FINANCIAL EVALUATION BASED ON THE INTERNET COMPANY WEBSITE SOE (SECTOR BASED SERVICES AND PLANTATION SECTOR BASED)
FRANSISCA SRI NURHAYATI Undergraduate Program, Faculty of Economic, 2012 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id ABSTRACT
With the development of internet technologies very quickly, communication via the Internet has been adopted by the company as an important tool to provide information. The development of information technology, especially the Internet has affected the traditional form of presenting information so that it appears a media company added in preparing the financial statements through the internet or on the so-called Internet Financial Reporting (IFR). Besides the efforts of the companies to reduce information asymmetry by utilizing the company's website to disclose information related to the company. This study aimed to determine the relationship of Internet Financial Reporting Index to the level of popularity of a website based on the company's services and the public sector-based plantation sector. The data used in this study is a company registered in the State Owned by the number of samples of 48 companies in 2010. Spearman correlation test is used to determine the relationship IFRI and the size of the popularity of the website. While the test independent sample test to determine differences between the service-based IFRI and plantation-based sectors. The results of this study indicate that there is a relationship between the popularity of a website IFRI, whereas there was no correlation between the size (size) with the popularity of the website. And there is no difference between the service-based IFRI and plantation-based sectors. Keywords: Internet Financial Reporting Index, Website, State-Owned Companies
Bibliography (1999: 2012)
1
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN BERBASIS INTERNET PADA WEBSITE PERUSAHAAN BUMN (SEKTOR BERBASIS JASA DAN SEKTOR BERBASIS PERKEBUNAN)
FRANSISCA SRI NURHAYATI Jurusan Akuntansi fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma JL. Margonda Raya 100, Depok-16424 Email :
[email protected] Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana, MM
ABSTRAK Dengan perkembangan teknologi internet yang sangat cepat, komunikasi melalui internet telah diadopsi oleh perusahaan sebagai alat yang penting untuk memberikan informasi. Perkembangan teknologi informasi terutama internet telah mempengaruhi bentuk tradisional penyajian informasi perusahaan sehingga muncul suatu media tambahan dalam penyajian laporan keuangan melalui internet atau website yang biasa disebut Internet Financial Reporting (IFR). Selain itu adanya upaya dari perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi dengan cara memanfaatkan website perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang terkait dengan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Internet Financial Reporting Index dengan tingkat popularitas website pada perusahaan publik sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Badan Usaha Milik Negara dengan jumlah sampel 48 perusahaan pada tahun 2010. Uji korelasi spearman digunakan untuk mengetahui hubungan IFRI dan ukuran dengan popularitas website. Sedangkan Uji independent sample test untuk mengetahui perbedaan IFRI antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara IFRI dengan popularitas website, sedangkan terdapat hubungan antara ukuran (size) dengan popularitas website. Dan tidak ada perbedaan IFRI antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Kata kunci: Internet Financial Reporting Index, website, perusahaan BUMN
2
tersebut dapat memberikan informasi tentang keterbukaan informasi publik pada masyarakat. Ukuran perusahaan (size) merupakan variabel yang paling sering muncul sebagai faktor yang mempengaruhi Internet Corporate Disclosure khususnya Internet Financial Reporting Index (IFRI). Di Indonesia sendiri penelitian IFRI masih sedikit. Penelitian Indonesia masih fokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi praktek Internet Financial Reporting. Internet Financial Reporting Index menggunakan variabel content, timeless, technology dan user support. Dalam penelitian ini, keterbukaan informasi publik terhadap perusahaan yang termasuk dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu untuk diketahui seberapa terbukanya perusahaan tersebut dalam mempublikasikan laporan keuangannya sebagai bentuk laporan kinerja perusahaan tersebut.
PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa paradigma baru dalam tatanan seluruh aktivitas kehidupan, baik pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari perkembangan budaya masyarakat modern, yang pada akhirnya harus diakui bahwa teknologi telah merubah tata kehidupan kita khususnya teknologi informasi. Internet merupakan teknologi informasi yang banyak menjanjikan kemudahan dan fasilitas, melalui media ini kita dapat memperoleh berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Banyak perusahaan telah menggunakan internet sebagai alat komunikasi untuk menyediakan informasi mengenai perusahaan, termasuk penyebarluasan informasi keuangan. Laporan keuangan internet (IFR) mencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk didalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlight dan ringkasan laporan keuangan. Pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan berupa IFR merupakan suatu bentuk pengungkapan sukarela yang telah dipraktekkan oleh berbagai perusahaan. Perusahaan mempunyai beberapa alasan atau motif dalam mengadopsi IFR. Memperluas jangkauan penyampaian informasi, memberikan informasi yang terkini, efisisen serta efektifitas. IFR telah membuka sebuah dominan penelitian baru pada bidang akuntansi dan keuangan, tetapi masih sedikit yang meneliti bagaimana IFR
TINJAUAN PUSTAKA Pengungkapan Laporan Keuangan Laporan keungan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan kinerja perusahaan adalah penghasilan dan beban yang termuat dalam laporan laba rugi. Jenis pengungkapan laporan keuangan, terdiri dari a) Pengungkapan Sukarela ( Voluntary Disclosure ) 3
Ikhtisar Data Keuangan Penting, Analisis dan Pembahasan Umum oleh Manajemen, Laporan Keuangan yang telah diaudit dan Laporan Manajemen. Laporan keuangan yang disampingkan harus disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Bapepam dalam bidang akuntansi serta harus diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam. Internet Financial Reporting Index (IFRI) Definisi dari laporan keuangan internet : a) Pelaporan keuangan internet memiliki pengungkapan tambahan yang lebih besar daripada pelaporan keuangan tradisional (FASB, 2000). b) Pelaporan keuangan internet berarti perusahaan menggunakan teknologi internet seperti World Wide Web dengan informasi keuangan (Kusumawardani,2011 ). c) Pelaporan keuangan internet adalah fenomena perkembangan banyak perusahaan di seluruh dunia yang menerbitkan informasi keuangan mereka melalui internet (Trijayanti, 2009). Dalam Chandra (2008) terdapat langkah dalam mengidentifikasikan perkembangan pencantuman informasi keuangan melalui internet. Langkah-langkah adalah : 1. Menentukan penggunaan website dalam perusahaan. Generalisasi pertama dari penggunaan website mencakup informasi perusahaan yang umum yang hanya menarik
Perusahaan berhak untuk memberikan informasi tambahan yang bersifat sukarela untuk mempermudah para pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Luas pengungkapan sukarela tergantung pada kebijakan perusahaan. Kebijakan perusahaan yang satu akan berbeda dengan kebijakan perusahaan lain. Hal ini dikarenakan belum adanya peraturan mengenai luas pengungkapan sukarela. Pengungkapan sukarela diperbolehkan asalkan tidak bertentangan dengan item-item dalam mondatory disclosure. Pengungkapan sukarela mengenai kegiatan perusahaan mengurangi asimetri informasi antara investor dan manajemen tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasi dalam lingkungan perusahaan. Dasar pertimbangan perusahaan melakukan pengungkapan sukarela salah satunya adalah memberikan sarana pengambilan keputusan yang lebih informatif bagi pemakai laporan keuangan. Informasi yang lebih lengkap akan menjadi lebih relevan untuk pengambilan keputusan. Praktek pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan ( Internet Financial Reporting ) merupakan salah satu contoh bentuk pengungkapan informasi sukarela. b) Pengungkapan Wajib ( Mandatory Disclosure ) Menurut Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik berkewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan yang memuat 4
sedikit perhatian dari investor. Website ini tidak mengkomunikasikan informasi atau tujuan perusahaan kepada pengguna tertentu. Kebanyakan website hanya berfokus pada pelanggan dan kurang berfokus pada investor. Menggunakan internet untuk mempublikasikan laporan tahunan perusahaan. Langkah ini dikarakteristikkan sebagai sebuah taksiran dari kebutuhan yang berbeda dari beberapa kelompok dimana perusahaan dapat mengkomunikasikan beberapa informasi yang dibutuhkan kepada mereka. Website dilihat sebagai sebuah media distribusi informasi yang efisien dan berbiaya rendah. Penggunaan internet secara penuh untuk mempublikasikan laporan dan informasi keuangan perusahaan lainnya melalui website.
