GEOPARK DAN
PENATAAN RUANG Oki Oktariadi Penyelidik Bumi Utama BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENGERTIAN GEOPARK • Menurut UNESCO, GEOPARK adalah: “. . . sebuah daerah dengan batasan yang sudah ditetapkan dengan jelas dan memiliki kawasan permukaan yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal”. • GEOPARK terdiri atas sejumlah tapak KERAGAMAN GEOLOGI yang memiliki kepentingan ilmiah khusus, kelangkaan dan keindahan, yang dikenal sebagai WARISAN GEOLOGI • GEOPARK tidak hanya berhubungan dengan KERAGAMAN GEOLOGI saja tetapi juga nilai‐nilai ARKEOLOGI, EKOLOGI, nilai SEJARAH atau BUDAYA.
Juta Tahun Lalu
MERUPAKAN KOMPONEN‐KOMPONEN GEOLOGI YANG MEMILIKI FUNGSI SEBAGAI JEJAK SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI
VARIASI KERAGAMAN GEOLOGI
• Kandungan makna yang begitu penting, menjadikan KERAGAMAN GEOLOGI sebagai WARISAN GEOLOGI (GEOHERITAGE) bagi suatu masyarakat disekitarnya maupun sebuah bangsa. • Makna penting WARISAN GEOLOGI diperoleh dari berbagai KERAGAMAN GEOLOGI yang KHAS, UNIK, dan MENGAGUMKAN, namun tidak dapat diperbaharui, sehingga perlu dilindungi. • Saat ini BADAN GEOLOGI telah menginvetarisasi KERAGAMAN GEOLOGI sebanyak hampir 180 lokasi dan diantaranya sebanyak 36 lokasi telah di verifikasi memiliki nilai WARISAN GEOLOGI
94° 8°
98°
106°
102°
110°
122°
118°
114°
130°
126°
134°
138°
142° 8°
U
P. WE
LAUT MINDANAO
LAUT CINA SELATAN BANDA ACEH
SKALA (SCALE) 1 : 10 000 000
1
100
50
100
0
200
300
400 km
_ P. NATUNA
KEP. TALAUD
4°
4° MEDAN
KEP. SANGIR
KEP. ANAMBAS
2
P. SIMEULEU
P. MOROTAI
LAUT NATUNA LAUT SULAWESI MANADO P. NIAS
0°
_
P. BINTAN
3
PAKANBARU
KEP. BATU
GORONTALO P. WAIGEO KEP. TOGIAN
PONTIANAK
PALU
P. BACAN
18
JAMBI P. BANGKA
KEP. SULA
KEP. BANGAI
P. BIAK
LAUT CAROLINE
P. MISOOL P. YAPEN
PALANGKARAYA
PANGKALPINANG
LAUT SERAM
22
P. BELITUNG KEP. PAGAI
MANOKWARI
P. OBI
4
P. SIPORA
0°
LAUT MALUKU
SAMARINDA
PADANG P. SIBERUT
P. HALMAHERA
TERNATE
21
KEP. RIAU
PALEMBANG
JAYAPURA P. SERAM
17
BANJARMASIN
(IRIANJAYA)
AMBON
P. LAUT
BENGKULU
P A P U A
P. BURU
KENDARI
4°
4°
TIMIKA
LAUT JAWA P. BAWEAN
16
JAKARTA
5
SERANG
6
LAUT BANDA KEP. KAI KEP. TUKANGBESI
P. KABAENA
KEP. ARU P. SELAYAR
LAU T FLO RE S SEMARANG
BANDUNG
J
7 8°
P. BUTON
MAKASSAR
BANDARLAMPUNG
P. ENGGANO
A
W
A
20
P. YAMDENA
P. WETAR
YOGYAKARTA
8
LAUT ARU
KEP. KANGEAN
P. MADURA SURABAYA
9
P. BALI
P. KOLEPOM
KEP. BABAR
13
P. ALOR
P. SUMBAWA
P. LOMBOK
8°
_
P. FLORES
11
MATARAM DENPASAR
LAUT ARAFURA
LAUT TIMOR P. SUMBA
+ _ + _ + _ P. TIMOR
LAUT SAWU KUPANG P. SAWU
WARISAN GEOLOGI INDONESIA P. CHRISMAST
12° 94°
98°
102°
106°
P. ROTE
114°
110°
118°
122°
126°
130°
138°
134°
12° 142°
