Bab
3
IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
3.1 Indikator dan Skoring 3.1.1 Indikator Daerah Berpendapatan Rendah Daerah berpendapatan rendah dalam kajian ini adalah daerah bila dilihat dari kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksesibilitas, serta ketersediaan infrastrukturnya paling rendah dibandingkan dengan daerah lain di Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk menentukan daerah berpendapatan rendah dapat dilihat dari indikator-indikator yang mencerminkan keadaan pembangunan suatu daerah: a. Prasarana Dasar Wilayah Kurang/Tidak Ada: Irigasi b. Sarana Wilayah Kurang/Tidak Ada: Sarana sosial kesehatan (jumlah fasilitas kesehatan seperti RSD, Puskemas, Polindes) Sarana sosial pendidikan (jumlah sekolah SD, SMP dan SMU) c. Kondisi Kehidupan Masyarakat Tingkat kesehatan rendah (jumlah kasus DBD, diare, TB, dan malaria) Perekonomian masyarakat rendah (jumlah penduduk prasejahtera dan sejahtera) d. Alokasi Dana Desa (ADD) Dana Alokasi Umum Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Retribusi
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-1
3.1.2 Instrumen Penilaian (Scoring Tools) Daerah Berpendapatan Rendah Setiap indikator akan mempunyai parameter sebagai acuannya. Lebih lanjut, untuk daerah berpendapatan rendah akan dilakukan penilaian (skoring) untuk tiap kriteria dan parameternya sebagai berikut : a. Prasarana Dasar Wilayah Kriteria : Jaringan Irigasi Parameter : - Perbandingan jumlah bangunan melayani luas tanah persawahan, semakin kecil rasio perbandingannya berarti semakin baik pelayanannya, sehingga mendapat nilai paling tinggi (skoring); - Dilihat dari kondisi bangunannya, semakin baik kondisinya maka semakin baik juga tingkat pelayanannya (kondisi Baik : 3, Rusak Ringan : 2, Rusak Berat : 1)(skoring); - Dilihat dari kondisis jaringannya, semakin baik kondisinya maka semakin baik juga tingkat pelayanannya (kondisi Baik : 3, Rusak Ringan : 2, Rusak Berat : 1) (skoring). b. Sarana Wilayah Kriteria : Sarana Kesehatan (RSD, Puskemas, Pustu, dll) Parameter : - Pelayanan sarana kesehatan terhadap kawasan, melihat jumlahnya dan diskoring, dengan ketetapan semakin besar jumlah sarana kesehatan di suatu daerah maka semakin tinggi nilainya (skoring). Kriteria : Sarana Pendidikan (SD, SMP, SMU) Parameter : - Jumlah pelayanan sarana SD, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SD) semakin kecil juga penilaiannya (skoring);
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-2
- Jumlah pelayanan sarana SMP, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SMP) semakin kecil juga penilaiannya (skoring); - Jumlah pelayanan sarana SMU, semakin kecil jumlah pelayanan pendidikannya (SMU) semakin kecil juga penilaiannya (skoring). c. Kondisi Kehidupan Masyarakat Kriteria: Tingkat Kesehatan Parameter : - Jumlah kasus DBD, diare, TB, dan malaria dibandingkan dengan jumlah penduduk, dengan asumsi jika rasio perbandingan semakin kecil maka semakin rendah nilainya (skoring). Kriteria: Perekonomian masyarakat Parameter : - Penduduk yang tidak sejahtera (dengan membandingkan jumlah Rumah Tangga yang tidak sejahtera dengan jumlah Rumah Tangga keseluruhan, dan apabila rasio perbandingan semakin kecil maka nilainya semakin rendah (skoring); - Penduduk sejahtera (dengan membandingkan jumlah Rumah Tangga yang sejahtera dengan jumlah Rumah Tangga keseluruhan, dan apabila rasio perbandingan semakin kecil maka nilainya semakin tinggi (skoring). d. Kondisi Keuangan Daerah Kriteria : Sumber Pendapatan Daerah Parameter : - Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DAU disetiap wilayah, jumlah yang lebih tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya;
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-3
- Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak, dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DBH disetiap wilayah, jumlah yang lebih tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya; - Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Retribusi, dengan meranking jumlah ADD yang bersumber dari DBHR disetiap wilayah, jumlah yang tinggi akan mendapat nilai yang tinggi dan sebaliknya. 3.1.3 Pembagian Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai Untuk mengidentifikasi daerah yang berpendapatan rendah, Kabupaten Serdang Bedagai dibagi menjadi menjadi 3 bagian wilayah, yaitu daerah pesisir yaitu daerah yang terletak di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, daerah dataran rendah yang terletak di bagian tengah wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dan daerah dataran tinggi yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Serdang Bedagai. Berikut pembagian wilayahnya. Tabel 3.1 Pembagian Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Wilayah Pesisir Bandar Khalipah Tanjung Beringin Teluk Mengkudu Perbaungan Pantai Cermin − −
Wilayah Dataran Rendah Tebing Tinggi Tebing Syahbandar Sei Rampah Sei Bamban Pegajahan − −
Wilayah Dataran Tinggi Kotarih Silinda Bintang Bayu Dolok Masihul Serbajadi Sipispis Dolok Merawan
Untuk daerah pesisir akan diambil 2 (dua) wilayah kecamatan dari 5 kecamatan yang memiliki skor terendah atau ranking paling bawah. Demikian juga dengan wilayah dataran rendah akan diambil 2 (dua) wilayah kecamatan dari 5 kecamatan yang memiliki skor paling rendah atau ranking paling bawah sedangkan untuk wilayah dataran tinggi yang berjumlah 7 kecamatan akan diambil 3 (tiga) wilayah kecamatan yang memiliki skor rendah atau ranking paling bawah.
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-4
3.1.4 Skoring Indikator Penelitian Penentuan daerah kawasan berpendapatan rendah di Kabupaten Serdang Bedagai dilakukan dengan skoring dan perankingan mengacu pada indikator-indikator yang telah ditentukan sebagai acuan gambaran ekonomi suatu daerah (dalam kajian ini mengacu pada daerah kecamatan) sebagai berikut. a. Indikator Prasarana Dasar Wilayah Indikator prasarana dasar wilayah dalam kajian ini parameternya adalah jaringan irigasi, dimana yang akan dilihat adalah perbandingan jumlah bangunan irigasi dengan luas lahan sawah yang terdapat disetiap daerah kecamatan. Selain jumlah bangunan akan dilihat juga kondisi jaringan baik itu kondisi bangunan dan juga kondisi salurannya. Berikut tabel skoring jaringan irigasinya: Tabel 3.2 Skoring Jaringan Irigasi JARINGAN IRIGASI Luas Sawah (Ha)
Jumlah Bangunan
Perbandingan
Nilai
Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah
2.000
3
1 : 667
2
Tanjung Beringin
2.900
4
3
Teluk Mengkudu
1.648
4
Perbaungan
No
Kecamatan
5 Pantai Cermin Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi
Kondisi Jaringan
Jumlah Skor
Bangunan
Nilai
Saluran
Nilai
2
Rusak Ringan
2
Rusak Ringan
2
6
1 : 725
1
Rusak Berat
1
Baik
3
5
16
1 : 103
3
Rusak Ringan
2
Rusak Berat
1
6
5.395
248
1 : 22
5
Rusak Ringan
2
Baik
3
10
2.900
46
1 : 63
4
Rusak Ringan
2
Baik
3
9
2.483
37
1 : 67
4
Baik
3
Baik
3
10
2
Tebing Syahbandar
685
2
1 : 343
2
Baik
3
Rusak Ringan
2
7
3
Sei Rampah
2.733
23
1 : 119
3
Rusak Ringan
2
Rusak Ringan
2
7
4
Sei Bamban
5.421
5
1 : 1084
1
Baik
3
Rusak Ringan
2
6
1.428
83
1 : 17
5
Baik
3
Baik
3
11
165
1
1 : 165
3
Rusak Berat
1
Baik
3
7
5 Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 2
Silinda
376
3
1 : 125
4
Rusak Ringan
2
Rusak Ringan
2
8
3
Bintang Bayu
370
1
1 : 370
1
Baik
3
Baik
3
7
4
Dolok Masihul
4.066
128
1 : 32
6
Rusak Berat
1
Baik
3
10
5
Serbajadi
1.118
36
1 : 31
7
Rusak Ringan
2
Baik
3
12
6
Sipispis
368
1
1 : 365
2
Rusak Berat
1
Rusak Ringan
2
5
7
Dolok Merawan
60
1
1 : 60
5
Baik
3
Rusak Ringan
2
10
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-5
dimana : Kondisi Baik
:
Nilai = 3
Kondisi Rusak Ringan
:
Nilai = 2
Kondisi Rusak Berat
:
Nilai = 1
