BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Meningkatnya harga dan kebutuhan beberapa mineral logam pada akhirakhir ini telah menarik minat para kalangan investor tambang untuk melakukan eksplorasi daerah prospek mineral logam contohnya emas, baik di dalam maupun di luar negeri. Keterdapatan daerah prospek emas di daerah Indonesia telah banyak ditemukan baik di wilayah Indonesia bagian barat maupun di wilayah Indonesia bagian timur. Beberapa contoh daerah yang memiliki deposit emas yang besar adalah Tembagapura di Papua, Gosowong dan Malifud di Halmahera Utara. Selain di daerah-daerah tersebut, di wilayah Maluku Utara juga terdapat daerah prospek emas lainnya yaitu di wilayah P.Obi yang lebih tepatnya di daerah Anggai. Untuk mengetahui keterdapatan mineral logam di lokasi penelitian dilakukan analisa-analisa laboratorium salah satunya adalah dengan analisa mineralogi butir yang contonya diambil dari hasil panning. Analisa-analisa lain yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah analisa petrografi, mikropaleontologi, dan PIMA (Portable Infrared Mineral Analyser). Analisa PIMA ini merupakan data sekunder yang digunakan untuk mengetahui mineral lempung yang ada dalam conto batuan yang dianalisa sehingga dapat diinterpretasikan jenis alterasi dan lingkungan mineralisasinya berdasarkan asosiasi mineral yang ada.
1.2.
Maksud dan Tujuan Penelitian Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana strata satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mempelajari tatanan geologi daerah penelitian meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek mineral logam khususnya emas di daerah Anggai dan
1
sekitarnya, Pulau Obi, Kecamatan Laiwui, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara..
1.3.
Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian Lokasi penyelidikan terutama terletak di Daerah Anggai dan sekitarnya, Pulau Obi, Kecamatan Laiwui, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat 1 021’10” LS – 1024’9” LS dan 127041’46” BT – 127045’00” BT. Pencapaian ke daerah penyelidikan dapat ditempuh dengan menggunakan jalur udara yaitu dari JakartaTernate, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Selanjutnya dari Ternate – Obi (pelabuhan Jikotamo) perjalanan di lanjutkan kembali melalui
jalur laut (via
Bacan) dengan menggunakan kapal laut dengan waktu tempuh sekitar 20 jam. Dari Jikotamo perjalanan dilanjutkan kembali menuju daerah Desa Anggai dengan Long Boat yang merupakan wilayah daerah penyelidikan dengan waktu tempuh sekitar ± 30 menit. Gambaran lebih jelas berkaitan dengan lokasi penyelidikan dapat dilihat pada gambar berikut (Gambar 1).
Gambar 1. Lokasi kesampaian daerah penyelidikan di Daerah Obi.
2
Foto.1 Sarana transportasi laut menuju daerah penelitian (dari Ternate menuju Anggai / P. Obi).
1.4.
Kondisi Umum Daerah Penelitian Sebagian besar daerah penelitian merupakan kawasan hutan tropis. Sedangkan
sebagian
kecilnya
merupakan
pemukiman
dan
perkebunan.
Pemukiman dan perkebunan ini terkonsentrasi di daerah pantai. Kondisi tanah umumnya cukup subur dengan curah hujan yang tinggi setiap tahun. Penduduk yang berdomisili di wilayah Desa Anggai dan Air Mangga, Kecamatan Laiwui, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara sebagian besar terdiri dari pendatang, sebagian berasal dari Pulau Halmahera Utara, (Tobello), serta dari Pulau Sulawesi (Buton). Daerah penyelidikan secara administratif terletak di dua wilayah desa pada kecamatan yang sama yaitu wilayah Desa Anggai berada di wilayah bagian barat sedangkan sedangkan wilayah bagian timurnya yaitu Desa Air Mangga. Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah sebagai petani (bercocok tanam pala, cengkeh dan berladang ) dan sebagian lagi memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Mata pencaharian baru muncul khususnya di wilayah Desa Anggai yaitu sebagian dari penduduk beralih profesi dari petani menjadi penambang emas. Hal ini terjadi setelah ditemukan tambang emas di wilayah ini sekitar tahun 1997.
