Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
ANALISIS RASIO CAMEL SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR PERBANKAN (Studi Kasus pada PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2016)
Sutri Handayani Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
[email protected]
ABSTRAK Perbankan menurut UU No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan dana-dananya. Melihat begitu pentingnya peranan perbankan, maka sebagai sebuah perusahaan, Bank didorong untuk lebih efisien dan selektif dalam mengelolah, mempertahankan dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih professional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana perkembangan kinerja keuangan pada PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk secara keseluruhan berdasarkan analisis rasio CAMEL (CAR, DER, NPL, NIM, ROA, ROE, BOPO, dan LDR) selama periode 2014-2016, dan apakah kinerja keuangan pada PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk sudah menunjukkan kinerja keuangan yang baik. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka untuk menelusuri performance atau kinerja keuangan perusahaan pada PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 sampai dengan 2016 berdasarkan rasio keuangan CAMEL. Sampel dalam penelitian ini adalah PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk yang Terdaftar di BEI periode 2014-2016. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi dan riset internet. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis CAMEL pada laporan keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan secara keseluruhan perkembangan rasio CAMEL pada PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk periode 20142016 mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahunnya, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi bank dalam masalah riil seperti masalah jangka panjang yaitu kebangkrutan. Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan atau kinerja keuangan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk diketahui bahwa di tahun 2014 sebesar 86,85% dengan predikat sehat, tahun 2015 turun menjadi 76,49% dengan predikat cukup sehat dan di tahun 2016 turun lagi menjadi 68,82% dengan predikat cukup sehat. Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk di tahun 2014 sebesar 86,46%, tahun 2015 naik menjadi 89,80% dan pada tahun 2016 turun menjadi 87,92% dengan predikat sehat secara keseluruhan. Kata Kunci : Rasio CAMEL, Kinerja Keuangan, PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
465
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
menggunakan berbagai teknik analisis,
1. PENDAHULUAN Perbankan menurut UU No. 10
diantaranya adalah dengan menggunakan
Tahun 1998, Bank adalah badan usaha
teknik analisis rasio. Analisis rasio
yang menghimpun dana dari masyarakat
merupakan analisis
dalam
dan
untuk mengetahui hubungan pos-pos
masyarakat
yang ada dalam suatu laporan keuangan
dalam bentuk kredit dan atau bentuk
atau pos-pos antara laporan keuangan
bentuk
rangka
neraca dan laporan laba rugi (Kasmir,
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2012 : 72). Analisis rasio keuangan
Bank merupakan lembaga keuangan
digunakan sebagai teknik analisis yang
yang menjadi tempat bagi perusahaan,
sering
badan-badan pemerintah dan swasta,
perusahaan atau bank, karena ini adalah
maupun perorangan menyimpan dana-
teknik yang paling cepat yang digunakan
dananya. Melihat begitu pentingnya
untuk
peranan perbankan, maka sebagai sebuah
bank.
bentuk
menyalurkannya
lainnya
simpanan kepada
dalam
kali
yang digunakan
dipakai
oleh
semua
mengetahui kinerja keuangan
perusahaan, Bank didorong untuk lebih
Kinerja suatu bank dapat dilihat dari
efisien dan selektif dalam mengelolah,
aspek likuiditas, yaitu penilaian atas
mempertahankan
kemampuan
dan
melaksanakan
bank
untuk
membayar
hutang-hutangnya
terutama
manajemen perusahaan menjadi lebih
semua
professional.
simpanan tabungan, giro, dan deposito
Menurut Baridwan (2004 : 17)
pada saat ditagih dan dapat memenuhi
Laporan keuangan adalah ringkasan dari
setiap permohonan kredit (Kasmir, 2008
suatu proses pencatatan, merupakan
:
suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
perbankan pada umumnya berdasarkan
keuangan yang terjadi selama selama
Surat
tahun buku yang bersangkutan. Laporan
No.13/24/DPNP
Jakarta
tanggal
keuangan bank dapat dijadikan ukuran
Oktober
terdiri
dari
kinerja suatu bank dengan melakukan
penilaian,
analisis laporan keuangan (Pharaton dkk,
Management, Earning, Liquidity yang
2013 : 01 - 02). Perhitungan yang
biasanya disebut dengan CAMEL. Untuk
dilakukan untuk menganalisis kinerja
mengetahui
keuangan bank dapat dilakukan dengan
keuangan
466
50).
Ukuran
kinerja
Edaran
Bank
2011 yaitu
:
sejauh
keuangan
Indonesia
Capital,
mana
perusahaan
25
aspek Assets,
kinerja dapat
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
menggunakan
ISSN 2502 - 3764
berbagai
rasio,
Barat,
BPD
Sumatera
Selatan
dan
diantaranya total aset, rasio kecukupan
Bangka Belitung, BPD Sumatera Utara,
modal atau Capital Adequacy Ratio
BPD Yogyakarta (http://www.bi.go.id/).
(CAR), NPL-Gross (Non Performing
Penelitian ini memiliki perbedaan
Loan) atau kredit bermasalah), Return
dengan penelitian yang sebelumnya,
On Asset (ROA) dan Return On Equity
karena
(ROE) untuk laba, Net Interest Margin
Pembangunan Daerah
(NIM), dan Loan to Deposit Ratio
obyek dalam penelitian ini, yang mana
(LDR).
Bank
Pembangunan
sering
digunakan
Bank yang diteliti dalam penelitian
peneliti
memilih
Bank
(BPD) sebagai
Daerah
dalam
belum
penelitian-
ini adalah Bank Pembangunan Daerah
penelitian terdahulu yang mana mereka
yang mana merupakan bank milik
lebih
pemerintah daerah tingkat provinsi dan
konvensional lainnya sebagai obyek
sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
penelitian yang sudah
Bank Pembangunan Daerah merupakan
Bursa
bank yang pendirian dan modalnya
pembangunan
dimiliki
peranan
Terdapat
oleh
pemerintah
sebanyak,
daerah.
26
Bank
cenderung
Efek
memakai
terdaftar dalam
Indonesia, daerah
sangat
peningkatan
bank
serta
bank
mempunyai
penting
untuk
perekonomian
dan
Pembangunan Daerah di Indonesia yang
pembangunan daerah. Maka dari itu,
mana terdiri dari : BPD Aceh, BPD Bali,
supaya bank pemerintah daerah dapat
BPD Bengkulu, BPD DKI, BPD Jambi,
tumbuh
BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Barat dan
persaingan perbankan yang kompetitif,
Banten,
BPD
maka seharusnya bank pemerintah harus
Kalimantan Timur, BPD Kalimantan
mempunyai kinerja keuangan yang baik.
