan terbukti efisien untuk mengurangi pemakaian energi gedung secara keseluruhan. Dengan penerapan teknologi yang berwawasan lingkungan seperti itu, KMT akan menjadi gedung “hijau” yang hemat energi dan berkelanjutan (sustainable). Tiga gedung ini nantinya akan berdiri megah dalam satu kawasan perkantoran Kompas Gramedia di Palmerah Selatan. Kawasan seluas lebih dari 14 hektar ini akan ditata sedemikian rupa menjadi kawasan bernuansa hijau sejuk, penuh pepohonan. Gunungan rumput di sekeliling gedung akan menjadi “kanopi” bagi kendaraan-kendaraan bermotor di basement, sementara kepala dari gedung-gedung akan ditandai dengan lubang setinggi 5 lantai yang dipenuhi oleh pohon-pohon besar. Terbayang indahnya, ruang hijau yang menjadi alas dan mahkota menara akan memberikan kenyamanan bagi kita untuk menjangkau tempattempat kerja, relaksasi, olahraga, atau sekadar menikmati suasana yang ada. Bahwa selama proses pembangunan tentu akan ada “sedikit” gangguan bagi kenyamanan kerja kita sementara waktu, akan sepadan kok dengan hasilnya nanti... (teks: Azmi, foto: Sujari)
homey workplace 37 tahun
april 2014
5
Translingkar Kita Jaya
Bangun Jalan Tol Cijago Anda pernah dengar atau malah sudah melintasi jalan tol Cijago? Mungkin di antara kita belum banyak yang tahu kalau jalan tol yang membentang di kawasan Kota Depok ini merupakan buah karya salah satu anak perusahaan Kompas Gramedia, PT Translingkar Kita Jaya.
Y
a, PT Translingkar Kita Jaya adalah investor pembangunan jalan tol Cijago (CinereJagorawi). Melalui skema public private partnership (PPP), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memercayakan pembangunan jalan tol Cijago kepada PT Translingkar Kita Jaya. Harapannya, laju pembangunan infrastruktur dapat terdorong menjadi lebih cepat sehingga akan meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
6
homey workplace 37 tahun
april 2014
Jalan tol Cijago termasuk dalam rencana pembangunan Jakarta Out Ring Road (JORR) 2—sebagai bagian dari master plan Metropolitan Priority Area (MPA) wilayah Jabodetabek tahun 2020—yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan di wilayah Jabodetabek sebagai bagian dari koridor ekonomi Pulau Jawa. Proyek pembangunan jalan tol Cijago dipegang oleh PT Translingkar Kita Jaya dengan menggandeng PT Hutama Karya selaku kontraktor, serta beberapa perusahaan lain juga terlibat sebagai mitra kerja, antara lain PT Perentjana Djaja, Bank Mandiri, dan lain-lain. Total panjang jalan tol Cijago yang direncanakan adalah 14.85 km yang terbagi menjadi 3 seksi/ruas. Seksi I (Jagorawi-Cisalak) terbentang sepanjang 3,7 km, Seksi II (CisalakKukusan) sepanjang 5,7 km, dan Seksi III (Kukusan-Cinere) sepanjang 5,45 km. Saat ini yang telah selesai dibangun adalah Seksi I. Sejak diresmikan dan mulai dioperasikan pada tanggal 10 Februari 2012, volume lalu lintas yang melintasi jalan tol Cijago Seksi I terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, dari 21.500 kendaraan per hari (2012) menjadi 30.600 kendaraan per hari (2013), dan diperkirakan lebih dari 35.000 kendaraan per hari di 2014. Dengan kata lain, dalam kurun waktu sekira dua tahun saja, sudah sebanyak 18 juta kendaraan yang melintasi jalan tol Cijago Seksi I. Sembari terus melakukan upaya peningkatan pelayanan untuk memperlancar arus lalu lintas berupa pelebaran dan pengaturan trafik di Seksi I, PT Translingkar Kita Jaya kini mulai menapak ke proses pembangunan seksi selanjutnya. Dimulainya pembangunan Seksi II digulirkan melalui acara Pencanangan Pembangunan dan Ground Breaking Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi II pada tanggal 20 Maret 2014, yang diadakan di lokasi ground breaking pembangunan jalan tol. Dituanrumahi oleh PT Translingkar Kita Jaya, acara ini dihadiri oleh Menteri PU Djoko Kirmanto, Walikota Depok Nurmahmudi Ismail, jajaran pimpinan Kompas Gramedia serta perwakilan beberapa mitra kerja. Acara yang dipandu oleh news anchor Kompas TV, Ratna Dumila, diawali dengan penyampaian sambutan serta pemaparan visi dan strategi dari para stakeholder pembangunan jalan tol Cijago. “Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan yang diberikan khususnya oleh Bapak
Menteri Pekerjaan Umum dan Bapak Walikota Depok beserta jajarannya, serta masyarakat Kota Depok dan sekitarnya, yang telah mendukung dan merelakan tanahnya untuk pembangunan jalan tol ini. Semoga pelaksanaan pembangunan nantinya dapat berjalan dengan lancar sesuai yang kita harapkan,” kata Direktur PT Translingkar Kita Jaya, Hilman Rusli, dalam sambutannya sekaligus membuka acara. Kehadiran jalan tol Cijago, walaupun baru rampung Seksi I, secara khusus dirasa memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat Depok. Hal ini disampaikan oleh Nurmahmudi Ismail dalam sambutannya. Dengan adanya jalan tol ini, kata Nurmahmudi, bukan hanya jalannya yang bisa dimanfaatkan pengguna kendaraan. Tapi, lebih dari itu, juga membawa pengaruh positif berupa naiknya tingkat investasi di Depok terutama di wilayah sekitar Cimanggis, Cilodong, dan Sukmajaya. “Walaupun baru satu ruas yang dibangun, kehadiran jalan tol ini kami rasakan mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Depok menjadi lebih tinggi, yakni 7,2% di tahun 2013. Kami harapkan di tahun 2014 akan semakin meningkat lagi dengen percepatan pembangunan jalan tol Seksi II,” ujar Nurmahmudi. Secara lebih luas, Menteri PU Djoko Kirmanto memaparkan bahwa pembangunan jalan tol Cijago, selain dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di wilayah DKI Jakarta, juga dapat mengurangi aktivitas dan konsentrasi perekonomian yang terpusat ibukota RI. Hal ini karena adanya peningkatan konektivitas berupa akses langsung dari dan menuju kawasan industri sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan arus distribusi barang. Tak lupa, Djoko menyampaikan terima kasih kepada PT Translingkar Kita Jaya, semua mitra kerja, Walikota Depok, serta seluruh warga Depok yang telah berkenan melepaskan hak tanahnya untuk pembangunan jalan tol. Usai sambutan, Menteri PU langsung membunyikan sirine yang secara simbolis menandai dicanangkannya pembangunan jalan tol Cijago Seksi II. Setelah ditutup dengan pembacaan doa, Ratna Dumila lalu mengajak semua stakeholder beranjak keluar tenda menuju titik awal pembangunan jalan tol Cijago Seksi II untuk menyaksikan proses ground breaking. “Kami berharap seluruh jalan tol Cinere-Jagorawi ini dapat beroperasi pada tahun 2016 nanti,” pungkas Djoko. Semoga! (teks&foto: Azmi)
homey workplace 37 tahun
april 2014
7
Semarak KGF Kompas Gramedia Fair (KGF) kembali dilaksanakan di Jakarta. Bertempat di Assemby Hall JCC, Senayan, Jakarta, 2-6 April 2014, KGF—seperti biasa—hadir mempresentasikan keberagaman produk dan kreativitas yang lahir dari perusahaan kita tercinta, Kompas Gramedia.
