1. Pendahuluan Kemampuan Indonesia dalam menghasilkan produk konveksi kain batik memiliki peranan yang sangat strategis untuk mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain permintaan akan konveksi kain batik terus meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Kemajuan teknologi informasi pada saat sekarang ini membantu para produsen dan konsumen dalam menjual dan mencari hasil konveksi batik dengan sangat mudah. Lokasi produksi konveksi batik saat ini cenderung berada di pinggiran kota atau desa-desa sehingga menyulitkan akses para pembeli yang umumnya tinggal di daerah perkotaan maupun di negara yang berbeda untuk membeli atau melihat hasil konveksi kain batik tersebut. Selain itu informasi akan hasil konveksi kain batik juga masih sangat minim untuk di dapatkan. Pemerintah Daerah Salatiga memiliki tujuh konveksi batik yang belum terekspos oleh banyak produsen, sehingga pemasaran konveksi kain batik ini memerlukan sistem pemasaran dan promosi yang lebih baik dan efisien. Daerah-daerah konveksi kain batik antara lain terdapat dua konveksi di kecamatan Tingkir, yaitu konveksi kain batik Joko Tingkir dan Puspa, terdapat juga empat konveksi di kecamatan Sidorejo yaitu konveksi kain batik Lukis, Plumpungan, Tumpengan dan Tjokro, dan satu pada kecamatan Sidomukti yaitu konveksi kain batik Selotigo. Maka solusi yang tawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat aplikasi promosi dan penjualan konveksi kain batik berbasis web menggunakan model view controller, sehingga pembeli dapat mengakses segala informasi baik lokasi, bahan kain dan harga yang ditawarkan oleh penjual. Aplikasi ini akan menerapkan model e-commerce dimana model ini merupakan model berbisnis melalui internet. E-commerce akan menghubungkan antara penjual dan pembeli dari berbagai tempat tanpa harus bertatap muka dan datang ke toko tempat penjualan barang tersebut dan melakukan transaksi melalui bank. Pembeli dapat mengakses segala informasi mengenai barang yang akan dibeli seperti harga, model, warna, dan sebagainya. Pada Studi kasus penelitian ini dilakukan observasi dan wawancara pada dinas terkait dan pihak konveksi batik salatiga untuk dapat merancang dan menerapkan sistem promosi dan penjualan konveksi kain batik Salatiga yang sesuai kebutuhan pihak Disprindagkop dan konveksi Salatiga. Penelitian yang dilakukan bertujuan antara lain untuk mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi promosi dan penjualan konveksi kain batik Salatiga, menciptakan sistem penjualan yang baik melalui penjualan
1
online, dan memperkenalkan produk konveksi kain batik Salatiga kepada masyarakat luas. Manfaat dari penelitian ini antara lain bagi produsen konveksi batik, dapat memperkenalkan produksi konveksi kain batiknya untuk dapat dilihat dan diminati masyarakat luas, sehingga memberi pemasukan yang lebih kepada produsen. Bagi pemerintah daerah, dapat memperkenalkan berbagai konveksi kain batik yang terdapat di Salatiga, sehingga banyak perusahaan yang tertarik untuk mensponsori konveksi kain batik tersebut. Bagi konsumen, dapat mencari dan membeli produksi konveksi kain batik. 2. Tinjauan Pustaka Terdapat dua penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penulisan ini. Penelitian pertama dilakukan oleh Zahra telah melakukan penelitian yang berjudul Implementasi E-commerce untuk Ozone Distro. Pada penelitian ini menyimpulkan sistem e-commerce yang dibuat menjadi salah satu solusi dalam pengembangan usaha perdagangan online. Lewat website yang dibuat, pemilik distro dapat mempromosikan produk barang-barang terbaru sehingga pemasarannya lebih efisien [1]. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Aristian yang berjudul Pembangunan Sistem Pengelolaan Kas Menggunakan Model, View, Controller (MVC) Programming dan Konsep Tabel Inheritance. Pada penelitian ini konsep MVC diterapkan pada zend framework dan menyimpulkan bahwa konsep MVC dengan memisahkan kode program sesuai fungsionalitas kelasnya lebih mudah dikembangkan sehingga transaksi database dapat diikuti dengan pewarisan tabel lagi [2]. Kedua penelitian terdahulu tersebut menjadi acuan dalam menggembangkan penelitian ini. Perbedaan pada penelitian pertama dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada penelitian pertama hanya terdapat satu admin yang akan mengontrol segala proses informasi yang dipublikasikan sedangkan pada penelitian ini akan terdapat banyak admin konveksi yang akan mempublikasikan hasil konveksinya masing-masing. Pada penelitian kedua pemanfaatan MVC lebih ditekankan pada fungsi Model untuk pemodelan basisdata, sedangkan pada penelitian ini konsep MVC ditekankan pada fungsi Controller dimana fungsi ini menjadi pengatur yang akan ditampilkan pada fungsi View. Electronic commerce (e-commerce) adalah suatu penjualan secara elektronis, yang dapat dilakukan dari jarak jauh (teknologi marketing) yang digunakan di luar toko. Untuk tempat yang jauh sekalipun tetap dilakukan perdagangan dengan memanfaatkan e-commerce. Perubahan cara dan bentuk
2
perdagangan telah mengubah, menggeser dan menaklukkan cara bisnis global yang tidak mengenal jarak dan waktu. Kegiatan yang dilakukan juga menjadi tidak banyak lagi diwakili oleh tenaga manusia di saat terjadi peningkatan keterpaduan telekomunikasi dan komputasi secara integral. Berdagang lewat elektronik merupakan tantangan dan ancaman bagi perdagangan tradisional [3]. Terdapat tiga jenis e-commerce Business to Business transaksi yang dilakukan oleh para tranding partners yang sudah saling kenal transaksi menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) jenis transaksi ini disebut juga transaksi antar perusahaan, Businnes to Customer merupakan transaksi antara e-merchat dengan e-customer yang bersifat terbuka untuk publik dan layanan diberikan berdasarkan permohonan oleh konsumen, Consumen to Consumen merupakan proses jual beli yang dilakukan oleh setiap konsumen yang ingin membeli dan mencari barang dan jasa, jenis e-commerce ini bersifat terbuka [7]. Ecommerce dapat ditinjau dalam empat perspektif [8] yaitu 1. Perspektif komunikasi : e-commerce adalah pengiriman barang, layanan informasi, atau melalui alat peralatan elektornik lainnya; 2. Perspektif proses bisnis : e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari proses bisnis dan aliran kerja; 3. Perspektif online : e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online; 4. Prespektif layanan : e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan menejemen untuk memangkas biaya pelayanan ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan layanan pengiriman. MVC merupakan singkatan dari Model, View, Controller yang merupakan sebuah pola untuk membangun sebuah aplikasi. Pola ini menekankan kepada pembagian dari komponen-komponen program menjadi tiga bagian utama yaitu Model, View dan Controller. Diagram dalam Gambar 1 memberi gambaran konseptual tentang pola MVC.
Gambar 1 . Pola MVC [4] Model mempresentasikan data yang digunakan oleh aplikasi sebagaimana proses bisnis yang diasosiasikan terhadapnya dengan mengatur respon terhadap permintaan, serta memberi hak akses untuk memanipulasi data. Beberapa
3
kelebihan menggunakan Model, yaitu dalam proses perawatan aplikasi yang lebih menguntungkan, karena detail dari data dan operasinya dapat ditempatkan pada area yang ditentukan oleh Model, keuntungan lainnya komponen Model dapat digunakan kembali oleh aplikasi lain yang memiliki kegunaan yang hampir sama, karena telah dipisahkan secara total antara data dan antarmukanya. View merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan mempresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian Model. Controller merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian Model dan bagian View, Controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi. Controller akan melakukan segala aktivitas proses bisnis dan aktivitas control lainnya seperti mengelolah data dari Model, menyimpan variable-variabel (manipulasi data) lalu menampilkan pada View, benar atau tidaknya hasil olahan tergantung dari logika kerja aplikasi yang tersusun pada bagian Controller ini. Controller menyediakan detail alur program dan bertanggungjawab menampung event dari user melalui View dan melakukan update komponen Model menggunakan data yang dimasukkan user [4].