Perbandingan antara jumlah bangunan irigasi dengan luas lahan sawah yang semakin kecil rentangnya akan mendapat nilai yang lebih tinggi karena pada dasarnya apabila suatu wilayah semakin banyak jumlah bangunan irigasinya maka akan semakin melayani kebutuhan lahan sawahnya. Dari skoring di atas dapat disimpulkan bahwa untuk daerah pesisir yang memiliki skoring paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah wilayah Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Bandar Khalipah, Kecamatan Teluk Mengkudu, dan yang terakhir adalah Kecamatan Tanjung Beringin. Untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah Kecamatan Pegajahan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Tebing Syahbandar, dan yang terakhir adalah Kecamatan Sei Bamban. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki skor paling tinggi atau keadaan jaringan irigasi paling maju berturut-turut adalah Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Dolok Masihul dan Dolok Merawan, Kecamatan Silinda, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Bintang Bayu dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Sipispis. b. Indikator Sarana Wilayah Sarana wilayah dalam kajian ini parameternya adalah sarana kesehatan dan sarana pendidikan. Sarana kesehatan digambarkan dari jumlah Rumah Sakit Daerah (RSD), pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), puskesmas pembantu (pustu) dan sarana kesehatan lainnya seperti rumah bersalin, posyandu, polindes. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah sarana kesehatan di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor tinggi, karena
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-6
semakin banyak sarana kesehatan akan dapat lebih baik melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Pemberian skoring untuk sarana kesehatan di masing-masing wilayah kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Skoring Sarana Kesehatan No
Kecamatan
Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah
PELAYANAN KESEHATAN Rumah Rumah PuskesPosyandu Polindes Sakit Bersalin mas
Jumlah
Skor
-
-
1
45
-
46
2
2
Tanjung Beringin
-
-
1
30
-
31
1
3
Teluk Mengkudu
-
-
1
55
-
56
4
4
Perbaungan
3
6
2
109
-
120
5
5 Pantai Cermin Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi
-
-
1
47
-
48
3
1
-
2
65
-
68
4
2
Tebing Syahbandar
-
-
1
27
-
28
1
3
Sei Rampah
1
-
2
90
-
93
5
4
Sei Bamban
1
-
1
65
-
67
3
5 Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi
-
1
1
45
5
52
2
1
Kotarih
-
-
1
21
-
22
1
2
Silinda
-
-
1
33
-
34
4
3
Bintang Bayu
-
-
1
24
-
25
2
4
Dolok Masihul
-
1
1
70
-
72
7
5
Serbajadi
-
-
1
45
-
46
5
6
Sipispis
-
-
1
60
-
61
6
7
Dolok Merawan
-
-
1
32
-
33
3
Dari hasil skoring di atas maka dapat dilihat bahwa pelayanan sarana kesehatan untuk wilayah daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Pantai Cermin, kemudian Kecamatan Bandar Khalipah, dan yang terendah skornya adalah Kecamatan Tanjung Beringin. Sedangkan untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-7
Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Syahbandar. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana kesehatan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Sipispis, Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Silinda, Kecamatan Dolok Merawan, Kecamatan Bintang Bayu dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Kotarih. Gambaran sarana pendidikan dapat dilihat dari jumlah bangunan sekolah antara lain Sekolah Dasar (SD) dan setaranya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan setaranya, dan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan setaranya. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah sarana bangunan sekolah di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor tinggi, karena semakin banyak sarana pendidikan akan dapat lebih baik melayani kebutuhan pendidikan masyarakat suatu wilayah. Berikut skoring sarana pendidikan di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai.
