GALLERY FOTO >> foto-foto: rianto prawoto
Ketua BPK Hadi Poernomo, Anggota I BPK Moermahadi Soerja Djanegara dan Gubernur Lemhanas.
Ketua BPK RI Hadi Poernomo foto bersama dengan rektor ITS Triyogi Yuwono setelah Acara BPK Goes To Campus.
Ketua BPK tengah mengunjungi proyek pembangunan gedung BPK perwakilan Yogyakarta.
BPK Vietnam berfoto bersama dengan Wakil Ketua DPR saat berkunjung ke DPR
Ketua BPK RI saat memberikan arahan kepada CPNS di BPK Perwakilan Yogyakarta.
Ketua BPK Hadi Poernomo dan Sekjen BPK Hendar Ristriawan ketika mengunjungi Museum BPK di Magelang pada 5 Mei 2011.
40
MEI 2011
40 - 41 galeri foto.indd 40
Warta BPK
6/24/2011 4:13:08 PM
Ketua BPK Hadi Poernomo menyerahkan hasil pemeriksaan laporan keuangan kementerian keuangan kepada Menteri Keuangan.
Ketua BPK Hadi Poernomo, Anggota V BPK Sapto Amal Damandari, Gubernur Provinsi Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X setelah penandatanganan MoU terkait dengan penerapan e-audit.
Foto bersama antara kepala daerah se-provinsi Jateng dan BPK RI setelah penandatanganan MoU terkait penerapan e-audit.
Foto bersama dengan direktur 23 BUMN pada 26 Mei 2011 terkait dengan penerapan e-audit.
Ketua BPK Hadi Poernomo_Anggota V BPK Sapto Amal Damandari_Kepala BPK Perwakilan Jawa Timur_Gubernur Jawa Timur setelah penandatanganan MoU terkait dengan penerapan e-audit.
Ketua BPK RI Hadi Poernomo dengan BPK Vietnam.
Warta BPK
40 - 41 galeri foto.indd 41
MEI 2011
41
6/24/2011 4:13:19 PM
ANTAR LEMBAGA
Ketua MK Mahfud MD tengah memberikan keterangan pers terkait hasil pertemuan para pimpinan lembaga negara.
warta bpk - rianto
Lembaga Negara Aktif Selamatkan Pancasila Pemimpin lembaga negara berkumpul membahas nilai-nilai Pancasila yang dirasakan sudah makin luntur. Upaya kembali menegakkan nilai moral bangsa?
B 42
isa jadi pertemuan para petinggi lembaga negara pada Selasa, 24 Mei merupakan yang pertama kali membahas Pancasila. Pertemuan itu menjadi menarik ketika masyarakat merasa
MEI 2011
42- 43 antar lembaga.indd 42
lebih nyaman hidup pada masa Orde Baru era Soeharto. Masa dimana Pancasila benar-benar diajarkan secara sistematis dalam setiap jenjang pendidikan. Tema yang diangkat dalam pertemuan tersebut adalah Warta BPK
6/24/2011 4:14:39 PM
Memantapkan Posisi dan Peran Masing-Masing Lembaga Negara dalam Upaya Penguatan Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara. Bertindak sebagai tuan rumah yaitu Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Wakil Ketua MK Achmad Sodiki. Pemimpin lembaga negara yang hadir yaitu Ketua MPR Taufieq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua BPK Hadi Poernomo, Ketua MA Harifin A. Tumpa, dan Ketua KY Eman Suparman. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono membawa para pembantunya yaitu Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan Mensesneg Sudi Silalahi. Pancasila menjadi isu sentral pembicaraan para pimpinan lembaga negara itu. Ini disebabkan keprihatinan terhadap melemahnya implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara. Kondisi rakyat dirasa mulai kurang menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Belum lagi, era globalisasi saat ini yang memungkinkan ideologi-ideologi dari luar masuk, menjadi tantangan tersendiri bagi para petinggi di Tanah Air. Tantangannya, tentu saja bagaimana mengantisipasi eksesekses negatif yang mulai terlihat dalam tatanan kehidupan masyarakat. Dampak negatif ini dinilai karena penanaman sendi-sendi Pancasila sudah mulai mengendur. Di sisi lain, adanya infiltrasi negatif dari idelogi yang datang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Terorisme, individualisme, hedonisme, primordialisme, kebebasan yang melampaui batas, kesantunan dan toleransi yang luntur, serta perilaku negatif lainnya. Situasi ini menimbulkan kegoyahan stabilitas negara. Oleh karena itu, dalam perteWarta BPK
42- 43 antar lembaga.indd 43
muan tersebut ada beberapa hal yang dibicarakan. Pertama, perlunya pemahaman kembali Pancasila sebagai dasar ideologi negara yang terbuka. Kedua, memulihkan kesadaran seluruh warga negara bahwa Panca sila telah teruji memberikan tuntunan bagaimana pluralitas bangsa tercipta dan terjaga. Ketiga, diperlukannya gerakan terstruktur, sistematis, dan masif, yang melibatkan lembaga negara di semua cabang kekuasaan negara untuk merevitalisasi, menginternalisasi, dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Masing-masing lembaga negara menyampaikan gagasan dan pokok pikirannya mengenai apa yang sudah dan harus dilakukan ke depan dan merumuskan langkah-langkah bersama untuk upaya penguatan Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Melalui penyampaian gagasan dan pokok pikiran masing-masing lembaga negara ini tercapailah suatu kesepakatan yang tertuang dalam joint statement. Setelah melakukan pembicaraan selama tiga jam, kemudian para pimpinan lembaga negara yang diwakili Ketua MK Mahfud MD, se-
“Namun, kondisi faktual saat ini menunjukkan nilai-nilai Pancasila mengalami keterpurukan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Akibatnya, di tengah berbagai capaian kemajuan dan keberhasilan bangsa, terutama dalam demokrasi politik pada era reformasi ini, muncul berbagai persoalan kebangsaan yang membawa ancaman terhadap pilarpilar ketatanegaraan,” tegas Mahfud MD. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran secara kolektif dari seluruh elemen bangsa untuk merevitalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Atas dasar itulah, pertemuan itu menyepakati beberapa hal. Pertama, semua lembaga negara secara aktif mengambil tanggung jawab dalam upaya menyelamatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara, sesuai dengan peranan, posisi, dan kewenangan masing-masing. Kedua, Pancasila harus menjadi ideologi bagi setiap generasi untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, yang rukun, harmonis, dan berperilaku yang tidak mendahulukan kepentingan kelompok
Pokok-pokok kesimpulan pertemuan lembaga negara - - - -
Aktif bertanggung jawab menyelamatkan Pancasila Pancasila harus menjadi ideologi setiap generasi Penegasan 4 pilar bangsa Rencana aksi nasional guna sosialisasi nilai Pancasila
laku tuan rumah, menyampaikan pernyataan pers bersama dari hasil pembicaraan tersebut. Reformasi segera dilakukan, terutama dalam hukum dan politik. Ini merupakan momentum untuk menemukan keyakinan Pancasila seba gai dasar ideologi. Konsekuensinya adalah keharusan dan kesediaan setiap elemen bangsa untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara.
atau golongan. Ketiga, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika adalah empat pilar yang harus dimasukkan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keempat, diperlukan rencana aksi nasional yang dilakukan oleh suatu lembaga untuk melakukan sosialisasi dalam menanamkan nilainilai Pancasila secara formal melalui pendidikan Pancasila dan konstitusi. and MEI 2011
43
6/24/2011 4:14:40 PM
KOLOM
Memasak dan Memeriksa Oleh : Paul Nicoll
Subject Matter Expert Performance Audits, Australian National Audit Office (NAO)
Pengantar
44
44 - 45 KOLOM.indd 44
MEI 2011
Seringkali masyarakat menganggap “pemeriksaan” atau audit merupakan hal yang menyeramkan. Apabila ada pemeriksaan, sering dianggap ada korupsi atau penyimpangan (fraud). Padahal, pemeriksaan dalam disiplin ilmunya merupakan salah satu aktivitas jasa pemberian keyakinan (assurance servies). BPK memiliki mandat dan tugas melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Pemeriksaan BPK itu meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Baik pemeriksaan keuangan, maupun pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu, semuanya adalah assurance services. Pemeriksaan keuangan ditujukan untuk memberikan opini kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Pemeriksaan tersebut tidak ditujukan untuk memberikan keyakinan atas efisiensi, efektivitas, dan ekonomi suatu pengelolaan keuangan negara. Yang terakhir ini dapat dipenuhi melalui pemeriksaan kinerja (performance audit). Namun, seringkali pemeriksaan kinerja juga dianggap sesuatu yang sulit. Perlu keahlian tertentu dan membutuhkan persiapan yang panjang. Belum lagi, banyak orang menganggap bahwa pemeriksaan kinerja harus dilakukan setelah ada indicator kunci kinerja (key performance Indicators/ KPI). Juga, pemeriksaan kinerja harus menghasilkan simpulan tentang kinerja entitas yang diperiksa: baik atau jelek. Di sisi lain, pemeriksaan kinerja
dibutuhkan untuk mengisi gap kebutuhan hasilnya bagi pengambil keputusan, yang tidak diperolah dari hasil pemeriksaan keuangan. Tulisan ini saya coba menggugah pembaca untuk memahami pemeriksaan kinerja secara sederhana. Tulisan ini merupakan bagian awal bagi kita untuk mengembangkan pemeriksaan kinerja. Oleh karena itu, kita memulainya dengan membandingkan pemeriksaan kinerja (auditng, especially performance auditing) ini dengan memasak (cooking).
Memasak; Aktivitas Sehari-hari
Makanan Indonesia punya banyak bahan untuk membuatnya. Biasanya, ada nasi dengan bahan lain seperti mie, sayur-sayuran, daging,
Warta BPK
6/24/2011 4:16:50 PM
Pemeriksaan Kinerja
Mari kita meninggalkan pembicaraan soal dapur, dan kembali ketopik pemeriksaan. Kepatuhan bisa menjadi bagian dari pemeriksaan kinerja. Namun, tidak selalu kepatuhan menjadi bagian dari pemeriksaan kinerja. Satu contoh dari pemeriksaan kinerja tanpa fokus kepatuhan adalah pemeriksaan terhadap kerjasama dan koordinasi entitas. Akan ada banyak program pemerintah yang tidak mencapai keberhasilan kecuali entitas mengkoordinasikan Warta BPK
44 - 45 KOLOM.indd 45
istimewa
ikan, kacang-kacangan dan bumbubumbu.Bahan-bahan ini akan menghasilkan beragam makanan enak. Kadang-kadang ketika saya makan-makanan Indonesia saya makan nasi dan sayur-sayuran, dan lain kali mungkin saya makan mie dan daging dengan saus atau mungkin bisa daging tumis ata sate. Kita bisa makan makanan enak dengan hanya mengolah beberapa bahan. Biasanya, kita tidak mengolah semua bahan tadi dalam satu kesempatan kecuali ada hajatan khusus seperti perayaan ulang tahun. Kalau kita mempersiapkan makanan dengan sedikit bahan, umumnya ini akan memakan sedikit waktu, uang dan keahlian daripada kalau kita mempersiapkan makanan dengan semua bahan. Sebaliknya, kalau kita mempersiapkan makanan sekaligus dengan mie, sayur-sayuran, daging, ikan, kacang-kacangan dan bumbubumbu, kita akan menghabiskan lebih banyak uang, waktu, dan perlu lebih banyak keahlian daripada kalau kita memasak makan malam dengan hanya beberapa bahan. Juga, kita akan mengambil lebih banyak risiko waktu kita memasak dengan semua bahan yang kita punya. Kita tidak perlu mempersiapkan makanan dengan semua bahan setiap waktu. Contohnya, meskipun biasanya kita makan nasi, kita tidak perlu selalu makan nasi di setiap makan siang dan malam.
aktivitas mereka. Dua contoh yang baik adalah soal pengendalian flu burung dan pendampingan pekerja migrant (TKI) yang sudah dilakukan BPK RI. Ada cases yang tidak mungkin bisa mengatur semua aspek tentang bagaimana entitas harus mengkomunikasikan dan menukar informasi, rencana dan ide-ide. Bagaimanapun juga, karena koordinasi entitas penting sekali, auditor harus menemukan cara untuk memeriksa ini (catatan: tidak harus fokus pada kepatuhan saja).
Diet yang seimbang dalam pemeriksaan Kinerja
Ketika kita memasak makan malam, kita memikirkan seberapa banyak bahan yang akan diolah. Kita bisa mengestimasi seberapa banyak nasi, daging, ikan dan sayuran yang akan disajikan di atas setiap piring. Kalau salah satunya menempati 95 persen piring, mungkin saja makanan akan tetap enak tetapi tidak akan seimbang. Contohnya, kalau daging menghabiskan tempat dipiring, tidak akan ada cukup
tempat untuk sayur-sayuran-dan sayur-sayuran penting untuk diet sehat. (Dengan asumsi tidak ada kebutuh khusus). Hal sama berlaku dalam pemeriksaan, kalau kita memberi banyak tempat untuk satu komponen administrasi publik, contohnya kepatuhan, efisiensi atau efektivitas, akan ada sedikit waktu dan tempat tersisa untuk bagian lain dari administrasi publik yang tidak kalah penting untuk pemerintahan yang baik. Ini menjadi tantangan khusus dalam merencanakan program pemeriksaan tahunan. Lalu kita bisa bertanya pada diri sendiri apakah rencana pemeriksaan tahunan punya pendekatan yang komprehensif untuk memeriksa program dan aktivitas auditee. Dengan kata lain, apakah rencana tahunan kita sudah seimbang? Apa kontribusi kita sebagai auditor dalam memerbaiki administrasi publik? Apakah memperbaiki administrasi publik merupakan sauatu tujuan? Paul Nicoll MEI 2011
45
6/24/2011 4:16:50 PM