3. Metode penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam menunjang penelitian ini adalah metode pengembangan perangkat lunak. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah model prototype. Model prototype merupakan sebuah proses untuk membangun sebuah model dari sebuah sistem berdasarkan dari kebutuhan user, dengan kondisi user tidak memberikan detail input, proses dan detail output [6]. Model proses yang dipilih dalam pembangunan aplikasi promosi dan penjualan konveksi kain batik guna meningkatkan optimasi usability perangkat lunak adalah model prototype. Pendekatan prototype sangat cocok digunakan untuk sistem atau perangkat lunak yang dibangun mengikuti kebutuhan pengguna. Metode ini sangat sesuai diterapkan dalam proses perancangan perangkat lunak yang akan dibangun karena untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna dalam menggunakan perangkat lunak baru, sehingga proses perancangan perlu mempertemukan antara perancang dengan pengguna dan menjabarkan kebutuhan dan tugas pengguna dalam sistem. Dalam prototype pengguna hanya memberikan beberapa kebutuhan umum perangkat lunak tanpa detil input, proses atau detil output sehingga model ini sangat cocok untuk diterapkan dalam studi kasus dalam penelitian ini. 4
Gambar 2 Bagan Prototyping Model [5] Tahap – tahap yang dilakukan pada prototype model adalah : 1. Listen to customer (pengumpulan kebutuhan) Listen to customer atau tahap pengumpulan kebutuhan adalah tahap awal untuk pemodelan prototype. Pada tahap ini akan dikumpulkan bahan-bahan yang menjadi referensi untuk pembuatan aplikasi promosi dan penjualan konveksi batik Salatiga. a. Pengumumpulan data tahap awal dilakukan dengan wawancara. Wawancara dilakukan kepada kepala bidang perindustrian dan pemilik setiap konveksi yang ada di Salatiga. b. Diskusi bersama anggota konveksi. Diskusi ini meliputi proses pembayaran yang akan diterapkan pada aplikasi, proses input data oleh setiap anggota konveksi, mekanisme pengiriman produk (barang dan jasa), penggunaan aplikasi website tersebut. c. Pengumpulan data anggota dan konveksi, meliputi data pemilik konveksi, alamat konveksi, jenis dan bahan produk konveksi. 2. Build/ revise mock-up (perancangan) Build/ revise mock-up atau perancangan perangkat lunak merupakan tahap dimana akan dilakukan perancangan dan implementasi terhadap pembuatan aplikasi promosi dan penjualan konveksi batik Salatiga. Pada tahap ini dibangun aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan awal saat wawancara dengan disprindagkop. Aplikasi yang dibangun meliputi fungsi insert, update, delete, dan search pada data anggota, konveksi, dan barang. 3. Customer test-drives mock-up (evaluasi prototype) Customer test-drives mock-up atau tahap evaluasi prototype merupakan tahap pengujian dan pengevaluasian terhadap sistem software yang telah dibangun apakah telah sesuai dengan kebutuhan. Apabila sistem kurang sesuai dengan kebutuhan maka akan dilakukan penambahan kembali
5
terhadap prototype. Pengembangan aplikasi menggunakan Web Developer berbasis open Source dengan Framework CodeIgniter.
Gambar 3 UseCase Diagram Aplikasi penjualan dan promosi konveksi kain batik. Gambar 3 menggambarkan aktor admin Desprindag, aktor admin konveksi dan aktor pelanggan. Admin Desprindagkop memiliki hak akses pada hampir semua pengelolaan data, pengelolaan data anggota, data konveksi, data jenis produk, data kategori produk, data harga kirim, dan data admin memiliki hak akses insert, update, delete, dan search. Pada pengelolaan data barang dan pengelolaan pesan tamu admin Despringkop dapat hak akses pada delete dan search, admin Desprindagkop juga dapat melihat dan memverifikasi pembayaran pada penjualan yang dilakukan oleh tamu. Admin konveksi memiliki hak akses penuh pada barang yaitu hak akses insert, update, delete, dan search, serta pada pengelolaan data anggota hanya mendapat hak akses edit untuk informasi admin konveksi. Admin konveksi juga dapat melihat barang yang terjual pada konveksinya dan melihat verifikasi pembayaran yang telah dilakukan oleh tamu/pembeli. Pada tamu atau calon pembeli dapat melihat produk-produk yang ditawarkan oleh konveksi-konveksi yang menjadi anggota konveksi kain batik Salatiga. Aktor Pelanggan juga dapat melakukan pemesanan produk secara online dan mendapat hak akses tambah dan delete produk barang sebelum melakukan transaksi pembelian, setelah melakukan transaksi pembelian pada keranjang tamu/ calon pembeli mengisi form data pemesanan produk.