Dalam langkah ini, bermacammacam karakteristik dan kemungkinan dari penggunaan media interaktif ini meningkatkan bermacammacam model misalnya presentasi menggunakan slide, animasi, music dan streaming audio dan video. Berbagai format yang dapat digunakan dalam mempresentasikan laporan keuangan melalui internet antara lain : 1. Portable Document Format (PDF) 2. Hypertext Markup Language 3. Graphics Interchange Format (GIF) 4. Joint Photographic Expert Group (JPEG) 5. Microsoft Excel Spreadsheet 6. Microsoft Word 7. Zip Files 8. Macromedia Flash Software 9. Real Networks Real Player Software 10. Macromedia Shockwave Software
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai dengan tahun 2010.
ilmiah pula. Metode penelitian adalah hal penting dalam suatu penelitian karena merode penelitian dapat memberikan petunjuk bagaimana melakukan penelitian untuk memperoleh hasil yang baik, sistematis, dan ilmiah. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan.
2.
3.
4.
5.
Sampel Penelitian Populasi dan sampel penelitian merupakan sumber data yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Populasi penelitian yang bersifat ilmiah dapat diperoleh dengan motode yang dapat dipertanggungjawabkan secara
Identivikasi Variabel Variabel Dependent dalam penelitian ini adalah popularitas 5
maka semakin tinggi indeksnya. Index ketepatwaktuan memiliki nilai bobot sebesar 20%. 3. Pemanfaatan Teknologi (Technology), komponen ini terkait dengan pemanfaatan teknologi yang tidak dapat disediakan oleh media laporan cetak. Kualitas laporan keuangan elektronik ini dapat memfasilitasi komunikasi dengan pengguna situs. Unsur-unsur yang terdapat diantaranya unsur mendownload plug-in ditempat, fitur umpan balik online, penggunaan slide presentasi, penggunaan teknologi multimedia (audio dan video klip), alat analisis (Contohnya Excel’s Pivot Table), fitur-fitur lanjutan (seperti implementasi “Intelligent Agent” atau XBRL) berupa bahasa program. Index teknologi memiliki nilai bobot sebesar 20%. 4. Dukungan Pengguna(User Support), indeks website perusahaan semakin tinggi jika perusahaan mengimplementasikan secara optimal semua sarana dalam website perusahaan seperti : media pencarian dan navigasi atau search and navigation tools (seperti FAQ, links to homepage, site map, site search). Index dukungan pengguna memiliki nilai bobot sebesar 20%. 5. Internet Financial Reporting Index. Internet Financial Reporting Index diukur
website menggunakan Alexa Traffic Rank. Sedangkan variabel independent dalam penelitian ini adalah Internet Financial Reporting Index mempunyai beberapa komponen diantaranya sebagai berikut : 1. Isi atau Content, dalam kategori ini meliputi komponen informasi keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, pernyataan dari perubahan ekuitas, catatan atas laporan keuangan, pengungkapan hasil kuartal, peninjauan keuangan per tahun, laporan ketua(komisaris perusahaan), laporan auditor, laporan informasi pemegang saham, informasi perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, jumlah tahun / perempat yang ditampilkan, pas informasi, bahasa, dan alamat. Informasi keuangan yang diungkapkan dalam bentuk HTML dan PDF. Index isi memiliki nilai bobot sebesar 40%. 2. Ketepatwaktuan atau Timeliness, dalam kategori ini meliputi komponen informasi keuangan seperti siaran pers yang menilai jumlah hari sejak berita tersebut terakhir diperbaharui, hasil kuartal audit terbaru yang menilai berdasarkan tanggal pemeriksaan audit, dan pernyataan visi ke depan perusahaan. Ketika website perusahaan dapat menyajikan informasi yang tepat waktu, 6
yang diperoleh sudah dalam bentuk jadi/data yang sudah diolah. Data sekunder terdiri dari : • Total Aktiva tahun 2010 • Total Modal tahun 2010 • Laba Sebelum Pajak tahun 2010 • Tampilan website perusahaan yang termasuk kedalam kriteria komponen IFRI. • Popularitas website (World Rank) • Ukuran (size)
dengan menjumlahkan 4 komponen yang terdiri dari content, timeliness, technology dan user support. 6. Size diukur dengan mengetikkan kata kunci “site domain” di Google (www.google.com).
Sumber dan Metode Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data Daftar Sampel Perusahaan No.
Nama Perusahaan
KODE
1.
PT Adhi Karya
ADHI
2.
PT Brantas Abipraya
BRAN
3.
PT Hutama Karya
HUKA
4.
PT Istaka Karya
ISKA
5.
PT Nindya Karya
NIKA
6.
