1 Pendahuluan Bangsa Indonesia mempunyai banyak macam suku atau kelompok etnis yang masing-masing mempunyai bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi ...
Pendahuluan Bangsa Indonesia mempunyai banyak macam suku atau kelompok etnis yang masing-masing mempunyai bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi antar etnis atau sesama suku. Bahasa memiliki peran yang sangat penting sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan maksud dan pokok pikirannya. Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia dan salah satu unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara. Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki bahasa dan aksara daerah. Aksara Lampung atau yang biasa disebut dengan istilah kaganga terdiri dari huruf induk, anak huruf dan tanda baca. Bahasa daerah merupakan warisan budaya dari nenek moyang. Dalam jaman modern ini, banyak siswa yang mulai mengabaikan mata pelajaran ini dikarenakan mereka merasa kuno mempelajari bahasa daerah[1]. Di Lampung sendiri terdapat mata pelajaran Bahasa Lampung sebagai muatan lokal di sekolah. SD Immanuel Bandar Lampung adalah salah satu sekolah di kota Lampung yang memasukan kurikulum pelajaran bahasa Lampung. berdasarkan wawancara guru bahasa Lampung. Materi yang diberikan guru kepada para siswa dengan berinteraksi secara langsung dengan buku cetak sebagai media bantu dan guru menerangkan serta menuliskan di papan tulis, ini menyebabkan para siswa menjadi bosan dan akhirnya menjadi tidak konsentrasi saat sedang diberi pelajaran oleh guru sehingga siswa menjadi kesulitan memahami aksara Lampung. Pembelajaran aksara Lampung juga terintegrasi pada mata pelajaran bahasa Lampung yang hanya diberi alokasi waktu 1-2 jam per minggu dengan demikian waktu yang diberikan untuk menguasai aksara Lampung kurang. Mengingat betapa pentingnya siswa dalam proses belajar mengajar agar mampu menyerap semua materi pelajaran dengan baik, maka perlu ada alternatif yang mendukung cara belajar siswa agar mampu menarik daya belajar siswa. Salah satu alternatif yang ditawarkan oleh teknologi saat ini yaitu menggunakan sarana multimedia untuk menyampaikan informasi. Informasi yang akan disampaikan dapat menjadi lebih menarik melalui multimedia pembelajaran. Kemampuan multimedia untuk menyampaikan informasi tidak hanya terbatas pada gambar dan teks saja, melainkan dapat menawarkan nilai lebih seperti animasi, suara dan video[1]. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dalam pembelajaran menggunakan media audio visual berpengaruh positif. Penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar pendidikan dengan taraf signifikan 5%. Hal ini dibuktikan dengan hasil prates siswa dengan skor nilai hasil belajar pendidikan siswa sebelum mendapatkan perlakuan yang telah tuntas 25% dan yang belum tuntas 75% dan setelah mendapatkan perlakuan berupa penggunaan media audio visual yaitu terdiri dari 98% yang tuntas dan yang belum tuntas 2%.[2] Hal ini memungkinkan untuk membuat suatu aplikasi pembelajaran yang dapat membantu anak-anak di SD Immanuel kelas 4 agar dapat mengembangkan aksara Lampung. HTML5 menyediakan tag baru yang memungkinkan kita untuk memutar audio dan video sesuai yang kita inginkan tanpa menggunakan plugin tambahan seperti flash player. HTML5 memiliki fitur dukungan untuk menyimpan
elemen local atau offline. Penerapan HTML5 diharapkan dapat membantu pengembangan siswa dalam belajar aksara Lampung yang lebih maksimal, karena anak-anak juga dapat mempelajari aksara secara mandiri diluar jam sekolah. Tinjauan Pustaka Penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik penelitian ini adalah dengan judul “Perancangan Aplikasi Multimedia Pembelajaran Bahasa dan Aksara Lampung Menggunakan Adobe Flash”. Salah satu perangkat lunak atau software yang dapat membuat program komputer tersebut adalah Adobe Flash dan software pendukungnya Adobe Photoshop. Aplikasi ini bertujuan untuk membuat siswa semangat belajar dengan media baru yang lebih menarik dari media buku karna ada unsur multimedianya [1]. Pada penelitian lain yang masih terkait dengan topik penelitian ini adalah “Aplikasi Kamus Bahasa Lampung Berbasis Android”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa aplikasi ini dibuat dengan menggunakan pemograman bahasa Java, yang di implementasikan pada perangkat berbasis Android. Pengguna dapat menggunakan kamus untuk menterjemahkan dari bahasa Lampung-Indonesia atau sebaliknya[3]. Perancangan Aplikasi Multimedia Pembelajaran Bahasa dan Aksara Lampung Menggunakan Adobe Flash masih bersifat statis, bahasa dan aksara Lampung hanya dapat dipelajari di sekolah saja. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah terletak pada teknologi dengan menggunakan HTML5 yang diimplementasikan pada website tanpa perlu menambahkan plug-in seperti flash, login untuk mengerjakan latihan soal, web yang bersifat dinamis. Pada kamus bahasa Lampung pengguna dapat mencari kata yang diinginkan dan terdapat menu aksara untuk mengetahui semua tentang aksara Lampung mulai dari kata dasar dan anak huruf. Perbedaanya pada penelitian sebelumnya pada aplikasi kamus bahasa lampung aksara dasar dan anak huruf Lampung hanya sebagai informasi saja. Sedangkan pada aplikasi media pembelajaran mengajarkan cara penulisan aksara Lampung dan cara pengucapannya. Aksara Lampung memang memiliki banyak persamaan dengan aksara-aksara di luar Lampung, tetapi bukan berarti yang satu meniru yang lain, melainkan aksara-aksara tersebut memang bersaudara, sama-sama diturunkan dari aksara India. Seperti halnya suku-suku lain di Indonesia, Lampung memiliki abjad atau aksara sendiri yang dikenal dengan aksara Lampung. Aksara Lampung yang disebut dengan Had Lampung adalah aksara yang bentuk tulisannya berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup dengan menggunakan tanda tanda fathah di baris atas dan tanda tanda kasrah di baris bawah tapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan melainkan menggunakan tanda di belakang, masingmasing tanda mempunyai nama tersendiri. Aksara Lampung lebih dikenal dengan sebutan Kaganga yang terdiri dari 20 huruf dasar, yaitu: ka, ga, nga, pa, ba, ma, ta, da, na, ca, ja, nya, ya, a, la, ra, sa, wa, ha, gha. Aksara Lampung mempunyai Huruf Induk dan Anak Huruf[1].
Gambar 1 Huruf Induk Kaganga[4]
Gambar 1 merupakan gambar huruf induk Lampung berserta pengucapannya. Terdapat juga penulisan pada penggunaan huruf induk dan anak huruf, yang dimana bunyi huruf induk yang diberi anak huruf akan berubah sesuai dengan bunyi anak huruf kaganga. Lambang anak huruf Lampung dapat dilihat pada gambar 2. Jumlah anak huruf kaganga ada 12 buah. Anak hhuruf uruf memiliki nama, cara penulisannya dan bunyi masing-masing. Berikut keterangan anak huruf kaganga yaitu : 1.Ulan merupakan anak huruf Kaganga dengan bentuk setengah lingkaran kecil. Ulan terdiri atas dua macam: ulan yang menghadap ke atas melambangkan bunyi [i], sedangkan ulan yang menghadap ke bawah melambangkan bunyi [e]. 2.Bicek merupakan huruf Kaganga berbentuk garis tegak [ | ] yang terletak diatas huruf yang melambangkan bunyi [e]. 3.Tekelubang merupakan anak huruf Kaganga berbentuk garis mendatar [-] yang terletak diatas huruf yang melambangkan bunyi [ng]. 4.Rejenjung merupakan anak huruf Kaganga berbentuk yang terletak diatas huruf yang melambangkan bunyi [r]. 5.Datas merupakan anak huruf Kaganga berbentuk yang terletak diatas huruf yang melambangkan bunyi [n]. 6.Bitan merupakan anak huruf Kaganga yang terletak di bawah huruf dan terdiri atas dua macam. Bitan yang berupa garis pendek mendatar – melambangkan bunyi [u] dan bitan yang berupa garis tegak | melambangkan bunyi [o]. 7.Tekelungau merupaka anak huruf Kaganga berbentuk setengah lingkaran kecil yang terletak dibawah huruf yang melambangkan bunyi [au]. 8.Tekelingai merupakan anak huruf Kaganga berbentuk garis tegak | yang terletak di kanan huruf yang melambangkan bunyi [ai]. 9.Keleniah merupakan anak huruf Kaganga berbentuk yang melambangkan bunyi [h]. 10.Nengngen merupakan anak huruf Kaganga berbentuk garis miring / yang terletak di kanan huruf. Nengngen melambangkan huruf yang berada disebelah kiri nengngen menjadi huruf mati.
Gambar 2 Anak Huruf Lampung [4]
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara murid, pengajar dan materi. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan dan kemauan perserta didik sehingga dapat mendorong proses belajar pada diri peserta didik. media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran[5]. Masing-masing media pembelajaran memiliki karakteristik yang khas dan berbeda satu dengan yang lainnya, media visual digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe bumi, peta, foto,
alam sekitar dan sebagainya, media audio digunakan dalam proses pembelajaran yang melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran. Media ini memiliki karakteristik pemanipulasian pesan hanya dilakukan melalui bunyi atau suara, pesan dapat direkam dan diputar kembali sesukanya. Media audio-visual digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Media pembelajaran dalam penerapan pada aplikasi memiliki visual yang digunakan untuk belajar menulis aksara Lampung. Suara yang digunakan siswa untuk belajar membaca aksara Lampung. Latihan soal untuk mengulang kembali materi sudah pernah diajarkan. Media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteriakriteria yang pertama ketepatannya dengan tujuan pengajaran artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Kedua dukungan terhadap isi bahan pelajaran artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. Ketiga kemudahan memperoleh media artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Keempat keterampilan guru dalam menggunakannya artinya apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakan dalam proses pengajaran. Kelima tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. Keenam sesuai dengan taraf berfikir siswa memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.[6] Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan yang pertama media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kedua media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Ketiga media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Keempat media yang akan diguanakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi. Kelima Media yang diguanakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya[7]. Media-media yang digunakan dalam proses pembelajaran harus memenuhi syarat yaitu, visible, interesting, simple, useful, accurate, legitimate, structure .Visible atau mudah dilihat, artinya media yang digunakan harus dapat memberikan keterbacaan bagi orang lain yang melihatnya. Interesting atau menarik, yaitu media yang digunakan harus memiliki nilai kemenarikan. Sehingga yang melihatnya akan tergerak dan mendorong untuk memperhatikan pesan yang disampaikan melalui media tersebut. Simple atau sederhana, yaitu media yang digunakan juga harus memiliki nilai kepraktisan dan kesederhanaan, sehingga tidak berakibat pada in-efiensi dalam pembelajaran. Useful atau bermanfaat, yaitu media yang digunakan dapat bermanfaat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai dengan karakteristik materi atau tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain media tersebut benar-benar valid dalam pembuatan dan penggunaannya
dalam pembelajaran. Legitimate atau sah, masuk akal artinya media pembelajaran dirancang dan digunakan untuk kepentingan pembelajaran oleh orang atau lembaga yang berwewenang. Structure atau terstruktur artinya media pembelajaran baik dalam pembuatan atau penggunaannya merupakan bagian dari materi yang akan disampaikan melalui media tersebut[6]. HTML5 merupakan standar berikutnya dari revisi HTML versi sebelumnya. HTML5 menyempurnakan elemen-elemen lama yang terdapat pada standar sebelumnya, menambahkan elemen-elemen yang lebih semantik dan menambahkan fitur-fitur baru untuk mendukung pembuatan aplikasi web yang lebih kompleks. Fitur-fitur baru dalam HTML5 antara lain canvas untuk menggambar, pemutaran video dan audio secara langsung, penyimpanan secara offline, elemen konten yang lebih spesifik seperti <article>,