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-8
Tabel 3.4 Skoring Sarana Pendidikan No
Kecamatan
Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah
TINGKAT PELAYANAN PENDIDIKAN SMP SMP Jlh SMP Skor N S
SD N
SD S
Jlh SD
Skor
SMU N
SMU S
SMK N
SMK S
Jlh SMU
Skor
Jlh Skor
26
-
26
3
2
1
3
2
1
-
-
-
1
2
7
1
23
2
4
2
6
4
1
1
-
-
2
3
9
2
Tanjung Beringin
22
3
Teluk Mengkudu
27
-
27
4
3
2
5
3
1
-
-
1
2
3
10
4
Perbaungan
43
4
47
5
3
11
14
5
2
7
-
11
20
5
15
5 Pantai Cermin Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi
24
2
26
3
2
1
3
2
1
1
1
-
3
4
9
38
2
40
3
2
2
4
3
1
-
-
-
1
1
7
2
Tebing Syahbandar
21
1
22
2
2
4
6
4
1
1
-
1
3
2
8
3
Sei Rampah
40
9
49
5
4
7
11
5
1
4
1
5
11
5
15
4
Sei Bamban
36
5
41
4
3
3
6
4
1
2
-
1
4
3
11
19
-
19
1
3
1
4
3
1
2
-
2
5
4
8
6
1
7
1
1
1
2
4
1
-
-
-
1
4
9
1
-
-
2
5
10
5 Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 2
Silinda
7
1
8
2
-
1
1
3
1
3
Bintang Bayu
13
-
13
3
1
1
2
4
1
-
-
-
1
4
11
4
Dolok Masihul
39
-
39
7
3
1
4
6
1
1
1
2
5
6
19
5
Serbajadi
15
1
16
4
1
1
2
4
1
-
-
-
1
4
12
6
Sipispis
35
-
35
6
2
6
8
7
1
2
1
3
7
7
20
7
Dolok Merawan
20
-
20
5
2
1
3
5
1
-
-
-
1
4
14
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-9
Dari hasil skoring di atas maka dapat dilihat bahwa pelayanan sarana pendidikan untuk wilayah daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Teluk Mengkudu, kemudian Kecamatan Tanjung Beringin dan kecamatan Pantai Cermin, dan yang paling rendah skor nilainya adalah Kecamatan Bandar Khalipah. Untuk wilayah dataran rendah yang memiliki skor pelayanan sarana pendidikan yang paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan Sei Bamban, kemudian Kecamatan Tebing Syahbandar dan Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Tinggi. Untuk wilayah dataran tinggi memiliki skor pelayanan pendidikan yang paling tinggi atau jumlah sarana pendidikan paling banyak berturut-turut adalah Kecamatan Sipispis, kemudian Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Dolok merawan, kemudian Kecamatan Serbajadi, kemudian Kecamatan Bintang Bayu, kemudian Kecamatan Silinda, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Kotarih. c. Indikator Kondisi Kehidupan Masyarakat Kondisi kehidupan masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai dalam kajian ini parameternya adalah tingkat kesehatan masyarakatnya dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat kesehatan dilihat dari jumlah masyarakat yang menderita penyakit Demam Berdarah (DBD), diare, TB, dan malaria di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Pemberian skoring adalah dengan melihat apabila semakin banyak jumlah penderita penyakit DBD, diare, TB, malaria di suatu wilayah maka akan mendapatkan skor rendah, karena semakin banyak jumlah penderita penyakit DBD, diare, TB, malaria dapat menggambarkan tingkat kesehatan masyarakat di wilayah tersebut semakin rendah. Pemilihan jenis penyakit tersebut di atas, didasarkan atas
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-10