JUMLAH DI MASING-MASING WILAYAH
Sumatera Jawa • • • • • • • • •
Tsunami Aceh Besar, NAD Tektono D. Lut Tawar, NAD Kaldera Danau Toba, Sumut Lembah Harau, Sumbar Volcano Danau Maninjau Tektono Danau Singkarak Bekas Tambang Sawahlunto Tekto-Volcano Kerinci. Fosil Flora Merangin, Jambi
• • • • • • • • •
12 10
Bali-Nusa Tenggara 6 Kalimantan 3
Vulkano D. Ranau, Sumsel Vulkano Krakatau, Lampung Granit Belitung Bayah Dome, Banten Melange Ciletuh, Jabar Vulkano aktif Priangan Kars Cukangtaneuh, Pangandaran Dataran Tinggi Dieng, Jateng Batuan Tua Karangsambung
• • • • • • • • •
Sulawesi Maluku-Papua
Vulkano Merapi, Jateng Karst Pegunungan Sewu Lumpur Sidoarjo, Jatim Komplek Vulkano Bromo, Jatim Kaldera Batur, Bali Kaldera Rinjani, Lombok Old Sub-Marine Volcano, Lombok Kaldera Tambora, Sumbawa Kaldera Purba Sanonggoang, NTT
3 2 • • • • • • • • •
Vulkano Kalimutu, Flores, NTT Rawa Danau Sentarum, Kalbar Karst Sangkurilang-Mangkaliat Delta Mahakam, Kaltim Kars Maros-Pangkep, SulSel Tektonik Danau Metano, Sulsel Kaldera Danau Tondano, Sulut Karst Rajaampat, Papua Pra-Tersier Lorentz, Papua
Tsunami Aceh
Tsunami Aceh
Geoheritage Sumatera Lut Tawar, Takengon
Danau tektonik Lut Tawar Aceh
Kaldera Danau Toba
Bekas Tambang Dalam Batubara Sawahlunto
Danau Vulkanik Gunung Tujuh Kerinci Fosil Kayu Insitu Merangin
Geoheritage
Selat Sunda, Belitung, Banten Vulkano Krakatau, Selat Sunda
Kars Sawarna, Dome Bayah Banten
Granit Belitung
Bekas Tambang Emas Cikotok, Dome Bayah, Banten
Geoheritage Jawa Barat Karst Cukangtaneuh
CukangTaneuh Pangandaran Gunung Sunda Purba Komplek Panasbumi Garut
CURUG AWANG, CILETUH, KAB. SUKABUMI
Geoheritage
Jawa Bagian Timur
Vulkano Merapi, Jateng
Vulkano Tengger‐Bromo, Jatim
Karst Pegunungan Sewu
Old Sub‐Marine Volcano, Lombok
Geoheritage
Bali-Nusa tenggara Gunung Rinjani, Lombok
Geopark Global Kaldera Batur, Bali
Cunca Wulang Manggarai Barat
Danau Tiga Warna Gunung Kalimutu
Geoheritage Sulawesi Tower Karst Maros
Traventin, Konowe, Sultra
Tektonik Danau Metano, Sultra
Vulkano Danau Tondano, Sultra
Delta Mahakam
Geoheritage Kalimantan
Delta Mahakam
Karst Sangkurilang‐Mangkalihat, Kaltim
Rawa Danau Sentarum
Geoheritage Papua
Salju Abadi Tropis, Papua
Karst Rajaampat
Salju Abadi Tropis, Papua
Sub‐Marine Rajaampat
PERLINDUNGAN WARISAN GEOLOGI • Arti penting WARISAN GEOLOGI (GEOHERITAGE) kian disadari oleh warga dunia, karena warisan ini lambat laun akan HABIS, bila masyarakat dunia memilih EKSPLOITASI sebagai jalan satu‐satunya untuk meraih KESEJAHTERAAN EKONOMI. • Perlindungan terhadap WARISAN GEOLOGI menjadi PENTING dan telah di akomodasi dalam undang‐undang Penataan Ruang dan dalam peraturan perundangan turunannya.