Tengah, BPD Kalimantan Barat, BPD
Kinerja keuangan yang disajikan oleh
Kalimantan Selatan, BPD Lampung,
bank dapat digunakan pihak-pihak yang
BPD Maluku, BPD Nusa Tenggara
terkait seperti investor, kreditor, dan
Barat, BPD Nusa Tenggara Timur, BPD
pihak-pihak lain dalam memprediksi
Papua,
kinerja keuangan di masa yang akan
BPD
BPD
Jawa
Riau,
Timur,
BPD
Sulawesi
Tenggara, BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, BPD Sulawesi Tengah, BPD Sulawesi Utara, BPD Sumatera
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
dan
berkembang
di
era
datang. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
sangat
tertarik
melakukan
467
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
penelitian yang berjudul “Analisis Rasio CAMEL
Sebagai
Dasar
Kinerja
Keuangan
Pengertian bank menurut PSAK
Penilaian
Nomor 31 dalam Standar Akuntansi
Sektor
Keuangan (1999 : 31) adalah, bank
Pada
Perbankan” (Studi Kasus pada PT. Bank
merupakan
Pembangunan Daerah, Tbk yang Listing
berperan sebagai perantara keuangan
di BEI Periode 2014-2016). Dengan
(financial intermediary) antara pihak-
tujuan penelitian ini adalah sebagai
pihak yang memiliki kelebihan dana
berikut : (1) Untuk mengetahui dan
(surplus unit) dengan yang memerlukan
menganalisis bagaimana perkembangan
dana
kinerja
Bank
lembaga yang berfungsi memperlancar
secara
lalulintas pembayaran. Falsafah yang
keseluruhan berdasarakan analisis rasio
mendasari kegiatan usaha bank adalah
CAMEL selama periode 2014-2016. (2)
kepercayaan
Untuk mengetahui dan menganalisis
tampak dari kegiatan pokok bank yang
apakah kinerja keuangan pada PT. Bank
menerima simpanan dari masyarakat
Pembangunan
sudah
yang kelebihan dana dalam bentuk giro,
menunjukkan kinerja keuangan yang
tabungan serta deposito berjangka dan
baik.
memberikan kredit kepada pihak yang
keuangan
Pembangunan
pada
Daerah,
PT. Tbk
Daerah,
Tbk
suatu
(defisit
lembaga
unit),
serta
masyarakat.
yang
sebagai
Hal
ini
memerlukan dana. Berdasarkan definisi-definisi di atas
2. TINJAUAN PUSTAKA
maka dapat disimpulkan bahwa bank
2.1 Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang
adalah
lembaga
keuangan
menghimpun dana dari masyarakat
kegiatannya
dalam
menyalurkan dana dari dan kepada
bentuk
menyalurkannya
simpanan kepada
dan
masyarakat
masyarakat
menghimpun
yang
yang
memiliki
dan
fungsi
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
memperlancar lalu lintas pembayaran
bentuk
(Sari, 2011 : 12).
lainnya
meningkatkan
hidup
rangka rakyat
Jenis-jenis perbankan di Indonesia
banyak. Pengertian tersebut memiliki
dapat ditinjau dari berbagai segi antara
kandungan filosofis yang tinggi (Bank
lain (Kasmir, 2008 : 17 - 19) :
Indonesia, 2010).
a. Dilihat dari segi jenisnya
468
taraf
dalam
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Menurut UU RI No.10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari: 1) Bank
Umum,
yaitu
melaksanakan secara
bank
kegiatan
konvensional
yang dimiliki oleh badan usaha yang yang
usahanya dan
Nasional termasuk pula bank-bank
atau
berbentuk koperasi. 3) Bank Milik Koperasi Akte
pendirian
dan
sahamnya
berdasarkan prinsip syariah yang
dimiliki oleh koperasi yang berbadan
dalam kegiatannya memberikan jasa
hukum.
dalam lalu lintas pembayaran.
4) Bank Milik Asing
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu
bank
yang
melaksanakan
Merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta
kegiatan usaha secara konvensional
asing
atau berdasarkan prinsip syariah
negara.
yang
dalam
kegiatannya
tidak
maupun
pemerintah
suatu
5) Bank Milik Campuran
memberikan jasa dalam lalu-lintas
Merupakan bank yang kepemilikan
pembayaran.
sahamnya dimiliki oleh pihak asing
b. Dilihat dari segi kepemilikannya,
dan pihak swasta nasional. Di mana
dibagi menjadi:
kepemilikan
1) Bank Milik Pemerintah
mayoritas
Merupakan bank yang akte pendirian maupun modalnya dimiliki pemerintah,
sehingga
oleh
seluruh
sahamnya dipegang
secara
oleh
warga
negara Indonesia. c. Dilihat dari segi statusnya 1) Bank Devisa
keuntungan bank ini dimiliki oleh
Merupakan
pemerintah pula (BUMN maupun
melaksanakan transaksi keluar negeri
BUMD).
atau yang berhubungan dengan mata
2) Bank Milik Swasta Nasional
bank
yang
dapat
uang asing secara keseluruhan.
Merupakan bank yang seluruh atau
2) Bank Non-Devisa
sebagian
besarnya
dimiliki
oleh
Merupakan
bank
swasta
nasional
serta
akte
mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi
swasta,
sehingga tidak dapat melaksanakan
pula
pembagian
keuntungannya diambil oleh swasta
bank
belum
pendiriannya pun didirikan oleh begitu
sebagai
yang
devisa,
transaksi seperti halnya bank devisa.
pula. Dalam Bank Swasta Milik
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
469
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
d. Dilihat dari segi cara menentukan
ketentuannya diatur dalam UU No.
harga
13/1962. Bank
Jenis bank jika dilihat dari segi atau
tujuan untuk membantu melaksanakan
caranya dalam menentukan harga,
pembangunan yang merata keseluruh
baik harga jual maupun harga beli
daerah
terbagi dalam dua kelompok yaitu :
(http://agustyalisdayanti.blogspot.com).
1) Bank
berdasarkan
prinsip
ini didirikan dengan
di
Indonesia
Dengan UU No. 13/1962 ditetapkan
konvensional
ketentuan-ketentuan
Merupakan bank yang melakukan
pembangunan
investasi yang halal, berdasarkan
Mengenai kedudukan kelembagaannya,
prinsip perangkat bunga.
BPD berada di dalam lingkungan
2) Bank berdasarkan prinsip syariah
pokok
bank
daerah
Depdagri, sedangkan perbankan
(BPD).
untuk aspek
Merupakan bank dengan prinsip
teknis
dan
teknis
bagi hasil, jual beli atau sewa,
perusahaannya,
bank-bank
tersebut
melakukan investasi yang halal saja.
mendapat pengawasan dan bimbingan dari BI dan Bapindo. Syarat-syarat
2.2
Bank
Pembangunan
Daerah
pembukaan kantor-kantor cabang dan perwakilan serta BPD ditetapkan dalam
(BPD) Dalam
bidang
pemerintah
pada
mendirikan Indonesia
pembangunan, 25
Bank (Bapindo)
Mei
Surat Keputusan Menteri UBS No.
1960
6/63/Kep/MUBS tertanggal 17 April
Pembangunan
1963. Jumlah BPD berkembang dari 2
dengan
tugas
bank pada tahun 1959 menjadi 22 bank
utama untuk membantu pemerintah
pada tahun 1965. Jumlah kantor cabang
dalam
juga berkembang dari satu cabang
membiayai
usaha-usaha
pembangunan nasional. Sebelumnya, fungsi
bank
telah
Bank pembangunan daerah adalah
dijalankan oleh Bank Industri Negara
merupakan bank yang sebagian atau
(BIN)
seluruh
yang
pembangunan
(1959) menjadi 17 cabang (1965).
kemudian
fungsinya
sahamnya
dimiliki
oleh
dimasukkan ke dalam Bapindo pada 17
Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi
Agustus
(Bank
pemerintah
1960. juga
Pembangunan
470
Selain
Bapindo,
membentuk
Daerah
(BPD)
Indonesia,
2010).
Bank
Bank
Pembangunan Daerah (BPD) sebagai
yang
salah satu bank yang ada pada sistem
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
perbankan nasional memiliki fungsi dan
provinsi mempunyai satu BPD tetapi
peran yang signifikan dalam konteks
ada juga BPD yang harus melayani dua
pembangunan ekonomi regional karena
provinsi. Nama 26 BPD di Indonesia
BPD
adalah:
mampu
membuka
jaringan
pelayanan di daerah-daerah dimana secara
ekonomis
tidak
Tabel 1. Bank Pembangunan Daerah di
mungkin
Indonesia
dilakukan oleh bank swasta. UndangUndang No. l3 tahun 1962 tentang asas-
Bank No.
mengatakan
berkerja
sebagai
perekonomian
bahwa
daerah
untuk
kehidupan
meningkatkan masyarakat
menyediakan pembiayaan
1.