6
Activity Diagram menggambarkan aliran aktivitas pada sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran berawal dan berakhir. Sistem akan dibuat tiga bentuk activity diagram. Masing-masing diagram mewakili setiap aktor dalam menggunakan sistem.
Gambar 4 Activity Diagram pada Data Pesanan Gambar 4 merupakan Activity diagram pada data pesanan yang merupakan alur proses admin desprindagkop dalam melakukan pengelolaan data pada halaman data pesanan. Pada alur ini admin dapat melihat data tamu/calon pembeli dan barang yang dipesan. Admin dapat melakukan verifikasi pembayaran atau pembatalan pemesanan.
Gambar 5 Activity Diagram pada Data Barang Gambar 5 merupakan Activity diagram pada data barang yang merupakan alur proses admin anggota dalam melakukan pengelolaan data pada halaman data barang. Pada halama ini admin memiliki hak akses insert, update, delete dan search pada barang berdasarkan anggota yang login pada sistem ini.
7
Gambar 6 Activity Diagram pada Tamu Gambar 6 merupakan Activity diagram pada tamu yang merupakan alur proses dimana tamu dapat melihat serta memilih barang untuk melakukan transaksi pembelian pada aplikasi ini. Class Diagram adalah diagram yang menunjukkan class-class yang ada dari sebuah sistem dan hubungannya secara logika. Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem. Karena itu class diagram merupakan tulang punggung atau kekuatan dasar dari hampir setiap metode berorientasi objek termasuk UML.
G a Gambar 7 Class Diagram aplikasi Gambar 7 merupakan gambaran dari kelas-kelas, kolaborasi dan relasi yang terdapat pada aplikasi. Pada gambar 7 terdapat dua admin yaitu admin
8
Desprindagkop dan admin anggota. Dimana masing-masing tabel memiliki atribut dan operasi masing-masing. Untuk admin Desprindagkop memiliki relasi one to many pada tabel biaya_kirim, jenis_batik, anggota, category dan konveksi. Untuk admin anggota memiliki relasi many to many pada tabel barang. Untuk tabel tamu tidak memiliki relasi karena tabel tamu diisi oleh pengujung. Pada tabel pemesan memiliki relasi one to many pada tabel pesan dan tabel pesan memiliki relasi many to many pada tabel dpesan. 4. Hasil dan Pembahasan Aplikasi Promosi dan Penjualan Konveksi Kain Batik Salatiga yang dikembangkan pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan CodeIgniter yang didasarkan pada Model-View-Controller (MVC). Model merepresentasikan struktur data, kelas model akan berisi fungsi untuk mengambil, memasukkan, dan mengubah informasi dalam database. Pada aplikasi ini, penerapan Model terdapat pada folder models yang berisi admin_m, anggota_m, barang_m, konveksi_m, pemesan_m, pesan_m, dan tamu_m, biaya_kirim_m. View merupakan informasi yang diberikan kepada pengguna berupa tampilan halaman website. Penerapan View terdapat pada folder views yang didalamnya berisi folder admin, anggota, dan halaman web untuk pelanggan. Pada folder admin terdapat halaman main_v, ianggota_v, iadmin_v, tanggota_v,tkonveksi_v dan pada folder anggota terdapat halaman main_v, tbarang_v, ibarang_v, dan ebarang_v. Pada pelanggan terdapat halaman main_v, tbarangkategori_v, tbarangkonveksi_v, tcart_v, tlaris_v, dan bukutamu_v. Controller berfungsi sebagai perantara antara Model, View dan resource lain yang dibutuhkan untuk memproses HTTP dan menghasilkan suatu halaman website. Pada aplikasi ini, penerapan Controller terdapat pada folder controllers yang didalanya terisi folder admin, anggota dan untuk pelanggan. Pada folder admin terdapat admin_c, anggota_c, barang_c,biaya_c, konveksi_c, pesan_c dan tamu_c. pada folder anggota terdapat anggota_c, barang_c, main_c, dan pesan_c. Pada pelanggan terdapat main_c, barang_c, pemesan_c, pesan_c, dan tamu_c.