KAWASAN LINDUNG GEOLOGI • UU NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG telah mengamatkan pentingnya WARISAN ALAM sebagai modal pembangunan. • Sementara pada PP. NO. 26 TAHUN 2008 TENTANG RTRWN telah mengatur tentang KAWASAN LINDUNG GEOLOGI, salah satu pasal tentang KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI (KCAG).
• Dalam PP/26/2008 itupun KCAG termasuk yang dapat dikembangkan secara terbatas sebagai obyek: WISATA GEOWISATA GEOPARK
• Bermula dari gagasan sekelompok ilmuwan Eropa pada akhir tahun 1960‐an yang menyadari pentingnya mencari cara‐cara baru untuk melindungi WARISAN GEOLOGI DUNIA. • Dekade 2000 muncul konsep pengelolaan keragaman geologi, yaitu GEOPARK yang memiliki konsep dasar KONSERVASI, PEMBANGUNAN EKONOMI, dan PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL. • Kemudian Masyarakat Eropa mewujudkan sebuah organisasi GEOPARK di seantero benua biru itu dan berhasil menjadi obyek GEOWISATA yang diminati masyarakat awam.
The Global Network Sementara itu, pada tahun 1990‐an, UNESCO pun mencoba merumuskan model pemanfaatan warisan kebumian untuk keberlangsungan hidup masyarakat lokal secara berkesinambungan. The Global Geoparks Network menyediakan dasar kerjasama dan pertukaran tenaga ahli dan praktisi terkait dengan permasalahan peninggalan (situs) geologi. Jaringan tersebut berasal dari seluruh bagian dunia dan bersama‐sama berbagi nilai, ketertarikan, atau latar belakang mengenai metodologi tertentu dan pengelolaan.
PILAR PENGEMBANGAN GEOPARK
Kewajiban Anggota GGN • Melestarikan peninggalan geologi untuk generasi saat ini dan masa depan. • Mendidik dan mengajar masyarakat luas mengenai isu‐isu dalam ilmu geologi dan kaitannya dengan permasalahan lingkungan. • Memastikan pembangunan sosio‐ekonomi dan budaya yang berkelanjutan. • Membangun jembatan multi‐budaya untuk warisan dan konservasi dan pemeliharaan perbedaan budaya dan geologi, menggunakan skema partisipasi dan co‐partnership • Merangsan penelitian • Memberikan kontribusi secara aktif terhadap kehidupan jaringan melalui kerjasama inisiatif (komunikasi, publikasi, pertukaran informasi, partisipasi dalam pertemuan dan proyek‐proyek). • Kontribusi artikel ke GGN Newsletters, buku dan publikasi lainnya.