BPD Aceh
Daud Beureueh No. 24, Banda Aceh
dan
menggerakkan pembangunan ekonomi daerah
Jl. Teuku. H. M.
BPD
pengembangan
Jl. 2.
BPD Bali
serta
melaksanakan
dan
menyimpan kas daerah (pemegang
3.
BPD Bengkulu
Mandala,
Jl. Basuki Rachmat 6, Bengkulu Jl. Ir. H. Juanda III
4.
BPD DKI
No.
/
7-9,
Jakarta
10120 Jl. Jend. A. Yani No.
penyimpanan kas daerah) disamping menjalankan kegiatan bisnis perbankan
Puputan
Renon, Denpasar
serta
pembangunan di daerah, menghimpun dana
Raya
Niti
taraf
keuangan
Alamat
Daerah
asas Ketentuan Bank Pembangunan Daerah
Pembangunan
5.
BPD Jambi
18,
Telanaipura,
(Hasan dkk, 2010). Sementara itu
Jambi
KEPMENDAGRI No. 62 Tahun 1999
Gedung Grinatha Jl.
tentang
pedoman organisasi dan tata
6.
kerja bank pembangunan daerah pasal 2
untuk
perekonomian
mengembangkan dan
Jawa Pemuda
Tengah
7.
menggerakkan
Semarang,
BPD
Jawa
Barat
dan
Banten
pembangunan daerah melalui kegiatan BPD sebagai Bank.
8.
Sampai saat ini ada 26 BPD yang ada
di
Indonesia,
rata-rata
setiap
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
No.
142, Jawa
Tengah 50132
juga mengatakan bahwa BPD dibangun adalah
BPD
9.
BPD Timur BPD
Jawa
Jl. Naripan No. 12 14, Bandung 40111 Jl. Basuki Rakhmat No.
98-104,
Surabaya Jl. Jend. Sudirman
471
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Bank No.
Bank
Pembangunan
Alamat
No.
Pembangunan
Daerah Kalimantan
Daerah No. 33, Samarinda
Tenggara
Sutoyo
Timur
10.
11.
12.
BPD
Jl. R. T. A. Milono
Kalimantan
No.
Tengah
Raya 73111
BPD
Jl. Rahadi Oesman
Kalimantan
No. 10, Pontianak
Barat
78117
BPD
Jl.
Kalimantan
Mangkurat No. 7,
Selatan
Banjarmasin 70111
12,
BPD Lampung
BPD Sulawesi Jl. 20.
22.
15.
Nusa
Tenggara
23.
Betung,
BPD 16.
Tenggara
17.
BPD Papua
Jl. Raya Pattimura 9,
18.
19.
472
Kepri
24.
Ambon 97124
Riau
Emmy
Saelan
Komp Mall Tatura
Jl. Sam Ratulangi No.
9,
Manado
95111
BPD Sumatera Jl. Pemuda No. 21, Barat
Padang 25117 Gubernur
dan 07 Kel. Silaberanti
Bangka
Kec. Seberang Ulu I
Belitung
Jakabaring Palembang
Jl. W.J. Lalamentik No. 102, Kupang, Tenggara
26.
BPD Sumatera Jl. Imam Bonjol No. Utara
18, Medan 20152
BPD
Jl. Tentara Pelajar
Yogyakarta
No. 7, Yogyakarta
Timur, 85000
Sumber : http//www.bi.go.id/ (data
Jl. Ahmad Yani 5-7,
diolah)
Jayapura
99111,
2.3 Pengertian Kinerja Keuangan
Jl. Jend. Sudirman No. 377, Pekanbaru 28116
BPD Sulawesi Jl.
H.
Selatan
Jl. Pejanggik No. 30,
Kotak Pos 1536 BPD
Jl.
BPD Sumatera Ahmad Bastari No.
Nusa
Timur
Sam
Palu Kav. 36, Palu
BPD Sulawesi Utara
Dr.
Makassar 90125
Jl.
25. Nusa
Tengah
Lampung
Mataram
Barat
BPD Sulawesi
Wolter
35215
BPD
Sulawesi
dan Ratulangi No. 16,
Lambung
Bandar
BPD Maluku
Selatan
Sulawesi Barat
21.
Teluk
95,
Tenggara
Palangka
Monginsidi No. 182,
14.
No.
Kendari,
Jl.
13.
Alamat
May.
Jend.
Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator, antara lain melalui laporan
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
keuangan
perusahaan
yang
gandakan kekayaannnya. Pada proses
bersangkutan.
Berdasarkan
laporan
inilah dapat diukur kinerja perusahaan
keuangan ini dapat dihitung sejumlah
khususnya keuangan dalam melipat
rasio keuangan yang umum digunakan
gandakan kekayaannya untuk dapat
sebagai dasar di dalam penilaian kinerja
bertahan dan berkembang.
perusahaan. Kinerja keuangan adalah penilaian
tingkat
efisiensi
Dari penjelasan diatas maka dapat
dan
diambil suatu kesimpulan mengenai arti
produktivitas yang dilakukan secara
kinerja keuangan yaitu merupakan suatu
berkala atas dasar laporan manajemen
alat
dan laporan keuangan yang merupakan
perusahaan berdasarkan kemampuan
pencerminan
organisasi
prestasi
yang
dicapai
perusahaan (Tambunan, 2007 : 128). Kamus besar Bahasa
sesuatu
yang
Indonesia
dicapai
atau
penilaian
kinerja
perusahaan
dalam
mempertahankan dan mengembangkan
mendefinisikan kinerja (performance) adalah
ukur
kekayaannya
sebagai
pencerminan
prestasi yang dicapai perusahaan.
atau
prestasi yang diperlihatkan. Kinerja keuangan dapat diukur dengan efisiensi,
2.4 Pengertian Laporan Keuangan Setiap
perusahaan,
baik
bank
sedangkan efisiensi bisa diartikan rasio
maupun non bank pada suatu waktu
perbandingan
dan
(periode tertentu) akan melaporkan
keluaran. Menurut Mulyadi (2001 :
semua kegiatan keuangannya. Laporan
293),
kinerja organisasi merupakan
keuangan ini bertujuan memberikan
usaha cerdas yang kompleks yang
informasi keuangan perusahaan, baik
menjanjikan
kepada pemilik, manajemen, maupun
antara
hasil
masukan
signifikan
dan
berjangka panjang. Dalam lingkungan
pihak
bisnis yang stabil dan persaingan yang
terhadap laporan tersebut.
tidak
begitu
organisasi
signifikan, perusahaan
kinerja berupa
luar
Laporan
yang
berkepentingan
keuangan
perusahaan
merupakan salah satu sumber informasi
penciptaan kekayaan dalam jumlah
yang
memadai. Dalam llingkungan bisnis
informasi lainnya seperti informasi
yang kompetitif untuk dapat bertahan
industri, kondisi perekonomian, kualitas
hidup
organisasi
manajemen dan lain sebagainya. Pada
melipat
mulanya laporan keuangan bagi suatu
dan
perusahaan
tumbuh, harus
mampu
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
sangat
penting
di
samping
473
Volume II No. 2, Juni 2017
perusahaan penguji”
hanyalah dari
ISSN 2502 - 3764
sebagai
pekerjaan
“alat bagian
dan
geografis
serta
pengungkapan
pengaruh perubahan harga.
pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai
2.5 Analisis Rasio Keuangan
alat penguji saja tetapi juga sebagai
(CAMEL)
dasar untuk dapat menentukan atau
Untuk
mengetahui
kondisi
menilai posisi keuangan perusahaan
keuangan suatu bank maka dapat dilihat
tersebut, di mana dengan hasil analisa
laporan keuangan yang disajikan oleh
tersebut
yang
suatu bank secara periodik. Laporan ini
suatu
juga sekaligus menggambarkan kinerja
mengetahui
bank selama periode tersebut (Kasmir,
posisi keuangan suatu perusahaan serta
2004). Menurut Kasmir (2012 : 104),
hasil-hasil yang telah dicapai oleh
rasio keuangan merupakan kegiatan
perusahaan
adanya
membandingkan angka-angka yang ada
laporan keuangan dari perusahaan yang
dalam laporan keuangan dengan cara
bersangkutan.
membagi satu angka dengan angka
pihak-pihak
berkepentingan
mengambil
keputusan.
untuk
Jadi
tersebut
perlu
Menurut PSAK No. 1 Tahun 2010
lainnya. Perbandingan dapat dilakukan
yaitu sebagai berikut, laporan keuangan
antara
merupakan bagian dari proses pelaporan
komponen lain dalam
keuangan. Laporan
keuangan atau antar komponen
lengkap
biasanya
keuangan yang meliputi
satu
komponen
dengan
satu laporan yang
neraca,
ada diantara laporan keuangan. Rasio
laporan laba rugi, laporan perubahan
keuangan yang lazim digunakan dalam
posisi keuangan (yang dapat disajikan
menilai tingkat kesehatan bank untuk
dalam berbagai cara misalnya, sebagai
menentukan
laporan arus kas, atau laporan arus
atau
dana), catatan dan laporan lain serta
Capital, Assets, Management, Earning,
materi penjelasan
Liquidity yang biasanya disebut dengan
yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan.
tidak
suatu bank bermasalah adalah
rasio
keuangan
CAMEL.
Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, informasi keuangan
474
3. METODOLOGI PENELITIAN
misalnya,
Jenis penelitian ini yaitu penelitian
segmen industri
dengan metode deskriptif kuantitatif
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
yaitu data penelitian berupa angka-
adalah
angka
sumber data yang telah dikumpulkan
dan
statistik
analisis
(Sugiyono,
menggunakan
merupakan
dan dilaporkan oleh orang lain terlebih
Penelitian ini termasuk dalam jenis
dahulu dan data tersebut relavan dengan
penelitian Deskriptif Kuantitatif karena
permasalahan dan fokus penelitian.
data-data yang diperoleh berupa angka-
Data sekunder
angka untuk menelusuri performance
Laporan Laba Rugi yang dimiliki oleh
atau kinerja keuangan perusahaan pada
PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk
PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk
yang
yang
Indonesia selama periode 2014-2016
dalam
:
sekunder,
03).
terdaftar
2010
data
Bursa
Efek
berupa Neraca dan
terdaftar
dalam
melalui
dengan
rasio
Pembangunan Daerah, Tbk itu sendiri,
keuangan CAMEL. Teknik sampling
www.idx.co.id, maupun www.bi.go.id.
dalam
Teknik
berdasarkan
penelitian
ini
menggunakan
PT.
Efek
Indonesia selama periode 2014 sampai 2016
website
Bursa
pengumpulan
Bank
data
yang
Purposive Sampling yang termasuk
digunakan adalah metode observasi dan
dalam Nonprobability Sampling yaitu
riset internet (online research).
data-data yang berkaitan dengan analisa rasio
keuangan
Pembangunan
Untuk menganalisis data yang telah
pada
PT.
Bank
terkumpul,
selanjutnya
Daerah,
Tbk
yang
menggunakan alat-alat analisis rasio
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
sebagai
selama periode 2014-2016. Dengan
sebagai berikut :
kriteria : (1) Perusahaan PT. Bank
1.
Pembangunan
Daerah,
Tbk
yang
pemecahan
penulis
masalah
yaitu
Capital (Permodalan) a. Capital Adequacy Rasio (CAR)
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2014-2016. (2) Laporan keuangan
PT. Bank Pembangunan b. Debt to Equity Ratio (DER)
Daerah, Tbk yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 (yang konsisten dalam melaporkan setiap tahunnya).
2.
Quality Assets (Kualitas Aset) a. Non Performing Loan (NPL)
Berdasarkan sifatnya, jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
475
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
c. Rasio
Beban
Operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional (BOPO) 3.
Management (Manajemen) a. Net Interest Margin (NIM)
5.
Liquidity (Likuiditas) a. Loan to Deposit Ratio (LDR)
4.
Earning (Rentabilitas) a. Return on Assets (ROA)
Jika b. Return On Equity (ROE)
digunakan
CAMEL dalam
kelima
faktor
penilaian kesehatan
bank, maka persentase setiap faktor CAMEL tersebut adalah :
Tabel 2. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Model CAMEL No.
1.
Faktor-Faktor yang
Komponen
Dinilai Permodalan
Permodalan rasio modal terhadap aktiva tertimbang a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif
2.
Kualitas Aktiva Produktif
b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva
Bobot
25%
25%
5%
yang dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk
476
3.
Manajemen
4.
Rentabilitas
a. Manajemen Umum
10%
b. Manajemen Resiko
15%
a. Rasio laba terhadap volume usaha
5%
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
No.
ISSN 2502 - 3764
Faktor-Faktor yang
Komponen
Dinilai
Bobot
b. Rasio biaya operasional terhadap
5%
pendapatan operasional a. Rasio kewajiban bersih call money
5%
terhadap aktiva lancar rupiah 5.
Likuiditas
b. Rasio jumlah kredit yang diberikan
5%
terhadap dana yang diterima bank (rupiah dan valas) Jumlah
100%
Sumber : Rivai dkk (2013 : 466)
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Kinerja Keuangan Berdasarkan Analisis Rasio CAMEL pada Periode 2014-2016 Tabel 3. Kinerja Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk (dalam Jutaan Rupiah) Rasio
Capital
Assets
Bank BJB
Bank JATIM
2014
2015
2016
2014
2015
2016
CAR (%)
18,59
16,47
16,07
26,56
23,72
22,17
DER (%)
1.171,21
1.021,24
984,49
487,93 544,95 566,56
NPL (%)
2,19
3,23
4,73
3,56
3,40
3,82
Management NIM (%)
6,14
7,31
6,64
6,24
6,78
7,02
ROA (%)
2,14
2,47
1,90
3,44
3,49
3,62
ROE (%)
22,63
23,08
17,26
14,97
16,44
16,65
BOPO (%)
80,08
79,61
84,87
69,02
70,37
69,68
LDR (%)
73,45
95,30
91,98
82,37
83,96
85,64
Earning
Liquidity
Sumber : Laporan Tahunan Bank BJB & Bank Jatim (diolah)
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
477
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Berdasarkan hasil perhitungan nilai
Debt to Equity Ratio (DER), yaitu
Rasio CAMEL pada tabel 3 diatas dapat
dengan cara membandingkan antara
diketahui bahwa perkembangan kinerja
ekuitas dan hutang. Perhitungan rasio
keuangan
DER berdasarkan tabel 3 di atas
PT.