PT Pembangunan Perumahan
PERU
7.
PT Wijaya Karya
WIKA
8.
PT Waskita Karya
WAKA
9.
PT Bina Karya
BIKA
10.
PT Indah Karya
INKA
11.
PT Indra Karya
IRKA
12.
PT Virama Karya
VIKA
13.
PT Yodya Karya
YOKA
14.
PT Amarta Karya
AMKA
15.
PT Jasa Marga
JAMA
16.
PT Perkebunan Nusantara I
PTPNI
17.
PT Perkebunan Nusantara II
PTPNII
7
18.
PT Perkebunan Nusantara III
PTPNIII
19.
PT Perkebunan Nusantara IV
PTPNIV
20.
PT Perkebunan Nusantara V
PTPNV
21.
PT Perkebunan Nusantara VI
PTPNVI
22.
PT Perkebunan Nusantara VII
PTPNVII
23.
PT Perkebunan Nusantara VIII
PTPNVIII
24.
PT Perkebunan Nusantara IX
PTPNIX
25.
PT Perkebunan Nusantara X
PTPNXI
26.
PT Perkebunan Nusantara XI
PTPNXII
27.
PT Perkebunan Nusantara XII
PTPNXIII
28.
PT Perkebunan Nusantaara XIII
PTPNXIV
29.
PT Perkebunan Nusantara XIV
PTPNXV
30.
PT Perkebunan Nusantara XV
PTPNXV
31.
PT Rajawali Nusantara Indonesia
PRNI
32.
Bank Mandiri
MAND
33.
Bank Negara Indonesia
BBNI
34.
Bank Rakyat Indonesia
BBRI
35.
Bank Tabungan Negara
BBTN
36.
Bank Ekspor Indonesia
BBEI
37.
Asuransi ABRI-ASABRI
ABRI
38.
Asuransi Jasa Rahardja
AJRA
39.
Asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja
AJST
40.
Taspen
TASP
41.
Asuransi Jiwasraya
ASJS
42.
Asuransi Kesehatan Indonesia
ASKI
43.
Askrindo
ASKR
44.
Asuransi Jasa Indonesia
ASJI
8
45.
Asuransi Ekspor Indonesia
ASEI
46.
Reasuransi Umum Indonesia
REUI
47.
Bahana PUI
BPUI
48.
Biro Klasifikasi Indonesia
BIKI
H3 : Terdapat perbedaan Internet Financial Reporting Index ( content index, timeliness index, technology index dan user support index ) antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan.
Hipotesis Statistik Untuk keperluan pengujian maka, disusun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Terdapat hubungan Internet Financial Reporting Index ( content index, timeliness index, technology index dan user support index ) dengan popularitas website. H2 : Terdapat hubungan ukuran ( size ) dengan popularitas website.
Alat Analisis Yang Digunakan Statistik Deskriptif Uji Korelasi Spearmen Two Independent Samples Test
HASIL PENELITIAN Peringkat Sepuluh Besar Popularitas Web, Ukuran (Size), Modal, Total Aktiva dan Laba Sebelum Pajak No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Web BPUI MAND BBNI BBRI TASP BBTN ASKR WIKA WAKA BIKI
Size PTPNXII PTPNVII MAND AJRA BIKI AJST NIKA PRNI BBRI WIKA
Modal PTPNXIII BBNI BBTN BBRI MAND JAMA AJRA PTPNIV INKA PTPNIII
Total Aktiva PTPNXIII MAND BBRI BBNI AJST TASP BBTN JAMA ASJS ABRI
Laba Sebelum Pajak PTPNXIII ASJS BBRI NIKA BBNI MAND AJRA BBTN JAMA PTPNIII
Statistik Deskriptif Deskripsi Statistik Dari Internet Financial Reporting Index
9
catatan atas laporan keuangan, pengungkapan hasil kuartal, peninjauan keuangan per tahun, laporan ketua(komisaris perusahaan), laporan auditor, laporan informasi pemegang saham, informasi perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, jumlah tahun / perempat yang ditampilkan, pas informasi, bahasa, dan alamat. Informasi keuangan yang diungkapkan dalam bentuk HTML dan PDF. Content Index
Index rata-rata dari index isi ( content ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,0734 dan standar deviasinya adalah 0,0655. Nilai terendah adalah 0,00. Index rata-rata dari index ketepatwaktuan ( timeliness ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,1583 dan standar deviasinya adalah 0,0832. Nilai terendah adalah 0,00. Index rata-rata dari index teknologi ( technology ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,0625 dan standar deviasinya adalah 0,0361. Nilai terendah adalah 0,00. Index rata-rata dari index pengguna ( user support ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,0748 dan standar deviasinya adalah 0,0542. Nilai terendah adalah 0,00. Index rata-rata dari pelaporan keuangan internet ( internet financial reporting index ) yang dimiliki oleh 48 sampel perusahaan adalah 0,3701 dan standar deviasinya adalah 0,2009. Nilai terendah adalah 0,00. Berikut merupakan data output yang dibahas berdasarkan 4 kategori, yaitu isi laporan keuangan, waktu laporan keuangan, teknologi, dan dukungan web. a. Isi Laporan Keuangan Semua sampel dalam laporan keuangan disitus Web perusahaan. Isi atau Content meliputi komponen informasi keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, pernyataan dari perubahan ekuitas,