9
Gambar 8. Halaman Home Pada halaman utama merupakan halaman home yang akan menampilkan seluruh produk yang dimiliki oleh semua anggota konveksi. Pada halaman ini terdapat category produk yang ingin dicari, jenis batik yang ingin dicari atau mencari berdasarkan butik konveksi batiknya. Terdapat juga pencarian berdasarkan kata yang ingin dicari, pada halaman ini informasi tentang batik juga dapat dilihat dengan cara memilih barang yang diinginkan.
Gambar 9. Halaman Shooping Chart Halaman shopping chart merupakan halaman yang menampilkan informasi barang yang telah dipilih dan total harga yang harus dibayar untuk pembelian barang dan biaya kirim. Setelah setuju dengan barang yang dipilih dan total yang harus dibayar, pelanggan akan dibawa untuk mengisi form untuk keperluan validasi pembayaran dan pengiriman barang yang telah dibeli.
10
Gambar 10. Halaman form pelanggan Halaman form pelanggan merupakan halaman yang akan diisi oleh pelanggan untuk data pembayaran yang akan dilakukan oleh pelanggan, serta data pengiriman yang oleh disprindagkop.
Gambar 11. Halaman Validasi Halaman Validasi menampilkan informasi berupa nama pemesan, tanggal pemesanan, dan status prosesnya. Barang akan dikirim pihak Desprindagkop apabila status proses telah dikirim.
Gambar 12. Halaman Home Anggota Konveksi
11
Halaman Home Anggota Konveksi merupakan halaman home anggota, dan mengidentifikasi anggota yang masuk, halaman ini menampilkan informasi berupa barang, info konveksi, barang yang telah dipesan oleh pelanggan dan validasi pembayaran. Kode Program 1 Kode Chart Belanja if ($this->form_validation->run() == FALSE) { $data['kode'] = $this->input->post('kode'); $data['title'] = 'Form Data Pemesan-Error'; $data['main'] = 'ipemesan_v'; $this->load->view('main_v', $data); } else { $this->pemesan_m->insert(); $kdpemesan = $this->pemesan_m->getCode(); $this->session->set_userdata('id_pemesan', $kdpemesan['id_pemesan']); $this->pesan_m->insert(); $kdpesan = $this->pesan_m->getCode(); $this->session->set_userdata('id_pesan', $kdpesan['id_pesan']); foreach ($this->cart->contents() as $items): $this->dpesan_m>insert($items['id'], $items['qty'], $items['konveksi'], $items['nama_field']); //ditambah$items['id_barang'] endforeach; $this->cart->destroy();
Pada Kode Program 1 merupakan kode program dari kelas model yang digunakan untuk fungsi chart dimana data pelanggan yang masuk akan dimasukkan kedalam tiga data table database yaitu table database pemesan_m, pesan_m, dpesan_m. Data yang masuk akan digunakan untuk validasi pembayaran dan informasi pengiriman barang kepada pelanggan.
12
Kode Program 2 Kode Validasi Pembayaran 1. function status() { if ($this->input>post('batalpesan')) { 2.
$this->db->delete('pesan', array('id_pesan' => $this->input->post('id_pesan')));
3.
$this->db->delete('dpesan', array('id_pesan' => $this->input->post('id_pesan')));
4.
$this->db->delete('pemesan', array('id_pemesan' => $this->input->post('id_pemesan')));
5.
redirect('index.php/admin/pesan_c/browser', 'refresh');
6.
return false;
7.
}
8.
if diproses') {
9.