Bank
Pembangunan
Daerah, Tbk sebagai berikut :
diketahui rasio DER pada tahun 2014
4.1.1 PT. Bank Pembangunan Daerah
sebesar 1.171,21%, sedangkan di tahun
Jawa Barat dan Banten, Tbk
2015 mengalami penurunan sebesar
a. Rasio Capital (Permodalan)
1.021,24%
dan
1) Capital Adequacy Ratio (CAR)
mengalami
penurunan
lagi
Capital Adequacy Ratio (CAR), yaitu
984,49%.
Penurunan
rasio
dengan cara membandingkan modal
tersebut karena total modal mengalami
terhadap Aktiva Tertimbang Menurut
pertumbuhan yang cukup signifikan
Risiko (ATMR). Perhitungan rasio
dibandingkan total hutang yang dimiliki
CAR berdasarkan tabel 3 di atas
oleh perusahaan. Semakin tingginya
diketahui rasio CAR pada tahun 2014
rasio
menjadi 16,47% dan sebesar 18,59%,
berada dalam masalah yang besar.
tahun 2015 turun
pada tahun 2016
b. Rasio
mengalami penurunan lagi menjadi
Aset)
16,07%. Penurunan nilai dari rasio
1)
CAR
Non
tersebut
disebabkan
karena
ini
pada
tahun
menunjukkan
Quality
2016 sebesar DER
perusahaan
Assets
(Kualitas
Non Performing Loan (NPL) Performing
Loan
(NPL),
pertumbuhan yang begitu pesat pada
merupakan rasio yang digunakan bank
nilai
untuk
kredit
dibandingkan
yang dengan
diberikan,
mengukur
resiko
kegagalan
pertumbuhan
pengembalian kredit oleh debitur. Non
ekuitas dan aktiva tetap pada tahun-
Performing Loan (NPL) mencerminkan
tahun tersebut (dapat dilihat pada
besarnya risiko kredit yang dihadapi
lampiran
bank.
laporan
keuangan).
Perhitungan
rasio
NPL
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia,
berdasarkan tabel 3 di atas diketahui
bank yang dinyatakan termasuk sebagai
rasio NPL pada tahun 2014 sebesar
bank yang sehat harus memiliki CAR
2,19%,
minimal 8%.
mengalami kenaikan sebesar 3,23% dan
2) Debt to Equity Ratio (DER)
pada tahun 2016 mengalami kenaikan
sedangkan
di
tahun
2015
lagi sebesar 4,73%. Kenaikan pada
478
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
rasio ini disebabkan karena kredit
penurunan pada rasio NIM tersebut
bermasalah pada perusahaan tersebut
dipengaruhi
mengalami kenaikan dari tahun ke
manjemen bank dalam mengelola aktiva
tahun seiring dengan bertambahnya
produktifnya
total kredit yang diberikan. Menurut
pendapatan
Surat
kemungkinan
Edaran
Bank
Indonesia
oleh
kemampuan
untuk bunga
menghasilkan bersih
bank
dalam
kondisi
kecil.
Standar
No.13/24/DPNP Jakarta tanggal 25
bermasalah
Oktober 2011 standar terbaik untuk
terbaik untuk rasio Net Interest Margin
rasio Non Performing Loan (NPL)
(NIM) menurut Surat Edaran Bank
adalah di bawah 5%.
Indonesia
c. Rasio Management (Manajemen)
tanggal 25 Oktober 2011 adalah lebih
Penilaian ini biasanya didasarkan pada
manajemen
manajemen
permodalan,
aktiva,
manajemen
semakin
sehingga
No.13/24/DPNP
Jakarta
dari 3%. d. Rasio Earning (Rentabilitas) 1) Return On Assets (ROA)
rentabilitas, manajemen likuiditas, dan
Return On Assets (ROA), rasio ini
manajemen
tetapi
digunakan untuk mengukur seberapa
pengukuran tersebut sulit dilakukan
besar laba bersih yang dapat diperoleh
karena akan terkait dengan unsur
dari
kerahasiaan
dalam
perusahaan. Perhitungan rasio ROA
manajemen
berdasarkan tabel 3 di atas diketahui
penelitian
umum.
bank, ini
Akan
maka
aspek
seluruh
dimiliki
pada
(NIM).
sedangkan di tahun 2015 mengalami
Net Interest Margin (NIM)
2014
yang
diproksikan dengan Net Interest Margin
1)
tahun
aktiva
sebesar
2,14%,
kenaikan sebesar 2,47% dan pada tahun
Net Interest Margin (NIM) diukur dari
2016 turun menjadi 1,90%. Kenaikan
perbandingan antara pendapatan bunga
pada rasio ROA tersebut terjadi karena
bersih
produktif.
laba bersih yang besar diperoleh dari
Perhitungan rasio NIM berdasarkan
penggunaan total aktiva yang cukup
tabel 3 di atas diketahui rasio NIM pada
baik oleh perusahaan pada tahun 2013
tahun 2014 sebesar 6,14%, sedangkan
tetapi sebaliknya untuk tahun 2014
di tahun 2015 mengalami kenaikan
yaitu terjadi penurunan yang cukup
sebesar 7,31% dan pada tahun 2016
signifikan
pada
turun menjadi 6,64%. Kenaikan dan
meskipun
perusahaan
terhadap
aktiva
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
laba
bersihnya, mengalami
479
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
kenaikan pada total aktiva dari tahun ke
Rasio Beban Operasional terhadap
tahun. Menurut Surat Edaran Bank
Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio
Indonesia
Jakarta
yang sering disebut rasio efisiensi ini
tanggal 25 Oktober 2011 mengenai
digunakan untuk mengukur kemampuan
standar terbaik untuk Return On Assets
manajemen bank dalam mengendalikan
(ROA) adalah lebih dari 1,5%.
biaya operasional terhadap pendapatan
2) Return On Equity (ROE)
operasional. Perhitungan rasio BOPO
Return
No.13/24/DPNP
On
adalah
berdasarkan tabel 3 di atas diketahui
perbandingan antara laba bersih bank
pada tahun 2014 sebesar 80,08%,
dengan modal sendiri. Perhitungan rasio
sedangkan di tahun 2015 turun menjadi
ROE berdasarkan tabel 3 di atas
79,61%
diketahui rasio ROE pada tahun 2014
mengalami
sebesar 22,63%, sedangkan di tahun
84,87%. Penurunan pada rasio BOPO
2015 naik menjadi 23,08% dan pada
tersebut
tahun
kemampuan manajemen bank dalam
2016
sebesar
Equity
(ROE)
mengalami
17,26%.
penurunan
Kenaikan
dan
dan
pada
tahun
kenaikan
yaitu
sebesar
menunjukkan
mengendalikan
2016
bahwa
biaya
operasional
pendapatan
operasional
penurunan pada rasio ROE tersebut
terhadap
disebabkan laba bersih pada bank yang
perusahaan
mana dipengaruhi oleh beberapa faktor
kemungkinan suatu bank tersebut dalam
dalam perusahaan dibandingkan dengan
kondisi
modal
merupakan
Standar terbaik untuk rasio BOPO
indikator yang penting bagi pemegang
menurut Surat Edaran Bank Indonesia
saham untuk mengetahui kemampuan
No.13/24/DPNP Jakarta tanggal 25
bank dalam memperoleh laba bersih
Oktober 2011 adalah dibawah 94%.
yang berkaitan dengan deviden. Jika
e. Rasio Liquidity (Likuiditas)
rasio ini meningkat maka laba bersih
1)
dari
pula,
Loan to Deposit Ratio (LDR), dihitung
selanjutnya peningkatan ini juga akan
dari pembagian kredit yang diberikan
mempengaruhi harga saham dari bank
kepada
itu sendiri.
