Fungsi Manifes Dan Fungsi Laten Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah Surabaya Habib Ahmad
[email protected] Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang studi fungsional pesantren mahasiswa pada Pesma Baitul Hikmah di Gubeng Kertajaya, kecamatan Gubeng, kota Surabaya. Pesantren mahasiswa merupakan salah satu ragam spesialisasi pesantren yang muncul pada tahun 1980-an dengan kriteria santri tertentu. Fokus kajian penelitian mencakup pertanyaan, yaitu bagaimana fungsi manifes dan fungsi laten Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah? Studi penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif.Teknik penggalian data melalui wawancara, observasipartisipasi, dan dokumentasi.Analisis data dilakukan berkala sejak proses pengumpulan data dilakukan hingga berakhirnya penelitian.Hasil dari penelitian ini ialah bahwa pesantren mahasiswa Baitul Hikmah sebagai suatu perkumpulan khusus dalam ranah pendidikan keagamaan mempunyai fungsi manifes antara lain sebagai lembaga pendidikan keagamaan, lembaga dakwah dan pelayanan masyarakat. Sedangkan dalam fungsinya secara laten, Pesma Baitul Hikmah menjadi sarana bagi santri untuk menambah link sosial, mendapatkan penghasilan, biaya tempat tinggal yang murah dan membuat santri-santrinya memperoleh keistimewaan dan prestise di masyarakat serta menciptakan solidaritas sosial. Kata kunci: Pesantren, Pesma, Fungsi Manifes dan Laten.
ABSTRACT This research discuss about the functional study of Islamic boarding students at the Pesma Baitul Hikmah in Gubeng Kertajaya, Gubeng district, Surabaya. Pesantren Mahasiswa is one variety of specialization of pesantren which appear in 1980 with students of certain criteria. The focus of research studies include a question, how is the manifes and latent function of Baitul Hikmah Islamic school student? This research study uses descriptive qualitative method. Data are gathered through interviews, participant observation, and documentation. Data analysis was performed periodically since the data collection process is done until the end of study. First the data are collected as a whole then grouped in accordance with related themes. The data that were considered unrelated to the topic of the research will be separated and only the
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 72
data that have relevance will be used in compiling the data analysis. Then the data is interpreted by using a theory that has been determined. Finally, the researcher describes the research report in the form of a narrative description. The results of this study is that Pesma Baitul Hikmah as a special gathering in the realm of religious education has manifest function such as being a religious educational institutions, institutions of propaganda, and public service. While the latent functions are, a medium for students to add social links, earning income, the cost of a cheap place to stay, making its students having a previledge and prestige in society, and creating social solidarity. Keywords: Islamic boarding students, Pesantren, Pesma, Manifes and latent functions.
tengah-tengah para santri sebagai satu
PENDAHULUAN Pondok pesantren merupakan
keluarga besar. Menurut Dhofier,
salah satu bentuk sistem pendidikan
lingkungan
Islam tradisional di Indonesia yang
memuat lima unsur utama yaitu
khas dan termasuk salah satu bentuk
adanya kiai, santri, masjid, asrama
lembaga pendidikan Islam tertua
dan pengajian kitab-kitab kuning
yang terdapat di Indonesia. Secara
(Dhofier, 1982, pp. 44-55).
umum pesantren dikenal sebagai
pesantren
Dewasa
ini
biasanya
pendidikan
di
suatu tempat pendidikan Islam guna
lingkungan pesantren terdiri dari
memahami,
beberapa macam model, antara lain:
menghayati,
dan
mengamalkan ajaran agama Islam
pertama,
(tafaqquh
dengan
mengajarkan ilmu agama dengan
menekankan pentingnya moral agama
memakai kitab-kitab kuning karya
Islam sebagai pedoman hidup sehari-
ulama
hari
bermasyarakat.
