BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah berkaitan mengenai pengurangan subsidi BBM,
yang saat ini relatif meningkat perlu mendapatkan dukungan dari semua unsur masyarakat. Perilaku penggunaan BBM yang berlebihan akan menyebabkan kondisi subsidi energi menjadi bertambah berat. Selain hal itu, cadangan akan bahan bakar minyak juga semakin menipis sehingga diperlukan metode lain penggunaan energi secara cerdas. Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia (2011) menyimpulkan bahwa banyak Sumber Daya Alam di Indonesia yang dapat digunakan sebagai sumber energi, akan tetapi penggunaan yang sangat dominan adalah BBM, diikuti dengan penggunaan biomass seperti dapat dilihat pada Gambar 1.1. Dan bila penggunaan BBM pada Gambar 1.1 dijabarkan lebih lanjut, penggunaan terbesar dari BBM tersebut adalah sektor transportasi sebesar 60%, kemudian diikuti sektor industri sebesar 24% seperti dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Gambar 1. 1 Pola konsumsi energi di Indonesia ditinjau dari sumbernya
1
2
Gambar 1. 2 Pola konsumsi energi di Indonesia ditinjau dari sektor penggunanya
Konsumsi BBM di sektor transportasi (60%) didominasi oleh kendaraan angkutan jalan sebesar 88%. Ini menunjukkan betapa transportasi darat dapat mempengaruhi konsumsi BBM secara signifikan terhadap besarnya subsidi energi yang diberikan oleh pemerintah. Dari 88% transportasi darat, secara umum didominasi oleh angkutan barang dan kendaraan pribadi yaitu masing-masing sebesar 34% dan 32% seperti dapat dilihat pada Gambar 1.3.
Gambar 1. 3 Pola konsumsi BBM sektor transportasi Sejak tahun 1995, produksi BBM di Indonesia cenderung menurun dari 1.400.000 barel per hari menjadi dibawah 1.000.000 barel per hari mulai tahun 2005 hingga saat ini. Sedangkan pertumbuhan ekonomi selalu meningkat dari
3
tahun ke tahun secara signifikan dan selalu diikuti dengan pertumbuhan kebutuhan energi. Bila dilihat dari Gambar 1.4, sejak tahun 2003 tingkat produksi dan konsumsi pada kondisi yang seimbang. Akan tetapi, setelah tahun 2003 terjadi kecenderungan produksi menurun dan konsumsi BBM meningkat pesat. Hal ini akan menurunkan tingkat ketahanan energi nasional secara signifikan.
Gambar 1. 4 Laju konsumsi dan produksi BBM
1.2
Rumusan Masalah Untuk mengatasi permasalahan di atas, dibutuhkan suatu alternatif
penggunaan bahan bakar baru pada sektor transportasi. Terdapat beberapa alternatif pengurangan BBM yaitu dengan menggalakan bahan bakar alternatif (BBG, Biofuel, dll) sebagai sumber energi untuk bidang transportasi dan dengan mengembangkan kendaraan yang sangat efisien dalam penggunaan BBM (mobil hybrid) serta mengembangkan kendaraan yang tanpa menggunakan bahan bakar (mobil listrik). Alternatif-alternatif tersebut seperti terlihat pada Gambar 1.5.
4
Gambar 1. 5 Alternatif solusi pengurangan konsumsi BBM pada sektor transportasi Indonesia sebagai negara yang kaya akan gas, tentu akan sangat efektif dan murah bila bahan bakar gas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan transportasi darat baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua. Bahan bakar gas yang dimaksud adalah Compressed Natural Gas (CNG) yaitu gas alam yang komponen utamanya methana (CH4). Penggunaan CNG secara langsung akan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi, sehingga subsidi negara untuk bahan bakar dapat berkurang. Penggunaan CNG pada kendaraan membutuhkan alat tambahan konverter kit yaitu peralatan yang berfungsi sebagai penurun dan pengatur tekanan gas dari tabung CNG, yang tekanannya mencapai 200 bar, sampai dengan tekanan yang dibutuhkan oleh mesin, yaitu sekitar 1-2 bar. Dengan menggunakan peralatan konverter kit ini, biaya operasional kendaraan dapat dihemat hingga 50%. Selain penghematan biaya operasional, kendaraan dengan bahan bakar CNG juga menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik daripada emisi gas buang dengan bahan bakar minyak. Oleh karenanya, konverter kit ini harus dikembangkan dan diproduksi guna mewujudkan kendaraan berbahan bakar gas di Indonesia.
5
1.3
Batasan Masalah Pembatasan masalah perlu dilakukan agar ruang lingkup penelitian tidak
terlalu luas. Batasan-batasan masalah tersebut yaitu: 1. Objek penelitian hanya dilakukan pada Regulator Tekanan untuk bahan bakar gas jenis compresed natural gas (CNG). 2. Converter Kit yang digunakan adalah untuk jenis kendaraan bi-fuel pada kendaraan roda empat bermesin. 3. Gas CNG diasumsikan Metana 100 %. 4. Desain 3D dan analisis finite element menggunakan software Autodesk Inventor 2013 untuk mengetahui kekuatan konstruksi terhadap pengujian hidrostatik sebesar empat kali tekanan kerja. 5. Analisis aliran gas menggunakan software Ansys Fluent 14.5. 6. Analisis aliran gas digunakan untuk mengetahui pengaruh variasi opening valve terhadap tekanan output. 7. Jenis membrane yang digunakan adalah membrane pabrikan Versus Gas VRC Type dan Spring dengan k = 160 N/mm pada high pressure cap dan 21 N/mm pada low pressure cap. 8. Analisis tidak termasuk analisis heat transfer.
1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui pola aliran gas, distribusi tekanan dan pengaruh posisi valve terhadap tekanan downstream.
2.
Mengetahui kekuatan kontruksi terhadap tekanan hidrostatik sebesar empat kali tekanan kerja.