Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PERPADUAN METODE KERJA KELOMPOK DENGAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI I MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT
1
Marsono 1) Guru SMA Negeri 1 Meulaboh
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar dan kemampuan siswa dalam berpraktik dan menguasai konsep dalam materi menulis karangan narasi.kelasX SMA Negeri I Meulaboh Kabupaten Aceh Meulaboh. Judul penelitian adalah Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasipada Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Perpaduan Metode Kerja Kelompokdengan Model Pembelajaran Picture And Picturepada Siswa Kelas X-1 Semester 1 SMA Negeri I Meulaboh Kabupaten Aceh Meulaboh”,Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa dalam menulis karangan narasi, untuk membiasakan siswa menulis karangan narasi, untuk membiasakan guru bersikap profesional. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Alat atau instrument yang digunakan adalah lembar pengamatan, angket, dan tugas praktik. Metode yang digunakan kuwantitatif. Data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yaitu nilai siklus I terendah 60 dan tertinggi 64, sedangkan nilai siklus 2 terendah 70 dan tertinggi 85. Dengan demikian, penggunaan metode Picture and picture pada materi menulis karangan narasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci: meningkatkan, karangan, narasi, metode, dan picture and picture.
1.
dalam salah satu mata pelajaran yang
PENDAHULUAN
diujian
Latar Belakang Berkaitan
dengan
tujuan
nasioalkan
dan
sebagai
bahasa resmi Negara Indonesia juga
pendidikan
nasional
yaitu
sebagai
meningkatkan
kualitas
manusia,
karena itu, diharapkan siswa harus
maka sarana yang paling stategis
memiliki kemampuan kohnitif dan
adalah sekolah, subjeknya adalah
psikomotor yang baik dan maksimal
guru, dan objeknya adalah siswa.
dalam ilmu bahasa Indonesia.
Salah satu mata pelajaran yang harus
bahasa nasional. Oleh
Namun kenyataan yang kita
diperhatikan adalah bidang studi
lihat
sekarang
ini,
sungguh
bahasa Indonesia karena termasuk
memprihatinkan, kemampuan siswa 37
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
dalam berbahasa Indonesia, terutama
menggunakan metode dan model
pada materi menulis karangan narasi
pembelajaran dalam pembelajaran
sangatlah rendah, belum mencapai
bahasa Indonesia.
KKM 70. Ini menjadi wacana yang
A. Ada
beberapa
pendapat
harus disikapi oleh kita selaku guru
mengenai
di sekolah terutama oleh guru bahasa
karangan narasi.
pengertian
Indonesia. Penulis adalah salah satu
1) Karangan narasi adalah suatu
guru bahasa Indonesia, maka sudah
bentuk wacana yang sasaran
sewajarnyalah berkewajiban untuk
utamanya
menyelesaikan
tanduk
masalah
Penyebab rendahnya
ini.
adalah
yang
tindak
dijalin
dan
kemampuan
dirangkaikan menjadi sebuah
siswa dalam menulis karangan narasi
peristiwa yang terjalin dalam
antara lain
adalah bagi siswa
satu kesatuan waktu. Atau,
terkesan bahwa materi pelajaran
narasi adalah suatu bentuk
menulis karangan narasi pada mata
wacana
yang
berusaha
pelajaran bahasa Indonesia tidak
menggambarkan
sejelas-
menyenangkan (membosankan) dan
jelasnya
sangat sulit. Mengajarkan materi ini
suatu peristiwa yang telah
sebagai materi yang harus diusakan
terjadi (Gorys Keraf).
sungguh-sungguh dan
sistematis,
kepada
2) Karangan
pembaca
narasi
adalah
sementara kemampuan siswa masih
karangan yang menceritakan
terbatas dalam menulis karangan
suatu peristiwa atau kejadian
narasi.
dengan tujuan agar pembaca
dianggap
Menulis karangan momok,
sesuatu
masih yang
seolah-olah
sudah
menakutkan bagi siswa. Untuk dapat
menyaksikan
atau
menguasai materi menulis karangan
mengalami kejadian
yang
yang baik, haruslah
diceritakan (Djuharmie,E.K).
mempunyai
teknik yang tepat dan sesuai dengan
3) Karangan
narasi
tujuan yang diharapkan serta banyak
bentuk
karangan
latihan. Jadi tidak sekedar teori saja,
wacana yang mengisahkan
apalagi tanpa praktik. Selain itu, guru
suatu
juga
masih
kurang
kejadian
adalah atau
dalam
tepat
38
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
rangkaian waktu (Hatikah, Tika).
Non
Foktif
atau
Sugesti, terdiri dari:
B. Tujuan
dari
karangan
narasi adalah:
menyaksikan
mengalami
kejadian
c. Autobiografi. (Gorys Keraf).
atau
D. Ciri-Ciri Narasi
yang
a. Secara Umum:
diceritakan.
1) Adanya
2) Berusaha
menggambarkan
dengan
sejelas-jelasnya
kepada
a. Sejarah b. Biografi
1) Agar pembaca seolah-olah sudah
2) Narasi
pembaca
suatu
peristiwa yang telah terjadi. 3) Menyampaikan
amanat
2) Adanya
3) Adanya
adalah:
citra
atau
imajinasi para pembaca.
dan
memperluas
pengetahuan
Suryanto,
makna
kepada pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya.
Ekspositoris, terdiri dari:
tempat
yang
berhubungan
secara
2) Terdapat unsure tokoh yang digambarkan
dengan karakter
atau
perwatakan yang jelas. 3) Terdapat latar, waktu, dan suasana. 4) Mempunyai alur dan suasana.
C. Jenis-Jenis Narasi Fiktif
Alek
1) Menggunakan urutan waktu
memiliki
7) Menyampaikan
pandang
kausalitas.
6) Memberi informasi kepada
1) Narasi
sudut
dan
5) Membentuk
rangkaian
penulis. (Damayanti, Nani)
atau pendengar.
pembaca
unsure
waktu dan informative.
Menurut,
emosi.
perbuatan
atau tindakan.
terselubung kepada pembaca
4) Untuk menggerakkan aspek
unsure
atau
b. Narasi
Ekspositoris/
Non
Fiktif
a. Roman
1) Memperluas pengetahuan.
b. Novel
2) Menyampaikan
c. Cerpen
informasi
mengenai suatu kejadian.
d. Dongeng.