termasuk antar bank) dengan dana
3) Rasio Beban Operasional terhadap
pihak ketiga yang mencakup giro,
sendiri.
bank
akan
ROE
meningkat
Pendapatan Operasional (BOPO)
480
cukup
bermasalah
baik
sehingga
cukup
kecil.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
dana
pihak
ketiga
(tidak
tabungan, dan deposito (tidak termasuk
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
antar bank). Perhitungan rasio LDR
mengalami penurunan lagi menjadi
berdasarkan tabel 3 di atas diketahui
22,17%. Penurunan nilai dari rasio
pada tahun 2014 sebesar 73,45%,
CAR tersebut disebabkan karena terus
sedangkan di tahun 2015 mengalami
berkembangnya jumlah pada kredit
kenaikan sebesar 95,30% dan pada
yang diberikan, dibandingkan dengan
tahun 2016 turun menjadi 91,98%.
pertumbuhan ekuitas dan aktiva tetap
Penurunan pada rasio tersebut terjadi
pada tahun-tahun tersebut (dapat dilihat
karena jumlah dana dari pihak ketiga
pada
lebih
dengan
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia,
jumlah kredit yang diberikan oleh bank,
bank yang dinyatakan termasuk sebagai
meskipun di tahun 2013 perusahaan
bank yang sehat harus memiliki CAR
mengalami penurunan untuk jumlah
minimal 8%.
dana
2)
besar
dari
dibandingkan
pihak
ketiga
sehingga
lampiran
laporan
keuangan).
Debt to Equity Ratio (DER)
mengakibatkan kenaikan pada rasio.
Debt to Equity Ratio (DER), yaitu
Berdasarkan
Bank
dengan cara membandingkan antara
Jakarta
ekuitas dan hutang. Perhitungan rasio
tanggal 25 Oktober 2011 standar terbaik
DER berdasarkan tabel 3 di atas
untuk Loan to Deposit Ratio (LDR)
diketahui rasio DER pada tahun 2014
adalah 78% hingga 100%.
sebesar 487,93%, sedangkan di tahun
Indonesia
Surat
Edaran
No.13/24/DPNP
2015 naik menjadi 544,95% dan pada 4.1.2 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk a. Rasio Capital (Permodalan) 1)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
tahun 2016 mengalami kenaikkan lagi menjadi
566,56%.
Kenaikan
terus
menerus pada rasio DER tersebut karena
total
hutang
mengalami
Capital Adequacy Ratio (CAR), yaitu
pertumbuhan yang cukup signifikan
dengan cara membandingkan modal
dibandingkan total modal yang dimiliki
terhadap Aktiva Tertimbang Menurut
oleh perusahaan, tingginya rasio ini
Risiko (ATMR). Perhitungan rasio
menunjukan bahwa perusahaan akan
CAR berdasarkan tabel 3 di atas
memiliki masalah riil dalam jangka
diketahui rasio CAR pada tahun 2014
panjang. Semakin tingginya rasio ini
sebesar 26,56%, tahun 2015 turun
menunjukkan perusahaan berada dalam
menjadi 23,72% dan pada tahun 2016
masalah yang besar.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
481
Volume II No. 2, Juni 2017
b. Rasio
Quality
ISSN 2502 - 3764
Assets
(Kualitas
karena akan terkait dengan unsur
Aset) 1) Non Performing Loan (NPL) Non
pengukuran tersebut sulit dilakukan
Performing
Loan
kerahasiaan (NPL),
penelitian
bank, ini
maka
aspek
dalam
manajemen
merupakan rasio yang digunakan bank
diproksikan dengan Net Interest Margin
untuk
(NIM).
mengukur
resiko
kegagalan
pengembalian kredit oleh debitur. Non
1)
Performing Loan (NPL) mencerminkan
Net Interest Margin (NIM) diukur dari
besarnya risiko kredit yang dihadapi
perbandingan antara pendapatan bunga
bank.
bersih
Perhitungan
rasio
NPL
Net Interest Margin (NIM)
terhadap
aktiva
produktif.
berdasarkan tabel 3 di atas diketahui
Perhitungan rasio NIM berdasarkan
rasio NPL pada tahun 2014 sebesar
tabel 3 di atas diketahui rasio NIM pada
3,56%, sedangkan di tahun 2015 turun
tahun 2014 sebesar 6,24%, sedangkan
menjadi 3,40% dan pada tahun 2016
di tahun 2015 mengalami kenaikan
mengalami kenaikan sebesar 3,82%.
sebesar 6,78% dan pada tahun 2016
Kenaikan dan penurunan pada rasio ini
mengalami
disebabkan karena kredit bermasalah
7,02%. Kenaikan pada rasio NIM
pada perusahaan tersebut mengalami
tersebut disebabkan pendapatan bunga
pertumbuhan yang semakin meningkat
bersih yang dihasilkan oleh perusahaan
dari tahun ke tahun seiring dengan
terus meningkat setiap tahunnya, hal ini
bertambahnya
menunjukkan
total
kredit
yang
kenaikan
lagi
bahwa
menjadi
kemampuan
diberikan. Menurut Surat Edaran Bank
manjemen bank dalam mengelola aktiva
Indonesia
produktifnya
No.13/24/DPNP
Jakarta
untuk
menghasilkan
tanggal 25 Oktober 2011 standar terbaik
pendapatan bunga bersih semakin baik
untuk rasio Non Performing Loan
sehingga kemungkinan bank dalam
(NPL) adalah di bawah 5%.
kondisi
c. Rasio Management (Manajemen)
Standar terbaik untuk rasio Net Interest
Penilaian ini biasanya didasarkan pada
manajemen
manajemen
aktiva,
482
umum.
semakin
kecil.
Margin (NIM) menurut Surat Edaran
permodalan,
Bank Indonesia No.13/24/DPNP Jakarta
manajemen
tanggal 25 Oktober 2011 adalah lebih
rentabilitas, manajemen likuiditas, dan manajemen
bermasalah
Akan
dari 3%.
tetapi
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
d. Rasio Earning (Rentabilitas)
ROE tersebut disebabkan laba bersih
1) Return On Assets (ROA)
yang terus meningkat setiap tahunnya,
Return On Assets (ROA), rasio ini
hal ini menunjukkan kemampuan bank
digunakan untuk mengukur seberapa
dalam memperoleh laba bersih semakin
besar laba bersih yang dapat diperoleh
baik. Jika rasio ini meningkat maka laba
dari
dimiliki
bersih dari bank akan meningkat pula,
perusahaan. Perhitungan rasio ROA
selanjutnya peningkatan ini juga akan
berdasarkan tabel 3 di atas diketahui
mempengaruhi harga saham dari bank
pada
itu sendiri.
seluruh
tahun
aktiva
2014
yang
sebesar
3,44%,
sedangkan di tahun 2015 mengalami
3)
Rasio Beban Operasional terhadap
kenaikan sebesar 3,49% dan pada tahun
Pendapatan Operasional (BOPO)
2016 mengalami kenaikan lagi menjadi
Rasio Beban Operasional terhadap
3,62%. Kenaikan pada rasio ROA
Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio
tersebut terjadi karena laba bersih yang
yang sering disebut rasio efisiensi ini
besar diperoleh dari penggunaan total
digunakan untuk mengukur kemampuan
aktiva yang cukup baik oleh perusahaan
manajemen bank dalam mengendalikan
dari tahun ke tahun. Menurut Surat
biaya operasional terhadap pendapatan
Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP
operasional. Perhitungan rasio BOPO
Jakarta
2011
berdasarkan tabel 3 di atas diketahui
mengenai standar terbaik untuk Return
pada tahun 2014 sebesar 69,02%,
On Assets (ROA) adalah lebih dari
sedangkan di tahun 2015 naik menjadi
1,5%.