Pendidikan pesantren semacam ini
Penyelenggaraan pesantren berada di
bersifat non-formal; kedua, berbentuk
bawah pimpinan seorang kiai atau
Madrasah; ketiga, berbentuk Sekolah
ulama yang dibantu oleh para ustadz
Umum
yang tinggal secara bersama-sama di
Perguruan Tinggi. Untuk tiga jenis
fiddin)
dalam
pesantren
salaf
dan;
abad
yang
hanya
pertengahan.
keempat,
berbentuk
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 73
yang
terakhir
dalam
diperuntukkan bagi para santri yang
kategori lembaga pendidikan yang
telah mendalami ilmu agama di
bersifat formal. Akan tetapi karena
berbagai
keempat jenis pendidikan tersebut
menamatkan
berada
standar
di
termasuk
dalam
lingkungan
pesantren
dan
telah
kitab-kitab
menengah,
acuan
sedangkan
pesantren, maka semua pelajarnya
pesantren mahasiswa diperuntukkan
disebut
bagi para mahasiswa yang sedang
sebagai
santri
(Mastuhu,
1994, pp. 6-7). Pesantren
yang
menuntut ilmu di perguruan tinggi
mengkhususkan dirinya pada ragam
dengan materi ilmu-ilmu agama yang
pertama yakni pengkajian kitab-kitab
bersifat dasar.
kuning
belaka
pesantren
disebut
salafi.
pesantren
yang
sebagai
Sedangkan
Pesantren mempunyai beragam fungsi
sejak
awal
mula
menggabungkan
kemunculannya antara lain meliputi
pengajaran kitab-kitab klasik dan
sebagai fungsi religius, pendidikan,
pelajaran-pelajaran
disebut
dan sosial (Zainuddin, 2015) . Para
pesantren khalafi, seperti Pesantren
wali menggunakan pesantren sebagai
Tebuireng Jombang (Dhofier, 1982,
wahana untuk menarik minat warga
p. 41).
masyarakat untuk mendalami ajaran
umum
Spesialisasi pesantren semakin
islam.
Dalam
intens dalam cakupan yang lebih
perkembangannya
sempit
mengalami
lagi,
selain
berdasarkan
keterampilan dan kemahiran kiai,
masa-masa pesantren
perkembangan
kian dari
berbagai seginya.
lahir pesantren dengan kriteria santri
Tidak dapat dipungkiri pula
tertentu seperti Ma’ahad Aliy dan
pesantren telah banyak memberikan
Pesantren
Mahasiswa.Sebagaimana
peranan dalam bidang mobilisasi
menurut Zamakhsari dan Suyanto
masa.Terlebih saat masa penjajahan,
bahwa pesantren tinggi atau Ma’ahad
di
Aliy
mampu
dan
Pesantren
Mahasiswa
mana
Kyai
Hasyim
Asy’ari
mengerahkan
masyarakat
bersama-sama
melakukan
(Pesma) mulai muncul pada kisaran
untuk
tahun
pergerakan jihad melawan bangsa
1980-an
(Zamakhsari
&
Suyanto, 2000, p. 158).Ma’ahad Aliy AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 74
penjajah yang kemudian melahirkan
kondisi sosial budaya masyarakat di
resolusi jihad.
sekitarnya.
Seiring
perkembangan
dan
semacam
Kemampuan itu
adaptif
merupakan
kunci
pandangan
penting agar suatu lembaga maupun
mengalami
organisasi sosial dapat terus bertahan
perubahan dan cenderung bersikap
dan berkembang di tengah-tengah
lebih terbuka. Hal ini tercermin dari
lingkungan masyarakat.
perubahan pesantren
zaman, pun
turut
lahirnya pesantren-pesantren modern yang
memiliki
peraturan
dan
Berdasarkan fenomena tersebut di atas maka rumusan masalah dalam
kebijakan yang lebih terbuka dengan
penelitian
batasan-batasan
wajar.
fungsi manifes dan fungsi laten pada
Keterbukaan dalam hal hubungan
pesantren mahasiswa Baitul Hikmah
sosial di antara para santrinya, antara
Surabaya? Serta tujuan dari penelitian
santri dengan kyai maupun santri
ini adalah untuk mendeskripsikan dan
dengan pesantren
yang
masyarakat terlihat
ini
adalah
fungsi
bagaimana
di
sekitar
menjelaskan
pada
sebuah
fungsi laten pada pesantren mahasiwa
pesantren mahasiswa yang bernama
Baitul Hikmah.