39
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
3) Didasarkan
pada
penalaranuntuk
mencapai
kesepakatan rasional.
peristiwa
dapat
terjalin
dengan baik. c. Watak/ karakter berhubungan
4) Bahasanya lebih condong ke bahasa informative dengan titik berat pada penggunaan
dengan peragai si pelaku atau tokoh dalam suatu narasi. d. Suasana
berhubunnngan
kata-kata denotative. (Gorys
dengan membayangkan dan
Keraf).
merasakan
c. Narasi Sugesti/ Fiktif
suatu
amanat
yang
tersirat.
e. Sudut pandang berhubungan dengan dari mana penulis memandang suatu peristiwa,
2) Menimbulkan daya khayal. 3) Penalaran hanya berfungsi sebagai
alat
menyampaikan sehingga
untuk makna,
penalaran
dapat
dilanggar.
bahasa
(Damayanti, Nani). F. Pola Narasi a. Awal narasi, biasanya berisi pengantar
figurative
dengan
menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif.
memperkenalkan suasana dan
dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. b. Bagian tengah, merupakan bagiaan yang memunculkan
5) Banyak menggunakan majas/ gaya bahasa.
suatu konflik, lalu diarahkan menuju cerita, setelah konflik
E. Unsur-Unsur
Pembangun
timbul dan mencapai klimaks, secara
Narasi a. Tema
yaitu
tokoh. Bagian awal harus
4) Bahasanya lebih condong ke
adalah
pokok
pembicaraan yang menjadi dasar penceritaan penulis. b. Alur/
yang
dihadapi pelaku.
1) Menyampaikan suatu makna atau
suasana
plot
adalah
jalinan
berangsur-angsur
cerita akan mereda. c. Akhir cerita, yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang
cerita bagaimana cerita itu
menceritakannya
berkaitan
panjang, ada yang singkat,
peristiwa demi
secara
40
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
ada
pula
yang
berusaha
dengan Model Pembelajaran Picture
menggantungkan akhir cerita
And Picture pada Siswa Kelas X-1
dengan
Semester 1 SMA Negeri I Meulaboh
mempersilakan
pembaca untuk menebaknya
Kabupaten
sendiri.
Menulis
G. Langkah Menyusun Narasi Terutama
yang
Aceh
Meulaboh”,
karangan
bagi
siswa
biasanya dilakukan secara individual,
berbentuk
kali ini peneliti melakukan dalam
fiksi, cendrung dilakukan melalui
bentuk kerja kelompok.yang tujuan
proses
nya selain untuk meningkatkan hasil
kreatif,
dimulai
dengan
mencari, menemukan, dan menggali.
pembelajaran
Oleh karena itu, cerita dirangkai
mengajarkan siswa memupuk sikap
dengan menggunakan rumus “5 W +
toleransi, demokrasi, berinteraksi,
1 H, yang dapat disingkat menjadi
tenggang rasa, dan menghargai orang
ADIKSIMBA”, yaitu:
lain dalam hal menulis karangan,
1) (What)
Apa
yang
akan
diceritakan 2) (Where)
Semua
itu,
untuk
diharapkan
nantinya
mampu meningkatkan kemampuan Dimana
setting/
menulis karangan narasi parasiswa.
lokasi ceritanya 3) (When)
juga
Dalam
Kapan
peristiwa
berlangsung
karya
ilmiah
penulis
menggunakan
metode
kerja
ini
perpaduan
kelompok
dengan
4) (Who) Siapa pelaku ceritanya
model pembelajaran
5) (Why) Mengapa peristiwa-
picture. Perpaduan metode dengan
peristiwa itu terjadi 6) (How) Bagaimana cerita itu
picture and
model pembelajaran ini
dapat
menciptakan
aktif,
pembelajaran
dipaparkan.
inofatif,
kreatif,
Berdasarkan latar belakang di
menyenangkan
efektif,
dan
(PAIKEM).
Yaitu
atas, maka penulis merasa perlu
pendidik
menulis karya tulis dengan judul
pembelajaran yang menyenangkan
“Meningkatkan
Keterampilan
bagi anak didiknya di sekolah. Salah
Menulis
Narasi
satu
Karangan
pada
cara
berusaha
adalah
menciptakan
dengan
jalan
Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
memilih pendekatan yang tepat dan
Perpaduan Metode Kerja Kelompok
sesuai dengan materi pembelajaran.
41
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
Guru
harus
dapat
memilih
Langkah Langkah Model Picture
metode yang tepat dan sesuai untuk
And Picture
materi pembelajaran. Metode kerja
1) Guru
kelompok
ini
mengajarkan
digunakan anak
didik
untuk
gambar-gambar
dapat
dengan tujuan penbelajaran.
berinteraksi dengan baik sesama anggota
timnya.
Banyak
hal
diakomodasikan dari metode ini, antara
lain:
demokrasi,
sikap
mempersiapkak
toleransi,
tenggang
rasa,
2) Guru membagikan gambar pada setiap kelompok yang terdiri dari 4-5 .orang. 3) Guru menyuruh kelompok mengidentifikasi
menghargai pendapat orang lain,
kegiatan
belajar dari tingkah laku teman
gambar.
sesama
anggota
tim
dan
dapat
sesuai
4) Melaui
yang
cirri-ciri ada
diskusi
pada
kelompok
mengurangi egois.. Kerja kelompok
didapatkan
dapat
tentang cirri-ciri gambar yang
digunakan
sebagi
metode
kesimpulan
mengajar dengan asumsi tidak semua
diamati
dan
proses pembelajaran dapat dilakukan
kegiatan
tersebut,
secara
melanjutkan menulis.
kelompok.
Metode
kerja
kelompok dapat membuat siswa aktif
5) Tiap
kelompok
menamai lalu
diberi
dalam belajar dan dapat membuat
kesempatan
untuk
siswa
membacakan
hasil
mandiri
dalam
belajar.