% Skor 21 – 25 16 – 20 11 – 15 6 – 10 0–5
Jumlah Perusahaan 4 1 10 10 23
% Sampel 8,33 2,08 20,83 20,83 47,93
b. Waktu Laporan Keuangan Ketepatwaktuan atau Timeliness meliputi komponen informasi keuangan seperti siaran pers yang menilai jumlah hari sejak berita tersebut terakhir diperbaharui, hasil kuartal audit terbaru yang menilai berdasarkan tanggal pemeriksaan audit, dan pernyataan visi ke depan perusahaan. Timeliness Index Kriteria Siaran Pers Hasil Kuartal Audit Terbaru Pernyataan Visi Kedepan
c. Teknologi 10
Jumlah Perusahaan 34 38
% Sampel
39
81,25
70,83 79,17
Seringkali perusahaan memberikan laporan tahunan dalam bentuk format pdf, hal tersebut tidak mengherankan bahwa sebagian besar memungkinkan pengguna untuk mendownload file pdf tersebut, sehingga mereka dapat memperoleh informasi keuangan dari perusahaan. Teknologi Index Teknologi Download Plug-in Ditempat Umpan Balik Online Slide Persentasi Teknologi Multimedia Alat Analisis Bahasa Program XBRL
Jumlah Perusahaan 24
% Sampel 50
23
47,92
3
6,25
40
83,33
0 0
0 0
User Support Kriteria Help & FAQ Link to Homepage Link to Top Site Map Site Search
Jumlah Perusahaan 27 20
% Sampel
2 16 26
4,17 33,33 54,17
56,25 41,67
Pengujian Hipotesis Hipotesis pertama dilakukan untuk mengetahui hubungan index pelaporan keuangan internet dan ukuran ( size ) dengan popularitas website . Alat analisis yang digunakan menggunakan uji korelasi spearman untuk menentukan hubungan antara index pelaporan keuangan internet ( IFRI) dengan popularitas web ( World Rank ). Hasil analisis terhadap uji korelasi spearman tersebut diperoleh hasil :
d. Dukungan Pengguna Ringkasan Hasil Uji Korelasi Spearman IFRI Dengan World Rank
Berdasarkan hasil pengujian uji korelasi spearman pada tabel 4.3.1.1 didapat nilai signifikan 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara IFRI dan World Rank.
Hipotesis kedua dilakukan untuk mengetahui hubungan antara ukuran ( Size ) dengan popularitas web ( World Rank ). Hasil analisis terhadap uji korelasi spearman tersebut diperoleh hasil :
Ringkasan Hasil Uji Korelasi Spearman Ukuran ( Size ) Dengan World Rank
11
jasa dan sektor berbasis perkebunan. Berdasarkan hasil pengujian Alat analisis yang digunakan uji korelasi spearmen pada tabel menggunakan uji two independent 4.3.1.2 diatas didapat nilai signifikan samples test untuk menentukan sebesar 0,212. Maka dapat apakah terdapat perbedaan IFRI disimpulkan bahwa tidak ada antara sektor berbasis jasa dan sektor hubungan antara Ukuran (size) dan berbasis perkebunan. Dengan World Rank adalah erat. menggunakan uji mann-whitney dan Hipotesis ketiga dilakukan uji two samples kolmogorofuntuk mengetahui apakah ada smirnov. Hasil analisis tersebut hubungan index pelaporan keuangan didapat : internet ( IFRI) antara sektor berbasis Ringkasan Hasil Uji Mann-Whitney
Berdasarkan output Rank, dapat kita lihat bahwa nilai mean untuk IFRI pada sektor perusahaan yang berbasis jasa lebih besar daripada nilai mean IFRI pada sektor perusahaan yang berbasis perkebunan ( 28,52 > 16,47 ). Dari nilai uji Mann-Whitney, dapat kita lihat pada output “Test Statisticsa” dimana nilai statistik uji Z yang kecil yaitu -2,818 dan nilai sig.2-tailed adalah 0,005. Karena itu hasil uji nilai tidak signifikan secara statistik, dengan demikian dapat disimpulkan H1o dimana tidak ada perbedaan distribusi IFRI sektor perusahaan berbasis jasa dan sektor perusahaan berbasis perkebunan.