$this->db->update('pesan', array('status' => 'dikirim'), array('id_pesan' => $this->input>post('id_pesan')));
10.
redirect('index.php/admin/pesan_c/browser' . $this->input->post('id_pemesan'), 'refresh');
11.
} 'dikirim') {
12.
$this->db->update('pesan', array('status' => 'selesai'), array('id_pesan' => $this->input>post('id_pesan')));
13.
redirect('index.php/admin/pesan_c/browser' . $this->input->post('id_pemesan'), 'refresh');
14. 15.
($this->input->post('status')
elseif
==
'sedang
($this->input->post('status')
} }
Pada Kode Program 2 merupakan kode program validasi pembayaran yang terdapat pada kelas controller, kode program ini menangani status pembayaran yang akan dibayarkan oleh pelanggan. Kode program ini akan mengakses database pemesan untuk melakukan fungsi update terhadap validasi pembayaran. Tabel 1. Hasil Pengujian Blackbox Testing Admin Deprindagkop No
Poin Pengujian
Data Input / Kondisi
Hasil Uji
Status
1
Proses Login
Username : benar Password : benar Username : benar Password : salah
Berhasil Login
valid
Login Gagal
valid
13
==
2
Proses Tambah data Admin, Anggota, Konveksi, Jenis, biaya kirim
Username : salah Password : salah Semua field diisi lengkap
Login Gagal
valid
Muncul peringatan validasi save, berhasil disimpan pada Database Peringatan field yang wajib diisi
valid
Muncul peringatan validasi save, berhasil disimpan pada Database. Peringatan field yang wajib diisi Muncul peringatan validasi hapus, berhasil dihapus pada Database
valid
Isi field berdasarkan kata yang ingin dicari
Pencarian data berdasarkan kata yang dicari pada database
valid
Masukkan kata berdasarkan category yang ingin dipilih
Pencarian data berdasarkan kata yang dicari pada database Muncul data pelanggan dengan keterangan pembayaran seperti sedang diproses atau dikirim Muncul data pelanggan dan barang yang dipesan Muncul data pelanggan dan barang yang dipesan, lalu dihapus dari database
valid
dengan
Terdapat beberapa field tidak diisi 3
4
5
6
Proses Edit data Admin, Anggota, Konveksi, Jenis, biaya kirim
Proses Delete data Admin, Anggota, Konveksi, Jenis, biaya kirim Proses Cari data Admin, Anggota, Konveksi, Jenis, biaya kirim Proses Cari data Barang
Semua Field diisi dengan lengkap Terdapat beberapa field tidak diisi Hapus berdasarkan Id
7
Validasi Pembayaran
Pilih pelanggan yang akan divalidasi
8
Detail Pemesanan
Pilih pelanggan
9
Hapus Pemesan
Pilih pelanggan yang membatalkan pemesanan
valid
valid valid
valid
valid
valid
Berdasarkan hasil pengujian blackbox admin Desprindagkop pada Tabel 1, maka disimpulkan aplikasi sudah berjalan sesuai dengan yang dirancang dan fungsi yang tersedia berjalan dengan baik. Aplikasi akan dilanjutkan dengan pengujian beta testing untuk mengetahui tingkat kepuasan admin Desprindagkop terhadap aplikasi yang dibangun. Aplikasi beta testing dilakukan dengan melakukan demo aplikasi pada staff IT Desprindagkop. Pengguna pengujian aplikasi yaitu satu orang staff IT yang telah ditunjuk sebagai admin, kemudian mengisi sebuah kuisioner. Tabel 2. Daftar Pertanyaan Kuisioner Admin Desprindagkop No 1
Soal Apakah aplikasi ini mudah di operasikan ?
Skor jawaban a Mudah sekali
14
b Mudah
c Sulit
d Sulit sekali
2
3
4
5
Apakah tampilan aplikasi ini mudah dimengerti dalam pengunaannya ? Apakah fungsi-fungsi didalam aplikasi dapat dimengerti dengan mudah ? Apakah fungsi validasi pemesanan sudah lengkap ? Apakah informasi mengenai data konveksi dan anggota sudah lengkap ?