Penggunaan metode kerja kelompok akan sangat bermanfaat. Picture and picture sebenarnya sama dengan Example non example, bedanya pada example non example
diskusinya. 6) Guru
menjelaskan
materi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 7) Kesimpulan.
gambar dipilih untuk membedakan
Perpaduan
yang mendukung dan yang tidak
kelompok demgan Model Picture
mendukung, sedangkan pada picture
And Picture
and picture gambar dipilih yang
Metode
Menggabungkan
Kerja
kegiatan
menunjukkan ciri dari suatu aktivitas
pembelajaran yang dilakukan secara
yang harus diketahui oleh siswa.
berkelompok dengan materi yang
42
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
memamfaatkan atau menggunakan
-
Untuk
membiasakan
guru
gambar seri sebagai sumber atau
bersikap profesional dalam
rujukan dalam pembelajaran.
melaksanakam pembelajaran.
Rumusan Masalah Bertitik
Manfaat Penelitian
tolak
dari
latar
belakang masalah di atas, maka perumusan
masalahnya
adalah
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk siswa Dapat
membantu
siswa
apakah hasil prestasi siswa SMA N 1
meningkatkan keterampilan menulis
Meulaboh Kelas X-1 dalam menulis
karangan
karangan narasi dapat di tingkatkan
bahasa Indonesia.
melaui perpaduan
2. Untuk guru
kelompok
metode kerja
dengan
model
pembelajaran picture and picture?
narasi
Dapat meningkatkan
pada
pelajaran
membantu ketuntasan
guru belajar
siswa pada materi menulis karangan narasi
pada
Tujuan Penelitian
Indonesia.
Tujuan yang akan dicapai dari
2.METODE
penelitian ini adalah: 1. Siswa -
-
bahasa
Rancangan Penelitian Penelitian
ini
merupakan
Untuk meningkatkan prestasi
penelitian tindakan kelas (PTK) yang
siswa
karangan
dilaksanakan guna perbaikan hasil
narasi pada pelajaran bahasa
belajar siswa kelas X-I SMA Negeri
Indonesia.
I Meulaboh.
Untuk membiasakan siswa
Subjek Penelitian
menulis
menulis karangan narasi.
Subjek
2. Guru -
pelajaran
Untuk
penelitian
adalah
siswa kelas X-I yang berjumlah 28 membantu
guru
orang yang terdiri dari 15 orang
menuntaskan belajar siswa
perempuan dan 13 orang laki-laki.
pada materi menulis karangan
Alasan penulis memilih kelas X
narasi.
karena penulis mengajar di kelas X dan penulis memilih kelas X-I karena kelas ini merupakan kelas yang
43
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
memiliki hambatan dan nilai rendah
(action),
dalam belajar.
dan refleksi.
Setting
/
Lokasi
dan
waktu
I.
pengamatan
(observasi),
Siklus satu (1)
Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan
1). Waktu penelitian
dalam siklus satu (1) adalah:
Penelitian dilaksanakan
1.
Perencanaan ( Planning )
selama 3 bulan dari bulan Januari,
Pada bagian ini dijelaskan
Februari, dan maret 2011 di semester
tentang tahap-tahap dan rencana
genap tahun ajaran 2011/2012.
persiapan yang akan dilaksanakan
2). Tempat Penelitian
oleh
Penelitian ini dilaksanakan di
peneliti
selama
proses
pelaksanaan penelitian. Penelitian
SMA N I Meulaboh yang terletak di
ini dilakukan
dalam dua siklus
Jalan Imam Bonjol No1
yang terdiri dari satu kali tatap
Drienrampak Aceh Barat.
muka
Prosedur Penelitian
dikemukakan adalah berdasarkan
persiklus.
Semua
yang
Ptk ini dilakukan dalam dua (2)
hasil pelaksanaan di lapangan yang
siklus. Materi yang diajarkan pada
bersifat temuan–temuan. Masalah–
siklus pertama adalah menyuruh
masalah tersebut dijabarkan pada
siswa
waktu tatap muka
secara
individu
menulis
mulai
dari
karangan narasi. Setelah mengetahui
kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
hasil
tidak
pengamatan
dan
refleksi.
memuaskan, tidak mencapai KKM
Perencanaan
yang
dilakukan
65 peneliti mencoba memperbaiki
sebagai berikut:
pada siklus kedua. Pada siklus kedua,
1. Menyusun
peneliti
siklus
pertama
menyuruh
berkelompok
siswa
menulis
secara
karangan
narasi dengan cara menggabungkan metode
kerja
kelompok
dengan
model picture and picture. Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada setiap
siklus
sebagai
berikut:
perencanaan (planning), pelaksanaan
Rencana
Pembelajaran (RP) dengan kompetensi
dasar
menulis
karangan narasi. 2. Menyusun kriteria ketuntasan minimal ( KKM )65 3. Mempersiapkan tugas untuk siswa sesuai dengan rencana pembelajaran
yang
telah
44
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
disiapkan menulis teknik
dengan
materi
materi
karangan
narasi,
narasi, sesuai dengan rencana
pemaparan
yang
digunakan
menulis
pembelajaran
adalah
disiapkan.
karangan
yang
sudah
Materi
yang
menceritakan
berdasarkan
disajikan berkaitan dengan:
perkembangan
dari
pengertian karangan narasi,
waktu
kewaktu dan mementingkan
jenis
urutan kronologis dari suatu
langkah
peristiwa,
narasi.
kejadian,
dan
masalah.
karangan
narasi,
menulis
karangan
B. Kegiatan Inti
4. Menyiapkan
format
1.
Guru menjelaskan/memberi
pengamatan untuk siswa dan
konsep kepada siswa tentang
guru kolaborasi dalam bentuk
materi
angket,
narasi, sesuai dengan rencana
dan
lembaran
pengamatan
tentang
kemampuan
siswa
dan
motivasi siswa dalam belajar Bahasa
Indonesia
kompetensi
dasar
dengan menulis
menulis
pembelajaran disiapkan.
yang
sudah
Materi
yang
disajikan berkaitan dengan: a. Pengertian karangan narasi b. Jenis karangan narasi c. Langkah-langkah
karangan narasi. 5. Memilih lokasi yaitu di dalam kelas.
menulis
karangan narasi. 2. Guru memberi tugas kepada
2. Pelaksanaan Tindakan ( Action )
siswa secara Kelompok untuk menulis
Kegiatan yang dilaksanakan dalam
karangan
tindakan
ini
adalah: A. Pendahuluan
karangan
narasi
dengan tema yang bebas dan dalam jangka waktu selama lima belas menit. 3. Siswa
mengerjakan
tugas
1) Memberi salam
yang telah diberikan menulis
2) Guru memotivasi siswa
karangan
3) Guru menjelaskan / memberi
kelompok.
narasi
secara
konsep kepada siswa tentang
45
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
4. Kemudian
masing-masing
kelompok membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. 5. Kelompok
yang
lain
menanggapinya.