Kemudian hasil uji kolmogorov-smirnov didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3.3 Ringkasan Hasil Uji KolmogorovSmirnov
Berdasarkan nilai Most Extreme Difference Absolute diatas merupakan nilai statistik D pada uji 12
perusahaan yang terdaftar di BUMN sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Diketahui adanya hubungan Internet Financial Reporting Index dengan popularitas website. Hal ini dikarenakan kedua variabel tersebut memiliki nilai signifikan yaitu sebesar 0,6. 4. Penelitian mengenai hubungan ukuran (size) dengan popularitas website pada perusahaan yang terdaftar di BUMN sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Diketahui tidak adanya hubungan ukuran (size) dengan popularitas website. Hal ini dikarenakan kedua variabel tersebut memiliki nilai signifikan yaitu sebesar 0,212. 5. Berdasarkan hasil penelitian untuk menguji adanya perbedaan Internet Financial Reporting Index antara sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan didapatkan hasil dimana tidak ada perbedaan distribusi IFRI terhadap sektor berbasis jasa dan sektor berbasis perkebunan. Hal tersebut disebabkan nilai statistik Z yang kecil yaitu 2,818 dan nilai sig.2-tailed sebesar 0,005. Sedangkan untuk hasil uji kolmogorof-smirnov didapatkan hasil bahwa data variabel tersebut terdistribusi normal. 6. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa masih banyak perusahaan yang belum mempublikasikan pelaporan keuangan perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kendala misalnya masalah dalam mengakses alamat tersebut, kurang
K-S pada uji terhadap masingmasing variabel diatas adalah 0,438 artinya ( > 0,05 ), maka cukup bukti untuk menerima H1o dimana data terdistribusi normal. Nilai Z pada uji ini juga dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya 1,429 berarti > 0,05, maka H1o dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Website dari perusahaan publik (BUMN) yang menempati peringkat pertama berdasarkan Alexa Traffic Rank adalah PT Bahana PUI (Persero) yang menduduki peringkat ke 1.341 dan website dari perusahaan publik (BUMN) yang menempati peringkat pertama berdasarkan ukuran (size) adalah PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang menghitung 173.000 halaman. 2. Perusahaan BUMN yang mempunyai hasil Internet Financial Reporting Index terbesar adalah Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai 0,7058. Dan perusahaan BUMN yang mempunyai hasil Internet Financial Reporting Index terkecil adalah PT Perkebunan Nusantara V (Persero) dengan nilai 0,1317. 3. Penelitian mengenai hubungan index pelaporan keuangan internet ( Internet Financial Reporting Index ) dengan tingkat popularitas website pada 13
Budi, Sasongko Susetyo dan Almilia, Luciana Spica. 2007. “Corporate Internet Reporting of Banking Industry and LQ45 Firms: An Indonesia Example”. Chariri, Anis dan Lestari, Hanny Sri. 2005. “Analisis Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan di Internet (Internet Financial Reporting) dalam Website Perusahaan”. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro : Semarang Ettredge, M., V. J. Richardson, and S. Scholz. 2002. “Dissemination of Information for Investors at Corporate Web sites”. Journal of Accounting and Public Policy 21:357369. Fisher, Richard., Oyelere, Peter., and Laswad, Fauzi. 2004. “Corporate Reporting On The Internet Audit Issues And Content Analysis Of Practices”. Managerial Auditing Journal, Vol. 19 No. 3, pp. 412-439. Financial Accounting Standards Board (FASB) dalam Statement of Financial Concept (SFAC) No.1. Fitriana, Meinar Rakhma. 2009. “Analisis Pengaruh Kompetisi dan Karaktristik perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Informasi Keuangan dalam website Perusahaan”. Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro : Semarang.
updatenya perusahaan dalam pemanfaatan fasilitas teknologi, atau perusahaan tersebut cenderung takut untuk melaporkan hasil pelaporan keuangan perusahaan karena adanya tindak penyalahgunaan keuangan (korupsi). Dengan adanya keterbukaan perusahaan dalam melakukan pelaporan keuangan internet dapat memberikan dampak positif dari pendapat masyarakat tentang praktik korupsi. Dari pelaporan itu nantinya akan terlihat tentang kinerja perusahaan yang sebenarnya. Sehingga nantinya tidak akan ada jarak antara masyarakat dengan perusahaan yang dikelola oleh pemerintah dan menghindari timbulnya dugaan korupsi. DAFTAR PUSTAKA Ali, Irshad. 2010. “Internet Financial Reporting : A Review of the Literature and Further Evidence from New Zealand”. Auckland University of Technology, Australia. Almilia, Luciana Spica. 2009. “Analisa Kualitas Isi Financial And Sustainability Reporting Pada Website Perusahaan Go Publik Di Indonesia”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009). Ashbaugh, H., K. Johnstone, and T. Warfield. 1999. “Corporate Reporting on the Internet”. Accounting Horizons 13(3): 241-257.
14
Lai, Syou-Ching., Lin, Cecilia., Lee, Hung-Chih., and Wu, Frederick H. 2002. “An Empirical Study of the Impact of Internet Financial Reporting on Stock Prices”. Nugraheni. 2002. “Analisis Faktorfaktor Fundamental Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol VIII No. 1. 75-91. Sugianto, Mikael. 2010. Seri Belajar Cepat SPSS 18. Yogyakarta : Andi. Pertiwi, Ana Dwi. 2012. “Assessing Financial Disclosure Using Internet Financial Reporting Index In Indonesia Financial Institutions”. Universitas Gunadarma : Depok. PSAK No. 1 Standar Akuntansi Keuangan (2000). Putri, Aulia Chandra Ayu Liana Putri. 2008. “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pencantuman Pelaporan Keuangan di website Perusahaan (Internet Financial Reporting)”. Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Silfianti, Widya dan Ruddy JS. 2011. “World of Computer Science and Information Technology Journal (WCSIT)”. ISSN: 2221-0741 Vol. 1, No. 6, 253-259, 2011. Spanos, Loukas. 2006. “Corporate Reporting on the Internet in the European Emerging Capital Market: Greek Case”. Center of Financial Studies,
Hargyantoro, Febrian. 2010. “Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan”. Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro : Semarang. Heong, Kiew Yap, Zakiah Saleh and Masoud Abessi. 2011. “Internet Financial Reporting And Corporate Governance in Malaysia”. Keputusan Ketua Bapepam No. Kep38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 Khan, Tehmina. 2006. “Financial Reporting Disclosure On The Internet: An International Perspective”. Faculty of Business and Law School of Accounting, Victoria University, Australia. Kusumah, Alex Forda Mercury Indra. 2010. “Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics ( Studi Deskriptif Pada Situs Web Perpustakaan USU )”. Universitas Sumatera Utara : Medan. Kusumawardani, Arum. 2011. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet ( Internet Financial Reporting ) Dalam Website Perusahaan”. Universitas Diponegoro : Semarang. 15
Departement of Economic, University of Athens. Suyanto, Asep Herman. 2010. Peran Internet Sebagai Media Riset. Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Undang-undang No. 9 Tahun 1969 tentang Bentuk Badan Usaha Milik Negara. Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Kegiatan Usaha Jasa Kontruksi. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Trijayanti, Vita. 2009. “Hubungan Antara Internet Financial Reporting Indeks Dengan Rasio Keuangan di Bank Umum Persero dan Bank Swasta Nasiona”l. Universitas Gunadarma : Depok. Wallace, R. S. Olusegun, Kamal Naser dan Araceli Mora. 1997. “The Relationship Between the Comprehensive of Corporate Annual Reports and Firms Characteristic in Spain”. Accounting and Business Research Vol. 25. No. 97. pp. 41 – 53.
16