Governors’ Climate & Forests Task Force
Provinsi Kalimantan Timur East Kalimantan Province Indonesia
Kata pengantar Gubernur Kalimantan Timur – Awang Farouk Ishak East Kalimantan Governor Preface – Awang Farouk Ishak Assalamu Alaikum Wa Rahmatullah Wa Barakatuh Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang maha pengasih dan maha penyayang. Atas berkat-Nya, tersusunlah booklet yang berisi rangkuman kondisi hutan dan strategi daerah terkait REDD+ Kalimantan Timur ini. Terima kasih terucapkan bagi TIM SRAP SRAP REDD+ Kaltim dan Satuan Tugas (Satgas) REDD+ dari Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Terima kasih juga tersampaikan buat UNDPD (United Nation for Development Program) yang memberikan dana bagi kelancaran program ini. Dokumen ini akan menjadi panduan bagi Pemprov Kalimantan Timur dalam upaya mengurangi emisi. Apalagi di dalamnya telah memuat visi tentang tata kelola sumber daya hutan dan lingkungan agar mampu menyelaraskan fungsi lingkungan dan manfaat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Visi demikian tepat bagi Kaltim yang sebagian besar wilayahnya (sekitar 60%) terdiri dari hutan dengan beragam kepentingan dan problematika di dalamnya. Seperti diketahui, aktivitas ekonomi terbesar di Kalimantan Timur adalah pertambangan yang menyumbang pendapatan sekitar Rp 195 miliar per tahun. Sementara pertanian menempati posisi ketiga dengan pendapatan sebesar Rp 22,3 miliar per tahun. Jika aktivitas-aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam itu tidak diselaraskan dengan program rendah karbon, maka hutan Kaltim akan makin habis. Selama lima tahun terakhir saja, luas hutan Kaltim tinggal 12,7 juta hektar dari sebelumnya 13,6 juta hektar. Pelaksanaan SRAP REDD+ ini akan diintegrasikan ke dalam capaian kerja SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah). Selain itu, pelaksanaannya juga melibatkan berbagai pihak yang telah aktif bergerak dalam program REDD+. Mulai dari kalangan organisasi nirlaba, lembaga donor, kampus, lembaga riset, hingga perkumpulan masyarakat adat. Selain itu juga, Pokja REDD yang sudah terbentuk akan mengembangkan berbagai program pelatihan dan penelitian bertemakan REDD serta melakukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas para pelaksana program. Dengan upaya-upaya tersebut, kami yakin Provinsi Kalimantan Timur akan memenuhi target penurunan emisi sesuai rencana. Insyaallah.
Wassalamu Alaikum Wa Rahmatullah Wa Barakatuh
2
Overview
Kalimantan Timur dengan luas kawasan hutan mencapai lebih dari 60% luas provinsi menyebabkan penggunaan lahan menjadi sangat dominan dan melibatkan berbagai kepentingan tidak terkecuali sektor Pertambangan. Belum diperhitungkan perkebunan yang hanya untuk kelapa sawit saja ditargetkan satu juta hektar serta pertanian pangan yang memiliki luas kurang lebih sama. Dalam konteks penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor berbasiskan pemanfaatan lahan menyumbang 93,99 % dari total 1,94 Giga ton penyumbang emisi dan memainkan peran 94,18 % penurunan emisi dari total 1,71 Giga ton. Hal ini menunjukan begitu pentingnya keberhasilan penurunan emisi dari sektor berbasiskan pemanfaatan lahan. Provinsi Kalimantan Tengah sampai tahun 2009 masih memiliki tutupan hutan seluas 12,7 juta ha atau 64 % dari luas wilayahnya. Tutupan hutan tersebut, telah berkurang seluas 880.000 ha jika dibandingkan dengan tutupan hutan tahun 2000 yang seluas 13,6 juta ha atau rata-rata berkurang 177.000 ha/tahun. Deforestasi dan degradasi hutan tidak hanya disebabkan oleh pembalakan kayu yang berlebihan, tetapi juga akibat tumpang tindih pemanfaatan/penggunaan lahan serta konversi kawasan atau areal berhutan ke sektor-sektor berbasis lahan,