Mudah sekali
Mudah
Sulit
Sulit sekali
Mudah sekali
Mudah
Sulit
Sulit sekali
Sangat lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Sangat lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Pada kuisioner ini admin Desprindagkop memberikan jawaban A pada pertanyaan 1 dan 4, kemudian jawaban B pada pertanyaan 2,3, dan 5. Melalui hasil kuisioner ini, dapat disimpulkan bahwa admin Desprindagkop menganggap bahwa aplikasi ini mudah digunakan, informasi yang diberikan jelas, fungsi yang terdapat pada aplikasi mudah digunakan dan tampilan aplikasi mudah digunakan. Tabel 3. Hasil Pengujian Blackbox Testing Admin Konveksi No
Poin Pengujian
Data Input / Kondisi
Hasil Uji
Status
1
Proses Login Anggota Konveksi
Username : benar
Berhasil Login
valid
Login Gagal
valid
Login Gagal
valid
Muncul peringatan validasi save, berhasil disimpan pada Database
valid
Peringatan field yang wajib diisi Muncul peringatan validasi save, berhasil disimpan pada Database. Peringatan field yang wajib diisi Pencarian berdasarkan kata yang dicari pada database Muncul data pelanggan, barang yang dipesan dan validasi pembayaran.
valid
2
3
Proses Tambah Data Barang Berdasarkan Konveksi yang Login
Proses Edit Data Anggota
4
Proses Cari Barang
5
Informasi Validasi Pembayaran Pelanggan
Password : benar Username : benar Password : salah Username : salah Password : salah Semua field diisi dengan lengkap
Terdapat beberapa field tidak diisi Semua Field diisi dengan lengkap
Terdapat beberapa field tidak diisi Masukkan kata untuk mencari barang
Pilih Pelanggan
15
valid
valid valid
valid
Berdasarkan hasil pengujian blackbox admin Konveksi pada Tabel 3, maka disimpulkan aplikasi sudah berjalan sesuai dengan yang dirancang dan fungsi yang tersedia berjalan dengan baik. Aplikasi akan dilanjutkan dengan pengujian beta testing untuk mengetahui tingkat kepuasan admin Konveksi terhadap aplikasi yang dibangun. Aplikasi beta testing dilakukan dengan melakukan demo aplikasi pada masing-masing Admin Konveksi yang total berjumlah tujuh anggota konveksi. Tabel 4. Daftar Pertanyaan Kuisioner Admin Konveksi No 1 2
3
4
5
Soal Apakah aplikasi ini mudah dioperasikan ? Apakah tampilan aplikasi ini mudah dimengerti dalam pengunaannya ? Apakah fungsi-fungsi didalam aplikasi dapat dimengerti dengan mudah ? Apakah informasi validasi pemesanan sudah lengkap ? Apakah informasi mengenai data konveksi dan anggota sudah lengkap ?
Skor jawaban a Mudah sekali
b Mudah
Sulit
c
d Sulit sekali
Mudah sekali
Mudah
Sulit
Sulit sekali
Mudah sekali
Mudah
Sulit
Sulit sekali
Sangat lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Sangat lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Tabel 5. Hasil kuisioner Jawaban Soal 1 2 3 4 5 Jumlah
A
B
C
D
4 5 6 5 4 24
3 2 1 2 3 11
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
Pada Tabel 5, terlihat bahwa admin konveksi memberikan jawaban A dan B, tidak ada anggota konveksi yang memberikan jawaban C dan D. Melalui hasil kuisioner ini, dapat disimpulkan bahwa admin konveksi menganggap bahwa aplikasi ini mudah digunakan, informasi yang diberikan jelas mengenai data konveksi, anggota dan validasi pembayaran pelanggan, fungsi yang terdapat pada aplikasi mudah digunakan dan tampilan aplikasi mudah digunakan.