S
elama lima hari penyelenggaraan, KGF 2014 menghadirkan unit-unit bisnis KG yang menawarkan beragam produk dan aksi menarik di booth masing-masing. Selain booth unit bisnis, ada pula booth “Work With KG” dan booth “KG Value Card”. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Ali Ghufron Mukti, hadir di Assembly Hall JCC pada hari Rabu (2/4) untuk membuka KGF 2014. Begitu Wamenkes melakukan pengguntingan tali melati, grup mahasiswi dari STIKES St Borromeus mengiringinya dengan marching band, menandai pembukaan event secara resmi. Para mahasiswi dari sekolah tinggi ini juga melengkapi moment pembukaan KGF 2014 dengan penampilan Rampak Kendang. Terlibatnya para mahasiswi dari STIKES St Borromeus ini adalah bagian dari kerjasama KGF 2014 dengan grup medis St Carolus sebagai sponsor utama. Selain melalui penampilan seni, grup St Carolus juga turut membuka beberapa booth dalam KGF 2014. Selepas moment pembukaan, Wamenkes menilik semua booth. Berbagai produk, aksi, dan lomba digelar dalam KGF 2014, baik di panggung maupun di area pameran unit-unit KG. Panggung KGF 2014 itu sendiri dibagi menjadi empat, yaitu Panggung Indonesia, Panggung KG, Panggung @Gramedia dan Panggung Carolus. Sedangkan area pameran unit-unit KG, di samping berupa booth, ada pula yang didekorasi sedemikian rupa sehingga menjadi wahana pameran yang luas dan menarik untuk menampilkan produk-produk unit. Salah satu yang paling menyita perhatian pengunjung adalah bazaar produk buku-buku dari anak-anak perusahaan Group of Retail and Publishing (GoRP), yaitu Toko Buku Gramedia dan berbagai penerbit seperti Gramedia Pustaka Utama (GPU), Penerbit Buku Kompas (PBK),
8
homey workplace 37 tahun
april 2014
Kepustakaan Popular Gramedia (KPG), Elex Media Komputindo, Grasindo dan Bhuana Ilmu Popular (BIP). Masing-masing menampilkan dan menjual beragam produk buku-bukunya disertai diskon yang spesial diberikan dalam rangka KGF 2014. Di samping produk, setiap wahana pameran pun menampilkan beragam aksi dan lomba menarik untuk para pengunjung. GPU yang juga tengah merayakan moment ulang tahunnya ke-40, tampil spesial melalui gelaran “Festival GPU”. Di wahana pamerannya yang terbilang paling luas dan bernuansa benteng klasik, Festival GPU menghadirkan berbagai macam games dan lomba yang seru untuk para pengunjung. Ada permainan ular tangga, scrabble, tebak tokoh, tebak kata, table manner, tounge twister, joget bola, dan kuis-kuis seru. Selain itu, ada pula kegiatan lain seperti dongeng anak, fashion show, layar tancep, gathering hingga sharing dan ngobrol bareng (talkshow) tentang tema-tema aktual terutama yang berkaitan dengan buku-buku yang diterbitkan. Unit-unit bisnis lain dan corporate KG juga menampilkan ragam produk dan aksi yang tak kalah serunya, baik di booth/wahana pameran maupun di keempat panggung yang ada. Kompas menampilkan program “IndonesiaSatu”nya; Kompas TV dengan Stand Up Comedy; Kontan dengan talkshow “Saham Unggulan Menyambut Pemimpin Baru”; Group of Radio dengan talkshow, serta live music yang antara lain menghadirkan Alexa band. TB Gramedia bersama Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan Dance & Acoustic Competition; Group of Regional Newspaper dengan aneka games bola
2014 Jakarta sebagai promosi produk “Superball”nya; Penerbit KPG dengan Karpet Dongeng Kiddo, Rumah Dinosaurus, dan Klub Detektif Kiddo; Penerbit Elex dengan lomba puzzle keluarga; ELTI dengan Spelling Bee Competition dan News Anchor Competition. Booth KG Value Card menawarkan “kartu pintar” KGVC yang bisa digunakan untuk membeli produk-produk KG dengan diskon khusus, sementara wahana “@workwithKG” memperkenalkan Kompas Gramedia secara umum kepada pengunjung terutama para job seeker. Beragam suguhan itu masih dilengkapi pula dengan performance di keempat panggung KGF 2014, seperti lomba “Ayo Menyanyi”, lomba mewarnai, fashion show, achievement motivation training, workshop kuliner, workshop writerpreneurship dan travel writing, meet and greet dengan penulis, bedah buku dan knowledge sharing. Salah satu yang paling menyita perhatian pengunjung adalah knowledge sharing buku “Memetik Matahari” yang menghadirkan penulisnya sekaligus CEO KG, Agung Adiprasetyo. Dalam sharing ini, Mas Agung menyampaikan butir-butir pemikirannya yang menarik. Melalui berbagai contoh kisah kesuksesan, beliau
mengajak kita semua untuk senantiasa belajar dan memperjuangkan mimpi menjadi kenyataan. “Mari kita terus berpikir, bagaimana caranya kelemahan kita ubah jadi keunggulan,” ajak Mas Agung. Ibarat membuat sate, menurut Mas Agung, kita tak selayaknya berhenti membakarnya sebelum benar-benar matang. Untuk itulah, mimpi, ide dan konsep, musti dieksekusi lalu diwujudkan dengan totalitas upaya yang kreatif dan inovatif, serta dibalut dengan keyakinan dan semangat yang tak pernah padam. “Ketika kita punya mimpi, harapan, cita-cita, kita harus terus melakukan sesuatu untuk memetik itu,” pesan Mas Agung. Para audiens tampak terkesan dan meresapi pesan-pesan Mas Agung itu. Terutama kami, para karyawan KG yang turut menyimaknya di sana. Rasanya begitu tergugah untuk melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Salah satunya, melalui kreativitas dan totalitas di KGF 2014 kali ini. (teks & foto: Azmi)
homey workplace 37 tahun
april 2014
9
Tunjukkan Bakatmu! Siapa bilang berbicara di depan umum adalah hal yang menakutkan? Sebaliknya, ini adalah yang tantangan yang menyenangkan bagi para peserta “Speak Up Your Talent” yang digelar di Panggung Indonesia, sebagai bagian dari Kompas Gramedia Fair (KG Fair) 2014.
P
anggung terasa istimewa dengan kehadiran 360” Community yang adalah penggiat public speaking. Anggotanya mencapai 60-an orang dari berbagai profesi, rutin bertemu hari Kamis di sebuah café di Menteng Jakarta. Kenapa dinamakan 360” Community? Karena dalam setiap kesempatan, para anggota mengasah kemampuan public speaking, berbicara di panggung selama 360 detik alias 6 menit. Tidak lebih, tidak kurang! Waktu tersebut dinilai cukup untuk menyampaikan suatu ide. Namun tantangannya adalah mengemas tempo, teknik, topik dan bahasa tubuh supaya ide dapat ditangkap audience dengan baik. Maka di tiap akhir penampilan, ada komentator yang mengevaluasi, mengulas kelebihan dan kekurangan tiap pembicara. Adalah Valentino “Jebreeet” Simanjuntak yang mencuri perhatian umum dengan gaya khasnya dalam mengomentari pertandingan sepakbola. Valentino yang dikenal lugas dan tidak pelit ilmu adalah penggagas 360” Community sejak Februari 2013. Ia pun didampuk komunitasnya sebagai “kepala sekolah”. Meskipun tidak percaya pada “kebetulan”, Kamis (3/4), KG Value Card memboyong komunitas 360” ke Lobby Assembly Hall JCC yang riuh dengan pengunjung KG Fair. Tepat pukul 18.00, tantangan dilemparkan ke para pengunjung untuk bergantian naik ke panggung, bicara selama 360 detik dan ”Ceritakan Bakat Anda”. Tantangan disambut antusias, bahkan melebihi target peserta. Mirip ajang idol, di tiap akhir penampilan peserta mendapat komentar dari Valentino Simanjuntak, didampingi Vivi Herlambang perwakilan KG Value Card yang juga praktisi homey workplace 37 tahun april 2014 public . Dalam banyak kesempatan, 10 speaking
Valentino menekankan 3V (Voice, Verbal, Visual) sementara Vivi menyoroti kecepatan dan pengucapan saat berbicara. Para peserta menanggapi positif komentar yang disampaikan. Peserta sangat beragam. Ada salesman yang berapi-api, ada yang awalnya terlihat malu tapi ternyata sangat baik berbicara hingga mampu menyihir pendengarnya, lalu ada mantan penyiar radio yang rindu siaran. Yang menarik, ada peserta yang tidak fasih Bahasa Indonesia karena tinggal di luar negeri, namun tampil luwes meskipun saat bicara ‘diganggu’ suara merdu Lionel Richie yang bersamaan konser di Plenary Hall JCC. Setelah 10 penampilan dalam 90 menit, tiga pembicara terbaik sore itu diganjar dengan membership KG Value Card. Asyiknya, masingmasing kartu sudah berisi saldo 100 ribu Rupiah. Valentino turut mengundang para pemenang ke workshopnya supaya bisa menimba ilmu lebih banyak. Info tentang komunitas public speaking di artikel silakan follow @360Community.
Your Body is Your Language Sebagai rangkaian kolaborasi KG Value Card dan 360”Community, Minggu (6/4), digelar talkshow di Panggung Utama KG Fair Jakarta. Sesi dibuka oleh Vivi Herlambang, yang berbicara tentang sikap tubuh yang baik, terutama dalam interaksi bisnis. Dilanjutkan Valentino, yang bersertifikat micro expression -memaknai ekspresi wajah dan tubuh. Singkatnya, bisa tahu tanda kebohongan dengan mengamati sikap tubuh lawan bicara. Talkshow dikemas secara interaktif bersama para hadirin yang memadati Panggung Utama KG Fair. Kegiatan yang menarik dan bermanfaat bagi anggota KGVC , komunitas 360” dan pengunjung KG Fair. Ingin berkolaborasi dengan KG Value Card? Hubungi kami sekarang di 5483008 ext 4524 atau follow @kgvaluecard. (Hendy)
homey workplace 37 tahun
april 2014
11
KG Charity Program
Misi Luhur ke Tepian Jatiluhur Di atas bebatuan besar, anak-anak itu tampak asyik mewarnai kertas-kertas putih bergambar dan berlogo “KG” di sisi kanannya. Sebagian anak lain, yang juga turut mewarnai, duduk beralas hamparan padang rumput hijau, juga di atas amben bambu di antara pepohonan rindang di sebuah kampung tepian Waduk Jatiluhur, Jawa Barat.
I
tulah sekelumit pemandangan yang tersaji pada siang hari itu, Jumat (28/3), di Kampung Pasir Kole, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. Bukan sebatas pemandangan alam nan cantik memesona, namun diwarnai juga oleh geliat aktivitas sosial yang guyub. Keindahan itu terangkum dalam sebuah aplikasi program Corporate Social Responsibility (CSR) Kompas Gramedia (KG), yang kali ini memberikan kontribusi sosialnya terhadap warga yang tinggal di pelosok waduk terbesar di Indonesia ini. Ya, Pasir Kole adalah sebuah kampung terjauh di tepi Waduk Jatiluhur. Ketika waduk ini dibangun sekira tahun 1957, di saat kampung-kampung lain, juga desa bahkan pusat kecamatan direlokasi, Pasir Kole tetap bertahan dan menjadi yang
12 homey workplace 37 tahun
april 2014
tersisa hingga hari ini. Karena lokasinya terisolasi oleh waduk seluas 8.300 hektar ini, cukup sulit untuk menjangkaunya melalui jalan darat. Sarana transportasi yang digunakan oleh warga untuk menuju daerah lain adalah perahu. Ada perahu kecil atau ketinting, ada pula yang berukuran sedang. Dengan perahu berukuran sedang itu, dari sisi waduk yang berada tak jauh dari Kantor Desa Kutamanah, sekira 25 relawan berkaos merah meluncur menuju Pasir Kole. Mereka ini adalah para karyawan KG dari tim Management Development Program (MDP) Batch 8. Kegiatan di Pasir Kole sekaligus menjadi semacam “nostagia” bagi mereka yang tahun lalu menjadikan kampung ini sebagai lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kedatangan tim ini disambut hangat oleh warga Pasir Kole. Lebih hangat lagi, warga menjamu para relawan dengan hidangan tradisional yang beragam. Sayur lodeh, ikan asin, tempe goreng, krupuk, lengkap beserta lalapan khas tanah Sunda. Sebuah kenikmatan yang spesial bisa menyantap makanan itu di tepian Waduk Jatiluhur yang asri. Selepas makan siang dan ramah-tamah, aksi sosial digelar. Koordinator tim yang juga Staf CSR/ Comdev Corp Affairs KG, Zaenal Arifin, mengajak
anak-anak berkumpul di lapangan rumput yang cukup luas di tepi waduk. Di sana, Zaenal dkk menggelar berbagai lomba untuk anak-anak, seperti lomba ketangkasan kata, dinamika kelompok, sampai lomba mewarnai. Anak-anak tampak sangat menikmatinya. Para pemenang lomba mendapatkan hadiah menarik. Yang tak menang pun tak kecewa. Panitia memberikan berbagai paket bingkisan untuk setiap anak, remaja, bahkan orangtua, berupa 230 buku bacaan anak, 680 buku bacaan remaja, paket alat tulis, paket sembako, senter, dan alat MCK.
