3/26/2012
Oleh
Drajat Martianto Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2 Maret 2012 2 Maret 2012
Drajat Martianto
1
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS • Mengapa harus dilakukan fortifikasi pangan di Indonesia? • Apakah mahal? Siapa yang menanggung biayanya? • Apakah tidak sia sia karena zat gizi yang ditambahkan akan hilang ? • Minyak digoreng berulang Mi k di b l ulang pada suhu tinggi • Garam Iodium dipanaskan • Beras dicuci – dortificant terlarut 2 Maret 2012 Drajat Martianto
2
1
3/26/2012
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS • Apakah Mahal ‐ siapa yang harus menanggung biayanya? • Apakah tidak lebih baik suplementasi kapsul – tablet suplementasi kapsul saja? Atau dari makanan sehari_hari? • Apakah Fortifikasi pangan efektif menurunkan masalah kurang zat gizi mikro? • Apakah fortifikasi cost‐ Apakah fortifikasi cost effective? • Apakah Aman /tidak menimbulkan keracunan? 2 Maret 2012
Drajat Martianto
3
Apa Itu Fortifikasi Pangan? y Fortification P b h zat gizi i i pada d pangan, baik b ik yang alami l i maupun bukan, b k y Penambahan
sehingga pangan tersebut menjadi sumber zat gizi yang ditambahkan.
y Enrichment y Penambahan zat gizi untuk memenuhi standar yand ditetapkan badan
pengawas pangan.
y Restoration y Penambahan zat gizi pada pangan untuk menggantikan yang rusak
selama proses pengolahan.
y Standardization y Penambahan P b h zatt gizi i i pada d pangan untuk t k mengatasi t i variasi i i alami. l i
y Supplementation y Penambahan zat gizi yang secara alami tidak terdapat pada zat
pangan (atau ada dalam jumlah kecil sekali), seringkali pada konsentrasi yang cukup tinggi.
2 Maret 2012
Drajat Martianto
4
2
3/26/2012
KLASIFIKASI FORTIFIKASI PANGAN y Sukarela (Voluntary) Diprakarsai oleh Pengusaha/Produsen y Tidak selalu atas dasar masalah gizi yang ada y Tujuan : nilai tambah produk y Tujuan Sampingan : mendukung program penanggulangan masalag gizi masyarakat y Sasaran : siapa yang mampu membeli S i b li y Hampir semua produk pangan di supermarket difortifikasi dengan berbagai macam vitamin dan mineral adalah Fortifikasi Sukarela 2 Maret 2012
Drajat Martianto
5
y Wajib (Mandatory) Di jibk oleh l hP t ((misal i l SNI W jib) Diwajibkan Peraturan Wajib) y Atas inisiatif oleh komunitas gizi dan kesehatan dan y y y
y
Kementerian Kesehatan Didasarkan atas Masalah Gizi yang ada di masyarakat Hasil Riset Gizi Sasaran Utama : menanggulangi masalah gizi Sasaran Utama : Kelompok rawan gizi - “Window Window Of Opportunity” : remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui dan bayi 0 – 2 tahun, terutama yang miskin Sasaran Sampingan : Siapa saja yang mengkosumsi makanan yang difortifikasi
2 Maret 2012
Drajat Martianto
6
3
3/26/2012
Program Fortifikasi Bukan Hal Baru Sudah ada sejak awal abad 20 Iodine
Switzerland 1923 Garam USA 1930
Vitamin A & D
UK, USA 1923
Susu
Vitamin A
Denmark 1930
Margarine
