BAB I 1.1. Latar Belakang Kehadiran televisi di dunia menjadi pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia. Televisi menjadi sebuah media yang mudah diterima oleh berbagai macam lapisan masyarakat. Televisi membawa berbagai kandungan informasi, pesan-pesan yang dapat menyebar dengan cepat ke seluruh pelosok dunia. Selain sebagai penyalur informasi dan pesan, televisi juga menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam mencari hiburan yang mudah dijangkau. Televisi merupakan salah satu media massa yang populer dibandingkan media massa lainnya. Adapun kelebihan dari televisi adalah bersifat audio-visual, dimana televisi memadukan suara dan gambar secara bersamaan sehingga dapat lebih menarik perhatian audience. Menurut data yang di dapat dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2012 menunjukkan persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang menonton televisi lebih besar dibandingkan media massa lainnya yaitu sebesar 91,68% sedangkan radio sebesar 18,57% dan surat kabar/majalah sebesar 24,99%. (sumber: http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1524 diakses tanggal 24 Agustus 2015 pukul 12.47 WIB). Gambar 1.1 Indikator Sosial Budaya Tahun 2012
Sumber: Data BPS 2012
1
Semakin pesatnya perkembangan industri televisi di Indonesia, terutama dengan lahirnya berbagai macam stasiun televisi lokal di daerah menambah pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan konten-konten lokal. Keberadaan televisi lokal dapat menjadi sarana pengembangan potensi daerah, sehingga daerah tersebut dapat lebih maju dan membantu masyarakat dalam mengenal daerah mereka. Dalam penyajian dan kemasannya pun televisi lokal menampilkan dan mengedepankan permasalahan daerah, baik dari isu yang dibawa hingga bahasa yang digunakan. Kekuatan dari stasiun televisi lokal terletak pada karakteristik lokal itu sendiri, dimana program yang disajikan mengangkat budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat. Berdasarkan pasal 31 Undang-undang no.32 tahun 2002 menurut Eva Arifin (2010:46) terdapat beberapa fenomena dalam perkembangan era globalisasi teknologi apabila disikapi dengan positif dimana penyiaran lokal dapat dijadikan sebagai pengenalan informasi akan potensi daerah dan dapat dijadikan sumber pengetahuan dan pemerataan informasi tentang perekonomian, politik, budaya dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Sedangkan kelemahan dari televisi lokal dalam buku Broadcasting, to Be a Broadcaster oleh Eva Arifin (2010:46) mengatakan terdapat ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan sistem stasiun jaringan yang disusun oleh KPI bersama pemerintah yang menyatakan stasiun penyiaran lokal dapat didirikan pada lokasi tertentu dalam wilayah Republik Indonesia namun dengan wilayah jangkauan yang terbatas. Materi penayangan televisi lokal juga masih kurang menarik dari segi sinematografi dan konten yang diangkat. Televisi lokal juga bersaing dengan televisi nasional dalam menarik minat masyarakat sehingga televisi lokal hanya menjadi alternatif setelah televisi nasional. Tayangan yang dimuat televisi lokal secara kualitas program acaranya masih jauh bila dibandingkan dengan tayangan yang ditayangkan oleh stasiun televisi nasional, walaupun sudah dimodifikasi dengan sentuhan lokal. Program yang disajikan oleh televisi lokal merupakan salah satu hal yang dapat membuat penonton tertarik dalam mengkonsumsi program siaran yang ditayangkan. Untuk itu televisi lokal dituntut untuk menciptakan, memproduksi serta mengemas suatu program lokal dengan lebih memperbaiki 2
kualitas sinematografi dan konten yang menarik serta dekat dengan masyarakatnya agar dapat bersaing dengan televisi nasional maupun televisi lokal lainnya dalam menarik minat masyarakat. Gambar 1.2 Gambar Tayangan Televisi Lokal
Sumber: (https://www.youtube.com/watch?v=-wrxfiWKWAc) (https://www.youtube.com/watch?v=vWGsR9GIicE)
Radar TV merupakan salah satu televisi lokal di Provinsi Lampung yang memfokuskan tayangannya terhadap minat dan keinginan pemirsa di Provinsi Lampung. Radar TV berada di Channel 48 UHF dan memulai siarannya sejak tanggal 18 Oktober 2008. Stasiun televisi lokal ini juga memiliki jangkauan siaran paling luas karena memiliki tower pemancar yang berada di posisi paling tinggi diantara TV lokal lainnya dan mempunyai kekuatan daya pancar 5 Kw sehingga mampu
menembus
seluruh
pelosok
Provinsi
Lampung
(sumber:
https://www.radartv.co.id diakses tanggal 27 Januari 2016 pukul 9.26 WIB). Radar
3
TV lebih menekankan kedekatan tayangannya kepada semua lapisan masyarakat Lampung. Radar TV sudah memiliki berbagai macam program acara mulai dari program news, program dialog, program hiburan, program feature hingga program religi. Namun, Radar TV ini belum memiliki sebuah program dokumenter perjalanan yang mengangkat keindahan wisata dan kebudayaan yang dimiliki oleh Provinsi Lampung. Sebelumnya memang Radar TV sudah memiliki program dokumenter televisi, tetapi konten dari program televisi tersebut tidak difokuskan pada perjalanan di wilayah Provinsi Lampung itu sendiri, Radar TV dalam program tersebut mengangkat perjalanan dilokasi luar Lampung seperti perjalanan ke Jogjakarta dan Bandung, padahal Radar TV memiliki motto: “Lampung Total” dan segmentasi dari Radar TV adalah ingin diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Lampung yang harusnya dapat memfokuskan program dokumenter perjalanan di wilayah Provinsi Lampung saja. Sekarang program dokumenter tersebut sudah tidak produksi lagi, dikarenakan sudah habisnya kerjasama antara Radar TV dengan pihak pembuat program tersebut. Dalam memproduksi sebuah tayangan program acara Radar TV menggunakan peralatan kamera Canon XL 2 dan Sony ADP serta dibantu dengan peralatan tambahan seperti clip on, tripod dan lighting. Berdasarkan observasi langsung penulis di lapangan jumlah crew yang memproduksi sebuah tayangan program acara adalah sekitar 3 sampai 4 orang, yaitu cameraman, produser dan reporter. Radar TV hanya memiliki 55 karyawan, inilah yang membuat seluruh karyawan harus bisa menguasai semua pekerjaan. Karena keterbatasan sumber daya manusia inilah seorang cameraman juga dituntut untuk bisa menjadi seorang editor ataupun menjadi seorang reporter dan begitu juga sebaliknya. Crew dan karyawan yang dimiliki Radar TV tidak semuanya merupakan lulusan dari jurusan Broadcasting, mereka mempelajari lagi dari awal proses produksi sebuah tayangan program acara televisi.
4
Gambar 1.3 Pola Acara Radar TV bulan November 2015
Sumber: Radar TV Berdasarkan uraian diatas penulis ingin membuat konten program untuk Radar TV Lampung berupa sebuah tayangan hiburan program dokumenter perjalanan berjudul “Ke Lampung Geh!” dimana program dokumenter perjalanan ini merupakan sebuah tayangan hiburan perjalan di provinsi Lampung yang memberikan informasi dan edukasi kepada penonton pada televisi lokal. Berdasarkan pembicaraan penulis dengan Direktur Radar TV Lampung (Adi Kurniawan), beliau memberikan apresiasi yang positif tentang ide penulis dan menyarankan untuk membuat pilot project dari program tersebut. Penulis mengangkat pariwisata Lampung, karena Lampung memiliki banyak potensi alam yang belum dikenal oleh masyarakat Lampung itu sendiri (+ 350 objek wisata yang dimiliki oleh Provinsi Lampung. Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung). Maka dari itu penulis ingin membantu dalam mengembangkan
5
destinasi wisata Provinsi Lampung dengan membuat program televisi ini sekaligus membantu Radar TV Lampung dalam membuat contoh program acara. Penulis telah menentukan 6 tema episode untuk program dokumenter perjalanan yang berjudul “Ke Lampung Geh!”, yaitu: “Ke Lampung Geh! Eps. Teluk Kiluan”, “Ke Lampung Geh! Eps. Taman Nasional Way Kambas”, “Ke Lampung Geh! Eps. Anak Gunung Krakatau”, “Ke Lampung Geh! Eps. Air Terjun Putri Malu”, “Ke Lampung Geh! Eps. Pulau Pahawang” dan “Ke Lampung Geh! Eps. Way Belerang Kalianda”. Penulis memilih episode Teluk Kiluan sebagai karya akhir yang penulis buat sekaligus sebagai pilot project yang akan penulis ajukan ke Radar TV Lampung.
1.2 Fokus Permasalahan Apakah Radar TV Lampung sebagai televisi lokal Lampung sudah memiliki program dokumenter perjalanan yang mengandung unsur informasi, edukasi dan hiburan tentang wilayah Lampung dan sekitarnya?
1.3 Tujuan 1.3.1
Tujuan Umum Skripsi Karya Akhir ini bertujuan untuk: Membuat pilot project program dokumenter perjalanan di Radar TV
Lampung yang memiliki unsur informasi, edukasi dan hiburan tentang wilayah Lampung dan sekitarnya.
1.3.2
Tujuan Khusus Sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan penulis dalam meraih gelar sarjana Strata 1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Bisnis, Telkom University.
6
1.4 Manfaat Pembuatan program dokumenter ini memiliki beberapa manfaat yang terbagi dalam manfaat secara akademis maupun secara praktis yaitu: 1.4.1
Aspek Teoritis Karya akhir program dokumenter perjalanan ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk penelitian dibidang ilmu komunikasi, khususnya broadcasting dan juga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam meproduksi sebuah tayangan program televisi di Telkom University.
1.4.2
Aspek Praktis Karya akhir program dokumenter perjalanan ini dapat dijadikan refrensi para pembuat program dokumenter televisi dalam pembuatan sebuah program acara.
1.5 Konsep Perencanaan Karya Akhir Menurut Gerald Millerson yang dikutip Andi Fachruddin dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Produksi Televisi (2014:10) tahapan dalam standar operasional prosedur produksi televisi terdiri dari 3 bagian, yaitu pra produksi, produksi dan paska produksi. 1) Pra Produksi Pra Produksi merupakan tahap awal penulis dalam mencari, merumuskan dan menentukan ide atau gagasan, kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan dari gagasan tersebut. Setelah itu penulis mencari dan mengumpulkan sumber informasi serta melakukan observasi langsung ke lokasi. Setelah observasi selesai dilakukan pembuatan naskah serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan riset dan melakukan pembedahan naskah bersama tim produksi. Penulis juga melakukan perencanan teknis yaitu mempersiapkan peralatan
7
apa saja yang digunakan dan juga merencanakan biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan program dokumenter perjalanan ini. Lalu penulis menentukan jadwal dalam proses pembuatan program dokumenter perjalanan ini.
2) Produksi Setelah
perencanaan
dan
persiapan
matang,
maka
pelaksanaan produksi dimulai. Penulis melakukan kegiatan pengambilan
gambar
dan
pengambilan
audio.
Penulis
melakukan pengambilan gambar di lokasi sesuai dengan kebutuhan program tersebut. Dalam pengambilan gambar penulis menggunakan kamera DSLR dengan menambahkan beberapa lensa, yaitu lensa fix 50mm, lensa 10-18mm dan lensa 18-200mm untuk keperluan pengambilan gambar. Untuk pengambilan audio, penulis menggunakan boom mic. Penulis juga menggunakan peralatan tambahan seperti slider, glidecam dan shoulder rig dalam pengambilan gambar.
3) Paska Produksi Pada tahap paska produksi ini merupakan tahapan akhir dalam proses pembuatan program dokumenter dimana materi akan dimasukkan dalam pos editing. Dalam proses editing penulis membagi ke dalam dua bagian yaitu editing offline dan editing online. Dalam editing offline penulis melakukan preview serta pemilihan gambar, musik dan suara yang akan digunakan dalam program televisi, sedangkan dalam editing online penulis melakukan penyusunan gambar sehingga menjadi sebuah alur cerita dan penambahan effect serta menyesuaikan warna. Penulis menggunakan
aplikasi
Adobe
Premiere
dalam
proses
pengeditan.
8
1.5.1 Sinopsis “Ke Lampung Geh!” merupakan sebuah Program televisi dokumenter yang mengangkat keindahan Provinsi Lampung dengan memberikan informasi, edukasi dan hiburan kepada masyarakat Lampung. Di setiap episode host diberikan berbagai tantangan dan harus diselesaikan, agar host dapat kembali pulang. Pada karya akhir ini penulis mengangkat tentang keindahan Teluk Kiluan yang berada di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
1.5.2 Desain Program Desain progam Tipe Program
: Dokumenter Perjalanan
Durasi Program
: 20 menit
Production Situation : 2 Kamera
1. Judul Program Judul dari program dokumenter perjalanan ini adalah “Ke Lampung Geh!” yang memiliki arti mengajak masyarakat untuk mengunjungi Provinsi Lampung.
2.
Target Audience a. Gender
: Laki-laki dan Perempuan
b. Umur
: Semua Umur
c. Status Sosial
: Seluruh golongan
d. Lifestyle
: Semua gaya hidup
e. Kepribadian
: Orang-orang yang memiliki hobi traveling,
tapi tidak menutup kemungkinan masyarakat umum untuk menontonnya.
9
3. Tujuan Program Dengan menonton acara ini masyarakat mendapatkan informasi, edukasi dan hiburan tentang destinasi wisata yang ada di Provinsi Lampung.
4. Style “Ke Lampung Geh!” adalah program dokumenter perjalanan yang ditampilkan dengan cara informal dan menggunakan metode ekposisi dokumenter dimana pesan disampaikan melalui narator atu presenter. Konsep dari program ini akan menghibur dan memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat.
5. Outline program acara: Tabel 1.1 Outline Program No
Segment 1
1
Bumper in
2
Opening Host
3
Perkenalan Sahabat “Ke Lampung Geh!”
4
Perjalanan Menuju Laguna Gayau
5
Bumper Out Durasi: 7 menit 35 detik Segment 2
1
Bumper in
2
Narasi tentang Laguna Gayau
3
Host mengajarkan beberapa kata dalam bahasa Lampung
4
Mencari informasi mengenai Teluk Kiluan
5
Narasi Teluk Kiluan
6
Bumper Out Durasi: 7 menit 10 detik
10
Segment 3 1
Bumper in
2
Narasi mengenai Lumba-lumba yang ada di Teluk Kiluan
3
Penutupan program
4
Credit Title Durasi: 5 menit 30 detik
· 6. Program Treatment Program ini adalah program dokumenter perjalanan yang memiliki 3 segment dan dipandu oleh seorang host dan didampingi oleh bintang tamu (Sahabat Ke Lampung Geh!). Mereka menggunakan pakaian sehari-hari dan makeup yang natural. Host dan sahabat Ke Lampung Geh! akan berlibur di sekitar Teluk Kiluan dan akan melihat berbagai keindahan yang ada dan memberikan informasi, edukasi serta hiburan kepada masyarakat. Host yang digunakan akan atraktif sehingga dapat menghibur dan lebih dekat dengan masyarakat. Host akan diberikan beberapa tantangan dan harus diselesaikan agar dia bisa kembali pulang.
7. Talent Host dalam acara ini bernama Ahmad Hari dan Rahadi, di setiap episode nya mereka akan menentukan siapa yang akan berangkat untuk berlibur. Host yang tidak berangkat berlibur akan memberikan tantangan kepada Host yang akan berlibur dan harus diselesaikan. Di lokasi wisata Host akan menemani bintang tamu yang berasal dari luar Provinsi Lampung.
8. Tim Produksi Producer dan Director
: Reggy Prawoso
Cameraman
: Reggy Prawoso 11
Stefanus Bagus Aerial Videography
: Nicky Silfido Muhammad Haris
Soundman
: Suryadi Hasmi
Editor
: Reggy Prawoso
9. Budgeting Tabel 1.2 Budgeting Produksi Peralatan Produksi No.
Peralatan
Unit
Hari
1. 2.
Canon EOS 60D Canon EF-S 1018mm F/4.5 Canon EF 50mm F/1.8 USM Peralatan Tripod & Pan Head Slider SEMUT 100 cm Shoulder Rig DJI Phantom 3 Peralatan Audio Boom Mic Kenwood 320
2 1
3. 4.
5. 6. 7. 8.
3 3
Harga/Unit/ Hari (Rp) 200.000 75.000
Total (Rp) 1.200.000 225.000
1
3
75.000
225.000
1
3
100.000
300.000
1
3
150.000
450.000
1 1
3 3
75.000 650.000
225.000 1.950.000
1
3
25.000
75.000
4.650.000
Total Akomodasi No.
1.
Akomodasi Paket Teluk Kiluan Total
Unit
Hari
6
3
Harga/Unit (Rp) 550.000
Total (Rp) 3.300.000 3.300.000
12
Total Biaya No. 1. 2.
Anggaran Biaya
Total (Rp) 4.650.000 3.300.000
Peralatan Produksi Akomodasi Total Biaya Sumber: Olahan Penulis
7.950.000
1.5.3 Rundown Program Nama Acara
: Ke Lampung Geh!
Host
: Ahmad Hari dan Rahadi
Tema Acara
: Teluk Kiluan
Format Acara
: Program TV Dokumenter
Durasi
: 20 menit
Tabel 1. 3 Rundown Program Sumber: Olahan Penulis No Durasi . Segment 1 1. 30’’ 2. 2’
Urutan Acara
Bumper in Opening Host 1
3.
2’
Opening Host 2
4.
1’
Tamu
Isi Acara
Keterangan acara Host membuka acara, memperkenalkan diri dan menjelaskan mengenai program “Ke Lampung Geh!” Host 1 berpindah ke lokasi Teluk Kiluan, serta memberikan gambaran apa yang akan dilakukannya di Teluk Kiluan. Host kedatangan sahabat “Ke Lampung Geh!” dari Bekasi.
Keterangan
Host 1&2 berada di dalam ruangan.
Host keluar dari dalam air di Teluk Kiluan. Sahabat “Ke Lampung Geh!” memperkenalkan diri.
13
5.
2’
Perjalanan menuju Laguna Gayau
6.
5’’
Bumper out
No Durasi . Segment 2 7. 5” 8. 2’ 9.
2’
10.
1’
11.
2’30’’
12.
5’’
No Durasi . Segment 3 12. 5” 12. 1’
13.
4’
14. 15.
20” 5”
Urutan Acara
Host dan sahabat “Ke Lampung Geh!” berjalan menuju Laguna Gayau. Keterangan Acara
Host menuju Laguna Gayau dan tiba disana. -
Isi Acara
Keterangan
Bumper in Tiba di Laguna Gayau Mengajar Bahasa Lampung
Keterangan acara Host bercerita tentang keindahan alam Laguna Gayau. Host memberikan tantangan kepada sahabat “Ke Lampung Geh!”
Melakukan wawancara dengan narasumber Membahas Teluk Kiluan Bumper out
Host menanyakan informasi mengenai Teluk Kiluan Kiluan
Urutan Acara
Bumper in Menuju lokasi Lumba-Lumba
Host memberikan informasi mengenai Teluk Kiluan Keterangan acara
Narasi tentang Laguna Gayau Sahabat “Ke Lampung Geh!” melakukan tantangan yang diberikan -
Narasi tentang Teluk Kiluan -
Isi Acara
Keterangan acara Host dan sahabat “Ke Lampung Geh!” menuju lokasi lumbalumba Host memberikan informasi mengenai lumba-lumba
Memberikan informasi tentang lumba-lumba Credit title Bumper out Keterangan acara 1.5.4 Target Audience
Keterangan
-
Narasi tentang lumba-lumba di Teluk Kiluan -
Pada program dokumenter televisi yang berjudul “Ke Lampung Geh!”, target audience yang ditetapkan diuraikan berdasarkan segmentasinya, antara lain: a. Demografis
14
Target audience dalam hal ini dikelompokkan berdasarkan pada variabel-variabel berikut: Umur: Semua kalangan Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan Pendidikan: Di mulai dari SMA, perguruan tinggi sampai pekerja Agama: Semua agama Pemilihan target audience dari program “Ke Lampung Geh!” adalah seluruh lapisan masyarakat Provinsi Lampung. Program dokumenter perjalanan ini memuat konten hiburan yang menyenangkan serta memberikan edukasi dan informasi.
b. Psikografis Target audience dalam hal ini dikelompokkan berdasarkan pada variabel-variabel berikut: Status sosial: Seluruh golongan, baik golongan bawah, golongan menengah, maupun golongan atas Gaya hidup: Semua gaya hidup Kepribadian: Orang-orang yang memiliki hobi travelling. Tapi tidak
menutup
kemungkinan
masyarakat
umum
untuk
menontonnya. 1.5.5 Tujuan Media yang Digunakan Media yang digunakan penulis adalah Program Televisi Dokumenter Perjalanan. Menurut penulis, pesan yang diberikan media ini lebih mudah diterima dan dicerna oleh audience karena memberikan informasi melalui Audio dan Video. Program dokumenter perjalanan ini dapat memberikan pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Penonton dapat menangkap informasi secara langsung apa yang terjadi dilapangan
15
sesuai realita tanpa adanya rekayasa dan terhibur dengan program yang disajikan.
1.5.6 Cara Pengumpulan Data Dalam pembuatan program televisi dokumenter perjalanan ini, penulis memiliki beberapa cara mengumpulkan data-data yang diperlukan, yaitu: a. Observasi Penulis mengumpulkan data dan informasi dari pengamatan terhadap objek wisata yang nantinya digunakan untuk pembuatan program dokumenter perjalanan.
b. Wawancara Penulis melakukan tanya jawab dengan nasarumber untuk
mengumpulkan
data
yang
nantinya
akan
digunakan dalam pembuatan program dokumenter perjalanan. c. Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data terhadap buku-buku yang ada hubungannya dalam proses pembuatan program dokumenter perjalanan.
16
1.5.7 Waktu dan Lokasi 1.5.7.1 Waktu Tabel 1.2 Waktu Proses Pembuatan Karya Akhir No
Tahap
Aktifitas
2015
2016
Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Penemuan Ide Pengembangan 1
Pra
Gagasan
Produksi
Observasi/ Riset/ Pengumpulan data
2
Produksi
Shooting Menyusun
3
Paska
penulisan
Produksi
karya akhir Offline Editing Music Scoring Online Editing dan Mastering Sumber: Olahan Penulis
1.5.7.2 Lokasi Karya Akhir ini dibuat di Teluk Kiluan yang berada di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu pembuatan karya akhir
17
dilaksanakan dari bulan Mei 2015 sampai dengan Januari 2016. 1.6 Skema Rancangan Proyek Gambar 1.4 Skema Rancangan Proyek Kebutuhan masyarakat Lampung akan informasi daerah. informasi. Radar TV Lampung belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung mengenai informasi daerah Lampung dimana program dokumenter perjalanan sebelumnya tidak difokuskan pada perjalanan di Lampung dan program tersebut sudah tidak diproduksi lagi. Ide untuk membuat sebuah program dokumenter perjalanan. Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi
Merumuskan ide, menentukan ide,
Pengambilan gambar
Offline editing, online
pencarian data, observasi subjek
(visual) &
editing, music scoring,
dan objek, menyusun outline film,
pengambilan suara
mastering
membuat timeline produksi
(audio)
Program Televisi Dokumenter Perjalanan “Ke Lampung Geh!”
Informasi mengenai perjalanan wisata di Teluk Kiluan Provinsi Lampung tersampaikan kepada masyarakat Sumber: Olahan Penulis
18