3. Pengamatan ( Observation )dan Interprestasi Pengamatan ini dipusatkan pada pembelajaran dan keterampilan siswa
6. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran
dalam melaksanakan tugas pelajaran.
(menulis
Yang dilakukan dalam pengamatan
guru
penelitian adalah merekam semua
dan
peristiwa dan kegiatan yang terjadi
mengobservasi sesuai dengan
selama tindakan berlangsung, dengan
tugas yang telah diberikan.
mengunakan
karangan
narasi)
membimbing
siswa
7. Selama pembelajaran menulis karangan narasi berlangsung guru
dibantu
oleh
format
pengamatan.
Aspek–aspek yang diamati dalam penelitian ini meliputi:
guru
1. Situasi pembelajaran (sikap)
kolaborasi untuk melakukan
terdiri dari tiga komponen
pengamatan.
yaitu:
8. Guru
bersama
siswa
berdiskusi
9.
12. Guru menutup pelajaran.
tentang
a. Yang
senang
belajar(motivasi)
pelaksanaan kegiatan menulis
b. Yang berani bertanya
karangan narasi.
c. Yang aktif belajar
Guru
bersama
siswa
2. Kemampuan kohnitif siswa
hasil
terdiri dari tiga (3) komponen:
pelaksanaan kegiatan menulis
a. Menjelaskan pengertian
menyimpulkan
karangan narasi. 10. Guru
narasi
mengumumkan
kegiatan
menulis
hasil
karangan
narasi dan memberi penguatan. 11. Pada
akhir
diadakan
pembelajaran
evaluasi
secara
individual, dalam bentuk tes tertulis. Bentuk soal essay,
b. Menjelaskan
ciri-ciri
narasi c. Menjelaskan
langkah-
langkah
menulis
karangan narasi. 3. Kemampuan
psiskomotor
siswa dalam menulis karangan
berjumlah tiga (3) buah.
46
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
narasi ada tiga (3) komponen
kelompok dengan model picture and
yaitu :
picture, serta mencoba merancang
a. Menentukan
topik
kembali langkah-langkah siklus dua,
karangan narasi
dengan
b. Menulis
kerangka
satu.
c. Mengembangkan kerangka
II.
karangan
menjadi karangan narasi
kelas X-I dalam penelitian ini 28 laki-laki,
15
Siklus dua 1. Perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilaksanakan
Subjek atau jumlah siswa
13
orang
dalam
1. Menyusun
28
(RPP)
ke
dalam
5
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dan enam orang ( nama anggota kelompok terlampir).
ini
Rencana
Pelaksanaan
dibagi
tindakan
adalah:
perempuan. Siswa yang jumlahnya orang
memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus
karangan narasi
orang;
tujuan
Pembelajaran
dengan
kompetensi
dasar menulis karangan narasi. 2. Menyusun kriteria ketuntasan minimal (KKM) 65 3. Mempersiapkan tugas untuk
4. Refleksi Berdasarkan hasil tatap muka
siswa sesuai dengan rencana
pada siklus satu, nilai yang diperoleh
pelaksanaan
kurang maksimal belum mencapai
yang telah disiapkan yaitu
KKM. Dapat dilihat pada blangko
materi
menulis
hasil pengamatan guru kolaborasi
narasi.
Pendekatan
dan hasil kerja serta angket. Maka
digunakan adalah PAIKEM,
untuk itu, perlu adanya perbaikan
dengan cara menggabungkan
prosedur
metode kerja kelompok dengan
pembelajaran
pada
penyempurnaan model pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba
pembelajaran
4. Mempersiapkan tentang
kali pertemuan dengan menggunakan
karangan narasi.
yang
menggabungkan
berbeda metode
yaitu kerja
yang
model picture and picture.
kembali pada siklus dua yaitu satu
sistem
karangan
materi
5. Menyiapkan
konsep menulis
format
pengamatan untuk siswa dan
47
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
guru kolaborasi dalam bentuk angket
dan
lembaran
pengamatan
tentang
kemampuan
siswa
dan
3)
Teknik pelaksanaan model picture and picture a. Guru
membentuk
siswa
kelompok
motivasi siswa dalam belajar
belajar ke dalam lima (5)
Bahasa
dengan
kelompok.
menulis
tersebut
diberi
nama;
kelompok
Taufik
Ismail,
kelompok
Ajib
Rosidi,
Indonesia
kompetensi
dasar
karangan narasi. 6. Memilih tempat di dalam kelas dan
duduk
secara
berkelompok.
sejumlah lima kelompok.
Merari
Siregar, kelompok Sultan
b. Guru menulis
) Kegiatan yang dilaksanakan tindakan
ini
adalah: 1)
kelompok
Takdir Alisyahbana.
2. Pelaksanaan Tindakan ( Action
dalam
Kelompok
kelompok Sutarji Kalsum Bahri,
7. Mempersiapkan gambar seri
menyuruh
siswa
karangan
narasi
berdasarkan yang
gambar
diberikan,
seri
dengan
menggunakan waktu tiga
Guru menjelaskan/memberi konsep
tentang
materi
menulis
karangan
narasi
berdasarkan gambar seri. Konsep
yang
diberikan
adalah
yang
berkaitan
dengan: a.
2)
menyuruh
puluh (30) menit. c. Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan
guru,
skenarionya sebagai berikut: d. Siswa
duduk
kelompoknya
menurut masing-
masing.
a.
Pengertian karangan narasi
b.
Ciri-ciri karangan narasi
mengarahkan
tatacara
c.
Langkah-langkah menulis
pelaksanaan
menulis
karangan narasi
karangan narasi berdasarkan
Pengertian model picture and picture
e. Guru
menjelaskan
dan
gambar seri. f. Guru menyerahkan gambar seri kepada masing-masing
48
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
kelompok (gambar seri yang diberikan satu
berbeda
antara
kelompok
kelompok
dengan
yang
lain).
mengumumkan
hasilnya,
dengan cara membacakan nama
kelompok
yang
Setelah tiga puluh menit,
mendapatkan nilai terbaik
guru
dan memberikan penguatan
menyuruh
masing
masing-
kelompok
mempersentasikan
untuk
(hadiah)
hasil
julukan
dalam
bentuk
“kelompok
kerja kelompok ke depan
sastrawan
kelas dengan cara membaca
dalam jangka waktu selama
hasil kerja kelompok sambil
satu tahun, dan masing-
memperlihatkan gambar seri
masing
yang diberikan oleh guru.
kelompoknya
Kelompok
mencalonkan diri untuk ikut
yang
memperhatikan,
lain menilai,
dan menanggapinya. g. Selama kegiatan menulis karangan
narasi
kelas
narasi”
anggota dapat
lomba
menulis
narasi
antar
karangan kelas
di
sekolah. k. Pada
akhir
pembelajaran
berlangsung guru bersama
diadakan
guru
kolaborasi
individual, dalam bentuk tes
mengadakan
pengamatan
tertulis. Bentuk soal essay,
tentang
pelaksanaan
berjumlah tiga (3) buah.
menulis karangan narasi. h. Setelah semua kelompok mendapat
giliran,
guru
bersama siswa mengadakan tanya
i.
j. Selesai menyimpulkan, guru
jawab
(berdiskusi)
evaluasi
secara
l. Guru menutup pelajaran. 3. Pengamatan ( Observation )dan Interprestasi Pengamatan
ini
dipusatkan
pada aktivitas pembelajaran dan
tentang kegiatan tersebut.
keterampilan
Guru
siswa
melaksanakan tugas pembelajaran.
hasil
Yang dilakukan dalam pengamatan
bersama
menyimpulkan kegiatan tersebut.
siswa
dalam
penelitian adalah merekam semua peristiwa dan kegiatan yang terjadi
49
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
selama tindakan berlangsung, dengan
b.
mengunakan
narasi
format
pengamatan.
Menjelaskan
ciri-ciri
Aspek yang diamati dalam penelitian
c.
ini meliputi:
langkah menulis karangan
1.Situasi pembelajaran (sikap) 3.
yaitu:
Kemampuan siswa
a. Yang
senang
dalam
menulis
komponen yaitu:
b. Yang berani bertanya
1. Menentukan
a. Yang aktif belajar
topik
karangan narasi
Kemampuan kohnitif siswa dari
psikomotor
karangan narasi ada tiga (3)
belajar(motivasi)
terdiri
langkah-
narasi.
terdiri dari tiga komponen
2.
Menjelaskan
tiga
2. Menulis
(3)
kerangka
karangan narasi
komponen:
3. Mengembangkan
a. Menjelaskan pengertian
kerangka
karangan
narasi
menjadi karangan narasi.
Tabel 1 Pelaksanaan Tindakan Pada Setiap Siklus Siklus /Materi
Rencana Tindakan
Pokok/Waktu
Awal
Pertengahan
Akhir
Siklus I
Siswa
Siswa
memperhatikan Siswa
Cara menulis
mempersiapkan
penjelasan guru tentang mendiskusikan
karangan narasi
diri
dengan
memperoleh
menggunakan
pelajaran
bahasa yang baik
menulis karangan adalah:memilih
dan benar.
narasi.
2x45 menit
Guru menyiapkan menyusun
untuk teknik menulis karangan kekurangan narasi,langkah-
kelebihan dalam
tentang langkahnya
perangkat
menulis karangan
menetapkan
topik, narasi, tujuan, melaksanakan
kerangka evaluasi
karangan
narasi, Guru melakukan
mengajar, lembar- mengrmbangkan lembar
kerangka
pengamatan.
narasi, kata
dan
refleksi.
karangan menggunakan yang
tepat,
50
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60 EYD,dan
menulis
karangan. Guru
melakukan
observasi.
Siklus II
Siswa
Cara
lebih Siswa
menulis mempersiapkan
karangan
narasi diri
memperoleh Siswa
penjelasan,dan
memberikan
dalam melaksanakan
dengan
memahami
menggunakan
informasi
kelompok
kerja komentar menulis pembelajaran
yang karangan
bahasa yang baik lebih lengkap.
atas
narasi menulis karangan
berdasarkam
gambar narasi yang telah
dan benar.
Guru menyiapkan seri di dalam kelas.
dilakukan,
dan
2x45 menit
materi.
Guru mebimbing dam melaksanakan
Menggunakan
mengamati siswa.
evaluasi tertulis.
media
Guru
pembelajaran
melaksanakan
berbasis
refleksi
multimedia, IT dan
penilaian.
dan
gambar seri.
4.
teknik yang tepat (PAIKEM) dan
Refleksi Berdasarkan hasil tatap muka
metode kerja kelompok serta model
pada siklus dua, nilai yang diperoleh
picture
mengalami
(sudah
termotivasi dalam belajar. Semua
mencapai KKM). Pada siklus 2,
siswa mempersiapkan materi menulis
kemampuan siswa meningkat karena
karangan narasi, siswa aktif dalam
siswa
belajar
peningkatan
sudah
mudah
mengarang
and
dan
picture.
berani
Siswa
memberi
karena sudah ada pedomannya yaitu
argumennya dihadapan kelompok
gambar seri yang diberikan oleh
lain.
guru. Hasilnya dapat dilihat pada
kesempatan mengamati dan diamati
blangko
kelompok
hasil
pengamatan
guru
Semua
lain
kelompok
dalam
diberi
menulis
kolaborasi dan hasil kerja serta
karangan narasi.Baik dari segi bobot
angket. Peningkatan
materi
dan
prestasi
kemampuan
siswa
tersebut
dikarenakan guru telah menggunakan
menulis karangan
narasi,
maupun dari segi persentasi ke depan kelas. 51
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
karangan narasi, dan menjelaskan
Metode Pengolahan Data Untuk memperoleh hasil yang lebih
akurat
dan
signifikan,
langkah-langkah menulis karangan narasi.
Aspek
psikomotor
siswa
penelitian menggunakan sejumlah
yaitu: menentukan tema karangan
alat pengumpulan data yang disebut
narasi,
dengan instrumen penelitian. Metode
karangan
yang
metode
mengembangkan kerangka karangan
Menurut
menjadi karangan yang sempurna.
digunakan
kualitatif
deskriptif.
winarno bahwa
adalah
(1982:139)
Menyatakan
“Penyelidikan
menuliskan
kerangka
narasi,
dan
Dapat dirincikan sebagai berikut:
deskriptif
1. Data aspek sikap siswa dalam
berbentuk pada pemecahan masalah
belajar dikumpulkan dengan
yang ada
menggunakan
pada saat
sekarang”.
angket
dan
Instrumen penelitian yang digunakan
lembaran pengamatan guru
adalah
kolaborasi di setiap siklus.
angket,
dan
lembaran
pengamatan yang bertujuan untuk
2. Data
kemampuan
aspek
memperoleh data yang akurat dan
kohnitif
dan
signifikan terhadap masalah yang
siswa,
dalam
menulis
sedang diteliti sehingga dapat di
karangan narasi
diperoleh
buktikan kebenarannya.
berdasarkan
Cara yang ditempuh dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan
3. Pencatatan guru
tertutup
kolaborasi.
pengamatan yang digunakan dapat dilihat di daftar lampiran). Data
yang
dalam
(angka) yaitu;
aspek sikap siswa ( senang, berani, dan
aktif)
PBM,
dalam
aspek
menjelaskan narasi,
melaksanakan
kohnitif
pengertian
menjelaskan
kerja
dilakukan
peneliti
dan
oleh guru
4. Semua hasil observasi pada siklus pertama dibandingkan
diambil
bentuk kuwantitas
hasil
kelompok di setiap siklus.
kepada responden dalam bentuk (Angket dan lembaran
psikomotor
dengan siklus kedua 5. Data yang terkumpul bersifat data kuantitas. 3.HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu:
Data yang diperoleh dari
karangan
hasil penelitian ini adalah nilai dalam
ciri-ciri
bentuk kelompok, baik nilai sikap,
52
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
kohnitif, dan psikomotor. Setelah
menggunakan teknik dan metode,
data diperoleh dapat terlihat adanya
sehingga hasil yang diperoleh belum
peningkatan.
mencapai KKM.
Hasilnya
sebagai
berikut: pada awalnya siswa masih
Oleh sebab itu, dalam siklus
kurang termotivasi, kurang senang,
dua peneliti memotivasi siswa dan
kurang berani untuk belajar ini
menggunakan teknik dan metode
dikarenakan siswa belum mengetahui
yang
makna dari belajar, belum ada rasa
digunakan
percaya diri, dan belum memahani
PAIKEM. Metode yang digunakan
teknik belajar. Sebaliknya, guru juga
adalah penggabungan metode diskusi
belum
siswa
kelompok dengan model picture and
dengan baik, belum menumbuhkan
picture. Dengan demikian hasil yang
rasa percaya diri siswa, dan belum
diperoleh sudah mencapai KKM dan
dapat menggunakan teknik yang
maksimal.
tepat dan sesuai. Begitu juga dalam
penelitian ini dapat dilihat dalam
melaksanakan diskusi. Guru belum
tabel di bawah ini:
dapat
memotivasi
sesuai.
Pendekatan adalah
Lebih
yang
pendekatan
jelasnya
hasil
Tabel 2. Hasil Siklus I Nilai Aspek Sikap No
Nilai Kelompok Aspek Sikap
1
Senang belajar
Ajib
Taufik
Sutlj K
Rsd
Is
B
62
61
61
STA 60
Merr
Keterangan
S 60
Tidak tuntas
2
Berani bertanya
61
60
62
61
63
Tidak tuntas
3
Aktif berdiskusi
60
61
60
61
62
Tidak tuntas
Keterangan: Amat baik
: 88 – 100
Baik
: 76 – 87
Cukup
: 65 – 75
Kurang
: 50 – 64
53
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
Tabel 3. Siklus I Nilai Aspek Kohnitif Nilai Kelompok No
Aspek Kohnitif
A
TI
R
SK
ST
B
A
Keterangan
MS
1
Menjelaskan pengertian karangan narasi
61
60
63
61
62
Tidak tuntas
2
Menjelaskan ciri-ciri karangan narasi
62
61
63
63
62
Tidak tuntas
62
61
62
62
60
Tidak tuntas
3
Menyebutkan langkah-langkah menulis karangan narasi
Tabel 4. Siklus I Nilai aspek psikomotor Nilai Kelompok No
Aspek Psikomotor
AR
TI
SKB
ST A
Ketera MS
ngan
1
Menentukam topik karangan narasi
63
61
62
62
64
Td Tt
2
Menulis kerangka karangan
61
60
60
62
61
Td Tt
3
Mengembangkan kerangka karangan narasi
63
64
64
63
64
Td tt
Melihat hasil yang diperoleh dalam
dilanjutkan dengan siklus II, dan
siklus I belum mencapai KKM, maka
memperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Siklus II nilai aspek sikap No
Aspek Sikap
Nilai Kelompok AR
TI
SKB
STA
MS
Keterangan
1
Senang belajar
70
85
70
70
85
Tuntas
2
Berani bertanya
80
79
79
85
85
Tuntas
3
Aktif berdiskusi
85
85
85
82
83
Tuntas
Keterangan: Amat baik
: 88 – 100
Baik
: 76 – 87
Cukup
: 65 – 75
Kurang
: 50 – 64
54
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
Tabel 6. Siklus II Nilai Aspek Kognitif Nilai Kelompok No
Aspek Kohnitif
AR
TI
SK
ST
B
A
Keterangan
MS
1
Menjelaskan pengertian karangan narasi
83
85
85
80
85
tuntas
2
Menjelaskan ciri-ciri karangan narasi
84
85
85
84
83
Tuntas
85
85
84
85
85
tuntas
Menyebutkan langkah-langkah menulis
3
karangan narasi
Tabel 7. Siklus II Nilai Aspek Psikomotor Nilai Kelompok No
Aspek Psikomotor
TI
SKB
A
Keteran MS
gan
1
Menentukam topik karangan narasi
81
80
74
82
84
Tuntas
2
Menulis kerangka karangan narasi
85
80
83
84
85
Tuntas
3
Mengembangkam kerangka karangan narasi
85
84
85
83
84
tuntas
Hasil akhir atau hasil siklus dua
AJR
ST
ternyata
peningkatan dengan
sudah bila
hasil
mengalami dibandingkan
siklus
picture
pada
materi
menulis
karangan narasi pada kelas X-I,
sudah
SMA Negeri I Meulaboh Kabupaten
mencapai indikator yang diharapkan.
Aceh Barat memiliki dampak positif
Aktivitas
terhadap siswa yang rendah hasil
guru,
pembelajaran pengamatan,
I,
kelompok dengan model picture and
siswa
berdasarkan angket,
dan
dalam hasil
belajarnya.
proses
PBM semakin meningkat dan baik.
Manfaat
dapat
diperoleh siswa sangat termotivasi dalam
Pembahasan
yang
belajar,
dan
dapat
meningkatkan hasil belajar, ini dapat
Berdasarkan evaluasi hasil
dilihat pada tabel hasil sikap siswa,
belajar, observasi, dan angket yang
tabel hasil kohnitif, dan tabel hasil
tertera pada tabel di atas, jelaslah
psikomotor siswa. Hasil nilai sikap
bahwa pembelajaran yang dilakukan
pada siklus I sebagai berikut; siswa
dengan memadukan metode diskusi
senang
belajar
kelompok
Ajib
55
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
Rosyidi memperoleh nilai 62, siklus
Aktif belajar siklus 1 memperoleh
2 memperoleh nilai 70, siswa berani
nilai 62, siklus 2 memperoleh nilai
bertanya memperoleh nilai 61, siklus
83.
2 memperoleh nilai 80, siswa aktif
kohnitif
belajar memperoleh nilai 60, siklus 2
siklus 1 menjelaskan pengertian
memperoleh nilai 85. Kelompok
karangan narasi memperoleh nilai
Taufik
61, siklus 2 memperoleh nilai 83.
senang
Ismail
memperoleh
belajar
61,
nilai
siklus
2
Sementara
itu,
kelompok
Menjelaskan
untuk Ajib
ciri-ciri
nilai
Risyidi
karangan
memperoleh nilai 85, berani bertanya
narasi, siklus 1 memperoleh nilai 62,
siklus 1 memperoleh nilai 60, siklus
siklus
2 memperoleh nilai 79. Aktif belajar
Menyebutkan
siklus 1 memperoleh nilai 61, sklus 2
menulis karangan narasi, siklus 1
memperoleh nilai 85. Kelompok
memperoleh
Sutalji Kalsum Bahri siklus 1 senang
memperoleh nilai 85. Kelompok
belajar memperoleh nilai 61, siklus 2
Taufik
memperoleh nilai 70, berani bertanya
pengertian karangan narasi siklus 1
siklus 1 memperoleh nilai 62, siklus
memperoleh
2 memperoleh nilai 79. Aktif belajar
memperoleh nilai 85. Menjelaskan
siklus 1 memperoleh nilai 60, siklus
ciri-ciri karangan narasi memperoleh
2 memperoleh nilai 85. Kelompok
nilai 61, siklus 2 memperoleh nilai
Sultan Ali Syahbana siklus 1 senang
85. Menjebutkan langkah-langkah
belajar memperoleh nilai 60, siklus 2
menulis karangan narasi memperoleh
memperoleh
Berani
nilai 61, siklus 2 memperoleh nilai
bertanya siklus 1 memperoleh nilai
85. Kelompok Sutalji Kalsum Bahri
61, siklus 2 memperoleh nilai 85.
siklus 1 memjelaskan pengertian
Aktif belajar siklus 1 memperoleh
karangan narasi memperoleh nilai
nilai 61, siklus 2 memperoleh nilai
63, siklus 2 memperoleh nilai 85.
82. Kelompok Merari Siregar senang
Menjelaskan ciri-ciri karangan narasi
belajar siklus 1 memperoleh nilai 60,
memperoleh
siklus 2 memperoleh nilai 85. Berani
memperoleh niai 85. Menyebutkan
bertanya siklus 1 memperoleh nilai
langkah-langkah menulis karangan
63, siklus 2 memperoleh nilai 85.
narasi memperoleh nilai 62, siklus 2
nilai
70.
2
memperoleh
nilai
84.
langkah-langkah
nilai
62,
Ismail,
nilai
niai
siklus
2
menjelaskan
60,
63,
siklus
siklus
2
2
56
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
memperoleh nilai 84. Kelompok
tofik karangan memperoleh nilai 61,
Sultan
siklus
Ali
menjelaskan
syahbana pengertian
siklus
1
karangan
2
memperoleh
nilai
80.
Menulis kerangka karangan narasi
narasi memperoleh nilai 61, siklus 2
memperoleh
memperoleh nilai 80. Menjelaskan
memperoleh
ciri-ciri karangan narasi siklus 1
Mengembangkan kerangka karangan
memperoleh
2
narasi memperoleh nilai 64, siklus 2
memperoleh nilai 84. Menyebutkan
memperoleh nilai 84. Kelompok
langkah-langkah menulis karangan
Sutalji
narasi siklus 1 memperoleh nialai 62,
menentukan topik karangan narasi
siklus
85.
memperoleh
nilai
Kelompok Merari Siregar siklus 1
memperoleh
nilai
menjelaskan
kerangka
karangan
narasi memperoleh nilai 62, siklus 2
memperoleh
nilai
memperoleh nilai 85. Menjelaskan
memperoleh
ciri-ciri karangan narasi memperoleh
Mengembangkan kerangka karangan
nialai 62, siklus 2 memperoleh nilai
narasi memperoleh nilai 64, siklus 2
85. Menyebutkan langkah-langkah
memperoleh nilai 85. Kelompok
menulis karangan narasi memperoleh
Sultan
nialai 60, siklus 2 memperoleh nilai
menentukan topik karangan narasi
85.
nilai
memperoleh
nilai
psikomotor, kelompok Ajib Rosyidi
memperoleh
nilai
menentukan topik karangan narasi,
kerangka
karangan
siklus 1 memperoleh nilai 63, siklus
memperoleh
nilai
2 memperoleh nilai 81. Menulis
memperoleh
kerangka
karangan
Mengembangkan kerangka karangan
memperoleh
nilai
2
niai
63,
memperoleh
Begitu
pengertian
juga
siklus
nilai
karangan
dengan
Bahri
62, 74.
60,
80.
siklus
siklus
62, 82.
62, nilai
1
2
Menulis narasi siklus
nilai
Syahbana,
2
2 83.
siklus
siklus
1
2
Menulis narasi siklus
2 84.
narasi memperoleh nilai 63, siklus 2
85.
memperoleh nilai 83. Kelompok
Mengembangkan kerangka karangan
Merari Siregar, siklus 1 menentukan
narasi memperoleh nilai 63, siklus 2
topik karangan narasi memperoleh
memperoleh nilai 85. Kelompok
nilai 64, siklus 2 memperoleh nilai
Taufik Ismail siklus 1 menentukan
84.
nial
siklus
siklus
nilai
Kalsum
Ali
60,
2
memperoleh
61,
narasi
nilai
Menulis
kerangka
karangan
57
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
narasi memperoleh nilai 61, siklus 2
guru telah menggunakan teknik yang
memperoleh
tepat
nilai
85.
(PAIKEM)
dan
Mengembangkan kerangka karangan
menggabungkan
narasi memperoleh nilai 64, siklus 2
kelompok dengan model picture and
memperoleh nilai 84.
picture
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa
pembelajaran
menggunakan
perpaduan
metode
kerja
Siswa termotivasi dalam
belajar. Semua siswa aktif bekerja
dengan
karena semua siswa mendapat tugas
metode
masing-masing
tentang
menulis
diskusi kelompok dengan model
karangan narasi, begitu juga ketika
picture and picture, yang dilaksakan
mempresentasikan ke depan kelas.
di dalam kelas dapat menciptakan
Semua siswa ikut beragumen karena
suasana
materi
kelas
lebih
terasa
yang
dibicarakan
menyenangkan (PAIKEM). Siswa
dipahami
tanpak
diskusi dalam suasana hidup.
senang
dan
tidak
membosankan. Penggunaan metode ini
lebih
baik,
komponen
karena
hasilnya
setiap
mengalami
oleh
siswa,
sudah
sehingga
Pernyataan refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa Penggabungan kelompok
dengan
peningkatan. Model pembelajaran ini
model picture and picture
cukup
lebih memberi kesempatan kepada
efektif,
siswa untuk mencari, mengolah, dan
berjalan lebih optimal, kesulitan
mengevaluasi sendiri tentang hasil
yang dihadapi siswa dalam belajar
kerjanya, serta dapat memupuk kerja
dapat diatasi. Pembagian waktu yang
sama antar
ditentukan untuk setiap kegiatan
Berdasarkan hasil tatap muka
metode
kerja
kegiatan
benar-benar efektif, sehingga tugas
pada siklus dua, nilai yang diperoleh
dapat
mengalami
Suasana
peningkatan
(sudah
pembelajaran
diselesaikan kelas
tepat
waktu.
menyenangkan,
mencapai KKM). Dapat dilihat pada
interaksi siswa dengan guru, siswa
tabel dan blangko hasil pengamatan
dengan siswa sudah harmonis. Peran
guru kolaborasi dan hasil kerja
aktif
praktik
kelompok dan mengarahkan siswa
siswa
Peningkatan
serta
angket.
kemampuan
dan
prestasi siswa tersebut dikarenakan
guru
dalam
mebimbing
sudah meningkat, sehingga tingkat pemahaman
materi
pembelajaran
58
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
oleh siswa meningkat. Hasil proses
dengan model picture and
PBM memuaskan sesuai dengan
picture tersebut. Sedangkan
yang diharapkan, yaitu minimal 62
hasil belajar siswa dalam
maksimal 86.
bentuk
4.KESIMPULAN
diperoleh dari lembar kerja
1. Dari hasil penelitian dan
kerja
kelompok
kelompok siswa. Semua hasil
pembahasan di atas, dapat
penelitian
disimpulkan
bersifat objektif dan akurat
bahwa
penerapan perpaduan metode kerja
kelompok
yang
disajikan
sesuai dengan penelitian.
dengan
model picture and picture
5.REFERENSI
pada
Darsono, Bambang.1989. Dasar dan
pengajaran
menulis
materi
karangan
narasi
Konsep
Pendidikan Moral
dapat
meningkatkan
Pancasila. Seumarang: Aneka
keterampilan
siswa
Ilmu.
dalam
menulis karangan. 2. Peningkatan
Direktorat
hasil
belajar
Tenaga
Direktorat
Kependidikan
Jenderal.
yang signifikan ini dapat
Strategi
dilihat di tabel-tabel hasil
Pemilihannya.
yang
Jakarta:Peningkatan
disajikan
dalam
Pembelajaran
penelitian ini yang dijabarkan
Pendidikan
melalui
Kependidikan
siklus
per-siklus.
Baik hasil sikap, kohnitif, dan psikomotor
siswa
dalam
2008. dan
mutu
dan
Tenaga
Departemen
Pendidikan Nasional. Entang, M. dan Jani, T.Raka. 1990.
bentuk kerja kelompok. Hasil
Pengelolaan
penelitian ini diperoleh dari
Departemen Pendidikan dan
angket
Kebudayaan.
dan
lembar
kelas.
Jakarta:
pengamatan yang dilakukan
Maichati, Siti. 1990. Pengantar Ilmu
oleh guru kolaborasi, untuk
Pendidikan. Yokjakarta: IKIP
melihat motivasi siswa dan
Jakarta.
kemanfaatan
perpaduan
metode
kelompok
diskusi
Majelis Pendidikan Daerah. 2001. Petunjuk
Bagi
Guru-guru.
59
Jurnal Genta Mulia Volume VI. Nomor 2. Juli-Desember 2015, hlm: 37-60
Banda Aceh: MPD Nanggroe Aceh Darussalam. Pasaribu, dan Simajuntak, B. 2000. Proses
belajar
Mengajar.
Bandung: Tarsito Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta. Tim
Edukatif.
2007.
Berbahasa
Kompoten Indonesia.
Jakarta:Erlangga.
60