Fungsi Perencanaan Pembangunan Desa Di Kecamatan Siau Timur Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Oleh: HEIN OKTAVIAN AWUMBAS Drs. Sonny P. I. Rompas, M.Si Dr. Dra. F. M. G. Tulusan, M.Si
ABSTRACT The study aims to determine the function of development planning Siau In District East Village District Sitaro. This study was conducted by researchers in the district of East Siau Sitaro District, as District of East Siau has the largest population in the area of greatest as well as the character of a pluralistic society. Siau sub-district consists of 16 Village / Sub. Researchers using qualitative approach in conducting this study, it can be seen from the procedures applied, the procedure that produces descriptive data; greeting; or writing and observable behavior of people (subject) itself. Based on the formulation of the problem the focus of this research is the function Planning Rural Development in Sub Siau East District Sitaro with variable observations include: (a) construction, utilization and maintenance of infrastructure and environmental Village, (b) construction, utilization and maintenance of health infrastructure, (c ) Health services Village, (d) construction, utilization and maintenance of facilities and infrastructure of education and culture, (e) Development of productive economic activities as well as the development, utilization and maintenance of facilities and economic infrastructure, (f) protection of the environment, (g) of Development civic, (h) Community Development Division. Based on the research results it can be concluded that of all the villages in the district of East Siau has made RPJMDesa that has been poured into the village of Regulation respectively, that have gone through the stages of Musdus, village workshops, Musrenbang And Post Musrenbang, based on democratic principles. Keywords: Plan, The Development Village.
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia
PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 16 Tahun 2014
serta penanggulangan kemiskinan melalui
tentang Desa (pasal 1) bahwa desa adalah
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
sarana dan prasarana desa, pengembangan
batas
untuk
potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan
urusan
sumber daya alam dan lingkungan secara
masyarakat
berkelanjutan; dan pada ayat 2 disebutkan
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
bahwa pembangunan desa meliputi tahap
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
wilayah
mengatur
dan
pemerintahan,
diakui
yang
dan
berwenang mengurus
kepentingan
dihormati
dalam
sistem
Pembangunan harus dilakukan secara
pemerintahan Negara kesatuan Republik
terencana
Indonesia. Kemudian pada pasal 78 ayat 1
karena itu dalam rangka pembangunan desa
disebutkan
diperlukan
bahwa
pembangunan
desa
bertujuan meningkatkan kesejahteraan
dan
berkesinambungan.
adanya
suatu
Oleh
perencanaan
pembangunan yang disusun baik dalam
1
bentuk
Rencana
Pembangunan
Jangka
dimekarkan dari Kabupaten induknya yakni
maupun
Kabupaten Kepulauan Sangihe yang secara
Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-
resmi dibentuk berdasarkan UU No. 5 Tahun
Desa)
2007, tanggal 2 Januari 2007 tentang
Menengah Desa (RPJM-Desa)
atau
perencanaan
pembangunan
tahunan.
Pembentukan Kabupaten Kepulauan Siau
Perencanaan
pembangunan
dapat
Tagulandang Biaro di Propinsi Sulawesi
diartikan sebagai suatu proses perumusan
Utara.
alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan
Secara geografis Kabupaten Kepulauan
yang didasarkan pada data-data dan fakta-
Siau Tagulandang Biaro terletak antara 20 07’
fakta yang akan digunakan sebagai bahan
48” – 20 48’ 36” LU dan 1250 09’ 36” – 1250
untuk
29’ 24” BT, yang terdiri atas 3 Pulau yaitu
melaksanakan
suatu
rangkaian
kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik
Biaro,
yang bersifat fisik (material) maupun non
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
fisik (mental dan spiritual), dalam rangka
Biaro dicirikan oleh beberapa karakteristik
mencapai
baik.
wilayahnya, baik sebagai daerah kepulauan,
Perencanaan adalah merupakan tahapan yang
daerah rawan bencana, dan sebagai daerah
selanjutnya
tertinggal.
tujuan
yang
akan
pelaksanaan
lebih
mengawali
pembangunan.
proses
Tagulandang
dan
Siau.Eksistensi
Fungsi
Sebagai Kabupaten yang baru berumur
karena
8 Tahun, tentunya keberadaan infrastruktur
merupakan suatu pondasi dalam menentukan
dan sarana prasarana penunjang kebutuhan
kebijakan pelaksanaan pembangunan.
masyarakat masih terbatas antara lain jalan
perencanaan
sangatlah
penting
Hal yang harus dipahami bahwa dalam
penghubung antar desa belum memadai,
perencanaan pembangunan desa dilakukan
keberadaan air bersih yang masih terbatas,
dengan 2 (dua) proses : pertama, rencana
fasilitas
pembangunan jangka menengah (RPJM)
menyeluruh, pelayanan kesehatan belum
Desa dengan jangka waktu 6 (enam) tahun,
maksimal serta alat transportasi massal yang
maka RPJM-Desa harus disusun secara tepat
masih konvensial.
energi
listrik
yang
belum
dan sesuai dengan aspirasi, keadaan dan
Berdasarkan data BPP&KB Kabupaten
kebutuhan masyarakat setempat. Dengan
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro tahun
demikian,
gagasan dan
2012 bahwa keberadaan masyarakat miskin
aspirasi masyarakat serta menemukenali
yang ada di Kabupaten Sitaro adalah 3.579
potensi, masalah dan penentuan tindakan.
KK. Hal ini mengindikasikan perlu adanya
Kedua, Rencana Kerja Pembangunan (RKP)
perhatian dari pemerintah melalui program
Desa dengan jangka waktu 1 (tahun).
pembinaan masyarakat antara lain pelatihan
proses
menggali
Kabupaten Tagulandang Kabupaten
Biaro Otonom
Kepulauan (Sitaro) yang
Siau
usaha ekonomi, pertanian dan perikanan.
merupakan belum
Pelatihan
lama
teknologi
tepat
guna,
untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam 2
meminimalisir
di
diharapkan. Fenomena seperti ini masih
Kabupaten Sitaro. Potensi bencana yang
ditemui di banyak desa di Kabupaten Sitaro
bersifat katastropik yang mungkin akan
antara
terjadi mengingat kabupaten Sitaro memiliki
Kecamatan Siau Timur.
Gunung Api aktif sehingga dibutuhkan
Berdasarkan
kesiapsiagaan
angka
dari
kemiskinan
pemerintah
dan
lain
di
meningkatkan
desa-desa
realitas
di
wilayah
tersebut
pembangunan
guna
desa
di
masyarakat menyangkut proses pendeteksian
Kecamatan Siau Timur Kabupaten Sitaro
dini dan proses evakuasi .
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
Dengan kondisi daerah dan masyarakat
tentang
“Fungsi
Perencanaan
seperti yang digambarkan di atas maka
Pembangunan Desa di Kecamatan Siau
pembangunan desa di Kabupaten Sitaro harus
Timur Kabupaten Sitaro”.
terus digalakkan dan ditingkatkan. Agar
Alasan yang mendasar sehingga penulis
pembangunan desa di Kabupaten Sitaro dapat
memilih judul tentang Fungsi Perencanaan
dilaksanakan secara tepat dan efektif maka
Pembangunan Desa di Kecamatan Siau
perencanaan
Timur
dilakukan
pembangunan dengan
desa
efektif.
harus
Kabupaten
Sitaro
dikarenakan
Dengan
Kabupaten Sitaro adalah merupakan daerah
perencanaan yang efektif maka program dan
pemekaran baru yang masih minim tentang
kegiatan pembangunan desa di Kabupaten
pengetahuan pembangunan ditambah dengan
Sitaro akan tepat sasaran, dapat dilaksanakan
sumber daya manusia yang masih terbatas,
dengan tertib dan lancar, dan dapat mencapai
sehingga
tujuan dan sasaran untuk perbaikan kondisi
pembangunan
dan taraf hidup masyarakat setempat.
menghasilkan program-program pembangu-
Fenomena umum menunjukkan bahwa
perlu
adanya
yang
perencanaan
terstruktur
guna
nan desa yang maksimal dan tepat sasaran.
fungsi perencanaan dalam pembangunan desa METODE PENELITIAN
belum berjalan efektif di banyak desa-desa.
Segala prosedur aktifitas penelitian yang
Pemerintah Desa dan lembaga perencanaan pembangunan
desa
(LPM)
belum
melaksanakan
dengan
efektif
fungsi
peneliti lakukan untuk menyusun penelitian ini,
Modeong yang dimaksud penelitian kualitatif
tidak punya RPJM-Desa dan Rencana Kerja (RKP-Desa),
peneliti
Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh
progra pembangunan desa. Banyak desa yang
Desa
bahwa
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut
perencanaan dalam penyusunan program-
Pembangunan
menunjukan
adalah
dan
“prosedur
penelitian
yang
menggunakan data deskriptif berupa kata-
kalaupun ada RPJM dan RKP namun
kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
umumnya hanya dibuat asal jadi. Akibatnya
perilaku yang dapat diamati”. (Moleong,
banyak program pembangunan desa yang
2010:4).
ditetapkan tidak tepat sasaran dan tidak dapat dilaksanakan dan mencapai sasaran yang 3
Peneliti
mengunakan
pendekatan
Timur
Kabupaten
Sitaro dengan
fokus
kualitatif dalam melakukan penelitian ini, ini
penelitian semua program pembangunan desa
dapat dilihat dari prosedur yang diterapkan,
yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh
yaitu prosedur yang menghasilkan data
pemerintah desa, Bada Perwakilan Desa,
deskriptif; ucapan ; atau tulisan dan perilaku
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),
yang dapat diamati dari orang-orang (subyek)
dan masyarakat desa, meliputi :
itu sendiri (Arif Furchan. 1992: 21-23). Peneliti kualitatif
menerapkan ini
a. Pembangunan,
pendekatan
berdasarkan
beberapa
pertimbangan:
pertama,”menyesuaikan
metode
lebih
kualitatif
berhadapan
dengan
Kedua,”metode
ini
pemeliharaan
mudah
kenyataan
pemanfaatan
dan
infrasruktur
dan
pemanfaatan
dan
lingkungan Desa b. Pembangunan,
apabila
pemeliharaan sarana dan prasarana
jamak”.
kesehatan
menyajikan
secara
c. Pelayanan kesehatan Desa.
langsung hakikat hubungan yang baik antara
d. Pembangunan,
pemanfaatan
dan
peneliti dan responden”. Dengan demikian
pemeliharaan sarana dan prasarana
peneliti ingin mengenal lebih dekat dan
pendidikan
menjalin hubungan yang baik dengan subyek
e. Pengembangan
dan kebudayaan. usaha
dan dapat mempelajari sesuatu yang belum
produktif
diketahui sama sekali, dapt mempermudah
pemanfaatan
dalam
sarana dan prasarana ekonomi
menayajikan
data
deskriptif,
serta
ekonomi
dan
pembangunan, pemeliharaan
ketiga,”metode ini lebih peka dan lebih dapat
f.
Pelestarian
menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
g.
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
pengruh bersama terhadap pola-pola nilai
h. Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
yang dihadapi. (Modeon, Lexi.2010:9)
Fokus perencanaan pembangun-an desa
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Siau
Timur
Kabupaten
Sitaro,
lingkungan hidup
yang diamati adalah proses penyusunan
karena
perencanaan
pembangunan
desa
yang
Kecamatan Siau Timur memiliki jumlah
meliputi : Rencana Pembangunan Jangka
penduduk terbanyak
dengan luas daerah
Menengah Desa (RPMJD) untuk jangka
terbesar serta karakter masyarakat yang
waktu 5 (lima) tahun, dan Rencana Kerja
majemuk.
Pembangunan
Penelitian
dilakukan
pada
4
Desa
(RKP-Desa)
untuk
(empat) desa sebagai sampel yang diambil
jangka waktu 1 (satu) tahun, sebagaimana
secara acak dari 16 Desa yang ada, yaitu
yang diatur dalam pasal 63-66 PP.No.72
Desa Lia, Desa Deahe, Desa Apelao, dan
Tahun 2005 tentang Desa, atau pasal 78-82
Desa Bukide.
UU.No.6 Tahun 2014 tentang Desa, dan
Berdasarkan rumusan masalah fokus
Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 114
penelitian ini adalah Fungsi Perencanaan
tahun 2014 tentang Pedoman Pembanguna
Pembangunan Desa di Kecamatan Siau
Desa. 4
Arikunto (2006 : 129) menjelaskan
RKPDesa, Dokumen RPJMDesa dan
bahwa yang dimaksud sumber data adalah
RKP Desa.
subyek dari mana data dapat diambil.
Sumber data (informan) dalam penelitian
Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip
ini diambil dari unsur pemerintah kecamatan,
oleh Modeong adalah”kata-kata dan tindakan
pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan di
selebihnya adalah data tambahan seperti
desa (LPM), dan masyarakat. Dalam hal ini
dokumen dan lain-lain. (Moleong, Lexi.
informan yang berhasil diwawancarai ada
2010:157). Dalam hal ini terdapat dua macam
sebanyak 10 (sepuluh) orang yaitu :
data, yaitu kata-kata dan hasil wawancara atau
interviuw
merupakan
data
a. Aparat Pemerintah Kecamatan : 2
utama,
orang;
sementara itu dokumen, foto-foto merupakan
b. Kepala Desa
: 2 orang;
data tambahan. Maka dari itu peneliti
c. Pengurus BPD
: 2 orang;
berusaha mencari data yang sebanyak-
d. Pengurus LPM
: 2 orang;
banyaknya dari sumber-sumber yang telah
e. Warga Masyarakat Desa : 2 orang.
disebutkan diklasifikasikan menjadi tiga
Sebagaimana diketahui bahwa dalam
yaitu; Person; Place; Paper (Asrop Syafi`I,
penelitian kualitatif penelitian merupakan
2005:145).
instrumen utama dalam pengumpulan data.
a. Person, yaitu sumber data yang bisa
Teknik pengumpulan data primer yang
memberikan data berupa jawaban lisan
digunakan adalah wawancara (interview).
melalui wawancara atau interview.Yang
Wawancara merupakan cara pengumpulan
termasuk
data dengan jalan tanya jawab sepihak yang
sumber
data
ini
adalah
Pemerintah dan Masyarakat.
dikerjakan
b. Place, yaitu sumber data ini dapat
dengn
berlandaskan
sistematik
kepada
tujuan
dan
penelitian.
memberikan gambaran situasi, kondisi,
(Marzuki, 2001:62). Dalam hal ini peneliti
perencanaan
menggunakan
dan
berkaitan denga masalah yang dibahas
pembicaraan
informal,
dalam
diajukan
pembangunan
penelitian
yang
misalnya:
fasilitas
sudah
menerapkan pertanyaan
jenis yang
dipersiapkan.Peneliti
Umum berupa gedung sekolah, rumah
mengajukan pertanyaan yang bebas kepada
sakit/puskesmas,
subyek menuju fokus penelitian. Adapun
pasar
dan
terminal
transportasi c. Paper,
yaitu
hubungan antara peneliti dengn subyek yang yang
diwawancarai adalah dalam suasana biasa
berupa
dalam kehidupan sehari-hari saja, sehingga
huruf,angka, gambar, dan simbol-simbol
tidak terlihat terlihat kaku dan menukutkan.
yang lain.Data ini diperoleh melalui
Setelah
metode dokumentasiyitu berupa; Surat
menyusun hasil wawancara sebagai catatan
Keputusan Tim Penyusun RPJMDesa,
dasar sakaligus abatraksi untuk keperluan
Surat
analisis data.
menyajikan
sumber data-data
Keputusan
Tim
data
Penyusun 5
salesai
wawancara,
peneliti
Untuk
pengumpulan
sekunder
tanpa harus melalui proses yang kaku dari
peneliti menggunakan teknik dokumentasi.
pengumpulan data, dilanjutkan ke reduksi
Metode dokumentasi adalah mencari data
data, penyajian data, dan berakhir pada
menganai hal-hal atau variabel yang berupa
penarikan
catatan, transkrip, buku,surat kabar, majalah,
langkah-langkah
prasati,
dan
dimaksudkan yaitu terdiri dari : reduksi data,
sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:231).
penyajian data, dan penarikan kesimpulan/
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data
verifikasi.
notulan,
rapat,
data
aganda
sekunder dari dokumen tertulis di kantor data
analisis
Langkah-langkah
Camat dan Kantor Kepala Desa. Analisis
kesimpulan/verifikasi.
Adapun
data
analisis
yang
kualitatif
model interaktif dari Miles dan Hubernan
adalah
“proses
tersebut dijelaskan sebagai berikut :
mengorganisasi dan mengurutkan data ke
1. Pengumpulan data; dilakukan dengan
dalam pola, katagori, dan satuan uraian dasar
teknik wawancara.
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
2. Reduksi data. Reduksi data ialah proses
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
pemilihan, pemusatan perhatian pada
disarankan olah data” (Moleong, Lexi. 2010:
penyederhanaan,
280). Sementara itu Bogdan dan Biklen
transformasi data kasar yang muncul dari
mengemukakan, sebagaimana yang dikutip
catatan-catatan
Ahmad Tanzeh dan Suyitno, bahwa analisia
Kegiatan reduksi data ini berlangsung
data adalah “proses pencarian dan pengaturan
secara terus menerus selama penelitian
secara sistematik hasil wawancara, catatan-
berlangsung, dan dilanjutkan setelah data
catatan dan bahan-bahan yang dikumpulkan
terkumpul dengan membuat ringkasan,
untuk meningkatkan pemahaman terhadap
menelusuri tema dan menggolongkannya
semua
dan
ke dalam suatu pola yang lebih jelas.
yang
Pentingnya reduksi data, agar dapat
hal
memungkan
yang
dikumpulkan
menyajikan
apa
ditemukan”(Ahmad Tanzeh dan Suyitno,
pengabstaksian,
tertulis
di
dan
lapangan.
memberikan gambaran yang lebih tajam.
2006:169).
3. Penyajian data. Data yang telah direduksi
Sesuai dengan jenis penelitian ini maka
kemudian disajikan dalam bentuk teks
metode atau teknik analisis yang digunakan
naratif. Menurut model analisis ini, agar
adalah analisis kualitatif. Dalam hal ini teknis
dapat
analisis kualitatif yang digunakan ialah
keseluruhan atau bagian tertentu dari
model analisis interaktif dimana data yang
penelitian, maka penyajian data harus
diperoleh akan disajikan dalam bentuk narasi.
diusahakan secara sistimatis.
Menurut Miles dan Hubermann (dalam
melihat
4. Penarikan
gambaran
kesimpulan.
secara
Penarikan
Rohidi dan Mulyarto, 1992), analisis model
keseimpulan atas dasar hasil analisis data
interaktif memungkinkan seorang peneliti
dan interpretasi data.
melakukan kegiatan analisis secara longgar 6
7. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan.
PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dideskripsikan
Sebagaimana disebutkan dalam uraiab
hasil-hasil wawancara, kemudian dibahas
bagian metodologi penelitian di atas bahwa
secara bersamaan dengan deskripsi data
fokus perencanaan pembangunan desa yang
tersebut. Untuk maksud tersebut, penulis
diamati
mendeskripsikan
berturut-turut
perencanaan
sebagai berikut, Kecamatan
Siau
Timur
meliputi : Rencana Pembangunan Jangka
merupakan
dari
enam
Menengah Desa (RPMJD) untuk jangka
di
waktu 5 (lima) tahun, dan Rencana Kerja
kecamatan
secara
salah
satu
yang posisinya
daratan Pulau
Siau, dan
berada
dari sepuluh
adalah
proses
pembangunan
Pembangunan
Desa
penyusunan desa
yang
(RKP-Desa)
untuk
Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Siau
jangka waktu 1 (satu) tahun, sebagaimana
Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara. Ibu
yang diatur dalam pasal 63-66 PP.No.72
Kota kecamatan Siau Timur adalah
Ulu
Tahun 2005 tentang Desa, atau pasal 78-82
terletak pada
UU.No.6 Tahun 2014 tentang Desa, dan
Siau dan secara geografis 2 44’0”-2 47’46” 0
0
Lintang
Utara
dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri
125023’58”-125036’30” Bujur Timur.
No. 114
tahun 2014 tentang Pedoman Pembanguna
Berdasarakan pengambilan data yang
Desa.
dilakukan peneliti dilapangan terhadap RPJM
Untuk
Desa di Kecamatan Siau timur terhadap 16
perencanaan
Desa/kelurahan
perencanaan
dilaksanakan di desa-desa di kecamatan Siau
desa
Timur maka dilakukan wawancara dengan
menyangkut
bahwa pembangunan
yang
disusulkan menjadi prioritas antara lain: 1. Pembangunan, pemeliharaan
para
bagaimana
pembangunan
informan.
Jumlah
fungsi
desa
informan
itu
yang
pemanfaatan
dan
berhasil diwawancarai ada sebanyak 10
infrasruktur
dan
(sepuluh) orang yaitu : Sekretaris Kecamatan
lingkungan Desa; 2. Pembangunan,
mengetahui
Siau Timur, Kepala Seksi PMD Kecamatan pemanfaatan
dan
Siau Timur, Kepala Desa Lia, Kepala Desa
pemeliharaan sarana dan prasarana
Deahe, Ketua BPD Desa Apewalo, Ketua
kesehatan;
BPD Desa Bukide, Ketua LPM Desa Lia,
3. Pelayanan kesehatan Desa; 4. Pembangunan, pemeliharaan
pemanfaatan
dan
usaha
serta
Desa
Deahe,
warga/tokoh
masyarakat Desa Bukide.
dan kebudayaan;
5. Pengembangan
LPM
masyarakat Desa Apealo, dan warga/tokoh
sarana dan prasarana
pendidikan
produktif
Ketua
Desa
memegang
peranan
penting
nasional.
Bukan
ekonomi
dalam
pembangunan
pembangunan,
hanya
dikarenakan sebagian besar rakyat
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana
Indonesia bertempat tinggal di desa, tetapi
dan prasarana ekonomi;
desa memberikan sumbangan besar dalam
6. Pelestarian lingkungan hidup;
menciptakan 7
stabilitas
nasional.
Pembangunan bagian
desa
dari
nasional.
adalah
rangkaian
merupakan
pembangunan.
pembangunan
pembangunan
nasional
Pembangunan
Pembangunan
Bentuk
perencanaan
meliputi Jangka
Rencana
Menengah
Desa
merupakan rangkaian upaya pembangunan
(RPJM Desa) untuk jangka waktu 5 (lima)
secara
tahun, dan Rencana Pembangunan Tahunan
berkesinambungan
yang meliputi
seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Desa atau yang disebut Rencana Kerja
Pemerintah menyadari akan pentingnya pembangunan
Pemerintah Desa (RKPD) sebagai penjabaran
di tingkat desa. Berbagai
dari RPJMD.
bentuk dan program untuk mendorong percepatan
pembangunan
Semenjak terbitnya Peraturan Menteri
kawasan
Dalam Negeri No. 114 tahun 2014, tentang
perdesaan telah dilakukan oleh pemerintah,
Pedoman Pembanguna Desa, maka seluruh
namun hasilnya masih belum signifikan
desa wajib membuat RPJM Desa yang
dalam meningkatkan kualitas hidup dan
bertujuan untuk merancang usulan tentang
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,
program
pembangunan desa harus dilakukan secara
membuat permasalahan yang ada didesa bisa
terencana
terjawab.
dengan
baik
dan
harus
pembangunan
Dokumen
didesa
RPJM
hal
Desa
ini
ini
menyentuh kebutuhan riil masyarakat desa.
dimaksudkan sebagai rancangan dasar dari
Sehingga pembangunan yang dilakukan di
proses awal perealisasian pembangunan di
kawasan pedesaan dapat membumi dengan
tingkat Desa yang mencakup program Fisik
masyarakatnya dan
Infrastruktur, Ekonomi, Pendidikan, dan
tidak mengawang-
awang. Artinya, pembangunan desa
harus
Kesehatan, yang dalam pelaksanaan akan
terencana dengan baik berdasarkan
hasil
bekerjasama dengan pihak – pihak terkait
menyeluruh
yang mendukung terealisasinya program
analisis
atau
kajian
yang
terhadap segenap potensi (kekuatan dan
tersebut diatas.
peluang) dan permasalahan (kelemahan dan
Berdasarkan penelitian di Kecamatan
hambatan/ ancaman) yang dihadapi desa.
Siau Timur bahwa setiap desa telah membuat
Hasil
dan
RPJMDes yang dituangkan melalui Peraturan
permasalahan yang ada dan mungkin akan
desa berdasarkan tahap-tahap yang telah
muncul di masa mendatang inilah yang
ditetapkan pada Permendagri No 114 Tahun
menjadi bahan dasar bagi perencanaan
2014. RPJMDes di Kecamatan Siau Timur
dan program pembangunan desa di masa
merupakan rencana strategis Desa untuk
mendatang
mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJMDes
analisis
terhadap
potensi
dengan melibatkan seluas-
luasnya partisipasi masyarakat.
tersebut nantinya akan menjadi dokumen
Untuk mewujudkan pembangunan desa
perencanaan
yang
akan
menyesuaikan
yang terencana, maka pemerintah desa
perencanaan tingkat Kabupaten Sitaro. Spirit
dan seluruh
harus
ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik
perencanaan
maka kita akan memiliki sebuah perencanaan
terlibat
elemen
dalam
masyarakat
proses
8
yang memberi kesempatan kepada desa untuk
(RPJMD) di desa-desa dilakukan dengan
melaksanakan
tahapan sebagai berikut :
kegiatan
perencanaan
pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip (Good
Pemerintahan
Governance)
seperti
yang
1. Musyawarah pembangunan tingkat Dusun
baik
(Mudus).
Partisipasif,
potensi yang ada di desa-desa dengan
Tujuan RPJM Desa adalah : (1) Agar memiliki
RPJM-Desa
dimulai dari penjaringan masalah dan
transparan dan akuntabilitas.
Desa
Penyusunan
dokumen
menggunakan alat pada Sketsa Desa,
perencanaan
Kalender
Musim,
dan
Diagram
pembangunan desa dalam lingkup skala desa
Kelembagaan. Proses penjaringan masalah
yang berkesinambungan dalam waktu 5 tahun
itu
dengan
musyawarah
menyelaraskan
pembangunan Kabupaten; kegiatan
kebijakan
Kecamatan (b)
Sebagai
maupun
penyusunan
dasar/pedoman
RAPB
dalam
Dari
hasil
forum
penjaringan
masalah dan potensi yang dilakukan di tingkat
Pembangunan desa.(c) Sebagai
masukan
dilaksanakan
Dusun, kemudian dituangkan
dalam format isian. Hasil wawancara
Desa.
dengan
para
Sedangkan manfaat RPJM Desa adalah : (a)
bahwa
Mudus
Lebih
kesinambungan
perencanaan pembangunan desa di tingkat
pembangunan. (b) Sebagai rencana induk
Dusun sudah dilakukan di desa-desa di
pembangunan Desa yang merupakan acuan
kecamatan Siau Timur.
menjamin
Pembangunan Desa; (c) Pemberi arah seluruh kegiatan
pembangunan
Desa.
Proses
penyusunan
penyusunan
program dan kegiatan dilakukan dalam
Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat
lokakarya ditingkat Desa dengan tahapan
yang
program
sebagai berikut : (a) Mengkompilasikan
pembangunan dari Pemerintah; (e) Dapat
dan Mengelompokan Masalah masalah
mendorong
dari
dengan
partisipasi
desa;
untuk
menunjukkan
(d)
dipadukan
di
2. Lokakarya
informan
masyarakat
masyarakat.
musyawarah
Dusun,
(b)
Menyusun Legenda dan Sejarah Desa; (c)
Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa
hasil
penyusunan
Menyusun Visi Misi Desa; (d) Membuat
perencanaan
skala prioritas; (e) Menyusun alternatif
pembangunan desa (RPJMD dan RKPD)
tindakan pemecahan masalah; dan (f)
pada desa-desa di Kecamatan Siau Timur
Menetapkan tindakan yang layak.
sudah dilakukan sesuai dengan pedoman perencanaan
pembangunan
desa
3. Musrembang
yang
lokakarya
Desa. Desa
Berdasar
hasil
selanjutnya
ditetapkan dalam Permendagri No.114 Tahun
dimusyawarahkan kembali dalam forum
2014, namun kualitasnya belum maksimal
musyawarah
sehingga
ditingkatkan.
(Musrembang). Musrembang Merupakan
Penyusunan perencanaan pembangunan desa
tahap musyawarah perencanaan untuk
masih
perlu
pembangunan
Desa
menyusun agenda-agenda pembangunan 9
dan gerakan swadaya masyarakat. Agenda dan gerakan pembangunan yang
Penyusunan perencanaan pembangunan
akan
desa (RPJMD dan RKPD) di desa-desa di
disusun mengutamakan kekuatan dan
kecamatan Siau Timur telah melibatkan
asset/ potensi masyarakat. Pada tahapan
segenap komponen masyarakat desa baik
ini mulai dirancang program-program
BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa (LPM,
rencana
untuk
PKK), maupun tokoh/pemuka masyarakat,
mewujudkan visi dan misi desa. Pada
namun belum maksimal sehingga masih perlu
tahapan ini juga dirumuskan isu-isu
ditingkatkan.
pembangunan
strategis, tujuan strategis, indikator tujuan strategis
dan
pembentukan
Partisipasi masyarakat dalam penyusunan
komisi
perencanaan pembangunan desa melalui
pelaksana. Berdasarkan penelitian ini
Musrembang di desa-desa di kecamatan Siau
menunjukkan
Timur sudah diwujudkan namun belum
bahwa Musrembang di
desa-desa di kecamatan Siau Timur
maksimal,
dilaksanakan dengan cukup baik namun
ditingkatkan.
kualitasnya belum optinmal.
sehingga
ke
depan
perlu
Hasil penelitian ini secara keseluruhan
4. Pasca Musrembang. Setelah pelaksanaan
menunjukkan bahwa fungsi perencanaan
Musrenbang, beberapa kegiatan yang
dalam pembangunan desa pada desa-desa di
dilakukan terkait dengan
wilayah
hasil-hasil
rekapitulasi
Musrenbangdes,
terutama
kecamatan
Siau
Timur
sudah
dilaksanakan dengan cukup baik.
terkait dengan finalisasi dan pemilahan RKP
Desa
berdasarkan
A. Kesimpulan.
sumber
Berasarkan hasil penelitian ini adalah
pendanaan dan bentuk-bentuk gerakan swadaya
yang
akan
masyarakat.
Kegiatan
Musrenbangdes
adalah
untuk
dibangun
Kabupaten
secara
detail
dan
operasional
kegiatan
swadaya
untuk
langsung sosial
menjadi dan
bekerja
untuk
dilakukan melalui forum Musyawarah Perencanaan
membangun
berdasarkan
Pembangunan
Desa
(Musrembang). Pelaksanaan Musrembang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan
menyusun,
peraturan
menata kembali dan memperbaiki RKP Desa
hasil
desa-desa di kecamatan Siau Timur
interaksi antar warga. Komisi dan tim pelaksana
Berdasarkan
1. Perencanaan pembangunan desa pada
tindakan-tindakan
memulai
Sitaro.
penelitian menunjukkan :
Kecamatan.
merancang
fungsi
desa-desa di wilayah kecamatan SiauTimur
pembekalan
Musrenbang
bagaimana
perencanaan pembangunan desa dilakukan di
setelah
khusus bagi delegasi desa yang akan mengikuti
mengetahui
pembangunan
masukan-masukan
perundangan desa.
tentang Sebelum
Musrembang diawali dengan Musyawarah
dalam Musrenbangdes.
10
tingkat Dusun (Mudus) untuk penjaringan
2. Pelaksanaan perencanaan pembangunan
masalah dan potensi desa.
desa
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMD)
dan
Rencana
melalui
Musrembang
mengoptimalkan
Kerja
peran
harus
Lembaga
kemasyarakatan Desa terutama LPM.
Pembangunan Desa (RKPD) pada semua
3. Perencanaan pembangunan desa harus
desa di kecamatan Siau Timur sudah
melibatkan masyarakat desa. Untuk itu
cukup baik kualitasnya namun belum
partisipasi
maksimal. RPJMD dan RKPD yang
perencanaan pembangunan desa harus
ditetapkan
digalakan dan ditingkatkan.
umumnya
sesuai
dengan
masyarakat
dalam
masalah yang ada di desa, potensi desa, DAFTAR PUSTAKA
dan kebutuhan masyarakat desa sehingga
Kansil, C. S. T. (1983). Desa Kita Dalam
dapat dilaksanakan/direalisasikan.
Peraturan
3. Lembaga-lembaga di desa seperti BPD dan
Lembaga
Kemasyarakatan
Kessa
Desa.
2015,
Perencanaan
Desa,
Jakarta:
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
desa (RPJMD dan RPKD), namun belum
Tertinggal dan Transmigrasi Republik
optimal.
Indonesia.
4. Partisipasi masyarakat dalam penyusunan
Modeong, Lexy, 2010, Metodologi Penelitian
perencanaan pembangunan desa belum
Kualitatif
maksimal pada semua desa di wilayah
Berdasarkan
hasil
penelitian
Sudirwo,
tersebut
Desa.
B. Saran. Berdasarkan kesimpulan hasil peneleitian maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Fungsi perencanaan pembangunan desa di wilayah kecamatan Siau Timur telah dilaksanakan namun kualitasnya belum
ditingkatkan
kualitas
PT
masiuh
(1985). di
Pokok-pokok Daerah
dan
Undang-undang No. 16 Tahun 2014 tentang
telah
dilaksanakan dengan cukup baik.
sehingga
Revisi,Bandung:
Pemerintahan Desa. Bandung: Aksara.
pembangunan desa di desa-desa di kecamatan Sitaro
D.
Pemerintahan
ditarik kesimpulan bahwa fungsi perebcanaan
Kabupaten
edisi
Remeja Rosdakarya.
kecamatan Siau Timur.
maksimal,
Wahyudin,
Pembangunan
penyusunan perencanaan pembangunan
Timur
Pembanguna
Jakarta: Ghalia Nasional.
Desa
(LPM, PKK) sudah berperan dalam
Siau
Tata
perlu
pelaksanaan
Musrembang. 11