Ada pula paket indomie, biskuit, popok bayi, dan baju layak pakai yang disumbangkan oleh Sanggar Anak Kreatif dan Mandiri Bona. Selain itu, tim juga menyumbangkan satu set komputer untuk menunjang fasilitas administratif Pasir Kole. “Bantuan ini, kalau dilihat nilainya mungkin tak seberapa. Tapi ini berangkat dari niat tulus kami untuk bersilaturahmi dan turut berkontribusi terhadap kesejahteraan warga masyarakat di Kampung Pasir Kole,” sambut PR Manager Corp Affairs KG, Rio Rusminanto, yang turut serta dalam kegiatan ini. Warga menerima semua bantuan itu dengan sukacita. “Terima kasih kepada Kompas Gramedia yang memiliki kepedulian tinggi dan berbagi demi kemajuan dan kesejahteraan Pasir Kole,” ujar Kepala Kampung Pasir Kole, Khaerudin. Berbagai bantuan ini, menurutnya, akan sangat berarti dan bermanfaat bagi 250-an warga Pasir Kole yang kondisinya memang serba terbatas dalam hal fasilitas dan aksesabilitas. Pasir Kole hari itu tampak begitu berseri-seri. Terpancar dari wajah-wajah warga dan relawan, juga matahari yang perlahan merunduk bagai hendak mencium permukaan air waduk. Panorama alam terasa lebih indah tatkala berpadu dengan solidaritas kemanusiaan. (teks&foto: Azmi)
homey workplace 37 tahun
april 2014
13
14 homey workplace 37 tahun
april 2014
homey workplace 37 tahun
april 2014
15
okrseen Boo n sc 014 tition 2
compe
Ekspresikan buku favoritmu serta rebut hadiah total
40 juta rupiah dan gadget keren!
n e e r c S n o 4 1 0 s 2 k k o Bo si Film Pende tama
i U t a e k p a t m s u o K a P i d e m a r Tahun G
40
Informasi lebih lanjut: 40thgpu.tumblr.com @40thGPU 40thgpu
[email protected]
Kami tunggu film pendek terbaikmu s.d. 30 Mei 2014 pukul 18.00 WIB 16 homey workplace 37 tahun
april 2014
Disponsori oleh:
K-VISION Persembahan Kompas Gramedia Pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia memunculkan banyak media informasi yang beredar di masyarakat, salah satunya adalah media televisi yang semakin berkembang pesat. Setelah memiliki Kompas TV, kini Kompas Gramedia dengan bangga meluncurkan TV berlangganan dengan nama K-VISION. Rabu (19/3), iklan peluncuran K-VISION dipampang full sebagai cover luar Harian Kompas dengan judul “K-VISION, TV Berbayar Baru Persembahan Kompas Gramedia”. Pada hari yang sama, di Ruang Maoke, Gedung Kompas Gramedia Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, diadakan syukuran atas kelahiran K-VISION. Acara ini dihadiri oleh Presiden Komisaris KG Jakob Oetama, Vice CEO KG Lilik Oetama, jajaran pimpinan KG serta manajeman K-VISION dan Kompas TV. “Dalam lima tahun terakhir, televisi berbayar semakin diterima oleh masyarakat luas. Kompas Gramedia melihat fenomena ini kemudian memutuskan untuk hadir melalui platform televisi berbayar,” kata Direktur Group of Television, Bimo Setyawan, dalam sambutannya. Dengan memiliki televisi berbayar, menurut Harya, channel dan pengembangan konten jadi terbuka lebar karena ada fasilitas bandwith yang cukup. Bagi KG, hal ini bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk membangun sinergi dengan bisnis-bisnis unit lain seperti toko buku, surat kabar, dan sebagainya. “Hari ini kita sama-sama bersyukur dan berdoa supaya K-VISION ini benar-benar on terus,” harapnya. “On Terus” merupakan tagline dari K-VISION. Hal ini mengacu pada keistimewaan layanan yang diberikan K-VISION kepada para pelanggannya, yakni walaupun pelanggan tidak melakukan
pengisian voucher, melalui decodernya, pelanggan masih bisa menikmati beberapa saluran berkualitas antara lain channel kartun anak Spacetoon+, POP Channel, dsb. K-VISION terlahir dengan visi untuk menjadi televisi berlangganan yang memberikan tayangan penuh hiburan, informasi, edukasi, dan inspirasi sebagai upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia. Televisi berlangganan ini hadir melalui frekuensi C-Band dari satelit Palapa D dan KU-Band dari frekuensi Maesat3A. Teknologi ini ditunjang melalui 3 pilihan tipe decoder yakni tipe C1000 dengan kualitas gambar Standard Definition (SD), tipe K1100 dengan kualitas High Definition (HD), dan tipe K2000 dengan kualitas High Definition (HD). Banyak channel menarik yang bisa kita akses jika berlangganan K-VISION. Channel-channel premium seperti FOX, StarWorld, Disney Junior National Geographic Channel, AXN, Cinema World, dll, bisa kita tonton melalui K-VISION. Channel televisi lokal seperti Kompas TV, SCTV, Indosiar, Trans7, Trans TV, TVRI , Metro TV, TV One dan ANTV, pun tetap hadir secara lengkap di sini. Bagi pecinta olahraga, K-VISION menyuguhkan tayangan 220 pertandingan ISL (Indonesia Super League) sepanjang tahun 2014, juga Liga-Liga terbaik dunia seperti Liga Inggris, Liga Italia, Liga Prancis, Liga Amerika, Liga Jerman, Piala FA dan Piala Football League. Satu lagi, yang tentu amat kita nantikan, siaran Piala Dunia 2014. Ya, sebagai televisi berlangganan yang memegang hak siar resmi Piala Dunia 2014, K-VISION akan memanjakan kita semua para penggila bola dengan 64 pertandingan Piala Dunia 2014. Wow! (teks&foto: Azmi)
homey workplace 37 tahun
april 2014
17
PARADE TEST DRIVE AND RIDE 9 M
ajalah CAR & TUNING GUIDE kembali menyelenggarakan PARADE TEST DRIVE AND RIDE ke-9, yang kali ini berkolaborasi dengan tabloid MOTOR Plus. Acara diadakan pada Minggu, 30 Maret 2014, di Parkiran Valet Lobby Oval, Summarecon Mall Bekasi. Dengan mengusung tema “Playground”, acara ini dikemas secara lebih fun. Dengan tujuan menjadi ajang bermain dan berkumpul bagi para pengunjung, khususnya bagi para komunitas. Tidak hanya sekadar diberikan kesempatan untuk mecoba mobil dan sepeda motor yang telah disediakan, pengunjung juga akan diberikan informasi seputar mobil dan sepeda motor yang mereka coba. Dengan tujuan, agar mereka dapat memahami cara berkendara yang baik dan benar, aman, serta berkendara efisien. Bagi yang ingin melakukan test drive atau test ride, akan didampingi oleh redaksi dari majalah CAR & TUNING GUIDE dan tabloid MOTOR Plus. “Parade Test Drive and Ride kali ini merupakan kali ke-9 kami adakan, dan kali ini kami berkolaborasi dengan tabloid MOTOR Plus agar tidak hanya mobil saja yang dapat dicoba fitur dan performanya oleh pengunjung, tapi juga sepeda motor. APM yang turut berpartisipasi kali ini sebanyak 8 APM dan 5 industri pendukung, dengan total 14 mobil dan 12 sepeda motor. Jumlah ini merupakan peningkatan dari Parade Test Ride 8 dengan total 6 APM dan 1 industri
18 homey workplace 37 tahun
april 2014
pendukung,” papar Aditya P. Siregar, Editor in Chief majalah CAR & TUNING GUIDE. Adapun untuk APM roda empat yang bergabung adalah PT Astra Daihatsu Motor, PT Mazda Motor Indonesia, PT Nissan Motor Indonesia, PT Kia Mobil Indonesia, dan PT Tata Motors Indonesia. Dan untuk APM roda dua adalah, PT Kawasaki Motor Indonesia, PT Yamaha Motor Indonesia dan PT Suzuki Indomobil Sales (2W). Selain melakukan test drive dan test ride, para pengunjung juga bisa mengunjungi booth Autovision, NHK, KYT, dan Federal Oil. Acara ini dimeriahkan oleh Stunt Ride Performance by “Reza SS”, Foxy Lady Bike Wash, Exotic Car Photo Contest, band akustik, games, serta puluhan hadiah menarik lainnya. Selain itu, terdapat bazaar komunitas yang akan berjualan melalui bagasi mobil mereka di area ini. “Ini kali kedua tabloid MOTOR Plus ikut berpatisipasi pada acara ini. Saya berharap Parade Test Drive and Ride 9 kali ini dapat berlangsung terus secara rutin. Acara ini juga merupakan Road to Otobursa Tumplek-blek 2014 yang akan berlangsung 10-11 Mei 2014 nanti,” papar Achmad Riswan, selaku Editor in Chief tabloid MOTOR Plus. (Medina Adistya)
Audit Management System Intergrated Tracking Audit Project
S
enin - Rabu, 3-5 Februari lalu, bertempat di Ruang Jupiter Gedung Unit III Palmerah Selatan, dilaksanakan Training for User dalam rangka aplikasi pengunaan software baru untuk memudahkan tracking audit project. Training diikuti oleh 24 peserta, yakni 19 dari Auditor Corporate Comptroller (termasuk Audit Comptroller Jogja dan Surabaya), 1 orang dari Group of Printing, 1 orang dari GoRN, 1 orang dari GoM dan 2 orang dari GoRP. Training dibuka dengan sambutan Johanes Latief selaku Vice Director Corporate Comptroller. Beliau berharap agar software AMS (Audit Management System) dapat memperlancar pekerjaan audit ke depan, dan berpesan agar Divisi Internal Audit selanjutnya dapat menjadi “sahabat” dan mitra kerja bagi seluruh unit yang ada di KG dalam rangka pengamanan asset perusahaan. AMS perlu diterapkan mengingat KG berkembang dengan multi bisnis yang semakin kompleks dan berjalan dengan cepat, sehingga semakin tinggi pula kebutuhan untuk memetakan
audit universe (unit-unit yang akan diaudit setiap tahun). AMS akan membantu penyusunan jadwal pelaksanaan audit dengan mempertimbangkan nilai resiko (risk score) dari hasil risk assessment setiap unit di lingkungan KG. AMS juga membantu Auditor memberikan koridor atau panduan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam setiap tahapan audit. Dengan adanya AMS ini diharapkan dapat menjadi “bank data” untuk seluruh laporan audit dan dapat diakses oleh auditor di tahun berikutnya. “AMS juga menjembatani Divisi Internal Audit (IA) Corporate Comptroller dengan Internal Audit di unit sehingga dapat berkolaborasi dalam pekerjaan. AMS yang berbasis web dapat diakses dari manapun auditor sedang bertugas,” papar mas Latief. (Corp Comptroller)
Book Signing
“Nasionalisme Unggul” T
B Gramedia Malang Basuki Rahmat (Basra) kedatangan penulis buku “Nasionalisme Unggul”, Dino Patti Djalal. Pria kelahiran Beograd ini pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk USA dan pernah menjadi Juru Bicara Kepresidenan, Selasa (18/3). Bercerita tentang isi buku Nasionalisme Ungul, beliau mengungkapkan bahwa tema unggul bukan hanya slogan. “Jika kita ingin menjadi bangsa besar di ASEAN, resepnya ya nasionalisme unggul,” papar Dino. “Dengan buku ini, saya ingin menyadarkan masyarakat bahwa pada abad ke-21 ini, agenda kita harus diperlebar. Bukan hanya ideologi persatuan dan kesatuan, melainkan ideologi keunggulan,” tambahnya. Di akhir acara, Dino membagikan buku dan juga memberikan tandatangannya langsung serta mengajak yang hadir untuk foto bersama. (@andri_septiadi) homey workplace 37 tahun april 2014 19
Syukuran KG Bali
Salam Sinergi! “Salam Sinergi!”, demikian berulang diteriakan oleh pembawa acara Syukuran Kompas Gramedia Wilayah Bali, 25 Februari 2014 lalu di Bentara Budaya Bali. Sejak awal pertemuan, panitia pelaksana Syukuran Kompas Gramedia Bali tahun 2014 punya komitmen untuk selalu memulai dan mengakhiri sebuah pertemuan dengan sapaan: SALAM SINERGI. Sapaan ini sengaja didengungkan agar semua panitia pelaksana bisa saling mengenal satu sama lain dalam pertemuan-pertemuan koordinasi, mau saling mendengarkan, mau saling memberikan masukan, untuk sebuah tujuan yang sama: Syukuran Kompas Gramedia wilayah Bali dapat berlangsung dengan baik.