Jumlah Geopark anggota GGN 100 buah, tersebar di 28 negara (november 2013)
DONG VAN KARST GEOPARK, VIET NAM
Halasan Mount, Geopark Jeju Seongsan Ilchulbong, Geopark Jeju
Unzen Volcanic Area Global Geopark
Taiwan
GEOPARK DI DARATAN CHINA
• • • • • •
11 33 41 53 138 140
GEOPARK GEOPARK GEOPARK GEOPARK GEOPARK GEOPARK
NASIONAL NASIONAL NASIONAL NASIONAL NASIONAL NASIONAL
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
2000 2001 2004 2005 2011 2013
TOTAL ADA 140 GEOPARK NASIONAL, 28 DIANTARANYA TERMASUK DALAM JARINGAN WORLD GEOPARK (GGN) UNESCO
Ilustrasi nilai ekonomi Geopark Global di Yuntaishan (Xun, 2007): ¾ Tahun 2000 dikunjungi sekitar 200.000 wisatawan, devisa US$ 3 juta. ¾ Tahun 2004 setelah bergabung dalam GGN UNESCO, kunjungan wisatawan sekitar 1,25juta wisatawan, devisa US$ 90 juta. ¾ Dalam jangka 4 tahun, dibangun 400 hotel dan restoran baru, termasuk pembangunan 250 Family Inn. ¾ Menyediakan lapangan kerja untuk 5.000 org ¾ Sedang dibangun proyek-proyek senilai US$ 150 juta
RENCANA USULAN GEOPARK DI THAILAND
Menjadi Anggota Global Geopark Network (GGN)
KEUNTUNGAN MENJADI MEMBER GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO Antara lain: • Terpromosikan secara internasional melalui bendera UNESCO tanpa harus disertai dengan pembiayaan besar. • Penetapan GEOPARK NASIONAL sebagai anggota GGNUNESCO akan menjadi ikon baru pariwisata Indonesia yang berbasis masyarakat dan konservasi sehingga dapat lebih menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung • Menarik minat investor luar negeri manakala geopark nasional telah resmi go-internasional, baik dari aspek konservasi, pendidikan, maupun pariwisata.
NO
KAWASAN
PROVINSI
TAHUN
STATUS
1
Geopark Kaldera Batur
Bali
2012
GGN
2
Kawasan Geopark Merangin‐ Jambi
Jambi
2014
NASIONAL
3
Kawasan Pegunungan Sewu, meliputi tiga kab dan 3 provinsi.
Jateng, DIY, Jatim
2014
NASIONAL
4
Kawasan Kaldera Toba‐ Sumatera Utara
Sumatra Utara
2015
NASIONAL
5
Kawasan Gunung Rinjani‐ Lombok
Nusa Tenggara Barat
2015
NASIONAL
6
Kawasan Raja Ampat‐Papua Barat
Papua Barat
2016
‐
7
Kawasan Jawa Barat
Jawa Barat
2016
‐
PERAN
BADAN GEOLOGI Kewajiban Badan Geologi untuk membantu pemerintah daerah dalam memberikan informasi Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG), yaitu Keragaman Geologi yang memiliki Nilai Warisan Geologi, melalui : • Menyusun pedoman kriteria teknis KCAG sebagai pedoman PEMDA dalam menginventarisasi dan menetapkan Kawasan Lindung Geologi. • Melakukan penyelidikan KCAG yang termasuk Kawasan Strategis Nasional (KSN) • Melakukan sosialisasi pentingnya KCAG dan perlunya pengembangan GEOPARK kepada PEMDA.
PENTAHAPAN PEMANFAATAN POTENSI FENOMENA GEOLOGI BAGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN POTENSI UMUM
FENOMENA GEOLOGI Inventarisasi & Identifikasi Awal
GEODIVERSITY POTENSI SPESIFIK
Identifikasi Terperinci & Karakterisasi
KCAG ‐ GEOHERITAGE Seleksi berdasarkan kriteria Pembangunan
PEMANFAATAN
GEOPARK
Pemanfaatan dalam pembangunan berkelanjutan
B A D A N G E O L O G I
MULTI STAKEHOLDER PEMDA, PAREKRAF, LH, PU, KESDM DLL.
K E S D M
KENAPA MULTI STAKEHOLDER ? • Sebuah geopark tidak hanya meliputi isu‐isu geologis saja, walaupun ide mengenai geopark sangat berkaitan dengan daya tarik keilmuan geologis dari sebuah tapak. • Karena kenyataannya banyak WARISAN GEOLOGI bersentuhan dengan isu‐isu KERAGAMAN BIOLOGI dan KERAGAMAN BUDAYA, serta dalam pemanfaatannya berkaitan dengan pengembangan aspek SOSIAL dan EKONOMI. • Itulah kenapa GEO lebih dari geologi; Geo yang dimaksud meliputi isu‐isu GEOGRAFI, EKOLOGI, TATA RUANG, dan KEEKONOMIAN.