Vitamin B1,, B2,, Niacin, Iron
Canada 1933 USA 1941 Chile 1954 Guatemala 1974
p g Terigu g Tepung
Vitamin A 2 Maret 2012
Gula
Drajat Martianto
7
MENGAPA PERLU FORTIFIKASI PANGAN ? 1. MASALAH KURANG ZAT GIZI MIKRO MASIH PREVALENT ! In 80s-early 2000, more than half of the world's population including in Asian Countries have inadequate intake of vitamin and minerals, particularly iron, vitamin A and iodine
Source: USAID 2 Maret 2012
Drajat Martianto
DM
(VMannar 2003 Global Strategy Micronutrient)
8
4
3/26/2012
POPULATION AT RISK DAN DAMPAKNYA Clinical Effect ‐ Goiter ‐ Anaemia i ‐Blindness
POPULATION EFFECT ‐ Reduced IQ ‐ Reduced Energy ‐ Reduced Resistance R d d R i t ‐ Stunted Growth EVERYDAY: 300 women died during delivery due to IDA 4000 ,under-five children died due to VAD 50,000 infants born with potential inadequate mental and IQ development, due to IDD and IDA
Source 2 Maret 2012 Drajat Martianto :http://instructl.cit.cornell.edu/courses/plbr403/Micronutrient/sld00 1.htm (Cornell Univ.,2003)
Soource: Maberly, FFI (2003)
9
DEFISIENSI OF VITAMIN A DI INDONESIA: KVA Masih tinggi meski Xerophthalmia “menghilang”
Subjects Sumber 1: 5 15 thn Anak 5-15
Prevalensi KVA 53 0% 53.0%
Sumber 2: Anak 5-15 thn
57.5%
Lactating women
10.2%
Sumber 2: Ibu Hamil dan Menyusui
10.4 - 17.0%
F.T. Wiering & al.. Redistribution of vitamin A after iron supplementation in Indonesian infants. Am. Journ. Of Clin. Nutrition, vol 77, No3, 651‐657 (2003) 2 Maret 2012
Drajat Martianto
10
5
3/26/2012
Prevalensi Anemia di INDONESIA berdasar Riskesdas dan Survey Kesehatan Rumahtangga (Tildon, 2010) Subyek Anak usia 5 thn*
Prevalensi Anemia 48.1%
Anak Usia 5-15 thn*
24% 27.9%
WUS**
13%
Pria Dewasa*** Ibu Hamil***
24.5%
Ibu Hamil**
40.1%
Anak Balita***
27.7%
Winita Tidak Hamil***
19.7%
- Household survey in 2004* or 2001** and the 2008 Riskedas****: ***: only on urban population
2 Maret 2012
Drajat Martianto
11
Lebih dari 100 Juta Orang Indinesia mengalami Defisiensi Micronutruient (Depkes,2003) Jumlah Terkena
Masalah Gizi MACRONUT.DEFICIENCY (PEM-Young Chldrn) MICRONUT.DEFICIWNCY : • Iron Def.Anemia (IDA) – all ages
5,014,997
100,286,688
• Iodine Def.Disorders (IDD) – all ages
73,643,126
• Vitamin A Deficiency (VAD) – young children
9,026,825
• Vitamin A Deficiency (VAD) – women repr.age
1,023,748
•Others (Def.Zn, Folic Acid,Ca, Vit.B1,Vit.C)
No Data
Source: Ditzi MOH, 2003 2 Maret 2012
Drajat Martianto
DM
12
6
3/26/2012
2. Fortifikasi Pangan Merupakan Strategi Global yang di adopsi mendampingi strategi lainnya
Meningkatkan Mutu Diet (Gizi Seimbang) Supplementasi g Fortifikasi Pangan Pencegahan dan Penanganan Infeksi Peningkatan Kesehatan Lingkungan 2 Maret 2012
DM
Drajat Martianto
13
STRATEGI GLOBAL MENGATASI DEFISIENSI ZAT ZAT GIZI MIKRO (V.Mannar, MI, 2003’ Soekirman, 2008)
Relatiive contribution of interv ventions to eliminate MND
Suplementasi
Fortifikasi Sanitasi, air Bersih