70,37% dan pada tahun 2016 turun
2)
tanggal
25
Oktober
Return On Equity (ROE)
Return
On
Equity
(ROE)
menjadi 69,68%. Penurunan pada rasio adalah
BOPO tersebut menunjukkan bahwa
perbandingan antara laba bersih bank
kemampuan manajemen bank dalam
dengan modal sendiri. Perhitungan rasio
mengendalikan
ROE berdasarkan tabel 3 di atas
terhadap
diketahui rasio ROE pada tahun 2014
perusahaan
sebesar 14,97%, sedangkan di tahun
kemungkinan suatu bank tersebut dalam
2015 naik menjadi 16,44% dan pada
kondisi
tahun 2016 naik lagi menjadi 16,65%.
Standar terbaik untuk rasio BOPO
Kenaikan terus menerus pada rasio
menurut Surat Edaran Bank Indonesia
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
biaya
operasional
pendapatan
operasional
cukup
bermasalah
baik
sehingga
cukup
kecil.
483
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
No.13/24/DPNP Jakarta tanggal 25
PT. Bank Pembangunan Daerah, Tbk
Oktober 2011 adalah dibawah 94%.
maka
e. Rasio Liquidity (Likuiditas)
penilaian kesehatan keuangan dengan
1) Loan to Deposit Ratio (LDR)
menggunakan rumus CAMEL. Hal ini
Loan to Deposit Ratio (LDR), dihitung
dimaksudkan
dari pembagian kredit yang diberikan
apakah kinerja keuangan pada PT. Bank
kepada
Pembangunan
dana
pihak
ketiga
(tidak
selanjutnya
akan
untuk
dilakukan
dapat
Daerah,
menilai
Tbk
dapat
termasuk antar bank) dengan dana
dikategorikan sehat secara keseluruhan
pihak ketiga yang mencakup giro,
dan
tabungan, dan deposito (tidak termasuk
kinerja keuangan lebih baik. Menurut
antar bank). Perhitungan rasio LDR
ketentuan
berdasarkan tabel 3 di atas diketahui
No.30/11/KEP/DIR tanggal 30 April
pada tahun 2014 sebesar 82,37%,
1997, bahwa kategori sehat dapat
sedangkan di tahun 2015 mengalami
dikelompokkan dalam empat kelompok
kenaikan sebesar 83,96% dan pada
seperti tabel dibawah ini :
bank mana yang mempunyai
SK
DIR
BI
tahun 2016 mengalami kenaikan lagi
Tabel 4. Nilai Kredit Penggolongan
menjadi 85,64%. Kenaikan pada rasio
Tingkat Kesehatan Keuangan
tersebut terjadi karena angka dari
Bank
jumlah kredit yang diberikan terus
Nilai
bertambah setiap tahunnya, seiring
Kredit
Predikat
dengan bertambahnya jumlah dana dari
81-100
Sehat
pihak ketiga. Berdasarkan Surat Edaran
66- < 81
Cukup Sehat
Bank Indonesia No.13/24/DPNP Jakarta
51- < 66
Kurang Sehat
tanggal 25 Oktober 2011standar terbaik
0- < 51
Tidak Sehat
untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah 78% hingga 100%.
Sumber: Rivai dkk (2013 : 466) Dalam hubungannya dengan uraian tersebut diatas, maka akan dilakukan
4.1.2 Kinerja Keuangan pada PT.
perhitungan bobot dengan menggunakan
Bank Pembangunan Daerah,
metode CAMEL untuk periode 2014-
Tbk
2016 yang dapat dilihat melalui tabel
Setelah
mengetahui
bagaimana
berikut ini :
perkembangan kinerja keuangan pada
484
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Tabel 5. Hasil Evaluasi Aspek Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode CAMEL pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode 2014-2016 BPD
Tahun
Faktor
Indikator
Nilai
Nilai
Bobot
Nilai
Penilaian
Kinerja
Rasio (%)
Kredit
(%)
CAMEL
CAR
18,59
100
12,5
12,5
DER
1.171,21
100
12,5
12,5
Assets
NPL
2,19
56,2
30
16,86
Management
NIM
6,14
100
25
25
ROA
2,14
100
3,33
3,33
ROE
22,63
100
3,33
3,33
BOPO
80,08
100
3,33
3,33
LDR
73,45
100
10
10
Capital
2014 Earning
Liquidity
Jumlah Nilai CAMEL
86,85
CAR
16,47
100
12,5
12,5
DER
1.021,24
100
12,5
12,5
NPL
3,23
35,4
30
10,62
NIM
7,31
100
25
25
ROA
2,47
100
3,33
3,33
ROE
23,08
100
3,33
3,33
BOPO
79,61
100
3,33
3,33
95,3
58,8
10
5,88
Capital Assets Management 2015 Banten Earning
Liquidity
LDR Jumlah Nilai CAMEL
76,49
CAR
16,07
100
12,5
12,5
DER
984,49
100
12,5
12,5
Assets
NPL
4,73
5,4
30
1,62
Management
NIM
6,64
100
25
25
ROA
1,9
100
3,33
3,33
ROE
17,26
100
3,33
3,33
BOPO
84,87
100
3,33
3,33
LDR
91,98
72,08
10
7,21
Capital
2016 Earning
Liquidity
Jumlah Nilai CAMEL
68,82
Sumber : Hasil olahan data 2017
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
485
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Tabel 6. Hasil Evaluasi Aspek Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode CAMEL pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Periode 2014-2016 BPD
Tahun
Faktor Penilaian Capital
2014
(% )
CAMEL
26,56
100
12,5
12,50
DER
487,93
162,64
12,5
20,33
30
8,64
3,56
Management
NIM
6,24
100
25
25,00
ROA
3,44
100
3,33
3,33
ROE
14,97
100
3,33
3,33
BOPO
69,02
100
3,33
3,33
LDR 82,37 Jumlah Nilai CAMEL
100
10
10,00 86,46
CAR
23,72
100
12,5
12,50
DER
544,95
181,65
12,5
22,71
Assets
NPL
3,40
32
30
9,60
Management
NIM
6,78
100
25
25,00
ROA
3,49
100
3,33
3,33
ROE
16,44
100
3,33
3,33
70,37
100
3,33
3,33
LDR 83,96 Jumlah Nilai CAMEL
100
10
10,00
Earning
BOPO Liquidity
Capital
2016
Nilai
CAR
Kinerja
Rasio (% ) Kredit
Bobot
NPL
Capital
2015
Nilai
28,8
Liquidity
Jawa
Nilai
Assets
Earning
Timur
Indikator
89,80
CAR
22,17
100
12,5
12,50
DER
566,56
188,85
12,5
23,61
30
7,08
Assets
NPL
3,82
23,6
Management
NIM
7,02
100
25
25,00
ROA
3,62
100
3,33
3,33
ROE
16,65
100
3,33
3,33
BOPO
69,68
100
3,33
3,33
97,44
10
9,74
Earning Liquidity
LDR 85,64 Jumlah Nilai CAMEL
87,92
Sumber : Hasil olahan data 2014 Berdasarkan hasil perhitungan nilai
rasio CAMEL khususnya dalam tahun
rasio CAMEL, pada tabel 5 dan 6 diatas
2014-2016, yang dapat dilihat melalui
maka dapat disajikan hasil penilaian
tabel berikut ini :
kesehatan keuangan perusahaan dengan
486
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Tabel 7. Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Tahun 2014-2016 BPD
Tahun
Nilai CAMEL
Predikat
Jabar &
2014
86.85
Sehat
Banten
2015
76.49
Cukup Sehat
2016
68.82
Cukup Sehat
Jawa
2014
86.46
Sehat
Timur
2015
89.80
Sehat
2016
87.92
Sehat
Sumber : Hasil olahan data 2014
Berdasarkan tabel 7 hasil penilaian tingkat kesehatan keuangan diatas, dapat diketahui
bahwa
predikat
tingkat
dapat
diambil
kesimpulan
sebagai
berikut : Dari
hasil
perhitungan
rasio
kesehatan pada PT. Bank Pembangunan
CAMEL dapat diketahui bahwa secara
Daerah,Tbk yang terdaftar dalam Bursa
keseluruhan perkembangan rasio pada
Efek
Bank
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Barat dan Banten, Tbk serta PT. Bank
Banten, Tbk di tahun 2014 sebesar
Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk
86,85% dengan predikat sehat, tahun
mengalami kenaikan dan penurunan
2015 turun menjadi 76,49% dengan
pada setiap tahunnya, tetapi hal tersebut
predikat cukup sehat dan di tahun 2016
tidak
turun lagi menjadi 68,82% dengan
masalah riil seperti masalah jangka
predikat cukup sehat. Sedangkan, pada
panjang yaitu kebangkrutan.