20 homey workplace 37 tahun
april 2014
Tidak gampang mengadakan sebuah pertemuan koordinatif yang pesertanya belum kenal satu sama lain, bahkan belum pernah bertemu karena terdiri dari hampir 20 unit usaha KG yang berada di Pulau Bali. Pertemuan pertama dan kedua masih ada kesan kaku di antara anggota panitia. Namun panitia punya keyakinan bersama bahwa Tuhan Yang Maha Baik tentu akan menyelenggarakan apapun yang terbaik. Providentia Dei, penyelenggaraan Tuhan. Syukuran, karena sudah mentradisi, karakternya menjadi acara rutin yang begitubegitu saja. Tidak ada bedanya. Acara terdiri dari sambutan, doa, potong tumpeng, makan-makan, lalu bagi-bagi hadiah. Karena tantangan tersebut, setiap panitia pelaksana ingin supaya acara dibuat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Inti setiap acara bersama seperti ini dapat dibedakan dari 3 hal: kualitas acara, rasa makanan, dan ragam doorprize yang disediakan.
Setiap seksi bekerja dengan sangat maksimal dan sinergis. Karenanya, I Gusti Ngurah Wahyudi/ Ketua Panitia, mendaulat semua koordinator seksi untuk naik ke panggung saat memberikan sambutannya. Rupanya Ketua Panitia ingin menunjukkan betapa pentingnya bersinergi dalam aktivitas apapun. Pemilihan waktu syukuran menjadi sore hari juga merupakan hasil bersinergi. Setiap perwakilan diminta untuk ‘blusukan’. Sebagian besar karyawan, karena operasional masing-masing unitnya, memilih supaya syukuran diadakan sore hari. Syukuran KG Bali tahun ini dihadiri oleh B Sigit Suryanto, Direktur CHR Kompas Gramedia. Dalam sambutannya, Sigit memaparkan values yang dimiliki oleh Kompas Gramedia. Setiap karyawan hendaknya selalu berkiblat pada values itu di unit mana pun. Acara hiburan berupa pentas seni kolosal yang ditampilkan oleh Sanggar Seni Siwa Ratri (Desa Kramas, Gianyar). Di bawah asuhan I Putu Gede Sartika, sekitar 40an anak didiknya
menerjemahkan tema syukuran Thank God It’s KG, One Corporate One Community dalam bentuk karya seni tari dan tabuh yang sangat memuaskan. Padahal kurang dari 10 hari waktu mereka untuk berlatih! “Memberikan kesempatan pentas bagi sanggar-sanggar seni yang ada di lingkungan terdekat unit usaha menjadi salah satu cara kita ber-CSR di sini,” ungkap ketua panitia acara. Syukuran KG memang pantas untuk dipertahankan dan dilakukan setiap tahun. Kegiatan semacam ini jarang ada di korporasi selain KG. Syukuran menjadi wadah komunikasi antarunit dan momen khusus untuk mengucapkan syukur bersama sebagai keluarga besar KG. Karenanya, penulis meminjam pantun sederhana ketua panitia saat memberikan kata sambutannya: Pergi ke pasar membeli toge, walau tersandung pedagang sayur... Rugi besar mengaku insaninsan KG, kalau berujung pantang bersyukur... Salam Sinergi! (Yd/Sr - Panitia Pelaksana)
homey workplace 37 tahun
april 2014
21
TANDUR : MENYEMAI KEBERSAMAAN H
alaman Bentara Budaya Bali, malam itu, Selasa (25/3), begitu semarak. Perhatian tertuju ke panggung di mana sekelompok orang memainkan alat musik, baik yang akustik modern seperti gitar, hingga perkusi berikut alat kreasi sendiri; menghasilkan bunyi-bunyian bernada etnik puitik, berbaur dengan pembacaan puisi yang penuh gumam ritmis. Itulah sebagian performing art, menandai pembukaan Pameran Seni Rupa Tiga Sekawan bertajuk Tandur :Menyemai Diri.
Tiga sekawan tersebut adalah perupa I Putu Sudiana Bonuz (42), kelahiran Nusa Penida serta dua lainnya kelahiran Ubud, Gianyar, yakni Wayan Gede Suanda “Sayur” (34) dan I Wayan Sudarna Putra (38). Melalui proses dialog yang panjang, mereka sepakat menyelenggarakan pameran bersama, merespon secara kreatif tema Tandur, baik berupa karya dua dimensi, tiga dimensi, termasuk instalasi serta performing art. Ketiganya, dengan cara masing-masing melakukan upaya “penyemaian diri”, sebentuk eksplorasi yang mengedepankan pembacaan kritis terhadap fenomena sosial kultural yang terjadi di Pulau Bali, yakni peralihan dari masyarakat agraris yang guyub serta komunal menjadi masyarakat modern yang cenderung individual. Pada lapis-lapis kesadaran para perupa ini, tercermin melalui karya-karya mereka, peralihan dari masyarakat agraris menuju tata sosial modern tersebut tidak dengan sendirinya mengubah secara total laku kultural dan kesenian masyarakat setempat. Tidak sedikit seniman, baik yang mengenyam pendidikan akademis, maupun yang tumbuh alami di sekaa-sekaa atau kelompok-kelompok tradisi bersitahan melestarikan seni-seni tradisi serta mengembangkannya secara modern atau kontemporer dengan tetap berpijak pada akar kultur setempat. Selain menghadirkan karya-karya rupa dua dimensi, Putu Bonuz, alumni Seni Rupa ISI Denpasar, mengetengahkan sebentuk instalasi yang berangkat dari filosofi Bali Tri Hita Karana, yakni keharmonisan antara alam, manusia, dan Tuhan. I Wayan Sudarna Putra (alumni ISI
22 homey workplace 37 tahun
april 2014
Yogyakarta), justru mengkritisi hubungan tersebut dengan menampilkan berbagai sosok-sosok anyaman bambu yang mengingatkan kita pada pohon-pohon besar gersang dan kering. Secara ironis, Sudarna Putra memberi judul instalasi itu “Menanam Air”. Sedangkan Wayan Gede Suanda “Sayur” (juga lulusan ISI Yogyakarta) tampil dengan kepedulian sosialnya bertajuk “Dolar Coret”, yakni satu instalasi berbentuk simbolisasi mata uang dolar yang secara atraktif dicoret oleh garis merah–merujuk pada rambu lalu lintas forbidden atau larangan. Sebagai perupa yang mengenyam pendidikan tinggi seni, mereka adalah seniman-seniman modern yang secara sadar meramu kekayaan seni tradisi sekaligus mengkritisinya. Daya analisa mereka yang membedakannya dari senimanseniman alam yang intuitif, telah menghasilkan sebentuk karya yang tidak melulu indah namun juga mengandung pesan-pesan sosial. Karyakarya mereka terkini ini terbilang kontekstual, mencerminkan benturan antara kepentingan individual dan komunal. Dengan kata lain, dalam proses cipta mereka terbaca upaya merunut kembali nilainilai luhur dari tradisi atau local wisdom dan mengkontekstualkannya dengan perubahan yang terjadi di pulau Bali. Kata Tandur yang lahir dari budaya menanam dengan ragam kulturalnya yang kaya akan wiracerita Mahabarata dan Ramayana, juga kisah-kisah mitologi, direfleksikan melalui seni rupa modern atau kontemporer. Laku kreatif ini adalah sebentuk Penyemaian Diri, penemuan jati diri sebagai sang seniman, maupun sebuah sumbangsih yang turut mewarnai kekayaan kultural Bali kini. Pameran berlangsung dari tanggal 25 Maret 2014 hingga 3 April 2014, pembukaan ditandai pula dengan pemutaran video dokumenter, memvisualkan proses dan sikap kreatif ketiga perupa ini. Kurator I Made Susanta Dwitanaya, mencatat secara khusus bahwa karya-karya dua dimensi Putu Bonuz sesungguhnya membentuk suatu abstraksi tentang gunung-gunung mistis simbolis berikut ikon-ikon Bali yang mengingatkan kita pada aspek-aspek penciptaan adi kodrati dari sang purusha (energi maskulin) dan sang pradana
(energi feminim), sebagaimana kosmologi Hindu. Rangkaian benda-benda yang lekat dengan ritual keagamaan diberi makna yang berbeda oleh Bonuz, sehingga melampaui fungsinya sebagai sarana upacara. Karya-karya I Wayan Sudarna Putra mengedepankan pentingnya menganyam kesadaran diri sebelum berkontribusi membangun kesadaran masyarakat, terutama upaya menjaga keharmonisan antara alam, manusia dan Tuhan. Serangkaian dengan itu, sewaktu acara pembukaan Sudarna Putra melakukan sebentuk ritual “Tandur, yakni penanaman simbolis sebatang pohon Jeruk Bali di Bentara Budaya Bali. Tema Tandur disikapi Wayan Gede Suanda “Sayur”, melalui bahasa ekspresi yang bersifat ironis dan parodi. Protes sosial tersebut tetap dihadirkan dengan wujud yang estetis, menyentuh dan menggugah kesadaran publik, sekaligus hal ini menjadi pembanding bagi bahasa-bahasa kritis para demonstran jalanan yang cenderung vulgar dan verbal. Kemasan parodiknya mampu menghadirkan muatan kritis yang jenaka sekaligus satire guna “menggoda” para apresiator agar lebih peduli pada realita yang tengah dihadapinya, terutama kerusakan alam dan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia. Proses cipta mereka adalah sebuah “ritual” modern, yang dalam tahapan tertentu boleh jadi merefleksikan apa yang diwariskan para leluhur dalam mengolah gumi atau bumi, yakni ngendagin (pencangkulan pertama), ngawiwit (menabur benih pembibitan), mamula/nandur (menanam), neduh (padi satu bulanan), biyukukung (pada saat padi bunting atau bertunas), nyangket/ngusaba (menjelang panen). Pameran Tiga Sekawan ini, memang patut dirayakan sebagai Ngusaba* Kebersamaan, dengan harapan sebentar kemudian kita akan mantenin (ritual menuai/menyimpan padi pertama kali) berupa limpahan keindahan untuk disimpan di batin (lumbung) kita. (ww) ___________________ *Ngusaba adalah ritual pertanda rasa syukur atas karunia keberhasilan dan keselamatan