KONSEP DASAR GEOPARK Kerangka Pembangunan Geopark
KONSERVASI
Konservasi Geologi, Flora Fauna & budaya Mengintegrasikan antara konservasi alam dan budaya Pemanfaatan Sumber Daya yang berkelanjutan (tanpa merusak)
Geopark Development
PEMBANGUNAN EKONOMI
Geowisata sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif Inovasi Produk Wisata Direct & Indirect Efeck
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Masyarakat sebagai pemain kunci Capacity building dari masyarakat setempat Pendidikan akan warisan (geologi, budaya) Penguatan ‘Shared Values’ Ibrahim Komo, 2012
TAHAPAN PENGEMBANGAN GEOPARK
ESDM
Keterangan : PU=Departemen Pekerjaan Umum, BAPPENAS= Badan Pembangunan Nasional, ESDM=Departemen Energi & Sumberdaya Mineral, KLH=Kementerian Lingkungan Hidup, Budpar=Departemen Kebudayaan & Pariwisata, Kehutanan=Departemen Kehutanan, Dalam Negeri=Departemen Dalam Negeri, LSM=Lembaga Swadaya Masyarakat
INISIASI PENGEMBANGAN GEOPARK Manggarai Barat
Lumpur Sidoarjo
Kars Maros‐Pangkep
BAGAN ALIR PEMBANGUNAN GEOPARK UNTUK MENJADI ANGGOTA JARINGAN GEOPARK GLOBAL‐UNESCO GEOPARK LOKAL Pemerintah Daerah menyusun data dasar geodiversity‐geoheritage, biodiversity, dan cultural diversity di daerahnya, dikemas dalam bentuk naskah geopark dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh UNESCO (April 2010), kemudian ditetapkan dengan Peradturan Daerah atau Keputusan Bupati/Walikota/Gubernur
GEOPARK NASIONAL Komite Koordinasi Pusat/JGNI bersama dengan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO‐KNIU melakukan verifikasi dan penetapan.
GEOPARK GLOBAL Verifikasi oleh Asesor dan Ditetapkan oleh UNESCO
KOMITE NASIONAL GEOPARK INDONESIA
MENTERI ESDM DEWAN PENGARAH
DEWAN PENASIHAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KOMITE NASIONAL GEOPARK INDONESIA
1. 2.
KOMITE KOORDINASI KETUA WAKIL KETUA
KOMITE NASIONAL INDONESIA UNTUK UNESCO (KNIU)
KOMISI PROMOSI
KOMISI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DEWAN PAKAR
KOMISI ILMIAH
KOMISI PENGEMBANGAN
KOMISI ILMIAH dan KONSERVASI
(Berdasarkan kesiapan kawasan dan hasil advisory tim ahli GGN UNESCO tahun 2012)
NO
KAWASAN
PROVINSI
TAHUN
1
Geopark Kaldera Batur
Bali
2012
2
Kawasan Geopark Merangin‐ Jambi
Jambi
2014
3
Kawasan Pegunungan Sewu, meliputi tiga kab dan 3 provinsi.
Jateng, DIY, Jatim
2014
4
Kawasan Kaldera Toba‐ Sumatera Utara
Sumatra Utara
2015
5
Kawasan Gunung Rinjani‐ Lombok
Nusa Tenggara Barat
2015
6
Kawasan Raja Ampat‐Papua Papua Barat Barat
2016
7
Kawasan Jawa Barat
2016
Jawa Barat
Geopark Batur sudah tergabung GGN UNESCO
Buyan-Bratan Caldera
Batur Caldera Mt. Agung
Pembentukan dua kaldera di P. Bali
PERJALANAN GEOPARK BATUR MENUJU GGN UNESCO Memuliakan Bumi Mensejahterakan Masyarakat
Peta Geotrek Kawasan Sungai Merangin
MENUJU GEOPARK MERANGIN JAMBI
PENYERAHAN SERTIFIKAT GEOPARK NASIONAL DARI KETUA KNGI KEPADA GUBERNUR JAMBI
Prinsipnya Geopark mengembangkan KCAG, namun dalam pengembangan meliputi kawasan budi daya, sehingga bisa memunculkan permasalahan internal maupun eksternal. Geodiversity Biodiversity
Lindung
Internal Kawasan Geopark : Harmonisasi
Budidaya
Eksternal Kawasan Geopark : Pemanfaatan
Culturaldiversity Potensi Tambang Potensi Kebun Rakyat Potensi Ruang Budidaya
Mekanisme Rencana Tata Ruang merupakan salah satu solusi sinkronisasi dan harmonisasi dalam pemanfaatan ruang dalam pengembangan GEOPARK
TUJUAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG SESUAI UU NO. 26/2007 ¾
AMAN = Tidak kena Bencana (Banjir, Gempa, Longsor, pasang laut dan lainnya), dalam lingkungan tempat tinggal/ ruang publik juga terjamin rasa aman
¾
NYAMAN = serba mudah, tidak ada kemacetan, pencemaran terkendali, bersih, teratur, asri, hijau, harmoni.
¾
PRODUKTIF Æ sinergis antara sistem transport dan sistem produksi, cost transport murah, efisien sistem pelayanan, living cost murah, mudah lapangan kerja, berdaya saing.
¾
BERKELANJUTAN Æ Mapan ekonomi, Good Governance, lingkungan terjaga dan menempatkan pada kepentingan generasi yang akan datang.
59
SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG Strategic Development Framework Hirarki Sistem Perencanaan Tata Ruang Nasional
Sistem Perencanaan Tata Ruang Provinsi
Rencana Umum TR
RTRWN
RTRWP
RTRWK
Rencana Detail TR
RTR Pulau, Kawasan Tertentu, Kawasan Perbatasan, Kawasan Terpencil
Renc. “Detail” TRWP
RDTR Kab/Kota
Renc. “Teknik” RWP
RTR
Rencana Teknik Ruang
RTR Kawasan
Sistem Perencanaan Tata Ruang Kab/Kota
Adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Siklus Penataan Ruang PERENCANAAN TATA RUANG
PEMANFAATAN RUANG
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 61
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS KAWASAN GEOPARK (UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH)
1. PENGKAJIAN terhadap kondisi LH KAWASAN GEOPARK
2. PERUMUSAN ALTERNATIF PENGEMBANGAN KAWASAN
UU PPLH Pasal 15 ayat (3)
3. REKOMENDASI TUJUAN, KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN GEOPARK yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan
RTR & KLHS ‐ APPROVAL UNESCO HASIL RTR DAN KLHS KAWASAN GEOPARK AKAN MENUNJUKKAN : •
Sinergitas antara geodiversity (geoheritage), biodiversity, cultural diversity dalam konteks penataan ruang dan implementasi program konservasi (geo‐, bio‐ dan cultural diversity)
•
Struktur manajemen pengelolaan (berbasis komunitas masyarakat)
•
Informasi lingkungan untuk pendidikan
•
Kegiatan “knowledge‐based tourism” yang dilaksanakan
•
Pelaksanaan kegiatan ekonomi regional yang berkelanjutan
•
Keterlibatan masyarakat terhadap kegiatan
SESUAI DENGAN APPROVAL UNESCO
PENUTUP •
Geopark yang digagas UNESCO merupakan salah satu alat pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat, yang memadukan tiga keragaman, yaitu keragaman geologi, hayati, dan budaya.
•
Tahun 2012 Indonesia baru memiliki satu GGN, yaitu GEOPARK KALDERA GUNUNG BATUR, namun sampai tahun 2014 ini belum bertambah lagi, karena dari usulan yang dinilai oleh UNESCO masih memiliki kelemahan terutama dalam KELEMBAGAAN dan INDIKASI PROGRAM;
•
Mekanisme penguatan kelembagaan dan indikasi program, diharapkan dapat diperoleh melalui mekanisme RENCANA TATA RUANG KAWASAN, belum bisa dilaksanakan, karena terkendala belum ditetapkannya KCAG dalam RTRW;
•
Melalui forum ini diharapkan mendapatkan MASUKAN dalam MENGEMBANGKAN GEOPARK di Indonesia agar “LEBIH CEPAT LEBIH BAIK” untuk “