penyebab penyakit yang berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diasumsikan bahwa masyarakat ataupun kawasan yang berpendapatan rendah akan rendah kualitas PHBS-nya. Ini disebabkan karena masyarakat atau kawasan yang berpendapatan rendah biasanya tinggal di kawasan yang kumuh dengan sistem sanitasi dan kualitas kesehatan lingkungan yang rendah. Skoring dapat dilihat jumlah penderita dibandingkan dengan jumlah penduduk daerah yang bersangkutan, dan apabila rentangnya semakin tinggi maka semakin tinggi nilai skornya. Berikut skoring tingkat kesehatan di setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Tabel 3.5 Skoring Tingkat Kesehatan TINGKAT KESEHATAN No
Kecamatan
Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah 2 Tanjung Beringin 3 Teluk Mengkudu 4 Perbaungan 5 Pantai Cermin Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi 2 Tebing Syahbandar 3 Sei Rampah 4 Sei Bamban 5 Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 2 Silinda 3 Bintang Bayu 4 Dolok Masihul 5 Serbajadi 6 Sipispis 7 Dolok Merawan
Jumlah Penduduk
Perbandingan
Skor
734 1.148 484 1.726 856
24.774 36.864 41.118 99.936 42.883
1:34 1:32 1:85 1:58 1:50
2 1 5 4 3
5 -
1.396 543 1.421 209 44
40.253 32.191 63.379 42.791 26.859
1:29 1:59 1:45 1:205 1:610
1 3 2 4 5
23 9 9 8 -
191 180 707 1.099 25 927 175
7.975 8.332 10.581 48.241 19.560 31.617 17.029
1:42 1:46 1:15 1:44 1:782 1:34 1:97
3 5 1 4 7 2 6
DBD Diare
TB
Malaria Jumlah
3 19 -
686 1.110 430 1.635 810
42 26 40 69 44
6 12 11 3 2
16 3 15 14 -
1.346 508 1.289 132 -
34 32 112 63 44
6 2 5 2 -
166 163 678 1.021 885 168
2 8 14 68 20 40 7
Dari hasil skoring tingkat kesehatan di atas dapat dilihat bahwa pada daerah pesisir yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Teluk Mengkudu, kemudian
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-11
Perbaungan, Pantai Cermin, Bandar Khalipah dan yang paling rendah skornya adalah Tanjung Beringin. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Pegajahan, kemudian Sei Bamban, Tebing Syahbandar, Sei Rampah, dan yang paling rendah skornya adalah Tebing Tinggi. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki nilai skor paling tinggi berturut-turut adalah adalah Kecamatan Serbajadi, kemudian Dolok Merawan, Silinda, Dolok Masihul, Kotarih, Sipispis, dan yang paling rendah skornya adalah Bintang Bayu. Untuk melihat kondisi kehidupan masyarakat juga dilihat dari parameter tingkat kesejahteraan keluarga. Berikut skoring keluarga sejahtera di Kabupaten Serdang Bedagai. Tabel 3.6 Skoring Keluarga Sejahtera No
Kecamatan
Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah
I
II
III
III+
Keluarga PraSejahtera
1.694
2.653
839
181
1.215
6.582
18,45
2
1.128
545
2.009
10.391
19,33
1
Keluarga Sejahtera
Jumlah RT
Persentase Penduduk Prasejahtera
Skor/ Ranking
2
Tanjung Beringin
2.668
4.041
3
Teluk Mengkudu
2.472
3.464
2.375
314
1.766
10.391
16,89
3
4
Perbaungan
2.686
9.122
12.210
1.803
1.309
27.130
4,82
5
5 Pantai Cermin 2.734 Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi 1.197
3.285
2.525
244
1.256
10.041
12,51
4
2.763
5.589
1.096
675
11.320
5,96
3
2
Tebing Syahbandar
1.342
2.686
2.529
1.044
633
8.234
7,68
1
3
Sei Rampah
1.912
9.908
1.748
678
1.807
16.053
6,77
2
4
Sei Bamban
622
321
7.660
1.870
556
11.029
5,04
4
5 Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih
784
2.854
3.146
273
297
7.354
4,04
5
410
1.322
251
112
151
2.246
6,72
4
335
507
936
172
138
2.109
6,54