3
Penduduk di wilayah Desa Anggai pada umumnya beragama Islam, sedangkan di wilayah Air Mangga adalah beragama Kristen. Sarana perhubungan di daerah penelitian umumnya kurang begitu baik. Sarana perhubungan yang ada berupa jalan berbatu dan jalan tanah yang umumnya hanya dapat dialui oleh kendaraan roda dua. Sedangkan untuk mencapai daerah-daerah pelosok masih harus melalui jalan setapak. Kondisi singkapan umumnya cukup baik dan segar, hanya saja singkapan yang berada bukan di sungai sering kali telah ditutupi oleh vegetasi ataupun tanah.
1.5.
Batasan Masalah Batasan utama penelitian ini berupa pemetaan geologi daerah penelitian serta studi khusus tentang prospek mineral logam khususnya emas di daerah penelitian. Penelitian secara umum mengenai kondisi geologi daerah penelitian yang dibagi menjadi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan sejarah geologi. Penelitian dilakukan melalui pengamatan lapangan yang kemudian disesuaikan dengan kondisi geologi regional daerah penelitian. Sedangkan penelitian secara khusus mengenai prospek mineral logam melalui studi mineralogi butir dan PIMA sebagai analisa pendukungnya.
1.6.
Tahapan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui empat tahap yaitu : tahap persiapan, tahap penelitian dan pengambilan data lapangan, tahap analisa dan pengolahan data, serta tahap penulisan laporan.
1.6.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan ini meliputi studi pendahuluan, analisa peta topografi, analisa citra satelit dan survey awal. Studi pendahuluan yaitu studi pustaka tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, studi literatur peneliti terdahulu
4
mengenai daerah penelitian dan perencanaan penelitian serta usulan Tugas Akhir. Hasil akhir dari studi pendahuluan adalah informasi umum daerah penelitian. Analisa peta topografi dan citra satelit akan menghasilkan rencana lintasan penelitian lapangan, peta geomorfologi sementara dan gambaran awal geologi daerah penelitian. Beberapa hal yang dilakukan pada peta topografi dan citra satelit adalah interpretasi pola aliran sungai, interpretasi penyebaran litologi, interpretasi pola kelurusan dan struktur geologi. Survey awal, merupakan tahapan peninjauan daerah penelitian meliputi batas dan kegiatan yang akan dilakukan pada saat penelitian.
1.6.2 Tahap Penelitian dan Pengambilan Data Lapangan Tahap pengambilan data lapangan dilakukan selama 30 hari dengan luas daerah penelitian ± 42,25 km2 (6,5 km x 6,5 km). Tahap ini ditujukan untuk memperoleh data geologi detail yang akan dianalisa dan membuktikan hipotesa pada tahap sebelumnya. Pengambilan data lapangan meliputi : Observasi geomorfologi Observasi singkapan dan deskripsi batuan Pengamatan dan pengukuran unsur struktur geologi Pengambilan contoh batuan untuk analisis petrografi dan mikropaleontologi Sintesa Lapangan
Hasil dari tahap ini berupa catatan lapangan (deskripsi singkapan, deskripsi batuan, dan sketsa), contoh batuan, foto singkapan, peta lokasi pengamatan, peta geomorfologi, dan peta geologi sementara.
1.6.3 Tahap Analisa dan Pengolahan Data Analisa dan pengolahan data dilakukan di laboratorium dan studio pengolahan data. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan studi pustaka, studi literatur dan diskusi
5
dengan dosen pembimbing. Analisa laboratorium dan pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Analisa petrografi untuk identifikasi batuan, penentuan mineral pembentuk batuan, dan tekstur yang terbentuk.
Analisa mikropaleontologi untuk menentukan umur dan lingkungan pengendapan dari satuan batuan di daerah penelitian berdasarkan kehadiran fosil foraminifera.
Pembuatan peta lokasi pengamatan, peta geomorfologi, peta geologi, dan penampang geologi.
1.6.4 Tahap Penulisan Laporan Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian berupa laporan hasil penelitian. Laporan berupa skripsi yang memuat juga peta lokasi pengamatan, peta geomorfologi, peta geologi, dan penampang geologi. Skripsi yang disusun akan memberikan informasi dan penjelasan mengenai kondisi geologi dan prospek mineral logam di lokasi penelitian.
6