homey workplace 37 tahun
april 2014
23
Temu Penjelajah Fotografi NG KIDS
Berani Menjelajah! G
adis kecil itu tampak merunduk di depan gundukan tanah. Tak lama, ia merebahkan badannya dan hanya bertumpu pada kedua lutut dan sikutnya. Bahkan sesekali terlihat badannya nyaris rata dengan tanah. Tangannya yang mungil memainkan kamera DSLR. Beberapa kali lensanya begitu dekat dengan objek yang difotonya. Setelah itu tubuhnya bangkit dan matanya tampak serius mengamati hasil jepretannya di layar monitor kamera. Tanah basah yang menempel di sikut dan lengannya tak dipedulikannya. Tampak ia seru mendiskusikan hasil fotonya itu dengan teman sebayanya yang juga menenteng kamera digital. Ayu Rizki Amelia, gadis kecil itu, adalah salah satu peserta Temu Fotografer Penjelajah NG Kids yang diselenggarakan oleh majalah National Geographic Kids Indonesia. Lokasi pemotretannya di halaman Gedung Gramedia-Majalah, Jl Panjang 8 A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Workshop fotografi singkat ini diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2014 dan diikuti 27 anak usia 6-14 tahun. Dengan tema besar “Berani Menjelajah”, workshop ini mengajak anak-anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. “Karena banyak hal-hal di lingkungan sekitar yang juga tidak kalah menarik untuk didokumentasikan lewat foto,” ujar Chris Indra Sinatra, fotografer NG Kids Indonesia yang sekaligus jadi mentor workshop ini bersama Reynold Sumayku, Editor Foto majalah National Geographic Indonesia. Mereka berdua berbagai
homey workplace 37 tahun
april 2014
ilmu dan cerita tentang teknis dasar fotografi dan pengalaman saat memotret. Menariknya, objek foto kali ini adalah berbagai bentuk mainan dengan berbagai contoh lingkungannya. Misalnya, objek foto mainan ular yang sedang bertarung dengan mainan buaya yang ditaruh di sebuah kubangan air buatan. Dengan objek seperti ini lebih mudah bagi anak-anak untuk belajar tentang framing, sudut pemotretan, pencahayaan, dan lain-lain karena objeknya diam. Selain itu, kamera yang dipakai bisa apa saja, mulai dari digital SLR hingga kamera di tablet atau smartphone sekalipun. Setelah sesi memotret, hasil pemotretan para peserta dievaluasi oleh para mentor. Workshop fotografi ini adalah rangkaian temu pembaca majalah NG Kids yang akan diselenggarakan secara rutin dengan berbagai kegiatan dan tema. Workshop kali juga sekaligus sebagai kick off di Indonesia untuk International Photography Contest For Kids yang diselenggarakan setiap tahun oleh National Geographic Society. Harapannya, workshop fotografi untuk anakanak ini bisa memberikan mereka wawasan tentang betapa pentingnya mendokumentasikan sesuatu. Seperti yang disampaikan oleh Ayu Rizki Amelia ini, “Menurut saya, fotografi itu sangat menarik. Kita bisa mengingat kembali memorimemori yang sudah terlewatkan.” (Sigit Triwahyu, foto: Narendra)
Komunitas Saham KONTAN K
ONTAN, sebagai media bisnis dan investasi Kompas Gramedia, turut serta berpartisipasi memeriahkan Kompas Gramedia Fair 2014 yang diadakan pada tanggal 2-6 April lalu. Berdekatan dengan akan dilaksanakannya pemilihan umum calon legislatif, tahun ini KONTAN memanfaatkan momentum tersebut untuk tetap concern mengedukasi masyarakat tentang bisnis dan investasi, yakni dengan mengangkat tema “Saham Unggulan Menyambut Pemimpin Baru”. Dengan format talkshow, event tersebut dilangsungkan di Panggung Indonesia yang terletak di Lobby Assembly Hall JCC, Sabtu (5/4). Jhon Veter, pelaku pasar modal dan
Managing Director Investa Saran Mandiri, didaulat menjadi pembicara pada talkshow tersebut. Talkshow tersebut sukses diselenggarakan dan dihadiri oleh seratusan orang anggota komunitas saham KONTAN dari berbagai profesi, seperti pegawai swasta, pengusaha, profesional, ibu rumah tangga, guru/dosen, pensiunan, bahkan hingga direktur. Mengutip testimoni salah satu peserta talkshow, Agung Gurnita (32) seorang pengusaha, mengatakan bahwa talkshow yang diadakan ini memberikan pencerahan dan wawasan baru tentang investasi saham baginya. (Tities/Marcomm KONTAN)
homey workplace 37 tahun
april 2014
25
Syukuran 2014 KG Ambon Dalam rangkah mensyukuri kemajuan Kompas Gramedia, unit-unit KG yang terdapat di Ambon dan sekitarnya juga mengadakan kegiatan Syukuran Kompas Gramedia 2014 dengan tema: Thank God It’s KG, One Corporate, One Community, yang diadakan di Amaris Hotel Ambon pada 5 Maret 2014.
S
yukuran ini dihadiri oleh seluruh karyawan dan karwayati TB Gramedia Ambon, Amaris Hotel, Kompas TV, dan Harian Kompas, yang dibuka dengan doa bersama lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh Store Manager TB Gamedia Ambon, Joko Santoso, dan Manager Amaris Hotel, Yance Lasa. Dalam sambutan mereka, banyak diceritakan tentang perkembangan KG selama ini serta visi dan misi KG kedepan. Dan juga disampaikan motivasi-motivasi hangat untuk mendongkrak semangat kerja dan kreativitas seluruh karyawan yang hadir. Hiburan diisi dengan drama musikal, Tari Katreji, Tari Poco-Poco, sampai live musik yang dibawakan oleh seluruh karyawan dan karyawati. Banyak juga doorprize menarik yang dibagikan pada peserta yang hadir. Acara ditutup dengan makan bersama. (Alan Lahallo, foto: Rizky Pradana)
26 homey workplace 37 tahun
april 2014
Lomba Menulis Aksara Bali D
alam rangka 7th Anniversary TB Gramedia Nikita Plaza, Minggu (13/4), diadakan Lomba Menulis Aksara Bali yang diikuti oleh anak-anak usia SD dan SMP di kota Denpasar. Acara yang dimulai pukul 07.00 wita tersebut mendapat sambutan yang cukup baik dari orangtua yang pagi itu mengantar putra-putri mereka mengikuti kegiatan tersebut. Di antara yang hadir, tampak Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, yang datang bersama kedua cucunya. Kehadiran orang nomer satu di Bali ini tidak disia-siakan. Panitia memohon kesediaan Beliau untuk memberikan sambutan sebelum acara dimulai. Pastika, salah satu pelanggan setia TB Gramedia Nikita, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Beliau sangat menghargai lomba yang diselenggarakan ini sebagai bukti kepedulian Gramedia untuk
berpartisipasi dalam ‘Ajeg Bali’ dengan lomba menulis aksara bali, yang merupakan salah satu unsur budaya Bali. Acara lomba Aksa Bali ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Sparkling, yang berlangsung selama sebulan penuh. Juga dimeriahkan dengan berbagai lomba seperti lomba karikatur dan lomba fotogenic dengan tema “Addict Book”. Sebagai bentuk terimakasih kepada para pelanggan, selama program Sparkling berlangsung, para pelanggan mendapat kesempatan untuk meraih berbagai hadiah menarik seperti motor Revo, dispenser, magic com, dan berbagai hadiah lain melalui pembelanjaan produk buku dari penerbit sponsor senilai Rp 150.000. Kegiatan Sparkling Gramedia Nikita kali ini didukung oleh mitra penerbit seperti Agromedia, Andi Offset, Niaga Swadaya serta GoRP KG. (panitia)
homey workplace 37 tahun
april 2014
27
Seminar Smart Parenting
Perhatikan Gejala Kecanduan! Perkembangan dunia teknologi yang pesat telah memunculkan berbagai alat komunikasi (gadget) yang semakin canggih. Pengguna tidak lagi hanya menggunakan gadget untuk berkomunikasi, misalnya telepon atau mengirim pesan singkat, melainkan juga untuk kegunaan lainnya seperti main game atau berselancar di dunia maya. Anak-anak dan remaja kini seperti tidak bisa dipisahkan dari gadgetnya masing-masing. Bahkan ada kecenderungan mereka sudah mengalami kecanduan gadget! Seperti apa gejala yang bisa diamati dari anak dan remaja jika mengalami kecanduan gadget? Yang pertama adalah selalu gelisah jika sedang tidak bersama gadgetnya. Mereka yang sudah kecanduan akan merasa tidak tenang jika sebentar saja berpisah dengan gadgetnya. Selain gelisah, mereka juga selalu mengecek gadget untuk melihat apakah ada pesan yang masuk atau tidak. Jika sebentar saja ‘kebutuhan’ untuk melongok gadget itu tertunda, mereka tampak salah tingkah.