Kalimantan Timur dengan luas kawasan hutan mencapai lebih dari 60% luas provinsi menyebabkan penggunaan lahan menjadi sangat dominan dan melibatkan berbagai kepentingan tidak terkecuali sektor Pertambangan. Belum diperhitungkan perkebunan yang hanya untuk kelapa sawit saja ditargetkan satu juta hektar serta pertanian pangan yang memiliki luas kurang lebih sama. Dalam konteks penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor berbasiskan pemanfaatan lahan menyumbang 93,99 % dari total 1,94 Giga ton penyumbang emisi dan memainkan peran 94,18 % penurunan emisi dari total 1,71 Giga ton. Hal ini menunjukan begitu pentingnya keberhasilan penurunan emisi dari sektor berbasiskan pemanfaatan lahan. Provinsi Kalimantan Tengah sampai tahun 2009 masih memiliki tutupan hutan seluas 12,7 juta ha atau 64 % dari luas wilayahnya. Tutupan hutan tersebut, telah berkurang seluas 880.000 ha jika dibandingkan dengan tutupan hutan tahun 2000 yang seluas 13,6 juta ha atau rata-rata berkurang 177.000 ha/tahun. Deforestasi dan degradasi hutan tidak hanya disebabkan oleh pembalakan kayu yang berlebihan, tetapi juga akibat tumpang tindih pemanfaatan/penggunaan lahan serta konversi kawasan
3
Overview tidak terkecuali pertambangan, perkebunan, pertanian dan sektor lainnya termasuk pembangunan infrastruktur fisik. Padahal fungsi hutan dalam mempertahankan daya dukung lingkungan, kekayaan/ keanekaragaman hayati menjadi pertimbangan tidak saja untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, akan tetapi juga menjadi jaminan kualitas kehidupan masyarakat dari lingkup lokal/tempatan, nasional dan bahkan komunitas global saat ini dan di masa depan. Dengan Visi REDD+ Kaltim yaitu ”Tata kelola sumber daya hutan dan lahan di Kalimantan Timur yang mampu menyinambungkan keselarasan fungsi lingkungan dan manfaat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat” telah diterjemahkan dalam misi dan tujuan jangka pendek, menengah dan panjang yang diharapkan dapat konsisten dilaksanakan tidak saja dalam konteks penurunan emisi gas rumah kaca, namun untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hutan dan lahan yang lebih baik kedepannya. Selanjutnya pada dokumen ini akan dipaparkan infor masi berupa infografis yang menggambarkan : 1. Kondisi Hutan di Kalimantan Timur 2. Perhitungan Karbon pada Hutan Kalimantan Timur 3. Strategi REDD+ Pemerintah Daerah
4
atau areal berhutan ke sektor-sektor berbasis lahan, tidak terkecuali pertambangan, perkebunan, pertanian dan sektor lainnya termasuk pembangunan infrastruktur fisik. Padahal fungsi hutan dalam mempertahankan daya dukung lingkungan, kekayaan/ keanekaragaman hayati menjadi pertimbangan tidak saja untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, akan tetapi juga menjadi jaminan kualitas kehidupan masyarakat dari lingkup lokal/tempatan, nasional dan bahkan komunitas global saat ini dan di masa depan. Dengan Visi REDD+ Kaltim yaitu ”Tata kelola sumber daya hutan dan lahan di Kalimantan Timur yang mampu menyinambungkan keselarasan fungsi lingkungan dan manfaat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat” telah diterjemahkan dalam misi dan tujuan jangka pendek, menengah dan panjang yang diharapkan dapat konsisten dilaksanakan tidak saja dalam konteks penurunan emisi gas rumah kaca, namun untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hutan dan lahan yang lebih baik kedepannya. Selanjutnya pada dokumen ini akan dipaparkan infor masi berupa infografis yang menggambarkan : 1. Kondisi Hutan di Kalimantan Timur 2. Perhitungan Karbon pada Hutan Kalimantan Timur 3. Strategi REDD+ Pemerintah Daerah
Demographics Peta posisi wilayah Kalimantan Timur Luas Wilayah
19.844.117
ha
10,32 % Luas Indonesia
Demographics
3.390.520
1.55 %
Population of State/Province
of National Population
Economy IDR
66.78
trillion
State/Province GDP
IDR
41,331,965
Per Capita Income
GDP Breakdown 195.45
Pertambangan Perdagangan, hotel dan Restoran Pertanian
30.67 22.31
Jasa-jasa
15.31
Pengangkutan dan Komunikasi
14.02
Bangunan
10.31
Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan
9.30
Listrik dan air bersih
1.02
5
Kondisi Hutan / Forest Condition Luas Tutupan Hutan / Forest Cover Tahun 2006 / Year 2006
Tahun 2011 / Year 2011
Deforestasi/Deforestation Luas Tutupan Hutan
Luas Tutupan Hutan
13.6
12.7
million ha
million ha
Forest Cover
Forest Cover
juta ha
juta ha
Luas Tutupan Hutan / Forest Cover
68.5
Forest Deforestation
2006-2011
64.0
Luas Wilayah Land Cover
%
Deforestasi Hutan
Luas Tutupan Hutan / Forest Cover
0.88
juta ha
million ha
Laju Deforestasi / Deforestation Rate
196,6
ha/tahun 177 ribu thousand ha/year
ribu
thousand
tahun per year 1.30 % per
Degradasi Hutan
Forest Degradation
2006-2011
lapangan sepak bola
football field
1
juta ha
million ha
Laju Degradasi / Degradation Rate
202
ribu ha/tahun
thousand ha/yr
224.3 ribu
million
1.49 % per year
per tahun
6
lapangan sepak bola
football field
%
Luas Wilayah Land Cover
Penyebab Utama Deforestasi
Main Deforestation Drivers 1. Pemanfaatan kayu secara berlebihan, pembalakan liar dan pemiskinan keanekaragaman hayati 2. Pemanfaatan lahan berhutan untuk pertanian tebas bakar, perambahan hutan dan extensifikasi kemandirian pangan 3. Pembukaan lahan untuk pertambangan batubara 4. Kebakaran hutan dan lahan 5. Pembukaan dan pemanfaatan lahan untuk berbagai peruntukan
Penyebab Utama Degradasi Main Degradation Drivers 1. Hak Pengusahaan Hutan (HPH) 2. Perkebunan Sawit
1. Hak Pengusahaan Hutan (HPH) 2. Perkebunan Sawit
Kondisi Hutan / Forest Condition Tipe Vegetasi Utama / The main vegetation types
40.6
%
53.6
Hutan Primer Primary forest
5.15
5.8
%
Hutan Sekunder Logged over forest ha 6.81 juta million ha
juta ha
million ha
Hutan Lahan Kering Primer Dry forest
Hutan Lahan Kering Sekunder Dry forest
5.09
6.32
million ha
million ha
juta ha
%
Hutan Tanaman Plantations
ribu ha 0.73 thousand ha
juta ha
Hutan Mangrove Sekunder Mangrove forest Hutan Mangrove Primer Mangrove forest
0.03
ha
0.18 juta ha
million ha
ha
Hutan Rawa Primer Swamp forest juta ha
0.03 million ha
Hutan Rawa Sekunder Swamp forest
0.32
juta ha
million ha
7
Kondisi Hutan / Forest Condition Manajemen Hutan / Forest Management
Hutan Lindung Protected Forest
3.3
Hutan Produksi Terbatas Limited Production Forest
juta ha
4.2
million ha
Kawasan Konservasi Conservation Area
million ha
Hutan Produksi Production Forest
ha 1.6 juta million ha
2.8
28.02 %
13.47 %
8
juta ha
35.44 %
23.07 %
juta ha
million ha
Perhitungan Karbon / Carbon Accounting Stok Karbon/Carbon Stock
C
Rata-rata Stok Karbon/Average Carbon Stock
C
2.196 juta tC
million tC
172,9
tC/ha
C
C
Stok Karbon (ton/ha) berdasarkan Tipe Vegetasi Carbon Stock (tonnes / ha) by vegetation type: C
C
993.7 juta tC
1,072.0 juta tC
Hutan lahan Kering Primer
Hutan Lahan Kering Sekunder
Primary dry forest
195.40
5.6
juta tC C
Hutan Mangrove Primer
21.4
6.8
juta tC
juta tC
C
49.5 juta tC C
C
Hutan Rawa Primer
Secondary dry Primary forest mangrove forest
Secondary mangrove forest
Primary Secondary swamp forest swamp forest
169.70
120.00
196.00
juta tC C
Hutan Mangrove Sekunder
170.00
0.79
Hutan Rawa Sekunder
155.00
Hutan Tanaman Plantations
64.00
Rata-rata Stok Karbon (ton/ha) berdasarkan Tipe Vegetasi Average Carbon Stock (tonnes / ha) by vegetation type:
9
Target Penurunan Emisi / Emission reduction targets
600.000
Thousands
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
2010 2015 2020 Tahun
BAU
10
Dengan upaya sendiri On their own
Dengan bantuan pihak lain With the help of others
26
-41
%
%
STRATEGI REDD/REDD Strategic Kebijakan dan Peraturan
Kebijakan dan Peraturan
Kebijakan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang terkait REDD+, diantaranya:
Kebijakan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang terkait REDD+, diantaranya:
1
SK Gubernur Nomor 522/K.51/2008 Tanggal 11 februari 2008 tentang pembentukan Pokja REDD
2
Peraturan Gubernur no 54 tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
3
Peraturan Gubernur no 2 tahun 2011 tentang Pembentukan Dewan Daerah Perubahan Iklim Kaltim
4
5
Surat Keputusan Gubernur nomor 050/K.247/2012 Pembentukan Tim Pengarah dan Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Surat Gubernur Nomor 180/1375hk/2013 tentang Penertiban izin dan audit untuk izin pertamabangan,kehutanan dan perkebunan
1