Pesma Baitul Hikmah.
METODE
Keberadaan
pesantren
manifes
dan
Penelitian ini menggunakan
mahasiswa Baitul Hikmah di tengah-
pendekatan
tengah
Penelitian dilakukan dengan cara
masyarakat
kampung
deskriptif-kualitatif.
sekitarnya menarik untuk dikaji lebih
mengumpulkan
mendalam. Sebab pesantren mampu
berupa
berinteraksi dan bersinergi secara
informan dan data-data sekunder
kondusif dengan warga masyarakat
berupa dokumentasi yang relevan.
sekitarnya bahkan sering terlibat aktif
Penelitian dilaksanakan di Pesantren
dalam
Mahasiswa Baitul Hikmah Surabaya.
kegiatan-kegiatan
sosial
hasil
data-data
primer
wawancara
dengan
bersama mereka.Tentu itu semua
Data
menunjukkan
pesantren
penelitian ini adalah data kualitatif.
mampu menyesuaikan diri dengan
Data kualitatif ialah data yang berupa
bahwa
yang
digunakan
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 75
dalam
kata-kata/verbal dan tindakan. Serta
ustadz, dan santri yang masih
sebagai data tambahan menggunakan
menjalani
sumber yang lain berupa dokumen,
pesantren Baitul Hikmah.
foto dan statistik (Moleong, 2013, p. 157).
kehidupannya
di
c) Cukup waktu, artinya informan yang dipilih adalah mereka yang
Proses penggalian data ini
mempunyai waktu yang cukup
menggunakan metode wawancara,
untuk berpartisipasi dalam proses
obeservasi
partisipasi
dan
penelitian.
Dengan
demikian
dokumentasi.
Untuk
membantu
diharapkan
akan
diperoleh
mengumpulkan data yang valid dan
kesempatan untuk menggali lebih
akurat maka dibutuhkan seorang
banyak
informan yang tepat.Informan dipilih
pesantren.
informasi
tentang
secara purposive, yakni dipilih secara
d) Suasana budaya yang asing,
sengaja oleh peneliti dengan alasan-
artinya melakukan studi pada
alasan
mengacu
suatu kebudayaan yang asing dan
kepada kriteria yang diberikan oleh
berbeda dengan budaya yang
James P. Spradley (2007, pp. 68-77)
dimiliki
dalam menentukan informan, yakni:
bertujuan untuk menimbulkan
tertentu.Peneliti
a) Enkulturasi informan
penuh, adalah
artinya
orang
yang
benar-benar memahami kondisi budayanya
sendiri.
Dengan
demikian peneliti dapat menggali data
dengan
lengkap
dan
mendalam. b) Keterlibatan langsung, artinya informan adalah mereka yang masih
memiliki
keterikatan
rasa
peneliti.
sensitifitas
Hal
yang
ini
tinggi
terhadap budaya yang tengah diamati. e) Non-analitik, informan keterangan
yang
berarti
memberikan kebudayaannya
berdasarkan perspektif dirinya sendiri sebagai penduduk asli. Berdasarkan
kriteria tersebut
peneliti hanya memakai tiga kriteria
dengan aktivitas pesantren. Di
saja,
yakni
enkulturasi
antaranya adalah para pengurus,
keterlibatan langsung dan cukup
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 76
penuh,
waktu. Hal ini dikarenakan peneliti
sebanyak tiga puluh orang.Berbeda
sendiri pernah menjadi anggota dari
dengan pesantren pada umumnya,
kebudayaan yang ada di lokasi
Pesma Baithik memiliki persyaratan
penelitian sehingga tidak memenuhi
khusus
kriteria “latar belakang budaya yang
santrinya
asing”.
menetapkan
berstatus sebagai mahasiswa aktif di
beberapa orang informan dalam
perguruan tinggi baik negeri maupun
penelitian ini antara lain adalah:
swasta.
Peneliti
a) Bapak Handaka Indra Suwarno,
dalam
merekrut
santri-
mereka
harus
yakni
Hasil dari studi penelitian ini
S.Si selaku dewan pengawas
menemukan
bahwa
keberadaan
Yayasan Pesantren Mahasiswa
pesma Baithik mempunyai fungsi
Baitul Hikmah Surabaya.
manifes dan fungsi laten. Kedua
b) Ustadz Muhtar Tajuddin, S.Hum
konsep dipopulerkan oleh Robert K.
selaku pengurus dan pengajar di
Merton (Poloma, 2003, p. 39). Yang
Pesma Baitul Hikmah Surabaya.
dimaksudkan sebagai fungsi manifes
c) Arikha
selaku
santri
Pesma
ialah konsekuensi dari tindakan sosial
Baitul Hikmah, usia 21 Tahun
yang diakui dan diniatkan oleh aktor
mahasiswa
atau lembaga sosial. Biasanya fungsi
dari
Fakultas
Ekonomi Unair dan menjabat
manifes
sebagai ketua santri 2016/2017.
sudah
merupakan jelas
disederhanakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
fungsi nyata.
yang
yang apabila
dimaksud
dengan fungsi manifes adalah fungsi
Pesantren Mahasiswa Baitul
nyata yang diharapkan dan fungsional
Hikmah atau akrab dikenal dengan
terhadap struktur sosial. Fungsi yang
sebutan Pesma Baithik berdiri pada
memang sangat diharapakan oleh
tahun 1996, dirintis oleh para mantan
suatu lembaga (Abercrombie, Hill, &
aktivis masjid kampus perguruan
Turner, 2010). Fungsi manifes dalam
tinggi,
pesantren mahasiswa Baitul Hikmah
khususnya
Airlangga
Universitas ini
(Pesma Baithik) terdiri dari dua
masih tergolong sebagai pesantren
macam yakni (1) sebagai lembaga
kecil
Surabaya.Pesantren
dengan
kapasitas
santri
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 77
pendidikan dan (2) sebagai lembaga dakwah.
Tahapan kedua, berupa proses transmisi
keilmuan
yangdisebut
Dalam menjalankan fungsinya
ta’lim. Kegiatan ta’lim di Pesma
sebagai lembaga pendidikan, Pesma
Baithik dilaksanakan dua kali dalam
Baithik
sehari yakni sesudah shubuh dan
memberikan
pengajaran
ilmu-ilmu keislaman yang bersifat
sesudah
dasar dan aplikatif.Jadi para santri
digunakan pun beragam antara lain
dibekali dengan ilmu-ilmu agama
meliputi sistem bandongan, klasikal,
yang bersifat dasar seperti ilmu
hafalan,
aqidah,
(pelatihan).
fiqih,
dan
syakhsiyah
(kepribadian).
isya’.
Metode
presentasi,
Metode
yang
dauroh
bandongan
hanya
pelaksanaan
digunakan pada saat ta’lim bersama
pendidikan di Pesma Baitul Hikmah
kyai dan ustadz Muhtar Tajuddin
diawali dengan proses penerimaan
yakni dalam kajian kitab Jala’ul
santri baru. Sebelumnya para calon
Afham
santri harus melalui beberapa tes
Sedangkan selain dua mata ta’lim ini
yang diselenggarakan oleh pihak
berbentuk sistem klasikal, di mana
pesantren, meliputi: seleksi berkas
para
administrasi, tes psikotes, tes baca
berdasarkan tahun angkatan masuk ke
alquran,
tes
pesantren. Mereka terbagi dalam tiga
tersebut
kelas yakni angkatan 2014, 2015 dan
Tahap-tahap
tes
adzan,
wawancara.
Tes
ditujukan
untuk
dan
masuk
mengetahui
kemampuan santri dan komitmen serta
motivasi
mereka
dan
Tarhib
santri
wa
targhib.
dikelompokkan
2016. Evaluasi
ta’lim
untuk
diselenggarakan sebanyak dua kali
bergabung di pesantren.Para calon
dalam setiap semester yakni saat
santri yang dinyatakan lolos maka
ujian tengah semester dan ujian akhir
mereka
semester.
diwajibkan
mengikuti
Evaluasi
ini
hanya
kegiatan orientasi santri atau dikenal
diberlakukan untuk ta’lim sistem
dengan sebuatan “pekan ukhuwah
klasikal.Namun
pesantren
santri baru (PUSB).
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 78
tidak
melakukan rekapitulasi data nilai
kitab bernama ‘tawajjuhat’, hasil
hasil ujian bagi para santri.
karangan dari kyai sekaligus Pembina
Kegiatan ta’lim lainnya yang
Pesma Baithik.
sifatnya praktis adalah pidato dan
Selain
melalui
pembacaan
dan
wirid,
pembinaan
khutbah yang diadakan setiap hari
zikir
sabtu setelah shubuh. Dalam kegiatan
kepribadian santri dilakukan melalui
ini
untuk
aktivitas ibadah di malam hari seperti
ceramah-ceramah
sholat tahajjud, sholat tasbih maupun
keagamaan di hadapan teman-teman
sholat witir. Semua kegiatan ritualitas
mereka sendiri sebagai persiapan
tersebut di atas bertujuan untuk
untuk
kemampuan
memperkuat mental dan ruhaniah
berkomunikasi dan berdakwah kelak
santri agar menjadi pribadi yang
di kemudian hari.
tangguh dan berjiwa kuat.
santri
diwajibkan
memberikan
melatih
Proses kepribadian
santri
pendidikan
Jenis kegiatan ta’lim yang
dilaksanakan
terakhir berupa pelatihan (dauroh).
melalui pembiasaan membaca wirid,
Kegiatan
zikir, dan rotib, serta qiyamullail
meningkatkan
(bangun malam untuk melakukan
baik dalam hal keagamaan maupun
ibadah). Kegiatan ini terbagi dalam
keduniawian,
tiga waktu dan diikuti oleh seluruh
kewirausahaan, pelatihan menulis,
santri, yakni selepas sholat jamaah
pelatihan kaifa tusholli, pelatihan
shubuh dengan membaca wirdul latif,
managemen TPA (Taman Pendidikan
setelah maghrib membaca rotibul
Alquran), pelatihan penyembelihan
haddad, dan setelah maghrib khusus
hewan qurban dan dauroh bahasa
tiap hari Ahad dengan memaca zikir
arab.
jamaai. Bacaan wirid, zikir dan rotib yang ijazah
dibaca
tersebut
(amalan
merupakan
tertentu
ini
ditujukan
untuk
keterampilan
santri
seperti
pelatihan
Selain menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan kepada
yang
para santri secara internal, Pesma
diberikan oleh kyai). Bacaan doa-doa
Baithik juga memberikan peranan
tersebut termaktub dalam sebuah
dalam ranah pendidikan bagi anak-
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 79
anak
warga
sekelilingnya
masyarakat melalui
di
Taman
hari
besar
Islam
mengadakan
dan
juga
pelatihan-pelatihan
Pendidikan Alquran (TPA). Seluruh
seperti
santri
puasa dan penyembelihan hewan
Pesma
Baithik
diwajibkan
untuk mengajarkan ilmu baca alquran di empat lembaga TPA yaitu TPA
Parenting,
pelatihan
fiqh
qurban. Selain
terkandung
fungsi
Nurul Hidayah, TPA Darul Hikmah,
manifes, keberadaan Pesma Baithik
TPA Darussalam dan TPA Jamul
juga
Fawaid.
Yang dikatakan sebagai fungsi laten
Fungsi
sebagai
lembaga
memilikifungsi-fungsi
ialah
konsekuensi
yang
laten.
tidak
pendidikan berikutnya adalah sebagai
diniatkan, suatu tindakan yang tidak
wadah
ilmu-ilmu
diakui baik dari aktor maupun dalam
keagamaan bagi warga masyarakat di
tindakan sosial. Fungsi laten dapat
sekitar Pesma Baithik. Kegiatan ini
juga dikatakan sebagai fungsi yang
terlihat dalam kegiatan pengajian
tersembunyi yang tidak diharapkan
rutin kitab kuning berjudul Targhib
dalam
wa Tarhib setiap hari Ahad bada
kehadirannya
maghrib bertempat di musholla Nurul
keseimbangan
Hidayah yang disampaikan oleh ust.
(Abercrombie, Hill, & Turner, 2010).
pengajaran
struktur
Muhtar Tajuddin, S.Hum.
Fungsi
Fungsi manifes kedua ialah sebagai
lembaga
dakwah
dan
sosial,
tidak
namun
mengganggu
struktur
laten
pesma
Baitul
adalah
pertama,
sosial
keberadaan
Hikmah
Surabaya
sebagai
sarana
pelayanan sosial. Kegiatan-kegiatan
pembentukan link sosial. Para santri
yang
pesma
yang belajar di pesma Baithik terdiri
Baithik dalam rangka menajalankan
dari beragam latar belakang, mulai
dakwah dan pelayanan sosial antara
dari
lain seperti aktif dalam kegiatan
kuliah,
kampung bersama warga masyarakat,
bangsa.Hal ini membuat para santri
mengadakan pelayanan kesehatan,
memiliki koneksi pergaulan yang
menyelenggarakan peringatan hari-
lebih luas. Di samping itu, para santri
dilaksanakan
oleh
jenjang
pendidikan,
universitas,
dan
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 80
jurusan suku
juga menjadi kenal dengan banyak
sebesar duaratus ribu rupiah. Dengan
tokoh
biaya
dan
teretentu
lembaga-lemabaga
santri
bisa
mendapatkan fasilitas-fasilitas yang
LAZ
cukup memadai mulai dari tempat
(Lembaga Amil Zakat) dan ustadz-
tidur, lemari tempat pakaian, dapur,
ustadz untuk mengisi kajian.
dan lain sebagainya.
ulama
Kedua,
pejabat
para
MUI
(Majelis
seperti
tersebut
Indonesia),
sebagai
sarana
Keempat,
memberikan
memeproleh penghasilan bagi santri.
prestise
Kewajiban
sebagai santri Pesma dapat dikatakan
santri
berpartisipasi ilmu
baca
untuk
dalam alquran
turut
mengajarkan di
lembaga-
cukup
bagi
para
tinggi
masyarakat
di
santri.Status
lingkungan
sekitarnya.