28 homey workplace 37 tahun
april 2014
Gejala yang kedua adalah merasa tidak eksis jika tidak bersama gadget-nya. Seorang anak atau remaja merasa tidak tahu harus berbuat apa jika ponsel atau komputer tablet mereka tertinggal. Sedangkan gejala yang ketiga adalah perasaan ‘bukan gue banget’ jika tidak membawa gadget. Mereka merasa ada yang salah dalam diri mereka jika tidak membawa gadget. Kecanduan gadget juga akan membuat seseorang melupakan tugas dan kewajibannya karena keasyikannya bermain. Melihat kondisi ini, Radio Sonora Bandung bersama Raka FM Bandung berupaya untuk mencarikan jalan keluar. Maka diadakan Seminar Smart Parenting bertema “Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak dan Remaja”, menghadirkan Mona Sugianto, psikolog dan Managing Director AdFamilia Indonesia, yang juga merupakan pengasuh acara KlikMona (Konsultasi Keluarga Bersama Mona) yang disiarkan di Sonora Bandung tiap Selasa minggu keempat, pukul 19.00-21.00 WIB. Seminar dilakukan di Park Hotel, Jalan PHH Mustofa, Bandung. Selain seminar, para peserta juga mendapatkan informasi dari beberapa produk yang turut mendukung acara ini, yaitu Mahkota Medical Center, Staedler dan Obat Cacing Vermox. Selain itu, seminar ini mendapat dukungan dari
Randang Padang, Tupperware, Sirkulasi Kompas Gramedia, dan Park Hotel. Lewat seminar ini, Radio Sonora Bandung dan Raka FM ingin mengajak para orangtua dan guru untuk mengenali gejala kecanduan dan mencari cara bagaimana mengatasinya. Kecanduan gadget ini bisa membawa anak dan remaja, sebagai manusia-manusia yang emosinya masih labil, kepada kecanduan lainnya: pornografi dan kekerasan. Banyak sekali game online yang mengajarkan tindak kriminal dan semua mudah diakses dari gadget. Mona menyatakan bahwa beberapa hal bisa dilakukan sebagai pencegahan. “Bukan berarti anak tidak boleh diperkenalkan pada gadget. Justru penting untuk dilakukan. Hanya jangan sampai berlebihan. Misalnya anak tidak perlu membawa gadget ke sekolah,” tutur Mona. Nilai-nilai keluarga tradisional, kata Mona, adalah senjata paling ampuh agar anak
tidak terjerumus pada hal-hal negatif akibat kecanduan gadget. Mengajari anak untuk selalu jujur, bertanggung jawab dan mau repot adalah contohnya. Maksud ‘mau repot’ di sini adalah tidak melulu mengandalkan sesuatu yang instan. Orangtua juga jangan hanya menyalahkan anak jika sudah mulai kecanduan gadget. Karena, bagaimanapun juga, orangtualah yang mengenalkan gadget dan memberi contoh. Perilaku dan teladan dari orangtua sangat dibutuhkan dalam mendidik anak-anak. Seminar ini dihadiri oleh sekitar 170 orangtua dan guru dari berbagai sekolah. Mereka sangat prihatin terhadap maraknya perkembangan teknologi, yang ternyata malah tidak membawa dampak positif bagi anak-anaknya. Salah seorang peserta, Martinus Tuku, menyatakan bahwa anaknya sudah mengalami kecanduan gadget. “Saya senang sekali bisa mengikuti seminar ini,” kata Martin yang hadir bersama istrinya. (Indra)
homey workplace 37 tahun
april 2014
29
Kami Bukan Sekadar Tim L
ama diidam-idamkan, wisata bersama keluarga besar Penyelaras Bahasa Kompas akhirnya terlaksana pada Minggu, 30 Maret 2014, memanfaatkan libur Hari Raya Nyepi. Sebanyak 74 anggota keluarga PB Kompas bersenangsenang bersama menikmati wahana permainan di Jungle Land, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Panas matahari yang menyengat di kawasan itu—yang tak jauh berbeda dengan wahana permainan di Ancol—tak sedikit pun menghalangi keakraban keluarga besar PB Kompas. Keriaan untuk sejenak melemaskan urat-urat yang tegang dan melepas kepenatan dari rutinitas kerja sudah tampak saat rombongan bertolak dari Palmerah Selatan. Sepanjang perjalanan, Didik Durianto dan Priskilia, motor acara dan penanggung jawab bidang acara, memanjakan peserta, terutama anak-anak, dengan berbagi kehangatan sambil membagi-bagikan hadiah lewat permainan menghibur. Wisata bersama ini, menurut Nur Adji, supervisor PB Kompas, terlaksana berkat kerja sama tim. Silaturahim adalah tujuan akhirnya. Sebab, katanya, silaturahim yang dapat mempererat hubungan antarpersonal kini cenderung terabaikan. Semua sibuk bekerja dan tegur sapa berkurang. Gesekan di sana-sini perlahan muncul. Sebagai salah satu unsur di Bagian Produksi,
30 homey workplace 37 tahun
april 2014
tim PB tidak ingin hal itu terjadi. Paling tidak, jika gejalanya sudah muncul, hal itu harus diketahui dan dikikis bersama-sama. Jika PB solid, mudahmudahan dampaknya akan terasa pada Bagian Produksi secara keseluruhan. “Membuat solid sebuah tim yang kecil terlebih dahulu lebih baik daripada membuat solid tim besar,” papar Adji. Ketua panitia acara, Rianata, mengatakan, pelaksanaan acara ini adalah sesuatu yang sangat spesial. “Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Kompas, Markom Kompas, Iklan Kompas, Kompas TV, Warta Kota, Bola, Hotel Santika, TB Gramedia, Gramedia Pustaka Utama, Grasindo, Bobo, dan Kompas Anak yang telah membantu dan memberikan berbagai suvenir sehingga acara ini sangat meriah. Juga kepada teman-teman OB dan Andri di bagian grafis,” ujar Rianata. Rianata tidak bisa menyembunyikan rasa harunya atas sikap kekeluargaan yang ditunjukkan semua PB Kompas. Mulai dari perencanaan, persiapan, hingga eksekusi acara ini, semua bahumembahu tanpa ada hambatan sedikit pun. “Kami bukan sekadar tim di kantor, yang bekerja setiap hari dengan segala permasalahan dan tantangan, tetapi lebih dari itu, kami adalah satu keluarga. Masalah satu orang adalah masalah bersama sebagai keluarga,” kata Rianata. (Apose/Penyelaras Bahasa Kompas)
PERESMIAN BALI NUSA DUA HOTEL
M
inggu (13/4), diresmikan hotel bintang 5 yang dikelola oleh Santika Indonesia Hotels & Resorts dengan nama Bali Nusa Dua Hotel. Acara ini dihadiri oleh KADISPARDA Provinsi Bali, IB Subhiksu; Direktur Utama BTDC, IB Wirajaya; Komisaris PT. Dyandra Media International, Tbk, Lo Stefanus; Direktur Utama PT. Dyandra Media International, Tbk, Lilik Oetama; President Director PT. Nusa Dua Indonesia, Danny Budiharto; GM Bali Nusa Dua Hotel, Made Sueca Negara. Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Lo Stefanus, yang kemudian diserahkan kepada Liliek Oetama, lalu diserahkan kepada Made Sueca Negara. Berlokasi strategis di wilayah Selatan Bali, Bali Nusa Dua Hotel memiliki waktu tempuh sekitar 20 menit perjalanan dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Hotel bintang 5 ini terhubung langsung dengan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), sebuah tempat yang nyaman untuk MICE (Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition) dengan desain modern dan taman bergaya Bali yang menawan. Bali Nusa Dua Convention Center selalu dijadikan sebagai tempat resmi untuk berbagai konvensi tingkat tinggi internasional. Bali Nusa Dua Hotel (BNDH) memiliki 96 kamar, restaurant, lobby lounge, swimming
pool, spa, fitness center, Wifi internet access, dan parking area yang aman. Tidak hanya itu saja, BNDH juga menawarkan pelayanan diantaranya Butler Service, free shuttle service to local shops, dan in room spa treatment. BNDHC merupakan hotel ke – 65 yang dikelola oleh Santika Indonesia Hotels & Resorts dan merupakan hotel bintang 5 pertama yang dikelolanya. Selain BNDH, di Bali sudah ada terlebih dahulu Hotel Santika Kuta, Hotel Santika Siligita – Nusa Dua, Amaris Hotel Legian, Amaris Hotel Pratama, Amaris Horel Sunset Road, dan The Royal Collection, Luxury Boutique Villas yang termasuk didalamnya adalah The Samaya Seminyak, The Samaya Ubud, dan The Kayana Seminyak. (PR Santika)
homey workplace 37 tahun
april 2014
31
HUT ke-11 Hotel Santika Pontianak T
idak hanya sebatas berkarya dengan pelayanan terbaik, di usia yang ke-11 tahun, Hotel Santika Pontianak juga mengadakan serangkaian kegiatan seperti Donor Darah dan kunjungan ke panti asuhan serta kegiatan internal karyawan berupa pertandingan futsal, catur, tenis meja, bar competition dan making bed. Puncak acara ditandai dengan “Santika Funbike eXIst” yang dilaksanakan pada Minggu, 16 Maret 2014. Bertempat di area Car Free Day, Jalan Jenderal Ahmad Yani, bendera start dikibarkan oleh Wakil Walikota Pontianak, H. Edi R. Kamtono, didampingi GM Hotel Santika Pontianak, Agus Suyatna, tepat pukul 06.30 wib. Acara melibatkan sekitar 2.500 peserta dari berbagai kalangan, memperebutkan grandprize 2 unit sepeda motor Kawasaki Ninja serta tiket Pesawat
32 homey workplace 37 tahun
april 2014
Garuda, PP Pontianak – Jakarta + akomodasi di Santika Indonesia Hotels & Resorts serta hadiah menarik lainnya. Hiburan diisi oleh penampilan dari SMU Kemala Bhayangkari Pontianak dengan atraksi marching band membuat suasana tambah semarak. Kegiatan Santika Funbike eXIst 2014, yang disponsori oleh PT. Kencana Prima, Super Sukses Motor (Kawasaki), BCA Pontianak, Garuda Indonesia, Bike to Work, United Bike, Tribun Pontianak, Kompas TV, Sonora, Indosat, Oppo Smartphone, Fun Station dan rekanan lainnya serta didukung oleh Santika Indonesia Hotels & Resorts ini berjalan sukses dan lancar. Selamat ulang tahun ke-11 Hotel Santika Pontianak! (Lily/HS Pontianak)
Beautiful Journey of Indonesia Kamis (27/3), Santika Indonesia Hotels & Resorts menyelenggarakan malam Apresiasi bertajuk Beautiful Journey of Indonesia di Edelweiss Ballroom, Hotel Santika Premiere Bintaro.