5
2
Silinda
3
Bintang Bayu
635
1.501
542
78
300
3.056
9,82
3
4
Dolok Masihul
2.123
6.270
2.321
529
1.650
12.893
12,79
2
5
Serbajadi
1.185
2.245
1.588
153
310
5.481
5,66
6
6
Sipispis
1.413
2.877
2.694
190
1.114
8.288
13,44
1
7
Dolok Merawan
529
1.832
1.888
105
172
4.526
3,80
7
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-12
Tingkat kesejahteraan dilihat dari persentase jumlah keluarga pra-sejahtera dibandingan dengan rata-rata jumlah rumah tangga di setiap kecamatan. Apabila persentase nya tinggi, berarti wilayah tersebut memiliki keluarga pra-sejahtera yang tinggi. Dari hasil skoring tingkat penduduk sejahtera di atas maka dapat dihasilkan bahwa pada wilayah pesisir memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan yang rendah dengan persentase keluarga prasejahtera mencapai 14,4 %, di bawah rata-rata kabupaten 9,56 %. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan yang paling baik mencapai 5,89 % di atas rata-rata kabupaten 9,56 %. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki rata-rata tingkat kesejahteraan mencapai 8,39 % di atas rata-rata kabupaten 9,56 %. d. Indikator Kondisi Keuangan Daerah Kondisi keuangan daerah (kecamatan dan desa) dalam penelitian ini parameternya adalah jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil Pajak (DBHP) dan Dana Bagi Hasil Retribusi (DBHR). Pemberian nilai skor adalah dengan melihat kecamatan mana saja yang mendapat jumlah ADD yang paling banyak dan akan mendapat nilai skor tinggi. Berikut tabel pemberian skor kondisi keuangan daerah kecamatankecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai.
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-13
Tabel 3.7 Skoring Kondisi Keuangan KONDISI KEUANGAN No
Kecamatan
DAU
Skor
DBHP
Skor
DBHR
Skor Total/ Skor
Wilayah Pesisir 1
Bandar Khalipah
525.740.677,99
1
49.288.188,56
1
16.429.396,19
1
3
2
Tanjung Beringin
806.008.229,01
2
75.563.271,47
2
25.187.757,16
3
7
3
Teluk Mengkudu
942.002.502,89
4
88.312.734,65
4
29.437.578,22
2
10
4
Perbaungan
1.622.358.650,43
5
152.096.123,48
5
50.698.707,83
5
15
5
Pantai Cermin
856.058.005,86
3
80.255.438,05
3
26.751.812,67
4
10
Wilayah Dataran Rendah 1
Tebing Tinggi
889.427.610,78
4
83.383.838,51
4
27.794.612,84
4
12
2
Tebing Syahbandar
656.149.834,36
1
61.514.046,97
1
20.504.682,32
1
3
3
Sei Rampah
1.409.537.299,71
5
132.144.121,85
5
44.048.040,62
5
15
4
Sei Bamban
848.635.759,13
3
79.559.602,42
3
26.519.867,47
3
9
5
Pegajahan
749.111.773,56
2
70.229.228,77
2
23.409.742,92
2
6
Wilayah Dataran Tinggi 1
Kotarih
615.413.589,59
3
57.695.024,02
3
19.231.674,67
3
9
2
Silinda
510.685.736,87
1
47.876.787,83
1
15.958.929,28
1
3
3
Bintang Bayu
1.013.016.469,02
4
94.970.293,97
4
31.656.764,66
4
12
4
Dolok Masihul
1.632.223.731,72
7
153.020.974,85
7
51.006.991,62
7
21
5
Serbajadi
613.164.479,47
2
57.484.169,95
2
19.161.389,98
2
6
6
Sipispis
1.282.170.966,29
6
120.203.528,09
6
40.067.842,70
6
18
7
Dolok Merawan
1.028.294.683,32
5
96.402.626,56
5
32.134.208,85
5
15
