Katalog BPS: 3201023
ht
tp
:/
/w w
w
.b p
s.
go .i d
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
BADAN PUSAT STATISTIK
Katalog BPS: 3201023
ht
tp
:/
/w w
w
.b p
s.
go .i d
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
BADAN PUSAT STATISTIK
BOOKLET POLA PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK INDONESIA 2013
ISBN : 978-979-064-797-8
Katalog BPS: 3201023
go .i d
No. Publikasi: 04210.1413
.b p
s.
Ukuran Buku: 20 cm x 12 cm
Naskah:
/w w
w
Sub Direktorat Statistik Rumah Tangga Gambar kulit:
tp
:/
Sub Direktorat Statistik Rumah Tangga
ht
Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia
Dicetak oleh:
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
KATA PENGANTAR
Booklet Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013 ini disajikan dalam bentuk ulasan dan grafik serta tabeltabel yang lebih ringkas, sehingga diharapkan pengguna data dapat lebih mudah dalam memahami data-data yang dihasilkan Data yang dicakup dalam booklet ini meliputi pengeluaran
go .i d
rumah tangga untuk makanan dan non makanan, konsumsi bahan makanan penting serta konsumsi kalori dan protein yang bersumber dari data Susenas Modul Konsumsi Triwulan I-III Tahun
s.
2013, sebagai pembanding disertakan pula data tahun 2011 dan
.b p
2012.
Kepada semua pihak yang telah mendukung terwujudnya
w
booklet ini diucapkan terima kasih. Kritik dan saran yang kon-
/w w
struktif sangat diharapkan untuk perbaikan publikasi yang akan Jakarta, November 2014 Kepala Badan Pusat Statistik
ht
tp
:/
datang.
DR. SURYAMIN
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
iii
go .i d
s.
.b p
w
/w w
:/
tp
ht
DAFTAR ISI
iii
Daftar Isi
v
Pendahuluan
3
go .i d
Kata Pengantar
s.
Pola pengeluaran Penduduk
15
ht
tp
:/
/w w
w
.b p
Pola Konsumsi Penduduk
7
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
V
go .i d
s.
.b p
w
/w w
:/
tp
ht
PENDAHULUAN
go .i d
s.
.b p
w
/w w
:/
tp
ht
go .i d
s.
.b p
w
/w w
:/
tp
ht
PENDAHULUAN Data pengeluaran dan konsumsi hasil Susenas dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengukur indikator kesejahteraan rakyat. Data tersebut juga dibutuhkan oleh pemerintah sebagai alat monitoring di bidang
pembangunan,
khususnya
di
go .i d
bidang sosial dan ekonomi serta untuk mengevaluasi taraf hidup penduduk dan untuk mendapatkan gambaran kese-
s.
jahteraan penduduk Indonesia. Konsumsi rumah tangga yang dicakup dalam Susenas dibedakan atas
.b p
konsumsi makanan dan non makanan tanpa memperhatikan asal barang, baik itu yang berasal dari pembelian, produksi sendiri maupun
/w w
w
pemberian dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk keperluan
ht
tp
:/
usaha atau yang diberikan kepada pihak lain.
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Indonesia 2013
3
Pengeluaran per kapita diperoleh dengan cara : 1.
2.
3.
4.
Menjumlahkan nilai perkiraan konsumsi makanan dan non makanan sebulan untuk mendapatkan perkiraan total konsumsi rumah tangga sebulan. Angka pengeluaran rata-rata per kapita per rumah tangga diperoleh dari hasil penjumlahan konsumsi satu rumah tangga (baik konsumsi makanan maupun non makanan) dibagi dengan jumlah anggota rumah tangga. Angka rata-rata per kapita nasional diperoleh dengan menjumlahkan hasil kali rata-rata per kapita rumah tangga dengan anggota rumah tangga, kemudian dibagi dengan jumlah seluruh anggota rumah tangga (jumlah seluruh penduduk).
s.
go .i d
5.
Total konsumsi makanan untuk setiap rumahtangga dikali dengan 30/7, untuk mendapatkan perkiraan total konsumsi makanan sebulan. Total konsumsi non makanan 3 bulan untuk setiap rumah tangga dibagi dengan 3, untuk mendapatkan perkiraan total konsumsi non makanan sebulan.
ht
tp
:/
/w w
w
.b p
Pada dasarnya konsumsi makanan penduduk sehari-hari hendaknya memenuhi dua kriteria kecukupan, yaitu cukup kalori dan protein. Data konsumsi kalori dan protein yang disajikan diperoleh dengan mengalikan nilai kuantitas setiap komoditi bahan makanan dalam satuan standar dengan nilai konversinya. Setiap bahan makanan dikonversikan dalam satuan kalori, protein, karbohidrat, dan vitamin. BPS biasanya hanya menyajikan dalam satuan kalori dan protein. Beberapa sumber yang digunakan sebagai pedoman adalah: 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, 1981; 2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Departemen Kesehatan, 1995; 3. Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan (berdasarkan hasil print-out), Puslitbang Gizi Bogor, 1996. 4. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Serat Makanan Hardinsyah dan Viktor Tambunan, LIPI Jakarta 5. Djoko Kartono, Hardinsyah, Abas Basuni Jahari, Ahmad Sulaeman, dan Moesijanti Soekatri: Penyempurnaan Kecukupan Gizi untuk Orang Indonesia, Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X, Jakarta, 20-21 November 2012, LIPI‑Jakarta
4
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
go .i d s. .b p w /w w :/ tp ht POLA PENGELUARAN PENDUDUK
go .i d
s.
.b p
w
/w w
:/
tp
ht
POLA PENGELUARAN PENDUDUK
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk tetap hidup, sehingga sebesar apapun pendapatan seseorang ia akan tetap berusaha untuk mendapatkan makanan yang memadai. Seseorang atau suatu rumah tangga akan terus menambah konsumsi makanannya sejalan dengan bertambahnya pendapatan, namun sampai pada batas tertentu penambahan pendapatan tidak lagi menyebabkan bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi, karena kebutuhan
go .i d
manusia akan makanan pada dasarnya mempunyai titik jenuh. Bila secara kuantitas kebutuhan seseorang sudah terpenuhi maka
s.
lazimnya ia akan mementingkan kualitas atau beralih pada pemenuhan
.b p
kebutuhan bukan makanan. Dengan demikian ada kecenderungan semakin tinggi pendapatan seseorang semakin berkurang persentase
w
pendapatan yang dibelanjakan untuk makanan.
/w w
Oleh karena itu komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran guna menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk, dengan
:/
asumsi bahwa penurunan persentase pengeluaran untuk makanan ter-
tp
hadap total pengeluaran merupakan gambaran membaiknya tingkat
ht
perekonomian penduduk.
Teori Ernst Engel mengatakan bila selera tidak berbeda, maka persentase
pengeluaran
untuk
makanan
menurun seiring dengan semakin meningkatnya pendapatan.
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
7
51.08
2013
50.66
2011
48.46
48.92
49.34
47.71
/w w
47.19
Makanan
51.54 52.29
w
2012 2013
go .i d
2012
50.55
s.
49.45
.b p
Triwulan I Triwulan III
2011
52.81 Non Makanan
ht
tp
:/
Gambar 1: Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran, Triwulan I dan III Tahun 2011-2013
Pola pengeluaran penduduk Indonesia tahun 2011-2013 menunjukkan pada triwulan I, persentase pengeluaran makanan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran non makanan sedangkan pada triwulan III justru pengeluaran untuk non makanan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran makanan. Hal ini disebabkan karena pada triwulan III yang mencakup bulan Juni, Juli, dan Agustus bertepatan dengan tahun ajaran baru bagi anak sekolah dan juga hari raya lebaran sehingga rumah tangga banyak yang mengkonsumsi non makanan untuk menghadapi hari-hari tersebut.
8
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
Triwulan I Triwulan III
45.86
Perkotaan
54.14
59.18
Perdesaan
40.82
42.81
Perkotaan
57.19
54.68
Perdesaan
Makanan
45.32
Non Makanan
go .i d
Gambar 2: Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Pengeluaran 2013
Pengeluaran rata-rata per kapita di daerah perkotaan lebih didominasi oleh pengeluaran untuk non makanan,
sedangkan di daerah
s.
perdesaan lebih didominasi oleh pengeluaran untuk makanan. Hal ini
.b p
mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk perkotaan lebih baik dibandingkan penduduk perdesaan. 10.63
/w w
10.14
w
10.48
9.49
6.22
ht
tp
:/
5.53
TW I
TW III
2011
TW I
TW III 2012
TW I
TW III 2013
Gambar 3: Persentase Rumah Tangga dengan Proporsi Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan untuk Makanan Lebih dari 75 persen Triwulan I dan Triwulan III Tahun 2011-2013
Rumah tangga dengan pengeluaran untuk makanan lebih dari 75 persen digunakan untuk pendekatan dalam menentukan suatu rumah tangga disebut miskin atau tidak. Persentase rumah tangga yang pengeluaran untuk makanan lebih dari 75 persen sejak TW III 2012 sudah di bawah 10 persen bahkan pada triwulan III 2013 turun lagi menjadi hanya 5,5 persen. Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
9
Kuantil pengeluaran per kapita masing-masing rumah tangga dapat menunjukkan
distribusi
pendapatan
penduduk
(menggunakan
pendekatan pengeluaran).
Kuantil pengeluaran per kapita rumah tangga dibagi menjadi 5, dimana masing-masing terdiri dari 20% kelompok pengeluaran. Kuantil
go .i d
1 adalah kelompok pengeluaran terendah, naik terus hingga kuantil 5 Tren Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan menunjukkan pola yang meningkat dari tahun 2011 hingga tahun 2013.
Penurunan terjadi
s.
hanya terjadi di tahun 2011 pada kuantil 5 yaitu dari triwulan 1 ke
.b p
triwulan 3, namun setelah itum, pada kuantil 5 justru terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan kuantil lainnya.
/w w
w
(dalam ribuan rupiah)
1 725
1 795
1 632
1 539
1 368
ht
tp
:/
1 437
750
646
681
714
625
418
432
443
459
485
311
320
334
352
379
299 201
210
218
229
242
260
TW 3 2011
TW 1 2012
TW 3 2012
TW 1 2013
TW 3 2013
613
TW 1 2011
Kuantil 1
Kuantil 2
Kuantil 3
Kuantil 4
518
Kuantil 5
Gambar 4: Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan (dalam Ribuan Rupiah) Menurut Kuantil Pengeluaran, 2011-2013
10
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia
70.00 65.00
63.05
64.06
63.13
62.55
60.63
60.52
60.00 55.00 50.00 45.00
46.73
46.93
46.20
43.21
42.50
41.68
42.35
42.49
42.38
40.00 35.00 30.00
38.30 34.87
37.60 34.22
37.17 34.28
32.39
38.23 34.92
37.38
37.35 35.13
34.79
33.03
32.31
25.00
TW 1 2011 TW 3 2011 TW 1 2012 TW 3 2012 TW 1 2013 TW 3 2013 Kuantil 1
Kuantil 2
Kuantil 3
Kuantil 4
Kuantil 5
go .i d
Gambar 5: Pengeluaran Non Makanan Rata-rata per Kapita Sebulan menurut Kuantil Pengeluaran 2011-2013
Sepanjang 2011-2013, persentase pengeluaran non makanan pada kuantil satu dan dua masih dibawah 40 persen, dimana kuantil satu dan dua merupakan gambaran pola pengeluaran penduduk miskin. Pada
s.
kuantil lima, persentase pengeluaran non makanan selalu berada di
70
.b p
atas 60 persen.
67.69
67.61 65.72
65.78
65.13
60
61.70
55
56.79
/w w
62.83
62.65 61.77
57.62
57.51
57.50
53.80
53.27
53.07
:/ ht
36.95
35
58.32
57.65
tp
40
64.87 65.08
62.62
62.40
50 45
66.97
65.21
w
65
39.48
39.37 37.45
36.87
35.94
30 TW 1 2011 Kuantil 1
TW 3 2011
TW 1 2012
Kuantil 2
TW 3 2012
Kuantil 3
TW 1 2013
Kuantil 4
TW 3 2013 Kuantil 5
Gambar 6: Pengeluaran Makanan Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kuantil Pengeluaran 2011-2013
Sementara untuk pengeluaran makanan sepanjang 2011-2013 pada kuantil 5 persentasenya di bawah 40 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin sejahtera penduduk, maka proporsi pengeluaran untuk makanan semakin kecil. Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
11
go .i d
s.
.b p
w
/w w
:/
tp
ht
go .i d s. .b p w /w w :/ tp ht POLA KONSUMSI PENDUDUK
go .i d
s.
.b p
w
/w w
:/
tp
ht
POLA KONSUMSI PENDUDUK Pada Tabel 1 disajikan data mengenai konsumsi rata-rata beberapa jenis bahan makanan yang umum dikonsumsi penduduk selama 20112013. Membandingkan data antar triwulan I dan III didapati bahwa konsumsi beras dan jagung cenderung menurun sedangkan konsumsi minyak goreng dan bawang merah cenderung meningkat, sementara itu jenis komoditas lainnya berfluktuasi.
go .i d
Tabel 1: Konsumsi Rata-rata per Kapita Seminggu Beberapa Makanan Penting Tahun 2011-2013 Banyaknya (per Triwulan)
Jenis Bahan Makanan
Satuan
(1)
TW3 2011
TW1 2012
TW3 2012
TW1 2013
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Beras Lokal/Beras Ketan
Kg
1.721
1.678
1.675
1.667
1.642
1.634
Jagung Basah dengan Kulit
Kg
0.012
Jagung Pocelan/Pipilan
Kg
Ketela Pohon
Kg
Ketela Rambat
Kg
Gaplek
0.011
0.006
0.011
0.008
0.021
0.029
0.022
0.025
0.019
0.111
0.080
0.069
0.067
0.067
0.070
0.055
0.048
0.045
0.050
0.045
0.055
Kg
0.002
0.004
0.002
0.002
0.001
0.004
Kg
0.282
0.270
0.259
0.277
0.263
0.273
Ons
0.486
0.463
0.471
0.478
0.431
0.442
Kg
0.009
0.011
0.007
0.008
0.005
0.006
Kg
0.083
0.083
0.076
0.088
0.078
0.075
Kg
0.199
0.182
0.178
0.185
0.169
0.169
Butir
0.080
0.063
0.068
0.056
0.055
0.051 0.059
.b p
0.007
w
Daging Sapi Kerbau
tp
Daging Ayam Ras/Kampung
:/
Ikan dan Udang Diawetkan
Telur Ayam Ras/Kampung
ht
Telur Itik/Manila/Asin Susu Kental Manis
TW3 2013
0.023
/w w
Ikan dan Udang Segar
s.
TW1 2011
(397 Gr)
0.063
0.059
0.052
0.056
0.058
Susu Bubuk Kaleng Bayi
Kg
0.040
0.035
0.018
0.018
0.025
0.040
Bawang Merah
Ons
0.453
0.491
0.530
0.535
0.396
0.433
Bawang Putih
Ons
0.259
0.288
0.307
0.292
0.231
0.287
Cabe Merah
Ons
0.287
0.321
0.317
0.312
0.273
0.277
Cabe Rawit
Ons
0.232
0.281
0.269
0.276
0.244
0.254
Kacang Kedelai
Kg
0.001
0.001
0.001
0.000
0.001
0.000
Tahu
Kg
0.142
0.132
0.134
0.143
0.135
0.124
Tempe
Kg
0.140
0.134
0.136
0.145
0.136
0.126
Minyak Kelapa/Jagung/Goreng/Lainnya
Liter
0.195
0.197
0.205
0.210
0.197
0.201
Kelapa
Butir
0.143
0.130
0.133
0.132
0.117
0.114
Gula Pasir
Ons
1.416
1.346
1.242
1.250
1.275
1.278
Gula Merah
Ons
0.139
0.123
0.102
0.094
0.105
0.098
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
15
go .i d
Pola konsumsi makanan ditunjukkan oleh proporsi pengeluaran untuk masing-masing makanan terhadap total pengeluaran makanan (Tabel 2). Secara umum, tidak terdapat perbedaan pola
s.
konsumsi makanan yang terlalu jauh antara tahun 2011-2013. Makanan dan minuman jadi merupakan komoditas yang paling
.b p
tinggi persentasenya sepanjang tahun 2011-2013. Komoditas
/w w
serta tembakau dan sirih.
w
selanjutnya yang juga tinggi persentasenya adalah padi-padian
:/
Tabel 2: Proporsi Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Kelompok Makanan Terhadap Total Makanan (persen), Tahun 2011-2013
tp
Kelompok Makanan (1)
1. Padi-padian
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
17.28
17.90
16.56
16.26
15.81
2. Umbi-umbian
1.02
0.98
0.86
0.88
0.88
0.99
3. Ikan
8.64
8.51
8.22
8.56
7.96
8.43
4. Daging
3.74
4.52
4.04
4.73
3.72
3.81
5. Telur dan susu
5.83
5.91
5.88
5.75
6.04
6.04
6. Sayur-sayuran
8.71
7.68
7.40
7.60
8.74
8.29
7. Kacang-kacangan
2.55
2.69
2.61
2.76
2.65
2.63
8. Buah-buahan
4.35
4.25
4.77
4.78
4.60
3.90
9. Minyak dan lemak
3.86
3.68
3.82
3.75
3.24
3.31
10. Bahan minuman
3.64
3.98
3.38
3.52
3.76
3.69
11. Bumbu-bumbuan
2.14
2.10
1.99
2.01
1.90
1.99
12. Konsumsi lainnya
2.17
2.21
2.15
2.11
2.05
2.00
27.78
24.37
24.90
24.41
25.88
26.40
ht
15.13
13. Makanan dan minuman jadi 14. Tembakau dan sirih Jumlah
16
Triwulan/Tahun TW1 2011 TW3 2011 TW1 2012 TW3 2012 TW1 2013 TW3 2013
10.44
11.82
12.07
12.57
12.32
12.73
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
Konsumsi Kalori & Protein Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah tingkat kecukupan gizi, yang dihitung berdasarkan besar kalori dan protein yang dikonsumsi. Konsumsi kalori dan protein cenderung terus menurun sejak tahun 2011 hingga tahun 2013. hanya orang yang berada pada golongan kuantil 5 yang kebutuhan kalorinya sudah tercukupi dan hanya orang yang berada pada golongan kuantil 4 dan 5 yang kebutuhan proteinnya sudah tercukupi.
go .i d
Tahukah kamu??? Kebutuhan kalori dan protein seseorang dikatakan cukup jika mengkonsumsi 2150 kkal dan 57 gram protein setiap hari
2500
2000
1,968.10
1750
1,809.86
2,165.22
2,186.56
2,167.11
2,152.09
2,121.08
2,018.81
2,031.21
2,035.57
2,005.01
1,992.14
1,850.81
1,855.42
1,846.11
1,831.97
1,711.81 1500
1,875.89
.b p
2,118.33
s.
2,264.67 2250
1,708.71
1,734.49
1,705.63
1,693.32
1,481.26
1,513.45
1,505.02
1,503.51
1,599.13
w
1,517.55
/w w
1250 1000
TW 1 2011 TW 3 2011 TW 1 2012 TW 3 2012 TW 1 2013 TW 3 2013 Kuantil 2
Kuantil 3
Kuantil 4
Kuantil 5
:/
Kuantil 1
71.80
70
ht
75
tp
Gambar 7: Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita per Hari Menurut Kuantil Pengeluaran Tahun 2011-2013
65
62.14
60
68.04
68.43
68.40
58.79
59.11
60.06
68.12
67.03
58.64
58.07
52.17
51.41
46.57
46.19
39.93
39.52
55.50 55
52.10
52.28
46.80
46.68
39.87
39.21
TW 3 2011
TW 1 2012
49.59 50
53.57 48.15
45 40
42.23
35
40.53
30 TW 1 2011 Kuantil 1
Kuantil 2
TW 3 2012
Kuantil 3
TW 1 2013
Kuantil 4
TW 3 2013 Kuantil 5
Gambar 8: Rata-rata Konsumsi Protein per Kapita per Hari Menurut Kuantil Pengeluaran Tahun 2011-2013
Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013
17
ORGANISASI PENULISAN
Penanggung jawab
go .i d
Teguh Pramono, MA
Editor:
.b p
Ida Eridawati H, SSi, M.Si
s.
Nona Iriana, SSi, M.Si
/w w
w
Penulis:
tp
:/
Gaib Hakiki, SE
ht
Pengolah Data
Ofi Ana sari. STT
go .i d
DATA
ht
tp
:/
/w w
w
.b p
s.
MENCERDASKAN BANGSA