Indonesia
yaitu
PT.
mempengaruhi
bank
dalam
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Berdasarkan hasil penilaian tingkat
Timur, Tbk di tahun 2014 sebesar
kesehatan keuangan pada PT. Bank
86,46%,
menjadi
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
89,80% dan pada tahun 2016 turun
Banten, Tbk diketahui di tahun 2014
menjadi 87,92% dengan predikat sehat
sebesar 86,85% dengan predikat sehat,
secara keseluruhan.
tahun 2015 turun menjadi 76,49%
tahun
2015
naik
dengan predikat cukup sehat dan di 5. PENUTUP
tahun 2016 turun lagi menjadi 68,82%
Berdasarkan permasalahan yang ada
dengan predikat cukup sehat. Pada PT.
dan tujuan yang dijadikan sasaran dari
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur,
penelitian serta hasil analisis data, maka
Tbk di tahun 2014 sebesar 86,46%,
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
487
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
tahun 2015 naik menjadi 89,80% dan
kebangkrutan.
pada tahun 2016 turun menjadi 87,92%
menunjukkan, bahwa rasio CAMEL
dengan
secara
dapat digunakan untuk menilai dan
keseluruhan. Maka dapat disimpulkan
memprediksi tingkat kinerja keuangan
bahwa bank yang mempunyai tingkat
perbankan. Hal ini dapat dibuktikan dari
kinerja atau kesehatan keuangan lebih
rasio-rasio perhitungan dalam penelitian
baik adalah PT. Bank Pembangunan
ini yaitu, Capital (CAR; DER), Asset
Daerah Jawa Timur, Tbk. Hal ini diduga
(NPL), Management (NIM), Earnings
dipengaruhi oleh kenaikan rasio Net
(ROA; ROE; BOPO), Liquidity (LDR).
predikat
sehat
Hasil
penelitian
ini
Interest Margin (NIM), Rasio Return On Assets (ROA), Rasio Return On Equity
DAFTAR PUSTAKA
(ROE), dan Rasio Loan to Deposit Ratio
_______1999.
Pernyataan
Standar
Keuangan
(PSAK)
(LDR) dari tahun ke tahun. Sedangkan
Akuntansi
terjadi penurunan rasio CAMEL secara
Nomor 31 tentang Bank.
terus-menerus pada tingkat kesehatan
_______2010.
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Akuntansi
Barat dan Banten, Tbk. Hal ini diduga
Nomor
dipengaruhi oleh kenaikan pada rasio
Keunagan.
Pernyataan
Standar
Keuangan
(PSAK)
tentang
Laporan
01
Non Performing Loan (NPL), penurunan
Anonim, 1998. Undang – Undang
pada rasio Return On Assets (ROA) yang
Republik Indonesia Nomor 10
cukup signifikan di tahun 2014 sebesar
tahun 1998 Tentang Perbankan
1,90%, penurunan pada rasio Return On
Indonesia.
Equity (ROE) yang cukup signifikan di
Indonesia.
Presiden
Republik
tahun 2014 sebesar 17,26%, kenaikan
Bank Indonesia, 2011. “Surat Edaran
pada rasio Rasio Beban Operasional
Bank Indonesia No.13/24/DPNP
terhadap
Operasional
Jakarta
tanggal
25
(BOPO) yang cukup signifikan pada
2011”.
Jakarta
:
tahun 2014 sebesar 84,87%, artinya
Perizinan
meskipun bank dapat dikatakan sehat
Perbankan.
tetapi
Pendapatan
manajemen
kinerja
keuangan
perusahaan perlu ditingkatkan lagi agar
Bank
Indonesia, Perbankan
dan
2010. Indonesia
Oktober Direktorat Informasi “Booklet 2010”.
bank terhindar dari masalah riil yaitu
488
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Jakarta : Direktorat Perizinan dan
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi,Edisi
Informasi Perbankan. Baridawan
,
Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit
Zaki,
Intermediating
“
2004.
Accounting”.
Salemba Empat, Jakarta. Pharathon,
Yogyakarta : BPFE. Dendawijaya,
Audri
Ayuwardani,
Dzulkirom dan Devi Farah, 2013.
Lukman,
“Analisis
2009.
Rasio
Keuangan
“Manajemen Perbankan”. Bogor
Perbankan Sebagai Alat Ukur
: Ghalia Indonesia.
Kinerja Keuangan Bank”. Jurnal,
Hasan,
Ali.
2010.
Marketing.
Fakultas
Yogyakarta : Maedia Persindo
Ilmu
Administrasi
Universitas Brawijaya. Malang.
http : //agustyalisdayanti.blogspot.com (
Rivai, Veithzal dkk, 2013. “Commercial
diakses Hari Selasa, 23 Juni 2017,
Bank Management : Manajemen
10 : 30 :15 )
Perbankan dari Teori ke Praktik” .
http : // www.bi.go.id ( diakses Hari Selasa, 23 Juni 2017, 10 : 30 :15 )
Edisi I, Jakarta : Rajawali Pers. Sari, Enggar Kusuma, 2011. “Analisis
http : // www.idx.co.id (diakses Hari
Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM,
Selasa, 23 Juni 2017, 10 : 30 :15 )
LDR,
Kasmir, 2004. Bank dan Lembaga
dan
terhadap
Pemenuhan Kinerja
PPAP
Perbankan
Keuangan Lainnya. Jakarta : PT.
(Studi Kasus pada Bank Umum di
Raja Grafindo Persada
Indonesia)”
Kasmir, 2008. “Bank
Dan Lembaga
Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Keuangan Lainnya” Edisi Revisi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Skripsi,
Semarang. Sugiyono, 2010. “Metode Penelitian
Kasmir, 2012. Bank Dan Lembaga
Pendidikan
Pendekatan
Keuangan Lainnya, Edisi revisi
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”.
2012, Jakarta : PT.Raja Grafindo
Bandung : Alfabeta.
Persada. Kemendagri No.62 Tahun 1999 tentang pedoman organisasi dan tata kerja bank pembangunan daerah.
Surat
Keputusan
UBS
No.6/63/Kep/MUBS tertanggal 17 April 1963 Tambunan, Andy P. 2007. Menilai harga
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Menteri
wajar
saham
(
stock
489
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
valuation ). Jakarta : PT Elex Media Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1962
490
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi