Gelombang Datar Serbasama Oleh : Eka Setia Nugraha, ST,MT
Organisasi Gelombang Datar Serbasama • A. Pendahuluan
page 3
• B. Penurunan Persamaan Gelombang
page 5
• C. Persamaan Gelombang
page 13
• D. Vektor Poynting dan Peninjauan Daya
page 16
• E. Gelombang Datar Pada Ruang Hampa
page 21
• F. Gelombang Datar Pada Dielektrik Sempurna
page 24
• G. Propagasi Pada Konduktor Yang Baik
page 27
• H. Polarisasi Gelombang
page 31
2
A. Pendahuluan Gelombang adalah suatu fenomena alamiah yang terjadi dalam dimensi ruang dan waktu. Gelombang dapat diperhatikan sebagai ‘gangguan’ yang merambat dengan kecepatan tertentu. Jika gangguan tersebut merambat ke satu arah, maka disebut sebagai gelombang 1-D. Contohnya adalah gelombang datar ( plane wave ).
3
Pendahuluan
Uniform Plane Wave Gelombang EM yang dipancarkan suatu sumber , akan merambat ke segala arah. Jika jarak antara pengirim dan penerima sangat jauh ( d >> ), maka sumber akan dapat dianggap sebagai sumber titik dan muka gelombang akan berbentuk suatu bidang datar. Muka gelombang adalah titik-titik yang memiliki fasa yang sama. Amplitude medan pada bidang muka gelombang untuk medium propagasi yang serbasama adalah bernilai sama pula, karena itu disebut sebagai gelombang uniform / serbasama Hampir berbentuk bidang datar
4
B. Penurunan Persamaan Gelombang Persamaan gelombang dapat diturunkan dari persamaan Maxwell, dengan parameter yang berpengaruh terhadap persamaan gelombang adalah karakteristik medium perambatan. Pada penurunan persamaan gelombang, terlebih dahulu kita menurunkan persamaan gelombang untuk kasus yang paling umum, yaitu untuk medium perambatan berupa dielektrik merugi. Selanjutnya pada medium perambatan yang lain , yaitu : udara vakum, dieletrik tak merugi dan konduktor dipandang sebagai kasus khusus dengan memasukkan nilai-nilai karakteristik medium yang bersangkutan
Pada Dielektrik Merugi… 0 V 0 r 1 r 1
Sehingga persamaan Maxwell (bentuk fasor) yang berlaku untuk dielektrik merugi :
Es j Hs Hs j Es Es 0 Hs 0
Perubahan E dan H sinusoidal , dengan pertimbangan bahwa perubahan periodik lain spt segitiga, persegi dsb dapat didekati dengan pendekatan Fourier
5
Penurunan Persamaan Gelombang Es j Hs
Hs j Es
Es 0
Hs 0
Keempat persamaan di atas kemudian menjadi dasar bagi penurunan fungsi waktu real yang menjelaskan perambatan gelombang datar dalam medium dielektrik merugi. Dari identitas vektor
2 Es Es Es Es 0
2 Es Es Didapatkan Persamaan Diferensial Vektor Gelombang Helmholtz, sbb :
Dari pers. Maxwell I
Es j HS
H s j Es
Es j j Es
2 Es j j Es
6
Penurunan Persamaan Gelombang
2 Es j j Es
Atau dapat dituliskan sbb :
2 2 Es Es Dimana , 2 = j ( + j) disebut sebagai Konstanta propagasi
Kemudian, dengan uraian bahwa : 2 2 2 2 2 2 E E E ys 2 E zs 2 E zs 2 E zs E E E ys ys 2 xs xs xs Es 2 aˆ 2 aˆ 2 aˆ 2 2 x 2 2 y 2 2 z y z y z y z x x x Komponen x Komponen z Komponen y Persamaan di atas merupakan persamaan diferensial yang rumit, sehingga akan diambil sub kasus pemisalan :
E y Ez 0 E ys Ezs 0
7
Penurunan Persamaan Gelombang
2 Es j j Es E y Ez 0 E ys Ezs 0
2 2 E xs 2 E xs 2 E xs Es j j E s 2 2 2 x y z Masih cukup rumit. Kemudian dengan menganggap bahwa E tidak berubah terhadap x dan y , didapatkan persamaan diferensial biasa sbb :
E xs j j E xs 2 z 2
E xs 2 E xs 2 z 2
atau
8
Penurunan Persamaan Gelombang 2 Exs 2 Solusi persamaan diferensial Exs dapat dituliskan : 2 z z 2 = j ( + j) dimana, xs x0 = + j = Konstanta propagasi
E E e
Persamaan bentuk waktu untuk medan listrik, dapat dituliskan :
E(t ) Re E x 0 e j z e jt aˆ x
Ingat kembali perubahan dari bentuk fasor ke bentuk waktu !!
z E(t ) E x 0 e cost z aˆ x
konstanta propagasi j j j j 1 j
9
Penurunan Persamaan Gelombang Jika medan listrik diketahui, maka medan magnet dapat dicari dengan hubungan :
Es j Hs
aˆ x aˆ y aˆ z E xs E xs 1 aˆ y j 0 H ys H ys aˆ y x y z z j 0 z E xs 0 0 E x 0 z impedansi intrinsik H e cost z aˆ y Ex j 1
Hy
j
1 j
10
Penurunan Persamaan Gelombang
Loss Tangent Didefinisikan suatu besaran yang menyatakan besar kecilnya kerugian dan akan dipakai untuk mengambil nilai-nilai pendekatan engineering , yaitu Loss tangent
tan
Loss tangent adalah perbandingan antara rapat arus konduksi terhadap rapat arus pergeseran
Nilai-Nilai Pendekatan 0,1 Untuk
2 1 j
11
E
Penurunan Persamaan Gelombang Arah perambatan gelombang
P
H
Perhatikan kembali persamaan-persamaan yang sudah kita dapatkan,
E(t ) E x 0 ez cost z aˆ x
E x 0 z Ht e cos t z aˆ y
Tampak bahwa E dan H saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus pula terhadap arah perambatan gelombang. Gelombang seperti ini disebut sebagai gelombang Transverse Electro Magnetic (TEM). Tampak pula bahwa pada dielektrik merugi, antara E dan H tidak sefasa
12
C. Persamaan Gelombang Persamaan umum gelombang berjalan = + j = Konstanta Propagasi
Amplituda medan
= konstanta redaman (neper/meter) = konstanta fasa (radian/meter)
z E E xo e cost z aˆ x Tanda ( - ) berarti gelombang merambat ke arah sumbu-z positif. Jika ( + ) berarti gelombang merambat ke arah sumbu-z negatif
Volt meter
Gelombang bergetar searah sumbu-x 13
Persamaan Gelombang Soal : Tuliskan persamaan gelombang intensitas medan magnet yang berjalan ke arah sumbu-x negatif , dan bergetar searah sumbu-z. Diketahui amplitudo gelombang adalah 100 (A/m), konstanta propagasi = 2 + j0,5, dan frekuensi 1 MHz Jawab : Frekuensi = 1 MHz = 106 Hertz
Konstanta fasa = 2 (radian/m), merambat ke sumbu-x negatif Bergetar searah sumbu-z
2x 6 H 100 e cos 210 t 0,5x aˆ z
A m
Konstanta redaman = 2 (Np/m), merambat ke sumbu-x negatif Amplitudo = 100 (A/m)
14
D. Vektor Poynting dan Peninjauan Daya Teorema daya untuk gelombang elektromagnetik mula-mula dikembangkan dari postulat (hipotesa terhadap persamaan Maxwell) oleh John H Poynting tahun 1884.
D H J t
Dengan substitusi,
B E t B H D E
Kedua ruas dikalikan dengan E
D E H J E E t
Dengan Identitas vektor
D EH H E J E E t
E H E H J E E H t t
E E 2 H H 2 H E t t 2 t t 2
E 2 H 2 E H J E t 2 2 15
E 2 H 2 E H J E t 2 2
Vektor Poynting dan Peninjauan Daya
Kedua ruas diintegrasikan terhadap seluruh volume
E 2 H 2 dV E H dV J E dV t 2 2 V V V Dengan Teorema Divergensi , didapatkan :
E 2 H 2 dV E H dS J E dV t V 2 2 S V
Ruas kiri : Tanda (-) menunjukkan penyerapan/disipasi daya total pada volume tersebut. Jika ada sumber yang mengeluarkan daya pada volume tersebut, digunakan tanda (+)
Ruas kanan : Integrasi suku pertama menunjukkan disipasi ohmik Integrasi suku kedua adalah energi total yang disebabkan/ tersimpan dalam medan listrik dan medan magnetik pada volume tersebut, kemudian turunan parsial terhadap waktu menyatakan daya sesaatnya 16
Vektor Poynting dan Peninjauan Daya
Didefinisikan Vektor Poynting = P E
P EH
Arah perambatan gelombang
P
H
E
Pz aˆ z E x aˆ x H y aˆ y
H 17
Vektor Poynting dan Peninjauan Daya Peninjauan Daya ... Misalkan :
E(t ) E x 0 ez cost z aˆ x E x 0 z Ht e cos t z aˆ y
Maka,
P EH E x 0 2 z Watt e cos t z cos t z aˆ z 2 m 2
E x 0 2 z e cos cos 2t 2z aˆ z 2 2
Watt 2 m
18
Vektor Poynting dan Peninjauan Daya Daya Rata-Rata ... T
Pz ,av
2
E x 0 2z 1 Pz dt e cos T0 2 • Terjadi redaman kerapatan daya seharga
e 2z
• Impedansi intrinsik menimbulkan faktor cos yang juga menentukan kerapatan daya
19
E. Gelombang Datar Dalam Ruang Hampa Untuk ruang hampa :
0 4.107 H / m
0
0 8,854.1012 (F / m)
0
• Bentuk umum pada dielektrik merugi,
Es j Hs Hs j Es Es 0 Hs 0 • Persamaan gelombang Helmholtz
2 Es j j Es
Pada ruang hampa,
Es j 0 Hs Hs j 0 Es Es 0 Hs 0
2 2 Es 0 0 Es
20
Gelombang Datar Dalam Ruang Hampa • Konstanta propagasi
Pada ruang hampa,
j j j 1 j
0 j 00
• Impedansi intrinsik
j j
1 1 j
• Persamaan medan listrik
E(t ) E x 0 ez cost z aˆ x
0 3770o 0 E(t ) E x 0 cost z aˆ x
• Persamaan medan magnet
E x 0 z Ht e cos t z aˆ y
Ex0 Ht cost z aˆ y 377
Gelombang Datar Dalam Ruang Hampa • Bentuk Gelombang
Pada ruang hampa, E P
H
• Vektor Poynting
E x 0 2 2z 2 E P e cos cos2t 2z aˆ z P x 0 cos 2 t z aˆ z 2 377 • Daya rata-rata T
Pz ,av
2
E x 0 2z 1 Pz dt e cos T0 2
• Kecepatan gelombang
1 3.108 v rr
2
Pz ,av
1 Ex0 2 377
dt
v 3.10 m 8
22
F. Gelombang Datar Pada Dielektrik Sempurna Untuk dielektrik sempurna :
r 1
0
r 1
0
• Bentuk umum pada dielektrik merugi,
Es j Hs Hs j Es Es 0 Hs 0
• Persamaan gelombang Helmholtz
2 Es j j Es
Dielektrik sempurnan memiliki sifat dan karakteristik yang hampir sama dengan udara vakum
Pada dielektrik sempurna
Es j Hs Hs jEs Es 0 Hs 0
2 2 Es Es
23
Gelombang Datar Pada Dielektrik Sempurna • Konstanta propagasi
Pada dielektrik sempurna
j j
0 j
j 1 j • Impedansi intrinsik
j j
1 1 j
• Persamaan medan listrik
E(t ) E x 0 ez cost z aˆ x
• Persamaan medan magnet
E Ht x 0 e z cos t z aˆ y
r 377 r E(t ) E x 0 cost z aˆ x E x0 r Ht cost z aˆ y 377 r
Gelombang Datar Pada Dielektrik Sempurna • Bentuk Gelombang
Pada dielektrik sempurna E P
H
• Vektor Poynting
E x 0 2 2z Ex02 P e cos cos2t 2z aˆ z P 2 377
r cos 2 t z aˆ z r
• Daya rata-rata T
Pz ,av
2
2
E x 0 2z 1 Pz dt e cos T0 2
Pz ,av
1 Ex0 2 377
• Kecepatan gelombang
1 3.108 v rr
3.108 v rr
r r 25
G. Propagasi Pada Konduktor Yang Baik Pada konduktor yang baik :
r 1 r 1 0
1
• Konstanta propagasi
Pada konduktor yang baik
j j j 1 j
f j f
Cobalah menurunkan sendiri !
• Impedansi intrinsik
j j
1 1 j
Didefinisikan “Skin Depth”
1 1 2 j 45o
1 1 1 f
26
Propagasi Pada Konduktor Yang Baik Pada konduktor yang baik
• Persamaan medan listrik
E(t ) E x 0 ez cost z aˆ x
z E( t ) E x 0 e cos t z
• Persamaan medan magnet
aˆ
x
z E x 0 z E x 0 .e cos t z aˆ y Ht e cos t z aˆ y Ht 4 2 Pada konduktor yang baik, intensitas medan magnet tertinggal (lagging) sebesar 45o (1/8 siklus) terhadap intensitas medan listrik
Pada umumnya, propagasi gelombang pada konduktor yang baik digunakan untuk analisis karakteristik suatu saluran transmisi / kabel. Pada konduktor yang baik, kerapatan arus perpindahan dapat diabaikan terhadap kerapatan arus konduksi, sehingga kerapatan arus total dapat dikaitkan dengan medan listrik sbb :
J x ( t ) E x ( t ) E x 0 e
z
cos t z
27
Propagasi Pada Konduktor Yang Baik Pada konduktor yang baik
• Vektor Poynting
E x 0 2 2z P e cos cos2t 2z aˆ z 2 2z 2z 2 P E x 0 e cos cos 2t aˆ z 4 4 2 • Daya rata-rata T
Pz ,av
2
Ex0
E x 0 2z 1 Pz dt e cos T0 2
2
Pz ,av
2z 2
1 E x 0 e 4
Rumusan diatas menunjukkan bahwa rapat daya pada bidang z = adalah sebesar e-2 , atau sebesar 0,135 kali dari rapat daya pada permukaan konduktor ( z = 0 ). 28
H. Polarisasi Gelombang Polarisasi adalah sifat GEM yang menjelaskan arah dan amplitudo vektor intensitas medan listrik (E) sebagai fungsi waktu pada bidang yang tegak lurus terhadap arah perambatannya. Macam-macam polarisasi : Linear, Sirkular (lingkaran), dan Ellips
29
Polarisasi Gelombang Kasus paling umum : Polarisasi
Eliptik
Terjadi untuk a, b, c, sembarang. Parameter-parameter pada polarisasi eliptik adalah : a. Major Axis ( 2 x OA ) OA
1 2 2 4 4 2 2 E x E y E x E y 2E x E y cos2 2
b. Minor Axis ( 2 x OB ) OB
1 2 2 4 4 2 2 E x E y E x E y 2E x E y cos2 2
c. Tilt angle ( )
n dan E1 E 2 2
n = 0, + 1, + 2, …dst
2E x E y 1 arctan cos 2 2 E E 2 y x
d. Axial Ratio (AR )
AR
Major axis OA Minor axis OB
33
Polarisasi Gelombang
Polarisasi Sirkular
Polarisasi sirkular terjadi untuk :
n dan E1 E 2 2 n = 0, + 1, + 2, …dst
35
Polarisasi Gelombang Arah Polarisasi Perputaran
E f t , z k
Searah jam (CW) GEM mendekat atau Berlawanan jam (CCW) GEM menjauh Searah jam (CW) GEM menjauh atau Berlawanan jam (CCW) GEM mendekat
Definisi klasik
Definisi IRE
Definisi Umum (IEEE)
Putar Kanan (Right Hand) RH
Putar Kiri (Left Hand) LH
Putar Kiri (Left Hand) LH
Putar Kiri (Left Hand) LH
Putar Kanan Putar Kanan (Right Hand) (Right Hand) RH RH
Polarisasi dapat ditinjau terhadap referensi tertentu, misalnya terhadap bumi, lantai pesawat, dsb. Bahkan terhadap polarisasi lain. • Polarisasi vertikal , E tegaklurus leferensi • Polarisasi horisontal, E sejajar bidang referensi • Polarisasi Silang ( cross polarization ), E tegaklurus terhadap E referensi 36 • Polarisasi Sejajar ( co-polarization ), E sejajar terhadap E referensi