SK Gubernur Nomor 522/K.51/2008 Tanggal 11 februari 2008 tentang pembentukan Pokja REDD
2
Peraturan Gubernur no 54 tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
3
Peraturan Gubernur no 2 tahun 2011 tentang Pembentukan Dewan Daerah Perubahan Iklim Kaltim
4
5
Surat Keputusan Gubernur nomor 050/K.247/2012 Pembentukan Tim Pengarah dan Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Surat Gubernur Nomor 180/1375hk/2013 tentang Penertiban izin dan audit untuk izin pertamabangan,kehutanan dan perkebunan
Kerangka Institusi
Kerangka Institusi
DDPI Kaltim bukan satu-satunya lembaga yang akan terlibat dalam implementasi strategi daerah REDD+, karena sebenarnya juga terdapatorganisasi terkait lainnya yang selama ini telah aktif melakukan berbagai kegiatanterkait REDD+ dan memungkinkan mendukung seperti Center for Social Forestry (CSF),Center for Climate Change Studies Universitas Mulawarman (C3S Unmul), DewanKehutanan Daerah Kalimantan Timur (DKD Kaltim), Forum Daerah Aliran Sungai Kalimantan Timur (FORUM DAS KALTIM), GIZForclime, WWF Indonesia, The Nature Conservancy (TNC),International Center for Research in Agroforestry (ICRAF), Center for International Forestry Research (CIFOR),AMAN. Merujuk dari RAD GRK Kaltim,semua institusi atau SKPD memiliki peranan masing-masing dalam implementasi REDD++,tidak terkecuali..
DDPI Kaltim bukan satu-satunya lembaga yang akan terlibat dalam implementasi strategi daerah REDD+, karena sebenarnya juga terdapatorganisasi terkait lainnya yang selama ini telah aktif melakukan berbagai kegiatanterkait REDD+ dan memungkinkan mendukung seperti Center for Social Forestry (CSF),Center for Climate Change Studies Universitas Mulawarman (C3S Unmul), DewanKehutanan Daerah Kalimantan Timur (DKD Kaltim), Forum Daerah Aliran Sungai Kalimantan Timur (FORUM DAS KALTIM), GIZForclime, WWF Indonesia, The Nature Conservancy (TNC),International Center for Research in Agroforestry (ICRAF), Center for International Forestry Research (CIFOR),AMAN. Merujuk dari RAD GRK Kaltim,semua institusi atau SKPD memiliki peranan masing-masing dalam implementasi REDD++,tidak terkecuali..
11
12
PROGRAM-PROGRAM LAINNYA
PROGRAM-PROGRAM LAINNYA
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
1. Pemerintah Provinsi,Pemerintah Kota/Kabupaten beserta jajaran SKPDnya,hal ini terkait dengan pengintegrasian rencana implementasi dalam RAD GRK ke dalam program-program dan capaian kerja SKPD 2. AKademisi dan Lembaga Riset : untuk melakukan penyusunan dokumen SRAP,Safeguard,RAD GRK serta penguatan kapasitas terkait pelatihan tentang pengukuran karbon bagi masyarakat, peneleitian tentang perubahan lahan,potensi karbon,dan lainnya. 3. POKJA REDD :mengembangkan berbagai program pelatihan dan penelitian REDD,jaringan kerja,serta pendampingan SKPD dalam pengembangan pelaksanaan rogra 4. DDPI: Mengembangkan dan mempromosikan konsep pembangunan rendah karbon dan mengkoordinir kegiatan POKJA REDD dan forum terkai REDD+ 5. Lembaga Donor dan LSM Lokal :pendampingan pemerintah dimana lokasi kerja mereka berada serta masyarakat dalam rangka fasilitasi kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM
1. Pemerintah Provinsi,Pemerintah Kota/Kabupaten beserta jajaran SKPDnya,hal ini terkait dengan pengintegrasian rencana implementasi dalam RAD GRK ke dalam program-program dan capaian kerja SKPD 2. AKademisi dan Lembaga Riset : untuk melakukan penyusunan dokumen SRAP,Safeguard,RAD GRK serta penguatan kapasitas terkait pelatihan tentang pengukuran karbon bagi masyarakat, peneleitian tentang perubahan lahan,potensi karbon,dan lainnya. 3. POKJA REDD :mengembangkan berbagai program pelatihan dan penelitian REDD,jaringan kerja,serta pendampingan SKPD dalam pengembangan pelaksanaan rogra 4. DDPI: Mengembangkan dan mempromosikan konsep pembangunan rendah karbon dan mengkoordinir kegiatan POKJA REDD dan forum terkai REDD+ 5. Lembaga Donor dan LSM Lokal :pendampingan pemerintah dimana lokasi kerja mereka berada serta masyarakat dalam rangka fasilitasi kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM