GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
KONTRIBUSI POWER TUNGKAI DAN POWER LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN JUMPING SMASH BADMINTON PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SDN 01 SIMPANGAN CIKARANG UTARA Rezki Ridha Kusuma Universitas Islam “45” Bekasi, Jl. Cut Meutia No.83 Bekasi 17113 E-mail:
[email protected] Abstrak: Tujuan penelitian yaitu “untuk mengetahuai Kontribusi Power Tungkai dan Power Lengan Terhadap Kemampuan Jumping Smash Badminton pada Siswa peserta Ekstrakurikuler SDN 01 Simpangan Cikarang Utara”. Permasalahan penelitian adalah “Apakah ada kontribusi power tungkai dan power lengan secara bersama terhadap kemampuan jumping smash badminton pada siswa peserta ekstrakurikuler SDN 01 Simpangan Cikarang Utara?” Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa peserta ekstrakurikuler Badminton SDN 01 Simpangan Cikarang Utara yang berjumlah 20 orang siswa. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik total sampling (yaitu teknik penentuan sample bila seluruh jumlah populasi dijadikan sample) dengan jumlah sebanyak 20 orang siswa peserta ekstrakurikuler. Variabel penelitian ini Power Tungkai, Power Lengan dan Jumping Smash. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes pengukuran olahraga. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan sistem komputerisasi program SPSS 17.00. Hasil analisis data didapat hasil penelitian sebagai berikut: Pengujian hipotesis pertama terdapat kontribusi yang signifikan antara power tungkai terhadap kemampuan jumping smash badminton dan diperoleh nilai korelasi R = 0,81 Pengujian hipotesis kedua terdapat kontribusi yang signifikan antara power lengan terhadap kemampuan jumping samsh badminton dan diperoleh nilai korelasi = 0,83. Pengujian hipotesis ketiga terdapat kontribusi yang signifikan antara power tungkai dan power lengan secara bersama terhadap kemampuan jumping smash badminton dan diperoleh nilai korelasi = 0,88.
Kata-kata kunci: Power Tungkai, Power Lengan, dan Jumping Smash.
sekalipun. Hal ini terbukti dengan banyaknya
PENDAHULUAN Permainan
bulutangkis
dewasa
ini
perkumpulan perkumpulan olahraga bulutangkis
cukup berkembang pesat dan merupakan salah
serta banyaknya pembinaan-pembinaan prestasi
satu olahraga yang mempunyai peluang untuk
baik ditingkat daerah maupun ditingkat intansi
menghasilkan medali di negara Republik
pemerintahan.
Indonesia karena bulutangkis sering diandalkan
bulutangkis
dan di banggakan oleh seluruh warga negara
sekolah maupun pusat-pusat pembinaan. Sejalan
Indonesia. Bulutangkis adalah salah satu jenis
dengan perkembangannya olahraga, prestasi
olahraga permainan yang pada saat ini digemari
yang terbaik merupakan tujuan utama yang
oleh semua lapisan masyarakat dari mulai anak-
diinginkan seorang atlet dan pelatih. Untuk
anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua
mencapai prestai maksimal tidaklah mudah
Selain telah
itu,
pada
dipelajari
saat
ini
dilingkungan
68
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
dalam mewujudkanya, karena prestasi yang
yang
maknsimal
Indonesia. Olahraga Badminton di Indonesia
memerlukan
pembinaan
dalam
jangka waktu yang cukup lama.
sangat
digemari
oleh
masyarakat
mengalami perkembangan yang semakin pesat,
Dalam olahraga bulutangkis, suatu
baik dari segi pembinaan maupun dari segi
prestasi dapat dicapai jika seorang atlet telah
prestasi. Hal ini, terlihat dengan semakin
menguasai
beberapa
faktor
dapat
banyaknya perkumpulan badminton atau pusat
menunjang
terhadap
tercapainya
prestasi
latihan badminton ditiap-tiap sokalah dasar
yang
maksimal. Adapun faktor-faktor utama yang
(SDN)
sangat
ekstrakurikuler usia dini dengan harapan akan
menunjang
dan
diperlukan
dalam
permainan bulutangkis untuk mencapai prestasi
yang
membina
siswa
peserta
berprestasi lebih baik.
yang maksimal adalah kondisi fisik, teknik,
Untuk menjadi pemain badminton yang
taktik, mental. Sehubungan dengan hal ini
baik, seorang pemain harus berlatih secara
Harsono (1988:100) mengatakan:
teratur dan terencana. Selain itu untuk meraih
Tujuan serta sasaran utama dari latihan
prestasi yang tinggi para peserta ekstrakurikuler
atlet
badminton harus memiliki aspek teknik, fisik,
prestasi
taktik dan mental yang baik. Ke-empat aspek
semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal itu
tersebut harus diberikan dan dikondisikan dalam
ada empat aspek-aspek latihan yang perlu
setiap
diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh
olahraga badminton sangat diperlukan beberapa
atlet, yaitu : (a) Latihan Fisik, (b) Latihan
faktor individu, yaitu faktor kondisi fisik yang
Teknik, (c) Latihan Taktik, (d) Latihan Mental.
meliputi : daya tahan, kekuatan, stamina,
atau
training
meningkatkan
adalah
membantu
keterampilan
dan
pelatih
badminton.
Dalam
cabang
Dari pendapat di atas dapat di pastikan
kelincahan, kecepatan, dan power. Faktor teknik
bahwa atlet akan berprestasi apabila di dalam
meliputi pola penyerangan dan pertahanan.
proses latihannya terdapat ke empat aspek
Faktor mental meliputi : Persepsi, motivasi,
tersebut sehingga perkembangan atlet dari segi
sikap dan lain sebagainya.
permainan dan kemampuan dalam keterampilan gerakannya
kian
hari
kian
meningkat.
Sejalan dengan perkembangan olahraga badminton, maka setiap pemain berusaha untuk
Selanjutnya mengenai pentingnya kondisi fisik
meningkatkan
Dinata dan Tarigan (2004:25), mengemukakan
melakukan berbagai teknik, salah satunya adalah
bahwa
sangat
teknik Jumping Smash. Meskipun beberapa
memerlukan fisik yang prima, karena permainan
diantaranya mempunyai gerak permulaan yang
bulutangkis
sama seperti Jumping Smash, lob dari atas
:
“Permainan
memerlukan
bulutangkis
kemampuan
dan
keterampilannya
dalam
kepala dan drop dari atas kepala.
keterampilan gerak yang kompleks”. (2007:1)
Jumping Smash adalah pukulan smash
Mengemukakan bahwa. Olahraga bulutangkis
yang dilakukan dengan terlebih dahulu siswa
atau badminton merupakan salah satu olahraga
harus melompat dan menggunakan daun raket
Menurut
Gunawan
M.
69
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
dari bagian depan sebagai alat pemukulnya.
Dari penjelasan latar belakang masalah
Pukulan Jumping Smash memiliki kelebihan
maka saudara peneliti mangangap betapa
yaitu, datangnya shuttle cock sangat cepat dan
penting penelitian ini. Penelitian ini dilakukan
arah shuttle cock-nya pun menukik kebidang
dengan tujuan Apakah ada kontribusi power
bagian lawan, hal tersebut akan membuat lawan
tungkai dan power lengan secara bersama
kesulitan dalam mengembalikan pukulan smash,
terhadap kemampuan jumping smash badminton
sehingga dapat menghasilkan point untuk si
pada siswa peserta ekstrakurikuler SDN 01
pemukul. Oleh sebab itu pukulan jumping smash
Simpangan Cikarang Utara. Penelitian ini
sangat penting dilakukan dalam permainan
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
badminton karena dapat mematikan lawan .
masukan bagi berbagai pihak yang terkait,
Adapun teknik untuk melakukan pukulan
terutama
Jumping Smash agar tepat, guna dibutuhkan
badminton tingkat SDN dan lebih khususnya
dukungan komponen kondisi fisik yakni power
Jumping
tungkai dan power lengan.
Disamping itu diharapkan juga hasil penelitian
Awal
permasalahan
smash
dengan
pada
permainan
pelajaran
penjas.
yang
ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
timbul dalam penelitian ini adalah penulis
di tanah air pada umumnya dan di Kabupaten
melihat
Bekasi khususnya
bahwa
banyak
pertama
berkenaan
siswa
peserta
ekstrakurikuler badminton di SMPN 3 Cikarang Utara yang memiliki kemampuan pukulan smash
METODE
badminton yang baik. Akan tetapi, hanya sebagian
kecil
pemain
yang
yang membicarakan tentang cara yang dilakukan
mengguanakan teknik jumping smash. Penulis
dalam penelitian dengan usaha menemukan,
meyakini bahwa peranan yang paling dominan
mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran
dalam melakukan Jumping Smash adalah Power
suatu pengetahuan yang menggunakan metode
tungkai dan Power lengan. Kemudian penulis
ilmiah guna memperoleh hasil penyidikan ilmiah
mengamati
dan objektif.
hal-hal
mempengaruhi
apa
atau
saja
jumping
siswa
Metode penelitian adalah suatu ilmu
yang
dalam
Desain penelitian sebagai rancangan atau
badminton. Penulis berpendapat bahwa power
gambaran yang dijadikan sebagai acuan dalam
tungkai dan power lenagn sangat diperlukan
melakukan suatu penelitian. Penelitian ini adalah
dalam
jenis penelitian yang bersifat deskriptif yang
melakukan
jumping
smash
dapat
smash
dalam
badminton. Tetapi penulis belum mengetahui
bertujuan
sebesar apa kontribusi yang diberikan. Sehingga,
kontribusi power tungkai dan power lengan
rasa keingintahuan penulis untuk meneliti
secara bersama terhadap kemampuan jumping
tentang kontribusi power tungkai dan power
smash
lengan terhadap kemampuan jumping smash.
ekstrakurikuler SDN 01 Simpangan Cikarang
untuk
mengetahui
badminton
pada
Apakah
siswa
ada
peserta
Utara. 70
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
Dengan demikian model desain penelitian yang digunakan secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah berikut in
Populasi
Sampel v
Power Tungkai
Power Lengan
Kelincahan
Data
Pengolahan Data
Gambar 2. Peta Cikarang Utara Kab. Bekasi Populasi
Analisis Data
merupakan
keseluruhan
subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa peserta Ektrakurikuler
Kesimpulan
badminton SDN 01 Simpangan Cikarang Utara yang berjumlah 20 orang.
Gambar 1 desain penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Jalan Cibarusah No 69, RT.4/RW.2, Simpangan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17530. Alasan kenapa dipilihnya Tanete Riattang sebagai lokasi penelitian karena lokasinya strategis, mudah di akses juga dekat dari rumah siswa Estrakurikuler Badminton. Selain itu Kepala Sekolah SDN 01 Simpangan Cikarang Utara menyarankan semua kegiatan penelitian dilaksankan disekitar sekolah yang masih berada didalam ruang lingkup sekolah.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan Total Sampling
siswa
peserta
Ekstrakurikuler
badminton yang berjumlah 20 orang siswa. Metode
pengumpulan
data
dari
penelitian ini menggunakan metode pengukuran olahraga 1. metode tes dan pengukuran olahraga: a. Tes Power Tungkai dengan Menggunakan Vertical jump, Nurhasan (2007:190) sebagai berikut: Tujuan
: Mengukur komponen
power tungkai Alat/fasilitas
: Garis Pengukur
71
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
a.
ISSN: 2301-6671
Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas
b.
Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala satuan ukuran,
yang
digantung
pada
dinding, dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka 0 ( Nol ) pada papan skala ukuran 150 cm. c.
Serbuk kapur dan alat penghapus
d.
Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis
Gambar. 3 Tes Vertical Jump
b. Tes Power Lengan Two Hand Medicine Ball-
Pelaksanaan : Orang coba berdiri menghadap
Put, Nurhasan (2007 : 192)
dinding dengan salah satu lengan diluruskan ke
Tujuan
atas, lalu dicatat tinggi jangkauan tersebut. Kemudian orang coba berdiri dengan bagian
: Mengukur komponen Power
(Otot Lengan dan Bahu ) -
samping tubuhnya ke arah tembok, lalu orang
Alat/fasilitas
: Bola Medicine
sebesar 6 pound Pita ukuran
coba mengambil sikap jongkok sehingga lutut
-
Tali
nya membentuk sudut kurang lebih 45 derajat.
-
Kursi
Setelah itu orang coba berusaha melompat
Pelaksanaan : Orang coba duduk tegak
setinggi mungkin. Pada saat titik tertinggi dari
dikursi, sambil kedua tanga memegang bola
lompatan itu ia segera menyentuhkan ujung jari
medicine. Sehingga bola tersebut menyentuh
dari salah satu tangannya pada papan ukuran,
dada. Kemudian kedua tangan mendorong
kemudian mendarat pada kedua kaki. Orang
bola medicine kearah depan sejauh mungkin.
coba diberi kesempatan sebanyak 3 (tiga) kali
Sebelum
percobaan.
medicine, seutas tali dilingkarkan pada dada
Skor : Selisih yang terbesar antara tinggi
orang coba dan ditarik kebelakang, sehingga
jangkauan sesudah melompat, dari tiga kali
badan bersandar pada kursi. Hal ini untuk
percobaan. Tinggi jangkauan diukur dalam
mencegah agar orang coba pada saat
satuan cm.
mendorong bola medicine tidak dibantu
orang
coba
mendorong
bola
dengan gerakan badan ke arah depan. Orang coba diberi kesempatan sebanyak 3 (Tiga) kali percobaan. Skor : Jarak tolakan yang terjauh dari 3 (Tiga) kali percobaan, yang diukur mulai dari tepiluar kursi sampai dengan batas/tanda
72
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
dimana bola medicine jatuh. Diukur dengan cm.
3. Orang tes memukul shuttle cock dengan pukulan jumping smash ke arah sasaran. 4. Orang
tes
diberi
kesemptan
memukul shuttle cock dengan pukulan jumping smash sebanyak lima kali pukulan. Penyekor
: Shuttle cock
yang
dipukul dengan benar dan memenuhi syarat-syarat tes serta jatuh didaerah sasaran, mulai dari dalam, yaitu dari dan
Gambar. 4 Tes Bola Medicine
sejajar dengan garis net kebelakang c. Tes Jumping Smash Badminton Dengan
diberi nilai 4 kemudian 3, 2, dan 1.
Menggunakan tes Jumpimg Smash, Nurhasan
Sedangkan Shuttle cock yang tidak jatuh
(2007 : 235)
pada sasaran tidak diberi nilai, bila
Tujuan
:
Mengukur
jatuh pada bagian garis
sasaran dianggap masuk pada sasaran
keterampilan pukulan jumping smash Alat
shuttle cock
: Alat tulis, lapangan
yang bernilai lebih tinggi. Nilai dari lima kali kesempatan tersebut kemudian
badminton, raket dan shuttlecock. : Orang tes berdiri
dijumlahkan. Jumlah ini merupakan
dengan memegang raket diantara garis
skor dari tes keterampilan pukulan
belakang dan garis service dalam ganda
jumping smash.
Pelaksanaan
pada sisi lapangan. (Lihat tanda X pada
pelaksanaan tes
gambar lapaangan). 1. Pengumpan
Untuk lebih jelasnya mengenai
berdiri
dengan
memegang raket dan shuttle cock
ketepatan pukulan
jumping smash diatas dapat dilihat pada gamabar berikut ini :
didaerah service pada lapangan yang berlawanan dengan orang tes,(lihat gambar Y pada gamabar lapangan). 2. Setelah aba-aba ya atau bunyi pluit, pengumpan melakukan service jauh
Gambar.5 Lapangan untuk Clear Test
sehingga shuttle cock melambung tinggi dari kepala orang tes..
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Analisis Dalam membuktikan ada atau tidaknya kontribusi antara power 73
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
tungkai dan power lengan
terhadap
kemampuan jumping smash badminton pada siswa peserta ekstrakurikuler SMPN 3 Cikarang Utara, maka penulis mengolah dan menganalisis data yang terkumpul dengan menggunakan
teknik
langkah-langkah
Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelompok
L
Data
Adapun
tungkai
diambil
sebagai
Power
Keterangan
tabel
Power
statistik.
yang
Lo
0,1185 0,190
Normal
0,190
Normal
0,1133 0,190
Normal
0,081
lengan
berikut, yaitu: 1. Mencari rata-rata, simpangan baku dan varians dari ketiga variabel penelitian Tabel 1 Hasil Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians
Kelompok Rata- Simpangan Varians Data
rata
Baku
Power
31,15
3,63
Jumping smash
Dari hasil pengujian tersebut, dapat dilihat bahwa Lo lebih kecil dari L tabel, sehingga
13,17
hipotesis
Kesimpulannya
nol
diterima.
semua data berdistribusi
normal. Maka data hasil pengetesan dan
tungkai
pengukuran yang dilakukan adalah normal.
Power
3,18
0,24
0,057
7,85
1,92
3,68
lengan Jumping
3. Mencari Homogenitas Data Tabel 3 Hasil perhitungan Homogenitas
smash
X² hitung
X² table
-10,93
28,90
2. Pengujian normalitas data Setelah diketahui nilai rata-rata dan simpangan baku dari setiap variabel, langkah selanjutnya adalah menghitung normalitas distribusi. Untuk mengetahui apakah
skor
tersebut
normal
atau
tidak,
melakukan
berdistribusi
maka
pendekatan
penulis
dengan
uji
liliefors. Berikut hasil penghitungan uji normalitas data:
Batas kritis penolakan dan penerimaan hipotesis adalah : Ho diterima, bila nilai X² hitung lebih kecil dari X² tabel, atau data homogen. Ho ditolak, bila nilai X² hitung lebih besar dari X² tabel, atau data tidak homogen. Dari hasil di atas ternyata nilai X² hitung (-10,93) < X² tabel (28,90) sehingga hiotesis
diterima.
Kesimpulannya
adalah bahwa ketiga cara pengetesan tersebut mepunyai variansi yang sama besar (Homogen). 74
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
4. Pengujian Hipotesis Selanjutnya, kontribusi
dari
Selanjutnya
untuk
kedua
mengetahui
variabel
bebas
sebagai berikut: Tabel 5 Hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasi
melakukan analisis melalui beberapa tahap
No Variabel
dibawah ini. a. Koefisien korelasi Untuk korelasi antara
mengetahui
besarnya
menguji
signifikansi koefisien korelasi dengan hasil
terhadap variabel terikat, maka penulis
perhitungan seperti dijelaskan pada bagian
penulis
1 2
X1Y X2Y
t t hitung tabel 5,49 2,101 8,87 2,101
Kesimpulan Signifikan Signifikan
Power tungkai dan Dari tabel di atas dapat disimpulkan
Power lengan , penulis merumuskan bahwa:
sebagai berikut:
a) t hitung dari power tungkai terhadap Tabel 4 Hasil penghitungan koefisien korelasi
No 1 2 3
Variabel Power tungkai terhadap jumping smash (X1Y) Power lengan terhadap jumping smash (X2Y) Power tungkai dan power lengan terhadap jumping smash
kemampuan jumping smash badminton (X1Y) sebesar 5,49 angka tersebut lebih
R
besar dari t tabel yang berada pada α =
0,79
0,05 dan n = 20 sebesar 2,101 maka
0,90 0,92
hipotesis ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat kontribusi yang signifikan antara
power
tungkai
terhadap
kemampuan jumping smash badminton. b) t hitung dari power lengan terhadap
Dari tabel diatas dapat disimpulkan
kemampuan jumping smash badminton (X2Y) sebesar 8,87 angka tersebut lebih
bahwa: a) Nilai korelasi antara power tungkai
besar dari t tabel yang berada pada α =
terhadap jumping smash badminton
0,05 dan n = 20 sebesar 2,101 maka
(X1Y) adalah sebesar r = 0,79
hipotesis ditolak. Kesimpulannya adalah
b) Nilai korelasi antara power lengan
terdapat kontribusi yang signifikan
terhadap jumping smash badminton
antara
(X2Y) adalah sebesar r = 0,90
kemampuan jumping smash badminton.
c) Nilai korelasi antara power tungkai dan
power
lengan
terhadap
6. Koefisien korelasi ganda
power lengan terhadap jumping smash
Selanjutnya penulis menghitung uji
badminton (X1X2Y) adalah sebesar r
koefisien korelasi ganda dengan hasil sebagai
=0,92
berikut :
d) Signifikansi koefisien korelasi 5. signifikansi koefisien korelasi 75
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
Tabel 6 Hasil penghitungan uji koefisien korelasi ganda Variabe R F F Keteranga l
X1X2Y
0,92
hitun
tabe
g
l
44,68
3,59
n
sebesar = 62,41 sedangkan presentase dukungan power lengan terhadap kemapuan jumping smash badminton yaitu sebesar = 81 . Dengan demikian kontribusi antara power tungkai dan power lengan terhadap kemapuan jumping
Signifikan
smash badmminton saling mendukung. Akan tetapi, power tungkai yang paling besar
Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara power tungkai
dukungannya terhadap badminton, yaitu sebesar = 62,41
dan power lengan terhadap kemampuan jumping smash badminton adalah R = 0,92 . Setelah dilakukan penghitungan diperoleh nilai F hitung = 44,68 kemudian dilakukan uji F dengan taraf nyata dan dk =
20 diperoleh harga F tabel
Dengan demikian F hitung lebih besar daripada F table = 3,59 sehingga hipotesis ditolak atau korelasi signifikan. Kesimpulannya terdapat kontribusi yang signifikan antara power tungkai dan power lengan terhadap kemapuan jumping
Selanjutnya penulis mencari hasil presentase antara power tungkai dan power lengan terhadap kemampuan jumping smash badminton. Hasil perhitungan presentase tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu: Tabel 7 Presentase Dukungan X1 dan X2 Terhadap Y Koefisie Presentas Variabe n e (r)² 100 l korelasi Dukunga (r) n
X2Y
0,90
statistik terhadap hasil pengetesan antara power tungkai dan power lengan terhadap kemampuan jumping
samsh badminton, maka penulis
gambarkan hasilnya sebagai berikut: 1. Hasil pengolahan data antara power tungkai
(X1)
terhadap
kemapuan
jumping samsh badminton.(Y) diperoleh
hitung = 5,49 dan t tabel = 2,101.Dapat
7. Presentase dukungan
0,79
Setelah dilakukan perhitungan secara
koefisien korelasi rx1y = 0,79 dengan t
smash badminton.
X1Y
SIMPULAN
(0,79)² 100 (0,90)²10 0
62,41
dilihat bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (2,101) berarti kontribusi power tungkai terhadap kemapuan jumping smash badminton adalah signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang positif antara power tungkai
terhadap kemampuan
jumping smash badminton. 2. Hasil pengolahan data antara power lengan (X2) terhadap kempuan jumping smash badminton (Y) diperoleh koefisien
81
korelasi rx2y = 0,90 ,dengan t hitung = 8,87 dan t tabel (2,101 ) berarti terdapat
Berdasarkan tabel di atas, diketahui
kontribusi yang fositip antara power
presentase dukungan power tungkai terhadap
lengan terhadap kempuan jumping smash
kemampuan jumping smash badminton yaitu 76
GENTA MULIA Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 – 77
ISSN: 2301-6671
badminton adalah signifikan. Sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
kontribusi yang positif antara power lengan terhadap kempuan jumping smash badminton. 3. Hasil pengolahan data antara power tungkai (X1) terhadap kempuan jumping samsh badminton (Y) diperoleh koefisien
Harsono.(1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : PT. Dirjen Dikti P2LPT Sajoto. (2002) . Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan kondisi fisik. Semarang: Effhar dan Dahara Prize. Sajoto. (2003). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga . Semarang : Dahara prize.
korelasi Ry,x1x2 =0,92 dengan f hitung =44,68 dan f tabel (3,59) berarti kontribusi
power
tungkai
terhadap
kemapuan jumping smash badminton adalah
signifikan.
Sehingga
dapat
disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang positif power tungkai dan power lengan terhadap kempuan jumping smash
Nurhasan, dan Cholil,Hasanudin. 2007. Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : UPI Universitas Pendidikan Indonesia. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rienka Cipta. Suharismi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
badminton.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. Sejarah Badminton , Sejarah Bulu Tangkis,Peraturan Permainan Bulu Tangkis. 2013. Diakses: 13 juni 2017 http://teknikbermain.blogspot.com/2012 /05/sejarah-badminton-sejarahbulutangkis.htmlAslan, Dinata, Marta &Tarigan Herman. 2004. Bulu Tangkis.Ciputat. Cerdas Jaya.. Gunawan, S. G. 2007, Farmakologi dan Terapi, FKUI. Jakarta. Gunawan. 2010, Pengaruh Pemberian Alkohol Terhadap Derajat Nekrosis Ginjal Tikus Putih Galur Wistar. Perpustakaan Universitas Islam Sultan Agung.
77