Sikap
lembaga Taman Pendidikan AlQuran
penghargaan warga terhadap santri
berkontribusi
memberikan
terlihat pada saat pelaksanaan acara-
penghasilan bagi santri. Selain itu,
acara tahlilan. Santri-santri pesma
para santri juga sering diminta untuk
biasanya
memimpin ritual-ritual keagamaan
memimpin
seperti kirim doa, khataman alquran,
keagamaan seperti selametan tiga
menjadi
hari, tujuh hari, empat puluh hari, dan
untuk
imam
sholat
shubuh,
selalu
menjadi bilal dan muadzin, dari
seratus
kesemua
keagamaan
itu
mendapatkan Biasanya mereka
mereka
ladang
bisyaroh terima
bisa
pendapatan. (upah)
diminta
kegiatan
hari.
memantapkan
ritual-ritual
Kegiatan
semacam status
untuk
itu
upacara dapat
orang-orang
yang
terutama para pemimpin keagamaan
berdasarkan
serta mengentalkan ikatan sosial
keikhlasan dari tuan rumah dan
(Pujileksono, 2006, p. 103)
lembaga yang bersangkutan.
Kelima,
menciptakan
Ketiga, sebagai tempat tinggal
solidaritas sosial. Para santri datang
yang murah. Kebijakan pesantren
dari beragam latar belakang baik
dalam hal biaya asrama adalah
sosial dan budaya. Namun di asrama
mewajibkan santri untuk membayar
mereka
infaq syahriyah perbulan minimal
pergaulan
mengembangkan yang
setara
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 81
suasana dan
menjadikan
asrama
atau
pesma
yang cukup murah bagi para santri
sebagai rumah kedua mereka. Hal ini
dengan fasilitas yang sudah cukup
membuat hubungan antar sesame
memadai. Dan fungsi laten yang lain
santri menjadi sangat egaliter.Para
ialah
santri tidak terlalu menjaga privasi
memberikan pendapatan bagi santri
pribadi. Suasana kehidupan di asrama
baik dari bisyaroh mengajar TPA,
dilandasi oleh suatu nilai “milikmu,
memimpin
milikku”,
hal
khotaman, menjadi muadzin, maupun
untuk
imam sholat shubuh. Meski tak
terutama
makanan.
dalam
Perilaku
fungsi
pesantren
tahlilan,
sholawatan,
mengembangkan solidaritas sosial
terlampau
juga
mereka terima namun dirasakan oleh
dilakukan
melalui
aktivitas
banyak
dalam
para
dan berdiskusi di waktu-waktu luang.
menopang keuangan mereka selama
Kesimpulan
menjalani kuliah. Itu semua lantaran pesantren
mahasiswa menunjukkan adanya dua macam fungsi yakni manifes dan laten. Dalam fungsinya yang utama
cukup
yang
bermain game bersama, nonton film,
Keberadaan
santri
jumlah
membantu
link yang mereka dapatkan dari Pesma.Dan
terakhir
adalah
rasa
penghargaan dari warga masyarakat di sekitarnya terhadap para santri.
pesantren mahasiswa Baitul Hikmah mampu menampilkan diri sebagai
Daftar Pustaka
suatu lembaga pendidikan, dakwah dan pelayanan sosial. Di
samping
fungsi-fungsi
manifesnya, Pesma juga mengandung fungsi laten bagi para santrinya yaitu meliputi
sebagai
sarana
untuk
memberikan link sosial terhadap para santri sehingga mereka mempunyai jaringan sosial yang kuat. Kemudian, Pesma juga menjadi tempat tinggal
Abercrombie, N., Hill, S., & Turner, B. S. (2010). Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dhofier,
Z. (1982). Pesantren. LP3ES.
Tradisi Jakarta:
Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS. Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif.
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 82
Bandung: PT Rosdakarya.
Remaja
Poloma, M. M. (2003). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Pujileksono, S. (2006). Petualangan Antropologi. Malang: UMM Press. Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana. Zainuddin, A. (2015, 09 8). Fungsi dan Peran Pondok Pesantren. Retrieved 01 17, 2017, from Data Rental: http://datarental.blogspot.c o.id/2015/09/fungsi-danperanan-pondokpesantren.html Zamakhsari, & Suyanto. (2000). Efektivitas Pembelajaran di Pesantren Mahasiswa. Jurnal Penelitian dan Evaluasi , 3, 158.
AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 83