M
alam Apresiasi Santika Indonesia Hotels & Resorts merupakan puncak acara dari serangkaian kegiatan Santika Indonesia Sales & Marketing National Meeting yang diadakan pada 24–26 Maret 2014. National Sales & Marketing Meeting merupakan acara tahunan dari group hotel Santika, dengan peserta Sales Marketing dan Public Relations dari seluruh unit group Hotel Santika. Tahun ini acara bertajuk Beautiful Journey of Indonesia, dengan menghadirkan keindahan Indonesia melalui keberagaman busana adat daerah. Acara dibuka dengan lantunan musik keroncong mengiringi kehadiran tamu undangan lalu dilanjutkan dengan rampak gendang. Sebagai tuan rumah, Braddy A. Tamba, GM Hotel Santika Premiere Bintaro, menyampaikan kata sambutannya. Dilanjutkan dengan presentasi mengenai hotel yang sudah dikelola dan hotel yang akan dibuka, disampaikan oleh Guido Andriano, Corporate Director of Sales & Marketing Santika Indonesia Hotels & Resorts. “Tahun ini diperkirakan akan dibuka 9 Amaris Hotel, 6 Hotel Santika dan 1 Hotel Bintang 5,” ungkap Guido.
Selain menghadirkan seni tradisional, acara ini juga menampilkan stand-up comedy oleh Arief Didu. Dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada perusahaan atau perorangan yang telah men-support Grup Hotel Santika dengan baik. Dibagi menjadi 5 kategori yaitu Best Supporting Corporate, Best Supporting Best Supporting Travel Agent, Best Supporting Online Travel Agent, Most Loyal Member dan Best Supporting Media. Yang mendapatkan Best Supporting Corporate adalah Pertamina, BRI, BPK, Kemendikbud, dan PT. Astra Honda Motor. Kategori Best Supporting Travel Agent diterima oleh MG Holiday, Kaha Tour, Haryono T&T, Go Vacation Indonesia, dan Nusantara T&T. Sedangkan untuk kategori Best Supporting Travel Online Agent diserahkan kepada Agoda.com, Booking.com, dan Expedia. Untuk kategori Best Supporting Media diberikan kepada media masa yakni Kompas.com, Tribunnews.com, Majalah Venue, Koran Tempo, dan Jakarta Globe. Acara Malam Apresiasi Santika Indonesia ditutup dengan penampilan grup band Simply Fresh yang membawakan beberapa buah lagu dan grand doorprize berupa tiket pesawat dari Garuda Indonesia dan voucher menginap di The Samaya dan The Kayana Seminyak – Bali. (Panitia)
homey workplace 37 tahun
april 2014
33
HUT ke-23 Santika Premiere Jogja H
otel Santika Premiere Jogja tepat berusia 23 tahun pada 3 Maret 2014. Merayakan ulangtahunnya, Hotel Santika Premiere Jogja mengadakan serangkaian acara bertema “Karya, Tawa, Cinta”, dengan harapan agar manajemen dan segenap karyawan mengedepankan tawa dan cinta dalam setiap karya di tahun 2014 ini. Rangkaian kegiatan berlangsung tiga hari berturut-turut. Hari pertama (1/3), diadakan bakti sosial: donor darah, kerja bakti, dan kunjungan panti asuhan berkebutuhan khusus. Aksi donor darah juga merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tiga bulan di Hotel Santika Premiere Jogja. Bekerjasama dengan PMI Yogyakarta, sekira 50 pendonor, yang sebagian besar karyawan hotel, ikut mendonorkan darahnya. Kerja bakti dilakukan di area parkir karyawan dan loading dock yang melibatkan semua departemen, dan hari itu ditutup dengan kunjungan ke panti asuhan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di Sendangsari, Bantul. PA Bina Siwi yang mengasuh setidaknya 30 anak-anak ABK dan down-syndrom menjadi lokasinya.
34 homey workplace 37 tahun
april 2014
Hari kedua (2/3), digelar Fun Walk menyusuri kota Yogya, diikuti oleh 90 karyawan/karyawati dan dibuka secara simbolis oleh Denny A. Ermansyah, GM Hotel Santika Premiere Jogja. Panitia HUT juga mengadakan Fun Games dengan tujuan untuk mengakrabkan karyawan tiap departemen dengan permainan-permainan seru, mulai dari lomba makan kerupuk, memasukkan pensil dalam botol, dan joget balon. Sebagai puncak acara, Manajemen Hotel Santika Premiere Jogja mengadakan gathering untuk seluruh karyawan sebagai wujud syukur atas pencapaian selama 23 tahun, bertempat di Ruang Griya Kresna. Pada acara tersebut diserahkan pula cincin Satya Kalpika kepada 31 karyawan HSP Jogja sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan pengabdiannya selama 20 tahun kepada Santika. Pengisi hiburan adalah para karyawan dengan tema Karaoke Jowo (Karjo). Denny menaruh harapan di tahun 2014 ini agar Hotel Santika Premiere Jogja dapat semakin maju, semakin berkembang, dan semakin meningkatkan kesejahteraan karyawannya serta makin aktif berkarya dengan penuh tawa dan cinta. (Nurul M/ PR HSP Jogja)
Pemeriksaan ISPA Gratis H
ujan abu yang melanda hampir di seluruh wilayah Yogyakarta telah berlalu, namun dampak negatifnya masih berlangsung. Dengan menggandeng Parahita Diagnostic Center, laboratorium medis, HSP Jogja mengadakan pemeriksaan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) secara gratis, Minggu (16/3), di ground floor Jogjakarta Room, Hotel Santika Premiere Jogja.
Pemeriksaan ISPA tersebut bersamaan dengan acara Seminar Lansia Puspo Tulodho yang mengambil 2 tema pokok, “Mengatasi Nyeri Sendi” serta “Mengelola Hipertensi dan Diabetes.” Tamu undangan yang hadir adalah anggota kelompok lansia kota Yogyakarta. Nurul Mardhotillah, Public Relation Hotel Santika Premiere Jogja menjelaskan, “Kegiatan sosial pada hari ini juga rangkaian dari ulang tahun ke23 Hotel Santika Premiere Jogja. Santika Peduli menggandeng Parahita dengan menyediakan dokter dan obat-obatan dengan target 100 pasien. Sebanyak 97 pasien yang mendaftar dan diperiksa.” Salah satu pendaftar, Darmi (63), menuturkan bahwa ia mengalami iritasi pada hidung dan tenggorokannya, kadang disertai dengan batuk kering dan berlangsung periodik. Pada saat pemeriksaan ISPA di Santika beberapa
waktu lalu, ia diberi vitamin dan beberapa obat generik oleh dr. Riska Suryani, dokter umum yang didatangkan oleh Parahita. Dr. Riska menuturkan, “Banyak sebab yang membuat seseorang terkena infeksi saluran pernapasan, mulai dari virus, bakteri, sampai kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan, contohnya terpaan hujan abu beberapa waktu lalu. Namun kondisi yang banyak dikeluhkan pada pemeriksaan kali ini penyebabnya adalah virus yang menyebabkan kondisi batuk obstruktif kronik (PPOK), faringitis, serta influenza.” Nurul menambahkan, “Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar terutama pada warga seputar Santika. Tidak hanya pemeriksaan ISPA saja, namun pada saat yang bersamaan kami juga dipercaya untuk mengadakan seminar Lansia yang melibatkan Komisi Lansia Kecamatan dan Kelurahan sekota Yogya yang terdiri dari 14 kecamatan dan 45 kelurahan, Muspika Jetis, dan Kader-kader Lansia Puso Tulodho.” Seminar kali ini dibuka dengan sambutan oleh Retno Widowati, S.Kp selaku ketua panitia. Seminar Terbuka yang dihadiri oleh 215 lansia tersebut mendatangkan 2 pembicara: dr. Bambang Kisworo, Sp.OT, dan dr. Suharnadi, Sp.PD. Setelah tanya jawab berlangsung, ditutup dengan makan siang bersama. (Nurul M/ PR HSP Jogja)
homey workplace 37 tahun
april 2014
35
INFO T SEHA
A
APAKAH
KEGEMU
pakah akhir-akhir ini Anda merasakan perabotan di rumah cepat rusak, pakaian sering robek, sepatu tidak muat, semakin malas bergerak, atau sering mengantuk saat bekerja? Apakah penumpang bus Transjakarta, kereta api, atau pesawat terbang menatap Anda dengan penuh harap-harap cemas ketika Anda mencari tempat duduk (karena kuatir Anda akan duduk di sampingnya)?
Mungkin tagline “Big is Beautiful” biasa kita dengar. Namun coba renungkan lebih dalam. Apakah ini pujian tulus atau sindiran halus yang ditujukan kepada mereka yang kegemukan. Atau malah diciptakan oleh mereka yang kegemukan untuk menutupi dan melupakan masalah serius yang belum berhasil diatasi. Emangnya kegemukan itu masalah serius ya? Seseorang dikatakan obesitas (kegemukan) jika indeks massa tubuhnya mencapai 30 atau lebih. Cara untuk mendapatkan indeks massa tubuh (IMT) adalah dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter. Contoh: Yanti dengan berat badan 50 kg dan tinggi badan 160 cm, maka IMT Yanti = 50/1,6x1,6 = 50/2,56 =19,53. Di Indonesia, kegemukan masih kurang mendapat perhatian, bahkan dianggap sebagai suatu keadaan yang biasa saja dan belum ditangani sebagai penyakit karena belum ada konsensus yang bersifat nasional yang menyatakan hal tersebut. Namun, The American Medical Association pada tanggal 18 Juni 2013 telah mengklasifikasikan obesitas sebagai sebuah penyakit. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru karena pada tahun 1998, The National Institutes of Health sudah menggolongkan obesitas sebagai sebuah penyakit. The Obesity Society secara resmi menyatakan dukungannya untuk penggolongan obesitas sebagai sebuah penyakit pada tahun 1998. Seperti biasanya, sebuah keputusan selalu diikuti dengan pro dan kontra. Kalangan medis
36 homey workplace 37 tahun
april 2014
yang setuju dengan ditetapkannya obesitas sebagai penyakit menyatakan bahwa obesitas sudah memenuhi kriteria sebagai penyakit karena ada gangguan kemampuan fungsi tubuh, dan keputusan ini merupakan langkah maju, yang akan membuka jalan bagi kedokteran komunitas untuk mengatasi masalah ini. Mereka juga setuju karena dengan klasifikasi sebagai penyakit maka peserta asuransi akan lebih mudah mendapatkan penggantian untuk obat-obatan, tindakan medis seperti operasi, dan konseling untuk menanggulangi masalah obesitas. Sedangkan kalangan medis yang tidak setuju menyatakan bahwa obesitas sebenarnya hanyalah sebuah keadaan atau kondisi, atau faktor risiko yang mempermudah terjadinya penyakit seperti penyakit jantung, stroke, atau diabetes, dan bukan merupakan penyakit itu sendiri. Mereka juga mempertanyakan adakah motif ekonomi di balik keputusan ini, karena secara kebetulan, ada dua obat terbaru untuk mengatasi masalah kegemukan yang diluncurkan tahun ini, yaitu Qsymia (Vivus) dan Belviq (Arena Pharmaceuticals and Eisai). Mereka juga mempertanyakan metode yang dipakai untuk menegakkan diagnosa obesitas. Apakah olahragawan yang massa ototnya relatif lebih besar daripada orang normal—sehingga secara matematis dia akan menimbulkan angka indeks massa tubuh yang besar—akan dikatakan berpenyakit? Di luar berbagai pro kontra masalah kegemukan, ada baiknya kita mencermatinya. Berbagai cara untuk menentukan apakah seseorang dengan berat badan tertentu dapat digolongkan sebagai sehat atau tidak sehat dapat dilakukan. Antara lain pengukuran lingkar pinggang, angka rasio lingkar pinggang dan lingkar pinggul, rasio lingkar pinggang dan tinggi badan, tes cubit lemak, dan analisa komposisi tubuh. Lingkar pinggang ideal adalah kurang dari 90 cm pada pria dan kurang dari 80 cm pada wanita, sedangkan rasio lingkar pinggang dan
SAYA
UKAN? pinggul adalah kurang dari 1,0 pada pria dan kurang dari 0,85 pada wanita. Pengukuran yang lebih baik untuk menilai risiko kesehatan adalah rasio lingkar pinggang dan tinggi badan yang harus dijaga jangan sampai melampaui 0,5. Menurut WHO, prevalensi obesitas pada orang dewasa di Indonesia tahun 2008 adalah 9,4% yaitu 2,5% pada laki-laki dan 6,9% pada perempuan. Dan menurut Riset Kesehatan Dasar Indonesia pada tahun 2010, sebanyak 11,7 % atau 27,7 juta jiwa penduduk dewasa (di atas 18 tahun) menderita kegemukan. Sebagai perbandingan menurut Centers for Disease Control and Prevention, 1 dari 3 orang dewasa (35,7%) di Amerika menderita kegemukan. Lalu, bagaimana seharusnya sikap kita menanggapi hal ini? Terlepas dari apakah obesitas itu adalah sebuah penyakit atau hanyalah faktor risiko, tetaplah harus diatasi sedini mungkin! Semakin cepat obesitas ditangani, semakin mudah dan murah penanganan yang dilakukan, dan semakin baik hasilnya. Dalam jangka panjang obesitas akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti naiknya risiko menderita diabetes, penyakit jantung, penyakit saluran dan kandung empedu, gangguan kulit, gangguan persendian, gangguan kesuburan, risiko terpapar beberapa jenis kanker, gangguan tidur, dan gangguan psikologis. Jika harus menunggu pemerintah melakukan sesuatu, terlalu lama. Mulailah dari diri kita sendiri. Mulailah dengan menentukan apakah saya sudah termasuk kategori kelompok obesitas. Jika ya, lalu renungkan mengapa bisa terjadi? Apakah kita sudah cukup bijaksana dalam memilih apa saja yang menjadi makanan dan minuman kita sehari-hari, apakah kita terlalu memanjakan diri sendiri (dan keluarga) dengan kemajuan teknologi yang menghalangi aktifitas fisik kita, dan apakah kita kerap melalaikan olah raga dengan segudang alasan…
Buatlah komitmen untuk memulai lembaran baru kehidupan. Setiap hari, sebelum memutuskan akan makan apa, selain rasa, harga, dan tempat, jadikanlah kesehatan menjadi salah satu pertimbangan. Perhatikan jenis makanan, kandungan gizi, dan cara memasaknya. Makanan yang baik adalah makanan yang mengandung cukup zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat dengan jumlahnya seimbang. Cara memasak yang sehat adalah mengukus, merebus, tim, pepes, dan menumis. Kurangilah makanan yang digoreng dan bersantan. Setiap kali kita dipermudah oleh teknologi, renungkanlah, apa yang bisa kita lakukan untuk lebih aktif dan berolahraga. Jadwalkan olah raga dalam agenda kegiatan sehari-hari. Tanpa penjadwalan, kita akan lupa atau kehabisan waktu. Olah raga tidak akan banyak menyita waktu anda, cukup 30 menit setiap hari, dan dilakukan 3-5 kali dalam seminggu. Bila jadwal sudah sedemikian padat, bagilah waktu olah raga ini menjadi 2 kali 15 menit, dengan cara ini biasanya akan menjadi lebih mudah mencari waktu luang, sedikit di pagi hari dan sedikit di sore hari. Sehat bukanlah hal yang paling penting, tetapi tanpa kesehatan, apapun yang penting menjadi tidak penting lagi. Hidup sehat dan bahagia menjadi impian setiap orang. Orang gemuk bukan berarti tidak sehat, tetapi kegemukan sudah dapat dikatakan termasuk kelompok tidak sehat. Mereka dapat memilih untuk kembali sehat dengan membuka lembaran kehidupan baru, mencoba menjalani pola hidup sehat melalui diet makanan sehat dan berolahraga secara teratur. Eat less, move more! (Dr. Susanti)
homey workplace 37 tahun
april 2014
37
Telah meninggal dunia dengan tenang, rekan kita:
Infobituari
Wakidjo ES dalam usia 63 tahun, Purnakaryawan Corporate Facility Management – Security. Pada hari Selasa, 15 April 2014 dan dimakamkan di TPU Budidarma, Cilincing. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1977 dan memasuki masa pensiun pada Oktober 2008.
Adji dalam usia 59 tahun, karyawan Corporate Facility Management – Security. Pada hari Kamis, 20 Februari 2014 dan telah dimakamkan. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1984.
Nasrudin dalam usia 51 tahun, karyawan Group of Printing – Newspaper Printing. Pada hari Jumat, 27 Desember 2013 dan telah dimakamkan. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1983.
Kompas Gramedia menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan
Rumah Dijual Lokasi: Boulevard Hijau – Harapan Indah Bekasi LT/LB : 94/80 3KT, 2KM, Carport, Berasuransi, cable TV, listrik 2200W, Pam, AC 3. Peminat Hub: Bernard (0812-9282516) 38 homey workplace 37 tahun
april 2014
homey workplace 37 tahun
april 2014
39
TTS infokita : April 2014
Inforileks
9
8 6
i Setiap edis h li pi di an ak dan 5 pemenang enang untuk pem luar kota, an bingkisan ak ng ya at am al dikirimkan ke . an ab pada jaw tercantum
1
5
3
8
7
7
6
2 9
5
1
1
4
4
2
2
6 5 9
7
6
4
5
9
4
2
5
8
7
1
5 Ben/Humas
Isi sel‐sel kosong dengan angka
Isi sel-sel kosong dengan angka (setiap sel hanya 1 angka) (setiap sel hanya 1 angka)
‐ Angka hanya muncul sekali dalam setiap baris
Angka hanya muncul sekali dalam setiap baris ‐ Angka hanya muncul sekali dalam setiap kolom Angka hanya muncul sekali dalam setiap kolom ‐ Angka hanya muncul sekali dalam setiap area Angka hanya muncul sekali dalam setiap area
PEMENANG TTS INFO KITA MARET 2014 Ketentuan: TTS terbuka untuk seluruh karyawan, keluarga karyawan & purnakaryawan KG. Kirim jawaban ke Redaksi InfoKita, Humas KG, Jl Palmerah Selatan 17, Jkt 10270. Cantumkan nama lengkap, NIK, unit usaha & alamat lengkap unit usaha. Gunting dan tempelkan kupon asli TTS pada amplop/ kartu pos.
Kompas Dinda Richfiela 016426 Palsel 26 Printing Bdg Boby Shermanto 005579 Kwsn.Indst.Dwipapuri Abadi Kav.D3&D5, Jl.Ry.Rancaekek Km24.5 Sumedang Jabar Santika Susmaya Retnowati HS 000893 Jl.Diponegiro No.46 Pontianak KalBar 78123 TB.Bangka Markus Merianus 006010 Jl.Melintas No.40 Kec.Rangkui- Pangkalpinang Babel TB.Grand Indonesia Emilia Suparmi 003783 Jl.MH.Thamrin Lt.3 JakPus
#
homey workplace 37 tahun KUPON TTS 40
INFOKITA’APR’2014
april 2014