16
Tabel 6. Hasil Pengujian Blackbox Testing Pelanggan No
Poin Pengujian
Data Input / Kondisi
Hasil Uji
Status
1
Halaman Home
-
valid
2
Proses Filter Barang berdasarkan category barang dan konveksi batik
Pilih Salah satu Category barang dan konveksi batik
3
Proses Cari Barang Berdasarkan Kata
Masukkan kata untuk mencari barang
4
Proses chart Barang
Pilih Barang yang akan dibeli dan isi data pemesan
5
Proses Tamu
Semua Field diisi
Menampilkan seluruh barang hasil Konveksi kain batik Salatiga Menampilkan data berdasarkan category dan konveksi batik yang dipilih pada database Pencarian berdasarkan kata yang dicari pada database. Menampilkan data barang yang akan dibeli beserta harga dan mengisi form pemesanan, kemudian disimpan pada database Simpan data pada database
Isi
Buku
valid
valid
valid
valid
Berdasarkan hasil pengujian blackbox Pelanggan pada Tabel 6, maka disimpulkan aplikasi sudah berjalan sesuai dengan yang dirancang dan fungsi yang tersedia berjalan dengan baik. Aplikasi akan dilanjutkan dengan pengujian beta testing untuk mengetahui tingkat kepuasan Pelanggan terhadap aplikasi yang dibangun. Aplikasi beta testing dilakukan dengan melakukan demo aplikasi pada Pelanggan dan memberikan kuisioner untuk lima belas pelanggan. Tabel 7. Daftar Pertanyaan Kuisioner Admin Konveksi No 1 2
3
4
5
6
Soal Apakah aplikasi ini mudah dioperasikan ? Apakah tampilan aplikasi ini mudah dimengerti dalam pengunaannya ? Apakah fungsi-fungsi didalam aplikasi dapat dimengerti dengan mudah ? Apakah informasi mengenai barang konveksi telah lengkap? Apakah keterangan mengenai data belanja telah lengkap? Apakah keterangan data pelanggan yang diisi
Skor jawaban a Mudah sekali
b Mudah
Sulit
d Sulit sekali
Mudah sekali
Mudah
Sulit
Sulit sekali
Mudah sekali
Mudah
Sulit
Sulit sekali
Sangat lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Sangat lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
Sangat lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
17
c
telah lengkap ?
Tabel 8. Hasil kuisioner Jawaban Soal 1 2 3 4 5 6 Jumlah
A
B
C
D
8 10 5 12 13 13 61
7 5 10 3 2 2 29
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Pada Tabel 8, terlihat bahwa pelanggan memberikan jawaban A dan B, tidak ada pelanggan yang memberikan jawaban C dan D. Melalui hasil kuisioner ini, dapat disimpulkan bahwa pelanggan menganggap bahwa aplikasi ini mudah digunakan, informasi yang diberikan barang konveksi lengkap, detail barang yang akan dibeli juga lengkap, fungsi yang terdapat pada aplikasi mudah digunakan dan tampilan aplikasi mudah digunakan. 5. Simpulan Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan aplikasi sistem penjualan dan promosi konveksi kain batik Salatiga dengan menggunakan model view controller menjadi media promosi berbasis web yang bermanfaat bagi industry konveksi karena barang hasil konveksi kain batik tidak hanya dipromosikan di butik melainkan dimedia online, hal ini tentunya dapat menambah pelanggan yang berada didaerah lain.
6. Daftar Pustaka [1] [2]
[3] [4]
[5] [6]
Tyas, Zahra, 2010, Implementasi E-commerce Untuk Ozone Distro Semarang : Universitas Diponegoro. Aristian Tiar, 2011, Pembangunan Sistem Pengelolaan Kas Menggunakan MVC Programming Dan Konsep Tabel Inhertitance, Bandung : Politeknik Telkom Bandung. Tim penelitian wahana, 2006, Apa dan Bagaimana E-commerce, Yogjakarta : Andi. Puyuh, Ari, 2012, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Akademik berbasis web menggunakan arsitektur Model View Controller, Salatiga : Univeristas Kristen Satya Wacana. Sommerville, Ian, 2001, Software Engineering 6 th, Boston: Addison Wesley. Pressman, Roger. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi 18
[7] [8]
(Buku Satu). Yogyakarta: Andi. Wirdasari, Dian. 2009. Teknologi E-commerce Dalam Proses Bisnis, Medan : STMIK Triguna Dharma. Purbo, Onno W. & WahyudiA. Aang. 2001, Mengenai E-commerce Perusahaan Top Dunia, Yogjakarta : Penerbit ANDI.
19