Dari hasil skoring kondisi keuangan daerah maka dapat dilihat bahwa pada wilayah pesisir yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Perbaungan, kemudian Kecamatan Pantai Cermin dan Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Bandar Khalipah. Sedangkan di wilayah dataran rendah yang memiliki skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Sei Rampah, kemudian Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Pegajahan, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Tebing Syahbandar. Untuk wilayah dataran tinggi yang memiliki nilai skor paling tinggi berturut-turut adalah Kecamatan Dolok Masihul, kemudian Kecamatan Sipispis, Kecamatan Dolok Merawan,
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-14
Kecamatan Bintang Bayu, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Serbajadi, dan yang paling rendah skornya adalah Kecamatan Silinda. 3.2 Perankingan Indikator Penelitian Setelah dilakukan skoring pada setiap indikator yang menjadi parameter dalam kajian untuk menentukan wilayah daerah berpendapatan rendah maka akan dilakukan perankingan pada setiap wilayah kecamatan sesuai dengan kriteria indikator prasarana dasar wilayah (parameternya adalah jaringan irigasi), indikator sarana wilayah (parameternya sarana kesehatan yaitu jumlah fasilitas kesehatan seperti RSD, Puskemas, Pustu, dll; dan sarana pendidikan yaitu jumlah sekolah SD, SMP dan SMU), indikator kondisi kehidupan masyarakat (parameternya tingkat kesehatan yaitu jumlah penderita DBD, diare, TB, dan malaria; dan perekonomian masyarakat rendah yaitu persentase penduduk prasejahtera), dan indikator kondisi keuangan daerah (ADD). Berikut akumulasi perankingan pada setiap indikatornya: Tabel 3.8 Perankingan Kecamatan No
Kecamatan
Pely. Tkt. Jar. Tkt. % kel pra Kondisi Jumlah Kesehata Pendidika Irigasi Kesehatan Sejahtera Keuangan Skor n n
Wilayah Pesisir 1 Bandar Khalipah 2 Tanjung Beringin 3 Teluk Mengkudu 4 Perbaungan 5 Pantai Cermin Wilayah Dataran Rendah 1 Tebing Tinggi Tebing 2 Syahbandar 3 Sei Rampah 4 Sei Bamban 5 Pegajahan Wilayah Dataran Tinggi 1 Kotarih 2 Silinda 3 Bintang Bayu 4 Dolok Masihul 5 Serbajadi 6 Sipispis
Ranking
6 5 6 10 9
2 1 4 5 3
7 9 10 15 9
2 1 5 4 3
2 1 3 5 4
3 7 10 15 10
22 24 38 54 38
5 4 3 1 2
10
4
7
1
3
12
37
3
7
1
8
3
1
3
23
5
7 6 11
5 3 2
15 11 8
2 4 5
2 4 5
15 9 6
46 37 37
1 4 2
7 8 7 10 12 5
1 4 2 7 5 6
9 10 11 19 12 20
3 5 1 4 7 2
4 5 3 2 6 1
9 3 12 21 6 18
33 35 35 63 48 52
7 6 5 1 4 3
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-15
7
Dolok Merawan
10
3
14
6
7
15
55
2
Dari hasil perankingan dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk daerah pesisir yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 2 ranking terbawah yaitu Kecamatan Bandar Khalipah dan Kecamatan Tanjung Beringin, sedangkan untuk daerah dataran rendah yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 2 ranking terbawah yaitu Kecamatan Tebing Syahbandar dan Kecamatan Sei Bamban. Untuk wilayah dataran tinggi yang termasuk daerah berpendapatan rendah adalah 3 ranking terbawah yaitu Kecamatan Kotarih, Kecamatan Silinda dan Kecamatan Bintang Bayu. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini. Tabel 3.9 Daerah Berpendapatan Rendah No 1.
Wilayah Pesisir
Kecamatan Tanjung Beringin Bandar Khalipah
2.
Dataran Rendah
Tebing Syahbandar Sei Bamban
3.
Dataran Tinggi
Kotarih Silinda Bintang Bayu
Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten Serdang Bedagai
3-16