Gizi Seimbang
2000
2 Maret 2012
Drajat Martianto
2005 DM
2010
14
7
3/26/2012
DISPARITAS COVERAGE SUPLEMENTASI VITAMIN A Percentage of children 6‐59 months who Receive Vitamin A Supplementation, presented bu Quintile of Income (Riskesdas 2007)
75 74 733 72 71 70 69 68 67 66 Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
2 Maret 2012
Persen Penerima Kapsul 69,3 69 3 70,5 71,7 73,5 74,1
30 % anak balita dari keluarga i ki tidak tid k miskin meng-akses/ menerima Suplemen-tasi Vitamin A SEHINGGA PERLU DIDAMPINGI STRATEGI LAINNYA (FORTIFIKASI)
Drajat Martianto
15
2015
1/2
2 Maret 2012
Drajat Martianto
DM
16
8
3/26/2012
Fortifikasi Wajib y Yodisasi Garam :
- SKB MenKes, MenIndustri, MenDagri, 1982 - JSKB 4 Menteri plus Pertanian, 1984 - INPRES N0.69 / 1994 y Fortifikasi Tepung Terigu :
-SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan dengan SNI (St (Standard P d d d d Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua tepung tarigu yang diproduksi dan diperdagangkan di Indonesia harus difortifikasi denga zat besi, seng, asam folat, bvitamin B1 dan B2 2 Maret 2012
Drajat Martianto
17
Mengarah ke Fortifikasi Wajib…….. y Fortifikasi Minyak Goreng
dengan Vitamin A : SNI sedang disiapkan, diharapkan tahun 2012 Mandatory y Fortifikasi Raskin F tifik i Beras B R ki dengan d
zat Besi, Zinc, Asam Folat, dll (Tahap Persiapan Pilot Project di Kab. Karawang dan Bekasi) 2 Maret 2012
Drajat Martianto
18
9
3/26/2012
SYARAT FORTIFIKASI PANGAN Pangan Pembawa (vehicle) y Pangan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat dengan variasi y y y
y
y
yang rendah antar kelompok masyarakat Besarnya konsumsi cukup banyak dan dikonsumsi secara teratur dalam jumlah konsisten. Besarnya konsumsi yang sesuai dengan level fortifikasi yang dianjurkan sesuai dengan kaidah‐kaidah diet yang sehat. Pangan diproduksi secara masal dan terpusat untuk p p g p g pengawasan hukum, pengawasan mutu dan mempermudah menekan biaya fortifikasi. Pangan harus dapat tercampur dengan fortifikan dengan mudah dan menggunakan teknologi sederhana serta dapat menghasilkan campuran yang konsisten dan homogen. Jika dibutuhkan kemasan tambahan untuk melindungi fortifikan, maka kemasan tersebut harus murah.
2 Maret 2012
Drajat Martianto
19
Pemilihan Fortifikan y Kompatibel dengan pembawa, artinya tidak bereaksi, mengubah y y y y y
b t if t l tik l i b d warna, rasa, bau atau sifat organoleptik lain, bercampur dengan mudah dan homogen, stabil. Memiliki bioavailabilitas yang tinggi. Cost‐effective. Seandainya dikonsumsi dalam jumlah berlebih, memiliki efek buruk yang minimum. Mudah dicampurkan ke dalam pembawa dengan teknologi sederhana. Dosisnya dalam pembawa harus sedemikian rupa sehingga tidak mengharuskan konsumsi pangan terfortifikasi dalam jumlah yang berlebihan. Ini terutama untuk vehicle yang memiliki potensi merusak kesehatan jika dikonsumsi berlebih seperti gula, minyak, garam dsbnya.
2 Maret 2012
Drajat Martianto
20
10
3/26/2012
FORTIFIKASI PANGAN DI BEBERAPA Table 5.3. LegislationNEGARA ASIA on food fortification in Asia countries Country
Food Fortification Opportunities
Status/Planned Action
PRC
Soy souce : Fe Wheat : Fe, folic acid, vitamin A Rice : Fe, plans for vitamin A
Efficacy/ effectiveness trials
India
Wheat flour : Fe, folic acis, vitamin B Sugar : vitamin A Oils and fats : vitamin A
Permitted Feasibility/ effectiveness trials Permitted for fats Stabiliy trials for oils Permitted
Tea, milk : vitamin A Indonesia
Wheat Flour : Fe, Zn. folic acid, B1, B2, Salt : Iodine Cooking Oil : vitamin A
Mandatory Mandatory Permitted
Fiji Islands, Rep. of
Whet flour : Fe, Zn, folic acid, vitamin A, B1, B2, niacin Sugar : vitamin A Oils : vitamin A
Voluntary fortification under consideration
Philippines
Wheat Flour : Fe, folic acid, vitamin A Rice : Fe Cooking Oil with Vit A
Bill under review for mandatory fortification
Thailand
Noodles : Fe, I, vitamin A Rice : Fe, B1, B2, B6, niacin
Permitted
Vietnam
Fish sauce : Fe Sugar : vitamin A
Effectiveness trials No regulation in place yet
2 Maret 2012
Drajat Martianto
DM
21
Fortifikasi Beras y Hot Extrussion to produce Kernels
2 Maret 2012
Drajat Martianto
22
11
3/26/2012
Fortifikasi Beras – Pembuatan Premix (USAID, 2008) Broken Rice Rec Hopper
Rice Flour Rec Storage Hopper
Premix Silo
Bagging & Storage
Flour, Premix & Water Mixer
HAMMER MILL
RICE EXTRUDER Dryer Chamber
Pre‐Dryer 2 Maret 2012
Drajat Martianto
23
Fortifikasi Beras: Meningkatkan kadar zat gizi beras untuk memperbaiki gizi masyarakat
% EAR
Added Percent Daily Needs at Average Add dP t D il N d t A Consumption for Income Quintiles 250% 200% 150% 100% 50% 0% Iron < IDR 100,000
2 Maret 2012
Zinc
IDR 100‐149
Drajat Martianto
Thiamin
IDR 150‐199
Folic Acid
IDR 200‐299
Vitamin A
Average IDS < 300,000
* 80% Retention
24
12
3/26/2012
Teknologi yang ada mampu membuat premix dengan bentuk dan warna yang sama dengan beras aslinya
Fortified Rice Kernels
Natural Rice N t l Ri
2 Maret 2012
Drajat Martianto
DSM Nutri‐rice
25
Perbandingan beras dan nasi dari beras biasa vs beras yang difortifikasi: B E R A S
N A S I
Beras Biasa
Beras yang Difortifikasi Extruded SA Fe-P80 Fe P80
Nasi dari Beras Biasa
Nasi dari Beras difortifikasi Extruded SA Fe-P80
2 Maret 2012
Drajat Martianto
Taiyo Sun‐Active
26
13
3/26/2012
TABURIA : SPRINKLE BUATAN INDONESIA
2 Maret 2012
Drajat Martianto
27
SIAPA YANG HARUS TERLIBAT ? PEMERINTAH: • Fasilitator • Regulator • QC dan Pembinaan • Social Marketing INDUSTRI • Proses Produksi & Distribusi Di t ib i • QA sesuai standard SNI KONSUMEN • Partisipasi konsumsi • Pengawasan 2 Maret 2012
Drajat Martianto
28
14
3/26/2012
Penetapan Level (dosis fortificant): y Hanya melengkapi kekurangan diet y Dihitung terhadap EAR y Tidak melampaui Upper Level yang telah
ditetapkan oleh WHO Selama ini tidak pernah ada bukti keracunan karena fortifikasi pangan
2 Maret 2012
Drajat Martianto
29
BIAYA FORTIFIKASI: MAHAL? y TEPUNG TERIGU y MINYAK GORENG y BERAS y GULA PASIR y Lainnya
2 Maret 2012
Drajat Martianto
: 25,‐/kg : 50,‐/kg : 150‐250,‐/kg : 300,‐/kg : Tergantung jenis, bentuk, Jumlah zat gizi
30
15
3/26/2012
STABILITY OF VITAMIN A IN COOKING OIL (SOYBEAN OIL) AT SEVERAL STORAGE CONDITION
99% Vit. A Retention 76% Vit. A Retention
48% Vit. A Retention
Source: Favaro, R., J. Ferreira, I. Desai, and J. Dutra de Oliveira. 1991. Studies on Fortification of Refined Soybean Oil with All‐trans Retinyl Palmitate in Brazil: Stability During Cooking and Storage. J. Food Comp. Anal. 4: 237‐244. 2 Maret 2012 Drajat Martianto 31 DM
RETENSI VITAMIN A PADA MINYAK GORENG SAMPAI TIGA KALI PENGGORENGAN JENIS PANGAN PENGGORENGAN 1sta a 2ndb Roti Lasuna 3rdc 1sta a 2ndb Roti Kambu 3rdc 1sta a 2ndb Jalangkote 3rd 3 dc 1sta Ikan Kembung 2ndb Gorenga 3rdc
RETENSI (%) 89 73 63 81 73 58 86 64 51 94 77 60
Kind of fried food or numbers with different letter show significant difference at the test level of 5%. 2 Maret 2012 Drajat Martianto
32
16
3/26/2012
Persen kandungan zat gizi beras yang Difortifikasi setelah pencucian dan pengolahan
2 Maret 2012
DSM Nutri‐rice
Drajat Martianto
33
Province‐Wide Reductions VAD & Mortality: Newfoundland, Canada Margarine Fortification Begins 1944
48%
% < 20 ug/dl serum retinol
2%
Infant Mortality Child Moralityy per 10,000 Live Births
Vitamin Vit i A Deficiency
110 100 90 80 70 60 50 40
1944 1944
2 Maret 2012
1945
1946
1947
1948
Drajat Martianto
34
17
3/26/2012
Hospital Statistics Xeropthalmia in Denmark Patients admitted Rigshospital, g p , Copenhagen p g Fortificaton Begins: 1917
# Cases Admitted
25 20 15 10 5 0 1912
1913
1914
2 Maret 2012
1915
1916
1917
1918
1919
Drajat Martianto
35
Philippines 1994: VAD in Children Impact of Commercially Available Shelf Stable Margarine
VAD After Consuming
10,10%
VAD Before Consuming
25,70%
0%
2 Maret 2012
5%
10% 15% 20% % < 20 µg/dL retinol
Drajat Martianto
25%
30%
36
18
3/26/2012
DAMPAK BIOLOGIS FORTIFIKASI VITAMIN A PENINGKATAN SERUM RETINOL ANAK SEKOLAH DI WILAYAH STUDI!! (Martianto, etl, 2008) y Rataan serum Retinol meningkat dari 23.3 µg/dl menjadi
26.6 µg/dl (3.3 µg/dl) y Prevalensi KVA menurun dari 8.6 % point atau 32%.
2 Maret 2012
Drajat Martianto
DM
37
Hasil Perbandingan antara Peningkatan Konsumsi Pangan Sumber Vitamin A melalui Social Marketing dengan Fortifikasi Minyak Goreng (Martianto et al, 2008)
meningkatkan konsumsi sayuran dan telur meningkatkan intake vitamin A 11%* y Mencapai 74% RDA
y Mengkonsumsi minyak
yyang difortifikasi vitamin A g 20.9 g/hr meningkatkan konsumsi vitamin A hingga y Mencapai ~ 100% RDA
600
Added Intake by Intervention
500 400
Baseline Vitamin A Intake 272
u g /d y
y Social Marketing untuk
36
300 200 335
100
244
0 Oil Fortification
Social Marketing
Impact of a Social Marketing Campaign Promoting Dark‐green Leafy Vegetables and Eggs in Central Java, Indonesia, Saskia de Pee, Martin W. Bloem, Satoto, Ray Yip, Asmira Sukaton, Roy Tjiong, Roger Shrimpton, Muhilal and Benny Kodyat, International Journal Vitamin and Nutrition Research 1998; 68(6): 389‐98
2 Maret 2012
38
19
3/26/2012
CHINA: Soy sauce fortification Improved Hb level, reduced Anemia, and improved weight Height (Chuming,C,2005. (Ch i C 2005 Food,Nutrition and Agriculture No.3.FAO
2 Maret 2012
Drajat Martianto
39
2 Maret 2012
Drajat Martianto
40
20